Efusi Pleura e.c TB Paru
-
Upload
dedy-gusnawan -
Category
Documents
-
view
120 -
download
8
Transcript of Efusi Pleura e.c TB Paru
EFUSI PLEURA E.C TB PARU
P E M B I M B I N G :
D R. R I D WA N T O S I T U M E A N G , S P A
D I S U S U N O L E H :
D E DY G U S N AWA N ( 1 0 3 1 0 0 8 8 )
PLEURA
Pleura adalah suatu lapisan tipis kontinu yang mengandung kolagen dan jaringan elastic yang melapisi rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi setiap paru (pleura visceralis).
ADA 3 FAKTOR UTAMA YANG MEMPERTAHANKAN TEKANAN NEGATIF YANG NORMAL PADA RONGGA PLEURA, ANTARA LAIN :
Jaringan elastis paru.
Kekuatan osmotik pada membran pleura
Kekuatan pompa limfatik
EFUSI PLEURA
Efusi pleura adalah penimbunan cairan dalam rongga pleura akibat transudat atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Efusi pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakan tanda suatu penyakit.
BERDASARKAN JENIS CAIRAN:
- Transudat Disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung kiri),
sindroma nefrotik, asites ( sirosis hepatis), tumor, .
- Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, pneumonia , tumor, infark, radiasi,
penyakit kolagen.
GEJALA KLINIS EFUSI PLEURA
1. Sesak Nafas
2. Berupa rasa penuh dalam dada atau dispneu
3. Berupa nyeri dada pleuritik atau nyeri tumpul
4. Demam
5. Menggigil
6. Nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus)
7. Subfebril (tuberkulosisi)
8. Banyak keringat
9. Batuk
TATALAKSANA
Terapi harus ditujukan pada penyakit yang mendasari.Efusi pleura dapat diobati dengan aspirasi jarum (torasentesis), khususnya bila efusi merupakan eksudat karena dapat menyebabkan fibrotoraks. Efusi ringan dan tidak berupa peradangan (transudat) dapat direabsorpsi ke dalam kapiler setelah penyebab efusi diatasi.
TUBERKULOSIS
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
Etiologi Mycobacterium Tuberculosis
Penularan percik renik dari orang ke orang yang dibawa udara.
PATOFISIOLOGI Micobacterium Tuberculosis
Broncus dan alveoli
Makrofag mampu menghancurkan
kuman TB
Sistem imun baik
Makrofag tidak mampu
menghancurkan kuman TB
Sistem imun menurun
Berkembang biak
Reaksi inflamasi
Penumpukan eksudat
Kuman TB tidak berkembang
GEJALA KLINIS TB PARU PADA ANAK
1. Demam lama (≥2 minggu)
2. Batuk lama ≥3 minggu,
3. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
4. Nafsu makan tidak ada (anoreksia)
5. Lesu.
6.Keringat malam
DIAGNOSIS
Diagnosa pasti TB ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB pada pemeriksaan sputum atau bilasan lambung, cairan serebrospinal, cairan pleura, atau pada biopsi jaringan.
UJI TUBERKULIN
Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan penyuntikan 0,1 ml tuberkulin PPD (Purified Protein Derivate) secara intrakutan di bagian volar sentral lengan bawah kiri.
hasil uji tuberkulin dengan diameter indurasi ≥ 10 mmdinyatakan positif tanpa menghiraukan penyebabnya.Apabila diameter indurasi 0-4 mm, dinyatakan uji tuberkulin negatif.Diameter 5-9 mm dinyatakan positif meragukan.
TATALAKSANA TB PARU
Prinsip dasar terapi TB adalah minimal 3 macam obat dan diberikan dalam waktu relative lama (6-12 bulan).Pengobatan TB dibagi dalam 2 fase yaitu fase intensif (2 bulan pertama) dan sisanya sebagai fase lanjutan. Saat ini paduan obat yang baku untuk sebagian besar kasus TB anak adalah paduan rifampisin, INH, dan pirazinamid. Pada fase lanjutan hanya diberikan rifampisin dan INH.
KOMBINASI DOSIS TETAP OAT (FDC)
dibuat dengan komposisi rifampisin, INH, dan pirazinamid, masing-masing 75 mg/ 50 mg/ 150 mg untuk 2 bulan pertama, sedangkan untuk fase 4 bulan berikutnya terdiri dari rifampisin dan INH masing-masing 75 mg dan 50 mg
DOSIS KOMBINASI PADA TB ANAK
Berat badan (kg) 2 bulanRHZ (75/50//150)
4 bulan RH ( 75/ 50)
5 -9 1 tablet 1 tablet
10 – 14 2 tablet 2 tablet
15 - 19 3 tablet 3 tablet
20 - 32 4 tablet 4 tablet
RIFAMPISIN, H: ISONIAZID, Z: PIRAZINAMID
Bayi dibawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah
Anak dengan BB 15-19 kg dapat diberikan 3 tablet
Anak dengan BB ≥33 kg dosisnya sama dengan dosis dewasa
Tablet obat harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah/dikunyah).
PENCEGAHAN
Satu-satunya vaksin terhadap tuberkulosis yang tersedia adalah vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin).Skema vaksin yang dianjurkan sangat bervariasi tiap-tiap negara. Rekomendasi resmi WHO adalah satu dosis yang diberikan selama masa bayi
STATUS PASIEN
ANAMNESA PRIBADI OS
Nama : Rizki Sembiring
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku : Batak
Alamat : Lubuk Pakam Deli Serdang
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
No.RM : 20 45 12
Tanggal masuk : 03 november 2015
Berat badan masuk : 15 kg
CONT....!!!!
TUMBUH KEMBANG ANAK
3 bulan : mulai mengangkat kepala
4-5 bulan : mulai dapat berbicara
6-7 bulan : mulai dapat duduk
8-9 bulan : mulai dapat merangkak
9-11 bulan : mulai dapat berdiri berpegangan
12 bulan : berdiri tanpa berpegangan
1 tahun : belajar berjalan, berlar berlari, berbicara
RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN
Lahir – 4 bulan : ASI
4 – 6 bulan : ASI + Bubur tim
7 – 12 bulan : ASI + Bubur tim
1 tahun : ASI (Sampai 2 tahun) + nasi biasa
CONT.....!!!
RIWAYAT IMUNISASI
BCG : -
POLIO : 3x (bulan 2, bulan 4, bulan 6)
DPT : -
HEPATITIS B : + (1x)
CAMPAK : -
KESAN : Tidak lengkap
ANAMNESA PENYAKIT OS
Keluhan utama : Batuk
Telaah : Hal ini dialami os kurang lebih 1 minggu, Batuk berdahak berwarna kuning, disertai lendir, darah (-), Demam (+), kurang lebih 1 minggu , demam bersifat naik turun dan timbul pada sore, sesak nafas (+), Tidak BAK satu hari ini, BAB Normal , Mual (-), Muntah (-), nafsu makan menurun, nafsu minum menurun.
RPO : tidak ada
RPT : Os Sebelumnya tidak pernah sakit yang sama seperti sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
Status present
KU/KP/KG : Lemah/Sedang/Sedang
Sensorium : Compos mentis
HR : 95x/i
RR : 38x/i
Temperature : 38°c
Sianosis : -
Anemia : -
Dyspnoe : -
Edema : -
Ikterus : -
STATUS LOKALISATAKepala : DBN
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : DBN
Hidung : Pernafasan cuping hidung (-)
Telinga : DBN
Mulut : DBN
Lidah : DBN
Leher : Pembesaran KGB (-)
Trakea : Medial
Pergerakan Leher : Baik
Thorax
Inspeksi : Simetris
Palpasi : SF KA=KI: normal
Perkusi : Redup paru ka / Sonor paru ki
Auskultasi : Ronki Pada kedua Lapang Paru
CONT...!!!!
Abdomen
Inspeksi : Simetris Fusi Fom
Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-) Hati/limpa : tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : peristaltik (+) , Ascites (-)
Punggung : Simetris & tapping pain (-)
Ekstremitas
Superior : Akral Hangat
Inferior : Akral Hangat
Genetalia : Tidak Ada Kelainan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
02 November 2015
Darah lengkap Hitung jenis
Hemoglobin : 9,4 g/dl Basofil : 0.2 %
Hematokrit : 29% Eosinofil : 1.0 %
Leukosit : 22,2 ribu Neutrofil : 76,6 %
Trombisit : 843 ribu Limfosit : 17,5 %
Eritrosit : 3.6 ribu Monosit : 4,7 %
MCV : 79 L
MCH : 26.0
MCHC : 33.0 g/dl
Laju endap darah : 30 mm/jam
KGD Sewaktu : 133
Imunoserologi
TB ICT : Positif
Hasil Pemeriksaan Radiologi : Efusi Pleura
RESUME
Batuk dialami os kurang lebih 1 minggu, Batuk berdahak berwarna kuning, disertai lendir, darah (-), Demam (+), kurang lebih 1 minggu , demam bersifat naik turun dan timbul pada sore, sesak nafas (+), Tidak BAK satu hari ini, BAB Normal , Mual (-), Muntah (-), nafsu makan dan minum menurun, , Os Sebelumnya tidak pernah sakit yang sama seperti sekarang,
DIAGNOSA BANDING
Efusi Pleura e.c TB Paru
Pneumonia
Bronkopneumonia
DIAGNOSA KERJA
Efusi Pleura e.c TB Paru
PENATALAKSANAAN
Inf RL 2:1 30gtt/i
Inj. Cefotaxime 50mg/12 jam
Inj. Gentamicine 50mg/12 jam
Inj. Dexametasone 2,5mg /8 jam
Ventolin /12 jam
Ambroxol 3x1
B6 1x1
OAT 1x1
4 November 20015
KU : BatukT : batuk dialami Os lebih kurang 1 minggu, berdahak(+), dahak berwarna kuning,demam (+).sesak (+), nafsu makan menurun.
Kesadaran : CMHR : 90 x/menitRR : 38x/menitT : 38◦ CBB : 15 kg
- Efusi Pleura- BP- Pneumonia
- Inf 2 : 1 30 gtt- Cefotaxime
750 mg / 12 jam
- Dexametason 2 mg/8 jam
- Paracetamol Syr 3 x 1 cth
- Ambroxol Syr 3 x 1 cth
5 November 2015
KU : BatukT : Batuk berdahak berwarna kuning, demam turun, sesak berkurang, nafsu makan membaik.
Kesadaran : CMHR : 100x/ menitRR : 40x/ menitT : 37,5◦CBB : 15 kg
- Efusi Pleura Ec TB Paru
- Pneumonia- bp
- Inf 2 : 1 30 gtt- Cefotaxime
750 mg / 12 jam
- Dexametason 2 mg/8 jam
- Paracetamol Syr 3 x 1 cth
- Ambroxol Syr 3 x 1 cth
- OAT
6 November 2015
KU : Batuk T : batuk berdahak, demam menurun, sesak berkurang, nafsu makan baik, keringat malam.
Kesadaran : CMHR : 99x/ menitRR : 40x/ menitT : 37,◦CBB : 15 kg
- Efusi Pleura ec TB Paru
- Pneumonia\- bp
- Inf 2 : 1 30 gtt- Cefotaxime
750 mg / 12 jam
- Dexametason 2 mg/8 jam
- Paracetamol Syr 3 x 1 cth
- Ambroxol Syr 3 x 1 cth
- OAT
7 November 2015 KU : batuk T : batuk berdahak berwarna kuning, demam (-), sesak berkurang, keringat malam.
Kesadaran : CMHR : 128 x/ menitRR : 38 x/menitT : 37CBB : 15 kg
- Efusi Pleura ec TB Paru
- Pneumonia
- Inf 2 : 1 30 gtt- Cefotaxime
750 mg / 12 jam
- Dexametason 2 mg/8 jam
- Paracetamol Syr 3 x 1 cth (K/P)
- Ambroxol Syr 3 x 1 cth
- OAT- Pentolin nebul
9 November 2015 KU : batuk T : batuk berdahak berwarna kuning, demam (-), sesak berkurang, keringat malam.
Kesadaran : CMHR : 128 x/ menitRR : 38 x/menitT : 37CBB : 15 kg
- Efusi Pleura ec TB Paru
- Pneumonia
- Inf 2 : 1 30 gtt- Cefotaxime
750 mg / 12 jam
- Dexametason 2 mg/8 jam
- Paracetamol Syr 3 x 1 cth (K/P)
- Ambroxol Syr 3 x 1 cth
- OAT- Pentolin nebul
10 November 2015
KU : batuk T : batuk (+), berdahak (+), sesak (-), demam (-).
Kesadaran : CMHR : 125 x/ menitRR : 36 x/menitT : 36 CBB : 15 kg
- Efusi Pleura ec TB Paru
- Pneumonia
- Inf 2 : 1 30 gtt- Cefotaxime
750 mg / 12 jam
- Dexametason 2 mg/8 jam
- Paracetamol Syr 3 x 1 cth (K/P)
- Ambroxol Syr 3 x 1 cth
- OAT
PROGNOSIS
pada umum nya baik tergantung dari sipenderita mengikuti prosedural meminumoabt secara teratur atau tidak