EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/2373/1/4601.pdf · biologi...
Transcript of EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA PEMBELAJARAN …lib.unnes.ac.id/2373/1/4601.pdf · biologi...
EFEKTIVITAS MEDIA COMIC STRIP PADA
PEMBELAJARAN MATERI PEWARISAN SIFAT
DI SMP N 2 TAMAN KAB. PEMALANG DENGAN
PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI,
VISUAL, INTELEKTUAL)
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Teti Elina
4401405007
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang
berjudul ”Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan
Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis,
Auditori, Visual, Intelektual)” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan
arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan
untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Juni 2009
Teti Elina
4401405007
iv
ABSTRAK
Elina, Teti. 2009. Efektivitas Media Comic strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. drh. R. Susanti, MP. dan Drs. Ibnul Mubarok
Hasil observasi di SMP N 2 Taman memberikan gambaran bahwa
pembelajaran biologi didominasi oleh guru, penggunaan media untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa belum efektif sehingga siswa cenderung pasif. Materi pewarisan sifat merupakan materi yang relatif sulit dipahami oleh siswa karena sebagian dari materi berupa hitungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pewarisan sifat adalah penggunaan comic strip sebagai media belajar yang dipadukan dengan pendekatan SAVI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2
Taman. Sampel yang digunakan adalah kelas IX A dan IX B sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain the one shot case study. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar, dan aktivitas siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa sudah
mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95 % siswa tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05. Demikian pula keaktifan siswa secara klasikal mempunyai kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95%, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75 %.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008 / 2009.
Kata kunci : Comic strip, Pendekatan SAVI, Pewarisan sifat, Hasil belajar,
Aktivitas siswa
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Efektivitas Media Comic Strip pada Pembelajaran Materi Pewarisan Sifat di
SMP N 2 Taman Kab. Pemalang dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual)”.
Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa
terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas memberikan masukan
dan kontribusi dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, antara lain :
1. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah member ijin untuk
melaksanakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah
membantu dalam hal administrasi.
3. Dr. drh. R. Susanti, MP, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, dan mengarahkan penulis selama menyusun
skripsi.
4. Drs. Ibnul Mubarok, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi.
5. Ir. Tuti Widianti, M. Biomed, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan serta mengarahkan penulis dalam penyempurnaan skripsi.
6. Kedua orang tua dan kakak-kakakku yang selalu mendoakan dan memberi
semangat demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Bapak Hernanto, S. Pd, M. Pd, selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Taman
yang sudah mengijinkan penelitian.
8. Bapak Prasojo, selaku guru Biologi SMP Negeri 2 Taman yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan kerjasama
selama penelitian.
vi
9. Teman – teman kost dan biologi angkatan 2005 serta orang – orang
terdekatku yang sudah menemani, membantu, dan memberikan semangat dan
doa demi terselesaikanya skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang menjadi
bagian dari setiap peristiwa yang penulis alami.
Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali
untaian doa, ”Semoga amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada
penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT”. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, Juni 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
ABSTRAK..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 3
C. Penegasan Istilah ................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ................................................................. 6
B. Hipotesis Penelitan .............................................................. 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ........................................................... 15
B. Variabel Penelitian .............................................................. 15
C. Rancangan Penelitian .......................................................... 15
D. Prosedur penelitian .............................................................. 16
1. Persiapan ...................................................................... 16
2. Pelaksanaan Penelitian ................................................. 21
3. Analisis hasil penelitian ................................................ 22
E. Data dan Cara Pengumpulan Data ...................................... 22
F. Metode Analisis Data ......................................................... 23
viii
G. Indikator Kerja..................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................... 27
B. Pembahasan ......................................................................... 30
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................. 38
B. Saran .................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 39
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rekapitulasi Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ....................................18
2. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen ……………19
3. Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen ..........................20
4. Soal Uji Coba Tes Evaluasi Akhir ……………………………………...21
5. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Proses Pembelajaran ...27
6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Selama Pembelajaran ……………….28
7. Hasil Observasi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran .................29
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Histogram Distribusi Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran.............28
2. Histogram Distribusi Kinerja Siswa Selama Proses Pembelajaran………….29
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus...... ............................................................................................ 42
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 49
3. Comic strip ........................................................................................... 57
4. Lembar Diskusi Siswa (LDS) .............................................................. 75
5. Lembar jawab LDS .............................................................................. 84
6. Lembar praktikum ................................................................................ 88
7. Lembar jawab praktikum ..................................................................... 92
8. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ............................................................ 93
9. Lembar jawab LKS .............................................................................. 97
10. Kisi – kisi soal tes evaluasi akhir ......................................................... 99
11. Soal tes evaluasi akhir .......................................................................... 102
12. Analisis validitas, Daya beda, Tingkat kesukaran, dan Reliabilitas
soal tes evaluasi akhir……………………………………………... 109
13. Daftar nama siswa kelas sampel .......................................................... 120
14. Rekapitulasi nilai akhir siswa kelas sampel ......................................... 122
15. Rubrik lembar aktivitas siswa .............................................................. 124
16. Lembar Observasi Aktivitas Siswa …………………………………. 126
17. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa kelas sampel .................. 127
18. Lembar observasi kinerja siswa............................................................ 129
19. Rekapitulasi hasil observasi kinerja siswa kelas sampel……………. 130
20. Lembar penilaian afektif……………………………………………. 132
21. Rekapitulasi penilaian afektif kelas sampel ………………………… 133
22. Lembar angket tanggapan siswa …………………………………….. 134
23. Rekapitulasi angket tanggapan siswa ................................................... 135
24. Contoh lembar jawab soal yang diisi oleh siswa……………………... 136
25. Contoh lembar observasi yang diisi oleh observer …………………... 140
26. Contoh angket yang diisi oleh siswa ………………………………… 142
27. Surat Keterangan Usulan Pembimbing ……………………………… 144
xii
28. Surat Keterangan Permohonan Ijin Observasi dan Penelitian ………. 145
29. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................... 146
30. Foto – Foto Penelitian ……………………………………………….. 147
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Di dalam kegiatan pembelajaran, guru
harus berpegang pada prinsip-prinsip dasar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun prinsip dasar KBM pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain berpusat pada siswa,
mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai,
menyediakan pengalaman yang beragam, dan belajar melalui berbuat. Prinsip
KBM akan mencapai hasil maksimal jika memadukan berbagai metode dan
teknik serta pendekatan belajar yang melibatkan sebanyak mungkin indera.
Namun, secara umum pembelajaran biologi di sekolah-sekolah masih
menggunakan metode ceramah dan tingkat dominasi guru dalam interaksi
belajar mengajar juga relatif tinggi sehingga membuat siswa cenderung pasif
dalam proses pembelajaran. Biologi hanya diajarkan dengan hafalan dan
penguasaan produk lebih diutamakan daripada proses dan sikap ilmiah. Fakta-
fakta tersebut menunjukan bahwa proses pembelajaran biologi saat ini semata-
mata ditujukan pada Learning to Know, sedangkan Learning to learn belum
tersentuh dengan memadai.
Padahal esensi biologi adalah menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung, sehingga siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah
keterampilan proses yang dapat mengungkap proses-proses penemuan. Bagi
seorang siswa, untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan
proses ilmiah, contohnya mengamati dan menafsirkan pengamatan,
menggolong-golongkan, memprediksi, menggunakan peralatan dan mengukur,
mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan/
percobaan, menginterpretasikan/ membuat kesimpulan dan berkomunikasi.
Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara, pembelajaran
2
biologi khususnya pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman, masih
menunjukkan pembelajaran konvensional yaitu menggunakan model ceramah,
sehingga siswa merasa bosan, tidak menyenangkan (joyful) dan cenderung
pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menganggap materi
pewarisan sifat adalah materi yang sulit dan membosankan karena banyak
materi hafalan dan hitungan sehingga perlu adanya suatu media yang bisa
membuat suasana proses pembelajaran tidak terasa membosankan.
Melihat kenyataan di lapangan yang tidak sejalan dengan prinsip
Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP maka penulis mencoba memadukan
antara penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI (Somatis,
Auditori, Visual, Intelektual) pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2
Taman. Penggunaan media comic strip dalam pembelajaran materi pewarisan
sifat dirasa efektif karena media comic strip dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan dan tidak membosankan, comic mampu menyampaikan
informasi secara populer dan mudah dimengerti. Hal ini terjadi karena comic
memadukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur
cerita bergambar. Teks pada comic dengan penggunaan bahasa yang sederhana
membuat informasi lebih mudah dimengerti, dan alur cerita membuat informasi
lebih mudah diikuti dan diingat.
Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru merupakan penyediaan
pengalaman belajar bagi siswa. Hal ini menuntut perlunya guru memahami
modus atau pola pengalaman belajar siswa dan kemungkinan hasil belajar yang
dicapainya, ada beberapa pola pengalaman belajar dan kemungkinan hasil
belajar yang dapat dicapai yaitu :
- Apabila kita belajar dengan cara membaca maka kita ingat 10% dari yang
kita baca.
- Apabila kita belajar dengan cara mendengar maka kita ingat 20% dari yang
kita dengar.
- Apabila kita belajar dengan cara melihat maka kita ingat 30% dari yang
kita lihat.
3
- Apabila kita belajar dengan cara melihat dan mendengar maka kita ingat
50% dari yang kita lihat dan dengar.
- Apabila kita belajar dengan cara mengatakan maka kita ingat 70% dari
yang kita katakan.
- Apabila kita belajar dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan
melakukan maka kita ingat 90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan
dan lakukan, karena hal itu akan melibatkan lebih banyak alat indera dalam
proses belajar (Magnesen 1983 diacu dalam De porter et al. 2005).
Sejalan dengan beberapa pola pengalaman belajar di atas, pendekatan
SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dalam pembelajaran biologi
merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang memanfaatkan keterlibatan
indera sebanyak mungkin sehingga pembelajaran dapat berpusat pada siswa
dan mengembangkan kreativitas siswa. Pendekatan SAVI juga mampu untuk
menyediakan pengalaman belajar yang beragam sehingga siswa diharapkan
dapat mengungkap, dan menyelesaikan masalah serta dapat mengulang pada
kesempatan yang lain.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah media comic
strip pada pembelajaran materi pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI
efektif dilakukan pada materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2 Taman?”
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari beragamnya penafsiran istilah yang digunakan dalam
penelitian perlu ditegaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Efektivitas
Menurut kamus besar bahasa indonesia (Balai pustaka 1990) efektivitas
berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya, dapat membawa hasil,
berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Mengacu dari pengertian tersebut,
efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar mengajar
(Falentina 2008). Efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu
4
keberhasilan dari suatu media comic strip pada pembelajaran biologi materi
pewarisan sifat dengan pendekatan SAVI. Penggunaan media comic strip
dengan pendekatan SAVI disebut efektif apabila:
a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70
b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMP N 2 Taman.
c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar (Anni 2005). Yang dimaksud hasil belajar
dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif, dan afektif, yang
diperoleh siswa setelah belajar sesuai dengan indikator pada silabus.
3. Comic Strip
Istilah "comic strip" (komik strip) mengacu kepada gambar maupun
urutan gambar yang menuturkan sebuah cerita. Comic ini biasanya hanya
terdiri dari beberapa panel gambar. Terkadang cerita yang disampaikan selesai
dalam satu rangkaian, namun ada pula yang disajikan bersambung. Jadi media
comic strip adalah media comic yang berbentuk lembaran-lembaran bingkai
kolom (Kurnia 2008).
4. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
Pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas
intelektual dan lebih banyak melibatkan alat indera (Meier 2005).
5. Materi Pewarisan Sifat
Salah satu standard kompetensi pada silabus biologi SMP kelas IX
adalah memahami kelangsungan hidup makhluk hidup (standard kompetensi 2)
yang mempunyai 4 macam kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi
kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan
perkembangbiakan (kompetensi dasar 2.1), mendeskripsikan konsep pewarisan
sifat pada makhluk hidup (kompetensi dasar 2.2), mendeskripsikan proses
pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya (kompetensi
dasar 2.3), mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung
5
kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan (kompetensi dasar 2.4).
Sesuai dengan latar belakang di atas maka materi yang akan diteliti hanya
materi mengenai pewarisan sifat yang mempunyai 2 kompetensi dasar yaitu
mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup (kompetensi
dasar 2.2) dan mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat
beserta penerapanya (kompetensi dasar 2.3). Materi pewarisan sifat pada
silabus biologi SMP kelas IX terdiri dari sub konsep sifat beda dan penurunan
sifat yang meliputi gen dan kromosom, letak kromosom, jumlah kromosom,
istilah dalam penurunan sifat, serta menentukan rasio persilangan monohibrid
dan dihibrid ( Purwanto dan Nugroho 2008 ).
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan
pendekatan SAVI di SMP Negeri 2 Taman.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi :
1. Siswa
a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk mempelajari materi
pewarisan sifat.
b. Mempermudah memahami materi pewarisan sifat.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran yang
menyenangkan.
2. Guru
a. Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan
meningkatkan kemampuan guru membuat media belajar yang menarik.
b. Guru dapat mengetahui media belajar yang efektif digunakan untuk
proses pembelajaran pewarisan sifat.
c. Memberi alternatif penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran.
d. Memacu kreatifitas guru untuk mengembangkan media pembelajaran.
6
3. Sekolah
a. Hasil penelitian merupakan masukan berharga bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran biologi yang
lebih baik.
b. Sebagai bahan acuan penggunaan variasi media dan pendekatan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas
kelulusan.
4. Peneliti
Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam memilih media dan
pendekatan belajar yang efektif.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Belajar dan Hasil Belajar
Belajar berperanan penting dalam perkembangan, perubahan
perilaku, kebiasaan, sikap, tujuan, kepribadian bahkan persepsi manusia
(Anni 2005). Belajar adalah proses perubahan perilaku, berkaitan dengan
pengalaman dan latihan.
Pengertian belajar menurut Sudjana (2008) adalah suatu proses
yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada
individu.
Menurut Hamalik (2007), belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku individu melalui interaksi individu dengan lingkungan.
Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang di
dalamnya terjadi perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman
(Anni 2005).
Pembelajaran Biologi menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung. Dimana siswa dibekali dengan berbagai kemampuan
tentang cara “mengetahui” dan cara “mengerjakan” yang dapat membantu
siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam. Pemberian
pengalaman belajar secara langsung sangat ditekankan melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah
dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan
masalah.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 2008). Benyamin S. Bloom
serta Gagne & Berliner dalam Anni (2005) mengusulkan tiga taksonomi
8
yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik.
Sesuai dengan indikator yang terdapat pada silabus biologi SMP
kelas IX tentang materi pewarisan sifat maka dalam penelitian ini hanya
dilakukan penilaian pada 2 ranah yaitu ranah kognitif, dan afektif.
Penilaian ranah kognitif diambil dari hasil penjumlahan nilai LDS, nilai
tugas, dan dua kali nilai evaluasi akhir kemudian dibagi 4, sedangkan
penilaian ranah afektif dilakukan dengan pengisian angket tentang sikap
mereka setelah proses pembelajaran.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,
kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup
kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),
penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan
penilaian (evaluation). Ranah kognitif dapat dilatih dengan memberikan
tugas berupa : pendalaman teori yang berhubungan dengan tugas yang
akan dilakukan, menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh,
menerapakan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata.
Hasil pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan,
sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ranah afektif
meliputi penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup
(organization by a value complex). Ranah afektif dapat dilatih dengan
cara: merencanakan kegiatan sendiri, bekerja sama dalam kelompok
kerja, disiplin dalam waktu dan perilaku, bersikap jujur dan terbuka,
menghargai ilmunya.
2. Comic Strip Sebagai Media Belajar
Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1990) media comic
adalah rangkaian gambar-gambar yang keseluruhanya merupakan
rentetan suatu cerita. Gambar-gambar tersebut dilengkapi balon-balon
ucapan dan disertai narasi sebagai penjelasan.
6
9
Istilah Comic awalnya digunakan untuk menyebut pertunjukan
komedi atau komedi panggung yang umumnya dilakukan secara monolog
di Amerika. Paralel dengan itu, di Inggris muncul istilah cartoon yang
berasal dari kata cartone, yang berarti karton/ kertas keras. Saat itu karton
digunakan untuk membuat sketsa lukisan istana yang banyak berisi
sindiran terselubung terhadap pejabat istana. Kemudian muncul istilah
cartoon strip untuk menyebut kartun yang dibuat dalam beberapa panel/
bingkai gambar. Di Amerika, karena cartoon strip isinya mirip dengan isi
monolog komedi, maka disebut comic strip. Comic Strip ini dimuat di
media massa secara berkala (Oyasujiwo 2007).
Comic merupakan media kartun, mirip cerita bergambar. Media
comic terdiri dari beberapa jenis yaitu :
2.1 Buku komik ( comic book )
Rangkaian gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk
sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku komik (comic book) ini
sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam
buku komik berisikan 32 halaman, ada juga yang 48 halaman dan 64
halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain.
2.2 Komik potongan ( comic strip )
Comic strip artinya penggalan-penggalan gambar yang
disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi
ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga
dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3
hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini
biasanya disajikan dalam tampilan harian atau mingguan disebuah
surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga
dapat berupa humor atau cerita yang serius yang asyik untuk disimak
setiap periodenya hingga tamat. Istilah "comic strip" (komik strip)
mengacu kepada gambar maupun urutan gambar yang menuturkan
sebuah cerita. Salah satu contoh comic strip ini dapat kita lihat pada
harian "Kompas", seperti "Panji Koming", "Konpopilan", dan lain-
10
lain pada edisi Minggu yang mewakili comic strip Indonesia (Kurnia
2008).
Dalam penelitian ini digunakan media comic strip yang berbentuk
lembaran-lembaran yang terbagi menjadi kotak-kotak gambar yang
disesuaikan dengan ukuran kertas. Media comic dalam penelitian ini
bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami rumusan yang
abstrak dan sukar, merangsang terjadinya perubahan kognitif dengan
meningkatkan kemampuan menggambarkan hakekat suatu pesan dalam
bentuk yang menyerupai sesungguhnya. Media comic mempunyai
kelebihan adanya keterpaduan gambar yang mengandung pesan-pesan
pengetahuan sehingga diharapkan mampu mengatasi keterbatasan
berpikir visual pada peserta didik serta memperjelas sajian-sajian yang
abstrak. Adanya intruksi yang berupa kata-kata dalam visual
memungkinkan terjadinya perubahan pada aspek kognitif peserta didik.
Dengan rangsangan visual yang dipadukan dengan gambar-gambar
peserta didik diharapkan pula lebih mudah memahami materi pewarisan
sifat.
3. Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
Pendekatan SAVI merupakan pembelajaran yang menggabungkan
gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaaan semua indera
(Meier 2005). Unsur-unsur belajar SAVI meliputi Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual :
3.1 Somatis
Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis,
melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu
belajar untuk merangsang hubungan pikiran-tubuh. Unsur belajar
somatis dapat dilakukan dengan menciptakan suasana belajar yang
membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk serta aktif
secara fisik. Menurut Meier 2005, seseorang dikatakan bergerak ketika
: Membuat model dalam suatu proses atau prosedur, Secara fisik
11
menggerakkan berbagai komponen dalam suatu proses atau sistem,
Memeragakan suatu proses, sistem atau seperangkat konsep,
Mendapatkan pengalaman, mendiskusikan, dan merefleksikannya,
Melengkapi suatu tugas dari guru yang memerlukan kegiatan,
Menjalankan pelatihan belajar aktif (simulasi, permainan belajar).
3.2 Auditori
Belajar auditori merupakan cara belajar standar secara umum. Semua
pembelajar (terutama yang memiliki kecenderungan auditori yang
kuat) belajar dari suara, dialog, membaca keras, menceritakan kepada
orang lain apa yang baru saja dialami, didengar, dipelajari, berbicara
dengan diri sendiri, mengingat bunyi dan irama, mendengarkan kaset
dan mengulang suara dalam hati (Meier 2005). Lebih lanjut disebutkan
bahwa cara-cara meningkatkan penggunaan sarana auditori dalam
belajar, adalah dengan : Menceritakan kisah-kisah yang mengandung
materi pembelajaran, Meminta pembelajar mempraktekkan suatu
keterampilan, dan kemampuan sambil mengucapkannya secara
terperinci, Mengajak pembelajar membuat hafalan, Meminta
pembelajar berkelompok dan berbicara tentang apa yang sedang
mereka pelajari.
3.3 Visual
Para pembelajar visual lebih mudah belajar melalui melihat sesuatu
yang sedang dibicarakan atau dibahas. Pada pembelajar visual, belajar
paling baik jika dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta
gagasan, gambar dan gambaran dari suatu konsep. pembelajaran lebih
visual jika melalui pengamatan dunia nyata, benda tiga dimensi seperti
diagram, video, grafik, peta, dan ikon alat bantu (Meier 2005).
3.4 Intelektual
Intelektual adalah sesuatu yang dilakukan pembelajar dalam pikiran
secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai dari
pengalaman. Belajar bukan hanya menyimpan informasi, namun juga
12
menciptakan makna, pengetahuan dan nilai yang dapat dipraktikan
oleh pikiran pembelajar. Aspek intelektual akan dicapai jika pelaku
belajar diajak menganalisis dan memecahkan masalah, mencari dan
menyaring informasi, merumuskan pertanyaan dan melahirkan gagasan
kreatif (Meier 2005).
4. Materi Pewarisan Sifat
Materi tentang pewarisan sifat pada silabus Biologi SMP kelas IX
meliputi:
4.1 Materi genetik
4.1.1 Gen adalah segmen – segmen DNA. Gen juga bisa berarti bagian
kromosom atau satu kesatuan kimia dalam kromosom yang
mengendalikan ciri genetik suatu makhluk hidup. Gen berfungsi
mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada
keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi mengatur
perkembangan dan metabolisme individu (Campbell et al. 2002).
4.1.2 Kromosom adalah benang-benang halus berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik kepada keturunanya. Kromosom hanya
terdapat di dalam nukleus dan hanya dapat diamati dengan
mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau
meiosis. Ketika sel sedang membelah, di dalam inti terdapat
benang-benang halus yang dapat menyerap zat warna yang disebut
kromatin (chroma=berwarna, tin=benang). Pada tahap profase
benang-benang kromatin menebal dan memendek dan disebut
kromosom (chroma=berwarna, soma=badan). Di sepanjang
benang-benang kromatin terletak struktur yang disebut gen. Setiap
gen menempati tempat tertentu dalam kromosom yang disebut
lokus gen (Campbell et al. 2002).
4.1.3 Peranan mitosis dan meiosis dalam proses pewarisan sifat
Sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui
sel kelamin yaitu sperma dan ovum atau serbuk sari dan putik.
13
Sperma memiliki inti sel yang di dalamnya mengandung kromosom
haploid. Ovum juga memiliki inti sel yang di dalamnya juga
mengandung kromosom haploid. Dengan cara berhubungan
seksual, sel sperma haploid dari bapak mencapai dan bersatu
dengan ovum haploid dari ibu. Penyatuan gamet ini dinamakan
fertilisasi. Hasil yang berupa telur yang dibuahi disebut zigot. Zigot
mengandung dua set haploid kromosom yang membawa gen-gen
yang mewakili garis keluarga ibu dan bapak (mengandung
kromosom dari sperma dan kromosom dari ovum sehingga disebut
diploid (2n) ). Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot. Zigot
dan semua sel lain yang memiliki dua set kromosom dinamakan sel
diploid. Pada saat manusia berkembang dari zigot menjadi orang
dewasa yang telah matang secara seksual, gen dari zigot berpindah
secara tepat pada seluruh sel somatik tubuh melalui proses mitosis.
Satu – satunya sel tubuh manusia yang tidak dibuat melalui mitosis
adalah gamet, yang berkembang dalam gonad (indung telur pada
perempuan dan testis pada laki – laki). Sementara mitosis
mempertahankan jumlah kromosom, meiosis mengurangi jumlah
kromosom menjadi separuhnya. Sebagai hasilnya, sperma dan
indung telur manusia mempunyai set haploid yang terdiri dari 23
kromosom yang berbeda. Gametogenesis memulihkan kembali
kondisi haploid dan siklus hidup manusia berulang kembali dari
generasi ke generasi (Campbell et al. 2002).
4.2 Percobaan Mendel
Dalam suatu persilangan, akan ada sifat yang muncul atau sifat yang
tidak muncul pada keturunanya dari salah satu sifat induknya. Sifat
yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan
mengalahkan sifat pasanganya disebut sifat dominan. Sebaliknya,
sifat yang tidak muncul pada keturunan karena dikalahkan oleh sifat
pasanganya disebut resesif. Tetapi, dapat pula terjadi dalam suatu
persilangan bahwa sifat yang muncul pada keturunanya merupakan
14
campuran dari kedua induknya. Sifat yang demikian itu disebut sifat
intermediet (dominan parsial).
Mendel melakukan penyerbukan silang dengan satu sifat beda yang
disebut monohibrid. Penyerbukan silang dengan dua sifat beda disebut
dihibrid sedangkan penyerbukan silang dengan banyak sifat beda
disebut polihibrid. Dari hasil percobaanya Mendel menyusun hipotesis
untuk menjelaskan peristiwa persilangan. Hipotesis yang
dikemukakan Mendel adalah sebagai berikut :
4.2.1 Bentuk alternatif gen (alel-alel yang berbeda) menjelaskan terjadinya
variasi pada karakter yang diwarisi. Contohnya gen untuk warna
bunga hadir dalam 2 bentuk yaitu satu untuk bunga ungu dan yang
lain untuk bunga putih.
4.2.2 Organisme mewarisi dua alel untuk setiap karakter, alel tersebut
berasal dari masing-masing induk
4.2.3 Jika kedua alel berbeda, maka salah satunya alel dominan
(diekspresikan sepenuhnya dalam penampakan organisme) dan alel
yang satunya merupakan alel resesif.
4.2.4 Pada saat pembentukan sel kelamin, pasangan gen memisah. Setiap
gamet akan menerima salah satu gen dari pasangan itu. Pada proses
pembuahan (fertilisasi), gen-gen itu akan berpasang-pasangan secara
acak. Dari hipotesis tersebut, Mendel dapat mengemukakan beberapa
hukum, yaitu :
4.2.4.1 Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel –
alel dari suatu gen yang berpasangan). Dalam peristiwa
pembentukan sel kelamin (gamet), pasangan – pasangan alel
memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan
monohibrid.
4.2.4.2 Hukum II Mendel (Hukum pengelompokan gen secara bebas atau
asortasi ). Dalam peristiwa pembentukan gamet, alel mengadakan
kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam
keturunanya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk persilangan
15
dihibrid atau polihibrid (Campbell et al. 2002).
4.3 Teknologi reproduksi
Penerapan genetika telah banyak digunakan dalam bidang pertanian
dan peternakan untuk kesejahteraan manusia. Melalui genetika, para
ahli dapat memperoleh tanaman dan hewan ternak yang bersifat
unggul sehingga produksinya tinggi. Salah satu contoh teknologi
reproduksi yang telah dilakukan adalah :
4.3.1 Kloning yaitu upaya untuk memproduksi sejumlah individu yang
secara genetik identik.
4.3.2 Inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik untuk memasukan
sperma ternak jantan yang telah diproses ke dalam alat reproduksi
ternak betina dengan alat khusus.
4.3.3 Bayi tabung yaitu suatu cara yang dilakukan untuk mempertemukan
sperma suami dengan ovum istrinya diluar tubuh sehingga terjadi
pembuahan (Saktiyono 2007).
Dalam penelitian ini, media comic strip digunakan pada materi
pewarisan sifat yang dipadukan dengan pendekatan SAVI karena materi
pewarisan sifat terdiri dari hitungan dan hafalan sehingga diperlukan
pemahaman dan penalaran dalam berpikir. Oleh sebab itu, gambar-gambar
dalam media comic strip merupakan jembatan yang dapat mempermudah
siswa dalam memahami materi pewarisan sifat. Selain itu, penggunaan
bahasa yang sederhana pada teks comic strip akan membuat materi yang
dipelajari lebih mudah diingat oleh siswa. Agar kegiatan belajar mengajar
dapat mencapai hasil maksimal tidak hanya diperlukan media saja tetapi
juga diperlukan suatu pendekatan belajar yang tepat sehingga penulis
mencoba untuk memadukan antara penggunaan media comic strip dengan
pendekatan SAVI karena pendekatan SAVI merupakan suatu pendekatan
belajar yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual
dan lebih banyak melibatkan alat indera. Dengan penggunaan pendekatan
SAVI diharapkan tidak hanya aktivitas visual peserta didik saja yang
berpengaruh dominan dalam KBM tetapi juga melibatkan aktivitas fisik
16
lainnya sehingga dapat mengatasi keterbatasan berpikir visual pada peserta
didik.
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
“ Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI efektif
digunakan pada pembelajaran materi pewarisan sifat di SMP Negeri 2
Taman”.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester II
SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 8 kelas. Sampel
yang digunakan adalah dua buah kelas dari delapan kelas yang berasal
dari populasi penelitian. Kedua kelas tersebut dijadikan sebagai kelas
eksperimen semua tanpa menggunakan kelas kontrol. Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan teknik Random Sampling.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, dan
variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada
materi pewarisan sifat.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, dan
aktivitas, siswa pada pembelajaran materi pewarisan sifat.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain
the one shot case study. Pola penelitian yang diterapkan adalah dengan
membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, dan kemudian
diukur akibatnya. Menurut Arikunto (1998), pola yang digunakan adalah
sebagai berikut :
18
Keterangan :
X :kelas perlakuan (pembelajaran menggunakan media comic strip
dengan pendekatan SAVI).
O : hasil belajar siswa pada kelas perlakuan tersebut.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : tahap
persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian.
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan
analisis akar penyebab masalah melalui observasi langsung pada
proses belajar dan wawancara dengan guru bidang studi biologi.
b. penentuan tindakan solusi pemecahan masalah melalui penggunaan
media comic strip dengan pendekatan pembelajaran SAVI pada
materi pewarisan sifat.
c. Penyusunan instrumen pembelajaran berupa silabus, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Pembuatan media comic strip dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
- pembuatan karakter tokoh genetika dan beberapa karakter lain pada
kertas HVS kemudian diberi warna.
- Gambar yang telah diwarnai kemudian discan dan diprint.
e. Penyusunan Lembar Diskusi Siswa (LDS), lembar praktikum, dan
Lembar Kerja Siswa (LKS), Penyusunan alat evaluasi (tes) berupa
soal-soal pilihan ganda untuk penilaian aspek kognitif.
f. Penyusunan rubrik untuk lembar observasi aktivitas, rubrik untuk
lembar observasi kinerja siswa, penyusunan rubrik untuk penilaian
X O
15
19
aspek afektif, serta kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran
yang diterapkan.
g. Uji coba alat evaluasi. Alat evaluasi ini berupa soal-soal pilihan
ganda yang terlebih dahulu diujicobakan di salah satu kelas di luar
sampel penelitian.
h. Analisis hasil uji coba instrumen. Analisis hasil uji instrumen adalah
sebagai berikut.
a) Analisis Validitas Soal
Valid artinya mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas
dihitung untuk mengetahui butir-butir soal yang tidak memenuhi syarat
alat evaluasi (Arikunto 2002). Analisis validitas soal dalam penelitian ini
dilakukan terhadap validitas substansi soal dan validitas butir soal.
1) Validitas substansi soal
Pada tahap awal disusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Selanjutnya, kisi-kisi soal dikonsultasikan dengan guru
pengampu dan dosen pembimbing.
2) Validitas butir soal
Validitas tiap butir soal dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Mp = rata – rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = rata – rata skor total
St = Standart deviasi skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
Harga rpbis yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r
tabel. Soal dikatakan valid Apabila rpbis ≥ r tabel.
Kriteria koefisien korelasi adalah :
0,000 – 0,200 : sangat rendah
qp
SMM
rt
tppbis
−=
20
0,201 – 0,400 : rendah
0,401 – 0,600 : cukup
0,601 – 0,800 : tinggi
0,801 – 1,000 : sangat tinggi
Berdasarkan perhitungan diperoleh r hitung, kemudian dikonsultasikan
dengan r tabel = 0,312. Item soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel.
Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran12 hasil perhitungan
validitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba*
Uji
validitas
No. Soal Jumlah
soal
Valid 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20,
22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39,
41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 60
40
Tidak
valid
5, 6, 8, 11, 17, 21, 23, 26, 27, 33, 37, 40, 42, 44,
47, 48, 50, 56, 58, 59
20
Jumlah 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12
b) Analisis Reliabilitas Soal
Teknik uji reliabilitas dihitung dengan rumus KR-21:
( )⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
⋅−
−⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
−=− Vtk
MkMk
kr 1111
Keterangan:
r1-1 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
M = rata-rata skor
Vt = varians skor total
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikan 5% jika r11 > r tabel product moment maka soal
yang diujicobakan bersifat reliabel (Arikunto 2002).
21
Tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut :
Antara 0,801 – 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,601 – 0,800 : tinggi
Antara 0,401 – 0,600 : cukup
Antara 0,201 – 0,400 : rendah
Antara 0,001 – 0,200 : sangat rendah
Berdasarkan perhitungan diperoleh r11= 0,846 (lampiran 12) dengan taraf
signifikan 5% dan n = 40 didapat r tabel = 0,312 karena r11 > r tabel
maka soal tes tersebut reliabel.
c) Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit. Tingkat kesukaran suatu soal dihitung dengan rumus:
P = JSB
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh peserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
P = 0,00 : terlalu sukar
0,00 < P ≤ 0,30 : sukar
0,30 < P ≤ 0,70 : sedang
0,70 < P ≤ 1,00 : mudah
P = 1,00 : terlalu mudah (Arikunto 2002)
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang
diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan
mudah. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
lampiran 12 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba*
22
Tingkat
kesukaran
No. Soal Jumlah
soal
Mudah 6, 11, 13, 15, 17, 19, 23, 26, 29, 30, 31, 40,
48, 52, 53
15
Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 24,
28, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 43, 45, 47,
49, 51, 54, 55, 57, 58, 59
33
Sukar 1, 21, 22, 25, 27, 38, 41, 44, 46, 50, 56, 60 12
Jumlah 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12
d) Daya Beda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan murid pandai (kelompok upper) dengan murid tidak
pandai (kelompok lower). Kelompok upper dan lower ditentukan dengan
mengambil 27% sampel siswa pada kelompok upper dan 27% siswa dari
kelompok lower. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda
soal adalah sebagai berikut:
JaBbBaDB −
=
Keterangan:
DB = daya pembeda soal
Ba = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
Bb = banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = jumlah peserta kelompok atas/ bawah
Kriteria yang digunakan:
DB = 0,00 - 0,20 : daya beda soal jelek
DB = 0,20 – 0,40 : daya beda soal cukup
DB = 0,40 – 0,70 : daya beda soal baik
DB = 0,70 – 1,00 : daya beda soal baik sekali (Arikunto 2002).
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka soal yang diuji
cobakan ada yang termasuk dalam kategori jelek, cukup, baik, dan baik
23
sekali. Contoh perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran
12 Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3
berikut ini :
Tabel 3. Daya pembeda soal uji coba*
Daya pembeda No. Soal Jumlah soal
Jelek 3, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 21, 23, 25, 26,
27, 31, 33, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50,
56, 58
23
Cukup 1, 2, 5, 7, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 24,
28, 29, 30, 32, 34, 36, 38, 39, 41, 43,
45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60
32
Baik 4, 12, 18, 35, 55 5
Jumlah 60
*perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12
Dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang
dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria cukup,
dan baik. Adapun untuk taraf kesukaran soal dilihat komposisinya antara
soal yang sukar, sedang, dan mudah. Soal yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 4. Soal uji coba yang digunakan
Jenis soal
Nomor butir soal
Digunakan Tidak digunakan
Pilihan ganda 2, 4, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 18,
19, 22, 24, 28, 29, 30, 34,
35, 38, 39, 41, 43, 45, 46,
49, 51, 52, 53, 54, 55, 57,
1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 17,
20, 21, 23, 25, 26, 27, 31,
32, 33, 36, 37, 40, 42, 44,
47, 48, 50, 56, 58, 59, 60
Jumlah 30 30
Jumlah 60
24
2. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pembelajaran pada materi pewarisan sifat menggunakan
media comic strip dengan pendekatan SAVI. Adapun tahap – tahap
pembelajaranya adalah sebagai berikut :
- Pengenalan media dan pendekatan belajar yang akan digunakan
oleh guru selama proses pembelajaran materi pewarisan sifat
- Pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa untuk tiap
kelompok
- Pembagian Comic strip dan Lembar Diskusi Siswa (LDS) kepada
masing – masing kelompok
- Pelaksanaan diskusi kelompok
- Presentasi hasil diskusi kelompok
- Pembagian lembar praktikum pada masing – masing kelompok
- Pelaksanaan praktikum
- Pencatatan hasil praktikum dan analisis hasil praktikum yang
diperoleh
- Pemaparan hasil praktikum di depan kelas
- Pembagian Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Pengamatan terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan oleh observer.
c. Pelaksanaan tes evaluasi akhir.
3. Analisis Hasil Penelitian
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Analisis terhadap data hasil belajar siswa, aktivitas dan kinerja siswa
selama proses pembelajaran, nilai afektif siswa, dan data tanggapan
siswa
b. Pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh.
25
E. Data dan Cara Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui peninggalan tertulis
seperti arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian
(Arikunto 1998). Dokumentasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah, nama siswa sampel penelitian, nama siswa responden dalam uji
coba instrumen dan data nilai biologi siswa kelas IX SMP Negeri 2
Taman tahun ajaran 2008/2009 pada semester gasal.
2. Tes
Metode tes digunakan untuk mendapatkan data nilai belajar siswa
dalam pembelajaran materi pewarisan sifat kelas IX SMP Negeri 2
Taman sebagai penilaian aspek kognitif.
3. Observasi
Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas
dan kinerja siswa dalam proses pembelajaran.
4. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang data
diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto 1998). Metode
angket dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan penilaian
aspek afektif dan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada
pembelajaran pewarisan sifat.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis data hasil belajar
Data hasil belajar siswa (nilai kognitif) dianalisis dengan cara :
26
a. Menghitung skor evaluasi harian yang diperoleh dari pengerjaan
LDS pada 4 kali pertemuan. Kemudian menghitung rata-rata nilai
jawaban LDS dengan rumus :
)(SMIIdealumSkorMaksimDiperolehYangSkorJumlahLDSjawabanSkor = X 100
4evaluasiSkorJumlahLDSjawabannilairataRata =−
b. Menghitung skor perolehan dari pengerjaan penugasan (studi
literatur dan observasi, laporan praktikum). Kemudian menghitung
tingkat penguasaan penugasan dengan rumus :
)(SMIIdealMaksimumSkorperolehanskorJumlahpenugasanSkor = X 100
tugasJumlahpenugasanskorJumlahpenugasannilairataRata =−
c. Menghitung skor evaluasi akhir yang diperoleh kemudian
menghitung tingkat penguasaan evaluasi akhir dengan rumus :
)(SMIIdealMaksimumSkorevaluasiskorJumlahakhirevaluasiNilai = x 100
d. Menghitung nilai akhir belajar siswa dengan rumus :
42CBANA ++
=
Keterangan : NA = Nilai akhir hasil belajar siswa
A = Rata-rata nilai jawaban LDS
B = Rata-rata nilai jawaban penugasan
C = Nilai tes evaluasi akhir
e. Menentukan batas kelulusan individual siswa sesuai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) di SMP N 2 Taman yaitu untuk hasil belajar ≥
70.
f. Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal
ditentukan dengan rumus :
27
%100Xnni
P∑∑=
Keterangan :
P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal
∑ni = jumlah siswa tuntas belajar individual
∑n = jumlah total siswa
Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75% siswa mencapai
ketuntasan belajar secara individu.
2. Analisis data aktivitas dan kinerja siswa dalam pembelajaran
Lembar observasi aktivitas siswa berupa rating scale dengan skala
penilaian 1-5, jika ada 8 pernyataan yang dipakai untuk mengukur
aktivitas siswa, maka skor terendah 8 dan skor tertinggi 40. Apabila
dibagi menjadi 5 kategori maka :
Skor 33-40 = sangat tinggi
Skor 25-32 = tinggi
Skor 17-24 = cukup
Skor 9-16 = rendah
Skor 1-8 = sangat rendah
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan
dengan rumus :
aktivitas siswa secara klasikal = %100XN
STT∑ ∑+
keterangan :
∑ T = jumlah siswa yang memperoleh kriteria tinggi
∑ ST = jumlah siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi
N = jumlah siswa kelas sampel
Kriteria penilaian :
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
28
0 %- 50 % = jelek (Ridlo & Rudyatmi, 2005)
Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan
pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang
digunakan sebagai data pendukung. Data kinerja siswa selama proses
pembelajaran diberi nilai 1 untuk kegiatan yang dilakukan siswa dan 0
untuk kegiatan yang tidak dilakukan, kemudian menghitung jumlah
kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran
kemudian dikali 10. Rumus yang digunakan :
Skor = jumlah kegiatan yang dilakukan x 10
Kriteria penilaian :
Skor 70 – 90 = Sangat terampil ( ST )
Skor 40 – 60 = Cukup terampil ( CT )
Skor 10 – 30 = Kurang terampil ( KT )
3. Analisis data penilaian afektif
Untuk penilaian afektif digunakan rumus sebagai berikut :
% 100 x maksimalskor jumlah
setuju menjawab yangskor jumlah Nilai =
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
4. Analisis data angket tanggapan siswa
Hasil jawaban angket dianalisis menggunakan skala Likert untuk
mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang
digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
% 100 x maksimalskor jumlah
ya menjawab yangskor jumlah Nilai =
29
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
G. Indikator Kinerja
Penggunaan media comic strip dengan pendekatan SAVI dikatakan
efektif apabila :
a. rata-rata nilai akhir belajar siswa mencapai ≥ 70
b. lebih dari 75% siswa memperoleh nilai akhir belajar ≥ 70 sesuai
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh
SMP N 2 Taman.
c. keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengujian efektivitas pembelajaran menggunakan media comic strip dan
pendekatan SAVI pada materi pokok pewarisan sifat diukur berdasarkan nilai
hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi kinerja siswa,
hasil angket untuk menilai aspek afektif siswa, dan hasil angket tanggapan siswa.
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis nilai akhir siswa ( Tabel 5 ) menunjukan bahwa 95% siswa
telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini sekaligus juga menunjukan bahwa hasil
belajar siswa pada materi pewarisan sifat telah memenuhi indikator kinerja yaitu
minimal 75% siswa mencapai KKM yaitu ≥ 70. Nilai akhir siswa diperoleh dari
rata – rata nilai LDS (A), rata – rata nilai penugasan (B), dan rata – rata nilai tes
evaluasi akhir (C) yang dijumlahkan kemudian dibagi 4.
Tabel 5. Hasil analisis data hasil belajar siswa*
Data Kelas sampel
Nilai tertinggi 92,5
Nilai terendah 68
Rata – rata nilai akhir siswa 80,05
Jumlah siswa yang tuntas belajar 76
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 4
Ketuntasan klasikal (%) 95%
Kualitas hasil belajar sangat baik
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14
2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran
Hasil observasi keaktifan siswa selama pembelajaran menggunakan media
comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat terlihat pada Tabel
31
6.
Tabel 6. Hasil observasi keaktifan siswa selama pembelajaran*
Kategori
keaktifan siswa
Jumlah siswa pada
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
Sangat tinggi ( ST ) 18 47 52 57
Tinggi ( T ) 58 32 27 22
Cukup ( C ) 4 1 1 1
Keaktifan klasikal 95% 98,75% 98,75% 98,75%
Kriteria keaktifan sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi
*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 17
Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1,
2, 3, dan 4 dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui
bahwa jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi secara gradual mengalami
kenaikan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya, sementara jumlah siswa
yang mempunyai aktivitas tinggi dan cukup mengalami penurunan dari satu
pertemuan ke pertemuan berikutnya.
Gambar 1. Distribusi keaktifan siswa selama proses pembelajaran
27
32
Selain data tentang aktivitas siswa observer juga melakukan
pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang
digunakan sebagai data pendukung. Hasil observasi kinerja siswa diperoleh
pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada
teman sekelas (pertemuan 1), simulasi persilangan monohibrid (pertemuan 2),
simulasi persilangan dihibrid (pertemuan 3), dan macam – macam teknologi
reproduksi (pertemuan 4). Hasil observasi kinerja siswa selama pembelajaran
menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan
sifat terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil observasi kinerja siswa selama proses pembelajaran*
Kategori kinerja
Siswa
Jumlah siswa pada
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4
Sangat terampil ( ST ) 59 56 66 68
Cukup terampil ( CT ) 16 22 14 12
Kurang terampil ( KT ) 5 2 - -
*Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 19
Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan 1,
2, 3, dan 4 (Gambar 2) menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
kinerja sangat terampil. Jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil
pada pertemuan 2 mengalami penurunan dibandingkan pertemuan 1, 3, dan 4.
Gambar 2. Distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran
33
3. Hasil Penilaian Afektif
Berdasarkan hasil rekapitulasi data penilaian afektif yang terdapat pada
lampiran 21 terlihat bahwa sebanyak 93,38 % siswa menjawab setuju atas
pertanyaan yang terdapat pada lembar angket penilaian afektif.
4. Hasil Analisis Tanggapan Siswa
Berdasarkan hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa terlihat bahwa
sebanyak 88,37% siswa menyatakan sangat senang dan tertarik mengikuti
pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi
pewarisan sifat.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan Tabel 5 diketahui sebanyak 95% siswa mencapai ketuntasan
belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini dihitung dari rata-rata nilai LDS (A),
rata-rata nilai penugasan (B), dan 2 x nilai tes evaluasi akhir (2C) kemudian
dijumlahkan dan dibagi 4. Sebanyak 5% siswa (4 siswa) belum mencapai KKM
disebabkan nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh rendah. Meskipun rata – rata
nilai tugas dan rata – rata nilai LDS yang diperoleh ke empat siswa tersebut tinggi
namun nilai tes evaluasi akhir yang diperoleh hanya 50 sehingga siswa tersebut
tidak dapat mencapai ketuntasan belajar. Dari hasil pengolahan data hasil belajar
siswa terlihat bahwa nilai tertinggi sebesar 92,5 sedangkan untuk nilai terendah
berturut-turut adalah 68.
Pembelajaran menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI
dilaksanakan secara berkelompok. Hal ini didasarkan pada pernyataan Anni
(2005) yang mengemukakan bahwa banyak penelitian menemukan siswa yang
belajar kelompok akan belajar dan mengingat secara lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang belajar sendiri. Namun pembelajaran berkelompok dalam
penelitian ini juga memberikan beberapa kelemahan antara lain ada beberapa
34
siswa yang kurang berperan aktif dalam diskusi dan praktikum, siswa yang lebih
banyak berperan adalah siswa yang termasuk kategori pandai di dalam kelompok
tersebut sehingga perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap
pertemuanya agar proses pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh siswa yang
pandai saja. Pembelajaran berkelompok juga membuat nilai tugas dan nilai LDS
yang diperoleh siswa sangat tinggi sehingga nilai tugas dan nilai LDS mempunyai
kontribusi paling tinggi pada nilai akhir siswa jika dibandingkan dengan nilai tes
evaluasi akhir.
Ketuntasan klasikal pada kelas sampel sebesar 95% dan tergolong dalam
kualitas belajar yang sangat baik. Kriteria ketuntasan belajar yang tergolong
sangat baik tersebut dikarenakan guru menggunakan media comic strip dan
pendekatan SAVI dalam pembelajaran. Pemakaian media yang menarik dapat
memotivasi siswa untuk belajar sehingga meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan. Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran
akan menimbulkan ketertarikan dan motivasi yang besar untuk menggali
pengetahuan yang ada sehingga mereka mempunyai kesan yang mendalam
terhadap materi yang disajikan. Penggunaan media comic strip dalam
pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
gambar – gambar yang menarik pada comic strip membuat siswa antusias untuk
membaca informasi yang terdapat didalamnya. Teks yang terdapat pada comic
strip menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mempermudah siswa dalam
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat
Handayani (2008) yang menyatakan bahwa kesan seorang siswa terhadap
pembelajaran akan selalu diingat oleh siswa karena masuk dalam memori jangka
panjang yang setiap saat dapat diingat kembali, misalnya pada saat tes hasil
belajar.
Pola pengalaman belajar yang dikemukakan oleh Magnesen (1983) diacu
dalam De porter et al (2005) memberikan gambaran bahwa apabila kita belajar
dengan cara melihat, mengatakan, mendengar, dan melakukan maka kita ingat
90% dari apa yang kita lihat, dengar, katakan dan lakukan, karena hal itu akan
melibatkan lebih banyak alat indera dalam proses belajar. Hal tersebut sangat
35
sesuai jika pembelajaran dilakukan dengan pendekatan SAVI, karena pendekatan
SAVI merupakan suatu pendekatan belajar yang menggabungkan aktivitas fisik,
dan aktivitas intelektual serta lebih banyak melibatkan alat indera sehingga
pengalaman belajar dapat diperoleh melalui pemecahan masalah dengan
berdiskusi dengan teman sekelompok, dan melalui pengalaman langsung dengan
praktikum.
Hasil belajar dan ketuntasan belajar aspek kognitif yang diperoleh
menunjukan bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI efektif digunakan
pada pembelajaran materi pewarisan sifat. Hal ini terbukti dari ketuntasan klasikal
pada kelas sampel dapat memenuhi indikator kinerja yaitu sebesar minimal 75%
siswa memenuhi KKM untuk materi pewarisan sifat yaitu ≥ 70. Hal ini sesuai
dengan penelitian Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa
penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan
aktivitas, hasil belajar, dan ketuntasan belajar siswa. Namun ada beberapa
kelemahan dalam penelitian ini antara lain penilaian yang dilakukan oleh guru
sebagian besar adalah penilaian kelompok kecuali penilaian pada saat tes evaluasi
akhir. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa
secara klasikal, berdasarkan Tabel 5, ketuntasan klasikal yang dicapai sangat
tinggi yaitu sebesar 95% hal ini tidak hanya disebabkan oleh penggunaan media
comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga dipengaruhi oleh cara penilaian
yang dilakukan oleh guru. Dari hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar
siswa mendapatkan nilai tugas dan nilai LDS yang sangat tinggi hal ini
disebabkan karena tugas dan LDS dikerjakan secara berkelompok, penggunaan
bahasa yang sederhana pada soal LDS dan tugas membuat siswa lebih mudah
untuk memahami dan mengisi soal yang terdapat di dalamnya, selain itu soal –
soal pada LDS dan LKS juga perlu ditambahkan soal dalam bentuk studi kasus.
2. Hasil Observasi Aktivitas dan Kinerja Siswa Selama Pembelajaran
Analisis data aktivitas siswa yang disajikan dalam Tabel 6 menunjukan
bahwa aktivitas siswa pada pertemuan I memiliki persentase (%) keaktifan
36
klasikal sebesar 95% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, sedangkan pada
pertemuan II memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan
kriteria keaktifan sangat tinggi, pada pertemuan III memiliki persentase (%)
keaktifan klasikal sebesar 98,75% dengan kriteria keaktifan sangat tinggi, dan
pada pertemuan IV memiliki persentase (%) keaktifan klasikal sebesar 98,75%
dengan kriteria keaktifan sangat tinggi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian
Marisa (2008), dan Yunita (2008) yang menemukan bahwa pembelajaran
menggunakan media comic strip dan pendekatan SAVI dapat meningkatkan
keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan
minat dan motivasi belajar yang tinggi dan pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan aktivitas belajar dan berdampak pada peningkatan hasil
belajar.
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa pada pertemuan I jumlah
siswa yang mempunyai keaktifan sangat tinggi relatif lebih sedikit dibanding
jumlah siswa yang mempunyai keaktifan tinggi. Hal ini dikarenakan siswa masih
belum terbiasa untuk mempresentasikan hasil diskusi dan praktikum di depan
kelas. Keberanian dan kesadaran siswa untuk maju ke depan tanpa harus ditunjuk
oleh guru masih rendah sehingga guru harus menunjuk salah satu kelompok
terlebih dahulu untuk melaporkan hasil diskusi dan praktikum di depan kelas.
Namun pada pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mempresentasikan
hasil diskusi dan praktikum sehingga jumlah siswa yang keaktifanya sangat tinggi
mengalami peningkatan.
Dari hasil pengamatan oleh observer selama proses pembelajaran diketahui
bahwa aktivitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah
aktivitas bertanya namun karena kurangnya efisiensi waktu maka tidak semua
siswa mendapat kesempatan untuk bertanya. Waktu yang tersedia banyak
terbuang sia – sia pada saat pembentukan kelompok. Sedangkan aktivitas yang
kurang menonjol selama kegiatan pembelajaran adalah aktivitas mencatat. Hal ini
dikarenakan siswa mempunyai buku penunjang mata pelajaran biologi yang diberi
oleh pemerintah kabupaten pemalang sehingga siswa merasa tidak perlu mencatat.
Namun guru sering mengingatkan dan menyuruh siswa untuk mencatat setiap kali
37
ada konsep – konsep penting yang tidak tercantum pada buku biologi milik
pemerintah.
Sugandi (2004) menyatakan bahwa proses pembelajaran adalah proses
aktif, karena pengetahuan terbentuk dari pengalaman subjek belajar. Untuk
membantu perkembangan kognitif siswa, kepadanya perlu diciptakan kondisi
belajar yang memungkinkan siswa belajar sendiri. Hal tersebut terintegrasi dalam
penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI dimana siswa sangat
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran pada materi pewarisan sifat yang menggunakan
media comic strip dan pendekatan SAVI memungkinkan siswa untuk
mendiskusikan informasi pada media tersebut berkaitan dengan materi pelajaran
yang disampaikan dengan teman sekelompoknya, selain itu siswa secara langsung
dapat mengamati perbedaan ciri genetik pada teman sekelas, serta dapat
melakukan simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid melalui kegiatan
praktikum. Minat siswa yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran juga
disebabkan karena tampilan gambar yang menarik pada media comic strip, serta
penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami.
Penggunaan media dan pendekatan belajar yang menarik dapat memotivasi
siswa untuk belajar sehingga aktivitas pembelajaran akan meningkat yang akan
mengakibatkan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Selain itu perasaan senang terhadap pembelajaran akan menimbulkan ketertarikan
dan motivasi yang besar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Dari hasil
analisis diketahui bahwa keaktifan klasikal siswa pada 4 kali pertemuan termasuk
dalam kategori keaktifan yang sangat tinggi hal ini tidak hanya disebabkan oleh
adanya penggunaan media comic strip dan pendekatan SAVI saja tetapi juga
disebabkan oleh adanya kalimat yang rancu pada rubrik no. 6, 7, dan 8 (Lampiran
15) sehingga membuat observer lebih banyak memberi skor 5 (skor maksimal)
pada saat mereka melakukan pengamatan untuk rubrik no. 6, 7, dan 8. Hal ini
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan skor keaktifan yang diperoleh siswa
menjadi sangat tinggi.
Selain melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa observer juga
38
melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran yang
digunakan sebagai data pendukung. Pengamatan terhadap aktivitas siswa
dilakukan pada saat siswa berdiskusi tentang materi pelajaran yang terdapat di
dalam comic strip dan berdiskusi tentang soal – soal pada LDS. sedangkan
pengamatan terhadap kinerja siswa dilakukan pada saat siswa sedang melakukan
praktikum dan berdiskusi tentang hasil praktikum. Berdasarkan observasi secara
umum kinerja siswa dalam proses pembelajaran menunjukan kategori sangat
terampil, baik pada saat siswa melakukan diskusi maupun pada saat praktikum.
Hal ini dikarenakan kegiatan praktikum yang dilakukan tidak terlalu sulit untuk
dilakukan oleh siswa. Praktikum yang dilakukan siswa meliputi praktikum
mengenai keanekaragaman ciri pada manusia, praktikum simulasi persilangan
monohibrid, dan praktikum simulasi persilangan dihibrid. Berdasarkan gambar 2
tentang distribusi kinerja siswa selama proses pembelajaran tampak bahwa pada
pertemuan 2 jumlah siswa yang mempunyai kinerja sangat terampil lebih sedikit
jika dibandingkan dengan pertemuan berikutnya, hal ini dikarenakan pada saat
melakukan praktikum simulasi persilangan monohibrid banyak siswa yang kurang
tertib dalam memakai alat praktikum yang telah dibuat guru sehingga ada
beberapa alat yang tercecer dan berpengaruh terhadap kinerja siswa selama
melakukan kegiatan praktikum persilangan monohibrid. Namun pada saat
pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk tertib baik pada saat diskusi
maupun praktikum. Meskipun masih ada beberapa siswa yang belum bisa tertib
dalam mengikuti pelajaran namun secara keseluruhan kinerja siswa mengalami
peningkatan pada pertemuan 3, dan 4.
3. Hasil analisis penilaian afektif siswa
Data penilaian afektif diambil dengan menggunakan angket. Berdasarkan
hasil analisis terhadap angket dapat diketahui bahwa nilai afektif secara klasikal
berada pada kriteria yang sangat baik dengan persentase sebesar 93,38 % siswa
menyatakan setuju terhadap pernyataan yang terdapat pada angket.
Berdasarkan hasil rekapitulasi angket penilaian afektif siswa menunjukan
39
bahwa pernyataan yang paling menojol adalah pernyataan nomor 4 (saya akan
menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya
keanekaragaman ciri genetik pada manusia) yaitu sebanyak 100% siswa
menyatakan setuju terhadap pernyataan nomor 4. Hal ini menunjukan bahwa guru
telah berhasil mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan permasalahan yang
ada dalam kehidupan sehari – hari. Guru juga telah berhasil menanamkan salah
satu sifat positif berkaitan dengan materi pewarisan sifat yaitu sifat menghargai
adanya perbedaan fisik setiap orang sebagai salah satu bentuk adanya
keanekaragaman ciri genetik pada manusia. Sedangkan pernyataan yang kurang
menonjol adalah pernyataan nomor 5 (saya selalu aktif dalam mengajukan /
menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat) hal ini dikarenakan
siswa kurang percaya diri dengan jawaban yang mereka miliki sehingga mereka
merasa takut salah untuk menjawab pertanyaan dari guru. Namun untuk aktivitas
bertanya pada awal pertemuan mereka masih merasa malu untuk mengajukan
pertanyaan tetapi guru selalu memotivasi siswa untuk bertanya sehingga pada
pertemuan berikutnya siswa sudah terbiasa untuk mengajukan pertanyaan, hal ini
sesuai dengan hasil observasi keaktifan siswa yang menunjukan bahwa aktifitas
bertanya adalah aktifitas yang paling menonjol selama kegiatan pembelajaran.
Menurut Haryati (2007) aspek afektif memiliki karakteristik yang penting
diantaranya sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Aspek afektif menentukan
keberhasilan belajar seseorang. Artinya aspek afektif sangat menentukan
keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses
pembelajaran. Seorang peserta didik yang tidak memiliki minat atau karakter
terhadap mata ajar, maka hal ini akan sangat membantu untuk mencapai
ketuntasan pembelajaran secara maksimal. Oleh karena itu seorang guru selain
membantu peserta didik belajar, juga harus mampu membangkitkan minat atau
karakter peserta didik untuk belajar.
4. Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa
Penelitian ini selain mengamati hal-hal seperti yang telah disebutkan di
40
atas juga mengamati tanggapan siswa sebagai pelaku proses pembelajaran.
Tanggapan siswa mengenai pembelajaran dengan menggunakan media comic
strip dan pendekatan SAVI diambil dengan menggunakan angket. Dari análisis
terhadap angket yang diberikan kepada siswa diperoleh adanya respon positif
terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari analisis
angket siswa yang menunjukan rata-rata prosentase sebesar 88,37 %.
Dari hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa dapat diketahui bahwa
pernyataan yang paling banyak mendapat respon positif dari siswa adalah
pernyataan nomor 1 (suasana pembelajaran menyenangkan) yaitu sebanyak 92,5%
siswa menyatakan bahwa suasana pembelajaran yang dilakukan menyenangkan.
Hal ini terjadi karena media comic strip dan pendekatan SAVI mampu
menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat melibatkan
siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sedangkan pernyataan yang paling sedikit
mendapat respon positif adalah pernyataan nomor 10 (apakah anda menyukai
pendekatan pembelajaran yang dilakukan saat ini) yaitu sebanyak 85% siswa
menyatakan suka dengan pendekatan belajar yang digunakan oleh guru dan
sebanyak 15% siswa menyatakan tidak suka terhadap pendekatan belajar yang
digunakan oleh guru. Pernyataan nomor 10 mendapatkan persentase yang paling
sedikit dibanding pernyataan yang lain. Hal ini dikarenakan kelompok yang dibuat
pada pertemuan I berlaku untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa merasa
bosan untuk bekerjasama dengan orang yang sama pada setiap pertemuanya.
Seharusnya guru melakukan pembentukan kelompok baru pada setiap kali
pertemuan sehingga siswa tidak merasa bosan.
Dari hasil tanggapan yang diberikan siswa menunjukan bahwa penggunaan
media comic strip dan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat mendapat
respon positif dari siswa karena materi pelajaran yang dikemas dalam bentuk
comic strip lebih menarik untuk dibaca dan dipahami sehingga siswa merasa
senang dalam proses pembelajaran, selain itu penggunaan pendekatan SAVI
dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih banyak berperan aktif dalam
pembelajaran.
41
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa media comic strip dan pendekatan SAVI sangat efektif diterapkan
pada pembelajaran materi pokok pewarisan sifat di kelas IX SMP Negeri 2
Taman tahun ajaran 2008 / 2009. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian
yang telah mencapai indikator keefektifan yaitu sebanyak 95% siswa
tuntas belajar dengan rata-rata nilai akhir sebesar 80,05 serta keaktifan
siswa secara klasikal termasuk kriteria sangat tinggi pada pertemuan 1, 2,
3, dan 4 yaitu berturut – turut sebesar 95 %, 98,75 %, 98,75 %, dan 98,75
% .
B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis ajukan berdasarkan hasil
penelitian ini, meliputi :
1. Guru biologi diharapkan dapat menerapkan penggunaan media comic
strip dan pendekatan SAVI ini pada materi pembelajaran yang lain
dengan memodifikasi sesuai materi yang diajarkan.
2. Sebaiknya perlu dilakukan pembentukan kelompok baru dalam setiap
pertemuanya agar siswa tidak merasa bosan dan proses pembelajaran
tidak hanya di dominasi oleh siswa yang pandai saja.
3. Sebaiknya soal – soal pada LDS dan LKS juga dibuat dalam bentuk
studi kasus agar soal lebih bervariasi.
42
DAFTAR PUSTAKA
Aleixo P & Norris C. 2007. Comics, reading, and primary aged children. Education and health 25 (4):70-73
Anni TC. 2005. Psikologi Belajar. Semarang : UPT MKK UNNES
Arikunto S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta : Bumi Aksara
1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta Arsyad A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers Beard C & Rhodes T. 2002. Experential learning : using comic strip as
reflective tools in adult learning. Australian journal of outdoor education 6 (2):58-65
Campbell NA, Reece JB & Mitchell LG. 2000. Biologi Jilid 1. Terjemahan
Rahayu lestari, 2002. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga De porter B, Reardon M, & Nourie S. 2005. Quantum teaching. Bandung:
Kaifa Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Depdikbud Falentina AR. 2008. Efektivitas Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal
Teaching) pada Pembelajaran Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP N 28 Semarang. (skripsi). Semarang : Biologi UNNES
Gonick L dan Wheelis M. 2007. Kartun Biologi Genetika. Jakarta :
Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Gonzales JW. 2003. Integrating physical science and the graphic arts with
scientifically accurate comic strips : rationale, description, and implementation. Revista electronica de ensenanza de las encenancias 2 (1):1-10
Hamalik O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Handayani R. 2008. Penerapan metode eksplorasi lingkungan dan penayangan media visual pada materi keanekaragaman mikroorganisme dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS). (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang
43
Haryati M. 2007. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press
Jagoan comic. 2007. Bentuk Rupa Jenis-Jenis Komik. Jakarta. On line at
http://www.jagoancomic.com/tulisan_tutorial_jenis_rupa_komik. html (accessed 25 januari 2009)
Kurnia RS. 2008. Charles schulz, Charlie brown, dan Snoopy. Jakarta. On
line at http://pelitaku.sabda.org/editorial_sekadar_pengantar (accessed 25 januari 2009)
Marisa A. 2008. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep
Penurunan Sifat Menggunakan Media Kartun di SMP Teuku Umar Semarang Kelas IX-1. (Skripsi). Semarang: Biologi UNNES
Meier D. 2005. The Accelerated Learning. Bandung : Kaifa, PT.Mizan
Pustaka Muslich M. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Oyasujiwo. 2007. Komik Indonesia. Jakarta. On line at. http://komikindonesia.com/index.php?Itemid=2&id=116&option=com_content&task=view (accessed 25 januari 2009)
Purwanto B & Nugroho A. 2008. Eksplorasi ilmu alam 3 untuk kelas IX
SMP dan MTS. Solo. On line at http://www.tiga serangkai. commiges file Eks. Alam% 20 SMP %20(Platinum)Eksplorasi % 20 Ilmu % 20 Alam %203.pdf.102.pdfl (accessed 25 januari 2009)
Ramendra DP & Ratminingsih NM. 2007. Pemanfaatan audio visual aids
(ava) dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa inggris di sekolah dasar. JPPP Lemlit Undiksha 1 (2):78-95
Ridlo, S. & Rudiyatmi, E. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang:
Biologi FMIPA UNNES Saktiyono. 2007. IPA Biologi 3 SMP dan MTS Kelas IX. Jakarta : Erlangga Sanjaya WN. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Erlangga Sudibyo E, Widodo, Wasis, Suhartanti. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk
SLTP/MTS Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
44
Sudjana N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Sudjana .1991. Metode Statistik. Bandung : Transito
Sugandi A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES
Syamsuri I, Sulisetijono, Ibrohim, Rahayu SE. 2007. IPA Biologi Jilid 3 Untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Waluyanto HD. 2005. Komik sebagai media komunikasi visual
pembelajaran. Nirmana 7 (1):45-55 Yunita SP. 2008. Efektivitas Penerapan Pendekatan SAVI pada Pembelajaran
Biologi Materi Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 11 Kaliwungu Kab. Semarang. (Skripsi). Semarang : Biologi UNNES
SILABUS Sekolah : SMP N 2 Taman Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran: IPA Biologi
Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
2.1Mengidentifikasikelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Mencari informasi melalui studi pustaka tentang peran adaptasi dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup. Melihat peristiwa mekanisme seleksi alam dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup melalui video atau film. Mencari informasi melalui studi pustaka tentang hubungan interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam.
1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya dengan kelangsungan hidup.
2. Memprediksikan punahnya beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam hubungannya dengan kemampuan yang dimiliki.
3. Mendeskripsikan hubungan
Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis
Tes PG Tes uraian Tes uraian
Cacing tanah adalah jenis hewan yang dapat mudah ditemukan di .... a. tempat teduh dan berairb. tanah liat berongga c. tanah berhumus d. tanah kering berongga Berikan suatu contoh terbentuknya spesies baru dari suatu organisme. Apakah yang dimaksud dengan seleksi alam? Jelaskan dan berikan contohnya.
4 × 40’
Buku IPA Biologi 3 Esis, buku referensi yang relevan, dan lingkungan.
42
Lampiran 1
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
2.2Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup
Kromosom dan gen
Mencari informasi melalui studi pustaka tentang peran perkembangbiakan dan hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup. Mencari informasi melalui studi pustaka dan merumuskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan sebagai mekanisme untuk mendukung kelangsungan hidup. Mencari informasi melalui studi pustaka dan media comic strip tentang deskripsi dari materi genetik baik gen maupun kromosom dilihat dari sifat-sifatnya.
interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam.
4. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup.
5. Mendiskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan.
1. Menjelaskan
pengertian genetika dan pewarisan sifat
2. Menjelaskan peran mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida
3. Menjelaskan materi genetik
Tes tertulis Penugasan Tes tertulis Tes tertulis
Tes isian Tugas rumah Tes PG Tes uraian
Untuk melestarikan jenisnya makhluk hidup memiliki kemampuan untuk .... Buatlah tabel cara perkembangbiakan pada beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat adalah…. a. Nukleus c. nukleolusb. Kromosom d. lisosom Apakah perbedaan antara sifat dominan, sifat resesif, dan sifat intermediet ?
2 x 40’
Buku IPA Biologi 3 Esis, comic strip, buku referensi lain yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum
43
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom dan gen)
4. Mengetahui letak gen dan kromosom
5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks
6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks pada laki-laki dan perempuan
7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n).
8. Menjelaskan pengertian
Performance test Observasi / pengamatan
LDS LKS / Lembar observasi
Aktivitas dalam diskusi Portofolio
44
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
2.3Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya.
Pewarisan Sifat dan Teknologi Reproduksi
Mencari informasi melalui studi pustaka dan media comic strip tentang deskripsi proses pewarisan sifat pada makhluk hidup. Melakukan kegiatan praktikum / simulasi tentang persilangan monohibrid dan dihibrid Mencari informasi melalui studi pustaka tentang aplikasi teknologi reproduksi dalam kehidupan sehari-hari.
dominan, dan resesif
9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan
1. Membedakan sifat
genotip dan fenotip
2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot
3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial
4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk.
5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid
Tes tertulis Tes tertulis Performance test
Tes PG Tes uraian LDS
Persilangan antara genotip AABB x aabb menghasilkan F1 dengan genotip .... a. AABB c. Abab b. AaBb d. AAaa Jika suatu individu bergenotip BbKk disilangkan dengan sesamanya (BbKk), berapa hasil persilangan yang memiliki genotip bbkk. Jelaskan dengan bagan Aktivitas dalam diskusi
6 x 40’
Buku IPA Biologi 3 Esis, comic strip, buku referensi lain yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum
45
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup berdasarkan hasil
pengamatan 7. Terampil
melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan
8. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid
9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan
Praktikum Penugasan
LKS / lembar praktikum Tugas rumah
Portofolio Buatlah artikel tentang contoh teknologi reproduksi dalam kehidupan sehari-hari. Materi dapat diperoleh dari buku atau internet. Artikel yang paling menarik dapat ditempel di mading sekolah.
46
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
2.4Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.
Bioteknologi
Mencari informasi melalui studi pustaka tentang pengertian, macam, dan manfaat bioteknologi. Mencari informasi melalui studi pustaka tentang contoh-contoh penerapan bioteknologi dalam produksi pangan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.
dihibrid 11. Memprediksi
hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi
1. Mendefinisikan
pengertian bioteknologi.
2. Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan.
3. Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan
Tes tertulis Penugasan Tes tertulis
Tes uraian Proyek Tes PG
Apakah yang kalian ketahui tentang bioteknologi? Carilah informasi mengenai penemuan bioteknologi terkini. Buatlah dalam bentuk artikel dan beri pendapat kalian mengenai manfaat dan kerugian pada setiap hasil bioteknologi yang kalian temukan.
4 × 40’
Buku IPA Biologi 3 Esis, buku referensi yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum.
47
Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar Teknik Bentuk
instrumen Contoh Instrumen
Mencari informasi melalui studi pustaka tentang contoh produk bioteknologi baik yang konvensional maupun yang modern yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Melakukan observasi untuk mendata produk bioteknologi yang sederhana dan yang modern yang dipakai di lingkungan rumah tangga.
modern di lingkungan sekitarnya.
4. Membuat produk bioteknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tes unjuk kerja
Unjuk kerja
Produk bioteknologi modern antara lain .... a. tempe, kecap, dan asam amino b. kecap, vaksin, dan enzim c. enzim, vaksin, dan antibiotik d. tempe, cuka, dan antibiotik Eksperimen mengetahui cara pembuatan tempe (Kegiatan 6.1).
48
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I (RPP) I
Sekolah : SMP Negeri 2 Taman Mata Pelajaran : IPA (Biologi) Kelas/Semester : IX / Genap Bab : Pewarisan Sifat Materi Pokok : Kromosom dan Gen Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi: 2. Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup B. Kompetensi Dasar: 2.2 Mendiskripsikan konsep pewarisan sifat pada makluk hidup. C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat 2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetik yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom
dan gen) 4. Mengetahui letak gen dan kromosom 5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks 6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks
pada laki-laki dan perempuan 7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). 8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif 9. Mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia melalui proses pengamatan
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat :
Pemahaman dan penerapan konsep 1. Menjelaskan pengertian genetika dan pewarisan sifat 2. Menjelaskan peran Mendel dalam genetika dan cara mendel membuat hibrida 3. Menjelaskan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (kromosom
dan gen) 4. Mengetahui letak gen dan kromosom 5. Menjelaskan tentang alel dan membedakan antara kromosom tubuh dan kromosom seks 6. Mengetahui jumlah kromosom pada manusia dan membedakan antara kromosom seks
pada laki-laki dan perempuan 7. Membedakan kromosom haploid (n) dan kromosom diploid (2n). 8. Menjelaskan pengertian dominan, dan resesif
49 Lampiran 2
Kinerja Ilmiah 1. Terampil menganalisis hasil pengamatan terhadap keanekaragaman ciri pada manusia 2. Terampil melakukan pencatatan data hasil pengamatan ke dalam tabel 3. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar 4. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman 5. Aktif dalam kegiatan pengamatan 6. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok 7. Membuat laporan pengamatan 8. Tepat waktu mengumpulkan tugas 9. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik 10. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi
E. Metode Pembelajaran 1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative learning 2. Metode : - Diskusi kelompok - Pengamatan - Ceramah 3. Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) F. Sumber Pembelajaran 1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga 2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas 3. Buku IPA Biologi 3 Esis
G. Media Pembelajaran Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS
H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit) 1. Guru memberi salam pembuka 2. Guru menggali pengetahuan awal siswa, dengan mengingatkan kembali pengetahuan
terdahulu dengan menunjukkan bahwa sifat diturunkan dari orang tua/induk ke anaknya 3. Guru memberi motivasi 4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar
Kegiatan Inti (± 60 menit)
1 .Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa 2. Guru menginformasikan tentang tujuan dan ciri pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan
3. Guru membagikan media comic strip (komik 1 sampai komik 8), dan Lembar
50
Diskusi Siswa (LDS 1 sampai LDS 8) yang berbeda-beda untuk masing - masing kelompok, serta lembar praktikum 1 untuk tiap kelompok 4. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
5. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan pengamatan terhadap teman sekelas untuk mengetahui macam keanekaragaman genetik pada manusia
7. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan hasil pengamatan.
8. Guru meminta siswa lain untuk memperhatikan dan merangkum hasil diskusi yang telah dipresentasikan
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi hasil diskusi dan pengamatan yang telah dipresentasikan
10.Guru menanggapi hasil diskusi dan hasil pengamatan yang telah dipresentasikan. Kegiatan Penutup (± 10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
Pembelajaran 2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 1) 3. Guru memberi salam penutup
I. Penilaian 1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test 2. Kinerja Ilmiah
a. Kinerja : Lembar praktikum b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS c. kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman
51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II
(RPP) II
Sekolah : SMP Negeri 2 Taman
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester : IX / Genap
Bab : Pewarisan Sifat
Materi Pokok : Persilangan Monohibrid, Dihibrid, Teknologi
Reproduksi
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2.Memahami kelangsungan hidup pada makluk hidup
B.Kompetensi Dasar :2.3Mendeskripsikan proses pewarisan sifat dan hasil pewarisan sifat
beserta penerapannya
C. Indikator
1. Membedakan sifat genotip dan fenotip
2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot
3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial
4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk.
5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid
6. Menyebutkan contoh-contoh sifat fenotipe makhluk hidup berdasarkan hasil
pengamatan
7. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan
9. Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid
9. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
10. Merancang suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
11. Memprediksi hasil suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
12.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Pemahaman dan penerapan konsep
1. Membedakan sifat genotip dan fenotip
2. Menjelaskan genotip homozigot dan heterozigot
3. Menjelaskan pengertian gamet, pariental, filial
52
4. Menentukan gamet dari genotip tetua atau induk
5. Menjelaskan pengertian monohibrid dan dihibrid
6. Menjelaskan suatu persilangan monohibrid dan dihibrid
7.Memberikan contoh penerapan pewarisan sifat dalam teknologi reproduksi
Kinerja Ilmiah
1. Terampil melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid dalam tampilan bagan
2. Terampil melakukan praktikum atau simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid
3. Menggunakan matematika dalam genetika
4. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar
5. Aktif dalam berdiskusi dan menghargai pendapat teman
6. Aktif dalam kegiatan praktikum
7. Bekerja sama dengan teman dalam kelompok
8. Membuat laporan praktikum
9. Tepat waktu mengumpulkan tugas
10. Mengkomunikasikan hasil kerja dengan baik
11. Konsisten terhadap kesepakatan hasil diskusi
E. Metode Pembelajaran
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Cooperative learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Pengamatan, praktikum
- Ceramah
3. Pendekatan : SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual)
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku Sains Biologi SMP Erlangga
2. Buku IPA SMP/MTS Kelas IX Depdiknas
3. Buku IPA Biologi 3 Esis
G. Media Pembelajaran
Comic strip, LDS, Lembar praktikum, LKS
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (Persilangan Monohibrid)
Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
53
3. Guru memberi motivasi dan mengingatkan siswa bahwa seolah mereka sedang melakukan
kegiatan sebagaimana yang dilakukan oleh Mendel
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar
Kegiatan Inti (± 60 menit)
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
2. Guru membagikan media comic strip (komik 9) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 9), serta
lembar praktikum 2 untuk tiap kelompok
3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan dan meminta
siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum simulasi persilangan monohibrid
5.Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan kesimpulan kegiatan praktikum yang telah dilakukan.
6.Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan kesimpulan kegiatan
praktikum yang telah dipresentasikan.
7. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan
tanggapan/pendapat.
8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum
Kegiatan Penutup (± 10 menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran
2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 2)
3. Guru memberi salam penutup
Pertemuan II (Persilangan Dihibrid)
Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru memberikan pre test untuk mengingatkan kembali tentang materi pada pertemuan
sebelumnya.
3. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar
Kegiatan Inti (± 60 menit)
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
54
2. Guru membagikan media comic strip (komik 10) dan Lembar Diskusi Siswa (LDS 10),
serta lembar praktikum 3 kepada masing-masing kelompok
3. Guru meminta siswa untuk membaca media comic strip yang telah dibagikan
dan mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
4. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian siswa melakukan kegiatan praktikum
persilangan dihibrid
5. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan.
6. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi dan hasil praktikum
7.Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan memberikan
tanggapan/pendapat.
8. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dan kegiatan praktikum
Kegiatan Penutup (± 10 menit)
1.Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran
2.Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS 3)
3. Guru memberi salam penutup
Pertemuan III (Teknologi Reproduksi)
Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru memberi motivasi dan apersepsi dengan cara bercerita sekilas tentang domba dolly
4. Guru menyampaikan indikator hasil belajar
Kegiatan Inti (± 60 menit)
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil 4 – 5 siswa
2. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa 11 (LDS 11) kepada masing-masing kelompok
3. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan pada LDS
4. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi.
5. Guru meminta siswa untuk merangkum hasil diskusi.
6. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan/pendapat. Guru diharapkan
langsung dapat merespon dari jawaban yang muncul dan memberikan umpan balik. Bila
waktu tidak mencukupi, guru dapat meminta siswa untuk membaca kembali bukunya
55
Kegiatan Penutup (± 10 menit)
1. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan
pembelajaran
2. Guru memberikan Lembar Kegiatan Siswa 4 (LKS 4)
3. Guru memberi salam penutup
I. Penilaian
1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: LDS, pre test, post test
2. Kinerja Ilmiah
a. Kinerja : Lembar praktikum
b. Assesmen kinerja kelompok dan individu : LKS
c. Kerja sama, aktif bertanya, menanggapi pertanyaan, menghargai pendapat teman
56
COMIC STRIP Menjelaskan Pengertian Genetika dan Pewarisan Sifat (komik 1)
Mama…mama kenapa
rambutku keriting seperti mama ???
Itu karena kamu mewarisi sifat rambut keriting yang ada pada mama.
Pewarisan sifat ???
apa itu mam ?? Mau tahu ?? ayo mama kenalkan sama pak Mendel.
57 Lampiran 3
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
GREGOR JOHANN MENDEL
(1822 - 1884) adalah
biarawan ordo agustinus
Dari Brunn, Austria.
Pada waktu senggang
Mendel mengurus
tanaman ercis (Pisum sativum)
Di kebun biara untuk keperluan percobaan.
Perkenalkan saya adalah bapak genetika dunia
Apakah genetika
itu pak Mendel ??
genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana cara pewarisan sifat terjadi pada makhluk hidup
58
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Pewarisan sifat ?? Contohnya seperti apa?
Contohnya seorang anak yang mewarisi sifat bentuk muka bulat dari orang tuanya, seorang anak yang mempunyai golongan darah sama dengan orang tuanya
Apakah pewarisan sifat hanya bisa terjadi pada manusia saja?
Tentu tidak, pewarisan sifat juga bisa terjadi pada hewan dan tumbuhan
59
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Menjelaskan Peran Mendel Dalam Genetika (komik 2)
Wah, pak mendel hebat ya berkat ketekunanya dibidang genetika sekarang bapak dianggap sebagai peletak prinsip-prinsip hereditas
Ya .jadilah anak rajin supaya bisa seperti bapak
Pak, bagaimana sih cara membuat hibrida?
Baiklah, akan saya jelaskan
60
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Cara Mendel Membuat Hibrida• Pertama ia potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah “kawin sendiri”
• Lalu putik disebari serbuk sari dari “bapak” yang di inginkan.
• Terakhir , diikatnya kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain.
• Dengan cara ini Mendel bisa mengontrol asal-usul setiap
generasi.
Lalu kenapa pak mendel lebih memilih ercis untuk penelitian ?? kayak ga ada tanaman lain aja.
Karena ercis punya banyak kelebihan.
61
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Memilih ercis sungguh suatu kemujuran . tanaman ini sangat cocok untuk riset genetika karena : Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan. Setiap bunga ercis memiliki organ jantan dan betina, sehingga mereka dapat melakukan
penyerbukan sendiri.
Ercis juga mudah untuk melakukan penyerbukan silang lho !!!
Ercis juga memiliki sejumlah varietas stabil yang bisa membentuk Hibrida. Memiliki pasangan sifat beda yang menonjol, yaitu : • Ada varietas tinggi dan pendek.
• Satu jenis berisi biji bulat dan mulus, jenis lain benjol dan keriput
• Beberapa polong gemuk rata dan polong yang lain bergelombang
• Ada buncis hijau dan ada yang kuning, selaput biji ada yang berwarna abu-abu dan ada
yang putih, bunga ercis ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna ungu, ada perbedaan warna pada buncis yang belum tua, warna biji, dan posisi bunga.
62
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Menjelaskan Materi Genetik Yang Bertanggung Jawab Dalam Pewarisan Sifat (komik 3)
Jika hibrida membuahi setelah melanjutkan pembuahan Sendiri, sekitar ¼ sendiri, Mendel menemukan Keturunanya pendek. Bahwa sekitar 1/3 ercis tinggi menghasilkan keturunan yang semuanya tinggi, sedang 2/3 lainya menghasilkan ercis tinggi dan rendah dengan rasio 3:1 hibrida pendek hanya menghasilkan ercis tinggi dan rendah dengan rasio 3:1. hibrida pendek hanya menghasilkan ercis pendek.
Sifat resesif muncul kembali
Tafsiran Mendel : Ada sesuatu di Dalam serbuk sari Dan telur yang menentukan tinggi ercis.”sesuatu” ini kemudian kita sebut GEN
beginilah rumus matematikanya
Tanpa pernah melihat gen, Mendel menyimpulkan bahwa hereditas dikendalikan oleh “atom keturunan” ini. Atom-atom tersebut tidak pernah terpisah atau melebur, tetapi selalu menjaga karakter masing-masing dari generasi ke generasi.
Tuhan tahu mereka harus kecil
63
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Menjelaskan Letak Gen Dan Kromosom (komik 4) ,
Pak guru, Lalu dimana kita bisa melihat gen?
Gen bisa kita temukan di dalam kromosom
Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya
Apakah kromosom itu pak ??
64
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Apakah kromosom terletak di dalam inti sel ??
Ya benar sekali, baiklah aku akan menjelaskanya untukmu anak pintar.
Dengan berkembangnya Mikroskop, struktur dalam sel Pun, jadi terlihat…. Pertama-tama, ada Nukleus- dan didalamnya Ada sesuatu yang aneh… Tepat sebelum pembelahan sel, Beberapa benda berambut Tiba-tiba muncul, Menggandakan diri, lalu Menghilang! Benda berambut ini lalu dinamai Kromosom
nukleus
kromosom
65
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Menjelaskan Tentang Alel (komik 5)
Gen dapat berupa satu dari Dua jenis yang berbeda, Disebut ALEL Satu alel A untuk sifat Tinggi, satu lagi a, untuk Sifat pendek.
A a
Satu tanaman bisa memiliki pasangan alel sama atau berbeda. Alel A dominan terhadap a.
Jadi, tanaman dengan kombinasi Aa Akan tinggi. Pasangan alel tidak
“melebur” AA aa Aa
Gen pembuat pendek
Tutup mulutmu
Mendel juga menyilangkan ercis biji mulus dengan keriput, bunga ungu dengan putih, dst dst. Dalam setiap percobaan dia menemukan bahwa sifat diatur oleh satu gen beralel 2. satu alel dominan terhadap yang lain. Serbuk sari dan telur agaknya penuh dengan “sesuatu” yang kecil Ini. Masing –masing membawa setiap sifat keturunan organisme tersebut.
66
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Membedakan Antara Kromosom Tubuh Dan Kromosom Seks
Ada 2 macam kromosom yang ada pada makhluk hidup yaitu autosom dan gonosom
Apa itu autosom dan apa pula itu gonosom??
Ya, dan Autosom adalah kromosom yang membawa sifat-sifat tubuh
Lalu, apakah gonosom itu adalah kromosom penentu jenis kelamin?
67
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Mengetahui Jumlah Kromosom Pada Manusia (komik 6)
Lantas, ada berapa jumlah kromosom pada manusia?
Manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang gonosom jadi jumlah seluruh kromosom manusia ada 46 buah
Manusia = 46
Nyamuk = 6
Anjing = 78
Kucing = 34 Kubis = 18
68
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Membedakan Antara Kromosom Seks Pada Laki-Laki Dan Perempuan
Apakah laki-laki mempunyai kromosom yang sama dengan perempuan??
Ada perbedaan antara kromosom pada laki-laki dan perempuan.
XX XY
Aku berbeda dengan kamu karena Aku punya 2 kromosom x
Aku punya satu kromosom x dan satu kromosom y
69
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Membedakan Kromosom Haploid dan Diploid (komik 7)
Kamu mungkin sudah mengamati,
Angka diatas selalu genap,
Ada penjelasan
yang cukup bagus
Untuk ini yang menunjukan bahwa
Kromosom adalah materi hereditas
Itu. Cobalah kalian cari penjelasanya !
Kami adalah bahan pembuat benda seperti gen….
Karena satu hal, tidak semua
Organisme memiliki kromosom
Ganda. Banyak spesies sederhana
Seperti jamur hanya memiliki
Kromosom tunggal.
Sel dengan kromosom tunggal
Disebut haploid (n). dan yang
Berkromosom ganda disebut
Diploid (2n).
Sel tubuh kita diploid sedangkan
Sel gamet (seks) kita haploid.
Organisme diploid mencakup semua mamalia,
Burung, dan berbagai tanaman. Yang termasuk
Haploid adalah lebah madu, berbagai jenis jamur, dan
Makhluk aseksual bersel tunggal.
diploidhaploid
Lebih rendah dari siapa?
70
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Menjelaskan Pengertian Dominan, Dan Resesif (komik 8)
Karenaya Mendel menyatakan bahwa tinggi dominan ter hadap pendek (untuk ercis). Sifat pendek ini Lalu disebut resesif. Dalam semua pembuahan Selalu ada sifat yang dominan.
Temuan penting Mendel yang pertama adalah dominasi. Apa yang terjadi bila buncis tinggi dikawinkan dengan buncis pendek ? menurut perkiraan umum hasilnya adalah buncis dengan tinggi sedang, tetapi
kenyataanya semua hibrida tinggi X
Biji bulat dominan terhadap keriput, polong gembung rata dominan terhadap polong bergelombang, selaput biji abu-abu dominan
Contoh dominan dan resesif
71
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
PERSILANGAN MONOHIBRID (komik 9) Membedakan Sifat Genotip Dan Sifat Fenotip
Sekarang sebelum Kita Mempelajari persilangan monohibrid Inilah beberapa jargon genetik,Seandainya kamu ingin menguping Pembicaraan ahli genetika modern
Ehm..bukan jargon seperti itu mestinya symbol dan istilah dalam persilangan
Ahli genetika membedakan Fenotip organisme (sifat menurun yang tampak dari luar) Dengan Genotip (sifat menurun yang tidak tampak dari luar) AA Aa
Fenotip sama, genotip berbeda
Organisme disebutHomozigot bila gennya Memiliki alel sama, dan Heterozigot bila gennya BB Bb Memiliki alel berbeda homozigot heterozigot
• Istilah-istilah lainya dalam persilangan : Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya,
contoh : genotip Aa gametnya A dan a. Pariental artinya induk atau orang tua. Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :
- filial 1(keturunan pertama) anak - filial 2 (keturunan kedua) cucu
72
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Contoh persilangan monohybridApa yang terjadi bila AA dikawinkan dengan AA? Setiap serbuk sari dan putik Mendapat satu salinan gen AA AA aa aa Karena dalam kasus ini semua Alel sama-A- maka keturunanya A A a a Akan kembali AA, atau tinggi. Begitu juga aa hanya dapat Menurunkan aa. Keduanya Adalah varietas tinggi dan aa pendek yang stabil. AA hibrida pertama Mendel adalah silangan AA dan aa, serbuk sari atau telur dari AA hanya berisi A sementara telur atau serbuk sari aa hanya berisi a hasilnya Aa yang tinggi.
AA aa A a Aa
Ketika hibrida membuahi sendiri, alel A dan a tersebar secara acak diantara butir serbuk sari dan telur. Baik A maupun a muncul, kurang lebih dengan perbandingan sama. Ketika telur dan serbuk sari bersatu, ada empat kemungkinan kombinasi :
Serbuk sari pendek, telur pendek (aa) Serbuk sari tinggi, telur pendek (Aa) Serbuk sari pendek, telur tinggi (Aa) Serbuk sari tinggi, telur tinggi (AA)
73
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
Bagan ini menunjukan peluang setiap keturunan yang mungkin dihasilkan
Kembali ke Keturunan hibrida Yang diamati Mendel. Generasi Pertama sesuai Aa Dengan bagan ¼ keturunan tinggi murni (AA)
½ tinggi dengan pembawa sifat pendek (Aa) ½ keturunan pendek murni (aa)
aa Aa Aa AA
aa aa aa Aa Aa AA AA AA
74
(Gambar di modifikasi dari buku kartun genetika karangan larry gonick & mark wheelis )
LEMBAR DISKUSI SISWA 1 (LDS 1)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3.
Bisakah kamu menceritakan siapakah aku?dan segala hal tentang aku?
Setelah kamu membaca dialog antara aku dengan mendel, bisakah kamu menjelaskan lagi kepadaku apakah genetika itu?
Coba sebutkan sifat-sifat orangtuamu yang diwariskan kepadamu!!
75
Lampiran 4
Lembar Diskusi Siswa 2 (LDS 2) Kelompok : Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5.
PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3. Tulislah macam sifat beda yang dimiliki ercis berdasarkan gambar pada tabel berikut: Warna bunga Bentuk biji Bentuk buah Panjang batang
Dapatkah kamu menjelaskan kepada teman-temanmu cara membuat hibrida seperti yang telah pak mendel lakukan?
Tanaman apa yang digunakan mendel untuk penelitian genetika? Mengapa mendel memilih tanaman tersebut?
76
Lembar Diskusi Siswa 3 (LDS 3)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3.
Apakah yang dimaksud dengan gen ?
Sebutkan fungsi gen bagi makhluk hidup ?
Tempat gen di dalam kromosom disebut……
77
Lembar Diskusi Siswa 4 (LDS 4)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3.
Kata pak guru kita punya banyak gen, tapi dimanakah letak gen kita??
Selain mempunyai gen, kita juga punya kromosom. Tetapi sebenarnya apakah kromosom itu?
Dapatkah kau tunjukan padaku dimana letak kromosom?
78
Lembar Diskusi Siswa 5 (LDS 5)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3.
Aku mempunyai bunga berwarna merah muda dengan gen Mm, terdiri dari alel apakah bunga tersebut?
Apakah yang dimaksud dengan autosom?
Apakah yang dimaksud dengan gonosom?
79
Lembar Diskusi Siswa 6 (LDS 6)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3.
Ada berapakah jumlah kromosom pada manusia? Jelaskan!
Bisakah kamu menyebutkan perbedaan antara kromosom pada bapakmu dengan kromosom ibumu ?
Berapakah jumlah kromosom yang aku miliki? Sebutkan jumlah kromosom hewan lainya!
80
Lembar Diskusi Siswa 7 (LDS 7)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
1.
2.
3.
Selain mempunyai kromosom diploid manusia juga punya kromosom haploid, apakah perbedaan antara kromosom haploid dengan diploid?
Aku mempunyai kromosom yang haploid, coba kalian sebutkan contoh organisme yang mempunyai kromosom haploid seperti aku! Dan sebutkan pula contoh organism yang kromosomnya diploid !
Mengapa sebagian besar kromosom tubuh selalu berjumlah genap (diploid) ??
81
Lembar Diskusi Siswa 8 (LDS 8)
Kelompok :
Nama anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
PETUNJUK
Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari
media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN
Perhatikan dan cermatilah data pada tabel berikut ini :
Biji bulat Biji keriput Jumlah total
Percobaan 1
5,474
1,850
7,324
Polong rata Polong berlekuk
Percobaan 2
6,022
2,001
7,324
1. Hitunglah berapa perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput,
hitung pula berapa perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong
berlekuk !
2. Dari tabel diatas manakah yang termasuk sifat dominan dan manakah yang resesif?
3. Apakah yang dimaksud dengan sifat dominan dan sifat resesif ?
82
Lembar Diskusi Siswa 9 (LDS 9) Kelompok : Nama anggota : 1. 2. 3. 4. 5.
PETUNJUK Jawablah beberapa pertanyaan dibawah ini sesuai dengan informasi yang di peroleh dari media comic strip yang telah kalian pelajari !
PERTANYAAN 1.
2. Lengkapilah bagan persilangan monohybrid dominan penuh berikut ini :
P1 : X
biji bulat (BB) biji keriput(bb)
Gamet1 : ................. ? ..................?
F1 : .................?
P2 : ...................? X ..................?
Gamet2 : B dan b B dan b
F2
3. Sebutkan macam fenotip dan genotip yang terbentuk pada F2 dari persilangan diatas!
Sebutkan pula mana yang termasuk genotip homozigot dominan, homozigot resesif, dan
genotip heterozigot!
B b
B
b
Sebutkan beberapa istilah yang sering digunakan dalam persilangan !
83
LEMBAR JAWAB LDS LDS 1 1. Gregor johann mendel adalah seorang biarawan ordo agustinus dari Brunn, Austria. Lahir
pada tahun 1822 dan meninggal pada tahun 1884. Pada waktu senggang mendel melakukan percobaan terhadap tanaman ercis (Pisum sativum). Berkat jasanya dalam melakukan persilangan terhadap berbagai jenis ercis sekarang mendel dikenal sebagai bapak genetika dunia dan dianggap sebagai peletak dasar-dasar ilmu genetika.
2. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari bagaimana cara pewarisan sifat terjadi pada makhluk hidup.
3. Contoh pewarisan sifat dalam suatu keluarga : - Seorang anak yang mewarisi sifat rambut keriting dari orang tuanya - Seorang anak yang mempunyai golongan darah yang sama dengan orang tuanya - Seorang anak yang mempunyai bentuk wajah yang sama dengan orang tuanya
LDS 2
1. Cara membuat hibrida : - Potong kepala sari yang belum masak untuk mencegah penyerbukan sendiri - Putik disebari dengan serbuk sari yang diinginkan - Ikat kantong penutup bunga agar tidak terkena serbuk sari lain
2. Tanaman ercis Alasan mendel memilih ercis : - Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan - Setiap bunga memiliki organ jantan dan betina sehingga dapat melakukan penyerbukan
sendiri - Mudah dilakukan penyerbukan silang - Menghasilkan keturunan yang banyak - Memiliki pasangan yang sifatnya kontras (mencolok)
3. Macam sifat beda yang dimiliki ercis : Sifat Sifat dominan Sifat resesif
Bentuk biji Bulat Keriput
Warna biji Kuning Hijau
Warna buah Hijau Kuning
Bentuk buah Rata Berlekuk
84Lampiran 5
LDS 3 1. Gen adalah sepenggal DNA yang terdapat di dalam kromosom 2. Fungsi gen : mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunanya,
mengatur perkembangan dan metabolism individu 3. Lokus gen
LDS 4
1. Gen terletak di dalam kromosom 2. Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen
pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunanya 3. Kromosom terlatak di dalam nucleus, kromosom hanya tampak dibawah mikroskop pada
saat sel membelah diri. Pada saat sel tidak membelah diri, kromosom tampak berupa benang-benang halus
LDS 5 1. Gen Mm terdiri dari alel M dan alel m 2. Autosom adalah kromosom yang membawa sifat-sifat tubuh 3. Gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin
LDS 6
1. Jumlah kromosom pada manusia ada 46 buah atau 23 pasang yang terdiri dari 22 pasang autosom dan 1 pasang gonosom
2. Perbedaan kromosom pada laki-laki dan perempuan : Kromosom pada perempuan hanya terdiri dari kromosom x saja (yaitu kromosom xx) sedangkan kromosm pada laki-laki terdiri dari kromosom x dan kromosom y (kromosom xy)
3. Jumlah kromosom anjing sebanyak 78 buah, kromosom nyamuk ada 6 buah, kromosom kucing ada 34 buah
LDS 7 1. Perbedaan antara kromosom haploid dan diploid :
Kromosom haploid hanya memiliki satu set kromosom (berjumlah tunggal) sedangkan kromosom diploid mempunyai dua set kromosom (berjumlah ganda)
2. Contoh organisme yang mempunyai kromosom haploid: lebah madu, berbagai jenis jamur, makhluk aseksual bersel tunggal (amuba, bakteri) Contoh organisme yang mempunyai kromosom diploid : semua mamalia, burung, dan berbagai tanaman (seperti tomat, bawang, jagung, buncis)
85
3. Sebagian besar kromosom tubuh selalu berjumlah genap (diploid) karena sifat-sifat menurun diwariskan induk kepada keturunanya melalui sel kelamin yaitu sperma dan ovum (pada manusia dan hewan) atau benang sari dan putik (pada tumbuhan), sperma memiliki inti sel yang didalamnya mengandung kromosom haploid dan ovum juga memiliki inti sel yang didalamnya juga mengandung kromosom haploid. Bila terjadi pembuahan akan terbentuk zigot yang mengadung kromosom dari sperma (n) dan kromosom dari ovum (n) sehingga disebut diploid (2n)
LDS 8 1. Dari tabel dapat diketahui bahwa :
perbandingan jumlah antara ercis biji bulat dengan ercis biji keriput adalah = 5 : 1 perbandingan jumlah antara ercis polong rata dengan ercis polong berlekuk adalah = 3 : 1
2. Yang termasuk sifat dominan adalah ercis biji bulat dan ercis polong rata karena keduanya mempunyai jumlah yang lebih banyak (sifat yang paling sering muncul)
3. Sifat dominan adalah sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasanganya Sifat resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunanya karena dikalahkan oleh sifat pasanganya
LDS 9 1. Istilah – istilah dalam persilangan :
- Fenotip adalah sifat menurun yang tampak dari luar, contoh : sifat biji bulat dan keriput
- Genotip adalah sifat menurun yang tidak tampak dari luar, contoh : BB, Bb, bb
- Gamet adalah sel kelamin dan mengandung alel sesuai dengan genotipnya, contoh : genotip Aa gametnya A dan a.
- Pariental artinya induk atau orang tua.
- Filial artinya keturunan, dibedakan menjadi :
filial 1(keturunan pertama) anak filial 2 (keturunan kedua) cucu
- Homozigot adalah genotip yang memiliki pasangan kedua alel yang sama, contoh : MM (homozigot dominan), mm (homozigot resesif)
- Heterozigot adalah genotip yang memiliki pasangan alel yang berbeda, contoh : Mm
86
2. P1 : X
biji bulat (BB) biji keriput(bb) Gamet1 : B b F1 : Bb P2 : Bb X .Bb Gamet2 : B dan b B dan b
F2
3. Macam fenotip pada F2 : bulat dan keriput Macam genotip pada F2 : BB, Bb, bb Genotip homozigot dominan : BB Genotip homozigot resesif : bb Genotip heterozigot : Bb
Rubrik penilaian
Jawaban benar dan lengkap skor 10 Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10 Jawaban salah 1 Nilai = jumlah skor : jumlah soal
B b
B BB Bb b Bb bb
87
LEMBAR PRAKTIKUM 1 Keanekaragaman ciri pada manusia
I. Tujuan II. Alat dan Bahan
Bob, rambutmu lurus ya enggak kayak rambutku keriting
Ya setiap orang kan pasti punya cirri khusus yang membedakan dengan orang lain
Aku puny aide bagus, gimana kalo kita amati cirri-ciri teman sekelas kita
Oke, tapi kita lihat petunjuknya dulu yuk.
Tujuan praktikum kita kali ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman ciri pada manusia
Kita butuh alat tulis untuk mencatat hasilnya
88 Lampiran 6
III. Cara Kerja
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 siswa
2. Amatilah ciri‐ciri teman sekelas kalian yang meliputi :
- Ujung daun telinga yang bebas dan melekat
- Ibu jari dapat dibengkokan dan tidak dapat dibengkokan
- Rambut mata panjang dan pendek
- Rambut lurus dan tidak lurus
- Adanya rambut pada ruas tengah jari tangan dan tidak ada rambut
3. Catatlah hasil kegiatan kalian kedalam tabel hasil pengamatan berikut ini, dengan member tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai dengan hasil pengamatan kalian.
Tabel : keanekaragaman cirri pada manusia No Nama siswa Ciri yang diamati
Ujung daun telinga
Ibu jari Rambut mata Rambut Rambut pada ruas tengah jari
tangan Bebas Melekat Dapat
dibengkokan Tidak dapat dibengkokan
Panjang Pendek Lurus Tidak lurus
Ada Tidak ada
IV. Kesimpulan
1. 2.
Yuk kita lihat cara kerjanya
89
Lembar Praktikum 2
Persilangan monohibrid
I. Tujuan
II. Alat dan Bahan
III. Cara Kerja
Hari ini aku akan melakukan persilangan monohybrid seperti yang pernah dilakukan mendel, adakah yang mau membantuku
Tujuan praktikum kali ini : 1. Memahami pertemuan sifat dari kelamin jantan
dan betina yang berlangsung secara acak 2. Menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip
pada keturunan kedua dengan satu sifat beda
Untuk melakukan praktikum ini kita membutuhkan : Wadah dari kaleng bekas atau kotak karton 2 buah Kancing merah 100 buah Kancing putih 100 buah
mari kita ikuti cara kerjanya agar bisa berhasil seperti mendel
90
a. Berilah tanda dengan spidol pada kedua wadah karton yang telah kalian siapkan, yang satu diberi tanda jantan dan yang satunya lagi diberi tanda betina
b. Masukan 50 buah kancing merah dan 50 buah kancing putih kedalam tiap wadah tersebut. Dengan demikian di dalam tiap wadah terdapat 100 buah kancing, terdiri dari 50 kancing merah dan 50 kancing putih
c. Kocoklah tiap wadah sehingga antara kancing merah dengan kancing putih bercampur d.Tutuplah mata salah satu teman kalian dengan sapu tangan. Dalam waktu yang bersamaan
mintalah ia mengambil satu per satu kancing dari wadah jantan dan satu per satu kancing dari wadah betina. Setiap mengambil kancing dari wadah jantan dan kancing dari wadah betina langsung dipasang-pasangkan. Kemudian amati setiap warna pasangan kancing yang muncul tersebut. Misalnya apakah merah-merah, merah-putih, ataukah putih-putih. Demikian seterusnya hingga semua kancing mendapatkan pasangan.
e. Lakukan kegiatan tersebut sampai kancing dalam wadah habis. f. Catatlah hasil kegiatan kalian ke dalam tabel hasil pengamatan berikut ini.
Tabel : jumlah pasangan yang terbentuk secara acak No Macam pasangan Jumlah pasangan 1. Merah-merah (MM) 2. Merah-putih (Mm) 3. Putih-putih (mm)
IV. Pertanyaan
1. Bagaimana perbandingan MM : Mm : mm ?
2. Misalkan merah dominan terhadap putih, maka sifat warna apakah yang tampak
pada MM, Mm, dan mm ?
3. Dari tabel diatas berapakah perbandingan antara merah dan putih ?
4. Jika warna merah dan putih tidak dominan dan tidak resesif, warna apa yang muncul
pada MM, Mm, mm ?
5. Bagaimana perbandingan fenotip dari persilangan tersebut jika warna merah dan
putih tidak dominan dan tidak resesif ?
V. Kesimpulan
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
Setelah kita menghitung jumlah pasangan yang terbentuk bantulah aku untuk menjawab pertanyaan berikut ini :
91
LEMBAR JAWAB PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 1
Kesimpulan praktikum 1 :
Praktikum tersebut membuktikan bahwa :
1. Setiap organisme / individu mempunyai ciri yang berbeda-beda
2. Ciri yang dimiliki oleh suatu organisme / individu diperoleh dari induknya
PRAKTIKUM 2
1. Perbandingan MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
2. Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah, mm = putih
3. Perbandingan merah : putih = 3 : 1
4. Warna yang tampak pada : MM = merah, Mm = merah muda, mm = putih
5. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah merah : merah
muda : putih = 1 : 2 : 1
Kesimpulan :
Praktikum tersebut membuktikan bahwa : 1. Pertemuan sifat antara gamet jantan dan gamet betina berlangsung secara acak
2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 1 : 2 : 1 sedangkan perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah 3 : 1
3. Perbandingan fenotip dan genotip pada persilangan monohibrid yang bersifat intermediet adalah 1 : 2 : 1
Rubrik penilaian
Jawaban benar dan lengkap skor 10
Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
92Lampiran 7
LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 (LKS 1) Seperti apa sifat fenotip itu………???
I. Pendahuluan
II. Tujuan
III. Alat dan Bahan
IV. Kegiatan a. bekerjalah dalam kelompok (4-5 anak) b. tentukan satu jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan, termasuk manusia) yang akan diamati sifat fenotipnya. c. tentukan 10 sifat fenotip dari jenis makhluk hidup yang telah ditetapkan oleh kelompokmu (misalnya : warna bunga, bentuk biji, warna kulit) d. laporkan hasil pengamatanmu kepada guru, kedalam bentuk tabel pengamatan.
Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu
individu disebut genotip. Kemudian genotip akan
memunculkan sifat-sifat fenotip. Genotip adalah
sifat makhluk hidup yang tidak tampak sedangkan
fenotip adalah sifat makhluk hidup yang tampak.
Menyebutkan contoh – contoh sifat
fenotip makhluk hidup
Sebelum melakukan pengamatan kita
membutuhkan alat tulis untuk mencatat
hasil pengamatan
Sifat fenotip tumbuhan ini :
bunganya berwarna merah
93 Lampiran 8
V. Tabel Hasil Pengamatan Jenis makhluk hidup Contoh sifat fenotip Macam sifat fenotip Tumbuhan mawar Warna bunga Merah, putih, kuning
VI. Pertanyaan 1. apakah sifat fenotip itu ?
2. apakah perbedaan antara genotip dengan fenotip?
3. sebutkan contoh sifat fenotip beserta genotipnya?
VII. Kesimpulan 1. ……………………………………………………………………………………
2.…………………………………………………………………………………….
3……………………………………………………………………………………..
94
Lembar Kegiatan Siswa 2 (LKS 2)
Persilangan Monohibrid I. Pendahuluan
Gambar diagram punnet :
A a
A AA Aa
a Aa aa
II. Tujuan
III. Alat dan Bahan
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu
sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya
persilangan antara persilangan antara ayam yang berbulu putih
dengan ayam berbulu hitam, dsb. Persilangan antara sesamanya
dapat digambar dalam bentuk diagram. Diagram tersebut dikenal
sebagai diagram punnet. Tahukah kamu bentuk dari diagram
punnet? Diagram punnet berbentuk belah ketupat atau dapat
juga horizontal seperti gambar berikut :
Menulis persilangan monohybrid yang dilengkapi
dengan symbol genotip : satu sifat beda tidak dominan
penuh terhadap pasanganya
Untuk menyelesaikan kegiatan ini kita
hanya membutuhkan alat tulis saja
95
IV. Kegiatan
a. bekerjalah secara individu b. baca dan pahami informasi persilangan berikut :
bunga pukul empat berbunga merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat berbunga putih (mm), sifat beda warna merah tidak dominan penuh terhadap sifat beda warna putih. Turunan pertama berbunga merah muda. Persilangan diteruskan hingga menghasilkan keturunan kedua.
V. Pertanyaan
1. Tulislah bagan persilangannya lengkap dengan simbol-simbol genotipnya. 2. Bagaimana perbandingan jumlah sifat-sifat beda pada turunan kedua ?
VI. Kesimpulan
1. …………………………………………………………………………………… 2.……………………………………………………………………………………. 3……………………………………………………………………………………..
96
LEMBAR JAWAB LKS 1 Tabel hasil pengamatan :
1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati contoh : batang tinggi, warna
bunga merah, rambut keriting, rasa buah manis, dsb
2. Fenotip : sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati
Genotip : susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu
3.
Kesimpulan :
1. Fenotip adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat diamati, contoh : warna bunga,
panjang batang, warna bulu
2. Genotip adalah susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu,
contoh : MM, Mm, mm
Rubrik penilaian
Jawaban benar dan lengkap skor 10
Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
Jenis makhluk hidup Contoh sifat fenotip Macam sifat fenotip
Tumbuhan mawar Warna bunga Merah, putih, kuning
Tumbuhan mawar Panjang batang Panjang, pendek
Manusia Bentuk hidung Mancung, pesek
Manusia Bentuk rambut Lurus, keriting
Kucing Warna bulu Hitam, putih, kuning
Fenotip Genotip
tumbuhan berbatang tinggi TT, Tt
tumbuhan berbatang pendek tt
97Lampiran 9
LEMBAR JAWAB LKS 2
1. P1 : MM X mm
(merah) (putih)
Gamet1 : M m
F1 : Mm
(merah muda)
P2 : Mm X Mm
(merah muda) (merah muda)
Gamet2 : M , m M , m
F2 :
2. Perbandingan fenotip pada F2 = merah : merah muda : putih
= 1 : 2 : 1
Perbandingan genotip pada F2 = MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Kesimpulan :
1. Perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1
2. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid yang intermediet adalah 1 : 2 : 1
Rubrik penilaian
Jawaban benar dan lengkap skor 10
Jawaban benar tetapi kurang lengkap skor < 10
Jawaban salah 1
Nilai = jumlah skor : jumlah soal
M M
M MM (merah) Mm (merah muda)
m Mm (merah muda) mm (putih)
98
KISI –KISI SOAL
Kompetensi dasar Indikator Materi No. Soal Ranah Kunci
2.2Mendiskripsikan
konsep pewarisan
sifat pada makluk
hidup.
1. Menjelaskan pengertian
genetika, dan pewarisan
sifat.
1. Istilah dalam
pewarisan sifat
6
C1
D
2. Menjelaskan peran Mendel
dalam genetika dan cara
Mendel membuat hibrida.
2. Percobaan
mendel dalam
genetika
47
48
C1
C1
C
B
3. Menjelaskan materi genetik
yang bertanggung jawab
dalam pewarisan sifat
(kromosom dan gen)
1. Kromosom
dan gen
4
19
C1
C2
C
C
2. Mengetahui letak gen
dan kromosom
3. Kromosom
dan gen
1
42
C1
C1
B
B
3. Menjelaskan tentang alel,
dan membedakan antara
autosom dan gonosom.
3. Kromosom
dan gen
7
16
35
49
C1
C2
C2
C1
A
D
B
B
4. Mengetahui jumlah
kromosom pada manusia
dan membedakan antara
kromosom pada laki-laki
dan perempuan
3. Kromosom
dan gen
13
41
50
51
C1
C1
C1
C2
A
C
C
C
5. Membedakan kromosom
haploid (n) dan kromosom
diploid (2n).
3. Kromosom
dan gen
14 C1 C
6. Menjelaskan pengertian
dominan, resesif, dan
intermediet
3. Kromosom
dan gen
9
26
28
C2
C1
C2
A
C
B
2.3 Mendeskripsikan
proses pewarisan
1. Membedakan sifat genotip
dan fenotip
4. Persilangan
monohibrid
2
8
C1
C2
C
A
99Lampiran 10
sifat dan hasil
pewarisan sifat
beserta
penerapanya
dan dihibrid
29
32
44
C3
C3
C3
A
C
C
2. Menjelaskan sifat beda
homozigot dan heterozigot
4.Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
3
5
46
C1
C2
C3
B
C
C
3. Menjelaskan pengertian
gamet, pariental, filial
4.Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
43 C1 C
4. Menentukan gamet dari
genotip tetua atau induk.
4.Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
27
30
45
C2
C2
C2
B
C
B
5.Menjelaskan pengertian
monohibrid dan dihibrid
4.Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
22
15
C3
C1
D
A
6.Menyebutkan contoh sifat
fenotip makhluk hidup
4.Persilangan
monohirid dan
dihibrid
36 C3 C
7. Terampil melakukan
persilangan monohibrid dan
dihibrid
4.Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
10
11
12
20
21
33
34
37
40
C2
C2
C2
C2
C2
C3
C3
C2
C3
A
D
B
B
B
C
A
B
A
8.Menentukan rasio hasil
persilangan monohibrid dan
4.Persilangan
monohibrid dan
17
18
C2
C2
C
A
100
Keterangan:
C1: pengetahuan
C2: pemahaman
C3: penerapan
dihibrid
dihibrid 39 C2 B
9.Menjelaskan suatu
persilangan monohibrid dan
dihibrid
4. Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
23
31
C2
C2
B
A
10.Merancang suatu
persilangan monohibrid dan
dihibrid
4.Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
38 C2 A
11. Memprediksi hasil suatu
persilangan monohibrid dan
dihibrid
4. Persilangan
monohibrid dan
dihibrid
24
25
C3
C3
B
C
12. Memberikan contoh
pemanfaatan dan dampak
teknologi reproduksi dalam
kehidupan sehari-hari
5. Teknologi
reproduksi
52
53
54
55
56
57
58
59
60
C3
C1
C2
C1
C1
C2
C1
C2
C1
D
D
B
B
B
C
B
A
B
101
SOAL Mata Pelajaran : Biologi Pokok Materi : Pewarisan Sifat Kelas/Semester : IX/II Waktu : 80 menit
PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulislah identitas saudara dengan jelas pada lembar jawaban 2. Jawablah soal-soal berikut dengan cara menyilang salah satu huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban 3. Periksalah jawaban saudara sebelum diserahkan kepada pengawas. 4. Selamat mengerjakan.
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar pada lembar jawaban yang tersedia! 1. Bagian sel yang mempengaruhi penurunan sifat adalah….
a. inti sel dan ribosom c. kromosom dan gen b. nukleus dan nukleolus d. kromosom dan genetik
2. Sifat-sifat yang tampak dari luar setiap individu disebut…. a. genotip c. fenotip b. diploid d. kromosom
3. Genotip yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau resesif saja (aa) disebut…. a. heterozigot c. dominan b. homozigot d. resesif
4. Bagian kromosom yang menentukan sifat-sifat suatu makhluk hidup disebut…. a. diploid c. gen b. haploid d. genotip
5. Genotip heterozigot yang benar adalah…. a. AA c. Aa b. aa d. Ab
6. Penggabungan sifat dari dua makhluk hidup disebut…. a. genotip c. galur murni b. fenotip d. persilangan
7. Kromosom yang terdapat dalam sel tubuh disebut…. a. autosom c. somatik b. genotip d. fenotip
8. Perpaduan antara genotip dan faktor lingkungan menimbulkan…. a. fenotip c. gen b. diploid d. haploid
102
Lampiran 11
9. Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) merah disilangkan dengan bunga pukul empat putih menghasilkan keturunan semuanya berbunga merah. Keadaan demikian kita sebut…. a. merah dominan terhadap putih c. merah resesif terhadap putih b. putih dominan terhadap merah d. intermediet
10. Tanaman rasa manis homozigot dominan disilangkan dengan tanaman rasa masam homozigot resesif. Jika A= rasa manis, a= rasa masam, berapa jumlah F2 rasa masam? a. 1 c. 3 b. 2 d. 4
11. Bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih menghasilkan keturunan 25% berwarna merah, 50% berwarna merah muda, dan 25% berwarna putih. Adanya bunga berwarna merah muda kita sebut…. a. merah dominan terhadap putih c. merah resesif terhadap putih b. putih dominan terhadap merah d. intermediet
12. Bunga warna merah (MM) disilangkan dengan bunga warna putih (mm) bersifat intermediet. Warna turunan yang akan dihasilkan adalah…. a. merah muda 100% c. putih 100% b. merah muda 50% d. putih 50%
13. Makhluk hidup yang mempunyai satu kromosom adalah…. a. bakteri c. ular b. katak d. kucing
14. Sel haploid adalah sel yang memiliki…. a. sebuah kromosom c. satu set kromosom b. beberapa kromosom d. dua set kromosom
15. Penyerbukan silang dengan banyak sifat beda disebut… a. polihibrid c. dihibrid b. trihibrid d. monohibrid
16. Kalau jumlah kromosom setiap sel tubuh jagung adalah 20 buah maka setiap sel putik jagung mengandung kromosom sebanyak… a. 40 c. 30 b. 20 d. 10
17. Persilangan antara tanaman bergenotip AABB dengan aabb akan menghasilkan F2 dengan perbandingan fenotip …. a. 6:4:3:3 c. 9:3:3:1 b. 9:3:2;2 d. 9:1:3:3
103
18. Hasil persilangan bunga pukul empat merah dengan putih yang memiliki sifat intermediet, maka perbandingan fenotip pada F2-nya…. a. 1:2:1 c. 9:3:3:1 b. 3:1 d. 9:1
19. Genotip dari suatu individu ditentukan oleh komposisi…. a. protein c. gen b. ribosom d. nucleus
20. Persilangan kacang berkulit biji cokelat (CC) dengan kacang berkulit putih (cc), menghasilkan F2 dengan perbandingan… a. 50% cokelat dan 50% putih c. 25% cokelat dan 75% putih b. 75% cokelat dan 25% putih d. 100% cokelat
21. Persilangan buah mangga berbatang tinggi (Tt) dengan buah mangga berbatang pendek (tt) menghasilkan keturunan dengan perbandingan…. a. 25% berbatang tinggi dan 75% berbatang pendek b. 50% berbatang tinggi dan 50% berbatang pendek c. 75% berbatang tinggi dan 25% berbatang pendek d. 100% berbatang tinggi
22. Bila kita menanam biji-biji kacang yang besar maka kita akan mendapatkan kacang yang…. a. kecil dan besar sama banyak c. lebih kecil dari induknya b. lebih besar dari induknya d. besar dan kecil bervariasi
23. Persilangan antara genotip AABB X aabb menghasilkan F1 dengan genotip…. a. AABB c. Abab b. AaBb d. AAaaBBbb
24. Padi dengan rasa enak berumur panjang (EEPP) disilangkan dengan padi keras berumur pendek (eepp). Gen E dan P dominan. Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan padi enak berumur pendek yang ditandai dengan genotip…. a. EEPP c. EePp b. EEpp d. EePP
25. Buah jeruk dengan rasa manis berakar kuat (MMKk) disilangkan dengan jeruk rasa asam berakar pendek (mmkk). Hasil persilangan F1 antara lain menghasilkan jeruk manis berakar pendek yang ditandai dengan genotip…. a. MMKK c. Mmkk b. MmKk d. mmkk
26. Pengertian intermediet adalah…. a. Sifat yang diturunkan dari induk jantan c. Sifat perpaduan kedua induknya
104
b. Sifat yang diturunkan dari induk betina d. Sifat yang menutupi 27. Jika suatu induk bergenotip AaBbCc maka jumlah macam gamet yang dihasilkan adalah….
a. 6 macam c. 12 macam b. 8 macam d. 16 macam
28. Dalam suatu persilangan, sifat resesif tidak tampak (muncul) pada fenotip keturunanya. Hal ini disebabkan…. a. Sifat resesif berpasangan dengan sifat dominan b. Sifat dominan mematikan sifat resesif c. Jumlah sifat dominan bertambah d. Sifat resesif itu hilang
29. (A) gen untuk rambut keriting, (a) gen untuk rambut lurus, (B) gen untuk kulit hitam, dan (b) gen untuk kulit putih. Orang yang mewarisi gen AaBb akan memiliki sifat fenotip…. a. Berambut keriting dan berkulit hitam c. berambut lurus dan berkulit hitam b. Berambut keriting dan berkulit putih d. berambut lurus dan berkulit putih
30. Suatu hewan bergenotip PPQqRR akan membentuk macam gamet…. a. PqR dan PQr c. PQR dan PqR b. PQR dan pqr d. Pqr dan PqR
31. Pada persilangan marmot berambut hitam berekor panjang dominan dengan marmot berambut cokelat berekor pendek resesif, genotip pada persilangannya ditulis…. a. HHPP >< hhpp c. hhpp >< hhpp b. hhPP >< hhpp d. HHpp ><hhpp
32. Lidah dapat menggulung adalah sifat dominan. Ravi dapat menggulung lidahnya, tapi adiknya sita tidak dapat. Ayah ravi dapat menggulung lidahnya sedangkan ibunya tidak. Jika T adalah alel dominan untuk sifat ini dan t adalah alel resesif, maka genotip keluarga ravi ialah…. Ayah Ibu Ravi Sita a. TT Tt TT Tt b. Tt tt Tt Tt c. Tt tt Tt tt d. TT tt Tt tt
33. Pada bunga pukul empat, R adalah alel untuk bunga merah dan r adalah alel untuk bunga putih. Heterozigotnya merupakan intermediet, yaitu bunga merah muda. Genotip kedua tanaman induk jika keturunanya memiliki rasio fenotip = 1 (merah muda) : 1 (putih) ialah…. a. Rr >< Rr c. Rr >< rr b. RR >< Rr d. RR >< rr
105
34. Ayam jantan berbulu hitam dominan, disilangkan dengan ayam betina berbulu putih. Jika sesama F1 disilangkan dan menghasilkan 12 ekor anak ayam kemungkinan jumlah anak ayam yang berbulu hitam adalah…. a. 9 ekor c. 6 ekor b. 4 ekor d. 8 ekor
35. Jika inti sel kelamin kucing mengandung 16 kromosom, maka jumlah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuhnya adalah…. a. 8 kromosom c. 30 kromosom b. 32 kromosom d. 4 kromosom
36. Buah banyak, besar, rasanya manis, bijinya sedikit, merupakan sifat unggul pada tanaman buah. Dalam persilangan, sifat-sifat tersebut merupakan…. a. Sifat genotip c. Sifat fenotip b. Sifat dominan d. Sifat resesif
37. Kelinci berbulu kasar (KK) dominan disilangkan dengan kelinci berbulu halus (kk) resesif. Pada F2-nya muncul kelinci berbulu kasar heterozigot dengan genotip…. a. KK c. KK dan kk b. Kk d. KK dan Kk
38. Mendel memperoleh data bahwa penyilangan kacang kapri bentuk biji bulat dengan sesamanya menghasilkan keturunan 561 biji bulat dan 187 biji keriput. Jika gen B (bulat) dominan terhadap gen b (keriput), maka gen kedua induknya adalah…. a. Bb >< Bb c. BB >< BB b. BB >< bb d. BB >< Bb
39. Jika bunga berwarna merah dengan genotip MM dibastarkan dengan bunga putih genotip mm, maka perbandingan sifat genotip pada F2-nya adalah…. a. 3 MM : 1 mm c. 2 Mm : 1 mm b. 1 MM : 2 Mm : 1 mm d. 2 MM : 2 Mm
40. Seekor kambing berbulu cokelat (CC) disilangkan dengan kambing berbulu putih (cc). jika sifat bulu cokelat dominan terhadap sifat bulu putih, maka genotip dan fenotip pada F1 seluruhnya adalah…. a. Cc, cokelat c. cc, putih b. CC, cokelat d. Cc, putih
41. Sel diploid pada manusia berjumlah…. a. 46 pasang c. 23 pasang b. 26 pasang d. 32 pasang
42. Tempat khusus kedudukan gen dalam kromosom disebut…. a. Alela c. Nukleus
106
b. Lokus d. Rongga sel 43. Hasil perkawinan antara dua individu yang berbeda disebut….
a. Filius c. Hibrid b. Parental d. Gamet
44. Agar diperoleh keturunan dengan perbandingan fenotip 50 % merah dan 50 % putih, maka genotip kedua induknya adalah…. a. MM >< mm c. Mm >< mm b. Mm >< Mm d. mm >< mm
45. Individu yang bergenotip MMKk akan menghasilkan gamet…. a. MKk dan MkK c. Kk dan MM b. MK dan Mk d. Mk dan mk
46. Seorang wanita bergolongan darah B heterozigot menikah dengan pria bergolongan darah A heterozigot, maka kemungkinan golongan darah pada anak-anaknya adalah…. a. A dan B c. A, B, AB, dan O b. AB d. AB dan O
47. Penemuan bibit unggul pada hewan dan tumbuhan dilakukan melalui…. a. Seleksi alam c. Hibridisasi b. Adaptasi d. Sterilisasi
48. Tokoh yang disebut sebagai bapak genetika adalah…. a. Watson dan Crick c. Aristoteles b. Mendel d. Hardy Weinberg
49. Kromosom yang menentukan jenis kelamin disebut…. a. Autosom c. Haploid b. Gonosom d. Diploid
50. Perbedaan antara kromosom pada laki-laki dan perempuan adalah…. a. Laki-laki punya 2 kromosom x sedangkan perempuan punya 1 kromosom x b. Laki-laki punya 1 kromosom y sedangkan perempuan punya 2 kromosom y c. Laki-laki punya kromosom x dan y sedangkan perempuan hanya mempunyai kromosom x saja d. Laki-laki hanya mempunyai kromosom x saja sedangkan perempuan mempunyai kromosom x dan y
51. Terbentuknya jenis kelamin pria dan wanita dipengaruhi oleh…. a. Kromosom c. Kromosom seks b. Inti sel d. Membran inti
52. Berikut ini merupakan salah satu contoh teknologi reproduksi yang modern pada tanaman, yaitu…. a. Setek c. Merunduk b. Cangkok d. Kloning
107
53. Inseminasi buatan (kawin suntik) yang telah dilakukan pada ternak sapi bertujuan sebagai berikut, kecuali…. a. Produksi daging dan susu berkualitas tinggi b. Kualitas ternak yang lebih baik c. Untuk efisiensi pembiakan d. Agar ternak jinak sehingga mudah dipelihara
54. Suatu makhluk hidup dapat berubah sifatnya, bila diubah…. a. Tempat hidupnya c. Media kulturnya b. Materi genetiknya d. Cara reproduksinya
55. Dampak negatif teknologi reproduksi pada tanaman yaitu…. a. Menghasilkan tanaman baru c. Tanaman resisten penyakit b. Menurunkan keanekaragaman tanaman d. Memperbaiki kualitas tanaman
56. Melalui teknologi cloning pada tumbuhan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, kecuali…. a. Sebagai upaya konservasi tumbuhan langka b. Menghasilkan buah yang lebih cepat c. Dihasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu singkat d. Semua tanaman baru memiliki sifat seperti induknya
57. Yang dimaksud dengan makhluk hidup satu klon itu adalah…. a. Makhluk hidup hasil perkawinan silang b. Makhluk hidup hasil reproduksi seksual c. Makhluk hidup hasil reproduksi aseksual d. Makhluk hidup hasil reproduksi generatif
58. Cloning sebenarnya merupakan perkembangan secara…. a. Seksual c. Generatif b. Aseksual d. Konjugasi
59. Ciri khas dari hasil cloning adalah bahwa…. a. Sel-sel memiliki sifat identik dengan induknya b. Sel-sel cepat membelah c. Sel-sel meiliki sifat genetik yang berbeda d. Sel-sel cepat berdiferensiasi
60. Percobaan cloning yang telah dilakukan pada katak adalah…. a. Ovum yang mengandung inti spermatozoa b. Ovum yang mengandung sel tubuh c. Ovum yang mengandung inti sel generatif d. Ovum yang tidak mengandung inti
☺GOOD LUCK☺
108
No Nama Siswa Kode Siswa 1 Ahmad wahyu ghozali A1 2 Alfia ningrum A2 3 Ambar wulan A3 4 Apri widiyanto A4 5 Candra hadi A5 6 Dariwen A6 7 Dea bastiangga A7 8 Dedi arief mulyawan A8 9 Dian mardiati A9
10 Dina shofiana fani A10 11 Fitria sari A11 12 Fungky afni andini A12 13 Hamidum mahmud A13 14 Iman faizal A14 15 Jaitun A15 16 Khaeun fitriyah A16 17 Kiki astrida A17 18 Kris amalia A18 19 Kris susanto A19 20 Maulidya rahmawati A20 21 Muhamad mukti fatowi A21 22 Muhamad miftakhudin A22 23 Nazilatul ardhiyah A23 24 Nok asih A24 25 Priyo usnandar A25 26 Pujianto A26 27 Rahmat fauzan tangga A27 28 Resmanto A28 29 Reza ahmad kurniawan A29 30 Rhoqi nofianti A30 31 Rino rusdi arifin A31 32 Rudi hartoto A32 33 Salis huda fadhilla A33 34 Siti ro'mah A34 35 Sri mujianah A35 36 Sugeng susanto A36 37 Susi setyaningrum A37 38 Tyas ayu prafitri A38 39 Warniti A39 40 Yuliani A40
DAFTAR NAMA SISWA SAMPEL PENELITIAN 120Lampiran 13
No Nama Siswa Kode Siswa 41 Adul mughni B1 42 Agus priyadi B2 43 Agus setiawan B3 44 Ahmad bastomi B4 45 Asyafaro ainun fatmala B5 46 Bagus priyanto B6 47 Citra resmi B7 48 Darwati B8 49 Darwinto B9 50 Destryana putri B10 51 Dwi heru B11 52 Eli irawati B12 53 Harto maryanto B13 54 Herman B14 55 Iis solikhah B15 56 Lia esti kuswanda B16 57 Mahnur yiyai kusumo B17 58 Malina B18 59 Marhatus solihah B19 60 Moh. Jeni B20 61 M. firmansyah B21 62 Nafisah fitri B22 63 Nur asriyani B23 64 Nur solehudin B24 65 Nur aeni B25 66 Priyo setyo budi B26 67 Ridlo baiq pundiarto B27 68 Sam aji purwocaroko B28 69 Septi mardiana B29 70 Shinta apriliani B30 71 Siti khomsatun B31 72 Sukron rosidi B32 73 Susi indah arti B33 74 Syarif hidayat B34 75 Tusmi alintati B35 76 Tutut lina wijayanti B36 77 Wanti andriani B37 78 Yulin kano'ah B38 79 Yuni nurwati B39 80 Yuni retnoningrum B40
121
REKAPITULASI NILAI AKHIR SISWA KELAS SAMPEL
No Kode Nilai Nilai Akhir
Ketuntasan Belajar A (LDS)
B (Tugas)
C (Ev.akhir) (A+B+2C):4
1 A1 97 92 66 80.3 TUNTAS 2 A2 95 85 63 76.5 TUNTAS 3 A3 97 92 66 80.3 TUNTAS 4 A4 95 85 70 80 TUNTAS 5 A5 97 92 76 85.3 TUNTAS 6 A6 95 85 63 76.5 TUNTAS 7 A7 97 92 86 90.3 TUNTAS 8 A8 95 85 86 88 TUNTAS 9 A9 97 92 63 78.8 TUNTAS 10 A10 95 85 76 83 TUNTAS 11 A11 95 89 63 77.5 TUNTAS 12 A12 95 81 70 79 TUNTAS 13 A13 95 89 86 89 TUNTAS 14 A14 95 81 50 69 TIDAK TUNTAS 15 A15 95 89 70 81 TUNTAS 16 A16 95 81 73 80.5 TUNTAS 17 A17 95 89 70 81 TUNTAS 18 A18 95 81 66 77 TUNTAS 19 A19 95 89 76 84 TUNTAS 20 A20 95 81 50 69 TIDAK TUNTAS 21 A21 99 91 63 79 TUNTAS 22 A22 96 91 70 81.8 TUNTAS 23 A23 99 91 90 92.5 TUNTAS 24 A24 96 91 66 79.8 TUNTAS 25 A25 99 91 83 89 TUNTAS 26 A26 96 91 70 81.8 TUNTAS 27 A27 99 91 66 80.5 TUNTAS 28 A28 96 91 86 89.8 TUNTAS 29 A29 99 91 70 82.5 TUNTAS 30 A30 96 91 70 81.8 TUNTAS 31 A31 90 88 70 79.5 TUNTAS 32 A32 93 88 80 85.3 TUNTAS 33 A33 90 88 70 79.5 TUNTAS 34 A34 93 88 63 76.8 TUNTAS 35 A35 90 88 70 79.5 TUNTAS 36 A36 93 88 70 80.3 TUNTAS 37 A37 90 88 70 79.5 TUNTAS 38 A38 93 88 70 80.3 TUNTAS 39 A39 90 88 76 82.5 TUNTAS 40 A40 93 88 70 80.3 TUNTAS
122Lampiran 14
No Kode Nilai Nilai akhir
(A+B+2C) : 4 Ketuntasan belajar A (LDS) B (Tugas) C (Ev. Akhir)41 B1 91 85 70 79 TUNTAS 42 B2 98 80 60 74.5 TUNTAS 43 B3 91 85 76 82 TUNTAS 44 B4 98 80 70 79.5 TUNTAS 45 B5 91 85 73 80.5 TUNTAS 46 B6 98 80 70 79.5 TUNTAS 47 B7 91 85 66 77 TUNTAS 48 B8 98 80 70 79.5 TUNTAS 49 B9 91 85 76 82 TUNTAS 50 B10 98 80 80 84.5 TUNTAS 51 B11 86 80 76 79.5 TUNTAS 52 B12 90 83 63 74.8 TUNTAS 53 B13 86 80 60 71.5 TUNTAS 54 B14 90 83 73 79.8 TUNTAS 55 B15 86 80 83 83 TUNTAS 56 B16 90 83 50 68.3 TIDAK TUNTAS 57 B17 86 80 76 79.5 TUNTAS 58 B18 90 83 60 73.3 TUNTAS 59 B19 86 80 60 71.5 TUNTAS 60 B20 90 83 76 81.3 TUNTAS 61 B21 81 67 76 75 TUNTAS 62 B22 94 89 80 85.8 TUNTAS 63 B23 81 67 70 72 TUNTAS 64 B24 94 89 76 83.8 TUNTAS 65 B25 81 67 76 75 TUNTAS 66 B26 94 89 70 80.8 TUNTAS 67 B27 81 67 76 75 TUNTAS 68 B28 94 89 76 83.8 TUNTAS 69 B29 81 67 76 75 TUNTAS 70 B30 94 89 83 87.3 TUNTAS 71 B31 94 90 63 77.5 TUNTAS 72 B32 94 78 63 74.5 TUNTAS 73 B33 94 90 76 84 TUNTAS 74 B34 94 78 50 68 TIDAK TUNTAS 75 B35 94 90 83 87.5 TUNTAS 76 B36 94 78 83 84.5 TUNTAS 77 B37 94 90 73 82.5 TUNTAS 78 B38 94 78 80 83 TUNTAS 79 B39 94 90 83 87.5 TUNTAS 80 B40 94 78 60 73 TUNTAS
rata-rata nilai akhir siswa 80.05 % siswa yang memenuhi KKM (ketuntasan klasikal) 95% % siswa yang tidak memenuhi KKM 5%
123
RUBRIK UNTUK LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
No Kegiatan Skor Kriteria 1 Praktikum dan
Diskusi 5 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan serta
mencatat semua praktikum dan diskusi 4 memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan,
namun hanya mencatat sebagian praktikum dan diskusi 3 Memperhatikan kegiatan praktikum dan diskusi yang dilakukan,
namun tidak melakukan kegiatan pencatatan 2 Tidak melakukan kegiatan praktikum namun melakukan kegiatan
diskusi 1 Tidak melakukan kegiatan praktikum dan diskusi
2 Mencatat 5 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar dan lengkap
4 Mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi dengan benar namun kurang lengkap
3 Catatan salah meskipun kalimat jelas dan lengkap 2 Catatan kurang lengkap dan salah 1 Tidak mencatat hasil kegiatan praktikum dan hasil diskusi sama sekali
3 Bertanya 5 Pertanyaan sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pertanyaan jelas dan susunan kalimatnya benar
4 Pertanyaan berbobot namun susunan kalimatnya kurang baik sehingga pertanyaanya kurang jelas
3 Pertanyaan kurang berbobot meskipun pertanyaanya jelas dan susunan kalimatnya benar
2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan mengemukakan pertanyaan
1 Tidak pernah mengajukan pertanyaan ataupun tunjuk jari 4 Menjawab 5 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran, pernyataanya
jelas dan susunan kalimat benar 4 Jawaban sangat sesuai dengan materi pembelajaran namun susunan
kalimatnya kurang baik sehingga jawaban kurang jelas 3 Berani menjawab meskipun jawabanya salah 2 Berani tunjuk jari meskipun belum memperoleh kesempatan
menjawab pertanyaan 1 Tidak pernah menjawab/tunjuk jari
5 Bekerjasama 5 a. Mampu menjadi pemimpin kelompok yang baik b. Memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok c. Menghargai pendapat orang lain
4 a. Memberikan sumbangan yang baik untuk kelompok b. Menghargai pendapat orang lain
3 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk kelompok
b. Tidak menghargai pendapat orang lain 2 a. Tidak memberikan sumbangan pemikiran yang baik untuk
kelompok b. Mengerjakan tugas kelompok untuk individu hanya dengan
mencontek milik teman 1 a. Hanya berdiam diri (pasif) tanpa memberikan sumbangan pemikiran
untuk kelompok b. Tidak mengerjakan tugas kelompok untuk individu
124Lampiran 15
6 Melamun / mengantuk
5 Tidak pernah melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran 4 Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan berusaha mengikuti
pembelajaran 3 Tidak pernah melamun tapi mengantuk dan tidak memperhatikan
pembelajaran 2 Melamun, tapi tidak mengantuk 1 Melamun dan mengantuk selama kegiatan pembelajaran
7 Mengganggu teman
5 Tidak pernah mengganggu teman selama kegiatan pembelajaran 4 Men gganggu teman selama kurang dari 5 menit selama kegiatan
pembelajaran 3 Mengganggu teman antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran 2 Mengganggu teman antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran 1 Mengganggu teman lebih dari 60 menit selama kegiatan pembelajaran
8 Bermain-main 5 Tidak pernah bermain-main selama kegiatan pembelajaran 4 Bermain-main selama kurang dari 5 menit selama kegiatan
pembelajaran 3 Bermain-main antara 5-30 menit selama kegiatan pembelajaran 2 Bermain-main antara 30-60 menit selama kegiatan pembelajaran 1 Bermain-main lebih dari 60 menit
125
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Kelompok :
Materi :
Tanggal pengamatan :
No Kode siswa Jenis aktivitas Jumlah skor
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan : Aktivitas positif 1. Praktikum dan Diskusi 2. Mencatat 3. Bertanya 4. Menjawab 5. Kerjasama Aktivitas negatif 6. Melamun / mengantuk 7. mengganggu teman 8. bermain-main
126Lampiran 16
No Kode siswa
Pertemuan 1 2 3 4
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 A1 34 ST 34 ST 35 ST 38 ST 2 A2 33 ST 38 ST 33 ST 31 T 3 A3 28 T 31 T 35 ST 34 ST 4 A4 36 ST 39 ST 39 ST 39 ST 5 A5 28 T 30 T 35 ST 33 ST 6 A6 34 ST 38 ST 35 ST 34 ST 7 A7 35 ST 37 ST 38 ST 39 ST 8 A8 31 T 36 ST 31 T 31 T 9 A9 28 T 34 ST 34 ST 33 ST
10 A10 33 ST 39 ST 32 T 36 ST 11 A11 36 ST 32 T 32 T 39 ST 12 A12 34 ST 38 ST 38 ST 34 ST 13 A13 30 T 33 ST 30 T 32 T 14 A14 30 T 29 T 24 C 28 T 15 A15 36 ST 33 ST 33 ST 38 ST 16 A16 28 T 38 ST 37 ST 33 ST 17 A17 30 T 31 T 29 T 34 ST 18 A18 34 ST 38 ST 36 ST 38 ST
19 A19 31 T 31 T 34 ST 36 ST
20 A20 30 T 38 ST 38 ST 31 T
21 A21 31 T 39 ST 39 ST 40 ST
22 A22 32 T 31 T 36 ST 35 ST
23 A23 33 ST 37 ST 36 ST 38 ST
24 A24 31 T 33 ST 32 T 38 ST
25 A25 38 ST 32 T 37 ST 32 T
26 A26 28 T 24 C 29 T 27 T
27 A27 29 T 31 T 35 ST 32 T
28 A28 32 T 32 T 32 T 35 ST
29 A29 29 T 32 T 35 ST 34 ST
30 A30 30 T 36 ST 34 ST 31 T
31 A31 30 T 33 ST 32 T 36 ST
32 A32 32 T 30 T 35 ST 37 ST
33 A33 34 ST 36 ST 32 T 38 ST
34 A34 32 T 31 T 33 ST 31 T
35 A35 32 T 32 T 34 ST 38 ST
36 A36 29 T 31 T 32 T 29 T
37 A37 34 ST 35 ST 33 ST 34 ST
38 A38 34 ST 34 ST 32 T 34 ST
39 A39 31 T 32 T 33 ST 34 ST
40 A40 30 T 33 ST 32 T 34 ST
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS SAMPEL
Keterangan ST : Sangat tinggi C: Cukup T : Tinggi
127
Lampiran 17
No Kode siswa
Pertemuan 1 2 3 4
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 41 B1 27 T 33 ST 33 ST 32 T 42 B2 28 T 27 T 31 T 31 T 43 B3 27 T 33 ST 34 ST 29 T 44 B4 28 T 28 T 31 T 29 T 45 B5 29 T 39 ST 39 ST 39 ST 46 B6 31 T 28 T 32 T 31 T 47 B7 31 T 40 ST 37 ST 37 ST 48 B8 28 T 28 T 38 ST 33 ST 49 B9 27 T 33 ST 31 T 32 T
50 B10 34 ST 32 T 38 ST 37 ST 51 B11 28 T 28 T 30 T 30 T 52 B12 31 T 32 T 34 ST 31 T 53 B13 28 T 28 T 34 ST 32 T 54 B14 31 T 38 ST 38 ST 39 ST 55 B15 31 T 34 ST 34 ST 38 ST 56 B16 28 T 31 T 29 T 30 T 57 B17 28 T 28 T 35 ST 36 ST 58 B18 28 T 30 T 31 T 33 ST 59 B19 34 ST 37 ST 40 ST 40 ST 60 B20 28 T 38 ST 39 ST 40 ST 61 B21 25 T 36 ST 32 T 23 C 62 B22 27 T 36 ST 36 ST 39 ST 63 B23 32 T 31 T 35 ST 35 ST 64 B24 26 T 29 T 32 T 37 ST 65 B25 29 T 33 ST 31 T 33 ST 66 B26 22 C 30 T 28 T 33 ST 67 B27 23 C 35 ST 31 T 32 T 68 B28 22 C 30 T 32 T 35 ST 69 B29 31 T 31 T 35 ST 38 ST 70 B30 30 T 34 ST 34 ST 33 ST 71 B31 26 T 38 ST 34 ST 34 ST 72 B32 26 T 37 ST 36 ST 35 ST 73 B33 25 T 37 ST 35 ST 35 ST 74 B34 24 C 35 ST 30 T 33 ST 75 B35 30 T 37 ST 37 ST 36 ST 76 B36 36 ST 40 ST 40 ST 40 ST 77 B37 30 T 37 ST 38 ST 37 ST 78 B38 30 T 34 ST 33 ST 38 ST 79 B39 36 ST 39 ST 37 ST 40 ST 80 B40 31 T 35 ST 35 ST 35 ST
∑. ST 18 ∑. ST 47 ∑. ST 52 ∑. ST 57 ∑. T 58 ∑. T 32 ∑. T 27 ∑. T 22 ∑. C 4 ∑. C 1 ∑. C 1 ∑. C 1
Keaktifan klasikal 95% 98,75% 98,75% 98,75% Kriteria keaktifan ST ST ST ST
Keterangan ST : Sangat tinggi C: Cukup T : Tinggi
128
LEMBAR OBSERVASI KINERJA SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
Pertemuan :
Materi : No
Kinerja yang diamati Nomor absen siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk praktikum atau diskusi
secara teratur dan tidak gaduh
2 Menggunakan peralatan praktikum atau diskusi dengan baik dan benar
3 Terampil melakukan kegiatan praktikum atau diskusi sesuai dengan petunjuk
4 Mendeskripsikan hasil praktikum atau diskusi dalam bentuk tabel dan tulisan
5 Mempresentasikan hasil praktikum atau diskusi di depan kelas
6 Menyimpulkan hasil praktikum atau diskusi dengan benar
7 Mengumpulkan hasil praktikum atau diskusi secara teratur dan tidak gaduh
8 Merapikan dan mengembalikan peralatan praktikum atau diskusi kepada guru
9 Mampu bekerjasama dalam kelompok
Jumlah
Tanda chek ( ) bila siswa melakukan aktivitas yang diamati, dan tanda strip (-) bila siswa tidak melakukan aktivitas yang diamati.
Skor = jumlah kegiatan x 10
Kriteria penilaian :
Skor 70 – 90 = sangat terampil (ST)
Skor 40 – 60 = cukup terampil (CT)
Skor 10 – 30 = kurang terampil (KT)
129
Lampiran 18
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA KELAS SAMPEL
No Kode siswa
Pertemuan 1 2 3 4
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 A1 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST 2 A2 80 ST 60 CT 90 ST 80 ST 3 A3 70 ST 60 CT 90 ST 70 ST 4 A4 70 ST 70 ST 80 ST 80 ST5 A5 70 ST 50 CT 80 ST 80 ST 6 A6 70 ST 60 CT 90 ST 70 ST 7 A7 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST 8 A8 60 CT 40 CT 80 ST 80 ST 9 A9 70 ST 60 CT 80 ST 80 ST
10 A10 80 ST 60 CT 80 ST 70 ST 11 A11 70 ST 70 ST 70 ST 80 ST 12 A12 80 ST 70 ST 80 ST 70 ST 13 A13 60 CT 80 ST 60 CT 70 ST 14 A14 50 CT 20 KT 30 KT 70 ST 15 A15 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST 16 A16 70 ST 70 ST 90 ST 80 ST 17 A17 60 CT 60 CT 60 CT 80 ST 18 A18 80 ST 70 ST 80 ST 80 ST
19 A19 60 CT 60 CT 80 ST 70 ST
20 A20 70 ST 70 ST 80 ST 70 ST
21 A21 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST
22 A22 80 ST 60 CT 80 ST 70 ST
23 A23 80 ST 90 ST 80 ST 70 ST
24 A24 60 CT 80 ST 70 ST 60 CT
25 A25 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST
26 A26 60 CT 40 CT 80 ST 60 CT
27 A27 70 ST 80 ST 90 ST 70 ST
28 A28 80 ST 80 ST 80 ST 80 ST
29 A29 70 ST 80 ST 90 ST 80 ST
30 A30 70 ST 80 ST 90 ST 60 CT
31 A31 70 ST 80 ST 80 ST 80 ST
32 A32 70 ST 60 CT 90 ST 60 CT
33 A33 80 ST 80 ST 80 ST 60 CT
34 A34 80 ST 70 ST 90 ST 60 CT
35 A35 60 CT 60 CT 70 ST 70 ST
36 A36 70 ST 60 CT 80 ST 60 CT
37 A37 80 ST 80 ST 90 ST 60 CT
38 A38 80 ST 80 ST 80 ST 70 ST
39 A39 60 CT 60 CT 80 ST 60 CT
40 A40 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST
Keterangan ST = Sangat terampil KT = Kurang terampil CT = Cukup terampil
130Lampiran 19
No Kode siswa
Pertemuan 1 2 3 4
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 41 B1 50 CT 90 ST 60 CT 60 CT 42 B2 30 KT 60 CT 70 ST 70 ST 43 B3 50 CT 70 ST 90 ST 70 ST 44 B4 60 CT 80 ST 60 CT 70 ST 45 B5 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST 46 B6 80 ST 90 ST 70 ST 70 ST 47 B7 80 ST 70 ST 80 ST 70 ST 48 B8 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST 49 B9 50 CT 50 CT 50 CT 60 CT 50 B10 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST 51 B11 50 CT 60 CT 40 CT 70 ST 52 B12 80 ST 90 ST 70 ST 80 ST 53 B13 80 ST 80 ST 60 CT 70 ST 54 B14 80 ST 80 ST 80 ST 60 CT 55 B15 70 ST 90 ST 80 ST 70 ST 56 B16 50 CT 60 CT 60 CT 50 CT 57 B17 80 ST 70 ST 80 ST 80 ST 58 B18 50 CT 90 ST 60 CT 80 ST
59 B19 70 ST 90 ST 90 ST 80 ST
60 B20 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST
61 B21 70 ST 90 ST 70 ST 20 KT
62 B22 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
63 B23 80 ST 70 ST 90 ST 70 ST
64 B24 70 ST 40 CT 70 ST 80 ST
65 B25 70 ST 70 ST 80 ST 80 ST
66 B26 30 KT 60 CT 60 CT 70 ST
67 B27 20 KT 90 ST 50 CT 70 ST
68 B28 30 KT 40 CT 60 CT 70 ST
69 B29 80 ST 60 CT 90 ST 80 ST
70 B30 80 ST 80 ST 90 ST 70 ST
71 B31 70 ST 90 ST 80 ST 70 ST
72 B32 70 ST 90 ST 70 ST 70 ST
73 B33 70 ST 80 ST 80 ST 70 ST
74 B34 30 KT 70 ST 60 CT 50 CT
75 B35 70 ST 80 ST 90 ST 70 ST
76 B36 80 ST 90 ST 80 ST 60 CT
77 B37 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
78 B38 80 ST 80 ST 90 ST 80 ST
79 B39 80 ST 90 ST 80 ST 80 ST
80 B40 70 ST 70 ST 90 ST 80 ST
∑. ST 59 ∑. ST 56 ∑. ST 66 ∑. ST 68
∑. CT 16 ∑. CT 22 ∑. CT 14 ∑. CT 12
∑. KT 5 ∑. KT 2 ∑. KT - ∑. KT -
Keterangan ST = Sangat terampil KT = Kurang terampil CT = Cukup terampil
131
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
Petunjuk pengisian :
1. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan, isilah angket ini dengan sebenar-benarnya 2. Bila ada pertanyaan yang kurang jelas, tanyakanlah pada guru biologi Anda! 3. Pilih salah satu jawaban pertanyaan dengan cara memberikan tanda check pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda!
% 100 x maksimalskor jumlah
setuju menjawab yangskor jumlah Nilai =
Kriteria penilaian:
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
No Pernyataan Jumlah S TS
1 Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya berusaha memahami setiap materinya
2 Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis, dan buku penunjang lain diatas meja
3 Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi khususnya materi tentang pewarisan sifat
4 Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri genetik pada manusia
5 Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat
6 Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam mengerjakan tugas
7 Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran berlangsung
8 Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain
9 Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif dalam melaksanakan tugas
10 Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam kehidupan sehari-hari
132Lampiran 20
REKAPITULASI ANGKET PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS SAMPEL
No Pernyataan Jumlah Persentase (%)
S TS S TS
1 Saya senang dengan mata pelajaran biologi dan saya
berusaha memahami setiap materinya
79 1 98,75 1,25
2 Saya selalu menyiapkan buku catatan, LKS, alat tulis,
dan buku penunjang lain diatas meja
74 6 92,5 7,5
3 Saya akan lebih semangat dalam belajar biologi
khususnya materi tentang pewarisan sifat
77 3 96,25 3,75
4 Saya akan menghargai perbedaan fisik orang lain
sebagai salah satu bentuk adanya keanekaragaman ciri
genetik pada manusia
80 0 100 0
5 Saya selalu aktif dalam mengajukan atau menjawab
pertanyaan serta dalam mengajukan pendapat
68 12 85 15
6 Saya selalu bekerjasama dengan teman saat diskusi atau
dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun dalam
mengerjakan tugas
75 5 93,75 6,25
7 Saya tidak akan mengganggu teman lain saat pelajaran
berlangsung
76 4 95 5
8 Saya selalu menghargai pendapat teman lain, tidak
ramai sendiri dan mendengarkan pendapat teman lain
74 6 92,5 7,5
9 Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan aktif
dalam melaksanakan tugas
70 10 87,5 12,5
10 Saya akan menerapkan materi pewarisan sifat dalam
kehidupan sehari-hari
74 6 92,5 7,5
Rata-rata kelas 93,38 6,63
kriteria Sangat tinggi
133Lampiran 21
LEMBAR ANGKET TANGGAPAN SISWA
Petunjuk :
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan proses pembelajaran di
kelas. Isilah dengan keadaan anda yang sebenarnya !
Berilah tanda cek ( ) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda untuk setiap nomor.
No Pernyataan Pilihan
Ya Tidak
1 Suasana pembelajaran menyenangkan
2 Proses pembelajaran berlangsung efektif
3 Guru selalu meningkatkan minat dan motivasi dalam mengikuti
pelajaran serta memicu rasa ingin tahu siswa
4 Guru menghubungkan materi dengan peristiwa kehidupan yang
terkait
5 Guru sudah melibatkan saya secara fisik (somatis) dalam
pembelajaran
6 Guru sudah melibatkan aspek visual – auditori (pendengaran-
penglihatan) saya dalam pembelajaran
7 Guru sudah melibatkan aspek intelektual saya dalam
pembelajaran
8 Saya senang dengan media dan metode yang digunakan guru
9 Saya dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan
10 Apakah anda menyukai pendekatan pembelajaran yang
digunakan saat ini
% 100 x maksimalskor jumlah
ya menjawab yangskor jumlah Nilai =
Kriteria penilaianya adalah sebagai berikut :
85%-100% = sangat tinggi
70%- 84 % = tinggi
60%- 69 % = cukup
50%- 59 % = kurang
0 %- 50 % = jelek
134Lampiran 22
REKAPITULASI ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS SAMPEL
No Pernyataan Jumlah Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
1 Suasana pembelajaran menyenangkan 74 6 92,5 7,5
2 Proses pembelajaran berlangsung efektif 73 7 91,25 8,75
3 Guru selalu meningkatkan minat dan
motivasi dalam mengikuti pelajaran serta
memicu rasa ingin tahu siswa
69 11 86,25 13,75
4 Guru menghubungkan materi dengan
peristiwa kehidupan yang terkait
69 11 86,25 13,75
5 Guru sudah melibatkan saya secara fisik
(somatis) dalam pembelajaran
70 10 87,5 12,5
6 Guru sudah melibatkan aspek visual –
auditori (pendengaran-penglihatan) saya
dalam pembelajaran
69 11 86,25 13,75
7 Guru sudah melibatkan aspek intelektual
saya dalam pembelajaran
72 8 90 10
8 Saya senang dengan media dan metode yang
digunakan guru
71 9 88,75 11,25
9 Saya dapat dengan mudah menerima
pelajaran yang diajarkan
72 8 90 10
10 Apakah anda menyukai pendekatan
pembelajaran yang digunakan saat ini
68 12 85 15
Rata-rata kelas 88,37 11,63
Kriteria Sangat tinggi
135Lampiran 23
FOTO – FOTO PENELITIAN
Gambar 1. Siswa sedang Berdiskusi
Gambar 2. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi
Gambar 3. Siswa sedang Memperhatikan Penjelasan dari Guru
Lampiran. 30 147
Gambar 4. Siswa sedang Melakukan Praktikum Persilangan Monohibrid
Gambar 5. Siswa sedang Diamati oleh Observer
Gambar 6. Siswa sedang Mengamati Comic strip
148