EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

96
LAMPIRAN

Transcript of EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Page 1: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAMPIRAN

Page 2: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …
Page 3: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Umur :

Jenis Kelamin :

ANGKET KOSENTRASI BELAJAR

PETUNJUK:

Pilihlah salah satu jawaban yang anda. Jawab Ya jika benar-benar sesuai dengan

keadaan anda jawaban Tidak jika tidak sesuai dengan keadaan anda atau anda

masi ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut. Berilah tanda (V) pada jawaban

yang anda anggap sesuai dengan keaadaan anda! Hasil dari pengisian angket

ini tidak akan mempengaruhi nilai akademik anda.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya kesulitan menetapkan pikiran 2 Saya sering susah beristirahat 3 Orang lain nampak mudah melakukan sesuatu

dibandingkan saya

4 Saya mudah kacau atau senewen 5 Susah sekali membuat saya berkosentrasi pada

tugas-tugas sekolah

6 Saya sering cemas atau tidak tenang ketika duduk 7 Saya sering gugup 8 Saya sering kuatir akan hal-hal buruk akan menimpa

saya

9 Saya sering bosan atau jenuh pada saat belajar 10 Saya sering melamun ketika belajar 11 Saya sering mengalami kesulitan untuk memusatkan

pikiran ketika belajar

12 Saya harus belajar dalam keadaan tenang tanpa ada permasalahan yang sedang saya hadapi supaya saya dapat belajar dengan baik

13 Bila saya sedanmenghadaoi masalah, saya tidak dapat belajar dengan baik

14 Saya sering panik bila pelajaran yang saya pelajari tidak dapat saya serap dengan baik

Page 4: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

15 Saya merasa cemas bila orang tua saya marah karena prestasi belajar saya menurun

16 Saya merasa tertekan bila tidak bisa mengikuti pelajaran dikelas dengan baik

17 Saya belaja setiap malam tidak hanya pada saat ulangan saja

18 Saya berusaha untuk mempelajari terlebih dahulumateri yang akan ngikuti pelajaran dikelas agar dapat mengikuti pelajaran tersebut dengan baik

19 Saya merasa gelisah bila nilai ulangan saya jelek 20 Saya tidak bisa belajar bila suasananya ramai dan

bising

Page 5: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Data induk

a 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 9 b 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 6

c 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12

d 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 4 e 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 8 f 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9 g 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 9

i 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12

j 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5 k 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5 l 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 9 m 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 8 n 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 8 o 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 p 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 q 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 7 r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 s 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 t 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 u 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3 v 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 w 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 7 x 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 4 y 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 9 z 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 6 aa 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4 ab 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 9 ac 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 9

Page 6: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Lampiran 3

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.829 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item

Deleted

Scale Variance if

Item

Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

VAR00001 6.6897 14.079 .703 .804

VAR00002 6.7931 15.313 .404 .822

VAR00003 6.2759 14.707 .537 .814

VAR00005 6.2759 15.135 .408 .821

VAR00006 6.7931 15.241 .427 .821

VAR00008 6.6552 14.091 .678 .806

VAR00009 6.8621 15.695 .348 .824

VAR00010 6.3793 14.601 .514 .815

VAR00011 6.7241 14.850 .493 .817

VAR00012 6.3448 15.663 .232 .831

VAR00013 6.9310 15.995 .351 .825

VAR00014 6.6897 15.079 .406 .822

VAR00015 6.3103 15.222 .365 .824

VAR00016 6.6897 15.436 .305 .827

VAR00017 6.8276 15.076 .523 .816

VAR00018 6.5862 16.180 .288 .840

VAR00019 6.6552 14.948 .429 .820

VAR00020 6.5172 14.901 .414 .821

Page 7: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN I

A. Topik Permasalahan : Konsentrasi Belajar

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

1. Siswa mampu memahami cara – cara meningkatkan konsentrasi belajar.

2. Siswa mampu melatih cara – cara meningkatkan konsentrasi belajar.

3. Siswa mampu mengatasi masalah dalam meningkatkan konsentrasi

belajar.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan :

Kegiatan Guru Waktu

Page 8: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

1. Tahap Pembentukan

1. Salam dan ucapan terima kasih

2. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok

3. Menyampaikan cara pelaksanaan bimbingan kelompok

4. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok

5. Permainan

2. Tahap Peralihan

1. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

2. Menanyakan kesiapan anggota

3. Kegiatan Inti

1. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

2. Pembahasan tentang topik permasalahan

3. kesimpulan

4. Tahap Pengakhiran

1. Mengakhiri bimbingan kelompok

2. Laiseg

3. Tindak Lanjut Kegiatan

4. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

H. Sumber : Gea, Antonius.2002. Relasi dengan diri

sendiri.Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.

I. Metode : ceramah dan diskusi

J. Pertemuan : Awal

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 21 November 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan :

Page 9: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

1. Evaluasi Hasil

Jangka pendek diukur dengan menggunakan lembar laiseg.

2. Evaluasi Proses

Melakukan pengamatan selama proses berlangsung. Aspek yang diamati

antara lain : partisipasi siswa dalam proses kegiatan, partisipasi siswa dalam

diskusi, penyelesaian tugas refleksi

Mengetahui, Purwodadi, 21 November2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 10: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 1

KONSENTRASI BELAJAR

� Pengertian Konsentrasi Belajar

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

mengesampingkan semua hal lain yang tidak berhubungan (Emon dalam Jarwi,

2010). Slameto (2003) berpendapat bahwa dalam belajar, berkonsentrasi berarti

pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan

semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Djamarah (2008) mengungkapkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan

fungsi jiwa terhadap suatu objek. Misalnya konsentrasi pikiran, perhatian dan

sebagainya. Dalam belajar diperlukan kosentrasi dalam perwujudan perhatian

terpusat pada suatu pelajaran. Maka konsentrasi merupakan salah satu aspek

pendukung siswa untuk mencapai prestasi yang baik. Apabila konsentrasi

berkurang maka dalam mengikuti pelajarn di kelas maupun belajar secara pribadi

pun dapat terganggu.

Menurut Deny Hendrata (2007) konsentrasi adalah sumber kekuatan

pikiran akan bekerja berdasarkan daya ingat dan lupa. Pikiran tidak bisa bekerja

untuk lupa dan untuk ingat dalam waktu yang bersamaan. Apabila konsentrasi

seseorang mulai lemah maka akan cenderung mudah melupakan suatu hal.

Apabila konsentrasi seseorang masih cukup kuat maka dapat mengingat suatu hal

dalam waktu yang lama

Page 11: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

� Aspek Konsentrasi Belajar

Aspek – aspek konsentrasi belajar adalah sebagai berikut:

h. Pemusatan pikiran

i. Motivasi

j. Rasa kuatir

k. Perasaan tertekan

l. Gangguan pemikiran

m. Gangguan kepanikan

n. Kesiapan belajar

� Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi

Beberapa gangguan yang dapat menyebabkan siswa kehilangan konsentrasi

belajar , antara lain:

e. Tidak memiliki motivasi diri

f. Suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif

g. Kondisi kesehatan siswa

h. Siswa merasa jenuh

� Kiat Meningkatkan Konsentrasi Belajar

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan

konsentrasi belajar siswa, antara lain :

e. Kenali karakter siswa: gaya belajar siswa berbeda-beda, tidak setiap

individu mempunyai gaya belajar yang sama. Kembar identik pun

mempunyai perbedaan sifat atau karakter. Gaya belajar siswa

bermacam-macam, ada yang baru bisa belajar dalam keadaan yang

Page 12: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

f. benar-benar sunyi sepi tetapi ada juga siswa yang belajar sambil

mendengarkan musik dan mengemil (makan makanan ringan).

g. Pergunakan konsep reward dan punisment dalam belajar: terkadang

orangtua perlu memberikan suatu penghargaan bagi anaknya yang

berprestasi. Hal ini sudah terbukti ampuh meningkatkan konsentrasi

siswa dalam belajar untuk mencapai suatu prestasi. Karena dengan

reward siswa akan berusaha seoptimal mungkin untuk belajar sungguh-

sungguh agar memperoleh prestasi yang baik dan pada akhirnya

mendapatkan hadiah yang dijanjikan oleh orangtuanya. Bila ada

penghargaan tentu saja harus ada diimbangi dengan adanya suatu

hukuman (punishment). Apabila prestasi tahun ini lebih jelek dari pada

tahun lalu, orang tua bisa memberikan hukuman. Tentu saja nemtuk

hukuman yang akan diberikan sudah disepakati terlebih dahulu dengan

siswa.

h. Mengubah kebiasaan belajar siswa: belajar tidak selamanya harus di

dalam kamar. Tidak ada salahnya apabila sekali-sekali siswa diajakin

belajar di luar rumah. Bahkan bila perlu belajar di mall atau pun tempat

yang menyenangkan lainnya. Yang penting siswa dapat melakukan

belajar dengan baik. Hal ini juga dapat mengurangi ketegangan serta

kejenuhan siswa dalam belajar.

i. Persiapan saran dan prasarana yang mendukung: kelengkapan

saran dan prasarana pendukung belajar dapat pula meningkatkan

konsentrasi belajar. Sebisa mungkin posisikan ruangan belajar siswa

Page 13: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

j. jauh dari TV. Karena godaan terbesar dalam memperoleh konsentrasi

dalam belajar adalah keinginan hati siswa untuk menyaksikan acara-

acara TV. Dengan meletakkan semua kebutuhan yang diperlukan

selama proses belajar dekat dengan posisi siswa, diharapkan siswa tidak

perlu meninggalkan posisi belajarnya hanya sekedar untuk mengambil

beberapa kebutuhan perlengkapan belajar. Dengan demikian

konsentrasi siswa tidak akan terpecah.

Page 14: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI ANALISIS DAN TINDAK

LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik Permasalahan : Konsentrasi Belajar

2. Spesifikasi Kegiatan

2.1 Bidang Bimbingan : Pribadi

2.2 Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

2.3Fungsi Layanan : Pengembangan dan Pemahaman

2.4 Sasaran Layanan : Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen

Purwodadi

3. Pelaksanaan Layanan

3.1. Waktu : Senin, 21 November 2011

3.2 Tempat : Kelas XI IPS 3

3.3 Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan: :

Kegiatan layanan bimbingan kelompok di mulai dengan pemberian salam,

kepada siswa untuk mengkondisikan suasana kelompok sehingga mereka

siap mengikuti bimbingan kelompok, selanjutnya menjelaskan pengertian,

tujuan, asa seta mekanisme pelaksanaan bimbingan kelompok. Untuk

mencairkan suasana penulis mengadakan ice breaking sebelum memasuki

kegiatan inti. siswa yang awalnya tidak semangat mengikuti kegiatan ini

menjadi mulai tertarik dan antusias. Memasuki kegiatan inti, penulis

menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemberian informasi

mengenai kosentrasi belajar serta dikusi bersama-sama. Penulis

Page 15: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

memberikan petunjuk kepada siswa. Kemudian siswa mulai

mendengarkan penjelasan dari penulis kemudian penulis mencoba

memancing siswa agar mau bertanya. Pada proses diskusi masih sedikit

pasif karena karena hanya 3 siswa yang mau bertanya sedangkan siswa

lain masih diam dan kurang antusias. Kemudian siswa masih asing dengan

kegiatan bimbingan kelompok dan belum terlalu terbuka kepada penulis..

4. Evaluasi :

1. Cara penilaian :

a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

c. Memberikan penilaian segera (laiseg).

Page 16: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

2. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Dari hasil observasi bahwa siswa-siswa masih merasa asing dan belum

nyaman mengikuti kegiatan. Pada proses dikusi awal hanya 3 siswa yang

berani bertanya sedangkan siswa lain cenderung diam dan berbicara sendiri

dengan siswa lain. Hal ini disebabkan karena siswa belum telalu mengenal

penulis sebagai pemberi layanan serta siswa belum pernah mengikuti

ayanan bimbingan kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 21 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 17: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …
Page 18: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN II

A. Topik Permasalahan : Pemusatan Pikiran

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

1. Siswa mampu meningkatkan cara – cara memusatkan pikirannya.

2. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara – cara memusatkan

pikiran.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan

Page 19: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

:

Kegiatan Guru Waktu

1. Tahap Pembentukan

1. Salam dan ucapan terima kasih

2. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok

3. Menyampaikan cara pelaksanaan bimbingan kelompok

4. Menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok

5. Permainan

2. Tahap Peralihan

1. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

2. Menanyakan kesiapan anggota

3. Kegiatan Inti

1. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

2. Pembahasan tentang topik permasalahan

3. kesimpulan

4. Tahap Pengakhiran

1. Mengakhiri bimbingan kelompok

2. Laiseg

3. Tindak Lanjut Kegiatan

4. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

Page 20: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

H. Sumber :

Hendra Surya. 2009. Cara Konsentrasi Belajar. (http://hendrasurya.

blogspot.com/2009/02/cara-konsentrasi-belajar.html diunduh Kamis, 3

November 2011).

I. Metode : ceramah dan diskusi

J. Pertemuan : Pertemuan II

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 23 November 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan : -

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 23 November2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 21: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 2

PEMUSATAN PIKIRAN

Pemusatan pikiran merupakan suatu keadaan belajar yang

membutuhkan ketenangan, nyaman, perhatian seseorang dalam memahami isi

pelajaran yang dihadapi.

Cara – cara memusatkan pikiran adalah sebagai berikut :

1. Kesiapan belajar (ready learning).

Sebelum melakukan aktivitas belajar kita harus benar-benar dalam

kondisi fresh (segar) untuk belajar. Untuk siap melakukan aktivitas belajar

ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu kondisi fisik dan psikis. Kondisi

fisik harus bebas dari gangguan penyakit, kurang gizi dan rasa lapar. Kondisi

psikis harus steril dari gangguan konflik kejiwaan atau ketegangan emosional,

seperti cemas, kecewa, patah hati, iri dan dendam. Masalah-masalah konflik

kejiwaan ini harus diselesaikan terlebih dahulu. Pikiran harus benar-benar

jernih, jika hendak melakukan kegiatan belajar.

2. Menanamkan minat dan motivasi belajar dengan cara mengembangkan

“Imajinasi Berpikir”.

Untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar, maka perlu kita

mengetahui apa yang dipelajari, untuk apa mempelajari materi pelajaran yang

hendak dipelajari, apa hubungan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-

Page 22: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

hari (manfaat mempelajari dan apa yang dapat kita lakukan dengan

pengetahuan tersebut), bagaimana cara mempelajarinya.

Dengan mengetahui keempat hal tersebut di atas, kita akan belajar

secara terarah atau lebih terfokus pada materi pelajaran. Kemudian untuk

membangkitkan faktor intelektual-emosional belajar kita, maka perlu

mengembangkan dan membiasakan “berimajinasi dalam berpikir”.

3. Cara belajar yang baik.

Untuk memudahkan konsentrasi belajar dibutuhkan panduan untuk

pengaktifan cara berpikir, penyeleksian fokus masalah dan pengarahan rasa

ingin tahu. Juga, harus memuat tujuan yang hendak dicapai dan cara-cara

menghidupkan dan mengembangkan rasa ingin tahu kita, hingga tuntas

terhadap apa yang hendak dipelajari. Dengan kata lain, berusaha menyusun

kerangka berpikir dan bertindak step by step dalam memecahkan masalah.

4. Lingkungan belajar harus kondusif.

Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh

hasil belajar secara optimal. Harus diupayakan tempat dan ruangan yang rapi,

teratur dan bersih. Suasanapun harus nyaman untuk belajar.

5. Belajar aktif.

Jika kita sulit berkonsentrasi belajar di sekolah atau sulit mengerti apa

yang dijelaskan guru dan sebagainya, maka kita harus dapat mengembangkan

pola belajar aktif. Kita harus aktif belajar dan berani mengungkapkan

ketidaktahuan pada guru atau teman. Buang rasa sungkan, rasa malu dan rasa

takut pada guru. Guru tidak akan memberi hukuman pada kita yang proaktif

Page 23: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

dalam belajar. Jika kita proaktif dalam belajar, maka kita akan

mendapat perhatian khusus guru. Kita yang belajar yang proaktif akan

menghalau timbulnya proses pengembaraan pikiran (duplikasi pikiran). Kita

akan tetap fokus pada pelajaran. Intensitas konsentrasi belajar pun akan

menjadi semakin optimal.

6. Perlu disediakan waktu untuk menyegarkan pikiran (refreshing) saat

menghadapi kejemuan belajar.

Saat kita belajar sendiri di rumah dan menghadapi kesulitan (jalan

buntu) mempelajari materi pelajaran, kadangkala menimbulkan rasa jemu dan

bosan untuk berpikir. Jika hal ini terjadi, maka jangan paksakan diri kita

untuk terus melanjutkan belajar. Jika dipaksakan akan menimbulkan

kepenatan dan kelelahan, sehingga akan menimbulkan antipati untuk belajar.

Jalan keluarnya kita harus menyediakan waktu 5-10 menit untuk beristirahat

sejenak dengan mengalihkan perhatian pada hal lain yang bersifat

menyenangkan dan menyegarkan. Jika kepenatan dan kelelahan daya pikir

atau daya kerja otak kita hilang dan pikiran kembali fresh, maka kita dapat

kembali melanjutkan pelajaran yang tertunda tersebut.

Page 24: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK

LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik Permasalahan : Pemusatan Pikiran

2. Spesifikasi Kegiatan

2.1. Bidang Bimbingan : Pribadi

2.2. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

2.3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

2.4. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi

3. Pelaksanaan Layanan :

3.1. Waktu : Rabu, 23 November 2011

3.2. Tempat : Aula SMA Kristen Purwodadi

3.3. Deskripsi :

Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dengan siswa. Sebelum memasuki

kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan permainan agar siswa

lebih besemangat. Kemudian penulis menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan pada pertemuan kedua yaitu mendiskusikan materi mengenai

cara – cara memusatkan pikiran dalam belajar. Siswa diminta

menceritakan permasalahanya yang berhubungan dengan permasalahan

pemusatan pikiran atau kesulitan berkosentrasi dalam belajar. Siswa di

Page 25: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

minta bercerita masalahnya satu per satu . Kemudian setiap siswa di berikan

kertas kosong dan di minta menuliskan apa yang menyebabkan susah

kosentrasi dan di minta menyebutkan cara – cara yang bisa dilakukan

untuk mengatasi masalah kosentrasi. Tiap siswa berdikusi mengenai

kelebihan dan kelemahan cara yang akan diambil untuk mengatasi

masalah kosentasi belajar.

.

4. Evaluasi :

3. Cara penilaian :

d. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok

berlangsung.

e. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada

anggota kelompok.

f. Memberikan penilaian segera (laiseg).

4. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Pada pertemuan keduan ini siswa sudah mulai terbuka dan antusias dengan

kegiatan bimbingan kelompok. Siswa sudah berani bertanya dan berpendapat

dalam proses diskusi bahkan ada beberapa pedebatan mengenai satu sama

lainnya

Mengetahui, Purwodadi, 23 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 26: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN III

A. Topik Permasalahan : Motivasi

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

3. Siswa mampu meningkatkan motivasi.

4. Siswa mampu menerapkan cara – cara meningkatkan motivasi.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan :

Page 27: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Kegiatan Guru Waktu

a. Tahap Pembentukan

i. Salam dan ucapan terima kasih

ii. Permainan/ selingan

b. Tahap Peralihan

i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

ii. Menanyakan kesiapan anggota

c. Kegiatan Inti

i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

ii. Pembahasan tentang topik permasalahan

iii. kesimpulan

d. Tahap Pengakhiran

i. Mengakhiri bimbingan kelompok

ii. Laiseg

iii. Tindak Lanjut Kegiatan

iv. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

H. Sumber :

Adi Soenarno.2006. Creativity Games.Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Beritasi. 2011. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar. (http://beritasi.blogspot.

com/2011/06/cara-meningkatkan-motivasi-belajar.html diunduh Kamis, 3

November 2011).

Page 28: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

I. Metode : ceramah, diskusi, permainan.

J. Pertemuan : Pertemuan III

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / Desember 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan : -

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 25 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 29: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 3

MOTIVASI

Motivasi adalah suatu keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih

baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Mencari motivasi khususnya motivasi belajar tidak selalu gampang.

Namun dengan sedikit usaha kita dapat belajar bagaimana cara meningkatkan

motivasi belajar kita. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya.

1. Berikan Hadiah Pada Diri Anda Sendiri

Anda seharusnya memberikan hadiah atau semacam penghargaan

kepada diri anda ketika anda menyelesaikan suatu tugas. Hadiahnya bisa

berupa makanan kesukaan anda atau sesuatu yang lebih besar misalnya

liburan. Ingat bahwa anda harus menetapkan kondisi tepat yang perlu anda

penuhi untuk menerima hadiah itu.

2. Ingat Akan Kesuksesan Di Masa Lalu

Anda perlu membentuk suatu gambaran positif dalam otak anda tentang

belajar anda. Sebagian dari kita pastilah telah berhasil dalam beberapa

kesempatan, ingatlah akan kesuksesan lama ini dan anda akan merasa lebih

termotivasi untuk maju.

Page 30: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

3. Tulislah Tujuan Anda

Jangan hanya memikirkannya, jangan hanya mengatakannya, tulislah

tujuan anda. Kata-kata yang tertulis memiliki kekuatan besar, itulah mengapa

beberapa salesman selalu ingin anda untuk menuliskan sesuatu sebelum anda

melakukan suatu pembelian. Dengan menuliskan nama anda, anda dalam

situasi memberikan dukungan anda untuknya. Jika kemudian diminta untuk

melakukan pembelian anda akan merasa lebih cenderung untuk melakukan

hal itu daripada jika anda tidak menandatangani kertasnya.

4. Lihatlah Tujuan Anda

Jangan hanya menulis dan membiarkannya begitu saja. Tempel di

dinding, taruh catatan-catatan kecil di seluruh tempat. Anda harus selalu

mengingatkan diri anda tentang tujuan di balik proses belajar anda dan hasil

yang ingin anda capai

Page 31: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Permainan Meningkatkan Motivasi

Nama permainan : Melipat (origami)

Aturan : Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Masing – masing

kelompok diminta membuat origami dari kertas yang telah

disediakan sebanyak – banyaknya. Waktu yang diberikan

sekitar 10 menit.

Bahan dan alat : kertas origami, timer.

Page 32: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI ( PENILAIAN ),

ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT, LAISEG DAN REFLEKSI DIRI

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Motivasi

B. Spesifikasi Kegiatan

1. Bidang bimbingan : Bimbingan pribadi

2. Jenis layanan : Bimbingan kelompok

3. Fungsi layanan : Pemahaman dan Pengembangan

4. Sasaran layanan : Kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu : Jumat 25 November 2011

2. Tempat pelaksanaan : Halaman sekolah

Page 33: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

3. Diskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan

Kegiatan layanan bimbingan kelompok dimulai dengan pemberian salam,

Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan

selingan agar siswa lebih semangat. Awalnya penulis menberikan informasi

mengenai bagaimana cara meningkatkan motivasi belajar. Kemudian siswa

mengadakan diskusi mengenai motivasi belajar dan masalah yang terkait

dengan motivasi belajarnya. Para siswa saling memberikan agar dapat

meningkatkan motivasinya dalam belajar. Proses diskusi berjalan aktif dan

lancar banya ide mengenai pemecahan masalah untuk meningkatkan motivasi

yang di lantarkan para siswa. Ada yang berani mengutarakan masalahnya

mengenai masalah kurangnya motivasi belajar dan teman lainya memberikan

saran – saran. Saat proses diskusi, penulis hanya sebagai fasilitator. Kegiatan

yang dilakukan berikutnya adalah permainan origami yang bertujuan untuk

meningkatkan rasa motivasi siswa terhadap suatu hal. Pada waktu proses

permainan belangsung, siswa sangat antusias melakukan permainan. Siswa

saling belomba untuk menjadi pemenang. Setelah waktu habis, penulis

mengumumkan kelompok yang menang dan kalah. Siswa yang menang

behak memberikan hukuman kepada kelompok yang kalah.

D. Evaluasi

1. Cara penilaian :

a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

Page 34: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

c. Memberikan penilaian segera (laiseg).

E. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Proses kegiatan layanan bimbingan kelompok pada tahap ketiga berjalan lancar

dan aktif . Siswa antusias mengikuti diskusi dan pemainan kelompok. Siswa

banyak yang mengutarakan pendapatnya saat diskusi serta berani

menceritakan permasalahnya mengenai motivasi belajar. Siswa masih banyak

terkendala dengan mativasi belajar. Banya siswa masih mempunyai motivasi

belajar rendah. Kemudian kemudian siswa diajak untuk melakukan pemainan

motivasi dan siswa sangat antusias melakukan permainan tersebut

Mengetahui, Purwodadi, 25 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 35: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN IV

A. Topik Permasalahan : Rasa Kuatir

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

5. Siswa mampu mengatasi rasa kuatir.

6. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara – cara mengatasi

rasa kuatir.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan :

Page 36: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Kegiatan Guru Waktu

a. Tahap Pembentukan

i. Salam dan ucapan terima kasih

ii. Permainan/ selingan

b. Tahap Peralihan

i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

ii. Menanyakan kesiapan anggota

c. Kegiatan Inti

i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

ii. Pembahasan tentang topik permasalahan

iii. kesimpulan

d. Tahap Pengakhiran

i. Mengakhiri bimbingan kelompok

ii. Laiseg

iii. Tindak Lanjut Kegiatan

iv. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

H. Sumber :

Arief Furchan. 2009. Mengatasi Kecemasan Ujian. (http://pendidikanislam.

net/index.php/untuk-siswa-a-mahasiswa/37-trampil-belajar/54-mengatasi-

kecemasan-ujian diunduh Kamis, 3 November 2011)

I. Metode : ceramah, diskusi.

Page 37: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

J. Pertemuan : Pertemuan IV

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 28 Desember 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan : -

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 28 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 38: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 4

RASA KUATIR

Rasa kuatir merupakan perasaan yang tidak tenang karena seseorang

merasa tidak optimal dalam melakukan pekerjaannya. Kecemasan dalam

belajar adalah rasa cemas yang berlebihan ketika menghadapi proses belajar

misalnya menghadapi ujian. Sedikit rasa cemas dapat mendorong semangat

belajar Anda dan menjaga Anda tetap termotivasi. Akan tetapi, rasa cemas

yang berlebihan dapat mengganggu belajar Anda. Berikut ini adalah

beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebelum, selama, dan sesudah belajar

untuk mengurangi kecemasan dalam proses belajar.

1. Gunakan teknik belajar untuk dapat menguasai materi yang akan dipelajari.

Penguasan ini akan membantu Anda percaya diri, dan bukan rasa cemas yang

berlebihan. Kembangkan kebiasaan belajar yang baik.

2. Tetaplah bersikap positif ketika Anda belajar. Pikirkan keberhasilan, bukan

kegagalan.

3. Tetaplah santai selama proses belajar berlangsung. Menarik nafas pelan-pelan

dan dalam-dalam. Ini bisa membantu. Pusatkan perhatian pada pernyataan

positif seperti “Saya dapat mengerjakan ini.”

Page 39: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

4. Ikuti rencana belajar yang sudah Anda buat untuk menghadapi pealajaran

tersebut. Jangan panik meskipun seandainya materi itu ternyata sulit. Tetaplah

dengan rencana belajar Anda.

5. Jangan mempedulikan siswa lain yang dapat menguasai atau menyelesaikan

tugas belajarnya lebih dulu daripada Anda. Gunakan waktu yang Anda

perlukan untuk berusaha sebaik mungkin.

Cara Menghilangkan Kekhawatiran

Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang pantas dikhawatirkan, namun jika

rasa khawatir sedang muncul di dalam perasaan Anda, terimalah rasa khawatir itu

apa adanya, dan berusahalah untuk berdialog dengannya. Caranya :

1. Pelajari semua data dan fakta

Lihatlah pada data dan fakta yang sedang Anda alami. Pelajari data dan fakta

itu untuk menemukan kebenarannya.

Di sini, Anda dituntut untuk melepaskan opini Anda sendiri, Anda harus

menggunakan sudut pandang yang bebeda. Bila tidak, Anda akan kesulitan

untuk menemukan kebenarannya.

2. Berpikir Rasional

Dengan menggunakan pikiran yang rasional, pertanyakan apa yang sedang

Anda khawatirkan. Lakukan penggalian melalui pertanyaan yang

membimbing sampai ditemukannya sumber kekhawatiran itu.

Page 40: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Ketika sampai pada dasar akan kekhawatiran itu, maka Anda akan menyadari

bahwa sesungguhnya apa yang Anda khawatirkan itu tidaklah rasional.

Cobalah untuk mengombinasikan langkah pertama di atas dengan langkah

kedua ini.

3. Percaya kepada kemampuan diri sendiri

Kekhawatiran itu lebih banyak bersumber dari ketidaktahuan akan

kemampuan diri sendiri. Karena itu kita sering merasa ragu dan khawatir bila

akan mengerjakan sesuatu atau menghadapi sesuatu hal yang baru. Untuk ini

kita harus menggali dan mengenali apa yang menjadi kemampuan diri

sendiri, sehingga rasa percaya diri itu tumbuh.

4. Percaya kepada Tuhan

Sebagai ciptaan Tuhan, telah disediakan bakat, kemampuan, dan potensi diri

yang melimpah di dalam diri kita. Semuanya ini dapat kita gunakan untuk

menjalani hidup yang sukses. Bila kita percaya akan hal ini, kita akan

berusaha untuk menemukan potensi tersebut dan memanfaatkannya untuk

kebaikan diri sendiri.

Menghadapi Kekhawatiran

Kekawatiran adalah kebiasaan berpikir buruk dan kebiasaan ini harus

digantikan dengan yang lebih baik. Dan caranya adalah dengan sengaja memilih

untuk mengubah pola pikir - kebiasaan berpikir - Anda.

Page 41: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Kebiasaan berpikir positif akan mengalahkan kekhawatiran, sedangkan

kebiasaan berpikir negatif akan memperbesar kekhawatiran. Jadi apapun yang

sedang Anda hadapi, sebaiknya bersikap positif. Dengan begitu, Anda akan

mampu mengatasi kekhawatiran.

Page 42: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI ( PENILAIAN ),

ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT, LAISEG DAN REFLEKSI DIRI

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Rasa Kuatir

B. Spesifikasi Kegiatan

1. Bidang bimbingan : Bimbingan pribadi

2. Jenis layanan : Bimbingan kelompok

3. Fungsi layanan : Pengembangan

4. Sasaran layanan : Kelas XI SMA Kristen Purwodadi

C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu : Senin 28 November 2011

2. Tempat pelaksanaan : Halaman asrama

sekolah

3. Diskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk

mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum

Page 43: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking agar

siswa lebih besemangat. Penulis awalnya memberikan informasi terlebih

dahulu mengenai pengertian rasa kuatir dalam belajar. Siswa mengikuti

kegiatan dengan cukup antusias. Kemudian siswa di minta menuliskan

pemasalahannya yang behubungan dengan rasa kuatir pada saat proses belajar

baik di sekolah maupun di rumah. Siswa diminta menuliskan apa apa yang

terjadi penyebabrasa kuatir tersebut serta tindakan yang sudah dilakukan

untuk mengurangi rasa kuatir tersebut. Setelah selesai tiap siswa

menceritakan pengalamannya tersebut dan siswa lain memberikan pendapat

mengenai kelemahan dan kelebihan cara yang dipakai untuk mengurangi rasa

kuatir dalam belajar

D. Evaluasi

1. Cara penilaian :

a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

c. Memberikan penilaian segera (laiseg).

2. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Pada proses diskusi terlihat beberapa siswa masih antusias

memberikan pendapat maupun saran kepada siswa lain. Tetapi sekitar 3

siswa cenderung pasif dan banyak diem. Siswa tersebut akam memberikan

pendapat apabila diminta oleh penulis. Tetapi secara keseluruhan, kegiatan

Page 44: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

berjalan lancer dan semua siswa mengutarakan masalahnya dengan

cukup jelas sehingga teman lain dapat memberikan saran dan pendapatnya.

Mengetahui, Purwodadi, 28 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 45: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN V

A. Topik Permasalahan : Perasaan Tertekan

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

7. Siswa mampu mengatasi perasaan tertekan.

8. Siswa mampu menerapkan cara – cara mengatasi perasaan tertekan.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan :

Kegiatan Guru Waktu

Page 46: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

a. Tahap Pembentukan

i. Salam dan ucapan terima kasih

ii. Permainan/ selingan

b. Tahap Peralihan

i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

ii. Menanyakan kesiapan anggota

c. Kegiatan Inti

i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

ii. Pembahasan tentang topik permasalahan

iii. kesimpulan

d. Tahap Pengakhiran

i. Mengakhiri bimbingan kelompok

ii. Laiseg

iii. Tindak Lanjut Kegiatan

iv. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

Sumber : http://blog.arinboutique.com/2011/03/mengatasi-rasa-tertekan-atau-

stress.html,

H. Metode : ceramah dan diskusi,.

I. Pertemuan : Pertemuan V

J. Tempat Pelaksanaan : Kelas

Page 47: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

K. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 30 November 2011

L. Penyelenggara Layanan : peneliti

M. Pihak yang Disertakan : -

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

O. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

P. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 30 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 48: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 5

PERASAAN TERTEKAN

Perasaan tertekan merupakan perasaan seseorang yang bukan dari

individu melainkan dorongan / tuntutan dari orang lain maupun lingkungan.

Perasaan tertekan terjadi karena Anda merasa tidak mampu mengendalikan

situasi dan kondisi. Kehilangan arah dan pegangan, visi yang jelas. Selain itu

juga karena makanan yang berkecenderungan menstimulasi hormon-hormon

penyebab stress. Jagalah hidup Anda, dengan hidup dalam lingkungan yang

lebih mudah Anda kendalikan, konsumsilah makanan yang membuat Anda

lebih rendah stress

Dalam hidup banyak hal yang kita jumpai, banyak pilihan yang harus

kita pilih, banyak faktor yang dapat menimbulkan kebimbangan sehingga

muncul yang dinamakan stress atau rasa tertekan. Stress biasanya timbul

karena apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan pencapaian yang kita

terima, selain itu faktor dari lingkungan, keluarga, tempat kerja atau

lingkungan kita dalam bermasyarakat yang tidak bersahabat atau tidak sesuai

dengan karakter kita juga dapat memicu timbulnya rasa tertekan atau stress.

Jika rasa tertekan atau stress itu muncul biasanya akan merubah pola pikir

atau cara pandang kita (menjadi lebih sempit) dalam menghadapi persoalan

Page 49: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

yang ada. Orang yang mengalami rasa tertekan akan cenderung mudah

sekali marah atau tersinggung (sensitif), malas beraktivitas atau kinerja

nenurun bahkan untuk sebagian orang ada yang nekat mengambil jalan pintas

untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang mereka hadapi tanpa

memperdulikan akibat yang ditimbulkannya. Sebenarnya jika kita mau

berfikir sedikit tenang dan jernih permasalahan-permasalahan yang dapat

menimbulkan stress itu dapat kita atasi, berikut ini beberapa cara yang dapat

kita lakukan untuk mengatasi rasa tertekan atau stress:

1. Kenali hal-hal yang dapat memicu stres dan lakukan sesuatu untuk

mengatasinya. misalnya : stres karena selalu gagal memenuhi tuntutan kerja,

atasi dengan memperbaiki manajemen waktu, stres karena lingkungan yang

tidak sesuai, atasi dengan memperbaiki pergaulan dan berusaha lebih terbuka

dengan orang lain.

Page 50: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

2. Bicarakan keadaan atau kesulitan yang sedang kita hadapi pada orang lain

yang kita percaya. Dengan berbagi cerita atau kesulitan kita kepada orang lain

akan mengurangi stres yang kita rasakan. Selain karena didengarkan, sering

kali dengan bercerita kita akan mendapatkan masukan terhadap permasalahan

yang sedang kita alami, sehingga solusi yang kita cari dapat kita temukan.

Atau hanya sekedar mengetahui bahwa masalah seperti itu bukan hanya kita

yang alami, sehingga timbul rasa optimisme dalam diri kita.

3. Selalu berfikir positif, ingatlah bahwa kemampuan atau kesuksesan kita

mengatasi masalah-masalah sulit dimasa lalu yang menjadikan kita masih

bertahan di masa sekarang. Selain itu dengan berfikir positif akan membuat

kita lebih bijak dalam menghadapi permasalahan yang ada.

4. Lakukanlah kegiatan-kegiatan kecil yang bersifat menghibur diri kita untuk

menghilangkan rasa tertekan, misal jika kita banyak aktifitas atau kegiatan

yang padat lakukanlah kegiatan kecil (meregangkan badan) sebagai selingan.

5. Perbanyak minum air putih akan membantu menghindari dehidrasi dan dapat

meningkatkan kemampuan otak untuk mengatasi stres yang sedang kita

alami.

6. Lebih mendekatkan diri kita kepada-Nya. Banyak cara yang dapat kita

gunakan untuk mendekatkan diri kita kepada-Nya, seperti : berdzikir, berdoa,

sholat, beramal, dan lain-lain. Kalau dengan bercerita kepada orang lain

belum merasa cukup, berceritalah kepada Tuhan mu, utarakan semua yang

menjadi keluh kesahmu dan selalu berpasrah diri kepada ALLAH Yang Maha

Page 51: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

7. Kuasa dan Maha Penyayang dengan bertawakal. 2. Hadapi dengan senyuman,

berpikir positif, dan tenang dalam menyelesaikannya. Dengan begitu,

perasaan akan lebh terasa relax dan sadar bahwa masalah yang dihadapi gak’

seberat yang dibayangkan.

8. Selalu aja merasa beruntung, agar bisa terus bersyukur atas semua nikmat dari

Tuhan.

9. Lakukan kegiatan positif dan berguna, lalu nikmatilah semua itu.

10. Dengarkan lagu-lagu yang disukai.

11. Kumpul bersama teman-teman, kerabat, keluarga, lalu sharing dan curhat ke

mereka. Tetapi jangan sampai salah pilih orang, karena bisa makin’ runyam

ntar masalahnya. Bukannya nyelesain’ tapi malah nambah, capek deh…

12. Hadapi yang akan terjadi, bukan malah menghindari dan takut. Jangan pernah

berpikir untuk lari dari masalah. Masalah yang ada bukan untuk dihindari,

tetapi untuk diselesaikan. Semakin dihindari, maka ia akan makin membesar.

Menghadapi tidak selalu berdampak negatif, malah kebanyakannya

berdampak positif. Justru menghindar akan makin membuat pribadi kalah dan

merusak diri dari segi mental.

Page 52: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK

LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

4. Topik Permasalahan : Perasaan Tertekan

5. Spesifikasi Kegiatan

2.1. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi

2.2. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

2.3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

2.4. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi

6. Pelaksanaan Layanan :

3.1. Waktu : Rabu,30 November 2011

3.2. Tempat : Halaman SMA Kristen Purwodadi

Deskripsi : Kegiatan layanan bimbingan kelompok dimulai

dengan pemberian salam, memriksa situasi dan kondisi siswa dan

lingkungan, memeriksa kehadiran siswa, Sebelum memasuki kegiatan

inti, penulis mengajak siswa melakukan selingan agar siswa lebih

semangat. Memasuki tahap inti, penulis memberikan informasi mengenai

pengertian rasa tertekan dalam belajar, serta cara – cara mengurangi

perasaan tertekan dalam belajar. Siswa kemudian diberikan kertas

kosong. Siswa diminta membagikan kertas tersebut menjadi dua bagian

dengan menggaris tepat di tengah kertas. Pada bagian kiri siswa

menuliskan kelebihan langkah – langkah yang pernah di lakukan untuk

mengurangi perasaan tertekan. Pada bagian kanan siswa diminta

Page 53: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

menuliskan kelebihan cara –cara yang telah dilakukan serta menuliskan

cara – cara yang baru yang akan diambil untuk mengurangi perasaan

tertekan dalam belajar. Setelah siswa selesai mengerjakan maka hasil

jawaban tersebut didiskusikan bersama. Siswa sangat antusias pada

kegiatan dengan topic perasaan tertekan dalam pelajaran karena siswa

sering mengalami hal tesebut. Banyak siswa yang mengutarakan

permasalahannya, pendapat dan bertanya baik kepada siswa lain maupun

penulis. Pada akhir kegiatan siswa diminta memilih langkah mana yang

akan diambil dan akan dilakukan dikemudian hari untuk mengurangi

perasaan tertekan.

7. Evaluasi

3. Cara penilaian :

d. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

e. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

f. Memberikan penilaian segera (laiseg).

4. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Dari hasil kegiatan tersebut diketahui bahwa siswa sering

mengalami perasaan tertekan terutama pada saat ulangan atau tes mata

pelajaran tertentu seperti matematika, akutansi, dan sebagainya. Siswa

menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Ada perasaan grogi dan

takut pada mata pelajaran tertentu dan membuat siswa sering ceroboh dan

tidak teliti dalam mengerjakan soal dan tidak konsentrasi dalam

Page 54: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

pelaarannya. Kegiatan bimbingan kelompok ini cukup membantu

siswa mencari jalan keluar yang tepat untuk mengatasi perasaan tertekan

itu. Tetapi secara keseluruhan kegiatan bimbingan kelompok ini berjalan

lancar dan aktif dalam prosesnya.

Mengetahui, Purwodadi,30 November 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 55: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN VI

A. Topik Permasalahan : Gangguan Pemikiran

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

9. Siswa mampu mengatasi gangguan pemikiran.

10. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara – cara mengatasi

gangguan pemikiran.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan :

Kegiatan Guru Waktu

Page 56: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

a. Tahap Pembentukan

i. Salam dan ucapan terima kasih

ii. Permainan/ selingan

b. Tahap Peralihan

i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

ii. Menanyakan kesiapan anggota

c. Kegiatan Inti

i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

ii. Pembahasan tentang topik permasalahan

iii. kesimpulan

d. Tahap Pengakhiran

i. Mengakhiri bimbingan kelompok

ii. Laiseg

iii. Tindak Lanjut Kegiatan

iv. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

Page 57: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

H. Sumber : http://vimyza.blogspot.com/2010/05/tips-dalam-

mengatasi-masalah-pribadi.html

I. Metode : ceramah dan diskusi,.

J. Pertemuan : Pertemuan VI

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 2 Desember 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan : -

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 2 Desember 2011

Pembimbing Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 58: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 6

GANGGUAN PEMIKIRAN

Gangguan pemikiran adalah hambatan seseorang yang berasal dari

dalam individu maupun orang sekitar sendiri. Misalnya: masalah ekonomi

keluarga, masalah pribadi individu. Langkah pertama untuk berkembang

menjadi orang yang lebih baik adalah untuk menghadapi kesulitan-

kesulitan pribadi Anda dan percaya bahwa Anda bisa melompati setiap

rintangan di jalan untuk mencapai kemajuan.

Dalam mengatasi kesulitan pribadi tersebut, Anda harus mengubah

bentuk kebiasaan yang berbeda, setidaknya Anda tidak mengulang kembali

siklus kehidupan yang sama sehingga sesuatu yang menyebabkan munculnya

kesulitan tersebut tidak muncul kembali atau bisa diminimalisir.

Terus terang, 6 tips untuk mengatasi kesulitan pribadi berikut ini juga

jelas berlaku untuk diri saya, karena kehidupan yang semakin meradang

terkadang membuat kebosanan dan rasa malas kembali muncul dan membuat

sulit hidup kita sendiri. Jadi, semoga tips ini pun bermanfaat bagi Anda.

1. Berurusan dengan “bagaimana jika”

Pertanyaan-pertanyaan tertentu cenderung masuk ke pikiran kita ketika

mengalami kesulitan, misalnya, “bagaimana kalau ada yang lebih parah?

Bagaimana jika saya tidak pernah menemukan jawabannya? Bagaimana jika

saya tidak seharusnya melakukan ini? Bagaimana jika saya tidak berada di

Page 59: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

sini? Bagaimana jika saya gagal? Bagaimana jika saya tidak menyukai?”

dan sebagainya.

Pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya berasal dari rasa takut yang

tidak diketahui. Buatlah keputusan hari ini untuk berurusan dengan “bagaimana

jika ini dan itu”. Masalah akan tetap ada, sementara rasa takut atau khawatir

atau rasa cemas dengan ungkapan “bagaimana jika begini begitu”, membuat

Anda tidak akan beranjak kemana pun. Akan ada saat-saat ketika sesuatu yang

Page 60: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

salah dan seharusnya tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau pun orang

lain bahkan hingga mengumpat atau kesal.

2. Belajar untuk menjadi kuat Belajar untuk menangani kesulitan secara

matang, membuat kita lebih mampu berpikir yang tepat untuk melihat hal-hal

yang bergerak ke arah yang positif. Kita mampu menghadapi tantangan ini

karena kita menolak untuk membiarkan awan pesimisme dalam pikiran kita.

Menjadi kuat memerlukan tekad, ketegasan dan kekuatan untuk menjaga fokus

kita pada hasil, bukan pada prosesnya. Niatkan dan bulatkan tekad diri kita

kepada hasil yang akan kita dapatkan, bukan kepada proses yang akan dijalani.

3 Bangun Pengalaman

“Pengalaman adalah guru yang hebat.” Biarkan setiap kejadian positif atau negatif

menandai proses pembelajaran yang signifikan dalam hidup Anda. Ambil

hikmah dan pengetahuan yang berharga dari berbagai pengalaman Anda. Satu-

satunya tujuan dari setiap pengalaman yang didapat, adalah untuk membuat

Anda orang yang lebih baik yang bisa hidup dengan percaya diri menghadapi

apa pun yang ditawarkan.

4. Buat Jaminan Keamanan atas Diri Anda sendiri

Ketidakamanan tidak mempunyai tempat dalam permainan kehidupan. Belajar

mencintai / menghargai diri sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan Anda.

Mampu memberikan sedikit arti penting bagi diri Anda sendiri akan

memungkinkan Anda menilai apa yang Anda miliki, apa yang perlu Anda

dapatkan dan bagaimana Anda bekerja keras mencapai hal ini.

Meremehkan kemampuan Anda akan membuat Anda menjadi orang malang

Page 61: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

yang tidak punya jaminan keamanan sendiri. Dengan menerima siapa diri Anda,

apa yang Anda miliki, keyakinan dalam diri Anda, maka Anda dapat dengan

mudah berpindah menjadi orang terkenal.

5. Berbagi ketakutan

Kita menjadi takut gelap secara tidak sadar karena kita telah mendengar cerita

tentang Count Dracula yang mengisap darah atau zombie. Ketakutan adalah

Benar – benar dibuang ketika kita percaya hal-hal seperti itu tidak ada. Dalam

konteks persahabatan, jika kita telah mengembangkan kepercayaan kepada

individu-individu tertentu, kita tidak takut untuk mencurahkan “sekam dan biji-

bijian bersama”, dengan rasa takut dinilai atau semakin kecewa. Kita tahu kita

akan merasa lebih baik karena teman yang dipercaya adalah tempat berkumpul

yang kita inginkan di masa-masa sulit. Kita akan selalu butuh orang yang bisa

kita percaya, yang menerima kita sebagai individu dengan ketidaksempurnaan.

Berupaya untuk mencari nasihat yang bijaksana karena keadaan yang terlihat

dalam perspektif yang berbeda akan memberikan beberapa wawasan yang

berbeda dan mungkin lebih mencerahkan.

Berbagi masalah dengan orang yang Anda percayai adalah terapi yang baik dan

akan melepaskan bendungan yang terpendam jauh di dalam hati Anda serta

dapat menjaga emosi Anda yang berlebihan.

6. Action, bergeraklah!

Sekali Anda telah mengakui akar masalah, merumuskan rencana tindakan yang

akan membantu Anda menemukan solusi. Hati-hati mempertimbangkan setiap

pro dan kontra. Ingatlah untuk melangkah ringan terlebih dahulu, satu

Page 62: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

kesalahan kecil mungkin akan membawa Anda kembali ke titik awal. Jadilah berani

oleh fakta bahwa Anda telah mempersenjatai diri dengan tekad dan kekuatan

pikiran untuk melampaui kesulitan yang Anda hadapi. Juga ingat Anda tidak

boleh melupakan tujuan hidup Anda.

1. Mencari akar permasalahan

Kadang, ketika masalah datang, kita justru fokus pada efek dari masalah

tadi, bukan fokus pada penyebab masalahanya dimana, kadang solusi akan

cepat ditemukan ketika akar permasalannya ditemukan

2. Jika masalah tersebut berhubugan dengan orang lain, diskusikan

Jika masalah yang kita hadapi masih ada hubungan dengan orang lain, akan

lebih baik kita diskusikan baik baik, kalau itu masalah pribadi, bisa kita

diskusikan 4 mata ditempat yang tenang. Ajak aja pihak yang bermasalah

dengan kita makan bersama dan membicarakan masalah yang dihadapi

3. Jujur, tenang dan bertanggungjawab

Ketika kita mengalami masalah, yang perlu di lakukan adalah, kita harus

jujur kepada diri kita sendiri dan ketika kita menyampaikan kepada orang

yang bermasalah dengan kita kita harus tenang dan bertanggung jawab

terhadap resiko yang akan muncul, misal masalah pekerjaan, kita harus jujur

kepada atasan kita tentang progress pekerjaan kita, jika kita tidak jujur

kepada atasan baik masalah project atau progress pekerjaan kita sendiri, siap

siap saja menunggu masalah dan resiko yang lebih besar

4. katakan mampu jika mampu dan katakan TIDAK MAMPU jika kita

tidak mampu

Page 63: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Bonek alias modal nekat banyak dilakukan banyak orang, ketika mereka di

beri tugas/pekerjaan mereka akan selalu bilang bisa, yang pada akhirnya

mereka kerepotan sendiri ketika tugas tersebut dilaksanakan. Jujur ketika

diberi tugas dengan kemampuan, waktu dan tenaga kita akan membuat kita

terhindar dari masalah, jika anda sudah terlanjur mengatakan mampu dan

ternyata tugas yang diberikan tidak sesuai dengan yang ada dalam bayangan

kita, bicarakan dengan baik baik dan berikan atasan penjelasan yang

rasioanal.

5. Permasalahan adalah guru yang paling baik

Jika ada pepatah yang bilang bahw pengalaman adalah guru yang paling

baik untuk perkara umum, maka permasalahan adalah guru yang paling baik

untuk mendewasakan diri kita. Siapa yang hidup tanpa masalah? bisa

tunjukan jari? saya yakin tidak ada yang bebas dari masalah, namun dengan

banyaknya masalah yang kita hadapi akan menjadikan kita lebih dewasa dan

lebih tenang dalam menghadapi masalah sejenis di masa yang akan datang.

Page 64: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK

LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

8. Topik Permasalahan : Gangguan Pikiran

9. Spesifikasi Kegiatan

2.1. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi

2.2. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

2.3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

2.4. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi

10. Pelaksanaan Layanan

3.1. Waktu : Jumaat,2 Desember 2011

3.2. Tempat : Aula SMA Kristen Purwodadi

Deskripsi :

Kegiatan layanan bimbingan kelompok dimulai dengan pemberian salam,

Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan

permainan agar siswa lebih besemangat. Penulis awalnya memberikan

informasi mengenai pengertian gangguan pemikiran dalam belajar serta

cara mengatasi gangguan pemikiran yang biasa muncul dalam proses

belajar. Kemudian siswa dibagikan studi kasus mengenai suatu

permasalahan gangguan pemikiran dalam belajar. Siswa diminta

mengidentifikasi permasalahan tersebut, apa yang menjadi

permasalahannya, memberikan saran mengenai cara-cara untuk

Page 65: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

mengatasi gangguan pemikiran dalam belajar. Siswa juga diminta

menuliskan kelemahan dan kelebihan langkah-langkah tersebut. Setelah

siswa menjawab pertanyaan yang ada di studi kasus tersebut, siswa

mengadakan brainstorming. Pada proses brainstorming, siswa cukup

aktif dalam memberikan saran dan pendapat terhadap hasil identifikasi

siswa lain. Dalam kegiatan brainstorming siswa tidak boleh

Page 66: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

menyangkal dan memberikan komentar negatif terhadap pendapat siswa

lainnya.

4. Evaluasi :

5. Cara penilaian :

g. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

h. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

i. Memberikan penilaian segera (laiseg).

6. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian :

Dari hasil evaluasi yang diadakan, penulis menyimpulkan siswa sudah

aktif dalam menyampaikan pendapat dan dalam menceritakan

permasalahannya. Siswa juga telah memahami mengenai topic yang

dibahas pada pertemuan keenam yaitu mengenai cara-cara mengatasi

gangguan pemikiran. Siswa mengutarakan akan menghilangkan gangguan-

gangguan pemikiran dalam belajar sehingga tidak lagi mengganggu

konsentrasi dalam belajar. Siswa merasa ada keuntungan setelah

mengikuti layanan ini yaitu siswa menjadi paham bagaimana cara

mengatasi gangguan pemikiran tersebut.

Mengetahui, Purwodadi, 2 Desember 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 67: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN VII

A. Topik Permasalahan : Gangguan kepanikan

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

11. Siswa mampu mengatasi gangguan kepanikan.

12. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara – cara mengatasi

gangguan kepanikan.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

Page 68: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

G. Uraian Kegiatan :

Kegiatan Guru Waktu

a. Tahap Pembentukan

i. Salam dan ucapan terima kasih

ii. Permainan/ selingan

b. Tahap Peralihan

i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

ii. Menanyakan kesiapan anggota

c. Kegiatan Inti

i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

ii. Pembahasan tentang topik permasalahan

iii. kesimpulan

d. Tahap Pengakhiran

i. Mengakhiri bimbingan kelompok

ii. Laiseg

iii. Tindak Lanjut Kegiatan

iv. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

H. Sumber : http://reviewpla.net/3098/apakah-anda-mengidap-

gangguan-kepanikan

I. Metode : ceramah dan diskusi,.

J. Pertemuan : Pertemuan VII

Page 69: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 5 Desember 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan : -

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 5 Desember 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 70: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 7

GANGGUAN KEPANIKAN

Gangguan kepanikan adalah hambatan dalam berkonsentrasi dalam

bentuk rasa was-was akan menunggu hasil yang akan dilakukan maupun yang

sudah dilakukan oleh seseorang tersebut. Jangan pernah menyelepekan bila

anda sering mengalami kecemasan, berkeringat dingin, seluruh tubuh lemas,

gemetar, tidak mampu bersuara. Ini adalah gejala gangguan kepanikan yang

banyak dialami oleh masyarakat perkotaan. Gangguan utama adalah serangan

kepanikan atau kecemasan yang berulang-ulang, yang tidak terbatasi

pada situasi tertentu atau rangkaian peristiwa dan tidak pernah diduga

sebelumnya.

Gejala kecemasanatau ketakutan terjadinya mendadak disertai dengan

gejala somatik seperti jantung berdebar-debar atau disebut dengan istilah

"Palpitasi", nyeri dada, perasaan tidak enak. Gejala ini dikaburkan dengan

gejala serius yang lainnya seperti infark otot jantung atau gelaja histeria.

Gejala lainnya yang lazim adalah napas terasa memendek atau melemah,

perasaan tercekik, kepala pusing, tubuh bergetar atau bergoyang, perut mual,

terhuyung-huyung atau kepala goyang disertai perasaan takut kehilangan

kendali, takut mati,rasa kesemutan pada bagian kepala atau seluruh tubuh.

Biasa berlangsung beberapa menit, bisa lama, frekuensinya variatif. Penderita

biasanya terburu-buru meninggalkan lokasi tertentu seperti di dalam bus,

kerumunan banyak orang, dipasar atau mall, menghindar dari tempat-tempat

Page 71: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

keramaian. Beberapa penelitian berpendapat bahwa gangguan ini erat

kaitannya faktor genetik. Namun disisi lain kepanikan bisa juga disebabkan

oleh faktor psikososial. Menurut teori psikoanalisis, serangan kepanikan

merupakan hasil pertahanan yang tidak berhasil melawanimpuls yang

menimbulkan kecemasan. Walaupun rangsangan panik erat hubungannya

dengan fisiologi syaraf, mulai terjadi kepanikan pada umumnya lebih

berhubungan dengan faktor lingkungan & psikologis, seseorang yang

mempunyai stress tinggi & penderitaan hidup terutama kehilangan,

kehilangan orang yang dicintai, kehilangan harga diri, kehilangan

kepercayaan pada orang yang dicintai. Gangguang kepanikan pada usia

sebelum umur 17 tahun berhubungan kuat dengan peristiwa perpisahan

dengan orang tua atau kematian orang tua.

Peristiwa penyebab serangan kepanikan dikatakan mempunyai arti di

alam bawah sadar. Lantas bagaimana agar terbebas gangguan dari kepanikan?

Pada kasus kepanikan bila doktertidak menemukan gangguan fisik biasanya

diberikan obat agar tenang dan tidur nyenyak yang disebut dengan

"benzodiazepin", obat ini menimbulkan efek atau dampak ketergantungan dan

gangguan kognitif. Obat hanya bisa menghilangkan gejalanya, kesembuhan

datangnya dari diri sendiri. Ketahanan diri dan iman anda menjadi faktor

kunci untuk bisa menyembuhkan diri sendiri. Sholat dan dzikir bisa

mendatangkan kedamaian dan ketenangan. Rasa kedamaian ini

menumbuhkan ketenangan batin yang menghindarkan dari kepanikan.

Page 72: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Rasa damai ini disebabkan rahmat Allah semata, sebagai sumber

kedamaian. jika anda dekat dengan Allah saja tentunya yang bisa merasakan

Secara biologis pada saat anda menemukan titik kedamaian maka otak akan

mengeluarkan suatu dzat yang memberikan rasa segar, damai dan

menyenangkan ke seluruh jasmani yang disebut dengan zat "endorphine"

maka disaat itulah anda terbebas daris egala bentuk kepanikan.

Page 73: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI ANALISIS DAN TINDAK

LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik Permasalahan : Gangguan kepanikan

2. Spesifikasi Kegiatan

2.1 Bidang Bimbingan : Pribadi ,belajar

2.2 Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

2.3 Fungsi Layanan : Pengembangan dan Pemahaman

2.4 Sasaran Layanan : Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen

Purwodadi

3. Pelaksanaan Layanan

3.1. Waktu : Senin, 5 Desember 2011

3.2 Tempat : Kelas XI IPS 3

3.3 Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan:

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk

mengkondisikan suasan kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum

memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan ice breaking

agar siswa lebih bersemangat. Memasuki kegiatan inti penulis

memberikan informasi mengenai pengertian gangguan kepanikan dalam

belajar. Siswa kemudian diberikan kertas kosong. Siswa diminta

membagikan kertas tersebut menjadi dua bagian dengan menggaris tepat

di tengah kertas. Pada bagian kiri siswa menuliskan kelebihan langkah –

langkah yang pernah dilakukan untuk mengurangi gangguan kepanikan.

Page 74: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Pada bagian kanan siswa diminta menuliskan cara – cara yang telah dilakukan

serta menuliskan cara –cara baru yang akan diambil untuk mengurangi

gangguan kepanikan belajar. Banyak siswa yang mengutarakan

permaslahannya, pendapat dan bertanya baik pada siswa lain maupun

kepada penulis. Pada akhir kegiatan siswa diminta memilih langkah

mana yang akan diambil dan akan di lakukan di kemudian hari untuk

mengurangi gangguan kepanikan.

Page 75: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

4. Evaluasi :

1. Cara penilaian :

a. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

b. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

c. Memberikan penilaian segera (laiseg).

2. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Dari hasil kegiatan tersebut diketahui bawah 13 siswa sering

mengalami gangguan kepanikan terutama pada saat ulangan atau tes mata

pelajaran seperti matematika,ekonomi, akutansi dan sebagainya. Ada

perasaan gerogi dan takut pada mata pelajaran tertentu dan membuat siswa

sering ceroboh dan tidak teliti dalam mengerjakan saol dan tidak

berkosentrasi dalam pelajarannya. Kegiatan bimbingan kelompok ini cukup

membantu siswa mencari jalan keluar yang tepat untuk mengatasi gangguan

kepanikan itu. Tetapi secara keseluruhan kegiatan bimbingan kelompok ini

berjalan lancer dan aktif dalam prosesn

Page 76: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

PERTEMUAN VIII

A. Topik Permasalahan : Kesiapan Belajar

B. Bidang Bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

E. Tujuan Layanan :

13. Siswa mampu meningkatkan kesiapan belajar.

14. Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan cara – cara meningkatkan

kesiapan belajar.

F. Sasaran Kegiatan : Siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen Purwodadi.

G. Uraian Kegiatan :

Page 77: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Kegiatan Guru Waktu

a. Tahap Pembentukan

i. Salam dan ucapan terima kasih

ii. Permainan/ selingan

b. Tahap Peralihan

i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok

ii. Menanyakan kesiapan anggota

c. Kegiatan Inti

i. Mengutarakan topik yang akan dibahas oleh kelompok

ii. Pembahasan tentang topik permasalahan

iii. kesimpulan

d. Tahap Pengakhiran

i. Mengakhiri bimbingan kelompok

ii. Laiseg

iii. Tindak Lanjut Kegiatan

iv. Salam penutup dan ucapan terima kasih

10’

30’

5’

H. Sumber : http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-

sumarno/pengertian-hasil-

belajar.http://episentrum.com/artikelpsikologi/mo

tivasi-belajar/

I. Metode : ceramah dan diskusi.

Page 78: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

J. Pertemuan : Pertemuan VIII

K. Tempat Pelaksanaan : Kelas

L. Waktu/ Tanggal : 45 menit / 7 Desember 2011

M. Penyelenggara Layanan : peneliti

N. Pihak yang Disertakan : -

O. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, kertas, bangku.

P. Rencana Penilaian :

- Laiseg : Menilai kesungguhan siswa saat mengikuti layanan.

- Menilai laporan hasil diskusi siswa.

Q. Tindak lanjut : Jika terdapat siswa yang memiliki masalah dalam

materi layanan maka akan dilakukan layanan

konseling perorangan/konseling kelompok.

Mengetahui, Purwodadi, 7 Desember 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 79: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Materi 8

KESIAPAN BELAJAR

Kesiapan belajar adalah keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima

pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Jerome S. Bruner adalah seorang ahli Psikologi Kognitif, yang memberi

dorongan agar pendidikan memberi perhatian pada pentingnya

pengembangan berpikir. Bruner tidak mengembangkan teori belajar yang

sistimatis, dasar pemikiran teoritis memandang bahwa manusia adalah

sebagai pemrosesan, pemikir dan pencipta informasi. Oleh itu yang terpenting

dalam belajar menurut Bruner (1961:23)adalah cara-cara bagaimana

seseorang memilih, mempertahankan dan mentransformasikan informasi yang

diterimanya secara aktif. Sehubungan dengan itu Bruner sangat

memperhatikan masalah apa yang dilakukan manusia dengan informasi yang

diterima itu untuk mencapai pemahaman dan membentuk kemampuan

berpikir siswa. Selanjutnya menurut Bruner (1962:98) agar proses belajar

berjalan lancar ada tiga faktor yang sangat ditekankan dan harus menjadi

perhatian guru-guru di dalam menyelenggarakan pembelajaran yaitu:

1. Pentingnya memahami struktur mata kuliah.

2. Pentingnya belajar aktif agar seseorang bisa menemukan sendiri konsep-

konsep sebagai dasar untuk memahami dengan benar.

3. Pentingnya nilai dari berpikir induktif.

Page 80: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

` Berdasarkan pandangan Bruner ini, maka ada empat aspek utama yang harus

menjadi perhatian dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:

1. Struktur Mata Pelajaran. Struktur mata pelajaran mengandung ide-ide,

konsep-konsep dasar, hubungan antara konsep atau contoh-contoh dari

konsep tersebut yang dianggap penting. Menurut Brunerpembelajaran akan

lebih bermakna, kepadadan mudah diingat oleh siswa bila difokuskan pada

memahami struktur mata pelajaran yang akan dipelajari, sebab si belajar

2. dapat menghubungkan antara subyek yang satu dengan pokok bahasan yang

lain, baik dalam mata pelajaran yang sama atau dalam mata pelajaran yang

berbeda.

3. Kesiapan Untuk Belajar. Dalam belajar guru harus memperhatikan kesiapan

si belajar untuk mempelajari materi baru atau yang bersifat lanjutan. Kesiapan

belajar dapat terdiri atas penguasaan keterampilan-keterampilan yang lebih

mudah yang telah dikuasai sebelumnya dan yang memungkinkan seseorang

untuk memahami dan mencapai keterampilan yang lebih tinggi. Kesiapan

untuk belajar ini dipengaruhi oleh kematangan psikologis dan pengalaman si

belajar. Untuk mengetahui apakah si belajar telah memiliki kesiapan untuk

belajar perlu diberikan tes tentang materi awal yang terkait dengan topik yang

akan diajarkan. Kapan si belajar dapat mengerjakan tes dengan baik, berarti ia

telah siap. Kapan tidak mampu mengerjakan sekalipun ia telah bekerja keras,

ia dinyatakan belum sia

Page 81: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

4. Intuisi. Menurut Bruneryang dimaksud dengan intuisi adalah teknik-teknik

intelektual analitis untuk mengetahui apakah formulasi-formulasi itu

merupakan kesimpulan yang sahih atau tidak.

5. Motivasi. Menurut Bruner motivasi adalah kondisi khusus yang dapat

mempengaruhi individu untuk belajar. Motivasi merupakan variabel penting,

oleh karenanya Bruner percaya bahwa hampir semua anak-anak memiliki

waktu-waktu pertumbuhan akan "keinginan untuk belajar", imbalan (reward)

dan hukuman (punishment) mungkin penting untuk meningkatkan perbuatan

tertentu atau untuk membuat mereka yakin sampai mau mengulangi apa yang

Page 82: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

sudah dipelajari. Bruner menekankan pentingnya motivasi instrinsik

dibandingkan motivasi ekstrinsik.

Dari uraian di atas nampak bahwa belajar merupakan jaringan aktivitas yang

kompleks, tetapi dilakukan dengan sadar oleh seseorang yang mengakibatkan

terjadinya perubahan tingkah laku. Kasiyati (2000:93) mengemukakan

prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

1. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan saling

mempengaruhi secara dinamis antara Siswa dan lingkungannya.

2. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah, dan jelas untuk Siswa.Tujuan

akan menentukan dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

3. Belajar yang paling efektif saat didasari oleh dorongan motivasi yang murni

dan bersumber di dalam dirinya sendiri.

4. Selalu ada rintangan dan hambatan dalam belajar, karena itu Siswa harus

sanggup mengatasinya secara tepat.

5. Belajar membutuhkan bimbingan, bimbingan itu baik dari dosen atau klaim

dari buku pelajaran sendiri.

6. Jenis belajar yang paling utama adalah belajar untuk berpikir kritis, lebih baik

dari pembentukkan kebiasaan mekanis.

7. Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk solusi masalah melalui

kerja kelompok selama masalah-masalah tersebut telah disadari bersama.

8. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga

diperoleh pengertian-pengertian.

Page 83: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

9. Belajar membutuhkan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari

dapat dikuasai.

10. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai

tujuan atau hasil.

11. Belajar dianggap berhasil apabila sipelajar telah sanggup mentransferkan atau

menerapkannya ke dalam bidang praktek sehari-hari.

Motivasi untuk belajar melibatkan lebih dari keinginan atau kehendak untuk

belajar, namun juga mencakup kualitas mental atas usaha siswa (Woolfolk,

1993). Oleh karena itu motivasi dalam belajar dapat dikatakan efektif apabila

dapat memberikan penempaan mental pada belajar, karena kalau tidak ada

motivasi malah akan menjadi kekuatan yang merusak dan bukan kekuatan

yang membimbing (Mustaqim dan Wahib, 1991).

Jenis-jenis motivasi belajar

Menurut Winkel (1996) ada dua jenis motivasi yang dapat dikaitkan dengan

kegiatan belajar, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.

a. Motivasi Ekstrinsik

Adalah dorongan untuk melakukan sesuatu dengan tujuan memperoleh sesuatu

yang lain (sebagai alat mencapai tujuan akhir). Motivasi ekstrinsik biasanya

sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti hadiah dan hukuman.

Page 84: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Contoh: seorang siswa belajar dengan keras untuk ujian agar dapat memperoleh

nilai bagus di sekolah. Sejalan dengan pendapat Winkel (1996) yang

menggolongkan motivasi belajar yang bersifat ekstrinsik, seperti: belajar

demi memenuhi kewajiban, belajar demi menghindari hukuman yang

diancamkan, belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan,

belajar demi meningkatkan gengsi sosial, belajar demi memperoleh pujian

dari orang penting, belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau

demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang atau golongan administratif.

Menurut Winkel (1996) dalam motivasi yang bersifat ekstrinsik, aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang

tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu sendiri. Selanjutnya

Winkel (1996) juga menyatakan bahwa motivasi belajar ekstrinsik bukanlah

bentuk motivasi yang secara langsung dapat diidentikkan berasal dari luar

siswa. Oleh karena motivasi belajar selalu berpangkal pada suatu kebutuhan

yang dihayati oleh orangnya sendiri, biarpun orang lain mungkin memegang

peranan dalam menimbulkan motivasi itu. Kekhasan motivasi belajar

ekstrinik bukanlah ada atau tidak adanya pengaruh dari luar, melainkan

apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi pada dasarnya hanya dapat dipenuhi

melalui belajar atau sebetulnya juga dapat dipenuhi dengan cara lain.

b. Motivasi Instrinsik

Adalah keterlibatan motivasi internal dari individu untuk melakukan sesuatu

berdasarkan keinginannya sendiri. Contoh: seorang siswa belajar keras untuk

ujian karena dia menyukai pelajarannya. Hasil penelitian menyarankan perlu

Page 85: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

dibangun iklim kelas yang baik untuk dapat memotivasi siswa secara instrinsik.

Siswa lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka diberikan pilihan dan

menerima hadiah yang mengandung nilai informasional, tetapi fungsi hadiah

tersebut tidak untuk mengontrol perilaku. Contoh: pujian (Santrock, 2008).

Dalam motivasi yang bersifat intrinsik, biasanya orang lain juga memegang

peranan, misalnya orang tua atau guru menyadarkan anak akan kaitan antara

belajar dengan menjadi orang yang berpengetahuan.

Sardiman (2001), menjelaskan hal- hal yang dapat menimbulkan motivasi

intrinsik adalah :

1) Pengetahuan tentang kemajuannya sendiri

Siswa yang mengetahui hasil prestasi sendiri menyadari apakah dirinya

mengalami kemajuan atau kemunduran dalam belajarnya. Siswa yang

mendapatkan nilai kurang bagus akan terdorong untuk lebih giat belajar lagi

agar mendapat nilai yang lebih baik. Sebaliknya, siswa yang mendapat nilai

baik akan terdorong untuk mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

2) Cita-cita

Seseorang yang mempunyai cita-cita akan terdorong untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki. Cita-cita siswa diguankan sebagai pemacu dalam hal belajar.

3) Kebutuhan

Adanya kebutuhan tertentu mendorong siswa untuk berbuat dan berusaha dalam

mencapai tujuan tertentu.

Page 86: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua jenis motivasi yang dapat

dikaitkan dengan kegiatan belajar, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi

intrinsik. Kekhasan motivasi belajar ekstrinik bukanlah ada atau tidak adanya

pengaruh dari luar, melainkan apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi pada

dasarnya hanya dapat dipenuhi melalui belajar atau sebetulnya juga dapat

dipenuhi dengan cara lain. Sedangkan kekhasan motivasi belajar ekstrinsik

ialah kenyataan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan adalah belajar. Oleh karena itu kedua jenis motivasi belajar ini

sering diaplikasikan oleh siswa dalam setiap kegiatan belajarnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Berbagai macam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Kock

(dalam Sardiman, 2001) adalah :

a. Faktor Keluarga

Pengaruh orang tua dapat berupa pemberian latihan dan contoh perbuatan belajar,

keakraban orang tua dan anak serta kesesuaian antara harapan orang tua

dengan kemampuan anak. Orang tua yang mempunyai pengaruh yang baik

akan menimbulkan persepsi yang positif dan menumbuhkan semangat dan

motivasi untuk belajar.

b. Faktor sekolah atau lingkungan sekolah

Suasana di sekolah juga penting dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Pembentukan motivasi belajar di sekolah ditentukan oleh guru, karyawan,

Page 87: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

sekolah dan lingkungan sekolah. Penyediaan fasilitas yang diperlukan juga akan

sangat membantu pembentukan motivasi belajar siswa, seperti perpustakaan

dan laboratorium. Adanya persepsi yang positif terhadap lingkungan (fisik dan

sosial) akan memudahkan siswa belajar dengan baik karena lingkungan

dianggap dapat memberikan dukungan terhadap proses belajar.

c. Faktor masyarakat

Usaha membangkitkan motivasi belajar juga menjadi tugas pemerintah dan

masyarakat. Misalnya dengan mengadakan taman bacaan/ perpusatakaan

dengan koleksi referensi yang bermutu, penyelenggaraan pendidikan praktis di

televisi dan sebagainya.

Karakteristik Motivasi Belajar

Anderson dan Faust (dalam Prayitno, 1999) menjabarkan tiga karakteristik adanya

motivasi belajar dalam diri siswa, yaitu :

a. Minat dalam Belajar

Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan menampakkan minat yang

besar untuk belajar. Siswa akan tertarik dengan pelajaran-pelajaran yang

diterimanya disekolah dan selalu berusaha mempelajarinya kembali. Menurut

Sardiman (2001) siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan

menunjukkan minat yang besar terhadap berbagai macam ilmu pengetahuan

Page 88: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

serta senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal pelajaran yang

dihadapinya.

b. Konsentrasi terhadap Pelajaran

Konsentrasi yang penuh terhadap pelajaran yangs edang berlangsung di dalam kelas

akan membawa pengaruh yang positif dalam mencapai hasil belajar. Siswa

yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan senantiasa mengkonsentrasikan

pikirannya pada pelajarannya di sekolah, konsentrasinya tidak terpecah pada

hal-hal di luar sekolah.

c. Ketekunan dalam belajar

Ketekunan dalam belajar sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar

yang baik. Siswa yang memiliki ketekunan dalam belajar serta tidak mudah

merasa putus asa ketika mendapat kegagalan dalam proses belajar. Menurut

Prayitno (1999) salah satu karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar

yang tinggi adalah dimilikinya ketekunan dalam belajar. Sardiman (2001) juga

menyatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi

menunjukkan adanya ketekunan dalam belajar serta tidak mudah putus asa

dalam hal belajar.

Page 89: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI ANALISIS DAN TINDAK

LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Topik Permasalahan : Kesiapan Belajar

2. Spesifikasi Kegiatan

2.1 Bidang Bimbingan : Pribadi ,belajar

2.2 Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

2.3 Fungsi Layanan : Pengembangan dan Pemahaman

2.4 Sasaran Layanan : Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen

Purwodadi

3. Pelaksanaan Layanan

3.1. Waktu : Rabu, 7 Desember 2011

3.2 Tempat : Taman SMA Kristen Purwodadi

3.3 Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan

Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk

mengkondisikan suasan kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum

memasuki kegiatan inti, penulis mengajak siswa melakukan permaina

agar siswa lebih bersemangat. Penulis menjelaskan kegiatan yang akan

dilakukan pada pertemuan kedelapan yaitu mendiskusikan materi

mengenai cara – cara meningkatkan kesiapan belajar, siswa di minta

menceritakan satu per satu tentang permasalahankesiapan dalam belajar.

Kemudian setiap siswa diberikan kertas kosong dan di minta menuliskan

apa yang penyebab masalah tersebut muncul dan diminta menyebutkan

Page 90: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

cara – cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesiapan dalam

belajar.

4. Evaluasi :

3. Cara penilaian :

d. Melakukan observasi saat kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.

e. Memberikan pertanyaan seputar topik yang telah dibahas pada anggota

kelompok.

f. Memberikan penilaian segera (laiseg).

4. Diskripsi dan komentar tentang hasil penilaian

Pada proses dikusi terliat 9 siswa masih antusias memberikan

pendapat maupun saran kepada siswa lain. Teetapi sekitar 2 orang

cenderung pasif dan banyak diam. Siswa tersebut akan memberikan

pendapat apabila diminta oleh penulis. Tetapi secara keseluruhan, kegiatan

berjalan lancar dan semua siswa mengutarakan masalahnya dengan cukup

jelas sehingga teman lainnya menberikan saran dan pendapatnya.

Page 91: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

10 siswa sudah memahami topik – topic yang disampaikan. Selain itu

siswa memperoleh pemahaman bahwa dalam meningkatkan kosentrasi

belajar ada banyak aspek yang harus di benahi juga. Siswa juga telah

mendapatkan cara – cara dalam mengatasi kosentrasi belajar yang

berhubungan dengan kesiapan dalam belajar. Siswa sangat senang telah

mendapatkan suatu layanan yang berguna untuk mendukung prestasi

akademiknya. Siswa menyarankan apabila sekolah sebaiknya mengadakan

rutin kegiatan bimbingan seperti ini.

Mengetahui, Purwodadi, 7 Desember 2011

Pembimbing, Pemberi layanan,

Eko Ruwanti, S.Th Walet Dirgantoro

Page 92: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …
Page 93: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

2

Page 94: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

3

Page 95: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

4

Page 96: EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM …

5