EFEKTIVITAS INOVASI MEDIA REPLIKA SEL MENGGUNAKAN ... · Laboratorium kimia MAN Model Sorong Email...
Transcript of EFEKTIVITAS INOVASI MEDIA REPLIKA SEL MENGGUNAKAN ... · Laboratorium kimia MAN Model Sorong Email...
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
91
EFEKTIVITAS INOVASI MEDIA REPLIKA SEL
MENGGUNAKAN STYROFOAM UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI
POKOK BAHASAN SEL TUMBUHAN
Ayuk Riana 1, Sutardi.1, Aung Sumbono.1.2
1. STKIP Muhammadiyah Sorong
2. Laboratorium kimia MAN Model Sorong
Email : [email protected]
ABSTRAK
Media replika sel tumbuhan dilaksanakan dan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas inovasi media
replika sel untuk pembelajaran biologi pokok bahasan sel tumbuhan di sekolah SMP Negeri 2 Salawati dan
SMP PGRI Salawati Kabupaten Sorong. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif yang dilaksanakan pada
bulan April – Mei 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIIA dan VIIC yang berjumlah 92 orang.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis, angket, lembar
observasi dan dokumentasi, hasil dari data yang di peroleh di analisis dengan uji validitas, homogenitas
reliabilitas, normalitas dan uji- t (test) menggunakan aplikasi SPSS V17.00. Hasil uji validitas diperoleh 0.810,
menyatakan instrumen valid untuk digunakan sebagai alat uji. Hasil uji homogenitas diperoleh 0.708
menyatakan instrumen berdistribusi homogen. Uji reliabilitas diperoleh 0.645 menyatakan instrumen reliabel.
Uji normalitas diperoleh hasil 0.006 yang menyatakan data tidak normal. Hasil uji hipotesis dengan perhitungan
non parametrik Mann- Withney, pada sekolah SMP N 2 Salawati diperoleh thitung= 0.002 < ttabel= 0.05 yang
berarti media replika sel menggunakan styrofoam efektif digunakan untuk pembelajaran. Hasil uji hipotesis
dengan perhitungan non parametrik Mann- Withney pada sekolah SMP PGRI Salawati diperoleh thitung= 0.000
< ttabel= 0.05 yang berarti media replika sel menggunakan styrofoam efektif digunakan untuk pembelajaran.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa media replika sel tumbuhan menggunakan Styrofoam efektif digunakan
untuk pembelajaran biologi.
Kata Kunci: Styrofoam, Sel , Sorong.
ABSTRACT
Media replicas plant cells implemented and studied in order to determine the effectiveness of cell replica media
innovation for teaching the subject of plant cell biology in SMP Negeri 2 Salawati and PGRI Salawati. The
study was conducted with quantitative methods in April – May 2013. The samples used were VIIA and VIIC
graders which amounted to 92 people. This research method is a quantitative method. Instrument used was a
written test, questionnaire, observation sheets and documentation, the results of the data obtained in the
analysis of test validity, reliability homogenety, normality and t-test (test) using SPSS V17.00. Validity of the test
results obtained 0.810, declared valid instrument for use as a testing tool. Homogenety test results 0.708
declared instrument obtained a homogeneous distribution. Test reliability was obtained 0.645 declared reliable
instrument. Test results hypothesis by calculating the non-parametric Mann-Whitney, SMP Negeri 2 Salawati
obtained t = 0.002 <t table = 0.05 which means the cell using styrofoam replica media effectively used for
learning. Test results hypothesis by calculating the non-parametric Mann-Whitney in SMP school PGRI
Salawati obtained t = 0.000 <t table = 0.05 which means the cell using styrofoam replica media effectively used
for learning. The final conclusion is that Media Replication Plant Cells Using Styrofoam effectively used for
learning biology.
Keywords: Styrofoam, Cells, Sorong.
1.PENDAHULUAN
Pendidikan sejak dahulu kala adalah kegiatan
dan usaha manusia untuk mengalihkan tata nilai dan
kemampuan kepada pihak lain. Biasanya disertai
maksud untuk menjadikan pihak penerima dapat
hidup lebih sempurna dan lebih bermakna dari pada
sebelumya. Pendidikan nasional adalah yang
berdasarkan Pancasila UUD RI tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
92
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (UU RI no 12 pasal 1 Thn 2012
tentang pendidikan).
Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa
peran pendidikan sangat dibutuhkan manusia sejak ia
lahir hingga meninggal (life long education). Selain
itu peran pendidikan sangat besar dalam memajukan
suatu bangsa untuk mendapatkan sumberdaya
manusia yang cerdas dan mandiri.
Pendidikan biologi sebagai bagian dari
pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam
peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam
menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu
manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan
berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang
diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA dan
teknologi (Sumarwan dkk, 2004).
Biologi adalah bagian dari ilmu sains (ilmu
pengetahuan) yang membahas mengenai kehidupan
dan menjadi subyek mata pelajaran di sekolah di
seluruh dunia. Pada pendidikan di Indonesia, biologi
diperkenalkan pada jenjang Menengah Pertama
(SMP). Dengan belajar biologi manusia dapat
mempelajari dirinya sendiri sebagai makhluk hidup
dengan lingkungannya. Dengan belajar biologi, juga
akan membangkitkan pengertian dan rasa sayang pada
makhluk hidup, rasa peduli pada lingkungan hidup
kita, serta mengembangkan cara berpikir ilmiah
melalui penelitian dan percobaan (Saktiyono, 2007).
Meski sekolah-sekolah mulai mengadaptasi
pembelajaran student centered, menerangkan materi
Biologi dengan memakai sistem direct instruction
(pembelajaran langsung) yang didalamnya termasuk
ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit,
praktek dan latihan, serta demonstrasi masih menjadi
mayoritas dilakukan, lalu diikuti praktikum. Metode
lainnya seperti diskusi kelompok, menggunakan
media dalam menerangkan materi lebih jarang
dilakukan (Erman, 2008).
Dalam proses pembelajaran, guru sangat
memegang peranan utama, karena materi
pembelajaran dapat diterima dengan mudah oleh
siswa, jika guru dapat menyampaikan materi
pembelajaran maka akan dapat dipahami dan
dimengerti oleh siswa, sehingga untuk menunjang
kegiatan pembelajaran, seorang guru harus
menggunakan metode mengajar yang dapat diterima
dengan mudah oleh siswa (Arikunto, 2010). Selain
metode, pemebelajaran juga dipengaruhi pula oleh
model dan media yang digunakan sebagai alat bantu.
Namun, banyak sekolah yang belum
memiliki sarana alat bantu atau media yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran. Ini, berakibat
pada banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang
kurang memuaskan, terutama pada pembelajaran
biologi sub pokok bahasan sel tumbuhan. Selain itu,
diperlukan suatu inovasi- inovasi baru oleh seorang
pendidik guna memanfaatkan benda-benda yang ada
disekitarnya untuk digunakan sebagai penunjang atau
media pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan di atas maka
peneliti akan meneliti tentang Efektivitas Inovasi
Media Replika Sel Menggunakan Styrofoam Untuk
Pembelajaran Biologi Pokok bahasan Sel Tumbuhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas inovasi media replika sel tumbuhan
menggunakan styrofoam pada pokok bahasan sel
tumbuhan.
2.METODE PENELITIAN
2.1 Rancangan Peneltian
Penelitian di sekolah SMP Negeri 2 Salawati
dan SMP PGRI Salawati dilaksanakan dalam waktu
yang berbeda, yaitu:
1) Selasa, 30 April 2013, penelitian di kelas kontrol
dan kelas eksperimen SMP Negeri 2 Salawati.
2) Kamis, 16 Mei 2013, penelitian di kelas
eksperiemen SMP PGRI Salawati.
3) Kamis, 23 Mei 2013, penelitian di kelas kontrol
SMP PGRI Salawati.
2.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada umumnya diartikan sebagai
kependudukan. Populasi dalam penelitian atau
universe berarti sekumpulan unsur atau elemen
populasi. Ini biasanya merupakan satuan unit analisis.
Populasi dapat berupa apa saja yang ingin diteliti,
misalnya lembaga, dokumen, individu, kelompok dan
konsep. Populasi yang di jadikan sumber dalam
penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Salawati
dan siswa SMP PGRI Salawati tahun pelajaran 2012/
2013, kelas VII A dan C yang berjumlah 142 siswa.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimilki oleh populasi. (Sugiyono,
2004:56). Sampel adalah sebagian polulasi yang
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
93
diambil untuk diselidiki oleh peneliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 2
Salawati, tahun pelajaran 2012/2013, kelas VIIA yang
berjumlah 24 siswa dengan perbandingan siswa laki-
laki berjumlah 11 orang dan siswi perempuan
berjumlah 13 orang, kelas VIIC yang berjumlah 23
siswa, dengan perbandingan siswa laki-laki berjumlah
10 orang dan siswi perempuan berjumlah 13 orang
dan siswa kelas VII, SMP PGRI Salawati, tahun
pelajaran 2012/ 2013, kelas VIIA yang berjumlah 25
siswa dengan perbandingan siswa laki-laki berjumlah
11 orang dan siswi perempuan berjumlah 14 orang,
kelas VIIC yang berjumlah 20 orang dengan
perbandingan siswa laki-laki berjumlah 13 orang dan
siswa perempuan berjumlah 7 orang.
2.3 Identifikasi dan Definisi Variabel penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel ini sering disebut sebagai variabel
stimulus, input, preditor dan antecendent. Variabel
bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya
atau berubahnya variabel terikat. Jadi, variabel
independent adalah variabel yang mempengaruhi
(Sugiyono, 2009).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat sering disebut sebagai variabel
respon, output, kriteria, konsekuen, maksudnya
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas variabel X dan Y.
a) Variabel bebas : kelas eksperimen.
b) Variabel terikat : kelas kontrol.
2.4 Bahan atau Materi
Bahan atau materi ajar yang akan
disampaikan kepada siswa secara umum menyangkut
pembelajaran biologi, namun yang menjadi materi
pada pembelajaran berlangsung adalah pokok bahasan
mengenai sel tumbuhan.
2.5 Alat / Instrumen Pengambilan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa tes tertulis, angket, observasi teman
sejawat dan berupa dokumentasi. Soal-soal yang
dibuat berbentuk pilihan ganda dengan soal sebanyak
10 nomor. Tes ini dilakukan sebelum proses belajar
mengajar berlangsung atau tes awal (prites) pada
kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen, dan tes
sesudah proses belajar mengajar dengan media replika
sel tumbuhan berakhir atau tes akhir (postes), soal
dibuat sama antara prites dan postes.
Instrumen non tes atau angket yang diberikan
kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran menggunakan media replika sel
tumbuhan dengan menggunakan styrofoam pada
materi sel tumbuhan dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan observasi teman sejawat bertujuan untuk
mengetahui aktivitas maupun interaksi didalam
kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
2.6 Prosedur Penelitian
1) Perencanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan
pada kelas VIII A dan C. Peneliti memilih SMP N 2
Salawati dan SMP PGRI Salawati sebagai lokasi
penelitian dengan alasan: (1) Pengambilan sampel
secara acak berdasarkan jumlah sekolah menengah
pertama negeri yang akan di Kabupaten Sorong, (2)
Jumlah siswa memenuhi kriteria sampel, dan (3)
Kondisi sekolah memungkinkan untuk di lakukan
penelitian.
2) Persiapan Pelaksanaan Penelitian
Dalam persiapan pelaksanaan penelitian ada
beberapa ketentuan yang harus dilaksanakan, yaitu:
(1) Pembuatan replika (2) Persiapan perangkat
pembelajaran (3) Penjadwalan pelaksanaan (4) Survei
sekolah dan (5) Meminta surat izin dari kampus untuk
pihak sekolah yang akan di teliti.
3) Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini dilaksanakan pada 2 kelas
yaitu kelas kontrol/ kelas VIIC pada pertemuan
pertama dan kelas eksperimen / kelas VIIA pada
pertemuan kedua.
Langkah–langkah pelaksanaan penelitian
pada kelas kontrol / kelas VII C adalah sebagai
berikut:
1) Memberikan informasi berkaitan dengan
kepentingan penelitian dan memberikan petunjuk
pengisian alat pengumpul data.
2) Memberikan soal prites untuk dikerjakan oleh
siswa.
3) Mengumpulkan lembar jawaban sebagai hasil
kerja siswa dan melakukan cek ulang untuk
memeriksa kelengkapan identitas dan jawaban
siswa pada setiap lembar jawaban.
4) Pendalaman materi tentang sel tumbuhan dengan
menggunakan metode ceramah.
5) Memberikan soal postes untuk dikerjakan siswa.
6) Mengumpulkan hasil tes tertulis dan mengolah
data.
Langkah – langkah pelaksanaan penelitian
pada kelas eksperimen / kelas VII A adalah sebagai
berikut:
1) Memberikan informasi berkaitan dengan
kepentingan penelitian dan memberikan petunjuk
pengisian alat pengumpul data.
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
94
2) Memberikan soal prites untuk dikerjakan oleh
siswa.
3) Mengumpulkan lembar jawaban sebagai hasil
kerja siswa dan melakukan cek ulang untuk
memeriksa kelengkapan identitas dan jawaban
siswa pada setiap lembar jawaban.
4) Pendalaman materi tentang sel tumbuhan dengan
menggunakan media replika sel tumbuhan
dengan menggunakan styrofoam.
5) Memberikan soal postes untuk dikerjakan siswa.
6) Mengumpulkan hasil tes tertulis dan mengolah
data.
7) Memberikan angket, mengumpulkan dan
menganalisis hasil angket.
2.7 Tekhnik Analisis Data
Tekhnik analisis data yang digunakan penulis
dalam penelitian ini antara lain:
1) Validitas
Soal divalidasi secara logis dan empiris.
Validitas logis dibuat dengan membuat kisi-kisi
soal. Untuk mengukur validitas butir tes
digunakan rumus kolerasi product moment yaitu
sebagai berikut:
(Partino, 2008:148).
2) Reliabilitas Soal
Reliabilitas instrument penelitian ini
dihitung dengan program SPSS dengan hasil
menggunakan rumus kolerasi Alpha Cronbach
dengan rumus sebagai berikut:
α cronbach =
Hasil dari suatu penelitian dapat
berpatokan pada tingkat reliabilitas.
Tabel1. Koefesien Kolerasi dan Tingkat
Reliabilitas Koefesien
Koefisien
Kolerasi
Tingkat
Reliabilitas
0.00 – 0.20 Rendah sekali
0.21 – 0.50 Rendah
0.51 – 0.70 Sedang
0.71 – 0.90 Tinggi
0.91 – 1.00 Tinggi sekali
(Partino, 2008: 152).
3) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk
mengukur kemampuan dasar siswa baik kelas
kontrol maupun eksperiment. Uji homogenitas
dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program komputer yaitu SPSS 17.00.
4) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk
mengetahui apakah data yang telah diperoleh
berdistribusi normal. Untuk memperoleh hasil uji
normalitas data peneliti menggunakan software
SPSS V.17.0 (Statistic Package Social Science)
dengan perhitungan Shapiro – Wilk.
5) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini
mengunakan program SPSS 17.00, yaitu uji non
parametrik Mann-Withney. Mann-Whitney test
merupakan pengganti uji-t untuk menguji
perbedaan dua rata-rata pada statistik parametrik.
(Ating dan Sambas, 2006).
Uji Mann- Whitney digunakan untuk
membandingkan dua sampel independent dengan
skla ordinal atau skala interval namun
berdistribusi tidak normal. (Stanislaus, 2009).
3.HASIL PENELITIAN
3.1 Deskripsi Analisis Data
1. Hasil Penelitian di Sekolah SMP Negeri 2
Salawati
Gambar.4.1.Grafik Hasil Prites dan Postes Kelas
Kontrol Sekolah SMP Negeri 2 Salawati
Hasil prites di kelas kontrol sekolah SMP
Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.1. Data menunjukkan
bahwa dari 23 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 3 sebanyak 2 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 7 sebanyak 1 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 2-4
sebanyak 9 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 4-6 yakni sebanyak 13 dan siswa yang
memperoleh nilai di atas 6 adalah sebanyak 1 siswa.
Hasil postes kelas kontrol sekolah SMP
Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.1. Data menunjukkan
0
2
4
6
8
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223
NIL
AI
SISWAPrites kelas kontrol Postes kelas kontrol
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
95
bahwa dari 23 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 5 sebanyak 2 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 9 sebanyak 7 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 4-5
sebanyak 2 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 6-8 yakni sebanyak 14 siswa dan
siswa yang memperoleh nilai di atas 8 adalah
sebanyak 7 siswa.
Gambar. 4.2. Grafik Nilai Soal Prites Kelas Kontrol
SMP Negeri 2 Salawati
Hasil nilai soal prites di kelas kontrol sekolah
SMP Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.2. Data menunjukkan
bahwa dari 10 soal yang memperoleh skor tertinggi
adalah soal nomormor 10 yaitu 20 skor dan yang
memperoleh skor terendah yaitu soal nomormor 8
yaitu 3 skor.
Gambar. 4.3. Grafik Hasil Nilai Soal Postes kelas
kontrol SMP Negeri 2 Salawati
Hasil nilai soal postes di kelas kontrol
sekolah SMP Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. Data
menunjukkan bahwa dari 10 soal yang memperoleh
skor tertinggi adalah soal nomormor 1, 6 dan 10 yaitu
23 skor dan yang memperoleh skor terendah yaitu
soal nomor 9 yaitu 1 skor.
Gambar.4.4.Grafik Hasil Prites dan Postes Kelas
Eksperimen Sekolah SMP Negeri 2 Salawati
Hasil prites di kelas eksperimen sekolah
SMP Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.4. Data menunjukkan
bahwa dari 24 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 2 sebanyak 1 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 7 sebanyak 3 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 2-4
sebanyak 6 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 4-6 yakni sebanyak 15 siswa dan
siswa yang memperoleh nilai di atas 6 adalah
sebanyak 3 siswa.
Hasil postes dikelas eksperimen sekolah
SMP Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.4. Data menunjukkan
bahwa dari 24 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 5 sebanyak 1 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 10 sebanyak 6 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 6-8
sebanyak 7 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 8-9 yakni sebanyak 11 siswa dan
siswa yang memperoleh nilai di atas 9 adalah
sebanyak 6 siswa.
Gambar. 4.5. Grafik Nilai Soal Prites Kelas
Eksperimen SMP Negeri 2 Salawati
Hasil nilai soal prites di kelas eksperimen
sekolah SMP Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.5. Data
menunjukkan bahwa dari 10 soal yang memperoleh
skor tertinggi adalah soal nomor 1 yaitu 19 skor dan
yang memperoleh skor terendah yaitu soal nomor 9
yaitu 3 skor.
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SKO
R
SOAL
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SK
OR
SOAL
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NIL
AI
SISWAPrites kelas eksperimen Postes kelas eksperimen
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SK
OR
SOAL
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
96
Gambar.4.6.Grafik Nilai Soal Postes Kelas
Eksperimen SMP Negeri 2 Salawati
Hasil nilai soal postes di kelas eksperimen
sekolah SMP Negeri 2 Salawati diperoleh data seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.6. Data
menunjukkan bahwa dari 10 soal yang memperoleh
skor tertinggi adalah soal nomor 6 yaitu 25 skor dan
yang memperoleh skor terendah yaitu soal nomor 3
yaitu 18 skor.
2. Hasil Penelitian di Sekolah SMP PGRI Salawati
Gambar.4.7. Grafik Hasil Prites dan Postes Kelas
Kontrol SMP PGRI Salawati
Hasil prites di kelas kontrol sekolah SMP
PGRI Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.7 Data menunjukkan
bahwa dari 20 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 2 sebanyak 4 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 6 sebanyak 1 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 2-4
sebanyak 12 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 3-5 yakni sebanyak 7 siswa dan siswa
yang memperoleh nilai di atas 5 adalah sebanyak 1
siswa.
Hasil postest di kelas kontrol sekolah SMP
PGRI Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.7. Data menunjukkan
bahwa dari 20 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 5 sebanyak 6 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 10 sebanyak 1 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 5-7
sebanyak 11 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 7-9 yakni sebanyak 8 siswa dan siswa
yang memperoleh nilai di atas 9 adalah sebanyak 1
siswa
Gambar.4.8.Grafik Nilai Soal Prites Kelas Kontrol
Sekolah SMP PGRI Salawati
Hasil nilai soal prites di kelas kontrol sekolah
SMP PGRI Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.8. Data menunjukkan
bahwa dari 10 soal yang memperoleh skor tertinggi
adalah soal nomor 2 yaitu 18 skor dan yang
memperoleh skor terendah yaitu soal nomor 7 yaitu 1
skor.
Gambar 4.9 Grafik Nilai Soal Postes Kelas Kontrol
Sekolah SMP PGRI Salawati
Hasil nilai soal postes di kelas kontrol
sekolah SMP PGRI Salawati diperoleh data seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 Data
menunjukkan bahwa dari 10 soal yang memperoleh
skor tertinggi adalah soal nomor 6 yaitu 20 skor dan
yang memperoleh skor terendah yaitu soal nomor 3
dan 9 yaitu 6 skor.
Gambar.4.10. Grafik Hasil Prites dan Postes Kelas
Eksperimen SMP PGRI Salawati
Hasil prites di kelas eksperimen sekolah
SMP PGRI Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.10. Data menunjukkan
bahwa dari 25 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 0 sebanyak 1 siswa dan nilai tertinggi
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NIL
AI
SOAL
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NIL
AI
SOALPrites kelas kontrol Postes kelas kontrol
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NIL
AI
SOAL
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NIL
AI
SOAL
0
2
4
6
8
10
12
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
NIL
AI
SISWAPrites kelas eksperimen Postes kelas eksperimen
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
97
yakni nilai 6 sebanyak 1 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 0-2
sebanyak 5 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 2-5 yakni sebanyak 19 dan siswa yang
memperoleh nilai di atas 6 adalah sebanyak 1 siswa.
Hasil postes di kelas eksperimen sekolah
SMP PGRI Salawati diperoleh data seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.10. Data menunjukkan
bahwa dari 25 siswa yang memperoleh nilai terendah
yakni nilai 7 sebanyak 3 siswa dan nilai tertinggi
yakni nilai 10 sebanyak 12 siswa. Secara umum dapat
diklasifikasikan siswa yang memperoleh nilai 7-8
sebanyak 6 siswa, siswa yang memperoleh nilai
dengan rentang 8-9 yakni sebanyak 17 siswa dan
siswa yang memperoleh nilai di atas 9 adalah
sebanyak 12 siswa.
Gambar.4.11. Grafik Nilai Soal Prites Kelas
Eksperimen SMP PGRI Salawati
Hasil nilai soal prites di kelas kelas
eksperimen sekolah SMP PGRI Salawati diperoleh
data seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.11. Data
menunjukkan bahwa dari 10 soal yang memperoleh
skor tertinggi adalah soal nomor 2 yaitu 18 skor, dan
yang memperoleh skor terendah yaitu soal nomor 7
yaitu 1 skor.
Gambar.4.12. Hasil Nilai Soal Postes Kelas
Eksperimen SMP PGRI Salawati
Hasil nilai soal postes di kelas eksperimen
sekolah SMP PGRI Salawati diperoleh data seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.12. Data
menunjukkan bahwa dari 10 soal yang memperoleh
skor tertinggi adalah soal nomor 6 yaitu 25 skor, dan
yang memperoleh skor terendah yaitu soal nomor 3
yaitu 8 skor.
3. Hasil Respon Angket Siswa
Gambar.4. 13. Grafik Angket Siswa SMP Negeri 2
Salawati
Hasil penelitian diperoleh data ditunjukkan
pada Gambar 4.13. Grafik angket siswa SMP Negeri 2
Salawati. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor tertinggi ialah
pernyataan nomor 10 yaitu 96 skor, sedangkan
pernyataan yang memperoleh skor terendah yaitu
pernyataan nomor 7 yaitu 85 skor. Nilai angket pada
siswa bearfariasi diantara nilai terendah dan nilai
tertinggi.
Gambar.4. 14. Grafik Angket Siswa SMP PGRI
Salawati
Hasil penelitian diperoleh data pada Gambar
4.14. Grafik angket siswa SMP PGRI Salawati. Data
yang diperoleh menunjukkan bahwa pernyataan yang
memperoleh skor tertinggi ialah pernyataan nomor 1
dan 10 yaitu 97 skor, sedangkan pernyataan yang
memperoleh skor terendah yaitu pernyataan nomor 7
yaitu 84 skor. Nilai angket pada siswa bearfariasi di
antara nilai terendah dan nilai tertinggi.
4. Hasil Observasi Teman Sejawat
Gambar.4.15. Grafik Observasi Sekolah SMP Negeri
2 Salawati
Gambar 4.15 menunjukkan bahwa hasil
observasi pada kelas kontrol SMP Negeri 2 Salawati
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NIL
AI
SOAL
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NIL
AI
SOAL
75
80
85
90
95
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SK
OR
PERNYATAAN
75
80
85
90
95
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SK
OR
PERNYATAAN
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SK
OR
PERNYATAANObservasi kelas kontrolObservasi kelas eksperimen
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
98
masing- masing pernyataan memperoleh skor 3,
kecuali pernyataan nomor 2 memperoleh skor 4.
Sedangkan untuk kelas eksperimen, pernyataan yang
memperoleh skor 3 adalah pernyataan nomor 3, 4, 5,
7, 9 dan 10, dan yang memperoleh skor 4 yakni
pernyataan nomor 2, 4, 6 dan 8.
Gambar.4.16. Grafik Observasi Sekolah SMP PGRI
Salawati
Gambar 4.16 menunjukkan bahwa hasil
observasi pada kelas kontrol SMP PGRI Salawati
pernyataan yang memperoleh skor 2 ialah nomor 7, 9
dan 10, pernyataan yang memperoleh skor 3 ialah
nomor 3, 5 dan 6, dan pernyataan yang memperoleh
skor 4 ialah nomor 1, 2, 4 dan 8 skor 4. Sedangkan
untuk kelas eksperimen, masing- masing pernyataan
memperoleh skor 4 kecuali perrnyataan nomor 3, 6
dan 10 memperoleh skor 3.
3.2. Pengujian Dasar Analisis
1. Eksperimen Test Tertulis
Sebuah pengkajian statistik berlaku jika
memenuhi asumsi-asumsi landasan teori yang
mendasar. Apabila asumsi tersebut tidak dapat
terpenuhi, maka kesimpulan dari hasil perhitungan
tidak berlaku karena menyimpang dari apa yang
seharusnya dilakukan. Penggunaan uji- t dapat
dilakukan apabila memenuhi syarat berdistribusi
normal dan homogen. Maka persyaratan uji “t”
adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk
memeriksa apakah sampel yang diselidiki
berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan analisis
diatas data dengan bantuan program komputer yaitu
SPSS 17.00 dapat diketahui nilai signifikan yang
menunjukan normalitas data. Berdasarkan hasil uji
normalitas, pada Shapiro-Wilk untuk sekolah SMP N
2 Salawati kelas eksperimen diperoleh nilai 0.000 <
0.05 maka data berdistribusi tidak normal, pada kelas
kontrol diperoleh nilai 0.006 < 0.05 maka data
berdistribusi tidak normal karena rhitung < rtabel, untuk
sekolah SMP PGRI Salawati kelas eksperiment
diperoleh nilai 0.048 < 0.05 maka data berdistribusi
tidak normal dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai
0.046 > 0.05 maka data berdistribisi tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar siswa baik kelas kontrol maupun
eksperimen, apakah kemampuan siswa setara atau
tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS
17.00. Berdasarkan analisis data dengan bantuan
SPSS dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas
diperoleh nilai 0.708 pada sekolah SMP PGRI
Salawati dan pada sekolah SMP N 2 Salawati
diperoleh nilai 0.746. Maka dapat disimpulkan bahwa
test tertulis berdistribusi homogen.
3. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji test
tertulis, apakah test tertulis tersebut bagus untuk alat
uji atau tidak. Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan SPSS 17.00. Pada sekolah SMP Negeri
2 Salawati untuk eksperimen soal tes tertulis no 1, 2,
3, 4, 5, 7 dan 8 dinyatakan valid, karena nilai rhitung >
rtabel dengan syarat yang ditentukan, sedangkan untuk
eksperimen soal test tertulis no 6, 9 dan 10 dinyatakan
tidak valid karena nilai rhitung < rtabel. Pada sekolah
SMP PGRI Salawati untuk eksperimen soal tes tertulis
no 1, 3, 7, 8 dan 9 dinyatakan valid karena nilai rhitung
> rtabel dengan syarat yang ditentukan, sedangkan
untuk eksperiemen tes tertulis no 2, 4, 5, 6, dan 10
dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel. .
4. Uji Realiabilitas
Suatu test dapat dikatakan mempunyai
kepercayaan yang tinggi jika test tersebut memberikan
hasil yang tepat. Maka pengertian realibilitas test
berhubungan dengan masalah ketepatan hasil test.
Untuk uji realibilitas ini digunakan rumus
Koefisien Realibilitas Alpa. Semua skor yang valid
dikorelasikan satu dengan yang lainya yang secara
teknik perhitungannya dilakukan dengan bantuan
SPSS 17.00. Berdasarkan perhitungan tersebut maka
pada sekolah SMP Negeri Salawati kelas kontrol
diperoleh nilai rhitung = 0.645 sehingga berada pada
rentang koefisien 0.51- 0.70 pada tingkat reliabilitas
sedang. Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh
nilai rhitung 0.658 sehingga berada pada rentang
koefisien 0.51- 0.70 pada tingkat reliabilitas sedang,
pada sekolah SMP PGRI Salawati kelas kontrol
diperoleh nilai rhitung = 0.668 sehingga berada pada
rentang koefisien 0.51- 0.70 pada tingkat reliabilitas
sedang dan pada kelas eksperimen diperoleh diperoleh
nilai rhitung 0.514 sehingga berada pada rentang
koefisien 0.51- 0.70 pada tingkat reliabilitas sedang,
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SK
OR
PERNYATAANObservasi kelas kontrolObservasi kelas eksperimen
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
99
3.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah hipotesis yang di ajukan tersebut
dapat diterima atau tidak.
Dikarenakan sampel berasal dari distribusi yang
tidak normal, maka penelitian ini menggunakan
alternative hipotesis dengan menggunakan uji non
parametrik yaitu uji Mann-Whitney. Dengan
pengujian hipotesis ini maka hasil analisis data di
SMP PGRI Salawati diperoleh nilai thitung =0.000 <
0.05, dimana taraf signifkasi 5 % (0.05), maka ho
diterima, sedangkan ha ditolak. Sedangkan disekolah
SMP N 2 Salawati diperoleh thitung = 0.002 < 0.05,
dimana taraf signifikan 5 % maka ho diterima,
sedangkan ha ditolak.
3.4 Analisis Data Hasil Penelitian
Tabel 5. Hasil Analisi Data SMP N 2 Salawati dan SMP PGRI Salawati
No Sekolah Kelas
Jen
is T
est
Rat
a-R
at
Hasil Analisis Data
Ko
lera
si
Sim
pan
gan
Bak
u
Med
ian
Var
ian
s
1
SMP N 2
SALAWATI
Kontrol
Prites 4.74 -0.34 1.10 5 1.05
Postes 7.57 0.40 1.34 8 1.80
Eksperiment Prites 4.96 0.00 1.27 5 1.60
Postes 8.71 0.50 1.23 9 1.52
2 SMP PGRI
SALAWATI
Kontrol Prites 3.75 0.03 1.16 4 1.35
Postes 6.85 0.31 1.66 7 2.76
Eksperiment Prites 3.40 0.03 1.29 3 1.66
Postes 9.12 -0.08 1.05 9 1.11
Hasil data test tertulis pada penelitian
dilakukan analisis menggunakan aplikasi statistik
sederhana anatese untuk memperoleh nilai rata-rata
(mean), simpangan baku, korelasi dan realibitas test.
Selain itu, data di analisis menggunakan aplikasi
SPSS 17.00 untuk memperoleh nilai median dan
varians.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa
nilai rata- rata tertinggi yaitu 9.12 pada postest kelas
eksperimen sekolah SMP PGRI Salawati dan nilai
rata- rata terendah yaitu 3.40 pada prites kelas kontrol
SMP PGRI Salawati, untuk nilai kolerasi, nilai
tertinggi bearasal dari nilai postes kelas eksperimen
pada Sekolah SMP Negeri 2 Salawati yaitu 0.50 dan
kolerasi terendah yaitu pada nilai prites kelas kontrol
pada SMP Negeri 2 Salawati, untuk nilai simpangan
baku, nilai tertinggi berasal dari nilai postes kelas
kontrol pada sekolah SMP PGRI Salawati yaitu 1.66
dan nilai simpangan baku terendah berasal dari nilai
postes kelas eksperimen pada sekolah SMP PGRI
Salawati yaitu 1.05, untuk nilai median, nilai
tertinggi berasal dari nilai postest kelas eksperimen
pada sekolah SMP Negeri 2 Salawati dan nilai
postest kelas eksperiment sekolah SMP Negeri 2
Salawati yaitu 9 dan nilai terendah berasal dari nilai
prites eksperimen pada sekolah SMP PGRI Salawati
yaitu 3 dan untuk nilai varians, nilai tertinggi berasal
dari nilai postes kelas kontrol pada sekolah SMP
PGRI Salawati yaitu 2.76 dan nilai terendah berasal
dari nilai prites kontrol SMP Negeri 2 Salawati yaitu
1.05.
3.5 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pembahasan Hasil Penelitian Sekolah SMP
Negeri 2 Salawati
Berdasarkan hasil uji analisis data yang
diperoleh dari sekolah SMP Negeri 2 Salawati
menunjukkan bahwa hasil angket siswa pada
pernyataan-pernyataan tertentu yang berkaitan
dengan motivasi siswa diperoleh skor tinggi.
Pernyataan-pernyataan tersebut yakni pernyataan
nomor 6 dan 10, hasil observasi teman sejawat
diperoleh fakta bahwa pembelajaran menggunakan
media replika sel tumbuhan sangat efektif, dibuktikan
dengan perolehan skor tinggi pada pernyataan-
pernyataan nomor 2, 4, 6 dan 8.
Berdasarkan hasil uji normalitas, pada
Shapiro-Wilk untuk sekolah SMP N 2 Salawati kelas
eksperimen diperoleh nilai 0.000 < 0.05 maka data
berdistribusi tidak normal, pada kelas kontrol
diperoleh nilai 0.006 < 0.05 maka data berdistribusi
tidak normal karena rhitung < rtabel. Berdasarkan
analisis data dengan bantuan SPSS dapat
100
diketahui bahwa hasil uji homogenitas diperoleh
nilai 0.746. maka test tertulis berdistribusi homogen.
Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan SPSS 17.00. Pada sekolah SMP
Negeri 2 Salawati untuk eksperimen soal tes tertulis
nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 8 dinyatakan valid, karena
nilai rhitung > rtabel dengan syarat yang ditentukan,
sedangkan untuk eksperimen soal test tertulis no 6, 9
dan 10 dinyatakan tidak valid karena nilai rhitung <
rtabel. Berdasarkan perhitunggan statistik reliabilitas
pada Cronbahc’h Alpha maka pada sekolah SMP
Negeri 2 Salawati kelas kontrol diperoleh nilai rhitung
= 0.645 sehingga berada pada rentang koefisien 0.51-
0.70 pada tingkat reliabilitas sedang. Sedangkan pada
kelas eksperimen diperoleh nilai rhitung 0.658 sehingga
berada pada rentang koefisien 0.51- 0.70 pada tingkat
reliabilitas sedang.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan
program statistik non parametrik Mann- Whitney
maka hasil analisis data SMP N 2 Salawati diperoleh
thitung = 0.002 < ttabel = 0.05, dimana taraf signifikan 5
% maka ho diterima, sedangkan ha ditolak.
2. Pembahasan Hasil Penelitian Sekolah SMP
PGRI Salawati
Berdasarkan hasil uji analisis data yang
diperoleh dari sekolah SMP PGRI Salawati
menunjukkan bahwa hasil angket siswa pada
pernyataan-pernyataan tertentu yang berkaitan
dengan motivasi siswa diperoleh skor tinggi.
Pernyataan-pernyataan tersebut yakni pernyataan
nomor 1 dan 10, hasil observasi teman sejawat
diperoleh fakta bahwa pembelajaran menggunakan
media replika sel tumbuhan sangat efektif, dibuktikan
dengan perolehan skor tinggi pada pernyataan-
pernyataan nomor 1, 2, 4, 5, 7 dan 8. Berdasarkan
hasil uji normalitas, pada Shapiro-Wilk untuk sekolah
SMP PGRI Salawati kelas eksperimen diperoleh nilai
0.000 < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal,
pada kelas kontrol diperoleh nilai 0.018 < 0.05 maka
data berdistribusi tidak normal karena rhitung < rtabel.
Berdasarkan analisis data dengan bantuan
SPSS dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas
diperoleh nilai 0.708.maka test tertulis berdistribusi
homogen. Berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan SPSS 17.00, pada sekolah SMP PGRI
Salawati untuk eksperimen soal tes tertulis no 1, 3, 7,
8 dan 9 dinyatakan valid, karena nilai rhitung > rtabel
dengan syarat yang ditentukan, sedangkan untuk
eksperimen soal test tertulis nomor 2, 4, 5, 6 dan 10
dinyatakan tidak valid karena nilai rhitung < rtabel.
Berdasarkan perhitunggan statistik reliabilitas pada
Cronbahc’h Alpha maka pada sekolah SMP Negeri 2
Salawati kelas kontrol diperoleh nilai rhitung = 0.668
sehingga berada pada rentang koefisien 0.51- 0.70
pada tingkat reliabilitas sedang. Sedangkan pada
kelas eksperimen diperoleh nilai rhitung 0.541
sehingga berada pada rentang koefisien 0.51-0.70
pada tingkat reliabilitas sedang.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan
program statistik non parametrik Mann-Whitney
maka hasil analisis data di SMP PGRI Salawati
diperoleh nilai thitung =0.000 < ttabel 0.05, dimana taraf
signifkasi 5 % (0.05), maka ho diterima, sedangkan
ha ditolak. Hal ini berarti nilai thitung pada taraf
signifikansi 5% hipotesis penelitian diterima, dan
memang terdapat kolerasi yang signifikan antara
variabel X (penggunaan media replika sel tumbuhan
efektif) dengan variable Y (hasil belajar siswa).
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis
dalam penelitian yang menyatakan„‟ Media inovasi
replika sel tumbuhan dengan menggunakan
styrofoam efektif digunakan dalam pembelajaran
biologi pokok bahasan sel tumbuhan „‟di SMP
NEGERI 2 Salawati dan SMP PGRI Salawati dapat
diterima. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh
peneliti terdahulu yakni Siti Mahdiyah Khalil dengan
judul „‟ Pengaruh Penngunaan Media CD Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi
Siswa Kelas VII Mts Muhammadiyah 3 Salawati‟‟.
4.KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan masalah dan hasil
penelitian, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penggunaan media replika sel menggunakan
Styrofoam pada pokok bahasan sel tumbuhan
pada Sekolah SMP N 2 Salawati kelas VII A dan
VII C dinyatakan efektif. Hal ini berdasarkan uji-
t non parametrik dengan rumus Mann- Withney
diperoleh 0.002 < 0.05 dengan hasil yang
signifikan. Hal ini di dukung pula oleh angket
siswa dan observasi teman sejawat yang
menunjukkan pernyataan-pernyataan tertentu
terkait dengan motivasi memperoleh skor tinggi.
2. Penggunaan media replika sel tumbuhan
menggunakn Styrofoam pada pokok bahasan sel
tumbuhan pada Sekolah SMP PGRI Salawati
kelas VII A dan VII C diperoleh hasil efektif.
Hal ini berdasarkan uji- t non parametrik dengan
rumus Mann- Withney diperoleh 0.000 < 0.05
dengan hasil yang signifikan. Hal ini di dukung
pula oleh angket siswa dan observasi teman
sejawat yang menunjukkan pernyataan-
101
pernyataan tertentu terkait dengan motivasi
memperoleh skor tinggi.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa Media Replika Sel Tumbuhan Menggunakan
Styrofoam efektif digunakan untuk pembelajaran
biologi pada pokok bahasan sel tumbuhan.
5. DAFTAR PUSTAKA
Abdi Guru Tim. 2006. Ipa Terpadu Jilid 2 Untuk
SMP Kelas VIII. Penerbit Erlangga.
Anjarimawati dan Titis. 2010. Uji Kualitas
Pemanfaatan Styrofoam Sebagai Bahan
Pembuatan Pot Bunga. Universitas Negeri
Malang.
Erman. 2008. Intervensi Berkelanjutan Dalam
Pembelajaran IPA Untuk Memacu
Perkembangan Kemampuan Berpikir
Abstrak Siswa. Makalah Simposium Tahunan
Penelitian Pendididkan.
Purnomo. 2006. Biologi 2a Untuk Kelas XI SMA dan
MA. Sunda Kelapa Pustaka.
Partino, H.R. 2008. Pengantar Statistik.Yogyakarta.
Pustaka Mahasiswa.
Rustaman. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi.
Malang: UM Press.
S.Arikunto. 2010. Dasar - Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Saktiyono. 2007. IPA Biologi 1. Jakarta: Esis.
Somantri Ating dan Ali Sambas. 2008. Aplikasi
Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka
Setia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sumarwan. 2004. Sains Biologi SMP. Jakarta :
Erlangga.
Uyanto Stanislaus, S. 2009. Pedoman Anlaisis Data
Dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Winataputra dan Udin, S. 2001. Model- model
Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.