EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN Borkh.var. manalagirepository.usd.ac.id/32791/2/158114078_full.pdf ·...
Transcript of EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN Borkh.var. manalagirepository.usd.ac.id/32791/2/158114078_full.pdf ·...
EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN Malus domestica Borkh.var. manalagi
DENGAN METODE RANGSANG KIMIA PADA MENCIT BETINA
GALUR SWISS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Sekar Karnesien Husin
NIM : 158114078
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN Malus domestica Borkh.var. manalagi
DENGAN METODE RANGSANG KIMIA PADA MENCIT BETINA
GALUR SWISS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Sekar Karnesien Husin
NIM : 158114078
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Persetujuan Pembimbing
EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN Malus domestica Borkh.var. manalagi
DENGAN METODE RANGSANG KIMIA PADA MENCIT BETINA
GALUR SWISS
Skripsi yang diajukan oleh:
Sekar Karnesien Husin
NIM: 158114078
Telah disetujui oleh
Pembimbing Utama
Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. Tanggal: 24 Oktober 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persetujuan Skripsi Berjudul
EFEK ANALGESIK INFUSADAUN Malus domestica Borkh.var. manalagi
DENGAN METODE RANGSANG KIMIA PADA MENCIT BETINA
GALUR SWISS
Oleh:
Sekar Karnesien Husin
NIM: 158114078
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal:_______2018
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
(Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt)
Panitia Penguji : Tanda Tangan
1. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. ..............................................
2. Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. ...............................................
3. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. ................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :
Sanghyang Adi Buddhayang telah menuntunku dalam setiap perjalanan hidupku dengan semua ajaran kebenaran.
Papa Tersayang;Arifin Februarius Husin, Mama Tercinta;Scandensia
Chyntiana Tjenatas cinta, kasih sayang, dan senantiasa mendoakan kesuksesanku.
Mami;Amieyang selalu care dan juga mendoakan kesuksesanku.
Cece Terjutek;Jennifer finnalia Husin, dan kedua adik kesayanganku;Thingkilia Finnatia Husin dan Cungfinius Finnata HusinYou
are my best supporting system ever.
Untuk sahabat seperjuangan yang setia mendukungkuCepe, Maudy, Ingrid, Helen, dan Glenys.
dan tentunya,
Almamaterku tercintaUniversitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sekar Karnesien Husin
Nomor Mahasiswa : 158114078
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Efek analgesik
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi dengan metode rangsang
kimia pada mencit betina galur Swiss beserta perangkat yang diperlukan (bila
ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 Agustus 2018
Yang menyatakan
(Sekar Karnesien Husin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya akan bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 22 Agustus 2018
Penulis
(Sekar Karnesien Husin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah sehingga penulis berhasil
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efek analgesik infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi dengan metode rangsang kimia pada mencit
betina galur Swiss” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran, dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu membimbing, memberi semangat, bantuan, arahan dan
mendampingi dengan sabar selama proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Penguji yang
telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam penelitian
skripsi ini, sekaligus sebagai Kepala Penanggung Jawab Laboratorium
Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua
fasilitas laboratorium untuk keperluan penelitian.
4. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji Proposal
Skripsi yang telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam
penelitian skripsi ini.
5. Pak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji yang
telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam penelitian
skripsi ini.
6. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu mendampingi dan memberikan arahan selama proses
perkuliahan dari awal hingga akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
7. Pak Heru Purwanto, Pak Kayatno, Pak Wagiran, Pak Mus, Pak Beye,
dan Mas Ketul yang telah membantu proses penelitian di laboratorium.
8. Pak Iksan Luari selaku penyedia bahan keperluan skripsi yaitu daun apel
manalagi secara sukarela dalam penelitian skripsi ini.
9. Papa, mama, mami, Ce Jennifer, Thingkilia, dan Cungfinius atas cinta,
kasih sayang dan dukungan yang begitu besar serta senantiasa
mendoakan kesuksesanku.
10. Sahabat seperjuangan yang setia menjadi penyemangat dalam proses
menyelesaikan skripsi ini, Maudy Angela Sari Rahayu Purnomo a.k.a
Modod, Natalia Ingrid Dermawan a.k.a Ingrid, dan Fransiska Helen
Gunawan a.k.a Babah/Osin atas pengertian, kesabaran dan suka-duka
yang dilewati bersama selama penelitian skripsi ini.
11. Sahabat BIGOS, Vinanda, Tea, dan Dea yang setia menjadi
penyemangat dan penghibur dalam menjalani kehidupan perkuliahan.
12. Sahabat ArtDiMenSion, Ignatius Dio dan Ariel Stanley yang setia
menjadi penyemangat, penghibur, dan best supporting system dalam
menjalani suka-duka kehidupan perkuliahan.
13. Sahabat-sahabat tercinta, Maria Christina Prasetya, Ilenda Sanders, dan
Vivian Chan.
14. Teman-teman FSM B 2015 atas kebersamaan dan dinamika bersama.
15. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis namun tidak dapat
disebutkan satu-per-satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian.
Yogyakarta, 22 Agustus 2018
Sekar Karnesien Husin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii
PRAKATA ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACK ........................................................................................................ xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 6
KESIMPULAN ...................................................................................................... 13
SARAN .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14
LAMPIRAN ........................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Rata-rata jumlah geliat dan hasil uji T tidak berpasangan selang
waktu pemberian asetosal 10 dan 15 menit (n=6) .............................. 7
Tabel II. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi geliat, dan perubahan persen
proteksi geliat pada pengujian efek analgesik kelompok kontrol
positif, kontrol negatif, dan tiga peringkat dosis infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi (n=25). ............................................ 8
Tabel III. Hasil analisis Bonferroni rata-rata jumlah geliat, persen proteksi
geliat, dan perubahan persen proteksi geliat pada pengujian efek
analgesik kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan tiga
peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
(n=25).................................................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daun, Serbuk, Penetapan Kadar Air Serbuk, dan Infusa Daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi .......................................... 17
Lampiran 2. Cara Pemberian dan Respon Geliat Mencit.................................... 18
Lampiran 3. Surat Ethical Clearance (EC) ......................................................... 19
Lampiran 4. Surat Pengesahan Determinasi Daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi ......................................................................................... 20
Lampiran 5. Surat Legalitas Penggunaan Aplikasi SPSS Untuk Pengujian Data
Secara Statistik ............................................................................... 21
Lampiran 6. Perhitungan Dosis dan Rendemen .................................................. 22
Lampiran 7. Hasil Analisis Statistika Uji T Tidak Berpasangan Penentuan
Selang Waktu Pemberian Asam Asetat 10 menit dan 15 menit ..... 23
Lampiran 8. Hasil Analisis Dengan Uji Anova Satu Arah dan Uji Bonferroni
Rata-Rata Jumlah Geliat Kontrol Negatif Aquadest, Kontrol Positif
Asetosal, dan Perlakuan Ketiga Peringkat Dosis Infusa Daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi ..................................................... 26
Lampiran 9. Hasil Analisis Dengan Uji Anova Satu Arah dan Uji Bonferroni
Rata-Rata Persen Proteksi Geliat Kontrol Negatif Aquadest,
Kontrol Positif Asetosal, dan Perlakuan Ketiga Peringkat Dosis
Infusa Daun Malus domestica Borkh. var. manalagi ..................... 33
Lampiran 10. Hasil Analisis Dengan Uji Anova Satu Arah dan Uji Bonferroni
Rata-Rata Perubahan Persen Proteksi Geliat Kontrol Negatif
Aquadest, Kontrol Positif Asetosal, dan Perlakuan Ketiga Peringkat
Dosis Infusa Daun Malus domestica Borkh. var. manalagi ........... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgesik infusa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi pada mencit betina galur Swiss. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap
pola searah. Pada penelitian ini, efek analgesik ditentukan menggunakan metode
rangsang kimia dengan menggunakan 25 ekor mencit yang akan dibagi secara
acak menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok berisi 5 ekor mencit.
Kelompok I adalah kontrol negatif (aquadest),kelompok II adalah kontrol positif
(Asetosal 91mg/KgBB), kelompok III-V merupakan kelompok perlakuan dengan
3 peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi yaitu
833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/KgBB. Pemberian kontrol dan infusa dilakukan
secara peroral pada mencit yang akan diinduksi asam asetat 1% setelah selang
waktu 10 menit. Pengamatan geliat pada mencit setiap selang waktu 5 menit
selama 1 jam. Hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji
Shapiro-Wilk dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dan uji Bonferroni
dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi dosis pertama (3333,33 mg/KgBB) memiliki efek
analgesik terhadap mencit betina galur Swiss. Persen proteksi geliat pada
pemberian infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi (3333,33; 1666,67;
dan 833,33 mg/KgBB) secara berturut-turut adalah 29.0; 47.0; dan 53.0 %.
Kata kunci: analgesik, infusa, daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
This research is aimed to investigate the analgesic effect of leaves infusion
of Malus domestica Borkh. var. manalagi on female mice of Swiss strains. This
study was pure experimental research with one-way-complete random design. In
this study, analgesic effect was examined by using chemical induced method on
twenty five female mice that wererandomly divided into five groups each of
which had five mice. Group I as a negative control received aquadest, group II as
a positive control received 91mg/KgBW dose of asetosal, Group III until Group V
received leaves infusion of Malus domestica Borkh. var. manalagiat dose of
833.33; 1666.67; dan 3333.33 mg/KgBW, respectively. Control and infusion were
given orally, then acetic acid would be given intraperitoneally with 10 minutes
interval of administration. Observation of writhing response is done every 5
minutes in an hour. The results obtained were analyzed statistically by Shapiro-
Wilk test, followed by One-Way ANOVA test and Bonferroni test with 95%
confidence level. The result concluded that leaves infusion of Malus domestica
Borkh. var. manalagi dose of 3333,33 mg/KgBW has an analgesic affect. Percent
protection of leaves infusion of Malus domestica Borkh. var. manalagi at dose of
833.33; 1666.67; dan 3333.33 mg/KgBWare 29.0; 47.0; and 53.0 %, respectively.
Key word: analgesic, infusion, leaves of Malus domestica Borkh. var. manalagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Menurut Wells et al., (2015), nyeri merupakan sensasi yang tidak
menyenangkan dan pengalaman emosional yang berhubungan dengan aktual atau
potensial kerusakan jaringan tubuh. Nyeri bersifat subjektif sehingga tingkat atau
kemampuan seseorang dalam mendefinisikan intensitas nyeri berbeda-beda.
Penggunaan obat analgesik dapat dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi rasa nyeri. Analgesik merupakan zat-zat yang mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.Asetosal merupakan
salah satu zat yang memiliki aktivitas sebagai analgesik dengan cara menghambat
enzim sikooksigenase (COX-1 dan COX-2) sehingga produksi prostaglandin
menjadi terhambat. Efek samping yang terjadi akibat penggunaan analgesik
sintesis cukup banyak. Namun, efek samping utama yang terjadi adalah tukak dan
pendarahan lambung (Rituet al.,2012).
Walaupun perkembangan jaman dan teknologi semakin maju, penggunaan
tanaman obat atau obat tradisional tetap menjadi salah satu pilihan pengobatan.
Prinsip pemakaian obat tradisional bersifat promotif, preventif, dan kuratif. Jika
dibandingkan dengan obat-obat modern (obat sintesis), obat tradisional memiliki
kelebihan berupa efek samping yang lebih kecil daripada obat modern (obat
sintesis) (Katno, 2008).
Salah satu tanaman yang banyak dikenal masyarakat adalah tanaman apel
varietas manalagi (Malus domestica Borkh. var. manalagi). Kebanyakan
masyarakat hanya memanfaatkan bagian daging buah dari tanaman Malus
domestica Borkh. var. manalagi dan belum banyak yang menyadari bahwa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi ternyata juga memiliki berbagai manfaat
dan khasiat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kujawa et al., 2011,
dinyatakan bahwa pada ekstrak daun apel (Malus domestica Borkh.) terdapat
kandungan senyawa fenolik, seperti flavonoid. Selain itu, pada penelitian yang
dilakukan oleh Liaudanskas et al,, (2014), dinyatakan bahwa ekstrak etanol daun
Malus domestica Borkh. memiliki kandungan senyawa flavonoid. Senyawa
flavonoid berfungsi sebagai analgesik, anti-inflamasi, antioksidan, antivirus dan
antibakteri (Sandhar et al., 2011). Berdasarkan data penelitian tersebut, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
peneliti ingin melakukan penelitian terhadap efek analgesik yang dihasilkan oleh
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi.
Bentuk sediaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah infusa (air
rebusan). Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara merebus simplisia
nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit (Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, 2012). Pemilihan bentuk sediaan infusa
dikarenakan penggunaan obat tradisional biasanya disajikan dalam bentuk rebusan
atau infusa serta proses pembuatan sediaan infusa yang tergolong mudah dan
cepat. Menurut Guimaraes et al., (2011), infusa adalah bentuk sediaan yang paling
sering digunakan untuk mengonsumsi minuman herbal. Selain itu, menurut Poma
et al., (2017), bentuk sediaan yang paling sering digunakan untuk menyajikan
sediaan herbal dengan bahan dasar daun adalah bentuk sediaan infusa. Sediaan
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi diharapkan mengandung
banyak senyawa flavonoid glikosida. Hal ini dikarenakan menurut Mandave et al.,
(2017), flavonoid glikosida merupakan senyawa yang dapat larut dalam pelarut
air.
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang efek analgesik infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi pada mencit betina galur Swiss merupakan jenis penelitian
eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian efek
analgesik ini dilakukan pada mencit galur Swiss, jenis kelamin betina, kondisi
sehat, usia 2-3 bulan, dan berat badan 20-30 gram diperoleh dari Laboratorium
Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Metode
pengujian efek analgesik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
rangsang kimia, yaitu dengan cara memberikan rangsang nyeri berupa pemberian
asam asetat 1% secara intraperitonial setelah selang waktu 10 menit dari
pemberian zat uji (Milind dan Monu, 2013). Hal ini akan menimbulkan respon
berupa geliat pada mencit, yaitu gerakan menarik satu atau kedua kaki kebelakang
dan perutnya menempel ke alas pengamatan sehingga tubuh mencit terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memanjang. Pengamatan geliat terhadap subjek dilakukan setiap 5 menit selama 1
jam (Wulandari dan Hendra, 2011).
Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi yang diperoleh dari salah satu perkebunan apel
manalagi di Malang, Jawa Timur,asam asetat glasial, asetosal, CMC-Na, dan
aquadest. Kriteria daun Malus domestica Borkh. var. manalagi yang digunakan
adalah daun berwarna hijau, tidak robek, dan yang memiliki panjang 5-12 cm dan
lebar 3-6 cm (Patel et al., 2012).
Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah oven (Memmert),
mesin penyerbuk (Retch), moisture balance, ayakan nomor 40 dan 50, gelas
beaker, gelas ukur, batang pengaduk, pipet tetes, labu ukur (Pyrex Iwaki Glass®),
corong, timbangan analitik (Mettler Toledo®), panci enamel, penangas air, kain
flannel, stopwatch, spuit, Needle, dan kotak kaca pengamatan geliat.
Penetapan Dosis Infusa Daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
Penetapan peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi didasarkan pada:
1. Bobot tertinggi mencit yaitu 30 gram
2. Pemberian infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi menggunakan
volume maksimal pemberian secara peroral pada mencit yaitu 1,0 mL
(Harmita dan Radji, 2008).
3. Konsentrasi infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi yang dibuat
10%.
Penetapan dosis tertinggi infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
yaitu:
D x BB = C x V
D x 30 g = 10g/100mL x 1 mL
D x 30 g = 100 mg/mL x 1 mL
D = 3,33 mg/gBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D = 3333,33 mg/KgBB
Keterangan:
D = Dosis (mg/KgBB)
BB= Bobot badan mencit (gram)
C = Konsentrasi (mg/mL)
V =Volume (mL)
Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis 3333,33 mg/KgBB,
kemudian dibagi 2 lagi sehingga didapatkan 3 peringkat dosis yaitu 3333,33;
1666,67; dan 833,33 mg/KgBB.
Penetapan Kadar Air Pada Serbuk Kering Daun Malus domestica Borkh.var.
manalagi
Penetapan kadar air dari serbuk bertujuan untuk mengetahui serbuk yang
digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air kurang
dari 10% (Departemen Kesehatan RI, 2008). Cara menetapkan kadar air pada
serbuk kering daun Malus domestica Borkh. var. manalagi adalah serbuk kering
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi yang sudah diayak ditimbang
sebanyak 10 gram lalu, dimasukkan ke dalam alat moisture balance dan diratakan.
Setelah itu, pemanasan dilakukan pada suhu 1050C selama 15 menit dan hasil %
kadar air akan muncul pada alat.
Pembuatan Infusa Daun Malus domesticaBorkh. var. manalagi
Daun Malus domestica Borkh. var. manalagiyang masih segar dicuci
dengan air mengalir hingga bersih, kemudian disebarkan setipis mungkin pada
tampah bambu dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 45-50OC selama 24
jam hingga daun benar-benar kering. Daun yang telah kering diserbuk dengan
menggunakan mesin penyerbuk. Serbuk simplisia yang didapatkan kemudian
diayakmenggunakan ayakan nomor 40 dan 50. Kriteria serbuk yang baik adalah
dapat melewati ayakan nomor 40 dan tidak melewati ayakan nomor 60 sehingga
dalam pengayakan serbuk seharusnya digunakan ayakan nomor 40 dan 60
(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008). Adanya keterbatasan alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang digunakan sehingga pengayakan serbuk menggunakan ayakan nomor 40 dan
50.
Serbuk kering daun Malus domestica Borkh. var. manalagi ditimbang 10,0
g dan dimasukkan ke dalam 20,0 mL pelarut aquadest, kemudian ditambahkan
lagi aquadest sebanyak 100,0mL. Setelah itu, dipanaskan pada suhu 90oC dan
dijaga tetap dalam suhu tersebut selama 15 menit.Setelah 15 menit, campuran
tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flannel kemudian ditambahkan
air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi sebanyak 100,0 mL, sehingga didapat konsentrasi
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi sebesar 10%.
Uji Pendahuluan Penetapan Selang Waktu Pemberian Asetosal
Uji pendahuluan ini menggunakan 2 kelompok perlakuan dimana masing-
masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit yang dipilih secara acak sehingga
total mencit yang digunakan dalam uji pendahuluan ini adalah 6 ekor mencit
betina galur Swiss dengan berat 20-30 gram, usia 2-3 bulan yang telah dipuasakan
24 jam. Asam asetat 1% diinjeksikan secara intraperitonial setelah selang waktu
10 menit (kelompok I) dan 15 menit (kelompok II) dari pemberian asetosal 91
mg/kgBB secara peroral.Selanjutnya dihitung rata-rata geliat pada selang waktu
10 menit (kelompok I) dan 15 menit (kelompok II) untuk menentukan waktu yang
optimum. Setelah itu, dapat dipilih waktu yang paling efektif untuk pemberian
infusa terhadap penurunan jumlah geliat.
Pengelompokan dan Perlakukan Hewan Uji
Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit dibagi acak dalam 5
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok I
adalah kontrol negatif (aquadest).Kelompok II adalah kontrol positif (Asetosal
91mg/KgBB).Kelompok III-V merupakan kelompok perlakuan dengan 3
peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi yaitu833,33;
1666,67; dan 3333,33; mg/KgBB. Pemberian asam asetat 1% secara
intraperitonial dilakukan setelah selang waktu 10 menit dari pemberian infusa
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi dilakukan secara peroral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pengamatan geliat pada mencit setiap selang waktu 5 menit selama 1 jam
(Wulandari dan Hendra, 2011).
Pengukuran Aktivitas Analgesik
Pengukuran persen proteksi geliat mencit betina galur Swiss yang telah
terinduksi asam asetat 1% dilakukan untuk mengukur aktivitas analgesik dengan
metode rangsang kimia. Pengukuran respon geliat diamati setiap selang waktu 5
menit selama 1 jam.
Penentuan % proteksi geliat terhadap kontrol negatif dihitung dengan persamaan
yaitu:
% proteksi geliat = (100 -((P/K)x100))%
Keterangan:
P : Jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian senyawa uji
K : Jumlah rata-rata kumulatif geliat hewan uji kontrol negatif
Data proteksi geliat tersebut kemudian dianalisis secara statistik.
Pengujian dilanjutkan dengan pengukuran perubahan persen proteksi geliat
menggunakan hasil % proteksi geliat terhadap kontrol positif yang di hitung
menggunakan rumus:
Perubahan % proteksi geliat = ((A-B)/B))x100
Keterangan:
A = % proteksi geliat pada tiap kelompok perlakuan
B = rata-rata persen proteksi geliat pada kontrol positif
Analisis Statistika
Pada uji pendahuluan penetapan selang waktu pemberian asetosal, data
jumlah geliat dari 2 kelompok perlakuan diuji normalitasnya dengan analisis
Shapiro-Wilk. Hasil yang didapatkan data terdistribusi normal dan dilanjutkan
dengan uji T tidak berpasangan karena hanya 2 kelompok perlakuan yang diuji
pada uji pendahuluan, yaitu kelompok selang waktu 10 menit dan 15 menit.
Pada pengukuran aktivitas analgesik, data jumlah geliat, persen proteksi
geliat, dan perubahan persen proteksi geliat yang diperoleh pada tiap kelompok
diuji normalitasnya menggunakan analisis Shapiro-Wilk. Data yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
terditribusi normal maka dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf
kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antar kelompok.
Nilai P yang dihasilkan < 0,05 pada uji ANOVA satu arah dengan varian data
tidak berbeda maka dilanjutkan dengan analisis Post-Hoc, yaitu uji Bonferroni
untuk mengetahui kelompok yang berbeda secara bermakna (Dahlan, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek analgesik
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi sebagai skrining awal
farmakologi. Penelitian tentang efek analgesik infusa daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi dilakukan dengan metode rangsang kimia,yaitu dengan
menginjeksikan asam asetat 1% secara intraperitonial kepada mencit. Pemberian
asam asetat dapat menyebabkan terjadinya rasa nyeri karena adanya pelepasan
asam arakidonat dari jaringan fosfolipid melalui jalur siklooksigenase sehingga
terbentuk prostaglandin sebagai mediator nyeri (Muhammad et al., 2012).
Penelitian efek analgesik infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi pada mencit betina galur Swisstelah mendapat persetujuan dari Komisi
Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada dengan nomor referensi
KE/FK/0983/EC/2018. Pengujian efek analgesik dilakukan menggunakan daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi yang telah dideterminasi di Laboratorium
Farmakognosi bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta dengan nomor referensi UGM/FA/ 4534 /M/03/02. Hasil determinasi
menunjukkan bahwa bahan yang digunakan adalah benar daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi. Daun Malus domestica Borkh. var. manalagi kemudian
dibuat menjadi serbuk dan dilakukan pengujian kadar air. Hasil rendemen yang
didapatkan dari daun basah hingga diperoleh serbuk kering adalah sebesar
24,48%.
Pengujian kadar air pada serbuk daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi adalah 5,869%. Nilai kadar air serbuk daun Malus domestica Borkh.
var. manalagi yang diperoleh telah memenuhi syarat kadar air untuk serbuk yang
baik, yaitu kadar air kurang dari 10% (Departemen Kesehatan RI, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pada penelitian ini, dilakukan uji pendahuluan yang bertujuan untuk
menetapkan selang waktu optimum agar zat uji yang diberikan secara peroral
dapat terabsorbsi sebelum pemberian asam asetat secara intraperitonial. Selang
waktu yang diuji pada uji pendahuluan ini adalah selang waktu 10 dan 15 menit.
Berdasarakan tabel I, rata-rata jumlah geliat yang didapatkan pada kelompok
selang waktu 10 menit lebih sedikit daripada kelompok selang waktu 15 menit.
Hasil dari uji T tidak berpasangan untuk penetapan selang waktu pemberian
asetosal adalah terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok
pengujian 10 dan 15 menit. Hal ini terlihat dari nilai p yang didapatkan lebih dari
0,05, yaitu 0,2 (Tabel I). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa baik selang
waktu 10 menit maupun 15 menit, asetosal telah memberikan efek penghambatan
nyeri secara optimum. Selang waktu yang dipilih untuk digunakan dalam
penelitian ini adalah selang waktu 10 menit dengan tujuan agar waktu pengerjaan
dalam penelitian ini dapat lebih efektif.
Tabel I. Rata-rata jumlah geliat dan hasil uji T tidak berpasangan selang waktu
pemberian asetosal 10 dan 15 menit (n=6)
Kelompok Rata-rata jumlah geliat (x̄ ±SE) Nilai P
Asetosal 91 mg/KgBB selang
10 menit 69,0 ±2,2
0,2 Asetosal 91 mg/KgBB selang
15 menit 73,0 ±1,2
x̄ = Mean (rata-rata)
SE= Standart error (SD/ )
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran persen proteksi geliat dan
perubahan persen proteksi geliat untuk mengukur aktivitas analgesik infusa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi. Pengukuran persen proteksi geliat
bertujuan untuk melihat seberapa besar persentase penurunan jumlah kumulatif
geliat yang diberikan oleh infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
terhadap induksi asam asetat dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan
pengukuran perubahan persen proteksi geliat bertujuan untuk melihat seberapa
besar perubahan proteksi yang diberikan oleh infusa daun Malus domestica
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Borkh. var. manalagi terhadap induksi asam asetat dibandingkan dengan kontrol
positif.
Pada kelompok kontrol negatif aquadest, diperoleh rata-rata jumlah geliat
dan persen proteksi geliat hewan uji berturut-turut adalah 103,0±0,5 dan0,0±1,0
(Tabel II). Dari data tersebut, terlihat bahwa kelompok kontrol negatif aquadest
menghasilkan jumlah kumulatif geliat yang paling tinggi dan persen proteksi
geliat paling rendah dibandingkan kelompok lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
aquadest sebagai pelarut dari infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
tidak memiliki aktivitas penghambatan nyeri (Winarti dan Wantiyah, 2011).
Tabel II. Rata-rata jumlah geliat, persen proteksi geliat, dan perubahan persen
proteksi geliat pada pengujian efek analgesik kelompok kontrol positif, kontrol
negatif, dan tiga peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi (n=25).
Kelompok
Rata-rata
jumlah
geliat
(x̄ ±SE)
Rata-rata
persen
proteksi
(x̄ ±SE)
Rata-rata
perubahan
persen
proteksi (x̄ ±SE)
Kontrol Positif (asetosal) 25,0±0,5 75,0±0,5 0,0±0,7
Kontrol Negatif (Aquadest) 103,0±0,5 0,0±1,0 -100,0±1,4
Dosis I (833,33 mg/KgBB) 73,0±0,8 29,0±0,8 -61,0±1,2
Dosis II (1666,67 mg/KgBB) 54,0±1,2 47,0±1,2 -37,0±1,6
Dosis III (3333,33 mg/KgBB) 49,0+1,0 53,0±1,0 -30,0±1,3
x̄ = Mean (rata-rata) SE= Standart error (SD/ )
Pada kelompok kontrol positif, diperoleh rata-rata jumlah geliat hewan uji
kelompok kontrol positif asetosal adalah 25,0± 0,5, disertai dengan persen
proteksi geliat hewan uji pada kelompok kontrol positif asetosal sebesar75,0±0,5
(Tabel II).Kelompok kontrol positif asetosal memiliki rata-rata jumlah geliat
terkecil dan persen proteksi geliat terbesar dibandingkan kelompok lainnya. Hasil
Uji Bonferroni menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
kontrol negatif aquadest dan kelompok kontrol positif asetosal (Tabel III). Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa kontrol positif asetosal memiliki aktivitas
analgesik (Tabalubun, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel III. Hasil analisis Bonferroni rata-rata jumlah geliat, persen proteksi geliat,
dan perubahan persen proteksi geliat pada pengujian efek analgesik kelompok
kontrol positif, kontrol negatif, dan tiga peringkat dosis infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi (n=25).
Kontrol
Positif
(asetosal)
Kontrol
Negatif
(aquadest)
Dosis I
(833,33
mg/KgBB)
Dosis II
(1666,67
mg/KgBB)
Dosis III
(3333,33
mg/KgBB)
Kontrol
Positif
(asetosal)
BB BB BB BB
Kontrol
Negatif
(Aquadest)
BB BB BB BB
Dosis I
(833,33
mg/KgBB)
BB BB BB BB
Dosis II
(1666,67
mg/KgBB)
BB BB BB BB
Dosis III
(3333,33
mg/KgBB)
BB BB BB BB
BB = Berbeda bermakna (p<0,05) BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)
Pada ketiga peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi (833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/KgBB), diperoleh rata-rata jumlah
geliat secara berturut-turut adalah 73,0±0,8; 54,0±1,2; dan 49,0+1,0, disertai
dengan persen proteksi geliat hewan uji secara berturut-turut sebesar 29,0±0,8;
47,0±1,2; dan 53,0±1,0 terhadap kontrol negatif aquadest (Tabel II). Hasil Uji
Bonferroni menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
kontrol negatif aquadest dengan ketiga peringkat dosis infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi (833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/KgBB) (Tabel
III). Hal ini juga terlihat dari rata-rata jumlah geliat pada ketiga peringkat dosis
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi (833,33; 1666,67; dan
3333,33 mg/KgBB) lebih sedikit daripada kelompok kontrol negatif aquadest.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pemberian ketiga peringkat dosis infusa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi mampu memberikan aktivitas
penghambatan nyeri berupa penurunan jumlah geliat.
Pada ketiga peringkat dosis infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi (833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/KgBB) rata-rata perubahan persen
proteksi geliat hewan uji secara berturut-turut sebesar -61,0±1,2; -37,0±1,6; dan -
30,0±1,3 terhadap kontrol positifasetosal (Tabel II). Hasil Uji Bonferroni
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol
positif asetosal dengan ketiga peringkat dosis infusa daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi (833,33; 1666,67; dan 3333,33 mg/KgBB) (Tabel III). Hal
ini juga terlihat dari dari rata-rata jumlah geliat pada ketiga peringkat dosis infusa
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi (833,33; 1666,67; dan 3333,33
mg/KgBB) lebih banyak daripada kelompok kontrol positif asetosal. Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa pemberian ketiga peringkat dosis infusa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi mampu memberikan aktivitas
penghambatan nyeri berupa penurunan jumlah geliat tidak lebih baik daripada
kontrol positif asetosal.
Rata-rata jumlah geliat hewan uji pada dosis pertama dan dosis kedua
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi (833,33 dan 1666,67
mg/KgBB) secara berturut-turut adalah 73,0±0,8 dan 54,0±1,2 disertai dengan
persen proteksi geliat hewan uji secara berturut-turut sebesar 29,0±0,8 dan
47,0±1,2 terhadap kontrol negatif aquadest (Tabel II). Hasil Uji Bonferroni
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok dosis pertama
(833,33mg/KgBB) dan kelompok dosis kedua (1666,67mg/KgBB) infusa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi (Tabel III). Selain itu, jika dilihat dari
jumlah geliat, kelompok dosis kedua (1666,67mg/KgBB) memiliki rata-rata
jumlah geliat lebih sedikit daripada kelompok dosis pertama (833,33 mg/KgBB).
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa pemberian infusa daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi dosis kedua (1666,67mg/KgBB) mampu memberikan
aktivitas penghambatan nyeri berupa penurunan jumlah geliat lebih baik daripada
dosis pertama (833,33 mg/KgBB).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Rata-rata jumlah geliat hewan uji pada dosis kedua dan dosis ketiga infusa
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi (1666,67 dan 3333,33 mg/KgBB)
secara berturut-turut adalah 54,0±1,2 dan 49,0+1,0 disertai dengan persen proteksi
geliat hewan uji secara berturut-turut sebesar 47,0±1,2 dan 53,0±1,0terhadap
kontrol negatif aquadest (Tabel II). Hasil Uji Bonferroni menyatakan bahwa
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok dosis kedua (1666,67mg/KgBB)
dan kelompok dosis ketiga (3333,33mg/KgBB) infusa daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi. Selain itu, jika dilihat dari jumlah geliat, kelompok dosis
ketiga (3333,33mg/KgBB) memiliki rata-rata jumlah geliat lebih sedikit daripada
kelompok dosis kedua (1666,67mg/KgBB). Dengan demikian, dapat diartikan
bahwa pemberian infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagidosis ketiga
(3333,33mg/KgBB) mampu memberikan aktivitas penghambatan nyeri berupa
penurunan jumlah geliat lebih baik daripada dosis kedua (1666,67mg/KgBB).
Menurut Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alami Phytomedika,
(1991), suatu senyawa uji dinyatakan memiliki aktivitas analgesik jika
memberikan penurunan geliat sebesar ≥ 50% dibandingkan dengan kelompok
kontrol negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian infusa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi dosis ketiga (3333,33 mg/KgBB) memiliki
efek analgesik karena memiliki persen penghambatan geliat ≥ 50%, yaitu
53,0±1,0 sedangkan pemberian infusa daun Malus domestica Borkh. var.
manalagi dosis kedua (1666,67 mg/KgBB) dan dosis pertama (833,33 mg/KgBB)
tidak memiliki efek analgesik karena persen penghambatan geliat ≤ 50%, yaitu
47,0±1,2; dan 29,0±0,8.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat penurunan rata-rata
jumlah geliat pada pemberian infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi
secara berturut-turut dari dosis pertama hingga dosis ketiga, yaitu 73,0±0,8;
54,0±1,2; dan 49,0+1,0. Hal ini berarti terdapathubungan antara peningkatan dosis
infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi dengan efek penghambatan
nyeri yang dihasilkan, yaitu seiring dengan peningkatan dosis infusa daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi maka efek penghambatan nyeri yang dihasilkan
juga semakin besar (Wahyuningsih dan Widyastusti, 2015). Hal ini diduga karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
semakin tinggi dosis infusa maka semakin banyak pula kandungan senyawa
flavonoid di dalam infusa (Safitri, 2013).
Berdasarkan penelitian Liaudanskas et al., (2014), dinyatakan
bahwaekstrak etanol daun Malus domestica Borkh. memiliki kandungan senyawa
flavonoid. Infusa daun Malus domestica Borkh. var. manalagi dapat memberikan
efek analgesik yang diduga berasal dari senyawa flavonoid glikosida yang
terkandung didalamnya. Hal ini dikarenakan menurut Mandave et al., (2017),
flavonoid glikosida merupakan senyawa yang dapat larut dalam pelarut air.
Sebagai analgesik, flavonoid memiliki mekanisme menghambat peroxidase active
site dari enzim siklooksigenase dan 5-lipoksigenase pada jalur asam arakidonat
sehingga produksi prostaglandin dan leukotrien sebagai mediator nyeri dapat
dihambat (Verri et al., 2012).
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa infusa daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi mampu memberikan proteksi nyeri berupa penurunan
jumlah geliat pada mencit betina galur Swiss yang terinduksi asam asetat 1%.
Persen proteksi geliat pada ketiga peringkat dosis infusa daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi (3333,33; 1666,67; dan 833,33 mg/KgBB) secara berturut-
turut adalah 53,0±1,0; 47,0±1,2; dan 29,0±0,8. Ketiga peringkat dosis infusa daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi mampu memberikan proteksi nyeri akibat
induksi asam asetat 1%, namun hanya dosis 3333,33 mg/KgBB yang memiliki
efek analgesik.
SARAN
Perlu dilakukan pengujian kandungan fitokimia golongan flavonoid secara
spesifik pada daun Malus domestica Borkh. var. manalagi mampu memberikan
penghambatan nyeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2012. Acuan Sediaan
Herbal. Edisi I. Vol. 7. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan, 6-
10.
Dahlan, M. S., 2014. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 6. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia, 7-33.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Farmakope Herbal Indonesia
Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 169-172.
Guimaraes, R., Barreira, J. C. M., Barros, L., Carvalho, A. M., dan Ferreira, I. C.
F. R., 2011. Effect of Oral Dosage Form and Storage Period on The
Antioxidant Properties of Four Species Used in Traditional Herbal
Medicine. Phytotherapy Research, 484-492.
Harmita, dan Radji, M., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati.ed. 3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 66-67.
Katno, 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan dan Efektifitas Tanaman Obat dan
Obat Tradisional. Karanganyar: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 3,5.
Kujawa, D. B., Cyboran, S., Oszmianski, dan Kleszcynska, H., 2011. Extract from
Apple Leaves and Fruits as Effective Antioxidant. Journal of Medicinal
Plant Research, 5(11), 2339-2347.
Liaudanskas, M., Viskelis, P., Raudonis, R., Kviklys, D., Uselis, N., dan Janulis,
V., 2014. Phenolic Composition and Antioxidant Activity of Malus
domestica Leaves. The Scientific World Journal, 1-10.
Mandave, P., Khade, S., Karandikar, M., Pandit, V., Ranjekar, P., Kuvalekar, A.,
dan Mantri N., 2017. Antidiabetic, Lipid Normalizing, and
Nephroprotective Actions of the Strawberry: A Potent Supplementary
Fruit. International Journal of Molecular Science, 1-22.
Milind, P., dan Monu, Y., 2013.Laboratory Models for Screening
Analgesics.International Research Journal of Pharmacy, 4(1), 15-19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Muhammad, N., Saeed, M. dan Khan, H., 2012. Antipiretic, Analgesik and Anti-
Inflammatory Activity of Viola betonicifolia Whole Plant. BMC
Complementary and Alternative Medicine, 12 (59), 1-8.
Patel, V., Kaswala, R., Chakraborty, M., dan Kamath, J. V., 2012. Phytochemical
and Pharmacological Profile of Malus Domestica: An Overview. Int J
Cur Biomed Phar Res., 2(2), 334– 338.
Poma, V. C., Fernandez, E., Rondevaldova, J., Foffova, H., dan Russo, D., 2017.
Ethobotanical Inventory of Medicinal Plants Used In The Qampaya
District, Bolivia. Boletín Latinoamericano y del Caribe de Plantas
Medicinales y Aromáticas, 16(1), 68-77.
Ritu, N., Asheesh, S., Dinesh, B., 2012. Aspirin: An Overview of Randomized
controlled Trials. International Journal of Research in Pharmacy and
Science, 2(1), 53-67.
Safitri, A. R., 2013. Uji Efek Analgetik Infusa Daun Cocor Bebek (Kalanchoe
Pinnata (Lam.)Pers.) Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Yang
Diinduksi Dengan Asam Asetat. Naskah Publikasi. Universitas Tanjung
Pura, Pontianak.
Sandhar, H.K., Kumar, B., Prasher, S., Tiwari, P., Salhan, M., dan Sharma, P.,
2011. A Review of Phytochemistry and Pharmacology of Flavonoids.
Internationale pharmaceutica sciencia, 1(1), 25-41.
Sani, R. N., Nisa, F. C., Andriani, R. D., dan Maligan, J. M., 2014. Analisis
Rendemen dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut
Tetraselmis chuii. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(2), 121-126.
Tabalubun, E. M., 2013. Efek Analgesik Infusa Daun Iler (Coleus atropurpureus
L. Benth) Dengan Metode Rangsang Kimia Pada Mencit Betina. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Verri, W. A., Vicentini, F. T., Baracat, M. M., Georgetti, S. R., Cardoso, R. D.,
Cunha, T. M., Ferreira, S. H. et al., 2012. Flavonoids as Anti-
Inflammatory and Analgesic Drugs: Mechanisms of Action and
Perspectives in the Development of Pharmaceutical Forms. Studies in
Natural Products Chemistry, 36 (2), 297-330.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Wahyuningsih, S. S. dan Widyastuti, L., 2015. Uji Efek Analgetik Infusa Daun
Beluntas (Pluchea indica L.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss. Jurnal
Biologi Papua, 7(2), 61-67.
Wells, B. G., Dipiro, J. T., Schwinghammer, T. L., dan Dipiro, C. V., 2015.
Pharmacotherapy Handbook. Ed 9. New York: McGraw-Hill
Companies, 557.
Winarti, L. Dan Wantiyah, 2011. Examination of Analgetics Effect Of Extract
Boesenbergia Pandurata (Roxb.) schlecter to Swiss Furrow Male Mice.
Majalah Obat Tradisional, 16(1), 26-33.
Wulandari, D. dan Hendra, P., 2011. Efek Analgesik Infusa Daun Macaranga
tanarius L. Pada Mencit Betina Galur Swiss.Bionatura – Jurnal Ilmu-
ilmu Hayati dan Fisik, 13(2), 108-117.
Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto Medica.,
1991. Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka Penapisan
Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Jakarta:
Yayasan Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam Phyto
Medica, 3-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daun, Serbuk, Penetapan Kadar Air Serbuk, danInfusa Daun
Malus domestica Borkh. var. manalagi
Daun Malus domestica Borkh.
var. manalagi
Serbuk Malus domestica Borkh.
var. manalagi
Penetapan Kadar Serbuk
Malus domestica Borkh. var.
manalagi
Infusa Daun Malus domestica
Borkh. var. manalagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 2. Cara Pemberian dan Respon Geliat Mencit.
Cara Pemberian Secara Peroral Cara Pemberian Secara
Intraperitoneal
Respon Geliat Mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 3. Surat Ethical Clearance (EC).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 4. Surat Pengesahan Determinasi Daun Malus domestica Borkh.
var. manalagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 5. Surat Legalitas Penggunaan Aplikasi SPSS Untuk Pengujian
Data Secara Statistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 6. Perhitungan Dosis dan Rendemen
a. Dosis Asam Asetat
Dosis asam asetat 1% yang digunakan pada penelitian ini adalah 50
mg/KgBB. Hal ini dikarenakan dosis 50 mg/KgBB merupakan dosis optimal
asam asetat 1% untuk menimbulkan rangsang nyeri berupa geliat pada hewan
uji tanpa menyebabkan kematian hewan uji (Wulandari dan Hendra, 2011).
b. Dosis Asetosal
Dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 500 mg (dosis
pemakaian asetosal untuk manusia dengan berat badan 50 kg). Jika
dikonversikan untuk manusia dengan berat badan 70 kg maka didapatkan
dosis asetosal sebesar 700 mg. Faktor konversi dosis dari manusia 70 kg ke
mencit 20 g adalah 0,0026 maka dosis untuk mencit dapat dihitung sebagai
berikut :
Dosis = 700 mg x 0,0026
= 1,82 mg/20 gram BB
= 91 mg/Kg BB
Penetapan dosis asetosal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu
menurut Wulandari dan Hendra (2011).
c. Rendemen dari daun basah hingga diperoleh serbuk kering
Rendemen = (berat serbuk kering / berat daun basah) x 100%
= (2,35 Kg / 9,60 Kg) x 100%
= 24,48%
(Sani et al., 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 7. Hasil Analisis Statistika Uji T Tidak Berpasangan Penentuan
Selang Waktu Pemberian Asam Asetat 10 menit dan 15
menit.
Descriptives
Kelompok Statistic
Std.
Error
Orientasi 10 menit Mean 69.33 2.186
95% Confidence Interval
for Mean
Lower
Bound 59.93
Upper
Bound 78.74
5% Trimmed Mean .
Median 71.00
Variance 14.333
Std. Deviation 3.786
Minimum 65
Maximum 72
Range 7
Interquartile Range .
Skewness -1.597 1.225
Kurtosis . .
15 menit Mean 73.00 1.155
95% Confidence Interval
for Mean
Lower
Bound 68.03
Upper
Bound 77.97
5% Trimmed Mean .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Median 73.00
Variance 4.000
Std. Deviation 2.000
Minimum 71
Maximum 75
Range 4
Interquartile Range .
Skewness .000 1.225
Kurtosis . .
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Orientasi 10 menit .337 3 . .855 3 .253
15 menit .175 3 . 1.000 3 1.000
a. Lilliefors Significance Correction
T-Test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Orientasi 10 menit 3 69.33 3.786 2.186
15 menit 3 73.00 2.000 1.155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for
Equality of
Means
F Sig. t df
Orientasi Equal variances
assumed 2.306 .204 -1.483 4
Equal variances not
assumed -1.483 3.036
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Orientasi Equal variances assumed .212 -3.667 2.472
Equal variances not
assumed .234 -3.667 2.472
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Orientasi Equal variances assumed -10.530 3.197
Equal variances not assumed -11.482 4.149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 8. Hasil Analisis Dengan Uji Anova Satu Arah dan Uji Bonferroni
Rata-Rata Jumlah Geliat Kontrol Negatif Aquadest, Kontrol
Positif Asetosal, dan Perlakuan Ketiga Peringkat Dosis Infusa
Daun Malus domestica Borkh. var. manalagi.
Descriptives
Kelompok Statistic
Std.
Error
Infusa Jumlah
Geliat
KONTROL
POSITIF
Mean 25.40 .510
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 23.98
Upper
Bound 26.82
5% Trimmed Mean 25.39
Median 25.00
Variance 1.300
Std. Deviation 1.140
Minimum 24
Maximum 27
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness .405 .913
Kurtosis -.178 2.000
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
Mean 102.80 1.068
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 99.84
Upper
Bound 105.76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5% Trimmed Mean 102.78
Median 103.00
Variance 5.700
Std. Deviation 2.387
Minimum 100
Maximum 106
Range 6
Interquartile Range 5
Skewness .206 .913
Kurtosis -1.117 2.000
Dosis = 3333.33 Mean 48.60 1.030
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 45.74
Upper
Bound 51.46
5% Trimmed Mean 48.56
Median 49.00
Variance 5.300
Std. Deviation 2.302
Minimum 46
Maximum 52
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness .606 .913
Kurtosis .274 2.000
Dosis = 1666.67 Mean 54.20 1.241
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 50.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Upper
Bound 57.65
5% Trimmed Mean 54.28
Median 55.00
Variance 7.700
Std. Deviation 2.775
Minimum 50
Maximum 57
Range 7
Interquartile Range 5
Skewness -.927 .913
Kurtosis .130 2.000
Dosis = 833.33 Mean 73.00 .837
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound 70.68
Upper
Bound 75.32
5% Trimmed Mean 73.06
Median 73.00
Variance 3.500
Std. Deviation 1.871
Minimum 70
Maximum 75
Range 5
Interquartile Range 3
Skewness -1.145 .913
Kurtosis 2.000 2.000
Tests of Normality
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kelompok
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Infusa Jumlah Geliat KONTROL POSITIF .961 5 .814
KONTROL NEGATIF
AQUADEST .974 5 .899
Dosis = 3333.33 .943 5 .685
Dosis = 1666.67 .939 5 .656
Dosis = 833.33 .908 5 .453
Oneway ANOVA
Descriptives
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Infusa Jumlah
Geliat
KONTROL
POSITIF 5 25.40 1.140 .510
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
5 102.80 2.387 1.068
Dosis = 3333.33 5 48.60 2.302 1.030
Dosis = 1666.67 5 54.20 2.775 1.241
Dosis = 833.33 5 73.00 1.871 .837
Total 25 60.80 26.525 5.305
95% Confidence
Interval for Mean
Minimun Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Infusa Jumlah
Geliat
KONTROL
POSITIF 23.98 26.82 24 27
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
99.84 105.76 100 106
Dosis = 3333.33 45.74 51.46 46 52
Dosis = 1666.67 50.75 57.65 50 57
Dosis = 833.33 70.68 75.32 70 75
Total 49.85 71.75 24 106
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Infusa Jumlah Geliat .914 4 20 .475
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square
F Sig.
Infusa Jumlah
Geliat
Between
Groups 16792.000 4 4198.000 893.191 .000
Within
Groups 94.000 20 4.700
Total 16886.000 24
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable
(I) Group
perlakuan
(J) Group
perlakuan
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95%
Confidence
Interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lower
Bound
Upper
Bound
Infusa
Jumlah
Geliat
Bonferroni KONTROL
POSITIF
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
-77.400* 1.371 .000 -81.72 -73.08
Dosis =
3333.33 -23.200* 1.371 .000 -27.52 -18.88
Dosis =
1666.67 -28.800* 1.371 .000 -33.12 -24.48
Dosis =
833.33 -47.600* 1.371 .000 -51.92 -43.28
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
KONTROL
POSITIF 77.400* 1.371 .000 73.08 81.72
Dosis =
3333.33 54.200* 1.371 .000 49.88 58.52
Dosis =
1666.67 48.600* 1.371 .000 44.28 52.92
Dosis =
833.33 29.800* 1.371 .000 25.48 34.12
Dosis =
3333.33
KONTROL
POSITIF 23.200* 1.371 .000 18.88 27.52
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
-54.200* 1.371 .000 -58.52 -49.88
Dosis =
1666.67 -5.600* 1.371 .006 -9.92 -1.28
Dosis =
833.33 -24.400* 1.371 .000 -28.72 -20.08
Dosis =
1666.67
KONTROL
POSITIF 28.800* 1.371 .000 24.48 33.12
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
-48.600* 1.371 .000 -52.92 -44.28
Dosis =
3333.33 5.600* 1.371 .006 1.28 9.92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dosis =
833.33 -18.800* 1.371 .000 -23.12 -14.48
Dosis =
833.33
KONTROL
POSITIF 47.600* 1.371 .000 43.28 51.92
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
-29.800* 1.371 .000 -34.12 -25.48
Dosis =
3333.33 24.400* 1.371 .000 20.08 28.72
Dosis =
1666.67 18.800* 1.371 .000 14.48 23.12
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 9. Hasil Analisis Dengan Uji Anova Satu Arah dan Uji Bonferroni
Rata-Rata Persen Proteksi Geliat Kontrol Negatif Aquadest,
Kontrol Positif Asetosal, dan Perlakuan Ketiga Peringkat Dosis
Infusa Daun Malus domestica Borkh. var. manalagi.
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Infusa%
proteksi geliat
KONTROL
POSITIF
Mean 75.2918200 .49601105
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 73.9146726
Upper
Bound 76.6689674
5% Trimmed Mean 75.3026278
Median 75.6809000
Variance 1.230
Std. Deviation 1.10911442
Minimum 73.73540
Maximum 76.65370
Range 2.91830
Interquartile Range 1.94550
Skewness -.405 .913
Kurtosis -.177 2.000
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
Mean .0000000 1.03861747
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -2.8836644
Upper
Bound 2.8836644
5% Trimmed Mean .0216167
Median -.1946000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Variance 5.394
Std. Deviation 2.32241927
Minimum -3.11280
Maximum 2.72370
Range 5.83650
Interquartile Range 4.37740
Skewness -.206 .913
Kurtosis -1.117 2.000
Dosis =
3333.33
Mean 52.7237200 1.00152976
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 49.9430276
Upper
Bound 55.5044124
5% Trimmed Mean 52.7669556
Median 52.3346000
Variance 5.015
Std. Deviation 2.23948863
Minimum 49.41630
Maximum 55.25290
Range 5.83660
Interquartile Range 3.89110
Skewness -.606 .913
Kurtosis .274 2.000
Dosis =
1666.67
Mean 47.2762800 1.20717437
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 43.9246266
Upper
Bound 50.6279334
5% Trimmed Mean 47.2006222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Median 46.4981000
Variance 7.286
Std. Deviation 2.69932396
Minimum 44.55250
Maximum 51.36190
Range 6.80940
Interquartile Range 4.86385
Skewness .927 .913
Kurtosis .130 2.000
Dosis =
833.33
Mean 28.9883200 .81386702
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound 26.7286629
Upper
Bound 31.2479771
5% Trimmed Mean 28.9342778
Median 28.9883000
Variance 3.312
Std. Deviation 1.81986197
Minimum 27.04280
Maximum 31.90660
Range 4.86380
Interquartile Range 2.91825
Skewness 1.145 .913
Kurtosis 2.000 2.000
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Infusa % proteksi
geliat
KONTROL
POSITIF .237 5 .200* .961 5 .814
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
.175 5 .200* .974 5 .899
Dosis = 3333.33 .231 5 .200* .943 5 .685
Dosis = 1666.67 .213 5 .200* .939 5 .656
Dosis = 833.33 .300 5 .161 .908 5 .453
Oneway ANOVA
Descriptives
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
Infusa %
proteksi
geliat
KONTROL
POSITIF 5 75.2918200 1.10911442 .49601105
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
5 .0000000 2.32241927 1.03861747
Dosis =
3333.33 5 52.7237200 2.23948863 1.00152976
Dosis =
1666.67 5 47.2762800 2.69932396 1.20717437
Dosis = 833.33 5 28.9883200 1.81986197 .81386702
Total 25 40.8560280 25.80266820 5.16053364
Descriptives
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Infusa %
proteksi
geliat
KONTROL
POSITIF 73.9146726 76.6689674 73.73540 76.65370
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
-2.8836644 2.8836644 -3.11280 2.72370
Dosis = 3333.33 49.9430276 55.5044124 49.41630 55.25290
Dosis = 1666.67 43.9246266 50.6279334 44.55250 51.36190
Dosis = 833.33 26.7286629 31.2479771 27.04280 31.90660
Total 30.2052100 51.5068460 -3.11280 76.65370
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Infusa % proteksi geliat .914 4 20 .475
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Infusa % proteksi
geliat
Between
Groups 15889.715 4 3972.429 893.190 .000
Within
Groups 88.949 20 4.447
Total 15978.664 24
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
DependentVaria
ble
(I) Group
perlakuan
(J) Group
perlakuan
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Infusa
%
protek
si
geliat
Bonferro
ni
KONTRO
L POSITIF
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
75.2918200
0*
1.33378
627 .000
71.0858
577
79.49778
23
Dosis =
3333.33
22.5681000
0*
1.33378
627 .000
18.3621
377
26.77406
23
Dosis =
1666.67
28.0155400
0*
1.33378
627 .000
23.8095
777
32.22150
23
Dosis =
833.33
46.3035000
0*
1.33378
627 .000
42.0975
377
50.50946
23
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
KONTRO
L POSITIF
-
75.2918200
0*
1.33378
627 .000
-
79.4977
823
-
71.08585
77
Dosis =
3333.33
-
52.7237200
0*
1.33378
627 .000
-
56.9296
823
-
48.51775
77
Dosis =
1666.67
-
47.2762800
0*
1.33378
627 .000
-
51.4822
423
-
43.07031
77
Dosis =
833.33
-
28.9883200
0*
1.33378
627 .000
-
33.1942
823
-
24.78235
77
Dosis =
3333.33
KONTRO
L POSITIF
-
22.5681000
0*
1.33378
627 .000
-
26.7740
623
-
18.36213
77
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
52.7237200
0*
1.33378
627 .000
48.5177
577
56.92968
23
Dosis =
1666.67
5.44744000
*
1.33378
627 .006
1.24147
77
9.653402
3
Dosis =
833.33
23.7354000
0*
1.33378
627 .000
19.5294
377
27.94136
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dosis =
1666.67
KONTRO
L POSITIF
-
28.0155400
0*
1.33378
627 .000
-
32.2215
023
-
23.80957
77
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
47.2762800
0*
1.33378
627 .000
43.0703
177
51.48224
23
Dosis =
3333.33
-
5.44744000
*
1.33378
627 .006
-
9.65340
23
-
1.241477
7
Dosis =
833.33
18.2879600
0*
1.33378
627 .000
14.0819
977
22.49392
23
Dosis =
833.33
KONTRO
L POSITIF
-
46.3035000
0*
1.33378
627 .000
-
50.5094
623
-
42.09753
77
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
28.9883200
0*
1.33378
627 .000
24.7823
577
33.19428
23
Dosis =
3333.33
-
23.7354000
0*
1.33378
627 .000
-
27.9413
623
-
19.52943
77
Dosis =
1666.67
-
18.2879600
0*
1.33378
627 .000
-
22.4939
223
-
14.08199
77
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 10. Hasil Analisis Dengan Uji Anova Satu Arah dan Uji
Bonferroni Rata-Rata Perubahan Persen Proteksi Geliat
Kontrol Negatif Aquadest, Kontrol Positif Asetosal, dan
Perlakuan Ketiga Peringkat Dosis Infusa Daun Malus
domestica Borkh. var. manalagi.
Descriptives
Group perlakuan Statistic Std. Error
Infusa
perubahan %
proteksi
KONTROL
POSITIF
Mean .0000000 .65879332
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -1.8291035
Upper
Bound 1.8291035
5% Trimmed Mean .0143556
Median .5168000
Variance 2.170
Std. Deviation 1.47310665
Minimum -2.06720
Maximum 1.80880
Range 3.87600
Interquartile Range 2.58400
Skewness -.405 .913
Kurtosis -.178 2.000
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
Mean -
100.0000000 1.37947851
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound
-
103.8300464
Upper
Bound -96.1699536
5% Trimmed Mean -99.9712889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Median -
100.2584000
Variance 9.515
Std. Deviation 3.08460772
Minimum -104.13440
Maximum -96.38240
Range 7.75200
Interquartile Range 5.81400
Skewness -.206 .913
Kurtosis -1.117 2.000
Dosis =
3333.33
Mean -29.9741800 1.33017890
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -33.6673487
Upper
Bound -26.2810113
5% Trimmed Mean -29.9167611
Median -30.4910000
Variance 8.847
Std. Deviation 2.97437045
Minimum -34.36690
Maximum -26.61500
Range 7.75190
Interquartile Range 5.16795
Skewness -.606 .913
Kurtosis .274 2.000
Dosis =
1666.67
Mean -37.2093000 1.60332984
95%
Confidence
Lower
Bound -41.6608573
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Interval for
Mean
Upper
Bound -32.7577427
5% Trimmed Mean -37.3097889
Median -38.2429000
Variance 12.853
Std. Deviation 3.58515450
Minimum -40.82690
Maximum -31.78290
Range 9.04400
Interquartile Range 6.46000
Skewness .927 .913
Kurtosis .130 2.000
Dosis =
833.33
Mean -61.4987000 1.08096475
95%
Confidence
Interval for
Mean
Lower
Bound -64.4999393
Upper
Bound -58.4974607
5% Trimmed Mean -61.5704778
Median -61.4987000
Variance 5.842
Std. Deviation 2.41711067
Minimum -64.08270
Maximum -57.62270
Range 6.46000
Interquartile Range 3.87600
Skewness 1.145 .913
Kurtosis 2.000 2.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tests of Normality
Group perlakuan
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Infusa perubahan
% proteksi
KONTROL
POSITIF .237 5 .200* .961 5 .814
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
.175 5 .200* .974 5 .899
Dosis = 3333.33 .231 5 .200* .943 5 .685
Dosis = 1666.67 .213 5 .200* .939 5 .656
Dosis = 833.33 .300 5 .161 .908 5 .453
Oneway ANOVA
Descriptive
N Mean Std. Deviation Std. Error
Infusa
perubahan
% proteksi
KONTROL
POSITIF 5 .0000000 1.47310665 .65879332
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
5 -100.0000000 3.08460772 1.37947851
Dosis =
3333.33 5 -29.9741800 2.97437045 1.33017890
Dosis =
1666.67 5 -37.2093000 3.58515450 1.60332984
Dosis = 833.33 5 -61.4987000 2.41711067 1.08096475
Total 25 -45.7364360 34.27021202 6.85404240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Descriptives
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum Lower Bound
Upper
Bound
Infusa
perubahan
% proteksi
KONTROL
POSITIF -1.8291035 1.8291035 -2.06720 1.80880
KONTROL
NEGATIF
AQUADEST
-
103.8300464
-
96.1699536
-
104.13440 -96.38240
Dosis = 3333.33 -33.6673487
-
26.2810113 -34.36690 -26.61500
Dosis = 1666.67 -41.6608573
-
32.7577427 -40.82690 -31.78290
Dosis = 833.33 -64.4999393
-
58.4974607 -64.08270 -57.62270
Total -59.8824843
-
31.5903877
-
104.13440 1.80880
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Infusa perubahan % proteksi .914 4 20 .475
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Infusa perubahan %
proteksi
Between
Groups 28029.828 4 7007.457 893.182 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Within
Groups 156.910 20 7.845
Total 28186.738 24
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent
Variable
(I) Group
perlakuan
(J) Group
perlakuan
Mean
Differen
ce (I-J)
Std.
Error Sig.
95%
Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Infusa
peruba
han %
protek
si
geliat
Bonfer
roni
KONTRO
L
POSITIF
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
100.000
00000*
1.771
4961
9
.000 94.413
7630
105.58
62370
Dosis =
3333.33 29.9741
8000*
1.771
4961
9
.000 24.387
9430
35.560
4170
Dosis =
1666.67 37.2093
0000*
1.771
4961
9
.000 31.623
0630
42.795
5370
Dosis =
833.33 61.4987
0000*
1.771
4961
9
.000 55.912
4630
67.084
9370
KONTRO
L
NEGATIF
KONTRO
L POSITIF
-
100.000
00000*
1.771
4961
9
.000
-
105.58
62370
-
94.413
7630
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
AQUADE
ST
Dosis =
3333.33
-
70.0258
2000*
1.771
4961
9
.000
-
75.612
0570
-
64.439
5830
Dosis =
1666.67
-
62.7907
0000*
1.771
4961
9
.000
-
68.376
9370
-
57.204
4630
Dosis =
833.33
-
38.5013
0000*
1.771
4961
9
.000
-
44.087
5370
-
32.915
0630
Dosis =
3333.33
KONTRO
L POSITIF
-
29.9741
8000*
1.771
4961
9
.000
-
35.560
4170
-
24.387
9430
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
70.0258
2000*
1.771
4961
9
.000 64.439
5830
75.612
0570
Dosis =
1666.67 7.23512
000*
1.771
4961
9
.006 1.6488
830
12.821
3570
Dosis =
833.33 31.5245
2000*
1.771
4961
9
.000 25.938
2830
37.110
7570
Dosis =
1666.67
KONTRO
L POSITIF
-
37.2093
0000*
1.771
4961
9
.000
-
42.795
5370
-
31.623
0630
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
62.7907
0000*
1.771
4961
9
.000 57.204
4630
68.376
9370
Dosis =
3333.33
-
7.23512
000*
1.771
4961
9
.006
-
12.821
3570
-
1.6488
830
Dosis =
833.33 24.2894
0000*
1.771
4961
9
.000 18.703
1630
29.875
6370
Dosis =
833.33
KONTRO
L POSITIF
-
61.4987
0000*
1.771
4961
9
.000
-
67.084
9370
-
55.912
4630
KONTRO
L
NEGATIF
AQUADE
ST
38.5013
0000*
1.771
4961
9
.000 32.915
0630
44.087
5370
Dosis =
3333.33
-
31.5245
2000*
1.771
4961
9
.000
-
37.110
7570
-
25.938
2830
Dosis =
1666.67
-
24.2894
0000*
1.771
4961
9
.000
-
29.875
6370
-
18.703
1630
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Biografi Penulis
Penulis skripsi dengan judul “Efek analgesik infusa
daun Malus domestica Borkh. var. manalagi dengan
metode rangsang kimia pada mencit betina galur Swiss”
memiliki nama lengkap Sekar Karnesien Husin,
merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan
Arifin Februarius Husin dan Scandensia Chyntiana,
Tjen. Penulis dilahirkan di Palembang, pada tanggal 15
Juni 1998. Pendidikan formal yang telah ditempuh
yakni tingkat Sekolah Dasar di SDK Frater Xaverius 2
Palembang (2003-2009), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Xaverius
Maria Palembang (2009-2012), dan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA
Xaverius 3 Palembang (2012-2015). Pada tahun 2015, penulis melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Semasa menempuh Pendidikan Sarjana, penulis aktif dalam kegiatan
keorganisasian kemahasiswaan sebagai anggota Jaringan Mahasiswa Kesehatan
Indonesia (JMKI) 2016/2017. Selain organisasi, penulisaktif dalam berbagai
kepanitiaan. Penulis pernah menjadi Divisi DuKom “Kampanye Informasi Obat
I”, Divisi Acara “Kampanye Informasi Obat II”, dan Divisi Acara “Faction#2”.
Penulis juga aktif berperan sebagai asisten praktikum yakni asisten praktikum
Botani Farmasi (2016/2017) dan praktikum Biokimia (2017/2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI