edit prop

download edit prop

If you can't read please download the document

Transcript of edit prop

PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL SKRIPSIA. LATAR BELAKANG Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang yang mempunyai keunggulan yaitu dapat mengangkut penumpang dan barang dalam kapasitas yang besar dalam waktu yang bersamaan. Dalam pengoperasiannya, angkutan kereta api mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan angkutan lainnya, yaitu sarana kereta api bergerak diatas rel dan dalam dalam pola pengoperasiannya menganut prinsip dalam satu petak jalan bebas tanpa pos atau petak blok hanya diperbolehkan dilewati oleh satu sarana kereta api, sehingga untuk menjaga agar dalam satu petak jalan bebas atau satu petak blok hanya diperbolahkan dilewati satu kereta, maka diperlukanlah suatu sistem persinyalan untuk menjaga keadaan tersebut agar tetap aman. Dalam system pengoperasian kereta api, semua aspek harus bersifat failsafe, yaitu apabila salah satu perangkat pendukung operasi tidak berfungsimaka harus ada alat bantu atau perangkat lain yang menjaga keamanan perjalanan kereta api. Dalam pengendalian sarana kereta api, Masinis merupakan pemeran utama dalam keselamatan kereta api. Masinis bertugas untuk mengoperasikan alat kendali kontrol kereta api, berupa tuas handel throttle, tuas pengereman independent, tuas pengereman rangkaian, tuas pengereman dinamis, dan instrument kontrol lainnya dalam menjalankan tugasnya mengendalikan sarana kereta api. Lintas Semarang Tegal merupakan lintas stasiun antara dengan lalulintas sibuk yaitu dengan headway 10- 20 menit pada rentang waktu pukul 20.00 sampai dengan 02.00 WIB. Kondisi tersebut merupakan waktu rawan masinis mengantuk, dan memungkinkan melakukan pelanggaran aspek sinyal utama.Pada lokomotif diesel elektrik sudah diberikan pengaman yaitu deadmanpedal , yaitu suatu alat untuk pengaman masinis dari indikasi mengantuk,akan tetapi penggunaan alat ini tidak efektif karena deadman hanya bekerja ketika masinis tidak menginjak pedal untuk beberapa waktu ataupun menginjak pedal dalam waktu yang lama. Dari beberapa kejadian di lapangan masinis mempunyai beberapa kebiasaan, yaitu walaupun dalam keadaan mengantuk, mereka masih menginjak pedal deadman karena sudah terbiasa dengan keadaan sehari - hari. Hasil penelitian dan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bidang perkeretaapian menemukan bahwa sebagian besar penyebab kecelakaan kereta api adalah karena human error. Adapun penyebab kejadian yang sering terjadi yaitu masinis melanggar sinyal utama berupa sinyal masuk yang berindikasi tidak aman. Hal itu terjadi karena masinis mengantuk dalam menjalankan dinasannya. Hal tersebut terjadi beberapa kali antara lain yang mengakibatkan korban terbanyak yaitu kecelakaan pada setasiun petarukan pada tanggal 2 Oktober 2010 pukul 02.45 WIB antara kereta KA 4 Argo Bromo Anggrek dengan KA 116 Senja Utama Semarang yang menimbulkan korban jiwa sebanyak 35 Orang meninggal dan 29 orang luka berat, serta 3 unit rumah warga rusak karena tertimpa kereta. Dalam peningkatan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api pada lintas setasiun antara pada malam hari, diperlukan suatu alat kontrol yang dapat menjaga agar sarana dapat berjalan dengan aman dan suatu perangkat pemberi peringatan apabila masinis melakukan kesalahan. B. Perumusan masalah Lintas Utara Tegal Semarang merupakan lintas padat dengan jumlah kereta 89/hari dan kapasitas lintas 91 kereta/hari yang terdapat stasiun antara untuk keperluan persilangan dan penyusulan kereta api. Lintas tersebut mempunyai jam sibuk pada malam hari, sehingga rawan untuk terjadi kecelakaan kereta karena pengaruh human error.Untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api, diperlukan suatu desain berupa alat pemberi peringatan sinyal tidak aman dan alat proteksi pelanggaran indikasi sinyal, sehingga kereta api dapat berjalan secara aman dan lancar.C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu perancangan prototipe Automatic Train Protection pada sistem lokomotif CC 201 dengan sistem persinyalan VPI pada lintas studi Semarang TegalAdapun tujuan dari peneilitian ini adalah : 1. Melakukan penentuan jarak pemasangan sensor berdasarkan perhitungan jarak pengereman pada kereta dengan pendekatan rumus dan hasil percobaan yang telah dilakukan, 2. Membuat dan melakukan pengujian terhadap prototipe sensor eurobalise, 3. Membuat dan melakukan pengujian terhadap prototipe sensor kecepatan, 4. Membuat dan melakukan pengujian terhadap prototipe sistem kontrol, 5. Melakukan analisa tentang hasil uji dan melakukan perhitungan ralat, perhitungan standar deviasi serta kalibrasi pada tiap uji peralatan D. RUANG LINGKUP Lingkup studi penelitian yang diteliti dibatasi pada perancangan desain Automatic Train Stop pada lokomotif diesel elektrik tipe CC201 dengan menggunakan system pengereman air brake dengan blok rem komposit yang ada dilapangan serta peralatan persinyalan VPI pada lintas Semarang TegalData Sekunder : ak kecepatan sarana Manual pengereman knoor bremse ak kecepatan prasarana jalan Hasil uji pertama dan berkala rangkaian Kereta api tarisasi teristik masinis Manual lokomotif CC201 AsBuild drawing Peralatan persinyalan VPI yang terpasang di sta petarukan ancara petugas lapangan (PPKA, petugas dipo lok) E. METODOLOGI PENDEKATAN Metodologi pendekatan penulisan skripsi dapat dilihat pada Bagan alir Metodologi Pendekatan gambar I sebagai berikut :Gambar. 1 Bagan Alir PenelitianF. METODOLOGI PENELITIAN 1. Sumber data a) Metode kepustakaan Adalah pengumpulan data dan informasi berdasarkan literatur, bukubuku referensi tentang sistem persinyalan VPI, cara kerja dan proses kontrol dan pengereman pada lokomotif type CC 201 selain itu juga perhitungan jarak pengereman yang diperoleh dari buku dinamika kendaraan rel jilid I, serta desain AUTOMATIC TRAIN PROTECTION. b) Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan metode survey ataupun pengamatan langsung Adapun bentuknya berupa : 1) Survey inventarisasi data stasiun, tentang yaitu letak untuk mendapatkan peralatanpersinyalan yang ada dilapangan. Hal ini digunakan untuk membuat penataan penempatan peralatan kontrol. 2) Survey puncak kecepatan sarana dan prasarana, yaitu untuk mendapatkan data terkait kecepatan maksimum rencana untuk menentukan jarak pengereman sebagai dasar pemasangan sensor kecepatan dan indikasi sinyal. Puncak kecepatan akan diolah menggunakan rumus pedeluck. 3) Survey karakteristik petugas lapangan , yaitu untukmendapatkandataterkaitperilakupetugaslapangan dalam kaitannya dalam menjalankan lokomotif ataupun dalam pelayanan peralatan persinyalan. kepada Survey wawancara ini dilakukan serta masinis, PPKA/traindispatcherpegawai dipo lokomotif. c) Data sekunder Dalam pengumpulan data sekunder ini, data didapatkan dari instansiinstansi terkait dengan pengoperasian kereta api, antara lain :1) Manual lokomotif CC201, terkait data teknis dan proses cara kerja pengendalian motor traksi pada lokomotif CC 201 2) AsBuild drawing Peralatan persinyalan VPI yang terpasang di setasiun petarukan, terkait data sistem kendali yang akan ditambahkan pada peralatan persinyalan tersebut. 3) Manual pengereman knoor bremse Yaitu dasar pengereman dari pabrik pembuat sistem pengereman air brake yang dipakai di lapangan. 4) Hasil uji pertama dan berkala rangkaian Kereta api Yaitu untuk mengetahui penyimpangan hasil pengereman pada kereta baru dengan kereta yang telah beroperasi di lapangan.2. Gambaran analisa dan pemecahan masalah a) Analisa Dalam penulisan skripsi ini, hal hal yang akan di analisa yaitu : 1) Simulasi jarak pengereman kereta dalam kaitannya dalam penentuan titik penempatan sensor kecepatan dan indikasi aspek V2 L= [ (1,09375 ) + 0,127 + ( 0,235 i ) ]sinyal. Analisa pengereman yang digunakan menggunakan pendekatan yaitu : Pendekatan rumus padeluckL= jarak pengereman (meter) =konstanta pengereman =persentase pengereman (%)Pendekatan rumus meindenPendekatan lapangankalibrasipengukurandiPendekataninibertujuan hasiluntukkalibrasi rumusdengan dan hasilmembandingkanpenghitunganpengereman dilapangan dari hasil pengujian .2) Analisa bentuk desain sistem ATP di dalam sarana lokomotif CC201 dan yang dipasang di lapangan, berupa : Uji dan kalibrasi eurobalise Uji system kontrol Uji failsafe3) Analisa ralat hasil percobaan dan standar deviasi dari hasil percobaan dan pengukuran.G. SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan Skripsi ini dibahas dalam beberapa bab, disusun dalam sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang penulisan, maksud dan tujuan, ruang lingkup penulisan, batasan masalah serta sistematika penulisan.BAB II:GAMBARAN UMUM LINTAS DAN KONDISI EKSISTINGMenguraikan persinyalan pada BAB III:gambaran yangumum di sertakeadaan setasiunperalatan Petarukan, kinerjadipakai CC201Menguraikan peralatan cara kerja pengereman darurat lokomotif gambaran pengoperasian kereta api pada lintas tersebut. METODOLOGI PENELITIAN DAN LANDASAN TEORI Menguraikan tentang rencana penelitian, menjelaskan metode pendekatan rumus yang digunakan, menjelaskan pendekatan desain yang akan digunakan. BAB IV : RANCANGAN SISTEM Membahas tentang bentuk desain dari automatic train protection pada sarana kereta api dan yang dipasang di prasarana kereta api. BAB V : PENGUJIAN RANCANGAN SISTEM Membahas tentang hasil uji prototipe automatic train protection, serta analisa failsafe peralatan BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari seluruh penulisan serta saran-saran untuk melengkapi kekurangan yang ada. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRANH. JADWAL PELAKSANAAN Jadwal pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 5 bulan. Untuk lebihjelasnya jadwal penelitian disajikan pada tabel 1 sebagai berikut :