E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

27

description

Ramadhan 1433 H telah tiba, Mari sama-sama berbagi... Alhamdulillah E-magazine Annissa Kamifa telah terbit, Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kita semua para annisaa shelehah ya :) Selamat Ramadhan dan selamat menanam sebanyak-banyaknya amalan..... :)

Transcript of E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Page 1: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1
Page 2: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Assalamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakatuh..

Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena berkat rahmat-Nya lah

Annisaa’ e-magz edisi Ramadhan sudah dapat dipublish dan dinikmati para muslimah

Kamifa khususnya. Shalawat dan salam tak lupa mari kita haturkan pada junjunan kita

Nabi besar Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam. Alhamdulillaah Ramadhan

1433 H saat ini sudah berjalan. Kami dari Annisaa/ keputrian Kamifa mengucapkan

selamat berpuasa, selamat berkarya, selamat beribadah, dan selamat memperindah

hari-hari Ramadhan muslimah semuanya yaa :)

Semoga e-magz ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi muslimah yang

membacanya, semoga juga menjadi amal shalih baik bagi yang menyusun maupun

yang membacanya. Kami yakin, E-magz ini masih belum sempurna, untuk itu, kami

segenap redaksi Annisaa’ Kamifa memohon maaf apabila ada kesalahan dalam

penyusunan maupun publikasi bulletin ini. Kami sangat terbuka menerima kritik dan

saran untuk perbaikan E-magz ini selanjutnya. Silahkan kirim kritik dan saran

muslimah ke 0857 357 838 09

Selamat membaca ya muslimah :) Semoga menjadi inspirasi di bulan penuh inspirasi

ini. Mari kita tunjukkan bahwa muslimah Kamifa tak hanya ‘beauty’ tetapi juga

cerdas, shalihah, dan inspiratif.

“Beauty inside inspiring outside, Annisaa’ Kamifa menunggu cerita Ramadhan-mu

yaaa :) “

Wassalamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakatuh

Tim Redaksi: Annisaa’ Kamifa

Page 3: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

10

14

Page 4: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

engapa ada yang

memilih shalat tarawih

delapan raka’at dan ada

yang memilih dua puluh raka’at.

Mana yang benar? Kenapa nggak

semua muslim mengerjakan shalat

dengan jumlah raka’at yang sama?

Nah, sahabat muslimah, Nabi

Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam

mengajarkan, “Shalatlah kalian

sebagaimana kalian lihat aku shalat”.

Namun, nyatanya di kalangan umat

islam telah terjadi pengkotak-kotakan

hanya gara-gara berbeda raka’at

dalam menunaikan shalat sunnah.

Kalangan awam dalam hal ini

terkadang bingung ketika mendengar

jawaban yang berbeda untuk

pertanyaan atau masalah yang sama,

sehingga tak tahu memilih yang

M

1

Page 5: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

mana. Yang pasti, Allah Maha Kuasa.

Apa saja yang dikehendaki-Nya, dapat

dilakukan-Nya, termasuk mencipta-

kan syari’at dan cara beribadah yang

pasti, bersifat baku, mapan, tuntas,

dan sama sekali tidak membutuhkan

penafsiran atau ijtihad para fakar.

Misalnya qiyamu Ramadan (shalat

tarawih) jumlah raka’atnya

ditentukan, tak boleh diubah-ubah,

misalnya 20 atau 8 raka’at. Kalau

Allah menghendaki, bisa saja

dijelaskan secara tegas, baku, dan

pasti. Kemudian bisa saja Allah

menegaskan bahwa ketentuan

tersebut mutlak. Siapa pun yang tak

memperdulikan atau mengubahnya

pasti akan dihukum di akhirat.

Dengan demikian ulama / fuqaha

(para pakar Islam) tidak perlu

berijtihad dan perbedaan pendapat

tak perlu ada.

Tetapi nyatanya sunnatullah tidak

demikian. Allah tidak mau

menurunkan ketentuan baku dan

kaku serta mutlak seperti itu. Tentu

ada hikmah tersendiri di baliknya.

Seakan-akan perbedaan pendapat

dalam hal jumlah raka’at qiyamu

Ramadan itu disengaja Allah. Begitu

juga perbedaan pendapat dalam

masalah lainnya. Mungkin Allah ingin

menguji iman hamba-Nya. Siapa yang

bersikap tasamuh (lapang dada)

terhadap perbedaan ini dan tak

menjadikannya menjadi penyebab

perpecahan, ia-lah mukmin yang

hanif. Sebaliknya, perbedaan ini juga

bisa dijadikan sebagai alat untuk

saling berpecah belah.

2

Page 6: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Sayangnya, umat islam yang

awam pada umumnya tak siap

berbeda. Bahkan perbedaan sering

disambut dengan sikap yang negatif

seperti perpecahan. Berbeda pada

kalangan yang mampu dan dapat

memberdayakan kemampuan akal,

mereka tak bingung dengan

pebedaan tersebut. Bagi mereka,

perbedaan sepanjang masih ada

dalam koridor islam, merupakan

suatu keniscayaan, andaikata

pemerintahan Islam telah berhasil

ditegakkan, pendapat-pendapat yang

berbeda ini belum tentu dapat

diseragamkan. Sebelum menciptakan

agama Islam, Allah tentu tahu bahwa

pada saatnya, umat Nabi Muhammad

Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam

(sebagian) ada yang retak ukhuwah

hanya karena perbedaan shalat

tarawih.

Sebaiknya kita berbaik sangka

saja pada saudara kita seaqidah. Yang

penting niat dan motivasi kita

menunaikan shalat tarawih ini karena

Allah dan atas dorongan serta

keinginan mencari ridha Allah, seperti

sabda nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa

Sallam, “Siapa menunaikan shalat

malam bulan Ramadan karena iman

dan mencari ridha Allah, maka Allah

akan mengampuni dosanya yang

telah lalu’ (HR. Bukhari Muslim)

Dalam hubungan ini, walaupun

Aisyah Radhiallaahu ‘Anha pernah

mengatakan, “Rasulullah Shallallaahu

‘Alaihi wa Sallam tidak pernah shalat

malam lebih dari sebelas raka’at baik

pada bulan Ramadan maupun pada

bulan lainnya”. namun, sebagian

ulama tertentu berpendapat bahwa

shalat tarawih boleh dilakukan 20, 36,

11, 13 raka’at, maka semuanya baik.

Banyak atau sedikitnya raka’at

tergantung pada panjang atau

pendeknya bacaan ayat. Kalangan

yang memilih delapan mengatakan,

“Kalau karena memilih 20, shalat

dilakukan secara tergesa-gesa, lebih

baik memilih delapan asal tidak

3

Page 7: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

terkesan mengejar target dan

tergesa-gesa.”

Nah, para muslimah yang

shalihah, pada zaman Abu Bakar ash-

shiddieq Radhiallaahu ‘Anhu, shalat

tarawih dengan satu imam tidak

dilakukan (melainkan dilakukan

sendirian). Pada zaman Umar bin

Khattab Radhiallaahu ‘Anhu, Abdul

Rahman bin Abdul Qarai

memberitakan, “Saya pernah keluar

bersama Umar bin Khattab pada

suatu malam bulan Ramadan ke

masjid (Madinah). Didapati dalam

masjid orang-orang menunaikan

shalat tarawih bercerai-cerai, (tidak

disatukan di bawah kepemimpinan

imam shalat), ada yang shalat

sendirian, ada pula yang shalat

dengan beberapa orang di

belakangnya (makmum). Maka

Sayyidina Umar Radhiallaahu ‘Anha

berkata, “Aku akan mempersatukan

orang-orang ini. Kalau disatukan

dengan dipimpin seorang iman

sesungguhnya lebih baik, lebih serupa

dengan shalat Rasulullah”. Maka

orang-orang yang bercerai berai itu

disatukan di belakang seorang imam

bernama Ubai bin Ka’ab. Kemudian

pada suatu malam yang lain, kami

datang lagi ke masjid, lantas kami

melihat orang-orang shalat

berjamaah di belakang seorang

imam. Umar Radhiallaahu ‘Anha

berkata, “Ini adalah bid’ah yang baik”

(Diriwayatkan Imam Bukhari).

Termaktub dalam kitab Al-Muwatta

Imam Malik ; “Dari Malik dan Yazid

bin Ruman, ia berkata : “Manusia

mendirikan shalat tarawih 20 rakaat”.

Nampaknya sahabat-sahabat Nabi

telah diperintahkan oleh Umar untuk

menunaikan shalat tarawih 23 raka’at

(3 rakaat sebagai witir). Dalam pada

itu, ulama-ulama dalam mahzab

Imam Syafi’i, seluruhnya

menfatwakan bahwa rakaat shalat

tarawih adalah 20 raka’at sesuai

dengan fatwa Umar bin Khatab. Imam

Nawawi, Imam Syarbini Al-Khattab

juga memfatwakan hal yang sama,

4

Page 8: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

yakni sahabat-sahabat nabi

mendirikan shalat tarawih pada masa

Umar sebanyak 20 raka’at. Inilah

antara lain alasan dipilihnya 20

raka’at. Harus kami kemukakan

bahwa shalat tarawih 8 raka’at,

rujukannya (dasarnya) jelas yakni

hadis Aisyah Radhiallaahu ‘Anha.

yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari

dan Muslim, Abu Awanah, Abu

Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Malik,

Ahmad dan Baihaqi. Akurasi dan

validitas hadis tersebut sangat

meyakinkan. Antara lain tidak

terdapat dalam sanadnya perawi

yang lemah.

Lalu bagaimana sikap kita?

Tentu kembali kepada tuntunan

Allah, Q.S Al-Ahzab : 21, yang

berbunyi yang artinya, “Sungguh

pada diri Rasulullah kamu dapatkan

uswah (suri tauladan) yang indah,

(yaitu) bagi orang-orang yang

mengharap (rahmat) dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia

banyak menyebut nama Allah.“

Namun andaikata masih ragu

juga (karena hal ini masalah

khilafiyah), beristikharahlah kepada

Allah, setelah melakukan pengajian

semampu kita. Kalau misalnya Allah

memberi kecenderungan 8 raka’at,

laksanakanlah tanpa banyak gugatan,

dan jangan mencela saudara kita

yang memilih 20. Yang penting shalat

itu ikhlas sebagaimana perintah Allah

Subhanahu wa Ta’ala dalam Q.S. Al-

Bayyinah: 5, yang artinya, “Tidaklah

mereka diperintahkan kecuali untuk

mengibadahi Allah dengan

mengikhlaskan agama untuk-Nya.”

Lalu bagaimana dengan sikap

umat Islam yang raka’at shalat

tarawihnya memilih 8 dan memilih

20? Andaikata ada hikmah tersendiri,

apa? bukankah kenyataannya malah

memunculkan perpecahan?

Kita wajib berbaik sangka pada

Allah, bahwa pasti ada hikmah di

balik takdir dari Allah ini. dalam

hubungan ini, Abu Salamah bin Abdur

Rahman pernah bertanya kepada

5

Page 9: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Aisyah, “Bagaimana shalat malam

Rasulullah di bulan Ramadan?”,

Aisyah menjawab, “Rasulullah

Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam tidak

pernah shalat malam lebih dari 11

raka’at baik pada Bulan Ramadan

maupun pada bulan lainnya. Beliau

shalat empat raka’at (tetapi) jangan

tanya baik dan panjangnya,

kemudian shalat lagi empat raka’at

jangan tanya baik dan panjangnya,

kemudian shalat lagi tiga rakaat... “

(HR. Bukhari Muslim).

Dalam hadis ini diketahui

bahwa Nabi shalat tarawih tidak lebih

dari 11 raka’at. Tetapi kalangan yang

memilih ini, jangan dulu bangga dan

merasa tarawihnya lebih baik dari

yang 20 raka’at ya. Sebab Aisyah

Radhiallaahu ‘Anha dalam hal ini

mengatakan ‘jangan tanya baik dan

panjangnya’. Artinya orang yang

memilih 8, yang dicontohnya hanya

sekedar jumlah raka’atnya belum

tentu cara atau kualitas tarawih Nabi

Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam.

Sebaliknya, yang memilih 20, jangan

juga merasa lebih unggul dari yang 8,

karena jumlah raka’atnya lebih

banyak. Kecuali, kalau memang ada

nash dalam Al-Qur’an yang

memastikan bahwa nilai qiyamu

ramadan tergantung pada jumlah

raka’atnya, di mana semakin banyak

raka’at, akan semakin banyak pahala.

Hanya Allah saja yang pasti tahu

secara mutlak ibadah siapa yang lebih

baik. Oleh karena itu, tidak perlu

mengklaim pilihannya lebih baik dan

jangan pula mencela golongan lain

yang berbeda dengan kita. Nah,

muslimah yuk kita gali lagi ilmu fiqih,

agar kita menilai sesuatu dari sudut

pandang yang benar dan luas. Agar

kelak kita bisa mengajarkan kepada

anak-anak kita tentang fenomena

yang ada di sekeliling kita dengan

ilmu dan kebijaksanaan. :)

Disadur dari buku ‘Himpunan Tanya Jawab tentang Ramadhan’ oleh KH. Ali Ya’kub (Abu Luaiy)

dan MH. Maksum Lubis. Penerbit: Pustaka Tarbiatuna, Jakarta, 2004

6

Page 10: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Ramadhan memang Bulan yang penuh Berkah, tapi gimana dong untuk

wanita yang lagi "dapet"? Temen-temen muslimah jangan sedih ya karena ga

bisa ngelakuin ibadah-ibadah wajib kaya puasa dan solat, untuk mengisi

kekosongan ibadah wajib, kita bisa ngelakuin hal-hal lain yang ga kalah

bermanfaat dan Insya Allah pahalanya juga besar! Nah Annissaa punya beberapa

kegiatan yang bisa dilakukan para akhwat yang lagi "dapet" biar tetap bisa dapet

pahala yang banyak juga ;) kegiatan-kegiatan itu adalah:

1. Menyenangkan hati orang yang berpuasa

Nah pas lagi bulan puasa kan biasanya mba yang ngurusin pekerjaan rumah

pulang kampung, terus orang-orang di rumah yang puasa pada lemes tuh,

kita yang ga lagi puasa bisa memanfaatkan kebugaran tubuh yang kita miliki

untuk membantu meningkatkan semangat mereka dengan melakukan

pekerjaan rumah seperti mencuci baju, ngepel rumah, bahkan sampai

7

Page 11: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

nyiram tanaman. Kalo suasana rumah rapi anggota keluarga

kita yang puasa kan jadi senang dan ga ruwet liat rumah

berantakan, jadi kita bisa memberi mereka semangat agar

mereka bisa mengisi harinya tidak dengan tidur saja tapi juga

melakukan aktivitas ibadah yang lain secara bersama-sama di

tengah rumah, seperti ngaji bareng atau saling muroj'ah

(mengulang hafalan Qur’an), atau mendengarkan murrotal

Qur’an. Seperti disebutkan dalam ayat ini, Q.S Al-An’am [6]:

60 “Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya

(pahala) sepuluh kali lipat amalnya”

2. Membuat makanan untuk buka orang yang berpuasa

Orang yang memberikan makanan untuk orang yang berbuka

puasa insya Allah akan mendapatkan pahala seperti orang

yang ia beri makan berbuka alias berpuasa sehari penuh

tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut. Waah

lumayan juga kan kita yang ga puasa tapi bisa mendapatkan

pahala seperti pahala orang yang berpuasa seharian penuh :)

Allah kan Maha Adil, paling tau yang kita butuhkan hehe

3. Saatnya berbakti pada orang tua

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda

bahwa Ridho-nya Allah adalah Ridho-nya orang tua. Orang

tua adalah orang yang paling berhak mendapatkan kebaikan

dari kita, Saat bulan puasa biasanya sebagian besar akhwat SF

pada pulang kampung. Nah dirumah, pada saat orang tua kita

sedang berpuasa kita bisa melakukan hal-hal yang dapat

membuat mereka bahagia dan ridho kepada kita,

seperti misalnya membantu pekerjaan rumah, mengajarkan

adik-adik kita ilmu agama, juga melayani segala kebutuhan

mereka yang pasti masih dalam batas kemampuan kita.

Q.S Al-Isra 17: 23-24 “.. hendaklah berbuat baik kepada kedua

orang tuanya dengan sebaik-baiknya...”

8

Page 12: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

4. Memperbanyak ilmu agama

Saat orang lain sedang melaksanakan ibadah-ibadah yang kita

tidak bisa kerjakan, kita punya waktu untuk memperbanyak

wawasan kita mengenai ilmu agama, seperti membaca buku-

buku yang berkaitan dengan ilmu fiqih, atau pun buku-buku

yang dapat menambah keimanan dan keyakinan kita

terhadap Allah SWT, dan juga bisa loh denger radio-radio

islami yang menyuguhkan program-program keilmuan.

HR. Ibnu Majah “Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap

Muslim (orang Islam)”

5. Perbanyak Sedekah

Setiap amalan yang dilakukan pada bulan Ramadhan

pahalanya akan digandakan hingga beberapa kali lipat

daripada pahala saat dilakukan diluar bulan Ramadhan. Nah

sedekah adalah salah satu amalan yang dapat dilakukan

kapan saja tanpa terhalang apakah kita sedang "dapet" atau

tidak, nah dengan bersedakah kita dapat membantu saudara

kita yang kurang mampu juga bisa mendapatkan pahala

sedekah yang berkali-kali lipat daripada hari biasanya.

Q.S Al-Baqarah [2]: 261 “Perumpamaan (nafkah yang

dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya

dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang

menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.

Allah melipat gandakan (ganjaran).”

HR. Tirmidzi “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada

bulan Ramadhan.”

Referensi : Berbagai Sumber

9

Page 13: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

erdasarkan Riwayat Bukhari yang dikisahkan Siti Aisyah Radhiallaahu

‘Anha, Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam membagi bulan

Ramadhan menjadi dua fase, yaitu dua puluh hari pertama dan sepuluh

hari terakhir. Di penghabisan bulan Ramadhan, Rasulullah Shallallaahu

‘Alaihi wa Sallam akan meningkatkan ibadahnya. Dua puluh hari pertama ibadah

intensif dan sepuluh hari terakhir Rosulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam

“tancap gas” dalam beribadah.

Nah, sebenernya ada apa sih di

10 hari terkhir Ramadhan? Apa

spesial karena kita lebih menghayati

saat-saat perpisahan dengan bulan

yang penuh berkah ini? Ya, tentu.

Tapi.. bukan hanya hal itu aja. Di 10

malam terakhir ini, ada malam

Lailatul Qadar. Udah nggak asing

lagi kan dengan istilah ini?

Para muslimah yang cantik nan

shalihah pada sepuluh hari

terakhir ini memang dianjurkan

untuk meningkatkan ibadah karena

selain menjelang penghabisan bulan

B

10

9

10

Page 14: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Ramadhan, di sepuluh hari terakhir

juga ada peristiwa yang begitu luar

biasa yaitu Lailatul Qodar. Pada saat

ini, pahala amalan bagi mereka yang

beribadah akan sangat luar biasa

yaitu sama dengan beribadah

selama 1000 bulan.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa

Sallam menjelaskan keutamaan

lailatul qodar dalam beberapa

haditsnya. Lailatul Qadar itu terjadi

pada sepuluh malam terakhir di

bulan Ramadhan, sebagaimana

sabda Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa

Sallam, “Carilah lailatul qadar pada

sepuluh malam terakhir dari bulan

Ramadhan” (HR. Bukhari).

Dalam hadits lain disebutkan,

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa

Sallam bersabda, “Di bulan

Ramadhan ini terdapat lailatul

qadar yang lebih baik dari 1000

bulan. Barangsiapa diharamkan dari

memperoleh kebaikan di dalamnya,

maka dia akan luput.”

Allah Ta'ala berfirman :

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan" (QS. Al

Qadar: 3) Nabi shallallahu 'alaihi wa

sallam bersabda : "Barangsiapa melaksanakan

shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."(HR. Bukhari no. 1901), dan

"Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan". (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

"Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR. Bukhari no. 2017)

Jadi selama bulan Ramadhan

ini Rosulullah Shallallaahu ’Alaihi wa

Sallam semakin giat melaksanakan

ibadah dan lebih giat lagi menjelang

10 hari terakhir. Para sahabat pun

turut meneladaninya. Mereka

ramai-ramai memakmurkan masjid

terutama pada sepuluh hari

11

Page 15: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

terakhir. Lalu bagaimana dengan

kita?

Sepuluh hari terakhir

Ramadhan adalah saat-saat paling

heboh pergi beli baju lebaran dan

segala pernak perniknya.

Nah, yang tak kalah hebohnya

adalah kesibukan membuat kue

lebaran. Tak jarang bikin kue

lebaran itu dilakukan dari pagi,

siang, sore, hingga malam. Tilawah

pun perlahan-lahan ditinggalkan

atau setidaknya berkurang. Malam-

malam yang mestinya digunakan

untuk i’tikaf atau ibadah lainnya jadi

tercuri oleh setoples kue kering

lebaran. Lalu, bagaimana cara

menyikapinya?

Menyiapkan jamuan untuk

keluarga tentu saja hal yang sangat

baik apalagi menyambut hari Raya

Idul Fithri di mana semua keluarga

berkumpul. Agar kita bisa

memaksimalkan bulan Ramadhan

khususnya 10 hari terakhir, kita bisa

menyiapkan segala keperluannya

jauh sebelum Ramadhan tiba atau

beberapa pekan sebelum Ramadhan

tiba. Ada keuntungan tersendiri

menyiapkan keperluan ini jauh-jauh

hari karena biasanya harga bahan

pokok akan melonjak drastis di

bulan Ramadhan. Ini bisa dilakukan

untuk makanan kue kering yang

biasanya tahan lebih lama.

Bagaimana kalau tidak sempat

membuat kue sebelum Ramadhan

atau kita akan membuat kue bolu

yang cepat waktu kadaluarsanya?

Kalaulah kita terpaksa harus

membuat kue di bulan Ramadhan

12

Page 16: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

khususnya di 10 hari terakhir kita bisa mensiasatinya dengan beberapa cara

berikut:

1. Jangan memforsir diri. Membuat kue pada rentang pagi hingga sore hari saja

rasanya sudah cukup, jangan sampai kita terlalu lelah agar kita bisa tetap

beribadah juga di malam harinya dan bisa beri’tikaf atau memperbanyak ibadah

dalam menjemput malam Lailatul Qadar.

2. Jadikan saat-saat membuat kue menjadi lebih bermakna. Membuat kue tidak

hanya sekedar membuat kue, kita bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus

yang bernilai ibadah seperti: berdzikir di dalam hati, mengulang-ulang hafalan

Qur’an sambil nunggu mixer mengaduk adonan misalnya, juga tilawah saat

menunggu kue di oven. Atau sambil mencetak kue, kita bisa mendengarkan

murrotal Qur’an. Yang terpenting,, niatkan segala aktivitas sebagai ibadah yang

ber-nilai di sisi-Nya.

3. Lakukan sesingkat mungkin namun bertahap. Kalaulah kita bisa membuat

kue dalam waktu beberapa jam saja, maka usahakan hal itu. Jangan sampai

waktu membuatnya menjadi lebih lama karena sibuk mengobrol apalagi

menggosip. Membuat kue bisa dilakukan berselang tidak perlu beberapa hari

berturut-turut agar tubuh tetap fit.

4. Membeli kue jadi di swalayan mungkin bisa menjadi pilihan lain agar kita

bisa tetap fokus ibadah. Pilih kue yang terjamin aman dan tentunya halal.

Banyak yang bisa didapatkan dengan harga murah.

So, Sobat muslimah, jangan sampai kita kehilangan keutamaan Lailatul Qadar

hanya karena kesibukan membuat kue ya. Tentu saja yang utama adalah

menyiapkan segalanya sebelum Ramadhan tiba, tapi bila memang kita baru

senggang dan harus membuatnya sendiri di bulan suci ini jangan lupa mengisinya

dengan ibadah-ibadah yang bisa kita lakukan bersamaan dan tetaplah fokus

dengan Ramadhan kita. Wallaahu A’lam bishshawab Referensi : Berbagai sumber

13

Page 17: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Selama bulan suci Ramadhan, kita – umat muslim, diwajibkan

untuk berpuasa tidak makan dan minum dari terbit fajar sampai tenggelam

matahari. Banyak yang menggunakan alasan tubuh lemas karena kurang makan,

sehingga berakibat terhadap menurunnya produktivitas kerja sehari-hari.

Dengan alasan tersebut, kemudian timbul perilaku tidak sehat yang dilakukan

tanpa sadar dan menjadi kebiasaan selama berpuasa. Agar tidak lemas, timbul

kebiasaan makan sahur yang banyak dilanjutkan dengan makan berlebihan saat

berbuka, kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayuran, tidur seharian sampai

tidak berolahraga. Akibatnya, tanpa disadari berat badan terus meningkat dan

kondisi tubuh menjadi kurang fit. Wah, masa sih? Hayoo ngaku..

Nggak mau seperti itu kan, super muslimah? Eh, tapi ada tips-tips supaya tetep

bugar selama berpuasa lhoo. Mau tau? Okay, keep reading it! :D

14

Page 18: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Perhatikan Asupan Pola

Makanmu!....

Ahli Gizi Klinis, dr Samuel Oetoro,

SpGK, menjelaskan bahwa selama

berpuasa, kadar energi/ gula darah

dalam tubuh rendah karena tidak ada

asupan sumber energi, yakni

karbohidrat. Bagi kamu, super

muslimah yang berpuasa dan tetap

menjalankan aktivitas tinggi,

cadangan energi yang cukup pastinya

sangat dibutuhkan. Kuncinya,

menjaga kadar karbohidrat dalam

darah tetap stabil dan tidak menurun

drastis.

Meskipun saat berpuasa gula darah

cenderung akan turun, namun

dengan mengatur makan dan minum

saat sahur dan berbuka puasa,

sumber energi bisa tersimpan dengan

baik dalam tubuh. Pengaruhnya,

aktivitas sepanjang hari tidak

terganggu karena cadangan energi

masih membuat tubuh segar hingga

berbuka.

Puasa sebenarnya cuma

memindahkan waktu makan kok.

Bener kan? dari sarapan-makan

siang-makan malam, menjadi sahur-

buka puasa. Pembagian makan

selama puasa adalah 50 persen saat

berbuka dan sesudah salat magrib, 10

persen setelah salat tarawih, dan 40

persen pada waktu sahur.

Pedoman minum minimal 8 gelas

sehari juga berlaku saat kita berpuasa

lhoo. Minumlah 3 gelas di waktu

sahur dan 5 gelas lagi saat berbuka

15

Page 19: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

sampai sebelum tidur. Bila perlu,

minum minuman isotonik bervitamin

di antara waktu-waktu itu.

Saat Sahur:

Jangan tinggalkan makan sahur

karena sahur yang baik membuat

puasa tidak terasa berat. Saat

menunaikan ibadah sahur,

sahurlah dengan makanan yang

berimbang gizinya. Penuhi

kebutuhan sesuai aktivitas kamu,

tapi nggak berlebihan. Makanlah

makanan yang mengandung

sumber karbohidrat kompleks (50-

60%), protein (10-20%), dan lemak

sehat (20-25%), ditambah vitamin

dan mineral dari sayur dan buah,

bila perlu konsumsi suplemen

vitamin.

Mengonsumsi karbohidrat

kompleks membuat penyerapan di

saluran cerna lebih lambat

sehingga tak mudah lapar. Sumber

karbohidrat kompleks bisa

didapatkan dari nasi merah,

kentang yang dimakan dengan

kulitnya, atau roti gandum.

Hindari karbohidrat simpleks

seperti tepung dan gula –

termasuk teh manis. Jika banyak

makan manis, kadar gula darah

memang akan melonjak naik

namun akan cepat turun kembali,

sehingga siang menjelang sore

tubuh sudah mulai lemas.

Sedangkan makanan dengan kadar

protein tinggi akan tinggal di

lambung lebih lama. Makanan

berprotein tinggi perlu proses

pencernaan dan penyerapan yang

lebih lama bila dibandingkan

dengan makanan berkarbohidrat

tinggi, sehingga kita tidak cepat

merasa lapar.

Hindari konsumsi lemak jenuh

(kolesterol tinggi), seperti: kuning

telur, cumi, udang, kepiting, atau

jeroan. Hindari pula gorengan

karena akan membuat cepat haus.

Vitamin yang penting dikonsumsi

setiap hari adalah vitamin A, B,

dan C. Tapi kalau kamu sudah

makan buah berwarna kuning atau

merah, sayur berwarna hijau tua,

kacang-kacangan, maka tak perlu

khawatir kekurangan vitamin

tersebut. Selain vitamin dan

mineral, serat yang terkandung

dalam buah dan sayuran

bermanfaat memperlancar buang

air besar (BAB). Keluhan susah

BAB sering terdengar di awal-awal

puasa.

Saat Sahur:....

16

Page 20: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Tak hanya vitamin, kalsium juga

merupakan nutrisi penting yang

harus diperhatikan saat puasa.

Kekurangan kalsium menyebabkan

lesu dan menurunkan daya tahan

tubuh. Kebutuhan kalsium orang

usia 19-50 tahun adalah 1000

miligram per hari. Namun

kenyataannya, asupan kalsium

orang Indonesia hanya sekitar

260-300 miligram per hari. Asupan

minim itu pastinya akan lebih

minim lagi pada saat puasa. Oleh

karena itu, minum susu tinggi

kalsium sangat dianjurkan untuk

kebutuhan tubuhmu, terutama

saat menjalani ibadah puasa.

Menjelang imsak, tambah lagi

asupan sumber energi karbohidrat

kompleks dari buah berserat

tinggi, seperti apel atau pir. Buah

ini bisa dimakan langsung atau

diblender (sari buah diminum

bersama ampasnya) bersama

kulitnya agar penyerapan oleh

tubuh berlangsung perlahan dan

menstabilkan gula darah. Pilihan

buah lain bisa juga diganti dengan

pisang atau jeruk dengan dimakan

langsung, sangat bermanfaat pada

saat kamu buru-buru sahur

menjelang imsak.

Jangan lupa minum air

secukupnya untuk mencegah

dehidrasi tubuh selama aktivitas

seharian. Minumlah air putih tiga

hingga empat gelas hingga waktu

imsak.

Bagi penderita sakit lambung

makanan yang sebaiknya dihindari

adalah ketan, mie, daging

berlemak, ikan dan daging yang

diawetkan, sayuran mentah,

sayuran berserat, minuman yang

mengandung soda, dan bumbu

yang tajam (cuka, cabai, asam).

Jenis makanan tersebut bisa

17

Page 21: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

menimbulkan gas yang

berpengaruh meningkatkan

produksi asam lambung.

Saat Berbuka:....

Saat datang waktu berbuka, kadar

gula darah semakin rendah.

Sebaiknya segera berbuka untuk

meningkatkan kembali energi agar

tubuh tidak lemas. Kamu masih

ingin menjalankan ibadah shalat

tarawih dengan tubuh segar,

bukan?

Jangan langsung minum air dingin

atau es, sebaliknya biasakanlah

berbuka dengan minuman yang

hangat. Perut yang kosong bisa

menjadi kembung bila kamu

langsung berbuka puasa dengan

air dingin, karena asam lambung

dalam tubuh kita akan terbentuk

semakin banyak.

Berbukalah secukupnya. Jangan

menjadikan berbuka sebagai ajang

balas dendam setelah berpuasa.

Jika berbuka puasa berlebihan

akan menyebabkan kekenyangan

dan malas melakukan ibadah lain

di bulan puasa, yakni Shalat

Tarawih. Nggak dapat pahala deh..

Selain itu makan berlebih juga

tidak baik untuk kesehatan. Nabi

Muhammad saja mencontohkan

berbuka dengan 3 biji kurma dan

segelas air putih.

Makan dan minum yang manis

saat berbuka sangat dianjurkan,

namun pilih makanan dan

minuman yang sehat. Kamu bisa

mengganti teh manis atau kolak

dengan jus buah (sari buah). Pilih

buah tanpa serat karena tubuh

butuh penyerapan yang cepat

untuk menaikkan kadar gula

darah, yakni buah yang banyak

airnya seperti jeruk, melon, dan

semangka.

18

Page 22: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Berbuka puasa hendaknya

dilakukan secara bertahap dan

tidak terburu-buru agar lambung

tidak terlampau berat karena

lambung membutuhkan ruangan

kosong untuk mencerna makanan.

Beristirahatlah kurang lebih satu

jam (shalat maghrib) sebelum

menyantap hidangan berbuka

yang telah dihidangkan Untuk

meringankan kerja pencernaan,

kunyah makanan dengan baik.

Selain lebih banyak mengkonsumsi

sayur, buah, dan daging tanpa

lemak, pengolahan makanannya

pun sebaiknya jangan digoreng.

Ingat, jangan mengkonsumsi

makanan berlebihan dan makanan

asinan.

Buat yang hobi ngemil, bisa

menyiapkan camilan berupa buah-

buahan atau roti yang dimakan

setelah salat tarawih. Konsumsi

buah dan sayur yang mengandung

karbohidrat kompleks dengan

dimakan langsung atau diblender

besama kulitnya (bukan dijus),

seperti saat sahur.

Jangan lupa minum empat sampai

lima gelas air putih saat berbuka

hingga menjelang tidur.

Bagi mereka yang berat badannya

melebihi berat badan ideal,

sebaiknya selama berpuasa pun

tetap menghindari makanan yang

tinggi kolesterolnya, misalnya

lemak hewan, margarin, mentega.

Selain itu, sebaiknya kamu

menghindari makanan yang

manis-manis, seperti dodol, sirup,

cokelat, kue tar, es krim.

19

Page 23: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Sedang bagi mereka yang terlalu

kurus, selama berpuasa sebaiknya

menambah porsi susunya dan

menghindari makanan yang sulit

dicerna seperti sayuran berserat

kasar (daun singkong, daun

pepaya).

Bagi mereka yang berusia lanjut,

aturlah pola makan saat berbuka

puasa juga secara bertahap.

Makanlah jumlah yang lebih

sedikit, namun dilakukan

beberapa kali.

Perhatikan Pola Aktivitasmu!....

Lho, kok melakukan aktivitas? Kita

kan sedang puasa..

Hey, puasa bukan ajang untuk

bermalas-malasan. Seharusnya

puasa menjadi upaya memperoleh

kesehatan baik jasmani maupun

rohani, serta untuk peningkatan

ibadah bagi umat Islam. So, tetap

lakukan aktivitas, hanya dikurangi

sedikit beban kerjanya akan

membuat kita lebih sehat.

Pada bulan puasa, waktu tidur

berubah menjadi cenderung tidak

teratur, karena kita tersugesti

tidak makan dan minum seharian.

Kita merasa lemas dan tak ada

gairah untuk melakukan aktivitas.

Ditambah dengan waktu tidur

yang terpotong kala sahur,

membuat kita merasa butuh

tidur? Ya. Dan boleh-boleh saja

tidur siang. Lagi pula saat puasa,

tidur merupakan ibadah, bukan?

Namun terlalu banyak tidur pun

tak baik, karena justru akan

membuat tubuh lemas. Jadi, tidur

siang cukup untuk mengganti

waktu tidur saat terpotong untuk

sahur, jangan terlalu lama, apalagi

sepanjang hari.

Setelah makan sahur maupun

berbuka puasa jangan langsung

tidur karena tubuh memerlukan

waktu untuk mencerna makanan.

Sebaiknya, sahur dilakukan

berdekatan waktu imsak, setelah

itu langsung sholat Subuh. Selesai

itu, kamu bisa menyiapkan busana

kuliah yang akan kamu pakai hari

20

Page 24: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

itu. Segera pula siapkan

perlengkapan dan aksesorisnya,

hoho B)

Senam ringan selama 15 menit

setelah sahur juga membantu

membangunkan saraf tubuh agar

tidak kembali mengantuk.

Saat minggu pertama puasa tubuh

akan bereaksi (terjadi stres fisik),

karena jika kita tidak

membiasakan diri puasa di hari

selain bulan ramadhan akan

membuat tubuh kita cepet merasa

lelah, lesu, pusing, dan

mengantuk. Kalau hal ini

menimpamu, sebaiknya jangan

dipaksakan meneruskan

pekerjaan, istirahatlah sejenak.

Aturlah kegiatan dan pekerjaan

sesuai kemampuan saat berpuasa

karena tubuh harus melakukan

penyesuaian atau adaptasi. Jangan

memaksakan diri, tapi jangan pula

puasa dijadikan alasan tidak bisa

berpikir dan menurunkan

produktivitas.

Meskipun saat puasa asupan

energi yang masuk ke tubuhmu

berkurang, bukan berarti kamu

harus mengurangi aktivitasmu

dengan drastis pula. Karena

dengan tidak melakukan apa-apa

sepanjang hari justru membuat

puasamu semakin terasa berat.

Tetap lakukan rutinitas seperti

biasa, kurangi aktivitas beratnya

saja.

Jika kamu biasanya rutin

berolahraga, jangan tinggalkan.

Tetap lakukan berolahraga, karena

justru akan menambah kebugaran

saat puasa. Baiknya olahraga

dilakukan beberapa jam sebelum

berbuka, dengan durasi yang

singkat dan beban yang ringan

saja.

Ngabuburit atau bahasa bekennya

mengisi waktu luang saat

berpuasa. Cari cara ngabuburit

yang bermanfaat, misalnya

bersepeda keliling kota. Asyik,

sehat dan menyenangkan deh :D

Bila menderita sakit dan puasa

akan memberikan dampak buruk

pada kesehatan tubuh,

konsultasilah dengan dokter

apakah boleh berpuasa atau tidak.

Ada keringanan bagi mereka yang

tidak bisa berpuasa dengan

melakukan fidyah atau amalan

lainnya pada saat bulan Ramadan.

Satu lagi, perbanyak shalat sunnah

(duha, rowatib, tahiatul masjid,

21

Page 25: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

dll) di bulan puasa, karena shalat

dapat menenangkan jiwa kita, dan

air wudhu akan membuat kita

segar dan merelaksasi syaraf.

Perhatikan Tampilan Wajahmu!....

Rahasia wajah tetap segar adalah

rajin membersihkan wajah.

Apalagi setelah seharian

beraktivitas, debu dan kuman

pasti ‘menempel’ di wajah. Agar

kamu terjauh dari wajah kusam

dan muka berjerawat, biasakan

membersihkan wajah. Memakai

toner mengurangi dehidrasi,

begitu pula dengan memakai

pelembab yang banyak

mengandung air. Hitung-hitung

pengganti ‘minuman’ kulit.

Pakailah bedak dasar tipis-tipis

dan merata ke seluruh wajah.

Diamkan beberapa menit, setelah

itu baru bubuhkan bedak. Dasar

make-up ini menjadi kunci

penampilanmu agar tetap segar

dan tahan lama sekaligus

membuat wajahmu tidak terlihat

cepat kuyu.

Sebagian besar dari wanita

percaya bahwa maskara mampu

membuka sinar mata dan

membuat mata kelihatan ‘hidup’.

Maskara juga bisa ’menipu’ agar

mata terlihat tetap cerah.

Selama puasa, bibirmu jadi mudah

kering dan pecah-pecah, pakailah

lipgloss karena vitamin di

dalamnya bikin bibir tetap

lembab. Tentunya asal tidak bolak-

balik dijilat :P

Tidak ada alasan untuk tidak

tersenyum selama puasa karena

rasa lemasmu. Senyum diyakini

bisa menarik/ meregangkan otot-

otot wajah (senam wajah ringan),

sehingga penampilanmu dapat

selalu memancarkan kesegaran.

Keep smiling!

22

Page 26: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

Perhatikan Kesegaran Mulutmu!....

Bau mulut sering menjadi keluhan

saat menjalani ibadah puasa. Bau ini

sebenarnya terjadi karena mulut

mengalami kekeringan akibat air liur

berkurang atau kurang melakukan

aktivitas berkunyah selama 14 jam,

sehingga bau mulut akan menjadi

tidak segar. Artinya, bau mulut yang

ditimbulkan bukan akibat bau mulut

yang disebabkan oleh adanya

kelainan organ.

Bau mulut akibat kelainan organ,

umumnya terjadi akibat kelainan

pada rongga mulut, Telinga Hidung

dan Tenggorokan (THT), saluran

pernafasan atau saluran pencernaan.

Tapi sebagian besar penyebab bau

mulut, sebenarnya akibat kelainan

pada rongga mulut.

Bau mulut sebenarnya dapat

diminimalkan selama berpuasa

dengan tetap memperhatikan

kebersihan mulut dan mengkonsumsi

makanan, minuman dan buah-

buahan yang baik untuk kebersihan

mulut. Jika ada masalah dengan

kesehatan mulut segera

konsultasikan dengan dokter gigi

sehingga keadaan bau mulut tidak

berlanjut. Untuk menjaga mulut tetap

sehat selama berpuasa, berikut

beberapa tips kesehatan mulut yang

harus selalu di perhatikan:

1. Pelihara kebersihan mulut dengan

menggosok gigi dan lidah setelah

sahur dan berbuka. Jangan

menunda gosok gigi untuk tidur

terlebih dahulu setelah sahur.

2. Gunakan benang gigi (dental floss)

untuk membersihkan sela-sela gigi

yang tidak terjangkau dengan sikat

gigi.

3. Minum air putih sebanyak 8-10

gelas selama saat berbuka dan

saat sahur.

4. Konsumsi sayur-sayuran dan

buah-buahan selama berbuka dan

sahur terutama yang banyak

mengandung air.

5. Nggak ngerokok kan?... Bener

banget, mau puasa atau nggak

puasa memang nggak boleh

ngerokok Selain memperburuk

kebersihan mulut, rokok juga

menimbulkan aroma yang tidak

sedap.

23

Page 27: E magz Annisaa Kamifa Edisi 1

6. Jika ada masalah dengan gigi selama berpuasa, segera kontrol kepada dokter

gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

7. Hindari makanan yang berorama tajam seperti bawang, petai, jengkol dan

durian.

8. Hindari makanan yang lengket di gigi seperti coklat, es krim, biskuit dan kue

basah lainnya. Jika tetap ingin mengkonsumsi makanan tersebut, segera

berkumur atau dibersihkan agar makanan tersebut tidak menempel pada gigi

dalam waktu yang lama.

Berpuasa menyehatkan, apalagi dengan asupan

yang sehat. Selamat berpuasa

Sampai Jumpa di Buletin

Annisaa Kamifa edisi

berikutnya yaaa . .

24