e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243...
Transcript of e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243...
e-Journal
Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science
email: [email protected]
email: [email protected]
e-journal FAPET
UNUD Universitas
Udayana
Elektronik Jurnal Ilmu Peternakan Tropis
dipublikasikan oleh:
Fakultas Peternakan Universitas Udayana
Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1
Telp. 0361-235231/222096
email: [email protected]
email: [email protected]
Volume Nomor Tahun Halaman
3 2 2015 216 – 442
SUSUNAN DEWAN REDAKSI
E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA
KETUA EDITOR
I Made Mudita, S.Pt., MP
EDITOR
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS
Prof. Ir. I Gusti Lanang Oka, M.Agr., Ph.D
Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS
Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS
Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, Msi
Eny Puspani, SPt., Msi
I Wayan Wirawan, SPt., MP
Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi
ALAMAT REDAKSI:
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleksLantai 1
Telp. 0361- 222096 / 235231
Email: [email protected]
Email: [email protected]
Vol 3, No 2 (2015)
E-Journal Peternakan Tropika Vol 3 No 2
t i k e t k e r e t a t o k o b a g u s b e r i t a b o l a t e r k i n i a n t o n n b A n e k a K r e a s i R e s e p M a s a k a n I n d o n e s i a r e s e p m a s a k a n m e n g h i l a n g k a n j e r a w a t v i l l a d i p u n c a k r e c e p t e n b e r i t a h a r i a n g a m e o n l i n e h p d i j u a l w i n d o w s g a d g e t j u a l c o n s o l e v o u c h e r o n l i n e g o s i p t e r b a r u b e r i t a t e r b a r u w i n d o w s g a d g e t t o k o g a m e c e r i t a h o r o r
Diplublikasikan oleh Fakultas Peternakan Tropika vol 3 no 2
Daftar Isi
Volume I No. 1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETERNAK DALAM MELAKUKAN USAHA PETERNAKAN SAPI BALI DI DESA PENUKTUKAN,
KECAMATAN TEJAKULA,KABUPATEN BULELENG
Dewi NL.Y.A, Suparta IN., Inggriati NW.T 216-232
EFEKTIVITAS EDIBLE COATING DARI GELATIN KULIT CEKER PADA BAKSO AYAM SELAMA PENYIMPANAN
SARI S. T., I N. S. MIWADA, M. HARTAWAN 233-243
KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BERBASIS LIMBAH PERTANIAN TERFERMENTASI INOKULAN
DARI CAIRAN RUMEN DAN RAYAP (Termites)
NUGRAHA I K. P., I K. SUMADI, I M. MUDITA, I W.
WIRAWAN
244-258
PENGARUH PENAMBAHANPROBIOTIK STARBIODALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PRODUKSI AYAM BROILER
ANTARI L. Y. S., I N. T. ARIANA, N. W. SITI 259-270
PENINGKATAN PEMBERIAN GAMAL SEBAGAI SUMBER RUMEN DEGRADABLE PROTEIN (RDP) DALAM RANSUM YANG
MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP UTILITAS NITROGEN
SAPI BALI
Pramusinto F.D, Suryani N.N, Budiasa IK.M 271-280
KARKAS KELINCI YANG DIPELIHARA PADA TINGKAT HUNIAN BERBEDA DAN DIBERI RANSUM DENGAN IMBANGAN ENERGI
SERTA PROTEIN BERBEDA
Saputra E.D, Nuriyasa IM., Ardika I.N 295-309
STUDI JENIS-JENIS PAKAN DAN KANDUNGAN NUTRIEN DARI SAMPAH KOTA SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI BALI DI AREA
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH PEDUNGAN
MURIANTINI N.M, N.L.P SRIYANI, I.N.T ARIANA 281-294
PENGARUH PEMBERIAN RANSUM YANG MENGANDUNG
SUPLEMEN BERPROBIOTIK TERHADAP ORGAN DALAM ITIK BALI JANTAN UMUR 8 MINGGU
Suda IN., Dewi G.A.M.K, Wijana IW. 310-323
BERAT POTONG DAN OFFAL EXTERNAL ITIK BALI JANTAN YANG
DIBERI RANSUM NONKONVENSIONAL BERBIOSUPLEMENTASI RUMEN SAPI BALI
Sucahya D.G.I, Dewi G.A.M.K, Siti N.W 338-352
RESPONS PERTUMBUHAN ITIK BALI JANTAN UMUR DUA SAMPAI
DELAPAN MINGGU YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG BIOSUPLEMEN
WIBAWA I M. A. S, G. A. M. K. DEWI, I W. WIJANA 324-337
PENGARUH PROBIOTIK STARBIO DALAM RANSUM KOMERSIAL
TERHADAP RECAHAN KARKAS AYAM BROILER
Vidyani N.G.A.K.R, Ariana IN.T, Wiyana K.A 353-365
PENGARUH BIOSUPLEMEN ISI RUMEN SAPI BALI PADA RANSUM
TERHADAP BERAT DAN KOMPOSISI FISIK KARKAS ITIK BALI JANTAN
SUHENDRA I P. N. D., G. A. M. KRISTINA DEWI, N W. SITI 366-385
METABOLIT RUMEN SAPI BALI YANG DIBERIKAN RANSUM
TERFERMENTASI DENGAN INOKULAN YANG DIPRODUKSI DARI CAIRAN RUMEN SAPI BALI DAN RAYAP
Dioksa IM.R, Mudita IM., Wibawa A.A.P.P, Wirawan IW. 386-404
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT BENGGALA (Panicum
maximum cv Trichoglume) PADA BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK
WIDANA G. A. A, G. K. RONI, A. A. A. S. TRISNADEWI 405-417
PENGARUH PENAMBAHAN STARBIO DALAM RANSUM TERHADAP
DIMENSI TUBUH LUAR DAN BERAT BADAN BABI LANDRACE PERSILANGAN
Jaya IG.A.D, Ariana IN.T, Oka A.A 418-429
KANDUNGAN NUTRIEN DAN POPULASI MIKROBA INOKULAN
YANG DIPRODUKSI DARI LEVEL CACING TANAH (Lumbricus rubellus) BERBEDA
PERMANA PUTRA I K., I N. S. SUTAMA., I M MUDITA 430-442
eeee----JournalJournalJournalJournal
Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika
eeee----journal journal journal journal
FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD
PENINGKATAN PEMBERIAN
DEGRADABLE PROTEIN (
MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP
UTILITAS
PRAMUSINTO, F. D., N
Program Studi Peternakan,
E-mail :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui utilitas nitrogen pada sapi
yang diberi gamal sebagai
mengandung jerami padi.
(RAK) terdiri dari 4 perlakuan ransum
ulangan. Berat badan sapi bali jantan yang digunakan 181
perlakuan ransum adalah
10% kaliandra + 30% konsentrat; (B) : 30% rumput gajah + 10% jer
20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (C) : 15% rumput gajah + 20%
jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (D) : 0% rumput
gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat. Peuba
yang diamati adalah B
Protein Efisiensi Ratio (PER). Hasil penelitian
perlakuan C (17,70%) nyata berbeda (P<0,05) dibanding perlakuan A, tetapi
berbeda tidak nyata (P>0,05) dibanding perlakuan B dan
g/ekor/hari) nyata lebih tinggi (P<0,05) di
berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan D.
tertinggi di antara semua perlakuan (A, B, dan D), namun berbeda tidak nyata
(P>0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diambil
kesimpulan bahwa peningkatan pemberian
yang mengandung 20%
konsumsi N, retensi N, NNU, dan PER pada sapi bali, kecuali BV yang
memberikan pengaruh tidak nyata.
Kata kunci: gamal, rumen degradable protein,
JournalJournalJournalJournal
Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaJournal of Tropical Animal Science
email: [email protected]
email: [email protected]
271
PENINGKATAN PEMBERIAN GAMAL SEBAGAI SUMBER
DEGRADABLE PROTEIN (RDP) DALAM RANSUM YANG
MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP
UTILITAS NITROGEN SAPI BALI
PRAMUSINTO, F. D., N N. SURYANI, DAN I K.M. BUDIASA
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana
mail :[email protected], HP: 082247348962
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui utilitas nitrogen pada sapi
yang diberi gamal sebagai rumen degradable protein (RDP) dalam ransum yang
mengandung jerami padi.Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok
(RAK) terdiri dari 4 perlakuan ransum dengan 3 kelompok berat badan sebagai
ulangan. Berat badan sapi bali jantan yang digunakan 181 – 265 kg. Keempat
perlakuan ransum adalah (A) : 45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal +
10% kaliandra + 30% konsentrat; (B) : 30% rumput gajah + 10% jer
20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (C) : 15% rumput gajah + 20%
jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (D) : 0% rumput
gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat. Peuba
Biological Value (BV), Net Nitrogen Utilization
Protein Efisiensi Ratio (PER). Hasil penelitian menunjukkan
perlakuan C (17,70%) nyata berbeda (P<0,05) dibanding perlakuan A, tetapi
berbeda tidak nyata (P>0,05) dibanding perlakuan B dan D. PER perlakuan C (1,14
nyata lebih tinggi (P<0,05) dibanding perlakuan A dan B, namun
berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan D. BV perlakuan C (25,61%)
tertinggi di antara semua perlakuan (A, B, dan D), namun berbeda tidak nyata
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diambil
kesimpulan bahwa peningkatan pemberian 25% gamal sebagai RDP dalam ransum
20% jerami padi mampu memberikan pengaruh nyata terhadap
konsumsi N, retensi N, NNU, dan PER pada sapi bali, kecuali BV yang
memberikan pengaruh tidak nyata.
rumen degradable protein, utilisasi N, sapi bali
Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science
Universitas Universitas Universitas Universitas
UdayanaUdayanaUdayanaUdayana
GAMAL SEBAGAI SUMBER RUMEN
DALAM RANSUM YANG
MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP
K.M. BUDIASA
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana,
, HP: 082247348962
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui utilitas nitrogen pada sapi bali
(RDP) dalam ransum yang
Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok
dengan 3 kelompok berat badan sebagai
265 kg. Keempat
(A) : 45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal +
10% kaliandra + 30% konsentrat; (B) : 30% rumput gajah + 10% jerami padi +
20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (C) : 15% rumput gajah + 20%
jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (D) : 0% rumput
gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat. Peubah
Net Nitrogen Utilization (NNU), dan
menunjukkan bahwa NNU
perlakuan C (17,70%) nyata berbeda (P<0,05) dibanding perlakuan A, tetapi
D. PER perlakuan C (1,14
banding perlakuan A dan B, namun
BV perlakuan C (25,61%)
tertinggi di antara semua perlakuan (A, B, dan D), namun berbeda tidak nyata
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diambil
gamal sebagai RDP dalam ransum
jerami padi mampu memberikan pengaruh nyata terhadap
konsumsi N, retensi N, NNU, dan PER pada sapi bali, kecuali BV yang
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 272
IMPROVING OF GLIRICIDIA OFFEREDAS SOURCE OF RUMEN
DEGRADABLE PROTEIN (RDP) SOURCE IN THE DIETARY
CONTAINING RICE STRAW ON NITROGEN
UTILITY OF BALI CATTLE
ABSTRACT
This research was conducted to determine the use of nitrogen of Bali cattle fed
gamal as the Rumen Degradable Protein (RDP) containing rice straw. Randomized
Block Design this study consists of four treatment ration in 3 group weight of male
Bali cattle (181 – 265 kg) as replicates. These treatments were (A) 45% elephant
grass + 0% rice straw + 15% glyricidia + 10% calliandra + 30% concentrate; (B)
30% elephant grass + 10% rice straw + 20% glyricidia + 10% calliandra + 30%
concentrate; (C) 15% elephant grass + 20% rice straw + 25% glyricidia + 10%
calliandra + 30% concentrate; (D) 0% elephant grass + 30% rice straw + 30%
glyricidia + 10% calliandra + 30% concentrate. The variables measured such as:
Biological Value (BV), Net Nitrogen Utilization (NNU), and Protein Efficiency
Ratio (PER). It showed that NNU in treatment C (17,70%) was significantly
different (P<0,05) compared to treatment A, but not significantly different (P>0,05)
than treatment B and D. However, PER in treatment C (1,14 g/head/day) was
significantly higher (P<0,05) compared to treatment A and B, but significantly
different (P>0,05) than treatment D. BV in treatment C (25,61%) was the highest
among all treatment but not significantly different (P>0,05). It can be concluded
that increase of 25% Gliricidia as RDP implemented in ration containing 20% rice
straw can provide a significant difference to the consumption of N, N retention,
NNU, and PER to Bali cattle, except BV.
Key words : gliricidia, rumen degradable protein, N utilization, bali cattle
PENDAHULUAN
Sapi bali(Bos sondaicus) adalah plasma nutfah yang tidak ada duanya di
dunia yang merupakan unggulan daerah khususnya Provinsi Bali. Keunggulan sapi
bali terletak pada daya adaptasinyayang baik terhadap lingkungan, tingkat
fertilitasnya tinggi, dan produksi karkasnya tinggi (Guntoro,
2002).Produktivitasternak pada umumnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan
sampai 70% dan faktor genetik hanya sekitar 30%.Diantara faktor lingkungan
tersebut, aspek pakan mempunyai pengaruh paling besar sekitar 60%. Hal ini
menunjukkan bahwa walaupun potensi genetik ternak tinggi, namun apabila
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 273
pemberian pakan tidak memenuhi persyaratan kuantitas dan kualitas, maka
produksi yang tinggi tidak akan tercapai. Disamping pengaruhnya yang besar
terhadap produktivitas ternak, faktor pakan juga menentukan biaya produksi dalam
usaha peternakan.Biaya pakan ini dapat mencapai 60-80% dari keseluruhan biaya
produksi (Mariyono dan Romjali, 2007).
Peningkatan produktivitas sapi bali harus diimbangi dengan pemberian
pakan hijauan yang cukup baik secara kualitas maupun kuantitas, namun disisi lain
penyediaan hijauan masih terbatas sehingga peternak banyak memanfaatkan limbah
pertanian sebagai pengganti hijauan. Hijauan merupakan pakan utama bagi ternak
ruminansia dan produksinya semakin terbatas karena perluasan lahan untuk
produksi pangan dan tingginya alih fungsi lahan menjadi bangunan fisik.Limbah
pertanian mempunyai potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pakan
hijauan di Indonesia.Jerami padi merupakan limbah pertanian yang potensial dan
terdapat hampir di semua daerah di Indonesia.Produksi jerami padi di Indonesia
sendiri begitu melimpah yaitu pada tahun 2009 produksi padi sebanyak 64.398.890
ton (Biro Pusat Statistik, 2009) dengan estimasi produksi jerami padinya 50% dari
produksi padi.Karakteristik jerami padi ditandai dengan tingginya kandungan serat
kasar dan rendahnya kandungan nitrogen, kalsium serta fosfor. Hal ini
mengakibatkan nilai cerna jerami padi rendah dan konsumsi menjadi terbatas, akan
tetapi masih potensial digunakan sebagai sumber energi (Leng, 1990).
Usaha untuk meningkatkan pemanfaatan jerami padi umumnya dilakukan
dengan menaikkan nilai kecernaannya, salah satunya dengan cara yaitu
menggunakan suplementasi daun gamaluntuk meningkatkan kualitas pakan ternak
sapi. Nitis (2007) menyebutkan gamal mengandung protein kasar (PK) mencapai
31,97% pada waktu musim hujan dan 35,92% pada waktu musim kemarau. Daun
gamal merupakan sumber rumen degradable protein (RDP) dimana protein yang
terkandung dalam daun gamal 60,73% merupakan protein yang mudah terdegradasi
didalam rumen. Selanjutnya protein tersebut akan cepat terdegradasi dan dirombak
menjadi NH3 yang dapat dimanfaatkan oleh bakteri untuk memperbanyak dirinya.
Bakteri ini selain menjadi sumber protein yang berkualitas baik juga dapat
meningkatkan kecernaan serat kasar. Sutardi (1980) menyatakan taraf konsumsi
nitrogen(N) yang rendah akan menghambat sintesis protein mikroba, karena protein
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 274
mikroba tidak mempunyai pasokan amonia yang cukup untuk meningkatkan
aktivitasnya, mengingat 82% dari mikroba rumen dapat memanfaatkan amonia
sebagai sumber nitrogen. Nitrogen yang tidak dimanfaatkan akan dikeluarkan
melalui urin dan feses. Semakin sedikit N yang terbuang,makaN teretensi semakin
tinggi dan utilitas N akan meningkat. Pemberian gamal sebagai rumen degradable
protein (RDP) dalam ransum yang mengandung jerami padidiharapkan dapat
mengaktivasi proses pencernaan dan metabolisme protein secara lebih efisien.
Dengan demikian, besar harapan N teretensi dan terutilisasi meningkat, sehingga
akhirnya meningkatkan pertumbuhan dan produksi ternak.
MATERI DAN METODE
Materi
Ternak
Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi bali jantan yang
berjumlah 12 ekor. Sapi dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok I dengan
rata-rata berat badan = 195,25 kg, kelompok II = 203,5 kg, dan kelompok III =
241,75 kg.
Kandang
Kandang yang dipergunakan adalah kandang permanen, dengan
menempatkan sapi secara individu dengan ukuran panjang 200 cm dan lebar 125
cm. Kandang dilengkapi tempat pakan yang terbuat dari beton dengan ukuran
panjang 75 cm dan lebar 60 cm. Sedangkan tempat air minum menggunakan ember
untuk masing-masing sapi.
Ransum
Ransum komplit yang disusun berdasarkan standar Kearl (1982) diberikan
tediri dari pakan hijauan dan konsentrat. Komposisi ransum terdiri dari 70% hijauan
dan 30% konsentrat, dimana jenis pakan hijauan yang diberikan adalah rumput
gajah, jerami padi, daun gamal, dan kaliandra sebagai pakan dasar. Sebagai pakan
penguat diberikan pakan konsentrat sebanyak 30% yang terdiri dari bungkil kelapa,
pollar, tepung ikan, gaplek, NaCl, multi vitamin mineral, dan molasis
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 275
Metode
Tempat Penelitian
Penelitian lapangan dilaksanakan selama tiga bulan di Banjar Tangkeban
Desa Batuyang Kangin, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar pada kelompok
ternak Wibuh Mandiri.Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rangcangan acak kelompok (RAK) yang terdiri
dari empat perlakuan ransum dengan 3 kelompok berat badan sebagai ulangan.
Keempat perlakuan ransum tersebut adalah :
A : 45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
B : 30% rumput gajah + 10% jerami padi + 20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
C : 15% rumput gajah + 20% jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
D : 0% rumput gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
Pemberian Ransum dan Air Minum
Ransum perlakuan disusun berdasarkan bahan kering (DM), dibuat dalam
bentuk mash dan dicampur di Pabrik Bahan Makanan Ternak, Tongas, Pusat KUD
Daerah Tingkat 1 Jawa Timur.Ransum diberikan secara ad libitum.Air minum
diberikan secara ad libitum dan diganti setiap hari.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan koleksi total selama 7 hari pada
minggu terakhir kegiatan penelitian.Tujuannya adalah untuk mengetahui produksi
dan mengambil sampel feses, urin, pakan dan sisa pakan untuk analisa selanjutnya.
Pengamatan selama koleksi total dilakukan mulai pukul 08.00 Wita sampai 08.00
Wita keesokan harinya. Feses yang dikeluarkan oleh sapi segera ditampung dan
ditimbang untuk mengetahui produksinya selama 24 jam.Sampel feses diambil
sebanyak 100 gram per hari selama masa koleksi kemudian dikeringkan di bawah
sinar matahari.Setelah kering, pada akhir penelitian sampel masing-masing
perlakuan dicampur, selanjutnya feses dikomposit dan diambil sebanyak 200
guntuk mengetahui kandungan N feses.
Pengukuran produksi urin dilakukan dengan memasang “harnest” yang
terbuat dari ban dalam mobil bekas dipasangkan pada bagian penis sapi melingkari
perut. Bagian bawah “harnest” dihubungkan dengan selang menuju wadah
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 276
penampungan urin.Sampel urin diambil 100 ml setiap hari dan langsung ditetesi
HCl 75% untuk mengikat N yang terdapat dalam urin sebanyak 2% (v/v) dari
volume sampel yang diambil.Tujuan pengambilan urin adalah untuk mengukur N
urin.
Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah :
1. Nilai Biologis (BV)
Menurut WilliamsondanPayne (1993), nilai biologis dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
BV Nitrogen �%� =Konsumsi N − �N feses + N Urin�
Konsumsi N − N feses× 100%
2. Net Nitrogen Utilization (NNU)
Menurut Parakkasi (1999) NNU dapat dicari dengan menggunakan rumus:
NNU �%� =Konsumsi N − � N feses + N urin�
Konsumsi N× 100%
3. Protein Efisiensi Ratio (PER)
PER =Pertambahan Bobot Badan
Konsumsi Protein
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Apabila diantara
perlakuan diperoleh hasil berbeda nyata (P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji
jarak berganda Duncan’s (Steel and Torrie, 1991).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Biological Value (BV)
Biological Value (BV) sapi bali yang mendapat perlakuan A 19,20% (Tabel
3.1). Sapi bali yang mendapat perlakuan B, C, dan D mempunya BV masing-
masing 20,63%, 33,39%, dan 18,59% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan
A, namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05).
Biological Value (BV) dan pemanfaatan nitrogen bersih (NNU) merupakan
penentu kualitas protein yang menyatakan proporsi protein pakan yang dikonsumsi
dan diserap dapat digunakan oleh ternak untuk mensintesis protein tubuh.NNU, dan
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 277
BV berhubungan erat dengan konsumsi N dalam pakan serta dari hasil sintesis
protein mikroba dan N tercerna.
Tabel 3.1 Pengaruh Ransum Perlakuan terhadap BV, NNU dan PER
Peubah Perlakuan
1)
A B C D SEM3)
BV (%) 19,20a2)
23,16a 25,61
a 22,77
a 3,37
NNU (%) 12,70a 15,05
ab 17,70
b 16,11
b 2,04
Protein Efisiensi Ratio
(g/ekor/hari)
0,76a 0,90
a 1,14
b 0,96
ab 0,13
Keterangan :
1). A:45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
B :30% rumput gajah + 10% jerami padi + 20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
C :15% rumput gajah + 20% jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
D :0% rumput gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat
2). Angka yang diikuti huruf superskrip yang tidak sama pada baris yang sama berbeda nyata
(P<0,05)
3). SEM = “Standard Error of The Treatment Mean”
Net Nitrogen Utilization (NNU)
Net Nitrogen Utilization (NNU) sapi bali yang mendapat perlakuan A
12,70% (Tabel 3.1). NNU sapi bali yang medapat perlakuan B dan D meningkat
masing-masing 18,50%, dan 26,85% dibanding perlakuan A, namun secara statistik
berbeda tidak nyata (P>0,05). NNU sapi bali yang mendapat perlakuan C lebih
tinggi 17,61% dan 9,87% dari pada sapi bali dengan perlakuan B dan D, namun
secara berbeda tidak nyata. NNU sapi bali yang mendapat perlakuan C 39,37%
nyata lebih tinggi dibandingkan dari pada sapi bali yang mendapat perlakuan A.
Peningkatan gamal dalam ransum mampu meningkatkan NNU pada
perlakuan C dibandingkan dengan perlakuan A secara nyata dan NNU perlakuan B
dan D tidak berbeda nyata dengan perlakuan C. NNU sapi bali pada perlakuan C
paling tinggi karena sapi bali yang mendapat perlakuan C mengkonsumsi N dalam
jumlah yang cukup namun mampu menyerap N dengan baik dan mengeluarkan N
dalam jumlah yang sedikit. NNU merupakan suatu indeks yang memperhitungkan
daya cerna protein, yang perhitungannya berdasarkan koefisien cerna bahan
pakan.Efisiensi penggunaan protein menurun jika masukan kalori rendah atau jika
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 278
masukan protein berlebih, maka perhitungan NNU harus dilakukan pada kondisi
makanan yang normal yang memenuhi standar kebutuhan.
NNU secara umum pada sapi bali yang mendapat suplementasi gamal
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan banyaknya protein pakan yang
dikonsumsi pada akhirnya akan diubah menjadi N-amonia. N-amonia yang
dihasilkan dari degradasi protein ransum oleh mikroba rumen hanya beberapa saja
yang dapat dimanfaatkan sebagai penyusun protein mikroba. Parakkasi (1999)
menunjukkan bahwa sumber N yang akan diolah dalam abomasum adalah mikroba
dan protein makanan yang bebas dari proses degradasi rumen. Dalam keadaan
normal protein mikroba minimal dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dari
ruminan bersangkutan dan nilai nutrisi mikroba memang bervariasi, namun secara
umum dapat dikatakan bahwa kualitas proteinnya cukup baik. Nilai BV dari N,
berarti nilai protein yang berasal dari N, sehingga jika BV meningkat berarti NNU
juga akanmeningkat. Peningkatan pemberian gamal cenderung meningkatkan nilai
BV sapi bali.
Protein Efisiensi Ratio (PER)
Rataan nilai protein efisiensi ratio (PER) pada sapi bali yang mendapat
perlakuan A adalah 0,76 g/ekor/hari (Tabel 3.1). Sapi bali yang mendapat perlakuan
B dan D mempunyai PER lebih tinggi 18,42% dan 26,32% dibandingkan dengan
perlakuan A, tetapi secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05), dan PER ternak
yang mendapat perlakuan C 50,00% nyata lebih tinggi (P<0,05) dari perlakuan A.
Protein efisiensi ratio (PER) pada perlakuan B dan D lebih tinggi
dibandingkan denga perlakuan A tetapi berbeda tidak nyata, sedangkan pada sapi
bali dengan perlakuan C nyata lebih tinggi dibandingkan sapi bali dengan perlakuan
A dan B. Hal ini disebabkan sapi bali dengan perlakuan C lebih efisien
memanfaatkan protein pakan. Meningkatnya PER pada perlakuan B, C, dan D
berarti PBB yang dihasilkan dari protein yang dikonsumsi adalah lebih tinggi. Hasil
penelitian ini tidak jauh berbeda dibanding dengan hasil penelitian Manurung
(1995) yang menghasilkan efisiensi protein yaitu sebesar 1,21 g/ekor/hari pada sapi
potong yang diberi 56,33% gamal dalam ransum. Semakin tinggi angka PER,
artinya semakin efisien ternak mengubah protein yang dikonsumsi menjadi PBB.
Nilai PER akan bervariasi dengan sumber protein yang berbeda karena kualitas dan
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 279
komposisi protein bervariasi terhadap asam-asam amino essensial. Nilai PER
dipengaruhi juga oleh umur dan jenis kelamin ternak serta lamanya percobaan dan
kadar protein dalam makanan (Tillman et al., 1998). Pengertian protein efisiensi
ratio (PER) atau ratio efisiensi protein menurut Anggorodi (1994) adalah
pertambahan berat badan per satuan konsumsi protein.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa sapi bali dengan pemberian gamal sampai 25% pada ransum
yangmengandung jerami padi 20% dapat meningkatkan utilisasi N sapi bali.
Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan di dalam menyusun
ransum sapi bali yang sedang tumbuh.Apabila memberikan ransum yang
mengandung jerami padi sampai 20%, perlu menambahkan gamal 25%.
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian sampai
penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada
kelompok tani ternak Wibuh Mandiri karena sudah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian dan membantu kelancaran selama penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia, Jakarta.
BPS. 2009. Data produksi nasional padi. http: //www.bps.go.id./ sector
/agri/pangan.shmtl. Diakses tanggal 09 Maret 2011.
Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali.Kanisius.Yogyakarta.
Leng, R. A. 1990. Factor affecting the utilization of “Poor-Quality” forage by
ruminant particularity under tropical conditions.Nut. Research Reviews.
3:277-303.
Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 280
Manurung, T. 1995. Penggunaan hijauan leguminosa pohon sebagai sumber protein
ransum sapi potong.Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner.3 (1) 1996.
Mariyono dan Endang Romjali. 2007. Petunjuk teknis teknologi inovasi pakan
murah untuk usaha pembibitan sapi. Badan penelitian dan pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian.
Mumo, H. N. dan J. C. Allison. 1960. Mammalian Protein Metabolism. Academy
Press, London.
Nitis, I. M. 2007. Gamal di Lahan Kering.Penerbit Buku Arti.Arti foundation
Denpasar- Bali. Cetakan Pertama.
Parrakasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Steel, R. G. D. dan J. R. Torrie. 1991. Principles and Procedure of Statistic with
Special References to Biological Sciences. MC. Gran Hill Book Co., Inc.
N.Y.
Sutardi, T. 1980. Ruminologi.Departemen Ilmu Makanan ternak, Fakultas
Peternakan, InstitutPertanian Bogor, Bogor.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S.
Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Williamson, G., dan W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah
Tropis.Gajah Mada University Press.