e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243...

14
e-Journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: [email protected] email: [email protected] e-journal FAPET UNUD Universitas Udayana Elektronik Jurnal Ilmu Peternakan Tropis dipublikasikan oleh: Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1 Telp. 0361-235231/222096 email: [email protected] email: [email protected] Volume Nomor Tahun Halaman 3 2 2015 216 442

Transcript of e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243...

Page 1: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

e-Journal

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

email: [email protected]

e-journal FAPET

UNUD Universitas

Udayana

Elektronik Jurnal Ilmu Peternakan Tropis

dipublikasikan oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1

Telp. 0361-235231/222096

email: [email protected]

email: [email protected]

Volume Nomor Tahun Halaman

3 2 2015 216 – 442

Page 2: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA

KETUA EDITOR

I Made Mudita, S.Pt., MP

EDITOR

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS

Prof. Ir. I Gusti Lanang Oka, M.Agr., Ph.D

Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS

Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS

Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, Msi

Eny Puspani, SPt., Msi

I Wayan Wirawan, SPt., MP

Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi

ALAMAT REDAKSI:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA

Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleksLantai 1

Telp. 0361- 222096 / 235231

Email: [email protected]

Email: [email protected]

Page 3: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Vol 3, No 2 (2015)

E-Journal Peternakan Tropika Vol 3 No 2

t i k e t k e r e t a t o k o b a g u s b e r i t a b o l a t e r k i n i a n t o n n b A n e k a K r e a s i R e s e p M a s a k a n I n d o n e s i a r e s e p m a s a k a n m e n g h i l a n g k a n j e r a w a t v i l l a d i p u n c a k r e c e p t e n b e r i t a h a r i a n g a m e o n l i n e h p d i j u a l w i n d o w s g a d g e t j u a l c o n s o l e v o u c h e r o n l i n e g o s i p t e r b a r u b e r i t a t e r b a r u w i n d o w s g a d g e t t o k o g a m e c e r i t a h o r o r

Diplublikasikan oleh Fakultas Peternakan Tropika vol 3 no 2

Daftar Isi

Volume I No. 1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETERNAK DALAM MELAKUKAN USAHA PETERNAKAN SAPI BALI DI DESA PENUKTUKAN,

KECAMATAN TEJAKULA,KABUPATEN BULELENG

PDF

Dewi NL.Y.A, Suparta IN., Inggriati NW.T 216-232

EFEKTIVITAS EDIBLE COATING DARI GELATIN KULIT CEKER PADA BAKSO AYAM SELAMA PENYIMPANAN

PDF

SARI S. T., I N. S. MIWADA, M. HARTAWAN 233-243

KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BERBASIS LIMBAH PERTANIAN TERFERMENTASI INOKULAN

DARI CAIRAN RUMEN DAN RAYAP (Termites)

PDF

NUGRAHA I K. P., I K. SUMADI, I M. MUDITA, I W.

WIRAWAN

244-258

PENGARUH PENAMBAHANPROBIOTIK STARBIODALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PRODUKSI AYAM BROILER

PDF

ANTARI L. Y. S., I N. T. ARIANA, N. W. SITI 259-270

PENINGKATAN PEMBERIAN GAMAL SEBAGAI SUMBER RUMEN DEGRADABLE PROTEIN (RDP) DALAM RANSUM YANG

MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP UTILITAS NITROGEN

SAPI BALI

PDF

Pramusinto F.D, Suryani N.N, Budiasa IK.M 271-280

KARKAS KELINCI YANG DIPELIHARA PADA TINGKAT HUNIAN BERBEDA DAN DIBERI RANSUM DENGAN IMBANGAN ENERGI

SERTA PROTEIN BERBEDA

PDF

Saputra E.D, Nuriyasa IM., Ardika I.N 295-309

STUDI JENIS-JENIS PAKAN DAN KANDUNGAN NUTRIEN DARI SAMPAH KOTA SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI BALI DI AREA

TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH PEDUNGAN

PDF

MURIANTINI N.M, N.L.P SRIYANI, I.N.T ARIANA 281-294

Page 4: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

PENGARUH PEMBERIAN RANSUM YANG MENGANDUNG

SUPLEMEN BERPROBIOTIK TERHADAP ORGAN DALAM ITIK BALI JANTAN UMUR 8 MINGGU

PDF

Suda IN., Dewi G.A.M.K, Wijana IW. 310-323

BERAT POTONG DAN OFFAL EXTERNAL ITIK BALI JANTAN YANG

DIBERI RANSUM NONKONVENSIONAL BERBIOSUPLEMENTASI RUMEN SAPI BALI

PDF

Sucahya D.G.I, Dewi G.A.M.K, Siti N.W 338-352

RESPONS PERTUMBUHAN ITIK BALI JANTAN UMUR DUA SAMPAI

DELAPAN MINGGU YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG BIOSUPLEMEN

PDF

WIBAWA I M. A. S, G. A. M. K. DEWI, I W. WIJANA 324-337

PENGARUH PROBIOTIK STARBIO DALAM RANSUM KOMERSIAL

TERHADAP RECAHAN KARKAS AYAM BROILER

PDF

Vidyani N.G.A.K.R, Ariana IN.T, Wiyana K.A 353-365

PENGARUH BIOSUPLEMEN ISI RUMEN SAPI BALI PADA RANSUM

TERHADAP BERAT DAN KOMPOSISI FISIK KARKAS ITIK BALI JANTAN

PDF

SUHENDRA I P. N. D., G. A. M. KRISTINA DEWI, N W. SITI 366-385

METABOLIT RUMEN SAPI BALI YANG DIBERIKAN RANSUM

TERFERMENTASI DENGAN INOKULAN YANG DIPRODUKSI DARI CAIRAN RUMEN SAPI BALI DAN RAYAP

PDF

Dioksa IM.R, Mudita IM., Wibawa A.A.P.P, Wirawan IW. 386-404

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT BENGGALA (Panicum

maximum cv Trichoglume) PADA BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK

PDF

WIDANA G. A. A, G. K. RONI, A. A. A. S. TRISNADEWI 405-417

PENGARUH PENAMBAHAN STARBIO DALAM RANSUM TERHADAP

DIMENSI TUBUH LUAR DAN BERAT BADAN BABI LANDRACE PERSILANGAN

PDF

Jaya IG.A.D, Ariana IN.T, Oka A.A 418-429

KANDUNGAN NUTRIEN DAN POPULASI MIKROBA INOKULAN

YANG DIPRODUKSI DARI LEVEL CACING TANAH (Lumbricus rubellus) BERBEDA

PDF

PERMANA PUTRA I K., I N. S. SUTAMA., I M MUDITA 430-442

Page 5: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

PENINGKATAN PEMBERIAN

DEGRADABLE PROTEIN (

MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP

UTILITAS

PRAMUSINTO, F. D., N

Program Studi Peternakan,

E-mail :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui utilitas nitrogen pada sapi

yang diberi gamal sebagai

mengandung jerami padi.

(RAK) terdiri dari 4 perlakuan ransum

ulangan. Berat badan sapi bali jantan yang digunakan 181

perlakuan ransum adalah

10% kaliandra + 30% konsentrat; (B) : 30% rumput gajah + 10% jer

20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (C) : 15% rumput gajah + 20%

jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (D) : 0% rumput

gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat. Peuba

yang diamati adalah B

Protein Efisiensi Ratio (PER). Hasil penelitian

perlakuan C (17,70%) nyata berbeda (P<0,05) dibanding perlakuan A, tetapi

berbeda tidak nyata (P>0,05) dibanding perlakuan B dan

g/ekor/hari) nyata lebih tinggi (P<0,05) di

berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan D.

tertinggi di antara semua perlakuan (A, B, dan D), namun berbeda tidak nyata

(P>0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diambil

kesimpulan bahwa peningkatan pemberian

yang mengandung 20%

konsumsi N, retensi N, NNU, dan PER pada sapi bali, kecuali BV yang

memberikan pengaruh tidak nyata.

Kata kunci: gamal, rumen degradable protein,

JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaJournal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

email: [email protected]

271

PENINGKATAN PEMBERIAN GAMAL SEBAGAI SUMBER

DEGRADABLE PROTEIN (RDP) DALAM RANSUM YANG

MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP

UTILITAS NITROGEN SAPI BALI

PRAMUSINTO, F. D., N N. SURYANI, DAN I K.M. BUDIASA

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana

mail :[email protected], HP: 082247348962

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui utilitas nitrogen pada sapi

yang diberi gamal sebagai rumen degradable protein (RDP) dalam ransum yang

mengandung jerami padi.Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok

(RAK) terdiri dari 4 perlakuan ransum dengan 3 kelompok berat badan sebagai

ulangan. Berat badan sapi bali jantan yang digunakan 181 – 265 kg. Keempat

perlakuan ransum adalah (A) : 45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal +

10% kaliandra + 30% konsentrat; (B) : 30% rumput gajah + 10% jer

20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (C) : 15% rumput gajah + 20%

jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (D) : 0% rumput

gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat. Peuba

Biological Value (BV), Net Nitrogen Utilization

Protein Efisiensi Ratio (PER). Hasil penelitian menunjukkan

perlakuan C (17,70%) nyata berbeda (P<0,05) dibanding perlakuan A, tetapi

berbeda tidak nyata (P>0,05) dibanding perlakuan B dan D. PER perlakuan C (1,14

nyata lebih tinggi (P<0,05) dibanding perlakuan A dan B, namun

berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan perlakuan D. BV perlakuan C (25,61%)

tertinggi di antara semua perlakuan (A, B, dan D), namun berbeda tidak nyata

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diambil

kesimpulan bahwa peningkatan pemberian 25% gamal sebagai RDP dalam ransum

20% jerami padi mampu memberikan pengaruh nyata terhadap

konsumsi N, retensi N, NNU, dan PER pada sapi bali, kecuali BV yang

memberikan pengaruh tidak nyata.

rumen degradable protein, utilisasi N, sapi bali

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

[email protected]

Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

GAMAL SEBAGAI SUMBER RUMEN

DALAM RANSUM YANG

MENGANDUNG JERAMI PADI TERHADAP

K.M. BUDIASA

Fakultas Peternakan, Universitas Udayana,

, HP: 082247348962

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui utilitas nitrogen pada sapi bali

(RDP) dalam ransum yang

Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok

dengan 3 kelompok berat badan sebagai

265 kg. Keempat

(A) : 45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal +

10% kaliandra + 30% konsentrat; (B) : 30% rumput gajah + 10% jerami padi +

20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (C) : 15% rumput gajah + 20%

jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat; (D) : 0% rumput

gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat. Peubah

Net Nitrogen Utilization (NNU), dan

menunjukkan bahwa NNU

perlakuan C (17,70%) nyata berbeda (P<0,05) dibanding perlakuan A, tetapi

D. PER perlakuan C (1,14

banding perlakuan A dan B, namun

BV perlakuan C (25,61%)

tertinggi di antara semua perlakuan (A, B, dan D), namun berbeda tidak nyata

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diambil

gamal sebagai RDP dalam ransum

jerami padi mampu memberikan pengaruh nyata terhadap

konsumsi N, retensi N, NNU, dan PER pada sapi bali, kecuali BV yang

Page 6: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 272

IMPROVING OF GLIRICIDIA OFFEREDAS SOURCE OF RUMEN

DEGRADABLE PROTEIN (RDP) SOURCE IN THE DIETARY

CONTAINING RICE STRAW ON NITROGEN

UTILITY OF BALI CATTLE

ABSTRACT

This research was conducted to determine the use of nitrogen of Bali cattle fed

gamal as the Rumen Degradable Protein (RDP) containing rice straw. Randomized

Block Design this study consists of four treatment ration in 3 group weight of male

Bali cattle (181 – 265 kg) as replicates. These treatments were (A) 45% elephant

grass + 0% rice straw + 15% glyricidia + 10% calliandra + 30% concentrate; (B)

30% elephant grass + 10% rice straw + 20% glyricidia + 10% calliandra + 30%

concentrate; (C) 15% elephant grass + 20% rice straw + 25% glyricidia + 10%

calliandra + 30% concentrate; (D) 0% elephant grass + 30% rice straw + 30%

glyricidia + 10% calliandra + 30% concentrate. The variables measured such as:

Biological Value (BV), Net Nitrogen Utilization (NNU), and Protein Efficiency

Ratio (PER). It showed that NNU in treatment C (17,70%) was significantly

different (P<0,05) compared to treatment A, but not significantly different (P>0,05)

than treatment B and D. However, PER in treatment C (1,14 g/head/day) was

significantly higher (P<0,05) compared to treatment A and B, but significantly

different (P>0,05) than treatment D. BV in treatment C (25,61%) was the highest

among all treatment but not significantly different (P>0,05). It can be concluded

that increase of 25% Gliricidia as RDP implemented in ration containing 20% rice

straw can provide a significant difference to the consumption of N, N retention,

NNU, and PER to Bali cattle, except BV.

Key words : gliricidia, rumen degradable protein, N utilization, bali cattle

PENDAHULUAN

Sapi bali(Bos sondaicus) adalah plasma nutfah yang tidak ada duanya di

dunia yang merupakan unggulan daerah khususnya Provinsi Bali. Keunggulan sapi

bali terletak pada daya adaptasinyayang baik terhadap lingkungan, tingkat

fertilitasnya tinggi, dan produksi karkasnya tinggi (Guntoro,

2002).Produktivitasternak pada umumnya dipengaruhi oleh faktor lingkungan

sampai 70% dan faktor genetik hanya sekitar 30%.Diantara faktor lingkungan

tersebut, aspek pakan mempunyai pengaruh paling besar sekitar 60%. Hal ini

menunjukkan bahwa walaupun potensi genetik ternak tinggi, namun apabila

Page 7: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 273

pemberian pakan tidak memenuhi persyaratan kuantitas dan kualitas, maka

produksi yang tinggi tidak akan tercapai. Disamping pengaruhnya yang besar

terhadap produktivitas ternak, faktor pakan juga menentukan biaya produksi dalam

usaha peternakan.Biaya pakan ini dapat mencapai 60-80% dari keseluruhan biaya

produksi (Mariyono dan Romjali, 2007).

Peningkatan produktivitas sapi bali harus diimbangi dengan pemberian

pakan hijauan yang cukup baik secara kualitas maupun kuantitas, namun disisi lain

penyediaan hijauan masih terbatas sehingga peternak banyak memanfaatkan limbah

pertanian sebagai pengganti hijauan. Hijauan merupakan pakan utama bagi ternak

ruminansia dan produksinya semakin terbatas karena perluasan lahan untuk

produksi pangan dan tingginya alih fungsi lahan menjadi bangunan fisik.Limbah

pertanian mempunyai potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pakan

hijauan di Indonesia.Jerami padi merupakan limbah pertanian yang potensial dan

terdapat hampir di semua daerah di Indonesia.Produksi jerami padi di Indonesia

sendiri begitu melimpah yaitu pada tahun 2009 produksi padi sebanyak 64.398.890

ton (Biro Pusat Statistik, 2009) dengan estimasi produksi jerami padinya 50% dari

produksi padi.Karakteristik jerami padi ditandai dengan tingginya kandungan serat

kasar dan rendahnya kandungan nitrogen, kalsium serta fosfor. Hal ini

mengakibatkan nilai cerna jerami padi rendah dan konsumsi menjadi terbatas, akan

tetapi masih potensial digunakan sebagai sumber energi (Leng, 1990).

Usaha untuk meningkatkan pemanfaatan jerami padi umumnya dilakukan

dengan menaikkan nilai kecernaannya, salah satunya dengan cara yaitu

menggunakan suplementasi daun gamaluntuk meningkatkan kualitas pakan ternak

sapi. Nitis (2007) menyebutkan gamal mengandung protein kasar (PK) mencapai

31,97% pada waktu musim hujan dan 35,92% pada waktu musim kemarau. Daun

gamal merupakan sumber rumen degradable protein (RDP) dimana protein yang

terkandung dalam daun gamal 60,73% merupakan protein yang mudah terdegradasi

didalam rumen. Selanjutnya protein tersebut akan cepat terdegradasi dan dirombak

menjadi NH3 yang dapat dimanfaatkan oleh bakteri untuk memperbanyak dirinya.

Bakteri ini selain menjadi sumber protein yang berkualitas baik juga dapat

meningkatkan kecernaan serat kasar. Sutardi (1980) menyatakan taraf konsumsi

nitrogen(N) yang rendah akan menghambat sintesis protein mikroba, karena protein

Page 8: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 274

mikroba tidak mempunyai pasokan amonia yang cukup untuk meningkatkan

aktivitasnya, mengingat 82% dari mikroba rumen dapat memanfaatkan amonia

sebagai sumber nitrogen. Nitrogen yang tidak dimanfaatkan akan dikeluarkan

melalui urin dan feses. Semakin sedikit N yang terbuang,makaN teretensi semakin

tinggi dan utilitas N akan meningkat. Pemberian gamal sebagai rumen degradable

protein (RDP) dalam ransum yang mengandung jerami padidiharapkan dapat

mengaktivasi proses pencernaan dan metabolisme protein secara lebih efisien.

Dengan demikian, besar harapan N teretensi dan terutilisasi meningkat, sehingga

akhirnya meningkatkan pertumbuhan dan produksi ternak.

MATERI DAN METODE

Materi

Ternak

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi bali jantan yang

berjumlah 12 ekor. Sapi dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok I dengan

rata-rata berat badan = 195,25 kg, kelompok II = 203,5 kg, dan kelompok III =

241,75 kg.

Kandang

Kandang yang dipergunakan adalah kandang permanen, dengan

menempatkan sapi secara individu dengan ukuran panjang 200 cm dan lebar 125

cm. Kandang dilengkapi tempat pakan yang terbuat dari beton dengan ukuran

panjang 75 cm dan lebar 60 cm. Sedangkan tempat air minum menggunakan ember

untuk masing-masing sapi.

Ransum

Ransum komplit yang disusun berdasarkan standar Kearl (1982) diberikan

tediri dari pakan hijauan dan konsentrat. Komposisi ransum terdiri dari 70% hijauan

dan 30% konsentrat, dimana jenis pakan hijauan yang diberikan adalah rumput

gajah, jerami padi, daun gamal, dan kaliandra sebagai pakan dasar. Sebagai pakan

penguat diberikan pakan konsentrat sebanyak 30% yang terdiri dari bungkil kelapa,

pollar, tepung ikan, gaplek, NaCl, multi vitamin mineral, dan molasis

Page 9: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 275

Metode

Tempat Penelitian

Penelitian lapangan dilaksanakan selama tiga bulan di Banjar Tangkeban

Desa Batuyang Kangin, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar pada kelompok

ternak Wibuh Mandiri.Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak

Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rangcangan acak kelompok (RAK) yang terdiri

dari empat perlakuan ransum dengan 3 kelompok berat badan sebagai ulangan.

Keempat perlakuan ransum tersebut adalah :

A : 45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

B : 30% rumput gajah + 10% jerami padi + 20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

C : 15% rumput gajah + 20% jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

D : 0% rumput gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

Pemberian Ransum dan Air Minum

Ransum perlakuan disusun berdasarkan bahan kering (DM), dibuat dalam

bentuk mash dan dicampur di Pabrik Bahan Makanan Ternak, Tongas, Pusat KUD

Daerah Tingkat 1 Jawa Timur.Ransum diberikan secara ad libitum.Air minum

diberikan secara ad libitum dan diganti setiap hari.

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan koleksi total selama 7 hari pada

minggu terakhir kegiatan penelitian.Tujuannya adalah untuk mengetahui produksi

dan mengambil sampel feses, urin, pakan dan sisa pakan untuk analisa selanjutnya.

Pengamatan selama koleksi total dilakukan mulai pukul 08.00 Wita sampai 08.00

Wita keesokan harinya. Feses yang dikeluarkan oleh sapi segera ditampung dan

ditimbang untuk mengetahui produksinya selama 24 jam.Sampel feses diambil

sebanyak 100 gram per hari selama masa koleksi kemudian dikeringkan di bawah

sinar matahari.Setelah kering, pada akhir penelitian sampel masing-masing

perlakuan dicampur, selanjutnya feses dikomposit dan diambil sebanyak 200

guntuk mengetahui kandungan N feses.

Pengukuran produksi urin dilakukan dengan memasang “harnest” yang

terbuat dari ban dalam mobil bekas dipasangkan pada bagian penis sapi melingkari

perut. Bagian bawah “harnest” dihubungkan dengan selang menuju wadah

Page 10: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 276

penampungan urin.Sampel urin diambil 100 ml setiap hari dan langsung ditetesi

HCl 75% untuk mengikat N yang terdapat dalam urin sebanyak 2% (v/v) dari

volume sampel yang diambil.Tujuan pengambilan urin adalah untuk mengukur N

urin.

Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah :

1. Nilai Biologis (BV)

Menurut WilliamsondanPayne (1993), nilai biologis dapat dicari dengan

menggunakan rumus:

BV Nitrogen �%� =Konsumsi N − �N feses + N Urin�

Konsumsi N − N feses× 100%

2. Net Nitrogen Utilization (NNU)

Menurut Parakkasi (1999) NNU dapat dicari dengan menggunakan rumus:

NNU �%� =Konsumsi N − � N feses + N urin�

Konsumsi N× 100%

3. Protein Efisiensi Ratio (PER)

PER =Pertambahan Bobot Badan

Konsumsi Protein

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Apabila diantara

perlakuan diperoleh hasil berbeda nyata (P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji

jarak berganda Duncan’s (Steel and Torrie, 1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Biological Value (BV)

Biological Value (BV) sapi bali yang mendapat perlakuan A 19,20% (Tabel

3.1). Sapi bali yang mendapat perlakuan B, C, dan D mempunya BV masing-

masing 20,63%, 33,39%, dan 18,59% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan

A, namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05).

Biological Value (BV) dan pemanfaatan nitrogen bersih (NNU) merupakan

penentu kualitas protein yang menyatakan proporsi protein pakan yang dikonsumsi

dan diserap dapat digunakan oleh ternak untuk mensintesis protein tubuh.NNU, dan

Page 11: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 277

BV berhubungan erat dengan konsumsi N dalam pakan serta dari hasil sintesis

protein mikroba dan N tercerna.

Tabel 3.1 Pengaruh Ransum Perlakuan terhadap BV, NNU dan PER

Peubah Perlakuan

1)

A B C D SEM3)

BV (%) 19,20a2)

23,16a 25,61

a 22,77

a 3,37

NNU (%) 12,70a 15,05

ab 17,70

b 16,11

b 2,04

Protein Efisiensi Ratio

(g/ekor/hari)

0,76a 0,90

a 1,14

b 0,96

ab 0,13

Keterangan :

1). A:45% rumput gajah + 0% jerami padi + 15% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

B :30% rumput gajah + 10% jerami padi + 20% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

C :15% rumput gajah + 20% jerami padi + 25% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

D :0% rumput gajah + 30% jerami padi + 30% gamal + 10% kaliandra + 30% konsentrat

2). Angka yang diikuti huruf superskrip yang tidak sama pada baris yang sama berbeda nyata

(P<0,05)

3). SEM = “Standard Error of The Treatment Mean”

Net Nitrogen Utilization (NNU)

Net Nitrogen Utilization (NNU) sapi bali yang mendapat perlakuan A

12,70% (Tabel 3.1). NNU sapi bali yang medapat perlakuan B dan D meningkat

masing-masing 18,50%, dan 26,85% dibanding perlakuan A, namun secara statistik

berbeda tidak nyata (P>0,05). NNU sapi bali yang mendapat perlakuan C lebih

tinggi 17,61% dan 9,87% dari pada sapi bali dengan perlakuan B dan D, namun

secara berbeda tidak nyata. NNU sapi bali yang mendapat perlakuan C 39,37%

nyata lebih tinggi dibandingkan dari pada sapi bali yang mendapat perlakuan A.

Peningkatan gamal dalam ransum mampu meningkatkan NNU pada

perlakuan C dibandingkan dengan perlakuan A secara nyata dan NNU perlakuan B

dan D tidak berbeda nyata dengan perlakuan C. NNU sapi bali pada perlakuan C

paling tinggi karena sapi bali yang mendapat perlakuan C mengkonsumsi N dalam

jumlah yang cukup namun mampu menyerap N dengan baik dan mengeluarkan N

dalam jumlah yang sedikit. NNU merupakan suatu indeks yang memperhitungkan

daya cerna protein, yang perhitungannya berdasarkan koefisien cerna bahan

pakan.Efisiensi penggunaan protein menurun jika masukan kalori rendah atau jika

Page 12: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 278

masukan protein berlebih, maka perhitungan NNU harus dilakukan pada kondisi

makanan yang normal yang memenuhi standar kebutuhan.

NNU secara umum pada sapi bali yang mendapat suplementasi gamal

mengalami peningkatan, hal ini disebabkan banyaknya protein pakan yang

dikonsumsi pada akhirnya akan diubah menjadi N-amonia. N-amonia yang

dihasilkan dari degradasi protein ransum oleh mikroba rumen hanya beberapa saja

yang dapat dimanfaatkan sebagai penyusun protein mikroba. Parakkasi (1999)

menunjukkan bahwa sumber N yang akan diolah dalam abomasum adalah mikroba

dan protein makanan yang bebas dari proses degradasi rumen. Dalam keadaan

normal protein mikroba minimal dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dari

ruminan bersangkutan dan nilai nutrisi mikroba memang bervariasi, namun secara

umum dapat dikatakan bahwa kualitas proteinnya cukup baik. Nilai BV dari N,

berarti nilai protein yang berasal dari N, sehingga jika BV meningkat berarti NNU

juga akanmeningkat. Peningkatan pemberian gamal cenderung meningkatkan nilai

BV sapi bali.

Protein Efisiensi Ratio (PER)

Rataan nilai protein efisiensi ratio (PER) pada sapi bali yang mendapat

perlakuan A adalah 0,76 g/ekor/hari (Tabel 3.1). Sapi bali yang mendapat perlakuan

B dan D mempunyai PER lebih tinggi 18,42% dan 26,32% dibandingkan dengan

perlakuan A, tetapi secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05), dan PER ternak

yang mendapat perlakuan C 50,00% nyata lebih tinggi (P<0,05) dari perlakuan A.

Protein efisiensi ratio (PER) pada perlakuan B dan D lebih tinggi

dibandingkan denga perlakuan A tetapi berbeda tidak nyata, sedangkan pada sapi

bali dengan perlakuan C nyata lebih tinggi dibandingkan sapi bali dengan perlakuan

A dan B. Hal ini disebabkan sapi bali dengan perlakuan C lebih efisien

memanfaatkan protein pakan. Meningkatnya PER pada perlakuan B, C, dan D

berarti PBB yang dihasilkan dari protein yang dikonsumsi adalah lebih tinggi. Hasil

penelitian ini tidak jauh berbeda dibanding dengan hasil penelitian Manurung

(1995) yang menghasilkan efisiensi protein yaitu sebesar 1,21 g/ekor/hari pada sapi

potong yang diberi 56,33% gamal dalam ransum. Semakin tinggi angka PER,

artinya semakin efisien ternak mengubah protein yang dikonsumsi menjadi PBB.

Nilai PER akan bervariasi dengan sumber protein yang berbeda karena kualitas dan

Page 13: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 279

komposisi protein bervariasi terhadap asam-asam amino essensial. Nilai PER

dipengaruhi juga oleh umur dan jenis kelamin ternak serta lamanya percobaan dan

kadar protein dalam makanan (Tillman et al., 1998). Pengertian protein efisiensi

ratio (PER) atau ratio efisiensi protein menurut Anggorodi (1994) adalah

pertambahan berat badan per satuan konsumsi protein.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa sapi bali dengan pemberian gamal sampai 25% pada ransum

yangmengandung jerami padi 20% dapat meningkatkan utilisasi N sapi bali.

Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan di dalam menyusun

ransum sapi bali yang sedang tumbuh.Apabila memberikan ransum yang

mengandung jerami padi sampai 20%, perlu menambahkan gamal 25%.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian sampai

penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada

kelompok tani ternak Wibuh Mandiri karena sudah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian dan membantu kelancaran selama penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia, Jakarta.

BPS. 2009. Data produksi nasional padi. http: //www.bps.go.id./ sector

/agri/pangan.shmtl. Diakses tanggal 09 Maret 2011.

Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali.Kanisius.Yogyakarta.

Leng, R. A. 1990. Factor affecting the utilization of “Poor-Quality” forage by

ruminant particularity under tropical conditions.Nut. Research Reviews.

3:277-303.

Page 14: e-Journal Peternakan Tropika - simdos.unud.ac.id · sari s. t., i n. s. miwada, m. hartawan 233-243 kecernaan bahan kering dan nutrien ransum sapi bali berbasis limbah pertanian terfermentasi

Pramusinto et al. Peternakan Tropika Vol. 3 No. 2 Th. 2015: 271 - 280 Page 280

Manurung, T. 1995. Penggunaan hijauan leguminosa pohon sebagai sumber protein

ransum sapi potong.Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner.3 (1) 1996.

Mariyono dan Endang Romjali. 2007. Petunjuk teknis teknologi inovasi pakan

murah untuk usaha pembibitan sapi. Badan penelitian dan pengembangan

Pertanian Departemen Pertanian.

Mumo, H. N. dan J. C. Allison. 1960. Mammalian Protein Metabolism. Academy

Press, London.

Nitis, I. M. 2007. Gamal di Lahan Kering.Penerbit Buku Arti.Arti foundation

Denpasar- Bali. Cetakan Pertama.

Parrakasi, A. 1999.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Steel, R. G. D. dan J. R. Torrie. 1991. Principles and Procedure of Statistic with

Special References to Biological Sciences. MC. Gran Hill Book Co., Inc.

N.Y.

Sutardi, T. 1980. Ruminologi.Departemen Ilmu Makanan ternak, Fakultas

Peternakan, InstitutPertanian Bogor, Bogor.

Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S.

Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University

Press, Yogyakarta.

Williamson, G., dan W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah

Tropis.Gajah Mada University Press.