DUKUNGAN MASYARAKAT PADA GERAKAN POLITIK …repository.iainpurwokerto.ac.id/2835/1/COVER_BAB I_BAB...
Transcript of DUKUNGAN MASYARAKAT PADA GERAKAN POLITIK …repository.iainpurwokerto.ac.id/2835/1/COVER_BAB I_BAB...
DUKUNGAN MASYARAKAT PADA GERAKAN POLITIK
KOMUNITAS JUANG ZONA TIGA PARTAI
DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
KABUPATEN BANYUMAS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
MELLY SRI HASTUTI
NIM. 1323102008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2017
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING............................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Definisi Operasional .................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ........................................................................ 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ................................................................. 15
BAB II MASYARAKAT DAN GERAKAN POLITIK
A. Masyarakat
1. Definisi Masyarakat ................................................................ 17
xii
2. Karakteristik Pelapisan Masyarakat ........................................ 18
3. Dukungan Masyarakat ............................................................ 20
B. Politik
1. Definisi Politik ......................................................................... 21
2. Kepemimpinan Dalam Politik .................................................. 24
3. Kekuasaan ............................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................. 38
B. Sumber Data................................................................................. 39
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 41
D. Teknik Analisis Data.................................................................... 43
BAB IV Dukungan Masyarakat Pada Gerakan Politik Komunitas
Juang Zona Tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Kabupaten Banyumas
A. Gambaran Umum Komunitas Juang PDI Perjuangan Kabupaten
Banyumas ....................................................................................... 45
B. Gerakan Politik Komunitas Juang PDI Perjuangan Kabupaten
Banyumas ....................................................................................... 65
C. Dukungan Masyarakat Pada Gerakan Politik Komunitas Juang
Zona Tiga Kabupaten Banyumas ................................................... 77
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 90
B. Saran ............................................................................................... 91
C. Kata Penutup .................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zaman semakin maju, komunitas pada awalnya hanya dipandang
sebelah mata oleh masyarakat, namun saat ini komunitas justru tengah
digandrungi oleh masyarakat. Masyarakat sadar bahwa mereka membutuhkan
wadah sebagai perwujudan eksistensi untuk kepuasan-kepuasan atas
dirinya.Komunitas adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.1
Komunitas pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama
secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.2
Keterlibatan aktif dalam
berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah
semata.Partisipasidapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan
emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya
untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai
1Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan:
1994), hlm.4 2Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London:
1962).Hlm.15-19
2
tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.Jika
dikaitkan dengan kehidupan kenegaraan, maka kekuasaan itu selain berkaitan
dengan pengaruh, juga terpaut dengan kewenangan dan kekuatan. Perjuangan
untuk memperoleh kekuasaan itu akan menyalurkan secara sah kepentingan
dari berbagai kekuatan yang bekerja dalam masyarakat. Hal itu akan
merangsang adanya perbedaan dan perselisihan atau konflik dalam setting
politik.3
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional4
maupun nonkonstitusional.Politik (dari bahasa Yunani:
politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara),
yaitu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.5
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah
partai politik di Indonesia.Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa
27 Juli 1996.6Dampak politik dari peristiwa ini adalah tampilnyaMegawati
Soekarnoputri di kancah perpolitikan nasional.Walaupun sebelum peristiwa
3 Anwar, Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 4
4 Konstitusional dari akar kata konstitusi atau Undang-Undang Dasar, dengan demikian
merujuk pada semua langkah politik yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di suatu
negara. 5Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia
6Peristiwa 27 Juli1996, disebut sebagai Peristiwa Kudatuli (akronim dari KERUSUHAN
DUA PULUH TUJUH JULI) atau Peristiwa Sabtu Kelabu (karena memang kejadian tersebut
terjadi pada hari Sabtu), adalah peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPPPartai
Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai
pendukung Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi
(Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan
TNI.Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di
kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan gedung
terbakar.Pemerintah saat itu menuduh aktivis PRD sebagai penggerak kerusuhan. Pemerintah Orde
Baru kemudian memburu dan menjebloskan para aktivis PRD ke penjara. Budiman Sudjatmiko
mendapat hukuman terberat, yakni 13 tahun penjara.
3
ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dan
anggota Komisi I DPR, namun setelah peristiwa inilah, namanya dikenal di
seluruh Indonesia.
Setelah dibukanya keran demokrasi pada masa pemerintahan Presiden
Habibie, untuk menyongsong Pemilu 1999, PDI-P didirikan.Dalam Pemilu
ini, PDI-P menduduki peringkat pertama untuk suara DPR dengan
memperoleh 151 kursi.Walaupun demikian, PDI-P gagal mengusung
Megawati ke kursi kepresidenan, karena kalah voting dalam Sidang Umum
MPR1999 dari Abdurrahman Wahid, dan oleh karenanya Megawati
menduduki kursi wakil presiden.Setelah Abdurrahman Wahid turun dari
jabatan presiden pada tahun 2001, PDI-P berhasil menempatkan Megawati ke
kursi presiden.
Dalam Pemilu Legislatif 2004, perolehan suara PDI-P turun ke
peringkat kedua, dengan 109 kursi.Untuk Pemilu Presiden 2004, PDI-P
kembali mencalonkan Megawati sebagai calon presiden, berpasangan dengan
KH HasyimMuzadi sebagai calon wakil presiden.Pada Pemilu Legislatif
2009, perolehan suara PDI-P kembali turun ke peringkat ke-tiga dengan
jumlah kursi sebanyak 94 kursi.PDI-P kemudian bersama dengan Partai
Gerindra mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo
Subianto sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada
Pemilu Presiden 2009.
4
Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 kali ini, PDI-P berhasil meraih
peringkat pertama dan mendapatkan perolehan suara sebanyak 18.95% dan
perolehan kursi DPR sebanyak 109 kursi. PDI-P bersama dengan Partai
NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2014 kali ini mengusung
Gubernur DKI Jakarta JokoWidodo dan mantan Wakil Presiden M.
JusufKalla sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Kongres I PDI-P berlangsung di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2000.7
Salah satu model rekruitmen yang dilakukan oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan adalah melalui komunitas politik yang di sahkan
dengan menggunakan nama Komunitas Juang, dalam ketetapan kongres IV
PDI Perjuangan nomor 09/TAP/KONGRES/PDI-P/2015 pada pasal 54
bagian kelima ayat satu dan dua.8PDI Perjuangan yang memiliki daya tarik
yang sangat besar di mata masyarakat membuat proses rekrutmen dapat
berjalan sesuai dengan keinginan yang diharapkan partai. Terdapat dua
metode yang diterapkan oleh Komunitas Juang PDI Perjuangan dalam
melakukan rekruitmen anggota baru yakni inisiatif pribadi dan penawaran
yang dilakukan komunitas terhadap orang atau tokoh masyarakat yang
mempunyai potensi besar untuk keuntungan partai.Orang yang datang atas
inisiatif dan keinginan sendiri untuk mendaftar menjadi anggota komunitas
7https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Demokrasi_Indonesia_Perjuangan
8 Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan tahun 2015 bagian kelima,
pasal 54 ayat 1 berbunyi: Komunitas Juang Partai berbentuk unit kerja, organisasi sayap,
organisasi kemasyarakatan dan organisasi-organisasi lainnya.
Ayat 2 berbunyi: komunitas Juang Partai bertugas melakukan pengorganisiran rakyat
sesuai jenis komunitasnya sebagai upaya penggalangan pemilih di luar basis Partai.
5
Juang PDI Perjuangan biasanya datang ke posko Komunitas Juang PDI
Perjuangan untuk mendaftarakan diri menjadi anggota baru.Selain itu ada
pula yang masuk ke Komunitas Juang PDI Perjuangan dengan diajak oleh
kerabat, saudara atau masyarakat yang berada di sekitar lingkungannya.Untuk
memperluas cakupan wilayah yang dikuasai, Komunitas Juang PDI
Perjuangan juga melakukan penawaran untuk beberapa orang atau tokoh yang
mempunyai potensi atau pengaruh di suatu daerah untuk mau masuk menjadi
anggota Komunitas Juang PDI Perjuangan. Dengan cara ini terbukti efektif,
tokoh yang berpengaruh di suatu daerah dengan mudah dapat masuk ke
struktural masyarakat, sehingga proses penyebaran ideologi, tujuan, dan
kebijakan juga dengan mudah masuk ke masyarakat yang berada di bawah
pengaruh tokoh masyarakat tersebut, dengan begitu semakin banyak orang
yang tertarik untuk masuk menjadi anggota Komunitas Juang PDI Perjuangan
atau paling tidak walaupun tidak masuk menjadi anggota masyarakat yang
sudah mengalami proses indoktrinasi tadi terpengaruh untuk selalu
mendukung kebijakan partai. Penerapan model rekrutmen yang dilakukan
oleh PDI Perjuangan di lapangan terbukti mempunyai keunggulan dalam
menarik simpatik dari masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat juga direkrut
masuk karena mempunyai keunggulan saat proses masuk dan mempengaruhi
masyarakat untuk mendukung partai akan berjalan lebih mudah.
Program-progam yang dikeluarkan oleh Komunitas Juang untuk
menarik simpatik masyarakat yaitu ada koperasi, marching band, paduan
suara, yayasan, olahraga, IT, dan lain sebagainya.
6
Komunitas Juang PDI Perjuangan Kab.Banyumas terbagi menjadi
tujuh zona. Masing-masing zona mempunyai wilayah kekuasaan tersendiri
sesuai pembagian penetapan per kecamatan, dengan data angkatan pertama
pelantikan 460anggota, angkatan ke dua ada 266 anggota dan angkatan ketiga
ini belum di lantik namun calon Kader Juang sudah mencapai angka 100
lebih. Entah apa yang menjadi penguatan-penguatan argumen sehingga
masyarakat begitu tertarik dengan Komunitas Juang. ketertarikan Calon
Kader Juang dan Kader Juang terlihat jelas dengan paparan data anggota
diatas.9
Komunitas Juang zona tiga yang di mentori oleh Mentor Juang
Hermawan dengan Penanggung Jawab zona tiga YulianHaryadi, Ahmad
Musyafa, Eris Risdianto dan Daryanto melejit pesat program-program yang di
jalankan banyak menarik perhatian masyarakat sekitar area posko zona tiga
maupun dari kader-kader juang zona lain. Posko zona tiga terletak di
Jl.Kamandaka desa BobosanKec.Purwokerto Utara Kab.Banyumas, Propinsi
Jawa Tengah.Dengan lokasi posko di pinggir jalan yang sangat strategis
memicu tercapainya program kerja yang diselenggarakan oleh Komunitas
Juang Zona tiga.
Beberapa alasan yang membuat penulis tertarik meneliti Komunitas
Juang zona tiga Kabupaten Banyumas karena zona tiga paling unggul dalam
mencanangkan program dan sering kali programnya dicontoh oleh zona lain.
Anggotanya yang tercatat sebagai kader menduduki angka yang lumayan
9Hasil dari wawancara dengan narasumber Aldo Fathan Mubina (salah satu pengurus
Komunitas Juang Zona Tiga) pada tanggal 20 oktober 2016
7
banyak,tingkat solidaritas dan loyalitas yang tinggi,termasuk zona kota yang
terdapat campuran dari berbagai kota, dan menjadi kiblat dari zona lain.
B. Definisi operasional
Definisi operasional atau penegasan istilah adalah suatu definisi
mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik
variabel yang diamati.10
untuk menghindari kerancuan yang dapat
menimbulkan kesalahpahaman dalam mengartikan istilah didalam penelitian
ini, maka terlebih dahulu penulis akan menegaskan dan memberikan batasan
istilah dari judul penelitian sebagai berikut:
1. Dukungan Masyarakat
Dukungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu
yang didukung;bantuan.11
Jadi dukungan merupakan pernyataan atau
kesediaan dari seseorang untuk mengikuti dan membantu apa yang
sedang diperjuangkan untuk di sukseskan. Sedangkan masyarakat adalah
pergaulan hidup manusia, berkumpulnya orang-orang dalam suatu
daerah.12
Adapun masyarakat yang dimaksud penulis adalah masyarakat
sekitar posko komunitas juang zona tiga yang aktif maupun yang tidak
aktif dalam program-program kerja komunitas juang zona tiga.
10
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 74. 11
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), hlm. 279 12
Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993, hlm. 197
8
2. Gerakan Politik
Gerakan politik adalah gerakan sosial kemasyarakatan di bidang
politik, gerakan politik dapat bekisar disekitar satu masalah atau dari
rerangkaian isu permasalahan atau sekitar timbunan keprihatinan bersama
dari sekelompok sosial.13
Garakan politik yang penulis maksudkan adalah
gerakan sosial kemasyarakatan dibidang politik, yaitu gerakan politik
komunitas juang zona tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Kabupaten Banyumas.
3. Komunitas Juang
Komunitas Juang adalah Komunitas dibawah naungan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan. Komunitas juang yang penulis
maksudkan adalah komunitas juang zona tiga yang terletak di jl.
Kamandaka desa BobosanKec.Purwokerto Utara Kab.Banyumas.
Oleh karena demikian, yang dimaksud dengan respon masyarakat
terhadap gerakan politik komunitas juang Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Kabupaten Banyumas dalam skripsi ini adalah suatu jawaban
atau tanggapan dari masyarakat terkait gerakan politik dalam komunitas
juang khususnya zona tiga Kabupaten Banyumas.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti apa bentuk dukungan masyarakat pada gerakan politik Komunitas
Juang zona tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kab.Banyumas ?
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_politik
9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. TujuanPenelitian
Dariuraianlatarbelakangmasalahdiataspenulisbertujuanuntukmenge
tahuisecaramendalam tentang dukungan masyarakat pada gerakan politik
Komunitas Juang Zona Tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Kabupaten Banyumas.
2. ManfaatPenelitian
a. SecaraTeoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang
lebih luas, baikbagi penelitisendiriataupunmahasiswa
padaumumnyadalamperkembanganilmukomunikasiorganisasi.
2) Dapat menambah referensi yang berhubungan dengan komunitas
yang dibangun di bawah naungan partai politik.
b. SecaraPraktis
1) Bagi pengurus Komunitas Juang, yaitu :
a) Untuk mengetahui seberapa dukungan masyarakat pada
gerakan politik Komunitas Juang Zona Tiga Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan Kabupaten Banyumas.
b) Sebagai bahan evaluasi bagi pengurusgerakan politik
Komunitas Juang Zona Tiga Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Kabupaten Banyumas.
10
E. Tinjauan Pustaka
Dalam kajian pustaka, peneliti seyogyanya menggunakan kajian
akademik untuk menyajikan hasil dari penelitian sebelumnya,
menghubungkan penelitiannya dengan kajian tersebut, dan menyediakan
kerangka kerja dalam membandingkan hasil penelitiannya dengan hasil
penelitian lain.14
Oleh sebab itu peneliti menganalisis hasil dari beberapa
penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.
MukhammadWakhiddin, dengan skripsinya yang berjudul: Peran PPP
(Partai Persatuan Pembangunan) Dalam Pengembangan Dakwah di Kabupaten
Kebumen. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Jurusan Dakwah
Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Tahun 2012, yang menjelaskan
tentang bagaimana peran partai politik PPP ( Partai Persatuan Politik) dalam
pengembangan dakwah di kabupaten kebumen, bertujuan untuk mengetahui
dan sekaligus menemukan sejauh mana peran partai yang berasaskan
islamdalam pengembangan dakwah, khususnya peran partai persatuan
pembangunan di Kabupaten Kebumen. Objek dalam penelitian ini adalah
upaya-upaya pengembangan dakwah yang dilakukan oleh DPC PPP
Kabupaten Kebumen yang dikaji atau di analisis dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif.Sedangkan teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian terhadap pengembangan dakwah yang dilakukan
DPC PPP Kabupaten Kebumen adalah interview, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran DPC PPP dalam
14
John W Creswell, Reseach Design Pendekatan Kualitatif , Kuantitatif, dan Mixed (
Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 2010), hlm. 71.
11
pengembangan dakwah di Kabupaten Kebumen dalam berbagai bidang
kehidupan cenderung sebagai penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah
dan sebagai pengawal atau advokasi melalui kader-kader baik yang berada
dilembaga pemerintah maupun wilayah Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan
Ranting. Selain itu, DPC PPP juga melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
partai sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2
tahun 2011 meski belum maksimal.15
Amanulah Fajar Sudrajat, dengan skripsinya yang berjudul: Dakwah
Dan Politik Dalam Pandangan Kiai Di Kabupaten Banyumas. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Purwokerto Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi
Penyiaran Islam tahun 2005, yang menjelaskan tentang bagaimana pandangan
kiai dalam memaknai politik praktis, bertujuan untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran tentang bagaimana pandangan Kiai dalam memaknai
politik praktis.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif deskriptif, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
yaitu metode wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan para Kiai yang memiliki pengaruh yang amat kuat di
masyarakat Jawa, merupakan kekuatan penting dalam kehidupan politik
Indonesia, kebanyakan dari mereka memiliki sawah yang cukup, namun tidak
perlu tenggelam dalam pekerjaan sawah. Mereka bukan petani tapi pemimpin
dan pengajar yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, dan untuk dapat
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar islam dengan baik, mereka perlu
15
Mukhammad Wakhiddin, Peran PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Dalam
Pengembangan Dakwah di Kabupaten Kebumen, Skripsi (Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2012),
hlm. 8
12
memahami kehidupan politik. Mereka dianggap dan menganggap diri
memiliki suatu posisi atau kedudukan yang menonjol baik pada tingkat lokal
maupun nasional.16
Riki Feri Triani, dengan skripsinya yang berjudul: Gaya
Kepemimpinan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Kabupaten Cilacap. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto
Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Tahun 2009,
yang memfokuskan pada penggambaran gaya kepemimpinan yang dilakukan
oleh DPD PKS kabupaten Cilacapdalam mencapai tujuan politiknya.
Bertujuan untuk menggambarkan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh
DPD PKS Kabupaten Cilacap dalam mencapai tujuan politiknya. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
objek dalam penelitian ini adalah setiap gaya kepemimpinan partai keadilan
sejahtera Kabupaten Cilacap untuk mencapai tujuan politiknya yang meliputi
unsur-unsur kepemimpinan dan gaya atau cara memimpin yang ditujukan
dengan berbagai program dan kegiatan partai. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi partisipan, interview
mendalam, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah PKS tidak hanya
mengkhususkan sasaran bagi pengkaderan kepemimpinan saja, hal itu
dilakukan sebagai upaya melebarkan sayap dukungan dari seluruh elemen
masyarakat.Namun wilayah ini tidak begitu saja ditinggalkan, bahkan
mengkhususkan struktur masyarakat dari tingkat pusat hingga daerah tingkat
16
Amanulah Fajar Sudrajat, Dakwah Dan Politik Dalam Pandangan Kiai Di Kabupaten
Banyumas, Skripsi (Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2005), hlm. 3
13
II.Keberadaan kepemimpinan di DPD PKS adalah model interaksi yang unik
antar sesama anggota sehingga melahirkan ketaatan terhadap pemimpin atau
penanggung jawab, perlu diketahui kepemimpinan di DPD PKS yang
dilakukan meliputi pengelolaan pengkaderan, pembinaan dasar, dan lain-
lain.17
Aria RanggaAndika, dengan skripsinya yang berjudul: Fungsi Partai
Politik Dalam Pelaksanaan Pendidikan Politik Berdasarkan UU.2 Tahun 2011
Tentang Partai Politik (Studi di Kabupaten Banyumas). Universitas Jenderal
Soedirman Fakultas Hukum JurusanKementrian Pendidikan dan Kebudayaan
tahun 2013.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan
pendidikan politik yang dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan dan Partai
Golkar Kabupaten Banyumas.Metodeyang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan Undang-undang
dan pendekatan konseptual dengan menggunakan data sekunder dan data
primer sebagai pelengkap yang kemudian dianalisis dan disusun secara
sistematis. Hasil dari penelitian ini adalah DPC PDI Perjuangan dan Partai
GolkarKabupatenBanyumas melaksanakan Pendidikan Politik akan tetapi
pelaksanaanPendidikan Politik yang dilakukan belum bersifat kontinyu.Salah
satu cara agar demokrasi dapat dilaksanakan dengan baik
diperlukanpelaksanaan Pendidikan Politik. Pendidikan Politik yang
dilaksanakan DPC PDIPerjuangan dan Partai Golkar Kabupaten Banyumas
tidak mengacu sepenuhnyakepada Undang-Undang No.2 tahun 2011 tentang
17
Riki Feri Triani, Gaya Kepemimpinan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Cilacap, Skripsi (Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2009),
hlm.9-10
14
Partai Politik akan tetapiPendidikan Politik yang dilaksanakan karena ada
kepentingan lain seperti untukmenggalang massa. Pendidikan Politik
dilaksanakan masih bersifat insidental atautidak secara kontinyu karena
berbagai hambatan, yang dijadikan alasan sebagaihambatan utama adalah
pelaksanaan Pendidikan Politik tidak diutamakan karenatidak menjadi sebuah
kewajiban untuk dilaksanakan.18
Muhammad IqbalHabibie, dengan skripsinya yang berjudul: Upaya
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam
Rekrutmen Pemilih Pemula di Kabupaten Tegal. Universitas Negeri Semarang
Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan tahun 2011.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan bagi upaya Dewan Pengurus
Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam rekrutmen pemilih
pemula di Kabupaten Tegal, bagi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai
Keadilan Sejahtera Kabupaten Tegal, dan sebagai bahan masukan bagi Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membuat kebijakan dalam rekrutmen pemilih
pemula di Kabupaten Tegal. Metode penelitian yang digunakan penelitian
kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan
(observasi), dan dokumentasi.Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan
adalah teknik triangulasi sumber.Analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pelaksanaan
rekrutmen anggota pemilih pemula atau anggota baru yang dilakukan Partai
18
Aria Rangga Andika, Fungsi Partai Politik Dalam Pelaksanaan Pendidikan Politik
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik (Studi di Kabupaten Banyumas),
Skripsi (Purwokerto: UNSOED Purwokerto, 2013), hlm. 8
15
Keadilan Sejahtera (PKS) berciri dan bersifat keagamaan. Pelaksanaan
rekrutmen dilakukan dengan kegiatan-kegiatan seperti, pelatihan-pelatihan,
pengajian, seminar, dauroh, dialog, dan pertemuan lainya, namun pendekatan
yang lebih ditekankan adalah pendekatan personal, hal ini untuk menguatkan
komunikasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada masyarakat. Dari hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
merupakan partai yang tidak sepenuhnya diklasifikasikan sebagai partai
massa, deklarasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengatas namakan
partai kader dan partai dakwah menunjukkan gabungan antara orientasi
kaderisasi dan massa, dalam dakwah kader diwajibkan menyebarluaskan
kepada masyarakat, sehingga lebih tepat dalam hasil penelitian ini Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) diklasifikasikan partai berstandar ganda.19
Sementara penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan
penelitian yang sudah ada sebelumnya.Penelitian yang penulis lakukan lebih
menitikberatkan pada apa bentuk dukungan masyarakat pada gerakan politik
komunitas juang zona tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten
Banyumas.
19
Muhammad Iqbal Habibie, Upaya Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Dalam Rekrutmen Pemilih Pemula di Kabupaten Tegal, Skripsi (Semarang:
UNES, 2011), hlm.7
16
F. SistematikaPenulisan
Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini, secara sistematis
penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang di dalamnya terdapat beberapa
sub. Adapun sistematika yang dimaksud sebagai berikut :
BAB IberisiPendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka dan juga
sistematika penulisan.
BAB IIMasyarakat dan Gerakan Politikberisi tentang definisi masyarakatdan
politik.
BAB IIIberisi metodologi penelitian dukungan Masyarakat pada Gerakan
Politik Komunitas Juang Zona Tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Kabupaten Banyumas
BAB IV Dukungan Masyarakat Pada Gerakan Politik Komunitas Juang Zona
Tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Banyumasyang berisi
hasil penelitian.
BAB V Penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka
danlampiran-lampiran.
88
BAB V
PENUTUP
Dalam bab terakhir ini, penulis mencoba untuk menyimpulkan segala
sesuatu yang penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya. Selain itu, penulis
berusaha mengemukakan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi
Komunitas Juang Zona Tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di
Kabupaten Banyumas untuk masa sekarang dan yang akan datang sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang didapat dari dukungan masyarakat pada gerakan
politik Komunitas Juang zona tiga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Kabupaten Banyumas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat
mendukung program kerja dari Komunitas Juang zona tiga, hal itu dapat di
lihat dari mulai salah satu warganya mempersilahkan mereka para kader untuk
tinggal di posko yang mana itu adalah rumah dari salah seorang warga sekitar
untuk di tempati sebagai posko dan keikutsertaannya masyarakat
berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan oleh Komunitas
Juang zona tiga.
Begitu juga dengan hubungan antara kader Komunitas Juang dan
Masyarakatnya berlangsung dengan baik, masyarakat sekitar posko
Komunitas Juang zona tiga senantiasa mendukung untuk suksesnya program
kerja dari Komunitas Juang zona tiga dengan cara masyarakat memberikan
89
dukungan berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan
emosional, dukunganpenilaian, dan dukungan dari kelompok sosial.
B. Saran
1. Disarankan bagi para Kader Komunitas Juang Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Kabupaten Banyumas untuk lebih memahami serta dapat
meningkatkan fungsi masyarakat, sehingga dapat selalu mendukung
program kerja dari Komunitas Juang untuk meningkatkan kualitas dari
Komunitas Juang itu sendiri. Kader Komunitas Juang juga perlu
menyadari bahwa dukungan masyarakat itu penting pada gerakan politik
Komunitas Juang, agar tercapainya segala visi dan misi dari Komunitas
juang dengan mudah.
2. Kepada masyarakat area posko Komunitas Juang zona tiga di desa
Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas hendaknya
lebih aktif pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas
Juang.
C. Kata Penutup
Seiring dengan ucapan syukur Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis
panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan
dan kelemahan. Untuk itulah saran dan kritik yang bersifat membangun adalah
harapan penulis, tentu demi perbaikan dan penyempurnaan tulisan ini.
90
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu, semoga amalnya dibalas dengan yang lebih baik oleh
Allah SWT. Amiin.
Kepada Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini mendapat ridho-Mu,
dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca
pada umumnya, serta dapat dijadikan titik tolak bagi penelitian selanjutnya
untuk mendapatkan data yang lebih kaya.
Purwokerto, 14 Agustus 2017
Penulis,
Melly Sri Hastuti
1323102008
DAFTAR PUSTAKA
Andika, Aria Rangga. Fungsi Partai Politik Dalam Pelaksanaan Pendidikan
Politik Berdasarkan UU No. 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik (Studi
di Kabupaten Banyumas), Skripsi. Purwokerto: UNSOED Purwokerto,
2013.
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan. 2015.
Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2001. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Daniel, Moehar. 2002. Metode Penelitian Sosial Dilengkapi Beberapa Alat
Analisa dan Penuntun Pengguna. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Davis, Keith. 1962. Human Relations at Work. New York, San Francisco,
Toronto, London.
Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persana.
Fajar Sudrajat, Amanulah. Dakwah Dan Politik Dalam Pandangan Kiai Di
Kabupaten Banyumas, Skripsi. Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2005.
Habibie, Muhammad Iqbal. Upaya Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam Rekrutmen Pemilih Pemula di
Kabupaten Tegal, Skripsi. Semarang: UNES, 2011.
Hadi, Sutrisno. 1991. Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Reseach Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.
Handayani, Sri. 2011. Ilmu Politik dan Kebijakan Kesehatan. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Hariyono, Paulus. 2007. Sosiologi kota untuk arsitek. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanto, Sindung. 2016. Sosiologi Agama Dari Klasik Hingga Postmodern.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Demokrasi_Indonesia_Perjuangan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1993.
Kartono, Kartini. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kast, Freemont E, & James E. Rosenzweig. 2002. Organisasi & Manajenen.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kayo, RB. Khatib Pahlawan. 2005. Kepemimpinan Islam dan Dakwah. Jakarta:
AMZAH, 2005.
Kriyantono, Rachmat. 2006. teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kuntjoroningrat. 1993. Metode-Metode Penelitian Masyarakat Edisi Ke-3.
Jakarta: Gramedia.
Lubis, Arliza Juairiani. Dukungan Sosial Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal
Yang Melakukan Terapi Hemodialisa,Skripsi. Medan: Universitas
Sumatera Utara, 2006.
Moeleong, Lexy J. 1993. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. cet ke-10.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nawari, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
P.Robbins, Stephen. 1994. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi
Jakarta: Arcan.
Plano, Jack C. dkk. 1994. Kamus Analisa Politik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Purwanto. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Raliby, Osman. 1982. Kamus Internasional. Jakarta: Bulan Bintang.
Ranuwijaya, Utang. 2007. Pustaka Pengetahuan Al-Qur’an. Jakarta: Rehal
Publika.
Sadiah, Dewi. 2015. Metode Penelitian Dakwah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Semiawan, Conny R. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Shadily, Hassan.1983. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT. Bina
Aksara.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Singarimbun, & Sofian, Efendi. 1989. Metode Penelitian Suevei. Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sukarna.1990. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Mandar Maju.
Syarbaini, Syahrial, dkk. 2002. Sosiologi Dan Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tim Penyusun Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta:
Balai Pustaka.
Triani, Riki Feri. Gaya Kepemimpinan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Cilacap, Skripsi. Purwokerto:
STAIN Purwokerto, 2009.
Undang-Undang. 2011.
W Creswell, John. 2010. Reseach Design Pendekatan Kualitatif , Kuantitatif,
dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wakhiddin, Mukhammad. Peran PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Dalam
Pengembangan Dakwah di Kabupaten Kebumen, Skripsi. Purwokerto:
STAIN Purwokerto, 2012.
Wijayanto, Lip. 2001. kepemimpinan islam. Yogyakarta: Uii Press.
Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT Indeks
Yuliati, Yayuk, & Mangku, Poernomo. 2013. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta:
Lappera Pustaka Utama.
Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam perspektif
Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.