DRY EYE ODS + PRESBIOPIA ODS (97)

31
Created by: Gio Vano Beril Karel Naihonam 11.2014.127 LAPORAN KASUS DRY EYE ODS + PRESBIOPIA ODS

description

tugas

Transcript of DRY EYE ODS + PRESBIOPIA ODS (97)

  • Created by:Gio Vano Beril Karel Naihonam11.2014.127LAPORAN KASUSDRY EYE ODS + PRESBIOPIA ODS

  • IDENTITAS PASIENNama: Bpk. A.NUmur: 45tahunAgama: IslamAlamat: Kp. Sawah Rt 05/06 Tanggal pemeriksaan: 03 Maret 2015

    Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 3 April 2015, pukul 15.00 WIB

  • ANAMNESISKeluhan utama Kedua mata terasa gatal sejak 3 hari yang lalu.Keluhan tambahan : Kedua mata terasa panas, berpasir dan silau, serta pasien mengeluh tidak dapat membaca koran dari jarak dekat.

  • Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke dengan keluhan kedua mata terasa gatal sejak 3 hari yang lalu, kuluhan gatal pada mata ini dirasakan secara terus menerus dan keluhan gatal ini makin berat saat pasien sedang membaca koran. Keluhan gatal pada mata juga disertai rasa panas, terasa berpasir pada kedua mata dan juga sering merasa silau.

  • Selain itu OS merasa pandangan mata kabur saat membaca dekat. Keluhan dirasakan sejak + 2 bulan yang lalu. Namun, akhir-akhir ini terasa semakin kabur, terlebih saat membaca huruf yang kecil seperti di buku maupun koran. Bila membaca, pasien merasa lebih nyaman saat buku atau koran dijauhkan.

  • Dua hari sebelum ke poli klinik, keluhan gatal, panas, dan berpasir pada OS masih terasa, keluhan pada mata OS hanya menghilang dalam 2-3 jam setelah ditetesi obat tetes mata rhoto, dan setelah itu keluhan timbul lagi.Satu hari sebelum ke poli klinik keluhan gatal, panas dan berpasir pada mata OS masih terus dirasakan, dan tidak kunjung membaik, akhirnya pada besok harinya OS pergi berobat ke poli klinik.

  • Riwayat Penyakit DahuluRiwayat hipertensi, Riwayat DM, alergi obat, trauma pada mata,riwayat operasi mata dan penggunaan kacamata sebelumnya disangkal oleh pasien Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat hipertensi, Riwayat DM, alergi obat, trauma pada mata,riwayat operasi mata dan penggunaan kacamata pada keluarga disangkal.

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus GaneralisKeadaan Umum: BaikTanda VitalTekanan darah: 120/80Nadi: 90x/menit,regulerPernafasan: 20x/menitSuhu: 36,7oCKepala: Normocepali, rambut hitam, distribusi merataTelinga: tidak ada kelainanHidung: tidak ada kelainanTenggorokkan: tidak ada kelainanThoraks,Jantung: tidak ada kelainanParu: tidak ada kelainanAbdomen: tidak ada kelainanEkstremitas: tidak ada kelainan

  • Status Oftalmologis

    ODPEMERIKSAANOS0,1Visus0,1NTIONOrthoforiaPosisi Bola MataOrthoforiaEdema (-), Hiperemis (-) spasme (-)PalpebraEdema (-), Hiperemis (-) spasme (-)TenangKonjungtivaTenangJernihKorneaJernihDalamCOADalamBulat, sentral, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+), RAPD (-)Iris/PupilBulat, sentral, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+), RAPD (-)Jernih LensaJernih JernihVitreusJernihRF (+), Papil bulat, Batas Tegas, CDR 0,3 , A/V 2:3, eksudat (-), perdarahan (-), sikatrik (-), ablasio (-)FundusRF (+), Papil bulat, Batas Tegas, CDR 0,3 , A/V 2:3, eksudat (-), perdarahan (-), sikatrik (-), ablasio (-)Pergerakan Bola MataBaik ke semua arahKonfrontasi TestBaik ke semua arah

  • Visus sentralis dekat

    PEMERIKSAAN PENUNJANG Tes schirmer Tear Film Break-up Time : ada Dry spotAutorefraktometriTrial lens + baca kartu jaeger

    Koreksi ODOSAdd 1,50 DAdd 1,50 D

  • RESUMESeorang pria, 45 tahun dengan keluhan kedua mata terasa gatal sejak 3 hari yang lalu, disertai rasa panas, berpasir dan silau pada kedua matanya. OS sudah sempat mengobatinya dengan obat tetes mata rhoto tetapi keluhan hanya membaik 2-3 jam setelah ditetesi dan setelah itu keluhan tetap kambuh lagi.

    STATUS OFTALMOLOGI :Visus sentralis dekat

    Koreksi ODOSAdd 1,50 DAdd 1,50 D

  • PENATALAKSAAN Non Medikamentosa Humidifier Mengurangi gerakan udara berlebih Istirahat 5-10 menit saat baca atau nonton.

    Medika mentosa Artifisial tear dorp (air mata buatan)

  • PENATALAKSAANKacamata monofokal

    PROGNOSIS ODOSAd Vitam: BonamBonam Ad Fungsionam: BonamBonam Ad Sanationam: Dubia ad bonamDubia ad bonam

    ODOSpdAdd+ 1,50+ 1,5064/66

  • PembahasanSindrom Mata Kering (Keratokonjungtivitis Sicca) Gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang terjadi akibat ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata (akueus, musin, atau lipid)

  • Pemeriksaan penunjang Schirmer testMenentukan produksi airmataTanpa anestesiMengukur kemampuan glandula lakrimal utamaAbnormal bila dalam 5 menit kertas yang basah < 10 mmDengan anestesiMengukur kemampuan glandula krauss & wolfingAbnormal bila dalam 5 menit kertas yg basah < 5mm

  • Tear Film Breakup TimeTes ini dilakukan untuk mengestimasi komponen musin pada air mata. Defisiensi musin akan menyebabkan instabilitas air mata sehingga menyebabkan air mata rusak dalam waktu cepat. Pada air mata akan muncul dry spot dengan disusul tereksposnya epitel kornea dan kongjungtiva, hal ini akan merusak sel epitel sehingga epitel yang rusak akan terlihat dengan pewarnaan. Epitel yang rusak menyebabkan munculnya titik-titik pewarnaan saat kornea diberi pewarnaan dengan fluoresein.

  • Etiologi 1. Sjogrena. primer : penyakit autoimun pada glandula lakrimal dan salivab. sekunder : berhubungan dengan penyakit autoimun ( arthritis rhematoid dan SLE )2. non-Sjogrena. insufisiensi glandula lakrimal- primer : alakrima congenital, disautonomia familial, berhubungan dengan umur/ degenerasi- sekunder : infiltrasi glandula lakrimal : sakroidosis, limfoma, AIDS ablasi glandula lakrimal

  • AIR MATAAir mata membentuk lapisan tipis setebal 7 10 mikrometer yang melapisi epitel kornea dan konjungtiva dengan Osmolaritas 295 309 mosm/liter Fungsi dari lapisan tipis ini adalah untuk membasahi dan melindungi lapisan epitel kornea dan konjungtiva, mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara flushing dan untuk menyediakan nutrisi bagi kornea.

  • Mekanisme Pengeluaran Air Mataglandula lakrimal di anterior superolateral pungtum lakrimal kanalikuli lakrimal sakus lakrimalduktus nasolakrimalinterna meatus di rongga hidung

  • Patofisiologi2 mekanisme yang menyebabkan mata kering:1. Hiperosmolaritas air matakurangnya aliran aqueous ataupun penguapan air mata yang berlebihan osmolaritas cedera epitelium permukaan okuler dengan pengaktifan mediator inflamasi ke dalam air mata

    Inflamasi akut dapat mengakibatkan peningkatan refleks lakrimasi dan berkedip

    inflamasi kronis dapat menyebabkan berkurangnya sensitisasi pada kornea dan penurunan refleks lakrimasi yang berujung pada peningkatan penguapan dan ketidakstabilan lapisan air mata

  • 2. Ketidakstabilan lapisan air mataDefisiensi dari salah satu komponen dari film air mata (lemak, akuos, musin) menyebabkan airmata yang cepat rusak hingga menimbulkan dry spot -> tereksposnya kornea dan konjungtiva sehingga terjadi kerusakan epitel kornea dan konjungtivaDapat terjadi secara langsung karena kelainan lapisan lemak pada disfungsi kelenjar Meibom Atau secara tidak langsung karena menyebabkan peningkatan penguapan yang pada akhirnya menyebabkan hiperosmolaritas airmata

  • Presbiopia

    makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur. perubahan kemcembungan lensa yang berkurang akibat berkurangnya elastisitas lensa gangguan akomodasi.

  • Gejala klinisGejala Sindroma Mata Keringmata terasa gataladanya sensasi mata seperti berpasir,SakitSilauPenglihatan kabur

  • EtiologiGangguan akomodasi pada usia lanjut dapat terjadi akibat:Kelemahan otot akomodasiLensa mata yang tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis lensa Gejala KlinisKeluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair dan sering terasa pedas.Pada awalnya akan kesulitan pada waktu membaca dekat huruf dengan cetakan kecilCenderung menegakkan punggungnya atau menjauhkan obyek yang dibacanya

  • PenatalaksanaanDiberikan penambahan lensa sferis positif sesuai pedoman umur yaitu umur 40 tahun (umur rata rata) diberikan tambahan sferis + 1.00 dan setiap 5 tahun diatasnya ditambahkan lagi sferis + 0.50

  • *