Drilling SPE UI
-
Upload
riky-ikhwan -
Category
Documents
-
view
206 -
download
2
description
Transcript of Drilling SPE UI
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
1/23
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
2/23
Tim Penyusun
Muthia Putri Hidayati (MPH)
Annisa Kurnia (AK)
Fajar Nur Hidayati (FNH)
Faris Razanah Zharfan (FRZ)
Ikhwan Muttaqin (IM)
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
3/23
I. Farm in dan Farm out
Farm in adalah proses masuknya oil company ke suatu Wilayah Kerja migas dengan
cara mengambil alih sebagian/seluruh share oil company existing.Sedangkan farm out
diartikan melepaskan/menjual sebagian/seluruh sharenya. Pelaku farm out tidak hanya oil
company yang menjadi operator suatu wilayah kerja migas tetapi bisa juga pemegang
sebagian sharenya saja. Lebih lengkapnya farm out adalah pengalihan interest dari pemegang
wilayah kerja yang ada ke perusahaan lain atau bentuk konsorsium. Hal ini diatur dalam PP
No 35 tahun 2004 tentang kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Naryanto Wagimin mengatakan
bahwa Farm out merupakan alat fundamental bagi perusahaan untuk berbagi potensi dan
resiko geologi, konsep eksplorasi dan modal resiko untuk program eksplorasi.
II. Site Preparation
Jenis dan Platform Rig
Rig adalah rangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk mendrill suatu sumur.
Rig dapat terlihat dengan jelas karena mempunyai menara yang digunakan untuk
menaikkan/menurunkan pipa-pipa turbular ke sumur. Berdasarkan lokasinya, rig dibagi
menjadi :
- Rig Darat (Land Rig)Merupakan rig yang beroperasi di darat. Rig darat dibagi lagi menjadi dua berdasarkan
ukuran rignya, yaitu rig kecil dan rig besar. Rig kecil digunakan untuk pekerjaan yang
sederhana seperti well service. Sementara itu rig besar digunakan untuk kegiatan drilling
baik secara vertikal maupun directional. Rig darat bersifat portable artinya bisa denganmudah dibongkar dan dipasang kembali sehingga mudah dipindahkan.
- Rig LautMerupakan rig yang beroperasi di atas permukaan air seperti di laut, rawa, sungai, dan
danau.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
4/23
Rig laut (offshore rig) terbagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kedalaman air yaitu :
1. Swamp Barge, adalah jenis rig laut yang mempunyai kedalaman maksimum hanya 7meter. Rig ini sering digunakan pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig ini
dibuat dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan
dengan cara mengisi bagian rig yang disebut ballast tanks menggunakan air.
Gambar 1. Swamp Barge
2. Jack Up Rig, rig ini menggunakan platform yang bisa mengapung. Kaki-kaki pada rigini dapat dinaikkan dan diturunkan. Saat beroperasi, semua kaki harus diturunkan
hingga ke dasar laut. Operasi drilling dengan rig jenis ini dapat menjadi kedalaman
200 meter.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
5/23
Gambar 2. Jack Up Rig
3. Semi-Submersible Rig, rig yang mengapung menggunakan hull (semacam kaki). Rigini bersifat stabil dan dapat digunakan pada lokasi berombak besar dan kedalaman
hingga 750 meter. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau
permukaan dasar laut.
Gambar 3. Semi-Submersible Rig
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
6/23
4. Drill ship, rig yang bersifat mobile dan berada di atas kapal laut. Rig ini sangat cocokdigunakan di laut dalam (kedalaman lebih dari 2800 m).
Gambar 4. Drillship
Gambar 5. Perbandingan Jenis-Jenis Rig
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
7/23
Rig tersusun atas berbagai macam komponen. Ada 5 komponen utama pembuatan rig yaitu :
1.Hoisting System (Sistem Angkat)Hoisting System berfungsi menurunkan dan menaikkan pipa-pipa masuk atau keluar
sumur. Komponen hoisting system terdiri atas drawworks, derrick, crown block, traveling
block, dan wire rope.
2.Rotary System (Sistem Pemutar)Adalah sistem yang berfungsi memutar pipa-pipa di dalam sumur. Terdiri atas 3 sub-
komponen yaitu rotary assembly (rotary table, master bushing, Kelly bushing), drillstring
(kelly, drillpipe), dan bit (mata bor).
3. Circulation System (Sistem Sirkulasi)Sistem ini berfungsi mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk sumur dan
menjaga propertis dari lumpur yang dimasukkan. Sistem ini terdiri atas pompa, shale
shaker, desander, dan desilter. Pompa berfungsi memompakan lumpur keluar dan masuk
sumur. Shale shaker berfungsi memisahkan padatan hasil pemboran dari lumpur.
Desander berfungsi memisahkan pasir dari lumpur. Desilter berfungsi memisahkan
partikel berukuran kecil dari lumpur.
4.Blowout Prevention System (Sistem Pencegahan Sembur Liar)Berfungsi mencegah terjadinya blowout(meledaknya sumur di permukaan karena tekanan
terlalu tinggi dalam sumur). Komponen sistem ini terdiri dari valve yang dipasang di
kepala sumur (wellhead).
5. Power System (Sistem Tenaga)Adalah sistem yang berfungsi sebagai sumber tenaga sehingga dapat menggerakkan
semua sistem secara keseluruhan. Sumber tenaga yang biasa digunakan adalah mesin
diesel berkapasitas besar. Daya yang dihasilkan bergantung pada kebutuhan dan seberapa
besar rig tersebut.
Power system terdiri atas 2 sub-komponen yaitu power supply equipment dan distribution
equipment. Pada power supply equipment, tenaga dihasilkan oleh penggerak utama (prime
mover). Tenaga yang dihasilkan antara 500 sampai 5000 hp. Tenaga yang dihasilkan akandidistribusikan oleh distribution equipment. Ada 2 metode distribusi tenaga yaitu
mechanical (tenaga diteruskan secara mekanis) dan electrical (tenaga diteruskan ke
generator, sehingga menghasilkan arus listrik).
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
8/23
Gambar 6. Skema Rig
III. Arah Drilling
Vertical dan Horizontal Drilling
Drilling adalah salah satu tahapan terpenting dalam memperoleh minyak/gas. Secara definisi,
drilling adalah suatu proses eksploitasi minyak/gas dari lapisan bumi. Berdasarkan arah
melakukannya, drilling terbagi menjadi vertical drilling dan horizontal drilling.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
9/23
Vertical Drilling
Vertical drilling adalah kegiatan drilling yang dilakukan lurus vertikal ke bawah. Drilling
jenis ini sudah umum dilakukan sejak dahulu. Vertical drilling sangat efisien ketika tekanan
reservoir tinggi dan mempunyai permeabilitas tinggi karena dapat langsung naik ke atas.
Vertical drilling dapat mencapai reservoir dalam jarak yang lebih singkat dibanding
horizontal drilling. Namun, jumlah minyak/gas yang mampu diperoleh lebih sedikit karena
batuan reservoir yang menghasilkan minyak biasanya berbentuk horizontal.
Directional Drilling
Dahulu, satu-satunya cara memperoleh minyak/gas adalah vertical drilling. Namun hal
tersebut terkadang sulit dilakukan, kurang ekonomis, dan kurang efisien. Perkembangan
teknologi yang pesat telah menemukan cara baru dalam drilling yaitu directional drilling.
Directional drilling baik digunakan ketika area di bagian atas target kita sulit untuk di drill
atau ada hambatan-hambatan lain di bagian atas. Drilling tipe ini pertama kali dilakukan di
Pennsylvania pada tahun 1944.
Pada directional drilling, ada bagian dimana kita mendrill secara vertikal, lalu berikutnya
mendrill membentuk sudut, dan terakhir mendrill secara
horizontal. Bentuk directional drilling antara lain dapat
membentuk huruf S, J, atau L. Horizontal drilling
termasuk dalam bagian directional drilling. Directional
drilling sangat berguna untuk lokasi offshore. Dari sisi
ekonomi, sangat tidak efisien untuk membuat 1 sumur
secara vertikal di daerah offshore. Kekurangan tersebut
dapat diatas oleh directional drilling dimana 20 atau lebih
sumur dapat di drill dalam 1 rig.
Tahapan directional drilling adalah dengan melakukan vertical drilling terlebih dahulu,
menganalisis fragmen-fragmen batuan yang muncul ke kedalaman, menentukan kedalamanshale, menghitung serta menentukan tempat untuk mulai drilling secara horizontal. Tempat
tersebut sering disebut kickoff point. Dari situ, kita mulai drilling dengan membentuk sudut
sampai mencapai entry point. Setelah itu, drilling secara horizontal dilakukan.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
10/23
Ada beberapa kelebihan directional drilling dibandingkan vertical drilling antara lain :
1. Mampu menjangkau area yang lebih luas2. Mampu mendrill reservoir yang sulit di drill secara vertikal3. Meminimalisir pergerakan rig karena banyak wellhead yang dapat disatukan
bersamaan
4. Dapat memperoleh minyak/gas secara keseluruhan area horizontal yang kita drill
Untuk melakukan drilling secara berarah, dibutuhkan survey yang lama karena kita
membutuhkan data mengenai lapisan batuan pada area yang luas. Namun hal tersebut sudahdapat ditutupi dengan adanya metode measurement while drilling (MWD) dimana kita dapat
memperoleh informasi setiap lapisan batuan yang sedang kita drill secara real time dan
mampu menganalisis lapisan batuan dibawahnya.
Drilling secara berarah jauh lebih kompleks dibandingkan drilling secara vertikal. Biaya
operasinya juga tinggi terutama yang sudut inklinasinya lebih besar dari 40o
karena
dibutuhkan peralatan yang lebih canggih dan mahal untuk menggerakan peralatan masuk ke
lubang.
IV. Drilling fluid
Definisi
Peningkatan teknologi pengeboran terus berkembang dari tahun ke tahun,
salah satunya adalah drilling fluid yang lebih efisien dan efektif. Drilling fluid
biasanya merupakan campuran air, clay, material berat dan beberapa bahan kimia.
Pada kondisi tertentu minyak juga ditambahkan. Drilling fluid biasanya digunakan
untuk membersihkan serpihan dalam drilling dengan cara mengangkat ke permukaan
sebagai pembuangan. Secara umum tujuan dari dilakukannya drilling fluid adalah
menghilangkan serpihan (kototran), mengontrol tekanan, menstabilkan alat dari
gesekan dengan batu, memberikan gaya apung, pendingin dan pelumas alat.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
11/23
Dalam prosespengeboran, stek (cutting) / serpihan / kotoran akan terbentuk
dalam proses, sebenernya stek tidak akan menimbulkan masalah ketika dalam proses,
melainkan masalah akan muncul ketika proses berhenti akibat penggantian mata bor.
Ketika hal ini terjadi, dan drilling fluids tidak digunakan, maka stek akan mengisi
pada hole. Drilling fluid dalam hal ini digunakan sebagai suspension tool untuk
mencegah stek menempati lubang (hole) ketika mata bor diganti. Ketika proses tidak
berlangsung, viskositas dari fluid dalam drilling fluid akan bertambah, hal ini
menyebabkan fluid akan berubah menjadi bentuk solid ketika tidak ada proses
pengeboran. Stek akan tersuspended dalam sumur hingga proses pengeboran
dilakukan kembali. Fluid merupakan substansi gel-like, yang mana akan menjadi
liquidkembali ketika proses pengeboran dilakukan.
*keterangan : viskositasfluidakan berkurang ketika proses pengeboran dilakukan,
dan bertambah ketika proses berhenti.
Drilling fluiddigunakan sebagai pengontrol tekanan dalam sumur. Prinsip kerja dalam
hal ini adalah mengimbangi tekanan hidrokarbon dan penyusun batu dalam sumur.Fluid
dalam drilling fluid mengandung material berat atau agen pemberat yang berfungsimeningkatkan kepadatan fluid yang akan memberikan efek menekan sehingga akan
memberikan tekanan pada dinding sumur.
Drilling fluidjuga berfungsi menjaga kestabilan batu (rock stabilization). Beberapa zat
aditif ditambahkan ke dalam campuranfluidagarfluidtidak diserap oleh bebatuan dan
mencegah penyumbatan pada batu (rock formation).
Fungsi penting lain dari drilling fluid adalah menjaga alat. Semakin panjang / dalam
sumur, semakin banyak pipa pengeboran yang dibutuhkan untuk mengebor sumur.
Penambahan pipa pengeboran tersebut akan menambah beban dalam sistem dan akan
menyebabkan stress. Dengan adanya drilling fluid, penambahan daya apung akan
mengurangi stress. Drilling fluid juga berperan mengurangi gesekan dengan bebatuan
sehingga mengurangi pemanasan. Sifat pendingin dan pelumas dari drilling fluidakan
memanjangkan umur alat pengeboran, terutama mata bor.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
12/23
Gambar 1.Drilling flui
Fungsi atau kegunaan
Sepuluh fungsi penting
Berperan dalam Bersih d Mending Sebagai
Membantu pem
Menduk Mengura
Lainnya Mengura Menyedi
Gambar 2. Me
arifluid drilling
membuat hole agar
ri stek / pengotor
inkan dan melumasi drill bit dan drill string
ower untuk mentransmisikan ke bit nozzles
liharaan hole dengan
ng pengeboran hole pada dindingngi gesekan
ngi efek berat dari pipa dan casing dengan e
akan medium untuk logging
kanisme kerja
atau turbin
ek apung
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
13/23
Drilling fluidtidak boleh Memberikan efek korosi pada bit, drill string dan casing, serta
permukaan peralatan lainnya.
Merusak produktivity Menyebabkan polusi pada lingkungan
Jenis-jenis
Jenis-jenis dari drilling fluidada banyak dalam industri. Kategori umum nya adalah
water baseddan oil based fluids.
Water Based Fluids
Drilling fluids jenis ini mengandung 4 komponen kategori besarm yaitu ait, padatan
kolid aktif, padatan inert dan bahan kimia. Air merupakan continues phase dalam jenis
drilling fluids ini. Fungsi primer continues phase adalah intuk menyediakan viskositas
inisial yang bisa dimodifikasi tergantung sifat reologi yang diinginkan. Fungsiberikutnya adalah mensuspend padatan. Pada jenis ini juga, clay ditambahkan untuk
menambahkan densitas, viskositas dan sifat gel untuk mengurangi efekfluid loss. Clay
yang digunakan biasanya adalah bentoinite, kaolinites dan illites. Bahan kimia
digunakan sebagai fungsi thinners, dispersants dan deflocculants.
Jenis-jenis water based, seperti
Clear water : digunakan biasanya untuk drill hard formations Calcium mud : jenis ini memiliki kelebihan dapat mentoleransi
konsentrasi tinggi dari drilled solids tanpa menimbulkan efek pada
keviskositasannya.
Lignosulphonate mud : jenis ini membutuhkan densitas yang tinggidan dapat mentoleransi kontaminasi drilled solids yang tinggi dan dapat
bekerja di temperatur tinggi.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
14/23
KCL/polymer Mud : kelebihan dari jenis ini adalah dapat mengurangikehilangan tekanan sirkulasi dan memiliki yield tinggi serta kesetabilan bore
hole.
Oil Based Fluids
Oil based fluids memiliki komponen seperti
Suitable oil Asphalt Air Pengemulsi Surfaktan Kalsium Hidroksida Agen pemberat Additif kimia
Dari semua komponen, yang memiliki peran sangat penting dalam funsi jenis ini adalah
oil dan asphalt. Dalam pemilihan minyak yang digunakan, terdapat beberapa
spesifikasi seperti
Specific Weight untuk tujuan pertimbangan viskositas aniline point pertimbagnan konten aromatik dalam minyak flash point kemampuan terhadap temperatur mempertimbangkan
titik nyala
fire point kemampuan terhadap temperatur mempertimbangkantitik api
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
15/23
Komponen lain digunakan untunk tujuan meningkatkan dan menstabilkan sifat reologi
dan karakteristikplastering. Air digunakan dalam jenis ini karena air dibutuhkan untuk
mereaksikan additif kimia untuk meningkatkan sfat reologi dan karakteristik
plastering.Asphalt memiliki peran seperti clay pada water based fluid. Pengemulsi
biasanya menggunakan sabun logam berat dengan tujuan untuk mengemulsikan air dan
minyak. Selain itu, fungsi lain dari sabun logam berat adalah
Memberi efekgel strength Emulsification Mengontrolfluid lossOil based fluids dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fasa continuos nya,
yaitu
Lease crued oil Refined oil
V. Cementing
Cementing adalah proses memasukkan semen ke dalam anulus antara casing dan
bagian yang terbuka ke wellbore. Tujuan utama dari cementing adalah menghasilkan isolasi
dalam wellbore sumur minyak, gas, dan air, sehingga setiap fluida mempunyai zona-nya
masing-masing. Tanpa proses cementing, sumur tidak dapat berproduksi secara maksimal.
Bagaimana proses cementing dapat dilakukan ? Proses cementing dilakukan dengan
menggunakan metode two plug. Setelah drilling sumur mencapai kedalaman yang diinginkan,
drillpipe akan diangkat ke atas dan casing yang lebih besar akan dimasukkan ke dalam sumur
sampai mencapai bagian bawah sumur. Sampai tahap ini, drilling mudmasih berada dalam
wellbore.Drilling mudtersebut harus dihilangkan dan digantikan dengan semen. Metode two
plug digunakan untuk mengisolasi semen ketika semen tersebut mulai dipompakan ke bawah
casing untuk mencegah terkontaminasi dari mud. Jumlah semen yang dipompakan ke dalam
casing harus memenuhi kolom annular dari bagian paling bawah sampai zona produktif
menghasilkan minyak dan gas. Namun biasanya semen terus ditambahkan, bahkan sampai
permukaan, untuk melindungi zona air bersih dan mencegah casing dari korosi. Proses
cementing selesai ketika tekanan pada bagian permukaan meningkat, dan proses perpindahan
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
16/23
mudsudah selesai. Setelah itu sumur akan didiamkan sementara waktu sampai semen
mengeras.
Semen membutuhkan bahan tambahan (cement additives) untuk menjaga kemampuan
semen dalam hal waktu pengerasan, konsistensi, laju kehilangan fluida, dan lainnya. Sudah
banyak jenis bahan tambahan semen yang tersedia saat ini. Contohnya kalsium lignosulfonat
yang dapat menjaga kemampuan semen pada kedalaman yang cukup dalam dan pada
temperatur yang tinggi. Contoh lain adalah clay, sodium silika, nitrogen, hematite, barite,
calcium chloride yang mempunyai fungsi masing-masing.
VI. Wireline Well logs
Definisi
Well logging adalah cara untuk memperoleh rekaman mengenai log yang detail
tentang formasi geologi yang ada dalam sumur. Well logging sering digunakan
dalam eksplorasi minyak dan gas. Well log dihasilkan dari probe yang diturunkan
dengan lubang bor ke dalam sumur hingga ujung dengan kabel yang terisolasi.
Well logg merupakan pengukuran berupa rekaman secara grafik atau digital yang
merupakan fungsi kedalaman.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
17/23
Wireline terdiri atas outer wire rope dan inner wire group of wires. Kabel luar
memberikan kekuatan untuk menurunkan dan mengangkat instrumen dan kabel
dalam berupa transmisi untuk mengatur peralatan logging dan
untukmentelemetrikan data uphole ke perangkat perekaman di permukaan.
Prinsip Dasar
Well log sangat dibutuhkan dalam bidang eksplorasi migas. Ketika perusahaan
akan memutuskan untuk membangun sebuah lapangan migas, perusahaan harus
dapat menentukan berapa banyak minyak dan gas yang terkandung dan sifat
mudah untuk diproduksinya. Oleh karena itu dibutuhkanlah well logging.
Wireline well logging adalah jenis well logging yang menggunakan survey
elektrik. Kelebihan Wireline well loggingadalah akuisisi data yang sangat cepat
pada kedalaman yang luas. Hal ini sangat menguntungkan karena proses drilling
dapat segera dilakukan ketika data well log sudah didapat.
Prinsip dari Wireline well logging adalah sensing element terletak pada sonde,
elemen ini akan memperoleh informasi mengenai sumur ( dalam sumur ) dan
akan memasuki proses pengkondisian sinyak hingga informasi akan tercatatdalam bentuk sinyal data dan akan ditransmisikan. Data dari sonde akan di
transmisikan dengan kabel ke alat dalam truklogging dimana data akan di rekam
sebagai gragik (field print). Data akan di proses kemudian dan dihasilkan log.
Data dari proses akan didigitalkan, kemudian akan direkam dalam hard drive dan
dikirimkan ke logging company office.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
18/23
Gambar 3. Meka
well log
Sonde
Sonde merupaka
meter dan dengan
akuisi transmitter
isme Wireline Well Log Gambar 4.
alat berbentuk silinder dengan panjang s
diameter sekitar 8 sampai 10 cm yang berisi
, receiverdan amplifier.
Hasil dari wireline
kitar 8 sampai 19
instrumen elektrik,
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
19/23
VII. Perforasi dan Fracturing
Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan
semen) dengan dilakukan peledakan sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi.
Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
Proses Perforasi ini dilakukan dengan menggunakan Perforating gun. Perforating
gun merupakan suatu alat yang berisi beberapa shaped-charges. Dalam proses perforasi,
alat ini diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-
charges ini kemudian diledakan dengan tekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi
(7000 m/s) sehingga mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini
terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17s).
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
20/23
Gambar A = Perforating gun berisi shaped charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke
formasi yang dituju
Gambar B=Shaped charges diledakkan sehingga membuat beberapa lubang di casing dan
lapisan semen
Gambar C=Fluida mengalir dari lubang perforasi naik ke permukaan
Fracturing
Fracturing berasal dari kata "to fracture" yg berarti memecahkan. Hydraulic
Fracturing adalah salah satu proses stimulasi dimana formasi hidrokarbon kita "pecahkan"
dgn cara memompa fluida tertentu dalam kecepatan & tekanan tertentu (di atas fracture
pressure formasi terebut).
Fluida yang digunakan umumnya berbentuk gel dan terdiri dari bahan polymer -0.5-
1% Polysaccarida (Gelling agent)dan -0.01-0.1% Organic Titanate (cross linking agent).
Gelling agent yang lainnya adalah: Hydroxypropil, Carboxymethyl Cellulose atau
Carboxymethyl Hydropropil. Proppant atau pasir dipompa bersama-sama dgn fluida tersebut
dengan tujuan untuk menahan agar rekahannya tetap terbuka setelah proses pemompaan
berhenti. Rekahan (fractures) yang terisi proppant akan membypass damage di sekitar
wellbore, sehingga permeabilitas menjadi lebih tinggi dan hidrokarbon dapat mengalir lebih
efisien dari formasi ke dalam sumur.
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
21/23
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
22/23
Daftar Pustaka
Nelson, Erik B. Well Cementing. 1990. Texas : Schlumberger Educational Service
Nugroho, Noor A. 2007. Macam Sumur dan Rig Dalam Perminyakan. From :
http://nooradinugroho.wordpress.com/2007/09/27/macam-sumur-dan-rig-dalam-
perminyakan/
http://energy.wilkes.edu/pages/158.asp
http://www.cathedralenergyservices.com/services/drilling.php
(11 Mei.2013). How Do Drilling Fluids Work?.posted to
www.rigzone.com/training/insight.asp?insight_id=291&c_id=24
Hamilton, Craig.(11 Mei.2013). Wireline Logging. posted to
www.docstoc.com/docs/84796609/Wireline-Logging---Special-presentation-by-Craig-
Hamilton
( 12 Mei. 2013) posted to
www.slb.com/services/characterization/wireline_open_hole.aspx?entry=ad_google_wireline
&gclid=CJWrie_xi7cCFU0s6wod-ncA1Q
-
7/16/2019 Drilling SPE UI
23/23