Dr.etty, Gangguan Ginjal Akut 2007
-
Upload
aya-alamsjah -
Category
Documents
-
view
59 -
download
1
description
Transcript of Dr.etty, Gangguan Ginjal Akut 2007
GANGGUAN GANGGUAN GINJAL AKUT GINJAL AKUT
Dr. Hj.Etty Aminah, Sp.PD,FINASIMSMF Penyakit Dalam – Unit Hemodialisa
RSUD Kota Bekasi
PENDAHULUANPENDAHULUAN
GAGAL GINJAL AKUT = GGAACUTE RENAL FAILURE = ARF
ACUTE KIDNEY INJURY = AKIGANGGUAN GINJAL AKUT = GgGA
Definisi Konseptual Definisi Konseptual
Secara tradisional yang didefinisikan sebagai GGA adalah penurunan fungsi ginjal mendadak,dalam beberapa jam sampai beberapa minggu, diikuti oleh
kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen dengan atau tanpa
disertai terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Kriteria Diagnosis GgGAKriteria Diagnosis GgGA
Penurunan mendadak fungsi ginjal (dalam 48 jam) yang ditandai dengan peningkatan kadara kreatinin serum
sebesar ≥ 0,3 mg/dl (≥ 26,4 µml/l) atau kenaikan kadar kreatinin serum lebih dari 1,5 kali (>50%) bila dibandingkan
dengan kadar sebelumnya atau penurunan urine output (UO) menjadi
kurang dari 0,5cc/jam selama lebih dari 6 jam
Tahapan Gangguan Ginjal Akut Tahapan Gangguan Ginjal Akut Tahap Kriteria serum Kreatinin Kriteria Urine
Output (UO)
1 Kenaikan serum kreatinin ≥ 0,3 mg/dl atau kenaikan 1,5 sampai 2 kali kadar sbelumnya
UO < 0,5 cc/kg/BB selama lebih dari 6 jam
2 Kenaikan serum kreatinin 2 sampai 3 kali kadar sebelumnya
UO < 0,5 cc/kg/BB selama lebih dari 12 jam
3 Kenaikan serum kreatinin 3 kali kadar sebelumnya, atau serum kreatinin ≥ 4 mg/dl dengan peningkatan akut paling sedikit sebesar 0,5 mg/dl
UO < 0,3 cc/kg/BB selama lebih dari 24 jam atau anuri selama 12 jam
Peningkatan Kadar Kreatinin Serum Peningkatan Kadar Kreatinin Serum (mg/dl) Disesuaikan dengan kriteria (mg/dl) Disesuaikan dengan kriteria
RIFLERIFLE
Kadar Awal
0,5(mg/dl)
1.0(mg/dl)
1.5(mg/dl)
2.0(mg/dl)
2.5(mg/dl)
3.0(mg/dl)
Risk 0,75 1,5 2,25 3,0 3,75 -
Injury 1,0 2,0 3,0 - - -
Failure 1,5 3,0 4,0 4,0 4,0 4,0
Kriteria RIFLE Berdasarkan Kriteria RIFLE Berdasarkan Urine Urine Output Output (UO) dan Berat Badan Penderita (UO) dan Berat Badan Penderita
(Roesli, 2007)(Roesli, 2007)
Kriteria RIFLE Berat Badan Pasien (kg)
40 50 60 70
RIFLE-R UO=< 120cc(dalam 6 jam)
UO=< 150cc(dalam 6 jam)
UO=< 180cc(dalam 6 jam)
UO=< 210cc(dalam 6 jam)
RIFLE-I UO=< 240cc(dalam 12jam)
UO=< 300cc(dalam 12jam)
UO=< 360cc(dalam 12jam)
UO=< 420cc(dalam 12jam)
RIFLE-F UO=< 288(dalam 24jam)
ANURI(dalam 12jam)
UO=< 360cc(dalam 24jam)
ANURI(dalam 12jam)
UO=< 432cc(dalam 24jam)
ANURI(dalam 12jam)
UO=< 504cc(dalam 24jam)
ANURI(dalam 12jam)
KRITERIA DIAGNOSIS GgGAKRITERIA DIAGNOSIS GgGA
Penurunan mendadak fungsi ginjal (dalam 48 jam) yang ditandai dengan
peningkatan kadar kreatinin serum sebesar ≥ 0,3 mg/dl (≥ 26,4 µmol/l) atau kenaikan kadar kreatinin serum lebih dari 1,5 kali (>50%) bila dibandingkan dengan kadar sebelumnya atau penurunan urine
output (UO) menjadi kurang dari 0,5cc/jam selama lebih dari 6 jam
Etiologi yang Dapat Menyebabkan Etiologi yang Dapat Menyebabkan Gangguan Ginjal Pre-RenalGangguan Ginjal Pre-Renal
Kehilangan Volume Cairan Tubuh melalui :- Dehidrasi : apapun penyebabnya- Perdarahan : apapun penyebabnya- Gastro-intestinal : diare, muntah, cairan NGT, dll- Ginjal: diuretik, osmotik diuretik, insufisiensi adrenal, dll- Kulit : luka bakar, diaphoresis- Peritoneum : drain pasca-operasi
Penurunan Volume efektif Pembuluh Darah (Cardiac Output)
Infark miokard, Kardiomiopati, Perikarditis (konstruktif atau tamponade jantung), Aritmia, Disfungsi katup, Gagal Jantung, Emboli paru, Hipertensi pulmonal, Penggunaan ventilator
Etiologi yang Dapat Menyebabkan Etiologi yang Dapat Menyebabkan Gangguan Ginjal Pre-RenalGangguan Ginjal Pre-Renal
Retribusi CairanHipoalbuminemi (sindroma nefrotik, sirosis hepatis, malnutrisi), Syok vasodilator (sepsis, gagal hati), Peritonitis, Pankreatitis, Rhabdomiolisis (“Crush injury”), Asites, Obat-obat vasodilator.
Obstruksi RenovaskulerArteri renalis (stenosis intravaskuler, embolus, laserasi thrombus), Vena renalis (trombosis intravaskuler, infiltrasi tumor).
Etiologi yang Dapat Menyebabkan Etiologi yang Dapat Menyebabkan Gangguan Ginjal Renal Gangguan Ginjal Renal
Tubular Nekrosis AkutObat-obatan :
aminoglikosida,cisplatin,amphotericin BIskemia: apapun sebabnyaSyok septik: apapun sebabnyaObstruksi intratubuler:
rhabdomilolisis, hemolisis, multiple mieloma, asam sitrat, kalsium oksalat
Toksin:zat kontras radiologi, karbon tetraklorid, etilen glikol, logam berat
Nefritis Interstitial AkutObat-obatan:
penisilin, NSAID, inhibitor ACE, allupurinol, cimetidine, H2 blocker, proton plump inhibitor
Infeksi: streptokokus, difteri, leptospirosisMetabolik: hiperukemia, nefrokalsinosisToksin: etilen glikol, kalsium oksalatPenyakit autoimun: SLE cryoglobulinemia
Glomerulonefritis AkutPasca-infeksi
streptokokus, bakteri, heptitis B, HIV, abses visceral
Vaskulitis sistematikSLE, Wegener’s granulomatus, poliarteritis nodosa, Henoch-Schonlein purpura, lgA nefritis,sindrom Goodpasture
Glomerulonefritis membranoploriferativeIdiopatik
Oklusi Mikrokapiler/ Glomerularthrombotic thrombocytopenic purpura,
hemolytic uremic syndrome, disseminated intravascular coagulation cryglobulinemia, emboli kolesterol
Nekrosis Kortikal Akut
Etiologi Post-RenalEtiologi Post-Renal
Obstruksi Ureter (bilateral atau unilateral)Ekstrinsiktumor (endometrium, serviks, limpoma, metastase), perdarahan/fibrosis retroperitoneum, ligasi (ikatan) ureter secara tidak sengaja (pada tindakan bedah)Intrinsikbatu, bekuan darah, nekrosis papila ginjal, tumor
Obstruksi Kantung Kemih atau Uretratumor atau hipertrofi prostat, tumor kantung kemih, neurogenic bladder, prolaps uteri, batu, bekuan darah, sloughed papillae, obstruksi kateter foley
Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Pemeriksaan Penunjang Diagnostik yang esensialyang esensial
PemeriksaanPenunjangDiagnostik
Pre-Renal Renal (ATN) Post-Renal
Rasio BUN/kreatinin
FENa
Berat Jenis
Osmolaliti urin
Natrium urin
Sedimen
USG
>20:1
<1%
>1.020
>500 mOsm
<20 mmol/hari
Granuler cast
normal
20:1
>3%
1.010-1.020
250-300 mOsm
>40 mmol/hari
Hyalin cast
normal
Red cell cast
HidronefrosisPielonefrosis
Algoritma Pengelolaan GgGAAlgoritma Pengelolaan GgGA Langkah 1Mengenal kondisi klinik yang dihadapi.- Menentukan diagnosis GgGA secara dini dan benar.- Menentukan etiologi GgGA.- Mengenal komplikasi GgGA.
Langkah 2Pada tahap mana GgGA yang dihadapi? Risk-Injury-Failure.- Pemilihan jenis pengobatan yang tepat waktu, sangat
tergantung pada tahap mana GgGA kita hadapi.
Langkah 3Memilih pengobatan yang tepat.- Secara garis besar ada dua jenis pengobatan untuk GgGA,
yaitu terapi konservatif (suportif) dan terapi pengganti ginjal (TPG).
Tahapan GgGA Menurut Sutton Tahapan GgGA Menurut Sutton dkkdkk
Tahapan pre-renalTerjadi gangguan (“injury”) pada ginjal apapun sebabnya
Tahapan Inisial (“initiation”)Fungsi ginjal mulai menurun.Terjadi peningkatan kadar kreatinin serum dan penurunan volume urin dari hari ke hari.Dapat terjadi retensi cairan dan gangguan elektrolit
Tahapan Lanjut (“extension”)Penurunan fungsi ginjal terjadi secara maksimal, baik fungsi ekskresi maupun fungsi endokrin.Biasanya terjadi anuria serta gangguan elektolit dan asam-basa yang hebat.
Tahapan GgGA Menurut Sutton Tahapan GgGA Menurut Sutton dkkdkk Tahap Pemeliharaan (“maintenance”)
Tidak terjadi lagi penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, sedangkan volume urin mulai meningkat kembali. Masih terdapat retensi cairan maupun gangguan elektrolit.
Tahap Perbaikan (“recovery/repair”)Fungsi ginjal berangsur normal ditandai kadar kreatinin serum mulai menurun. Retensi cairan dan gangguan elektrolit barangsur normal.
Terapi Konservatif (suportif)pada Terapi Konservatif (suportif)pada GGAGGA
KOMPLIKASI TERAPIKelebihan Cairan Batasi garam (1-2 gr/hari) dan air (<1
liter/hari)
Intravaskuler Diuretik (biasanya furosemide +/- tiazide)
Hiponatremia Batasi cairan (<1 liter/hari) Hindari pemberian cairan hipnotis (termasuk dextrose 5%
Hiperkalemia Batasi intake kalium (<40mmol/hari)Hindari suplemen kalium dan diuretik hemat kaliumBeri resin “potassim-binding ion exchange “ (kayaxalate)Beri glukosa 50% sebanyak 50cc+insulin 10 unitBeri natrium-bikarbonat (50-100 mmol)Beri salbutamol 10-20 mg inhaler atau 0,5-1 mg IVKalsium glukonat 10% (10 cc dalam 2-5 menit)
Terapi konservatif(suportif) pada Terapi konservatif(suportif) pada GGAGGA
KOMPLIKASI TERAPI
Asidosis metabolik Batasi intake protein (0,8-1,0 g/kgBB/hari)Beri natrium bikarbonat (usahakan kadar serum bikarbonat plasma >15mmol/l dan pH arteri > 7,2)
Hiperfosfatemia Batasi intake fosfat (800 mg/hari)Beri pengikat fosfat (kalsium esetat-karbonat, alumunium HCL, sevalamer)
Hipokalsemia Beri kalsium karbonat atau kalsium glukonat 10% (10-20CC)
Hiperuriksemia Tidak perlu terapi jika kadar asam urat < 15mg/dl
Indikasi dan Kriteria untuk Inisiasi Indikasi dan Kriteria untuk Inisiasi TPG pada GgGA di ICUTPG pada GgGA di ICU
Proses Difusi dan Filtrasi melalui Proses Difusi dan Filtrasi melalui Membran Semi-Permeabel dalam Ginjal Membran Semi-Permeabel dalam Ginjal BuatanBuatan