Draft RKP Desa 2016
-
Upload
alfa-mifta -
Category
Documents
-
view
223 -
download
11
description
Transcript of Draft RKP Desa 2016
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
(RKPDes) TAHUN 2016
DESA SEJAHTERA
KECAMATAN PLEMAHAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
PROPINSI JAWA TIMUR
Daftar Isi RKP Desa
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Tujuan dan Manfaat
BAB II.VISI dan MISI
BAB III. PAGU INDIKATIF DESA
BAB IV. RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
4.1. Identifikasi Masalah Pembangunan Tahun Sebelumnya
4.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJM Desa
4.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat
4.4. Identifikasi Masalah Berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan Supra Desa
BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH DESA
5.1.Program dan Kegiatan Skala Desa
5.2.Program dan Kegiatan yang dikelola melalui Kerjasama Antar Desa dan Pihak Ketiga
5.3.Program dan Kegiatan Swakelola Desa yang merupakan Penugasan dari Pemerintah
5.4.Prioritas Program dan Kegiatan yang diusulkan ke Kabupaten (DU RKPDes)
5.5.Tim Pelaksana Program Kegiatan
BAB VI. PENUTUP
LAMPIRAN - LAMPIRAN :
1. Matrik Program & Kegiatan beserta Rancangan Anggaran dan Sumber Dana (Tahunan)
2. Daftar Usulan RKPDes (DU RKPDes)
3. Daftar Rencana Program dan Kegiatan Kabupaten/Kota yang Masuk Ke Desa
4. Pagu Indikatif Desa
5. Surat Keputusan Tim Perumus
6. Surat Keputusan Tim Verifikasi
7. Surat Keputusan Tim Pelaksana Kegiatan
8. Berita Acara Musyawarah Desa
9. Peraturan Desa tentang RKPDes
10. Rencana Anggaran Biaya (RAB) masing-masing kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa, atau yang
disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut desa.adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat,berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai
desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, desa diharuskan mempunyai perencanaan yang
matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, maka desa
diwajibkan menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun dan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) sebagai
satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan daerah/ kabupaten secara partisipatif dan
transparan.
RKP Desa adalah Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDes, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun
sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang dikarenakan keadaan darurat /
bencana alam. Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan desa, RKP Desa merupakan
dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh LPMD
sebagai lembaga yang bertanggung jawab di desa. RKP Desa merupakan satu-satunya pedoman atau
acuan pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun yang
selanjutnya dimasukkan dalam APB Desa tahun anggaran bersangkutan.
1.2. DASAR HUKUM.
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional;
7. Permendagri Nomor 111Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa;
8. Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa;
9. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
10. Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa;
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2016;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 6 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan Desa;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan
Kepala Desa Dan Perangkat Desa.
1.3. TUJUAN DAN MANFAAT
A. TUJUAN
Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah sebagai berikut :
1. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum
tetap.
2. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa.
3. Sebagai dasar penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
4. Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa ( APB Desa ).
5. Sebagai bahan/dasar bagi Pemerintah Desa melakukan evalauasi pencapaian kegiatan
pembangunan dalam satu tahun anggaran.
6. Sebagai bahan/dasar daftar kegiatan yang harus dipertanggungjawabkan Pemerintahan Desa
pada akhir tahun anggaran dalam bentuk Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)
dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa (LKPj Kades).
B. MANFAAT
1. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.
2. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
3. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
4. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program
pembangunan supra desa.
5. Memudahkan Pemerintah Desa dalam menginformasikan rencana dan capaian pembangunan
kepada masyarakat.
6. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.
BAB II
VISI dan MISI
Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau yang di cita-citakan
oleh Pemerintah Desa masa yang akan datang, visi juga merupakan alat bagi Pemerintah Desa dan
pelaku pembangunan lainnya melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi Desa yang
diinginkan. Adapun visi Desa SEJAHTERA adalah sebagai berikut :
“Membangun masyarakat Desa Sejahtera dengan adil dan makmur, yang disertai
dengan ketaqwaan kepada TUHAN Yang Maha Esa, dan dilandasi rasa kebersamaan
untuk saling memajukan kehidupan cerdas, sehat, mandiri, tentram dan Sejahtera
diantara masyarakat dan Pemerintah Desa Sejahtera”
Dengan visi ini diharapkan akan terwujud masyarakat Desa Sejahtera yang maju dalam bidang
pertanian sehingga bisa mengantarkan kehidupan yang rukun dan makmur. Di samping itu, diharapkan
juga akan terjadi inovasi pembangunan desa di dalam berbagai bidang utamanya pertanian,
perkebunan, peternakan, pertukangan, dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.
Hakekat Misi Desa Sejahtera merupakan turunan dari Visi Desa Sejahtera,Misi merupakan
tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi.
Dengan kata lain Misi Desa Sejahtera merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi.
Misi adalah merupakan pernyataan yang mengarahkan tujuan dan sasaran desa yang hendak
dicapai, pernyataan misi membawa desa kepada suatu fokus.Misi inilah yang harus diemban oleh
pemerintah desa. Untuk mewujudkan visi desa tersebut diatas, maka Pemerintah Desa Sejahtera
menetapkan Misi sebagai berikut :
Untuk meraih Visi Desa Sejahtera seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan
mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa
Sejahtera sebagai berikut:
1. Melaksanakan/mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara sebagai wujud peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan antar dan intern warga
masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan
lainnya dalam suasana saling menghargai dan menghormati.
3. Mengembangkan kehidupan masyarakat untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang taat
kepada peraturan perundang-undangan dalam rangka meningkatkan kehidupan masyarakat
yang aman,tertib,tentram dan damai serta meningkatakan persatuan dan kesatuan dalam
wadah negara kesatuan Republik Indonesia
4. Tewujudnya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang ditandai terpenuhinya
kebutuhan pangan,sandang,papan,kesehatan,pendidikan,dan lapangan kerja,
5. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan
jalan sawah / jalan usaha tani, pemupukan, dan pola tanam yang baik.
6. Pengembangan sektor pertanian dan perdagangan yang berorientasi pada mekanisme
pasar
7. Menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah
8. Pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya UMKM (Usaha Kecil Menengah dan Mikro)
yang berdaya saing tinggi.
9. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor
pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik tahap produksi maupun tahap
pengolahan hasilnya.
10. Meningkatkan kemajuan dan kemandirian melalui penyelenggaraan otonomi desa yang
bertanggung jawab dan didukung dengan penyelenggaran pemerintahan
yangbersih,transparan dan profesional
BAB III
PAGU INDIKATIF DESA
Pagu Indikatif Desa adalah perkiraan pendapatan yang akan diterima pemerintah desa untuk
membiayai seluruh kegiatan pembangunan dan operasional kegiatan. Pagu ini diperoleh berdasarkan
penetapan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten meliputi Dana Desa dan ADD, perkiraan
Pendapatan Asli Desa, perkiraan Bagi Hasil Pajak, perkiraan Bantuan Keuangan Pemerintah, perkiraan
pendapatan dari pihak ketiga, perkiraan swadaya, dan lain-lain.
PAGU INDIKATIF DESA
Desa : SEJAHTERA
Kecamatan : PLEMAHAN
Kabupaten : KEDIRI
Propinsi: JAWA TIMUR
No Indikatif Program/Kegiatan Desa
Sumber Dana Indikatif
Dana Desa (APBN)
Alokasi Dana Desa (Bagian
dana perimbangan
Kab./Kota
Dana Bagian
dari Hasil Pajak dan Retribusi
Bantuan Keuangan
APBD Provins
i
APBD Kab./Kota
1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1.1 Belanja Pegawai
1
2
3
1.2 Operasional Perkantoran
1
2
3
4
5
6
7
1.3 Penyelenggaraan Kegiatan
1 Pendataan Desa/ Profil Desa
2 Menyelenggarakan Musyawarah Desa
3 Penyelenggaraaan Perencanaan Desa
4 Pengelolaan Papan Informasi
5
6
2 Pembangunan Desa
2.1 Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Pengembangan Pos Kesehatan Desa
b. Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu
c. Pengelolaan dan Pembinaan PAUD
d.
2.2 Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa
a.Pembangunan / Pemeliharaan Jalan usaha tani Dsn.SEJAHTERA
b.Pembangunan / Pemeliharaan Saluran Irigasi Dsn.Maju Makmur
c. Pembangunan Jalan Paving
d.Pembangunan dan Pengelolaan Air Bersih
Pengembangan sarana dan Prasarana Produksi di Desa
2.3 Pengembangan Ekonomi Lokal
a. Pendirian dan Pembangunan BUMDes
b.Pembangunan dan Pemeliharaan Kios Desa
c.Pembuatan pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan
d. Pengembangan benih lokal
Penguatan permodalan BUM Desa
2.4 Pemanfaatan Sumbaer Daya Alam Secara Berkelanjutan
a. Pengelolaan sampah
a. Penghijauan
b. Pembersihan daerah aliran sungai
c.
d.
3 Pembinaan Kemasyarakatan Desa
a.Kegiatan pembinaan lembaga kemasyarakatan
b.Kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
c.Kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama
d.Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana olah raga
Kegiatan pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat
4 Pemberdayaan Masyarakat Desa
a.Kegiatan peningkatan kualitas proses perencanaan Desa
b.
Kegiatan pendukung kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh BUM Desa maupun oleh kelompok usaha masyarakat Desa lainnya
c.Kegiatan pembentukan dan peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
d.
Kegiatan pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi paralegal untuk memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa
e.Kegiatan penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat
f.Kegiatan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat
g.Peningkatan kapasitas kelompok usaha ekonomi produktif;
h.Peningkatan kapasitas kelompok perempuan
i Peningkatan kapasitas kelompok tani
j.Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat miskin
k.Peningkatan kapasitas kelompok pemuda
l.
m.
n.
BAB IV
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata disebabkan
oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik di tingkat kecamatan,
kabupaten, provinsi maupun pemerintah. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala
tidak pernah dilakukan identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat
signifikansinya secara partisipatif. Ketidakcermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara
masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan program
pembangunan yang pada akhirnya menimbulkan in-efisiensi anggaran.
4.1. IDENTIFIKASI MASALAH PEMBANGUNAN TAHUN SEBELUMNYA
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap kesesuaian
antara program & kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APB Desa tahun 2015 dengan
implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2016. Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa
catatan masalah sebagai berikut :
1. Kegiatan yang dibiayai dari APB Desa
A. Keberhasilan
1. Pembangunan Fisik
1.1 Pembangunan dapur umum dan kamar mandi kantorbalai Desa SEJAHTERA
1.2 Bedah rumah dusun Sidorawuh
1.3 Pembangunan TPT Dusun SEJAHTERA
1.4 Pergantian Pintu dan Kusen Polindes
B. Kendala dan permasalahan
Seluruh pembangunan dapat diselesaikan sampai 100%, namun masih diperlukan perluasan
kegiatan untuk tahap berikutnya, antara lain :
1. Polindes bocor dan banyak kerusakan karena bangunan sudah tua
2. TPT Dusun SEJAHTERA masih darurat karena terbatasnya dana
3. Bedah rumah belum maksimal karena keterbatasan dana
2. Kegiatan Pembangunan yang dibiayai dari APBD dan APBN
A. Pembangunan Fisik
1. Pengaspalan Dusun Sidorawuh (BKD Kab.)
2. Makadam jalan Dusun SEJAHTERA (ADD/APBD)
3. Pengaspalan jalan Dusun Sidorawuh (PNPM/APBN)
B. Pembangunan ekonomi
1. Bantuan Program Pengembangan Usaha Agrobisnis Pertanian (PUAP)
2. Program Simpan Pinjam (SPP) PNPM Mandiri.
3. Koperasi Wanita Mandiri (Kopwan)
C. Kendala dan permasalahan
Pada dasarnya seluruh pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya telah berjalan sesuai,
namun karena pengusulannya secara bertahap, maka masih banyak program kegiatan yang
belum tuntas, antara lain :
1. Belum ada TPT Sehingga jalan tergerus air jika hujan.
2. Makadam jalan belum di aspal
4.2. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN RPJMDes
Berdasarkan Peraturan Desa SEJAHTERA Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMDes Desa
SEJAHTERA pada tahun 2016 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi masalah
Pengembangan wilayah,masalah Ekonomi dan masalah Sosial budaya. Secara rinci permasalahan
tersebut adalah :
MASALAH BERDASARKAN RPJMDes
1 PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA1. Batas desa tidak jelas.
2. Luas tanah kas desa/tanah milik desa kurang jelas
3. Batas dusun dan batas desa tidak jelas.
4. Data penduduk sering tidak sesuai dengan di lapangan
5. Data ekonomi sering tidak sesuai dengan di lapangan
6. Data pertaniansering tidak sesuai dengan di lapangan
7. Data perternakan sering tidak sesuai dengan di lapangan
8. Data perikanan sering tidak sesuai dengan di lapangan
9. Data perdagangan sering tidak sesuai dengan di lapangan
10. Data penduduk kurang mampu sering tidak sesuai dengan di lapangan
11. Perdes yang dibuat desa kadangkala tidak sesuai ketentuan
12. Penyusunan Perdes sering terlambat
13. RPJMDes yang dibuat Tim penyusun kurang lengkap
14. Penyusunan RPJMDes sering terlambat
15. RKPDes yang dibuat Tim penyusun kurang lengkap
16. Penyusunan RKPDes sering terlambat
17. Penyusunan APBDes kadangkala tidak sesuai dengan RKPDes
18. Penyusunan APBDes sering terlambat
19. Pelaksanaan Musrenbangdes kurang optimal dan Usulan-usulan kegiatan sering tidak sinkron dengan kehendak masyarakat
20. Pelaksanaan Musyawarah tingkat dusun kurang optimal
21. Pelaksanaan Rapat Kerja Pemerintah Desa dan Lembaga Desa kurang maksimal
22. Banyak masyarakat menerima informasi penting terlambat
23. Kritik dan saran masyarakat secara langsung secara tertulis sering tidak terbaca aparatur desa
24. Masyarakat tidak bisa mengakses pelayanan secara online
25. Aparatur desa dan lembaga hanya sebagian yang menguasai IT
26. Kegiatan Kades dan Perangkat sering terlambat
27. Banyak rumah warga yang tidak mempunyai IMB
28. Banyak Papan Nama ( Bor ) Pemerintahan Desa dan Lembaga dan Kader Desa yang sudah rusak
29. Kades dan Perangkat Desa serta lembaga desa kadangkala kesulitan menerjemahkan ketentuan/aturan –aturan baru
30. Administrasi desa desa belum terarsip dengan baik dan belum sesuai dengan ketentuan
31. Bendahara kesulitan untuk mengeluarkan penghasilan tetap Kades dan perangkat
32. Bendahara enggan untuk mengeluarkan tunjangan Kades dan perangkat
33. Kepala Desa dan Perangkat desa kesulitan melakukan komunikasi jarak jauh
34. Kepala Desa dan Perangkat desa sering kurang semangat menghadiri kegiatan yang jaraknya jauh dari kantor desa
35. Kepala Desa dan Perangkat desa sering kurang semangat melakukan Pembinaan Masyarakat
36. KeSejahteraan mantan / janda kepala desa dan perangkat desa kurang
37. Kinerja Kepala Desa dan Perangkat desa sering kurang maksimal dan kurang sepenuh hati dalam bekerja
38. Kepala Desa dan Perangkat desa, bila mengalami sakit kebingungan masalah biaya pengobatan
39. Bendahara Desa enggan untuk mengeluarkan operasional dan tunjangan untuk Lembaga desa
40. Pakaian dinas Seragam Kades,Perangkat Desa, Lembaga Desa, ibu Dharma wanita dan Kader Posyandu sudah kusam
41. Banyak perangkat yang belum bisa membuat administrasi sesuai peraturan baru
42. Pelayanan terhadap masyarakat tersendat-sendat
43. Perangkat desa kebingungan menjamu tamu
44. Lembaga desa kesulitan untuk melakukan evaluasi perkembangan pemerintahan desa
45. Data laporan kadang kala tidak sesuai dengan lapangan
46. Pelaksanaan kegiatan kadangkalan tidak sesuai dengan RAB
47. Kegiatan antar desa tidak berjalan lancar
48. Kegiatan perdagangan tidak berkembang hanya menjangkau 1 desa saja
49. Kegiatan pertanian kurang berkembang
50. Beberapa bagian gedung kantor desa ada yang sudah rusak
51. Beberapa bagian Balai Pertemuan, ada yang sudah rusak
52. Masyarakat kadang kala kesulitan mencari Kepala Desa
53. Halaman balai dan kantor desa kurang nyaman
54. Halaman balai dan kantor desa kalau hujan becek dan bila kemarau berdebut
55. Pagar balai desa tidak memadai, sehingga keamanan dan kenyaman sangat kurang
56. Kendaraan perangkat dan masyarakat di kantor desa tidak tertata baik
57. Pelayanan terhadap masyarakat kadangkala terlambat
58. Kegiatan pertemuan sering terganggu dan tidak lancar
59. Kegiatan pertemuan sering membosankan dan kurang efektif
60. Meubelair desa jumlahnya minim
61. Target kegiatan desa sering terlambat
62. Alat komunikasi desa, dokumentasi dan publikasi sering tidak optimal
63. Pelayanan terhadap masyarakat kadangkala terhambat
64. Jumlah Barang Inventaris Desa sangat minim
65. Kinerja pesuruh desa tidak maksimal
66. Kinerja Tenaga Teknis dan Konsultan Pemerintah Desa kurang maksimal
2 BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN1. Jalan Dsn.SEJAHTERA kurang lancar dan membahayakan pengguna jalan
2. Jalan Dsn. Jatiwringin kurang lancar dan membahayakan pengguna jalan
3. Jalan Dsn.Puhrejo kurang lancar dan membahayakan pengguna jalan
4. Jalan Dsn.Sidorawuh kurang lancar dan membahayakan pengguna jalan
5. Jalan usaha tadi Dsn SEJAHTERA bila hujan becek dan bila kemarau berdebu, sehingga mengganggu pelayanan terhadap masyarakat
6. Jalan usaha tadi Dsn Jatiwringin bila hujan becek dan bila kemarau berdebu, sehingga mengganggu pelayanan terhadap masyarakat
7. Jalan usaha tadi Dsn Puhrejo bila hujan becek dan bila kemarau berdebu, sehingga mengganggu pelayanan terhadap masyarakat
8. Jalan usaha tadi Dsn Sidorawuh bila hujan becek dan bila kemarau berdebu, sehingga mengganggu pelayanan terhadap masyarakat
9. Berem jalan di Dsn.SEJAHTERA sering longsor karena tergerus air sungai, sehingga membahayakan pengguna jalan
10. Berem jalan di Dsn.Jatiwringin sering longsor karena tergerus air sungai, sehingga membahayakan pengguna jalan
11. Berem jalan di Dsn.Puhrejo sering longsor karena tergerus air sungai, sehingga membahayakan pengguna jalan
12. Berem jalan di Dsn.Sidorawuh sering longsor karena tergerus air sungai, sehingga membahayakan pengguna jalan
13. Banyaknya pengonsumsi listrik negara di Ds. SEJAHTERA menjadikan tegangan listrik kurang stabil
14. Banyak rumah dari keluarga kurang mampu Dsn.SEJAHTERA tidak layak huni bocor
15. Banyak rumah dari keluarga kurang mampu Dsn.Jatiwringin tidak layak huni
16. Banyak rumah dari keluarga kurang mampu Dsn.Puhrejo tidak layak huni
17. Banyak rumah dari keluarga kurang mampu Dsn.Sidorawuh tidak layak huni
18. Jalan aspal / lapen Dsn.SEJAHTERA terkikis air hujan karena tidak ada pembuangan air di tepi jalan
19. Jalan aspal / lapen Dsn.Jatiwringin terkikis air hujan karena tidak ada pembuangan air di tepi jalan
20. Jalan aspal / lapen Dsn.Puhrejo terkikis air hujan karena tidak ada pembuangan air di tepi jalan
21. Jalan aspal / lapen Dsn.Sidorawuh terkikis air hujan karena tidak ada pembuangan air di tepi jalan
22. Gorong - gorong / Plat Deuiker di Dsn.Puhrejo banyak yang rusak
23. Sisi jembatan Sungai besar Dsn. Sidorawuh sering ambrol dan terkikis air hujan
24. Air sungai di Dsn. SEJAHTERA untuk megaliri sawah sering meluap ke sawah warga jika
hujan
25. Air sungai di Dsn. Jatiwringin untuk megaliri sawah sering meluap ke sawah warga jika hujan
26. Warga Dsn. SEJAHTERA sulit mencari lahan baru jika ada warga yang meninggal
27. Warga Dsn. Jatiwringin sulit mencari lahan baru jika ada warga yang meninggal
28. Warga Dsn. Puhrejo sulit mencari lahan baru jika ada warga yang meninggal
29. Warga Dsn. Sidorawuh sulit mencari lahan baru jika ada warga yang meninggal
30. KeSejahteraan penjaga dan pemelihara makam di Dsn. SEJAHTERA kurang
31. KeSejahteraan penjaga dan pemelihara makam di Dsn. Jatiwringin kurang
32. KeSejahteraan penjaga dan pemelihara makam di Dsn. Puhrejo kurang
33. KeSejahteraan penjaga dan pemelihara makam di Dsn. Sidorawuh kurang
34. Sumur bor sudah tidak berfungsi dan kurang terawat
35. Aliran air dari sumur BOR sangat kecil ketika sampai pada pesawahan
36. Pelayanan kesehatan di Ds. SEJAHTERA belum maksimal dikarenakan peralatan kesehatan yang minim
37. Banyaknya balita dari warga miskin yang kekurangan peralatan bayi sehingga bayi tidak terawat secara baik
38. Peralatan posyandu balita di Ds. SEJAHTERA yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
39. Peralatan posyandu balita di Dsn. Jatiwringin yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
40. Peralatan posyandu balita di Dsn. Puhrejo yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
41. Peralatan posyandu balita di Dsn Sidorawuh yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
42. Peralatan posyandu lansia di Dsn. Jatiwringin yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
43. Peralatan posyandu lansia di Dsn. Puhrejo yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
44. Peralatan posyandu lansia di Dsn Sidorawuh yang kurang lengkap menjadikan pelayanan posyandu balita kurang maksimal
45. siswa tapos kurang bersemangat untuk bermain
46. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
47. Siswa mudah bosan dan kurang bersemangat untuk mendalami agama
48. Siswa mudah bosan dan kurang bersemangat untuk mendalami agama
49. Siswa mudah bosan dan kurang bersemangat untuk mendalami agama
50. Masyarakat banyak yang kurang berminat untuk berlah raga
51. Ruput di lapangan yang tumbuh subur dan digunakan untuk menggembala kambing
52. Sebagian masyarakat tidak memahami teknologi tepat guna
53. Berem jalan belum dimanfaatkan untuk penghijauan produktif
54. Bahu jalan kelihatan kumuh dan tidak terawat dengan baik
55. Pekarangan penduduk banyak yang tidak dimanfaatkan untuk penghijauan produktif
56. Masyarakat membuang sampah sembarang tempat
57. Aliran sungai kotor dan tidak terawat dengan
3 Pembinaan Kemasyarakatan
1. Penyuluhan dan pembinaan yang dilakukan aparatur desa, kadang kala kurang direspon masyarakat
2. Pembinaan umat beragama yang biasanya sering dilakukan akhir – akhir ini menjadi jarang dilakukan
3. Organisasi – organisasi tidak berjalan lancar dan hampir bubar
4. Kegiatan PHBI dan PHBK kurang maksimal
5. Jemaat banyak yang beribadah di tempat ibadah
6. Pagar Tempat ibadah sudah rusak
7. Sarana dan prasarana ibadah kurang memadai
8. Kegiatan organisasi kemasyarakatan tidak berjalan maksimal
9. Organisasi kemasyarakatan tidak berjalan maksimal
10. Budaya masyarakat banyak yang tidak diketahui masyarakat luas
11. Kegiatan adat kadangkala tidak teridentifikasi dengan baik
12. Kegiatan Bersih Deso Kurang maksimal
13. Adat di Ds. SEJAHTERA hampir punah
14. Kegiatan adat masyarakat tidak berkembang dan tidak berjalan maksimal
15. Kegiatan kesenian lokal kadangkala tidak teridentifikasi dengan baik
16. Seni jaranan di Ds. SEJAHTERA Kurang bisa berkembang
17. Kegiatan seni di SEJAHTERA tidak berkembang dan tidak berjalan optimal
18. Siskampling sudah tidak berjalan efektif
19. Linmas tidak aktif
20. KeSejahteraan linmas kurang
21. Babinkamtibmas dan babinsa tidak aktif
22. Kantor Babinkamtibmas dan babinsa rusak
23. Organisasi pemuda banyak yang tidak dilaporkan ke desa
24. Banyak pemuda yang tidak mempunyai kegiatan positif
25. Kader PKK belum mempunyai kemampuan yg memadai
26. Kader PKK kurang bersemangat dalam menjalankan tugas
27. Kader PKK belum mempunyai kemampuan yg memadai
28. Kader PKK belum mempunyai kemampuan yg memadai
4 Pemberdayaan Masyarakat1. Kader pemberdayaan kurag bisa akutansi
2. KPMD belum bisa mendampingi masyarakat secara baik
3. RAB Kegiatan sering diborongkan ke pihak lain
4. KPMD tidak bisa mengerjakan kegiatan secara online
5. Petugas kesehatan desa masih ragu/kesulitan melakukan vaksinasi malaria
6. Musim penghujan banyak air tergenang yang menyebabkan banyak jentik dan penyakit malaria
7. Masyarakat masih belum paham cara pencegahan penyakit menular
8. Belum adanya papan informasi tentang kesehatan
9. Banyak remaja yang ketergantungan obat – obatan terlarang
10. Masyarakat banyak yang mengabaikan kesehatan
11. Kader dan Tenaga Kesehatan Desa kurang semangat dalam bekerja
12. Banyak warga miskin di Ds. SEJAHTERA yang tidak bisa melahirkan di tempat persalinan yang layak
13. Karena balita Dsn. SEJAHTERA butuh tambahan gizi yang cukup
14. Karena balita Dsn. Jatiwringin balita butuh tambahan gizi yang cukup
15. Karena balita Dsn. Puhrejo balita butuh tambahan gizi yang cukup
16. Karena balita Dsn. Sidorawuh balita butuh tambahan gizi yang cukup
17. Karena siswa tapos Ds. SEJAHTERA butuh tambahan gizi yang cukup
18. Karena lansia Dsn. Jatiwringin butuh tambahan gizi yang cukup
19. Karena lansia Dsn. Puhrejo butuh tambahan gizi yang cukup
20. Karena lansia Dsn.Sidorawuh butuh tambahan gizi yang cukup
21. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang makanan tambahan
22. Banyak warga yang kurang menyadari pentingnya memeriksakan kehamilan secara berkala
23. Karena ibu menyusui butuh tambahan gizi yang cukup
24. KeSejahteraan kader posyandu dan lansia serta kader tapos kurang
25. KeSejahteraan warga miskin sangat kurang dan memprihatinkan
26. Guru PAUD dan TK belum bekerja optimal
27. Perlengkapan siswa miskin SD, SMP dan SMA kurang lengkap dan kurang memadai
28. Banyak siswa miskin berprestasi yang putus sekolah
29. Banyak angka kelahiran dan biaya hidup tinggi
30. Usaha kecil butuh modal dengan bunga rendah
31. Usaha kecil kesusahan untuk mencari / menambah modal
4.3.IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN ANALISA KEADAAN DARURAT
Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul
secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak segera
diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa pemerintah desa
dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah mendesak yang harus
secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.
Masalah tersebut meliputi:
a. Air sungai selatan balai desa SEJAHTERA sering meluap ke sawah warga jika musim hujan dan
tanaman petani banyak yang mati tergenang air karena saluran irigasi masih berupa tanah
belum ada bangunan permanen.
b. Balai desa SEJAHTERA belum mempunyai papan nama sehingga menyulitkan warga yang
mencari balai desa SEJAHTERA
c. Air sungai Utara Dsn. Jatiwringin sering meluap ke sawah warga jika musim hujan dan tanaman
petani banyak yang mati tergenang air karena saluran irigasi masih berupa tanah belum ada
bangunan permanen.
d. Aspal Dusun Puhrejo tergerus air jika hujan karena belum ada TPT
e. Air dari saluran irigasi selatan makam dusun SEJAHTERA sering meluap ke jalan dan jalan
menjadi tergerus karena belum ada bangunan TPT
f. Jalan ke jembatan sungai besar dusun Sidorawuh sering longsor dan menyebabkan jalan sulit
untuk dilalui kendaraan karena belum ada bangunan TPT
g. Halaman balai desa becek jika hujan dan tanah tidak rata
h. Jalan aspal/ jalan lapen rw 01, 02 dan 03 dusun SEJAHTERA rusak parah.
4.4.IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS KEBIJAKAN SUPRA DESA
RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses
penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah, mulai dari
evaluasi Renja Kecamatan dan ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKP Daerah tahun sebelumnya
serta prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak diperlukan agar RKP Desa benar-
benar mendorong terwujudnya visi-misi daerah secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan berkait dengan prioritas kebijakan pembangunan daerah, maka
penekanan masalah diprioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu mengurangi tingkat
kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan sektor
ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas tersebut perlu didukung sumber
daya manusia melalui peningkatan pada sektor pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.
Masalah tersebut meliputi :
a. Jembatan yang menghubungkan antara Desa Sejahtera dan Desa Makmur terputus
b. Jalan Raya yang menghubungkan Desa Sejahtera dengan Kota Jombang banyak berlubang
sehingga membahayakan bagi penggun jalan
BABV
PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH DESA
Prioritas kebijakan program pembangunan Desa SEJAHTERA yang tersusun dalam RKP Desa
Tahun 2016 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam
rumusan masalah di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2016 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi
permasalahan di masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap
kebutuhan hak-hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan
demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi
kemiskinan pada level desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan Desa SEJAHTERA, secara detail
dikelompokkan, sebagai berikut :
5.1. PROGRAM DAN KEGIATAN SKALA DESA
Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program pembangunan yang
sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan
anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di lapangan desa mempunyai sumber daya.
Adapun program dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi :
1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. Pelayanan Masyarakat Online / IT
b. Tunjangan Tahunan
c. Tunjangan Hari Tua mantan / janda kepala desa dan perangkat desa
d. Operasional dan Tunjangan Lembaga Desa
e. Seragam Kades,Perangkat Desa, Lembaga Desa, ibu Dharma wanita dan Kader Posyandu
f. Pengadaan anggaran Tamu Desa
g. Laporan bulanan perkembangan pemerintahan desa
h. Rehab / pemeliharaan Kantor Desa dan Lembaga
i. Rehab / pemeliharaan Balai Pertemuan
j. Pengadaan ATK dan perlengkapan kantor desa
k. Honor Pesuruh Desa
2 Pembangunan Desa
a. Rehap Rumah Tidak Layak Huni Dsn.SEJAHTERA
b. Rehap Rumah Tidak Layak Huni Dsn.Jatiwringin
c. Rehap Rumah Tidak Layak Huni Dsn.Puhrejo
d. Rehap Rumah Tidak Layak Huni Dsn.Sidorawuh
e. Penataan TPU Dsn. Sukoharo
f. Penataan TPU Dsn. Jatiwringin
g. Penataan TPU Dsn. Puhrejo
h. Penataan TPU Dsn. Sidorawuh
i. Honorarium Penjaga dan Pemelihara Makam Dsn. SEJAHTERA
j. Honorarium Penjaga dan Pemelihara Makam Dsn. Jatiwringin
k. Honorarium Penjaga dan Pemelihara Makam Dsn. Puhrejo
l. Honorarium Penjaga dan Pemelihara Makam Dsn. Sidorawuh
m. Pembangunan / Pemeliharaan Fasilitas pelatihan dan Olahraga Desa SEJAHTERA
n. Pemeliharaan lapangan olah raga
o. Penanaman tanaman produktif sepanjang jalan desa
p. Kerja bakti membersihkan bahu jalan lingkungan
q. Penanaman Pohon Produktif
r. Sosialisasi bahaya pembuangan sampah disembarang tempat
s. Pembersihan daerah aliran sungai
3 Pembinaan Kemasyarakatan
a. Pelibatan penyuluhan dan pembinaan oleh tokoh dan pemuka agama
b. Bantuan Dana Pembinaan Umat Beragama
c. Pembinaan Organisasi Keagamaan
d. PHB Nasional / PHB Keagamaan
e. Bantuan Dana Sarana dan Prasarana Ibadah
f. Bantuan Dana Organisasi Kemasyarakatan
g. Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan
h. Pameran Pekan Budaya Masyarakat
i. Bantuan Dana Operasional Adat (Bersih Deso)
j. Pembinaan Adat
k. Pelaksanaan Siskamling
l. Pendataan Organisasi Kepemudaan
m. Pembinaan organisasi Kepemudaan
4 Pemberdayaan Masyarakat
a. PMT balita Dsn. SEJAHTERA
b. PMT balita Dsn. Jatiwringin
c. PMT balita Dsn. Puhrejo
d. PMT balita Dsn. Sidorawuh
e. PMT Tapos Ds. SEJAHTERA
f. PMT lansia Dsn. Jatiwringin
g. PMT lansia Dsn. Puhrejo
h. PMT lansia Dsn.Sidorawuh
i. Penyuluhan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
j. Biaya periksa kehamilan.
k. PMT ibu menyusui
l. Bantuan honor kader posyandu Balita dan Lansia serta kader tapos
m. Bantuan untuk keluarga kurang mampu
n. Bantuan Operasional PAUD dan TK
o. Bantuan perlengkapan sekolah SD, SMP dan SMA bagi siswa miskin
p. Bantuan Beasiswa Bagi Siswa Miskin
q. Program Keluarga Berencana
5.2. PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DIKELOLA MELALUI KERJASAMA ANTAR DESA DAN PIHAK KETIGA
Program kegiatan yang dikelola melalui kerjasama antar desa wajib diputuskan melalui
keputusan bersama kepala desa, sedangkan kerjasama dengan pihak ketiga harus diawali melalui MOU
antara kedua belah pihak. Keputusan bekerja sama ini ditetapkan melalui Musyawarah Desa.
Kerjasama yang berdampak kepada penambahan dan pengurangan asset desa agar ditetapkan melalui
Musyawarah Desa dan diketahui oleh warga masyarakat.Dalam RKPDes tahun 2016 ini belum ada
kegiatan kerjasama antar desa dan dengan pihak ketiga.
1.Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. Pengukuran Batas Desa
b. …………………..
2.Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
a. ………………..
b. …………………..
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
a. ………………..
b. …………………..
4.Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. ………………..
b. …………………..
5.3. PROGRAM DAN KEGIATAN SWAKELOLA DESA YANG MERUPAKAN PENUGASAN DARI PEMERINTAH
Berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan konfirmasi kepada SKPD terkait,
maka terdapat beberapa penugasan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan
Provinsi.Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh Pemerintah Desa. Adapun kegiatan tersebut
antara lain :
A. Program/kegiatan untuk …..
1.Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. ………………..
b. …………………..
2.Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
a. Saluran irigasi selatan balai desa
b. Saluran irigasi Dsn.Jatiwringin
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
a. Pembinaan anak dan remaja
b. …………………..
4.Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Posyandu Balita dan Lansia
b. …………………..
B. Program/kegiatan untuk ……..
1.Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. ………………..
b. …………………..
2.Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
a. ………………..
b. …………………..
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
a. ………………..
b. …………………..
4.Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. ………………..
b. …………………..
Daftar Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) secara terinci dapat dilihat dalam tabel lampiran
dokumen ini (meliputi bagian 5.1, 5.2, dan 5,3).
5.4. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DIUSULKAN KE KABUPATEN (DU-RKPDes)
Prioritas program pembangunan skala antar desa/kecamatan/kabupaten merupakan program
dan kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa Sejahtera tetapi
pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama kegiatan tersebut secara
peraturan perundangan bukan kewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu
membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa tidak tersedia
secara mencukupi, baik SDM maupun prasarana pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka prioritas pembangunan tersebut akan dibawa melalui
forum musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi
peserta Desa SEJAHTERA yang dipilih secara partisipatif pada forum musrenbangdes dan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.
Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :
No Bidang Program/Kegiatan Sasaran SKPD
1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a.
b.
c.
d.
2 Pembangunan Desa
a.Pengaspalan (hotmix)/Pemeliharaan Jalan Dsn SEJAHTERA
Masyarakat
b.Pembangunan / Pemeliharaan TPT Jembatan Sungai Besar Dsn. Sidorawuh
Masyarakat
c.Pembangunan / Pemeliharaan Saluran irigasi Dsn.SEJAHTERA Selatan Balai Desa
Masyarakat
d.Pembangunan / Pemeliharaan Saluran irigasi utara Dsn. Jatiwringin
Masyarakat
3 Pembinaan Kemasyarakatan
4 Pemberdayaan Masyarakat
5.5. TIM PELAKSANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Tim Pelaksana Kegiatan untuk masing-masing program kegiatan telah ditetapkan melalui
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa, dan telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala
Desa. Tetapi khusus untuk program yang telah memiliki Petunjuk Teknis tersendiri dari
Kementerian/Lembaga/SKPD pemilik program, maka penetapan Tim Pelaksana Kegiatan menyesuaikan
dengan Petunjuk Teknis tersebut.
Daftar Tim Pelaksana Kegiatan
No Program / KegiatanTim Pelaksana Kegiatan
Ketua Sekretaris Bendahara Anggota Anggota1.2.3.4.5.6.7.
BAB VI
P E N U T U P
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh
sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerjasama
membangun desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan
pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan
mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi
pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan sekala desa menuju
kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah diakses
masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya bisa
teranggarkan secara proporsional.
Ditetapkan di : SEJAHTERA
Pada Tanggal : - - 2015
Kepala Desa SEJAHTERA
YOAN WAHYUDI
PERATURAN DESA SEJAHTERA
NOMOR ........... TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA SEJAHTERA ,
Menimbang :
1. bahwa untuk mewujudkan visi - misi desa yang telah disepakati bersama dalam mewujudkan
pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan riil masayarakat perlu dirumuskan
pelaksanaan pembangunan baik sekala desa dan atau sekala kecamatan / kabupaten ;
2. bahwa untuk melaksanakan pembangunan baik dalam sekala desa dan atau sekala kecamatan /
kabupaten, diperlukan pelaksanaan yang sesuai dengan daftar skala prioritas pembangunan
baik fisik , ekonomi , sosial dan budaya , yang telah terakomodir dalam RPJMDes , maka perlu
dibuat Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP Desa )
3. bahwa RKP Desa tersebut merupakan Rencana Strategis Pembangunan Tahunan Desa Yang
menggambarkan arah prioritas kebijakan desa berkait dengan prioritas program dan kegiatan
serta kemampuan pendanaannya yang ditetapkan dengan Peraturan Desa ;
4. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas , perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP Desa ) Desa SEJAHTERA Tahun 2016.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Nasional;
7. Permendagri Nomor 111Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa;
8. Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Kepala Desa;
9. Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
10. Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa;
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 6 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan Desa;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan Kepala
Desa Dan Perangkat Desa.
16. Nomor 02 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes )
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SEJAHTERA
dan
KEPALA DESA SEJAHTERA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DESA SEJAHTERA TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
DESA SEJAHTERA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Kepala Desa ini yang dimaksud :
1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
2. Daerah adalah Kabupaten Kediri
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kediri
4. Bupati adalah Bupati Kediri
5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa
dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang berfungsi
menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat.
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.
11. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa baik yang bersifat
pengaturan maupun penetapan.
12. Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.
13. RPJMDes adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam )
tahun.
14. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran
dari RPJMDes untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun.
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah
Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
16. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang dialokasikan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/ Kota.
17. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.
18. Misi adalah Pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat terwujud
secara efektif dan efisien.
BAB II
SISTEMATIKA RKP Desa
Pasal 2
(1). Rencana Kerja Pembangunan Desa untuk Tahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai
berikut :
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
5.6.Latar Belakang
5.7.Dasar Hukum
5.8.Tujuan dan Manfaat
BAB II.VISI dan MISI
BAB III. PAGU INDIKATIF DESA
BAB IV. RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
3.1. Identifikasi Masalah Pembangunan Tahun Sebelumnya
3.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJM Desa
3.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat
3.4. Identifikasi Masalah Berdasarkan Prioritas KebijakanPembangunan Supra Desa
BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN PEMERINTAH DESA
4.1. Program dan Kegiatan Skala Desa
4.2. Program dan Kegiatan yang dikelola melalui Kerjasama Antar Desa dan Pihak Ketiga
4.3. Program dan Kegiatan Swakelola Desa yang merupakan Penugasan dari Pemerintah
4.4. Prioritas Program dan Kegiatan yang diusulkan ke Kabupaten (DU RKPDes)
4.5. Tim Pelaksana Program Kegiatan
BAB VI. PENUTUP
LAMPIRAN - LAMPIRAN :
11. Matrik Program & Kegiatan beserta Rancangan Anggaran dan Sumber Dana
(Tahunan)
12. Daftar Usulan RKPDes (DU RKPDes)
13. Daftar Rencana Program dan Kegiatan Kabupaten/Kota yang Masuk Ke Desa
14. Pagu Indikatif Desa
15. Surat Keputusan Tim Perumus
16. Surat Keputusan Tim Verifikasi
17. Surat Keputusan Tim Pelaksana Kegiatan
18. Berita Acara Musyawarah Desa
19. Peraturan Desa tentang RKPDes
20. Rencana Anggaran Biaya (RAB) masing-masing kegiatan
(2). Isi Rencana Kerja Pembangunan Desa Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Desa yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Desa ini.
BAB III
PENUTUP
Pasal 3
Rencana Kerja Pembangunan Desa tahun 2016 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah
Desa dalam Pelaksanaan pembangunan Tahun 2016.
Pasal 4
Berdasarkan RKP Desa ini selanjutnya disusun APB Desa Tahun 2016.
Pasal 5
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai tehnis pelaksanaannya
diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa.
Pasal 6
Peraturan Desa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di SEJAHTERA
Pada Tanggal : - - 2016
KEPALA DESA SEJAHTERA
( YOAN WAHYUDI )
Diundangkan di SEJAHTERA
pada tanggal - - 2016
SEKRETARIS DESA SEJAHTERA ,
KASERAN ALMANSUR
BERITA DAERAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2016 NOMOR .........../ E