Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II - digilib.its.ac.id · •Pengumpulan data umum Pulau Madura...
Transcript of Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II - digilib.its.ac.id · •Pengumpulan data umum Pulau Madura...
ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS
2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN
BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU
MADURA
OLEH :
MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR
2206100189
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir. Teguh Yuwono
Black out akibat putusnya kabel laut 150 kV yang merupakan pasokan utama kelistrikan Madura karena tersangkut jangkar Kapal Hanoman 7 pada 3 Agustus 1999 dan Kapal Kirana III pada 4 Januari 2010 menyebabkan kelistrikan Madura termasuk kategori rawan.
Proyeksi neraca daya sistem interkoneksi Jamali menunjukkan defisit sebesar 2.383 MW pada 2012, 8.830 MW pada 2013 dan 11.619 MW pada 2014 sehingga diperlukan pembangunan pembangkit baru.
Analisis ketersediaan batubara PLTU Madura selama masa operasi 25 tahun.
Analisis peramalan beban di Pulau Madura selama masa operasi PLTU Madura 2 x 200 MW.
Peranan PLTU Madura 2 x 200 MW terhadap sistem kelistrikan Madura.
Pembahasan dari sisi ekonomi meliputi analisis kelayakan investasi pembangkit melalui NPV dan IRR.
Dampak pembangunan PLTU Madura 2 x 200 MW terhadap lingkungan.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah :
Menganalisis kelayakan proyek pembangunan PLTU Madura 2x
200 MW dari sisi ekonomi.
Memperkirakan konsumsi energi listrik di Pulau Madura untuk masa mendatang.
Sebagai masukan kepada Pemerintah maupun pihak swasta dalam pemenuhan energi listrik di Pulau Madura yang selama ini rawan pemadaman.
Studi Literatur
•Mencari dan mempelajari teori PLTU dan ekonomi pembangkit dari buku. •Mencari dan mempelajari teori PLTU dan ekonomi pembangkit dari Internet.
Pengumpulan Data
•Pengumpulan data umum Pulau Madura yang meliputi keadaan geografis, penduduk,sosial
dan ekonomi. •Pengumpulan data Kelistrikan Madura selama 10 tahun terakhir yang meliputi pelanggan
listrik, rasio elektrifikasi, neraca daya dan potensi energi. •Pengumpulan data teknis PLTU
Analisis dan Perhitungan
•Ketersediaan batubara, peramalan kebutuhan beban,neraca daya PLTU Madura, ekonomi
dan dampak lingkungan.
Gambaran Umum Pulau Madura
Pulau Madura terletak di timur laut Jawa dengan koordinat 7
0′ LS dan113
20′ BT.
Secara administrasi termasuk di dalam wilayah Jawa Timur.
Terdiri dari empat kabupaten, yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Merupakan daerah termiskin di Jawa Timur dengan IPM 59,55.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Bagian-Bagian Utama PLTU (1) 1. Ketel Uap (Boiler) Memanaskan air bersuhu rendah dan bertekanan rendah menjadi
uap bertekanan yang sesuai dengan yang diperlukan. 2. Turbin Uap Mengubah energi thermal menjadi energi mekanik. 3. Generator Mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. 4. Desalination Plant Desalination adalah proses pengolahan air laut menjadi air tawar,
dengan memisahkan air laut dari garamnya. 5. Kondensor Dengan Pompa Vacum
Untuk mengkondensasikan uap bekas proses dengan air laut yang digunakan kembali sebagai air pengisi ketel uap.
Bagian-Bagian Utama PLTU (2) 6. Pump/pompa Alat ini digunakan untuk meningkatkan tekanan fluida kerja yaitu air.
Pompa harus mampu memenuhi tekanan yang dibutuhkan di dalam boiler .
7. Economizer Pemindah panas (head exchanger) yang menaikkan temperatur air
dari tekanan rendah/normal ke temperatur jenuh yang sesuai dengan tekanan boiler.
8. Superheater Digunakan untuk menghilangkan butiran-butiran air yang mungkin
masih terdapat pada uap yang disemprotkan oleh boiler untuk masuk ke turbin uap.
Skema PLTU
Unit Pembangkitan Paiton
DIAGRAM ALIR
PENYALURAN LISTRIK DARI PEMBANGKIT
Coal Unloading Jetty
Kepadatan Penduduk Madura 2008
Kepadatan penduduk dari yang terbesar berturut-turut yaitu Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Sampang dan Sumenep.
759,43 jiwa /km²
708,26 jiwa /km² 1055,4 jiwa /km²
539,55 jiwa /km²
Kepadatan Penduduk
Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
Data Jumlah Penduduk Madura
Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun yaitu 2,09%
3.090.601
3.415.814
3.455.412
3.492.131
3.563.888
3.560.775
3.610.617
3.660.785
3.711.433
3.755.765
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Tahun Jumlah
Kondisi Kelistrikan Pulau Madura
Tahun RT Bisnis Industri Publik
2000 309.911 9.999 156 6.898
2001 316.815 24.429 160 8.448
2002 328.145 27.482 148 9.947
2003 337.324 31.167 132 10.371
2004 345.677 26.969 124 10.984
2005 351.385 27.329 125 11.492
2006 362.593 23.008 123 11.943
2007 371.500 24.508 125 12.568
2008 379.961 25.364 125 13.139
2009 395.048 25.432 123 13.839
Tahun Kapasitas
Terpasang
Daya
Mampu
Beban
Puncak
2000 293.695 213.708 87.995
2001 234.932 144.766 97.021
2002 244.015 181.659 106.418
2003 251.993 203.660 104.705
2004 261.781 212.144 151.411
2005 271.362 229.688 116.000
2006 281.115 228.641 116.800
2007 296.791 247.024 118.600
2008 312.731 256.684 122.000
2009 323.756 265.733 122.950
Jumlah Pelanggan Neraca Daya
Cadangan Batubara Nasional 2009
Batubara yang akan digunakan pada PLTU Madura yaitu Lignit 4200 kcall Dengan harga US$ 50/ton berasal dari Kalimantan
Analisis Ketersediaan Batubara PLTU Madura 2 x 200 MW
No Perhitungan PLTU Batubara
1 Energi listrik per tahun (KWh/tahun) 2.695.680.000 2 Kebutuhan energi kalor (Kcal/tahun) 11.321.856.000 3 Kebutuhan bahan bakar per tahun (kg) 16.174.08.000 4 Kebutuhan batubara untuk produksi 1 kwh
(kg/kWh) 0,6
5 Kebutuhan bahan bakar selama 25 tahun (kg) 40.435.200.000 6 Prosentase pemakaian bahan bakar dari
cadangan bahan bakar yang tersedia (%) 0,5593
Dari tabel diatas, maka tidak ada masalah dengan pemakaian batubara karena hanya 0,5593 % dari cadangan batubara di
Kalimantan.
PLTU Madura 2 x 200 MW ini direncanakan akan dibangun di Kabupaten Sampang. Terdapat 2 alternatif lokasi yang strategis
untuk pembangunan PLTU, yaitu di pantai utara dan pantai selatan Kabupaten Sampang.
Lokasi 1
Lokasi 2
Analisis Pemilihan Lokasi Pembangkit
Jalur Transportasi Batubara
Batubara diangkut menggunakan tongkang dari Kalimantan Ke Madura
Analisis Keputusan Pemilihan Lokasi Pembangkit
Lokasi Pembangkit Teknis Ekonomi Sosial Lingkungan Total
Ketapang +4 +5 +3 +4 16
Camplong +5 +3 +5 +4 17
Dari tabel dapat diambil keputusan untuk membangun PLTU Madura 2x200 MW di Kecamatan Camplong.
Pertimbangan untuk menentukan lokasi pembangkit ditunjukkan oleh tabel berikut ini :
Ket : +5 = Sangat Baik +4 = Baik +3 = Cukup Baik +2 = Kurang Baik +1 = Buruk
Proyeksi Energi Terjual, Jumlah Pelanggan per Sektor, Jumlah Penduduk dan PDRB Dengan Metode Regresi Linier Berganda
Input Data Proyeksi
Tahun
Energi
terjual
(MWH)
Y
RT
X1
Bisnis
X2
Industri
X3
Publik
X4
Penduduk
X5
PDRB
(Milyar)
X6
2000 304.061 309.911 9.999 156 6.898 3.090.601 9.587
2001 355.093 316.815 24.429 160 8.448 3.415.814 10.423
2002 367.066 328.145 27.482 148 9.947 3.455.412 11.363
2003 332.615 337.324 31.167 132 10.371 3.492.131 12.655
2004 384.755 345.677 26.969 124 10.984 3.563.888 13.932
2005 399.935 351.385 27.329 125 11.492 3.560.775 16.252
2006 418.115 362.593 23.008 123 11.943 3.610.617 18.578
2007 456.361 371.500 24.508 125 12.568 3.660.785 20.748
2008 494.897 379.961 25.364 125 13.139 3.711.433 23.586
2009 554.339 395.048 25.432 123 13.839 3.755.765 25.674
Tahun Energi terjual
(MWH) RT Bisnis Industri Publik Penduduk
PDRB
(Milyar Rupiah)
2010 592.240 406.985 27.207 125 14.813 3.834.360 28.492
2011 632.733 419.283 29.106 125 15.855 3.914.600 31.621
2012 675.995 431.953 31.137 125 16.970 3.996.520 35.093
2013 722.214 445.005 33.311 125 18.164 4.080.154 38.946
2014 771.594 458.452 35.636 125 19.442 4.165.538 43.222
2015 824.349 472.305 38.123 125 20.809 4.252.708 47.967
2016 880.712 486.576 40.784 125 22.273 4.341.703 53.234
2017 940.928 501.279 43.630 125 23.839 4.432.561 59.079
2018 1.005.262 516.426 46.675 125 25.517 4.525.319 65.566
2019 1.073.994 532.031 49.933 125 27.312 4.620.019 72.764
2020 1.147.426 548.107 53.418 125 29.233 4.716.701 80.754
2021 1.225.878 564.669 57.146 125 31.290 4.815.405 89.620
2022 1.309.694 581.732 61.134 125 33.491 4.916.175 99.460
2023 1.399.241 599.310 65.401 125 35.847 5.019.054 110.380
2024 1.494.911 617.420 69.966 125 38.369 5.124.086 122.500
2025 1.597.121 636.076 74.849 125 41.068 5.231.316 135.949
2026 1.706.320 655.297 80.073 125 43.957 5.340.789 150.876
2027 1.822.985 675.098 85.662 125 47.049 5.452.554 167.442
2028 1.947.627 695.497 91.641 125 50.359 5.566.657 185.826
2029 2.080.791 716.513 98.037 125 53.902 5.683.148 206.229
2030 2.223.060 738.164 104.880 125 57.694 5.802.077 228.872
2031 2.375.055 760.469 112.200 125 61.752 5.923.495 254.001
2032 2.537.444 783.448 120.031 125 66.096 6.047.454 281.889
2033 2.710.935 807.122 128.408 125 70.746 6.174.006 312.839
2034 2.896.288 831.511 137.371 125 75.723 6.303.207 347.187
2035 3.094.314 856.636 146.959 125 81.050 6.435.112 385.306
2036 3.305.879 882.521 157.216 125 86.752 6.569.777 427.611
2037 3.531.910 909.189 168.189 125 92.855 6.707.260 474.560
2038 3.773.395 936.662 179.927 125 99.387 6.847.620 526.665
2039 4.031.391 964.965 192.485 125 106.379 6.990.918 584.490
Hasil Proyeksi Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda
Peramalan Pelanggan Listrik Madura Dengan Metode DKL 3.01
Tahun RT Bisnis Industri Publik Penduduk
2000 309.911 9.999 156 6.898 3.090.601
2001 316.815 24.429 160 8.448 3.415.814
2002 328.145 27.482 148 9.947 3.455.412
2003 337.324 31.167 132 10.371 3.492.131
2004 345.677 26.969 124 10.984 3.563.888
2005 351.385 27.329 125 11.492 3.560.775
2006 362.593 23.008 123 11.943 3.610.617
2007 371.500 24.508 125 12.568 3.660.785
2008 379.961 25.364 125 13.139 3.711.433
2009 395.048 25.432 123 13.839 3.755.765
Input Data Proyeksi
Tahun Rumah Tangga Bisnis Industri Publik Total
2010 409.191 61.675 125 23.035 513.663
2011 430.798 70.584 125 24.968 547.919
2012 453.532 80.779 125 27.061 583.905
2013 477.454 92.448 125 29.331 622.774
2014 502.699 105.803 125 31.79 664.885
2015 529.266 121.085 125 34.455 710.499
2016 557.221 138.576 125 37.344 759.983
2017 586.634 158.594 125 40.476 813.747
2018 617.584 181.504 125 43.870 872.255
2019 650.146 207.722 125 47.549 905.542
2020 666.020 209.663 125 48.878 924.686
2021 691.411 225.625 125 51.585 968.746
2022 716.576 241.586 125 54.293 1.012.580
2023 741.514 257.547 125 57.000 1.056.186
2024 766.225 273.508 125 59.708 1.099.566
2025 790.710 289.469 125 62.415 1.142.719
2026 814.965 305.431 125 65.122 1.185.643
2027 838.993 321.392 125 67.830 1.228.340
2028 862.793 337.353 125 70.537 1.270.808
2029 886.363 353.314 125 73.245 1.313.047
2030 909.704 369.276 125 75.952 1.355.057
2031 932.816 385.237 125 78.659 1.396.837
2032 955.699 401.198 125 81.367 1.438.389
2033 978.352 417.159 125 84.074 1.479.710
2034 1.000.775 433.121 125 86.781 1.520.802
2035 1.022.970 449.082 125 89.489 1.561.666
2036 1.044.934 465.043 125 92.196 1.602.298
2037 1.066.668 481.004 125 94.904 1.642.701
2038 1.088.174 496.966 125 97.611 1.682.876
2039 1.109.450 512.927 125 100.318 1.722.820
Hasil Proyeksi Menggunakan Metode DKL 3.01
Perbandingan Peramalan Beban Antara Regresi dengan DKL 3.01
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
1,800,000
2,000,000
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036 2038
Regresi Linier Berganda
DKL 3.01
Pengaruh PLTU Madura Terhadap
Proyeksi Neraca Daya di Pulau Madura Tahun Daya Mampu (MW) Beban Puncak (MW)
Selisih
(MW)
2010 30 127,125 -97,125
2011 30 131,441 -101,441
2012 30 135,904 -105,904
2013 30 140,518 -110,518
2014 30 145,289 -115,289
2015 430 150,222 279,778
2016 430 155,322 274,678
2017 430 160,596 269,404
2018 430 166,049 263,951
2019 430 171,686 258,314
2020 430 150,222 255,004
2021 430 155,322 251,160
2022 430 160,596 247,315
2023 430 155,322 243,471
2024 430 160,596 239,626
2025 430 166,049 235,782
2026 430 171,686 231,937
2027 430 174,995 228,093
2028 430 178,839 224,248
2029 430 182,684 220,404
2030 430 186,528 216,559
2031 430 190,373 212,715
2032 430 194,217 208,870
2033 430 198,062 205,026
2034 430 201,906 201,181
2035 430 205,751 197,337
2036 430 209,595 193,492
2037 430 213,440 189,648
2038 430 217,284 185,803
2039 430 221,129 181,959
Ket : Dengan asumsi tidak menggunakan kabel laut lagi
Analisis Ekonomi Pembangkit
Perhitungan Suku Bunga
6 % 9 % 12 %
Biaya Pembangkitan (US$ / kW) 260 260 260
Umur Operasi (Tahun) 25 25 25
Kapasitas (MW) 400 400 400
Biaya Bahan Bakar (US$ / kWh) 0,024 0,024 0,024
B. O & M (US$ / kWh) 0,001 0.001 0,001
Biaya Modal (US$ / kWh) 0,0049 0,00386 0,003009
Total Cost (US$ / kWh) 0.028069 0.028918 0.02996
Investasi (jutaUS$) 104 104 104
Analisis Investasi Pembangkit (1)
1. Net Present Value Perhitungan NPV bertujuan untuk mengkonversi semua aliran kas
kejumlah ekuivalen pada waktu sekarang. Analisa NPV digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari uang yang diterima atau dibayar pada masa depan.
Suku Bunga Harga Jual (US$)
0,05 0,04
6% 444.881.292 117.550.127
9% 235.134.402 -13.926.469
12% 71.298.789 -127.892.823
Analisis Investasi Pembangkit (2)
Jadi proyek layak untuk dilaksanakan pada harga jual diatas US$ 0,05 atau US$ 0,04 dengan suku bunga 6%
Harga Jual (US$)
Internal rate of Return (%)
i = 6% i = 9% i= 12%
0,05 39% 31% 16%
0,04 16% 7% 3%
2. Internal Rate of Return
Suku bunga investasi digunakan untuk mengetahui laju pengembalian modal. Apabila bunga investasi lebih besar dari bunga bank maka investasi tersebut layak dilaksanakan. Suku bunga investasi dicari dengan mengasumsikan NPV sama dengan nol. Dari asumsi tersebut akan didapatkan bunga investasi yang dikenal dengan IRR.
Analisis Perhitungan Biaya Pokok Penyediaan (BPP)
Sebelum Pembangunan PLTU Madura 2 x 200 MW
BPP PLTG = 100% x Rp 2155,67/kWh
= Rp 2155,67/kWh
Setelah Pembangunan PLTU Madura 2 x 200 MW
BPP PLTG = 7% x Rp 2155,67/kWh = Rp 150,9 /kWh
BPP PLTU = 93% x Rp 118,8/kWh = Rp 118,8 /kWh
BPP TOTAL = Rp 269,7/kWh
Clean Development Mechanism (CDM)
CDM adalah satu-satunya mekanisme yang menawarkan win-win solution antara negara maju dengan negara berkembang dalam rangka pengurangan emisi gas rumah kaca (GHGs), dimana negara maju menanamkan modalnya di negara berkembang dalam proyek-proyek yang dapat menghasilkan pengurangan emisi GHGs, dengan imbalan CER (Certified Emission Reductions).
Perhitungan CDM PLTU Madura 2 x 200 MW :
CDM = - Rp. 15,14 x 400.000 = - Rp.6.056.000/tahun.
Artinya, PLTU Madura ini harus membayar Rp 6.056.000/tahun ke Bank Dunia untuk disalurkan ke proyek-proyek yang mengurangi emisi karbon.
(Asumsi 1 US$ = Rp. 9500) 14,15
$0016,0
16,0
5,0728
960728
Rp
US
cent
centCDM
Analisis Pengambilan Keputusan Prioritas Pembangkit di Madura
Jenis
pembangkit Teknis Ekonomi Sosial Lingkungan Total
PLTA +1 +3 +5 +4 13
PLTU +5 +5 +3 +3 16
PLTD +5 +1 +2 +1 9
PLTG +5 +1 +1 +1 8
PLTGU +5 +2 +1 +2 10
Dari tabel diatas maka pembangunan PLTU menjadi prioritas utama dalam pengembangan pembangkit di Pulau Madura
Ket : +5 = Sangat Baik +4 = Baik +3 = Cukup Baik +2 = Kurang Baik +1 = Buruk
Kesimpulan : Pemakaian total untuk PLTU berkisar 0,5593 % dari total
batubara yang terdapat di Kalimantan berdasarkan data tahun 2009.
Pembangunan PLTU Madura 2 x 200 MW mampu memenuhi kebutuhan listrik di Madura, bahkan terdapat kelebihan daya yang dapat disalurkan ke sistem interkoneksi Jamali.
Pembangunan PLTU Madura 2 x 200 MW memberikan dampak pada menurunnya BPP listrik dari Rp.2.155,67 menjadi Rp.269,7.
Investasi PLTU Madura 2 x 200 MW ini layak secara ekonomi dengan menggunakan harga jual diatas US$ 0,05 atau dengan harga jual 0,04 menggunakan suku bunga 6%.
Pembangunan PLTU Madura 2 x 200 MW menimbulkan dampak lingkungan antara lain pencemaran udara oleh emisi gas. Namun penerapan teknologi CDM dan electrostatic precipitator dapat mengurangi dampak pencemaran oleh PLTU.
Saran : Penggunaan teknologi pada pembangkit listrik berbahan
bakar fosil seperti PLTU Madura ini haruslah ramah lingkungan mengingat pencemaran lingkungan akibat pengoperasiannya yang dapat membahayakan ekosistem maupun kesehatan manusia di sekitar pembangkit.
Dengan dibangunnya PLTU Madura ini, maka industrialisasi di Madura akan berkembang sehingga diperlukan juga adanya pembangunan SDM di Pulau Madura untuk meningkatkan ekonomi penduduk.
Terima Kasih
Sakalangkong