doc 1

7
Di desa Langit yang terletak di kabupaten Sukoharjo merupakan desa siaga yang diawasi oleh beberapa instansi terkait, khususnya Puskesmas Biru. Di desa tersebut tinggallah Ibu Mawar yang berusia 28 tahun yang sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 35 minggu. Ibu Mawar adalah seorang ibu rumah tangga, dan suaminya adalah Tn. Hadi, 30 tahun, yang bekerja sebagai pegawai pabrik swasta. Ibu Mawar tinggal di rumah orang tuanya, bersama suami, ibunya, kakak laki-laki, kakak ipar serta keponakannya 2 orang. Ibu Mawar rutin memeriksakan kondisi kehamilannya di bidan desa, dan biasanya periksa diantar suami atau ibunya dan sejauh ini tidak ada keluhan yang berarti pada kehamilannya. Sore ini ibu Mawar sedang berada di teras rumahnya dan berbincang-bincang dengan tetangganya, ibu Sari yang kebetulan sedang mampir. Ibu Sari: wah, ibu hamilnya udah gede ya.. gimana dedeknya? Aktif geraknya? Ibu Mawar: iya, Alhamdulillah bu sejauh ini aktif dan ngga ada masalah. Kemarin terakhir periksa di bidan juga DJJnya baik kata bidannya. Tensi saya juga normal, sama kemarin saya sekalian cek saya anemia atau ngga, tapi hasilnya saya ngga anemia bu..

description

DOCUMEN

Transcript of doc 1

Page 1: doc 1

Di desa Langit yang terletak di kabupaten Sukoharjo merupakan desa siaga yang

diawasi oleh beberapa instansi terkait, khususnya Puskesmas Biru. Di desa tersebut

tinggallah Ibu Mawar yang berusia 28 tahun yang sedang hamil anak pertama dengan

usia kehamilan 35 minggu. Ibu Mawar adalah seorang ibu rumah tangga, dan

suaminya adalah Tn. Hadi, 30 tahun, yang bekerja sebagai pegawai pabrik swasta.

Ibu Mawar tinggal di rumah orang tuanya, bersama suami, ibunya, kakak laki-laki,

kakak ipar serta keponakannya 2 orang. Ibu Mawar rutin memeriksakan kondisi

kehamilannya di bidan desa, dan biasanya periksa diantar suami atau ibunya dan

sejauh ini tidak ada keluhan yang berarti pada kehamilannya.

Sore ini ibu Mawar sedang berada di teras rumahnya dan berbincang-bincang dengan

tetangganya, ibu Sari yang kebetulan sedang mampir.

Ibu Sari: wah, ibu hamilnya udah gede ya.. gimana dedeknya? Aktif geraknya?

Ibu Mawar: iya, Alhamdulillah bu sejauh ini aktif dan ngga ada masalah. Kemarin

terakhir periksa di bidan juga DJJnya baik kata bidannya. Tensi saya juga normal,

sama kemarin saya sekalian cek saya anemia atau ngga, tapi hasilnya saya ngga

anemia bu..

Ibu S: ohya, yang penting rutin ya bu, kontrol kehamilannya biar lancar.. ibu rencana

mau lahiran dimana? Dirumah sakit atau di bidan saja?

Ibu M: di bidan Yuli aja bu, kayak biasanya. Saya udah cocok sama bu Yuli, biar

ngga repot-repot, kalau ke rumah sakit nanti kejauhan, kan harus ke kota dulu.. nanti

repot, saya ngga ada kendaraan bu..

Ibu S: iya juga ya bu jauh kalo harus ke kota.. tapi ya paling ngga harus jaga-jaga bu..

eh iya, denger-denger besok mau ada penyuluhan dib alai desa, gimana kita kesana

bareng bu?

Page 2: doc 1

Ibu Mawar: oh iya boleh bu, saya juga kemarin dikasih tau bu bidan Yuli nanti mau

ada dokter puskesmas yang ngisi juga barangkali saya bisa tanya-tanya ya bu.

Keesokan harinya…

Di balai desa Langit sudah berkumpul masyarakat setempat yang didominasi oleh

ibu-ibu, termasuk ibu Mawar dan beberapa ibu hamil lainnya, juga ibu Sari. Di balai

desa sudah ada bapak Kades, ibu Kades, para pegawai desa serta beberapa petugas

kesehatan dari puskesmas yang sedang mempersiapkan acara penyuluhan mengenai

Desa Siaga.

Pak kades (memberi sambutan): assalamu’alaikum.. terima kasih kepada dr. Ana dan

petugas Puskesmas Biru juga warga desa Langit yang telah hadir untuk mengikuti

acara penyuluhan tentang desa Siaga hari ini.. semoga acara hari ini dapat bermanfaat

bagi kita semua..

MC: baiklah, selanjutnya mari kita simak materi mengenai desa siaga yang akan

disampaikan oleh dr. Ana dari puskesmas biru.. kepada dr. Ana, waktu dan tempat

dipersilahkan..

dr. Ana: assalamu’alaikum, ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya, terima kasih atas

kedatangannya di penyuluhan kali ini yang mana akan membahas mengenai desa

siaga. Saya lihat disini yang hadir terutama ibu-ibu ya? Tapi gapapa, yang bapak-

bapak biar bekerja ya bu (sambil tersenyum). Baik ibu-ibu bapak-bapak sekalian,

disini saya akan menjelaskan apa sih desa siaga itu dan siapa saja yang akan terlibat

didalamnya. Sebelumnya, sudah ada yang tau belum tentang desa siaga itu apa?

Warga: beluuuuum

dr. Ana: wah, mungkin sebenernya beberapa sudah tau dari iklan iklan ya, Cuma

mungkin belum paham lebih dalam lagi. Baik, kita mulai saja ya.. jadi, desa siaga itu

Page 3: doc 1

suatu desa dimana masyarakat ikut peduli atau tanggap tentang kejadian kejadian

yang dinilai perlu penanganan segera atau perlu kesiagaan dari beberapa pihak.

Contohnya, semisal ada ibu hamil mengalami perdarahan, nah itu kita para warga

atau ada kader desa yang harus segera tanggap karena perdarahan pada ibu hamil

merupakan salah satu tanda bahaya kehamilan. Nah nanti, penanganan ibu hamil itu

akan dibawa kemana, oleh siapa, menggunakan apa, dibahas dalam lingkup program

P4K pada desa siaga. Apa sih, P4K itu? P4K adalah singkatan dari program

penanganan persalinan dan pencegahan komplikasi yang bisa diaplikasikan pada desa

siaga. Jadi nanti ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan

masalah atau kejadian gawat seperti perdarahan pada ibu hamil tadi. Apa sih, manfaat

desa siaga itu? Manfaatnya adalah masyarakat menjadi lebih peduli dan kita juga bisa

ikut menekan angka kematian ibu dan anak melalui program P4K tadi. Ya, sekilas itu

dulu ibu dan bapak.. ada yang ingin ditanyakan?

Ibu Mawar: bu dokter, saya Mawar, saya kan sedang hamil, nah untuk jaga-jaga

terjadinya kejadian seperti perdarahan tadi, saya harus minta arahan ke siapa dan kira-

kira sikap jaga-jaga saya ini termasuk ke dalam program itu tadi bukan bu dokter?

dr. Ana: iya, ibu Mawar terima kasih pertanyaannya bagus sekali. Iya, sikap ibu tadi

termasuk dalam program p4k tadi.. karena ibu bisa memikirkan ke depannya

bagaimana. Nah, untuk penanggung jawabnya adalah bidan kader, puskesmas, dinkes

kota/kabupaten, serta dinkes provinsi. Nah, kalau di desa ini bisa jadi desa siaga,

nantinya akan ada bidan kader yang mendata jumlah ibu hamil didesa itu untuk

nantinya di monitoring dalam upaya p4k tadi. Jadi misalnya ibu Mawar mengikuti

program p4k ini, nantinya di rumah ibu akan ditempel stiker p4k yang isinya ada

nama ibu, taksiran persalinan, nama penolong persalinan, pendamping persalinan,

nama pengantar/pj transport, serta nama pendonor. Kenapa perlu sebanyak itu pjnya?

Ya karena itu tadi, supaya ikut menekan angka kematian ibu dan anak serta menjaga

supaya persalinan ibu tetap lancar dan meminimalkan adanya komplikasi baik saat

hamil atau bahkan sampai persalinan nanti itu. Bagaimana ibu Mawar?

Page 4: doc 1

Ibu Mawar: lalu nanti kira-kira transportasinya dari mana bu dokter?

dr. Ana: itu nanti akan disediakan ambulans baik dari pihak desa atau dari puskesmas

terdekat, bu..

ibu Mawar: oh iya baik dokter, terima kasih penjelasannya…

setelah itu, diskusi mengenai desa siaga terus berlanjut hingga akhirnya desa

Langitpun menjalankan program P4K dalam daftar program desa siaga desa langit itu

sendiri, termasuk ibu Mawar yang juga ikut dalam program tersebut.

3 minggu kemudian…

(Di rumah ibu Mawar)

Ibu Mawar: ayah.. ayah.. tolong ini perut ibu mulai kenceng-kencengnya tambah

sering.. (sambil memegang perutnya)

Suami ibu Mawar, Tn. Hadi: iya ibu, sebentar yaaa.. ini pak Eko, pak Budi dan pak

Ari sudah dalam perjalanan ke rumah kita.. sabar ya ibu..

Ibu Mawar: iya ayah, jangan lupa buku KIA, perlengkapan bayi dan lain-lainnya

dicek lagi ya..

Pak Ari: sudah, bu..

Tok.. tok.. tok..

Suara pintu rumah ibu mawar diketuk. Pak hadi segera berlari membukakan pintu

rumahnya. Ternyata pak eko dan pak budi yang datang.

Pak eko: pak hadi, mari kita langsung saja ke rumah bu Yuli. Mobilnya sudah siap..

Pak hadi: iya baik, pak saya bantu istri saya dulu untuk naik ke mobil.

Page 5: doc 1

Kemudian pak hadi membawa istrinya ke rumah bidan Yuli dengan diantar oleh pak

eko, pak budi serta pak ari yang berperan sebagai penanggung jawab transportasi

dalam pelaksanaan program P4K pada ibu Mawar. Sesuai dengan stiker yang berada

di rumah ibu mawar, maka ibu mawar dibawa ke penolong persalinan sesuai rencana

yaitu bidan Yuli. Dan akhirnya ibu Mawar pun melahirkan dengan normal dan lancar,

juga proses perencanaan persalinannya berjalan dengan lancar. Kemudian dari pihak

puskesmas setiap bulannya melakukan monitoring dan evaluasi pada program desa

siaga yang dijalankan di desa Langit.