DiveMag Indonesia Issue 4

68
DiveMag 04.indd 1 14/06/2010 8:07:32

description

DiveMag Indonesia Issue 4

Transcript of DiveMag Indonesia Issue 4

Page 1: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 1 14/06/2010 8:07:32

Page 2: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 2 14/06/2010 8:07:39

Page 3: DiveMag Indonesia Issue 4

[email protected]

Andr

a

DiveMag 04.indd 3 14/06/2010 8:07:42

Page 4: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 4 14/06/2010 8:07:44

Page 5: DiveMag Indonesia Issue 4

[email protected]

pong

o

DiveMag 04.indd 5 14/06/2010 8:07:46

Page 6: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 6 14/06/2010 8:07:49

Page 7: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 7 14/06/2010 8:07:51

Page 8: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 8 14/06/2010 8:08:00

Page 9: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 9 14/06/2010 8:08:02

Page 10: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 10 14/06/2010 8:08:04

Page 11: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 11 14/06/2010 8:08:06

Page 12: DiveMag Indonesia Issue 4

Batu Tiga- Komodo-Flores

Visibility : 20-30 meter

Current : 1-2 Knot

Temperature : 28-30 Celcius

Diver : Advance

DIVE TIONARY

Thermocline adalah lapisan tipis tapi cukup jelas dalam cairan misalnya di danau, laut atau bahkan udara dimana terjadi perubahan suhu secara cepat dan mendadak. Biasanya di lautan, thermocline terlihat seperti “air gula”, ataupun lapisan “selimut” transparan tipis yang memisahkan lapisan air yang suhunya lebih hangat dengan yang lebih dingin. Kalau sedang diving di kawasan Crystal Bay , Nusa Penida Bali sering banget ketemu dengan si air gula ini, begitu kena badan..brrr..duiinngggiiinnn…!!!

Photo: Pongo

DIVEMAG | 12

divespot

DiveMag 04.indd 12 14/06/2010 8:08:21

Page 13: DiveMag Indonesia Issue 4

[email protected]

Tja

DiveMag 04.indd 13 14/06/2010 8:08:31

Page 14: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 14 14/06/2010 8:08:32

Page 15: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 15 14/06/2010 8:08:34

Page 16: DiveMag Indonesia Issue 4

R

DiveMag 04.indd 16 14/06/2010 8:08:46

Page 17: DiveMag Indonesia Issue 4

R

DiveMag 04.indd 17 14/06/2010 8:08:52

Page 18: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 18 14/06/2010 8:08:54

Page 19: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 19 14/06/2010 8:08:56

Page 20: DiveMag Indonesia Issue 4

Cibang cibung Pulau Sanghyang

Itu hari masih pagi buta, tepatnya pukul 02.00 WIB, tepatnya lagi hari sabtu tertanggal 24 April 2010 masehi. Mata sudah harus dipaksa melek, dikarenakan harus melek, harus siap mandi, siap hati, siap pergi. Yak, itu hari dimana saya harus pergi ke pulau Sanghyang dimana kita harus menghadiri sebuah prosesi yang cukup unik dan menarik yaitu penenggelaman sebuah kapal. Kenapa menarik? Kerana eh karena sebelomnya saya beloman pernah liat nyang begituan. Karena yang kepikiran dan terbesit di pikiran saya, buat apaan kapal ditenggelemin?kurang kerjaan amatan, mending buat jalan jalan. Nah tar sohib sohib temukan jawabannya di dalam artikel ini.

Pukul 03.30 WIB sayanya telah siap berangkat, sembari menunggu jemputan saya melakukan beberapa senam peregangan dan pemanasan yang saya ciptakan sendiri dan belum pernah ada orang ataupun mahluk hidup lain yang melakukan gerakan ini, dikarenakan gerakan ini sangatlah rahasia.

DIVEMAG | 20

diveblog

DiveMag 04.indd 20 14/06/2010 8:08:57

Page 21: DiveMag Indonesia Issue 4

DIVEMAG | 21

DiveMag 04.indd 21 14/06/2010 8:08:59

Page 22: DiveMag Indonesia Issue 4

Sebelumnya para panitia meninstruksikan para anggotanya untuk cek dan ricek alat alat yang akan dibawa supaya tidak ada satupun yang tertinggal, sontak pun para anggota sibuk memeriksa alat mereka satu persatu. Ada yang terlihat mondar mandir dari mobil ke perahu, ada yang teriak teriak gak jelas dari atas kapal, ada yang melakukan senam ringan tapi tidak rahasia, dan berbagai macam tingkah polah lainnya agar terlihat mereka siap berangkat.

Kapal sebelumnnya dibagi jadi 2 kategori, yaitu kapal yang ditumpangi untuk para diver dan kapal untuk para non-diver. 4 kapal diisi para diver dan 1 kapal untuk non-diver. Kapal untuk diver diisi para anggota yang pada hari itu melakukan diving, dan untuk non diver diisi oleh anggota yang hari itu tidak melakukan diving padahal mereka bisa dan hari itu mereka hanya memilih untuk menjadi pemandu sorak dan penyemangat hanya karena tidak mau pamer dan congkak, saya termasuk di dalam kapal non-diver bersama seluruh alat dokumentasi tapi saya tidak congkak, walaupun kapal non diver jauh lebih besar dan nyaman. Semua anggota telah siap, semua alat telah lengkap, dan kami semua pun siap melaut, tak lupa kami panjatkan doa kepada yang maha kuasa supaya dalam perjalanan lancar aman jaya.

Awalnya situasi ombak laut cukup tenang, dan saya bisa mendokumentasikan segala kejadian dengan tenang pula, tapi lama kelamaan makin ke tengah angin semakin besar dan ombak pun makin tinggi, walaupun kapal yang saya tumpangi besar, tapi goncangannya sangat terasa. Sedikit demi sedikit efeknya mulai terasa, kepala mulai pening pening, tangan mulai tremor, paru paru kembang kempis menghisap asap jukung, pandangan mata mulai kabur, seolah olah melihat gerbang putih diatas, dan di telinga mulai terdengar lagu lagu rohani seperti opick dan rayhan. Biasalah yang namanya manusia baru inget penciptanya kalo udah ada sesuatu yang buruk yang menclok di depan mata. Tapi saya tetap semangat, tabah serta pasrah demi kelancaran mendokumentasikan serta cita cita saya mendarat di pulau Sanghyang, dan untuknya sang pencipta masih mendengarkan doa serta ratapan saya.

Kurang lebih 45 menit atau 1 jam dari dermaga Paku, perjalanan kami sampai di titik penenggelaman kapal, sebelumnya panitia menentukan dulu titik dimana kapal nanti akan ditenggelamkan. Sebelumnya ada 2-3 orang diver dari panitia yang menyelam terlebih dahulu untuk menentukan titik penenggelaman, karena kalau kedalamannya tidak pas, maka bisa bisa karang karang yang jadi korbannya.

Waktu menunjukan pukul 04.00 WIB, senam peregangan rahasia pun selesai dilakukan dan siap melaksanakan tugas. Gak lama sekonyong konyong ada sebuah mobil berhenti di depan rumah. Setelah ditilik secara teliti, itulah jemputan saya, dan saya pun berangkat. Di jalan, dikarenakan banyak logistik yang tertinggal akibat dari kesilapan kami sebagai manusia biasa, kami pun harus mondar mandir mengambil logistik satu persatu, demi tersukseskannya acara yang akan kami sambangi. Nah konsekuensinya, waktu berangkat kami molor satu jam dari jadwal keberangkatan yang seharusnya, tetapi kami tetap semangat ceria berjaya.

DIVEMAG | 22

diveblog

DiveMag 04.indd 22 14/06/2010 8:09:06

Page 23: DiveMag Indonesia Issue 4

Penentuan titik penenggelaman cukup lama dilakukan, saya sudah tidak sabar menunggu kapal yang akan dikorbankan untuk ditenggelamkan. Yang terngiang di kepala saya, kapal itu ditenggelamkan dengan cara di bom seperti di film film action(baca: eksyen), atau dibelah seperti di film Titanic (baca: teitenik), tetapi setelah bertanya kepada pihak , ternyata kapal itu akan ditenggelamkan dengan cara dibolongi. Nah seperti apa?saya masih tetap penasaran menunggunya secara sabar. Karena seperti pepatah kuno mengatakan “sabar buahnya manis.”

Para diver telah selesai menentukan titik penenggelaman. Panitia langsung menginstruksikan seluruh kapal untuk mengelilingi kapal yang akan ditenggelamkan berada di tengahnya. Ada beberaapa diver tengah bersiap memakai peralatan dan perlengkapan mereka, lalu menyebur untuk mengabadikan moment tersebut dari dalam air. Saya pun bersiap di dengan kamera saya , walaupun seadanya tapi cukup mumpuni.

Para panitia bersiap dengan hitungan mundur dari 10 menuju 1. Rasa penasaran saya pun mulai tidak tertahan , mau lihat bagaimana jadinya kapal ditenggelemin. yaa walaupun norak, tetapi saya termasup dalam list salah satu dari 200 juta penduduk indonesia yang pernah melihat langsung kapal tenggelem. Pada hitungan ke 1, panitia dengan suara lantang selantang lantangnya berteriak gak jelas apa, tapi yang jelas dia menginstruksikan supaya kapal dilubangi di tengah supaya bisa tenggelam, saya pun siap mengabadikan peristiwa tersebut. Ternyata eh ternyata baru frame pertama gambar kapal saya ambil, tidak sampai 7,6575607 detik kapal sudah KARAM TOTAL. Alhasil rasa penasaran yang begitu besar sebesar besarnya, Cuma dibayarkan dengan peristiwa 7,6575607 .

Setelah acara penenggelaman kami pun melipir ke pulau Sanghyang, seperti rumor yang beredar sebelumnya bahwa pulau ini tidak boleh disinggahi oleh siapa pun tanpa seiijin petugas setempat, dikarenakan adanya sengketa dan pulau ini pun terlihat sangat tidak terawat. Tetapi kami cukup beruntung bisa melipir

Words & Photo : Mas Peppi & Adita

dan singgah di pulau wisata ini. Tempatnya yang cukup luas sangat mumpuni jika nantinya akan dijadikan objek wisata. Kami singgah disini untuk makan siang dan saya sempat mengitari pulau ini dengan mengendarai motor trail, walaupun tidak sampai seluruhnya, dikarenakan kondisi jalan yang

tidak memungkinkan. Beberapa objek menggoda minta difoto. Danau danau yang konon banyak buaya saya abadikan dalam lomo saya.

Setelah puas makan siang dan silaturahmi antar anggota, panita kembali meninstruksikan kepada para diver untuk berkumpul dan bersiap untuk menuju dive spot ke dua. Karena rasa penasaran saya yang sangat besar sebesarnya itu telah terbayarkan, saya lebih memutuskan untuk langsung kembali kembali menuju dermaga paku. dan acara tersbut selesai pada pukul 17.00wib.

Belakangan kapal yang ditenggelamkan tadi bertujuan nantinya akan ditumbuhi oleh terumbu terumbu karang nan cantik, sehingga bisa menjadi rumah ikan atau rumah penghuni laut lainnya yang sampai saat ini masih terlantar di lautan lepas. Dimana banyak ikan ikan yang terlantar serta penghuni laut lainnya yang tidak jelas keberadaannya, corona civing club justru mengorbankan sebuah kapal yang biasa dipakai untuk menangkap ikan ikan untuk ditenggelamkan yang nantinya menjadi rumah untuk para penghuni laut .

DIVEMAG | 23

DiveMag 04.indd 23 14/06/2010 8:09:09

Page 24: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 24 14/06/2010 8:09:11

Page 25: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 25 14/06/2010 8:09:12

Page 26: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 26 14/06/2010 8:09:14

Page 27: DiveMag Indonesia Issue 4

Mungkin sohib sohib bingung bercampur heran lalu timbulah seribu, atau sejuta, atau setrilyun pertanyaan. “Hah apaan itu Sanghyang ?nama tempat?apa nama makanan?”. Ealah, hare gene kagak tauk Sanghyang? Padahal saya juga baru sekali. Sanghyang itu nama tempat atau lebih tepatnya nama pulau. Pulau sanghyang itu adanya di selat Sunda, di tengah tengah antara Lampung dan Jawa..

“Terus gimana cara kesananya?deket apa jauh?” pastinya dong ada yang tanya begitu. kalo ke pulau Sanghyang-nya mah itu tinggal nyeberang dari dermaga Paku. Nah masalahnya pan gimana cara ke dermaga Paku, iya gak? Sabar, gini penjelasannya. Kalo dari Jakarta sampeyan bisa bawa mobil ke arah Anyer itu kira kira dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam laah, tergantung mobilnya, klo pake kijang doyok mah banyakin doa sama zikir aja. Nah klo udah sampe Anyer tinggal cari deh dermaga Paku. Biasanya tempat sewa perahunya dari situ.

Nah lanjut lagi, Sekitar jam 08.00 wib, saya sampai di Marina Resort Anyer, disana saya ketemu sama koordinator event penenggelaman kapal ini dari Corona Diving Club. Langsung aja saya disuruh menuju ke restoran yang ada disitu, kenapa disuruh ke situ? Yaa karena disitu tempat kumpulnya para diver diver handal yang nantinya mau nenggelemin kapal. Saya pun langsung bergegas menuju restoran, dengan harapan saya bertemu diverwati diverwati handal buat dikecengin. Dari jauh ada bapak bapak datang menghampiri kami, ternyata beliau adalah Pak Alex, sang koordinator acara dari Corona Diving Club. Gak lama ngobrol Pa Alex langsung mengajak kami makan pagi bersama, tentu saja kami pun sulit menolak ajakan tersebut apalagi saya berasal dari suku piranha yang gak bisa melihat makanan nganggur sedikit.

Setelah kegiatan makan pagi bersama seluruh anggota, seluruh anggota berkumpul dikarenakan akan di briefing untuk acara nanti. Gak sampai 30 menit, briefing selesai. Acara dilanjutkan dengan berfoto bersama seluruh anggota sembari membawa spanduk yang cukup besar bertuliskan Corona Diving Club. Setelahnya sesi foto selesai, sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan tadi, kita harus langsung bergegas menuju dermaga Paku, tempat dimana kita akan berangkat ke lokasi penenggelaman kapal yaitu pulau Sanghyang, menggunakan kapal kapal yang telah disewa oleh pihak panitia.

Di dermaga Paku, telah terlihat ada 5 kapal yang telah siap untuk membawa kami ke tempat tujuan.

DiveMag 04.indd 27 14/06/2010 8:09:15

Page 28: DiveMag Indonesia Issue 4

COMFORTABLE & SAFETY DIVINGMENYELAM YANG NYAMAN & AMANBy John E Sidjabat__NAUI Instructor Trainer #41289

Menyelam adalah salah satu aktifitas rekreasi yang menyenangkan sekaligus memiliki daya tarik yang tinggi sebagai wisata petualangan yang menantang dan berada dibawah air, terlebih Indonesia dikaruniai Tuhan dengan keindahan alam yang begitu indah dan menawan, baik alam pegunungan, pesisir dan perairan serta alam bawah air atau lautnya yang diikuti juga dengan kekayaan biota

yang berlimpah menjadikan surge bawah laut bagi penikmat wisata ini.

Indonesia sudah tentu cukup lumayan dikenal sebagai salah satu tujuan wisata selam didunia, namun kali ini saya ingin menambahkan sedikit informasi bagi para penyelam khususnya penyelam Indonesia yang ingin bepergian dan menyelam menjelajahi indahnya alam bawah laut dimana saja, agar kegiatan penyelaman terlaksana dengan nyaman dan aman, saya menyebut nyaman dan aman dikarenakan kalau kita merasakan kenyamanan disaat kita menyelam maka secara otomatis kita akan aman,bukan sebaliknya.

Untuk mendapatkan kondisi tersebut sebagai seorang penyelam dan penikmat wisata selam sudah barang tentu harus memiliki sertifikat atau ijin menyelam (diving license) yang dikeluarkan oleh institusi yang bergerak dalam bidang penyelaman (agency) seperti NAUI, PADI, SSI, SDI, CMAS dan masih ada beberapa lagi, namun secara umum penyelam diharapkan sudah memiliki pengetahuan yang standard minimal untuk penyelam pemula yaitu antara lain :

Pertama : Pengetahuan Selam (Diving Knowledge) dimana kita diajarkan mengenai Apa dan Bagaimana Melakukan (What & How To Do) penyelaman yang baik dan benar dimana banyak alternative yang mungkin terjadi namun kita juga mempunyai alternative penanganan yang dapat diperkirakan secara baik sebelum penyelaman. Bagaimana Menangani (How to Handle) jika ada yang tidak sesuai dengan rencana penyelaman (Dive Plan) terlebih jika terdapat masalah dikedalaman perencanaan penyelaman sangatlah penting, dan kita sewajarnya tahu Batasan yang patut

dilakukan (Borderline) sesuai dengan level sertifikat masing masing, saya sering melihat penyelam pemula menyelam pada kedalaman untuk level Advanced tanpa menyadari bahwa kita sendiri telah menjerumuskan atau menempatkan diri kita pada posisi yang memiliki resiko yang semakin tinggi tanpa tahu akibat yang sesungguhnya dengan meningkatnya tekanan dikedalaman yang semakin dalam, nah dalam hal ini kita sebagai penyelam dituntut memiliki penyetahuan selam yang baik dan dapat bertindak secara bijaksana dalam melakukan kegiatan wisata selam, termasuk juga batasan jenis penyelaman yang dapat dilakukan, rasa ego terkadang mengalahkan kondisi ini sehingga tercipta resiko lain yang bisa saja tak terduga.

DIVEMAG | 28

divetricks

DiveMag 04.indd 28 14/06/2010 8:09:25

Page 29: DiveMag Indonesia Issue 4

Kedua : Kemampuan Selam (Diving Skills), dengan memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan penyelaman, tahu cara melakukan dan menangani masalah bila terjadi. Hal ini dapat dilatih saat dikolam, semua hal yang mungkin terjadi seperti Masker, Regulator terlepas dapat dilatih berulang termasuk cara bernafas yang baik dibawah air, terutama kemampuan (Skills) dalam kondisi emergency, agar kita memiliki memori dalam menanganinya bila ada kondisi emergency.

Ketiga : Persiapan (Preparing) dalam melakukan wisata selam persiapan yang baik memiliki peran ganda kenapa ? karena bila persiapan peralatan, perencanaan dan lainnya sudah baik maka hati atau perasaan kita akan tenang dan nyaman. Maka sepatutnya kita tahu dan memiliki Tujuan (Objective) penyelaman yang akan dilakukan, kita mau apa, hanya lihat lihat terumba atau mencari sesuatu tantangan petualangan atau mau apa ? Untuk hal tersebut kita sebaiknya Mengetahui lokasi (Dive site) yang akan kita selami supaya kita tahu kondisi minimal dibawah sana seperti apa, kita memiliki disain atau bayangan kondisi yang akan kita hadapi, dengan demikian kita dapat mempersiapkan diri kita dan peralatan selam (Diving Equipment) yang kita butuhkan termasuk peralatan tambahan seperti misalnya senter bawah air (torch), catatan atau slate agar kita dapat menuliskan sesuatu, termasuk bila ada yang ingin ditanya pada buddy atau dive guide dan lain lain, namun yang utama persiapkan peralatan selam kita secara baik, salah satu cara adalah lakukan service rutin regulator satu kali setahun, dan simpanlah secara benar bila peralatan akan disimpan dalam beberapa bulan, artinya kemungkinan tidak menyelam karena kesibukan dan kondisi lainnya. Selanjutnya jaga, pelihara dan persiapkanlah kesehatan dan kebugaran tubuh secara baik agar saat penyelaman tubuh kita betul betul fit dan siap melakukan penyelaman (Fit & Healthy). Dalam melakukan penyelaman kondisi phisik kita biasanya juga menentukan kondisi menthal agar kita tidak memiliki perasaan was was yang nanti akan mempengaruhi diri kita secara psykologis.

Keempat : Perencanaan dan Lakukan Sesuai Rencana (Plan Your Dive & Dive Your Plan), biasakanlah merencanakan penyelaman secara baik sebagaimana kita diajarkan didalam diskusi kelas teori, semua direncanakan dan yang utama juga adalah laksanakanlah penyelaman sesuai rencana yang telah dibuat sebelumnya lengkap dengan kondisi tambahan termasuk bila terdapat kondisi darurat atau emergensi. Dalam melakukan perencanaan penyelaman yang aman, sewajarnya disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dimiliki (Base On Your Skills) hindari tingkat penyelaman lebih dalam bila belum memiliki pengetahuan dan kemampuan atau singkatnya baru level pemula mau menyelam di level advanced, contoh kongkrit adalah kalau masih tingkat pemula hindari penyelaman dalam dan penyelaman malam hari, karena hal ini tidak direkomendasikan untuk pemula, karena

jenis penyelaman ini adalah untuk level Advanced keatas. Selain itu sesuaikan juga perencanaan penyelaman dengan Lokasi dimana penyelaman dilakukan (Diving Site) karena setiap lokasi umumnya memiliki kondisi alam, kontur dasar, situasi air seperti visibility/jarak pandang dan arus bawah air yang berbeda dari satu lokasi ke lokasi lainnya, termasuk kondisi emergensinya. Beberapakali saya mendengar seorang penyelam merasa bangga (tentu saja kita bangga bila berhasil melakukan sesuatu secara sukses bukan..?) bisa menyelam dalam dan/atau malam hari walau masih pemula, padahal kita sendiri telah menampatkan diri kita pada resiko yang kita tidak tahu apa yang mungkin bisa terjadi dan sudah barang tentu kita juga tidak tahu bagaimana menghindari kemungkinannya karena memang tidak tahu apa dan bagaimananya, nyawa kita amat sangat tidak sebanding dengan resiko yang mungkin terjadi dan ini yang paling penting menurut saya adalah kita harus tahu resiko yang bisa terjadi dan harus tahu pula menanganinya bila terjadi dan kita juga harus tahu bagaimana cara menghindari semua resiko, supaya kita nyaman menyelam dan aman selesai penyelaman, ini yang disebut wisata selam atau selam rekreasi atau recreational scuba diving yang begitu menyenangkan sekaligus menantang namun pengalamannya begitu fantastik, coba bayangakan kita bisa berenang barsama ikan ikan hias aneka warna warni, besar kecil dikelilingi aneka terumbu karang nan indah. Namun sebaiknya biasakan juga menginformasikan kegiatan penyelaman kita pada seseorang dirumah agar keluarga kita juga merasa nyaman dan aman saat kita melakukan penyelaman, dan saya sarankan jangalah melakukan kegiatan penyelaman melebihi batas pengetahuan dan kemapuan kita sendiri agar setiap penyelaman berjalan dan terlaksana secara nyaman dan aman, artinya terhindar dari segala resiko termasuk resiko yang paling ringan, kecuali resiko ketagihan menyelam atau Diving Edict.

Dengan melaksanakan semua hal tersebut diatas dan tidak membiarkan rasa ego kita menguasai diri saya percaya dan yakin penyelaman yang akan anda lakukan akan nyaman dan aman.Semoga hal ini bermafaat bagi anda dan dunia selam kita terhindar dari masalah dan wisata semakin maju dan wisatawan selam mancanegara semakin meningkat. Majulah Wisata Selam Indonesia.Selamat MenyelamDive Safety Through Education

Just Dive..

John E SidjabatNAUI Instructor Trainer #41289Global Dive Center, Jakarta

DIVEMAG | 29

DiveMag 04.indd 29 14/06/2010 8:09:30

Page 30: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 30 14/06/2010 8:09:32

Page 31: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 31 14/06/2010 8:09:33

Page 32: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 32 14/06/2010 8:09:35

Page 33: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 33 14/06/2010 8:09:36

Page 34: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 34 14/06/2010 8:09:37

Page 35: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 35 14/06/2010 8:09:39

Page 36: DiveMag Indonesia Issue 4

Free-diving

“into the deep with one breath”“Bukaaaaan….. bukan diving gratis”, itu jawaban yang sering harus saya berikan kalau mulai bicara soal free-diving. Banyak teman saya pula kalau diajak free-diving selalu bilang: “maaauuuu……”. Tapi kalo mereka sadar yang dimaksud bukan yang gratis-gratis tadi, jawaban nya menjadi “tidaaaaak….”.

divehard

DIVEMAG | 36

DiveMag 04.indd 36 14/06/2010 8:09:39

Page 37: DiveMag Indonesia Issue 4

Free-diving (menyelam bebas) bagi kebanyakan orang dianggap sebagai olah raga ekstrim yang berbahaya. Apakah benar? Tulisan singkat ini bertujuan untuk memperkenalkan free-diving sekaligus menunjukkan bahwa free-diving adalah suatu kegiatan sangat menarik dan tidak membahayakan jika dilakukan dengan benar.

Sebenarnya, free-diving bisa dikategorikan semua aktifitas di dalam air yang melibatkan menahan napas (apnea) dalam melakukannya. Namun, tentunya belakangan ini orang menghubungkannya dengan spear fishing, snorkeling, fotografi/videografi freedive, dan tentunya yang paling diasosiasikan orang adalah kompetisi apnea.

Kompetisi apnea, salah satu olah raga ekstrim, adalah olah raga dimana setiap peserta lombanya berusaha mencapai kedalaman, waktu atau jarak tempuh tertentu dengan satu tarikan napas tanpa bantuan self-contained underwater breathing apparatus (SCUBA). Selanjutnya dalam artikel ini akan menceritakan free-diving dalam konteks kompetisi apnea karena pendekatan ini lah yang paling komprehensif.

Free-diving KompetisiSaat ini 2 asosiasi dunia yang terlibat dalam pengaturan free-diving kompetisi: AIDA International (International Association for Development of Apnea) dan CMAS (World Underwater Federation). Jenis

kompetisi free-diving saat ini adalah (dengan rekor dunianya):

Di kolam renang•

Static Apnea, mengukur lamanya seseorang 1. dapat menahan napas di dalam air yang biasanya dilakukan di kolam renang. (Stephane Mifsud, 11menit 35detik)

Dynamic Apnea dengan fins, mengukur 2. jarak tempuh berenang didalam air dengan menggunakan bi-fins ataupun monofin. (Alexey Molchanov, 250m)

Dynamic Apnea tanpa fins (Tom Sietas dan Dave 3. Mullins, 213m)

DIVEMAG | 37

DiveMag 04.indd 37 14/06/2010 8:09:40

Page 38: DiveMag Indonesia Issue 4

Kedalaman•

Constant Weight Apnea, dalam perlombaan 4. ini peserta menyelam ke kedalaman mengikuti tali vertikal sebagai referensi. Peserta tidak diperkenankan melepaskan pemberat selama penyelaman. (Herbert Nithsch, 124m)

Constant Weight Apnea tanpa fins. (William 5. Trubridge, 92m)

Free Immersion Apnea, penyelam 6. menggunakan tali yang di pasang vertikal untuk menarik dirinya ke bawah dan saat kembali ke permukaan air. Atlit tidak diperkenankan melepaskan beban yang dibawanya. (William Trubridge, 116m)

Variable Weight Apnea, atlit menggunakan 7. pemberat untuk menarik dirinya ke kedalaman dan melepaskan bebannya saat kembali ke permukaan dengan berenang atau menarik dirinya menggunakan tali referensi. (Herbert Nitsch, 142m)

No-Limits Apnea, dalam kategori ini penyelam 8. diperkenankan menggunakan segala cara untuk mencapai kedalaman maksimal. Biasanya menggunakan pemberat saat turun dan balon udara saat kembali ke permukaan. (Herbert Nitsch, 214m)

Pelatihan dan LisensiBerbeda dengan SCUBA diving, free-diving tidak dapat dibatasi hanya untuk mereka yang sudah memiliki lisensi. Beberapa pelatihan free-diving yang ada mengeluarkan sertifikasi yang menunjukkan bahwa seseorang telah menyelesaikan pelatihannya namun setiap orang dapat saja melakukan free-diving dimanapun dan kapanpun dia mau. Olah raga yang tercatat sudah mulai dilakukan manusia sejak 5 abad sebelum Masehi ini dapat dilakukan hanya dengan perlengkapan minimal.

Kalau setiap orang bisa dan boleh melakukan free-diving, mengapa harus mengikuti pelatihan? Jika kita bertanya secara acak kepada setiap orang yang kita temui di jalan: berapa lama mereka dapat menahan napasnya tentu jawaban umumnya adalah berkisar antara 45 detik sampai dengan 1 menit. Namun dengan sedikit pengarahan teknik bernapas yang benar, prosedur pemanasan dan sedikit teknik mental, 2 menit menahan napas dapat dicapai. Dengan pelatihan rutin selama 3-4 minggu, 4 menit bukanlah hal yang mustahil lagi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pengertian yang benar dan latihan yang tepat dalam hal free-diving dapat dengan cepat meningkatkan kemampuan setiap orang.

Hal lain yang menjadi alasan pelatihan yang benar sangatlah penting tentunya: resiko. Pada kenyataannya, free-diving adalah sebuah olah raga yang tidak berbahaya, namun dalam semua kegiatan olah raga tentunya mengetahui teori dan prosedur keselamatan yang benar adalah hal yang sangat penting.

Pada umumnya, pelatihan free-diving terdiri dari kelas teori dan kegiatan di air yang dapat dikelompokkan dalam 2 tingkatan:

Beginner : berupa pengenalan free-diving, 1. perlengkapan, teknik duckdiving, teknik menggunakan fins, teknik ascent dan descent, equalizing, teknik pernapasan (2 section), safety, pranayama (pernapasan yoga), pernapasan persiapan dan sesudah penyelaman, pemanasan, teknik free-immersion dan constant weight hingga kedalaman 20m, dan latihan penyelamatan dari black out (pingsan) di dalam air.

Advanced : teknik pernapasan 4 bagian, teknik 2. equalization lanjut, exhale dives (menyelam dalam keadaan paru-paru ‘kosong’), teknik latihan, stretching, mammalian diving reflex (MDR), static apnea.

Untuk mereka yang ingin lebih serius, beberapa pelatihan free-diving menyediakan tingkatan-tingkatan pelatihan hingga menjadi pelatih free-diving.

Manusia sebagai mamalia dan fisiologi free-diving

Manusia dalam taksonomi dikelompokkan dalam satu kelas yang sama dengan binatang air lainnya, terutama paus (termasuk di dalamnya lumba-lumba), berang-berang dan anjing laut : kelas Mamalia. Dalam penelitian, didapatkan bahwa mamalia, termasuk manusia, memiliki kemampuan untuk mengoptimasi pernapasan untuk dapat bertahan lebih lama di dalam air.

Melalui beberapa teknik-teknik tertentu mammalian diving reflex dapat dibangkitkan dan tubuh dapat mengadaptasi secara berurutan:

Bradycardia : penurunan kecepatan detak 1. jantung

Peripheral vasoconstriction: tubuh 2. mengoptimalkan “penggunaan O2 dalam darah” dengan mengurangi peredaran darah di pembuluh darah kapiler yang menuju tangan dan kaki (limbs) dan memfokuskannya pada jantung, paru-paru dan otak.

Blood shift: dalam penyelaman yang sangat 3. dalam (lebih dalam dari 30m) tubuh dapat membiarkan plasma darah menembus ke rongga dada (thoracic cavity) untuk mencegah rusaknya organ dalam akibat tekanan luar.

DIVEMAG | 38

DiveMag 04.indd 38 14/06/2010 8:09:40

Page 39: DiveMag Indonesia Issue 4

Words : DKEPhoto : Michael Sjukrie

Dalam tahapan ini kantung udara di paru-paru (alveoli) terisi dengan plasma darah dan akan diserap kembali ketika tubuh meninggalkan lingkungan bertekanan tinggi.

Diantara beberapa resiko lain yang bisa terjadi dalam free-diving seperti lung squeeze dan plasma in the lungs, hypoxia yang dapat berakhir dengan blackout adalah resiko yang harus diwaspadai. Blackout adalah reaksi tubuh kita untuk mematikan semua aktifitas tubuh (termasuk bernapas) untuk menggunakan oksigen yang tersisa dalam darah hanya untuk aktifitas otak. Walaupun resiko ini selalu ada, namun catatan resmi tidak menujukkan adanya kejadian fatal akibat blackout.

Peraturan terpenting yang selalu harus kita ingat adalah:

NEVER DIVE ALONE mengikuti pelatihan yang memadai dan mengenal keterbatasan Anda adalah 2 hal lain yang perlu diperhatikan oleh kita, calon free-diver!

Salah satu yang saya ingat dari ucapan Mike Board, sang pelatih free-diving Gili dan pemegang rekor nasional Inggris kategori free immersion, adalah: “Banyak orang berpikir bahwa free-diving adalah kegiatan yang berbahaya, padahal selama mereka mengetahui teori dan prosedur yang benar, ini adalah olahraga yang tidak berbahaya dan sangat mengasyikan ketika kita bisa bergerak bebas di dalam laut dan merasakan seperti bagian dari laut itu sendiri”

So….. selamat ber-free-diving! (no no no no ….. tetep bayar!)

links:

http://www.freedivegili.com

http://www.freedivers.net

http://www.apnea-total.com

DIVEMAG | 39

DiveMag 04.indd 39 14/06/2010 8:09:42

Page 40: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 40 14/06/2010 8:09:43

Page 41: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 41 14/06/2010 8:09:45

Page 42: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 42 14/06/2010 8:09:47

Page 43: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 43 14/06/2010 8:09:48

Page 44: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 44 14/06/2010 8:09:50

Page 45: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 45 14/06/2010 8:09:51

Page 46: DiveMag Indonesia Issue 4

Words : Pongo

DiveMag 04.indd 46 14/06/2010 8:09:52

Page 47: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 47 14/06/2010 8:09:53

Page 48: DiveMag Indonesia Issue 4

TASTE OF

PAPUA

PAPEDASebenarnya bukan hanya di sebagian daerah Papua

saja Papeda alias bubur sagu ini biasa dikonsumsi. Di

kebanyakan daerah Timur Indonesia yang menghasilkan

sagu biasa membuat Papeda, seperti misalnya Ambon.

Tapi kebeneran aja gw nyobanya waktu di Sentani, Jayapura..boleh doong jadinya gw bilang snacks berat

khas dataran ini? hehehhhe.. Ada campuran jeruk nipis

di Papeda yang gw coba, lumayan refreshing walaupun

tidak terlalu menyengat, tapi mayan banget buat ngilangin

bau agak amis khas sagu. Tektsturnya yang licin dan agak-

agak gimanaaaa gitu emang unik banget, dan memang

seharusnya si Papeda ini ga dimakan sendiri, agak hambar

asam gitu deh..yang paling ok pake ikan gabus sentani

kuah kuning bertabur kemangi..aww..maknyoooosss!!!!

Words : PongoPhoto : Tja

DIVEMAG | 48

dive sna

ck

DiveMag 04.indd 48 14/06/2010 8:09:55

Page 49: DiveMag Indonesia Issue 4

Jus PinangKalau misalnya Papeda yang padat banget

itu masih kurang cukup nendang..cobain

juga Jus Pinang. Kayaknya ga semua tempat

di Papua bisa menyediakan minuman kental

ini, gw menemukan menu ini di sebuah

tempat mkan di sisi danau Sentani. Rasanya

unik banget, manis, segar agak sedikit spicy,

dan ada butiran-butiran halus di dasar

jusnya. Selidik punya selidik ternyata jus

Pinang ini pastinya punya pasokan kalori

super. Bahannya adalahair, biji pinang,

susu, telur ayam kampung dan beras yang di

blender jadi satu. Buset ..kalo ga langsung

semangat 98 deh divingnya..hehehhehe

DiveMag 04.indd 49 14/06/2010 8:10:01

Page 50: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 50 14/06/2010 8:10:03

Page 51: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 51 14/06/2010 8:10:04

Page 52: DiveMag Indonesia Issue 4

139

DiveMag 04.indd 52 14/06/2010 8:10:06

Page 53: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 53 14/06/2010 8:10:07

Page 54: DiveMag Indonesia Issue 4

dive hit

Tike Priatnakusumah

DIVEMAG | 54

DiveMag 04.indd 54 14/06/2010 8:10:13

Page 55: DiveMag Indonesia Issue 4

The most adventurous things ever 1.

done?

Apa sih arti petualangan buat lo?2.

Sebutkan 3 kata yang mewakili sea 3.

adventure?

Selain hiu apalagi di lautan yang 4.

bisa bikin jantung berdebar?

Laut Indonesia tuh kalau ibarat 5. grup lawak, grup apa ya?

Kalau cerita laut jadi games di 6. Facebook, kira2 judulnya apa?

Pilih mana, keseret arus atau 7. dihajar ombak? Kenapa?

Kalau lo lagi ga punya uang sama 8.

sekali, tapi pengen liburan full adventure, caranya gimana?

Soal tokoh kelautan nasional neh, 9.

lebih keren mana Deni Manusia Ikan sama Nyi Roro Kidul?

Apakah kecintaan terhadap laut 10.

harus dilakukan dengan tidak mengkonsumsi seafood? Kalau kita jadi bodoh karena kekurangan Omega 3 gimana dong?

Kenapa belum juga diving?11.

Nyetir mobil dari rumah ke 1. super market,gak bisa nyetir tapi nekat karena lapar wow betul betul mendebarkan

Sesuatu yang dilakukan tanpa 2. persiapan dan pengetahuan dan selalu penuh kesialan

Kelelep,gak bisa napas,digigt 3. hiu

Kepiting….selalu terbayang kalo 4. di saos padang…bikin jantung berdebar

Wah ….laut Indonesia kan indah 5. yah…pelawak indonesia mah kagak ada yang indah…..

Pemburu harta karun laut 6. pantai selatan ( tampak judul film horror)

Kehajar ombak deh….yakin 7. ombaknya mau nge hajar gue? Anak mana sih ombak?

Kan adventure emang gak 8. perlu persiapan lepasin ajah di hutan pasti aman atau lepasin ajah di tanah abang

Nyi roro kidul dong…gak ada 9. wujudnya ajah udah bikin jiper apa lagi ketemu

Yah jangan lah…..kasian juga 10. nelayan kalo gak ada yang makan sea food lagi….tapi kalo sampe dilarang karena udah langka,untuk memenuhi omega tiga makan lah hewan yang namanya hampir sama dgn sea food yaitu sea poot alias keong alias tutut…siapa tau mengandung omega 2,5

Hahahah nunggu kurusan 11. dulu,entar pas diving disangka ikan paus lagi

Tike Priatnakusumah

Words: Pongo

DIVEMAG | 55

DiveMag 04.indd 55 14/06/2010 8:10:15

Page 56: DiveMag Indonesia Issue 4

DARI KEPALA SAMPAI KAKI

Emang bener..walaupun laut Indonesia terkenal kaya atas unsur hara dan keragaman hayatinya, sebenarnya bukan alasan juga buat Gogo untuk transplantasi helaian sabut kelapa buat menutupi kilap di kepalanya ketika dive di Pariaman..hehehhehe..

Ada

tem

pat

untu

k se

mua

nya,

ter

mas

uk fot

o-fo

to c

andi

d fa

vorit

kam

u, k

irim

aja

ke

phot

o.di

vem

ag@

gmai

l.com

, sub

ject

: C

andi

d. S

eles

ai k

an?

dive candid

DIVEMAG | 56

DiveMag 04.indd 56 14/06/2010 8:10:17

Page 57: DiveMag Indonesia Issue 4

Dan begitu pula syarat dasar untuk para fotografer bawah laut,

atur buoyancy sempurna terlebih dahulu, jangan menginjak karang atau bahkan sampai merusak. Posisi berdiri layaknya di

darat amat sangat tidak dianjurkan, kecuali kalo berdiri di atas

lantai semen pas diving di tanki Seaworld yaa..hehhehehe..

Ada

tem

pat

untu

k se

mua

nya,

ter

mas

uk fot

o-fo

to c

andi

d fa

vorit

kam

u, k

irim

aja

ke

phot

o.di

vem

ag@

gmai

l.com

, sub

ject

: C

andi

d. S

eles

ai k

an?

Photo : Timmy & Teguh

Words : PongoDIVEMAG | 57

DiveMag 04.indd 57 14/06/2010 8:10:19

Page 58: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 58 14/06/2010 8:10:33

Page 59: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 59 14/06/2010 8:10:35

Page 60: DiveMag Indonesia Issue 4

Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara

Pameran promosi potensi wisata Gebyar Wisata Nusantara, diadakan di JCC Hall A pada 27 -30 Mei 2010. Pameran tahun ke delapan yang diikuti oleh hampir seluruh perwakilan pariwisata di Indonesia ini menampilkan potensi-potensi unggulan di tempatnya. Mulai dari souvenir khas, pakaian adat hingga paket-paket wisata yang bisa diatur setelah pameran. Antusiasme pengunjung dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke pameran, belum lagi berbagai potongan harga menarik dari souvenir khas yang ditawarkan. Gosipnya tahun depan akan jauh lebih heboh lagi acaranya..kalau tahun ini ga sempat datang, jangan lupa agenda GWN tahun mendatang yaaaa..

DIVEMAG | 60

dive events

DiveMag 04.indd 60 14/06/2010 8:10:48

Page 61: DiveMag Indonesia Issue 4

DOORPRIZE BLAST AT GWNMANTAP! Crowd yang hadir pada hari Minggu itu tidak seperti biasanya. Terdiri atas berbagai macam golongan, mulai dari dive guide kondang, peneliti, tim hore diving sampai ibu-ibu yang cari gratisan tumplek plek di panggung tengah Gebyar Wisata Nusantara pada pukul 12 siang. Gimana ga tumplek, Divemag Indonesia menggiring seluruh krunya untuk bagi-bagi doorprize jika bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar laut, diving dan pastinya isi dari Divemag. Terima kasih untuk Seapearl,Eiger, Cartenz Outdoor, Optima Dive, Global Dive, Lautan Mas, Fun Dive SeaWorld, COREMAP II, Scuba Dooba Doo Bali.Dan selamat untuk para pemenang hadiah..happy diving, guys..!!

Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara

DIVEMAG | 61

DiveMag 04.indd 61 14/06/2010 8:11:17

Page 62: DiveMag Indonesia Issue 4

Build Your Own Reef Ujung KulonWWF Indonesia dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon bekerjasama dengan Java Sea Charters (operator wisata) kembali melakukan kegiatan wisata bahari melalui kegiatan “Build Your Own Reef” part IV di Pulau Badul (Zona penyangga Taman Nasional Ujung Kulon). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya dan dilakukan pada tanggal 5-6 Juni 2010. Peserta dari kegiatan ini adalah para ekspat dan turis lokal serta kelompok Paniis Lestari Binaan WWF Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan ini, maka akan tercipta wisata bahari yang berkonsep Ecotourism.

dive events

DIVEMAG | 62

DiveMag 04.indd 62 14/06/2010 8:11:18

Page 63: DiveMag Indonesia Issue 4

Build Your Own Reef Ujung KulonWWF Indonesia dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon bekerjasama dengan Java Sea Charters (operator wisata) kembali melakukan kegiatan wisata bahari melalui kegiatan “Build Your Own Reef” part IV di Pulau Badul (Zona penyangga Taman Nasional Ujung Kulon). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya dan dilakukan pada tanggal 5-6 Juni 2010. Peserta dari kegiatan ini adalah para ekspat dan turis lokal serta kelompok Paniis Lestari Binaan WWF Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan ini, maka akan tercipta wisata bahari yang berkonsep Ecotourism.

Divers and Non divers Get

Together - Blood Donor - 9 Mei 2010

Para penyelam ternyata tidak hanya konsentrasi dalam isu-isu kelautan saja. Ini dibuktikan dengan kegiatan

sosial dalam bentuk donor darah dengan slogan “Divers and Non divers Get To Gether – Blood Donor- pada

hari Minggu, 09 May 2010 di PMI Kramat, Jakarta Pusat. Kegiatan yang di motori oleh klub diving Kapal Selam dan Female Divers Indonesia (FDI) ini adalah

kegiatan rutin tiga bulanan, yang ide awalnya di cetuskan oleh Kapal Selam. “Dulu emang Kapal Selam

yang mencetuskan, namun sekarang kita menghimbau teman-teman diver dan non diver tanpa terkecuali,

untuk ikut aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini” kata Acuan, pendiri Kapal Selam.

“Walaupun tidak beberapa banyak yang datang dan ikut mendonorkan darah, namun kegiatan ini bisa kita

laksanakan secara rutin” kata Icha, salah satu pengurus FDI menambahkan. Ini membuktikan kesadaran

yang baik dari teman-teman diver ataupun non diver dalam mendonorkan darahnya sekali dalam tiga bulan,

sekaligus bentuk kepedulian terhadap sesama.

DIVEMAG | 63

DiveMag 04.indd 63 14/06/2010 8:11:19

Page 64: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 64 14/06/2010 8:11:21

Page 65: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 65 14/06/2010 8:11:22

Page 66: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 66 14/06/2010 8:11:30

Page 67: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 67 14/06/2010 8:11:34

Page 68: DiveMag Indonesia Issue 4

DiveMag 04.indd 68 14/06/2010 8:11:35