DIUTUS UNTUK MELAYANI

18
PEMBEKALAN RAKER PAROKI Sta. MONIKA DIUTUS UNTUK MELAYANI

description

DIUTUS UNTUK MELAYANI. PEMBEKALAN RAKER PAROKI Sta. MONIKA. PENDAHULUAN. MELALUI BAPTISAN, SESEORANG MENJADI ANGGOTA GEREJA MENJADI ANGGOTA GEREJA, TURUT SERTA DALAM TUGAS KRISTUS. TUGAS KRISTUS: SEBAGAI NABI, IMAM, RAJA. SEBAGAI NABI: TUGAS PEWARTAAN. SEBAGAI IMAM: TUGAS PENGUDUSAN. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of DIUTUS UNTUK MELAYANI

Page 1: DIUTUS UNTUK MELAYANI

PEMBEKALAN

RAKER PAROKI Sta. MONIKA

DIUTUS UNTUK MELAYANI

Page 2: DIUTUS UNTUK MELAYANI

PENDAHULUAN

• MELALUI BAPTISAN, SESEORANG MENJADI ANGGOTA GEREJA

• MENJADI ANGGOTA GEREJA, TURUT SERTA DALAM TUGAS KRISTUS

Page 3: DIUTUS UNTUK MELAYANI

TUGAS KRISTUS: SEBAGAI NABI, IMAM, RAJA.

• SEBAGAI NABI: TUGAS PEWARTAAN.

• SEBAGAI IMAM: TUGAS PENGUDUSAN.

• SEBAGAI RAJA: TUGAS PELAYANAN, PENGGEMBALAAN.

Page 4: DIUTUS UNTUK MELAYANI

SEBAGAI NABI

• tugas untuk mengajarkan iman Katolik, pengajaran pemahaman isi Kitab Suci, baik melalui katekese, khotbah/ homili maupun pendidikan agama.

• Gereja sendiri harus menjadi warta bagi dunia. Hidup di tengah dunia adalah sebuah pewartaan.

Page 5: DIUTUS UNTUK MELAYANI

SEBAGAI IMAM

• Bagi kaum tertahbis, memimpin perayaan-perayaan Iman (akramen-sakramen, peribadatan, dan sakramentali)

• Sedangkan bagi kaum Awam, turut serta dalam perayaan-perayaan yang di pimpin imam tertahbis.

• sebagai para pelayan umat awam: melalui pendampingan – pengajaran – bimbingan – persiapan dan pelaksanaan untuk perayaan-perayaan iman (perayaan sakramen-sakramentali, devosi, peribadatan), memimpin perayaan peribadatan yang bukan sakramen.

Page 6: DIUTUS UNTUK MELAYANI

SEBAGAI RAJA

• Dikaitkan dengan kepemimpinan. Dalam gereja, kepemimpinan tidak diidentikan dengan kekuasaan, melainkan pelayanan kegembalaan.

• Pelayan dilingkungan, sebagai pelayan diharapkan dapat mengenal umatnya dan serta mendampinginya. Serta penanganan administrasi umat (data-data mengenai umat) demi kelancaran pelayanan.

Page 7: DIUTUS UNTUK MELAYANI

MELAYANI DI PAROKI ST. MONIKA

Garis besar perjalanan Paroki- Sejumlah umat Katolik yang tersebar, belum tertata, pelayan

tidak jelas (pelayanan dari 2 Keuskupan, Bogor – KAJ, pelayan dari Paroki Rangkas Bitung – dari St. Maria) (pusat kegiatan di PLP Curug) – stasi Curug

- Mulai tertata, masuk fase 3 Lingkungan (Yohanes V - utara, Yohanes VI-tengah, Margaretha-Selatan), mulai aktif dalam kegiatan paroki (lingkungan margaretha mengisi paduan suara di paroki St. Maria)

- Menjadi bagian paroki St. Agustinus (25 Desember 1990).

Page 8: DIUTUS UNTUK MELAYANI

- Tiga Lingkungan menjadi stasi Ascencio (kenangan akan kenaikan Yesus), belum memiliki Gedung Gereja. Ekaristi menumpang di TK Strada Bhakti Nusa– Ekaristi (Perayaan dan Keakbraban-komunikasi)

- 1 oktober 1991, membangun di BSD sektor 1.2, diawali dengan pembangunan pastoran dan, dan Aula

- 28 Maret 1993, peribadatan pindah, dari TK strada ke pastoran. Gedung gereja mulai dibangun.

Page 9: DIUTUS UNTUK MELAYANI

• Dekrit Keuskupan Agung Jakarta No. 1794A/3.25.3/1995 tertanggal 3 November 1995 tentang peningkatan status Stasi Ascencio menjadi Paroki Serpong dengan nama pelindung St. Monika.

Page 10: DIUTUS UNTUK MELAYANI

DINAMISITAS SEJAK BERDIRI PAROKI HINGGA KINI

• Titik awal dan cikal bakal kegiatan sudah menjadi paroki tersendiri (St. Odilia).

• Titik tengah (tempat rintisan stasi menuju paroki) sedang membangun gedung gereja tersendiri.

• Titik selatan (masih ada sebagai lingkungan dengan situasi umat yang sederhana)

- Perkembangan umat hampir terpusat di perumahan sekitar paroki. (Gereja paroki berserta fasilitas berada di tengah sebaran umat)

- Hampir seluruh umat yang ada bukan penduduk asli (pendatang), pertambahan jumlah umat pesat seiring tambahnya perumahan baru.

- Banyak umat tinggal di perumahan-perumahan dengan batas-batas yang jelas (cluster atau perum biasa) dengan sistem keamanan masing-masing.

Page 11: DIUTUS UNTUK MELAYANI

- Aktivitas favorit awal paroki: Ekaristi Lingkungan pemberkatan rumah. Lingkungan di samping Pendalaman KS, Prapaskah, Adven, rosario.

- Kini aktivitas favorite adalah Ekaristi Lingkungan (karena permintaan keluarga-bukan inisiatif Lingkungan) peringatan arwah, dan pemberkatan rumah) pendalaman Kitab Suci, prapaskah, Adven, rosario (yang hadir 20-40%)

- Aksi sosial yang kuat (banyak yang berdonasi)- Kelompok kategorial yang marak yang menyasar seluruh

lapisan usia. Kids hingga Lansia.- Persoalan umum: permasalahan kehidupan keluarga

Page 12: DIUTUS UNTUK MELAYANI

MENIMBA INSPIRASI PELAYANAN DARI LATAR BELAKANG KEHADIRAN PAROKI ST. MONIKA

DULU SEKARANG

Jemaat mandiri dengan basis Jemaat mandiri, dalam cluster dan lingkungan

sifat kekeluargaan yang kuat (lingkungan yang kompak), saling mengenal

Kekeluargaan kurang (terbatas dalam cluster/perum); kurang saling mengenal

sederhana namun aktif dan total untuk terlibat (tidak melihat jarak wilayah)

Heterogen, golongan Atas, menengah, sederhana. Aktivitas terbatas karena alasan dunia kerja.

Kebutuhan pokok pelayanan adalah pelayanan kehadiran dan sakramen

Kebutuhan pokok pelayanan: kehadiran dan sakramen yang menjadi kebutuhan perorangan (mendoakan arwah), sakramentali (pemberkatan rumah); pelayanan bagi kategorial.

Jangkauan pelayan terbatas karena jarak Jangkauan pelayan terbatas karena banyaknya umat

Aksi sosial: gotong royong. Aksi sosial: pendanaan (pemberian donasi)

Gaya pastoral: pelayanan teritorial Gaya pastoral: kategorial

Page 13: DIUTUS UNTUK MELAYANI

• Bagaimana menjadi Nabi, Imam, dan Raja dalam situasi umat sekarang agar membumi di wilayah paroki St. Monika?

• Sebagai Nabi: karena situasi umat yang sibuk, waktu menimba kerohanian terbatas, maka dalam keterbatasan waktu, pewartaan yang efektif namun menggigit. Bukan kejar targer sebanyak-banyaknya melainkan sedikit namun bermakna. Selain metode yang biasa dilakukan dalam pendalaman-pendalaman iman. Membawa umat dalam dinamika menjadi penting. (contoh aktivitas out door, bible camp), menggunakan media digital sebagai sarana katekse, pewartaan. Strategi untuk menjadi nabi: mengikuti upgrading (cth Pikat, KEP).

Page 14: DIUTUS UNTUK MELAYANI

• Sebagai imam: menganimasi-mendampingi ibadat-ibadat lingkungan. Menganimasi kegiatan rohani (rekoleksi, retret). Setia hadir dalam peristiwa-peristiwa kerohanian dalam lingkungan.

Page 15: DIUTUS UNTUK MELAYANI

• Sebagai Raja: melayani umat lingkungan, menjadi komunikattor - jembatan antara umat dan Pastor. Mengenali umat, mengurus administrasi (data-data umat). Mengakomodasi kebutuhan lingkungan akan pelayanan sakramen agar pelayanan menjadi pelayanan bagi semua umat lingkungan (bukan sekedar kebutuhan perseorangan), karena keterbatasan jumlah Imam Tertahbis.

Page 16: DIUTUS UNTUK MELAYANI

• Latar belakang kehidupan basis yang luar biasa menjadi kekuatan kita, keakraban dan kekompakan pada masa lalu menjadi dinamika yang menghidupkan gereja. Maka kini dinamika umat dalam basis lingkungan harus lebih ditingkatkan. Aktivitas kehidupan menggereja harus bisa mengangkat kembali persaudaraan, kekompakan, serta keakraban antar umat. Pelayanan yang merata bersadarkan semua kebutuhan umat basis (bukan perseorangan) menjadi sarana stategis untuk menggapai harapan itu.

Page 17: DIUTUS UNTUK MELAYANI

• DALAM KESEMUANYA ITU, KOLEGIALITAS DENGAN PARA

GEMBALA PAROKI HARUS TETAP TERJAGA. MELALUI KOMUNIKASI DAN

KOORDINASI.

Page 18: DIUTUS UNTUK MELAYANI

PASTOR PAROKI

DPP

SEKSI-SEKSI

LEMBAGA HIDUP BAKTI

YAYASANKATOLIK

Kategorial