disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk...

12
EFEKTIFITAS BIAYA OUTSOURCING DENGAN INSOURCING DALAM DUNIA PERBANKAN UNTUK MESIN ELECTRIC DATA CAPTURE (EDC) Di Susun Sebagai Tugas Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc disusun oleh : Arif Andika K15161079 E-62 SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

Transcript of disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk...

Page 1: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

EFEKTIFITAS BIAYA OUTSOURCING DENGAN

INSOURCING DALAM DUNIA PERBANKAN UNTUK

MESIN ELECTRIC DATA CAPTURE (EDC)

Di Susun Sebagai Tugas Ujian Akhir Triwulan

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

disusun oleh :

Arif Andika K15161079 E-62

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

i

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 2

B. Tujuan Penyusunan .......................................................................................................... 2

C. Manfaat Penyusunan ........................................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Outsourcing ........................................................................................................... 3

B. Insourcing .............................................................................................................. 6

C. Mesin Electric Data Capture (EDC) ........................................................................... 7

D. Efektifitas Biaya ........................................................................................................... 9

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 10

B. Saran .............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

Page 3: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan yang memiliki ongkos produksi yang lebih rendah dibandingkan

perusahaan pesaing memiliki potensi yang jauh lebih besar dalam penguasaan pasar. Biaya

merupakan hal yang vital dalam produksi karena perusahaan harus seefektifitas mungkin

dalam penggunaan biaya yang diguankan dalam menghasilan barang dan jasa

Di Indonesia memiliki banyak Bank baik itu dimiliki oleh swasta maupun negeri atau

badan usaha milik nedara (BUMN). Bank BUMN memiliki keuntungan tersendiri dimata

masyarakat secara penjaminan keamanan. Hal ini disebabkan karena negara tidak mungkin

lepas tanggung jawab jika terjadi sesuatu yang tidak diduga seperti krisis moneter, inflansi,

dan lain-lain. Akan tetapi bukan berarti Bank swasta tidak bisa bersaing dengan bank

BUMN baik dari sisi funding maupun landing.

Penggunaan mesin EDC oleh beberapa Bank bertujuan untuk menjaga agar nasabah

loyal kepada Bank tersebut, dan diharapakn mampu menarik dana yang ada dari Bank lain

dengan cara menggunakan mesin EDC tersebut.

Canggihnya penggunaan teknologi memudahkan perbankan untuk penggunaan mesin

EDC. Penggunaan mesin EDC sendiri sangat ketat dalam dunia perbankan hal ini

dikarenakan meraka berlomba-lomba agar bisa menarik dana yang ada dibank lain.

Penggunaan mesin EDC sendiri oleh perbankan banyak dilakukan oleh pihak ketiga

dengan pertimbangan tertentu, akan tetapi tak jarang pengambilan keputusan tersebut salah

baik itu dengan menggunakan sistem outsourcing ataupun insourcing.

B. Tujuan Penyusunan

Ingin mengetahuai pembiayaan mesin EDC dengan sistem outsoucing dan insourcing

C. Manfaat Penyusunan

1) Sebagai pengetahuan bagi para mahasiswa yang lain

2) Sebagai bahan pertimbangan oleh Bank dalam penggunaan sistem outsoucing atau

insourcing

Page 4: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Outsourcing

Menurut definisi Maurice Greaver, Outsourcing (Alih Daya) dipandang sebagai

tindakan mengalihkan beberapa aktivitas perusahaan dan hak pengambilan keputusannya

kepada pihak lain (outside provider), dimana tindakan ini terikat dalam suatu kontrak

kerjasama. Beberapa pakar serta praktisi outsourcing (Alih Daya) dari Indonesia juga

memberikan definisi mengenai outsourcing, antara lain menyebutkan bahwa outsourcing

(Alih Daya) dalam bahasa Indonesia disebut sebagai alih daya, adalah pendelegasian operasi

dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa

outsourcing). Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Muzni Tambusai, Direktur Jenderal

Pembinaan Hubungan Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang

mendefinisikan pengertian outsourcing (Alih Daya) sebagai memborongkan satu bagian atau

beberapa bagian kegiatan perusahaan yang tadinya dikelola sendiri kepada perusahaan lain

yang kemudian disebut sebagai penerima pekerjaan.

Bila merujuk pada Undang Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,

Outsourcing (Alih Daya) dikenal sebagai penyediaan jasa tenaga kerja seperti yang diatur

pada pasal 64, 65 dan 66. Dalam dunia Psikologi Industri, tercatat karyawan outsourcing

adalah karyawan kontrak yang dipasok dari sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga

outsourcing. Awalnya, perusahaan outsourcing menyediakan jenis pekerjaan yang tidak

berhubungan langsung dengan bisnis inti perusahaan dan tidak mempedulikan jenjang

karier. Seperti operator telepon, call centre, petugas satpam dan tenaga pembersih atau

cleaning service. Namun saat ini, penggunaan outsourcing semakin meluas ke berbagai lini

kegiatan perusahaan.

Outsourcing hadir karena adanya keinginan dari perusahaan (perusahaan

pengguna/pemesan – user/principal) untuk menyerahkan sebagian kegiatan perusahaan

kepada pihak lain (perusahaan outsourcing) agar ia dapat berkonsentrasi penuh pada proses

bisnis perusahaan (core business). Biar lebih kompetitif tujuannya. Karena itu, pekerjaan

yang di-outsourcing-kan bukanlah pekerjaan yang berhubungan langsung dengan inti bisnis

perusahaan, melainkan pekerjaan penunjang (staff level ke bawah), meski terkadang ada

juga posisi manajerial yang di-outsourcing-kan, namun tetap saja hanya untuk pekerjaan

dalam tenggat waktu tertentu (proyek).

Dengan „membagi tugas‟ kepada perusahaan lain itu, perusahaan pengguna

outsourcing merasa mendapatkan keuntungan dari „kerjasama‟ tersebut, karena ia tidak perlu

pusing-pusing memikirkan dan mengurus pekerjaan-pekerjaan penunjang sehingga bisa

fokus dalam bisnis operasional perusahaan. Dan hal itulah yang banyak membuat

perusahaan beralih ke outsorcing. Buktinya, pertumbuhan bisnis outsourcing global tercatat

mencapai 30% per tahunnya. Dari situ kita bisa lihat, betapa perusahaan-perusahaan

pengguna outsourcing itu sudah mempercayakan sebagian proses bisnisnya pada perusahaan

outsourcing dalam hal perekrutan SDM. Padahal, perusahaan-perusahaan pengguna

outsourcing itu banyak yang merupakan perusahaan besar, yang sebenarnya sudah sangat

Page 5: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

4

kredibel menangani hal-hal semacam perekrutan. Seperti: Bank Niaga, Bank Mandiri, Bank

ABN Amro,dan lain-lain.

Dalam aspek SDM (sumber daya manusia), outsourcing (alih daya) merupakan salah

satu pilihan. Praktik alih daya merupakan pilihan yang cukup ampuh dalam bidang usaha

karena dapat mengefisiensikan segala biaya, dalam hal ini biaya tenaga kerja. Namun

demikian, meskipun alih daya semakin berkembang terutama di Eropa, praktik alih daya

mengalami hambatan-hambatan hukum di Indonesia.

Karena ketidak jelasan alih daya itu pula, sebagian besar pelaku sering kali melanggar

peraturan perundang-undangan. Dalam hal sebagian pelaksanaan pekerjaan yang dapat

diserahkan kepada perusahaan lain misalnya, harus memenuhi syarat-syarat:

1) Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama

2) Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan

3) Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan

4) Tidak menghambat proses produksi secara langsung

Selain itu, dalam hal pekerja dari perusahaan penyedia jasa pekerja tidak boleh

digunakan oleh pemberi kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang

berhubungan langsung dengan proses produksi.Hal ini kecuali untuk kegiatan jasa

penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, yaitu

kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok (core business) suatu perusahaan seperti

usaha pelayanan kebersihan (cleaning service), usaha penyediaan makanan bagi pekerja

(catering), usaha tenaga pengaman (security), dan usaha penyediaan angkutan pekerja.

Terlepas dari itu, pro kontra alih daya pun muncul ketika pengusaha dan pekerja sama-

sama sulit dengan beban hidup. Kedua pihak sejatinya saling membutuhkan. Beberapa saran

tentang praktik alih daya, yaitu:

1) Diaturnya upah awal yang harus ditetapkan, sehingga upah tersebut relatif lebih besar

daripada pekerja tetap.

2) Dalam hal terjadi tarik-menarik soal kenaikan upah, maka perlu ditanamkan kesadaran

bahwa pengusaha dan pekerja memiliki hak yang sama untuk hidup layak. Dengan

demikian, dalam hal ini, negaralah yang berkewajiban untuk menyejahterakan

rakyatnya melalui pengusaha/pekerja sebagai sarananya.

3) Pekerja perlu diberikan pengetahuan tentang motivasi meningkatkan produksinya.

4) Pekerja perlu dibekali ilmu perencanaan keuangan sebagai komponen kesejahteraan

(selain upah) pekerja, sehingga dapat mengatur keuangan yang dimilikinya dan tidak

mencampuradukkan tekanan masalah di rumah ke perusahaan.

5) Pekerja perlu diberikan pengetahuan wirausaha sebagai komponen kesejahteraannya,

sehingga sewaktu-waktu dapat berani memensiunkan diri secara dini dan akhirnya

Page 6: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

5

berwirausaha yang berdampak pada saling bergantinya posisi pekerja (bergiliran)

dengan generasi berikutnya.

Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan komponen kesejahteraan selain upah itu janganlah

dijadikan beban biaya, tetapi investasi. Dengan demikian, setiap pengusaha dan pekerja

dapat menyadarinya dalam situasi dan kondisi yang sama-sama sulit ini.

a. Sistem Kerja Outsourcing

Sistem perekrutan tenaga kerja outsourcing sebenarnya tidak jauh berbeda dengan

sistem perekrutan karyawan pada umumnya. Perbedaannya, karyawan ini direkrut oleh

perusahaan penyedia tenaga jasa, bukan oleh perusahaan yang membutuhkan jasanya

secara langsung. Nanti, oleh perusahaan penyedia tenaga jasa, karyawan akan

dikirimkan ke perusahaan lain (klien) yang membutuhkannya.

Dalam sistem kerja ini, perusahaan penyedia jasa outsource melakukan

pembayaran terlebih dahulu kepada karyawan. Selanjutnya mereka menagih ke

perusahaan pengguna jasa mereka.

b. Penerapan Outsourcing di Perusahaan

Sebuah survei yang dilakukan oleh Divisi Riset PPM Manajemen bulan agustus

2008 menggunakan kuesioner dengan convinience sampling kepada 44 perusahaan

diketahui bahwa 73% perusahaan menggunakan tenaga outsource dalam kegiatan

operasionalnya, sedangkan sisanya yaitu 27% tidak menggunakan tenaga outsource.

Dari 73% perusahaan yang sepenuhnya menggunakan tenaga outsource merupakan

jenis industri perbankan, kertas, jasa pendidikan, pengolahan karet & plastik, serta

industri makanan & minuman. Sedangkan industri alat berat, mesin dan sarana

transportasi (otomotif dan suku cadang) menggunakan tenaga outsource sebanyak

57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi &

informasi teknologi (60%) dan industri lainnya sebanyak 50% terdiri dari industri jasa

pemeliharaan pembangkit listrik, konsultan, EPC (enginering, procurement,

construction), pengolahan kayu, kesehatan, percetakan & penerbitan, dan elektronik.

Jika dilihat dari status kepemilikan, diketahui bahwa BUMN, Joint Venture dan Nirlaba

menggunakan 100% tenaga outsource dalam kegiatan operasionalnya. Sedangkan untuk

swasta nasional menggunakan tenaga outsource sebanyak 57.69% dan swasta asing

menggunakan sebanyak 85.71%.

Dari 73% perusahaan yang menggunakan tenaga outsource diketahui 5 alasan

menggunakan outsourcing , yaitu agar perusahaan dapat fokus terhadap core business

(33.75%), untuk menghemat biaya operasional (28,75%), turn over karyawan menjadi

rendah (15%), modernisasi dunia usaha dan lainnya, masing-masing sebesar 11.25%.

Adapun yang menjadi alasan lainnya adalah:

Efektifitas manpower

Tidak perlu mengembangkan SDM untuk pekerjaan yang bukan utama

Page 7: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

6

Memberdayakan anak perusahaan. Dealing with unpredicted business condition

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa harga menjadi faktor utama dalam

pemilihan partner outsourcing (22.62%). Sedangkan reputasi yang baik dari provider

outsource menempati posisi kedua yaitu sebesar 21.43%. Untuk tenaga outsource yang

dimiliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan (19.05%), pengetahuan provider

outsource terhadap proses bisnis perusahaan (11.90%). Pengalaman sebelumnya

menempati posisi kelima dalam pemilihan partner outsourcing (10.71%), diikuti oleh

stabilitas provider outsource (8.33%) dan lainnya sebesar 5.95%. Adapun faktor-faktor

lainnya adalah pemenuhan persyaratan ketentuan tenaga kerja dan penyerapan tenaga

terdekat dengan unit kerja. Jenis pekerjaan yang dapat menggunakan outsourcing adalah

pekerjaan-pekerjaan yang bukan merupakan tanggungjawab inti dari perusahaan.

Adapun komposisi jenis pekerjaan yang paling banyak menggunakan tenaga outsource

adalah cleaning service (56.82%), security (38.64%), lainnya (36.36%), driver (25%),

sekretaris (22.73%), customer service (13.64%) dan SPG (9.09%). Untuk jenis

pekerjaan lainnya terdiri dari:

Bagian pengepakan barang (packing)

Helper baik untuk maintenance maupun mechanic

Facilitator training

Resepsionis/operator telepon

Data entry

Call center

Masalah umum yang terjadi dalam penggunaan outsourcing antara lain : Pertama,

Penentuan partner outsourcing . Hal ini menjadi sangat krusial karena partner

outsourcing harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perusahaan serta menjaga

hubungan baik dengan partner outsourcing . Kedua, Perusahaan outsourcing harus

berbadan hukum. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak tenaga outsource ,

sehingga mereka memiliki kepastian hukum. Ketiga, Pelanggaran ketentuan

outsourcing. Demi mengurangi biaya produksi, perusahaan terkadang melanggar

ketentuan-ketentuan yang berlaku. Akibat yang terjadi adalah demonstrasi buruh yang

menuntut hak-haknya. Hal ini menjadi salah satu perhatian bagi investor asing untuk

mendirikan usaha di Indonesia. Keempat, Perusahan outsourcing memotong gaji tenaga

kerja tanpa ada batasan sehingga, yang mereka terima, berkurang lebih banyak.

(www.fpks-dpr.or.id )

B. Insourcing

Insourcing adalah suatu keputusan bisnis yang diambil untuk memulainya melakukan

fungsi bisnis atau suatu operasi yang bisa dikontrakan ke pihak lain secara internal, guna

mempertahankan kontrol produksi kritis, mengurangi biaya pajak, tenaga kerja, transportasi,

Page 8: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

7

dan faktor lainnya yang menajadi keuntungan perusahaan. Insorcing diterapkan baik dengan

bantuan pihak ketiga yang melakukan tuga di tempat atau secara independent

Dengan kata lain insourcing ini merupakan kabalikan dari outsorching, sehingga

dalam pelaksanaannya ada juga yang membawa agen outsourcing pihak ketiga untuk bekerja

didalam perusahaan, bahkan para ahli diluar perusahaan diperkerjakan sebagai konsultan

guna meningkatkan kinerja serta proses tertentu. Definisi insourcing juga termasuk dalam

pemindahan suatu proses yang didahulunya dilakukan diluar negeri, maka kini dilakukan

didalam negeri

Kondisi di mana perusahaan bukan menyerahkan aktivitas pada perusahaan lain yang

dianggap lebih kompeten, namun justru mengambil atau menerima pekerjaan dari

perusahaan lain dengan berbagai motivasi disebut dengan insourcing. Salah satu motivasi

yang penting ialah menjaga tingkat produktivitas dan penggunaan aset yang maksimal agar

biaya satuan dapat ditekan sehingga menjaga dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Dengan demikian, kompetensi utama perusahaan tidak hanya digunakan oleh perusahaan

sendiri, tetapi dapat digunakan perusahaan lain dengan imbalan tertentu. Hal ini sangat

penting, misalnya apabila kapasitas produksi tidak digunakan secara penuh, ada kapasitas

yang menganggur.

Insourching membutuhkan perencanaan yang matang dan kemampuan SDM yang baik

agar hasil yang didapat mendekati kebutuhan. Pengembangan dilakukan oleh para spesialis

misalnya spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data

Processing), IT (Information Technology) atau IS (Information System).

1) Keuntungan Menggunakan Alternatif Insourcing:

a) Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

b) Dapat diintegrasikan dengan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

c) Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dikontrol.

d) Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif.

2) Kelemahan Menggunakan Alternatif Insourcing:

a) Perlu waktu yang lama untuk mengembangkan sistem karena harus dimulai dari nol.

b) Kemungkinan program mengandung bug sangat besar.

Kesulitan para pemakai dalam menyatakan kebutuhan dan kesukaran pengembangan

memahami mereka dan seringkali hal ini membuat para pengembang merasa putus asa.

C. Mesin Elektronik Data Capture (EDC)

1. Pengertian EDC

Page 9: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

8

Kepanjangan mesin EDC adalah Electronic data capture. Mesin EDC adalah

sebuah mesin yang sering kita jumpai dan biasanya tersedia di tempat loket pembayaran

atau kasir yang disediakan oleh outlet-outlet, supermarket, mall, hotel dan lain

sebagainya, untuk penggunaannya mesin ini memerlukan sebuah line telepon dan ada

juga yang menggunakan kartu/sim card yang dikeluarkan oleh pihak provider seperti

TELKOMSEL,INDOSAT dan juga XL. Mesin ini biasanya digunakan untuk

melakukan suatu transaksi dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit dimana

mesin ini di keluarkan oleh pihak bank untuk para merchant yang telah melakukan

kerjasama, hampir seluruh toko atau outlet-outlet kecil sudah menyediakan mesin ini

karena hampir seluruh masyarakat sekarang sudah memiliki kartu debit atau pun kartu

kredit yang sudah menjadi gaya hidup di jaman sekarang ini.

2. Cara Mudah Menggunakan Mesin EDC

Cara menggunakan mesin ini sangat mudah karena menu ini sudah menggunakan

bahasa inggris yang mudah di mengerti. Selain itu waktu pemasangan pihak teknisi juga

memberikan training atau menjelaskan bagaimana cara penggunaannya. Kunjungan

rutin setiap beberapa bulannya juga akan dilakukan oleh pihak teknisi untuk

pengecekan/maintenance. Penggunaan mesin bisa menggunakan kartu debit/kartu kredit

dengan cara digesek atau e-money dengan cara menempel kartu pada mesin EDC,

seperti yang terlihat pada saat membayar tol. Untuk sistem gesek mekanismenya

sebagai berikut:

Silahkan bawa kartu Anda ke kasir, dan Kasir akan memasukkan jumlah uang yang dibayarkan

Kemudian kasir akan meminta Anda untuk memasukkan PIN pada mesin

Kartu digesek pada mesin, jika transaksi berhasil, akan keluar struk bukti transaksi

dari mesin itu

Kasir akan meminta Anda untuk tanda tangan pada struk transaksi

Saat gesek berhasil saldo rekening langsung terpotong (untuk kartu debit) atau

tagihan bertambah (untuk kartu kredit)

Saat ini selain teknologi kartu sudah menggunakan chip (khususnya untuk kartu

kredit) sehingga kartu Anda tidak digesek tapi dimasukkan dalam slot mesin EDC

supaya lebih aman dari praktek pencurian data (skimming). Dalam prakteknya saat

bertransaksi kadang muncul error, Anda tidak perlu panik dan menduga itu skimming.

Pelajari error yang kadang muncul berikut ini

3. Jenis dan karakteristik Mesin EDC

Hampir setiap bank mengeluarkan mesin EDC sesuai versinya masing-masing dan

disediakan bagi mereka yang mengajukan permohonan kepemilikan mesin EDC. Syarat

dan ketentuan yang di terapkan setiap bank dalam memberikan mesin EDC berbeda-

beda. Mesin EDC sendiri dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

Pertama, Fixed Line yaitu EDC yang menggunakan line telpon dari telkom dan

untuk biaya berlanggangan akan dibayarkan ke Telkom. Tipe ini adalah default dari

Page 10: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

9

jenis mesin EDC. Komunikasi data menggunakan fiber optik yang disediakan oleh

Telkom. Biaya komunikasi per sekali transaksi biasanya adalah Rp250,-. Harga ini

tergantung dari Telkom sendiri bisa berubah-ubah sesuai ketentuan Telkom.

Kedua, GPRS yaitu EDC yang tergantung pada sinyal selular, tapi sumber

powernya menggunakan listrik PLN jadi harus selalu tersambung pada stop kontak

PLN. Cara kerjanya memakai SIM card seperti handphone dan harus selalu tercolok ke

stop kontak sebagai pengganti pemakaian baterai. Tipe ini yang sekarang dipergunakan

di outlet-outlet yang tidak mempunyai line telepon fixed line.

Dan yang terakhir, GPRS Mobile yaitu EDC yang juga memanfaatkan sinyal

seluler namun tidak harus dicolok ke stop kontak karena menggunakan baterai jadi bisa

diisi ulang dan praktis dibawa kemanapun biasanya dipergunakan hanya untuk pameran.

Mesin EDC bekerja hampir seperti mesin ATM mini. Pengguna wajib untuk

memasukan PIN kartu setelah kasir memasukan jumlah tagihan yang harus dibayarkan.

Namun demikian untuk transaksi debit pada mesin EDC pada kartu ATM selain BCA

tidak perlu memasukan PIN ATM, karena saat ini hanya ATM BCA yang mempunyai

sistem EDC debit, sedangkan yang lain masih memakai EDC kredit. Perlu dingat akan

adanya biaya tambahan sebesar 2,5-3% jika Anda melakukan transaksi menggunakan

mesin EDC dengan bank berbeda dari bank yang digunakan. Namun pembayaran biaya

tambahan ini dibebankan pada toko yang menggunakan mesin EDC tersebut, bukan

kepada customer.

D. Efektifitas Biaya

1. Pengertian Efektivitas Biaya

Efektivitas biaya adalah sebuah metode untuk mengukur efisiensi relatif dari

sebuah program dengan membandingkan biaya dengan dampaknya, dengan

menggunakan indikator tertentu. Salah satu tujuan dari studi efektivitas biaya adalah

untuk mengidentifikasi strategi program dan modeo perasional yang mencapai dampak

terbesar untuk biaya yang sama.

2. Mengukur efektifitas

Teknik dasar telah untuk mendapatkan hasil untuk efektivitas pendidikan darisetiap

alternatif dengan menggunakan prosedur standar evaluasi atau studi (Rossi dan Freeman) dan untuk menggabungkan informasi tersebut dengan data biaya yang

berasal dari pendekatan bahan. Bahan pendekatan dikembangkan untuk

menyediakan cara yang sistematis untuk evaluator u n t u k

m e m p e r k i r a k a n b i a y a i n t e r v e n s i s o s i a l ( L e v i n ) . I n i

t e l a h diterapkan tidak hanya untuk masalah efektivitas biaya, tetapi juga

untuk menentukan biaya program pendidikan yang berbeda untuk perencanaan

negara bagian dan lokal (Hartman).

Page 11: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

10

BAB III

KESIMPULAN

Setiap perbankan mempunyai perjanjian yang berbeda antara bank yang satu dengan bank

yang lain dengan pihak outsoucing, Bank dengan sistem outsourcing memiliki penangan

masalah yang lebih lambat dibandingkan dengan insourcing hal ini berdampak pada penggunaan

mesin EDC bank lain yang lebih mudah dan cepat. Insourcing memiliki biaya yang cenderung

lebih mahal dibandingkan outsorcing

Jadi secara efektifitas biaya sistem outsourcing memiliki efektifitas yang baik

dibandingkan sistem insourcing hal ini dikarena kan pihak bank sudah mengetahui berapa biaya

yang akan dibayarkan untuk bulan depan sehingga lebih mudah dalam menentukan anggaran

lainnya. Berbeda dengan outsourcing, insourcing memiliki kecenderungan memppunya biaya

operasional yang lebih mahal, hal ini disebabkan maintanace yang kurang ahli dalam

penggunaan mesin EDC oleh pihak bank

Page 12: disusun oleh : Arif Andikalabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/sim-1.pdf · 57.14%. Untuk industri farmasi & kimia dasar (80%), industri telekomunikasi & informasi teknologi (60%)

11

DAFTAR PUSTAKA

Indrajit RE. Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta: Gramedia

Widiasaran Indonesia.

Maurice F Greaver II. Strategic Outsoursing, A Structured Approach to. Outsoursing:

Decisions and Initiatives.

O‟Brien JA. 2006. Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Divisi Riset PPM Manajemen, Agustus 2008.

“Sistem Outsourcing Banyak Disalahgunakan”, www.fpks-dpr.or.id.

http://mesinnews.blogspot.com/2015/08/mesin-edc-pengertian-fungsi-jenis-tips.html

http://www.gajimu.com/main/tips-karir/untung-rugi-sistem-201coutsourcing201d

http://areaperbedaan.blogspot.co.id/2016/04/perbedaan-outsourcing-dan-insourcing.html

https://www.cermati.com/artikel/mesin-edc-ini-cara-kerja-dan-tips-penggunaannya