Distribusi dan ikatan protein

24
Hotlina Nainggolan 1306492824 DISTRIBUSI DAN IKATAN PROTEIN

Transcript of Distribusi dan ikatan protein

Hotlina Nainggolan

1306492824

DISTRIBUSI DAN IKATAN

PROTEIN

Distribusi

Distribusi obat: adalah proses suatu obat yang

secara reversibel meninggalkan aliran darah dan

masuk ke interstisium (cairan ekstrasel) dan/atau

ke sel-sel jaringan.

Distribusi obat terjadi setelah mencapai sirkulasi

dimana obat terikat pada protein plasma dengan

tingkat yang berbeda-beda dan di transportasi

didalam darah

DRUG DISTRIBUTION

Blood

Intracelular

Interstitial

Dari plasma, obat harus melintasi membran kapiler

untuk datang ke ruang interstitial

Dan kemudian harus menyeberangi sel-membran

untuk masuk ke dalam cairan intraseluler

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Distribusi

Extent depends on

Blood flow

Size, M.W. Of molecule

Lipid solubility

pH-pKa

Plasma protein binding

Tissue binding

Faktor Yang Mempengaruhi Laju

Distribusi

A. Permeabilitas Membran

B. Laju Perfusi Darah

Permeabilitas Membran

Permeabilitas kapiler ditentukan oleh:

Struktur kapiler

Sawar darah otak (Blood Brain Barier)

Sawar uri (Placental barier)

Struktur obat

Placenta Barrier Blood brain barrier

ANATOMICAL BARRIES

Involves highly lipid soluble substance

Laju Perfusi

Distribusi obat berdasarkan penyebarannya didalam

tubuh, ada 2 fase:

Ke organ yg perfusinya sangat baik, mis : jantung,

paru-paru, ginjal, hati dan otak

Mencakup jaringan yang perfusinya tidak sebaik

organ diatas, mis : jaringan lemak, tulang, otot, kulit

dan jaringan ikat

Volume Distribusi (Vd)

Volume distribusi adalah Volume yang diperlukan

untuk memuat jumlah obat secara homogen pada

konsentrasi yang ditemukan di dalam darah atau

plasma.

Berguna untuk membandingkan distribusi dari

suatu obat dengan volume-volume kompartemen

cairan di dalam tubuh

Kompartemen cairan dalam tubuh:

Plasma 0.045 l/kg (4.5% of BW)

Extracellular fluids 0.20 l/kg (20% of BW)

Total body water 0.60 l/kg (60% of BW)

Volume Distribusi (next)

Disebut juga Vd Semu karena sebagian besar obat

dianggap berkesetimbangan secara cepat didalam

tubuh

Salah satu cara menetapkan Vd semu adalah

dengan mengukur kadar obat dalam plasma sesaat

pemberian secara intravena (menggambarkan kadar

obat sebelum terjadi eliminasi)

Kadar obat adalah kadar obat mula-mula (t=0)

Example:

Dose of the drug given (Q)Vd=-------------------------------------------------------

Concentration of drug in plasma (Cp)

So, if Dose given: 100mg & Cp : 5mg/L {Cp is the plasma concentration }

Then,

Vd = Dose/ Cp

Vd = 100/5 = 20 L

Vd selain dinyatakan dalam satuan liter/milliliter, dapatdinyatakan dalam persen berat badan

Jika, seseorang BB 50 kg dengan volume 10 L, maka , Vd: L/Kg 10L/50kg x100% makan Vd adalah 20% BB

The Real Volume Distribution

Sebagian besar obat terdistribusi kedalam beberapa

kompartemen, sering berikatan dengan komponen-

komponen misalnya lipid, protein dll.

Terdapat fase eliminasi

Vd mempunyai efek yang besar terhadap waktu

paruh suatu obat.

Pengikatan Obat

To Blood components

1. Plasma Proteins

2. Blood cells

To Extra vascular Tissues

1. Proteins

2. Fats

3. Bones , etc.

Pengikatan Obat pada Protein Plasma

Derajat ikatan obat dengan protein plasma

ditentukan oleh :

• Afinitas obat terhadap protein

• Kadar obat

• Kadar protein

Obat yg bersifat asam terutama terikat pada

albumin plasma

Obat yang bersifat basa terikat pd asam α1 glikoprotein

Different drugs binding to different proteins

Binding sites for acidic agents Albumins

Ex- Bilirubin, Bile acids, Fatty acids, Vitamin C, Salicylates, Sulfonamides, Barbiturates,Probenecid, Phenylbutazone ,Penicilins, Tetracyclines etc

Binding sites for basic drugs Globulins

Ex- Adenosine, Quinacrine, Quinine, Streptomycin, Chloramphenicol, Digitoxin, Ouabain, Coumarin

Interaksi Ikatan Protein Obat

Interaksi terjadi bila dua obat berkompetisi untuk

berikatan dengan protein plasma

Dapat mengakibatkan peningkatan konsentrasi obat

bebas (aktif)

Interaksi juga dapat berupa displacement obat yaitu

jika suatu obat A berikatan dengan protein plasma

kemudian diberikan obat B yang memiliki afinitas

lebih tinggi untuk berikatan dengan protein plasma,

sehingga obat A didesak dari ikatannya.

Contoh obat dengan Afinitas tinggi ikatan protein:

fenitoin, warfarin dan tolbutamid

Fraksi Obat Bebas

Peningkatan konsentrasi obat bebas dapat

menyebabkan timbulnya toksisitas.

Faktor yang mempengaruhi besarnya ikatan

protein obat;

Kuantitas protein

Sifat fisiko-kimia obat

Interaksi obat, dan

Status penyakit

Pengikatan Obat Pada Sel Darah

Tissue binding of drug

liver – epoxide of number of halogenated hydrocorban ,paracetanol

lung – basic drug imepramine , chlorpramazine , antihistaminis ,

kidney – metallothionin bind to heavy metel , lead, Hg Cd ,

skin – chloroquine $ phenothizine

eye - chloroquine $ phenothizine

Hairs- arsenicals , chloroquine, $ PTZ bind to hair shaft .

Bone – tetracycline

Fats – thiopental , pesticide- DDT

Hubungan Dengan Faktor Pasien

Usia

Pada neonatus dan lanjut usia kadar albumin

rendah sehingga konsentrasi obat bebas tinggi

pada obat yang ikatan utamanya adalah albumin

Contoh phenytoin dan diazepam

Pada lansia kadar AAG meningkat sehingga

terjadi penurunan obat bebas yang berikatan

dengan AAG

Disease state

Disease Influence on

plasma protein

Influence on

protein drug

binding

Renal failure

(uremia)albumin

content

Decrease binding of

acidic drug , neutral or

basic drug are

unaffected

Hepatic failurealbumin

synthesis

Decrease binding of

acidic drug ,binding of

basic drug is normal or

reduced depending on

AAG level.

Inflammatory state

(trauma , burn,

infection )

AAG levelsIncrease binding of basic

drug , neutral and acidic

drug unaffected

Referensi

Avery’s. Drugs Treatment. Adis International. 4th

edition. 1997. Chapter 1 & 24

Goodman & Gilman. The pharmacological

basic of therapeutics. McGraw Hill. 12th edition.

2011. Chapter 2

Internet