Distress Psikologis Ibu dan Gangguan Kecemasan Pemisahan Anak.ppt

download Distress Psikologis Ibu dan Gangguan Kecemasan Pemisahan Anak.ppt

of 26

Transcript of Distress Psikologis Ibu dan Gangguan Kecemasan Pemisahan Anak.ppt

  • Gangguan Psikologi Ibu dan Gangguan Kecemasan Akibat Perpisahan Pada AnakDi buat Oleh :Sakineh MofradDepartment of Human Development & Family Studies, Faculty of Human EcologyUniversity of Putra Malaysia (UPM)E-mail: [email protected] AbdullahDepartment of Human Development & Family StudiesFaculty of Human Ecology, UPME-mail: [email protected] Abu SamahDepartment of Professional Development & Continuing, UPME-mail: [email protected] Bte MansorDepartment of Human Development & Family StudiesFaculty of Human Ecology, UPME-mail: [email protected] Bt BabaDepartment of Counselor Education & Counseling Psychology, UPME-mail: [email protected]

  • ABSTRAKKeadaan psikologis orangtua merupakan faktor resiko utama terhadap perkembangan anak. Penelitian dilakukan pada keadaan psikologis orangtua yang berhubungan dengan gangguan kecemasan akibat perpisahan(GKP)

    Penelitian ini mengulas hubungan antara gangguan psikologis pada ibu dan gejala-gejala GKP pada anak

  • PENGANTARKecemasan yang tidak semestinya dan berlebihan merupakan ciri dari gangguan kecemasan akibat perpisahan (GKP) terutama perpisahan dari rumah atau dari kedekatan seseorang

    Kecemasan perpisahan normal menjadi kuat dan dapat mengganggu kehidupan anak

  • Sebuah penelitian menyebutkan tingkat prevalensi anak-anak usia 7-11 tahun sekitar 4.1%; 12-14 tahun sekitar 3.9%; dan 1.3% untuk remaja usia 14-16 tahun (APA, 2000)

  • Kecemasan akibat perpisahan timbul dari interaksi kompleks di lingkungan.

    Contohnya faktor-faktor lingkungan seperti keluarga, lingkungan dan psikopatologi orangtua juga menjelaskan perkembangan kecemasan (Feigon, Waldman, Levy & Hay 2001).

  • Penelitian pada kecemasan menyatakan bahwa pengalaman awal yang meyokong rasa hilangnya kendali terhadap lingkungan berkontribusi pada perkembangan gangguan kecemasan pada anak (Chorpita & Barlow 1998).

  • Kecemasan patologis dan kecemasan non-patologis adalah keyakinan bahwa peristiwa ini tidak dapat dikendalikan (Weems, Silverman, Rapee & Pina 2003).

    Ibu yang terlalu sering cemas cenderung melindungi anak-anak mereka, menunjukkan kurangnya kehangatan dan sedikit memberikan kebebasan dalam interaksinya dengan anak-anak lain (Bayer dkk 2006; Roelofs dkk 2006; Chorpita & Barlow 1998).

  • Penelitian pada hubungan ini memiliki implikasi klinis dan kesehatan masyarakat. Ini juga menjembatani perkembangan strategi internvensi yang dapat membantu mencegah peralihan gangguan psikiatrik dari orangtua pada anak-anaknya (Marvin, Cooper, Hoffman & Powell 2002).

  • Penelitian Sebelumnya

    Secara umum, penelitian pada anak dan ibu yang cemas menunjukkan bahwa anak-anak cemas lebih cenderung memiliki ibu yang cemas.

    Anak dengan ibu yang menderita gangguan kecemasan lebih beresiko menderita gangguan kecemasan (Kaitz & Maytal 2005; Moore, Whaely & Sigman 2004; McClure, Brennan, Hammen & Brocque 2001).

  • Anak-anak yang terlalu dilindungi oleh orang tuanya baik saat ini maupun lampau, memiliki resiko lebih besar terhadap gangguan kecemasan akibat perpisahan (Grover, Ginsburg & Lalongo 2005)

  • HIPOTESATerdapat hubungan signifikan antara kecemasan ibu dan gejala GKP pada anak anak

  • Metode Penelitian1 Partisipan

    Sampel terdiri dari 120 anak-anak normal (66 perempuan dan 54 laki-laki) diambil dari sekolah dasar serta ibu mereka. Anak-anak utamanya lahir di Iran diambil dari 10 sekolah dasar di Bushehr, Iran selatan.

  • PENILAIANTambahan pada kuesioner untuk mengumpulkan informasi demografi yang meliputi : UsiaJenis kelaminUrutan kelahiranRiwayat sakit anakJumlah anak Status pernikahan orangtuaStatus pendidikanStatus pekerjaanRiwayat sakit ibu,

  • 2.1 Skala Penilaian Kecemasan Perceraian-Anak (SAAS_C)SAAS-C (Hahn, Hajilian, Eisen, Winder, & Pincus 2003) digunakan untuk menilai gejala-gejala kecemasan akibat perpisahan pada anak

    Gejala ini diukur dengan menggunakan empat dimensi meliputi, rasa takut sendiri (RTS), rasa takut dicampakkan (RTD), rasa takut sakit fisik (RTSF) dan khawatir tentang peristiwa-peristiwa tragis (KPT)

  • 2.2 Kuesioner Kesehatan Umum-28 (KSU-28)

    KSU-28 merupakan instrumen skrining mandiri yang dirancang untuk mendeteksi dan menilai individu dengan peningkatan kecenderungan gangguan psikiatrik. Versi 28 item GKU merupakan satu-satunya versi yang memberikan ukuran sub-skala domain psikopatologi lebih khusus (Goldberg & Hillier 1979).

  • 3 Prosedur Semua anak diwawancarai Instruksi dibacakan oleh peneliti Anak anak ditanyakan apakah memiliki pertanyaan tentang kuisoiner Partisipan diberitahu tidak ada jawaban salah atau benar, jawaban dan respon dirahasiakan Versi bahasa Persia KSU-28 juga digunakan pada 120 ibu secara individual

  • HASIL

    Tabel 1: Mean, Standar Deviasi, Skor Minimal dan Maksimal untuk SSAS-C dan GKU-28 (n=120).

    MeanSDMinMaksNilai alfaTotal SAAS_C75.5712.6450.0096.00.92Total SKU-2819.348.632.0037.00.89Psikosomatis4.722.531.0011.00.68Kecemasan 7.214.14.0017.00.92Disfungsi sosial5.272.74.0012.00.83Depresi 2.122.44.0011.00.80

  • Tabel 2: Korelasi Momen Produk Pearson antara total skor SAAS_C dan skala KSU-28 (n = 120)** Korelasi siknifikan pada tingkat 0.01 * Korelasi siknifikan pada tingkat 0.05

    MeanSDMinMaksNilai alfaSkor SAAS_C1.000.425**.735**.046.330**Gejala psikosomatis1.000.664**.350**.350**Gejala kecemasan 1.000.214*.325**Gejala disfungsi sosial 1.000-.016Gejala depresi 1.000

  • Tabel 3: Analisis Regresi dengan skala KSU-28 sebagai pentu dan skor SAAS_C sebagai variabel dependenN = 120, f = 36.82, P =.000, R = .75 R2 = .56 R2 = .55, Std. Error 8.51

    Model BBTP(konstan)61.4930.40.000Psikosomatis -270-.054-.61.542Kecemasan 2.32.7589.09.000Disfungsi sosial-.44-.095-1.43.156Depresi .46.1011.49.137

  • Pembahasan dan Kesimpulan

    Penelitian ini mengkaji hubungan antara gangguan psikologi ibu dan gangguan kecemasan akibat perpisahanpada anak-anak

    Temuan utama pertama pada gangguan kecemasan akibat perpisahan(SAAS_C) menunjukkan indeks baik dengan keajegan internal dapat diterima untuk penilaian gejala kecemasan akibat perpisahandiantara anak-anak Iran

  • Hipotesis kami menunjukkan kenaikan kecemasan ibu dihubungkan dengan kenaikan pada kecemasan akibat perpisahanpada anak terdukung, asalkan kecemasan ibu nampak terkait pada GKP anak.

    Temuan ini mendukung kajian sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara ukuran global kecemasan orangtua dan kecemasan anak (Nicol-Harper dkk 2007; Oconnor dkk 2007; Cooper dkk 2006; Bernstein dkk 2005)

  • Anak kemungkinan melihat dunia sebagai tempat berbahaya yang memerlukan bantuan dari orang lain, dan mengalami kecemasan dan depresi lebih besar, mungkin hingga sepanjang hayat (Barlow 2002). Namun, kesimpulan didasarkan pada kausalitas tidak dibentuk karena penelitian ini terbatas karena bersifat lintas bagian.

  • Psikopatologi orangtua mempengaruhi lingkungan keluarga, dan berkontribusi pada perkembangan dan pelangsungan kecemasan masa anak-anak (Freigon dkk 2001). Namun, penelitian ini tidak mengunakan wawancara psikiatrik terstruktur pada ibu. Sehinga, temuan kami hanya terkait pada gejala ibu, bukan pada gangguan kecemasan ibu.

  • Penelitian ini meningkatkan pemahaman kami tentang hubungan antara variabel keluarga dan GKP anak

    Penelitian ini memberikan ulasan lebih dekat tentang hubungan antara variabel keluarga dan GKP anak

  • Penelitian ini mempergunakan desain yang berusaha untuk memahami lebih baik kontribusi unik gangguan psikologi ibu dan GKP selama masa anak-anak awal.

    Penelitian mendatang diperlukan untuk mengulas hubungan antara gangguan psikologi ibu, khususnya kecemasan ibu dan kecepasan akibat perpisahan baik dalam latar klinis dan bukan klinik

  • TERIMA KASIH