Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

9
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ISLAM 1.Menyedikitkan Beban Nabi melarang para sahabat memperbanyak pertanyaan tentang hukum yang belum ada yang nanti nya akan memberatkan merika sendiri , Nabi SAW. Justru menganjurkan agar merika memetik dari kaidah-kaidah umum. Kita ingat bahwa ayat-ayat al-Qur’an tentang hukum yang sedikit . Yang sedikit tersebut justru memberikan lapangan yang luas bagi manusia untuk berijtihad , Dengan demikian hukum Islam tidak lah kaku,keras,dan berat bagi ummat manusia. Dugaan-dugaan atau sangka-sangkaan tidak boleh dijadikan dasar penetapan hukum 1[1] Allah berfirman: ُ ا ا و ه ن عُ ا ا ف ع مُ ك ل د بُ تُ رءان ُ لق اُ ل ز نُ # ي ن# حي ا ه ن ع وا ل س ت ن. / ا م وُ ك وُ س ت مُ ك ل د بُ ت ن. / ا اء# ب2 ش ا ن ع وا ل س ت لا وا ن م ءا ن# ي د ال ا هُ # ي ٰ # يٌ م# ي ل حٌ ور ف ع﴿ ١٠١ Hay orang-orang beriman yang beriman :janganlah kamu bertanya-tanyatentang suatu yang di terangkan kepadamu akan menyusahkanmu .tetapi kalau kamu tanyakan (tentang ayat-ayat itu)pada waktu turun nya ,akan di terangkan kepadamu ; Allah memanfaatkan kamu dan Allah Maha pengampun lagi penyabar’’. (Lihat surah 5:101). Allah SWT.berfirman: 1

description

fhdhdjdj

Transcript of Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

Page 1: Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

PRINSIP-PRINSIP HUKUM ISLAM

1.Menyedikitkan Beban

Nabi melarang para sahabat memperbanyak pertanyaan tentang hukum yang belum ada

yang nanti nya akan memberatkan merika sendiri , Nabi SAW. Justru menganjurkan agar merika

memetik dari kaidah-kaidah umum. Kita ingat bahwa ayat-ayat al-Qur’an tentang hukum yang

sedikit . Yang sedikit tersebut justru memberikan lapangan yang luas bagi manusia untuk

berijtihad , Dengan demikian hukum Islam tidak lah kaku,keras,dan berat bagi ummat manusia.

Dugaan-dugaan atau sangka-sangkaan tidak boleh dijadikan dasar penetapan hukum 1[1]

Allah berfirman:

م� ح�لي م� حفو ه� ل ح ح�ال � ح�نها ه� ل ح ال حفا ح� ه�� حل ح� ه�ب ه� ه�رءا ال ه� ح حن ه! ح" �ي ح�نها ح$#لوا ح�س إ&ا� ح� ه)� هسؤ ح� ه�� حل ح� ه�ب إ&ا� حء ح$اشيا ح�" ح$#لوا ح�س لا ح-نوا ءا ح" لذ! ح ا حها ! ه ح$ا ١٠١﴿ي! ﴾

Hay orang-orang beriman yang beriman :janganlah kamu bertanya-tanyatentang suatu yang di

terangkan kepadamu akan menyusahkanmu .tetapi kalau kamu tanyakan (tentang ayat-ayat

itu)pada waktu turun nya ,akan di terangkan kepadamu ; Allah memanfaatkan kamu dan Allah

Maha pengampun lagi penyabar’’.(Lihat surah 5:101).

Allah SWT.berfirman:

حر ه0س ال ه� ه� إ1 ه� ه!ر! ح�لا حر هيس ال ه� ه� إ1 ه� ل ح ال ه� ه!ر!

Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.(Qs.2:185)

ففا ح03ي ه" يس إ&ان ال ح5 إل ه6 ح� � ه�� ح�ن ح8 فف ح: ه! ح$ا� ه� ل ح ال ه� ٢٨﴿ه!ر! ﴾

Allah hendak meringankan (kebertan)dari kamu,kerena manusiadi ciptakan lemah.(Lihat surah

4:28).

2. Diciptakan Secara Bertahap ( جيا!��� )

1

Page 2: Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

Tiap-tiap masyarakat tentu mempunyai adat kebiasaan atau tradisi tersebut merupakan

tradisi yang baik maupun tradisi yang membahayakan merika sendiri. Bangsa arab,ketika Islam

datang ,mempunyai tradisi dan kesenangan sukar di hilangkan dalam sekejasaja. Apabila di

hilangkan sekaligus ,akan menyebabkan timbul nya konplik ,kesulitan dan ketegangan batin.2[2]

Dalam sosiologi ibnu Khaldun di nyatakan bahwa” suatu masyakat (Tradisonal atau

tingkat inteliktualnya masih rendah) akan menetapkan apabila ada sesuatu yang baru atau sesuatu

yang datang kemudian dalam kehidupannya , lebih baik apabila sesuatu yang baru tersebut

bertentangan dengan tradisi yang ada “. Masyarakat akan senantiasa memberikan respon apabila

timbul sesuatu di tengah-tengah mereka.

Hukum islam mengharamkan minuman keras dengan berangsur-angsur (berivulusi).Mula-mula

diturunkan firman Allah yang berbunyi:

ه�� ل ح ح0 حل إ> ي! ا�ءا ه� ه� حل ه� ل ح ال ه" في حب ه! ح= إل يذ ح) � حو ح0ف ال إ< ه? ح� إف�و ه!ن -اذا ح= حن ح$#لو ح!س ح� � إهما إ0 حنف إ-" هر حب ح$ا) ههما هم إ&اث ح� Cإ نا إلل Dه إف ين ح- ح� مر ح)بي م� إ&اث إهما في ه?< � إر إس حمي ح�ال إر ح:م ال إ" ح� ح= حن ح$#لو ح!س ح� ح �ر� حف Gح ٢١٩﴿ح� ﴾

Merika bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.katakanlah:”Pada keduanya terdapat dosa

yang besardan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari

manfaatnya”.(Liat:Qs.al-Baqarah/2:219).

3.Memperhatikan kemaslahatan Manusia

Hubungan sesama manusia merupakan manifestasi dari hubungan dan pencipta.Jika baik

hubungan dengan manusia lain,maka baik pula hubungan dengan penciptanya.Karena itu hukum

islam sangat menekankan kemanusiaan.

Ayat-ayat yang berhubungan dengan penetapan hukum tidak pernah meningalkan

masyakat sebagai bahan pertimbangan.

Dalam penetapan hukum senantiasa didasarkan pada tiga sendi pokok,yaitu:

1) . Hukum-hukum di tetapkan sesudah masyarakat membutuhkan hukum-hukum itu.

2). Hukum-hukum di tetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkan hukum dan

menundukan masyarakat ke bawah ketetapan nya.

2

Page 3: Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

3). Hukum-hukum di tetapkan menurut kadar kebutuhan masyarakat.

Dalam Kaidah Ushul Fiqh dinyatakan :

�جودا���-ا �Gل� D- ���! الح��Ada dan tidaknya hokum itu bergantung kepada sebab(illatnya).

$از-ا� ال G1غير �غيرالا��� لا!ن�رTidak di ingkari adanya perubahan hukum di sebabkan oleh berubahnya masa.

Namun,disamping itu,terbentuknya hukum islam disamping di durung oleh kebutuhan-

kebutuhan praktis,iya juga dicari dari kata hati untuk mengetahui yang dibulihkan dan yang di

larang. Tujuan Syara’dalam menetapkan hukum di antaranya:

a). Memelihara kemaslahatan agama

b). Memelihara jiwa

c). Memelihara akal

d). Memelihara keturunan

e). Memelihara benda dan kehurmatan

4. Mewujudkan Keadilan yang Merika

Menurut syari’at islam ,semua .Tidak ada kelebihan seorang manusia dari yang lain di

hadapan hukum. Penguasa tidak terlindung oleh kekuasaannya ketika iya nerbuat kezaliman .

Orang kaya dan orang berpangkat tidak terlindung oleh harta dan pangkat ketika yang

bersangkutan dengan pengadilan . Dalam khutbah haji Wada’yang pengikutnyahampir

seluruhnya orang berkebangsaan Arab Rasul bersabda : Tidak ada perbedaan antara orang Arab

dan orang ‘ajam “.Firman Allah menyatakam :

Mي �وG ح إلل Nه حر ح$ا? حو Oه إ�لوا ا� � هلوا إ� ح�0 لا ح$ا Pي ح�ل Qم ح?و ه� $#ا حن حش ه�� ن ح ح- إر ح!ج ح�لا � Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum ,mendorong kamu untuk berlaku tidak

adil.Berlaku adillah,kerna berlaku adil itu lebih dekat kepada taqwa.(Qs.al-Maidah/5:8)

Hukum Islam bertitik tolak dari prinsip akidah islamiyah yaitu tauhid yang melandasi

semua kehidupan dalam Islam termasuk aspek hukumnya. Prinsip hukum Islam selain hal

tersebut adalah:

5. Prinsip Hubungan dengan Allah swt

Page 4: Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

Hukum Islam mengacu pada hukuman yang seluas-luasnya tidak hanya hubungan antar

manusia (hamba) dengan Tuhan, tetapi hubungan antara manusia dengan manusia.

6. Prinsip Khitbah kepada Allah swt

Dari prinsip ini, para ahli fikih senantiasa mendasarkan pada pikirannya atas kebenaran

wahyu, kemudian mereka menetapkan bahwa pembuat hukum itu adalah Allah.

7. Prinsip Hubungan Akidah dengan Akhlak Karimah.

Prinsip ini berkaitan erat dengan kehormatan manusia, manusia mempunyai hak dan

kedudukan yang sama dalam kehormatan itu, manusia paling mulia adalah yang paling bertakwa

seperti dalam :

مر ح6بي م� ح�لي ح� ل ح ال � ح إ&ا � ه�� Sي �ح$ا� إ� ل ح ال ح� إ�ن ه�� ح- حر ح$ا) � ح إ&ا � ح�فوا ح0Gا إل ح< Tإ ح?با ح� ف1ا هش0و ه�� ين ح0ل حج ح� Pي ه$انث ح� مر ح) حذ إ-" ه�� ين �حل ح6 نا إ&ا Cه نا ال حها ! ه ح$ا ١٣﴿ي! ﴾

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal. QS. Al-Hujarat: 13

8. Prinsip Kebaikan dan Kesucian Jiwa

Prinsip ini merupakan nilai akhlak yang merupakan dasar lain dalam hubungan antara

manusia (perseorangan atau golongan) prinsip inipun ditetapkan terhadap seluruh mahkluk Allah

dimuka bumi yang tercermin dalam kasih sayang.

9. Prinsip Keselarasan

Ini menunjukkan bahwa seluruh hukum Islam yang terinci dalam berbagai bidang hukum

bertujuan meraih maslahat dan menolak keburukan. Kemaslahatan dan keburukan dunia dapat

diketahui dengan jelas.

10. Prinsip Persamaan

Page 5: Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

Manusia adalah umat yang satu yang termaktub dalam beberapa ayat al-Quran seperti Qs.

al-baqarah: 213, Qs. an-Nisa:1, Qs. al-A’raf:189, dan perbedaan itu sebenarnya merupakan

sunatullah dalam kejadian manusia Qs. ar-Rum: 22.

11. Prinsip Penyerahan

Prinsip ini menunjukkan keadilan yang tertinggi, keadilan adalah hak semua manusia

baik kawan maupun lawan. Orang baik atau jahat mendapat perlakuan yang adil dari hakim.

Islam menganggap keadilan terhadap musuh lebih dekat kepada taqwa (Qs. an-Nahl:102, Qs.

An-Nisa:135) semua rasul membawa tugas agar kehidupan manusia berjalan dengan adil (Qs. al-

Hadiid: 25). Islam tidak membenarkan perlakuan sewenang-wenang terhadap si lemah.

12. Prinsip Toleransi

Toleransi atu tasamuh merupakan dasar pembinaan masyarakat dalam hukum Islam ,

tasamuh dalam Islam adalah toleransi yang bertitik tolak dari agamanya bukan tasamuh karena

kebutuhan temporal.

13. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan

Kemerdekaan dan kebebasan yang sesungguhnya dimulai dari pembebasan diri dari

pengaruh hawa nafsu dan syahwat serta mengendalikannya di bawah bimbingan akal dan iman.

Banyak hadits yang menyerukan pengendalian nafsu oleh akal sehat dan iman. Dengan demikian

kebebasan bukanlah kebebasan mutlak melainkan kebebasan yang bertanggung jawab terhadap

Allah dan terhadap kehidupan yang melihat dimuka bumi. Seperti alam Qs. al-Baqarah: 256, Qs.

Yunus: 99, Qs. an-Naml: 60-64.18

14. Prinsip Ta’awun

Berdasarkan prinsip ta ’awun insani (kerjasama kemanusiaan) Allah memerintahkan kita

membantu dan menolong di dalam kebijakan dan ketaqwaan serta melarangnya di dalam

kejelekan (dosa) dan permusuhan (Qs. al-Rahman: 2)

Page 6: Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)

URGENSI SUNNAH NABI SAW DALAM HUKUM ISLAM DITEGASKAN DENGAN

BEBERAPA ARGUMEN, DI ANTARANYA ADALAH:

1.Iman. Salah satu konsekuensi beriman kepada Allah SWT adalah menerima segala sesuatu

yang bersumber dari para utusan-Nya (khususnya Nabi Muhammad SAW).

2.Al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an banyak ayat yang menjelaskan kewajiban taat kepada

Rasulullah SAW.

3.Di antara argumen tentang posisi sunnah sebagai sumber hukum dalam Islam dijelaskan sendiri

oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa haditsnya.

4.Di antara argumen tentang posisi sunnah sebagai sumber hukum Islam adalah berdasarkan

konsensus umat Islam.

5.Al-Qur’an yang bersisi petunjuk dari Allah secara umum masih bersifat global, sehingga perlu

ada penjelasan. Sekiranya tidak ada Hadits Nabi SAW maka ajaran al-Qur’an tidak dapat

dilaksanakan secara baik.

Posisi sunnah Nabi SAW terhadap al-Qur’an sangat penting di antaranya adalah untuk

menguatkan hukum yang terdapat dalam al-Qur’an, menjelaskan apa yang masih global dalam

al-Qur’an, bahkan menetapkan hukum secara mandiri yang tidak terkait langsung dengan al-

Qur’an.