Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)
-
Upload
ririnandriani -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Diskusi IV p.agama Islam (Wahyuddin)
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ISLAM
1.Menyedikitkan Beban
Nabi melarang para sahabat memperbanyak pertanyaan tentang hukum yang belum ada
yang nanti nya akan memberatkan merika sendiri , Nabi SAW. Justru menganjurkan agar merika
memetik dari kaidah-kaidah umum. Kita ingat bahwa ayat-ayat al-Qur’an tentang hukum yang
sedikit . Yang sedikit tersebut justru memberikan lapangan yang luas bagi manusia untuk
berijtihad , Dengan demikian hukum Islam tidak lah kaku,keras,dan berat bagi ummat manusia.
Dugaan-dugaan atau sangka-sangkaan tidak boleh dijadikan dasar penetapan hukum 1[1]
Allah berfirman:
م� ح�لي م� حفو ه� ل ح ح�ال � ح�نها ه� ل ح ال حفا ح� ه�� حل ح� ه�ب ه� ه�رءا ال ه� ح حن ه! ح" �ي ح�نها ح$#لوا ح�س إ&ا� ح� ه)� هسؤ ح� ه�� حل ح� ه�ب إ&ا� حء ح$اشيا ح�" ح$#لوا ح�س لا ح-نوا ءا ح" لذ! ح ا حها ! ه ح$ا ١٠١﴿ي! ﴾
Hay orang-orang beriman yang beriman :janganlah kamu bertanya-tanyatentang suatu yang di
terangkan kepadamu akan menyusahkanmu .tetapi kalau kamu tanyakan (tentang ayat-ayat
itu)pada waktu turun nya ,akan di terangkan kepadamu ; Allah memanfaatkan kamu dan Allah
Maha pengampun lagi penyabar’’.(Lihat surah 5:101).
Allah SWT.berfirman:
حر ه0س ال ه� ه� إ1 ه� ه!ر! ح�لا حر هيس ال ه� ه� إ1 ه� ل ح ال ه� ه!ر!
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.(Qs.2:185)
ففا ح03ي ه" يس إ&ان ال ح5 إل ه6 ح� � ه�� ح�ن ح8 فف ح: ه! ح$ا� ه� ل ح ال ه� ٢٨﴿ه!ر! ﴾
Allah hendak meringankan (kebertan)dari kamu,kerena manusiadi ciptakan lemah.(Lihat surah
4:28).
2. Diciptakan Secara Bertahap ( جيا!��� )
1
Tiap-tiap masyarakat tentu mempunyai adat kebiasaan atau tradisi tersebut merupakan
tradisi yang baik maupun tradisi yang membahayakan merika sendiri. Bangsa arab,ketika Islam
datang ,mempunyai tradisi dan kesenangan sukar di hilangkan dalam sekejasaja. Apabila di
hilangkan sekaligus ,akan menyebabkan timbul nya konplik ,kesulitan dan ketegangan batin.2[2]
Dalam sosiologi ibnu Khaldun di nyatakan bahwa” suatu masyakat (Tradisonal atau
tingkat inteliktualnya masih rendah) akan menetapkan apabila ada sesuatu yang baru atau sesuatu
yang datang kemudian dalam kehidupannya , lebih baik apabila sesuatu yang baru tersebut
bertentangan dengan tradisi yang ada “. Masyarakat akan senantiasa memberikan respon apabila
timbul sesuatu di tengah-tengah mereka.
Hukum islam mengharamkan minuman keras dengan berangsur-angsur (berivulusi).Mula-mula
diturunkan firman Allah yang berbunyi:
ه�� ل ح ح0 حل إ> ي! ا�ءا ه� ه� حل ه� ل ح ال ه" في حب ه! ح= إل يذ ح) � حو ح0ف ال إ< ه? ح� إف�و ه!ن -اذا ح= حن ح$#لو ح!س ح� � إهما إ0 حنف إ-" هر حب ح$ا) ههما هم إ&اث ح� Cإ نا إلل Dه إف ين ح- ح� مر ح)بي م� إ&اث إهما في ه?< � إر إس حمي ح�ال إر ح:م ال إ" ح� ح= حن ح$#لو ح!س ح� ح �ر� حف Gح ٢١٩﴿ح� ﴾
Merika bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.katakanlah:”Pada keduanya terdapat dosa
yang besardan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya”.(Liat:Qs.al-Baqarah/2:219).
3.Memperhatikan kemaslahatan Manusia
Hubungan sesama manusia merupakan manifestasi dari hubungan dan pencipta.Jika baik
hubungan dengan manusia lain,maka baik pula hubungan dengan penciptanya.Karena itu hukum
islam sangat menekankan kemanusiaan.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan penetapan hukum tidak pernah meningalkan
masyakat sebagai bahan pertimbangan.
Dalam penetapan hukum senantiasa didasarkan pada tiga sendi pokok,yaitu:
1) . Hukum-hukum di tetapkan sesudah masyarakat membutuhkan hukum-hukum itu.
2). Hukum-hukum di tetapkan oleh suatu kekuasaan yang berhak menetapkan hukum dan
menundukan masyarakat ke bawah ketetapan nya.
2
3). Hukum-hukum di tetapkan menurut kadar kebutuhan masyarakat.
Dalam Kaidah Ushul Fiqh dinyatakan :
�جودا���-ا �Gل� D- ���! الح��Ada dan tidaknya hokum itu bergantung kepada sebab(illatnya).
$از-ا� ال G1غير �غيرالا��� لا!ن�رTidak di ingkari adanya perubahan hukum di sebabkan oleh berubahnya masa.
Namun,disamping itu,terbentuknya hukum islam disamping di durung oleh kebutuhan-
kebutuhan praktis,iya juga dicari dari kata hati untuk mengetahui yang dibulihkan dan yang di
larang. Tujuan Syara’dalam menetapkan hukum di antaranya:
a). Memelihara kemaslahatan agama
b). Memelihara jiwa
c). Memelihara akal
d). Memelihara keturunan
e). Memelihara benda dan kehurmatan
4. Mewujudkan Keadilan yang Merika
Menurut syari’at islam ,semua .Tidak ada kelebihan seorang manusia dari yang lain di
hadapan hukum. Penguasa tidak terlindung oleh kekuasaannya ketika iya nerbuat kezaliman .
Orang kaya dan orang berpangkat tidak terlindung oleh harta dan pangkat ketika yang
bersangkutan dengan pengadilan . Dalam khutbah haji Wada’yang pengikutnyahampir
seluruhnya orang berkebangsaan Arab Rasul bersabda : Tidak ada perbedaan antara orang Arab
dan orang ‘ajam “.Firman Allah menyatakam :
Mي �وG ح إلل Nه حر ح$ا? حو Oه إ�لوا ا� � هلوا إ� ح�0 لا ح$ا Pي ح�ل Qم ح?و ه� $#ا حن حش ه�� ن ح ح- إر ح!ج ح�لا � Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum ,mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil.Berlaku adillah,kerna berlaku adil itu lebih dekat kepada taqwa.(Qs.al-Maidah/5:8)
Hukum Islam bertitik tolak dari prinsip akidah islamiyah yaitu tauhid yang melandasi
semua kehidupan dalam Islam termasuk aspek hukumnya. Prinsip hukum Islam selain hal
tersebut adalah:
5. Prinsip Hubungan dengan Allah swt
Hukum Islam mengacu pada hukuman yang seluas-luasnya tidak hanya hubungan antar
manusia (hamba) dengan Tuhan, tetapi hubungan antara manusia dengan manusia.
6. Prinsip Khitbah kepada Allah swt
Dari prinsip ini, para ahli fikih senantiasa mendasarkan pada pikirannya atas kebenaran
wahyu, kemudian mereka menetapkan bahwa pembuat hukum itu adalah Allah.
7. Prinsip Hubungan Akidah dengan Akhlak Karimah.
Prinsip ini berkaitan erat dengan kehormatan manusia, manusia mempunyai hak dan
kedudukan yang sama dalam kehormatan itu, manusia paling mulia adalah yang paling bertakwa
seperti dalam :
مر ح6بي م� ح�لي ح� ل ح ال � ح إ&ا � ه�� Sي �ح$ا� إ� ل ح ال ح� إ�ن ه�� ح- حر ح$ا) � ح إ&ا � ح�فوا ح0Gا إل ح< Tإ ح?با ح� ف1ا هش0و ه�� ين ح0ل حج ح� Pي ه$انث ح� مر ح) حذ إ-" ه�� ين �حل ح6 نا إ&ا Cه نا ال حها ! ه ح$ا ١٣﴿ي! ﴾
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal. QS. Al-Hujarat: 13
8. Prinsip Kebaikan dan Kesucian Jiwa
Prinsip ini merupakan nilai akhlak yang merupakan dasar lain dalam hubungan antara
manusia (perseorangan atau golongan) prinsip inipun ditetapkan terhadap seluruh mahkluk Allah
dimuka bumi yang tercermin dalam kasih sayang.
9. Prinsip Keselarasan
Ini menunjukkan bahwa seluruh hukum Islam yang terinci dalam berbagai bidang hukum
bertujuan meraih maslahat dan menolak keburukan. Kemaslahatan dan keburukan dunia dapat
diketahui dengan jelas.
10. Prinsip Persamaan
Manusia adalah umat yang satu yang termaktub dalam beberapa ayat al-Quran seperti Qs.
al-baqarah: 213, Qs. an-Nisa:1, Qs. al-A’raf:189, dan perbedaan itu sebenarnya merupakan
sunatullah dalam kejadian manusia Qs. ar-Rum: 22.
11. Prinsip Penyerahan
Prinsip ini menunjukkan keadilan yang tertinggi, keadilan adalah hak semua manusia
baik kawan maupun lawan. Orang baik atau jahat mendapat perlakuan yang adil dari hakim.
Islam menganggap keadilan terhadap musuh lebih dekat kepada taqwa (Qs. an-Nahl:102, Qs.
An-Nisa:135) semua rasul membawa tugas agar kehidupan manusia berjalan dengan adil (Qs. al-
Hadiid: 25). Islam tidak membenarkan perlakuan sewenang-wenang terhadap si lemah.
12. Prinsip Toleransi
Toleransi atu tasamuh merupakan dasar pembinaan masyarakat dalam hukum Islam ,
tasamuh dalam Islam adalah toleransi yang bertitik tolak dari agamanya bukan tasamuh karena
kebutuhan temporal.
13. Prinsip Kemerdekaan dan Kebebasan
Kemerdekaan dan kebebasan yang sesungguhnya dimulai dari pembebasan diri dari
pengaruh hawa nafsu dan syahwat serta mengendalikannya di bawah bimbingan akal dan iman.
Banyak hadits yang menyerukan pengendalian nafsu oleh akal sehat dan iman. Dengan demikian
kebebasan bukanlah kebebasan mutlak melainkan kebebasan yang bertanggung jawab terhadap
Allah dan terhadap kehidupan yang melihat dimuka bumi. Seperti alam Qs. al-Baqarah: 256, Qs.
Yunus: 99, Qs. an-Naml: 60-64.18
14. Prinsip Ta’awun
Berdasarkan prinsip ta ’awun insani (kerjasama kemanusiaan) Allah memerintahkan kita
membantu dan menolong di dalam kebijakan dan ketaqwaan serta melarangnya di dalam
kejelekan (dosa) dan permusuhan (Qs. al-Rahman: 2)
URGENSI SUNNAH NABI SAW DALAM HUKUM ISLAM DITEGASKAN DENGAN
BEBERAPA ARGUMEN, DI ANTARANYA ADALAH:
1.Iman. Salah satu konsekuensi beriman kepada Allah SWT adalah menerima segala sesuatu
yang bersumber dari para utusan-Nya (khususnya Nabi Muhammad SAW).
2.Al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an banyak ayat yang menjelaskan kewajiban taat kepada
Rasulullah SAW.
3.Di antara argumen tentang posisi sunnah sebagai sumber hukum dalam Islam dijelaskan sendiri
oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa haditsnya.
4.Di antara argumen tentang posisi sunnah sebagai sumber hukum Islam adalah berdasarkan
konsensus umat Islam.
5.Al-Qur’an yang bersisi petunjuk dari Allah secara umum masih bersifat global, sehingga perlu
ada penjelasan. Sekiranya tidak ada Hadits Nabi SAW maka ajaran al-Qur’an tidak dapat
dilaksanakan secara baik.
Posisi sunnah Nabi SAW terhadap al-Qur’an sangat penting di antaranya adalah untuk
menguatkan hukum yang terdapat dalam al-Qur’an, menjelaskan apa yang masih global dalam
al-Qur’an, bahkan menetapkan hukum secara mandiri yang tidak terkait langsung dengan al-
Qur’an.