DISKRIMINASI PENERAPAN HUKUM DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/10544/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfi...
Transcript of DISKRIMINASI PENERAPAN HUKUM DALAM …digilib.uin-suka.ac.id/10544/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfi...
i
DISKRIMINASI PENERAPAN HUKUM DALAM KASUS
PENCURIAN DAN KORUPSI DI INDONESIA
(STUDI SEJUMLAH KASUS PENCURIAN DAN KORUPSI DI INDONESIA)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI
SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH:
KHABIB ABDULLAH
08370063
PEMBIMBING:
1. DR. OCKTOBERINSYAH, M.AG
2. DR.H. KAMSI, M.A
JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
KEMENTERIAI\I AGAMAfINTVERSITAS ISLAM I\TEGERI STINAN KALIJAGA
FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUMruRUSAN JINAYAH SIYASAH
[. Marsda Adisucipto Telp/Fax. (0274)5Eru YOGYAKARTA 55281
PENGESAITAN SKRIPSI
Nomor: UIN.02lDSlYPP.00.9/l9l.CD0l2
Skripsi/tugas akhir denganjudul : Diskriminasi Penerapan Hukum Dalam kasusPencurian Dan Korupsi Di Indonesia (StudiSejumlah Kasus Pencurian dan Korupsi DiIndonesia).
Yang dipersiapkan dan disusun oleh,
ffiffirwLTO
NamaNIMTelah dimunaqasyahkan pada
dengan nilai
Dan dinyatakan telahKahjaga.
Khabib AMullatr0837006319 luli20l2A/B(8s)
diterima oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN St'nan
SIDAI\IG DEWAN MTJNAQASYAI{ :
NIP. 1975051 1004
Yogyakarta 19 Juli 2012
Dr. H. M. Nur. S.Ae.. M.Ag.NrP. 19700806 199703 1002
V
.:
.:'' ;)ia
Ketua Sidang
NIP. 19681020 199803 t 002
{*!( ii*\* -
ii
ABSTRAK
Perkembangan kehidupan masyarakat yang amat cepat sebagai hasil dari
pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang telah membawa perubahan yang
begitu besar. Hukum seiring sejalan mengimbangi perkembangan social, politik
budaya, dan sain. Nanum dalam pelaksanaan hukum terdapat berbagai tantangan
hukum yang bisa menimbulkan terjadinya diskriminasi penerapan hukum antara si
kaya dan si miskin.
Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan. Ketidakadilan tersebut
terwujud dalam pembedaan perlakuan hukum terhadap sesama warga Negara.
Diskriminasi dalam praktik dapat terjadi secara explisit dan terselubung. Dan
bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana menurut Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (Library Research) dengan
menggunakan pendekatan normatif yakni pendekatan yang menganalisis
pengertian hukum asas hukum sistem hukum dan berbagai konsep yuridis. Data
yang digunakan berasal dari sumber data primer dan sekunder, sedangkan analisis
data dilakukan dengan teknik deskriptif analisis yakni penelitian yang
memberikan gambaran secara lengkap dan sistematis terhadap objek yang diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan hukum terhadap kasus
pencurian kategori kaum miskin dan kasus korupsi kategori kaum kaya di
indonesia, tidak sesuai berdasarkan besar ukuran pidananya. Tidak kesesuain ini
pada cita-cita hukum yang mengarah pada kemaslahatan dan keadilan.
v
PEDOMAN TRASLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan
pedoman transliterasi berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. no. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Konsonan tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا
ة
ت
ث
ج
ح
خ
د
ذ
ز
ش
س
ش
ص
alif
ba‟
ta‟
sa‟
jim
h{a
kha
dal
z|al
ra‟
zai
sin
syin
s{ad
d{ad
Tidak
dilambangkan
B
T
S|
J
H{
Kh
D
Z|
R
Z
S
Sy
S{
Tidak dilambangkan
Be
Te
Es (titik di atas)
Je
Ha (titik di bawah)
Ka dan ha
De
Zet (titik di atas)
Er
Zet
Es
Es dan Ye
Es (titik di bawah)
De (titik di bawah)
vi
ض
ط
ظ
ع
غ
ف
ق
ك
ل
و
و
هـ
ء
t{a
z{a
„ain
gain
fa‟
qaf
kaf
lam
mim
nun
wau
ha‟
hamzah
ya
D{
T{
Z{
„-
G
F
Q
K
L
M
N
W
H
‟
Y
Te (titik di bawah)
Zet (titik di bawah)
Koma terbalik (di atas)
Ge
Ef
Qi
Ka
El
Em
En
We
Ha
Apostrof
Ye
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
يتعددة
عدة
ditulis
ditulis
Muta'addidah
‘iddah
vii
C. Ta‟ marbutah di akhir kata kata
1. Bila dimatikan ditulis h
حكة
عهة
ditulis
ditulis
Hikmah
'illah
(Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam kata bahasa Indonesia, seperti salat , zakat dan sebagainya, kecuali
bila dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
ونيبء ألا 'ditulis Karāmah al-auliyā كساية
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t atau h.
ditulis Zakāh al-fit}ri شكبة انفطس
D. Vokal pendek
__ __
فعم
____
ذكس
__ __
fathah
kasrah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
fa'la
i
żukira
u
viii
يرهت
ditulis yażhabu
E. Vokal panjang
fathah + alif
جب ههية
fathah + ya‟ mati
تسي
kasrah + ya‟ mati
كسيى
dammah + wawu mati
فسوض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
A
jāhiliyyah
ā
tansā
i
karim
ū
furūd
F. Vokal rangkap
Fathah + ya‟ mati
ثيكى
fathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
ااتى
اعدت
نئ شكستى
ditulis
ditulis
ditulis
A’antum
U’idat
La’in syakartum
ix
H. Kata sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “l”.
انقسا
انقيبس
ditulis
ditulis
Al-Qur’ān
Al-Qiyās
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf l (el) nya.
انسبء
انشس
ditulis
ditulis
As-Samā’
As-Syam
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
ذوى انفسوض
اهم انسة
ditulis
ditulis
żawi āl-furūd
ahl al-sunnah
xi
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA:
BAPAK DAN IBU TERCINTA,
BANGSA INDONESIA DAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
YOGYAKARTA.
xii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم
سيدوا محمد الحمدهلل رب االعالميه والصالة والسالم على أشرف اآلوبياء والمرسليه
وعلى اله وصحبه أجمعيه. أشهد أن الاله إالهللا وأشهد أن محمدا عبده و رسىله ال وبي
بعده.
Puji syukur terhadap Allah swt. dengan melantunkan nama-Mu yang Maha
Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Syari‟ah dan Hukum
tercinta ini. Penulis meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau dan yakin
bahwa Nabi Muhammad utusan Engkau. Sholawat serta salam selalu tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad saw. yang patut dicontoh, manusia terbaik di
atas yang terbaik, manusia brilian di atas yang terbrilian. Semoga kita semua
mendapatkan syafa‟atnya di hari ahir nanati. Amin
Atas berkat rahmat Allah swt, skripsi yang berjudul “Diskriminasi
Penerapan Hukum Terhadap Kaum Kaya Dan Kaum Miskin (Studi Kasus
Sejumlah Kasus Korupsi Dan Pencurian Di Indonesia)” telah selesai disusun.
Penyusun menyadari bahwa penulisan ini masih banyak kekurangan, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan. Penulis sungguh sangat sadar bahwa tanpa
bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak baik materiil ataupun non-materiil,
studi dan skripsi ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
perkenankan penyusun dengan penuh kesenangan mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Musa Asy‟arie, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Syari‟ah
dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
xiii
3. Dr. H. M. Nur, S.Ag., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Jinayah Siyasah
Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan
Subaidi Qomar, S.Ag., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Dr. Ocktoberrinsyah, M.Ag. selaku pembimbing I yang disela-sela
kesibukannya meluangkan waktu guna memberikan bimbingan,
masukan dan nasehat dengan sabar dan penuh keikhlasan sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr.H. Kamsi, M.A. selaku pembimbing II yang telah bersedia
memberikan bimbingan beserta saran-saran yang bermakna sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. M. Rizal Qosim, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan masukan dan nasehat dalam menjalani studi di
Fakultas Syari‟ah ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
terutama Dosen jurusan Jinayah Siyasah yang telah sabar
menyampaikan mata kuliah terbaiknya untuk penulis, tidak lupa juga
pada TU Fakultas Syari‟ah dan Hukum terutama TU Jurusan Jinayah
Siyasah yang telah membantu secara administrasi dalam penyelesaian
studi dan skripsi ini.
8. Ibu nyai Siti Hamnah Najib, selaku pengasuh pondok pesantren Al-
Luqmaniah, yang selalu memberikan do‟a dan dukungan kepada santri.
Beliau adalah sumber semangat sepiritual, telah mengajarkan begitu
banyak budi pekerti yang luhur, mengawasi, mengontrol, seluruh
elemen pengurusan.
9. Ayahanda Pono, dan Ibunda sakwanah yang selalu memberikan kasih
sayang dan doa yang sangat tulus, pengorbanan beliau berdualah yang
membuat penulis bersemangat dalam menjalani hari-hari sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
xiv
10. Kakakku semua yang tercinta, yang selalu sabar menghadapi tingkah
lakuku yang nakal dan adikku Najib Mahmud yang selalu memberikan
dorongan agar cepat lulus.
11. Bpk. Hari Wibowo sekeluarga yang selalu memberikan motifasi,
mendukung, meberi semangat dalam penyusunan sekripsi ini.
12. Kepada rekan-rekan santri PP. Al-luqmaniah yang selalu memberikan
semangat yang luar biasa, motifasi, dukungan demi terselesakannya
skripsi ini. Khususnya rekan-rekan kamar 1, kamar panggung,
13. Untuk teman-teman seangkatan Jinayah Siyasah 2008 yang telah
memberikan keikhlasannya dalam menjalin silaturahim kepada penulis.
Pertemanan ini kan menjadi kenangan yang tak terlupakan dan akan
selalu menjadi tali ukuwah islamiyah kita.
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah
SWT. Sebuah harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan
sumbangan bagi perkembangan khasanah keilmuan, bangsa, agama, dan negara,
serta bermamfaat bagi semua kalangan. Amin.
Yogyakarta, 12 sya‟ban 1433 H
1 juli 2012 M
Penulis,
Khabib Abdullah
NIM : 08370063
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
Surat pernyataan keaslian .................................................................................. ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. iii
Halaman pengesahan .......................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN .............................................. vii
MOTTO .............................................................................................................. xii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................xiii
KATA PENGANTAR .......................................................................................xiv
DAFTAR ISI ......................................................................................................xvii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
3. Tujuan dan Kegunaan.......................................................................... 6
4. Telaah Pustaka..................................................................................... 7
5. Kerangka Teoritik ............................................................................... 8
6. Metode Penelitian ................................................................................ 12
7. Sistematika Pembahasan ..................................................................... 15
BAB II : ASAS-ASAS HUKUM PIDANA ISLAM .......................................... 17
xvi
1. Keadilan hukum Islam ....................................................................... 17
2. Tujuan pemidanaan ........................................................................... 25
3. Prinsip-prinsip hukum pidana islam ................................................... 31
BAB III PERSOALAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA ............... 35
1. Potret peradilan di Indonesia .............................................................. 35
2. Diskriminasi hukum antara cita-cita dan fakta ................................... 48
3. Kasus-kasus kontroversial berkaitan dengan korupsi dan
pencurian ........................................................................................... 53
4. Faktor-faktor penyebab diskriminasi ................................................ 64
BAB IV : ANALISIS TERHADAP KATEGORI PENERAPAN SANKSI
PIDANA KAUM KAYA DAN KAUM MISKIN ............................................. 72
1. Faktor-faktor penyebab diskriminasi ................................................. 72
2. Pandanngan Hukum Islam terhadap diskriminasi hukum yang
terjadi di Indonesia ............................................................................. 77
BAB V : PENUTUP ............................................................................................ 80
1. Kesimpulan ......................................................................................... 85
2. Saran-saran .......................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................
1. TARJAMAH ...................................................................................... i
2. BIOGRAFI „ULAMA ........................................................................ vi
3. CURICULUM VITAE .....................................................................viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dalam menyikapi eksistensi hukum dalam masyarakat
merupakan suatu yang urgen dan krusial. Mengingat fungsi hukum sebagai
kepentingan manusia (masyarakat) dari gangguan/kerugian yang dilakukan
oleh pihak lain secara tidak sah. Dengan hukum juga diharapkan akan
mewujudkan pengadilan bagi manusia (masyarakat) menuju masarakat
yang aman dan tertib.
Namun masih ada ketimpagan di dalam beberapa kasus yang
terdapat di Indonesia yang kemudian bisa dikategorikan yaitu kasus
hukuman bagi orang-orang kaya, dan hukuman bagi kaum miskin. Dari
sini sangat besar respon masyarakat ketika melihat adanya perbedaan yang
begitu besar perbandingannya.
Perlu diketahui dalam mengkategorikan miskin maka perlu adanya
penjelasan bahwa sebuah keluarga yang dilanda kemiskinan, mereka
umumnya tidakalah akan banyak berdaya ruang geraknya untuk
mengadapi tekanan kemiskinan yang serba terbatas, dan kecederungan
kesulitan untuk terserap dalam sektor-sektor yang memungkinkan mereka
dapat mengembangkan usahanya. Jangankan untuk mengembangkan diri
pada taraf yang sejahtera, sedangkan untuk menegakan fisiknya pada taraf
2
yang subsistem saja bagi keluarga miskin hampir-hampir merupakan hal
yang mustahil bila tidak ditopang oleh jaringan dan pranata sosial
dilingkungan sekitarnya.1
Kemiskinan yang dikemukakan oleh Robert Chamber (1987)
bahwa inti dari masalah kemiskinan sebabnya terletak pada apa yang
disebut deprifation trap atau perangkap kemiskinan. Secara rinci
deprivation trap terdiri dari lima unsur 1) kemiskinan itu sendiri 2)
kelemahan fisik 3) keterasingan 4) kerentanan dan 5) ketidakberdayan.
Kelima unsur ini sering kali saling berkaitan satu sama lain sehingga
merupakan perangkap kemiskinan yang benar-benar berbahaya dan
mematikan peluang hidup orang atau keluarga miskin. Dari kelima
dimensi di atas kerentanan dan ketidakberdayaan perlu mendapat perhatian
utama, kerena menurut chamber dapat dilihat dari ketidak mampuan
keluarga miskin untuk menyediakan sesuatu guna menghadapi situasi
darurat seperti datanganya bencana alam, kegagalan panen, atau penyakit
yang tiba-tiba menimpa keluarga miskin itu. Kerentanan itu sering
menimbulkan proverty rackert “atau roda penggerak kemiskinan” yang
menyebabkan keluarga miskin harus menjual harta benda dan aset
produksinya sehingga mereka jadi tidak berdaya2. Ketidak berdayaan ini
yang menyebabkan keberadaanya di mata hukum semakin tajam. Berbeda
1 Suyanto Bagong, “Perangakap Kemskinan Dan Model Pemberdayaan Masyarakat Miskin”, jurnal
dialog kebijakan public” , No. 3 (Nov tahun 2008),hlm. 27.
2Ibid.,hlm. 27.
3
dengan orang yang kaya, atau pemilik modal bisa dibilang orang yang
mempunyai kekuasaan mereka lebih kebal dengan hukum.
Dalam surat kabar kompas terbitan jumat, 6 Januari 2012 dengan
judul matinya keadilan bagi rakyat kecil, menimbulkan asumsi bahwa
hukum di Indonesia dinilai hanya keras untuk rakyat yang lemah.
Melihat dalam surat kabar “Jakarta kompas” putusan bersalah yang
dijatuhkan kepada Aal karena dituduh mencuri sandal milik seorang
anggota polisi semakin menunnjukan, hukum keras teradap yang lemah.
Hukum tak berdaya pada orang yang dekat dengan kekuasaan. Rasa
keadilan hampir mati. Mudji sutrisno, Sj Guru Besar Sekolah Tinggi
Filsafat Driyakara Jakarta dan Direktur Pusat Pengkajian Islam Dan
Masyarakat Jakarta Ali Muhanif secara terpisah mengakui hukum di negri
ini cenderung memihak penguasa dan pemilik modal. Kaum elit dapat
berkelit dari hukum dengan kekuasan dan uang. Rakyat kecil sulit untuk
memperoleh keadilan dan kerap menjadi korban. Kasus Aal bukanlah yang
pertama di negeri ini, yang menggambarkan matinya keadilan.
Ditambahkan Febri Diansyah dari Indonesia Coruptions Wacth,
hukum di Indonesia timpang. Buktinya banyak terdakwa korupsi divonis
rendah bahkan bebas namun sejumlah orang kecil yang terpaksa
melakukan pelanggaran justru dihukum. Menurut Hikmahanto guru besar
fakultas hukum Indonesia, tidak hanya perangkat Hukum dan aparat
penegak hukum namun juga pemerintah juga belum berpihak terhadap
4
rakyat. Mereka juga tidak membantu rakyat kecil ketika berhadapan
dengan hukum. Hukum hanya tajam kebawah dan tumpul jika berhadapan
dengan kalangan atas. “Saya” prihatin hakim terlalu melegalistik jika
pihak yang lemah menjadi terdakwa. Untuk kasus korupsi hakim justru
tidak menggunakan kacamata kuda, tetapi memahami tuduhan korupsi tak
terbukti dengan melihat konteks.3
Muji Sutrisno mengakui hukum di Indonesia saat ini justru menjadi
sumber dari ketidakadilan. Itu terjadi karena hampir semua perangkat
hukum memihak pada pemilik modal. Bukan memihak pada keadilan.
Keadilan ditentukan oleh permainan dan kepentingan kekuasaan, jabatan
dan uang. “Kondisi ini berbahaya karena yang berlaku dalam kehidupan
kita akhirnya seperti hukum rimba”. Siapa kuat dia yang menang.
Masyarakat mengalami krisis dan hukum alam akan dilecehkan,” katanya.
Bagi Ali, hukum yang memanjakan penguasa dan menekan rakyat akibat
dominannnya dalam mneyelesaikan problem bangsa. Banyak persoalan
bangsa termasuk hukum diselesaikan melalui negosiasi politik dengan
mengandalkan legitimasi politik.4
Selain rendahnya hukum dalam mengakomodasi persoalan yang
berkembang, hukum juga lemah dalam pelaksanaannya. Hal tersebut juga
menimbulkan suatu fenomena merosotnya wibawa hukum dimata
3 Kompas, Rasa Keadilan Hampir Mati, Jum at 6 januari 2012 hlm. 1
4 Ibid.,hlm.1
5
masyarakat yang pada awalnya semula adalah bertujuan untuk menjadi
sebuah sarana penegakan keadilan.5
Perbandingan diatas memberikan gambaran bahwa apabila
berkaitan dengan tindakan hukum, orang miskin hanya mampu mengalah
dan menerima dengan keberadaannya, sementara orang kaya lebih suka
berkuasa dan menyerang dengan harta dan kekuasaannya. Sehingga
keadilan hukum dirasa tidak tercapai untuk semua kalangan demi
kemaslahatan masyarakat.
Melihat adanya fenomena yang dirasa terdapat ketimpangan hukum
yang terjadi dalam penjatuhan hukuman terhadap orang kaya dan miskin,
menjadikan penulis ingin meneliti tentang “Diskriminasi Penerapan
Hukum Terhadap Kaum Kaya Dan Kaum Miskin (Studi Sejumlah Kasus
Korupsi Dan Pencurian Di Indonesia)” dalam hal ini penulis juga akan
mengakaji dengan pandangan Islam, dengan harapan mampu
memberikan pandangan kepada masyarakat tentang keadilan yang
seharusnya ditegakan oleh penegak hukum di Indonesia.
5 Ibrahim Malik, Penegakan Supremasi Hukum Di Inndonesi Reflektif Tentang Merosotnya
Wibawa Hukum, “jurnal hukum” Vol. 3 No.2 (Juli- Desember 2009) .
6
B. Rumusan masalah
Berangkat dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas
dapat ditarik beberapa pokok permasalahan yang perlu dibahas dan dikaji
dalam penelitian skripsi ini, pokok permasalahan tersebut dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah faktor-faktor penyebab dikriminasi penerapan hukum di
Indonesia?
2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap diskriminasi
penerapan hukum terhadap kaum kaya dan kaum miskin (studi
sejumlah kasus korupsi dan pencurian di Indonesia)?
C. Tujuan dan kegunaan
1. Tujuan penelitian
Secara subtansial, penyusunan skripsi ini dengan mengambil pokok
persoalan yang telah disebutkan di atas memiliki tujuan:
Menjelaskan hukum dan keadilan untuk menjawab masalah yang
terjadi di kalangan kaum kaya dan miskin yang ditinjau dengan hukum
pidana Islam terhadap hukum yang berlaku di Indonesia berdasarkan data
putusan hakim terhadap kaum yang dikategorikan kaya dan miskin.
7
2. Kegunaan
a. Menambah wawasan tentang hukum, terutama yang berkaitan dengan
keilmuan hukum, terhadap aparat penegak hukum dan berkaitan
peradilan.
b. Sebagai kontribusi baru bagi khazanah pengetahuan dan kepustakaan,
terutama masalah penegakan hukum di Indonesia.
D. Telaah pustaka
Sejauh pengetahuan dan pengamatan penyusun, hingga saat ini
pembahasan mengenai Diskriminasi penerapan hukum terhadap kaum
kaya dan kaum miskin (studi sejumlah kasus korupsi dan pencurian di
Indonesia) baru beberapa penelitian yang bisa penyusun jumpai antara
lain:
1. Di dalam sekripsi karya nur siti maimunah 2002 yang berjudul
penerapan sanksi hukuman yang berkaitan dengan pencurian menurut
syafi’iah dan hanafiah. Dalam sekripsi ini dijelaskan tentang
penerapan hukuman dilihat dari subyek, obyek, dan materi pencurian
sehingga seseorang yang melakukan tindakan kejahatan pencurian
dapat di kenakan hukuman potong tangan.6
2. Prof.Dr. Barda Nawawi Arif, SH mengenai masalah penegakan hukum
dan kebijakan hukum pidana dalam penanggulangan kejahatan. Buku
6 Nur Siti Maemunah, “Penerapan Sanksi Hukuman Pencurian Menurut Syafi’iyah Dan
Hanafiayah”, skripsi tidak diterbitkan (Fakultas Syariah Uin Sunan Kalijaga, 2002).
8
ini menampilkan senarai yang mengagambarkan tantangan solusi
dalam penegakan hukum serta kebijakan penanggulangan kejahatan
pidana di Indonesia, dalam rangka mengakan hukum.
3. Di dalam skripsi hidayah yang berjudul “Nilai-Nilai Yang Bekaitan
Dengan Qishos Dan Diyat”. Dalam sekripsi ini dijelaskan tentang
bagaiman nilai-nilai, hikmah qishas dan diyat. Karena keadilan
merupakan tujuan terpenting dan utama dalam misi syaria’ah.
Berdasarkan penelusuran literatur oleh peneliti tidak ditemukan
penelitian ilmiah yang mengkaji tentang dikriminasi penerapan hukum di
Indonesia yang mana fenomena ini hadir dalam lingkup hukum yang ada
di Indonesia. Adapun penelitian diatas ada sedikit keterkaitan menyangkut
unsur dalam penelitian ini.
E. Kerangka teori
Agar penulisan lebih mudah dalam melakukan kegiatan penelitian
ini, maka perlu ada kerangka berpikir sebagai acuan yang mencegah
terjadinya penyimpangan terhadap obyek penelitian dan meluasnya
pembahasan kearah yang tidak signifikan .
Dalam kehidupan bermasyarakat hukum berperan sebagai control
sosial. Kontrol sosial berfungsi membentuk kaidah baru yang
menggantikan lama. Kontrol sosial berisi norma-norma yang berasal dari
pihak yang mempunyai kekuasaan dan wewenang formal. Dalam
pelaksanaannya akan dilakukan oleh penegak hukum.
9
Perlu ditegaskan bahwa Hukum yang harus ditegakan pada intinya
tidak hanya norma atau aturan itu sendiri, tetapi juga nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, untuk menemukan kebenaran dan keadialan.
Dalam Syariat Islam, memandang semua manusia sama dalam hal
kewajiban mematuhi hukum dan tanggung jawabnya atas pelangaran
terhadapnya. Hukum-hukum yang disebutkan dalam Al-quran bersifat
umum, tidak membeda-bedakan antara satu kelompok dengan kelompok
yang lainnya. Dalam Al-Quran dijelaskan:
ذي القسب ويىه عه الفحشاء و وإيتائ ناان هللا يـأمسبالعدل واإلحس
7 سون.عظكم لعلكم ترك بغ يالمىكس و ال
Dalam ayat lain juga dijelaskan:
إن هللا يأمسكم أن تؤدوا الماوات إل أهلها وإذا حكمتم بيه الىاس أن
(85) .إن هللا كان سميعا بصيسا تحكمىا بالعدل إن هللا وعما يعظكم به8
Adapun hukuman merupakan balasan yang setimpal atas
perbuatan pelaku kejahatan yang mengakibatkan lembaga, organisasi dan
orang lain menjadi korban akibat perbuatannya. Dalam ungkapan lain,
hukuman merupakan penimpaan derita dan kesengsaraan bagi pelaku
kejahatan sebagai balasan dari apa yang telah diperbuatnya kepada orang
7 Qs. An-Nahl (16):90)Solo: Qomari,2004) hlm.22
8 An-Nisa’ (4) : 58, disebutkan juga dalam Al-Maidah (5) : 42 وان حكمثم فاحكم بيىهم با لقسط ” Dan jika
kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara kamu dengan adil”
10
lain atau balasan yang diterima sipelaku akibat pelanggaran perintah
syara’. Seperti yang diungkapkan oleh Abdul Qodir Audah memberikan
definisi hukuman sebagai berikut:9
العقىبة هي الجزاء المقسزلمصلحةالجمعة عل عصيان الشازع
Dalam bahasa Indonesia, hukuman diartikan sebagai siksa dan
sebagainya” atau keputusan yang di jatuhkan oleh hakim. Menurut sudarto
seperti yang dikutip oleh Mustafa Abdullah dan ruben Ahmad, pengertian
pidana adalah penderitaan yang sengaja di berikan kepada orang yang
melakukan perbuatan memenuhi syarat tetentu. Sedangkan menurut
roeslan saleh yang juga dikutip oleh Mustafa Abdullah, pidana adalah
reaksi atas delik dan berwujud suatu nestapa yang dengan sengaja
ditimpakan Negara pada pembuat delik itu.10
Kemudian dalam Al-quran Q.s.)5( Al-Maidah 38-39, dijelaskan
bahwa, janganlah kalian melebihi batas-batas hukum yang telah
kutetapkan baik berkenaan dengan mencuri maupun dosa-dosa lainya. .11
Potong tangan itu merupakan siksaan dunia yang Dia tetapkan bagi
pencuri berdasarkan kehulungan ilmuNya yang mengandung kemaslahatan
bagi kalian dan bagi mereka.12
9 Rahmat hakim, Hukum Pidana Islam , (Cet.1 CV pustaka setia 2000), hlm. 59
10
Ahmad Wardi Muslih, Pengantar Dan Asas Hukum Pidan Islam, (Jakarta: sinar grafika, 2004), hlm.136
11 Hidayah, Nilai-Nilai Keadilan Dalam Qisas Dan Diyat, skripi IAIN sunan kalijaga 2003. Hlm 14
12 K.h.q. Shaleh, Ayat-Ayat Hukum, CV.(Diponegoro Bandung, 1990) hlm.148.
11
Dalam hukum yang berlaku di Indonesia hakim wajib mengatasi
segala hambatan dan rintangan untuk mencapai peradilan yang adil baik
berupa teknis maupun yuridis. Hambatan teknis diatasi dengan
kebijakasanaan hakim sesuai dengan kewenagan, sedangkan hambatan
yuridis hakim karena dinilai akan menghambat dan menghalangi
objektifitas hakim atau jalannya peradilan. Hakim berhak menghentikan
jalannnya peradilan bila terdapat kejanggalan terhadap proses jalannya
peradilan.
Dalam tulisan ini penulis menampilkan teori hukum responsif.
Teori hukum responsif adalah teori hukum yang memuat pandangan kritis,
yang berpandangan bahwa hukum merupakan cara mencapai tujuan.
Hukum responsif berorientasi pada hasil dan tujuan-tujuan yang akan
dicapai diluar hukum. Dalam hukum responsif, tatanan hukum
dinegosiasikan, bukan kemenangan melalui subbordinasi. Model hukum
responsif menyatakan tidak sepakat terhadap doktrin yang dianggap
sebagai interprestasi yang baku dan tidak fleksibel. Dalam teori ini juga
ditandai dengan kapasitas beradaptasi yang bertanggung jawab dan selektif
dengan menganggap tekanan-tekanan sosial sebagai sumber pengetahuan
dan kesempatan untuk melakukan koreksi diri dan merupakan bentuk dari
realisme hukum yang responsif terhadap kebutuhan sosial, tidak sekedar
mempertahankan prosedur hukum.13
13Muh.Bachrul Ulum, Menuju Penegakan Hukum Yang Lebih Berkeadilan dan Responsif,” Al-
Manahij , Vol.No.6, Januari – Juni 2010, hlm.113.
12
F. Metode penelitian
Dalam setiap kegiatan ilmiah, diperlukan sebuah metode yang
sesuai dengan obyek yang dikaji. Dalam Metode ini merupakan cara
bertindak dan mengerjakan sesuatu agar kegiatan penelitian dapat
terlaksana secara terarah untuk mendapatkan hasil yang optimal dan
memuaskan.
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian pustaka (Library
Research) terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder hasil
kajian dipaparkan secara lengkap dan jelas sistem sebagai karya ilmiah.
Sumber data tersebut diperoleh dan dikumpulkan dari bahan hukum
sebagai berikut:
2. Bahan hukum primer
Adalah data yang diperoleh dari sumber aslinya, memuat segala
keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun dari
hukum Islam penyusun mengambil sumber dari Hadist dan Al-qu’ran.
Sedangkan dari hukum positif diambil dari undang-undang.
3. Bahan hukum sekunder
Adalah data yang diambil dari sumber-sumber yang bukan aslinya,
memuat segala keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penelitian
ini. Bahan hukum yang diamabil dalam penyusunan sekripsi ini adalah
13
dari ilmu Ushul fiqh. Adapun dari hukum positif adalah dari pendapat para
ahli yang di susun kedalam suatu buku. Media masa atau yang di peroleh
melalui interview jika di perlukan.
4. Bahan hukum tersier
Adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk ataupun
penjelasan terhadap hukum primer dan sekunder seperti makalah, kamus,
ensiklopedi, majalah maupun surat kabar yang ada hubungannya dengan
topik yang dibahas dalam skripsi.14
5. Pendekatan penelitian
Pendeketan yang digunakan dalam penyusun skripsi ini adalah
pendekatan analisis. Pada dasarnya pendekatan ini adalah untuk
menganalisis pengertian hukum, asas hukum, kaidah hukum, sistem
hukum, dan berbagai kosep yuridis. Misalnya konsep yuridis tentang
subyek hukum, obyek hukum, hak milik, perkawinan, perikatan, hubungan
kerja, jual beli, prestasi dan wanprestasi. Kemudian mengunakan
pendekatan yuridis normatif Artinya pendekatan tersebut dilakukan
melihat undang-undang yang berkaitan dengan pokok masalah
penyususnan skripsi ini yang berlaku di Indonesia serta pendekatan
dengan tolak ukur penelitian penelitian norma agama melalui teks-teks,
baik itu dari Al Qur’an maupun Hadist. Serta buku-buku lain sebagai
pemberi norma terhadap masalah yang menjadi pembahasan. Melalui
14 Soejono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, ( jakarta: raja grafindo perseda)
14
metode ini diharapkan dapat memperjelas fungsi dan peran hukum Islam
dalam membangun hukum nasional baik materi maupun spiritual.
6. Tehnik analisis data
Setelah data tersebut terkumpul, kemudian dianalisis secara
komulatif, yaitu digambarkan dijabarkan dengan kata-kata dan kalimat
terpisah-pisah menurut kategorinya untuk memperoleh kesimpulan.
Sedangkan pola berpikir yang digunakan adalah penyusunan sekripsi ini
adalah deduktif yakni proses analisa yang berangkat dari misi dan gaya
pemikiran yang sifatnya umum atau pola pikir yang diambil berdasarkan
data umum, untuk kemudian diaplikasikan kepada kesimpulan yang
besifat khusus setelah terlebih dahulu dilakukan kategorisasi15
, metode ini
digunakan menyoroti putusan yang di berlakukan kepada pelaku tindak
pidana baik menurut KUHP dan hukum Islam. Dalam hal ini hukum Islam
dijadikan patokan untuk menilai fenomena keadilannya.
15 Sutrisno Hadi, Metodelogi Riset, (yogyakarta: yaysan penerbit fak. Psikologi UGM, 1980), hlm
42
15
G. Sistematika pembahasan
Secara garis besar, penyusun membagi skripsi ini kedalam tiga
bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup.
Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:
Bab pertama, pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah
yang kemudian dirumuskan pokok masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, telaah pustaka yag menguraikan beberapa kajian terdahulu
baik berupa buku-buku atau kitab-kitab atau artikel, kamus, ensiklopedi
yang ada relefansiya dengan pembahasan yang dapat dijadikan pedoman
bagi penelusuran penelitian ini, selanjutnya disusul dengan pembahasan
kerangka teoritik baik dari hukum pidana Islam maupun hukum pidana
positif, kemudian dilanjutkan dengan metode yang digunakan dalam
penelitian dan kemudian diakhiri dengan sistematika pembahasan.
Bab kedua, pembahasan ini memfokuskan pada, penggalian data
tentang tinjauan hukum Islam mengenai asas-asas hukuman yang
berkaitan dengan pemidanaan.
Bab ketiga, akan dibahas mengenai tinjauan secara umum tentang
pemberlakuan hukum terhadap kaum kaya dan miskin dan persoalan-
persoalan hukum di Indonesia yang meliputi potret peradilan di Indonesia,
diskriminasi antara cita-cita, kasus-kasus controversial.
Bab keempat, bagian ini merupakan analisis terhadap diskriminasi
dengan memuat faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan perspektif
16
hukum pidana Islam terhadap diskriminasi dalam kasus pencurian dan
korupsi .
Pada bagian penutup terletak pada bab kelima, pada bab ini berisi
kesimpulan yang merupakan sebagai jawaban atas pokok permasalahan
yang menjadi fokus setudi penelitian dan telah diajukan dalam bab
pendahuluan.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahapan demi tahapan telah peneliti lalui untuk mewujudkan hasil
yang ilmiah dalam penelitian ini, berawal dari deskripsi penerpan hukum
di Indonesia, faktor-faktor yang menyebabkan diskriminasi, dan prespektif
hukum Islam terhadap diskriminasi penerapan hukum di Indonesia. Maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor penyebab adanya diskriminasi hukum di Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi hukum yang menyebabkan
sulitnya teciptanya hukum yang adil dan diskriminasi yang cenderung
dirasakan oleh kaum miskin, dalam tinjauan pada kasus-kasus korupsi dan
pencurian di Indonesia setidaknya terdapat berberapa faktor yaitu:
a. Mafia peradilan.
b. Peradilan yang mengunakan sistem liberal.
c. Intervensi pempinan.
d. Kontrol masyarakat rendah.
e. Sistem penegakan hukum yang menggunakan konsep target
pencapaian.
f. Pengacara yang tidak jujur terhadap keadilan.
86
Dilihat dari pandangan Islam, faktor-faktor tersebut bukan
merupakan sebab hapusnya pertanggungjawaban pidana, namun
merupakan perbuatan yang menyebabkan hukum itu tidak sesuai dengan
ketentuannya, yang menjadikan tidak terciptanya keadilan dan
kemaslahatan.
2. Perspektif hukum Islam terhadap diskriminasi yang terdapat di
Indonesia.
Berdasarkan analisis kasus-kasus korupsi dan pencurian di
Indonesia seperti kasus-kasus yang tercantum dalam BAB III penulis
menilai terdapat diskriminasi antara si kaya dansimiskin. Telihat pada
kasus korupsi yang kasusnya sama dengan beban hukumannya berbeda.
Kemudian juga, kasus korupsi di hukum lebihringan,walaupun jumlah
rupiahnya lebih besardibandingkan dengan kasus pencurian yang
dilakukan oleh si miskin yang motifnya adalah karena keterpaksaan.
Kemudian si miskin hukumanya lebih berat padahal kasusnya lebihringan.
Dalam hukum pidana Islam tentang hal ini Islam mengajarkan bahwa
semua orang mendapatperlakuan yang sama dan sederajat dalam hukum,
tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kaya dan miskin.
B. Saran saran
1. Penulis menyarankan untuk memasukan hukum islam dalam
penyusunan undang-undang di Indonesia dan ahli-ahli hukum pidana
islam juga harus ikut andil dalam menyusun undang-undang. Karena
87
penulis yakin hal itu akan memperbaik ihukum positif indonesia yang
diskriminasi.
2. Hakim dalam memutuskan perlubersifat progresif artinya hakim
berani keluar dari mainstream pemikiran absolutism hukum dan keluar
dari undang-undang yang serba formal procedural dan teknikal yang
pada dasanya hanya melupakan sisi kebenaran material, keadilan
subtansial dan kemanusian. Hakim mempunyai terobosan hukum
memberikan putusan yang mempunyai visi pemikiran kedepan
berdasarkan keadilan lebih mengedepankan kepentingan manusia.
3. Sebaiknya penegak hukum yang telah diangakat, di beritanggung
jawab, amanah, kewenangan menghukum, merekamemiliki jiwa yang
besar, melihat seperti contoh Shahabat Abubakar Shiddiq ketika di
tetapkan sebagai khalifah. Pertama beliaumengakui kekurangannya
secara jujur tanpa mempertimbangkan harga diri dan kewibawaannya.
Hal inidapat di pahami dari pidato Abu Bakar ketika itu“ saya telah
diberi kekuasaan kewenangan atas kalian” kata abu bakar, “padahal
saya bukan orang yang terbaik.
4. Bagaimana pun juga menurut penulis, untuk kasus korupsi dan
pencurian akan bisa dirasa adil jika hal itu mengikuti hukum pidana
Islam.
5. Sosial budaya Indonesia perlu mendapat perhatian untuk menyongsong
jiwa yang mandiri dan tidak kalah penting untuk membentuk
masyarakat yang disiplin ,taat pada hukum.
88
6. Untuk menciptakan penegak hukum yang handal dan jujur, perlu
adanya saringan ketat terhadap kader-kader baru. Bisa dengan melihat
notabene kader-kader baru seperti dilihat dari pendidikan, organisasi,
kualitas agamanya. Misalnya kader yang notabenenya adalah santri
pondok pesantren atau berangkat dari universitas islam.
89
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qu’ran :
Maraghi, al-Ahmad Musthafa, , Tafsir al-Maraghi (Penerjemah ; Bahrun Abu
Bakar, Lc., Drs., Hery Noer Aly), Juz V Semarang: CV. Toha Putra,
1974.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahnya “Al-Majid”,
Surabaya: CV. Ramsa Putra, tt.
Kelompok Fiqih :
Abdul Aziz, Ensiklopedi hukum Islam, dahlan (ed) “adill” Jakarta:PT Ikhtiar Baru
Van hoeve, 1997.
Abd al-Qadir Audah, At-Tasyri Al-Jinayai Al-Islami, Darul kitab bairut: Dal al
fikr,1963.
Muslih, Ahmad Wardi, Pengantara Dan Asas Hukum Pidana Islam Fikih
Jinayah, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.
Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Ahmad Rafiq, Pembaruan Hukum Islam di Indonesia, Yogyakarta: Gema Media,
2001.
Ahmad Dzajuli, Fiqh Jinayah; Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam,
Jakarta: Raja Gratindo Persada, 1996.
Alim Muhamad, Asas Hukum Modern Dalam Hukum Islam, mahkamah konstitusi
Ri jalan medan merdeka barat No.6 volume 17 No. jakarta pusat: 1juni
2010.
Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Logos, 1998.
Hakim, Rahmat. Hukum Pidan Islam( Fiki Jinayah) ,CV Pustaka setia: 2000
Haliman, Hukum Pidana Syariat Islam Menurut Ahlisunah, Jakarta: Bulan
Bintang, 1971.
Hidayah, Nilai-Nilai Keadilan Dalam Qisas Dan Diyat, skripi IAIN sunan
kalijaga: 2003.
H.ahmad wardi, Pengantar Dan Asas Hukum Pidana Islam Fikih Jinayah, sinar
grafika cet 1 Jakarta: 2004,
90
Hakim, H. Rahmat. Hukum Pidan Islam( Fiki Jinayah) ,CV Pustaka setia: 2000
Kusumohamidjojo, budiono. filsafat hukum Islam problemalika ktertiban yang
adil, jakarta: PT. Grasindo 2004.
Makhrus munajat,FIkih jinayah ( hukum pidan Islam), Pesantren Nawesea Press:
2010.
Nur siti maemunah, Penerapan Sanksi Hukuman Pencurian Menurut Syafi’iyah
Dan Hanafiayah, skripsi fakultas syariah IAIN Sunan Kalijaga: 2002.
Rahman, Asjmuni „Abd al-,Qaidah-Qaidah Fiqh, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Rahmat hakim, Hukum Pidana Islam , Pustaka Setia: 2000.
Lain-lain :
Adi Sulistiono, Krisis Lembaga Peradilan Di Indonesia, LPP UNS dan UPT
Penerbiatan UNS prees, 2006.
Amir syamsuddin, Intergasi Penegak Hukum, Jakarta: Pt. kompas media
nusantara: juni 2008 .
Ali Muhamad, Daud. Hukum Islam Pengantar Ilamu Hukum Adan Tata Hukum
di Indonesia.tt.
Ahad syafi‟I , Problem Pengembagan Kreatifitas Hakim, “ Al-Manahij”, Vol.3.
No.2 juli desember 2009, hlm 240.
Adi Sulistiono, Krisis lembaga peradilan di indonesia, surakarta:cetakan 1
Universitas Sebelas Maret: 2006.
A.Mukti Arto, Mencari Keadilan, pustaka pelajar(IKAPI: 2001). hlm.37
KORAN, republika senin, 23 april 2012.
Bagir manan, Sistim Perarilan Berwibawa, Yogyakarta: UII Press, 2005.
Bulletin komisi yudisial, , Jalan Terjal Penegakan Supermasi Hukum. Vol.IV
No.1 Diskusi Kerjasama Ky Dn Uii : 2009.
Buletin Komisiyudisial, Pradilan Bersih Untuk Keadilan Sosial, Vol, IV No.
1agustus: 2009
Beny bosu, Bukum Pintar Peradilan, Surabaya Indonesia: Usaha Nasional, 1995.
Harjono Anwar, Hukum Islam Keleluasaan Dan Keadilannya, Jakarta: Bulan
Bintang, 1968.
91
Ibrahim malik. Penegakan Supremasi Hukum Di Indonesia Pemikiran Reflektif
Tentang Merosotnya Wibawa Hukum, Asy-Asyari’ah No. 8 Th. 2001.
Jurnal Legislasi Indonesia, prospek penegkan hukum di indonesia Vol 7 No. 3 –
Oktober 2010 .
Kelsen, Hans. Teori Umum Tentang Hukum Dan Negara. Bandung: Nusa Media,
2010.
Muh.Bachrul Ulum, Menuju Penegakan Hukum Yang Lebih Berkeadilan dan
Responsif, Al- Manahij , Vol.No.6, Januari – Juni 2010.
Muhamad tahir asyhari, Negara Hukum Suatu Setudi Tentang Prinsip-Prinsipnya,
Pernada Media, 2004.
Mahrus ali, Hukum Pidana Korupsi Di Indonesia, UII prees yogyakrata: juli 2011.
Obral Vonis Bebas Tempo 9 oktober 2011.
Nawawi, arif, barda. Masalah Kebijakan Hukum Dan Kebijakan Pidana Dalam
Penyalahgunaan Kejaatan, Kencana Media Group: 2007.
Pos 2 april 1994 hlm IV
Raharjo, satjipto. Penegakan Hukum Suatu Tujuan Sosiologi, Yogyakarta : Genta
Publising, 2009.
Subekti dan tjitrosudiboyo, kamus hukum, jakarta: pradaya paramita, 1969.
Satjipto raharjo,Ilmu hukum. Bandung:alumni, 1986.
Siregar, Bismar, Hukum hakim dan keadilan tuhan, jakarta: Gema Insani Pers,
1995.
Sunggono, Bambang , Metodelogi Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo
2003.
Soejono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, jakarta: raja grafindo perseda
1987.
Sutrisno Hadi, Metodelogi Riset, yogyakarta: yaysan penerbit fak. Psikologi
UGM, 1980.
Subekti dan Tjitrosudiboyo, kamus hukum, jakarta: pradaya paramita, 1969.
Syfingi, Ahmad. Problem Pengembngan Kreativitas Hakim Di Tenga Intervensi
Kekuasaan Dan Mafia Peradilan, al-manahij, Vol 3 No.2 desemmber:
2009.
Suyanto Bagong, Perangakap Kemskinan Dan Model Pemberdayaan Masyarakat
Miskin, jurnal dialog kebijakan public” , No. 3 Nov tahun: 2008.
92
Mukti A. Arto, Mencari Keadilan (Kritik Solusi Teradap Praktek Hukum Perdata
Di Indonesia), Yogyakarta: pustaka pelajar 2001.
Soelindarmi, Kumpulan Putusan Kontraversial Dari Hakim/Majlis Kotraversial,
UII press, Yogyakarta, dikutip dari soeldarmi(wakil ketuaPN sleman),
sering dituding akim kontraversial, harian bernas, senin pon 3 desember
2001.
Amir syamsudin, Intregritas Penegak Hukum, Jakarta: kompas 2008
Indah wahyuni, Konsisitensi Penegakan Hukum, “” (jakarta: Republika halaman
VI kolom 324 mei 1994).
Indah wahyuni, konsisitensi penegakan hukum, jakarta ;republika24 mei 1994.
http// Putusan.mahkamah agung .go.id
E.A pamungkas, Peradilan Sesat Membongkar Kesesatan Hukum Di Indonesia,
Navila Idea, (Yogyakarta:2010).
Mahrus ali, Hukum Pidana Korupsi Di Indonesia, Yogyakarta: UII press 2001.
M. Bahrul Ulum, “Menuju Hukum Yang Lebih Berkeadilan dan Responsif”,
dalam “Jurnal Al-Manahij”, Vol. 4 Januari-Juni 2010, hlm.113.
Kompas, Matinya Keadilan Bagi Rakyat Kecil, jum at 6 Januari 2012 Kolom 1
Jurnal legislasi vol.7 No.3 oktober 2010, hlm 443
Amir syamsudin, Intregritas Penegak Hukum, (Jakarta: Kompas 2008.
Sapjito Raharjo, Sisi Lain Hukum Di Indonesia (Jakarta: kompas, 2003.
Baharudin lopa, Kejahatan Korupsi Dan Penegakan Hukum, (Jakarta: Penerbit
Kompas 2001.
Bagir Manan, Sistem Peradilan Berwibawa, Yogyakarta: UUI PRES, 2005.
Amir Syamsuddin, Intergasi Penegak Hukum, Jakarta: Pt. Kompas Media
Nusantara, juni 2008
Laode Ida, Negara Mafia, Yogyakarta: Galang Prees), 2010.
H.Dawud Ali, Hukum Islam, Jakarta: rajawali prees, 1996.
93
Afifudin Muhajir, Sekilas Pandangan Fiq Tentang Korupsi, “Korupsi Di Negri
Kaum Beragama” (Jakarta:P3M(perhimpunan, pengembngan,pesantren
dan masyarakat) 2004.
Afifudin Muhajir, Sekilas Pandangan Fiqh Tentang Korupsi, “Korupsi Di Negri
Kaum Beragama” (Jakarta: P3Mperhimpunan, pengembngan,pesantren
dan masyarakat 2004.
Ahmad baidowi, Pembertasan Korupsi Dalam Perepektif Islam, Jurnal Ilmu
Ushuludin Vol.10 No.2 juli 2009.
Muhamad nahban, sanksi pencurian dalam prespektif ksiologi hukum Islam,
Yogyakarta: jinayah siasah fakutas syariah UIN suka, 2007.
pasal 1 ayat 3 uud nomor 39 tahun 1999.
Ahmad wardi muslih, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fikih Jinayah,
sinar grafika cetakan I,tt.
I
LAMPIRAN 1
TERJEMAHAN AL-QUR’AN DAN HADIS
NO HALAMAN FN TERJEMAHAN
BAB I
1. 9 7 Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan,
2 9 8 Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
3. 10 9 Hukuman adalah pembalasan ataspelanggaran perintah
syara‟ yang ditetapkan untuk kemaslahatan masyarakat.
BAB II
4. 18 2 Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota,
sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul
yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan
tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota;
kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan
kezaliman.
II
5. 18 3 Tidak berlaku surut pada hukum Islam
6. 21 6 Hai orang orang yng beriman hendaknya kamu
menjadi manusia yang lurus karena allah, menjadi
saksi yang adil dan janganlah kebencianmu
terhadap kaum menyebabkan kamu tidak adil.
Bersikaplah adil, karena dail itu dekat dengan
takwa dan bertakwalah kepada allah karena
sesungguhnya allah sangat mengetahui yang kamu
lakukan.
7. 20 5 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
8 21 6 Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi
karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361]
kaya ataupun
miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
III
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan.
9 21 6 Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi
karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361]
kaya ataupun
miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar
balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan.
10 27 16 Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang
serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat
baik[1345]
maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang
zalim.
11. 29
17 Laki-laki dan perempuan yang mencuri potonglah
tangan keduanya sebagai pembalasan bagi yang
mereka kerjakan dan sebgai siksaan dari allah. Dan
allah maha perkasa lagi maha bijaksana.
IV
BAB IV
12 79 9 Pentasarufan imam terhadap rakyatnya haruslah
berdasarkan atas kemaslahatan
13 80 12 Laki-laki dan perempuan yang mencuri potonglah
tangan keduanya sebagai pembalasan bagi apa
yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
allah. Dan allah maha perkasa lagi maha bijaksan.
14 83 17 Dari Aisyah ra, bahwa kaum kurais telah
dihebohkan oleh suatu peristiwa wanita
makhzumiah yang melakukan pencurian. Salah
seorang dari mereka bertanya, siapa yang
menghadap kepada rasullullah saw untuk
membicarakan masalah ini? Mereka berkata; tidak
ada yang berani kecuali usamah kesayangan
rasullullah saw. Kemudian rasullullah bersabda:
apakah engakau mengadakan pembelaan terhadap
salah satu ketenteuan allah? Rasullullah kemudian
berdiri dan berpidato dan akirnya mengatakan,
sesungguhnya hancurnya orang orang sebelum
kamu adalah karena apabila diantara mereka
terdapat bangsawan yang mencuri, merka tidak
V
menghukumnya. Apabila pencuri itu orang yang
lemah mereka baru melaksanakan hukuman. Demi
allah andaikata Fatimah anak muhamad mencuri
saya pasti memotong tangannya.(HR Al-bukhari)
VI
LAMPIRAN II
BIOGRAFI ULAMA DAN TOKOH
Abu dawud
Nama lengkapnya adalah sulaiman Ibnu Al-asy‟as Al-azli Al-sijistani
beliu dilairkan di perkampungan sijistan dekat Basrah, untuk mendalami ilmu
beliau pergi keHijaz, Syam, Irak, Iran, dankhurasan. Beliau menyusun kita bas-
sunan yang lebih dikenal dengan sunan abu dawud.
Al- Imām Asy- Syāfi’ῑ
Namanya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Iddris bin Abbas bin
Usman bin Syafi‟i, lahir pada bulan Rajab tahun 105 H di suatu desa Gazza, di
daerah pantai selatan Palestina. Ayahnya telah meninggal dunia sejak ia kecil,
Ibunya bernama Fatimah binti „Abdullah al-Azzidiyah, ia sebenarnya senang
mempelajari fiqh. Karena keuletan dan kecerdasan akalnya, Ia diberi gelar
Mujjadid dalam abad ke-2 H setelah Khalifah „Umar bin Abdul Aziz di abad ke-1
H. Pada usia antara 8-9 tahun sudah hafal kitab suci al-Qur‟an 30 juz.
Gurunya yang pertama adalah Muslim Khalid az-Zanji di Mekkah,
sedangkan yang di Madinah adalah Imam Malik Ibn Anas. Di Irak ia berguru
kepada Muhammad Ibn al-Hasan (murid Imam Abu Hanafi). Guru Imam Syafi‟i
sangat banyak dan dari berbagai aliran. Ia berkeinginan menyatukan ilmu fiqh
orang Madinah dengan ilmu fiqh orang Irak atau antara ilmu fiqh yang banyak
berdasarkan penyesuaian dengan akal.
Keadaan tersebut di atas yang menuntun as-Syafi‟i untuk membentuk
prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum. Dan disinyalir sebagai kitab Ushul Fiqh
pertama kali. Diantara kitab-kitab karangan Imam Syafi‟i yang tersohor ialah ar-
Risalah al-Qadimah wa al-Jadidah dan kitab al-Umm. Imam Syafi‟i datang ke
Mesir pada tahun 199 H atau 815 M, pada awal masa Khalifah al-Ma‟mun.
Kemudian ia kembali ke Bagdad dan bermukim di sana selama sebulan, lalu
kembali ke Mesir. Ia tinggal di sana sampai akhir hayatnya pada tahun 204 H atau
820 M, pada malam jum‟at tanggal 29 Rajab dengan usia 54 tahun, jenazah
diberangkatkan pada hari jum‟at sore menuju pekuburan Bani Zahrah di Qarafah
Sugra di kota Kairo didekat Masjid Yazar (Mesir).
‘Abdul al- Qadir ‘Awdah
Beliau melakukan suatu terobosan besar menembus sistem hukum
konvensional dengan hujahnya yang tajam dan pikiran yang cemerlang. Beliau
berupaya menjadikan hukum Islam sebagai sandaran hukum konvensional. Beliau
lahir pada 1906 M (1324 H) di Mesir dan wafat 1954 M (1374 H) dalam usia 48
tahun. Al-Ustadz Abdul Qadir Audah (almarhum) adalah seorang putera Mesir
yang hidupnya sangat sederhana, tidak suka hidup mewah dan hatinya sangat
bersih. Semasa mudanya hatinya sudah bergejolak anti terhadap kemungkaran
(kejahatan/kezaliman) dan kemaksiatan. Begitulah sejak ia masih di bangku
VII
sekolah. Pada tahun 1930 Ia keluar dari Kuliyatul Huquq (Fakultas Hukum) dan
beliaulah satu-satunya lulusan fakultas tersebut yang langsung diangkat sebagai
anggota parlemen dan merangkap sebagai hakim di pemerintahan Mesir.
Perhatiannya pada bidang hukum lebih besar, oleh karena itu meskipun ia sebagai
anggota parlemen, namun waktunya selalu dipergunakan untuk mendamaikan
segala persengketaan yang terjadi. Di parlemen beliau bertemu dengan Ustadz
Hasan Albanna anggota parlemen dari provinsi Ismailiyah. Fikirannya selalu ada
persamaan, yaitu daulah Islamiyah sebagai cita-citanya.
Sebagai hakim, Abdul Qadir Audah terkenal sebagai orang yang berani
dalam kebenaran dan selalu konsekuen terhadap segala perkataan dan perbuatan.
Maka pada suatu ketika pernah diajukan padanya perkara Ikhwanul Muslimun
dengan pihak pemerintah dengan tegas ia menyatakan, memutuskan bahwa
pelarangan terhadap Ikhwanul Muslimun adalah salah, tidak berdasar hukum, oleh
karena itu Ikhwanul Muslimun berhak hidup.
al-imam as-suyuti
Nama lengkapnya adalah abu al-fadl abdurraman bin abi bakr muhamad
jalaludin Al-Khudairi al-syafi‟i, beliau dilahirkan di kairo pada tahun 1455 m 849
h. karya yang terkenal adalah Al-Itqon Fi‟ulum Al Qur‟an, Al-Nuqul fi Ashbah
wa Nuzul, beliau menghimpun hadis nabi muhamad dalam Al-jami‟ Al saqir fi al-
hadis Al-basir An-nazir dan Al-Khasais Al-qubro. dalam bidang fiqih karyannya
adalah al-ashbah al-nazir. kemudian sebua kitab besar yang menghimpun empat
belas cabang ilmu pengetahuan yang diberi nama Al-aqwal Al-muhamad li‟ulum
al-jamaah, Imam suyuti wafat 17 oktober 1505 (18 jumadil awal 911 H).
VIII
LAMPIRAN III
CURRICULUM CITAE
Nama : Khabib Abdullah
Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 17 Juli 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Asal : DesaSidomoro RT 03/05,
Kecamatan buluspesantrenKabupaten kebumen,
Jawa Tengah, 54391.
Alamat Yogyakarta : PP.AL-luqmaniah Jl.Babaran Gg. cemani 759-
kalangan umbulharjo yogyakarta 55161
Nama Orang Tua
Ayah : Pono
Ibu : Sakwanah
Pekerjaan Orang Tua : PNS
Alamat Orang Tua : DesaSidomoro RT 03/05,
Kecamatan buluspesantrenKabupaten kebumen,
Jawa Tengah, 54391.Pendidikan
1. SDN II Sidomoro(1994-2001)
2. MTsN II Kebumen (2001/2004)
3. SMK Ma‟arif 4 kebumen (2004/2007)
4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (Fakultas Syari‟ah dan Hukum, Jurusan
Jinayah Siyasah, tahun akademik 2008)
Yogyakarta, 1 juni 2012
Khabib Abdullah