DISENTRI

12
DISENTRI

description

hi

Transcript of DISENTRI

Page 1: DISENTRI

DISENTRI

Page 2: DISENTRI

CAKUPAN DEFINISI ETIOLOGI PATOFISIOLOGI MANIFESTASI KLINIS DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN PROGNOSIS KESIMPULAN

Page 3: DISENTRI

DEFINISI Disentri merupakan suatu infeksi

yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni: 1) sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus, 2) diare, dan 3) tinja mengandung darah dan lendir

Page 4: DISENTRI

ETIOLOGI Penyebab dari disentri ada 2 macam yaitu

akibat bakteri dan amoeba/parasit.

Disentri akibat bakteri disebut Shigelosis, sedangkan akibat amoeba disebut Amebiasis.

Shigelosis diakibatkan oleh bakteri S. dysenteriae, S. flexneri, S. boydii, dan S. sonnei.

Sedangkan amebiasis disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica

Page 5: DISENTRI

PATOFISIOLOGI Pada shigelosis :

Pada amebiasis :

Makanan

Invasi dari Bakteri Shigella sp. ke

dalam epitel usus besar

Terjadi kerusakan pada mukosa usus yang

menyebabkan perdarahan dan feses

berlendir

Produksi enterotoksin atau

sitotoksin oleh bakteri Shigella sp.

Menyebabkan inflamasi dan

nekrosis pada usus besar

Page 6: DISENTRI

MANIFESTASI KLINIS Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa

terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja.

Pada fase awal pasien mengeluh nyeri perut bawah, diare disertai demam. Selanjutnya diare berkurang tetapi tinja masih mengandung darah dan lendir, tenesmus, dan nafsu makan menurun

Pada amebiasis gejala awal ditemukan perut kembung pada pasien, timbul diare 4-5 kali sehari, tinja berbau busuk, dan sering dijumpai tinja bercampur darah dan lendir. Pada derajat yang berat sering dijumpai hepatomegali dan frekuensi diare lebih dari 15 kali sehari.

Page 7: DISENTRI

DIAGNOSIS Untuk dapat mendiagnosis penyakit disentri, dapat

dilakukan anamnesis ciri khas dari infeksi bakteri penyebab disentri setelah itu dapat dilakukan pemeriksaan fisik dan yang paling penting harus melakukan pemeriksaan penunjang.

Pada Shigellosis pemeriksaaan penunjang yang dianjurkan:

1. Pemeriksaan Tinja

2. Sigmoidoskopi

3. Polimerase Chain Reaction (PCR) Pada Amebiasis pemeriksaan penunjang yang dianjurkan :

1. Pemeriksaan Tinja

2. Sigmoidoskopi dan Kolonoskopi

3. Rontgen Kolon

4. Pemeriksaan Uji Serologi

Page 8: DISENTRI

PENATALAKSANAAN Terapi oral rehidrasi merupakan pengobatan

yang dikembangkan WHO untuk mengatasi diare akut apapun etiologi dari penyakitnya.

Untuk pengobatan shigelosis: Pada anak-anak, dapat diberikan antibiotik azithromycin, 10 mg/kg/hari untuk sekali dosis selama 3 hari atau ceftriaxone, 50 mg/kg/hari diberikan 1 kali sehari selama 3 hari. Dewasa dapat diberikan ciprofloxacin, 750 mg 1 kali sehari selama 3 hari atau azithromycin, 500 mg sekali sehari selama 3 hari

Page 9: DISENTRI

Pengobatan Amebiasis : pada anak dapat diberikan Metronidazole 35–50 mg/kg/hari dibagi 3 dosis selama 7–10 hari

Amebiasis intestinal ringan atau sedang pada dewasa diberikan tetrasiklin 500 mg empat kali selama 5 hari. Amebiasis intestinal berat, menggunakan 3 obat : Metronidazol 750 mg tiga kali sehari selama 5-10 hari, tetrasiklin 500 mg empat kali selama 5 hari, dan emetin 1 mg/kgBB/hari/IM selama 10 hari.

Page 10: DISENTRI

PROGNOSIS Prognosis ditentukan dari berat ringannya

penyakit, diagnosis dan pengobatan dini yang tepat serta kepekaan amuba terhadap obat yang diberikan. Pada umumnya prognosis amebiasis adalah baik terutama pada kasus tanpa komplikasi. Prognosis yang kurang baik adalah abses otak amuba. Pada shigelosis bentuk yang berat, angka kematian tinggi kecuali bila mendapatkan pengobatan dini.

Page 11: DISENTRI

KESIMPULAN Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang

ditandai dengan sakit perut dan buang air besar encer yang bercampur lendir dan darah.

Etiologi dari disentri ada 2, yaitu disenstri basiler yang disebabkan oleh Shigella,sp dan disentri amuba yang disebabkan oleh Entamoeba hystolitica.

Manifestasi klinis disentri basiler berupa diare berlendir, alkalis, tinja kecil-kecil dan banyak, darah dan tenesmus serta bila tinja berbentuk dilapisi lendir. Manifestasi klinis disentri amoeba berupa tinja biasanya besar, asam, berdarah dan tenesmus jarang.

Diagnosis dari disentri dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Pengobatan dari disentri yang pertama diberikan rehidrasi cairan setelah itu dapat diberikan antibiotic oral.

Page 12: DISENTRI