Direktorat Jenderal Kelembagaan · 3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100...
Transcript of Direktorat Jenderal Kelembagaan · 3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100...
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal KelembagaanTarget dan Kebijakan Utama
Mei 2016
1
Outline
Target Kinerja Ditjen KelembagaanA
Kebijakan Utama Ditjen KelembagaanB
Klasterisasi dan PemeringkatanPerguruan Tinggi
C
2
Program Pembinaan dan Peningkatan MutuD
Target Kinerja Ditjen Kelembagaan
A
2
Indikator Kinerja Puncak Kemristekdikti
30 29 28 27 26Indeks Inovasi
60 59 58 57 56Indeks Dikti
2015 2016 2017 2018 2019
2015 2016 2017 2018 2019
4,6 4,7 4,8 4,9 5,0(Score, WEF)
(peringkat dunia, WEF)
(peringkat dunia, WEF)
(score, WEF) 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4
4
PertumbuhanEkonomiIndonesia
TenagaTerampil
ProdukInovasi
KELEMBAGAANRISET*)
AGENT OF EDUCATION
EKSPEKTASI MASYARAKAT
THD PERGURUAN
TINGGI
OTONOMI PENGELOLAAN
KEUANGAN
KEMAMPUAN MELAKUKAN PENELITIAN
ARAH PENGEMBANGAN PT DAN LEMBAGA RISET
AGENT OF RESEARCH AND DEVELOPMENT
AGENT OF CULTURE AND TECHNOLOGY
TRANSFER
AGENT OF ECONOMIC
DEVELOPMENT
TEACHING UNIVERSITYRESEARCH
UNIVERSITYENTREPRENEUERAL
UNIVERSITY
SATKER BLU PTN-BH
LEMBAGA PENELITIAN AKADEMIK
LEMBAGA PENELITIAN
INOVATIF
PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)
SCIENCE AND TECHNO PARK
(STP)
*)Pengembangan lembaga yang dimaksud adalah lembaga penelitian yang bertujuan untuk menghasilkanproduk/sistem yang dapat dikomersialkan.
Prioritas Sasaran Strategis Dikti
2010-2014 2015-2019
AKSES
MUTU
RELEVANSI
DAYA SAING
TATA KELOLA
MUTU
RELEVANSI
AKSES
DAYA SAING
TATA KELOLA
Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Merupakan PrioritasPertama Dari Rencana Strategis Dikti 2015 - 2019
6
No Indikator ProgramTarget
Keterangan2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500
dunia
2 3 3 4 5 Kumulatif
2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A
(Unggul)
29 39 53 99 194 Kumulatif
3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST)
yang dibangun
77 100 100 100 100 Nominal
lokasi tetap
4 Jumal Taman dan Teknologi yang mature
(menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam
lingkungan sesungguhnya (Taman Sains), menghasilkan usaha
baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan
riset berkesinambungan, menghasilkan perusahaan pemula dan
mampu menarik industri (N-TST)
6 14 27 50 58 Kumulatif
5 Pusat Unggulan Iptek 12 15 20 25 30 Kumulatif
Program Penguatan Kelembagaan
IV.2. TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (2)
7
Akreditasi Perguruan Tinggi
PT WILAYAH PT TERAKREDITASI PT
TERAKREDITASI
PT BELUM
DIAKREDITASITOTAL PT
A B C
LUAR JAWA 2 25 44 71 2.135 2.206
JAWA 19 44 30 93 1.975 2.068
TOTAL 21 69 74 164 4.110 4.274
Per Desember 2014
Ada disparitas yang besar antara mutu pendidikan tinggidi Jawa dan di Luar Jawa
8
Akreditasi Program Studi
Per Desember 2014
PRODI WILAYAH A B C D
BELUM
DIAKRED
ITASI
PRODI
DIAKREDI-
TASI
TOTAL
PRODI
LUAR JAWA 223 2,925 5,182 36 1,182 8,366 9,548
JAWA 1,478 4,374 4,149 34 790 10,035 10,825
TOTAL 1,701 7,299 9,331 70 1,972 18,401 20,373
9
Ada disparitas yang besar antara mutu pendidikan tinggidi Jawa dan di Luar Jawa
Grand Design Pengembagan Pendidikan Tinggi 2015 - 2025
1. MISSION DIFFERENTIATION (relevan dengan daerah 3T)Jumlah perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak dan mempunyai karakteristik yang beda-beda. Untuk itu mereka harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik nya.
2. INNOVATIONUntuk dapat mencapai target-target tridharma pendidikan tinggi yang sangat menantangdiperlukan inovasi/terobosan di semua aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian padamasyarakat.
3. WORLD CLASSSampai tahun 2025 paling sedikit ada 7 perguruan tinggi Indonesia yang masuk 500 perguruantinggi terbaik dunia.
4. AFFIRMATION/CLOSING THE GAP (relevan dengan daerah 3T)Indonesia mempunyai sekitar 4300 perguruan tinggi negeri dan swasta. Perbedaan mutuantara perguruan tinggi terbaik dan terjelek sangat lebar. Perbedaan juga terjadi antar wilayak,antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar Jawa. Harus ada kebijakan afirmasi untukmengurangi perbedaan mutu antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar jawa.
5. DEREGULATIONUntuk bisa melaksanakan inovasi, mengimplementasikan program-program untuk mencapaiworld class dan melaksankan program afirmasi perlu dilakukan deregulasi terhadap aturan-aturan tergait pendidikan tinggi yang menjerat.
Kebijakan Utama Ditjen Kelembagaan
B
2
KEBIJAKAN UTAMA PENDIDIKAN TINGGI
• Mendorong terjadinya inovasi di perguruan tinggi termasuk di PTS
• Mendukung 5 PT untuk bisa masuk ke 500 terbaik dunia
• De-regulasi pendidikan tinggi: mendorong putusan/kebijakan didorongke bawah sepanjang informasi, keahlian dan kesiapan sudah ada. LL-Diktiakan segera didorong untuk diterbitkan (menunggu persetujuanMenpan&Rb).
• Perbaikan layanan perijinan (on-line: cepat, transparan, murah, tanpatatap muka)
• Penertiban PT dalam rangka melindungi masyarakat (penerbitan ijazahtanpa ijin atau tanpa proses akademik yg benar). Kopertis diharapkanlebih aktif dalam melaksanakan program ini.
• Penerbitan NIDK
• Fokus pada pendidikan vokasi dengan kerjasama dengan LSP 12
KEBIJAKAN UTAMA PENDIDIKAN TINGGI
• Pembinaan untuk perguruan tinggi yang terkena sangsi. Sebuah tim telahdibentuk untuk merumuskan dan membantu implementasi programpembinaan PT yang terkena sangsi. Kopertis akan dijadikan ujung tombakpelaksanaan pembinaan.
• Klasterisasi/pemetaan PT untuk dasar penyusunan program pembinaanyang sesuai bagi masing-masing klaster perguruan tinggi.
• Fasilitisasi untuk penyelesaian konflik sedini mungkin, Kopertisdiharapkan bisa mendeteksi secara dini potensi konflik danmengantisipasinya seawal mungkin.
• Moratorium penegerian PTS sampai ada penyelesaian nasib 4300pegawai PTN Baru, dan disusunnya ketentuan baru mengenai penegerianPTS
• Dukungan perpustakaan on-line kepada Kopertis untuk PTS
13
Klasterisasi dan PemeringkatanPerguruan Tinggi
C
2
Tujuan
– Merumuskan penciri klaster perguruan tinggi yang telahterdokumentasi di PDPT
– Melakukan klasterisasi dan pemeringkatan perguruantinggi
– Melakukan telaah klaster dan pemeringkatan berdasarkanpenciri untuk kepentingan pembinaan
– Memberikan informasi kepada masyarakat tentang klasterdan peringkat perguruan tinggi
Manfaat
Kemristekdikti dapat merumuskan program pembinaan yang sesuai untukmasing-masing klaster
Perguruan tinggi bisa merumuskan program perbaikan berdasrkan hasilklasterisasi dan pemeringkatan
Masyarakat dapat mengetahui klaster dan peringkat perguruan tinggi
Progres perbaikan terus menerus dapat diketahui
In Search of Excellence: Baldrige Criteria Model
Category Point Values
1 Leadership 1202 Strategic Planning 853 Customer and Market Focus 854 Measurement, Analysis, and 90
Knowledge Management5 Human Resource Focus 856 Process Management 857 Business Results 450
TOTAL POINTS 1000
In Search of Excellence: EFQM Excellence Model® Higher Education Version 2003
Indikator yang Digunakan
Kriteria Indikator dan Cara Perhitungan Kode1. Kualitas Dosen (12%) dan Jumlah Dosen (18%)
Jumlah Dosen berpendidikan S3 / Jumlah Dosen Total A1Jumlah Dosen dalam jabatan Lektor Kepala dan GuruBesar / Jumlah Dosen Total
A2
Jumlah Dosen Tetap / Jumlah Mahasiswa B1Jumlah Dosen Tetap / Jumlah Dosen Total B2
2. Kualitas Manajemen(30%)
Akreditasi Institusi C1Jumlah PS terakreditasi A dan B / Jumlah PS Total C2Jumlah dana dari SPP Mahasiswa / Jumlah DanaMasyarakat Total
C3
Rata-rata rasio lama studi aktual terhadap lama studimenurut kurikulum pada satu periode pelaporan
C4
Rata-rata rasio IPK aktual terhadap IPK maksimum padasatu periode pelaporan
C5
3. Kualitas KegiatanKemahasiswaan (10%)
Jumlah capaian (emas, perak dan perunggu) pada PIMNAS D1Prestasi pada lomba internasional D2
4. Kualitas kegiatanPenelitian (30%)
Capaian kinerja penelitian sesuai kriteria DP2M E1Jumlah dokumen terindeks scopus / dosen tetap E2Jumlah artikel ilmiah terindeks scopus / dosen tetap E3
Kualitas SDM
Kualitas Manajemen
Kualitas Keg Mahasiswa
Kualitas Penelitian &
Publikasi
Skor Total
Cluster1
Cluster 2Cluster 3
Cluster 4
Cluster 5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
Biplot Cluster PT
(93.3%)
(5.4%)
Rataan Pusat Cluster
ClusterJumlah
PTKualitas
SDM
KualitasManajem
enKualitas Keg Mahasiswa
Kualitas Penelitian &
PublikasiSkor Total
1 11 3.76 3.86 1.44 2.80 3.272 55 3.23 3.19 0.09 1.13 2.283 644 2.25 1.97 0.00 0.23 1.334 2329 1.39 0.23 0.00 0.04 0.505 281 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Total 3320 1.48 0.61 0.01 0.10 0.66
Program Pembinaan dan Peningkatan Mutu
D
2
Program Pembinaan
DATA PDPT LAPORAN MASYARAKAT
VISITASI LAPANGAN**
SANGSI**
OK?
RUMUSKAN PENDAMPINGAN**
TOBAT?
PDPT DIBEKUKAN
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN**
MONITORING PENDAMPINGAN**
BAIK?
PDPT DIBUKA
INFORMASIKAN KE PT
** Melibatkan kopertis
DIRJEN KELEMBAGAAN
DIREKTUR LEMLITBANG
DIREKTUR STP DAN BAJANG
DIREKTUR PENGEMBANGAN
DIREKTUR PEMBINAAN
KOORDINATORKOPERTIS
SESDITJEN
TIM PENINGKATANDIT LEMKERMA
TIM PEMBINAANDIT. LEMKERMA
TIM PEMBINAANKOPERTIS
SEKPEL
PT DIBINAPT – CALON TOP 5000PT – SIAP AKREDITASI A
Program Pembinaan dan Peningkatan Mutu
Universitas Rangking2015
Rangking2016
1 UI 310 358
2 ITB 461-470 431 - 440
3 UGM 551-600 551 - 600
4 IPB 701 +701 +
5 UNAIR701 + 701 +
Top 500 Dunia 2014/2015/2016
No Universitas Ranking2015
Rangking2016
1 UM 151 146
2 UKM 259 312
3 UTM 294 303
4 USM 309 289
5 UPM 379 331
28
vs
Pusat Unggulan Iptek dan Science and Techno Park
E
2
LEMBAGA
PENELITIAN
AKADEMIK
LEMBAGA PENELITIAN INOVATIF
PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI)
SCIENCE AND TECHNO PARK (STP)
JENIS LEMBAGA PROSES BISNIS UTAMA OUTPUT UTAMA
LEMBAGA PENELITIAN AKADEMIK PENELITIAN UNTUK MENGHASILKAN TRL 6 SAMPAI 7
PUBLIKASI INTERNASIONAL, PATEN, PROTOTIPE (TRL LEVEL 6 DAN 7)
LEMBAGA PENELITIAN INOVATIF PENELITIAN UNTUK MENGHASILKAN TRL 9
HASIL PENELITIAN YANG SECARA TEKNOLOGI SIAP DIPRODUKSI MASAL DAN DIKOMERSILKAN (TRL LEVEL 9)
PUSAT UNGGULAN IPTEK KOMERSIALISASI HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN YANG SUDAH BERHASIL DIKOMERSILKAN
SCIENCE AND TECHNO PARK INKUBASI PENGUSAHA PEMULA BERBASISTEKNOLOGI
PROSES BISNIS DAN OUTPUT PENCIRI LEMBAGA PENELITIAN
Suatu Organisasi Baik Berdiri SendiriMaupun Berkolaborasi dengan OrganisasiLainnya (Konsorsium) yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan riset spesifik secaramulti dan interdisiplin dengan standar hasilyang sangat tinggi serta relevan dengan
kebutuhan Pengguna Iptek
PUSAT UNGGULAN IPTEK
1. 3 undangan untuk menjadi pembicara dalam konferensi internasional;
2. 5 undangan sebagai pemakalah internasional;
3. 3 kunjungan lembaga internasional ke Pusat Unggulan Iptek;
4. 20 publikasi ilmiah pertahun dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi;
5. 5 publikasi ilmiah pertahun dalam jurnal ilmiah internasional;
6. 1 paten terdaftar atau rezim HKI lainnya yang terkait teknologi (khusus
untuk lembaga litbang yang telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan
Iptek minimal 1 paten granted);
7. 2 S3 per tahun berbasis riset yang dikembangkan PUI.
Academic Excellence (35%)
1. 3 kontrak riset pada tingkat nasional;
2. 1 kontrak riset pada tingkat internasional;
3. 15 kontrak non riset (pelatihan, transfer teknologi, dan jasa konsultasi);
4. 1 produk berbasis sumber daya lokal;
5. 1 produk yang dilisensikan dan atau dimanfaatkan;
6. 1 kontrak bisnis dalam rangka komersialisasi produk dengan industri;
7. 1 unit bisnis yang melayani jasa sesuai dengan kompetensi inti lembaga.
Komersialisasi & Pemanfaatan (65%)
KRITERIA PUI
SCIENCE TECHNO PARK
33
Kawasan yang dikelola oleh manajemen profesional untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan
melalui penguasaan, pengembangan, dan penerapan Iptek
yang relevan. Diadaptasi dari International Association of Science Parks, 2002
LAYANAN STP BAGI MASYARAKAT / TENANT
34
FUNGSI LAYANAN STP THDP
PENGGUNA
FASILITAS PENDUKUNG OUTPUT
Unit Pelayanan
Teknis (UPT)
1. Pelatihan Ruang Pelatihan
Jumlah usaha kecil
atau masyarakat
yang dilayani
2. PemaganganFasilitas Produksi Percontohan
3. Demonstrasi
4. Advisory Ruang Pameran, Dokumentasi, Ruang
Jaringan ke Pakar5. Informasi
Unit
Pengembangan
Teknologi
1. Disain teknologi Pusat DisainJumlah teknologi
baru yang
didiseminasi
2. Purwa Rupa Prototyping Center/Demplot
3. Layanan HKI Penghubung ke Kantor HKI/Paten
Unit Inkubator
Bisnis
Dukungan bagi Start Up Kantor Bersama
Jumlah wirausaha
baru berbasis
inovasi
Ruang Usaha
Fasilitas Produksi Percontohan
Pusat Layanan Bisnis
Lembaga Pembiayaan
Ruang Pelatihan
Sumber : Pedoman Perencanaan Science Park dan Techno Park Tahun 2015-2019, Kementerian PPN/Bappenas, 2015
At present, Ideon has 120,000 square metres of office spaceand about 350 companies operate here, employing more than2,700 people.
Ideon Science Park: A breeding ground for successful companies
The turbohaler, dialysis machine,mobile phone, use of ultrasound inmedicine, Tetra-Pak milk carton, ink-jet printer and the first artificialrespirator were all invented here.
Ideon Science Park offers a wide range of services including ones of an advisory nature, including networks and mentorsfor different phases of your company’s development. This can involve matters of leadership, financing and businessdevelopment, or be questions relating to patents, law or accounting. All this is dealt with via the Ideon Businesscompanies.
Ideon Agora
Ideon Innovation is a business incubator that helps entrepreneurs to build
growing companies more quickly.
The Creative Plot, our newest incubator at Ideon, is focused on helping start-
ups in the creative and cultural sector.
The LIFT Incubator - Lunds Nyföretagar Centrum is the first in the country to
start an incubator for service companies.
VentureLab is the university’s organisation for stimulating entrepreneurship and
for supporting and helping those students and new graduates who are thinking of
starting their own business.
What is an incubator?
An incubator helps entrepreneurs and innovators with active and adapted business
development, financial, technical and commercial networks, and a creative growth
environment with attendant office services. In other words, an incubator is very much more
than a business hotel for newly started companies.
The incubator also provides contact with other entrepreneurs, resulting in networks being
built for the future. Companies are given the structure necessary for long-term development
and survival.
Incubator