DINAS KESEHATAN Kota Cilegondinkes.cilegon.go.id/download/6557940598PROFIL_2018_PUBLISH.pdf · kota...
Transcript of DINAS KESEHATAN Kota Cilegondinkes.cilegon.go.id/download/6557940598PROFIL_2018_PUBLISH.pdf · kota...
Kota CilegonKota CilegonKota CilegonDINAS KESEHATANDINAS KESEHATANDINAS KESEHATAN
PROGRAM INFORMASI DAN HUMAS TAHUN ANGGARAN 2018
1. 102. 1. 10. 20. 01. 48. 5. 2
DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON 2018
P
CAPAIA
N P
RO
GR
AM
2017
KATAPENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Pro�il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018. Pro�il Kesehatan ini merupakan sarana penyaji data dan informasi kesehatan yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dengan tersedianya data kesehatan diharapkan dapat mengidenti�ikasi ada dan tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan yang dihadapi terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.
Dalam Pro�il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini, pembaca dapat memperoleh data dan informasi mengenai Demogra�i, Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Kesehatan Anak, serta Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Data dan informasi yang ditampilkan pada Pro�il Kesehatan ini dapat membantu dalam membandingkan capaian pembangunan kesehatan antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, mengukur capaian pembangunan kesehatan di Kota Cilegon Tahun 2017, serta sebagai dasar untuk perencanaan program pembangunan kesehatan selanjutnya Selain itu Pro�il Kesehatan Kota Cilegon tahun 2018 merupakan lanjutan dari Pro�il-pro�il-pro�il sebelumnya yang merupakan penyajian yang relative komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.
Pro�il kesehatan ini juga menyajikan data dan informasi kesehatan yang relative lengkap, meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang terkait dengan kesehatan yang menggambarkan “potret” status kesehatan masyarakat dan faktor -faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah, dalam satu kurun waktu tertentu. Data pro�il kesehatan dibuat dengan berbagai bentuk: tercetak dan digital.
Penyusunan Data Pro�il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini, berasal dari Pro�il Puskesmas di Kota Cilegon, dan pemegang program di Dinas kesehatan Kota Cilegon, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon, dan instansi terkait lainnya, juga data yang berasal dari program evaluasi dan perencanaan program sebagai koordinator penyusunan Pro�il Kesehatan Kota Cilegon bersama-sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya menyusun bersama-sama, baik narasi maupun lampiran.
Pro�il kesehatan Tahun 2018 ini diupayakan disusun dengan tampilan yang lebih menarik, dan “eye-catching” yang bertujuan memudahkan para pembaca dalam menggunakannya. Dalam Pro�il Kesehatan Kota Cilegon ini diupayakan diselesaikan dalam waktu yang relative cepat dan data sudah tersaji dengan responsive gender yang sudah diedarkan pada akhir 2010, namun mengingat ketersediaan data belum terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis gender, dengan tersedianya data yang responsive gender, diharapkan dapat mengidenti�ikasi ada tidaknya,serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki – laki�dan�perempuan�terkait�dengan akses, partisipasi,�control�dan�manfaat�dalam�pembangunan�bidang kesehatan.
Analisis �diupayakan �semaksimal �mungkin, �tidak hanya deskriptif, tetapi juga analisis�komparatif, analisis kecenderungan, analisis hubungan. Pro�il�menarik, narasi dikombinasi denganbentuk-bentuk�penyajian lain, seperti tabel, gra�ik histogram/barchart, frekuensi poligon, line diagram, bardiagram, piediagram, scaterdiagram,pictogram, dan peta.
Buku Pro�il �Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy yang dapat diunduh melalui website Semoga publikasi �ini dapat berguna �bagi�semua pihak, baik �pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Kota Cilegon Kritik dan saran kami harapkan sebagai penyempurnaan pro�il yang akan datang.
KetuaTeam Penyusun
dr.H.HanaJohan,S.MARSNIP. 19620402 198903 1 016
KATASAMBUTANKepalaDinasKesehatanKotaCilegon
yang setinggi-tingginya. Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan menjadi penting.
Terbitnya Pro�il Kesehatan Kota Cilegon 2018, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan terhadap data dan informasi kesehatan di semua lini, baik instansi pemerintah/ swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya. Pro�il Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan baik di Tingkat Kota maupun Kecamatan yang berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.
Ada beberapa program yang sudah mencapai target, adapula yang belum tercapai, dimana tahun anggaran berikutnya akan menjadi target prioritas agar tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dapat terwujud.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi, khususnya pengelola data di pusat, daerah, dan lintas sektor dalam penyusunan Pro�il Kesehatan 2016. Pada kesempatan ini pula saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna tercapainya sasaran pembangunan kesehatan yang berbasis data.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Pembangunan kesehatan itu sendiri diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Kepala Dinas KesehatanKota Cilegon
dr.ArriadnaNIP. 19600524 198802 2 001
1
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Profil Kesehatan merupakan salah satu media publikasi data dan
informasi yang berisi situasi dan kondisi kesehatan yang cukup
komprehensif. Profil Kesehatan Kota Cilegon disusun sebagai potret kondisi
kesehatan masyarakat Kota Cilegon, berdasarkan ketersediaan data,
informasi, dan indikator kesehatan yang bersumber dari unit teknis di
lingkungan Dinas KesehatanKota Cilegon serta institusi lain terkait seperti
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Rumah Sakit dan Badan Pusat
Statistik (BPS).
Visi Dinas Kesehatan Kota Cilegon sebagai leading sektor dalam
Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon yaitu Masyarakat Cilegon Sehat,
Peduli, Mandiri dan Berkeadilan. Dalam mencapai misi tersebut Dinas
Kesehatan Kota Cilegon mempunyai Misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran
serta keluarga dan masyarakat.
2. Meningkatkan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian PenyakitMelalui Peran
Serta Keluarga Dan Masyarakat.
3. Menjamin Ketersediaan Dan Pemerataan Pelayanan DanSumber Daya
Kesehatan Serta Pembiayaan Kesehatan.
4. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh upaya kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sektor kesehatan swasta, maupun non
kesehatan dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
BBBaaabbb III PPPEEENNNDDDAAAHHHUUULLLUUUAAANNN
2
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
kesehatan dan upayamengatasi masalah kesehatan perlu pencatatan dan
pengelolaan data dengan baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk
penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna
pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.
Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen
Profil Kesehatan Kota Cilegon yang merupakan gambaran situasi kesehatan di
wilayah Kota Cilegon yang diterbitkan setiap tahun.Profil Kesehatan ini
antara lain memuatdata dan informasi tentang kesehatan dan data
pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data
kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program
kesehatan dan keluarga berencana.
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini menggambarkan situasi
Derajat Kesehatan Masyarakat meliputi angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi. Upaya Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu
pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan.
Sumber Daya Kesehatan meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan di Kota Cilegon 2017.
Semua informasi yang terangkum dalam dokumen Profil Kesehatan
dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi
pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Cilegon termasuk kinerja pada
penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan, dan
pencapaian target indikator Sustainable Development Goals (SDGs) bidang
kesehatan, serta berbagai upaya pengolahan data terkait dengan
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan
Pusat Statistik (BPS).
Sistematika Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota
Cilegon serta sistematika penyajiannya.
3
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
2. Bab II Gambaran Umum
Bab ini menyajikantentang gambaran umum, yang meliputi: kondisi
geografis, kependudukan,keadaan sosial ekonomi,, pendidikan dan agama,
serta Indeks Pembangunan manusia serta Angka Harapan Hidup.
3. Bab III Kesehatan Keluarga
Bab ini berisi uraian tentang Kesehatan Keluarga yang mencakup tentang
Kesehatan Ibu, Kesehatan anak, Kesehatan pada lanjut usia, status gizi
masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Bab IVPengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
Bab ini menguraikan tentang Pengendalian Penyakitmenular dan penyakit
tidak menular,Penyakit Tular Vektor Dan Zoonosis, Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), pencapaian upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit, serta kesehatan lingkungan.
5. Bab VSituasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
6. BAB VIPenutup : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Cilegon di tahun 2016. Selain
keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan
hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di Kota Cilegon.
7. Lampiran - lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kota
dan 81 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan.
4
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
A. KONDISI GEOGRAFIS
Kota Cilegon merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten
dengan luas wilayah administrasi 175,51 Km2. Kota Cilegon terbentuk pada
tanggal 27 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999
tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya
Daerah Tingkat II Cilegon. Sebagai kota yang secara geografis berada pada
ujung barat Pulau Jawa serta merupakan pintu gerbang utama yang
menghubungkan sistem pulau jawa dan pulau sumatera, kedudukan kota
cilegon memiliki nilai geostrategis yang sangat penting baik dalam konstelasi
lokal, regional maupun nasional.
Secara administratif, Kota Cilegon berada pada koordinat 5052’24” –
6004’07” Lintang Selatan dan 105054’05” – 106005’11” Lintang Utara, yang
batas-batasnya sebagai berikut:
(1) Sebelah barat : Selat Sunda (Provinsi Lampung);
(2) Sebelah utara : Kabupaten Serang;
(3) Sebelah timur : Kabupaten Serang;
(4) Sebelah selatan : Kabupaten Serang.
Dengan luas 175,5 km2, Kota Cilegon dibagi ke dalam 8 (delapan)
kecamatan dan 43 kelurahan. Kota Cilegon memiliki iklim tropis dengan
BBBaaabbb IIIIII GGGAAAMMMBBBAAARRRAAANNN UUUMMMUUUMMM
5
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
temperatur berkisar antara 21,1oC – 33,1 oC, dan curah hujan rata-rata 95
mm per bulan.
Jarak Kota Cilegon terhadap Ibu Kota Provinsi Banten (Kota Serang)
sekitar 15 km dan jarak ke Ibu Kota Negara Republik Indonesia sekitar 105
km. Kota Cilegon dilalui oleh beberapa sungai, yaitu Kali Kahal, Tompos,
Sehang, Gayam, Medek, Sangkanila, Cikuasa, Sumur Wuluh, Grogol,
Cipangurungan, dan Cijalumpang. Di antara sebelas sungai tersebut Kali
Grogol merupakan yang terbesar dan hampir semua sungai bermuara di
Selat Sunda. Selain sungai, di Kota Cilegon juga terdapat sebuah waduk yang
cukup luas, yakni Waduk Krenceng yang membelah Desa Kebonsari,
Lebakdenok, dan Tamansari di Kecamatan Ciwandan. Waduk ini merupakan
sumber air PDAM yang dialirkan ke industri dan rumah tangga di sebagian
wilayah Kota Cilegon.
Tabel 2.1 Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administrasi di Kota Cilegon
Kecamatan Luas JUMLAH
km² % Kelurahan RT RW
Ciwandan 51.81 29.52 6 119 28
Citangkil 22.98 13.09 7 192 51
Pulomerak 19.86 11.32 4 132 27
Purwakarta 15.29 8.71 6 128 39
Grogol 23.38 13.32 4 102 27
Cilegon 9.15 5.21 5 107 31
Jombang 11.55 6.58 5 172 43
Cibeber 21.49 12.24 6 159 37
Kota Cilegon 175.51 100 43 1111 283
Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kota Cilegon, 2017
6
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 2.1 Peta Wilayah Adminstratif Kota Cilegon
(Sumber : Bappeda Kota Cilegon, 2016)
Kota Cilegon berada pada ketinggian 0-553 meter di atas permukaan
laut (dpl). Wilayah tertinggi berada pada bagian utara Kecamatan Pulomerak
(Gunung Gede), sedangkan terendah berada pada bagian barat yang
merupakan hamparan pantai. Tingkat kemiringan lahan Kota Cilegon terbagi
atas beberapa kelompok, di bagian barat, tengah hingga timur merupakan
wilayah dengan tingkat kemiringan kecil, berkisar antara 0-2% dan 2-7%.
Wilayah bagian utara didominasi oleh lahan yang mempunyai tingkat
7
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
kemiringan yang cukup besar (curam) karena merupakan wilayah
pegunungan, tetapi terdapat beberapa bagian wilayah yang mempunyai
tingkat kemiringan yang kecil. Wilayah bagian selatan merupakan wilayah
dengan tingkat kemiringan rendah yangberkisar 2-7%.
B. KEPENDUDUKAN
Penduduk Kota Cilegon berdasarkan proyeksi BPS penduduk tahun
2015 sebanyak 412.106yang terdiri atas 210.505 jiwa penduduk laki-laki dan
201.601 jiwa penduduk perempuan.Proyeksi BPS tahun 2015 dijadikan akan
dijadikan acuan capaian evaluasi bidang kesehatan dari tahun 2017 hingga
tahun 2021. Sedangkan berdasarkan surat edaran Walikota Cilegon tentang
data penduduk Kota Cilegon Nomor 470/516/Disdukcapil Tanggal 14 Maret
2018 adalah sebanyak 406.974 Jiwa yang terdiri atas207.333 Jiwa penduduk
Laki-laki dan 199.641 Jiwa Penduduk Perempuan.
Jika di kaitkan dengan Jumlah penduduk (sesuai surat edaran tersebut
diatas) dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan di dalam satu
wilayah, maka rasio kepadatan penduduk (density ratio) Kota Cilegon pada
tahun 2017 mencapai 2.386 jiwa/km2 yang artinya tiap kilometer persegi
wilayah kota cilegon di huni oleh 2.386jiwa. Kepadatan penduduk di 8
kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi di
Kecamatan Jombangdengan kepadatan sebesar 5.786 jiwa/km2, dan
terendah di Kecamatan Ciwandan sebesar 909 jiwa/Km2.. Hal ini disebabkan
oleh realitas bahwa pusat perkonomian dan aktivitas warga Kota Cilegon
berada di wilayah Kecamatan Jombang, dan merupakan kawasan
permukiman dan perumahan yang cukup padat.
8
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk menurut Catatan
AdministrasiKependudukan, Kecamatan, Luas, dan Kepadatan Penduduk di Kota Cilegon
km² % Jumlah % Jumlah %
CIWANDAN 51,81 29,52% 46.368 11,25% 895 46.887 11,52% 905
CITANGKIL 22,98 13,09% 73.196 17,76% 3.185 72.825 17,89% 3.169
PULOMERAK 19,86 11,32% 44.491 10,80% 2.240 47.292 11,62% 2.381
PURWAKARTA 15,29 8,71% 39.396 9,56% 2.577 40.226 9,88% 2.631
GROGOL 23,38 13,32% 43.607 10,58% 1.865 40.447 9,94% 1.730
CILEGON 9,15 5,21% 43.549 10,57% 4.759 43.849 10,77% 4.792
JOMBANG 11,55 6,58% 65.775 15,96% 5.695 62.694 15,40% 5.428
CIBEBER 21,49 12,24% 55.724 13,52% 2.593 52.754 12,96% 2.455
Kota Cilegon 175,51 100% 412.106 100% 23.809 406.974 100% 23.491
KecamatanLuas
Penduduk Kepadata
n
Pendudu
Penduduk Dukcapil 2017Penduduk Proyeksi BPS
2015
Penduduk Kepadata
n
Pendudu
Gambar 2.2
Piramida Penduduk Berdasarkan Struktur Umur Dan Jenis Kelamin
(21.731)
(20.591)
(18.273)
(18.099)
(19.268)
(19.005)
(18.894)
(18.110)
(17.141)
(14.987)
(11.630)
(8.609)
(5.144)
(2.951)
(1.376)
(1.191)
20.542
19.523
17.827
17.618
18.079
18.492
18.544
18.117
16.828
13.673
10.352
7.348
4.656
2.992
1.818
1.694
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
PEREMPUAN LAKI-LAKI
9
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Dari Gambar 2.2Piramida Pemduduk diatas terlihat bahwa penduduk
kota Cilegon sebagianbesar merupakan penduduk pada kelompok umur
antara 0- 4 tahun dan antara 5 - 9 Tahun.
Apabila dicermati lebih lanjut, 82.387 jiwa merupakan penduduk usia
dibawah 9 tahun, yang menuntut pemerintah memberi perhatian khusus
terkait penanganan penduduk balita terutama segi kesehatan dan investasi
bidang pendidikan karena kelompok umr ini ditahun mendatang akan
menjadi tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas SDM yang
memadai, baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Bila
dikaitkan dengan umur median penduduk, maka penduduk Kota Cilegon
dikategorikan sebagai penduduk intermediate yaitu transisi dari muda
(Young Population) ke penduduk tua (Old Population).
Karakteristik piramida penduduk di Kota Cilegon pada dasarnya mirip
dengan karakteristik demografi di Indonesia yang memiliki bentuk piramida
dengan sifat ekspansif, yaitu jumlah usia produktif yang cukup besar, dan
juga tingkat fertilitas (kelahiran) yang juga cukup besar. Kondisi demografi ini
dapat berpotensi menjadi keuntungan sekaligus kerugian bagi pertumbuhan
ekonomi. Jumlah usia produktif yang berlimpah dapat menjadi ‘bonus
demografi’ yaitu melimpahnya potensi jumlah tenaga kerja produktif sebagai
penggerak pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, melimpahnya penduduk usia
produktif dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran jika tidak
diantisipasi dengan baik melalui perluasan lapangan kerja dan peluang
usaha.
Secara umum struktur penduduk menurut kelompok umur dapat
dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok usia 0-14 tahun, 15-64
tahun dan 65 tahun keatas atau kelompok usia produktif dan non produktif.
Penduduk non produktif yang merupakan gabungan antara penduduk muda
(0 - 14 tahun) dengan usia tua (65 tahun keatas) pada tahun 2016 mencapai
31.7%, sementara itu penduduk yang termasuk dalam usia produktif (15 - 64
tahun) sebesar 68,3% dengan komposisi terbesar berada pada penduduk
kelompok umur 25-29 tahun. Data ini memperlihatkan bahwa cukup banyak
penduduk Kota Cilegon termasuk usia produktif, sehingga menjadi perhatian
10
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Pemerintah Kota Cilegon untuk terus berusaha meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang ada agar menjadi lebih produktif.
Penduduk berusia kurang dari 15 tahun cukup besar pula yaitu hampir
seperempat penduduk Kota Cilegon (28.8 persen). Hal ini harus menjadi
perhatian pemerintah karena 5 tahun mendatang kelompok ini akan menjadi
tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas SDM yang memadai
baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian.
C. KEADAANSOSIAL EKONOMI
Kondisi sosial dan perekonomian merupakan salah satu aspek yang
diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Berdasarkan data
BPS (KCDA, 2017, Hal. 48), pekerjaan utama masyarakat Kota Cilegon
sebagian besar jenis lapangan usahanya adalah Perdagangan Besar, Eceran,
Rumah Makan dan Hotel (27,97 %). Selanjutnya sektor industri pengolahan
(22,82 %), jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (17,32 %), sektor
bangunan (12,04 %), Angkutan, pergudangan dan komunikasi (9,55 %),
Keuangan, Asuransi, Usaha persewaan Bangunan,Tanah dan Jasa
perusahan (7,21%), Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
(1,65%), Listrik, Gas dan Air (1,24 %) serta Pertambangan dan Penggalian
(0,20 %).
Dari data BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017, Hal. 51), juga menyebutkan
status pekerjaan utama penduduk Kota Cilegon sebagaian besar adalah
Buruh/Karyawan/Pegawai sebesar 67,51%. Kemudian Bekerja Sendiri 15,15
%, Pekerja Bebas 5,91 %, Berusaha dibantu buruh tidak tetap 5,08 %,
Pekerja Keluarga sebesar 4,65% dan Berusaha dibantu buruh tetap sebesar
1,71 %.
Pola konsumsi rumah tangga merupakan indikator yang dapat
memberikan gambaran kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan,
maka porsi pendapatan untuk pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran
untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran
penduduk Kota Cilegon Dari data BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017, Hal. 191-
193) adalah sebesar 1.195.857 rupiah perkapita sebulan, dimana
11
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar 555.491,31 rupiah perkapita
sebulan (46,45%) dan konsumsi non makanan sebesar 640.365,69 rupiah
perkapita sebulan (53,55%). Untuk kelompok makanan, besar pengeluaran
rata-rata perkapita sebulan paling tinggi adalah kelompok makanan dan
minuman jadi yaitu sebesar 206.172,75 rupiah perkapita sebulan.
Sedangkan untuk kelompok non makanan besar pengeluaran rata-rata
perkapita sebulan paling tinggi adalah kelompok perumahan, bahan bakar,
penerangan, air sebesar 298.281,68 rupiah perkapita sebulan.
Hukum Engel menyatakan bahwa dengan meningkatnya tingkat
pendapatan penduduk, maka porsi makanan akan semakin berkurang. Hasil
tersebut menunjukkan masyarakat Kota Cilegon sudah cukup sejahtera,
karena makin sejahtera masyarakat, konsumsi non pangan akan lebih tinggi
dari konsumsi pangan. Pola pembelanjaan yang lebih cenderung untuk
keperluan non pangan mengindikasikan status ekonomi yang sudah baik.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), merupakan salah satu
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan
perekonomian suatu daerah, tinggi rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan
suatu daerah menggambarkan tinggi rendahnya tingkat perekonomian
daerah
Pada tahun 2016 PDRB Kota Cilegon sebesar Rp. 82,42 triliun,
merupakan ketiga terbesar dalam perekonomian provinsi Banten dengan
sumbangan sebesar 15,9 persen. Angka pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon
pada tahun 2016 sebesar 5,05 persen, merupakan angka pertumbuhan
terendah di Banten.
Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita Kota Cilegon pada tahun 2016
sebesar Rp 196,84 juta perkapita/tahun, merupakan PDB terbesar di
Banten bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain. Hal ini disebabkan
karena nilai PDB Kota Cilegon yang tinggi dan penduduknya relatif sedikit
dibandingkan Kabupaten/Kota lain di provinsi Banten (KCDA, 2017).
Struktur lapangan sebagian masyarakat Cilegon didominasi oleh
kelompok lapangan usaha sekunder yang terlihat dari besarnya pearanan
masing-masing usaha ini terhadap pembentukan PDRB Cilegon. Berdasarkan
12
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
data BPS (KCDA, 2017), kelompok lapangan usaha sekunder memberikan
sumbangan PDRB sebesar 70,04 %, kelompok usaha primer dan tersier
memberikan sumbangan masing-masing sebesar 0,36 % dan 29,60 %.
Menurut lapangan usahanya lapangan usaha Industri Pengolahan
memberikan sumbangan PDRB tertinggi sebesar 55,04 %, kemudian disusul
Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil dan Motor sebesar 11,28
%,kontruksi sebesar 7,39 %, Pengadaan Listrik dan gas 7,38 % dan lapangan
usaha Real Estate memberikan sumbangan PDRB sebesar 5,85 %. Peranan
lapangan usaha lainnya secara keseluruhan menyumbang sebesar 13,06 %.
Salah satu kondisi sosial yang menjadi isu yang cukup menyita
berbagai kalangan termasuk kesehatan adalah kemiskinan.Penduduk miskin
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan
dibawah garis kemiskinan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam
pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat
melemahkan daya tahantubuh yang dapat berdampak pada kerentanan
untuk terserang penyakit tertentu. Demikian juga pemenuhan dalam
masalah pembiayaan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017 Hal. 96), Garis
Kemiskinan dan jumlah Penduduk Miskin Kota Cilegon adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin
Kota Cilegon Tahun 2011-2016
Tahun Garis Kemiskinan
(rupiah) Jumlah Penduduk
Miskin (jiwa) Persentase (%)
(1) (2) (3) (4)
2011 261.962 15.453 3,98
2012 277.875 15.000 3,82
2013 295.100 15.900 3,99
2014 306.253 15.530 3,81
2015 323.935 16.960 4,10
2016 347.949 14.900 3,57
Sumber/Source: Survei Sosial Ekonomi Nasional/National Socio Economic Survey
13
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
D. PENDIDIKAN DAN AGAMA
Komponen pengukuran tingkat pembangunan manusia yang cukup
berpengaruh yaitu komponen pendidikan. Perubahan yang terjadi secara
terus menerus pada perilaku masyarakat disebabkan oleh semakin
meningkatnya tingkat pendidikan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh
tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan
dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku
sehat.Pendidikan juga merupakan salah satu syarat mutlak pencapaian
tujuan pembangunanmanusia, dan merupakan target pembangunan
sekaligus sarana pembangunan nasional. Pendidikan masyarakat dapat
diukur dengan berbagai indikator, salah satu indikator yang secara sensitif
dapat mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu rata-rata lama
sekolah.
Berdasarkan data BPS (KCDA, 2017) rata-rata lama sekolah penduduk
Kota Cilegon selama 9,68 tahun. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan,
Kota Cilegon memiliki Sekolah Dasar sejumlah 178, Sekolah Menengah
Tingkat Pertama sebanyak 42 dan Sekolah Menegah Atas sebanyak 43.
Sementara data dari Kantor Kementrian Agama Kota Cilegon mencatat
sebanyak 14 Madrasah Ibtidaiyah, 41 Madrasah Tsanawiyah dan 23
Madrasah Aliyah.
Tabel 2.4 Jumlah Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah
Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah
Atas, Madrasah Aliyah, Menurut Kecamatan di Kota Cilegon Tahun 2017
Kecamatan
Sekolah
Dasar
(SD)
Madrasah
Ibtidaiyah
(MI)
Sekolah
Menengah
Pertama
Madrasah
Tsanawiyah
(MTs)
Sekolah
Menengah
Atas
Madrasah Aliyah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Ciwandan 20 1 5 12 7 6
2 Citangkil 25 3 5 8 8 6
3 Pulomerak 24 2 5 2 3 0
4 Purwakarta 22 2 4 4 7 2
5 Grogol 15 1 2 5 2 3
6 Cilegon 15 2 3 2 1 2 7 Jombang 32 2 11 2 12 1
8 Cibeber 25 1 7 6 7 3
Kota Cilegon 178 14 42 41 47 23
Sumber : Kota Cilegon Dalam Angka 2017
14
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Berdasarkan Agama yang dianut, berdasarkan data BPS (KCDA,
2017)penduduk Kota Cilegon mayoritas beragama islam (97,37%), Kristen
(1,73%), Katolik (0,44%), Hindu (0,06%), dan Budha (0,41%). Terdapat pula
fasilitas peribadatan berupa masjid sebanyak 378 dan Mushola 373 buah.
E. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Menurut United Nations Development Programme (UNDP), Indeks
PembangunanManusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar, sebagai ukuran kualitas hidup, yaitu umur
panjang dan sehat (Angka Harapan Hidup), pengetahuan dan standar hidup
layak.
Indeks Indeks PembangunanManusia (IPM) menjelaskan bagaimana
penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Untuk melihat capaian IPM dapat dilihat melalui pengelompokan IPM ke
dalam beberapa kategori, yaitu:
• IPM < 60 : IPM rendah
• 60 ≤ IPM < 70 : IPM sedang
• 70 ≤ IPM <80 : IPM tinggi
• ≥ 80 : IPM sangat tinggi
IPM Kota Cilegonberdasarkan data BPS (KCDA, 2017) sebesar 72,04 (IPM
Tinggi)
Tabel 2.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Angka Harapan
Hidup Kota Cilegon
IPM/AHH 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
IPM Cilegon 70,07 70,99 71,57 71,81 72,04
AHH Cilegon 65,84 65,84 65,85 66,15 66,24
Sumber : BPS Provinsi Banten
15
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mendefinisikankeluarga sebagai
unit terkecil dalammasyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami,
istri, dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Menurut
Salvicion dan Cells (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dihidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain, dan di dalamperannya masing-masingdanmenciptakanserta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Lebih jauh lagi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, menyebutkan bahwa
pembangunan keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan keluarga
berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Selain lingkungan yang
sehat, masih menurut peraturan pemerintah tersebut, kondisi kesehatan dari
tiap anggota keluarga sendiri juga merupakan salah satu syarat dari keluarga
yang berkualitas.
Sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari masyarakat, keluarga
memiliki peran signifikan dalam status kesehatan. Keluarga berperan terhadap
optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh
anggotanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan
anggota keluarga. Di dalam komponen keluarga, ibu dan anak merupakan
kelompok rentan. Hal ini terkait dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas
pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini yang menjadi alasan
BBaabb IIIIII KKEESSEEHHAATTAANN
KKEELLUUAARRGGAA
16
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas
pembangunan kesehatan di Indonesia.
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan
prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak
merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya
secara umum. Sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja
upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.
A. KESEHATAN IBU
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh
kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain di setiap
100.000 kelahiran hidup.
Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tapi
mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas
maupun kualitas.
Angka kelahiran di Kota Cilegon tidak mencapai atau kurang dari
100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibudi Kota Cilegon yang
dilaporkan merupakan hasil konversi perhitunganrumus yang telah
ditetapkan sehingga belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di
Populasi Penduduk Kota Cilegon.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Jumlah kematian ibu dihitung dari
kejadian kematian ibu pada masa kehamilan (Bumil), persalinan (Bulin),
dan nifas (Bufas). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Cilegon berfluktuasi
dalam kurun 2012-2017 tergambar data historisnya pada Gambar 3.1.
Angka kematian ibu cenderung menurun, di tahun 2012 sebesar 271,
menjadi 139 di tahun 2017.
Pada Tahun 2017 jumlah kematian ibu karena hamil, bersalin, dan
nifas di Kota Cilegon sebanyak 12 orang dari 8.652 jumlah kelahiran hidup,
17
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
apabila di konversikan menjadi 139/100.000 KH. Dengan target transisi
tahun 2017 sebesar 306/100.000 KH, capaiannya sebesar 1,54 %. Target
nasional (Renstra Kemenkes 2015-2019) yaitu 306/100.000 KH, jadi bila
dibandingkan dengan target nasional, maka AKI di Kota Cilegon masih
terhitung rendah.
Gambaran AKI per 100.000 KH di Kota Cilegon Tahun 2012 - 2017
disajikan pada Gambar 3.1 berikut ini :
Gambar 3.1
AKI / 100.000 KH Kota Cilegon
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Sebagai upaya penurunan AKI,Pemerintah Kota Cilegon mengadopsi
program dari Kementerian Kesehatan melalui program Expanding Maternal
and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu dan neonatal sebesar 25%.
Program EMAS berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian neonatal dengan cara :
1) Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir
minimal di Rumah Sakit PONEK dan Puskesmas PONED); dan
2) Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas
dan rumah sakit.
Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin
agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang
271
171157
198202 138
0
50
100
150
200
250
300
350
2012 2013 2014 2015 2016 2017
AKI
TARGET
18
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan
pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan,
dan pelayanan keluarga berencana. Pada bagian berikut, gambaran upaya
kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari :
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil,
2) Pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid wanita usia subur dan ibu hamil,
3) pelayanan kesehatan ibu bersalin,
4) pelayanan kesehatan ibu nifas,
5) pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan, dan
6) pelayanan kontrasepsi.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Proses ini dilakukan selama rentang usia kehamilan ibu yang
dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester pertama,
trimester kedua, dan trimester ketiga. Pelayanan kesehatan ibu hamil
yang diberikan harus memenuhi elemen pelayanan sebagai berikut :
(1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
(2) Pengukuran tekanan darah;
(3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA);
(4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
(5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi;
(6) Pemberian Tabelt tambah darah minimal 90 Tabelt selama
kehamilan;
(7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);
(8) Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana);
19
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
(9) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan
darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya); dan;
(10) Tatalaksana kasus.
Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil
dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1
adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu
hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan
cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal
yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah sasaran ibu
hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan. Capaian K1 dan K4 dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2017disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3.2
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1 dan K4 Tahun 2012-2017
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
94,8%
95,8%95,3%
90,7%
88,7%
90,9%
97,6%
92,3%
71,3%
79,2%
72,4%
83,2%
70,0%
80,0%
90,0%
100,0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
K1
K4
TARGET
20
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar di atas menunjukkan bahwa secara umum terjadi
peningkatan untuk kedua indikator, baik cakupan K1 maupun K4.
Peningkatan kecenderungan tersebut mengindikasikan perbaikan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil belum maksimal.
Secara Keseluruhan Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada
tahun 2017 telah memenuhi target Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan sebesar 72%. Namun demikian, terdapat 2
Kecamatan yang belum mencapai target tersebut yaitu Jombang, dan
Ciwandan. Gambaran capaian kunjunganibu hamil K4 pada tahun 2017
di 8 Kecamatan disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K4
Menurut Kecamatan Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu
pemberian zat besi sebanyak 90 Tabelt (Fe3). Zat besi merupakan
mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah
(hemoglobin). Selain digunakan untuk pembentukan sel darah merah,
zat besi juga berperan sebagai salah satu komponen dalam membentuk
mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang
terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta
enzim.
55,8
87,4
107,5
97,9
88,1
99,6
53,2
88,9
83,2
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
21
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Zat besi memiliki peran vital terhadap pertumbuhan janin. Selama
hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan,
volume darah pada tubuh ibu meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap
memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada
janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.
Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil kepada janinnya melalui
plasenta akan digunakan janin untuk kebutuhan tumbuh kembangnya,
termasuk untuk perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya
dalam hati sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan.
Selain itu, zat besi juga membantu dalam mempercepat proses
penyembuhan luka khususnya luka yang timbul dalam proses
persalinan. Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak
diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia.
Anemia merupakan salah satu risiko kematian ibu, kejadian bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu,
keguguran, dan kelahiran prematur.
Gambar 3.4 Cakupan Pemberian 90 Tablet Tambah Darah (Zat Besi) Pada Ibu Hamil
Menurut Kecamatan Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Secara keseluruhan cakupan ibu hamil mendapat Tablet Fe3 tahun
2017 sebesar 83.5 %, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
tahun 2016 yang sebesar 70.34%. Kecamatan dengan cakupan Fe3
59,09
61,37
124,49
105,03
82,72
98,31
69,67
88,90
83,35
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
22
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
tertinggi yaitu Pulomerak (124.49%) dan yang terendah Kecamatan
Citangkil (61.37%).
2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Bagi Wanita Usia Subur Dan
Ibu Hamil
Salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi yaitu infeksi
tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani sebagai akibat
dari proses persalinan yang tidak aman/steril atau berasal dari luka
yang diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan. Clostridium Tetani masuk
melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang menyerang sistem
syaraf pusat.
Sebagai upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah
satu faktor risiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan
program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi Wanita Usia Subur (WUS)
dan ibu hamil. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Imunisasi mengamanatkan bahwa wanita usia
subur dan ibu hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang
menjadi sasaran imunisasi lanjutan. Imunisasi lanjutan adalah kegiatan
yang bertujuan untuk melengkapiimunisasi dasar pada bayi yang
diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur
termasuk ibu hamil.
Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi TT adalah wanita
berusia antara 15-49 tahun yang terdiri dari WUS hamil (ibu hamil) dan
tidak hamil. Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan
pada waktu melakukan pelayanan antenatal. Imunisasi TT pada WUS
diberikan sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu, dimulai sebelum
dan atau saat hamil yang berguna bagi kekebalan seumur hidup.
Interval pemberian imunisasi TT dan lama masa perlindungan yang
diberikan sebagai berikut:
(1) TT2 memiliki interval minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa
perlindungan 3 tahun.
23
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
(2) TT3 memiliki interval minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa
perlindungan 5 tahun.
(3) TT4 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa
perlindungan 10 tahun.
(4) TT5 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa
perlindungan 25 tahun.
Screening status imunisasi TT harus dilakukan sebelum pemberian
vaksin. Pemberian imunisasi TT tidak perlu dilakukan bila hasil
screening menunjukkan wanita usia subur telah mendapatkan
imunisasi TT5 yang harus dibuktikan dengan buku KIA,
rekam medis, dan atau kohort. Kelompok ibu hamil yang sudah
mendapatkan TT2 sampai dengan TT5 dikatakan mendapatkan
imunisasi TT2+. Gambar berikut menampilkan cakupan imunisasi TT5
pada wanita usia subur dan cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil.
Gambar 3.5
Cakupan Imunisasi TT5 Pada Wanita Usia Subur Di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Cilegon
memiliki capaian imunisasi TT5 pada WUS tertinggi di Kota Cilegon
sebesar 47.6 %. Sedangkan Kecamatan dengan capaian terendah yaitu
Pulomerak sebesar 6.0 %.
6,2
6,7
6,0
8,4
13,0
47,6
15,3
16,1
14,4
- 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
24
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.6 Cakupan Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil
Di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Cilegon
memiliki capaian imunisasi TT2+ pada ibu hamil tertinggi di Kota
Cilegon sebesar 88.2%. Sedangkan Kecamatan dengan capaian terendah
yaitu Ciwandan sebesar 51.1%.
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan
kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan
kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan
adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai
dengan kala IV persalinan. Keberhasilan program ini diukur melalui
indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih
(Cakupan PN) dan persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan (Cakupan PF).
51,1
52,8
104,9
58,5
62,5
88,2
68,4
69,1
68,3
- 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
Kota Cilegon
25
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.7 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Di Kota Cilegon Tahun 2012-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota
Cilegon menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2013, Namun demikian, terdapat peningkatan dari 90,2%
pada tahun 2013 menjadi 95,8% pada tahun 2014 dan terjadi
penurunan kembali di tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 menjadi
90.2% dan mengalami peningkatan ditahun 2017 menjadi 95,7%.
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam dekade terakhir menekankan
agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam rangka
menurunkan kematian ibu dan kematian bayi. Namun demikian,
meskipun persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan tetapi tidak
dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan, dianggap menjadi salah
satu penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu. Oleh karena itu
mulai tahun 2015, penekanan persalinan yang aman adalah persalinan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-
2019menetapkan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai
salah satu indikator upaya kesehatan ibu, menggantikan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
Berikut ini disajikan gambaran cakupan persalinan di fasilitas
kesehatan di Kota Cilegon tahun 2017.
97,5% 90,2%
95,8% 94,6%
90,2%
95,7%
70,0%
80,0%
90,0%
100,0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
26
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.8 Cakupan Persalinan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Kota Cilegon
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Gambar di atas menunjukkan bahwa terdapat 95.7% ibu hamil yang
menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Secara nasional, indikator
tersebut telah memenuhi target Renstra sebesar 75%. Namun demikian
masih terdapat 1 Kecamatan yang belum memenuhi target tersebut
yaitru Ciwandan. Kecamatan Grogol memiliki capaian tertinggi sebesar
105.6% dan Kecamatan Ciwandan memiliki capaian terendah sebesar
69.6%. Informasi lebih rinci mengenai persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilihat pada Gambar
3.8.
Analisis kematian ibu membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat
dengan penolong persalinan dan tempat/ fasilitas persalinan. Persalinan
yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap
turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas,
jika persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, juga akan
semakin menekan risiko kematian ibu.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Cilegon tetap konsisten
dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong
69,6
89,9
105,5
100,6
104,2
105,6
97,7
96,4
95,7
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
27
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
oleh tenaga kesehatan dan didorong untuk dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Cilegon terus berupaya
menurunan AKI dan AKB yang mengacu pada kebijakan Kementerian
Republik Indonesia yaitu mengembangkan program Kemitraan Bidan
dan Dukun serta Rumah Tunggu Kelahiran. Para dukun diupayakan
bermitra dengan bidan dengan hak dan kewajiban yang jelas.
Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan tidak lagi dikerjakan
oleh dukun, namun dirujuk ke bidan.
Bagi ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan
atau jauhdari fasilitas pelayanan kesehatan, maka menjelang hari
taksiran persalinan diupayakan sudah berada di dekat fasilitas
pelayanan kesehatan, yaitu di Rumah Tunggu Kelahiran. Rumah
Tunggu Kelahiran tersebut dapat berupa rumah tunggu khusus yang
dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat maupun di rumah
sanak saudara yang letak rumahnya berdekatan dengan fasilitas
pelayanan kesehatan.
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu
nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan
tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-
28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42
pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42
hari pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari :
(1) Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);
(2) Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
(3) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;
(4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif;
28
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
(5) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu
nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana;
(6) Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Gambar berikut menyajikan cakupan kunjungan nifas di Kota
Cilegon sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
Gambar 3.9
Cakupan Kunjungan NifasDi Kota Cilegon
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Cakupan kunjungan nifas (KF3) di Kota Cilegondi tahun 2013
mengalami penurunan 20.2% dibanding tahun 2012 dan mengalami
peningkatan hingga ditahun 2015 namun kembali mengalami
penurunan di tahun 2016 sedangkan di tahun 2017 mengalami
peningkatan menjadi 89.2%. Berbagai upaya telah kami lakukan untuk
meningkatkan cakupan kunjungan nifasbaik dari Pemerintah dan
masyarakat termasuk sektor swasta. Program penempatan Pegawai
Tidak Tetap (PTT) untuk dokter dan bidan terus dilaksanakan. Selain
itu, dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
sejak tahun 2010, puskesmas, poskesdes, dan posyandu lebih terbantu
dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk di
dalamnya pelayanan kesehatan ibu nifas. Pelayanan kesehatan ibu nifas
termasuk di antaranya kegiatan sweeping atau kunjungan rumah bagi
96,4%
76,2% 77,9%
92,4%
78,2%
89,2%
70,0%
80,0%
90,0%
100,0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017
29
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
yang tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Capaian kunjungan
nifas Kota Cilegon terdapat pada gambar berikut ini
Gambar 3.10 Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) di Kota Cilegon
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan
Pulomerak (119.4%) memiliki capaian tertinggi diikuti oleh Kecamatan
Cilegon(103.0%). Sedangkan Kecamatan dengan cakupan kunjungan
nifas terendah yaitu Kecamatan Jombangsebesar 71.4%. Data dan
informasi lebih rinci mengenai pelayanan ibu nifas tahun 2017 dapat
dilihat pada Lampiran 22.
5. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Kebidanan
Komplikasi pada proses kehamilan, persalinan dan nifas juga
merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi.
Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun
tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang
dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin. Sebagai upaya menurunkan
angka kematian ibu dan kematian bayi maka dilakukan
pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan. pelayanan/penanganan
80,2
78,0
119,4
101,5
84,5
103,0
71,4
92,2
89,2
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
30
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu hamil, bersalin,
atau nifas untukmemberikan perlindungan dan penanganan definitif
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan. Keberhasilan program ini dapat diukur melalui
indikator cakupan penanganan komplikasi kebidanan (Cakupan PK).
Indikator ini mengukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin,
nifas) dengan komplikasi. Capaian indikator penanganan komplikasi
kebidanan di Indonesia dari tahun 2012 hingga tahun 2017 disajikan
pada gambar berikut.
Gambar 3.11
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Gambar di atas memperlihatkan bahwa secara umum, cakupan
penanganan komplikasi kebidanan di Kota Cilegon dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 cenderung meningkat. Capaian pada tahun
2013 sebesar 60.1% meningkat menjadi 91.7 % pada tahun 2017
60,1%
60,1%
77,2%
80,0%91,7%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
90,0%
100,0%
2013 2014 2015 2016 2017
31
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.12 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut Kecamatan
DiKota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pada tingkat Kota Cilegon, capaian indikator penanganan komplikasi
kebidanan sebesar 91.70%. Gambaran capaian antar Kecamatan
menunjukkan Kecamatan Cilegon memiliki persentase tertinggi, diikuti
oleh Kecamatan Purwakarta. Sedangkan cakupan terendah terdapat di
Kecamatan Ciwandan sebesar 23.7%, diikuti oleh Cibeber sebesar
44.8%.
6. Pelayanan Kontrasepsi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan
bahwa program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu
khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah
usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak
23,7
84,8
63,4
172,1
52,5
210,0
106,0
44,8
91,70
- 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
32
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain
itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga
agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang
lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan
batin.
KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu,
anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi,
pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat
merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak.
Melalui tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan Usia Subur
(PUS) dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya berdasarkan informasi yang telah mereka pahami,
termasuk keuntungan dan kerugian, risiko metode kontrasepsi dari
petugas kesehatan. Program Keluarga Berencana (KB) dilakukan
diantaranya dalam rangka mengatur jumlah kelahiran atau
menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah Pasangan Usia
Subur (PUS) yang lebih dititikberatkan pada kelompok Wanita Usia
Subur (WUS) yang berada pada kisaran usia 15-49 tahun.
Sasaran pelaksanaan program KB yaitu Pasangan Usia Subur.
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai
dengan 49 tahun. Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang saat ini menggunakan salah satu alat kontrasepsi tanpa diselingi
kehamilan. Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru
pertama kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau pasangan
usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah
melahirkan/keguguran.
33
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.13 Cakupan Peserta KB Baru Dan KB Aktif
Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Persentase peserta KB baru terhadap pasangan usia subur di Kota
Cilegon pada tahun 2017 sebesar 11.5% dan Persentase Peserta KB Aktif
di Kota Cilegon pada tahun 2017 sebesar 67.1%.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, pemerintah wajib menjamin ketersediaan
sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang
aman, bermutu, dan terjangkau masyarakat, termasuk keluarga
berencana. Pelayanan kesehatan dalam keluarga berencana
dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur
untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas. Pasangan
Usia Subur bisa mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tempat-tempat
yang melayani program KB, seperti Puskesmas, Posyandu, Poskesdes,
Klinik Swasta dan Rumah Sakit Baik Pemerintah maupun swasta.
B. KESEHATAN ANAK
Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan
generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak
63,8
11,5
69,3
9,0
74,9
16,6
65,2
13,4
65,9
13,2
66,4
10,4
65,4
11,8
66,0
8,7
67,1
11,5
KB AKTIF KB BARU
CIWANDAN CITANGKIL PULOMERAK PURWAKARTA GROGOL
CILEGON JOMBANG CIBEBER KOTA CILEGON
34
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah
dilahirkan, dan sampai berusia delapan belas tahun.
Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan
angka kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan
anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB),
dan Angka Kematian Balita (AKABA).
Gambar 3.14 Angka Kematian Bayi
Kota Cilegon Tahun 2011-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2016
Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi ( AKB ) Adalah
banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang
dinyatakan dalam 1000 Kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
Kematian Bayi merupakan salah satu indikator yang paling sensitif untuk
menentukan derajat kesehatan suatu daerah.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Cilegon berfluktuasi dalam kurun
2011-2017 seperti tergambar pada Gambar 3.14 diatas. Jumlah kasus
kematian bayi kecenderungannya menurun, sejumlah 99 bayi di tahun
2015 turun menjadi 54 bayi di tahun 2017.
Pada tahun 2017 jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 1
tahun sebanyak 54 bayi dari 8.652 jumlah kelahiran hidup yang berarti
angka kematian bayi adalah sebesar 7/1000 KH. Dibandingkan AKB Target
Nasional sebesar 24/1.000 KH (Renstra Kemenkes 2015-2019), AKB Kota
7
13
19
10
13
97
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016
Angka Kematian Bayi
35
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Cilegon sebesar 7/1.000 KH menunjukkan keberhasilan capaian program
kesehatan dalam upaya menurunkan AKB di Kota Cilegon.
Hal tersebut menunjukan bahwa Dinas Kesehatan telah berupaya
dalam menurunkan AKB dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan
pada Tahun 2016 diantaranya adalah peningkatan mutu pelayanan
kesehatan ibu dan bayi di tingkat layanan dasar termasuk disediakannya
Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), peningkatan kompetensi tenaga kebidanan,
peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, dan meningkatkan
sistem jejaring rujukan dan pengembangan pelaporan yang terintegrasi
melalui Sistem Informasi dan Komunikasi Jejaring Rujukan Maternal dan
Neonatal (Si Jari Emas) serta mengoptimalkan Puskesmas Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan RS Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).
Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan
berbagai indikator kesehatan anak yang meliputi, pelayanan kesehatan
neontal, dan penanganan komplikasi neonatal.
1. Pelayanan Kesehatan Neonatal
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28
hari. Pada masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada
semua sistem. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan
umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi, berbagai
masalah kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang
tepat, bisa berakibat fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk
mengendalikan risiko pada kelompok ini di antaranya dengan
mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan
sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1 merupakan
indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk
36
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam
setelah lahir yang meliputi, antara lain kunjungan menggunakan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) termasuk
konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, pemberian vitamin
K1 injeksi, dan Hepatitis B0 injeksi bila belum diberikan.
Target KN1 pada tahun 2017 sebesar 75%, lebih rendah dari tahun
2014, karena perubahan definisi operasional indikator KN1. Sebelumnya
cakupan KN1 merupakan indikator KN1 akses kemudian pada Renstra
2015 berubah definisi dengan peningkatan kualitas kunjungan neonatal.
Gambar 3.15
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2016
Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir (umur 6 jam-48 jam) di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga
kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan
yang diberikan saat kunjungan neonatal yaitu pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling
perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali
pusat. Pada kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru lahir
mendapatkan vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 (bila belum
79,1 92,5
117,5 116,0
83,6
111,3 97,0 102,1 99,0
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
37
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
diberikan pada saat lahir). Cakupan indikator kunjungan neonatal
pertama menurut Kecamatan digambarkan pada Gambar 3.15.
Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2017 sebesar 99.0%. Capaian ini
sudah memenuhi target Renstra tahun 2015 yang sebesar 75%.
Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan
bagi neonatal adalah Kunjungan Neonatal Lengkap (KN lengkap) yang
mengharuskan agar setiap bayi baru lahir memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal minimal tiga kali sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu satu tahun. Gambaran cakupan kunjungan KN
lengkap menurut kecamatan di Kota Cilegon terdapat pada gambar
berikut ini.
Gambar 3.16 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap(KN Lengkap)
Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Capaian KN lengkap di Kota Cilegon pada tahun 2017 sebesar
96.8%. Pada gambar di atas terlihat bahwa pencapaian indikator KN
lengkap di Kota Cilegon cukup baik yang dapat dilihat dari capaian yang
cukup tinggi di sebagian besar. Capaian tertinggi terdapat di Kecamatan
Purwakarta, diikuti oleh Pulomerak, dan Cilegon. Sedangkan dua
Kecamatan dengan capaian terendah yaitu Grogol dan Ciwandan.
77,9
92,5
111,5 115,3
85,9
110,9
92,4 95,6 96,8
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
38
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar berikut ini menampilkan cakupan KN 1 dan KN lengkap dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
Gambar 3.17 Cakupan KN1 dan KN Lengkap Di Kota Cilegon Tahun 2013-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Selama periode empat tahun terakhir cakupan KN lengkap
menunjukkan kecenderungan Penurunan dari 97.5% pada tahun 2013
menjadi 81.7% pada tahun 2016. Berbeda dengan cakupan KN1,
penurunan cakupan KN lengkap disebabkan oleh perubahan definisi
operasional KN1 yang dulunya lebih ke arah akses kemudian berubah
menjadi ke arah peningkatan kualitas pada Renstra 2015.
2. Penanganan Komplikasi Neonatal
Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan
atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan
kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada
pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak yaitu
asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi (Riskesdas, 2007).
Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan ditangani, namun
terkendala oleh akses ke pelayanan kesehatan, kemampuan
95,8%101,0%
88,6%94,1% 99,0%
97,5%92,0%
85,6%81,7%
96,8%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
90,0%
100,0%
110,0%
2013 2014 2015 2016 2017
KN 1
KF3
39
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
tenagakesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang belum
berjalan dengan baik, terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang
tua untuk mencari pertolongan kesehatan.
Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan
terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan atau
komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai standar
oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik di
rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan
kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan
standar MTBM, Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi
Berat Lahir Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat
pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional
pelayanan lainnya.
Pada gambar berikut disajikan gambaran cakupan penanganan
neonatal dengan komplikasi di Kota Cilegon tahun 2017.
Gambar 3.18
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Kecamatan DiKota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Capaian penanganan neonatal dengan komplikasi mengalami
penurunan dari tahun 2016 yang sebesar 61.6% menjadi 60.7% pada
tahun 2017. Selain meningkatnya capaian, masih terdapat disparitas
47,6
30,1
93,9
159,0
30,7
34,4
43,2
80,3
60,7
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
40
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
yang cukup besar antar kecamatan. Pada tahun 2017 capaian tertinggi
diperoleh kecamatan Purwakarta dengan angka sebesar 159.0% diikuti
Pulomerak sebesar 93.9%. Dua kecamatan dengan capaian terendah
ialah Citangkil (30.1%), dan Grogol (30.7%).
3. Imunisasi
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena
berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit menular yang
termasuk ke dalam Penyakityang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak,
Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah
diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya
tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian.
Proses perjalananpenyakit diawali ketika
virus/bakteri/protozoa/jamur, masuk ke dalam tubuh. Setiap makhluk
hidup yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dianggap benda asing
oleh tubuh atau yang disebut dengan antigen. Secara alamiah sistem
kekebalan tubuh akan membentuk zat anti yang disebut antibodi untuk
melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi berinteraksi
dengan antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini
disebabkan antibodi belum mengenali antigen. Pada interaksi antibodi-
antigen yang kedua dan seterusnya, sistem kekebalan tubuh sudah
mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh, sehingga antibodi yang
terbentuk lebih banyak dan dalam waktu yang lebih cepat.
Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara
alamiah disebut imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi
melalui pemberian vaksin adalah upaya stimulasi terhadap sistem
kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam upaya melawan
41
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
penyakit dengan melumpuhkan antigen yang telah dilemahkan yang
berasal dari vaksin.
Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi
penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan
kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular,
yaitu bayi, balita, anak-anak, wanita usia subur, dan ibu hamil.
a) Imunisasi Dasar pada Bayi
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Seorang anak diimunisasi
dengan vaksin yang disuntikkan pada lokasi tertentu atau diteteskan
melalui mulut.
Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program
imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan imunisasi dasar lengkap
yang terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HBdan atau DPT-HB-Hib,
4 dosis polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar lengkap
yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang
mendapat perhatian lebih,hal ini sesuai komitmen Indonesia pada
global untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar
90% secara tinggi dan merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa
campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita.
Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikan
dalam penurunan angka kematian balita.
42
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar3.19 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi
di Kota CilegonTahun 2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi di Kota CilegonTahun
2017 secara keseluruhan adalah 95.72%. cakupan tertinggi yaitu
Kecamatan Pulomerak sebesar 122.81% dan terendah di Kecamatan
Grogol yaitu 78.98%.
b) Imunisasi Lengkap pada Bayi
Program imunisasi pada bayi bertujuan agar setiap bayi
mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Keberhasilan seorang
bayi dalam mendapatkan imunisasi dasar tersebut diukur melalui
indikator imunisasi dasar lengkap. Capaian indikator ini di Kota
Cilegon padatahun 2017 sebesar 95.6%. Angka ini telah mencapai
target Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 yang
sebesar 91%. Sedangkan menurut kecamatan, terdapat 5 kecamatan
yang mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2017.
91,91
88,53
122,81
104,58
78,98
108,07
93,51
86,47
95,72
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
43
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar3.20 Persentase Cakupan Dasar Lengkap Pada Bayi di Kota Cilegon
Tahun 2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Tiga Kecamatan dengan capaian imunisasi dasar lengkap pada
bayi yang tertinggi pada tahun 2017 yaitu Pulomerak (122.81%),
Purwakarta (103.61 %), dan Cilegon (99.56%). Sedangkan tiga
Kecamatan dengan capaian terendah yaitu Cibeber (86.7%), diikuti
oleh Citangkil (87.88%), dan Grogol (88.02%).
c) Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)
Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI)
desa/kelurahan. Desa/kelurahan UCI adalah gambaran suatu
desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang
ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap.
Pada tahun 2012-2017 seluruh kelurahan di Kota Cilegon
sebesar 100%.
91,91
87,88
122,81
103,61
88,02
99,56
93,51
86,72
95,6
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
44
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
4. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah
Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi tahap
perkembangan anak. Banyak masalah kesehatan terjadi pada anak usia
sekolah, misalnya pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan
menggunakan sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan
refraksi/ketajaman penglihatandan masalah gizi. Pelayanan kesehatan
pada anak termasuk pula intervensi pada anak usia sekolah.
Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk
pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar,
mereka juga merupakan sasaranyang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini
diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas satu. Pemeriksaan
kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya
yang terlatih (guru UKS/UKSG dan dokter kecil). Tenaga kesehatan yang
dimaksud yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas
puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana
UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang
ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih
tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang
biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah
mendapatkan pelatihan dokter kecil.
Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan
kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut pada khususnya dan kesehatan
tubuh serta lingkungan pada umumnya.
Upaya kesehatan pada kelompok ini yang dilakukan melalui
penjaringan kesehatan terhadap murid SD/MI kelas satu juga menjadi
salah satu indikator yang dievaluasi keberhasilannya melalui Renstra
Kementerian Kesehatan. Kegiatan penjaringan kesehatan selain untuk
mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah
45
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah
keadaan yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau informasi
dalam menilai perkembangan kesehatan anak sekolah, maupununtuk
dijadikan pertimbangan dalam menyusun perencanaan, pemantauan
dan evaluasi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Capaian pada tahun 2017 sebesar 100% yang berarti sebanyak 8
puskesmas sudah melaksanakan penjaringan peserta didik kelas I
dengan hasil sebagai berikut:
Gambar 3.21 Persentase Cakupan Murid Kelas I Mendapat Pelayanan Kesehatan
(Penjaringan) di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
TigaKecamatan dengan capaian Cakupan Murid Kelas I Mendapat
Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) yang tertinggi pada tahun 2017 yaitu
Grogol (99.0%), Pulomerak (98.0%), dan Purwakarta (96.8%). Sedangkan
tiga Kecamatan dengan capaian terendah yaitu Cibeber (86.1%), diikuti
olehJombang (89.7%), dan Cilegon (91.5%).
Capaian indicator pelayanan anak sekolah dapat dilihat pada
lampiran Tabel 49,50 dan 51.
94,4
91,7
98,0
96,8
99,0
91,5
89,1
86,1
96,2
75,0 80,0 85,0 90,0 95,0 100,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
46
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
C. KESEHATAN PADA LANJUT USIA
Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Kota Cilegon memberikan
skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas
di wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan skrining kesehatan diberikan di Puskesmas dan
jaringannya, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok
lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Lingkup skrining adalah
sebagai berikut :
1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah.
2) Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah.
3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah
4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan
menggunakanMini Cog atau Mini Mental Status Examination
(MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan
Geriatric Depression Scale (GDS).
Capaian pelayananan pada lanjut usia pada tahun 2017 dilihat dalam
gambar 3.22.
Gambar 3.22 Capaian Pelayananan Kesehatan Pada Lanjut Usia di Kota Cilegon
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
62,47
60,46
49,91
60,80
60,89
72,24
48,14
47,72
57,32
- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
47
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Capaian Pelayanan Kesehatan Pada Lanjut Usia di Kota Cilegon pada
tahun 2017 sebesar 57.32%. Pada gambar di atas terlihat bahwa
pencapaian Pelayanan Kesehatan Pada Lanjut Usia di Kota Cilegonbelum
maksimal. Capaian tertinggi terdapat di Kecamatan Cilegon (72.24%) diikuti
oleh Ciwandan (62.47%), dan Grogol (60.89%). Sedangkan TigaKecamatan
dengan capaian terendah yaitu Cibeber (47.72%) dan Jombang (48.14%)
serta Pulomerak (49.91%).
D. GIZI
Pada subbab gizi ini akan dibahas upaya peningkatan gizi balita yaitu
pemberian ASI eksklusif, cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita
6-59 bulan, cakupan penimbangan balita di posyandu serta penemuan dan
penanganan gizi buruk.
1. Pemberian ASI Ekslusif
ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena
mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman
dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi
risiko kematian pada bayi. Kolostrum berwarna kekuningan dihasilkan
pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari
kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih
sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi
dengan warna susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan,
ASI juga mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak
akan menganggu enzim di usus. Susu formula tidak mengandung enzim
sehingga penyerapan makanan tergantung pada enzim yang terdapat di
usus bayi.
Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah
jumlah bayi 0–6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan
lain kecuali obat, vitamin dan mineral, berdasarkan recall 24 jam dibagi
jumlah seluruh bayi umur 0 – 6 bulan yang datang dan tercatat dalam
register pencatatan/KMS di wilayah Kota Cilegon. Pendataan ini
dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. Cakupan Bayi Usia 0-6
48
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota Cilegon
Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 3.24 Cakupan Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat
Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pada Grafik diatas, dapat dilihat cakupan Bayi Usia 0-6 Bulan
Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota Cilegon Tahun 2017
sebesar 34.0%. Capaian tertinggi menurut kecamatan se Kota Cilegon
sebesar 52.1% (Kecamatan Cibeber) dan terendah sebesar 15.1%
(Kecamatan Purwakarta).
Secara khusus pada indikator pembinaan gizi target Cakupan Bayi
Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota
Cilegon Tahun 2017 adalah 80%, dan diindikasikan trennya diharuskan
meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk lebih jelas dapat dilihat perbandingan cakupan Cakupan Bayi
Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota 4
Empat tahun terakhir sebagai berikut:
CIWANDAN CITANGKILPULOMERA
KPURWAKAR
TAGROGOL CILEGON JOMBANG CIBEBER
KOTACILEGON
% 30,0 16,1 45,4 15,1 33,2 33,7 46,0 52,1 34,0
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
49
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.25 Perbandingan Cakupan Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif Tingkat Kota Cilegon Tahun 2013-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Berdasarkan data diatas cakupan mengalami penurunan.
Penurunan cakupan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif pada bayi 0-
6 bulan dipengaruhi oleh :
(1) Kurangnya pengetahuan si Ibu bayi tentang manfaat ASI bagi Bayi.
(2) Gencarnya Promosi Susu formula sehingga Ibu bayi lebih tertarik
untuk memberi susu formula pada Bayi-nya.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak,
disimpan dalam hati, dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga
harus dipenuhi dari luar tubuh. Kekurangan Vitamin A (KVA) dapat
menurunkan sistem kekebalan tubuh balita serta meningkatkan risiko
kesakitan dan kematian. Kekurangan Vitamin A juga merupakan
penyebab utama kebutaan pada anak yang dapat dicegah
Dalam lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015
dinyatakan bahwa untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian
pada balita dengan kekurangan Vitamin A, pemerintah
menyelenggarakan kegiatan pemberian Vitamin A dalam bentuk kapsul
48,55 47,95 48,2
46,1
34,0
20
40
60
80
2013 2014 2015 2016 2017
%
50
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
vitamin A biru 100.000 IU bagi bayi usia enam sampai dengan sebelas
bulan, kapsul vitamin A merah 200.000 IU untuk anak balita usia dua
belas sampai dengan lima puluh sembilan bulan, dan ibu nifas. Menurut
Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A, pemberian suplementasi
Vitamin A diberikan kepada seluruh balita umur 6-59 bulan secara
serentak melalui posyandu yaitu; bulan Februari atau Agustus pada
bayi umur 6-11 bulan serta bulan Februari dan Agustus pada anak
balita 12-59 bulan.
Gambar 3.26
Cakupan Pemberian Vit A pada Balita Usia 6-59 Bulan Tingkat Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pada Grafik diatas, dapat dilihat cakupan distribusi kapsul vitamin A
di Kota Cilegon pada tahun 2017 sebesar 81.36%. Capaian 4 tahun
mulai tahun 2012-2016 merupakan angka real Capaian Kota Cilegon,
dimana sasaran di luar kota Cilegon yang mendapat vitamin A tidak
dicatat. Namun ditahun 2017 menggunakan sasaran BPS tahun 2015.
Secara khusus target di tahun 2017 adalah 95%, dan diindikasikan
trennya diharuskan meningkat dari tahun ke tahun. Bila dilihat dalam
grafik/gambar 3.26 Pencapaian cakupan pemberian Vit A pada Balita
Usia 6-59 Bulan dalam track yang baik dalam 4 tahun (tahun 2012-
2016) capaiannya terus meningkat, namun diakhir tahun 2017
CIWANDAN CITANGKILPULOMERA
KPURWAKAR
TAGROGOL CILEGON JOMBANG CIBEBER
KOTACILEGON
% 94,11 86,47 85,33 79,79 76,52 75,08 73,10 80,41 81,36
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
51
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
dibandingkan dengan sasaran dari BPS didapat capaiannya menurun
dari tahun 2016.
Untuk lebih jelas dapat dilihat perbandingan cakupan distribusi
kapsul vitamin A 5 tahun terakhir sebagai berikut :
Gambar 3.27
Perbandingan Cakupan Pemberian Vit A pada Balita Usia 6-59 Bulan Tingkat Kota Cilegon Tahun 2013-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
3. Cakupan Penimbangan Balita
Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) adalah jumlah
balita yang ditimbang di seluruh posyandu yang melapor di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita yang ada
di seluruh posyandu yang melapor di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Peran serta masyarakat dalam penimbangan balita menjadi sangat
penting dalam deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk. Dengan
rajin menimbang balita, maka pertumbuhan balita dapat dipantau
secara intensif. Sehingga bila berat badan anak tidak naik ataupun jika
ditemukan penyakit akan dapat segera dilakukan upaya pemulihan
dan pencegahan supaya tidak menjadi gizi kurang atau gizi buruk.
Semakin cepat ditemukan, maka penanganan kasus gizi kurang atau
gizi buruk akan semakin baik. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai
93,1 94,6 97,198,3
81,4
70
90
110
2013 2014 2015 2016 2017
%
52
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
tata laksana kasus anak gizi buruk akan mengurangi risiko kematian
sehingga angka kematian akibat gizi buruk dapat ditekan.
Tindak lanjut dari hasil penimbangan selain penyuluhan juga
pemberian makanan tambahan dan pemberian suplemen gizi.
Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang
perlu lebih diperhatikan yaitu pada kelompok bayi dan balita. Pada usia
0-2 tahun merupakan masa tumbuh kembang yang optimal (golden
period) terutama untuk pertumbuhan janin sehingga bila terjadi
gangguan pada masa ini tidak dapat dicukupi pada masa berikutnya
dan akan berpengaruh negatif pada kualitas generasi penerus.
Gambar 3.28
Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Cakupan tertinggi penimbangan balita terjadi di Purwakarta sebesar
92.9%. Sedangkan cakupan penimbangan terendah terjadi di Kecamatan
Jombang68.8%).
Purwakarta Grogol Cilegon Citangkil Jombang Pulomerak Cibeber CiwandanKOTA
CILEGON
% 92,9 73,7 90,0 80,8 68,8 87,6 81,4 88,0 82,7
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
53
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 3.29 Tren Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Indonesia
Tahun 2013-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Cakupan penimbangan balita dari tahun 2013 sampai tahun 2015 di
Kota Cilegon cenderung meningkat. Namun pada tahun 2016 terjadi
penurunan menjadi 64.2%.
4. Penemuan Dan Penanganan Gizi Buruk
Kasus gizi buruk di Kota Cilegon lebih banyak disertai dengan
penyakit penyerta/bawaan diantaranya gizi buruk disertai TB paru,
Hisprung, Congenital Jantung, Broncopneumonia, Cerebral Palsi, BBLR,
HIV, dll. Hal ini menyebakan terhambatnya penanganan kasus gizi
buruk. Sedangkan kasus gizi buruk murni (tanpa penyakit penyerta/
bawaan) yang disebabkan oleh intake makanan yang kurang dapat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan pola asuh, hal ini akan
mempengaruhi perilaku ibu/ pengasuh balita dalam menangani balita
gizi buruk.
Usia bawah lima tahun (balita) merupakan periode kritis yang akan
menentukan kualitas hidup manusia selanjutnya. Kekurangan gizi yang
terjadi pada periode ini tidak akan dapat tergantikan. Dampaknya
pertumbuhan sel otak tidak optimal yang disebut dengan “otak kosong”,
akibatnya anak kurang cerdas.
56,5
65,6 68,4
64,2
82,7
40
60
80
100
2013 2014 2015 2016 2017
%
54
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Berdasarkan penimbangan balita di posyandu dan di validasi, serta
pelacakan kasus gizi buruk selama periode 2017 ditemukan sebanyak
102 balita gizi buruk di kota Cilegon. Kasus gizi buruk yang dimaksud
ditentukan berdasarkan perhitungan berat badan menurut tinggi badan
balita Zscore < -3 standar deviasi (balita sangat kurus).
Dengan demikian penemuan kasus balita gizi buruk masih jauh
dibandingkan perkiraan kasus gizi buruk yang ada di masyarakat. Oleh
karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam menimbang balitanya karena cakupan penimbangan
balita belum mencapai tiga perempat dari jumlah balita yang terdaftar
di posyandu yang melapor. Sedangkan kegiatan penimbangan balita
yang dilakukandi posyandu diharapkan bisa mencapai minimal 80% dan
sisanya dapat dicapai melalui penjaringan (sweeping) oleh tenaga
kesehatan ke rumah balita. Selain itu peningkatan keterampilan petugas
(kader) posyandu untuk mendeteksi status gizi balita juga
perlu ditingkatkan.
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penimbangan balita di posyandu yaitu melalui
kerjasama lintas program dan lintas sektor, serta melibatkan peran aktif
masyarakat dalam penimbangan balita.
E. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MASYARAKAT
PHBS merupakan perilaku yang dipraktekan oleh setiap individu
dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya. Lima
tatanann PHBS yakni : tatanan rumah tangga, tatanan pendidikan, tempat
umum, tempat kerja dan institusi pendidikan. Tatatnan dalam tingkatan
rumah tangga adalah keluarga dengan seluruh anggotannya berprilaku
hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu :
1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
2) Bayi diberi ASI Ekslusif,
3) Balita ditimbang setiap bulan,
55
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
4) Menggunakan air bersih,
5) Mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun,
6) Menggunakan jamban sehat,
7) Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu,
8) Makan sayur dan buah setiap hari,
9) Melakukan aktifitas fisik,
10) Tidak merokok didalam rumah.
Pemantauan PHBS dilaksanakan oleh petugas puskesmas bekerjasaa
dengan Dasa Wisma dan Tim Penggerak PKK di tingkat kelurahan dan
kecamatan. Berikut ini grafik yang menjelaskan mengenai persentase
rumah tangga ber-PHBS di Kota Cilegon Tahun 2017.
Gambar 3.30
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pemantauan yang dilakukan pada 95.499 rumah tangga diantaranya
74.217rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS atau setara dengan
77.7%.Rincian lengkap Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kota
Cilegontahun 2017dapat dilihat pada Lampiran Tabel 57.
Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dapat melalui
penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat dan peran serta kader.
Pemanfaatan berbagai media maupun muatan kurikulum dalam pendidikan
78%
22%
Rumah Tangga Ber-PHBS Rumah Tangga Belum PHBS
56
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
sekolah mengenai pengetahuan kesehatan dan kebersihan kepada
masyarakat di usia sedini mungkin juga dapat merubah perilaku hidup
bersih dan sehat di masyarakat.
74
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insidens, prevalens,
morbiditas atau mortalitas dari suatu penyakit hingga level yang dapat diterima
secara lokal. Angka kesakitan dan kematian penyakit merupakan indikator
dalam menilai derajat kesehatan suatu masyarakat. Pengendalian penyakit yang
akan dibahas pada BAB ini yaitu pengendalian penyakit menular, meliputi
penyakitmenular, penyakit yang dapat dikendalikan dengan imunisasi, penyakit
yang ditularkan melalui vektor dan zoonosis, dan penyakit tidak menular.
A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insidens dan
kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis
diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orangdan menyebabkan 1,2 juta
kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan
negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut
23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, Global
Tuberculosis Report, 2015).
BBaabb IIVV PPEENNGGEENNDDAALLIIAANN PPEENNYYAAKKIITT DDAANN
KKEESSEEHHAATTAANNLLIINNGGKKUUNNGGAANN
75
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan yaitu
pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak
yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki
kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat
penularan yang kecil.
Angka prevalensi TB di Kota Cilegon pada tahun 2017 menjadi
sebesar 321 /100.000 penduduk meningkat dari 247/100.000 penduduk
pada tahun sebelumnya, angka Penemuan Kasus Baru Tuberkulosis
/Case Notification Rate (CNR) tahun 2017 sebesar 126/100.000
penduduk Meningkatdari sebelumnya sebesar 121/100.000 penduduk
pada tahun 2016, Sedangkan angka kasus TB pada anak 0-14 Tahun
tercatat sebanyak 126 Kasus meningkat di banding tahun sebelumnya
sebesar 49 kasus.
Pada tahun 2017 secara keseluruhan jumlah kasus tuberkulosis
sebanyak 1.321 kasus, meningkat bila dibandingkan semua kasus
tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2016 yang sebesar 1.036 kasus
Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis yaitu dengan
pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu
angka keberhasilan pengobatan (Success Rate). Angka keberhasilan
pengobatan ini dibentuk dari penjumlahan angka kesembuhan (Cure
Rate) dan angka pengobatan lengkap.
Angka kesembuhan (Cure Rate) adalah angka yang menunjukkan
persentase pasien baru TB dengan BTA (+) yang sembuh setelah selesai
masa pengobatan. Atau hasil pengobatan pada akhir fase pengobatan
lanjutan (2 bulan pengobatan intensif 4 bulan adalah fase lanjutan)
diperiksa dahaknya bila negatif dinyatakan sembuh. Bila penderita tidak
bisa diperiksa dahaknya maka dinyatakan sebagai pengobatan lengkap.
Angka kesembuhan yang baik adalah bila >85 %.
Angka kesembuhan pengobatan penderita (Cure Rate) tahun 2017
sebesar 15.90%, dan Angka Pengobatan lengkap (Complete Rate) sebesar
47.16% sehingga angka keberhasilan pengobatan (Success Rate (RR)
76
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
adalah sebesar 63.06%, dimana jumlah kematian selama pengobatan
sebesar 11/100.000 penduduk.Cakupan indicator program TBC-Paru
dapat di lihat dalam Tabel 7,8,9 pada lampiran.
Pengobatan terhadap penderita TBC-Paru diberikan secara cuma-
cuma melalui obat program TB dari Pusat. Keteraturan minum obat pada
penderita TB sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan penyakit
TBC.
2. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti
virus, jamur dan bakteri. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggigil,
demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak- anak usia
kurang dari 2 tahun.Usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau yang memiliki
masalah kesehatan ( malnutrisi, Gangguan Immunologi).Salah satu upaya
yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu dengan
meningkatkan penemuan pneumonia pada balita.
Jumlah kasus pneumonia pada balita di Kota CilegonTahun
2017terjadi Penurunan yang signifikan dari797 Balita (2016)menjadi 660
Balita (2017) terdiri dari 381 Laki – laki dan 279 Perempuan.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1
Perkembangan Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota CilegonTahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
322
448
689
441
381
281
307
556
356
279
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
2013
2014
2015
2016
2017 Laki-Laki Perempuan
77
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
3. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP).
Jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan di Kota Cilegon pada tahun
2017 sebanyak 41 kasus, menurun dibandingkan tahun 2016 yaitu
sebesar 50 kasus. Perkembangan jumlah kasus baru HIV positif per
tahun sampai tahun 2017 disajikan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Perkembangan Kasus HIV Positif di Kota Cilegon
Tahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Sedangkan Perkembangan jumlah kasus baru AIDS per tahun sampai
tahun 2017 disajikan pada Gambar 4.3.
60
36
50
43
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017
Jumlah Kasus
78
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 4.3 Perkembangan Kasus AIDS di Kota Cilegon
Tahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Pada gambar di atas terlihat adanya kecenderungan peningkatan
penemuan kasus ditahun 2015 dan pada tahun 2016 terjadi penurunan
kasus AIDS menjadi sebesar 29 kasus. Namun pada tahun 2017 terjadi
peningkatan kembali kasus AIDS menjadi sebesar 35 kasusJumlah kasus
kematian akibat AIDS sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan di
banding tahun sebelumnya menjadi 11 kasus sedangkan ditahun
sebelumnya 9 kasus, untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 11.
Sebagian besar penderita telah mendapatkan pengobatan di Rumah
Sakit sedangkan pemantauan tetap dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
beserta petugas Puskesmas di lokasi penderita.
Dari analisa data kelompok resiko tinggi penularan HIV-AIDS
diketahui bahwa, penyebaran HIV-AIDS banyak diakibatkan oleh perilaku
yang tidak sehat yang cenderung dilakukan oleh : PSK, homosek,
pencandu narkoba. Pada perkembangannya, saat ini penyakit HIV-AIDS
ternyata juga banyak ditemukan pada ibu rumah tangga. Hal ini juga
dimungkinkan akibat tertular dari suami pengidap HIV-AIDS.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran penyakit
HIV-AIDS ini, Dinas Kesehatan Kota Cilegon beserta masyarakat dan
swasta melakukan beberapa langkah, antara lain:
20
36
29 35
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017
Jumlah Kasus
79
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
(1) Melakukan KIE kepada masyarakat terutama kepada kelompok RISTI.
(2) Penyululan melalui kegiatan ABAT (Aku Bangga Aku tahu)
(3) Survielans HIV dengan kegiatan serro survey, untuk memantau
perkembangan kasus termasuk penyebarannya.
(4) VCT
(5) Pendampingan bagi pengidap HIV atau ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS), termasuk rujukan.
(6) Menjaga kerahasiaanpenderita dari kemungkinan penolakan
masyarakat dan pelanggaran HAM.
(7) Membentuk Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Daerah (KPAD).
Salah satu upaya pelacakan kasus HIV positif Dinas Kesehatan Kota
Cilegon bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kota Cilegon,
dengan hasil sebagai berikut :
Gambar 4.4 Jumlah Donor Darah Diskrining Terhadap HIV
Tahun 2017
Sumber UTD PMI Kota Cilegon 2017
Dari data didata di atas dapat dilihat bawah terdapat 92 kasus HIV
Positif dari 10.180 pendonor darah yang diskrining terhadap HIV.
Data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel 12.
4. KUSTA
Penyakit kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit
Hansen disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini
10180
72
10180
Jumlah Pendonor Positif HIV Sampel Darah diperiksa HIV
80
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2–3 minggu. Daya
tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia.
Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2–5 tahun bahkan juga dapat
memakan waktu lebih dari 5 tahun.
Penatalaksanaan kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan kusta
menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,
anggota gerak, dan mata.
Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan negara
penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan
Brazil. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan
masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar
penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat
pada meningkatnya angka kemiskinan.
Pada Tahun 2017 Kasus kusta tercatat mengalami penurunan di
banding tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 39 penderita kusta yang
terdiri dari Kusta PB 1 Kasus dan 38 Kasus MB. Sedangkan 2016 adalah
sebanyak 44 kasus yang terdiri dari Kusta PB 2 Kasus dan 42 Kasus
MB,dan ditahun 2015 kasus kusta sebanyak 56 Kasus yang terdiri dari
Kusta PB sebanyak 12 kasus dan kasus MB 44 Kasus. Penderita Kusta
terbanyak tahun 2016 berada di kecamatan Pulomerak sebanyak 11
kasus.
Target prevalensi kusta sebesar <1 per 10.000 penduduk (<10 per
100.000 penduduk). Situasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Dengan demikian prevalensi kusta di Kota Cilegon pada tahun 2017 yang
sebesar 9 per 100.000 penduduk telah mencapai target program.
Untuk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 16.
81
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 4.5 Perkembangan Kasus Kusta di Kota Cilegon Tahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi
kasus sejak dini. Indikator yangdigunakan untuk menunjukkan
keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru kusta yaitu angka cacat
tingkat 2.
Angka cacat tingkat 2 pada tahun 2017sebesar 2 per 1 juta penduduk
atau 0.2 per 100.000 Penduduk, menurun dibanding tahun sebelumnya
yang sebesar 16 per 1 juta penduduk atau 1.6 per 100.000 Penduduk.
Berikut ini grafik angka cacat tingkat IItahun 2014-2017
Gambar 4.6 Perkembangan Angka Cacat Tingkat II Per 1 Juta Penduduk Di Kota Cilegon
Tahun 2014-2016
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
3
12
2
1
40
44
42
38
0 10 20 30 40 50 60
2014
2015
2016
2017 PB MB
1311 16
2 0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017
82
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Indikator lain yang digunakan pada penyakit kusta yaitu proporsi
kusta MBdan proporsi penderita kusta pada anak (0-14 tahun) di antara
penderita baru yang memperlihatkan sumber utama dan tingkat
penularan di masyarakat.
Proporsi kusta MB dan proporsi pada anak periode 2014-2017
ditunjukkan pada grafik berikut ini.
Gambar 4.7
Proporsi Kusta MB Dan Proporsi Kusta Pada Anak
Di Kota Cilegon Tahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Proporsi kusta MB periode 2014-2017 relatif menunjukkan
peningkatan yaitu dari 76.7% meningkat hingga 97.44%. Sedangkan
proporsi kusta anak pada periode yang sama terjadi peningkatan pada
tahun 2015 yaitu 14.30% dari 11.60% (2014) namun terjadi penurunan
menjadi 6.52% ditahun 2016 dan 5.71 ditahun 2017. Data/informasi
terkait penyakit kusta menurut kecamatan terdapat pada Lampiran Tabel
14 sampai 17.
5. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi faeces selain
dari frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila faeces lebih berair
dari biasanya. Diare dapat juga didefinisikan sebagai bila buang air besar
76,70% 78,60%87,00%
97,44%
11,60% 14,30% 6,52%
5,71%
2014 2015 2016 2017
Proporsi Kusta MB Proporsi Kusta Pada Anak
83
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah
dalam waktu 24 jam.Sementaradiare yang berdarah dinamakan disentri
Gambar 4.8
Jumlah Kasus Diare Kota Cilegon 2013 - 2017
Sumber Bidang Pencegahan dan PengendalianPenyakitTahun 2017
Berdasarkan gambar 4.8 di atas terlihat bahwa perkembangan
penderita penyakit Diare di Kota Cilegon mengalami siklus turun naik
periode tahun 2013 - 2016. Pada tahun 2017 Jumlah kasus diare
sebanyak 11.365 kasusyang ditangani. Rincian menurut kecamatan
dapat dilihat pada lampiran Tabel 13.
B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan
penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-
panyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya imunisasi.
Situasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tahun 2017
yang dilaporkan mengalami KLB sussp Difteri. Sedangkan penemuan kasus
AFP dalam rangka eradikasi Polio ditahun 2017 tidak terlaporkan oleh
Puskesmas maupun RS Kkota Cilegon.
13395
10960
12896
15941
11365
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
2013 2014 2015 2016 2017
84
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet
(ludah) orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang
anak-anak usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita
campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut
seumur hidupnya.
Pemeriksaan CBMS (Case Base Measles Surveilans) dilakukan pada
semua kasus klinis campak yang ditemukan baik di Puskesmas maupun RS.
Spesimen yang diperiksa berupa serum darah penderita campak klinis.
Serum tersebut dikirim ke Litbangkes Jakarta.
Pada tahun 2017, dilaporkan terdapat 13 kasus campak yang ditemukan
tidak dilakukan pemeriksaan CBMS dikarenakan adanya kesalaha teknis
penyimpanan sample di Dinas Kesehatan, untuk lebih jelas dapat dilihat
pada lampiran Tabel 19 dan 20.
Gambar 4.9 Perkembangan Kasus PD3I di Kota Cilegon Tahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
C. PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus,
genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
0 0 3
0
63
26
73
13
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017
85
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat
Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya Fogging Fokus
dengan Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka
bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih
merupakan masalah di Kota Cilegon.
Pada tahun 2017 kasus DBD di Kota Cilegon mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2017 penderita DBD mencapai
230 kasus dengan incidence rate per 100.000 Penduduk 55.8 per 100.000
penduduk sedangkan tahun 2016 mencapai 585 Kasus dengan incidence
rate per 100.000 Penduduk 129.6 per 100.000 penduduk. Kasus DBD
pada tahun 2017 ini paling banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Citangkilsebanyak 45Penderita dan yang paling sedikit terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Ciwandan 15 kasus.
Kematian akibat DBD dikategorikan tinggi jikaCase Fatality Rate
(CFR)>1%. Pada tahun 2016 Kota Cilegon memiliki 6 kasus DBD
meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR)sebesar 1.03%, namun
ditahun 2017 tidak terjadi kematian akibat dari DBD.
Gambar4.10 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Per 100.000 Penduduk
Tahun 2014-2017
Sumber Bidang Pencegahan dan PengendalianPenyakitTahun 2016
2014 2015 2016 2017
CFR % 0,9 0,8 1,03 0
0
0,4
0,8
1,2
86
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Rincian menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 21.
2. Malaria dan Filariasis
Malaria adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasit
(Plasmodium) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (vector-
born-disease). Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan
bertambah banyak di dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah
merah.
Malaria merupakan salah satu penyakit yang Upaya pengendalian dan
penurunan kasusnya merupakan komitmen Internasional dalam
Millenium Development Goals ( MDGs ).
Penyakit Malaria menyebar cukup merata diseluruh kawasan
Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali,
bahkan di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis
malaria. Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35%
penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria.
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari tiga spesies yaitu
Wuchereria bancrofti, Brugia malayidan Brugia timori. Penyakit ini
menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui
gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam
tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan
menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki,
tungkai, payudara, lengan dan organ genital.
Pada tahun 2017dan tahun 2016 tidak ditemukan kasus malaria dan
filariasis di Kota Cilegon.Sedangkan pada tahun 2014 dan 2015
ditemukan masing-masing 1 kasus malaria.
Adapun bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam
upaya pencegahan malaria antara lain melalui :
87
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
(1) Kepatuhan minum obat anti malaria agar setiap penderita dapat
minum obat secara tuntas,
(2) Pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu,
pemasangan kasat kasa di rumah, pemakaian obat gosok penolak
nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan
(3) pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan
lumut di tempat-tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan
terbentuknya genangan air, memelihara ikan pemakan jentik di
genangan air serta pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.
D. PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik
menahun atau berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya
mendadak (misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama
misalnya penyakit kanker, tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain.
Penyakit tidak menular adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya
bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan
mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka
karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.Penyakit Tidak Menular juga
timbul seiring dengan perubahan gaya hidup yang serba mudah dan instan
yang berdampak negative dengan berkurangnya aktifitas fisik, diet yang tidak
sehat dan tidak seimbang, serta perilaku sosial yang tidak sehat lainnya.
Dengan meningkatnya PTM berdampak pula pada peningkatan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PTM.
88
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Berikut ini data terkait penderita PTM adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tabel Penderita PTM di Kota Cilegon Tahun 2017
Penyakit/Faktor
Resiko
JML 2016 % JML 2017 %
Hypertensi Usia ≥ 18 Tahun
5.447 5.80 2.080 23.49
Obesitas Usia ≥ 15 Tahun
625 3.66 625 4.6
IVA Positif Usia 30-50
Tahun
15 5.34 44 6.44
Tumor/Benjolan pada Payudara Usia 30-50 Tahun
1 0.36 7 1.02
Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017
Rincian menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 24, 25
dan 26.
E. KESEHATAN LINGKUNGAN
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan
bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum, harus bebas dari
unsur-unsur yang menimbulkan gangguan, di antaranya limbah (cair, padat,
dan gas), sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan, vektor
penyakit, zat kimia berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas,
radiasi, air yang tercemar, udara yang tercemar, dan makanan yang
terkontaminasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya
pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko
lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Sedangkan menurut WHO,
89
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
kesehatan lingkungan meliputi seluruh faktor fisik, kimia, dan biologi dari
luar tubuh manusia dan segala faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan lingkungan berpotensial untuk
mempengaruhi kesehatan.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, peranan
lingkungan sangat penting di samping faktor lain seperti kualitas pelayanan
kesehatan dan perilaku masyarakat. Untuk itu program penyehatan
lingkungan berupa penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan
permukiman dan tempat-tempat umum, penyehatan kawasandan sanitasi
darurat, higiene sanitasi pangan dan pengamanan limbah udara dan radiasi
melalui kegiatan teknis penyehatan, pengamanan dan pengendalian pada
media air, udara, tanah, pangan, sarana bangunan dan vektor atau binatang
pembawa penyakit sangat diperlukan untuk percepatan mewujudkan derajat
kesehatanmasyarakat.
1. Rumah Sehat
Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai factor
yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Rumah sehat
melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan factor risiko dan
berorientasi pada lokasi, bangunan, penggunaan dan pemeliharaan
rumah lingkungan sekitarnya.
Pendataan penilaian rumah sehat pada tahun 2017 dilakukan oleh
sanitarian di Puskesmas mendapat hasil sebagai berikut : terdapat
88.506 rumah yang ada di Kota Cilegon dengan 72.665 atau (82.10%)
rumah sehat. Berikut grafik yang menjelaskan persentase cakupan
rumah sehat di Kota Cilegon tahun 2017 :
90
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 4.11 Persentase Rumah Sehat di Kota Cilegon Tahun 2016-2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat 2017
Rincian menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 58.
2. Air Minum
MenurutPeraturanMenteriKesehatan Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Pada Permenkes tersebut juga disebutkan bahwa
penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya
aman bagi kesehatan. Dalam hal ini penyelenggara air minum di
antaranya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD), koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan,
kelompok masyarakat dan/atau individual yang menyelenggarakan
penyediaan air minum.
Air minum yang aman bagi kesehatan adalah air minum yang
memenuhi persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia, dan radioaktif.
Secara fisik, air minum yang sehat adalah tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna serta memiliki total zat padat terlarut, kekeruhan, dan
suhu sesuai ambang batas yang ditetapkan. Secara mikrobiologis, air
79,95
82,10
20,05
17,90
- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
2016
2017
MEMENUHI SYARAT TIDAK MEMENUHI SYARAT
91
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
minum yang sehat harus bebas dari bakteri E.Coli dan total bakteri
koliform. Secara kimiawi, zat kimia yang terkandung dalam air minum
seperti besi, aluminium, klor, arsen, dan lainnya harus di bawah ambang
batas yang ditentukan. Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak
boleh melebihi 0,1 becquerel per liter (Bq/l) dan kadar gross beta activity
tidak boleh melebihi 1 Bq/l
Gambar 4.12
Capaian Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Gambar 4.12 menunjukkan bahwa secara Kota Cilegon persentase
rumah tangga dengan sumber air minum layak tahun 2017 sebesar
86.49%. Kecamatan dengan persentase rumah tangga dengan sumber air
minum layak tertinggi yaitu Jombang (112.14%), Cibeber (95.79%) dan
Grogol (90.80%). Sedangkan Kecamatan dengan persentase rumah tangga
menurut sumber air minum layak terendah adalah Ciwandan(67.70%).
Rincian lengkap tentang persentase rumah tangga menurut sumber air
minum layak tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 59.
Pengawasan kualitas air minum diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana dan
Pengawasan Kualitas Air Minum, bahwa pengawasan internal dilakukan
67,70%
77,03%
76,13%
82,38%
90,80%
81,74%
112,14%
95,79%
86,49%
0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
92
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
oleh penyelenggara air minum komersial dan pengawasan eksternal oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pengawasan kualitas air minum
adalah penyelenggara air minum yang diawasi kualitas hasil
produksinyasecara eksternal oleh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP yang dibuktikan dengan jumlah
sampel pengujian kualitas air. Penyelenggara air minum adalah
PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Persatuan Perusahaan Air Minum
Seluruh Indonesia (Perpamsi); Sarana air minum perpipaan non PDAM;
dan Sarana air minum bukan jaringan perpipaan komunal.
Gambar 4.13 Capaian Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Gambar 4.13 menunjukkan bahwa secara Kota CilegonPenyelenggara
Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan sebesar 100%. Terhadap jumlah
sampel yang diperiksa. Rincian lengkap tentang persentase rumah tangga
menurut sumber air minum layak tahun 2017 dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 60.
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
100,0%
0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0% 120,0%
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
93
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
3. Jamban Sehat
Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang
kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan
yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi
sanitasi akan berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari
turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air
minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan
munculnya beberapa penyakit.
Berdasarkan konsep, rumah tangga memiliki akses sanitasi layak
apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan
antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septik (septic
tank)/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau
bersama. Metode pembuangan tinja yang baik yaitu menggunakan
jamban dengan syarat sebagai berikut:
1) Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi.
2) Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur.
3) Tidak boleh terkontaminasi air permukaan.
4) Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain.
5) Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang benar-
benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.
6) Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang.
7) Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
mahal.
94
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 4.14 Capaian Penduduk YangMemiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat)
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Gambar 4.14 menunjukkan bahwa secara Kota Cilegon persentase
Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat) sebesar
88,3%. Kecamatan dengan persentase Penduduk Yang Memiliki Akses
Sanitasi Layak (jamban sehat) tertinggi yaitu Jombang (137.9%), Grogol
(103.8%) danPurwakarta (92.8%). Sedangkan Kecamatan dengan
persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat)
terendah adalah Ciwandan (76,3%). Rincian lengkap tentang persentase
rumah tangga menurut sumber air minum layak tahun 2016 dapat
dilihat pada Lampiran Tabel 61.
4. Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum yang
digunakan untuk kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh
pemerintah/swasta atau perorangan, antara lain pasar rakyat, sekolah,
fasyankes, terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, bioskop, hotel dan
tempat umum lainnya (minimal wajib mengelola 2 tempat-tempat
umum,contoh pasar rakyat dan sekolah).
76,3
90,0
65,2
92,8
103,8
97,6
137,9
91,4
96,1
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
95
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas
umum minimalsarana pendidikan dan pasar rakyat yang memenuhi
syarat kesehatan. TTU dinyatakansehat apabila memenuhi persyaratan
fisiologis, psikologis, dan dapat mencegah penularanpenyakit antar
pengguna, penghuni, dan masyarakat sekitarnya serta
memenuhipersyaratan dalam pencegahan terjadinya masalah kesehatan.
Gambar 4.15
Persentase Tempat-Tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Pada Gambar 4.15, TTU yang telah memenuhi syarat kesehatanpada
tahun 2017 di Kota Cilegon sebesar 76.30 %. Rincian lengkap tentang
persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2017dapat
dilihat pada Lampiran Tabel 63.
Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan meningkatkan jumlah
TTUyang memenuhi syarat diantaranya belum semua Puskesmas
memilikiperalatan pengukuran parameter kualitas lingkungan yang
sesuai, pendataan ulangdi wilayah kerja puskesmas untuk akurasi data
yang tercatat, tumpang tindih regulasiantar kementerian/lembaga, yang
belum sinergi dan masih belum optimalnya koordinasibaik lintas program
maupun lintas sektor serta institusi terkait, baik di pusat maupundaerah.
95,9
80,5
70,5
100,0
75,3
82,1
94,4
23,6
76,30
- 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
`KOTA CILEGON
96
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
5. Tempat Pengolahan Makanan
Tempat pengelolaan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan
makananyang meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan
restoran, depot air minum, kantin,dan makanan jajanan. TPM dinyatakan
sehat sesuai dengan KepmenkesNomor 1098/MENKES/SK/VII/2003
tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makandan Restoran.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang
PersyaratanHigiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran, persyaratan
higiene sanitasi yang harusdipenuhi meliputi:
1) Persyaratan lokasi dan bangunan.
2) Persyaratan fasilitas sanitasi.
3) Persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan.
4) Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi.
5) Persyaratan pengolahan makanan.
6) Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi.
7) Persyaratan penyajian makanan jadi.
8) Persyaratan peralatan yang digunakan.
Pelaksanaan kegiatan higiene sanitasi pangan merupakan salah satu
aspek dalam menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan secara
terstruktur dan terukur dengan kegiatan, sasaran dan ukuran kinerja
yang jelas, salah satunya dengan mewujudkan Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan. TPM adalah Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) siap saji yang terdiri dari Rumah
Makan/Restoran, Jasa Boga, Depot Air Minum, Sentra Makanan Jajanan,
Kantin Sekolah. TPM yang memenuhi syarat kesehatan adalah TPM yang
memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dibuktikan dengan sertifikat
laik higiene sanitasi.
97
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Gambar 4.16 Persentase Tempat Pengolahan Makanan Yang MemenuhiSyarat kesehatan
Tahun 2017
Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
Gambar 4.16 menunjukkan bahwa persentase TPM yang memenuhi
syarat kesehatan di Kota Cilegon sebesar 44.96%. Kecamatan dengan
persentase tertinggi TPM yang memenuhisyarat kesehatan yaitu Jombang
(75%), Pulomerak (71.43%) dan Ciwandan (61.9%). Sedangkan Kecamatan
dengan persentase terendah TPM yang memenuhi syaratkesehatan yaitu
Citangkil (9.52%).
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah TPM yang
memenuhi syaratdi antaranya dengan memberikan dukungan aspek legal
untuk operasionalisasi pembinaandan pengawasan TPM dan Tempat
Pengolahan Pangan (TPP), meningkatkan jejaringkemitraan,
meningkatkan kapasitas SDM, menyediakan sarana dan prasarana
sepertimedia KIE tentang higiene sanitasi pangan dan alat deteksi cepat
sistem kewaspadaan diniKLB keracunan pangan, menyediakan
pengelolaan data dan informasi yang up to datedan real time dengan e-
monev Higiene Sanitasi Pangan (HSP).
61,90
9,52
71,43
26,00
58,70
37,25
75,00
39,62
44,96
- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00
CIWANDAN
CITANGKIL
PULOMERAK
PURWAKARTA
GROGOL
CILEGON
JOMBANG
CIBEBER
KOTA CILEGON
98
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang meliputi sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
1. SARANA KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat salah satunya dipengaruhi
olehkeberadaan sarana kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatanmenyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah
suatu alat dan/atau tempatyang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Sarana Kesehatan merupakan input bagi berlangsungnya sistem
pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan meliputi : sarana
kesehatan yang dimiliki pemerintah, sarana upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) dan sarana kesehatan swasta.
Saranapelayanan kesehatan di Kota Cilegon pada tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel 5.1 berikut :
BBaabb VV SSUUMMBBEERR DDAAYYAA
KKEESSEEHHAATTAANN
99
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Tabel5.1.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kota
Cilegon
No SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH (Unit)
2017
1 Rumah Sakit Umum pemerintah 1
2 Rumah Sakit Umum swasta 2
3 Rumah Sakit Ibu dan Anak 2
4 Puskesmas
Puskesmas Rawat Inap (DTP) 3
Puskesmas non Rawat Inap 5
Puskesmas pembantu 10
Puskesmas keliling 8
5 Balai Pengobatan/Klinik 66
6 Praktik Dokter Perorangan 2
7 Praktik Pengobatan Tradisional 16
8 Apotek 63
9 Toko Obat 7
10 UKBM
Posyandu 368
Poskesdes 19
Polindes 12
Posbindu 70
POD 9
Medical Center 6
Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
1. Pusat Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Selain melaksanakan
100
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
tugas tersebut, Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama serta sebagai wahana pendidikan
tenaga kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan perseorangan adalah suatu
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
Jumlah Puskesmas dan jaringannya di Kota Cilegonpada tahun
2017sebanyak8 Puskesmas dan 10 Puskesmas Pembantu. Dari 8
Puskesmas tersebut,3 diantaranya merupakan Puskesmas rawat inap dan
5 Puskesmas non rawat inap.
Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dapat dilihat
secara umum oleh indikator rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk.
Rata-rata rasio puskesmas di Kota Cilegon dengan jumlah penduduk
412.106 Jiwa yaitu sebesar 1: 51.513.
2. Rumah Sakit
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain
upaya promotifdan preventif, diperlukan juga upaya kuratif dan
rehabilitatif. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat
diperoleh melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia
pelayanan kesehatan rujukan.
Pada tahun 2017 jumlah rumah sakit di Kota Cilegon sebanyak 5unit,
yang terdiri atas rumah sakit umum berjumlah 3 unit (Negeri 1 unit,
Swasta 2 unit) dan rumah sakit khusus ( RSK ) sebanyak 2 unit.
3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Peran Masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan
101
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM di antaranya terdiri dari Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskedes ) di Desa
Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan Pos Obat Desa. Salah satu jenis
UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan mengakar dimasyarakat
adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan
dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak,
Keluarga Berencana, perbaiakan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya , posyandu
diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, Posyandu
Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu mandiri. Pada tahun 2017
UKBM di Kota Cilegon dapat dilihat pada tabel 5.1 diatas.
2. TENAGA KESEHATAN
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub
sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional yang mempunyai peranan penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya
dan pelayanan kesehatan. Upaya dan pelayanan kesehatan harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etik dan moral
tinggi, keahlian, dan berwenang. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan
sumber daya manusia yang dimiliki , terutama ketersediaan tenaga
kesehatan. Pada Tahun 2017 jumlah tenaga kesehatan di seluruh
Puskesmas se-Kota Cilegon (8 Puskesmas)sebagai berikut :
102
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Kota Cilegon Tahun 2017
No Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Dokter Spesialis -
2. Dokter umum 17
3. Dokter Gigi 13
4. Kesehatan Masyarakat 7
5. Apoteker 5
6. Bidan 114
7. Perawat 124
8. Perawat gigi 11
9. Sanitarian 12
10. Nutrisionist 12
11. Assisten Apoteker 6
12. Analis Kesehatan 6
13. Rekam medis 3
Total 327 Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Kota Cilegon
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon merupakan unit pelayanan
kesehatan rujukan yang dikelola oleh pemerintah Kota Cilegon. Kinerjanya
juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang
dimiliki. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2016 dapat dilihat pada
tabel 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Cilegon Tahun 2017
No Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter Spesialis 24
2 Dokter Umum 34
3 Dokter Gigi 4
4 Bidan 45
5 Perawat 274
6 Apoteker 6
7 Ass. Apoteker 23
8 Sanitarian 5
9 Nutrisionist 11
10 Kesehatan Masyarakat 7
11 Analis Kesehatan 23
12 Penata Rontgen 9
13 Teknisi Elektormedis 5
14 Fisiotherapis 6
Total 486 Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
103
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
3. Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta
Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta di Kota Cilegon
meliputi tenaga kesehstan di rumah sakit swasta, Klinik swasta,
Dokter/Bidan Praktek Swasta, Apotek dan Laboratorium Klinik. Jumlah
Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini :
Tabel 5.4 Jumlah Tenaga Kesehatan Sarana Kesehatan Swasta
Kota Cilegon Tahun 2017
No Tenaga Kesehatan Jumlah
1 Dokter Spesialis 85
2 Dokter Umum 220
3 Dokter Gigi / Dokter Gigi Spesialis 69
4 Bidan 281
5 Perawat 490
6 Apoteker 100
7 Ass. Apoteker 164
8 Sanitarian 3
9 Nutrisionist 11
10 Kesehatan Masyarakat 4
11 Analis Kesehatan 50
12 Penata Rontgen 20
14 Fisiotherapis 18
15 Elektromedis 4
16 Refraksionis optisien 25 Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Salah satu sub sistem dalam kesehatan nasional adalah sub sistem
pembiayaan kesehatan, dan merupakan komponen sumber daya yang sangat
diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan.
Pembiayaan Kesehatan Kota Cilegon tahun 2017 bersumber dari APBD II
Kota Cilegon, APBD I Provinsi Banten, APBN (DAK) yang dikelola Dinas
Kesehatan, dan dana Kapitasi JKN Kesehatan.
Alokasi Anggaran Kesehatan Kota Cilegon pada tahun 2017berjumlah
Rp. 111.112.766.364,-. Persentase Anggaran Kesehatan terhadap total APBD
Kota Cilegon pada tahun 2017 (data LPPD) sebesar 6.49 %, dengan anggaran
104
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
kesehatan perkapita sebesar Rp. 269.621,81,-. Anggaran ini belum termasuk
dana dari DPW Kel.
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Melalui BPJS Kesehatan yang
bersumber dari APBD II Kota Cilegon merupakan salah satu komponen
pembiayaan kesehatan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.
Menurut peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
ditargetkan pada tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup
dalam JKN (Universal Health Coverage - UHC). Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Melalui BPJS Kesehatan yang bersumber dari APBD II Kota
Cilegon merupakan upaya perluasan cakupan kepesertaan JKN Kota Cilegon
kepada masyarakat miskin dan tidak mampu sebagai Penerima Bantuan
Iuran (PBI) APBD. Sejak Tahun 2010 Pemerintah Kota Cilegon
menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan bekerja
sama dengan PT. Askes (sekarang BPJS Kesehatan) dan per 1 Januari 2014
Jamkesda diintegrasikan kedalam JKN yang diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan.
Pada Tahun 2017dana bersumber JKN sebesar Rp 10.168.370.425
meningkat dari tahun sebelumnya Tahun 2016 Rp. 6.996.445.900,-.
Penyelenggaraan Jamkesda terintegrasi JKN BPJS Kesehatan selain
memenuhi kewajiban pemerintah, berdasarkan kajian dan pengalaman
sangat berperan dalam upaya percepatan perbaikan indikator kesehatan
apabila lebih fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak
mampu dari berbagai aspeknya. Sehingga diharapkan dapat memberikan
kontribusi meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kota
Cilegon, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kualitas
hidup masyarakat khususnya di bidang kesehatan dan dapat terlayaninya
kasus-kasus kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu yang
membutuhkan pengobatan terus menerus dan berbiaya tinggi.
105
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
Profil Kesehatan Kota Cilegon merupakan gambaran situasi kesehatan
masyarakat Kota Cilegon. Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam
Pembangunan Kesehatan Kota Cilegon terangkum dalam Profil Kesehatan ini
berdasarkan data dan informasi capaian pembangunan kesehatan Kota
Cilegon yang dilaporkan pada tahun 2017. Sejauhmana keberhasilan
pembangunan kesehatan Kota Cilegon tahun 2017 dan keterkaitannya dalam
mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kota Cilegon yaitu Masyarakat
Cilegon Sehat, Peduli, Mandiri dan Berkeadilan, dapat dilihat dari berbagai
indikaor pencapaian derajat kesehatan dalam Profil Kesehatan Kota Cilegon
ini.
Dari keseluruhan data dan indikator kesehatan yang dilaporkan dapat
dirangkum bahwa indikator derajat kesehatan masyarakat Kota Cilegon pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB)
Angka Kematian Ibu pada tahun 2017 sebesar 139/100.000 KH dan
Angka Kematian Bayi sebesar 2/1.000 KH. Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Cilegon berfluktuasi dalam kurun
2011-2017.
Dibandingkan dengan target nasional (Renstra Kemenkes 2015-2019)
yaitu AKI sebesar 306/100.000 KH dan AKB sebesar 24/1.000 KH, maka
AKI dan AKB di Kota Cilegon masih terhitung rendah.
BBaabb VVII PPEENNUUTTUUPP
106
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
2. Angka Kesakitan
Data Pelaporan Penyakit yang diderita masyarakat Kota Cilegon pada
tahun 2017 masih didominasi jenis penyakit Infeksi akut lain pada
saluran nafas atas, disusul dengan hipertensi.
Data menunjukkan bahwa pola penyakit infeksi semakin tergeser oleh
penyakit non infeksi/penyakit degeneratif.Penyakit menular TBC, Diare,
HIV, pada tahun 2017 merupakan penyakit yang mengalami kenaikan
jumlah kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Penyakit
pneumonia balita, Kusta, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria
merupakan penyakit yang menurun jumlahnya. Penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi terutama Difteri dan Campak, pada tahun
2017berjumlah 13 kasus campak, sedangkan difteri tidak ditemukan
kasus. Penyakit Malaria dan Filariasis di Kota Cilegon pada tahun 2017
tidak ditemukan kasus.
3. Status Gizi
Pada tahun 2017 seluruh balita gizi buruk awalnya sejumlah 102 balita,
di akhir tahun 2017. Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan
perawatan total sebanyak 102 balita, sehingga capaiannya sebesar 100 %.
Diakhir tahun 2017 balita gizi buruk tercatat tinggal 37 balita.
Capaian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah Kota Cilegon melalui
Dinas Kesehatan dalam program dan kegiatan perbaikan gizi masyarakat
antara lain melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi kasus gizi
buruk (khususnya untuk kasus kurus sekali dan kurus) dan peningkatan
gizi pada balita kurang gizi berbasis masyarakat melalui kegiatan pos gizi
di 8 kelurahan yang mewakili seluruh Kecamatan di Kota Cilegon.
4. Kesehatan Lingkungan
Kondisi Kesehatan Lingkungan di Kota Cilegon tahun 2017 meliputi
indikator rumah sehat, akses air minum yang layak, penyelenggara air
minum memenuhi syarat kesehatan, Penduduk yang memiliki akses
sanitasi layak (jamban sehat), Desa/Kelurahan STBM dan Tempat-tempat
107
Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018
umum memenuhi syarat. Dari indikator kesehatan lingkungan tersebut
semuanya mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat
Perilaku Sehat Masyarakat Kota Cilegon pada tahun 2017 dalam tatanan
rumah tangga ber PHBS sebesar 77.7 %, mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya yang menandakan kesadaran masyarakat akan
perilaku hidup bersih dan sehat di Kota Cilegon berubah menjadi lebih
baik.
Pemantauan yang dilakukan pada 95.499 rumah tangga diantaranya
74.217 rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS.
6. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di Kota Cilegon seperti
UPT Kesehatan Puskesmas, Klinik Pratama, Rumah Sakit, termasuk
fasilitas penunjang kesehatan lainnya sudah cukup baik. Peningkatan
kualitas layanan Puskesmas terus dilakukan dengan dilakukannya
Akreditasi Puskesmas. Pada Tahun 2017 Puskesmas yang sudah
terakreditasi sebanyak 6 Puskesmas dari 8 Puskesmas.
Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Cilegon berdasarkan
jumlah masih perlu ditingkatkan, terutama Puskesmas Rawat Inap dan
Rumah sakit type D di wilayah dengan jumlah penduduk yang padat dan
dekat dengan potensi bencana industri seperti Ciwandan. Dengan terus
bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan berjenjang Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu
Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berkualitas akan terus meningkat sejalan
dengan bertambahnya jumlah peserta JKN-KIS.
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 176 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 43 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 210.434 201.672 412.106 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,7 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
2348,0 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 44,3 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104,3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 88,71 84,24 86,49 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 31.825,00 32.374,00 64.199,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 56.380,00 39.790,00 96.170,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 11.948,00 11.198,00 23.146,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 4.418 4.234 8.652 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6 6 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 25 31 56 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 6 7 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 13 5 18 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 3 1 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 19 14 33 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 4 3 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 12 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 139 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 313 205 518 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 60,42 39,58 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 148,74 101,65 125,70 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 771 550 1.321 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 366,39 272,72 320,55 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 9,54 % Tabel 7
Angka kesembuhan BTA+ 17,12 11,64 15,90 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 49,16 26,91 47,16 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 66,28 38,55 63,06 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 9,50 11,90 10,68 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 42,25 32,28 37,37 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 29 12 41 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 27 8 35 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 9 2 11 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 35 16 51 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,68 0,80 0,71 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 102,14 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 23 12 35 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 10,93 5,95 8,49 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 5,71 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2,86 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,24 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 1,24 0,64 0,95 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 85,19 88,24 86,36 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Campak 5 8 13 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 55,81 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 15,38 32,42 23,49 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 2,12 7,00 4,56 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 6,44 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 1,02 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 91 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 83,18 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 95,66 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 89,17 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 94,08 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 68,30 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83,35 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 91,71 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 61,72 59,67 60,72 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 11,51 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 67,14 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,82 3,18 3,00 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98,95 99,12 99,04 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,75 96,77 96,76 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 34,51 33,56 34,04 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 96,37 98,45 97,39 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,91 97,60 95,72 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 93,78 97,51 95,60 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 86,65 87,79 87,20 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 79,41 80,35 79,87 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 87,37 87,66 87,51 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,80 0,86 0,83 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 96,32 94,71 95,53 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 82,50 82,84 82,67 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,89 1,02 0,96 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 92,15 92,94 92,53 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,08 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 78,06 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 98,98 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 42,79 51,44 47,36 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 11,87 18,31 14,93 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 11,87 18,31 14,93 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 56,62 58,00 57,32 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 83,50 77,67 80,65 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan FKTP pemerintah 2,22 % Tabel 54
77 Cakupan Rujukan FKTP pemerintah 0,47 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 25,20 21,45 23,06 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 14,93 13,44 14,08 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52,76 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 52,55 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,28 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,57 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 77,71 % Tabel 57
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 82,10 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 0,86 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 1,00 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 96,14 % Tabel 61
92 Desa STBM 74,42 % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 77,09 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 61,10 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 89,74 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3,00 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 63,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 368,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 75,82 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0,87 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 19,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes 12,00 Polindes Tabel 70
Posbindu 70,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 43,00 Kel Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 80,00 31,00 111,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 79,00 152,00 231,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 75,22 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 6,00 37,00 43,00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 10,43 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 493,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 119,63 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 245,00 786,00 1.031,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 250,18 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 1,00 22,00 23,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 176,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 3,00 18,00 21,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 4,00 18,00 22,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 11,00 46,00 57,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 111.112.766.364,00 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 6,49 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 269.621,81 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 CIWANDAN 51,81 0 6 6 46.368 10.559 4,39 894,96
2 CITANGKIL 22,98 0 7 7 73.196 14.915 4,91 3185,20
3 PULOMERAK 19,86 0 4 4 44.491 9.267 4,80 2240,23
4 PURWAKARTA 15,29 0 6 6 39.396 8.114 4,86 2576,59
5 GROGOL 23,38 0 4 4 43.607 9.668 4,51 1865,14
6 CILEGON 9,15 0 5 5 43.549 8.689 5,01 4759,45
7 JOMBANG 11,55 0 5 5 65.775 14.037 4,69 5694,81
8 CIBEBER 21,49 0 6 6 55.724 13.257 4,20 2593,02
JUMLAH KOTA CILEGON 175,5 0 43 43 412.106 88.506 4,66 2.348
Sumber:
- Badan Pusat Statistik Kota Cilegon
- Sasaran Penduduk Program Kesehatan Kemenkes 2015-2019
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
HOME
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 21.731 20.542 42.273 105,79
2 5 - 9 20.591 19.523 40.114 105,47
3 10 - 14 18.273 17.827 36.100 102,50
4 15 - 19 18.099 17.618 35.717 102,73
5 20 - 24 19.268 18.079 37.347 106,58
6 25 - 29 19.005 18.492 37.497 102,77
7 30 - 34 18.894 18.544 37.438 101,89
8 35 - 39 18.110 18.117 36.227 99,96
9 40 - 44 17.141 16.828 33.969 101,86
10 45 - 49 14.987 13.673 28.660 109,61
11 50 - 54 11.630 10.352 21.982 112,35
12 55 - 59 8.609 7.348 15.957 117,16
13 60 - 64 5.144 4.656 9.800 110,48
14 65 - 69 2.951 2.992 5.943 98,63
15 70 - 74 1.376 1.818 3.194 75,69
16 75+ 1.191 1.694 2.885 70,31
JUMLAH 210.434 201.672 412.106 104,34
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 44
Sumber:
- Badan Pusat Statistik Kota Cilegon
- Dinas Kesehatan Kota Cilegon
- Sasaran Penduduk Program Kesehatan Kemenkes 2015-2019
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
HOME
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 148.884 146.103 294.987
2PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
HURUF132.075 123.070 255.145 88,71 84,24 86,49
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.665 6.982 11.647 3,13 4,78 3,95
b. SD/MI 27.257 32.726 59.983 18,31 22,40 20,33
c. SMP/ MTs 31.825 32.374 64.199 21,38 22,16 21,76
d. SMA/ MA 56.380 39.790 96.170 37,87 27,23 32,60
e. Perguruan Tinggi 11.948 11.198 23.146 8,03 7,66 7,85
- Badan Pusat Statistik Kota Cilegon
- Dinas Kesehatan Kota Cilegon
- Dinas Pendidikan
Sumber:
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
HOME
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 473 5 478 352 4 356 825 9 834
2 CITANGKIL CITANGKIL 704 6 710 745 6 751 1.449 12 1.461
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 540 7 547 565 5 570 1.105 12 1.117
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 465 1 466 493 2 495 958 3 961
5 GROGOL GROGOL 389 0 389 370 0 370 759 0 759
6 CILEGON CILEGON 497 2 499 520 4 524 1.017 6 1.023
7 JOMBANG JOMBANG 733 2 735 611 6 617 1.344 8 1.352
8 CIBEBER DTP CIBEBER 617 4 621 578 0 578 1.195 4 1.199
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.418 27 4.445 4.234 27 4.261 8.652 54 8.706
6,1 6,3 6,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
HOME
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2 1 2 3 7 1 1 2 9 2 3 5
2 CITANGKIL CITANGKIL 5 1 0 1 7 1 0 1 12 2 0 2
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 8 3 1 4 2 0 0 0 10 3 1 4
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2 1 0 1 2 0 0 0 4 1 0 1
5 GROGOL GROGOL 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 4
6 CILEGON CILEGON 1 5 1 6 3 0 3 3 4 5 4 9
7 JOMBANG JOMBANG 4 1 1 2 6 1 2 3 10 2 3 5
8 CIBEBER DTP CIBEBER 2 0 0 0 3 1 2 3 5 1 2 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 25 13 6 19 31 5 9 14 56 18 15 33
6 3 1 4 7 1 2 3 6 2 2 4
Sumber: PWS KARTINI
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK BALITA BALITA NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK BALITA BAYIa ANAK BALITANEONATAL NEONATAL
HOME
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 825 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 CITANGKIL CITANGKIL 1.449 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 958 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
5 GROGOL GROGOL 759 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 1.017 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 3 3
7 JOMBANG JOMBANG 1.344 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.195 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
8.652 0 0 1 1 0 3 1 4 0 3 4 7 0 6 6 12
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 139
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
HOME
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 23.877 22.491 46.368 25 65,79 13 34,21 38 71 71,72 28 28,28 99 11 11,11
2 CITANGKIL CITANGKIL 37.368 35.828 73.196 39 56,52 30 43,48 69 93 65,49 49 34,51 142 11 7,75
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 22.669 21.822 44.491 43 70,49 18 29,51 61 78 54,17 66 45,83 144 31 21,53
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.350 19.046 39.396 10 40,00 15 60,00 25 38 55,07 31 44,93 69 4 5,80
5 GROGOL GROGOL 22.297 21.310 43.607 16 64,00 9 36,00 25 31 68,89 14 31,11 45 3 6,67
6 CILEGON CILEGON 22.143 21.406 43.549 38 59,38 26 40,63 64 47 54,02 40 45,98 87 12 13,79
7 JOMBANG JOMBANG 33.616 32.159 65.775 20 66,67 10 33,33 30 69 59,48 47 40,52 116 15 12,93
8 CIBEBER DTP CIBEBER 28.114 27.610 55.724 18 60,00 12 40,00 30 41 55,41 33 44,59 74 5 6,76
P2KP 0 0,00 1 100,00 1 43 52,44 39 47,56 82 12 14,63
RSKM 60 67,42 29 32,58 89 111 63,07 65 36,93 176 1 0,57
RS KURNIA 12 38,71 19 61,29 31 34 38,64 54 61,36 88 0 0,00
RSUD KOTA CILEGON 32 58,18 23 41,82 55 115 57,79 84 42,21 199 21 10,55
JUMLAH (KAB/KOTA) 210.434 201.672 412.106 313 60 205 40 518 771 58,36 550 41,64 1.321 126 9,54
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 148,74 101,65 125,70
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 366,39 272,72 320,55
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 412.106
L+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK 0-14
TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L P
HOME
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TB PARU
L P L + P
1 2 3 7 8 9
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 71 28 99
2 CITANGKIL CITANGKIL 93 49 142
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 78 66 144
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 38 31 69
5 GROGOL GROGOL 31 14 45
6 CILEGON CILEGON 47 40 87
7 JOMBANG JOMBANG 69 47 116
8 CIBEBER DTP CIBEBER 41 33 74
P2KP 43 39 82
RSKM 111 65 176
RS KURNIA 34 54 88
RSUD KOTA CILEGON 115 84 199
JUMLAH (KAB/KOTA) 771 550 1.321
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 71 28 99 10 14,08 5 17,86 15 15,15 51 71,83 17 60,71 68 68,69 85,92 78,57 83,84 1 0 1
2 CITANGKIL CITANGKIL 93 49 142 28 30,11 11 22,45 39 27,46 33 35,48 16 32,65 49 34,51 65,59 55,10 61,97 0 3 3
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 78 66 144 21 26,92 10 15,15 31 21,53 40 51,28 32 48,48 72 50,00 78,21 63,64 71,53 0 0 0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 38 31 69 7 18,42 7 22,58 14 20,29 18 47,37 17 54,84 35 50,72 65,79 77,42 71,01 3 0 3
5 GROGOL GROGOL 31 14 45 10 32,26 3 21,43 13 28,89 17 54,84 10 71,43 27 60,00 87,10 92,86 88,89 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 47 40 87 22 46,81 16 40,00 38 43,68 19 40,43 17 42,50 36 41,38 87,23 82,50 85,06 0 0 0
7 JOMBANG JOMBANG 69 47 116 8 11,59 7 14,89 15 12,93 45 65,22 25 53,19 70 60,34 76,81 68,09 73,28 1 0 1
8 CIBEBER DTP CIBEBER 41 33 74 5 12,20 5 15,15 10 13,51 17 41,46 14 42,42 31 41,89 53,66 57,58 55,41 0 1 1
P2KP 43 39 82 0 0,00 1 2,56 1 1,22 34 0,00 30 76,92 64 78,05 0,00 79,49 79,27 1 0 1
RSKM 111 65 176 18 16,22 11 16,92 29 16,48 38 34,23 15 23,08 53 30,11 50,45 40,00 46,59 0 0 0
RS KURNIA 34 54 88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 38,24 20 37,04 33 37,50 38,24 37,04 37,50 0 0 0
RSUD KOTA CILEGON 115 84 199 3 2,61 2 2,38 5 2,51 54 46,96 31 36,90 85 42,71 49,57 39,29 45,23 14 20 34
JUMLAH (KAB/KOTA) 771 550 1.321 132 17,12 64 11,64 210 15,90 379 49,16 148 26,91 623 47,16 66,28 38,55 63,06 20 24 44
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 10 12 11
Sumber: …………….. (sebutkan)
Keterangan:
* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIAN SELAMA
PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI*
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN (SUCCESS
RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HOME
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2.483 2.339 4.822 102 96 199 60 58,7 51 52,92 111 55,87
2 CITANGKIL CITANGKIL 3.887 3.727 7.614 160 154 314 114 71,2 57 37,12 171 54,51
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 2.358 2.270 4.628 97 94 191 27 27,8 22 23,52 49 25,70
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.117 1.981 4.098 87 82 169 69 79,1 60 73,51 129 76,40
5 GROGOL GROGOL 2.319 2.216 4.535 96 91 187 35 36,6 16 17,52 51 27,30
6 CILEGON CILEGON 2.304 2.227 4.531 95 92 187 31 32,7 28 30,52 59 31,61
7 JOMBANG JOMBANG 3.497 3.345 6.842 144 138 282 16 11,1 17 12,34 33 11,71
8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.925 2.872 5.797 121 118 239 29 24,1 28 23,66 57 23,87
RS/SUMBER LAIN 58 40
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.890 20.977 42.867 902 864 1.766 381 42,2456501 279 32,28 660 37,37
PERSENTASE PERKIRAAN KASUS 4,12%
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas 2013
JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
2 5 - 14 TAHUN 1 0 1 2,44 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 2 5 7 13,73
4 20 - 24 TAHUN 6 2 8 19,51 1 2 3 8,57 0 0 0 7 2 9 17,65
5 25 - 49 TAHUN 21 9 30 73,17 22 6 28 80,00 8 2 10 26 9 35 68,63
6 ≥ 50 TAHUN 1 1 2 4,88 4 0 4 11,43 1 0 1 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 29 12 41 27 8 35 9 2 11 35 16 51
PROPORSI JENIS KELAMIN 70,73 29,27 77,14 22,86 81,82 18,18 68,63 31,37
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BARU HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
HOME
TABEL 12
L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 5 10 11 16 17
UTD PMI Kota Cilegon 10.180 10.180 100,00 72 0,71
JUMLAH 10.180 10.180 100,00 72 0,71
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
POSITIF HIV
L + P L + P
JUMLAH
PENDO
NOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH
DIPERIKSA/DISKR
INING
TERHADAP HIV
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
L P L+P L+P JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 9 14 15
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 23.877 22.491 46.368 1.252 970 77
2 CITANGKIL CITANGKIL 37.368 35.828 73.196 1.976 3.066 155
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 22.669 21.822 44.491 1.201 1.273 106
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.350 19.046 39.396 1.064 1.249 117
5 GROGOL GROGOL 22.297 21.310 43.607 1.177 1.345 114
6 CILEGON CILEGON 22.143 21.406 43.549 1.176 1.224 104
7 JOMBANG JOMBANG 33.616 32.159 65.775 1.776 1.264 71
8 CIBEBER DTP CIBEBER 28.114 27.610 55.724 1.505 974 65
JUMLAH (KAB/KOTA) 210.434 201.672 412.106 11.127 11.365 102,1
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun
jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita
L + PNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH
TARGET
DIARE
HOME
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 2 1 3 2 1 3
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 4 0 4 4 0 4
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 6 1 7 6 1 7
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 1 3 4 1 3 4
5 GROGOL GROGOL 0 0 0 4 0 4 4 0 4
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 4 3 7 4 4 8
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 2 0 2 2 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 23 11 34 23 12 35
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 100,00 68 32 66 34
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 11 6 8
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
HOME
TABEL 15
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 3 - 0,00 1 33,33
2 CITANGKIL CITANGKIL 4 - 0,00 - 0,00
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 7 - 0,00 - 0,00
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 4 1 25,00 - 0,00
5 GROGOL GROGOL 4 1 25,00 - 0,00
6 CILEGON CILEGON 3 - 0,00 - 0,00
7 JOMBANG JOMBANG 8 - 0,00 - 0,00
8 CIBEBER DTP CIBEBER 2 - 0,00 - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 35 2 5,71 1 2,86
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 2 1 3 2 1 3
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 5 0 5 5 0 5
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 8 2 10 8 2 10
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 1 3 4 1 3 4
5 GROGOL GROGOL 0 0 0 4 0 4 4 0 4
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 3 3 0 3 3
7 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 4 3 7 4 4 8
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 2 0 2 2 0 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 26 12 38 26 13 39
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,24 0,64 0,95
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% L P L+P
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5 7 2 100 5 100 7 100
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 5 3 75 1 100 4 80
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1 0 1 1 100 0 0 1 100 5 3 8 5 100 2 67 7 88
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2 1 3 2 100 1 100 3 100 4 1 5 4 100 1 100 5 100
5 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 100 1 100 2 100
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 6 1 25 2 100 3 50
7 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 8 6 100 2 100 8 100
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1 1 2 1 100 1 100 2 100 1 2 3 1 100 1 50 2 67
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0 27 17 44 23 85 15 88 38 86
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + PPENDERITA PB
aPENDERITA MB
a
L + P
RFT MB
L PL P
HOME
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 13.116 0
2 CITANGKIL CITANGKIL 20.705 0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 12.584 0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 11.143 0
5 GROGOL GROGOL 12.334 0
6 CILEGON CILEGON 12.318 0
7 JOMBANG JOMBANG 18.605 0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 15.761 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 116.566 0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:118.487
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
HOME
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0,00 0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0
5 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0
7 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 8 13 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CILEGON
2017
L+P L+P L+P
1 2 3 6 9 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 15 0 0,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 45 0 0,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 16 0 0,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 43 0 0,0
5 GROGOL GROGOL 21 0 0,0
6 CILEGON CILEGON 23 0 0,0
7 JOMBANG JOMBANG 31 0 0,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 36 0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 230 0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 55,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Ket:
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATANMENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUS
PUSKESMAS
HOME
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 GROGOL GROGOL 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 CILEGON CILEGON 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 JOMBANG JOMBANG 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TIDAK DITEMUKAN KASUS MALARIANAMUN TERDAPAT 1 KASUS MALARIA IMPORT DI KEC CILEGON
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0
5 GROGOL GROGOL 0 0
6 CILEGON CILEGON 0 0
7 JOMBANG JOMBANG 0 0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TIDAK ADA KASUS FILARIASIS
HOME
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 17.122 16.228 33.350 140 0,82 139 0,86 279 0,84 52 37,14 106 76,26 158 56,63
2 CITANGKIL CITANGKIL 26.797 25.694 52.491 99 0,37 99 0,39 198 0,38 42 42,42 156 157,58 198 100,00
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 16.258 15.650 31.908 120 0,74 115 0,73 235 0,74 121 100,83 208 180,87 329 140,00
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 14.594 13.659 28.253 201 1,38 194 1,42 395 1,40 121 60,20 208 107,22 329 83,29
5 GROGOL GROGOL 15.990 15.284 31.274 247 1,54 247 1,62 494 1,58 21 8,50 54 21,86 75 15,18
6 CILEGON CILEGON 15.880 15.352 31.232 2.894 18,22 2.615 17,03 5.509 17,64 149 5,15 271 10,36 420 7,62
7 JOMBANG JOMBANG 24.108 23.062 47.170 222 0,92 205 0,89 427 0,91 71 31,98 202 98,54 273 63,93
8 CIBEBER DTP CIBEBER 20.162 19.800 39.962 720 3,57 599 3,03 1.319 3,30 137 19,03 161 26,88 298 22,59
JUMLAH (KAB/KOTA) 150.911 144.729 295.640 4.643 3,08 4.213 2,91 8.856 3,00 714 15,38 1.366 32,42 2.080 23,49
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2.227 4.136 6.363 272 12,21 272 6,58 544 8,55 15 5,5 78 28,7 93 17,1
2 CITANGKIL CITANGKIL 7.269 13.499 20.768 323 4,44 324 2,40 647 3,12 24 7,4 73 22,5 97 15,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 6.056 11.246 17.302 283 4,67 284 2,53 567 3,28 20 7,1 41 14,4 61 10,8
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 3.695 6.863 10.558 337 9,12 338 4,92 675 6,39 20 5,9 41 12,1 61 9,0
5 GROGOL GROGOL 3.296 6.122 9.418 591 17,93 592 9,67 1.183 12,56 2 0,3 5 0,8 7 0,6
6 CILEGON CILEGON 2.122 3.940 6.062 2562 120,74 2.563 65,05 5.125 84,54 8 0,3 156 6,1 164 3,2
7 JOMBANG JOMBANG 3.464 6.432 9.896 831 23,99 832 12,94 1.663 16,80 4 0,5 17 2,0 21 1,3
8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.612 4.850 7.462 1647 63,06 1.648 33,98 3.295 44,16 52 3,2 69 4,2 121 3,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 30.741 57.088 87.829 6.846 22,27 6.853 12,00 13.699 15,60 145 2,1 480 7,0 625 4,6
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 7764 23 0,30 0 0,00 0 0,00
2 CITANGKIL CITANGKIL 12302 40 0,33 0 0,00 0 0,00
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 8941 68 0,76 0 0,00 0 0,00
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 7061 27 0,38 0 0,00 0 0,00
5 GROGOL GROGOL 7422 67 0,90 0 0,00 0 0,00
6 CILEGON CILEGON 7512 21 0,28 0 0,00 0 0,00
7 JOMBANG JOMBANG 11502 103 0,90 4 3,88 1 0,97
8 CIBEBER DTP CIBEBER 9104 66 0,72 0 0,00 0 0,00
KOTA CILEGON SAAT HARI-HARI BESAR 268 40 14,93 6 2,24
JUMLAH (KAB/KOTA) 71.608 683 0,95 44 6,44 7 1,02
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
DIKETAHU
I
DITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH
PENDERITAJUMLAH KEMATIAN
JUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
TIDAK ADA KEJADIAN LUAR BIASA
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 #DIV/0!
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 #DIV/0!
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 #DIV/0!
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 #DIV/0!
5 GROGOL GROGOL 0 0 #DIV/0!
6 CILEGON CILEGON 0 0 #DIV/0!
7 JOMBANG JOMBANG 0 0 #DIV/0!
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TIDAK ADA KEJADIAN LUAR BIASA
HOME
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1056 580 54,9 589 55,8 1.008 702 69,6 808 80,2 697 69,1
2 CITANGKIL CITANGKIL 1.680 1.615 96,1 1.469 87,4 1.606 1.444 89,9 1.252 78,0 1.405 87,5
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1025 1032 100,7 1102 107,5 978 1.032 105,5 1.168 119,4 1.126 115,1
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 918 102,6 876 97,9 854 859 100,6 867 101,5 954 111,7
5 GROGOL GROGOL 1001 1020 101,9 882 88,1 955 995 104,2 807 84,5 855 89,5
6 CILEGON CILEGON 1.005 1.063 105,8 1.001 99,6 959 1.013 105,6 988 103,0 975 101,7
7 JOMBANG JOMBANG 1.510 1.225 81,1 804 53,2 1.441 1.408 97,7 1.029 71,4 1.293 89,7
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.297 1.151 88,7 1.153 88,9 1.237 1.193 96,4 1.140 92,2 1.198 96,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.469 8.604 90,9 7.876 83,2 9.038 8.646 95,7 8.059 89,2 8.503 94,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES DI
FASYANKES
MENDAPAT YANKES
NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT
VIT A JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
HOME
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.056 91 8,6 125 11,8 210 19,9 140 13,3 65 6,2 540 51,1
2 CITANGKIL CITANGKIL 1.680 18 1,1 179 10,7 330 19,6 265 15,8 113 6,7 887 52,8
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.025 311 30,3 404 39,4 421 41,1 188 18,3 62 6,0 1.075 104,9
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 0 - 0 - 198 22,1 251 28,0 75 8,4 524 58,5
5 GROGOL GROGOL 1.001 55 5,5 102 10,2 203 20,3 191 19,1 130 13,0 626 62,5
6 CILEGON CILEGON 1.005 0 - 0 - 14 1,4 394 39,2 478 47,6 886 88,2
7 JOMBANG JOMBANG 1.510 51 3,4 116 7,7 359 23,8 327 21,7 231 15,3 1.033 68,4
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.297 0 - 39 3,0 305 23,5 343 26,4 209 16,1 896 69,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.469 526 5,6 965 10,2 2.040 21,5 2.099 22,2 1.363 14,4 6.467 68,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 15115 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
2 CITANGKIL CITANGKIL 24077 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 14664 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 12801 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
5 GROGOL GROGOL 14321 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
6 CILEGON CILEGON 14385 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 JOMBANG JOMBANG 21612 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 CIBEBER DTP CIBEBER 18694 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 135.669 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-59 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1056 630 59,66 624 59,09
2 CITANGKIL CITANGKIL 1680 1603 95,42 1031 61,37
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1025 1207 117,76 1276 124,49
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 928 103,69 940 105,03
5 GROGOL GROGOL 1001 885 88,41 828 82,72
6 CILEGON CILEGON 1005 1062 105,67 988 98,31
7 JOMBANG JOMBANG 1510 1508 99,87 1052 69,67
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1297 1230 94,83 1153 88,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 9469 9.053 95,61 7.892 83,35
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
HOME
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7,0 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.056 211,0 50 23,7 498 469 967 75 70 145 45 60,2 24 34,1 69 47,6
2 CITANGKIL CITANGKIL 1.680 336,0 285 84,8 779 747 1.526 117 112 229 34 29,1 35 31,2 69 30,1
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.025 205,0 130 63,4 474 456 930 71 68 140 72 101,3 59 86,3 131 93,9
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 179,0 308 172,1 427 399 826 64 60 124 99 154,6 98 163,7 197 159,0
5 GROGOL GROGOL 1.001 200,0 105 52,5 466 445 911 70 67 137 21 30,0 21 31,5 42 30,7
6 CILEGON CILEGON 1.005 201,0 422 210,0 463 448 911 69 67 137 24 34,6 23 34,2 47 34,4
7 JOMBANG JOMBANG 1.510 302,0 320 106,0 702 672 1.374 105 101 206 45 42,7 44 43,7 89 43,2
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.297 259,0 116 44,8 587 576 1.163 88 86 174 67 76,1 73 84,5 140 80,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 9.469 1.893 1736 91,7 4.396 4.212 8.608 659 632 1.291 407 61,7 377 59,7 784 60,7
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMIL DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
HOME
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 950 13,6 44 0,6 99 1,4 294 4,2 1.387 19,9 24 0,3 4.092 58,7 1.467 21,0 0 0,0 0 0,0 5.583 80,1 6.970 100,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 349 3,8 25 0,3 228 2,5 496 5,4 1.098 11,9 44 0,5 7.224 78,6 829 9,0 0 0,0 0 0,0 8.097 88,1 9.195 100,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 585 9,7 36 0,6 203 3,4 1.043 17,3 1.867 30,9 207 3,4 2.932 48,6 1.027 17,0 0 0,0 0 0,0 4.166 69,1 6.033 100,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 421 9,1 1 0,0 167 3,6 318 6,8 907 19,5 137 2,9 3.110 66,9 494 10,6 0 0,0 0 0,0 3.741 80,5 4.648 100,0
5 GROGOL GROGOL 594 11,7 9 0,2 83 1,6 703 13,8 1.389 27,3 338 6,7 2.570 50,6 785 15,4 0 0,0 0 0,0 3.693 72,7 5.082 100,0
6 CILEGON CILEGON 736 13,6 21 0,4 207 3,8 192 3,5 1.156 21,4 178 3,3 3.607 66,7 468 8,7 0 0,0 0 0,0 4.253 78,6 5.409 100,0
7 JOMBANG JOMBANG 503 8,1 3 0,0 220 3,5 444 7,1 1.170 18,8 133 2,1 4.520 72,5 413 6,6 0 0,0 0 0,0 5.066 81,2 6.236 100,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 473 7,2 10 0,2 93 1,4 556 8,5 1.132 17,2 297 4,5 3.865 58,8 1.282 19,5 0 0,0 0 0,0 5.444 82,8 6.576 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.611 9,2 149 0,3 1.300 2,6 4.046 8,1 10.106 20,2 1.358 2,7 31.920 63,7 6.765 13,5 0 0,0 0 0,0 40.043 79,8 50.149 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 42 3,4 0 0,0 1 0,1 98 7,8 141 11,3 75 6,0 842 67,4 192 15,4 0 0,0 0 0,0 1.109 88,7 1.250 100,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 42 3,5 1 0,1 62 5,2 170 14,2 275 23,0 18 1,5 737 61,7 165 13,8 0 0,0 0 0,0 920 77,0 1.195 100,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 58 4,3 0 0,0 0 0,0 168 12,5 226 16,9 9 0,7 905 67,5 200 14,9 0 0,0 0 0,0 1.114 83,1 1.340 100,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 146 15,3 0 0,0 2 0,2 46 4,8 194 20,4 12 1,3 668 70,1 79 8,3 0 0,0 0 0,0 759 79,6 953 100,0
5 GROGOL GROGOL 57 5,6 0 0,0 0 0,0 110 10,8 167 16,4 77 7,6 492 48,3 282 27,7 0 0,0 0 0,0 851 83,6 1.018 100,0
6 CILEGON CILEGON 77 9,1 0 0,0 9 1,1 42 4,9 128 15,1 48 5,6 567 66,7 107 12,6 0 0,0 0 0,0 722 84,9 850 100,0
7 JOMBANG JOMBANG 197 17,6 0 0,0 129 11,5 105 9,4 431 38,4 0 0,0 666 59,4 24 2,1 0 0,0 0 0,0 690 61,6 1.121 100,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 42 4,8 0 0,0 0 0,0 75 8,6 117 13,4 13 1,5 572 65,7 169 19,4 0 0,0 0 0,0 754 86,6 871 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 661 7,7 1 0,0 203 2,4 814 9,5 1.679 19,5 252 2,9 5.449 63,4 1.218 14,2 0 0,0 0 0,0 6.919 80,5 8.598 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 10.917 1.250 11,5 6.970 63,8
2 CITANGKIL CITANGKIL 13.259 1.195 9,0 9.195 69,3
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 8.050 1.340 16,6 6.033 74,9
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 7.125 953 13,4 4.648 65,2
5 GROGOL GROGOL 7.707 1.018 13,2 5.082 65,9
6 CILEGON CILEGON 8.142 850 10,4 5.409 66,4
7 JOMBANG JOMBANG 9.533 1.121 11,8 6.236 65,4
8 CIBEBER DTP CIBEBER 9.963 871 8,7 6.576 66,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 74.696 8.598 11,5 50.149 67,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon RIEL
DP3AKB
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
HOME
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 498 469 967 498 100,0 469 100,0 967 100,0 15 3,0 14 3,0 29 3,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 779 747 1.526 779 100,0 747 100,0 1.526 100,0 22 2,8 35 4,7 57 3,7
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 456 930 474 100,0 456 100,0 930 100,0 20 4,2 12 2,6 32 3,4
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 427 399 826 427 100,0 399 100,0 826 100,0 14 3,3 16 4,0 30 3,6
5 GROGOL GROGOL 466 445 911 466 100,0 445 100,0 911 100,0 14 3,0 12 2,7 26 2,9
6 CILEGON CILEGON 463 448 911 463 100,0 448 100,0 911 100,0 19 4,1 19 4,2 38 4,2
7 JOMBANG JOMBANG 702 672 1.374 702 100,0 672 100,0 1.374 100,0 15 2,1 15 2,2 30 2,2
8 CIBEBER DTP CIBEBER 587 576 1.163 587 100,0 576 100,0 1.163 100,0 5 0,9 11 1,9 16 1,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.396 4.212 8.608 4.396 100,0 4.212 100,0 8.608 100,0 124 2,8 134 3,2 258 3,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
HOME
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 498 469 967 441 88,6 324 69,1 765 79,1 434 87,1 319 68,0 753 77,9
2 CITANGKIL CITANGKIL 779 747 1.526 682 87,5 730 97,7 1.412 92,5 682 87,5 730 97,7 1.412 92,5
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 456 930 544 114,8 549 120,4 1.093 117,5 506 106,8 531 116,4 1.037 111,5
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 427 399 826 465 108,9 493 123,6 958 116,0 457 107,0 495 124,1 952 115,3
5 GROGOL GROGOL 466 445 911 389 83,5 373 83,8 762 83,6 411 88,2 372 83,6 783 85,9
6 CILEGON CILEGON 463 448 911 496 107,1 518 115,6 1.014 111,3 494 106,7 516 115,2 1.010 110,9
7 JOMBANG JOMBANG 702 672 1.374 714 101,7 619 92,1 1.333 97,0 688 98,0 582 86,6 1.270 92,4
8 CIBEBER DTP CIBEBER 587 576 1.163 619 105,5 569 98,8 1.188 102,1 581 99,0 531 92,2 1.112 95,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.396 4.212 8.608 4.350 99,0 4.175 99,1 8.525 99,0 4.253 96,7 4.076 96,8 8.329 96,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
HOME
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 148 29,4 145 30,7 293 30,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 127 16,1 122 16,2 249 16,1
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 220 46,0 206 44,8 426 45,4
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 60 14,0 65 16,2 125 15,1
5 GROGOL GROGOL 469 449 918 152 32,4 153 34,1 305 33,2
6 CILEGON CILEGON 466 451 917 156 33,5 153 33,9 309 33,7
7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 353 49,9 284 41,9 637 46,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 314 53,0 298 51,2 612 52,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 1.530 34,5 1.426 33,6 2.956 34,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
0-6 BULANPUSKESMASL P
HOME
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 406 80,7 448 94,7 854 87,5
2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 1.152 146,2 1.063 140,8 2.215 143,6
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 449 93,9 481 104,6 930 99,1
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 436 101,6 488 121,7 924 111,3
5 GROGOL GROGOL 469 449 918 380 81,0 376 83,7 756 82,4
6 CILEGON CILEGON 466 451 917 489 104,9 480 106,4 969 105,7
7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 420 59,3 337 49,7 757 54,6
8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 541 91,2 510 87,6 1.051 89,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 4.273 96,4 4.183 98 8.456 97,4
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
HOME
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 6 100,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 4 100,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100,0
5 GROGOL GROGOL 4 4 100,0
6 CILEGON CILEGON 5 5 100,0
7 JOMBANG JOMBANG 5 5 100,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 6 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 43 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 498 469 967 512 102,81 394 84,01 906 93,69 457 91,77 391 83,37 848 87,69
2 CITANGKIL CITANGKIL 779 747 1526 647 83,06 665 89,02 1312 85,98 743 95,38 662 88,62 1405 92,07
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 456 930 538 113,50 565 123,90 1103 118,60 573 120,89 573 125,66 1146 123,23
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 427 399 826 467 109,37 482 120,80 949 114,89 424 99,30 471 118,05 895 108,35
5 GROGOL GROGOL 466 445 911 412 88,41 401 90,11 813 89,24 424 90,99 390 87,64 814 89,35
6 CILEGON CILEGON 463 448 911 478 103,24 515 114,96 993 109,00 479 103,46 514 114,73 993 109,00
7 JOMBANG JOMBANG 702 672 1374 722 102,85 661 98,36 1383 100,66 669 95,30 628 93,45 1297 94,40
8 CIBEBER DTP CIBEBER 587 576 1163 532 90,63 597 103,65 1129 97,08 534 90,97 558 96,88 1092 93,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 4396 4212 8608 4308 98,00 4280 101,61 8588 99,77 4303 97,88 4187 99,41 8490 98,63
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 438 87 423 89 861 88 438 87,08 423 89,43 861 88,22 433 86,08 464 98,10 897 91,91 433 86,08 464 98,10 897 91,91
2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 700 89 648 86 1.348 87 694 88,07 639 84,64 1.333 86,39 692 87,82 674 89,27 1.366 88,53 687 87,18 669 88,61 1.356 87,88
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 556 116 584 127 1.140 122 549 114,85 586 127,39 1.135 121,00 550 115,06 602 130,87 1.152 122,81 550 115,06 602 130,87 1.152 122,81
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 424 99 509 127 933 112 424 98,83 509 126,93 933 112,41 408 95,10 460 114,71 868 104,58 407 94,87 453 112,97 860 103,61
5 GROGOL GROGOL 469 449 918 414 88 402 90 816 89 411 87,63 399 88,86 810 88,24 363 77,40 362 80,62 725 78,98 401 85,50 407 90,65 808 88,02
6 CILEGON CILEGON 466 451 917 504 108 474 105 978 107 504 108,15 474 105,10 978 106,65 523 112,23 468 103,77 991 108,07 488 104,72 425 94,24 913 99,56
7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 651 92 651 96 1.302 94 660 93,22 636 93,81 1.296 93,51 671 94,77 625 92,18 1.296 93,51 671 94,77 625 92,18 1.296 93,51
8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 546 92 596 102 1.142 97 544 91,74 596 102,41 1.140 97,02 524 88,36 492 84,54 1.016 86,47 521 87,86 498 85,57 1.019 86,72
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 4.233 95 4.287 101 8.520 98 4.224 95,26 4.262 100,31 8.486 97,73 4.164 93,91 4.147 97,60 8.311 95,72 4.158 93,78 4.143 97,51 8.301 95,60
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P
HOME
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 446 88,67 432 91,33 878 89,96 1.980 1.866 3.846 1900 95,96 1760 94,32 3.660 95,16 2.483 2.339 4.822 2.346 94,48 2.192 93,72 4.538 94,11
2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 695 88,20 645 85,43 1.340 86,84 3.099 2.972 6.071 2660 85,83 2584 86,94 5.244 86,38 3.887 3.727 7.614 3.355 86,31 3.229 86,64 6.584 86,47
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 435 91,00 425 92,39 860 91,68 1.880 1.810 3.690 1557 82,82 1532 84,64 3.089 83,71 2.358 2.270 4.628 1.992 84,48 1.957 86,21 3.949 85,33
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 367 85,55 378 94,26 745 89,76 1.688 1.579 3.267 1223 72,45 1301 82,39 2.524 77,26 2.117 1.980 4.097 1.590 75,11 1.679 84,80 3.269 79,79
5 GROGOL GROGOL 469 449 918 364 77,61 361 80,40 725 78,98 1.849 1.768 3.617 1398 75,61 1347 76,19 2.745 75,89 2.318 2.217 4.535 1.762 76,01 1.708 77,04 3.470 76,52
6 CILEGON CILEGON 466 451 917 393 84,33 384 85,14 777 84,73 1.837 1.776 3.613 1333 72,56 1291 72,69 2.624 72,63 2.303 2.227 4.530 1.726 74,95 1.675 75,21 3.401 75,08
7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 556 78,53 523 77,14 1.079 77,85 2.789 2.668 5.457 2039 73,11 1884 70,61 3.923 71,89 3.497 3.346 6.843 2.595 74,21 2.407 71,94 5.002 73,10
8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 586 98,82 582 100,00 1.168 99,40 2.332 2.291 4.623 1750 75,04 1744 76,12 3.494 75,58 2.925 2.873 5.798 2.336 79,86 2.326 80,96 4.662 80,41
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 3.842 86,65 3.730 87,79 7.572 87,20 17.454 16.730 34.184 13.860 79,41 13.443 80,35 27.303 79,87 21.888 20.979 42.867 17.702 80,88 17.173 81,86 34.875 81,36
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTACILEGON
TAHUN 2017
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 446 432 878 446 100,00 432 100,00 878 100,00 1900 1760 3.660 1900 100,00 1760 100,00 3.660 100,00 2.346 2.192 4.538 2.346 100,00 2.192 100,00 4.538 100,00
2 CITANGKIL CITANGKIL 695 645 1.340 695 100,00 645 100,00 1.340 100,00 2660 2584 5.244 2660 100,00 2584 100,00 5.244 100,00 3.355 3.229 6.584 3.355 100,00 3.229 100,00 6.584 100,00
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 456 444 900 435 95,39 425 95,72 860 95,56 1633 1644 3.277 1557 95,35 1532 93,19 3.089 94,26 2.089 2.088 4.177 1.992 95,36 1.957 93,73 3.949 94,54
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 365 381 746 367 100,55 378 99,21 745 99,87 1233 1301 2.534 1223 99,19 1301 100,00 2.524 99,61 1.598 1.682 3.280 1.590 99,50 1.679 99,82 3.269 99,66
5 GROGOL GROGOL 390 395 785 364 93,33 361 91,39 725 92,36 1398 1360 2.758 1398 100,00 1347 99,04 2.745 99,53 1.788 1.755 3.543 1.762 98,55 1.708 97,32 3.470 97,94
6 CILEGON CILEGON 393 383 776 393 100,00 384 100,26 777 100,13 1333 1291 2.624 1333 100,00 1291 100,00 2.624 100,00 1.726 1.674 3.400 1.726 100,00 1.675 100,06 3.401 100,03
7 JOMBANG JOMBANG 558 511 1.069 556 99,64 523 102,35 1.079 100,94 2039 1884 3.923 2039 100,00 1884 100,00 3.923 100,00 2.597 2.395 4.992 2.595 99,92 2.407 100,50 5.002 100,20
8 CIBEBER DTP CIBEBER 586 582 1.168 586 100,00 582 100,00 1.168 100,00 1750 1744 3.494 1750 100,00 1744 100,00 3.494 100,00 2.336 2.326 4.662 2.336 100,00 2.326 100,00 4.662 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.889 3.773 7.662 3.842 98,79 3.730 98,86 7.572 98,83 13.946 13.568 27.514 13.860 99,38 13.443 99,08 27.303 99,23 17.835 17.341 35.176 17.702 99,25 17.173 99,03 34.875 99,14
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
MENDAPAT VIT AJUMLAH
MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI JUMLAH
L + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
P
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
P L + P
PL
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIMENDAPAT VIT A
JUMLAH
SASARAN ESTIMASI
SASARAN RIEL PROGRAM GIZI
MENDAPAT VIT A
L P L + P L P L + P L
HOME
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.386 1.144 2.530 1.285 1.063 2.348 92,7 92,9 92,8 5 0,4 4 0,4 9 0,4
2 CITANGKIL CITANGKIL 1.336 1.297 2.633 1.055 1.050 2.105 79,0 81,0 79,9 6 0,6 3 0,3 9 0,4
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 902 874 1.776 820 789 1.609 90,9 90,3 90,6 11 1,3 12 1,5 23 1,4
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 685 676 1.361 572 561 1.133 83,5 83,0 83,2 2 0,3 3 0,5 5 0,4
5 GROGOL GROGOL 795 758 1.553 658 646 1.304 82,8 85,2 84,0 4 0,6 6 0,9 10 0,8
6 CILEGON CILEGON 731 707 1.438 686 654 1.340 93,8 92,5 93,2 8 1,2 7 1,1 15 1,1
7 JOMBANG JOMBANG 936 845 1.781 811 731 1.542 86,6 86,5 86,6 7 0,9 9 1,2 16 1,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.084 1.104 2.188 976 997 1.973 90,0 90,3 90,2 12 1,2 12 1,2 24 1,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.855 7.405 15.260 6.863 6.491 13.354 87,4 87,7 87,5 55 0,8 56 0,9 111 0,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
HOME
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.980 1.866 3.846 1.588 80,2 1.270 68,1 2.858 74,3
2 CITANGKIL CITANGKIL 3.099 2.972 6.071 3.619 116,8 3.507 118,0 7.126 117,4
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.880 1.810 3.690 2.194 116,7 2.230 123,2 4.424 119,9
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.688 1.579 3.267 1.490 88,3 1.484 94,0 2.974 91,0
5 GROGOL GROGOL 1.849 1.768 3.617 558 30,2 577 32,6 1.135 31,4
6 CILEGON CILEGON 1.837 1.776 3.613 2.380 129,6 2.026 114,1 4.406 121,9
7 JOMBANG JOMBANG 2.789 2.668 5.457 2.198 78,8 1.917 71,9 4.115 75,4
8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.332 2.291 4.623 2.784 119,4 2.834 123,7 5.618 121,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.454 16.730 34.184 16.811 96,3 15.845 94,7 32.656 95,5
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon estimasi
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
HOME
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2.339 2.197 4.536 2.168 2.047 4.215 92,7 93,2 92,9 10 0,5 8 0,4 18 0,4
2 CITANGKIL CITANGKIL 3.174 3.092 6.266 2.322 2.293 4.615 73,2 74 73,7 10 0,4 8 0,3 18 0,4
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 2.046 2.066 4.112 1.836 1.863 3.699 89,7 90 90,0 31 1,7 32 1,7 63 1,7
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.579 1.606 3.185 1.271 1.303 2.574 80,5 81 80,8 8 0,6 10 0,8 18 0,7
5 GROGOL GROGOL 1.802 1.757 3.559 1.239 1.210 2.449 68,8 69 68,8 11 0,9 13 1,1 24 1,0
6 CILEGON CILEGON 1.671 1.617 3.288 1.471 1.410 2.881 88,0 87 87,6 20 1,4 21 1,5 41 1,4
7 JOMBANG JOMBANG 2.542 2.347 4.889 2.074 1.908 3.982 81,6 81 81,4 14 0,7 26 1,4 40 1,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.344 2.320 4.664 2.054 2.050 4.104 87,6 88 88,0 25 1,2 26 1,3 51 1,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.497 17.002 34.499 14.435 14.084 28.519 82,5 83 82,7 129 0,9 144 1,0 273 1,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
HOME
\
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 14 4 18 14 100,0 4 100,0 18 100,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 8 9 17 8 100,0 9 100,0 17 100,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 5 6 11 5 100,0 6 100,0 11 100,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 4 3 7 4 100,0 3 100,0 7 100,0
5 GROGOL GROGOL 9 4 13 9 100,0 4 100,0 13 100,0
6 CILEGON CILEGON 7 3 10 7 100,0 3 100,0 10 100,0
7 JOMBANG JOMBANG 5 9 14 5 100,0 9 100,0 14 100,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 4 8 12 4 100,0 8 100,0 12 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 56 46 102 56 100,0 46 100,0 102 100,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
HOME
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 511 419 930 472 92,4 406 96,9 878 94,4 930 878 94,41
2 CITANGKIL CITANGKIL 754 708 1.462 690 91,5 651 91,9 1.341 91,7 1.462 1.341 91,72
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 591 1.065 463 97,7 581 98,3 1.044 98,0 1.065 1.044 98,03
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 471 395 866 452 96,0 386 97,7 838 96,8 866 838 96,77
5 GROGOL GROGOL 363 327 690 360 99,2 323 98,8 683 99,0 690 683 98,99
6 CILEGON CILEGON 373 360 733 336 90,1 335 93,1 671 91,5 733 671 91,54
7 JOMBANG JOMBANG 731 643 1.374 643 88,0 581 90,4 1.224 89,1 1.374 1.224 89,08
8 CIBEBER DTP CIBEBER 720 692 1.412 636 88,3 580 83,8 1.216 86,1 1.412 1.216 86,12
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.397 4.135 8.532 4.052 92,2 3.843 92,9 7.895 92,5 8.532 7.895 92,53
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 92,2 92,9 92,5
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon riel
P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L
HOME
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.210 1.136 1,1
2 CITANGKIL CITANGKIL 2.342 2.037 1,1
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.277 1.247 1,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.102 1.841 1,1
5 GROGOL GROGOL 1.100 992 1,1
6 CILEGON CILEGON 907 923 1,0
7 JOMBANG JOMBANG 1.418 1.423 1,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 677 608 1,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 11.033 10.207 1,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
HOME
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 21 18 85,7 21 100,0 1.004 1.084 2.088 435 43,3 404 37,3 839 40,2 411 387 798 21 5,1 36 9,3 57 7,1
2 CITANGKIL CITANGKIL 30 14 46,7 29 96,7 1.264 1.957 3.221 671 53,1 640 32,7 1.311 40,7 602 560 1.162 153 25,4 211 37,7 364 31,3
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 25 24 96,0 24 96,0 1.203 967 2.170 452 37,6 617 63,8 1.069 49,3 256 356 612 123 48,0 114 32,0 237 38,7
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 24 24 100,0 24 100,0 1.298 1.395 2.693 561 43,2 527 37,8 1.088 40,4 433 403 836 41 9,5 60 14,9 101 12,1
5 GROGOL GROGOL 16 14 87,5 16 100,0 867 765 1.632 340 39,2 281 36,7 621 38,1 621 332 953 11 1,8 40 12,0 51 5,4
6 CILEGON CILEGON 18 7 38,9 18 100,0 843 770 1.613 336 39,9 335 43,5 671 41,6 316 296 612 8 2,5 11 3,7 19 3,1
7 JOMBANG JOMBANG 33 23 69,7 33 100,0 1.424 1.802 3.226 631 44,3 1.303 72,3 1.934 60,0 459 467 926 65 14,2 112 24,0 177 19,1
8 CIBEBER DTP CIBEBER 29 29 100,0 29 100,0 1.578 1.864 3.442 631 40,0 1.348 72,3 1.979 57,5 558 504 1.062 12 2,2 21 4,2 33 3,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 196 153 78,1 194 99,0 9.481 10.604 20.085 4.057 42,8 5.455 51,4 9.512 47,4 3.656 3.305 6.961 434 11,9 605 18,3 1.039 14,9
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
HOME
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.414 1.445 2.859 886 62,66 900 62,28 1.786 62,47
2 CITANGKIL CITANGKIL 2.067 2.149 4.216 1.185 57,33 1.364 63,47 2.549 60,46
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.356 1.411 2.767 749 55,24 632 44,79 1.381 49,91
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.245 1.265 2.510 971 77,99 555 43,87 1.526 60,80
5 GROGOL GROGOL 1.338 1.385 2.723 875 65,40 783 56,53 1.658 60,89
6 CILEGON CILEGON 1.331 1.389 2.720 879 66,04 1.086 78,19 1.965 72,24
7 JOMBANG JOMBANG 1.789 1.956 3.745 593 33,15 1.210 61,86 1.803 48,14
8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.619 1.717 3.336 746 46,08 846 49,27 1.592 47,72
JUMLAH (KAB/KOTA) 12.159 12.717 24.876 6.884 56,62 7.376 58,00 14.260 57,32
Sumber: ………. (sebutkan) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HOME
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 175.719 156.631 332350 83,50 77,67 80,65
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 43.760 41.974 85.734 20,80 20,81 20,80
1.2 PBI APBD 7.548 6.646 14.194 3,59 3,30 3,44
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 89.327 71.216 160.543 42,45 35,31 38,96
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 31.427 31.367 62.794 14,93 15,55 15,24
1.5 Bukan pekerja (BP) 3.657 5.428 9.085 1,74 2,69 2,20
2 Jamkesda 0 0,00 0,00 0,00
3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 175.719 156.631 332.350 83,50 77,67 80,65
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
KUNJUNGAN RUJUKAN KUNJUNGAN RUJUKAN KUNJUNGAN RUJUKAN KUNJUNGAN RUJUKAN L P L+P
1 2 3 4 9 10 11
1 DTP CIWANDAN 54 7 529 59 80 39 663 106 0
2 CITANGKIL 1.132 107 227 30 805 181 2.163 318 0
3 DTP PULOMERAK 945 154 352 27 505 62 1.802 243 0
4 PURWAKARTA 702 90 74 12 325 105 1.100 207 0
5 GROGOL 416 - 142 - 423 - 981 - 0
6 CILEGON 359 81 89 24 183 62 631 167 0
7 JOMBANG 352 124 287 156 392 398 1.031 678 0
8 DTP CIBEBER 190 50 325 82 263 82 777 214 0
0
0
SUB JUMLAH I 4.150 613 2.025 390 2.974 930 9.149 1.933 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.150 613 2.025 390 2.974 930 9.149 1.933 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 412.106 412.106
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 2,2 0,5
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TOTALNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PESERTA JKN
JUMLAH KUNJUNGAN
PBI APBN PBI APBD JUMLAHNON PBI
HOME
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD CILEGON 271 5.565 8.193 13.758 165 240 405 89 144 233 29,6 29,3 29,4 16,0 17,6 16,9
2 RSIA KURNIA 70 1.243 2.297 3.540 1 1 2 1 1 2 0,8 0,4 0,6 0,8 0,4 0,6
3 RSIA Mutiara Bunda 29 657 531 1.188 1 - 1 1 - 1 1,5 - 0,8 1,5 - 0,8
4 RS Krakatau Medika 237 7.137 7.980 15.117 201 171 372 127 115 242 28,2 21,4 24,6 17,8 14,4 16,0
5 RS Immanuel 39 - 347 347 - 3 3 - - - - 8,6 8,6 - - -
646 14.602 19.348 33.950 368 415 783 218 260 478 25,2 21,4 23,1 14,9 13,4 14,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP
+ MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH
SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD CILEGON 271 13.758 60.079 56.326 60,74 50,77 2,82 4,09
2 RSIA KURNIA 70 3.540 10.620 3 41,57 50,57 4,22 0,00
3 RSIA Mutiara Bunda 29 1.188 1.304 4.953 12,32 40,97 7,81 4,17
4 RS Krakatau Medika 237 15.117 52.388 59.798 60,56 63,78 2,26 3,96
5 RS Immanuel 39 347 3 3 0,02 8,90 41,01 0,01
646 33950 124.394 121.083 52,76 52,55 3,28 3,57
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAHJUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAUJUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 14.486 9.999 69,0 7.768 77,7
2 CITANGKIL CITANGKIL 21.864 13.286 60,8 9.625 72,4
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 15.308 12.285 80,3 10.402 84,7
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 12.643 11.607 91,8 10.754 92,7
5 GROGOL GROGOL 12.823 8.214 64,1 8.142 99,1
6 CILEGON CILEGON 13.221 8.690 65,7 7.964 91,6
7 JOMBANG JOMBANG 19.170 19.100 99,6 11.894 62,3
8 CIBEBER DTP CIBEBER 15.270 12.318 80,7 7.668 62,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 124.785 95.499 76,5 74.217 77,7
Sumber: Dinas Kesehatan Kota
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
HOME
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 10559 9.937 94,11 622 622 100,0 - 0,00 9.937 94,11
2 CITANGKIL CITANGKIL 14915 13.819 92,65 951 736 77,4 736 100,00 14.555 97,59
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 9267 6.013 64,89 3.254 915 28,1 187 20,44 6.200 66,90
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 8114 2.644 32,59 5.470 3.564 65,2 926 25,98 3.570 44,00
5 GROGOL GROGOL 9668 8.640 89,37 980 12 1,2 12 100,00 8.652 89,49
6 CILEGON CILEGON 8689 7.621 87,71 1.253 184 14,7 63 34,24 7.684 88,43
7 JOMBANG JOMBANG 14037 11.977 85,32 2.060 2.060 100,0 - 0,00 11.977 85,32
8 CIBEBER DTP CIBEBER 13257 9.595 72,38 3.029 1.201 39,7 495 41,22 10.090 76,11
JUMLAH (KAB/KOTA) 88.506 70.246 79,37 17.619 9.294 52,75 2.419 26,03 72.665 82,10
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2016
JUMLAH RUMAH
YANG BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
2017
HOME
TABEL 59
CILEGON
2.017
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 7 8 11 12 15 16 19 20 27 28 31 32 33 34
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 46.368 8.610 7.848 91,15% 2.799 11.196 - - 4.898 19.592 - - - 7.697 604 31.392 67,70%
2 CITANGKIL CITANGKIL 73.196 15.729 14.095 89,61% 6.067 24.268 - - 7.503 30.012 - - - 525 2.100 56.380 77,03%
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 44.491 10.126 8.468 83,63% 1.603 6.412 125 500 3.092 12.368 400 1.600 - - 3.248 12.992 33.872 76,13%
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 39.396 9.556 8.114 84,91% 11 44 112 448 3.092 22.832 - - - 2.283 9.132 32.456 82,38%
5 GROGOL GROGOL 43.607 9.900 9.899 99,99% 2.072 8.288 - - 6.756 27.024 120 480 - - 951 3.804 39.596 90,80%
6 CILEGON CILEGON 43.549 9.576 8.899 92,93% 963 3.852 - - 5.516 22.064 210 840 - - 2.210 8.840 35.596 81,74%
7 JOMBANG JOMBANG 65.775 18.527 18.440 99,53% 1.782 7.128 - - 12.087 48.348 - - - 4.571 18.284 73.760 112,14%
8 CIBEBER DTP CIBEBER 55.724 13.908 13.345 95,95% - - - - 6.481 25.924 1.186 4.744 53 212 5.625 22.500 53.380 95,79%
JUMLAH (KAB/KOTA) 412.106 95.932 89.108 92,89% 15.297 61.188 237 948 49.425 208.164 1.916 7.664 53 212 27.110 78.256 356.432 86,49%
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
PENDUDUK DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR MINUM
LAYAK
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
SUMUR GALI
TERLINDUNG
SUMUR GALI DENGAN
POMPA
PENAMPUNGAN AIR
HUJAN
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN
(PDAM,BPSPAM)
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
JUMLAH
SARANA AIR
BERSIH
(LAYAK)
%NO
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH KK
DIPERIKSA
SUMUR BOR DENGAN
POMPA TERMINAL AIR
HOME
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 29 7 7 100,0%
2 CITANGKIL CITANGKIL 26 17 17 100,0%
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 30 8 8 100,0%
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 21 7 7 100,0%
5 GROGOL GROGOL 43 14 14 100,0%
6 CILEGON CILEGON 14 6 6 100,0%
7 JOMBANG JOMBANG 21 17 17 100,0%
8 CIBEBER DTP CIBEBER 41 12 12 100,0%
JUMLAH (KAB/KOTA) 225 88 88 100,0%
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA AIR
MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
HOME
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUM
LAH
KK
DIP
ER
IKS
A
JUM
LAH
SE
HA
AA
AT
% J
AM
BA
N S
EH
AT
JUMLAH %
1 2 3 4 25 26
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 46.368 7.661 7.640 7.074 92,6% 35.370 76,3
2 CITANGKIL CITANGKIL 73.196 15.609 15.609 13.178 84,4% 65.890 90,0
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 44.491 7.188 6.598 5.800 87,9% 29.000 65,2
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 39.396 10.670 10.670 7.308 68,5% 36.540 92,8
5 GROGOL GROGOL 43.607 9.900 9.900 9.056 91,5% 45.280 103,8
6 CILEGON CILEGON 43.549 10.368 9.659 8.497 88,0% 42.485 97,6
7 JOMBANG JOMBANG 65.775 18.527 18.527 18.141 97,9% 90.705 137,9
8 CIBEBER DTP CIBEBER 55.724 12.809 10.858 10.183 93,8% 50.915 91,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 412.106 92.732 89.461 79.237 88,6% 396.185 96,1
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
JUMLAH KK MEMILIKI JAMBAN DAN
DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDUDUK DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK (JAMBAN
SEHAT)
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
HOME
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 3 50 0 0 3 50,0
2 CITANGKIL CITANGKIL 7 3 42,9 0 0 3 42,9
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 4 100,0 0 0 4 100,0
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100,0 3 50 6 100,0
5 GROGOL GROGOL 4 3 75,0 0 0 3 75,0
6 CILEGON CILEGON 5 4 80,0 2 40 4 80,0
7 JOMBANG JOMBANG 5 5 100,0 0 0 5 100,0
8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 4 66,7 0 0 4 66,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 32 74,4 5 11,63 32 74,4
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN
STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
HOME
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 18 19 20 21 22 23 26 27
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 48 1 - 0 - 49 46 95,8 1 100,0 - - - - 47 95,9
2 CITANGKIL CITANGKIL 39 1 - 1 - 41 31 79,5 1 100,0 - - 1 100,0 33 80,5
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 92 1 - 12 - 105 64 69,6 1 100,0 - - 9 75,0 74 70,5
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 40 1 1 1 - 43 40 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 43 100,0
5 GROGOL GROGOL 76 1 - 0 - 77 57 75,0 1 100,0 - - - - 58 75,3
6 CILEGON CILEGON 27 1 - 0 - 28 22 81,5 1 100,0 - - - - 23 82,1
7 JOMBANG JOMBANG 61 1 1 8 - 71 57 93,4 1 100,0 1 100,0 8 100,0 67 94,4
8 CIBEBER DTP CIBEBER 49 1 - 3 - 53 11 22,4 1 100,0 - - 3 100,0 15 28,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 432 8 2 25 0 467 328 75,9 8 100,0 2 100,0 22 88,0 360 77,1
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
SARANA
PENDIDIKAN
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
HOTEL
BINTANG
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SARANA
PENDIDIK
AN
RUMAH SAKIT
UMUM
HOME
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANAN &
KANTIN
TOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANAN &
KANTIN
TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 42 6 - 10 - 16 38,10 0 - 26 - 26 61,90
2 CITANGKIL CITANGKIL 42 16 3 19 - 38 90,48 0 - 4 - 4 9,52
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 35 3 5 2 - 10 28,57 0 - 25 - 25 71,43
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 50 4 13 20 - 37 74,00 0 13 0 - 13 26,00
5 GROGOL GROGOL 46 6 - 13 - 19 41,30 0 - 27 - 27 58,70
6 CILEGON CILEGON 51 25 - 7 - 32 62,75 0 - 19 - 19 37,25
7 JOMBANG JOMBANG 28 7 - 21 - 28 100,0 0 - 21 - 21 75,00
8 CIBEBER DTP CIBEBER 53 8 9 15 - 32 60,38 0 - 21 - 21 39,62
JUMLAH (KAB/KOTA) 347 75 30 107 0 212 61,10 0 13 143 0 156 44,96
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
HOME
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJA
NA
N
TO
TA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 26 - 19 - 19 73,08 16 0 0 0 0 0 0,00
2 CITANGKIL CITANGKIL 4 - 4 - 4 100,00 38 0 0 0 0 0 0,00
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 25 - 26 - 26 104,00 10 0 0 0 0 0 0,00
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 13 - 25 - 25 192,31 37 0 0 0 0 0 0,00
5 GROGOL GROGOL 27 - 27 - 27 100,00 19 0 0 0 0 0 0,00
6 CILEGON CILEGON 19 13 0 0 - 13 68,42 32 0 0 0 0 0 0,00
7 JOMBANG JOMBANG 21 1 0 - 1 4,76 28 0 0 0 0 0 0,00
8 CIBEBER DTP CIBEBER 21 4 21 - 25 119,05 32 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 156 13 5 122 0 140 89,74 212 0 0 0 0 0 0,00
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TP
M M
EM
EN
UH
I
SY
AR
AT
HIG
IEN
E
SA
NIT
AS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI
SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
HOME
TABEL 66
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 97.200 37.800 32.600 70.400 72,43
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 12.600 100 700 800 6,35
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet - - - - --
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 7.200 3.700 35.100 38.800 538,89
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 158.400 - - -
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 709.200 105.100 63.800 168.900 23,82
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 708.606 472.400 372.000 844.400 119,16
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 206.856 137.900 11.700 149.600 72,32
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - --
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 401.400 266.800 181.400 448.200 111,66
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube 7.254 2.415 - 2.415 33,29
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 3.726 2.480 1.140 3.620 97,16
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 432 48 952 1.000 231,48
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - - --
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet - - --
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 594 389 798 1.187 199,83
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 381.600 254.000 223.900 477.900 125,24
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - --
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - --
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - --
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - --
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 540 146 - 146 27,04
23 Betametason krim 0,1 % krim 11.700 7.749 201 7.950 67,95
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 1.512 250 890 1.140 75,40
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 417.600 278.300 8.300 286.600 68,63
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - --
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol - - - --
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet - - - --
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 126 80 - 80 63,49
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 3.906 2.600 34.100 36.700 939,58
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - - --
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 108 72 98 170 157,41
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 2.106 1.400 49.400 50.800 2.412,16
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - - --
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - - --
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 378 193 - 193 51,06
37 Etakridin larutan 0,1% botol 180 118 182 300 166,67
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - - --
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - 120 120 --
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet - - - - --
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - - --
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - - --
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 2.754 1.680 2 1.682 61,07
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 2.232 1.484 3.796 5.280 236,56
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 14.850 9.900 4.600 14.500 97,64
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 22.644 15.100 - 15.100 66,68
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - --
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 64.314 39.300 - 39.300 61,11
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 1.944 1.300 - 1.300 66,87
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 179.244 119.500 617.500 737.000 411,17
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 480.006 320.000 221.000 541.000 112,71
52 Gliserin botol - - - - --
53 Glukosa larutan infus 5% botol 270 182 31 213 78,89
54 Glukosa larutan infus 10% botol 144 98 50 148 102,78
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 72 50 50 100 138,89
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 4.806 3.200 6.900 10.100 210,15
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 23.184 10.300 5.100 15.400 66,43
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - - - --
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 72.774 28.300 - 28.300 38,89
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 900 600 400 1.000 111,11
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 9.054 6.031 20.997 27.028 298,52
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet - - - - --
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 144.756 96.500 82.600 179.100 123,73
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 5.400 2.100 18.500 20.600 381,48
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 218.322 84.900 142.100 227.000 103,97
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 163.494 109.000 - 109.000 66,67
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 656.694 437.800 - 437.800 66,67
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet - - 3.600 3.600 --
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - - --
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - - --
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 8.550 5.700 22.500 28.200 329,82
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 3.726 1.244 6.635 7.879 211,46
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 723.744 482.500 506.300 988.800 136,62
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - - --
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - - --
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - - --
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 2.844 1.900 93.100 95.000 3.340,37
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet - - - --
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +
Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 6.318 4.215 1.585 5.800 91,80
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol
400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 25.200 9.800 23.300 33.100 131,35
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol
100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet - - - - --
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - - --
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - - --
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3.906 1.950 16.710 18.660 477,73
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 54 36 84 120 222,22
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - - - - --
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - - --
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - - --
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - - --
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 3.600 2.400 100 2.500 69,44
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 666 438 2 440 66,07
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 14.706 9.800 - 9.800 66,64
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 59.994 40.000 - 40.000 66,67
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - - --
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol - - - - --
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - --
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 1.710 1.150 50 1.200 70,18
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 1.944 1.300 280 1.580 81,28
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 24.714 16.474 18.270 34.744 140,58
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 900 300 60 360 40,00
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - - --
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 2.376 1.580 560 2.140 90,07
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 43.434 28.953 19.170 48.123 110,80
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - - --
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1.486.800 991.200 737.600 1.728.800 116,28
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - - --
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 13.806 9.200 - 9.200 66,64
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 149.400 66.400 145.900 212.300 142,10
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 252 166 643 809 321,03
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 126 83 67 150 119,05
111 Prednison tablet 5 mg tablet 70.650 31.400 55.600 87.000 123,14
112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - - --
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - - --
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 306 200 1.600 1.800 588,24
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - - --
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - - --
117 Ringer Laktat larutan infus botol 6.678 4.446 4.372 8.818 132,05
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 1.332 816 - 816 61,26
119 Salisil bedak 2% kotak 10.404 5.780 11.220 17.000 163,40
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 36 16 18 34 94,44
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - - --
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - - --
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 90 40 145 185 205,56
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - --
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 162.000 118.000 - 118.000 72,84
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 7.200 5.326 - 5.326 73,97
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - - --
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - --
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 450 300 3.200 3.500 777,78
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - 210.300 210.300 --
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 276.948 107.700 - 107.700 38,89
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - - --
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 143.694 95.800 35.700 131.500 91,51
134 Vaksin Rabies Vero vial 72 50 13 63 87,50
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 393.750 262.500 429.300 691.800 175,70
VAKSIN
136 BCG vial 9.126 6.075 500 6575,00 72,05
137 T T vial 2.142 1.425 - 1425,00 66,53
138 D T vial 1.656 1.106 141 1247,00 75,30
139 CAMPAK 10 Dosis vial 6.948 4.637 975 5612,00 80,77
140 POLIO 10 Dosis vial 11.304 7.535 525 8060,00 71,30
141 DPT-HB vial --
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 13.284 8.680 460 9140,00 68,80
143 POLIO 20 Dosis vial --
144 CAMPAK 20 Dosis vial --
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
catatan: diisi sesuai dengan indikator program terbaru (20 jenis obat)
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 2 3
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 5
3 PUSKESMAS KELILING
4 PUSKESMAS PEMBANTU 10
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 66 66
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 2 2
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 16 16
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -
7 UNIT TRANSFUSI DARAH -
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 1 1
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 1
6 APOTEK 63 63
7 TOKO OBAT 7 7
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100,00
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 5 11,63 0 0,00 32 74,42 6 13,95 43 38 88,37
2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0,00 0 0,00 57 95,00 3 5,00 60 60 100,00
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0,00 17 29,82 23 40,35 17 29,82 57 40 70,18
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0,00 0 0,00 39 100,00 1 2,50 40 40 100,00
5 GROGOL GROGOL 0 0,00 29 74,36 10 25,64 0 0,00 39 10 25,64
6 CILEGON CILEGON 1 2,63 10 26,32 12 31,58 15 39,47 38 27 71,05
7 JOMBANG JOMBANG 3 6,82 24 54,55 13 29,55 4 9,09 44 17 38,64
8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0,00 0 0,00 47 100,00 0 0,00 47 47 100,00
9 2,45 80 21,74 233 63,32 46 12,50 368 279 75,82
1
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HOME
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 3 3 6
2 CITANGKIL CITANGKIL 7 3 2 14
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 2 0 9
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 4 0 8
5 GROGOL GROGOL 4 2 1 5
6 CILEGON CILEGON 5 2 1 10
7 JOMBANG JOMBANG 5 3 2 2
8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 0 3 16
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 19 12 70
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
HOME
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 6 6 100
2 CITANGKIL CITANGKIL 7 4 3 7 100
3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 1 3 4 100
4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 6 100
5 GROGOL GROGOL 4 4 4 100
6 CILEGON CILEGON 5 5 5 100
7 JOMBANG JOMBANG 5 1 4 5 100
8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 4 2 6 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 6 15 19 3 43 100
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 DTP CIWANDAN - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - 1 1
2 CITANGKIL - 2 2 - 2 2 3 3 - - - 3 3
3 DTP PULOMERAK - 2 1 3 2 1 3 2 2 - - - 2 2
4 PURWAKARTA - 2 2 - 2 2 1 1 2 - 1 1 2
5 GROGOL - 2 2 - 2 2 1 1 - - - 1 1
6 CILEGON - 2 2 - 2 2 2 2 - - 2 2
7 JOMBANG - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - 1 - 1
8 DTP CIBEBER - 2 2 - 2 2 1 1 - - 1 1
- - -
- - - 2 15 17 2 15 17 2 11 13 - - - 2 11 13
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 22 26
1 RSUD Cilegon 11 13 24 9 25 34 20 38 58 3 3 1 1 - 4 4
2 RSKM Cilegon 41 9 50 10 20 30 51 29 80 1 5 6 1 4 3 2 9 11
3 RSIA Kurnia 4 2 6 3 6 9 7 8 15 2 2 - - 2 2
4 RSIA Kasih Insani 3 - 3 - 2 2 3 2 5 - -
5 RSIA Mutbun 9 1 10 4 2 6 13 3 16 1 1 -
6 Klinik Immanuel 2 - 2 1 - 1 3 - 3 - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 70 25 95 27 55 82 97 80 177 1 11 12 1 5 4 2 15 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 10 6 16 50 82 132 74 42 116 7 33 40 2 2 11 13
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 80 31 111 79 152 231 173 137 310 10 55 65 1 5 6 6 37 43
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 26,935 56,054 75,223 15,773 1,4559 10,434
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 DTP CIWANDAN 18 5 13 18 0 1 1
2 CITANGKIL 15 1 23 24 0 1 1
3 DTP PULOMERAK 15 2 13 15 0 1 1
4 PURWAKARTA 13 11 11 0 2 2
5 GROGOL 12 1 13 14 0 1 1
6 CILEGON 14 13 13 2 2
7 JOMBANG 11 1 14 15 0 1 1
8 DTP CIBEBER 16 1 13 14 1 1 2
0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 114 11 113 124 1 10 11
1 RSUD Cilegon 45 49 225 274 3 3
2 RSKM Cilegon 16 75 203 278 8 8
3 RSIA Kurnia 23 3 20 23 0
4 RSIA Kasih Insani 12 0 5 5 0
5 RSIA Mutbun 12 3 5 8 0
6 Klinik Immanuel 13 0 2 2 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 121 130 460 590 0 11 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 258 104 213 317 1 1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 493 245 786 1031 1 22 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 119,63 250,18 5,58
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 DTP CIWANDAN 0 1 1 0 1 1 0 2 2
2 CITANGKIL 0 1 0 1 1 0 1
3 DTP PULOMERAK 0 1 1 0 1 1
4 PURWAKARTA 1 1 1 1 0 2 2
5 GROGOL 1 1 1 1 0 2 2
6 CILEGON 1 1 0 0 1 1
7 JOMBANG 1 1 0 0 1 1
8 DTP CIBEBER 1 1 0 0 1 1
0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 10 11 7 11 13 10 20 11
1 RSUD Cilegon 0
2 RSKM Cilegon 7 16 23 1 5 6 8 21 29
3 RSIA Kurnia 12 25 37 8 8 12 33
4 RSIA Kasih Insani 2 13 3 3 2 16
5 RSIA Mutbun 1 1 1 1 0 2 2
6 Klinik Immanuel 1 4 5 1 1 1 5 6
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 1 0 1 1 0 37
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 22 59 66 2 18 20 24 77 101
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 19 102 121 10 72 82 6 21 27
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 176
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 44 171 198 19 101 115 40 118 43
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DTP CIWANDAN 1 0 1 0 2 2
2 CITANGKIL 1 1 2 2
3 DTP PULOMERAK 1 1 1 1
4 PURWAKARTA 1 1 0 1 1
5 GROGOL 1 1 0 1 1
6 CILEGON 0 - 2 2
7 JOMBANG 1 1 1 1
8 DTP CIBEBER 1 1 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 - 12 12
1 RSUD Cilegon 7 7 2 3 5
2 RSKM Cilegon 2 5 7 1 1
3 RSIA Kurnia 0 0 0 1 1
4 RSIA Kasih Insani 0 0 0 1 0 1
5 RSIA Mutbun 0 0 0 1 1
6 Klinik Immanuel 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 12 14 4 6 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 18 21 4 18 22
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,095776329 5,338432345
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 DTP CIWANDAN 2 2 - - 2 2
2 CITANGKIL 2 2 - - 2 2
3 DTP PULOMERAK 2 2 - - 2 2
4 PURWAKARTA 1 1 - - 1 1
5 GROGOL 1 1 - - 1 1
6 CILEGON 1 1 - - 1 1
7 JOMBANG 2 2 - - 2 2
8 DTP CIBEBER 1 1 - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 16 17 6 7 8 9 22 23
1 RSUD Cilegon 11 11 - - 11 11
2 RSKM Cilegon - 3 3 3 3
3 RSIA Kurnia 3 3 3 3
4 RSIA Kasih Insani 1 1 - - 1 1
5 RSIA Mutbun 1 1 - - 1 1
6 Klinik Immanuel 1 - 1 - 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 16 17 - 3 3 1 19 20
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 4 5 - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 5 36 39 6 10 11 11 46 57
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,83139289
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 DTP CIWANDAN - - - - - - -
2 CITANGKIL - - - - - - -
3 DTP PULOMERAK - - - - - - -
4 PURWAKARTA - - - - - - -
5 GROGOL - - - - - - -
6 CILEGON - - - - - - -
7 JOMBANG - - - - - - -
8 DTP CIBEBER - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 -
1 RSUD Cilegon 4 2 6 1 1 0 0 4 3 7
2 RSKM Cilegon 4 4 8 0 1 1 1 1 0 4 6 10
3 RSIA Kurnia 1 1 0 0 0 0 1
4 RSIA Kasih Insani 0 0 0 0 0 0
5 RSIA Mutbun 1 0 1 0 0 0 1 0 1
6 Klinik Immanuel 0 0 0 0 0 0 -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 7 16 0 2 2 0 1 1 0 0 0 9 10 18
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 7 8 1 1 0 0 1 8 9
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 18 29 6 10 11 9 11 12 12 13 14 25 34 27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,5517
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 DTP CIWANDAN - - - - 1 1 - - 1 1 - - 1 1 2
2 CITANGKIL - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
3 DTP PULOMERAK - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
4 PURWAKARTA - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2
5 GROGOL - - - - - - - - - - - - -
6 CILEGON - - - - - - - - - - - - -
7 JOMBANG - - - - 1 1 - - - - - - 1 1
8 DTP CIBEBER - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 22 23 18 19 20 21 22 23 25 27 29 27 28 29 30 31 32 34 42 44
1 RSUD Cilegon 4 5 9 - 4 1 5 - - - 1 22 23 - - 1 6 7 - - 10 34 44
2 RSKM Cilegon 8 1 9 3 1 4 2 17 19 - 3 4 7 - 16 23 39
3 RSIA Kurnia 3 3 - 1 3 4 2 2
4 RSIA Kasih Insani - - - - - - - - - - - - -
5 RSIA Mutbun - - - - - - - 1 1 - - - 1 1
6 Klinik Immanuel - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 15 6 21 - - - 7 2 9 - - - 4 42 46 - - - - - - 6 11 17 - - - - - - 26 58 84
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 7 8 - - - 2 25 27 25 - - - - 3 32 35
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 19 17 34 6 7 16 12 20 12 13 14 21 89 96 18 19 25 21 22 23 31 38 46 27 28 29 30 31 32 201 276 163
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 39,55
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIEN
ORTETIK
PROSTETIK
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 DTP CIWANDAN - - - - -
2 CITANGKIL - - - - -
3 DTP PULOMERAK - - - - -
4 PURWAKARTA - - - - -
5 GROGOL - - - - -
6 CILEGON - - - - -
7 JOMBANG - - - - -
8 DTP CIBEBER - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD Cilegon - - - - -
2 RSKM Cilegon - - - - -
3 RSIA Kurnia
4 RSIA Kasih Insani
5 RSIA Mutbun - - - - -
6 Klinik Immanuel - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 21 30 0 9 21 30
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 21 30 - - - 9 21 30
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 DTP CIWANDAN 1 1 2 1 1 - - - - - - 2 1 3
2 CITANGKIL 2 2 3 3 - - - - - - - 5 5
3 DTP PULOMERAK 1 1 2 1 4 5 - - - - - - 2 5 7
4 PURWAKARTA 1 1 2 2 2 - - - - - - 1 3 4
5 GROGOL 1 1 2 1 1 - - - - - - 1 2 3
6 CILEGON 2 2 1 1 - - - - - - - 3 3
7 JOMBANG 1 1 2 3 3 - - - - - - 1 4 5
8 DTP CIBEBER 2 2 3 3 - - - - - - - 5 5
- - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 11 16 2 17 19 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 28 35
1 RSUD Cilegon - - - - - - - - - - -
RSKM Cilegon 73 29 102 73 29 102
RSIA Kurnia 65 65
RSIA Kasih Insani - - - - - - - - - - -
RSIA Mutbun 2 2 4 6 6 1 1 1 1 1 1 2 - 4 2 6 1 5 6 9 17 26
RSB Immanuel - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 - 6 6 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - - 4 2 6 74 34 173 82 46 193
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 13 21 10 9 19 - 1 3 4 - - - - 19 25 44
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 26 41 12 32 44 1 - 1 1 4 5 1 1 2 - - - 4 2 6 74 34 173 108 99 272
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU
TENAGA
KEPENDIDIKAN
TENAGA
PENUNJANG
KESEHATAN
LAINNYA
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
KABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2017
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 111.112.766.364 100,00
a. Belanja Langsung 65.155.116.364
b. Belanja Tidak Langsung 45.957.650.000
2 APBD PROVINSI - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi -
3 APBN : 15.260.496.000 13,73
- Dana Alokasi Umum (DAU) - 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 15.260.496.000 13,73
- Dana Dekonsentrasi 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - 0,00
- Lain-lain (sebutkan) 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 10.168.370.425 9,15
111.112.766.364
1.713.022.581.979
6,49
269.621,81
Ket : Belum Termasuk dana DPW kel
Sumber: Dinkes Kota Cilegon
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
13
5 REALISASI CAPAIAN PREDIKAT
Angka Kematian Ibu (AKI) 306 138,70 100 Sangat Tinggi
Angka Kematian Bayi (AKB) 24 6,24 100 Sangat Tinggi
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak
1.1.1 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Rp 858.263.000 855.823.750,00 99,72 Sangat Tinggi
1.1.2 Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal) Rp 975.697.000 178.982.337,00 18,34 Sangat Rendah
1.1.3 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Anak, Remaja dan Usila Rp 206.035.000 201.781.000,00 97,94 Sangat Tinggi
Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 18 15,40 100 Sangat Tinggi
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) 30 14,30 100 Sangat Tinggi
Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
1.2.1 Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 853.044.000 837.685.550,00 98,20 Sangat Tinggi
Persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS 68,49 77,70 100 Sangat Tinggi
Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
1.3.1 Peningkatan Promosi Kesehatan Rp 373.067.500 370.115.418,00 99,21 Sangat Tinggi
1.3.2 Hari Kesehatan Nasional Rp 99.960.000 98.269.600,00 98,31 Sangat Tinggi
Presentase penduduk yang menggunakan Jamban Sehat 87 96,14 100 Sangat Tinggi
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
1.4.1 Peningkatan Lingkungan Sehat Rp 461.380.400 444.672.133 96,38 Sangat Tinggi
1.4.2 Penyelenggaraan Kota Sehat Rp 188.972.900 185.991.900 98,42 Sangat Tinggi
1.4.3 BOP Jamban Keluarga Rp 97.650.000 84.906.250 86,95 Tinggi
1.4.4 Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rp 1.600.000.000 1.494.817.173 93,43 Sangat Tinggi
Meningkatnya upaya pembinaan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah Raga
1.5.1 Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah Raga Rp 99.020.000 99.020.000 100 Sangat Tinggi
Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 271 310,00 85,61 Tinggi
Prevalensi HIV/AIDS 0,5 0,02 100 Sangat Tinggi
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang
2.1.1 Kegiatan Pemberantasan penyakit menular dan pemberantasan penyakit bersumber binatang Rp 766.224.695 Rp 765.733.645 99,94 Sangat Tinggi
Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
2.2.1 Kegiatan Pengendalian penyakit tidak menular Rp 160.675.820 Rp 160.475.820 99,88 Sangat Tinggi
2.3 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
2.3.1 Peningkatan Kesehatan Jiwa dan Indera Rp 65.820.000 Rp 65.820.000 100 Sangat Tinggi
Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 92 97,36 100 Sangat Tinggi
Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan peningkatan surveilans
2.4.1 Kegiatan Surveilans dan Imunisasi Rp 436.134.092 Rp 402.903.092 92,38 Sangat Tinggi
Meningkatnya upaya pengurangan resiko krisis kesehatan
2.5.1 Kegiatan Krisis Kesehatan Rp 191.250.000 Rp 186.840.700 97,69 Sangat Tinggi
Meningkatnya Ketersediaan, Pemerataan, Akses, Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan serta Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan melalui penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Jumlah Kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi 4 6,00 100 Sangat Tinggi
Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan kinerja dengan akreditasi Puskesmas
Kegiatan Akreditasi Puskesmas (DAK) Rp 408.348.000 Rp 364.355.600 89,23 Tinggi
Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 8 4,00 50,00 Sangat Rendah `-moratorium CPNS
3.1 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat
3.1.1 Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Dasar Rp 182.323.250 Rp 170.781.259 93,67 Sangat Tinggi
3.1.2 Kegiatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Rp 62.825.000 Rp 58.525.700 93,16 Sangat Tinggi
3.2 Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat
3.2.1 Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan Rp 75.617.500 Rp 75.617.500 100 Sangat Tinggi
3.2.2 Kegiatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Rp 137.955.000 Rp 102.445.000 74,26 Sedang
3.2.3 Kegiatan Pelayanan Ambulance Gratis Rp 536.735.000 Rp 532.562.100 99,22 Sangat Tinggi
3.2.4 Kegiatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah Rp 84.694.931 Rp 81.482.974 96,21 Sangat Tinggi
3.2.5 Pengadaan Kendaraan Operasional Ambulance dan Puskesmas Keliling (DAK) Rp 2.518.745.000 Rp 2.106.754.000 83,64 Tinggi
3.3 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan
3.3.1 Kegiatan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan Rp 148.704.000 Rp 141.322.500 95,04 Sangat Tinggi
3.5 Meningkatnya Pengelolaan data registrasi kematian dan penyebab kematian
3.7 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer
3.7.1 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional Rp 49.095.000 Rp 48.558.800 98,91 Sangat Tinggi
Persentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) 75 87,60 100 Sangat Tinggi
Persentase peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Persentase ketersediaan obat dan vaksin 98 93,40 95,30 Sangat Tinggi
3.8 Terselenggaranya Jaminan Kesehatan Melalui BPJS Kesehatan (APBD II) (JPKM)
3.8.1 Kegiatan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Melalui BPJS (APBD II) Rp 4.000.000.000 Rp 3.464.675.000 86,62 Tinggi
3.9 Meningkatnya Efektifitas Pembiayaan Kesehatan (JPKM)
3.9.1 Kegiatan Peningkatan Pembiayaan Kesehatan Rp 166.084.400 Rp 154.544.800 93,05 Sangat Tinggi
3.10 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Non Kapitasi (JPKM)
3.10 Kegiatan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Non Kapitasi Rp 562.380.000 Rp 529.905.000 94,23 Sangat Tinggi
3.11 Meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT); Tersedianya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah
98 0,00 Sangat Rendah
3.11.1 Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Obat, Bahan & Alat Kesehatan Habis Pakai; Rp 981.154.000 Rp 933.695.550 95,16 Sangat Tinggi
3.11.2 Penyediaan Obat dan perbekalan Kesehatan (DAK) #DIV/0! #DIV/0!
3.11.3 Kegiatan Pengadaan Instalasi Farmasi (DAK) Rp 875.754.000 Rp 483.707.895 55,23 Rendah
3.12 Meningkatnya Pengawasan Obat dan Makanan
3.12.1 Kegiatan Pengawasan Obat dan Makanan Rp 231.324.600 Rp 225.635.100 97,54 Sangat Tinggi
3.13 Meningkatnya pemerataan dan tersedianaya alat kesehatan
3.13.1 Kegiatan Peningkatan Sarana Alat Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya Rp 1.760.780.000 Rp 1.760.340.789 99,98 Sangat Tinggi
3.13.2 Pengadaan Sarana Alat Kesehatan (DAK) Rp 1.768.813.000 Rp 1.349.688.367 76,30 Tinggi
PENJELASAN
Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat
2.4
3
1.3.
1.4.
1.5
2.1
2.2
2.5
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
2
PERJANJIAN KINERJA, IKU, LKPJ, LAKIP TAHUN 2017DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON
1.
SASARAN PROGRAM
/ KEGIATAN
2
REALISASI
1.1.
1.2.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET
13
5 REALISASI CAPAIAN PREDIKAT
PENJELASAN
SASARAN PROGRAM
/ KEGIATAN
2
REALISASI
Persentase jumlah tenaga kesehatan yang memiliki SIP (memenuhi standar yang berlaku) 78 69,30 88,85 Tinggi
3.14 Meningkatnya ketersediaan, penyebaran, dan mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan dan sarana prasarana kesehatan sesuai standar
3.14.1 Peningkatan pendayagunaan tenaga dan sarana prasarana kesehatan Rp 157.413.500 Rp 157.413.500 100 Sangat Tinggi
3.14.2 Kegiatan Pendataan Tenaga Kesehatan
3.15 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Sarana Prasarana Fasilitas Kesehatan sesuai standar
3.15.1 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Kesehatan Rp 1.789.551.177 Rp 1.772.064.604 99,02 Sangat Tinggi
Tersusunnya Perencanaan Pengadaan Tanah Puskesmas DTP 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Terlaksananya Persiapan Pengadaan Tanah Puskesmas DTP Citangkil 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersedianya Lahan Tanah Puskesmas DTP Citangkil 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersusunnya Perencanaan Pengadaan Tanah Perluasan lokal Puskesmas Ciwandan (persiapan RSUD Type D) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Terlaksananya Persiapan Pengadaan Perluasan lokal Puskesmas Ciwandan (persiapan RSUD Type D) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersedianya Lahan Tanah Perluasan lokal Puskesmas Ciwandan (persiapan RSUD Type D) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersusunnya Perencanaan Pengadaan Tanah untuk Perluasan Puskesmas Jombang (penambahan lokal) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Terlaksananya Persiapan Pengadaan Tanah Perluasan Puskesmas Jombang (penambahan lokal) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersedianya Lahan Tanah yang diadakan untuk Perluasan Puskesmas Jombang (penambahan lokal) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Terbangunnya Puskesmas Baru Cilegon (DTP) 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersedianya Dokumen DED Puskesmas DTP Ciwandan menjadi RSUD Type D 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Terlaksananya Rehabilitasi Pukesmas Ciwandan Lama 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Pembangunan UPT Dinas Kesehatan LPGDT 1 1,00 100 Sangat Tinggi
Tersedianya Dokumen AMDAL RSUD Type D 2 1,00 50,00 Sangat Rendah -status tanah Pulomerak
Belum Jelas 3.16 Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan Sarana Prasarana Kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat
3.16.1 Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah PKM DTP Citangkil (*) Rp 58.425.000 Rp 58.036.000 99,33 Sangat Tinggi
3.16.2 Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah PKM DTP Citangkil (*) Rp 44.105.000 Rp 31.605.000 71,66 Sedang
3.16.3 Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah PKM DTP Citangkil (*) Rp 3.200.000.000 Rp 1.298.372.280 40,57 Sangat Rendah
3.16.4 Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah (Perluasan Lokal/Persiapan RSUD Type D) (*) Rp 58.425.000 Rp 57.871.000 99,05 Sangat Tinggi
3.16.5 Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah (Perluasan Lokal/Persiapan RSUD Type D) (*) Rp 44.105.000 Rp 28.605.000 64,86 Rendah
3.16.6 Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah (Perluasan Lokal/Persiapan RSUD Type D) (*) Rp 2.150.000.000 Rp 932.422.288 43,37 Sangat Rendah
3.16.7 Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah Jombang (Penambahan Lokal) (*) #DIV/0! #DIV/0!
3.16.8 Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah Jombang (Penambahan Lokal) (*) #DIV/0! #DIV/0!
3.16.9 Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jombang (Penambahan Lokal) (*) #DIV/0! #DIV/0!
3.16.10 DED Pembangunan Puskesmas Baru Cilegon (DTP) Rp 217.000.000 0,00 Sangat Rendah
3.16.11 Kegiatan Pembangunan PKM Baru Cilegon (DTP) (*) Rp 163.091.000 Rp 31.691.000 19,43 Sangat Rendah
3.16.12 Kegiatan Pembangunan PKM Baru Cilegon (DTP) (DAK) Rp 3.946.500.000 Rp 3.931.740.000 99,63 Sangat Tinggi
3.16.13 Rehabilitasi Pustu Ciwandan (Persiapan peningkatan status menjadi Puskesmas) (DAK)
3.16.14 Kegiatan Pembangunan UPT Dinas Kesehatan PPGDT Lanjutan (*) Rp 217.000.000 Rp 215.014.000 99,08 Sangat Tinggi
3.16.15 Kegiatan AMDAL RSUD Type D Rp 100.000.000 Rp 49.500.000 49,50 Sangat Rendah
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan Dinas Kesehatan
Persentase ketersediaan data dan informasi kesehatan 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Tingkat disiplin dan kinerja aparatur 100 100,00 100 Sangat Tinggi
Kesesuaian realisasi keuangan berdasarkan cash budget (anggaran kas) 100 87,24 87,24 Tinggi
Program Dukungan Pelayanan Kesehatan
4
3