DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN...
Transcript of DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN...
RENCANA STRATEGIS
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN 2017–2022
RENSTRA
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
i
KATA PENGANTAR
Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sistematis dan berkesinambungan.
Pembangunan kesehatan yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh
Besar telah dapat dirasakan hingga ke desa -desa. Dari segi pemerataan secara fisik bisa
dikatakan pelayanan kesehatan telah merata dan menjangkau seluruh pelosok dengan
adanya Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes. Namun demikian disadari bahwa
masih terjadi ketimpangan khususnya masalah mutu pelayanan kesehatan sehingga derajat
kesehatan masyarakat masih rendah, Oleh karena itu perlu setiap saat meluruskan arah
pembangunan kesehatan sehingga dapat tercapai pemerataan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Munculnya fenomena baru yang mengglobal sangat mempengaruhi keberhasilan
program program kesehatan seperti: 1) Transisi epidemiologis dari penyakit infeksi ke penyakit degenerative
2) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi cara pandang
terhadap makna dari hidup, sehat, sakit dan mati.
3) Kemajuan dibidang teknologi dan informasi
4) Tingkat polusi lingkungan serta
5) Transparansi dan demokratisasi yang menuntut kemitraan dan akuntabilitas dalam
pembangunan kesehatan .
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025, Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017–2022 ini disusun untuk memberikan
pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di seluruh wilayah Aceh Besar.
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar mulai tahun 2017
sampai dengan tahun 2022 akan mengacu pada Rencana Strategis ini.
Pentingnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
Aceh Besar tercermin dari strategi dan sasaran utama Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar ini. Program-program pembangunan kesehatan yang akan diselenggarakan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar diarahkan untuk kesenjangan kualitas Kesehatan
dan Akses terhadap pelayanan Kesehatan bermutu yang diharapkan mampu menanggulangi
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
ii
faktor risiko masalah kesehatan setempat. Melalui kesempatan ini pula saya mengajak
kepada semua unsur Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar untuk saling bahu membahu
menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna mewujudkan Visi Kabupaten Aceh Besar
2017-2022 yaitu “Terwujudnya Aceh Besar Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat
Dalam Syariat Islam”
Akhirnya saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima
kasih kepada semua pihak atas perhatian, bantuan dan asupan serta kontribusinya dalam
penyusunan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi
kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Aceh Besar
dalam upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Aamiin.
KOTA JANTHO, FEBRUARI 2018
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ I-1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ I-1
1.2 Landasan Hukum..................................................................................... I-3
1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................. I-5
1.4 Sistematika Penulisan.............................................................................. I-5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
ACEH BESAR .............................................................................................. II-1
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar .............................................................................................. II-1
2.1.1. Tugas Dan Fungsi Dinas Kesehatan............................................ II-1
2.1.2. Struktur Organisasi...................................................................... II-20
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ......................... II-21
2.2.1. Sumber Daya Manusia Kesehatan............................................. II-21
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan................................................. II-23
2.2.3. Pembiayaan Kesehatan................................................................ II-24
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ................. II-25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar......……………………....................................... II-31
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN.......... III-1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Kesehatan ..................................................................................... III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar III-10
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI dan Renstra Dinas
Kesehatan Provinsi Aceh......................................................................... III-17
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis LHS)....................................................... III-20
3.5. Penentuan Isu.-Isu Strategis..................................................................... III-22
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
iv
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN.......................................................................... IV-1
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar............................................................................................ IV-1
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN................................................. V-1
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN........ VI-1
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN......................... VII-1
BAB VIII PENUTUP.................................................................................................... VIII-1
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
I-1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan dengan berazaskan
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus kepada penduduk rentan
antara lain: ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut dan keluarga miskin . Hal ini
seperti diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Konstitusi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan:
1) Upaya Kesehatan
2) Pembinaan Kesehatan
3) Sumber Daya Manusia Kesehatan
4) Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan makanan
5) Manajemen dan informasi kesehatan
6) Pemberdayaan Masyarakat
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan
demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.
Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat
serta upaya promotif dan preventif.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kesinambungan antar upaya program dan sector serta kesinambungan dengan
upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya. Oleh karena itu
maka pembangunankesehatan harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan yang diwujudkan dalam bentuk dokumen Rencana Strategis
(Renstra).
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
I-2
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar adalah
dokumen perencanaan Dinas Kesehatan kabupaten Aceh Besar untuk periode 5
(lima) tahun kedepan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar. Dan disusun sesuai
tugas dan fungsi serta berpedoman pada RPJMD dan merupakan dokumen
publik yang mempunyai peran strategis untuk menjabarkan secara operasional
visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Aceh Besar periode 2017-2022.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar beserta jaringannya maupun dengan mendorong peran
aktif masyarakat untuk tahun 2017-2022.
Selain menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah, Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar juga mengacu pada Renstra sebelumnya (2011
2016), Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, Renstra Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia serta memperhatikan hasil evaluasi pencapaian SPM Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar sebelumnya sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang SPM (Standar
Pelayanan Minimum).
Bagan alur kedudukan Renstra dapat dili hat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Alur Kedudukan Renstra
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
I-3
Dokumen ini menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan
kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini.
Selain itu Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini dapat digunakan
sebagai :
1. Acuan penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
2. Dasar Penilaian kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
3. Acuan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar.
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar didasarkan pada
landasan hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2440, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
I-4
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 150, Tambahan Lemvaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tah un 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah;
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang
Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;
18. Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2013 Nomor 4);
19. Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Besar (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2016 Nomor 4); dan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
I-5
20. Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2005 – 2025.
21. Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 1 Tahun 2017 tentang RPJMD Kabupaten Aceh
Besar Tahun 2017 - 2022.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar ini adalah
untuk memberikan arah dan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan bidang
kesehatan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat maupun dunia usaha
dalam membangun kesepahaman, kesepakatan dan komitmen bersama guna
mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan Kabupaten Aceh Besar secara
berkesinambungan.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
tahun 2017-2022 ini bertujuan untuk : 1. Memberikan pedoman dalam perencanaan program pembangunan kesehatan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar untuk 5 tahun kedepan
yaitu tahun 2017 – 2022.
2. Menjabarkan program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar untuk kurun waktu 2017-2022.
3. Memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar setiap tahunnya sejak tahun
2017 sampai dengan tahun 2022.
4. Sebagai tolok ukur untuk penilaian keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan
dan evaluasi kinerja dimasa mendatang.
1.4 Sistematika Penulisan
Mengacu pada Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun
2017, maka Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2017-
2022 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
I-6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH
BESAR
2.1. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ACEH BESAR
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih.
3.3. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan
Propinsi Aceh
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)
3.5. Penentuan Isu-isu strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-1
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ACEH BESAR
Berdasarkan Peraturan Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 13, Renstra
Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan atau urusan pemerintahan pilihan sesuai tugas
dan fungsi setiap Perangkat Daerah yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat
indikatif. Renstra Perangkat Daerah merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi
sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta
indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun oleh setiap Perangkat Daerah.
2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Oganisasi Dinas Kesehatan
2.1.1 Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
Berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Besar Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan dibidang kesehatan dan untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas Kesehatan;
b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang;
c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan;
d. pelaksanaan kebijakan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan;
e. pelaksanaan pembinaan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan;
f. pelaksanaan penyuluhan, komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang kesehatan;
g. pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan;
h. pelaksanaan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-2
i. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang
Sumber Daya Kesehatan;
j. pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan di bidang Kesehatan
Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan
Kesehatan dan bidang Sumber Daya Kesehatan;
k. pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait lainnya tentang
Pelayanan Kesehatan;
l. pembinaan UPTD;
m. pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
n. pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Bupati dan/atau
Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar sebagaimana telah
ditetapkan, dijabarkan menjadi tugas dan fungsi mulai dari eselon III sampai dengan
eselon IV, selanjutnya dijabarkan lagi menjadi uraian tugas sesuai dengan program
dan kegiatan.
Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar adalah
sebagai berikut :
1) Kepala Dinas
2) Sekretaris, terdiri dari Kasubag Penyusunan Program dan Pelaporan, Kasubag
Keuangan dan Aset serta Kasubag Kepegawaian dan Umum.
3) Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari Seksi Kesehatan Keluarga da Gizi,
Seksi, Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Seksi Kesehatan
Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga
4) Bidang Pecegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari Seksi Surveilans
dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
5) Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Primer,
Seksi Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan serta Seksi Fasilitas
Pelayanan dan Peningkatan Mutu.
6) Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari Seksi Kefarmasian, Makanan dan
Minuman, Seksi Saranan dan Prasaranan Kesehatan dan Seksi Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDK).
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-3
Dari unsur-unsur organisasi maka tugas pokok dan fungsi masing- masing
pejabat Eselon III dan IV adalah sebagai berikut
1. Sekretaris
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, pelaksanaan teknis dan pemberi dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan. Untuk melaksanakan
tugasnya Sekretaris menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan penyusunan perencanaan.
2) Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan
administrasi kepegawaian.
3) Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan
masyarakat.
4) Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan.
5) Pelaksanaan Pelayanan teknis administrasi kepada Kepala Dinas dan semua unit
kerja di lingkungan Dinas Kesehatan.
6) Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan unit kerja.
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya
Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, maka Sekretaris
membawahi.
1) Sub Bagian Umum
Memimpin Sub Bagian Umum dalam rangka membantu Sekretaris melaksanakan
penyiapan administrasi surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga,
kepustakaan, kehumasan dan administrasi kepegawaian Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Sub Bagian dan Umum menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a) pengelolaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga Dinas Kesehatan;
b) pengelolaan kegiatan pendistribusian surat masuk dan surat keluar sesuai
dengan klasifikasinya agar penyampaian ke tempat tujuan tepat waktu;
c) pelaksanakan opersional rutin Dinas Kesehatan meliputi pengelola operasional
kenderaan dinas, mengelola honorarium tenaga kontrak, mengelola jasa
komunikasi, pengadaan pakaian dinas, pemeliharan rutin/berkala gedung
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-4
kantor, bahan properti pendukung (stand pameran, papan bunga dll), perjalanan
dinas dalam daerah, administrasi perkantoran dan kegiatan rutin lainnya;
d) pengelolaan kegiatan penyiapan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala,
dan masa persiapan pensiun, KARPEG, KARIS, KARSU, TASPEN dan Kartu
BPJS serta penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan Penilaian
prestasi kerja;
e) fasilitasi usulan pengadaan, pengangkatan, mutasi, kesejahteraan pegawai, cuti,
penilaian, pemberian penghargaan, pemberian sanksi/hukuman dan
pemberhentian/pensiun;
f) pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Aparatur Sipil Negara di
lingkungan Dinas Kesehatan melalui penugasan keberbagai diklat formal dan
nonformal di dalam maupun luar daerah dalam rangka peningkatan
kemampuan sumber daya aparatur;
g) pelaksanaan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit/Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan Barang Unit (RKBU/RKPBU), Rencana Tahunan Barang
Unit/Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang Unit (RTBU/RTPBU);
h) pelaksanaan pengumpulan data tentang Daftar Hasil Pengadaan Barang
(DHPB) sesuai dengan kebutuhan unit kerja dalam rangka tertibnya
administrasi pengelolaan barang;
i) pengelolaan inventarisir dan persediaan aset; dan
j) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.
2) Sub Bagian Keuangan
Memimpin Sub Bagian Keuangan dalam rangka menghimpun, mengolah, menilai
dan menyiapkan bahan penyusunan anggaran keuangan dan Asset serta melakukan
administrasi dan penyusunan laporan keuangan dan Asset/BMN. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
a) perencanaan kegiatan dan program kerja Sub Bagian Keuangan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b) pelaksanaan sikronisasi dan verifikasi usulan rencana kerja anggaran dari
masing masing bagian dan mengacu kepada prioritas plafon anggaran;
c) penyusunan rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan dan anggaran
perubahan;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-5
d) pelaksanaan pengelolaan penatausahaan keuangan yang meliputi penelitian
kelengkapan SPP LS yang diajukan oleh PPTK, SPP UP, SPP GU dan SPP TU
yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;
e) pengoordinasian kegiatan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang
Unit/Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit (RKBU/RKPBU),
Rencana Tahunan Barang Unit/Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang Unit
(RTBU/RTPBU);
f) pengoordinasian pengumpulan Data tentang Daftar Hasil Pengadaan Barang
(DHPB) sesuai dengan kebutuhan unit kerja dalam rangka tertibnya
administrasi pengelolaan barang;
g) menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan dan pengadaan,
perlengkapan/sarana kerja serta inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan,
perawatan dan penghapusannya;
h) pengoordinasian penyusunan laporan perlengkapan dan aset;
i) pengelolaan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan atas
transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas dana pada Dinas Kesehatan;
j) penyusunan laporan keuangan Dinas Kesehatan; dan
k) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.
3) Sub Bagian Penyusunan Program Dan Pelaporan
Memimpin Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan dalam rangka
penyiapan bahan penyusunan dan pengendalian program kerja, menghimpun dan
menyiapkan rancangan perundang-undangan, dokumentasi, pengolahan data dan
pelaporan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Penyusunan Program
dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a) penyusunan rancangan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan
Standar Operasional Prosedur (SOP) di bagian penyusunan program dan
pelaporan;
b) pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana kerja (Renja),
Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana kerja Tahunan (RKT), dan Perjanjian
kinerja;
c) pelaksanaan pengusulan rencana kerja dan anggaran dari sumber Dana Alokasi
Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Otonomi Khusus (OTSUS);
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-6
d) pelaksanaan program system informasi perencanaan kesehatan yang berlaku E-
Renggar, E-Planing dan E-Monev;
e) pembinaan kegiatan perencanaan Puskesmas sesuai dengan manjemen
Puskesmas terkini;
f) pelaksanaan penerimaan usulan, verifikasi dan input RKA pergeseran dan
Perubahan Anggaran Tahun berjalan pada SIPKD daerah;
g) penyusunan dokumen laporan kinerja, laporan keterangan
pertanggungjawaban, Laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, laporan
hasil penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)secara berkala; dan
h) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.
2. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas Memimpin Bidang Kesehatan
Masyarakat dalam rangka melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1) penyusunan program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang bidang
pembinaan kesehatan masyarakat berdasarkan kebijakan bidang kesehatan;
2) perumusan rancangan kebijakan teknis di bidang kesehatan keluarga dan gizi,
promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olah raga;
3) perumusan konsep kebijakan teknis pembinaan kesehatan ibu hamil, bayi, anak,
remaja, reproduktif dan lansia dan gizi keluarga, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan
olah raga;
4) pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi
dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olah raga;
5) pelaksanaan pembinaan kesehatan ibu hamil, bayi, anak, remaja, reproduktif dan
lansia dan gizi keluarga, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-7
6) penyelenggaraan pembinaan kesehatan ibu hamil, bayi, anak, remaja, reproduktif
dan lansia dan gizi keluarga, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga;
7) pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan ibu hamil,
bayi, anak, remaja, reproduktif dan lansia dan gizi keluarga, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan
olah raga; dan
8) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut maka Bidang
Kesehatan Masyarakat membawahi
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas Memimpin Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi dalam rangka melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan
Kesehatan Keluarga dan Gizi masyarakat sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku. Untuk melaksanakan tugasnya maka Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana kegiatan seksi kesehatan keluarga dan gizi berdasarkan
kebijakan di bidang kesehatan;
b) penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan standar
operasional prosedur (SOP) kesehatan keluarga dan gizi dan perbaikan gizi
masyarakat;
c) pelaksanaan pembinaan dan bimbingan pada pelayanan Kesehatan Keluarga
dan Gizi;
d) pelaksanaan monitor dan menilai pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan
Keluarga dan Gizi;
e) pelaksanaan pengawasan/supervisi fasilitatif pada institusi pelayanan
kebidanan baik milik pemerintah maupun swasta serta memberikan peringatan
bagi fasilitas kebidanan yang tidak memenuhi standar kebidanan;
f) mensosialisasikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Ekslusif.
g) pelaksanaan kemitraan dengan lintas sektor, lintas program, LSM dalam upaya
kesehatan keluarga dan melakukan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR) serta Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS);
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-8
h) pelaksanaan sistem kewaspadaan gizi melalui pencatatan, mengolah,
menganalisa, dan evaluasi data serta intervensi kegiatan pemantauan status gizi
masyarakat;
i) koordinasi lintas program dan sektor dalam pelaksanaan program dokter kecil,
sekolah sehat dan kantin sehat;
j) pelaksanaan kerjasama lintas sektoral melalui tim pembina usaha kesehatan
sekolah untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi
pendidikan;
k) pelaksanaan usaha kesehatan gigi anak sekolah melalui puskesmas,
puskesmas pembantu serta unit pelayanan kesehatan lainnya, untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi anak usia sekolah;
l) pembinaan pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) dan pendidikan
keterampilan hidup sehat (PKHS) di sekolah untuk memberi dukungan
terhadap tumbuh kembang bagi remaja; dan
m) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala bidang sesuai tugas dan fungsinya.
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas memimpin
Seksi Promosi Kesehatan dan pemberdayaan dalam melaksanakan dan
menyelenggarakan Promosi kesehatan dan peran serta masyarakat sesuai peraturan
dan ketentuan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Promosi
dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana kegiatan seksi promosi dan peran serta masyarakat
berdasarkan kebijakan bidang kesehatan masyarakat;
b) penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat;
c) penyusunan rancangan kebijakan teknis pelaksanaan program promosi dan
pemberdayaan masyarakat;
d) penyelenggaraan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat tentang
program kesehatan melalui media promosi;
e) pelaksanaan penyebarluasan informasi kesehatan dengan cara kerja sama
lintas sektor terkait;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-9
f) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Kesehatan Bersumber
daya Masyarakat (UKBM);
g) pelaksanaan peningkatan keterampilan tenaga promosi yang menghasilkan
informasi tepat guna; dan
h) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas
Memimpin Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dalam
melaksanakan dan menyelenggarakan Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja
sesuai peraturan dan ketentuan yang Berlaku. Untuk melaksanakan tugas
tersebut maka Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana kegiatan seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olah raga berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat;
b) penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja dan Kesehatan Olah Raga;
c) pelaksanaan pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, pengawasan sarana
pengolahan makanan dan minuman, pengawasan sarana pengolahan industri
rumah tangga, pengawasan kualitas air dan lingkungan, pengawasan
penyimpanan dan distributor bahan pestisida serta usaha-usaha peningkatan
kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat;
d) pelaksanaan survey pendataan sarana lingkungan permukiman penduduk;
e) pelaksanaan pemantauan terhadap kuantitas dan kualitas sarana air bersih yang
digunakan oleh masyarakat;
f) pelaksanaan program kesehatan olah raga di masyarakat;
g) pelaksanaan pengawasan baku mutu lingkungan di Institusi pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta;
h) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan;
i) pelaksanaan pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja; dan
j) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya
.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-10
3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas Mengelola
urusan pemerintahan daerah di bidang pencegahan penyakit terdiri dari Surveilans dan
immunisasi, Pencegahan dan pengendalian penyakit Menular serta pencegahan dan
pengedalian penyakit menular dan Kesehatan Jiwa sesuai peraturan dan ketentuan
yang Berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi :
1) pelaksanaan program dan kegiatan di bidang surveilans dan immunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa;
2) pelaksanaan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa;
3) pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan di bidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa;
4) pelaksanaan pembinaan kegiatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa;
5) pengendalian kegiatan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta
kesehatan jiwa;
6) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas di bidang pendataan dan
penetapan, penagihan dan pelaporan, pembinaan wajib pajak dan wajib
retribusi; dan
7) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut maka Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membawahi
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi
Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas Melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang surveilans dan imunisasi sesuai peraturan dan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-11
ketentuan yang Berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Surveilans
dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana program kerja dan anggaran seksi surveilans dan
imunisasi;
b) penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Seksi Surveilans dan Imunisasi;
c) penyusunan data dasar sebagai pendukung pelaksanaan program imunisasi dan
surveilans serta kesehatan sementara (bencana, kesehatan haji);
d) pelaksanaan identifikasi data sasaran dan target cakupan program imunisasi,
surveilans dan kesehatan sementara;
e) pelaksanaan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD KLB) penyakit
berpotensi wabah/KLB berdasarkan faktor risiko;
f) fasilitasi pelaksanaan pengamatan kesehatan sementara (bencana, kesehatan
haji);
g) pelaksanaan koordinasi upaya pelaksanaan penanggulangan bencana;
h) pengoordinasian dan fasilitasi program imunisasi melalui penyediaan sarana,
prasarana juknis dan pemantauan cold chain;
i) pelaksanaan bimbingan teknis dan peningkatan pengetahuan kepada tenaga
kesehatan (pengelola program imunisasi) di bidang surveilans dan imunisasi;
j) pelaksanaan pengelolaan analisa data epidemiologi penyakit;
k) pelaksanaan pembinaan ke puskesmas berkaitan dengan kegiatan surveilans
dan imunisasi;
l) pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya
dibidang pendapatan asli daerah lainnya; dan
m) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di seksi penanggulangan penyakit
menular sesuai peraturan dan ketentuan yang Berlaku.. Untuk melaksanakan
tugasnya, maka Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
menyelenggarakan fungsi :
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-12
a) penyusunan rencana program dan anggaran Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit;
b) penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
c) pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data yang berkaitan
dengan upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d) pelaksanaan mengumpulan, pengolahan dan analisis data kesakitan dan
kematian yang berkaitan dengan penyakit menular yang berpotensi
menimbulkan KLB;
e) pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi penyakit menular secara
kontinu;
f) pelaksanaan pembinaan ke puskesmas berkaitan dengan upaya
penanggulangan penyakit menular;
g) pelaksanaan penyuluhan kesehatan dalam upaya penanggulangan penyakit
menular;
h) pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan;
i) pelaksanaan koordinasi dengan unit/satuan kerja lain yang terkait dengan
penanggulangan penyakit menular;
j) penyusunan dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas/kegiatan seksi
penanggulangan penyakit menular, sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan
k) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
3) Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
mempunyai tugas Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di seksi pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana program kerja dan anggaran Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
b) penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas, tata cara kerja dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-13
c) pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data yang berkaitan
dengan upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
d) pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis data kesakitan dan
kematian yang berkaitan dengan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan di
masyarakat;
e) pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular secara kontinyu;
f) pelaksanaan pembinaan ke puskesmas berkaitan dengan upaya pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
g) pelaksanaan kegiatan kesehatan komunitas dan pelayanan kesehatan jiwa;
h) pelaksanaan pemantauan asuhan keperawatan pada pasien gangguan jiwa dan
keluarga, pembinaan pada keluarga yang berisiko serta keluarga yang sehat;
i) pelaksanaan kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan jiwa anak, remaja, dan
lansia;
j) pelaksanaan sosialisasi promosi kesehatan yang kaitannya dengan upaya
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
k) pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan lembaga terkait lainnya; dan
l) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya
4. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas Kepala Bidang pelayanan
kesehatan mempunyai tugas koordinasi, monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1) pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional, Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan serta Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
2) pelaksanaan pembinaan di bidang Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional,
Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan serta Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-14
3) pelaksanaan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis tentang Pelayanan Kesehatan
Primer dan Tradisional, Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan
serta Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
4) pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan bidang Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional, Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan serta Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
5) pelaksanaan pengawasan terhadap Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional,
Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan serta Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
6) pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional, Jaminan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Rujukan serta Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu;
7) pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan lembaga terkait lainnya; dan
8) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut maka Bidang
Pelayanan Kesehatan membawahi
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
Seksi eksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional mempunyai tugas
Melakukan penyusunan kebijakan dan memfasilitasi Pelayanan kesehatan primer
dan tradisional sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan tradisional
menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional yang meliputi upaya pelayanan kesehatan perorangan dan
masyarakat serta pengobatan tradisional;
b) penyusunan petunjuk teknis, peraturan pelaksana tugas, dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan
Tradisional, puskesmas dan klinik swasta di bidang pelayanan kesehatan
sebagai pedoman bagi petugas terkait;
c) pelaksanaan bimbingan, informasi pedoman di bidang pelayanan puskesmas,
pustu, dan poskesdes kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan terdekat, untuk memperoleh kemudahan dalam pelayanan kesehatan;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-15
d) pelaksanaan pembinaan, monitoring dan evaluasi tentang pelayanan
kesehatan primer yang dilaksanakan di puskesmas dan unit pelayanan
kesehatan lainnya baik pemerintah dan swasta;
e) pelaksanaan inventarisasi perizinan tenaga kesehatan yang bekerja di institusi
pelayanan kesehatan primer;
f) pelaksanaan penilaian kepada petugas kesehatan penilaian kinerja puskesmas
dan klinik swasta sesuai dengan peraturan yang berlaku;
g) pelaksanaan dan pendampingan manajemen puskesmas sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan terkini;
h) pelaksanaan pembinaan pelayanan kesehatan tradisional bagi masyarakat dan
institusi;
i) pelaksanaan koordinasi dan evaluasi dengan dinas terkait dalam rangka
pelaksanaan tugas; dan
j) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
2) Seksi Jaminan Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Seksi Jaminan Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas
Melakukan penyusunan kebijakan dan fasilitasi Jaminan kesehatan dan pelayanan
kesehatan rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk
melaksanakan tugasnya Seksi Jaminan Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan
Rujukan menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana kegiatan seksi jaminan kesehatan dan pelayanan
kesehatan rujukan baik institusi pemerintah dan swasta;
b) penyusunan petunjuk teknis, peraturan pelaksana tugas, dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Seksi Jaminan Kesehatan dan Pelayanan
Kesehatan Rujukan baik institusi pemerintah dan swasta di bidang Pelayanan
Kesehatan sebagai pedoman bagi petugas terkait;
c) pelaksanaan bimbingan dan informasi pedoman di bidang jaminan kesehatan
dan pelayanan kesehatan rujukan dalam memberikan pelayanan kesehatan;
d) pengelolaan pemberian rekomendasi izin, rekomendasi izin operasional
mendirikan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta sesuai dengan tata
ruang daerah dan peraturan yang berlaku;
e) pelaksanaan bimbingan dalam pelaksanaan registrasi bagi rumah sakit
pemerintah dan swasta ;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-16
f) pelaksanaan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online rumah sakit
pemerintah dan swasta;
g) pelaksanaan pemberian rekomendasi perizinan tenaga kesehatan yang bekerja
di rumah sakit pemerintah maupun swasta;
h) fasilitasi institusi pelayanan kesehatan primer dan rujukan baik pemerintah
maupun swasta dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat;
i) pengelolaan pelaksananan program jaminan kesehatan masyarakat; dan
j) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
3) Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Peningkatan Mutu
Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Peningkatan Mutu mempunyai tugas
Melakukan penyusunan kebijakan dan menfasilitasi fasilitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk
melaksanakan tugas Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dan Peningkatan
Mutu menyelenggara fungsi:
a) penyusunan rencana kegiatan Seksi fasilitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu baik institusi pemerintah dan swasta;
b) penyusunan petunjuk teknis, peraturan pelaksana tugas, dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Seksi fasilitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu baik institusi pemerintah dan swasta di bidang pelayanan
kesehatan sebagai pedoman bagi petugas terkait;
c) pelaksanaan bimbingan dan informasi pedoman pelaksanaan pelayanan di
bidang fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu;
d) pelaksanaan update data kelengkapan dan kelayakan fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai standar yang berlaku;
e) pelaksanaan koordinasi dengan seksi sarana dan prasarana kesehatan untuk
proses perencanaan pengadaan sarana pelayanan kesehatan;
f) pelaksanaan fasilitasi proses kalibrasi fasilitas pelayanan kesehatan primer dan
skunder;
g) pelaksanaan bimbingan dan pendampingan akreditasi fasilitas pelayanan
kesehatan primer baik milik pemerintah dan swasta;
h) pelaksanaan advokasi dan koordinasi eksternal dengan masyarakat terkait
pemeliharaan mutu pelayanan kesehatan primer dan sekunder;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-17
i) pelaksanaan monitoring dan evaluasi dan pembinaan pelayanan kesehatan
rujukan di rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta; dan
j) melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
k) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
5. Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas Memimpin Bidang
Sumber Daya Kesehatan dalambrangka melaksanakan pembinaan dan
penyelenggaraan pelayanan farmasi makanan dan minuman, Sarana Prasarana,
Sumber Daya Manusia dan Informasi Kesehatan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Sumber Daya
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1) penyusunan program rencana kerja di bidang sumber daya kesehatan;
2) penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta
pembinaan teknis sesuai dengan kewenangan daerah dibidang farmasi makanan
dan minuman, sarana dan prasarana kesehatan, sumber daya manusia dan
informasi kesehatan;
3) pelaksanaan pengumpulan data dan pengelolaan dibidang farmasi makanan dan
minuman, sarana dan prasara kesehatan serta sumber daya manusia dan
informasi kesehatan;
4) pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas di bidang sumber daya kesehatan;
5) pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengelolaan
dibidang farmasi makanan dan minuman, sarana dan prasarana kesehatan serta
sumber daya manusia dan informasi kesehatan; dan
6) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
Sedangkan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut maka Bidang Sumber
Daya Kesehatan membawahi:
1) Seksi Farmasi , Makanan Dan Minuman
Seksi Farmasi, Makanan Dan Minuman mempunyai tugas Melakukan penyusunan
kebijakan dan menfasilitasi kegiatan farmasi, makanan dan minuman sesuai dengan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-18
peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas Seksi Farmasi ,
Makanan Dan Minuman menyelenggara fungsi:
a) penyusunan rencana kegiatan Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman;
b) penyusunan petunjuk teknis, peraturan pelaksana tugas, dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Seksi Farmasi Makanan dan Minuman;
c) pelaksanaan kegiatan bidang farmasi dan makanan;
d) pelaksanaan pengumpulan, pengolah data Kefarmasian, makanan dan
minuman;
e) pembinaan dan pengawasan sarana pelayanan kefarmasian, makanan dan
minuman, perusahaan/ sarana produksi dan distribusi obat, obat tradisional,
pangan olahan, dan usaha lainnya yang terkait, baik milik pemerintah maupun
swasta;
f) pelaksanaan pengawasan produk pangan yang rusak, kadaluarsa, tidak izin
edar dan mengandung bahan tambahan berbahaya, termasuk Pangan Jajanan
Anak Sekolah (PJAS);
g) pembinaan pelaku usaha obat tradisional (usaha jamu gendong, usaha jamu
racikan, UMOT dan UKOT);
h) pelaksanaan sertifikasi Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) bagi pemilik
usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP);
i) pelaporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika puskesmas, apotek, dan
rumah sakit melalui aplikasi SIPNAP;
j) pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait lainnya dibidang
kefarmasian, makanan dan minuman; dan
k) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
2) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan
Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan mempunyai tugas Melakukan penyusunan
kebijakan dan menfasilitasi kegiatan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi
Sarana dan Prasarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan rencana kegiatan dan anggaran Seksi sarana dan prasarana
kesehatan;
b) penyusunan petunjuk teknis, peraturan pelaksana tugas, dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Seksi sarana dan prasarana kesehatan;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-19
c) pelaksanaan pendataan sarana dan prasarana kesehatan dan rekapitulasi data
usulan kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan dari puskesmas;
d) pengelolaan sistem informasi sarana prasarana kesehatan termasuk update data
Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK);
e) penyusunan road map pengadaan sarana dan prasarana Kesehatan termasuk
alat kesehatan dan lain-lain;
f) penyusunan usulan pengadaan sarana dan prasarana dilengkap dengan data;
g) pelaksanaan advokasi dan koordinasi internal dan eksternal terkait
penganggaran sarana dan prasarana berbagai sumber anggaran;
h) pelaksanaan proses pengadaan sarana dan prasarana kesehatan termasuk alat
kesehatan berbagai sumber dana sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku;
i) pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan termasuk alat
kesehatan serta memfasilitasi kegiatan kalibrasi alat kesehatan;
j) pelaksanaan pengawasan terhadap utilisasi dan kendala dalam pemanfaatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan; dan
k) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
3) Seksi Sumber Daya Manusia dan Informasi Kesehatan
Seksi Sumber Daya Manusia dan Informasi Kesehatan mempunyai tugas
Melakukan penyusunan kebijakan dan menfasilitasi kegiatan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDMK) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk
melakukan tugas tersebut, Seksi Sumber Daya Manusia dan Informasi Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a) penyusunan program dan rencana kerja SDMK dan informasi kesehatan sesuai
pedoman kerja untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas;
b) pelaksanaan inventarisir dan pengolah bahan penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Seksi SDM dan informasi kesehatan agar kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan secara tepat, terarah dan terpadu;
c) pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk jangka
pendek maupun jangka panjang yang dilakukan melalui kegiatan pendidikan
dan latihan baik untuk tenaga fungsional khusus maupun tenaga fungsional
umum;
d) pelaksanaan pengolahan dan analisis data distribusi Sumber Daya Manusia
(SDM) Kesehatan;
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-20
e) penyusunan rencana kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan Analisis Beban
Kerja (ABK) dan atau sesuai standar ketenagaan yang berlaku;
f) pelaksanaan pengembangan pendidikan tenaga kesehatan;
g) pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan rencana
pembangunan kesehatan melalui pengembangan sumber daya manusia
kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku agar tugas yang dilaksanakan terarah
dan mencapai sasaran;
h) pelaksanaan pemantauan dan pembinaan kegiatan bidang sumber daya manusia
dan informasi kesehatan sesuai peraturan yang ada untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
i) pengkoordinasian kegiatan penelitian dan pengkajian melalui survey dan
pendataan dalam rangka pengembangan kualitas data dan informasi kesehatan;
j) pelaksanaan pemberian rekomendasi izin penelitian bagi institusi pendidikan
atau lembaga penelitian lainnya sesuai dengan ketentuan dan integritas
organisasi;
k) pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisa, penyajian data profil
kesehatan;
l) pelaksanaan Sistem Informasi Puskesmas (SIP) terintegrasi dengan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) di Kabupaten;
m) fasilitasi pelaksananan penelitian, Pelaksanaan Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) dan Survey Kesehatan Daerah (SURKESDA) serta Riset
Kesehatan Daerah (RISKESDAS); dan
n) pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala
Dinas dan/atau Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2.1.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Besar Nomor 5 Tahun 2016 tentang
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Kesehatan maka
bagan struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-21
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dalam menjalankan tugas dan fungsinya
didukung oleh berbagai sumber daya seperti sumber daya tenaga, keuangan, sarana dan
prasarana serta obat dan perbekalan kesehatan. Berikut ini akan disampaikan uraian
terkait sumber daya tersebut sebagai input dalam melaksanakan tugasnya.
2.2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Besar sampai dengan tahun 2016
adalah sebanyak 1.633 orang yang tersebar di 28 Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Dalam mekaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan didukung oleh 79 orang
pegawai negeri sipil dan 25 tenaga honorer/kontrak/bakti. Berdasarkan Peraturan Bupati
Aceh Besar Nomor 5 Tahun 2017 tentang kedudukan dan susunan organisasi terdapat 21
jabatan struktural menurut jenjang eselonring dan fungsional serta fungsional umum
lainnya sebagaimana dalam tabel berikut ini.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-22
Tabel 2.1 Jumlah Sumber Daya Manusia berdasarkan Tingkat Jabatan
di Dinas Kesehatan Tahun 2016
No. Tingkat Jabatan/Eselonering Jumlah Persentase
1. Eselon II 1 1
2 Eselon III 5 6
3 Eselon IV 15 16
4 Fungsional 15 19
5 Non Fungsional dan Eselon 43 54
Jumlah 79 100
Jika diukur berdasarkan jumlah, jenis dan rasio tenaga kesehatan terhadap
jumlah penduduk Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 400.913 jiwa pada tahun
2016, maka jumlah, Jenis Dan Rasio Tenaga Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk
dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 2.2
Jumlah, Jenis Dan Rasio Tenaga Kesehatan Kabuapten Aceh Besar
Terhadap Jumlah Penduduk Tahun 2016
Tenaga Kesehatan Lk Pr Total Satuan
Jlh dokter spesialis 7 7 14 Orang Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk
3,65 Per 100.000 pddk
Jlh Dokter spesialis Gigi 0 1 1 Orang RasioDokter spesialis Gigi per 100.000 penduduk
0,26 Per 100.000 pddk
Jlh dokter Umum 10 68 79 Orang Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk
20,34 Per 100.000 pddk
Jlh dokter Gigi 1 12 14 Orang Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk
3,65 Per 100.000 pddk
Jlh Bidan 488 488 Orang Rasio Bidan per 100.000 penduduk
274,59 Per 100.000 pddk
Jlh Perawat 46 184 253 Orang Rasio Perawat per 100.000 penduduk
84,75 Per 100.000 pddk
Jlh Perawat Gigi 13 54 60 Orang Rasio Perawat Gigi per 100.000 penduduk
15,65 Per 100.000 pddk
Jlh Tenaga Kefarmasian 2 40 42 Orang Rasio Tenaga Kefarmasian per 100.000 penduduk
12,26 Per 100.000 pddk
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-23
Jlh Tenaga Kesmas 11 84 95 Orang Rasio Tenaga Kesmas per 100.000 penduduk
23,4 Per 100.000 pddk
Jlh Tenaga Kesling 14 48 63 Orang Rasio Tenaga Kesling per 100.000 penduduk
15,7 Per 100.000 pddk
Jlh Tenaga Nutrisionis 11 46 57 Orang Rasio Tenaga Nutrisionis per 100.000 penduduk
14,22 Per 100.000 pddk
Dan jika berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat maka kondisi ketenagaan
Puskesmas di Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Kondisi Ketenagaan Puskesmas (PNS) di Kabupaten Aceh Besar
Berdasarkan hasil perhitungan ABK Tahun 2016
No Jenis SDMK
Total SDMK (PNS/
CPNS/ PTT)
Nusantara Sehat
Total SDMK Saat ini
Jumlah seharus
nya
Kesenjangan
Jumlah kesenjangan
(Kurang /lebih/ sesuai)
1 Dokter 71 0 71 85 -14 Kurang 2 Dokter Gigi 18 3 21 36 -15 Kurang 3 Perawat 253 7 260 215 45 Lebih 4 Bidan 488 0 488 277 211 Lebih 5 Tenaga kesmas 93 2 95 86 9 Lebih 6 Tenaga kes ling 62 1 63 62 1 Lebih 7 Analis Kesehatan 36 4 40 59 -19 Kurang 6 Perawat Gigi 67 0 67 54 13 Lebih 8 Tenaga gizi 49 4 53 64 -11 Kurang 9 Tenaga Kefarmasian 38 4 42 58 -16 Kurang 10 Tenaga administrasi 39 0 39 57 -18 Kurang 11 Pekarya 9 0 9 8 1 Lebih 12 Perawat Pustu 0 0 0 0 0 sesuai 13 Bidan Desa 354 0 354 0 354 Lebih 14 Bidan Pustu 0 0 0 0 0 sesuai 16 Fisiotrapi 2 0 2 2 0 sesuai 18 Juru Mudi 2 0 2 33 -31 Kurang 21 Cleaning Service 2 0 2 54 -52 Kurang 23 Tenaga lainnya 50 0 50 0 50 Lebih
Jumlah 1633 25 1658 1150 508 Lebih
2.2.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
dilengkapi dengan fasilitas berupa tanah, gedung serta peralatan lainnya dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-24
Tabel 2.3 Jenis dan jumlah Fasilits Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh BesarTahun 2016
No Jenis Fasilitas Jumlah Satuan Keterangan
1 Peralatan dan Mesin a. Kenderaan Roda 4 49 Unit Pusling b. Kenderaan Roda 2 195 Unit c. Alat-alat studio dan
komunikasi 8 Unit
Infocus, Kamera, dll
d. Genset 29 Unit e. Alat-alat kedokteran 28 Set 28 Pusk f. Alat-alat laboratorium 28 Set 28 Pusk 2 Gedung dan Bangunan a. Bangunan Puskesmas 28 Unit b. Bangunan Pustu 69 Unit c. Bangunan Poskesdes 295 Unit d. Bangunan Polindes 89 Unit
Sampai dengan tahun 2016 di Kabupaten Aceh Besar terdapat sarana kesehatan
antara lain : 1 unit Rumah Sakit Pemerintah, 28 unit Puskesmas yang tersebar disetiap
wilayah kecamatan yang terdiri dari 24 unit Puskesmas Rawat Inap dan 4 unit
Puskesmas Non Rawat Inap. Dan juga didukung dengan Puskesmas Pembantu
sebanyak 69 unit dan Puskesmas Keliling sebanyak 49 unit.
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada
termasuk yang ada dimasyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
diantaranya adalah Posyandu, Poskesdes, Desa Siaga, Posbindu, TOGA(Tanaman Obat
Keluarga), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja) dan lain-lain.
Poskesdes dan Polindes adalah merupakan salah satu bentuk peran serta
masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk juga keluarga
berencana. Sampai tahun 2016 Poskesdes yang ada di berjumlah 295 unit dan
Polides 89 unit.
2.2.3 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan merupakan salah satu faktor utama dalam sistem
kesehatan nasional yang bertujuan untuk menyediakan biaya pembangunan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-25
berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, dialokasikan secara adil, merata
efektif dan efisien guna untuk menjamin terselnggaranya pembangunan kesehatan.
Jumlah dan proporsi anggaran dari APBD untuk Dinas Kesehatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 2.4
Jumlah dan proporsi anggaran dari APBD Untuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2016
No Tahun APBD Kabupaten Alokasi Untuk
Kesehatan %
1 2012 759.903.431.572 19.273.094.632 2,5 3 2013 863.830.390.407 25.998.792.750 3,0 4 2014 1.141.830.504.189 36.736.662.250 3,2 4 2015 1.700.996.146.166 50.734.805.693 3,0 5 2016 1.812.097.255.088 80.244.150.650 4,4
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara umum anggaran pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar mengalami peningkatan, namun tahun 2015 mengalami
penurunan yang tidak berdampak terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan
karena sejak tahun 2014 dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional yang merupakan
dana transfer dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) harus dianggarkan di
APBD. Adapun dana tersebut merupakan dana transfer dari BPJS ke rekening masing-
masing Puskesmas dan langsung digunakan oleh Puskesmas tersebut dengan mengacu
kepada DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran). Dan juga sejak tahun 2016 dana alokasi
khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga bertambah dari
tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 alokasinya meningkat, dan dianggarkan
melalui DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
Secara umum kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar berkaitan dengan
fungsi perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
sarana dan prasarana dan sumber daya kesehatan termasuk pelaksanaan administrasi serta
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.
Kinerja Dinas Kesehatan secara khusus dapat dilihat melalui capaian beberapa
indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang telah ditetapkan
dalam PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-26
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Adapun capaian SPM sampai
dengan 2016 di Kabupaten Aceh Besar sebagai berikut :
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali
selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan
atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR).
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 dari tahun 2011 sampai dengan 2016 mengalami
kenaikan tetapi belum pernah mencapai target nasional (95%). Adapun target
ditahun 2016 adalah 70,2%. Hal ini perlu dianalisis penyebabnya apakah persoalan
sosialisasi, akses, sudah memeriksa sendiri atau tidak mau mendapat pelayanan
skrining.
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan
adalah : abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan pervaginam, hipertensi dalam
kehamilan (preeklampsia, eklamsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini.
Komplikasi dalam persalinan adalah kelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, hipertensi dalam kehamilan, perdarahan pasca persalinan, infeksi
berat/sepsis, kontraksi dini/persalinan prematur, kehamilan ganda. Sedangkan
komplikasi dalam masa nifas adalah hipertensi dalam kehamilan, infeksi nifas,
perdarahan nifas.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008, Kementerian
Kesehatan RI menetapkan target capaian cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani ditahun 2015 adalah 80%, sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar telah mencapai 57,2% pada tahun 2016.
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan.
Adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Kementerian Kesehatan RI menetapkan target ditahun 2015 sebesar 90%
sedangkan Kabupaten Aceh Besar baru mencapai 75,5% tahun 2016.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-27
4. Cakupan pelayanan nifas
Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6
jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Target ditahun 2015
adalah 90% sedangkan realisasi di Kabupaten Aceh Besar tahun 2016 sebesar 75%
dan selama 5 tahun terakhir belum mencapai target nasional (90%).
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Neonatus dengan komplikasi adalah bayi berumur 0-28 hari dengan penyakit atau
kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus
dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi.sepsis, trauma lahir, BBLR,sindroma gangguan pernafasan, kelainan
kongenital.
Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2016 cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani adalah 9,9% dimana dari jumlah perkiraan neonafus dengan komplikasi
1.139 kasus, namun yang mendapatkan penangganan komplikasi neonafal
sebanyak 113 kasus, ini artinya jumlah neonafus dengan komplikasi di
Kabupaten Aceh Besar tidak melebihi dari jumlah angka perkiraan nasional
(15%).
6. Cakupan kunjungan bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi (umur 29 hari – 11 bulan) yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan dan
perawat yang memiliki kompetensi klinik kesehatan paling sedikit 4 kali disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2016 mencapai 74,4%
dimana dari 7.593 bayi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sebanyak 5.646 bayi.
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Adalah Desa/Kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi yang ada didesa tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Di tahun 2016
cakupan desa UCI di Kabupaten Aceh Besar adalah 72,4%. Dalam kurun 6 tahun
terakhir (2012-2016) Kabupaten Aceh Besar belum mencapai 100%.
8. Cakupan pelayanan anak balita
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan bagi anak umur 12-59
bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan
minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun, pemberian
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-28
vitamin A 2x setahun. Cakupan pelayanan anak balita minimal 8x pada tahun 2016
sebesar (34,1%)
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin
Merupakan cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
dari keluarga miskin selama 90 hari. Pada tahun 2016 mencapai target yang telah
ditetapkan yaitu 100%.
10. Cakupan balita gizi buruk mendapatkan perawatan
Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor dan
marasmus-kwashiorkor). Jumlah kasus gizi buruk dari tahun 2011 s/d 2015 di
Kabupaten Aceh Besar mengalami penurunan, pada tahun 2016 meningkat lagi
ditemukan 28 kasus gizi, semua kasus tersebut mendapatkan perawatan yang ditangani
disarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. Cakupan penanganan gizi buruk di Kabupaten Aceh
Besar 2016 telah mencapai target 100%.
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan
setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Capaian persentase penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di
Kabupaten Aceh Besar telah mencapai 90,1% ditahun 2016.
12. Cakupan peserta KB aktif.
Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang salah satu pasangannya
masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut.
Angka capaian KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi diantara para
PUS.
Kementerian Kesehatan RI menetapkan target cakupan peserta KB aktif untuk
tahun 2015 adalah 70%. Sedangkan di Kabupaten Aceh Besar cakupan peserta KB
aktif tersebut sebanyak 30.049 aseptor (43,4%) ditahun 2016.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-29
13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
Penyakit AFP merupakan yang tidak mematikan tetapi bisa menimbulkan kecacatan,
merupakan indikator adanya virus folio liar, Pada tahun 2016 ditemukan 6 kasus
AFP. Jumlah penduduk < 15 tahun sebanyak 119.953 jiwa maka AFP rate per
100.000 penduduk < 15 tahun sebesar per 100.000 penduduk < 15 tahun.
a) Penemuan penderita pneumonia balita
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab kematian terutama
pada balita. Sehingga keberadaannya perlu dikenali dan ditangani sedini
mungkin. Data profil kesehatan tahun 2016 jumlah balita dengan pneumonia
yang ditangani laki-laki sebanyak 43 orang dan perempuan sebanyak 28 dari
20.78 orang estimasi, jumlah seluruhnya penderita pneumonia balita 71 orang di
Kabupaten Aceh Besar.
b) Penemuan pasien baru TB BTA Positif
Jumlah kasus baru TB BTA+ sebanyak 302 orang, jumlah seluruh kasus TB
sepanjang tahun 2016 sebanyak 326, sementara kasus TB pada anak 0 s/d 14
tahun sebanyak 4 orang. Tahun 2011 samap dengan tahun 2016 jumlah penduduk
Kabupaten Aceh Besar sebesar 400.913 jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan
suspek sebanyak 3452 orang. Cakupan penemuan kasus baru TB BTA+ tahun
2016 berjumlah 302 kasus, sedangkan CNR kasus baru TB BTA (+) mencapai
75,3 per 100.000 penduduk.
c) Penderita DBD yang ditangani
DBD merupakan penyakit infeksi tular vektor yang sering menimbulkan KLB,
dan tidak sedikit menyebabkan kematian. Jumlah kasus demam berdarah di
Kabupaten Aceh Besar tahun 2016 yang ditemukan berjumlah laki-laki 76 kasus
dan perempuan 73 kasus jadi total 149 kasus. Incedence Rate (IR) kasus DBD
dikabupaten Aceh Besar terjadi peningkatan lagi pada tahun 2016 menjadi IR =
38.9/100.000, sedangkan CFR = 0% ditahun 2017. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa kasus DBD di Kabupaten Aceh Besar terjadi peningkatan
lagi pada tahun 2016 menjadi 149 kasus.
d) Penemuan penderita diare
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah Kesehatan Masyarakat,
walaupun secara umum angka kesakitan masih fluktuatif. Diare pada balita
merupakan hal yang sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-30
Pada tahun 2016 di Kabupaten Aceh Besar penemuan penderita diare ditangani
sebanyak 3.985 kasus dari perkiraan jumlah kasus sebanyak 16.478 (Capaian
24%).
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan
pasien masyarakat miskin disarana kesehatan strata pertama disatu wilayah kerja
tertentu pada kurun waktu tertentu.
Kementerian Kesehatan RI menetapkan target 100% tetapi pada kenyataannya di
Kabupaten Aceh Besar hanya terealisasi sebesar 79,87% ditahun 2016.
15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien
masyarakat miskin disarana kesehatan strata dua dan tiga pada kurun waktu tertentu
(lama dan baru).
Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di
Kabupaten Aceh Besar 2016 adalah 100%. Sedangkan target yang ditetapkan
adalah 100%.
16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
di Kabupaten.
Persentase cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kabupaten Aceh Besar adalah 100%. Hal ini terjadi dari tahun
2011 s.d 2016 dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
17. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Di Kabupaten Aceh Besar telah 100% cakupan desa/kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam.
18. Cakupan desa siaga aktif
Cakupan desa siaga aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa atau
UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan
kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveillance berbasis
masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan
dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-31
Target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah 80% sedangkan
persentase cakupan desa siaga aktif yang ada diKabupaten Aceh Besar sampai
tahun 2016 baru 44.20% (267 desa).
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Berdasarkan analisis berbagai aspek dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten
Aceh Besar,dapat diidentifikasi faktor-faktor kekuatan/strength(S), kelemahan
/weakness(W), peluang/opportunies(O) dan ancaman/Treats(T) sebagai berikut
1. Kekuatan/Strength (S)
a) Adanya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b) Adanya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c) Adanya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Praktik Kedokteran
d) Adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional
e) Adanya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2004 tentang Tenaga
Kesehatan
f) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Besar Nomor Tahun 2018
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Aceh Besar,
g) Adanya Peraturan Bupati Aceh Besar Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar.
h) Tersediannya fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai baik untuk pelayanan
kesehatan dasar maupun pelayanan rujukan.
i) Tersedianya peralatan kesehatan dan penunjang kesehatan yang cukup
memadai untuk menunjang pelayanan kesehatan.
j) Terpenuhinya kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan dasar di fasilitas
pelayanan kesehatan
k) Tersedianya tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun
kompetensinya.
l) Tersedianya alokasi anggaran yang cukup melalui anggaran APBD, Dana
Otonomi Khusus, Dana Alokasi Khusus (DAK FISIK, BOK dan JAMPERSAL),
DBHCHT dan Dana Pajak Rokok.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-32
m) Terselenggaranya Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, JKN dan
JKRA.
2. Kelemahan/Weakness (W)
a) Masih lemahnya pemahaman tenaga yang ada terhadap tugas pokok, fungsi dan
tanggungjawab dalam pembangunan kesehatan,
b) Belum optimalnya pendayagunaan tenaga kesehatan yang ada.
c) Belum optimalnya perkembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
d) Masih lemahnya kerjasama lintas sektor dan lintas program.
e) Masih kurangnya sinkronisasi dalam perencanaan kegiatan antara Propinsi
dan Kabupaten/Kota
f) Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pencatatan dan pelaporan hasil pelaksana
kegiatan.
g) Belum optimalnya promosi kesehatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan
3. Peluang/Opportunities (O)
a) Komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terhadap pembangunan bidang
kesehatan seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD).
b) Adanya kebijakan pengangkatan Tenaga Kesehatan melalui CPNS dan PTT
Daerah dan Kontrak Daerah untuk memenuhi kebutuhan tenaga bidan terutama
pada daerah terpencil dan perbatasan.
c) Adanya alokasi anggaran yang cukup untuk penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Rakyat Aceh (JKRA).
d) Adanya anggaran Otonomi Khusus dan Dana Alokasi Khusus dari Pemerintah
Pusat untuk peningkatan sarana fisik dan peralatan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan Kabupaten Aceh Besar.
e) Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau.
f) Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk
menjangkau wilayah-wilayah di Kabupaten Aceh Besar.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
II-33
4. Ancaman/Threats (T)
a) Masih adanya kesenjangan status kesehatan masyarakat dan akses terhadap
kesehatan antar wilayah, tingkat sosial ekonomi dan gender.
b) Munculnya beban ganda penyakit yaitu pola penyakit yang diderita sebagian
besar masyarakat adalah penyakit infeksi menular, namun pada waktu
bersamaan terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular.
c) Meningkatnya kasus-kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang
di masyarakat.
d) Masih rendahnya ekonomi masyarakat dan sosial budaya yang menghambat
PHBS
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-1
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan adalah :
1. Permasalahan Internal
a. Derajat Kesehatan
Perkembangan upaya kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan
menjadi salah satu pilar utama membangun daerah. Derajat kesehatan
dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : Lingkungan, Perilaku, Pelayanan
Kesehatan dan Genetika.
Indikator penting dan sensitive untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat
antara lain : Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur
Harapan Hidup (UHH) dan Status Gizi.
Kondisi kesehatan masyarakat dapat diukur dari angka-angka kematian dan
kesakitan beberapa penyakit yang menjadi maslah setempat dalam kaitan ini
digambarkan angka kematian kasara (CDR), Angka kematian Bayi (AKB) dan
Balita.
Berikut dijelaskan gambaran dari situas derajat kesehatan Kabupaten Aceh Besar
tahun 2016.
1) Angka Kematian (Mortalitas)
a) Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (IMR) Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya ibu hamil/ibu bersalin yang
meninggal pada setiap 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini digunakan
untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi
dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat
pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu
nifas.
Upaya efektif untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan
meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional di
fasilitas kesehatan, meningkatkan penggunaan kontrasepsi paska persalinan
dan penanganan komplikasi maternal.
Ditahun 2016 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Aceh Besar adalah 9
kasus. Angka tersebut masih diatas angka 119/100.000 LH yang
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-2
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan ataupun MDG’s, sehingga kematian
ibu masih menjadi masalah kesehatan. Hal ini perlu perhatian khusus untuk
pelayanan ibu baik di fasilitas kesehatan (puskesmas), jejaringnya serta
fasilitas rujukan (RSUD) sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu.
b) Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah angka yang menunjukkan banyaknya
kematian bayi usia 0 tahun dari 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu
atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum
mencapai usia satu tahun(dinyatakan dengan 1.000 kelahiran hidup).
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Aceh Besar dari tahun 2011
sampai tahun 2016 cenderung fluktuatif, pada tahun 2014 mengalami
kenaikan sebanyak 16/1000 kelahiran hidup dan turun kembali pada tahun
2015 menjadi 12/1000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2016 sebesar 6/1000
kelahiran hidup.
Sedangkan Angka Kematian Balita (AKABA) adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kematian balita umur 1-5 tahun dari 1.000
kelahiran hidup pada tahun tertentu.
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Aceh Besar dari tahun
2011 sampai tahun 2016 cenderung fluktuatif, pada tahun 2016 kematian
balita berjumlah 59 balita atau 8/1000 KH.
Berdasarkan batasan capaian indikator MDG’s, AKB diharapkan berada
dibawah 35 per 1.000 kelahiran hidup dan AKABA dibawah 45 per 1.000
kelahiran hidup.
Berdasarkan jumlah kematian bayi dan balita tersebut diatas maka Angka
Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2016 masih dibawah standar minimal
namun masih merupakan masalah kesehatan.
2) Angka Kesakitan (Morbiditas)
Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan baik insiden maupun
prevalensi dari suatu penyakit yang menggambarkan kejadian pada kurun
waktu tertentu.
Pola penyakit yang ada dimasyarakat telah menunjukkan perubahan, disatu sisi
penyakit menular belum sepenuhnya dapat diatas dengan baik, disis lain
penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif diindonesia mulai menjadi
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-3
masalah di kesehatan masyarakat sehingga hal tersebut menjadi beban ganda
(double burden) bagi penyelenggaraan kesehatan di Kabupaten Aceh Besar.
Angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular pada tahun terakhir
profil kesehatan di Kabupaten Aceh Besar mencakup
� Penyakit Menular antara lain penyakit HIV/AIDS, TB Paru BTA (+),
Malaria, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), Pnemonia
pada balita, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah seperti diare
dan Demam Berdarah Dengeue (DBD) serta penyakit-penykit menular
indemis lokal.
� Penyakit tidak menular secara umum cenderung meningkat setiap tahun,
sehingga masuk dalam 10 besar penyakit utama, dan dalam data kunjungan
rawat jalan puskesmas dan rumah sakit antara lain penyakit sendi dan
jaringan ikat, penyakit Hypertensi dan Hypotensi, kelainan pada lambung dan
kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat. Secara rinci besaran masalah
penyakit tersebut untuk kabupaten Aceh Besar, digambarkan sebagai
berikut :
a) Penyakit Menular diantaranya :
1) HIV-AIDS
Data profil kesehatan tahun 2016 , Berdasarkan data P2PL pada tahun
2016 jumlah kasus HIV adalah 3 kasus dan yang menderita AIDS
sebanyak 2 Kasus, maka total HIV/AIDS sebanyak 5 kasus, dari tahun
2012-2016 terjadi peningkatan kasus HIV sedangkan kasus AIDS
menurun. Pada tahun 2016 diperoleh kasus HIV 0 kasus dan AIDS 3
Kasus. Kasus HIV sulit terdeteksi karena keadaan fisik tidak menunjukan
seseorang tersebut terinfeksi HIV, kecuali bila dilakukan pemeriksaan
darah. Namun demikian orang tersebut dapat menularkan HIV ke orang
lain, jika melakukan kegiatan yang berisiko seperti berhubungan seksual
tanpa menggunakan alat pengaman, tranfusi darah dan melalui
pemberian ASI dari ibu yang terpapar HIV kepada anaknya.
2) Penyakit TB dengan BTA (+)
Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular kronis yang
menjadi isu global, dan termasuk salah satu prioritas program
pengendalian penyakit yang berdampak luas terhadap kualitas hidup dan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-4
ekonomi serta mengakibatkan kematian. Sebagaimana juga isu global,
maka penyakit TB paru di Indonesia juga menjadi prioritas untuk
ditangani. Walaupun diagnosis pasti TB berdasarkan pemeriksaan hasil
pemeriksaan sputum BTA positif, diagnosis klinis sangat menunjang
untuk diagnosis dini, terutama pada penderita TB anak.
Jumlah kasus baru TB BTA+ sebanyak 302 orang, Jumlah seluruh kasus
TB sepanjang tahun 2016 sebanyak 326, sementara kasus TB pada anak
0 s/d 14 tahun sebanyak 4 orang. Tahun 2011 sampai dengan tahun 2016
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 Jumlah penduduk
Kabupaten Aceh Besar 400.913 jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan
suspek sebanyak 3452 orang, Cakupan penemuan kasus baru TB BTA+
tahun 2016 berjumlah 302 kasus, sedangkan CNR kasus Baru TB BTA
(+) mencapai 79,6 Per 100.000 penduduk.
Angka Trend Case Notilification Rate (NCR) Tuberculosis dari tahun
2011 sampai dengan 2016 belum mengalami penurunan. Sementara CNR
seluruh kasus TB baru BTA positif tahun 2016 berjumlah 79,6/100.000
penduduk.
Banyaknya kasus TB disebabkan kebiasaan laki-laki sering keluar
rumah, sehingga kemungkinan besar banyak terpapar dengan udara dan
terhirup doplet yang mengandung kuman TBC. Angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA+ (Cure Rate), kelengkapan pengobatan
(Complete Rte) dan keberhasilan Pengobatan (Success Rate/SR).
Cakupan Angka Kesembuhan tahun 2016 adalah 284 kasus (95%).
3) Kasus Malaria
Kasus malaria di Kabupaten Aceh Besar dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2016 mengalami fluktuatif yaitu sempat mengalami kenaikan
kasus pada tahun 2012 sebanyak 237 kasus kemudian mengalami
penurunan kembali. Namun demikian pada tahun 2016 mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya. Jumlah kasus dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016 berjumlah 24 kasus dari total jumlah suspek 1.128
orang. Angka kesakitan API berjumlah 0.1 % sedangkan kematian akibat
penyakit malaria pada tahun 2016 masih 0%. Dikabupaten Aceh Besar
dapat dilihat bahwa adanya penurunan kasus malaria positif secara
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-5
significan yaitu mencapai target nasional (API < 1%), hal ini bisa terjadi
karena kegiatan pencegahan malaria dilakukan secara ACD (Active Case
Detection) yaitu kegiatan yang diakukan dilapangan oleh petugas survelans
malaria puskesmas salah satu kegiatan yaitu MBS/MFS (Survey Darah Jari), Survey
Kontak, Fokus Kasus dan Kegiatan Kelambunisasi pada ibu hamil dan Penderita Positif
Malaria.
4) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Immunisasi (PD3I)
Kelompok penyakit ini menjadi penting, karena merupakan faktor yang
melatar-belakangi terjadinya kesakitan pada Balita, bahkan kematian.
Penyakit AFP merupakan penyakit yang tidak mematikan tetapi bisa
menimbulkan kecacatan. Merupakan indikator adanya virus folio liar.
Pada tahun 2016 ditemukan 6 kasus AFP. Jumlah penduduk < 15 tahun
sebanyak 119,953 jiwa maka AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
sebesar 5 per 100.000 penduduk < 15 tahun.
5) Kasus Pneumonia pada Balita
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab kematian
terutama pada Balita, sehingga keberadaannya perlu dikenali dan
ditangani sedini mungkin. Data profil kesehatan tahun 2016 Jumlah
balita dengan pneumonia yang ditangani laki-laki sebanyak 43 orang dan
perempuan sebanyak 28 dari 20.78 orang estimasi, jumlah seluruhnya
penderita Pneumonia balita 71 orang di kabupaten Aceh Besar.
6) Penyakit Menular Berpotensi Wabah
a. Diare
Diare, merupakan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB di
masyarakat, lingkungan permukiman yang tidak sehat, sulitnya akses
pada sumber air minum dan jamban sehat, serta masyarakat yang
belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), melatar
belakangi tingginya prevalensi Diare.
Data profil kesehatan 2016 Kabupaten Aceh Besar kejadian kasus
diare sebanyak 4.370 (39,6%) dari jumlah balita, melihat tingginya
jumlah kasus diare pada Balita maka dapat diketahui Kabupaten Aceh
besar termasuk dalam kawasan endemisitas tinggi penyakit diare (high
endemicity area). Kasus diare terbanyak ada di Puskesmas Kuta Baro
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-6
sebanyak 398 kasus sedangkan yang sedikit di Puskesmas Pulo Aceh
10 kasus.
b. Demam Berdarah Dengue (DBD).
DBD merupakan penyakit infeksi tular vektor yang sering
menimbulkan KLB, dan tidak sedikit menyebabkan kematian. Jumlah
Kasus Demam Berdarah Demam berdarah di Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2016 yang ditemukan berjumlah sebesar 389 kasus atau
101/100.000 penduduk yang tersebar di 23 kecamatan. Kasus tertinggi
DBD ada dikecamatan Montasik sebanyak 53/100.000 penduduk.
7) Penyakit Menular Endemis Lokal
Filariasis, merupakan penyakit endemis di Kabupaten Aceh Besar. Dari
data profil kesehatan 2016 Kabupaten Aceh Besar, dilaporkan jumlah
kasus kronis dan akut terdapat 54 kasus atau 13/100.000 penduduk,
paling kasu ditemukan diwilayah Kuta Baro. Menurut hasil Riskesdas
2007, prevalensi penyakit filariasis untuk Propinsi Aceh adalah 0,64%
atau 640/100.000 penduduk. Perbedaan angka yang mencolok,
diasumsikan bahwa masih banyak kasus filariasis yang tidak dapat akses
pada pelayanan kesehatan.
Kasus baru kusta di Kabupaten Aceh Besar tahun 2016 terdiri dari Pausi
Basiler (PB)/ Kusta kering berjumlah 4 kasus sedangkan Multi Basiler
(MB)/ Kusta Basah berjumlah 20 kasus sehingga total kasus 24 orang
atau 0,72/10.000 pendudduk. keberadaan kasus kusta tetap harus
mendapatkan perhatian. Terhadap semua kasus, telah dilakukan
pengobatan dengan hasil RFT untuk kasus PB 100%, sedangkan RFT
untuk kasus MB, 60%.
b) Penyakit Tidak Menular antara lain :
Secara umum insiden penyakit tidak menular cenderung meningkat setiap
tahun, sehingga masuk dalam sepuluh besar penyakit utama kunjungan
rawat jalan Puskesmas. Menurut data profil kesehatan tahun 2016,
kunjungan rawat jalan di Puskesmas untuk kasus penyakit sendi dan
jaringan ikat menempati posisi kedua setelah ISPA, Penyakit Common Cold
menduduki urutan pertama diikuti ISPA. Penyakit Hyupertensi pada posisi
keempat, dan Hypotensi berada pada posisi ketujuh. Kunjungan kasus
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-7
penyakit tidak menular lainnya, seperti penyakit kulit/alergi, kelainan
lambung, menempati 10 penyakit terbanyak di Puskesmas.
Hasil Riskesdas 2007 yang didapat dari responden berusia 15 tahun ke atas
diperoleh data penyakit sendi 34,2 % dari populasi, penyakit hypertensi
yang diperoleh dari wawancara responden ditemukan sebanyak 10,0%,
sedangkan dengan pengukuran Tensimeter 30,2% dan Stroke 16,6%.
b. Upaya Kesehatan
Penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan bertujuan untuk mewujudkan suatu
pelayanan kesehatan yang adil, merata, terjangkau dan bermutu, dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk
terselenggaranya upaya-upaya kesehatan tersebut, perlu disediakan sumberdaya
yang memadai, baik SDM kesehatan, pembiayaan kesehatan, sarana dan
prasarana, termasuk fasilitas pelayanan kesehatan, sediaan farmasi dan alat
kesehatan, serta dukungan peran serta masyarakat yang dikembangkan melalui
pemberdayaan masyarakat, manajemen dan sistem informasi kesehatan yang
mantap. Upaya-upaya Kesehatan yang dilaksanakan pada tingkat dasar maupun
rujukan ditujukan pada sasaran perorangan (UKP) maupun masyarakat (UKM).
Dari 28 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Besar, 6 Puskesmas diantaranya
ditetapkan sebagai Puskesmas PONED, akan tetapi cakupan pelayanan emergensi
maternal dan neonatal sangat jauh dari target yang ditetapkan dalam SPM, bahkan
pelayanan neonatal emergensi tidak dilaporkan pelaksanaannya. Fungsi
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas didukung dengan keberadaan
Puskesmas Pembantu dan Fasilitas Kesehatan yang dikelola bersama masyarakat
sebagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), berupa
Poskesdes, Posyandu, Polindes, yang jumlahnya belum sesuai dengan standar
yang ditetapkan, demikian pula penyelenggaraan fungsinya.
c. Masalah Gizi Di Masyarakat
Masalah gizi di masyarakat dapat memberi gambaran status kesehatan suatu
komunitas/masyarakat, secara umum digambarkan dari kondisi status gizi Balita
dan maternal. Saat ini gangguan gizi masih menjadi masalah di kabupaten Aceh
Besar, antara lain masih banyak dijumpai Balita dalam kondisi gizi kurang dan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-8
gizi buruk, bayi lahir dengan BBLR dan gangguan gizi pada maternal (KEK/
KEP).
Profil kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2016, ditemukan angka
penimbangn mencakup 70,64% jumlah balita, diperoleh data stastus gizi buruk
balita hanya 5,47% yang mendapat perawatan dari semua balita gizi buruk 100%.
Di Kabupaten Aceh Besar terjadi penurunan kasus gizi buruk setiap tahunnya.
Hal ini menunjukkan suatu keberhasilan program gizi masyarakat dalam
mencegah dan mengatasi terjadinya gizi buruk di Kabupaten Aceh Besar dengan
kegiatan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan laporan
survelancen sudah berjalan dengan baik serta adanya koordinasi dengan lintas
sektor dan lintas program agar angka kejadian gizi buruk dapat di tekan sehingga
terjandinya penurunan gizi buruk. Indikator yang digunakan untuk Standar Gizi
buruk adalah BB/TB melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan yang dilakukan pada bulan Februari dan Agustus setiap bulannya
Untuk menilai prevalensi risiko KEK pada WUS yang sudah disesuaikan dengan
umur (age adjusted) dilakukan dengan cara menghitung LiLA (Lingkar Lengan
Atas), apabila kurang dari 23,5 cm dikategorikan dalam KEK. Dari data hasil
Riskesdas 2007, WUS dengan risiko KEK tercatat untuk Propinsi NAD adalah
12,3%, sedangkan bila dibandingkan dengan angka untuk nasional adalah sebesar
13,6%. Untuk data status gizi WUS (15-45) tahun, dari data profil kesehatan
Kabupaten Aceh Besar tahun 2008 tidak ada.
d. Faktor Lingkungan
Lingkungan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi derajat
kesehatan masyarakat. Kondisi lingkungan sehat akan mendukung terwujudnya
kehidupan yang sehat, baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat dalam
wilayah Kabupaten. Kondisi lingkungan sehat mencakup lingkungan sosial
budaya dan lingkungan fisik. Adapun lingkungan sosial-budaya mencakup tingkat
pendidikan penduduk dan lingkungan ekonomi penduduk. Sementara faktor
lingkungan fisik mencakup air bersih, janban sehat, perumahan serta lingkungan
sehat.
e. Faktor Prilaku
Gambaran tentang implementasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi
salah satu faktor pendukung terwujudnya kehidupan sehat bagi masyarakat.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-9
Rumah Tangga Ber PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggota
keluarganya berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,Bayi diberi ASI eksklusif, balita
ditimbang setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik seminggu
sekali, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan
tidak merokok didalam rumah. Dalam data profil kesehatan Kabupaten Aceh
Besar tahun 2016 Persentase rumah tangga Ber-PHBS diKabupaten Aceh Besar
Pada Tahun 2016 adalah berjumlah 4.274 (51,3%) sudah mengalami penigkatan
tapi belum mencapai target SPM yaitu 65%.
f. Sumber Daya Kesehatan
1) Kuantitas dan kualitas SDM kesehatan berdasarkan spesifikasi profesi
masih kurang.
Dari aspek kualitas, jenis dan kuantitas tenaga kesehatan masih kurang bila
dibandingkan dengan standar tenaga kesehatan yang seharusnya dihitung
berdasarkan jumlah penduduk, beban kerja dan jumlah fasilitas kesehatan yang
ada. Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi
dan apabila kurang diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka akan berakibat
buruk pada semua aspek kehidupan khususnya untuk peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat. Pendidikan formal dan non formal dirasakan sangat
kurang sehingga perlu ditingkatkan sesuai dengan jenjang dan profesi yang
dimiliki.
2) Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk pelayanan kesehatan
masyarakat
Adanya sarana dan prasarana yang memadai merupakan salah satu indikator
yang menunjang keberhasilan program dalam bidang kesehatan. Rasio sarana
dan prasarana Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dibandingkan jumlah
penduduk diharapkan 10:100.000 penduduk.
Di Kabupaten Aceh Besar rasio Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sudah
memenuhi dari rasio jumlah penduduk namun perlu didukung oleh alat
kesehatan yang memadai.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-10
2. Permasalahan eksternal
a. Kurangnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi
masyarakat.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat adalah salah satu
masalah mendasar dalam pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Aceh
Besar. Cakupan rumah tangga ber PHBS pada tahun 2016 baru mencapai jumlah
2.416 (3,9%) dari target SPM yaitu 65%. Hal ini disebabkan karena Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) belum dipahami dan dilaksanakan dengan baik
sehingga masalah-masalah kesehatan masyarakat yang berbasis lingkungan
(penyakit menular) masih tinggi.
b. Persentase posyandu aktif
Pada tahun 2016 di Kabupaten Aceh Besar posyandu aktif baru mencapai 66,82%
dan berada dibawah target SPM (80%).
c. Dinamika epidemiologi penyakit yang cepat
Mobilitas penduduk yang cepat memungkinkan terjadinya perubahan dinamika
penularan penyakit yang terjadi di masyarakat.
d. Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah
Perlu adanya perluasan lahan untuk pengemembangan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Besar dari rumah sakit type C menjadi rumah sakit
type B
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 86 Tahun2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan pembangunan Daerah. Sedangkan Misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Visi
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-11
pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 adalah Visi
Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala
daerah (pilkada). Visi Bupati dan wakil Bupati terpilih menggambarkan arah
pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future)
dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun kedepan. Visi pembangunan daerah
Kabupaten Aceh Besar dalam RPJMD Tahun 2017-2022 sesuai dengan Visi
kepala daerah terpilih adalah : ” Terwujudnya Aceh Besar Yang Maju,
Sejahtera dan Bermartabat Dalam Syariat Islam "
Makna dari kata-kata dalam visi adalah sebagai berikut :
a. Maju, adalah pengembangan daerah secara signifikan dengan memanfaatkan
potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan lingkungan hidup secara
efektif, efisien, dan berkelanjutan.
b. Sejahtera, adalah terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat yang layak dan
seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
c. Bermartabat, adalah terwujudnya harkat kemanusiaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, bersih dan amanah untuk menjaga kewajiban dan hak-hak
asasi manusia.
d. Syariat Islam, adalah terimplementasinya hukum dan aturan berdasarkan syariat
Islam secara kaffah dalam segala tindakan dan perilaku para penyelenggara
pemerintahan, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat yang ada di
Kabupaten Aceh Besar.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 6 (enam) Misi
pembangunan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Syariat Islam.
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia.
c. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih dan Bertanggung
Jawab.
d. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur.
e. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang Berbasis Mukim dan Gampong; dan
f. Percepatan Laju Pembangunan Masyarakat Pesisir, Terisolir dan Tertinggal.
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar sesuai tugas pokok dan fungsinya
mempunyai kewenangan dalam merumuskan kebijakan teknis dibidang kesehatan
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-12
terutama untuk mendukung Misi II dari RPJMD Kabupaten Aceh Besar periode 2017-
2022 yaitu: “Peningkatan Sumberdaya Manusia”, merupakan upaya peningkatan
sumberdaya manusia yang meliputi bidang pendidikan; bidang kesehatan; dan bidang
pemberdayaan komunitas. Dalam upaya mewujudkan Misi ke 2 (dua) tersebut, maka
program pembangunan yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
adalah sebagai berikut :
1 . Program pengawasan obat dan makanan
2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
3. Program perbaikan gizi masyarakat
4. Program standarisasi pelayanan kesehatan
5. Program obat dan perbekalan kesehatan
6. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
7. Program upaya kesehatan masyarakat
8. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
9. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
10. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas
11. Program pengembangan lingkungan sehat
12. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
13. Program peningkatan kesehatan ibu melahirkan dan anak
14. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
15. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
16. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Untuk mendukung Visi, Misi serta Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar
tersebut, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar yang
terkait dengan hal dimaksud antara lain:
1. Tugas Pokok
Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar di bidang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang menjadi kewenangan daerah kabupaten dan tugas
perbantuan yang ditugaskan kepada daerah kabupaten..
2. Fungsi
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas Kesehatan.
b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-13
c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber
Daya Kesehatan
d. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan
e. pelaksanaan pembinaan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan.
f. pelaksanaan penyuluhan, komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang kesehatan.
g. pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya
Kesehatan.
h. pelaksanaan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
i. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang
Sumber Daya Kesehatan
j. pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan di bidang Kesehatan
Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan
Kesehatan dan bidang Sumber daya kesehatan.
k. pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait lainnya tentang
Pelayanan Kesehatan
l. pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
m. pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Bupati
dan/atau Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Secara rinci keterkaitan tupoksi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dengan visi,
misi RPJMD Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 serta faktor penghambat dan
pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar terhadap pencapaian
visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati dapat dilihat pada Tabel di bawah
ini :
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-14
Tabel 3.4
Keterkaitan Tupoksi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dengan Visi, Misi RPJMD
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022
Tupoksi Dinas Kesehatan
Visi RPJMD Misi RPJMD Tujuan Sasaran Indikator
1 2 3 4 5 6
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinas Kesehatan
Terwujudnya Aceh Besar Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat Dalam Syariat Islam
Misi 2 “Peningkatan Sumberdaya Manusia”, merupakan upaya peningkatan sumberdaya manusia yang meliputi bidang pendidikan; bidang kesehatan; dan bidang pemberdayaan komunitas
4) Meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat;
4) Meningkatnya layanan kesehatan bagi masyarakat;
6) Angka Usia Harapan Hidup
2. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang.
7) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
3. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya Kesehatan
8) Rasio Rumah Sakit Umum per satuan penduduk
4. pelaksanaan kebijakan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya Kesehatan
5) Mengurangi angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
5) Menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
9) Angka Kematian Bayi
5. pelaksanaan pembinaan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya Kesehatan.
10) Angka Kematian Ibu
6. pelaksanaan penyuluhan, komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang kesehatan
11) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
7. pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan
6) Mengurangi penyakit menular;
6) Berkurangnya kasus penyakit menular;
12) Cakupan penemuan dan penanganan penderita
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-15
dan bidang Sumber Daya Kesehatan.
penyakit
8. pelaksanaan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
7) Memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat;
7) Terwujudnya perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat;
13) Penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
9. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya Kesehatan
8) Mengembangkan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera;
8) Berkembangnya keluarga sehat, bahagia dan sejahtera;
14) Penerapan Program Indonesia sehat - pendekatan keluarga (PIS-PK)
10. pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan kegiatan di bidang Kesehatan Masyarakat, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, bidang Pelayanan Kesehatan dan bidang Sumber Daya Kesehatan
11. pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait lainnya tentang Pelayanan Kesehatan
12. pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan
13. pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Bupati dan/atau Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-16
Tabel 3.5
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Misi dan Program KDH dan Wa KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan Dinas
Kesehatan
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi: Misi 2 “Peningkatan Sumberdaya Manusia”, merupakan upaya peningkatan sumberdaya manusia
yang meliputi bidang pendidikan; bidang kesehatan; dan bidang pemberdayaan komunitas
1
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Tahun 2016, Angka harapan h i dup di Kabupaten Aceh Besar baru mencapai 70 tahun, dan berada di bawah angka harapan hidup Propinsi Aceh
Angka kematian bayi dan angka kematian ibu yang cendrung meningkat
Kebijakan pemerintah dalam percepatan pencapaian SPM sebagai faktor pendorong kinerja
2 Program upaya kesehatan masyarakat
3 Program perbaikan gizi masyarakat
Derajat Kesehatan dan Status Gizi Masyarakat Masih Rendah, tercermin dengan Meningkatnya Angka Kematian Ibu dan masih terdapatnya kasus gizi buruk
Faktor 3 terlambat dan 4 terlalu (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai tujuan, terlampat mendapat penanganan) dan (Kehamilan terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu banyak)
- Digalakkannya Kemitraan bidan dan dukun
- Adanya jampersal, Jaminan Kesehatan Nasional, Kunjungan spesialis ke Puskesmas secara periodik
4 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
5 Program Jaminan Kesehatan Nasional
6 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
7
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
8 Program obat dan perbekalan kesehatan
Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkuali tas belum optimal yang disebabkan kurangnya ketersedian sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan dan kurangmya ketersediaan tenaga kesehatan
- APBD belum mencukupi untuk memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan
- Kuota penerimaan PNS dari tenaga kesehatan masih terbatas pada jenis profesi tertentu
- Adanya dana DAK untuk pengadaan obat-obatan dan meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang berkuali tas.
- Regulasi pemerintah pusat untuk penerimaan dan penempatan Bidan dan dokter PTT
- Minat SDM kesehatan
tinggi dalam m engikuti pendidikan berkelanjutan
9 Program pengawasan obat dan makanan
10 Program standarisasi pelayanan kesehatan
11 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
12 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-17
Misi dan Program KDH dan Wa KDH Terpilih
Permasalahan Pelayanan Dinas
Kesehatan
Faktor
Penghambat Pendorong
Misi: Misi 2 “Peningkatan Sumberdaya Manusia”, merupakan upaya peningkatan sumberdaya manusia
yang meliputi bidang pendidikan; bidang kesehatan; dan bidang pemberdayaan komunitas
13 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Tingginya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular
- Rendahnya pemahaman masyarakat tentang penyakit menular dan tidak menular
- Rendahnya penemuan
dini Kasus
- Rendahnya dukungan alat penunjang diagnostik
- Tersedianya tenaga terlatih untuk penemuan dini kasus penyakit
- Tersedinya tatalaksana
Penanggulangan penyakit
- Pelaksanaan surveilans
epidemiologi
14 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
15 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
16 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam Menerapkan perilaku Hidup Bersih dan sehat, tercermin dengan masih meningkatnya kasus DBD, Penderita TB Paru, Kasus HIV AIDS meningkat serta penyakit Berbahaya lainnya seperti rabies
Perilaku hidup Bersih dan Sehat belum menjadi gaya hidup di berbagai tatanan rum a h tangga, institusi dll
Digalakkannya program PHBS di berbagai tatanan, Rumah Tangga, Institusi, dll yang menjadi program Nasional
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI dan Renstra Dinas Kesehatan
Propinsi Aceh.
1. Tujuan dan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan RI
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang telah
ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015
mengacu pada Visi, Misi dan Nawa Cita Presiden yang ditetapkan pada Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
Agenda ke 5 dari Nawa Cita adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan agenda ke 5 tersebut maka disusunlah Program Indonesia
Pintar, Program Indonesia Sehat, Program Indonesia Kerja dan Program
Indonesia Sejahtera.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-18
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatandan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan financial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu :
a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
b. Meningkatnya pengendalian penyakit
c. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama didaerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
d. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin
f. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama yaitu :
a. Penerapan Paradigma Sehat
Dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan upaya promotif dan preventif serta pemberdayaan masyarakat
b. Penguatan Pelayanan Kesehatan
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi system rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan
c. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Strategi yang dilakukan adalah perluasan sasaran dan manfaat(benefit), serta
kendali mutu dan biaya.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional2015-2019
merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan
(RPJPK) 2005-2025 yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi- tingginya dapat terwujud. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan
dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang
ditunjukkan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian
Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu dan menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-19
Tujuan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015-2019 yaitu
a. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Indikator yang akan dicapai adalah :
1) Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup (SP
2010) menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2) Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Meningkatkan daya tanggap (responsiviness) dan perlindungan masyarakat
terhadap resiko sosial dan finansial dibidang kesehatan. Ukuran yang akan dicapai
adalah :
1) Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan
setelah memiliki jaminan kesehatan dari 37% menjadi 10%.
2) Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari
6,80 menjadi 8,00
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah :
a) Meningkatnya kesehatan masyarakat Meningkatnya pengendalian penyakit
b) Meningkatnya akses dan mutu fasilitas kesehatan.
c) Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
d) Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan
e) Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga.
f) Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri.
g) Meningkatnya integritas perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan
evaluasi.
h) Meningkatnya efektifitas penelitian dan pengembangan kesehatan
i) Meningkatnya tatakelola kepemerintahan yang baik dan bersih
j) Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan
k) Meningkatnya system informasi kesehatan integrasi
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-20
Dengan memperhatikan Renstra Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015-2019
sebagaimana diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 telah selaras dan sejalan, dimana
tujuan, sasaran dan arah kebijakan serta strategi pembangunan kesehatan
mempunyai relevansi sesuai yang diharapkan. Namun pencapaian sasaran
renstra Kementerian Kesehatan RI terhadap kondisi pembangunan kesehatan di
Kabupaten Aceh Besar masih belum optimal.
2. Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Propinsi Aceh Tahun 2017-2022
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 65,1 tahun menjadi 70 tahun.
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 57/1000 KH pada tahun 2022
menjadi 45/1000 KH.
3. Menurunnya Angka Kematian Balita (AKABA) dari 82/1000 Balita menjadi
65/1000 Balita.
4. Menurunya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 306/100.000 KH pada tahun 2022
menjadi 153/100.000 KH.
5. Menurunnya status gizi buruk Balita dari 6,7 % menjadi 4,1% dan gizi kurang
Balita dari 30,10% menjadi 25,80%.
6. Menurunnya angka kesakitan Malaria dari 24/1000 penduduk menjadi 15/1000
penduduk, prevalensi Tuberkulosis dari 210/100.000 penduduk menjadi
125/100.000 penduduk, prevalensi Kusta dan Filariasis menjadi ≤ 1/1000
penduduk.
7. Menurunnya Total Fertility Rate (TFR) dari 4,2 menjadi 2,4.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
Penyusunan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Besar telah disusun sesuai
tahapan dan mekanisme yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dokumen RTRWK Aceh Besar Tahun 2012-
2032 telah disetujui susbtansinya oleh Gubernur Aceh melalui Surat Nomor 650/37960
tanggal 15 Desember 2011. Rekomendasi Gubernur ini digunakan sebagai persyaratan
untuk dibahas lebih lanjut dengan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
(BKPRN). Substansi RTRWK Aceh Besar 2012-2032 telah dibahas dengan Tim
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-21
BKPRN pada awal bulan September Tahun 2012. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar
pada Tahun 2013 mengeluarkan Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032
RTRWK Aceh Besar yang diatur dalam Qanun tersebut diatas memuat substansi
berupa tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur ruang, rencana
pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan arahan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Dari hasil penelaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah maka
Perangkat Daerah dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan,
perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas wilayah pelayanan Perangkat Daerah
dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan
ruang jangka menengah dalam RTRW, Perangkat Daerah dapat menyusun rancangan
program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.
Aspek lingkungan dalam penataan wilayah sangat penting. Dalam UU No.32
Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada pasal 15
dinyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS (Kajian
Lingkungan Hidup Strategis) untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan / atau kebijakan, rencana dan/atau program. Dan dinyatakan juga bahwa
pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS tersebut dalam
penyusunan atau evaluasi :
a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rinciannya, Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota
b. Kebijakan, rencana dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko lingkungan hidup.
Hasil KLHS harus menjadi dasar bagi kebijakan, rencana dan/atau program
pembangunan dalam suatu wilayah. Apabila hasil KLHS tersebut menyatakan bahwa
daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui maka
a. Kebijakan, rencana dan/atau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai
dengan rekomendasi KLHS.
b. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-22
Dalam menyusun kebijakan, rencana dan/atau program bidang Kesehatan sangat
perlu mentelaah KLHS. Hal ini dikarenakan sebagian kebijakan, rencana dan/atau
program tersebut berpotensi meningkatkan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Isu strategis adalah permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau
permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode RPJMD sebelumnya dan
berdampak pada pelaksanaan pembangunan dalam jangka panjang, sehingga perlu
diatasi secara bertahap. Dari hasil analisis kinerja pelayanan 5 (lima) tahun yang
lalu serta telahaan visi dan misi Kepala daerah, Renstra Kementerian Kesehatan
RI, Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, RTRW dan kajian KLHS dapat
diidentifikasi permasalahan dan isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, yang akan menjadi rumusan
kebijakan serta penyusunan program prioritas Dinas Kesehatan. Isu-isu strategis yang
dihadapi dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Aceh Besar adalah sebagai
berikut :
1. Status derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Aceh Besar, yang ditandai
oleh beberapa indikator antara lain
a. Angka Usia Harapan Hidup masih dibawah angka Propinsi
b. Meningkatnya Angka Kematian Ibu
c. Meningkatnya Angka Kematian Bayi
d. Masih ditemukan status gizi buruk di masyarakat
e. Tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular.
f. Rendahnya pemahaman masyarakat dalam penerapan PHBS
2. Fasilitas pelayanan kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan yang masih
terbatas terutama di daerah terpencil yaitu :
a. Belum terlaksanyanya pemerataan tenaga kesehatan dalam wilayah kerja di 28
puskesmas
b. Kuantitas dan kualitas SDM kesehatan berdasarkan spesifikasi profesi
masih kurang.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
III-23
c. Belum terlaksanamya pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Besar dari rumah sakit type C ke type B dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan rujukan.
d. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk pelayanan kesehatan
masyarakat.
e. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan.
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
IV-1
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
1.4. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar
Penetapan tujuan dan sasaran merupakan tahap terpenting dalam perencanaan
pembangunan yang menjadi dasar penyusunan kinerja pembangunan daerah untuk
lima tahun mendatang dalam rentang waktu 2017-2022. Sasran merupakan
penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result atau hasil yang ingain
dicapai dalam jangka waktu bulanan, tribulanan, semesteran atau tahunan. Adapun
tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kesadaran masyarakat untuk
hidup sehat.
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatnya derajat kesehatan keluarga, ibu dan anak serta status gizi
masyarakat
b. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan
masyarakat
c. Meningkatnya kualitas lingkungan sehat
d. Penerapan PHBS di Masyarakat
2. Meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat yang bermutu, merata dan
terjangkau .
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatnya pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin
b. Meningkatnya mutu dan standar pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
c. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
d. Meningkatnya sistem kewaspadaan dini terhadap bencana alam, wabah
penyakit dan KLB
e. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit tidak menular
3. Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
IV-2
a. Meningkatnya kualitas tenaga kesehatan di Puskesmas sesuai dengan
standar
b. Meningkatnya ketersediaan alat kesehatan, sarana dan prasarana di Puskesmas
sesuai dengan standar
c. Meningkatnya kerjasama lintas progaram dan lintas sektor
d. Meningkatnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi Untuk mengetahui lebih jelas tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA
2018 2019 2020 2021 2022
1
Meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat;
Meningkatnya layanan kesehatan bagi masyarakat;
Angka Usia Harapan Hidup 71 Thn 72 Thn 72 Thn 73 Thn 73 Thn
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100% 100% 100% 100% 100%
Rasio Rumah Sakit Umum per satuan penduduk
49,89 % 49,89 % 49,89 % 74,83 % 74,83 %
2
Mengurangi angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
Menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
Angka Kematian Bayi 30 kasus 20 kasus 14 kasus 10 kasus 5 kasus
Angka Kematian Ibu 5 kasus 3 kasus 3 kasus 0 kasus 0 kasus
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100% 100% 100% 100% 100%
3 Mengurangi penyakit menular;
Berkurangnya kasus penyakit menular;
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
100% 100% 100% 100% 100%
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
IV-3
4
Memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat;
Terwujudnya perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat;
Penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
5 Kec. 10 Kec. 15 Kec. 20 Kec. 23 Kec.
5
Mengembangkan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera;
Berkembangnya keluarga sehat, bahagia dan sejahtera;
Penerapan Program Indonesia sehat - pendekatan keluarga (PIS-PK)
250 Desa 300 Desa 400 Desa 500 Desa 604 Desa
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
V-1
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas pembangunan
Daerah/ Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran. Langkah atau cara dirumuskan lebih
bersifat makro dibandingkan dengan “teknik“ yang lebih sempit, dan merupakan
rangkaian kebijakan. Metode yang digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dalam
menentukan strategi adalah analisis SWOT (Strength / kekuatan, weakness / kelemahan,
Opportunities / peluang, threat / tantangan). Sedangkan Arah Kebijakan adalah rumusan
kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan
mengantisipasi isu strategis Daerah/Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap
sebagai penjabaran strategi. Berikut ini matrik tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI : "Terwujudnya Aceh Besar Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat Dalam Syariat Islam"
MISI II : Peningkatan Sumberdaya Manusia”, merupakan upaya peningkatan
sumberdaya manusia yang meliputi bidang pendidikan; bidang kesehatan; dan bidang pemberdayaan komunitas
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat;
Meningkatnya layanan kesehatan bagi masyarakat
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat
Peningkatan kualitas Puskesmas dan jaringannya serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya
Mengurangi angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
Menurunnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;
Menyediakan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang komprehensif, terintegrasi, bermutu, terutama bayi, anak, ibu hamil, sekelompok masyarakat resiko tinggi termasuk pekerja rentan dan usia lanjut.
Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas
Mengurangi Penyakit menular;
Berkurangnya kasus penyakit menular
Meningkatkan sistem surveilans
Pengembangan dan penguatan jejaring surveilans epidemiologi dengan focus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar daerah yang melibatkan masyarakat hingga ke desa
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
V-2
Memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat
Terwujudnya perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan masyarakat
Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pengendalian faktor risiko lingkungan
Peningkatan sosiali sasi hidup sehat.
Mengembangkan keluarga sehat, bahagia dan sejahtera
Berkembangnya keluarga sehat, bahagia dan sejahtera
Mendorong peranserta masyarakat dalammewujudkan kesejahteraan sosial
Menyelenggarakan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga meliputi pendataan, analisis data, intervensi berbagai masalah kesehatan yang ditemukan serta memelihara dan mempertahankan kesehatan keluarga secara terintegrasi,
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-1
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Berdasarkan tujuan, sasaran, strategis dan arah kebijakan yang telah diuraikan
dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah program-program Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar tahun 2017-2022. Program adalah penjabaran kebijakan Perangkat
Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan
sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan
fungsi. Sedangkan kegiatan Perangkat Daerah adalah serangkaian aktifitas pembangunan
yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah untuk menghasilkan keluaran (Output) dalam
rangka mencapai hasil (outcome) suatu program. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 6.1 Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2017-2022
PROGRAM DAN KEGIATAN RUTIN
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
4. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
5. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
6. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
7. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
8. Penyediaan Alat Tulis Kantor
9. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
10. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
11. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
12. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
13. Penyediaan Makanan dan Minuman
14. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
15. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.
2.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-2
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
4. Rehabilitasi Sedang/Berat Kendaraan Dinas/Operasional
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1. Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undanngan
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 6. Program obat dan perbekalan kesehatan
1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
7. Program upaya kesehatan masyarakat
1. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas jaringannya
2. Perbaikan gizi masyarakat
3. Revitalisasi Sistem Kesehatan
4. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
5. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
6. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
7. Peningkatan ASI Eksklusif
8. Peningkatan cakupan Vitamin A Balita
9. Peningkatan Surveilans gizi
10. Peningkatan cakupan garam yodium di rumah tangga
11. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan (Pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja K3)
12. Pelayanan Perizinan Praktek Kesehatan
13. Peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga penyehatan tradisional
14. Penyelenggaraan kesehatan olahraga masyarakat olahraga masyarakat dan kesehatan olahraga prestasi
15. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan kegawatdaruratan (Public Safety Center/PSC)
8. Program pengawasan obat dan makanan
1. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
2. Peningkatan pengawasan dan antisipasi penanggulangan NAPZA
9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengembangan media pomosi dan informasi sadar hidup sehat
2. Penyuluhan masayarakat Pola Hidup Sehat
3. Peningkatan pengembangan PHBS dan Dokter Kecil
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-3
4. Penggalangan advokasi dengan lintas sektor dan pemangku pemberi kebijakan
10. Program perbaikan gizi masyarakat 1. Pemberian tambahan makanan dan vitamin
11. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1. Penyuluhan BABS
2. Peningkatan STBM
12. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
1. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (HIV / AIDS)
2. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (Malaria/DBD)
3. Peningkatan imunisasi dan surveilans epidemiologi penyakit menular (AFP)
4. Peningkatan imunisasi dan surveilans epidemiologi penyakit menular (kejadian luar biasa)
5. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (Rabies, Diare, Ispa/ Pneumonia)
6. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (TB Paru)
7. Peningkatan imunisasi dan surveilans epidemiologi penyakit menular
8. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (kusta)
9. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (hepatitis)
13. Program standarisasi pelayanan kesehatan
1. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
14. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya
1. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas
15. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu
16. Program peningkatan keselamatan Ibu melahirkan dan anak
1. Pelatihan dan pendidikan perawatan kesehatan ibu dan anak (KIA)
17. Program Jaminan Kesehatan Nasional
1. Fasilitasi pengelolaan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi)
18. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
2. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan (pelayanan kesehatan jiwa)
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-4
TABEL 6.2
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2017 - 2022
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Kode Program
dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Program
satuan
Data
Capaian
pada Tahun Awal
Perencanaa
n 2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Kondisi Kinerja pada
akhir periode Renstra SKPD
(outcome) dan Kegiatan
(output)
targ
et Rp
targe
t Rp
tar
get Rp
targ
et Rp
targ
et Rp target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (16) (17) (21)
Meningkatkan
layanan kesehatan bagi
masyarakat.
Meningkatk
an layanan kesehatan
pada
masyarakat
meningkatn
ya kinerja administrasi
perkantoran
1.02.02.01
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
7.058.695.447
7.764.564.992
8.541.021.491
9.395.123.640
10.334.636.004
11.368.099.60
4
1.02.02.01.0
1.01
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Jumlah surat masuk dan
surat keluar yang dikelola
12
Bln 100%
12
Bln
8.000.000
12
Bln
8.800.000
12
Bln
9.680.000
12
Bln
10.648.000
12
Bln
11.712.800
12
Bln
12.884.080
Aceh
Besar
1.02.02.01.0
1.02
Penyediaan Jasa Kom. Sumber air dan listrik
Tersedianya
sarana komunikasi, sumber daya
air dan listrik
12 Bln
100% 12 Bln
1.000.000.000
12 Bln
1.100.000.000
12 Bln
1.210.000.000
12 Bln
1.331.000.000
12 Bln
1.464.100.000
12 Bln
1.610.510.000
Aceh Besar
1.02.02.01.0
1.08
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Terpeliharanya Kebersihan
kantor
12
Bln 100%
12
Bln
1.000.000.000
12
Bln
1.100.000.000
12
Bln
1.210.000.000
12
Bln
1.331.000.000
12
Bln
1.464.100.000
12
Bln
1.610.510.000
Aceh
Besar
1.02.02.01.0
1.10
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tesediannya alat tulis
kantor
12
Bln 100%
12
Bln
248.412.240
12
Bln
273.253.464
12
Bln
300.578.810
12
Bln
330.636.691
12
Bln
363.700.361
12
Bln
400.070.397
Aceh
Besar
1.02.02.01.0
1.11
Penyediaan Barang Cetakan dan Pengadaan
Tersedianya
kebutuhan percetakan
dan penggandaan
12 Bln
100% 12 Bln
250.000.000
12 Bln
275.000.000
12 Bln
302.500.000
12 Bln
332.750.000
12 Bln
366.025.000
12 Bln
402.627.500
Aceh Besar
1.02.02.01.0
1.12
Penyediaan Komponen Instanlasi Listrik/ penerangan Bangunan Kantor
Tesedianya penerangan di kantor
12 Bln
100% 12 Bln
29.776.000
12 Bln
32.753.600
12 Bln
36.028.960
12 Bln
39.631.856
12 Bln
43.595.042
12 Bln
47.954.546
Aceh Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-5
1.02.02.01.0
1.13
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Terselenggaranya Proses
administrasi kantor
12
Bln 100%
12
Bln
500.315.607
12
Bln
550.347.168
12
Bln
605.381.884
12
Bln
665.920.073
12
Bln
732.512.080
12
Bln
805.763.288
Aceh
Besar
1.02.02.01.0
1.15
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang- undangan
Tersdianya Bahan bacaan di kantor
12 Bln
100% 12 Bln
9.477.900
12 Bln
10.425.690
12 Bln
11.468.259
12 Bln
12.615.085
12 Bln
13.876.593
12 Bln
15.264.253
Aceh Besar
1.02.02.01.0
1.17
Penyediaan makanan dan minum
Tersedianya
kebutuhan makan dan
minum pegawai
12 Bln
100% 12 Bln
621.218.200
12 Bln
683.340.020
12 Bln
751.674.022
12 Bln
826.841.424
12 Bln
909.525.567
12 Bln
1.000.478.123
Aceh Besar
1.02.02.01.0
1.18
Rapat koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
Terlaksanany
a rapat-rapat kordinasi diluar
12 Bln
100% 12 Bln
391.495.500
12 Bln
430.645.050
12 Bln
473.709.555
12 Bln
521.080.511
12 Bln
573.188.562
12 Bln
630.507.418
Aceh Besar
1.02.02.01.0
1.19
Penyediaan Jasa Pendukung ADM/ Tekhnis Perkantoran
Terlaksananya kegiatan
pembiayaan untuk tenaga
non PNS
12 Bln
100% 12 Bln
3.000.000.000
12 Bln
3.300.000.000
12 Bln
3.630.000.000
12 Bln
3.993.000.000
12 Bln
4.392.300.000
12 Bln
4.831.530.000
Aceh Besar
Persentase Kelancaran
n Tugas-tugas Kantor
1.02.02.02
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
1.503.820.000
1.654.202.000
1.819.622.200
2.001.584.420
2.201.742.862
2.421.917.148
Aceh
Besar
1.02.02.02.2
2
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Tersedianya kegiatan
pemeliharaan gedung
kantor
12 Bln
12 Bln
500.820.000
12 Bln
550.902.000
12 Bln
605.992.200
12 Bln
666.591.420
12 Bln
733.250.562
12 Bln
806.575.618
Aceh Besar
1.02.02.02.2
3
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mobil Jabatan
Tersedianyan mobil jabatan
yang layak pakai
12
Bln
12
Bln
3.000.000
12
Bln
3.300.000
12
Bln
3.630.000
12
Bln
3.993.000
12
Bln
4.392.300
12
Bln
4.831.530
Aceh
Besar
1.02.02.02.2
4
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
Meningkatnya kelancaran dalam
melaksanankan tugas
12
Bln
12
Bln
1.000.000.000
12
Bln
1.100.000.000
12
Bln
1.210.000.000
12
Bln
1.331.000.000
12
Bln
1.464.100.000
12
Bln
1.610.510.000
Aceh
Besar
1.02.02.02.2
8
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan gedung kantor
Terpeliharanya gedung
Kantor
12
Bln
12
Bln
51.000.000
12
Bln
56.100.000
12
Bln
61.710.000
12
Bln
67.881.000
12
Bln
74.669.100
12
Bln
82.136.010
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-6
Meningka
tkan Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Meningkatkan
layannan
kesehatan masyarakat
Persentase Kelancaran
tugas aparatur
1.02.1.02.01
.03.
PROGRAM PENINGKATAN
DISIPLIN APARATUR
298.000.000
327.800.000
360.580.000
396.638.000
436.301.800
479.931.980
Aceh
Besar
1.02.1.02.01
.03.02
Pengadaan
pakaian dinas
Jumlah
pakaian dinas yang didistribusikan
% 100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
133.100.000
100%
146.410.000
100%
161.051.000
Aceh Besar
1.02.1.02.01
.06
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Penyusunan Laporan
Perencanaan
Lapora
n
100
%
149.000.000
100
%
163.900.000
100
%
180.290.000
100
%
198.319.000
100
%
218.150.900
100
%
239.965.990
Aceh
Besar
1.02.1.02.01
.06.02
Penyusunan
Pelaporan Keuangan Semesteran
Penyusunan laporan
keuangan semesteran
tepat waktu
Lap
oran
100%
49.000.000
100%
53.900.000
100%
59.290.000
100%
65.219.000
100%
71.740.900
100%
78.914.990
Aceh Besar
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Meningkatk
an layannan
kesehatan masyarakat
persentase FKTP yang
melaksanakan
pelayanan kesehatan yang sesuai
standar
1.02.1.02.01
.16.12
Peningkatan Pelayanan
dan Penanggula
ngan Masalah
Kesehatan
Persentase
Pelaksanaan Yankes
Primer dan Yankestrad
% 0 14
%
26.500.000 36%
29.150.000
50
%
32.065.000
64
%
35.271.500
71
%
38.798.650 71%
42.678.515
Aceh
Besar
Jumlah
Puskesmas Non Rawat
Inap dan Puskesmas Rawat Inap
yang memberikan
Pelayanan Sesuai Standar
Puskes
mas
0 10
4.500.000 15
4.950.000 20
5.445.000 28
5.989.500 28
6.588.450 28
7.247.295
Aceh
Besar
Program Pengawasan
Obat dan Makanan
Meningkatnya kemampuan
petugas dalam
pembinaan dan pengawasan
keamanan pangan
Kec.
23 23
100.000.000 23
110.000.000 23
121.000.000 23
133.100.000 23
146.410.000 23
610.510.000
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-7
Program
Bantuan Operasional
Kesehatan
meningkatnya
pelayanan kesehatan promotif dan
preventif
Puskesma
s
28 28 18.000.000.000 28
24.000.000.000 28
26.400.000.000
28
29.040.000.000
28
31.944.000.000 28
35.138.400.00
0
Aceh Besar
Meningka
tkan Layanan
Kesehatan
Masyarak
at
Meningkatkan Mutu
Pelayanan
Kesehatan Bagi
Masyarkat
Meningkatk
an Kapasitas
Petugas dalam pelayanan
kesehatan
1.02.1.02.01
.16.06
Revitalisasi Sistem
pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang
tersertifikasi dan
terstandarisasi
Puskes
mas
2 14
3.262.000.000 7
3.157.730.000 7
2.262.000.000 14
2.950.000.000 7
2.262.000.000 28
13.893.730.000
Aceh
Besar
Jumlah RSUD
yang tersertifikasi
RSUD
1 1 1 1 Aceh Besar
Jumlah Klinik
Pratama dan Dokter praktek
mandiri yang tersertifikasi
Klinik
prata
ma
dan DP
M
0 0 0 2 1 1 4 Aceh Besar
Terwujudn
ya jaminan pemelihara
an
kesehatan MASYARAK
AT DAN PELAYANA
N RUJUKAN
Terlaksananya jaminan
pelayanan kesehatan
masyarakat secara
menyeluruh
1.02.1.02.01
.16.01
Jaminan
Pelayanan Kesehatan
Nasional
Cakupan
Jaminan pelayanan
kesehatan masyarakat
% 100% 100%
27.717.550.000 100%
30.489.305.000
100%
33.538.235.500
100%
36.892.059.050
100%
40.581.264.955
100%
44.639.391.451
Aceh Besar
Persentase Cakupan Kadar level
I yang harus
diberikan Sarkes kab/kota
Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Public safety
center
Cakupan
pelayanan kesehatan rujukan
masyarakat
% 100% 100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
133.100.000
100%
146.410.000
100%
161.051.000
Aceh Besar
Cakupan pelayanan pra
Rujukan dan pelayanan
kegawat daruratan
% 100% 100%
1.500.000.000
100%
1.650.000.000
100%
1.815.000.000
100%
1.996.500.000
100%
2.196.150.000
100%
2.415.765.000
Aceh Besar
Pembinaan Fasilitas kesehatan
rujukan Tingkat
Lanjut
terlaksananya pembinaan pelayanan
FKRTL sesuai dengan
standar
% 100% -
150.000.000
100
%
165.000.000
100
%
181.500.000
100
%
199.650.000
100
%
219.615.000
100
%
241.576.500
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-8
(FKRTL)
Meningkatk
an promosi kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat
Tercapainya
promosi kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat
Pengemban
gan media promosi dan
informasi sadar hidup sehat
Aceh
Besar
Persentase
Kab/Kota Yang
memiliki Kebijakan PHBS
jumlah
Kab/kota yang memiliki
kebijakan PHBS
% 50% 60
%
177.545.000 80%
195.299.500
90
%
233.712.000
90
%
292.140.000
90
%
365.175.000 90%
365.175.000
Aceh
Besar
Jumlah kebijakan
berwawasan kesehatan
Terbentuknya kebijakan
publik berwawsan
kesehatan dalam menin gkatkan
prilaku sehat
dokum
en
3 3
700.000.000 3
770.000.000 3
300.000.000 3
375.000.000 3
367.140.000
3
367.140.000
Aceh
Besar
Perentase
desa yang memmanfa
atkan dana desa untuk UKBM
desa yang
memmanfaatkan dana
desa untuk UKBM
% 20% 30
%
22.455.000 40%
24.700.500
50
%
15.698.000
60
%
17.211.000
70
%
18.932.100 70%
18.932.100
Aceh
Besar
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Tercapainy
a pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Menurunka
n angka kematian
ibu dan balita
1.02.01.02.0
1.28.05
PROGRAM
KEMITRAAN PENINGKAT
AN PELAYANAN KESEHATAN
persentase
kehamilan, persalinan
dan nifas yang ditangani
% 100
%
3.500.000.000
100
%
3.850.000.000
100
%
4.235.000.000
100
%
4.658.500.000
100
%
5.124.350.000
100
%
5.636.785.000
Aceh
Besar
kemitraan
dengan pelayanan kesehatan
swasta
persentase
pelayanan kesehatan
yang berizin
% 80%
150.000.000
80%
165.000.000 80%
181.500.000
80%
199.650.000
80%
219.615.000
80%
241.576.500 Aceh Besar
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Balita
Persentase pelayanan
anak balita
% 100%
250.000.000
100%
275.000.000
100%
302.500.000
100%
332.750.000
100%
366.025.000
100%
402.627.500
Aceh Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-9
Cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
1.02.01.02.0
1.32.04
PROGRAM
PENINGKATAN
KESELAMATAN IBU MELAHIRKA
N DAN ANAK
Aceh Besar
Penyuluhan
tentang Kesehatan Ibu dan
Anak
Persentase Puskesmas
yang melaksanaka
n kelas ibu hamil
% 100%
120.000.000
100%
132.000.000
145.200.000 100%
159.720.000
100%
175.692.000
100%
193.261.200
Aceh Besar
Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi
(P4K) %
100
%
90.000.000
100
%
99.000.000
100
%
108.900.000
100
%
119.790.000
100
%
131.769.000
100
%
144.945.900
Aceh
Besar
Persentase
ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 4 kali (K4) %
100%
100.000.000
100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
133.100.000
100%
146.410.000
100%
161.051.000
Aceh Besar
Persentase kunjungan
neonatal pertama (KN1) %
100
%
50.000.000
100
%
55.000.000
100
%
60.500.000
100
%
66.550.000
100
%
73.205.000
100
%
80.525.500
Aceh
Besar
Persentase puskesmas
yang melaksanaka
n penjaringan kesehatan untuk peserta
didik kelas 1 %
100
%
80.000.000
100
%
88.000.000
100
%
96.800.000
100
%
106.480.000
100
%
117.128.000
100
%
128.840.800
Aceh
Besar
Persentase
puskesmas yang
melaksanakan penjaringan kesehatan
untuk peserta didik kelas 7
dan 10
% 100%
85.000.000
100%
93.500.000
100%
102.850.000
100%
113.135.000
100%
124.448.500
100%
136.893.350
Aceh Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-10
Persentase
puskesmas yang menyelengga
rakan kegiatan
kesehatan remaja
% 100
%
90.000.000
100
%
99.000.000
100
%
108.900.000
100
%
119.790.000
100
%
131.769.000
100
%
144.945.900
Aceh
Besar
Meningkatkan
Layanan
Kesehatan
Masyarakat
Meningkatk
an layanan Kesehatan
Cakupan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
PROGRAM USILA
Jumlah Kegiatan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Lansia
%
100%
75.000.000
100%
82.500.000
100%
90.750.000
100%
99.825.000
100%
109.807.500
100%
120.788.250
Aceh Besar
Meningkatkan
Layanan
Kesehatan
Masyarakat
Cakupan
penanganan balita gizi
buruk
Prevalensi Balita
Stunting
pada Anak Baduta
(bawah dua tahun)
1.02.1.02.01
.20.03
PROGRAM PERBAIKAN
GIZI MASYARAK
AT
Cakupan Gizi
Buruk Mendapat Perawatan
% 100%
110.000.000
100%
121.000.000
100%
133.100.000
100%
146.410.000
100%
161.051.000
100%
177.156.100
Aceh Besar
persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronik
(KEK)
1.02.1.02.01
.20.04 Penanggulangan
Kurang Energi
Protein (KEP), Anemia gizi
besi, gangguan
akibat kurang yodium
(GAKY), kurang
vitamin A dan kekurangan
zat gizi mikro
lainnya
Terdatanya jumlah rumah
tangga yang mengkonsumsi garam
beryodium
% 100%
120.000.000
100%
132.000.000
100%
145.200.000
100%
159.720.000
100%
175.692.000
100%
193.261.200
Aceh Besar
(outcome)
terjaringnya anak balita
yang tidak mendapatkan vitamin A (out
put) meningkatnya
cakupan Vitamin A
% 100%
90.000.000
100%
99.000.000
100%
108.900.000
100%
119.790.000
100%
131.769.000
100%
144.945.900
Aceh Besar
Jumlah Ibu Hamil Mengkonsum
si Fe dan Jumlah
Sekolah Yang Diberi Fe Pada Remaja
Putri
% 100%
120.000.000
100%
132.000.000
100%
145.200.000
100%
159.720.000
100%
175.692.000
100%
193.261.200
Aceh Besar
Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
Jumlah Balita
Kurus Mendapat
Pemberian Makanan Tambahan
% 100
%
700.000.000
100
%
770.000.000
100
%
847.000.000
100
%
931.700.000
100
%
1.024.870.000
100
%
1.127.357.000
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-11
(PMT)
Meningka
tkan Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Terwujudn
ya perbaikan
mutu lingkungan hidup yang
dapat menjamin
kesehatan masyarakat;
Cakupan pengawasa
n rumah sehat
1.02.1.02.01
.16.14
Penyelenggaraan
penyehatan lingkungan
Terlaksananya Inspeksi
Sanitasi sumur gali di Rumah
Tangga dan Sekolah
% 100
%
25.000.000
100
%
27.500.000
100
%
30.250.000
100
%
33.275.000
100
%
36.602.500
100
%
40.262.750
Aceh
Besar
Terlaksananya Kaporisasi
sumur gali di rumah tangga
dan sekolah
Ru
mah
100%
50.000.000
100%
55.000.000
100%
60.500.000
100%
66.550.000
100%
73.205.000
100%
80.525.500
Aceh Besar
Penduduk
menggunakan air bersih
Cakupan
penduduk menggunakan air bersih
% 100%
25.000.000
100%
27.500.000
100%
30.250.000
100%
33.275.000
100%
36.602.500
100%
40.262.750
Aceh Besar
Penduduk yang
memanfaatkan jamban
sehat
Cakupan penduduk
yang menggunaka
n jamban sehat
% 100%
25.000.000
100%
27.500.000
100%
30.250.000
100%
33.275.000
100%
36.602.500
100%
40.262.750
Aceh Besar
Tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan
Cakupan tempat umum yang
memenuhi syarat
kesehatan
% 100
%
25.000.000
100
%
27.500.000
100
%
30.250.000
100
%
33.275.000
100
%
36.602.500
100
%
40.262.750
Aceh
Besar
Rumah
yang mempunyai
SPAL
Cakupan
rumah sehat %
100%
25.000.000
100%
27.500.000
100%
30.250.000
100%
33.275.000
100%
36.602.500
100%
40.262.750
Aceh Besar
Cakupan
tempat pengelolan makanan
yang memenuhi
syarat kesehatan
% 100
%
50.000.000
100
%
55.000.000
100
%
60.500.000
100
%
66.550.000
100
%
73.205.000
100
%
80.525.500
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-12
Meningka
tkan Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Meningkatnya
Pembinaan
Kesehatan Kerja dan
olahraga;
Persentase
Puskesmas yang menyeleng
garakan kesehatan
kerja dasar
penyelengg
araan kesehatan
kerja dan kesehatan olah raga
Jumlah Pos
UKK yang terbentuk di wilayah
Puskesmas
% 50
%
35.000.000 50%
38.500.000
42.350.000
50
%
46.585.000
50
%
51.243.500 50%
56.367.850
Aceh
Besar
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
Persentase
puskesmas yang menyelengga
rakan kesehatan
kerja Dasar
% 50
%
20.000.000 50%
22.000.000
50
%
24.200.000
50
%
26.620.000
50
%
29.282.000 50%
32.210.200
Aceh
Besar
persentase
puskesmas yang melaksanaka
n kegiatan kesehatan
olah raga pada
kelompok masyarakat di wilayah
kerjanya.
% 70
%
20.000.000 75%
22.000.000
24.200.000
50
%
26.620.000
50
%
29.282.000 50%
32.210.200
Aceh
Besar
Pembinaan Kesehatan
olah raga masyarakat
Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan Kesehatan Olah raga
bagi anak SD
% 100
%
20.000.000
100
%
22.000.000
100
%
24.200.000
100
%
26.620.000 100
29.282.000 100
32.210.200
Aceh
Besar
Persentase
jemaah haji yang
diperiksa kebugarannya.
% 100
%
20.000.000
100
%
22.000.000
100
%
24.200.000
100
%
26.620.000
100
%
29.282.000
100
%
32.210.200
Aceh
Besar
PROGRAM
PENGEMBANGAN
LINGKUNGAN SEHAT
Frekuensi Inspeksi
Sanitasi
temp
at
12
25.000.000 12
27.500.000
12
30.250.000 12
33.275.000
12
36.602.500 60
40.262.750
Aceh Besar
Pengkajian pengemban
gan Lingkungan sehat
Jumlah
Desa/Kelurahan yang melaksanaka
n sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM)
% 100
%
25.000.000
100
%
27.500.000
100
%
30.250.000
100
%
33.275.000
100
%
36.602.500
100
%
40.262.750
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-13
Terlaksanany
a pemicuan di Desa
des
a 15
25.000.000 15
27.500.000 15
30.250.000 15
33.275.000 15
36.602.500 75
40.262.750
Aceh
Besar
Cakupan Penduduk memanfaatka
n jamban sehat
% 80
25.000.000 80
27.500.000 80
30.250.000 80
33.275.000 80
36.602.500 80%
40.262.750
Aceh
Besar
Cakupan rumah yang
mempunyai SPAL
% 50
25.000.000 50
27.500.000 50
30.250.000 50
33.275.000 50
36.602.500 50%
40.262.750
Aceh
Besar
Tersusunnya Dokumen UKL-UPL
Puskesmas
28 100
25.000.000 100
27.500.000
100
30.250.000 100
33.275.000
100
36.602.500 100%
40.262.750
Aceh Besar
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Menurunny
a angka kesakitan
dan kematian
akibat
penyakit menular
dan tidak menular .
Persentase
Yankes penderita
hipertansi, Yankes
Penderita
Diabetes Melitus,
Yankes dengan orang
gangguang jiwa berat,
yankes pada usia
produktif, yankes
pada usia
pendidikan dasa
1.02.01.02.0
1.22
PROGRAM PENCEGAHA
N DAN PENANGGU
LANGAN PENYAKIT
MENULAR
Aceh Besar
Cakupan penemuan
dan penanganan penderita
penyakit DBD
1.02.01.02.0
1.22.01
Penyemprot
an / Fogging sarang
nyamuk
Persentase
Penanganan fogging DBD
di titik focus
% 90% 100%
202.215.000
100%
240.430.000
100%
290.315.000
100%
325.150.000
100%
362.315.000 - -
Aceh Besar
Cakupan penemuan
dan penanganan penderita
penyakit Malaria,
Zoonosis dan GHPR
1.02.01.02.0
1.22.05
Pelayanan Pencegahan
Penanggulangan Penyakit
Menular
Persentase
Penderita Malaria, Zoonosis dan
GHPR harus mendapatkan
pengobatan
% 95% 100
% -
100
%
75.300.000
100
%
88.120.000
100
%
92.100.000
100
%
106.200.000 - - Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-14
Cakupan
penemuan dan penangana
n penderita penyakit
Hepatitis, Siphilis dan HIV-AIDS
Persentase
Penderita Hepatitis,
Siphilis dan HIV-AIDS harus
mendapatkan pengobatan
% 85% 100%
20.000.000
100%
31.235.000
100%
42.330.000
100%
52.555.000
100%
62.345.000
Aceh Besar
Cakupan Kesembuha
n penderita TBC BTA
Positif (Cure Rate)
Persentase Penderita TBC
.BTA Positif harus mendapatkan
pengobatan
% 96% 100%
30.000.000
100%
55.300.000
100%
68.120.000
100%
72.100.000
100%
86.200.000
Aceh Besar
Cakupan
pelayanan dan Kesembuha
n penderita Penyakit
Kusta
Persentase Penderita Kusta harus
mendapatkan pengobatan
% 96% 100
%
30.000.000
100
%
55.320.000
100
%
68.760.000
100
%
82.400.000
100
%
94.300.000
Aceh
Besar
1.02.2.02.01
.16.02
Kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
Menurunnya
Angka Kesakitan dan Kematian
Akibat Penyakit
Tidak Menular;
Meningkatnya Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular dan meningkatnya
kesehatan jiwa
%
621.250.000
726.250.000
766.250.000
806.250.000
846.250.000
Aceh Besar
Persentase warga negara
Indonesia usia 15–59 tahun
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
minimal 1x dalam 1
tahun
% 15% 100%
244.130.000
100%
274.130.000
100
%
284.130.000
100%
294.130.000
100%
304.130.000
100%
Aceh Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-15
Persentase
penderita hipertensi mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
% 30% 100%
95.830.000
100%
125.830.000
100
%
135.830.000
100%
145.830.000
100
%
155.830.000
100%
Aceh
Besar
Persentase penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
% 40% 100%
95.830.000
100%
125.830.000
100
%
135.830.000
100%
145.830.000
100
%
155.830.000
100%
Aceh Besar
Persentase ODGJ Berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
% 68% 100%
185.460.000
100%
200.460.000
100
%
210.460.000
100%
220.460.000
100
%
230.460.000
100%
Aceh
Besar
Mengurangi
penyakit menular
Berkurangnya kasus
penyakit menular
Persentase terlaksanan
ya penanggulangan
penyakit yang dapat
dicegah dengan
imunisasi
1.02.2.02.01
.22.08
Peningkatan Imunisasi
Menurunnya angka
kesakitan kecacatan dan kematian
akibat penyakit yang
dapat di cegah dengan
imunisasi
% 88% 90
%
300.000.000 92%
350.000 .000
95
%
400.000.000
98
%
450.000.000
100
%
500.000.000
100
%
500.000.000
28
Pusk
Persentase
anak usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
% 85% 93%
25.000.000
94%
27.500.000 96%
30.250.000
98%
33.275.000
100%
36.602.500
100%
40.262.750
28 Pusk
Penemuan Acute
Flaccid Paralysis (AFP) >
2/100.000 penduduk
< 15 tahun
Persentase penemuan
kasus AFP
kasus
0,7 >
dari
2
25.000.000
3
27.500.000 3
30.250.000
3
33.275.000 3
36.602.500
3
40.262.750 28
Pusk
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-16
Cakupan
Desa/ Kelurahan mengalami
KLB yang dilakukan
penyelidikan
epidemiolog
i < 24 jam
Persentase
Penyelidikan Epidemiologi
kasus KLB
% 90% 100%
300.000
100%
330.000
100%
363.000 100%
399.300
100%
439.230
100%
483.153
28 Pusk
Terpenuhinya
kebutuhan dan
Terlaksananya proses pemeliharaan
Cold Chain
% 60% 80
%
1.616.800.000
100
%
1.778.480.000
100
%
1.956.328.000
100
%
2.151.960.800
100
%
2.367.156.880
100
%
2.603.872.568
28
Pusk
Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
bagi Korban Bencana
Terlatihnya
petugas surveilans
dalam rangka deteksi dalam
penanggulangan bencana berpotensial
KLB
orang
50% 50%
25.000.000
100%
27.500.000
100%
30.250.000
100%
33.275.000
100%
36.602.500
100%
40.262.750
28 Pusk
Pembinaan Kesehatan
Haji
terlaksananya
pemeriksaan dan
pembinaan kesehatan jemaah haji
% 35% 100
%
25.000.000
100
%
27.500.000
100
%
30.250.000
100
%
33.275.000
100
%
36.602.500
100
%
40.262.750
28
Pusk
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n Masyarak
at
Tercapainy
a Kelengkapan data dan
pelaporan kesehatan
Persentase
Kelengkapan Data dan Akurasi
profil kesehatan
1.02.01.02.0
1.23.07
PROGRAM
STANDARISASI
PELAYANAN KESEHATAN
Tersedianya Profil
Kesehatan
dokum
en
3 3
100.000.000 3
110.000.000
3
121.000.000 3
133.100.000
3
146.410.000 15
161.051.000
Aceh Besar
Evaluasi dan
pengembangan standar pelayanan
kesehatan
Persentase evaluasi
pengembangan stndar
pelayanan kesehatan
% 100% 100%
130.000.000
100%
143.000.000
100%
157.300.000
100%
173.030.000
100%
190.333.000
100%
209.366.300
Aceh Besar
Pembangun
an dan Pemutakhiran data dasar
Standar Pelayanan
Kesehatan
Terlaksananya
pemutakhiran data dasar
% 100% 100
%
100.000.000
100
%
110.000.000
100
%
121.000.000
100
%
133.100.000
100
%
146.410.000
100
%
161.051.000
Aceh
Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-17
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n
Masyarakat
Meningkat
nya Pelayanan
Bidang
Kesehatan
Persentase
Puskesmas, Puskesmas Pembantu
dan Jaringannya
yang dibangun sesuai
standar
1.02.01.02.0
1.25
PROGRAM
PENGADAAN PENINGKAT
AN DAN PERBAIKAN
SARANA DAN PRASARANA
PUSKESMAS
Rehab Rumah Dinas
Unit
4
2.500.000.000 4
2.750.000.000
5
3.025.000.000 5
3.327.500.000
5
3.660.250.000 23
4.026.275.000
Aceh Besar
Pembangun
an Puskesmas
dan Pustu
Rehab Pustu Uni
t 4
1.500.000.000
4
1.650.000.000 4
1.815.000.000
4
1.996.500.000 4
2.196.150.000
20
2.415.765.000 Aceh Besar
Pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan
prasarana Puskesmas
Fasilitas
pendukung Pelayanan Puskesmas (
AC, Komputer,
Moubileur,Gorden,
Penambahan daya listrik
paket
2
2.900.000.000 2
3.190.000.000
2
3.509.000.000 2
3.859.900.000
2
4.245.890.000 10
4.670.479.000
Aceh Besar
Penataan Lingkungan
paket
4
2.000.000.000 4
2.200.000.000
4
2.420.000.000 4
2.662.000.000
4
2.928.200.000 20
3.221.020.000
Aceh Besar
Pengadaan Alkes dan
moubiler
Uni
t 2
3.000.000.000 2
3.300.000.000 2
3.630.000.000 2
3.993.000.000 2
4.392.300.000 10
4.831.530.000
Aceh
Besar
Pemb. IGD,
Ruang rawat dan aula
puskesmas dan ipal
Unit
5
3.500.000.000 5
3.850.000.000
5
4.235.000.000 5
4.658.500.000
5
5.124.350.000 25
5.636.785.000
Aceh Besar
Rehab
Puskesmas
Uni
t 2
1.900.000.000 3
2.090.000.000 3
2.299.000.000 3
2.528.900.000 3
2.781.790.000 14
3.059.969.000
Aceh
Besar
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n
Masyarakat
1.02.01.02.0
1.25.26
Pengadaan
Sarana dan Pasarana
( DAK )
Alkes dan Moubileur Poskesdes
paket
1
1.900.000.000 2
2.090.000.000
2
2.299.000.000 2
2.528.900.000
2
2.781.790.000 9
3.059.969.000
Aceh Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VI-18
Meningkatkan
Layanan
Kesehatan
Masyarakat
Program
Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatnya
kemampuan petugas dalam
pembinaan dan
pengawasan keamanan pangan
Kec.
23 23
100.000.000 23
100.000.000
23
121.000.000 23
133.100.000
23
146.410.000 23
600.510.000
Aceh Besar
Meningkatkan
Layanan Kesehata
n
Masyarakat
Program
Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Persentase Terpenuhinya
kebutuhan obat dan
perbekalan kesehatan bagi
masyarakat yang
membutuhkan
% 100% 100%
3.715.164.000
100%
3.094.165.300
100%
4.022.414.890
100%
5.229.139.357
100%
6.797.881.164
100%
22.858.764.71
1
Aceh Besar
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VII-1
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAKAN BIDANG URUSAN
RPJMD Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 telah ditetapkan Tujuan dan
Sasaran jangka menengah yang ingin diwujudkan dalam rangka pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten Aceh Besar. Dinas kesehatan sebagai salah satu SKPD yang berperan dalam
pencapain visi dan misi Kabupaten Aceh Besar, sehingga penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan harus menjadikan Dokumen Perencanaan Jangka menengah tersebut sebagai
acuan. Dimana indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar harus diarahkan
untuk mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Kesehatan yang telah
dicantumkan dalam target Kinerja RPJM
Indikator kinerja adalah tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja
suatu kegiatan, program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran (output), hasil
(outcome), dampak (impact). Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan
suatu instrument pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme
kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk
memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Indikator Kinerja yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dalam 5
tahun mendatang (2017-2022) yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2017-2022, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada
Tujuan dan Sasaran RPJMD 2017 – 2022
No Indikator Satua
n
Kondisi
Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
2018 2019 2020 2021 2021
Kondisi
Kinerja
akhir
periode
RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (17 (8) (9) (10)
I Angka Usia Harapan
Hidup Tahun 70 71 72 72 73 73 73
1
Meningkatnya
kemampuan
petugas dalam
pembinaan
dan pengawasan
Kec. 23 23 23 23 23 23 23
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VII-2
keamanan
pangan
2
Persentase
Meningkatnya
jumlah rumah
tangga
melaksanakan
germas, PIS-PK
% 100 100 100 100 100 100 100
3
Persentase bayi usia
0-6
bulan yang
mendapat ASI
eksklusif
% 44 100 100 100 100 100 100
4
Persentase
Terlaksananya
evaluasi
pengembangan
standar pelayanan
kesehatan
% 100 100 100 100 100 100 100
5
Persentase
Terpenuhinya
kebutuhan obat dan
perbekalan
kesehatan bagi
masyarakat yang
membutuhkan
% 0,7 100 100 100 100 100 100
6
Cakupan pelayanan
TOGA di
Sarkes
% - - 100 100 100 100 100
7
Persentase Cakupan
Kadar
level I yang harus
diberikan
Sarkes kab/kota
% 50 100 100 100 100 100 100
8
Cakupan Pelayanan
Kesehatan Usia
Lanjut
% 100 - 100 100 100 100 100
Cakupan Pembinaan
Usila
pada Kelompok Usila
% 100 - 100 100 100 100 100
9
Meningkatnya
monitoring
jumlah industri
rumah tangga
% 100 - 100 100 100 100 100
10
Tersedianya pusat
pelayanan
kesehatan
unit 11 13 14 15 16 17 17
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VII-3
masyarakat di
tingkat kecamatan
11
tersedia sarana dan
prasarana yang
menunjang
pelaanan kesehatan
unit 4 5 5 5 5 5 5
12
Cakupan
pengawasan rumah
sehat
% 100 - 100 100 100 100 100
13
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien
masyarakat miskin
% 100 - 100 100 100 100 100
II Menurunnya Angka
Kematian Bayi Kasus 42 30 20 14 10 5 5
IV Menurunnya Angka
Kematian Ibu Kasus 6 5 3 3 0 0 0
02
Cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
Kasus 6 5 3 3 0 0 0
02
meningkatnya
kesehatan dan
kualitas tenaga
kesehatan
% 75 100 100 100 100 100 100
V
Cakupan penemuan
dan
penanganan
penderita
penyakit
% 100 100 100 100 100 100 100
02
Persentase
Terlaksananya
penanggulangan
penyakit
menular dengan
angka
cakupan penemuan
dan
penanganan
penyakit : a.
AFP rate per
100.000 pddk <
15 thn
% 100 100 100 100 100 100 100
VII
Terlaksananya
Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat
Kec. 1 5 10 15 20 23 23
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VII-4
02
meningkatnya
kesehatan dan
kualitas tenaga
kesehatan
unit 7 7 7 7 7 7 7
VII
Terlaksananya
Program Indonesia
sehat - pendekatan
keluarga (PIS-PK)
Desa/
Gamp
ong
- 250 300 400 500 604 604
RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH BESAR 2017-2022
VIII-1
BAB VIII P E N U T U P
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 berfungsi
untuk mengklarifikasi secara eksplisit visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang dalam
RPJMD Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022, kemudian menterjemahkannya secara
strategis, sistematis dan terpadu kedalam tujuan, strategi, kebijakan dan program prioritas
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar serta tolak ukur pencapaiannya.
Dengan melaksanakan Renstra ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, dan
komitmen dari seluruh aparatur Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar karena akan
menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Renstra
ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, tetapi secara substansial
merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders
sesuai dengan visi dan misi Aceh Besarh yang ingin dicapai.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 ini akan menjadi
acuan dalam penyusunan Renja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar setiap tahunnya
mulai dari Tahun 2017 sampai Tahun 2022. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik yang bersifat konstruktif
sehingga Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017-2022 menjadi
lebih baik.
Kota Jantho Februari 2018 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
Lukman, SKM, M.Kes Nip. 19670415 198901 1 003