DINAMIKA SEDIMENTASI
-
Upload
riko-susetia-yuda -
Category
Documents
-
view
49 -
download
0
description
Transcript of DINAMIKA SEDIMENTASI
DINAMIKA SEDIMENTASI
Dinamika sedimentasi daerah penelitian dapat diinterpretasikan dari fasies litologi yang
didapatkan. Dapat dilihat bahwa kolom stratigrafi komposit daerah penelitian terdiri dari lima
fasies litologi dari yang tertua ke termuada yaitu fasies batulanau karbonatan, fasies perselingan
lime wackestone – packstone, fasies lime wackestone-packstone dengan sisipan batupasir
kaarbonatan dan batulanau karbonatan, fasies perselingan lime wackestone-packstone, dan fasies
lime packstone dengan sisipan wackestone. Adapun dinamika sedimentasi setiap fasies
dijabarkan sebagai berikut.
Gambar. Fasies Litologi Daerah Penelitian
A. Fasies Batulanau Karbonatan
Dinamika sedimentasi daerah penelitian diawali dari fasies batulanau karbonatan. Fasies
ini terbentuk saat muka air laut relatif rendah dengan paleobathimetri yang dangkal. Fasies ini
terbentuk ketika material silisiklastik asal darat masuk ke zona transisi dengan mekanisme
transportasi secara suspensi. Material silisiklastik yang mengapung di permukaan menyebabkan
pertumbuhan karbonat sedikit terganggu karena sinar matahari tidak dapat menembus secara
maksimal ke dasar laut. Akibatnya, material silisiklastik ini cenderung resisten dan material
karbonat hanya sedikit yang terbentuk, sehingga terbentuklah fasies batulanau karbonatan. Jika
dilihat dari analisis paleobathimetri yang didapatkan, dapat diinterpretasikan bahwa lingkungan
pengendapan fasies ini berada di paparan dalam yang masih terdapat pengaruh lingkungan
transisi.
B. Fasies Perselingan Lime Wackestone – Packstone
Perkembangan selanjutnya adalah naiknya muka air laut relatif dengan ruang akomodasi
yang bertambah sehingga menimbulkan gejala transgresif. Gejala tersebut diikuti oleh
pertumbuhan material karbonat yang baik serta berukuran halus dan seragam karena tidak
adanya suplai material silisiklastik yang mengganggu pertumbuhan tersebut. Mekanisme
sedimentasi yang terjadi adalah secara gravitasi karena material karbonat yang tertransportasi
vertikal oleh faecal pellet. Peristiwa ini menyebabkan terbentuknya fasies perselingan lime
wackestone – packstone. Jika dilihat dari analisis paleobathimetri yang didapatkan dan
dicocokkan dengan lingkungan fasies karbonat Sarg (1988), dapat diinterpretasikan bahwa
lingkungan pengendapan fasies ini berada di lereng atas hingga bawah.
Gambar. Lingkungan Fasies Karbonat (Sarg, 1988)
C. Fasies Perselingan Lime Wackestone – Packstone dengan sisipan Batupasir Karbonatan
dan Batulanau Karbonatan
Perkembangan selanjutnya adalah turunnya muka air laut relatif dengan ruang
akomodasi yang berkurang sehingga menimbulkan gejala regresif. Gejala tersebut diikuti oleh
pertumbuhan material karbonat yang baik serta berukuran halus dan seragam dan masih adanya
sedikit suplai material silisiklastik. Material silisiklastik yang berukuran pasir dan lanau ini
kemungkinan besar karena suplai yang cukup banyak asal darat dengan resistensi yang tinggi
sehingga dapat terpreservasi dengan baik. Mekanisme sedimentasi yang terjadi adalah beraneka
ragam yaitu secara gravitasi dengan material karbonat yang tertransportasi vertikal oleh faecal
pellet, secara suspensi, dan traksi. Peristiwa ini menyebabkan terbentuknya fasies perselingan
lime wackestone – packstone dengan sisipan batupasir karbonatan dan batualanu karbonatan. Jika
dilihat dari analisis paleobathimetri yang didapatkan dan dicocokkan dengan lingkungan fasies
karbonat Sarg (1988), dapat diinterpretasikan bahwa lingkungan pengendapan fasies ini berada
di paparan luar hingga shelf crest.
Gambar. Lingkungan Fasies Karbonat (Sarg, 1988)
D. Fasies Perselingan Lime Wackestone – Packstone
Perkembangan selanjutnya adalah turunnya muka air laut relatif dengan ruang
akomodasi yang berkurang sehingga menimbulkan gejala regresif. Gejala tersebut diikuti oleh
pertumbuhan material karbonat yang baik serta berukuran halus dan seragam karena tidak
adanya suplai material silisiklastik yang mengganggu pertumbuhan tersebut. Mekanisme
sedimentasi yang terjadi adalah secara gravitasi karena material karbonat yang tertransportasi
vertikal oleh faecal pellet. Peristiwa ini menyebabkan terbentuknya fasies perselingan lime
wackestone – packstone. Jika dilihat dari analisis paleobathimetri yang didapatkan dan
dicocokkan dengan lingkungan fasies karbonat Sarg (1988), dapat diinterpretasikan bahwa
lingkungan pengendapan fasies ini berada di paparan tengah hingga shelf crest.
Gambar. Lingkungan Fasies Karbonat (Sarg, 1988)
E. Fasies Lime Packstone dengan sisipan Wackestone
Perkembangan selanjutnya adalah naiknya muka air laut relatif dengan ruang akomodasi
yang bertambah sehingga menimbulkan gejala transgresif. Gejala tersebut diikuti oleh
pertumbuhan material karbonat yang baik serta berukuran seragam dengan butiran berukuran
halus yang jarang dan tidak adanya suplai material silisiklastik yang mengganggu pertumbuhan
tersebut. Mekanisme sedimentasi yang terjadi adalah secara gravitasi karena material karbonat
yang tertransportasi vertikal oleh faecal pellet. Peristiwa ini menyebabkan terbentuknya fasies
perselingan lime packstone dengan sisipan wackestone. Jika dilihat dari analisis paleobathimetri
yang didapatkan dan dicocokkan dengan lingkungan fasies karbonat Sarg (1988), dapat
diinterpretasikan bahwa lingkungan pengendapan fasies ini berada di shelf crest hingga paparan
luar.
Gambar. Lingkungan Fasies Karbonat (Sarg, 1988)