DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI...

212
DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Pengolahan Limbah di Desa Daleman Kec. Tulung Kab. Klaten) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: FASKAN ADITAMA 11150540000024 PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019  

Transcript of DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI...

Page 1: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA

(Studi Kasus Pengolahan Limbah di Desa Daleman Kec. Tulung Kab. Klaten)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh: FASKAN ADITAMA

11150540000024 PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

 

Page 2: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 3: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 4: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Faskan Aditama

 

Page 5: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

i

ABSTRAK

Faskan Aditama

Dinamika Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa (Studi Kasus Pengolahan Limbah di Desa Daleman Kec. Tulung Kab. Klaten)

Limbah industri Pati Onggok (Tepung Aren) yang telah beroperasi di Desa Daleman sejak tahun 1960-an, menyebabkan pencemaran lingkungan di perairan sungai karena dibuang begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu. Dengan bantuan dana hibah yang diberikan oleh Kedutaan Besar Negara Denmark bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membangun mesin IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) menimbulkan dinamika pemberdayaan masyarakat yang mengantarkan BUMDes menuju pengembangan potensi desa.

Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pertanyaan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah dinamika pemberdayaan masyarakat dalam mengolah limbah menjadi biogas di Desa Daleman untuk mengelola potensi desa dan (2) Apakah potensi manfaat yang akan didapatkan oleh masyarakat jika BUMDes di Desa Daleman mengoptimalkan pengelolaan limbah.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dinamika pemberdayaan masyarakat berbasis potensi desa melalui pengelolaan limbah pada prosesnya menghasilkan ragam potensi manfaat bagi masyarakat. Adapun ragam potensi dari optimalisasi pengelolaan limbah yang akan dilakukan oleh BUMDes adalah hasil olahan limbah ke biogas dijadikan sebagai alternatif pengganti gas elpiji, memodali pembangunan objek wisata outbound, memberikan peluang kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), mengembangkan aset milik desa, meningkatkan perekonomian warga di Desa Daleman.

Kata Kunci: Dinamika, Pengolahan Limbah, Potensi Desa.

 

Page 6: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah

Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat yang tak

terhitung. Berkat kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Shalawat beserta Salam semoga tercurahkan

kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam serta

kepada para keluarganya dan sahabatnya atas teladan yang baik,

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan lancar.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna

mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan secara

moril maupun dukungan secara materil. Maka penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc MA., Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M.Ed., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Siti Napsiyah, S.Ag., BSW, MSW., Wakil Dekan I

Bidang Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 7: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

iv

4. Dr. Sihabuddin N, M.Ag., Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Cecep Sastra Wijaya MA., Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Muhtadi, M.Si., Ketua Program Studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. WG. Pramita Ratnasari, S.Ant., M.Si., Sekretaris Program

Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Dr. Tantan Hermansah, M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan

dengan sangat baik sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

9. Dr. Abdul Rozak, MA., Dosen Pembimbing Akademik

mahasiswa PMI’15 yang telah membina etika dan moral saya

beserta kawan-kawan lainnya didalam proses perkuliahan.

10. Dosen-dosen pengajar selama perkuliahan; Prof. Dr. H. Asep

Usman Ismail, MA., Drs. Yusra Kilun, M.Pd., Nurul

Hidayati, S.Ag., M.Pd., Wati Nilamsari, M.Si., Rosita

Tandos, M.ComDev., Ph.D., M. Hudri, M.Ag. Dicky

Andika, M.Si beserta seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

selalu memberikan ilmunya selama perkuliahan.

 

Page 8: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

v

11. Kedua orangtua, Much Shoeab Mustajib dan Sri Harmini

atas segala perhatian, kasih sayang, semangat, motivasi, dan

do’a yang diberikan kepada penulis terutama dalam

menyelesaikan penulisan skripsi.

12. Sahabat kosan, Iqbal Maulana, Burhan Rabbany, Yori

Febriyanto, Ahmad Syahroni dan sahabat hidup Anggi Fitri

Rahayu yang turut menemani, mendampingi dan mengiringi

proses perjalanan dalam rutinitas perkuliahan.

13. Kawan-kawanku sekalian, keluarga besar Program Studi

Pengembangan Masyarakat Islam khususnya angkatan tahun

2015, Yauma, Soleh, Halim, Cenov, Firzi, Imam, Fakhriy,

Fajar, Iqbal, Irul, Desta, Salman, Haidar, Dini, Putri, Riza,

Munah, Septi, Cici, Laily, Sarah, Sabil, Mety, Kiki, Ardini,

Tami, Inung, Rian Bagong dan tidak lupa juga kepada

Abangda Mughni Labib PMI 2013, Reza Fahlevi PMI 2014

yang selalu turut mengiringi proses perjalanan tugas-tugas

kuliah, terutama pada momen Praktikum II di Desa Daleman.

14. Keluarga besar RINGKAS (Riungan Kajian Sosial) dan

SMGI-Raya (Serikat Mahasiswa Gerakan Indonesia Raya),

Bung Rizky Suryana, Bung Riswan Sulaiman, Bung Aldi

Yusuf Suhendi, Bung Maslam Danuri, Bung Firman Feylani,

Bung Raihan Ibrahim, Bung Agi Mukmin, Sarinah Sandra,

Sarinah Nelly, beserta kawan-kawan yang lainnya.

Terimakasih atas kontribusinya dalam membentuk mental,

prinsip, dan karakter jati diri mahasiswa kepada peneliti

dengan pengaruh dinamika yang dilewati bersama-sama.

 

Page 9: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

vi

15. Rahmad Sugiarto, Camat di Kecamatan Tulung yang telah

mengizinkan peneliti untuk melakukan wawancara dengan

masyarakat di Desa Daleman.

16. Aparatur Desa Daleman, Mursito SH. selaku Kepala Desa,

Kesdik HS. selaku Sekretaris Desa, Sugijarto selaku ketua

BUMDes, yang telah membantu proses penelitian dan para

narasumber dalam penelitian ini, yang telah meluangkan

waktu dalam memberikan informasi terkait penelitian.

17. Kepada adik sepupu, Febrian Adiwibowo yang selalu

mendampingi peneliti selama proses penelitian berlangsung.

18. Keluarga Besar Mbah Padmo Sukarto dan Mbah Hadi

Wirjatno, yang senantiasa mendukung dan mendoakan.

19. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan

sebutkan satu persatu.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini mendapat balasan kebaikan dari Allah

Subhanahu wa Ta’ala. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat baik bagi penulis, pemerintah desa, masyarakat desa,

dan acuan bagi peneliti lainnya yang hendak menulis skripsi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ciputat, 22 Oktober 2019

 

Page 10: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................ iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ...................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6

D. Metodologi Penelitian .................................................................. 7

1. Jenis Penelitian ........................................................................ 7

2. Pendekatan Penelitian .............................................................. 10

3. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. 13

4. Sumber Data ........................................................................... 14

5. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 15

a. Wawancara....................................................................... 15

b. Observasi.......................................................................... 18

 

Page 11: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

viii

c. Dokumentasi .....................................................................20

6. Teknik Analisis Data ...............................................................22

7. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................23

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................25

F. Sistematika Penulisan......................................................................29

BAB II: TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Dinamika......................................................................31

1. Dinamika Masyarakat ..............................................................32

2. Dinamika Sosial .......................................................................34

3. Dinamika Kebudayaan.............................................................37

4. Dinamika Kelompok................................................................41

5. Dinamika Konflik.....................................................................45

6. Dinamika Psikologis ................................................................49

B. Pengertian Pemberdayaan ..............................................................52

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat .........................................52

2. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat..........................................54

3. Proses Pemberdayaan Masyarakat...........................................55

C. Pengertian ABCD..........................................................................58

D. Pengertian Potensi Desa................................................................61

1. Potensi Fisik.............................................................................63

 

Page 12: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

ix

2. Potensi Non-fisik ..................................................................... 65

E. Kerangka Berpikir ......................................................................... 67

BAB III: GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Desa Daleman................................................................... 69

B. Pemerintahan Desa Daleman......................................................... 70

1. Struktur Organisasi .................................................................. 70

2. Tugas dan Fungsi ..................................................................... 71

3. Visi dan Misi ........................................................................... 76

C. Kondisi Desa Daleman .................................................................. 77

1. Aspek Geografis ...................................................................... 77

2. Luas Wilayah ........................................................................... 77

3. Jumlah Penduduk .................................................................... 79

4. Bangunan dan Sarana Umum .................................................. 82

5. Perekonomian Desa ................................................................ 84

6. Organisasi ................................................................................ 85

7. Objek Wisata ........................................................................... 85

8. Stakeholder .............................................................................. 86

9. Potensi Desa............................................................................ 86

10. Kondisi Perekonomian............................................................. 86

D. Peta Desa dan data BPS................................................................ 87

 

Page 13: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

x

BAB IV: TEMUAN LAPANGAN

A. Dinamika Pemberdayaan dalam Pengelolaan Limbah ..................89

1. Realitas Limbah Industri Tepung Aren ...................................89

2. Upaya Penanggulangan Limbah ..............................................92

3. Respon Bantuan dari Lembaga ................................................95

4. Faktor Pendukung dan Penghambat .........................................98

5. Kelembagaan BUMDes Daleman ............................................104

B. Ragam Potensi Optimalisasi Pengelolaan Limbah ........................107

1. Sebagai Alternatif dari Gas Elpiji ............................................108

2. Memodali Objek Wisata Outbound .........................................109

3. Memberikan Peluang kepada UMKM ....................................112

4. Mengembangkan Aset Milik Desa ..........................................113

5. Meningkatkan Perekonomian Warga ......................................115

BAB V: PEMBAHASAN

A. Dinamika Pemberdayaan dalam Pengelolaan Limbah ..................117

1. Dinamika Sosial pada Realitas Limbah ...................................119

2. Dinamika Kebudayaan dalam Penanganan Limbah ................120

3. Dinamika Masyarakat dan Bantuan Lembaga .........................121

4. Dinamika Kelompok sebagai Faktor Pendukung.....................124

5. Dinamika Konflik sebagai Faktor Penghambat .......................126

 

Page 14: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

xi

6. BUMDes dan Refleksi ABCD ................................................ 127

B. Ragam Potensi Optimalisasi Pengelolaan Limbah........................ 129

1. Dinamika Psikologis terhadap Potensi Biogas ........................ 130

2. Objek Wisata sebagai Potensi Desa........................................ 132

3. Pemberdayaan Masyarakat bagi UMKM ............................... 134

4. Pengembangan Aset Milik Desa............................................. 136

5. Pemberdayaan Masyarakat di Desa Daleman.......................... 139

BAB VI: PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 141

B. Implikasi ........................................................................................ 145

C. Saran ............................................................................................. 146

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 147

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 15: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Informan Desa Daleman ......................................................18

Tabel 3.1 Luas Wilayah .......................................................................77

Tabel 3.2 Luas Lahan Tanah ...............................................................78

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ...............................79

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ..........................80

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan .........................81

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Penderita Cacat......................................81

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ...................................82

Tabel 3.8 Jumlah Tempat Ibadah ........................................................82

Tabel 3.9 Jumlah Sarana Kesehatan ....................................................83

Tabel 3.10 Jumlah Sarana Pendidikan .................................................83

Tabel 3.11 Jumlah Sarana Olahraga ....................................................84

Tabel 3.12 Jumlah Sarana Kesenian ....................................................84

Tabel 3.13 Jumlah Sarana Umum ........................................................84

Tabel 3.14 Jumlah Industri dan Perdagangan ......................................85

Tabel 3.15 Jumlah Koperasi................................................................85

Tabel 3.16 Jumlah Pengusaha Jasa .....................................................85

Tabel 3.17 Objek Wisata .....................................................................86

Tabel 3.18 Jumlah Murid dan Guru SD..............................................88

 

Page 16: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................................................ 67

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi ............................................... 70

Gambar 3.2 Bagan Struktur Pemerintahan Desa ................................ 71

Gambar 3.3 Peta Desa Daleman .......................................................... 87

 

Page 17: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ABCD : Assset Based Community Developmet

BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

BKK : Bantuan Keuangan Khusus

BPD : Badan Perwakilan Desa

BPS : Badan Pusat Statistik

BPTP : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

BUMDes : Badan Usaha Milik Desa

GAPOKTAN : Gabungan Kelompok Tani

IPAL : Instalasi Pengolah Air Limbah

KUD : Koperasi Unit Desa

LHK : Lingkungan Hidup dan Kehutanan

LPMD : Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

RPJMDes : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

SDA : Sumber Daya Alam

SDM : Sumber Daya Manusia

UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah

UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah

 

Page 18: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat

Lampiran 2 Dokumentasi

Lampiran 3 Transkip Wawancara

Lampiran 4 Daftar Informan

 

Page 19: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang kaya

akan sumber-sumber energi terbarukan yang potensial,

namun proses pengembangannya belum cukup optimal.

Berbagai kasus pencemaran lingkungan yang terjadi

diakibatkan oleh limbah dari berbagai kegiatan industri,

rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini

disebabkan karena penanganan dan pengolahan limbah

tersebut belum mendapatkan perhatian serius. Kebanyakan

dari limbah tersebut biasanya langsung dibuang tanpa

pengolahan terlebih dahulu dan kurang mendapatkan

perhatian dari kalangan pelaku industri, terutama kalangan

industri kecil dan menengah karena beranggapan bahwa

pengolahan limbah merupakan beban yang sangat mahal

(Sugiharto, 1987: 21).

Secara umum, ekosistem tersusun atas dua komponen

yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Kedua

komponen tersebut merupakan unsur lingkungan yang

menjadi sumber kehidupan masyarakat. Komponen biotik

terdiri atas segala sesuatu yang bernyawa (tumbuhan, hewan,

manusia serta mikro-organisme) dan mahluk hidup yang

berperan paling dominan adalah manusia. Sedangkan

komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa

dan bukan makhluk hidup, baik secara alamiah maupun hasil

 

Page 20: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

2

rekayasa manusia seperti tanah, air, udara, dan lain-lain.

Setiap komponen memiliki fungsinya masing-masing

sehingga membentuk suatu ekosistem atau lingkungan hidup

(Ningrum, 2005: 4).

Keberadaan lingkungan menjadi potensi sumber daya

bagi kelangsungan hidup manusia karena dari lingkungan

masyarakat bisa mendapatkan unsur-unsur yang

diperlukannya untuk produksi dan konsumsi. Sumber daya

tersebut akan berdaya guna apabila masyarakat tersebut

memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi bagi

pengelolaannya (Soemarwoto, 1983: 66). Hal ini

sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran Surat Al-A’raaf

ayat 56 :

Artinya : 56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-A’raaf : 56)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa bumi sebagai tempat

tinggal dan tempat hidup manusia beserta makhluk yang

lainnya sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat-Nya.

Gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, lautan,

daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk

 

Page 21: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

3

dipelihara, dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya

oleh manusia.

Usaha pembuatan Pati Onggok (Tepung Aren) di Desa

Daleman telah beroperasi sejak tahun 1960-an. Pati yang

berbahan baku dari pohon aren tersebut biasanya digunakan

untuk pembuatan mie suun, cendol, dan juga untuk tambahan

pengolah kue. Sudah selama puluhan tahun usaha tersebut

telah beroperasi akan tetapi pengusaha pati onggok masih

mengalami kesulitan untuk membuang dan mengolah

limbah. Sehingga sisa dari pengolahan pati onggok itu

menyisakan dua limbah yang cukup mencemari lingkungan

yakni berupa limbah padat dan limbah cair.

Untuk limbah cair biasanya hanya dibuang di sungai dan

saluran air. Bahkan ketika memasuki musim penghujan,

limbah tersebut selalu menggenang di permukiman warga

dan lahan persawahan. Sedangkan untuk limbah padat ada

dua jenis yang dihasilkan, diantaranya adalah jenis halus dan

juga kasar. Namun demikian, untuk limbah yang halus

biasanya oleh masyarakat masih bisa dimanfaatkan untuk

bahan dasar produksi jamur, pakan ternak dan budidaya

cacing. Sedangkan untuk yang kasar hanya dibuang di

halaman warga.

Atas kondisi tersebut, maka para aparatur desa terus

berupaya untuk mengatasi permasalahan limbah yang sudah

semakin mencemari lingkungan dengan dilakukannya

audiensi kepada pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

yang tentunya dilewati melalui proses birokrasi yang dimulai

 

Page 22: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

4

dari tingkat kecamatan. Setelah itu, pihak Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah mengadakan telekonferensi dengan

duta besar Negara Denmark untuk mengatasi permasalahan

ini. Terutama untuk pengolahan limbah cair yang memang

selama ini telah mencemari sungai dan saluran air di Desa

Daleman. Bahkan, akibat dari limbah itu selama ini

masyarakat cukup kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Berdasarkan hasil dari telekonferensi tersebut, Desa Daleman

mendapat sokongan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Pemerintah Negara

Denmark senilai Rp. 13 miliar. Limbah pati onggok yang ada

di Desa Daleman, Kecamatan Tulung akan diolah menjadi

biogas untuk dimanfaatkan sebagai kebutuhan rumah tangga

yang nantinya pengelolaan ini akan diserahkan kepada

BUMDes Daleman (Ayub, Sorot Klaten, 9 November 2017).

Saat ini, pemerintah Indonesia telah mencanangkan

Program Desa Mandiri Energi yang bertujuan untuk

mengatasi permasalahan energi di masyarakat khususnya

pedesaan. Program pemerintah tersebut merupakan salah satu

cara memperkenalkan teknologi biogas kepada masyarakat

sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

Energi biogas adalah salah satu dari banyak macam sumber

energi terbarukan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

saat ini, karena energi biogas dapat diperoleh dari air

buangan rumah tangga, kotoran cair dari peternakan ayam,

sapi, babi, sampah organik dari pasar, industri makanan dan

 

Page 23: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

5

limbah buangan lainnya (Herriyanti, Jurnal IKIP, 1 Mei

2015: 39).

Desa Daleman merupakan salah satu desa yang memiliki

banyak potensi, salah satunya adalah potensi energi berupa

biogas untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan

memanfaatkan limbah dari industri pati onggok dalam

memenuhi kebutuhan energi sehari-hari yang selama ini telah

mencemari aliran sungai. Oleh karena itu, hal inilah yang

mendorong penulis untuk meneliti tentang proses yang

dilalui oleh para warga dan aparatur Desa Daleman dalam

menangani persoalan limbah tersebut. Maka, penelitian ini

berjudul: “Dinamika Pemberdayaan Masyarakat Berbasis

Potensi Desa (Studi Kasus Pengolahan Limbah di Desa

Daleman Kec. Tulung Kab. Klaten)”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, sebagai

langkah agar pembahasan tetap relevan dan tidak

meluas, peneliti memberikan batasan terhadap masalah

yang diangkat hanya pada proses dinamika yang terjadi

dalam pemberdayaan serta manfaat yang didapat oleh

masyarakat dari pengoptimalan olahan limbah dan

pengembangan potensi di Desa Daleman.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut:

 

Page 24: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

6

a. Bagaimankah dinamika pemberdayaan masyarakat

dalam mengolah limbah menjadi biogas di Desa

Daleman untuk mengelola potensi desa?

b. Apakah potensi manfaat yang akan didapatkan oleh

masyarakat jika BUMDes di Desa Daleman

mengoptimalkan pengelolaan limbah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui dinamika pemberdayaan masyarakat

dalam mengolah limbah menjadi biogas di Desa

Daleman untuk mengelola potensi desa.

b. Mengetahui ragam potensi manfaat yang akan

didapatkan oleh masyarakat jika BUMDes di Desa

Daleman mengoptimalkan pengelolaan limbah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu untuk

menambah khazanah ilmu dakwah, khususnya yang

berhubungan dengan unsur-unsur masyarakat Islam.

Adapun secara praktis penelitian ini yaitu:

a. Manfaat Akademis

1) Penelitian ini sebagai salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan

bagi peneliti khususnya menyangkut tentang

 

Page 25: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

7

Dinamika Pemberdayaan Masyarakat Berbasis

Potensi Desa (Studi Kasus Pengolahan Limbah

di Desa Daleman Kec. Tulung Kab.Klaten).

3) Menambah khazanah keilmuan, khususnya

memperkaya metode dalam pengembangan

masyarakat. Disamping itu, penelitian ini juga

diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu

untuk menemukan dan mengembangkan teori-

teori bagi penelitian sejenisnya.

b. Manfaat Praktisnya adalah hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi kelembagaan atau

yayasan swasta lainnya dengan memahami model-

model dinamika dari pemberdayaan masyarakat

yang berlandaskan pengembangan potensi desa

untuk pembangunan berkelanjutan.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian tentang dinamika pemberdayaan

masyarakat berbasis potensi desa di Desa Daleman ini

menggunakan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus

merupakan penjelasan dan uraian yang menyeluruh.

Artinya penjelasan tersebut adalah tentang bagaimana

suatu aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu

komunitas, suatu program ataupun situasi sosial

diuraikan secara jelas dan rinci.

Penelitian studi kasus adalah studi yang mendalam

mengenai unit sosial tertentu. Hasil penelitiannya bisa

 

Page 26: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

8

memberikan gambaran yang luas dan mendalam

mengenai unit sosial tertentu. Menurut Danim dalam

Gunawan bahwa penelitian studi kasus, subjek yang

diteliti relatif terbatas, namun variabel-variabel dan

fokus yang diteliti sangat luas dimensinya (Gunawan,

2013: 112).

Penelitian studi kasus bisa menggunakan berbagai

macam metode. Mulai dari wawancara (riwayat hidup),

pengamatan, penelaahan dokumen, hasil survei, dan data

apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.

Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang

individu, suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti

bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan

mendalam mengenai subjek yang diteliti. Penelitian studi

kasus merupakan penelitian yang berupaya menelaah

dan mencari data yang relevan dan mencari data

sebanyak mungkin mengenai subjek yang diteliti

(Mulyana, 2010: 201).

Studi kasus merupakan studi yang mendalam

hanya pada kelompok orang atau peristiwa. Teknik studi

kasus merupakan sebuah deskripsi terhadap individu.

Penelitian studi kasus seperti puzzle yang harus

dipecahkan. Ada tiga langkah dasar menggunakan studi

kasus yaitu, pengumpulan data, analisis, dan menulis.

Penggunaan studi kasus bagi para peneliti adalah bahwa

kasus yang diteliti harus memiliki masalah yang harus

dipecahkan. Peneliti dapat memahami apa masalahnya,

 

Page 27: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

9

dan memungkinkan dikembangkan suatu analisis untuk

memecahkan masalah tersebut (Bungin, 2007: 132).

Menurut Yin, Van Wynsberghe, Khan, Creswell

dalam Gunawan (2013: 125-130) karakteristik penelitian

studi kasus adalah sebagai berikut: (1) menempatkan

objek penelitian sebagai kasus; (2) memandang kasus

sebagai fenomena yang bersifat kontemporer; (3)

dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya; (4)

menggunakan berbagai sumber data; (5) menggunakan

teori sebagai acuan penelitian.

Studi kasus (case study) termasuk salah satu jenis

penelitian kualitatif. Jenis penelitian studi kasus

memfokuskan secara intensif pada satu objek tertentu

yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian ini

dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang

latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu

peristiwa yang sedang berlangsung saat ini serta

interaksi di lingkungan sosial tertentu yang bersifat apa

adanya. Penelitian studi kasus dapat meneliti individu,

kelompok, institusi atau masyarakat (Gunawan, 2013:

112). Dalam kehidupan sehari-hari semua peristiwa,

kejadian, dan manusia yang terlibat di dalamnya

membentuk kompleksitas yang mungkin sangat tidak

rapi. Kondisi itulah yang menjadi fokus utama case

study. Case study bertujuan menggunakan bukti empiris

untuk memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan

(Herdiansyah, 2012: 76).

 

Page 28: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

10

Case study merupakan satu metodologi penelitian

yang menggunakan bukti empiris untuk membuktikan

apakah suatu teori dapat diimplementasikan pada suatu

kondisi atau tidak. Case study didefinisikan sebagai

pendekatan penelitian yang melakukan eksplorasi suatu

fenomena dan penelitian konteksnya dengan

menggunakan data dari berbagai sumber. Fokus utama

case study adalah menjawab permasalahan penelitian

yang dimulai dengan kata tanya bagaimana atau

mengapa. Case study digunakan untuk meneliti peristiwa

atau fenomena terkini dan masih berlangsung. Peneliti

tidak dapat mengendalikannya (tidak seperti dalam

penelitian eksperimen) dan mungkin saja semua kejadian

yang diamati terjadi dalam waktu yang bersamaan

(Herdiansyah, 2012: 76).

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, yaitu mengenai dinamika

pemberdayaan masyarakat berbasis potensi desa di Desa

Daleman, penulis menggunakan pendekatan kualitatif,

penelitian dengan pendekatan kualitatif yang dimaksud

adalah untuk memahami fenomena yang dilami oleh

masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007: 7).

 

Page 29: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

11

Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan

konsep sensitivitas pada masalah. Penelitian ini berupaya

menjelaskan kenyataan yang berkaitan dengan teori dan

mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari

fenomena atau peristiwa yang dihadapi. Penelitian

kualitatif biasanya mengungkapkan permasalahan dalam

kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta,

kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olahraga,

seni, dan budaya. Sehingga dapat dijadikan sebagai

kebijakan dalam mencapai kesejahteraan bersama

(Gunawan, 2013: 80-81)

Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga

kemungkinan terhadap “masalah” yang dibawa peneliti

dalam penelitian. Pertama “masalah” yang dibawa oleh

peneliti tetap, artinya sebelum dimulai penelitian dan

setelah selesai penelitian masalah yang diteliti sama

sehingga sejak awal hingga akhir penelitian tidak

berubah. Kedua, “masalah” yang dibawa peneliti setelah

memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas dan

memperdalam masalah yang telah disiapkan. Ketiga

“masalah” yang dibawa peneliti lapangan berubah total,

sehingga harus “ganti” masalah (Sugiyono, 2014: 205).

Pendekatan kualitatif merujuk pada konsep

“mutu” yang berarti kualitas. Artinya penelitian

kualitatif lebih menekankan kepada kualitas atau bersifat

mutu. Pendekatan kualitatif berupaya menemukan

kebenaran dalam wilayah-wilayah konsep mutu. Mutu

 

Page 30: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

12

dapat bermakna sebagai segala komponen atau faktor

yang karena kelengkapan unsurnya serta keterkaitannya

satu sama lain sehingga menunjukkan kekuatan dari

komponen tersebut (Farihah, 2006: 37).

Penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah

penelitian yang memfokuskan analisis proses dari proses

berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika

hubungan antarfenomena yang diamati, dan

menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif juga

menggunakan data dari kuantitatif untuk mendukung

data kualitatif. Namun, pendekatan kualitatif lebih

ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari peneliti

dalam menjawab permasalahan yang dihadapi

(Gunawan, 2013: 80).

Model penelitian berbasis aset (Asset Based

Community Development) atau ABCD secara konsep

berfokus pada aset yang dimiliki masyarakat sebagai

basis utama pengembangan program. Pendekatan ini

mencurahkan perhatian pada “gelas setengah isi”,

dimana kekuatan, kapasitas, dan aset komunitas digali

sedemikian rupa agar semuanya bisa menjadi fondasi

yang kuat untuk program pengembangann masyarakat.

Masyarakat merupakan aset yang berharga bagi sebuah

desa. Pendekatan ini hadir untuk menumbuhkan mental

positif serta memberikan semangat bagi masyarakat

untuk terbiasa mengekplorasi potensi diri sendiri.

Berbagai elemen masyarakat desa dapat digabungkan

 

Page 31: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

13

dengan melihat keterampilan atau potensi yang ada pada

setiap masyarakat baik potensi SDM, maupun SDA

(Christoper Dereu, 2013: 96).

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Desa Daleman

Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Provinsi

Jawa Tengah. Lokasi ini dipilih karena beberapa

alasan. Pertama, di lokasi tersebut terdapat rumah

orangtua ibu dari peneliti yang memang bisa

ditinggali untuk menetap selama proses

penggalian data. Kedua, di lokasi tersebut pernah

dilakukan kegiatan Praktikum II oleh peneliti pada

pertengahan tahun 2018 bersama dengan kawan-

kawan Prodi PMI angkatan tahun 2015. Ketiga,

dari proses kegiatan praktikum tersebut peneliti

mendapatkan isu pencemaran lingkungan dari

limbah industri pati onggok yang sedang dalam

masa pengelolaan. Oleh karena itu, peneliti

mengangkat isu tersebut untuk dijadikan penelitian

skripsi guna memperoleh gelar sarjana strata satu.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dibatasi sebagaimana isi surat

bimbingan yang dikeluarkan oleh Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi bahwa masa

penyusunan dan penyelesaian skripsi dilakukan

dalam kurun waktu selama enam bulan terhitung

 

Page 32: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

14

sejak 09 Mei 2019 sampai dengan 09 November

2019. Pada proses penggalian data yang telah

peneliti laksanakan, dilakukan selama dua bulan

yakni pada awal bulan Juli 2019 sampai dengan

akhir bulan Agustus 2019.

4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi dua macam yaitu, data primer dan data

sekunder, lebih jelasnya sebagai berikut :

a. Data Primer, yaitu data utama yang diperoleh

langsung dari informan atau narasumber. Data

yang diperoleh berupa hasil dari observasi, baik itu

dari apa yang dilihat dan didengar, serta dari hasil

wawancara mendalam dengan informan. Data

primer pada penelitian ini didapat dari hasil

wawancara dengan Aparatur Desa, masyarakat

desa, pihak industri pati onggok (tepung aren)

serta ketua kontraktor pembangunan mesin IPAL

(Instalasi Pengolah Air Limbah).

b. Data Sekunder, yaitu data kedua yang peneliti

peroleh berasal dari sumber buku-buku, dokumen

pemerintahan desa, data-data yang dipublikasikan

melalui internet seperti jurnal, artikel dan berita

online yang dianggap relevan oleh peneliti.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah proses yang

paling strategis dalam suatu penelitian, karena tujuan

 

Page 33: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

15

utama dari penelitian tersebut ialah untuk mendapatkan

sebuah data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan

data, maka data yang peneliti dapatkan tidak akan

terpenuhi sesuai dengan standar data yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2014: 224).

Adapun teknik pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang

dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau

memiliki tujuan tertentu. Percakapan tersebut

dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara

(interviewer) dan terwawancara (interviewee).

Pewawancara adalah orang yang mengajukan

pertanyaan sedangkan terwawancara adalah orang

yang memberikan jawaban dari pertanyaan

tersebut (Moleong, 2007: 186).

Salah satu metode wawancara adalah

wawancara mendalam. Wawancara mendalam

secara umum merupakan proses memperoleh

informasi untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab antara pewawancara dan informan.

Wawancara yang dilakukan bisa menggunakan

pedoman atau tidak. Wawancara dilakukan kepada

informan yang terlibat dalam kehidupan sosial

yang relatif lama. Dengan demikian, ciri khusus

 

Page 34: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

16

wawancara mendalam adalah keterlibatan dalam

kehidupan informan (Bungin, 2007: 111).

Lebih lanjut menurut Bungin (2007: 111)

Informan adalah orang yang diwawancarai oleh

pewawancara. Informan memberikan informasi

atau keterangan mengenai objek yang diteliti.

Informan adalah orang yang diperkirakan

menguasai dan memahami data, informasi,

ataupun fakta dari suatu objek penelitian.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian

ini dilaksanakan kepada beberapa pihak. Untuk

memperoleh data yang akurat wawancara dalam

penelitian ini dilakukan kepada:

1) Aparatur Desa Daleman

Peneliti melakukan wawancara kepada tiga

orang Aparatur Desa Daleman yang dilakukan

guna mendapatkan data yang akurat mengenai

dinamika pengelolaan limbah industri pati

onggok di Desa Daleman serta peranan

BUMDes Daleman dalam mengembangkan

potensi desa. Pada saat di lapangan peneliti

melakukan wawancara dengan Bapak Mursito

selaku Kepala Desa, Bapak Kesdik selaku

Sekretaris Desa dan Bapak Sugijarto selaku

Ketua BUMDes Daleman.

2) Masyarakat Desa Daleman

 

Page 35: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

17

Peneliti melakukan wawancara kepada

lima orang warga desa yang tercemari aroma

tidak enak dari limbah industri pati onggok di

sepanjang aliran sungai. Wawancara dengan

masyarakat ini dilakukan guna mendapatkan

data mengenai tanggapan dan harapan

masyarakat dari adanya bantuan pengelolaan

limbah. Pada saat di lapangan peneliti

melakukan wawancara dengan Mbah Selamet,

Mbah Yati, Bapak Ma’ruf, Ibu Tati, dan

Bapak Sarwi. Mereka adalah warga desa yang

terdampak limbah pati onggok.

3) Pihak Industri Pati Onggok

Peneliti melakukan wawancara kepada

empat orang pengusaha dan pekerja di industri

pati onggok yang limbahnya telah mencemari

lingkungan sungai. Wawancara dengan pihak

industri pati onggok ini dilakukan guna

mendapatkan data mengenai upaya yang

dilakukan pihak industri dalam menangani

limbah hasil olahan pati onggok (tepung aren).

Pada saat di lapangan peneliti melakukan

wawancara dengan Bapak Taufik selaku

selaku pekerja, Bapak Ayib selaku pekerja,

Bapak Nasrul selaku pemilik usaha dan Bapak

Abu selaku pengusaha pati onggok yang

 

Page 36: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

18

rumahnya pernah digunakan untuk uji coba

pemakaian biogas.

4) Ketua Kontraktor Mesin IPAL

Peneliti melakukan wawancara dengan

seseorang yang paling bertanggung jawab atas

pembangunan dan pengoperasian mesin IPAL

(Instalasi Pengolah Air Limbah) yakni Bapak

Dede selaku Ketua Kontraktor PT. SISKEM.

Daftar informan wawancara, sebagai berikut:

Tabel 1.1: Informan Desa Daleman

No Informan Jumlah

1 Aparatur Desa 3

2 Masyarakat Desa 5

3 Pihak Industri Pati Onggok 4

4 Ketua Kontraktor Mesin IPAL 1

Jumlah total informan 13 Sumber: diolah oleh Peneliti

b. Observasi

Teknik pengumpulan data selanjutnya yang

dilakukan peneliti ialah dengan melakukan

observasi yang juga termasuk dalam metode

penelitian kualitatif. Observasi atau pengamatan

merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

menggunakan pancaindra sebagai alat utamanya.

Pancaindra yang digunakan seperti mata, telinga,

penciuman, mulut, dan kulit. Maka, observasi

 

Page 37: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

19

merupakan kemampuan seseorang menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra

mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.

Peneliti yang melakukan pengamatan tidak

hanya menggunakan mata saja, tetapi mengaitkan

apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan

dari pancaindra lainnya, seperti apa yang didengar,

apa yang dirasakan dari sentuhan, apa yang dicium

dari penciumannya, serta apa yang dicicipi.

Metode pengumpulan data observasi adalah

pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan. Suatu kegiatan pengamatan bisa

dikategorikan sebagai pengumpulan data jika

memiliki kriteria berikut. (1) pengamatan dalam

penelitian telah direncanakan secara matang; (2)

pengamatan harus berkaitan dengan tujuan

penelitian yang telah ditetapkan; (3) pengamatan

dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan

proporsi umum dan dipaparkan untuk menarik

perhatian (Bungin, 2007: 118).

Derajat pengamatan dalam penelitian ini

penulis tidak melakukan penyamaran, metode yang

digunakan adalah observasi terbuka dan tertutup.

Pada saat peneliti menggali data, telah terlebih

dahulu menyatakan secara terus terang kepada

narasumber, bahwa sedang dilakukan penelitian.

 

Page 38: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

20

Para informan telah mengetahui sejak awal sampai

akhir tentang aktivitas penelitian. Tetapi dalam

keadaan tertentu peneliti tidak berterus terang atau

tersamarkan dalam observasi, hal ini dilakukan

untuk menghindari jika ada suatu data yang dicari

merupakan data yang masih dirahasiakan. Apabila

berterus terang, dikhawatirkan kepada peneliti

akan berpotensi tidak mendapatkan izin observasi

(Moleong, 2007: 176).

Peneliti telah melakukan observasi secara

rutin meliputi kondisi di lokasi penelitian, meliputi

aktivitas masyarakat Desa Daleman, aktvitas

pekerjaan pada industri pati onggok (tepung aren)

dan aktivitas di area Mesin IPAL (Instalasi

Pengolahan Air Limbah). Peneliti juga telah

melakukan observasi pada wilayah aliran sungai di

Desa Daleman untuk mengetahui pencemaran

limbah industri yang terjadi di lingkungan sungai.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau

menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

Studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk

mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek

melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya

 

Page 39: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

21

yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek

bersangkutan (Hardiansyah, 2012: 143).

Menurut Moleong (2007: 217-218) bahwa

dokumen dibedakan menjadi dua, yaitu

dokumentasi pribadi dan dokumentasi resmi.

Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan

seseorang secara tertulis tentang tindakan,

pengalaman, dan kepercayaan. Dokumen pribadi

mencakup buku harian, surat pribadi, dan

otobiografi. Sedangkan dokumen resmi terbagi

atas dokumen internal dan dokumen eksternal.

Dokumen internal berupa memo, pengumuman,

instruksi. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan

informasi yang dihasilkan suatu lembaga sosial,

misalnya majalah, bulletin, pernyataan, dan berita

yang disiarkan kepada media massa.

Metode dokumentasi merupakan pencarian

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

notulen rapat, agenda dan lain sebagainya

(Arikunto, 1998: 236).

Dokumen merupakan salah satu bentuk atau

alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya

merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun

oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan

pengujian suatu peristiwa atau menyajikan

 

Page 40: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

22

akunting, dan berguna bagi sumber data, bukti,

informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar

ditemukan dan membuka kesempatan untuk lebih

memperluas tumbuhnya pengetahuan terhadap

sesuatu yang diselidiki. Catatan dapat berupa

secarik kertas yang berisi tulisan mengenai

kenyataan, bukti ataupun informasi, dapat pula

berupa foto, pita-kaset, slide, mikro film dan film

(Sedarmayanti dan Syarifudin, 2011: 48).

Dalam penelitian ini, dokumen digunakan

sebagai pelengkap dari pengumpulan data, adapun

dokumen yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi kumpulan arsip dari kantor Desa

Daleman, dokumen dari sumber berita online,

dokumen dari BPS, serta dokumen kumpulan

gambar dari lokasi penelitian berbentuk foto.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni menelah

seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber dengan

hasil yang diperoleh melalui pengamatan peneliti di

lapangan. Adapun analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data-data ke dalam

pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

menentukan tema dan dapat merumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh (Rukhiyat, et al., 2003: 55).

 

Page 41: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

23

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang akan

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis,

data tersebut bisa dari orang-orang dari perilaku yang

diamati (Moleong, 2007: 3). Tahapan analisis data

merupakan sebuah proses memilih dari beberapa sumber

maupun masalah yang sesuai dari penelitian yang

dilakukan (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2011: 166).

Lebih lanjut Tesch dalam Sedarmayanti dan Syarifudin

(2011, 166) analisis data dibutuhkan agar peneliti

mampu mengembangkan atau memperluas kategori-

kategori dan dapat dijadikan sebagai perbandingan untuk

menemukan sesuatu yang mendasar dan memberi

gambaran apa adanya. Maka, data yang disajikan oleh

peneliti dalam penelitian ini berupa uraian-uraian

penjelasan dan pemaran dari data yang telah didapatkan

dari sumber data primer serta sumber data sekunder.

7. Pemeriksaaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data merupakan aspek

yang paling penting dalam memastikan kredibilitas data.

Moleong (2007: 21) memaparkan tujuan uji (credibility)

kredibilitas data yaitu untuk menilai kebenaran dari

temuan penelitian kualitatif. Menurut Denzin;1970

dalam Bungin (2009: 253) pada proses pengumpulan

data, studi kasus tidak mungkin bersandar pada hanya

satu metode tetapi kombinasi sejumlah metode.

Kombinasi semacam ini disebut “triangulasi metode

pengumpulan data”.

 

Page 42: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

24

Triangulasi adalah langkah pemaduan berbagai

sumber data, peneliti, teori, dan metode dalam suatu

penelitian tentang suatu gejala sosial tertentu. Pola

triangulasi ini menjadi keharusan dalam studi kasus,

sedikitnya karena dua alasan. Pertama, studi kasus

berorientasi pada pengungkapan “kekhasan” dan

“kompleksitas” suatu kejadian atau gejala sosial. Untuk

itu dibutuhkan beragam kategori informasi atau data

yang tidak mungkin dikumpulkan dengan mengandalkan

hanya satu metode saja. Kedua, kredibilitas studi kasus

akan mencapai taraf yang tinggi apabila proses

pengumpulan data mengkombinasikan sejumlah metode

yang satu sama lain saling mengisi atau saling menutupi

kelemahan. Menurut Stake;1995 dalam Bungin (2009:

255) dalam studi kasus, pola triangulasi yang paling

lazim adalah kombinasi tiga metode utama pengumpulan

data yaitu pengamatan atau observasi, wawancara

mendalam, dan penelusuran dokumen.

Menurut Patton dalam Moleong (2007: 331) ada

empat macam triangulasi yang dapat digunakan dalam

penelitian diantaranya:

1) Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber

yang memanfaatkan jenis sumber data yang

berbeda-beda untuk menggali data yang

sejenis.

2) Triangulai metode yaitu pemeriksaan yang

menekankan pada penggunaan metode

 

Page 43: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

25

pengumpulan data yang berbeda dan bahkan

jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber

data yang sama untuk menguji kemantapan

informasinya.

3) Triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik

diatas atau simpulan mengenai bagian tertentu

atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya

dari beberapa peneliti yang lain.

4) Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data

dengan menggunakan perspektif lebih dari

satu teori dalam membahas permasalahan

yang dikaji.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah triangulasi metode, dimana pada proses

pengumpulan data bersandar pada kombinasi tiga

metode utama. Peneliti melakukan triangulasi metode

pengumpulan data meliputi data diantara informan, data

hasil pengamatan, serta sumber berita online.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum peneliti melakukan penelitian, alangkah

baiknya peneliti melakukan peninjauan terhadap skripsi

terdahulu yang memiliki kesamaan dan hampir berkaitan

dengan penelitian yang akan ditulis, sehingga peneliti dapat

membandingkan dengan tema yang akan ditulis. Skripsi yang

relevan tersebut akan dipaparkan, sebagai berikut:

Pertama, Skripsi tersebut berjudul “Produksi biogas

limbah cair industri tapioka melalui peningkatan suhu dan

 

Page 44: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

26

penambahan urea pada perombakan anaerob” yang ditulis

oleh Khori Ex Indarto, mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Jurusan Biologi tahun 2010. Dalam skripsinya

menjelaskan mengenai pengolahan limbah industri tapioka

dalam membentuk energi alternatif (biogas) melalui

peningkatan suhu dan penambahan urea dengan biokonversi

(digester) anaerob. Perbedaan skripsi dari saudara Khori

dengan pembahasan yang akan dibahas oleh peneliti yaitu

dalam skripsi saudara Khori pembahasan lebih berfokus

kepada unsur-unsur kimiawinya, sedangkan dari skripsi

peneliti lebih berfokus pada konteks kehidupan sosial

masyarakat yaitu manfaat dari pengolahan biogas bagi

keberdayaan masyarakat setempat. Selanjutnya dari segi

persamaannya, adalah sama-sama mengangkat tema tentang

pengolahan limbah industri menjadi biogas.

Kedua, Skripsi tersebut berjudul “Pengembangan

Biogas dalam rangka Pemanfaatan Energi Terbarukan di

Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang” yang

ditulis oleh Wahyu Febriyanita, mahasiswi Universitas

Negeri Semarang, Jurusan Geografi tahun 2015. Dalam

skripsi ini saudari Febriyanita menjelaskan bahwa dengan

adanya ketersediaan ternak dan ketersediaan pakan yang

cukup menjadi potensi pengembangan biogas. Perbedaan

dari skripsi peneliti dengan saudari Febriyanita adalah dalam

hal pembahasan yang peneliti angkat berfokus pada dinamika

pemberdayaan masyarakat yang terjadi melalui pemanfaatan

limbah sedangkan pembahasan yang saudari Febriyanita

 

Page 45: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

27

angkat hanya berfokus pada potensi pengembangan biogas

melalui kotoran dari peternakan sapi. Kemudian pada lokasi

penelitian yang dilakukan, skripsi yang peneliti bahas

bertempat di daerah Kabupaten Klaten sedangkan skripsi dari

saudari Febriyanita bertempat di daerah Kabupaten

Semarang. Selanjutnya dari segi persamaannya, adalah sama-

sama mengangkat tema tentang pemanfaatan energi

terbarukan dengan pengembangan biogas.

Ketiga, Skripsi tersebut berjudul “Dampak Teknologi

Biogas terhadap Perilaku Masyarakat Desa Binaan LSM

Trukaaya” yang ditulis oleh Rizki Herendra Hasmara Ardi,

mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Jurusan

Sosiologi tahun 2013. Dalam skripsinya menjelaskan

mengenai perubahan perilaku masyarakat desa binaan yang

berdampak dari adanya sebuah teknologi biogas

menyebabkan proses pemberdayaan yang berkelanjutan tidak

berjalan karena pada saat unit biogas mengalami kerusakan

masyarakat tidak memiliki inisiatif untuk memperbaikinya.

Perbedaan skripsi dari saudara Ardi dengan pembahasan

yang akan dibahas oleh peneliti yaitu dalam skripsi saudara

Ardi pembahasan lebih berfokus kepada perubahan perilaku

masyarakat, sedangkan dari skripsi peneliti lebih berfokus

pada pengembangan potensi desa. Selanjutnya dari segi

persamaannya, adalah sama-sama mengangkat tema tentang

pengolahan limbah industri menjadi biogas serta

pengaruhnya pada aspek sosial masyarakat.

 

Page 46: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

28

Keempat, Skripsi tersebut berjudul “Dinamika Sosial

Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Pintadia Kecamatan

Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan” yang

ditulis oleh Sri Heryati Yatim, mahasiswa Universitas Negeri

Gorontalo, Jurusan Sosiologi tahun 2015. Dalam skripsinya

menjelaskan tentang kehidupan masyarakat nelayan

bergantungan pada hasil laut yang di pengaruhi oleh musim

alam dan ikan adalah salah satu kebutuhan pokok termasuk

pangan serta lauk pauk yang menjadi pokok penghasilan dari

para nelayan. Perbedaan skripsi dari saudari Sri dengan

pembahasan yang akan dibahas oleh peneliti yaitu dalam

skripsi saudari Sri pembahasan lebih berfokus kepada

kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan, sedangkan

dari skripsi peneliti lebih berfokus pada kehidupan

masyarakat desa di pedalaman yang tercemari limbah

industri. Selanjutnya dari segi persamaannya, adalah sama-

sama mengangkat tema tentang dinamika masyarakat.

Kelima, Skripsi tersebut berjudul “Peran Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes) dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat Desa Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014

Tentang Desa (Studi Kasus di BUMDes Tirta Mandiri

Klaten)” yang ditulis oleh Garnies Lellyana Sagita,

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jurusan

Ilmu Hukum tahun 2017. Dalam skripsinya menjelaskan

mengenai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang

merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh

masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat

 

Page 47: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

29

perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan

potensi desa serta mengacu pada UU No. 6 Tahun 2014

tentang Desa. Perbedaan skripsi dari saudari Garnies dengan

pembahasan yang akan dibahas oleh peneliti yaitu dalam

skripsi saudari Garnies pembahasan lebih berfokus kepada

UU No. 6 Tahun 2014 sebagai payung hukum bagi lembaga

BUMDes Tirta Mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di desa Ponggok, sedangkan dari skripsi peneliti

lebih berfokus pada peran BUMDes Daleman dalam

mengelola potensi desa. Selanjutnya dari segi persamaannya,

adalah sama-sama mengangkat tema pengembangan potensi

desa yang dilakukan oleh BUMDes.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini berpedoman kepada

buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2017, isinya terdiri dari enam bab.

Adapun sistematika penulisan tersebut, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang

terkait dengan penelitian ini, yang terdiri dari teori

 

Page 48: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

30

tentang dinamika, pemberdayaan masyarakat,

ABCD, potensi desa, serta kerangka berpikir.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas mengenai gambaran umum

Desa Daleman, mulai dari letak geografis,

gamabaran umum mengenai demografi, kondisi

sosial ekonomi dan lain sebagainya.

BAB IV TEMUAN LAPANGAN

Bab ini membahas mengenai temuan lapangan,

yaitu Dinamika lembaga BUMDes dalam

mengolah limbah menjadi biogas di Desa Daleman

untuk pengembangan potensi desa. Ragam potensi

manfaat yang akan didapatkan oleh masyarakat

jika BUMDes di Desa Daleman mengoptimalkan

pengelolaan limbah.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini membahas analisis dari temuan lapangan

di Bab IV yang dikaitkan dengan landasan teori

atau tinjauan pustaka dari Bab II.

BAB VI PENUTUP

Bab ini membahas kesimpulan, implikasi dan

saran dari hasil dan temuan yang didapatkan dalam

penelitian.

 

Page 49: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

31

BAB II

TINJAUAN TEORI A. Pengertian Dinamika

Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga

kekuatan, terus bergerak, berkembang dan dapat

menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan yang

dinamis atau selalu berubah. Dinamika juga berarti adanya

interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan

kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena

selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus

menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok

tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang

bersangkutan dapat berubah (Koentjaraningrat, 1981: 227).

Menurut Munir (2001:16), dinamika adalah suatu sistem

ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi

antara unsur-unsur tersebut. Jika salah satu unsur sistem

mengalami perubahan, maka akan membawa perubahan pula

pada unsur-unsur lainnya. Jadi dinamika merupakan sesuatu

hal yang selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah

menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori dinamika

yang dikemukakan oleh Munir (2001:16), untuk dianalisis

dalam pembahasan mengenai dinamika pemberdayaan dalam

pengelolaan limbah, dimana perubahan pola kebijakan yang

terjadi di Desa Daleman diawali dengan pergantian struktur

pemerintahan desa terlebih dahulu sebagai unsur sistem.

 

Page 50: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

32

1. Dinamika Masyarakat

Manusia selalu memiliki rasa untuk hidup

berkelompok akibat dari keadaan lingkungan yang selalu

berubah atau dinamis. Perubahan-perubahan tersebut

memaksa manusia memakai akal, kreativitas, perasaan serta

daya tahannya untuk menghadapinya seperti dalam kondisi

suhu udara dingin membutuhkan jaket yang dibuat di

tukang jahit, dalam kondisi lapar seseorang pergi ke warung

untuk mencari makan, dalam kondisi sakit seseorang

berobat ke rumah sakit untuk kesembuhannya, untuk

mencari ikan di tengah laut seorang manusia membutuhkan

kapal dan lain sebagainya.

Para ilmuwan di bidang sosial sepakat bahwa

kehidupan manusia tidak statis tetapi akan selau berubah

(dinamis), kondisi inilah yang disebut sebagai perubahan

sosial. Menurut More dalam Narwoko (2007: 362)

perubahan sosial diartikan sebagai suatu perubahan penting

dalam struktur sosial, pola-pola perilaku dan sistem

interaksi sosial, termasuk di dalamnya perubahan nilai,

norma, dan fenomena kultural. Sebuah perubahan akan

selalu hadir dalam perjalanan hidup manusia yang menjadi

dinamika kehidupannya. Hanya yang menjadi perbedaan

adalah perubahan tersebut terjadi secara cepat atau lambat,

bahkan seseorang atau sekelompok orang sekalipun yang

hidup di daerah terpencil pasti akan mengalami dinamika

kehidupan.

 

Page 51: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

33

Menurut Salam (2010: 258) Dinamika atau perubahan

masyarakat dapat terjadi karena beberapa faktor, antara

lain:

a. Penyebaraan informasi, meliputi pengaruh dan

mekanisme media dalam menyampaikan pesan-

pesan ataupun gagasan (pemikiran)

b. Modal, antara lain sumber daya manusia ataupun

modal finansial

c. Teknologi, suatu unsur dan sekaligus faktor yang

cepat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan

d. Ideologi atau agama, keyakinan agama atau ideologi

tertentu berpengaruh terhadap porses perubahan

sosial

e. Birokrasi, terutama berkaitan dengan berbagai

kebijakan pemerintahan tertentu dalam membangun

kekuasaannya

f. Agen atau aktor, hal ini secara umum termasuk

dalam modal sumber daya manusia, tetapi secara

spesifik yang dimaksudkan adalah inisiatif-inisiatif

individual dalam “mencari” kehidupan yang lebih

baik.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa dinamika masyarakat adalah suatu

prosesi interaksi, problem, tantangan yang terjadi pada

kehidupan sosial suatu masyarakat akan tetapi dalam

problem dan tantangan tersebut akan bersifat dinamis

 

Page 52: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

34

artinya setiap saat kondisi masyarakat yang bersangkutan

dapat berubah.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori

dinamika masyarakat yang dikemukakan oleh More dalam

Narwoko (2007: 362), untuk dianalisis dalam pembahasan

mengenai dinamika pemberdayaan dalam pengelolaan

limbah. Lebih lanjut penulis juga menggunakan teori faktor

perubahan masyarakat yang disampaikan oleh Salam (2010:

258), untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai

dinamika masyarakat dan bantuan lembaga.

2. Dinamika Sosial

Dinamika sosial terjadi sebagai akibat adanya interaksi

antara manusia dan antar kelompok, sehingga antara

mereka terjadi proses saling memengaruhi yang

menyebabkan terjadinya dinamika. Dinamika sosial yang

terjadi pada masyarakat dapat berupa perubahan-perubahan

nilai-nilai sosial, norma-norma yang berlaku dimasyarakat,

pola-pola prilaku individu, dan organisasi,susunan lembaga

kemasyarakatan, lapisan-lapisan maupun kelas-kelas dalam

masyarakat,kekuasaan dan wewenang. Dengan kata lain

perubahan sosial meliputi perubahan-perubahan organisasi

sosial, status, lembaga, dan struktur sosial masyarakat

(Sztompka, , Alimandan, 2004: 3).

Suryoto Bakir dkk (2006: 140) mendefenisikan bahwa

dinamika sosial merupakan gerak masyarakat secara terus

menerus yang menimbulkan perubahan dalam tata

masyarakat yang bersangkutan.

 

Page 53: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

35

Menurut Piotr Sztompka dalam bukunya “sosiologi

perubahan sosial” yang dialih bahasakan oleh Alimandan

(2004: 3), teori hubungan sosiokultural yang berubah-ubah

konsep dasar dinamika sosial dikenal terlebih dahulu untuk

menjaga validitasnya dengan makna yang agak berubah.

a. Perubahan sosial akan berbeda artinya antara suatu

masyarakat tertentu dalam jangka waktu yang

berbeda

b. Proses sosial merupakan rentetan kejadian atau

peristiwa sosial

c. Perkembangan sosial, kristalisasi sosial, dan

artikulasi kehidupan sosial

d. Kemajuan sosial atau perkembangan sosial

dipandang dari sesuatu yang menguntungkan.

Mengutip dari buku “dasar-dasar antropologi” dalam

Koentjaraningrat (1981: 230), beberapa teori yang

menjelaskan penyebab terjadinya dinamika atau perubahan

sosial antara lain sebagai berikut :

a. Teori Evolusi (evolutionary theory)

Teori ini berpijak pada teori Darwin dan

dipengaruhi oleh pemikiran Herbert Spencer. Tokoh

yang berpengaruh pada teori ini adalah Emile

Dhurkein dan Ferdinand Tonnies. Dhurkein

berpendapat bahwa perubahan karena evolusi

mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat,

terutama yang berhubungan dengan kerja.

Sedangkan Tonnies memandang bahwa masyarakat

 

Page 54: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

36

berubah dari masyarakat yang sederhana yang

mempunyai hubungan yang terspesialisasi dan

impersonali. Artinya dengan adanya perubahan

sosial membuat masyarakat menjadi lebih individual

dan sifat kemasyarakatannya semakin berkurang.

b. Teori Konflik

Menurut teori ini konflik berasal pertentangan

kelas antara kelompok tertindas dan kelompok

penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan

sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran karl

marx yang menyebutkan bahwa konflik sosial

merupakan sumber yang paling penting dan

pengaruh dalam semua perubahan sosial.

c. Teori Fungsionalis

Teori ini berusaha melacak penyebab perubahan

sosial sampai ketidakpuasan masyarakat akan

kondisi sosialnya yang secara pribadi

mempengaruhi mereka. Teori ini berhasil

menjelaskan perubahan sosial yang tingkatnya

moderat (berkecenderungan kearah dimensi yang

mempertimbangkan pandangan dari pihak lain atau

mengambil jalan tengah).

d. Teori Siklis

Teori ini mempunyai sudut pandang yang

menarik dalam melihat perubahan sosial. Teori ini

beranggapan bahwa perubahan sosial tidak dapat

dikendalikann sepenuhnya oleh siapapun bahkan

 

Page 55: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

37

orang-orang ahli sekalipun. Dalam masyarakat

terdapat siklus yang harus diikutinya. Menurut teori

ini kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban

tidak dapat dielakkan dan tidak selamanya

perubahan sosial membawa kebaikkan.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan,

maka bisa disimpukan bahwa dinamika sosial juga dapat

diartikan sebagai proses perubahan sosial. Pada penelitian

ini penulis menggunakan teori yang disampaikan oleh

Suryoto Bakir dkk (2006: 140), untuk dianalisis dalam

pembahasan dinamika sosial pada realitas limbah.

3. Dinamika Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan, karena manusia adalah pendukung

keberadaan suatu kebudayaan. Kebudayaan pada suatu

masyarakat harus senantiasa memiliki fungsi yang dapat

menunjang pemenuhan kebutuhan bagi para anggota

pendukung kebudayaan. Kebudayaan harus dapat menjamin

kelestarian kehidupan biologis, memelihara ketertiban, serta

memberikan motivasi kepada para pendukungnya agar

dapat terus bertahan hidup dan melakukan kegiatan-

kegiatan untuk kelangsungan hidup.

Dalam jangka waktu tertentu, semua kebudayaan

mengalami perubahan. Leslie White mengemukakan bahwa

kebudayaan merupakan fenomena yang selalu berubah

sesuai dengan lingkungan alam sekitarnya dan keperluan

suatu komunitas pendukungnya. Sependapat dengan itu

 

Page 56: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

38

Haviland menyebut bahwa salah satu penyebab mengapa

kebudayaan berubah adalah lingkungan yang dapat

menuntut kebudayaan yang bersifat adaptif. Dalam konteks

ini perubahan lingkungan yang dimaksud bisa menyangkut

lingkungan alam maupun sosial.

Berkaitan dengan perubahan kebudayaan, Kingsley

Davis berpendapat bahwa perubahan-perubahan sosial

dalam masyarakat merupakan bagian dari perubahan

kebudayaan (Poerwanto, 2000: 142). Perubahan-peribahan

dalam kebudayaan mencakup seluruh bagian kebudayaan,

termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat,

bahkan dalam bentuk dan aturan-aturan organisasi sosial.

Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas, sudah

tentu ada unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat

dipisahkan dari masyarakat. Namun demikian setiap

perubahan kebudayaan tidak perlu harus mempengaruhi

sistem sosial masyarakat yang sudah ada sebelumnya.

Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih

menekankan pada ide-ide yang mencakup perubahan dalam

hal norma-norma dan aturan-aturan yang dijadikan sebagai

landasan berperilaku dalam masyarakat. Sedangkan

perubahan sosial lebih menunjuk pada perubahan terhadap

struktur dan pola-pola hubungan sosial, yang antara lain

mencakup sistem status, politik dan kekuasaan, persebaran

penduduk, dan hubungan-hubungan dalam keluarga.

Melihat unit analisis perubahan masing-masing perubahan

tersebut, maka dapat dimengerti mengapa perubahan

 

Page 57: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

39

kebudayaan memerlukan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan perubahan sosial.

Dinamika kebudayaan identik dengan perubahan

unsur- unsur kebudayaan universal, yang apabila ditinjau

dalam kenyataan kehidupan suatu masyarakat, tidak semua

unsur mengalami perkembangan yang sama. Ada unsur

kebudayaan yang mengalami perubahan secara cepat, ada

pula yang lambat, bahkan sulit berubah. Menurut

Antropolog Inggris Edward Burnett Tylor dalam Horton &

Hunt yang dialih bahasakan oleh Aminudin (1987: 58)

mengartikan kebudayaan sebagai suatu kompleks

keseluruhan yang meliputi pengetahuan, keyakinan,

kesenian, hukum, moral, adat, semua kemampuan dan

kebiasaan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota

masyarakat; maka tingkat perubahan unsur tersebut menjadi

sangat variatif antara satu masyarakat dengan masyarakat

yang lain.

Untuk memudahkan pengertian mengenai tingkat

kesulitan perubahan unsur-unsur kebudayaan,

Koentjaraningrat (2003: 81) menguraikan 7 (tujuh) unsur

kebudayaan universal yang diasumsikan memiliki tingkat

perubahan dari yang paling mudah sampai yang paling sulit

yaitu: 1) Sistem peralatan hidup dan teknologi; 2) Sistem

mata pencaharian hidup; 3) Organisasi sosial; 4) Kesenian;

5) Sistem pengetahuan; 6) Bahasa; 7) Sistem religi.

Perubahan kebudayaan sebagai suatu kenyataan,

didasari oleh seperangkat teori yang menjelaskan analisis

 

Page 58: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

40

kausal antara konsep-konsep yang relevan. Teori-teori yang

menguraikan proses perubahan sosial dan budaya antara

lain (Pelly & Menanti, 1994 : 200 – 201) :

a. Teori Sosio Historis Siklus dalam asumsi dasarnya

mengemukakan bahwa peradaban manusia

berkembang menurut suatu lingkaran atau siklus.

Tokoh-tokoh teori ini adalah Ibnu Chaldun, Arnold

Toynbee, dan Sorokin.

b. Teori Sosio Historis Perkembangan atau Linear

lebih optimis dibanding penganut teori Sosio

Historis Siklus. Hal ini didasarkan pada

kepercayaan mereka terhadap kesempurnaan

kemampuan manusia; proses perkembangan

peradaban manusia diasumsikan menuruti garis

lurus, makin berkembang makin baik.

c. Teori Psikologi Sosial banyak memberikan

sumbangan dalam perkembangan teori perubahan

sosial terutama teori-teori tentang : (a) kepribadian

kreatif, (b) kepribadian prestasi, dan (c) individu

modern. Asumsi dasar dari teori-teori Psikologi

Sosial yaitu individu-individu dengan kegiatan dan

kreativitasnya akan dapat menggerakkan perubahan

sosial.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan,

maka disimpukan bahwa dinamika kebudayaan dapat

terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan lingkungan

maupun adanya mekanisme akibat munculnya penemuan-

 

Page 59: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

41

penemuan baru atau invensi, difusi, hilangnya unsur

kebudayaan, dan akulturasi.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Leslie White dalam Poerwanto (2000:

142), untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai

dinamika kebudayaan dalam penanganan limbah.

4. Dinamika Kelompok

Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara

langsung mempengaruhi warga yang lain secara timbal

balik. Jadi dinamika berarti adanya interaksi dan

interpendensi antara anggota kelompok yang satu dengan

anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara

anggota dengan kelompok secara keseluruhan (Santosa,

2009: 5).

Menurut Eysenck yang dikutip oleh Carolina dan

Jusman (1993: 41) dalam Huraerah (2010: 33), Dinamika

kelompok adalah berkaitan dengan konteks sosial budaya

suatu masyarakat yang berfungsi untuk membantu individu

dan kelompok, sehingga memungkinkan mereka secara

bersama-sama memiliki pola-pola merasakan, menilai,

berpikir dan bertindak. Sedangkan menurut Johnson (2012:

20) mendefinikan dinamika kelompok sebagai suatu

lingkup pengetahuan sosial yang berkonsentrasi pada

pengetahuan tentang hakikat kehidupan kelompok.

Pengertian dinamika ini lebih menekankan pada

gerakan yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri,

artinya sumber gerakkannya berasal dari dalam kelompok

 

Page 60: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

42

itu sendiri, bukan dari luar kelompok. Dalam kajian

Psikologi fokus kajian tentang dinamika kelompok ini lebih

ditekankan kepada aspek psikologis dan tingkah laku

individu dalam kelompok itu sendiri.

Kelompok memiliki aspek sosial dan karakteristik

psikologis yang melihat dirinya sebagai satu bagian dari

kumpulan individu. Dalam kelompok, diantara anggota

saling berinteraksi atau berkomunikasi antara satu sama lain

dan anggota kelompok juga saling mempengaruhi satu

sama lain melalui interaksi sosial.

Winardi (2007: 263), menjelaskan bahwa kelompok

adalah Sekumpulan orang-orang yang saling berinteraksi

satu sama lain secara teratur selama jangka waktu tertentu,

dan mereka beranggapan bahwa mereka saling

bergantungan satu sama lain sehubungan dengan upaya

mencapai sebuah tujuan umum.

Mc.David dan Harari dalam Johnson (2012: 9),

menjelaskan bahwa kelompok adalah suatu sistem yang

tersusun dari dua orang atau lebih yang berhubungan

sehingga sistem dapat menjalankan fungsinya, mempunyai

serangkaian hubungan peran di antara anggotanya dan

mempunyai serangkaian norma-norma yang mengatur

fungsi kelompok dan tiap-tiap anggotanya.

Dari pengertian dinamika dan kelompok di atas penulis

berpandangan bahwa dinamika kelompok merupakan

sebuah gambaran terkait stimulus yang terjadi antara

individu yang satu dengan individu yang lain maupun

 

Page 61: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

43

individu dengan kelompok yang saling bergantungan dan

masing-masing memiliki kemampuan untuk berbuat.

Kelompok sosial bukan merupakan kelompok statis.

Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan dan

perubahan. Beberapa kelompok sosial sifatnya lebih stabil

daripada kelompok-kelompok sosial lainnya, atau dengan

lain perkataan, strukturnya tidak mengalami perubahan-

perubahan yang mencolok. Ada pula kelompok-kelompok

sosial mengalami perubahan secara cepat, walaupun tidak

ada pengaruh-pengaruh dari luar. Akan tetapi pada

umumnya, kelompok sosial mengalami perubahan sebagai

akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola di

dalam kelompok tersebut, karena pengaruh dari luar

(Soekanto, 2005: 163).

Lebih lanjut secara ringkas dapat disebutkan bahwa

persoalan dinamika kelompok adalah semua gejala

kejiwaan yang disebabkan oleh kehidupan bersama dalam

kelompok yang face to face. Ruth Benefit dalam Santosa

(2009: 7), menjelaskan bahwa persoalan yang ada dalam

dinamika kelompok dapat di uraikan sebagai berikut:

a. Kohesi/persatuan; dalam persoalan kohesi akan

terlihat tingkah laku anggota dalam kelompok,

seperti proses pengelompokan, intensitas anggota,

arah pilihan, nilai kelompok, dan lain sebagainya.

b. Motif/dorongan; persoalan motif ini berkisar pada

interes anggota terhadap kehidupan kelompok,

seperti kesatuan berkelompok, tujuan bersama,

 

Page 62: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

44

orientasi diri terhadap kelompok, dan lain

sebagainya.

c. Struktur; persoalan ini terlihat pada bentuk

pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan

kedudukan antar anggota, pembagian tugas, dan lain

sebagainya.

d. Pimpinan; persoalan pimpinan tidak kalah

pentingnya pada kehidupan kelompok, hal ini

terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, yugas

pimpinan, sistem kepemimpinan, dan lain

sebagainya.

e. Perkembangan Kelompok; persoalan perkembangan

kelompok dapat pula menentukan kehidupan

kelompok selanjutnya, dan ini terlihat pada

perubahan dalam kelompok senangnya anggota

tetap berada dalam kelompok, perpecahan

kelompok, dan lain sebagainya.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan

di atas, maka dapat disimpukan bahwa dinamika kelompok

adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih

individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas

antara anggota satu dengan yang lain serta berlangsung

dalam situasi yang dialami.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

disampaikan oleh Eysenck yang dikutip oleh Carolina dan

Jusman (1993: 41) dalam Huraerah (2010: 33), untuk

dianalisis dalam pembahasan mengenai dinamika kelompok

 

Page 63: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

45

sebagai faktor pendukung dalam pemberdayaan masyarakat

melalui pengelolaan limbah.

5. Dinamika Konflik

Menurut Rubenstein (seperti dikutip Marsana Windhu,

1992: 111-117), akar masalah konflik bisa dikatakan

sebagai sebab yang paling mendasar dari munculnya

hubungan-hubungan konflik dan dinamika yang dikarakteri

oleh berbagai bentuk strategi konflik. Perspektif struktural

dalam sosiologi konflik memiliki pandangan bahwa akar

masalah konflik selalu berkaitan dengan kekuasaan (power)

dan angka kepentingan di dalamnya. Kekuasaan secara

sosiologis dimanifestasikan pada bentuk wewenang legal

formal, dan modal-modal ekonomi dan budaya. Walaupun

demikian dalam konteks konflik industrial, kekuasaan lebih

didefiniskan oleh wewenang legal formal negara dan modal

ekonomi pasar. Kekuasaan legal formal negara yang

mampu menciptakan regulasi bekerjasama dengan

kekuasaan ekonomi pasar yang bisa menentukan

keberhasilan ekonomi suatu negara.

Pada pengertian struktural ini, bisa dilihat bagaimana

dua kekuasaan tersebut melakukan perselingkuhan untuk

kepentingan dan tujuan masing-masing pemegang

kekuasaan. Dalam konteks hubungan industri, kekuasaan

yang hanya menguntungkan diri sendiri dan mengabaikan

fakta hubungan-hubungan kerja memiliki kecenderungan

menciptakan kekerasan. Johan Galtung membagi dua

konsep kekerasan, yaitu kekerasan struktural dan langsung.

 

Page 64: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

46

Kekerasan langsung seringkali didasarkan atas penggunaan

kekuasaan sumber (resource power), dan kekerasan

struktural yang didasarkan pada penggunaan kekuasan

struktural. Kekuasaan sumber dibedakan menjadi

kekuasaan punitif yang bersifat menghancurkan, kemudian

kekuasaan ideologis dan kekuasaan renumeratif. Baik

kekuasaan sumber dan kekuasan struktural saling berkaitan,

saling memperkuat. Galtung mengungkapkan kekerasan

struktural dan personal dapat menghalangi untuk memenuhi

kebutuhan dasar. Kebutuhan-kebutuhan dasar ini adalah

kelestarian atau keberlangsungan hidup, kesejahteraan,

kebebasan, dan identitas. Jika empat kebutuhan dasar ini

mengalami tekanan atau kekerasan dari kekuasaan personal

dan struktural, maka konflik kekerasan akan muncul ke

permukaan sosial.

Merujuk pada teori spiral kekerasan oleh Dom Helder

Camara (2005: 102), pada saat negara dan pasar

menggunakan kekuasaan mereka untuk menciptakan

kekerasan dalam bentuk pemberian upah yang kecil dan

tiadanya jaminan keselamatan kerja pada para buruh, yang

terjadi adalah proses respon dalam bentuk kekerasan juga.

Akibatnya pola hubungan konflik adalah conflict spiral,

yaitu suatu kondisi yang membuat para pihak selalu

berkonflik dan saling melakukan aksi balasan.

Konflik dalam masyarakat terjadi karena adanya

perbedaan kepentingan dan sumber daya. Perbedaan

kepentingan antara masyarakat dan pemerintah dalam

 

Page 65: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

47

pembangunan kerap menimbulkan pertentangan yang

bersifat terbuka. Kecemburuan sosial antara si miskin dan si

kaya, serta kehadiran penguasa yang dianggap berat sebelah

menimbulkan konflik yang lebih luas. Sumbangan

pemerintah dalam menciptakan konflik, dapat berawal dari

kebijakan dan tindak- tanduk pemerintah yang alih-alih pro

rakyat dan berkeadilan, malah disinyalir menguntungkan

segelintir manusia yang belum tentu juga bagian dari warga

negara Indonesia yang baik. Pelanggar aturan mendapat

perlindungan yang jelas, sementara warga negaranya yang

taat aturan malah terombang-ambing dalam ketidak pastian

jaminan hukum (Soekanto, 2004: 145).

Akar dari timbulnya konflik yaitu adanya hubungan

sosial, ekonomi, politik yang akarnya adalah perebutan atas

sumber-sumber kepemilikan status sosial dan kekuasaan

yang jumlah ketersediaanya sangat terbatas dengan

pembagian yang tidak merata di masyarakat (Setiadi dan

Kolip, 2011: 361). Fungsi konflik yang positif paling jelas

terjadi pada dinamika kelompok dalam (in-group) melawan

hubungan kelompok luar (out-group). Menurut Coser

(dalam Johnson, 1994: 196-197) kekuatan solidaritas

internal dan integrasi kelompok-dalam akan bertambah

karena adanya permusuhan atau konflik dengan kelompok-

luar bertambah besar. Sebaliknya, apabila kelompok itu

tidak terancam konflik dengan kelompok luar yang

bermusuhan, tekanan yang kuat pada kekompak,

konformitas, dan komitmen terhadap kelompok itu

 

Page 66: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

48

mungkin berkurang. Faktor yang menyebabkan terjadinya

konflik-konflik, diantaranya yaitu:

a. Perbedaan pendirian dan keyakinan orang

perorangan telah menyebabkan konflik antar

individu. Dalam konflik-konflik seperti ini

terjadilah bentrokan-bentrokan pendirian, dan

masing-masing pihak pun berusaha membinasakan

lawannya. Membinasakan disini tidak selalu

diartikan sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisa pula

diartikan dalam bentuk pemusnahan simbolik atau

melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak

disetujui. Dalam realitas sosial tidak ada satu pun

individu yang memiliki karakter yang sama

sehingga perbedaan pendapat, tujuan, keinginan

tersebutlah yang mempengaruhi timbulnya konflik

sosial (Narwoko, 2004: 68).

b. Perbedaan kebudayaan. Perbedaan kebudayaan

tidak hanya akan menimbulkan konflik antar

individu, akan tetapi bisa juga antar kelompok.

Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan

menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola

prilaku yang berbeda pula dikalangan khalayak

kelompok yang luas (Narwoko, 2004: 68).

c. Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan

kepentingan masing-masing yang berbeda-beda,

kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik

 

Page 67: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

49

untuk memperebutkan kesempatan dan sarana

(Soekanto, 2005: 70).

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan

di atas, maka dapat disimpukan bahwa dinamika konflik

menghasilkan dua faktor, yaitu berfungsi sebagai faktor

positif yang berdampak membangun (konstruktif) dan

faktor negatif yang merusak (destruktif) untuk kedamaian.

Konflik sosial konstruktif secara positif adalah sebagai

pendorong berkembangnya modal kedamaian sosial

sehingga meningkatkan solidaritas antar kelompok.

Sedangkan konflik sosial destruktif adalah juga dapat

menjaga keutuhan kelompok dan integrasi sosial

masyarakat dan skala yang lebih luas, namun jika melampui

batas toleransi dan kapasitas pihak-pihak yang terlibat

dengan tidak dicarikan solusi yang cepat maka hal tersebut

dapat menyebabkan disintegrasi sosial.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

disampaikan oleh Soekanto (2005: 70), untuk dianalisis

dalam pembahasan mengenai dinamika konflik sebagai

faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat

melalui pengelolaan limbah.

6. Dinamika Psikologis

Menurut Walgito (2010: 15) psikologis adalah ilmu

tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu. Perilaku

atau aktivitas-aktivitas tersebut dalam pengertian luas yaitu

perilaku yang tampak atau perilaku yang tidak tampak,

demikian juga dengan aktivitas-aktivitas tersebut di

 

Page 68: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

50

samping aktivitas motorik juga termasuk aktivitas

emosional. Lebih lanjut Walgito menjelasakan bahwa

dinamika psikologis merupakan suatu tenaga kekuatan yang

terjadi pada diri manusia yang mempengaruhi mental atau

psikisnya untuk mengalami perkembangan dan perubahan

dalam tingkah lakunya sehari-hari baik itu dalam pikiranya,

perasaannya maupun perbuatannya (Walgito, 2010: 26).

Dinamika psikologis dijelaskan oleh beberapa ahli

sebagai keterkaitan antara berbagai aspek psikologis dalam

menjelaskan suatu fenomena atau konteks tertentu. Chaplin

mengatakan bahwa dinamika psikologis merupakan sebuah

sistem psikologi yang menekankan penelitian terhadap

hubungan sebab akibat dalam motif dan dorongan hingga

munculnya sebuah perilaku (Chaplin, ,Kartini Kartono,

2006: 78). Selanjutnya Widiasari (Tesis, 2009: UGM)

mengatakan bahwa dinamika psikologis merupakan aspek

motivasi dan dorongan yang bersumber dari dalam maupun

luar individu, yang mempengaruhi mental serta membantu

individu menyesuaikan diri dengan keadaan dan perubahan.

Saptoto (Jurnal Psikologi Indonesia, 2009: 131-137)

mendefenisikan dinamika psikologis sebagai keterkaitan

antara berbagai aspek psikologis yang ada dalam diri

seseorang dengan faktor-faktor dari luar yang

mempengaruhinya. Fathurrochman dan Djalaludin Ancok

(Jurnam Psikologi UGM, 2001: 21-60) menggunakan

istilah dinamika psikologis untuk menjelaskan secara lebih

lanjut hubungan prosedur objektif dengan penilaian

 

Page 69: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

51

keadilan. Sedangkan menurut Halloway, dkk istilah

dinamika psikologis digunakan untuk menerangkan

keterkaitan berbagai aspek psikologis yang ada dalam diri

responden dalam hubungannya dengan kondisi masyarakat.

Menurut Walgito (2010: 127-128) ada beberapa

komponen pada diri manusia yang mempengaruhi dan

membentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

berkaitan dengan dinamika psikologis, diantaranya sebagai

berikut:

a. Komponen kognitif (perseptual), merupakan

komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, dan keyakinan, yang mana berhubungan

dengan seseorang mempersepsi terhadap objek

perilaku atau kejadian yang sedang dialami.

b. Komponen afektif (emosional), komponen ini

berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang

terhadap objek perilaku.

c. Komponen konatif (perilaku), yaitu komponen yang

berhubungan dengan kecenderungan bertindak

terhadap objek. Komponen ini menunjukkan besar

kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku

dan komponen ini juga menunjukkan bagaimana

perilaku manusia terhadap lingkungan sekitar.

Saat intensionalitas atau proses kehidupan psikis atau

psikologis manusia selalu terdapat tiga aspek di atas. Ketiga

aspek di atas selalu berlangsung bersama-sama atau

beruntutan. Ketiga fungsi kognisi, emosi dan konasi itu bisa

 

Page 70: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

52

berlangsung lancar dan harmonis. Namun, tidak jarang

disertai banyak konflik seperti konflik diantara pikiran,

perasaan dan kemauan yang saling berbenturan atau

berlawanan (Kartono, 1996: 5).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa

manusia berperilaku selalu mengalami ketiga aspek

psikologis yaitu emosi, kognitif dan sosial. Sebab pijakan

kepribadian manusia berdasarkan pada yang telah

dipikirkan, dirasakan dan diperbuat oleh manusia.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Widiasari (Tesis, 2009: UGM), untuk

dianalisis dalam pembahasan mengenai ragam potensi

optimalisasi pengelolaan limbah. Lebih lanjut peneliti juga

menggunakan teori yang disampaikan oleh Walgito (2010:

26), untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai

dinamika psikologi terhadap potensi desa.

B. Pengertian Pemberdayaan

Dalam konsep pemberdayaan menurut Prijono dan

Pranarka (1996: 55), manusia adalah subyek dari dirinya

sendiri. Proses kepada masyarakat agar menjadi berdaya,

mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai

kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan

hidupnya. Selanjutnya mengenai konsep, prinsip dan proses

dari pemberdayaan masyarakat akan diulas, sebagai berikut:

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan

kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat,

 

Page 71: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

53

sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan

martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan

mengembangkan diri secara mandiri baik dibidang

ekonomi, sosial, agama, dan budaya. Pemberdayaan

masyarakat terutama di pedesaan tidak cukup hanya dengan

upaya meningkatkan produktivitas, memberikan

kesempatan usaha yang sama atau modal saja, tetapi harus

diikuti pula dengan perubahan struktur sosial ekonomi

masyarakat, mendukung berkembangnya potensi

masyarakat melalui peningkatan peran, produktivitas dan

efisiensi (Widjaja, 2003: 169).

Konsep pemberdayaan masyarakat dalam Kartasasmita

(1997: 45), menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat

adalah sebuah konsep pebangunan ekonomi yang

merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan

paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people-

centered, participatory, empowering and sustainable”.

Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi

kebutuhan dasar (basic need) atau meyediakan mekanisme

untuk mencegah proses kemiskinan lebih lanjut (safety net),

yang pemikiranya belakangan ini banyak dikembangkan

sebagai upaya mencari alternatif terhadap konsep-konsep

pertumbuhan di masa lalu.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diuraikan

di atas, maka dapat disimpukan bahwa pada hakekatnya

pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses dan upaya

untuk memperoleh atau memberikan daya, kekuatan, atau

 

Page 72: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

54

kemampuan kepada individu masyarakat lemah agar dapat

mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan dan

potensi serta masalah yang dihadapi dan sekaligus memilih

alternatif pemecahnya dengan mengoptimalkan sumber

daya dan potensi yang dimiliki secara mandiri.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

disampaikan oleh Widjaja (2003: 169), untuk dianalisis

dalam pembahasan mengenai pemberdayaan bagi UMKM.

Lebih lanjut peneliti juga menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Kartasasmita (1997: 45), untuk dianalisis

dalam pembahasan mengenai pemberdayaan masyarakat di

Desa Daleman.

2. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Prinsip utama dalam mengembangkan konsep

pemberdayaan masyarakat menurut Drijver dan Sajise

(dalam Sutrisno, 2003: 17) ada lima macam, yaitu:

a. Pendekatan dari bawah (buttom up approach): pada

kondisi ini pengelolaan dan para stakeholder setuju

pada tujuan yang ingin dicapai untuk kemudian

mengembangkan gagasan dan beberapa kegiatan

setahap demi setahap untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan sebelumnya.

b. Partisipasi (participation): dimana setiap aktor yang

terlibat memiliki kekuasaan dalam setiap fase

perencanaan dan pengelolaan.

c. Konsep keberlanjutan: merupakan pengembangan

kemitraan dengan seluruh lapisan masyarakat

 

Page 73: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

55

sehingga program pembangunan berkelanjutan

dapat diterima secara sosial dan ekonomi.

d. Keterpaduan: yaitu kebijakan dan strategi pada

tingkat lokal, regional dan nasional.

e. Keuntungan sosial dan ekonomi: merupakan bagian

dari program pengelolaan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori prinsip

utama dalam mengembangkan konsep pemberdayaan

masyarakat yang disampaikan oleh Drijver dan Sajise

dalam Sutrisno (2003: 17), untuk dianalisis dalam

pembahasan mengenai pengembangan aset milik desa.

3. Proses Pemberdayaan Masyarakat

Proses pemberdayaan masyarakat mengandung dua

kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang

menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan

sebagai kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada

masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan

pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan

primer dari makna pemberdayaan. Kedua, proses

pemberdayaan yang menekankan pada proses

menstimulasi, mendorong atu memotivasi individu agar

mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk

menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui

proses dialog (Pranarka, 1996: 45).

Proses pemberdayaan warga masyarakat diharapkan

dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya

berkekuatan dan berkemampuan. Kaitannya dengan

 

Page 74: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

56

indikator masyarakat berdaya. Sumardjo (1999: 16),

menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu:

a. Mampu memahami diri dan potensinya, mampu

merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan

ke depan

b. Mampu mengarahkan dirinya sendiri

c. Memiliki kekuatan untuk berunding

d. Memiliki bargaining power yang memadai dalam

melakukan kerjasama yang saling menguntungkan

e. Bertanggung jawab atas tindakannya

Kartasasmita (1997: 23) menatakan bahwa proses

pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu:

a. Menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang

(enabling). Titik tolaknya adalah bahwa setiap

manusia memiliki potensi yang dapat

dikembangkan. Artinya tidak ada sumber daya

manusia atau masyarakat tanpa daya. Dalam

konteks ini, pemberdayaan adalah membangun

daya, kekuatan atau kemampuan, dengan

mendorong (encourage) dan membangkitkan

kesadaran (awareness) akan potensi yang dimiliki

serta berupaya mengembangkannya.

b. Memperkuat potensi daya yang dimiliki oleh

masyarakat (empo-wering), sehingga diperlukan

langkah yang lebih positif, selain dari iklim atau

suasana.

 

Page 75: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

57

c. Memberdayakan juga mengandung arti melindungi.

Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang

lemah menjadi makin lemah, karena kekurang

berdayaannya dalam menghadapi yang kuat.

Tjokrowinoto (2001: 32) menyatakan bahwa meskipun

proses pemberdayaan suatu masyarakat merupakan suatu

proses pemberdayaan, namun dalam implementasinya tidak

semua yang direncanakan dapat berjalan dengan mulus

dalam pelaksanaanya. Tak jarang ada kelompok-kelompok

dalam komunitas yang melakukan penolakan terhadap

pembaharuan ataupun inovasi yang muncul. Lebih lanjut

Tjokrowinoto (2001: 34) menyatakan beberapa kendala

(hambatan) dalam pembangunan masyarakat, baik yang

berasal dari kepribadian individu maupun berasal dari

sistem sosial:

a. Berasal dari Kepribadian Individu; kesetabilan

(Homeostatis), kebiasaan (Habit), seleksi ingatan

dan persepsi (Selective Perception and Retention),

ketergantungan (Depedence), super-ego, yang

terlalu kuat, cenderung membuat seseorang tidak

mau menerima pembaharuan, dan rasa tak percaya

diri (self-Distrust).

b. Berasal dari sistem sosial; kesepakatan terhadap

norma tertentu (Comformity to Norms), yang

“mengikat” sebagian anggta masyarakat pada suatu

komunitas tertentu, kesatuan, dan kepaduan sistem

dan budaya (Systemic and Cultural Coherence),

 

Page 76: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

58

kelompok kepentingan (vested Interest), hal yang

bersifat sakral (The Sacrosanct), dan penolakan

terhadap orang luar (Rejection of Outsiders).

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Tjokrowinoto (2001: 32), untuk

dianalisis dalam pembahasan mengenai dinamika

psikologis terhadap potensi desa. Lebih lanjut peneliti

menggunakan teori yang disampaikan oleh Sumardjo

(1999: 16), untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai

pemberdayaan masyarakat di Desa Daleman.

C. Pengertian ABCD

Berdasarkan penelitian luas terhadap karakteristik inisiatif

komunitas yang sukses di Amerika, John McKnight dan Jody

Kretzmann menemukan suatu pendekatan untuk memajukan

kesejahteraan komunitas, yaitu Pengembangan Komunitas

Berbasis Aset atau Asset Based Community Development yang

disingkat ABCD. Asset Based Community Development

(ABCD) merupakan model pendekatan dalam pengembangan

masyarakat. Pendekatan ini menekankan pada inventarisasi

aset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang

mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat (Dereu,

2013: 96).

John McKnight dan Jody Kretzmann menggambarkan

membangun komunitas dari dalam keluar sebagai jalan untuk

menemukan dan mendaftar aset komunitas dalam beberapa

kategori tertentu (misalnya aset pribadi, aset asosiasi atau

institusi), warga komunitas belajar melihat kenyataan mereka

 

Page 77: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

59

sebagai gelas yang setengah penuh. Sebelumnya, mereka

melihat kebutuhan dan masalah, sekarang mereka lebih banyak

melihat sumber daya dan kesempatan (Dereu, 2013: 96).

Dalam Dereu (2013: 97), metode Asset Based Community

Development (ABCD) memiliki lima langkah kunci untuk

melakukan proses riset pendampingan diantaranya:

1. Discover (Menemukan), yaitu proses menemukan kembali

kesuksesan yang dilakukan melalui proses percakapan

atau wawancara dan harus menjadi penemuan personal

tentang apa yang menjadi kontribusi individu yang

memberi hidup pada sebuah kegiatan atau usaha. Pada

tahap discovery, tanggung jawab untuk perubahan

diserahkan kepada para individu yang berkepentingan

dengan perubahan tersebut, yaitu entitas lokal.

2. Dream (Impian), dengan cara kreatif dan secara kolektif

melihat masa depan yang mungkin terwujud, apa yang

sangat dihargai dikaitkan dengan apa yang paling

diinginkan. Pada tahap ini, setiap orang mengeksplorasi

harapan dan impian mereka baik untuk diri mereka sendiri

maupun untuk organisasi. Sebuah mimpi atau visi

bersama terhadap masa depan yang bisa terdiri dari

gambar, tindakan, kata-kata, lagu, dan foto.

3. Design (Merancang), tahap dimana seluruh komunitas

(atau kelompok) terlibat dalam proses belajar tentang

kekuatan atau aset yang dimiliki agar bisa mulai

memanfaatkannya dalam cara yang konstruktif, inklusif,

 

Page 78: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

60

dan kolaboratif untuk mencapai aspirasi dan tujuan seperti

yang sudah ditetapkan sendiri.

4. Define (Menentukan), kelompok pemimpin sebaiknya

menentukan ‘pilihan topik positif’: tujuan dari proses

pencarian atau deskripsi mengenai perubahan yang

diinginkan.

5. Destiny (Melakukan), serangkaian tindakan inspiratif yang

mendukung proses belajar terus menerus dan inovasi

tentang “apa yang akan terjadi.” Hal ini merupakan fase

akhir yang secara khusus fokus pada cara-cara personal

dan organisasi untuk melangkah maju.

Pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan Asset

Based Community Developmnet (ABCD) merupakan

pendekatan yang dilakukan dalam pengembangan potensi di

Desa Daleman. Sebuah pendekatan yang menjadikan potensi

sebagai kekuatan dalam pengembangan sebuah masyarakat.

Melalui pendekatan Pengembangan Masyarakat Berbasis

Asset (Assets Based Community Development/ABCD) ini

secara berkelanjutan dapat membentuk kemandirian

masyarakat dalam meningkatkan pendapatan sehingga

meningkatkan pula kesejahteraannya.

Tujuan penelitian ini adalah meilhat berbagai aset yang

dimiliki Desa Daleman untuk dikembangkan dalam upaya

peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Pada penelitian

ini penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh John

McKnight dan Jody Kretzmann dalam Dereu (2013: 96), untuk

 

Page 79: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

61

untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai BUMDes dan

refleksi ABCD.

D. Pengertian Potensi Desa

Pengertian potensi adalah sesuatu yang dapat dijadikan

sebagai sumber yang akan dikelola, baik melalui usaha yang

dilakukan manusia maupun melalui tenaga mesin, dalam

pengerjaannya potensi dapat juga diartikan sebagai sumber

daya yang ada di sekitar kita (Kartasapoetra, 1987: 56).

Menurut Notoatmodjo (2009: 1) yang menjelaskan bahwa

pembangunan suatu bangsa memerlukan dua aset utama atau

“daya” yang disebut sumber daya (resources), yakni sumber

daya alam (natural resources) dan sumber daya manusia

(human resources). Kedua sumber daya tersebut sangat

penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan

bangsa atau wilayah. Tetapi apabila dipertanyakan sumber

daya mana yang lebih penting diantara kedua sumber daya

tersebut, maka jelaslah sumber daya manusia jauh lebih

penting. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa

Inggris to potent yang berarti keras atau kuat. Pengertian lain

kurang lebih semakna, kata potensial mengandung arti

kekuatan, kemampuan, dan daya, baik yang belum maupun

yang sudah terwujud, tetapi masih belum optimal.

Menurut Widjaja (2003: 3) desa adalah sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan

hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran

dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman,

partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan

 

Page 80: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

62

masyarakat. Selanjutnya secara etimologi bahwa kata desa

berasal dari bahasa Sansekerta, deca yang berarti tanah air,

tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis,

desa atau village diartikan sebagai “a groups of hauses or

shops in a country area, smaller than a town”. Desa adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal-usul

dan adat istiadat yang diakui dalam pemerintahan nasional dan

berada di daerah kabupaten.

Menurut A. Rahman. H.I (2007: 3) menjelaskan bahwa

Negara Indonesia merupakan kumpulan dari desa-desa, dan

desa adalah subsistem dari kecamatan, dan kecamatan

merupakan subsistem pemerintahan yang ada diwilayah

kabupaten, sedangkan kabupaten merupakan subsistem dari

wilayah provinsi, dan provinsi merupakan subsistem dari

pemerintahan negara Indonesia.

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa definisi

tentang potensi desa adalah kemampuan, kekuatan atau

sumber daya (fisik dan non fisik) yang dimiliki oleh suatu

daerah namun belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan

secara maksimal. Jadi potensi desa adalah daya, kekuatan,

kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa

tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dan mempunyai

kemungkinan untuk dapat dikembangkan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Ahmad Soleh dalam (Jurnal Sungkai, 2017: Vol

5, No 1) menjelaskan bahwa secara garis besar potensi desa

 

Page 81: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

63

dapat dibedakan menjadi dua; Pertama adalah potensi fisik

yang berupa tanah, air, iklim, lingkungan geografis, binatang

ternak, dan sumber daya manusia. Kedua adalah potensi non-

fisik berupa masyarakat dengan corak dan interaksinya,

lembaga-lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi

sosial desa, serta aparatur dan pamong desa. Secara lebih rinci

potensi desa dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi Fisik

Potensi fisik adalah potensi yang berkaitan dengan

sumber daya alam yang ada di desa berupa:

a. Lahan, tidak hanya sebagai tempat tumbuh tanaman,

tetapi juga sebagai sumber bahan tambang dan

mineral. Lahan memiliki jenis tanah yang menjadi

media bagi tumbuhnya tanaman tertentu. Misalnya,

jenis tanah aluvial cocok bagi tanaman padi, jagung,

dan kacang, jenis tanah berkapur cocok bagi

tanaman jati dan tebu. Pada lahan juga

dimungkinkan terjadi eksploitasi bahan tambang

seperti batu bara, batu kapur, pasir kuarsa, batu

marmer, dan sebagainya.

b. Tanah, mencakup berbagai macam kandungan

kekayaan yang terdapat di dalamnya. misalnya

kesuburan tanah, bahan tambang, dan mineral.

c. Air, pada umumnya desa memiliki potensi air yang

bersih dan melimpah. Dari dalam tanah, air

diperoleh melalui penimbaan, pemompaan, atau

mata air. berfungsi sebagai pendukung kehidupan

 

Page 82: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

64

manusia. Air sangat dibutuhkan oleh setiap mahkluk

hidup untuk bertahan hidup dan juga aktivitas

sehari-hari.

d. Iklim, sangat erat kaitannya dengan temperatur dan

curah hujan yang sangat mempengaruhi setiap

daerah. Pada ketinggian tertentu, suatu desa menjadi

maju karena kecocokan iklimnya bagi

pengembangan tanaman dan pemanfaatan tertentu.

Seperti perkebunan buah, tempat rekreasi, dan

tempat peristirahatan sehingga corak iklim sangat

mempengaruhi kehidupan masyarakat desa.

e. Lingkungan geografis, seperti letak desa secara

geografis, luas wilayah, jenis tanah, tingkat

kesuburan, sumber daya alam, dan penggunaan

lahan sangat mempengaruhi pengembangan suatu

desa.

f. Ternak, berfungsi sebagai sumber tenaga dan

sumber gizi bagi masyarakat pedesaan. pada desa

agraris ternak juga dapat menjadi investasi dan

sumber pupuk.

g. Manusia, merupakan sumber tenaga dalam proses

pengolahan lahan petani, sehingga manusia sebagai

potensi yang sangat berharga bagi suatu wilayah

untuk mengelolah sumber daya alam yang ada.

Tingkat pendidikan, ketrampilan dan semangat

hidup masyarakat menjadi faktor yang sangat

menentukan dalam pembangunan desa.

 

Page 83: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

65

2. Potensi Non-fisik

Potensi non fisik adalah segala potensi yang berkaitan

dengan masyarakat desa dan tata perilakunya. Potensi non

fisik lainnya adalah lembaga desa, aparatur desa, adat

istiadat dan budaya. Suatu masyarakat desa yang hidup

dalam waktu yang lama akan membentuk tata kehidupan

tersendiri. Tata kehidupan akan dipengaruhi oleh kondisi

alam wilayah desa itu sendiri. Adapun potensi desa non

fisik tersebut antara lain:

a. Masyarakat desa, cirinya memiliki semangat

kegotongroyongan yang tinggi dalam ikatan

kekeluargaan yang erat (gemeinschaft) merupakan

landasan yang kokoh bagi kelangsungan program

pembangunan dan merupakan kekuatan dalam

membangun pedesaan.

b. Lembaga dan organisasi sosial, merupakan suatu

badan perkumpulan yang membantu masyarakat

desa dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

1) Lembaga desa, seperti Badan Perwakilan Desa

(BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, Rukun

Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Karang

Taruna dan lain-lain.

2) Lembaga Pendidikan, seperti sekolah, simulasi,

perpustakaan desa, kelompencapir, penyuluhan,

dan lain-lain.

 

Page 84: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

66

3) Lembaga Kesehatan, seperti puskesmas, posyandu,

dan polindes dan lain-lain.

4) Lembaga Ekonomi, seperti Koperasi Unit Desa

(KUD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pasar

Desa, lumbung desa dan lain-lain.

c. Aparatur desa dan pamong desa, merupakan sarana

pendukung kelancaran dan ketertiban pemerintahan

desa. peranannya sangat penting bagi perubahan dan

tingkat perkembangan desa. Contohnya : kepala

desa, kepala dusun, kepala adat, dan lain-lain.

Potensi fisik dan nonfisik desa tersebut merupakan faktor

penunjang peranan desa sebagai hinterland, yaitu daerah

penghasil bahan-bahan pokok bagi masyarakat kota.

Sedangkan Berdasarkan potensinya wilayah pedesaan

digolongkan menjadi tiga:

1. wilayah desa berpotensi tinggi, terdapat didaerah berpotensi

subur, topografi rata, dan dilengkapi dengan irigasi teknis

2. wilayah desa berpotensi sedang, terdapat didaerah dengan

lahan pertanian agak subur, topografi tidak rata, serta irigasi

sebagian teknis dan semiteknis

3. wilayah desa berpotensi rendah, terdapat didaerah pertanian

tidak subur, topografi kasar (perbukitan) dan sumber air

bergantung pada curah hujan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Notoatmodjo (2009: 1), untuk dianalisis

dalam pembahasan mengenai BUMDes dan refleksi ABCD

serta dalam pembahasan mengenai objek wisata sebagai

 

Page 85: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

67

potensi desa. Lebih lanjut peneliti menggunakan teori yang

disampaikan oleh Ahmad Soleh dalam (Jurnal Sungkai, 2017:

Vol 5, No 1), untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai

BUMDes dan refleksi ABCD. Kemudian, peneliti juga

menggunakan teori yang disampaikan oleh Notoatmodjo

(2009: 1), untuk dianalisis dalam pembahasan mengenai objek

wisata sebagai potensi desa.

E. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan teori diatas, sebagai langkah untuk

menghindari timbulnya sesuatu penafsiran yang keliru maka

peneliti menggambarkan skema konseptual atau kerangka

berpikir ke dalam bentuk bagan, sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Sumber: diolah oleh Peneliti.

Dinamika Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa

Dinamika Pemberdayaan melalui Pengelolaan Limbah

Ragam Potensi Optimalisasi Pengelolaan Limbah

1. Dinamika Masyarakat 2. Dinamika Sosial 3. Dinamika Kebudayaan 4. Dinamika Kelompok 5. Dinamika Konflik 6. Dinamika Psikologis 7. Konsep Pemberdayaan 8. Prinsip Pemberdayaan 9. Proses Pemberdayaan

1. ABCD 2. Potensi Desa

a. Potensi Fisik b. Potensi Non-Fisik

Dinamika yang terjadi mengantarkan kepada penemuan

potensi-potensi desa

 

Page 86: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

68

Pada gambar bagan kerangka berpikir tersebut, dapat

dilihat bahwa dinamika pemberdayaan masyarakat berbasis

potensi desa dalam prosesnya melewati dua tahapan, yaitu

dinamika pemberdayaan melalui pengelolaan limbah dan

ragam potensi optimalisasi pengelolaan limbah. Selanjutnya

dari kedua tahapan tersebut berkaitan dengan berbagai teori

tentang dinamika, pemberdayaan, ABCD dan potensi desa.

Kemudian, didapatkan suatu hipotesis atau dugaan sementara

bahwa dari proses dinamika yang terjadi mengantarkan pola

pemberdayaan kepada penemuan potensi-potensi desa yang

dapat dikembangkan melalui pembangunan bekelanjutan.

 

Page 87: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

69

BAB III

GAMBARAN UMUM A. Sejarah Desa Daleman

Berdasarkan penuturan para pini sepuh yang saat itu masih

hidup adalah bahwa awal mula nama Desa Daleman berasal dari

adanya kedatangan Abdi Dalem Kraton yang babat alas di

wilayah itu sehingga wilayah tersebut disebut sebagai Desa

Daleman. Sebelum menjadi sebuah desa, wilayah Daleman

dahulunya adalah hutan belantara, sampai pada suatu ketika

datang para Abdi Dalem Kraton yang membuka wilayah tersebut

dengan membabat hutan untuk hidup menetap dan beranak-pinak

hingga pada massanya menjadi suatu wilayah yang berpenduduk

banyak. Wilayah yang pada awalnya merupakan hutan itu, saat

ini telah menjadi sebuah desa yang dikenal Desa Daleman.

Daleman merupakan desa yang berada di kecamatan Tulung,

Kabupaten Klaten, provinsi Jawa Tengah dan mulai berdiri

menjadi pemerintahan desa sejak tahun 1900-an. Kepala Desa

yang tercatat menjabat di Desa Daleman ialah sebagai berikut:

1. Kepala Desa I :Merto Dimejo (1921 s/d 1944)

2. Kepala Desa II :Prawiro Sudarmo (1944 s/d 1963)

3. Kepala Desa III :Mashudi Purnomo (1963 s/d 1989)

4. Kepala Desa IV :Soemarno (1989 s/d 1999)

5. Kepala Desa V :H. Madi Hartono (1999 s/d 2007)

6. Kepala Desa VI :Bahtiar Joko W. (2007 s/d 2013)

7. Kepala Desa VII :Mursito SH. (2013 s/d 2023)

 

Page 88: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

70

Pusat pemerintahan desa pada awalnya berada di dukuh

Daleman, tetapi kemudian dipindahkan ke Kantor Desa yang

baru setelah selesai dibangun.

B. Pemerintahan Desa Daleman

1. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi

`

Sumber: diolah oleh peneliti.

SEKRETARIS DESA

KAUR PEMERINTAHAN

Kepala Dusun I

Kepala Dusun II

Kepala Dusun III

KEPALA DESA BPD

KAUR PEMBANGUNAN

KAUR TATA USAHA & UMUM

KAUR KESEJAHTERAAN RAKYAT

 

Page 89: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

71

Gambaran 3.2 Bagan Struktur Pemerintahan Desa

Sumber: dokumen Desa Daleman.

Pada saat peneliti mendapatkan data gambar bagan

struktur pemerintahan Desa Daleman, pemangku jabatan bagian

kaur umum dan perencanaan telah meninggal dunia, maka terjadi

kekosongan pada struktur tersebut seperti yang terlihat pada

bagan struktur pemerintahan desa diatas.

“...bagian kaur umum dan perencanaan pada bagan struktur memang kosong, dikarenakan orang tersebut telah meninggal dunia dan belum diadakan pengganti jadi untuk sementara posisinya masih kosong...” (wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

2. Tugas dan Fungsi

a. Kepala Desa

1) Menyelengarakan urusan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan;

 

Page 90: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

72

2) Pelaksana tertib administrasi pemerintah

ditingkat desa;

3) Penanggung jawab jalannya penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pembinaan

masyarakat;

4) Pelaksana Pembina terhadap organisasi

kemasyarakatan yang ada di Desa;

5) Penyusun dan/atau penetapan Peraturan Desa

dengan persetujuan BPD;

6) Penyusun rancangan anggaran pendapatan dan

belanja desa, program kerja tahunan dan program

kerja enam tahunan;

7) Pengadaan kerjasama antar desa atau dengan

pihak ketiga untuk kepentingan desa;

8) Pelaksana koordinasi atas jalannya pemerintahan

desa, pembangunan dan pembinaan

kemasyarakatan.

b. BPD

1) Menetapkan peraturan desa bersama kepala desa

dan menampung serta menyalurkan aspirasi

masyarakat;

2) Membahas rancangan peraturan desa bersama

kepala desa;

3) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan

peraturan desa dan peraturan kepala desa;

4) Mengusulkan pengangkatan atau pemberhentian

kepala desa;

 

Page 91: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

73

5) Mengali, menampung, menghimpun,

merumuskan dan menyalurkan aspirasi

masyarakat;

6) Memberi persetujuan pemberhentian tetap atau

sementara dari perangkat desa;

7) Menyusun tata tertib BPD.

c. Sekretaris Desa

1) Menyelenggarakan pelaksanaan administrasi

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

serta membantu kepala desa dalam pelayanan

ketatausahaan;

2) Pelaksana urusan surat menyurat, kearsipan dan

pelaporan, urusan keuangan dan administrasi

umum;

3) Pelaksana koordinasi terhadap kegiatan yang

dilakukan oleh secretariat desa;

4) Pelaksana pengumpulan bahan pengolahan data

dan perumusan program-program;

5) Pelaksana pemantauan dan pelayanan kepada

masyarakat;

6) Pelaksana penyiapan dan penyusun program

kerja tahunan;

7) Pelaksana tugas lain yang diberikan kepala desa.

d. Kaur Pemerintahan

1) Melaksanakan pembinaan wilayah dan

masyarakat;

 

Page 92: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

74

2) Melaksanakan kegiatan administrasi

kependudukan dan catatan sipil;

3) Melaksanakan kegiatan administrasi pertahanan;

4) Pelaksana penyusunan rencana kerja

5) Pelaksana penyusun rencana dan pengumpulan

bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan

masyarakat;

6) Pelaksana penyusunan program dan pelayanan

kepada masyarakat dibidang pemerintahan,

ketentraman dan ketertiban;

7) Pelaksana penyusunan program dan

pengadministrasian dibidang kependudukan dan

catatan sipil;

8) Penyiapan data dan melaksanakan pengawasan

dalam rangka penyaluran bantuan kepada

masyarakat, serta pengamanan akibat bencana

alam;

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Desa.

e. Kaur Pembangunan

1) Merencanakan dan melaksanakan pembangunan

desa;

2) Melaksanakan pembinaan perekonomian desa;

3) Melaksanakan pembinaan dibidang pertanian;

4) Melaksanakan pembinaan swadaya masyarakat;

 

Page 93: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

75

5) Pelaksanaan penyusun program kerja dalam

rangka pembangunan, perekonomian, distribusi

dan produksi, pertanian dan pengairan;

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Desa.

f. Kaur Umum dan Perencanaan

1) Melaksanakan ketatausahaan, dokumen dan

kearsipan;

2) Melaksanakan, menyiapkan dan memelihara

perlengkapan dan rumah tangga desa;

3) Penyusun program dan penyelenggara tugas

dibidang ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan

dan inventaris desa;

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

kepala Desa.

g. Kepala Dusun

1) Membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam

rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa di

wilayah kerjanya;

2) Sebagai pembantu Kepala Desa di wilayah

Dusun;

3) Pelaksana kegiatan pemerintahan,

kemasyarakatan, pembangunan, ketentraman dan

ketertiban di wilayah Dusun;

4) Pelaksana keputusan dan kebijakan Kepala Desa;

5) Pembina ketentraman dan kerukunan warga di

wilayah Dusun;

 

Page 94: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

76

6) Pembina peningkatan swadaya masyarakat;

7) Pelaksana kegiatan penyuluhan program

pemerintah.

3. Visi dan Misi

a. Visi

Terwujudnya masyarakat Desa Daleman yang

aman, tertib, damai, sejahtera lahir dan batin yang

didukung oleh semua elemen masyarakat dan

swadaya masyarakat.

b. Misi

1) Menciptakan Aparatur Desa yang bersih dan

berwibawa.

2) Meningkatkan keamanan dan ketertiban

dilingkungan masyarakat Desa Daleman.

3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar

kebutuhan warganya terpenuhi dengan baik.

4) Mengupayakan peningkatan kualitas Sumber

Daya Manusia masyarakat Desa Daleman yang

bertumpu pada IPTEK dan IMTAQ (Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi serta Beriman dan

Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).

5) Mengupayakan terciptanya lapangan kerja dan

peningkatan ekonomi rakyat.

6) Meningkatkan peranan dan kemampuan wanita

dalam semua aspek kehidupan.

7) Meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat.

 

Page 95: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

77

8) Meningkatkan sarana dan prasarana dasar

pemukiman.

9) Melestarikan adat istiadat dan budaya asli desa.

10) Meningkatkan produksi pertanian.

C. Kondisi Desa Daleman

1. Aspek Geografis

Batas-batas wilayah

Sebelah utara : Desa Wunut, Desa Pucang Miliran

Sebelah timur : Desa Janti, Desa Wangen, Kec.

Polanharjo

Sebelah selatan : Desa Cokro, Kec. Tulung

Sebelah barat : Desa Pucang Miliran

2. Luas Wilayah

Desa Daleman memiliki wilayah seluas 175.601,5 Ha.

Terbagi menjadi tiga wilayah kadusunan, 10 RW dan 18

RT yang meliputi :

Tabel 3.1 Luas Wilayah

No. Dukuh RW RT

1 Daleman I 01

2 Ngaliyan I 02

3 Ngaliyan II 03

4 Padan II 04

5 Padan III 05

6 Mraggen III 13

7 Margohayu IV 11

 

Page 96: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

78

No. Dukuh RW RT

8 Manggung IV 12

9 Cokro Kembang IV 14

10 Cokro Kembang V 15

11 Cokro Kembang V 16

12 Cokro Kembang VI 17

13 Cokro Kembang VI 18

14 Tuban VII 06

15 Margoluwih VII 07

16 Bendo VIII 08

17 Bendo VIII 09

18 Bendo VIII 10 Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017 Luas lahan tanah sebesar 127.530,0 Ha terbagi menjadi :

Tabel 3.2 Luas Lahan Tanah

No. Peruntukan Luas Ket.

1 Luas Sawah 124.530,5 Ha

2 Pemukiman 38.138,5 Ha

3 Pekuburan 11.515,0 Ha

4 Tegal Kas Desa - Ha

5 Jalan 87 Km

6 Irigasi Setengah Tehnis 124.530,5 Ha

7 Irigasi Tehnis - Ha

8 Irigasi Tadah Hujan 5.242,5 Ha

Luas Tanah Kas Desa

1 Tanah Sawah 124.530,5 Ha

 

Page 97: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

79

No. Peruntukan Luas Ket.

2 Tanah Kering (digunakan untuk lapangan, kantor desa, bangunan sekolah, pasar desa)

23,5 Ha

Tanah Bengkok Perangkat Desa

1 Bengkok Kepala Desa 3,4525 Ha

2 Bengkok Sekretaris Desa - Ha

3 Bengkok Kaur

Pemerintahan

0,7400 Ha

4 Bengkok Kaur

Pembangunan

0,5725 Ha

5 Bengkok Kaur Umum 0,5780 Ha

6 Bengkok Kadus I 0,9315 Ha

7 Bengkok Kadus II 0,8880 Ha

8 Bengkok Kadus III 0,8780 Ha Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

3. Jumlah Penduduk

a. Jumlah Kepala Keluarga : 1269 KK

b. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin :

a. Laki-laki : 2681 jiwa

b. Perempuan : 2726 jiwa

c. Jumlah : 5407 jiwa

c. Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut :

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No. Agama Jumlah Ket.

1 Islam 5238 Orang

 

Page 98: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

80

No. Agama Jumlah Ket.

2 Kristen 11 Orang

3 Katholik 10 Orang

4 Hindu 2 Orang

5 Budha - Orang

Jumlah 4506 Orang Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

d. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian :

Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan

Pekerjaan

No. Mata Pencaharian Jumlah Ket.

1 Petani 574 Orang

2 Buruh Tani 789 Orang

3 Buruh Migran

Perempuan

- Orang

4 Buruh Migran Laki-

laki

- Orang

5 PNS 161 Orang

6 Pengrajin Industri

Rumah Tangga

62 Orang

7 Pedagang Keliling 27 Orang

8 Peternak 55 Orang

9 Montir 7 Orang

10 Dokter 4 Orang

11 Perawat 3 Orang

12 TNI 4 Orang

 

Page 99: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

81

No. Mata Pencaharian Jumlah Ket.

13 POLRI 2 Orang

14 Pensiunan PNS/TNI/POLRI

91 Orang

15 Pengusaha kecil & menengah

339 Orang

16 Dukun Kampung - Orang

17 Dosen Swasta 2 Orang

18 Karyawan Perusahaan Swasta

65 Orang

Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017 e. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan :

Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan

Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Ket.

1 Tamat SD / MI 545 Orang

2 Tamat SLTP 652 Orang

3 Tamat SLTA 811 Orang

4 Tamat D1-D3 193 Orang

5 Tamat S1-S3 127 Orang Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

f. Jumlah penduduk berdasarkan penderita cacat :

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Penderita Cacat

No. Pendidikan Jumlah Ket.

1 Tubuh 13 Orang

2 Netra 5 Orang

3 Mental 3 Orang Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

 

Page 100: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

82

g. Jumlah penduduk berdasarkan usia :

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No. Pendidikan Jumlah Ket.

1 0 – 3 tahun 249 Orang

2 04 – 06 tahun 236 Orang

3 07 – 12 tahun 248 Orang

4 13 – 15 tahun 194 Orang

5 16 – 18 tahun 216 Orang

6 19 tahun keatas 4116 Orang Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

4. Bangunan dan Sarana Umum

a. Balai Desa : 1 buah, Luas 20 m2

b. Kantor Desa : 1 buah, Luas 200 m2

c. Pasar Desa : 1 buah, Luas 8954 m2

d. Gedung Olahraga : 1 buah, Luas (belum diukur)

e. Tempat Ibadah

Tabel 3.8 Jumlah Tempat Ibadah

No. Tempat Ibadah Jumlah Ket.

1 Masjid 16 Buah

2 Musholla 5 Buah

3 Gereja - Buah

4 Wihara - Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

 

Page 101: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

83

f. Kesehatan

Tabel 3.9 Jumlah Sarana Kesehatan

No. Sarana Jumlah Ket.

1 Rumah Sakit - Buah

2 Puskesmas - Buah

3 Puskesmas

Pembantu

- Buah

4 PKD 1 Buah

5 Polindes - Buah

6 Bidan 5 Orang

7 Apotek - Buah

8 Klinik Kesehatan 1 Buah

9 Posyandu 7 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

g. Pendidikan

Tabel 3.10 Jumlah Sarana Pendidikan

No. Sarana Jumlah Ket.

1 Play Group - Buah

2 TK 3 Buah

3 SD / MI 3 Buah

4 SMP 1 Buah

5 SMA - Buah

6 SMK - Buah

7 PLS - Buah

8 PAUD 1 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

 

Page 102: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

84

h. Sarana Olahraga

Tabel 3.11 Jumlah Sarana Olahraga

No. Sarana Jumlah Ket.

1 Kolam renang 2 Buah

2 Gedung olahraga 1 Buah

3 Tenis meja 5 Buah

4 Lapangan volly 3 Buah

5 Lapangan bulutangkis 2 Buah

6 Lapangan sepak bola 1 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

i. Kesenian

Tabel 3.12 Jumlah Sarana Kesenian

No. Sarana Jumlah Ket.

1 Gedung pertunjukan 1 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

j. Makam : 13 buah

k. Pom Bensin : 1 buah

l. Jalan, Jembatan dan Irigasi

Tabel 3.13 Jumlah Sarana Umum

No. Sarana Jumlah Ket.

1 Jalan poros desa 4,40 Meter

2 Jembatan desa 6 Buah

3 Gorong-gorong 16 Buah

4 Tetek pintu air 16 Buah

5 Sumur pantek 3 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

 

Page 103: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

85

5. Perekonomian Desa

a. Industri dan Perdagangan

Tabel 3.14 Jumlah Industri dan Perdagangan

No. Jenis Jumlah Ket.

1 Handycraft 1 Buah

2 Mebelair 3 Buah

3 Mini Market - Buah

4 Toko Bangunan 1 Buah

5 Toko Kelontong 21 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

b. Koperasi

Tabel 3.15 Jumlah Koperasi

No. Jenis Jumlah Ket.

1 Yakin Maju 1 - Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

c. Jasa

Tabel 3.16 Jumlah Pengusaha Jasa

No. Jenis Jumlah Ket.

1 Dokter / Mantri 2 Orang

2 Bengkel Mobil 1 Buah

3 Bengkel sepeda motor 4 Buah

4 Wartel - Buah

5 Penggilingan padi 2 Buah

6 Fotocopy 2 Buah

7 Pengacara - Orang

8 Conter HP 5 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

 

Page 104: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

86

6. Organisasi

a. Pertanian : GAPOKTAN

b. Perikanan : NILASARI & AMANAH

c. Sosial Masyarakat : Karang Taruna

7. Objek Wisata

Tabel 3.17 Objek Wisata

No. Pendidikan Alamat Ket.

1 Mata Air Cokro Cokro Kembang 1 Buah

2 Umbul Nilo Margosuko 1 Buah

3 Wisata Pancingan Margosuko 1 Buah Sumber: Arsip RPJM Desa Daleman 2017

8. Potensi Strategis

Desa Daleman merupakan salah satu desa di

Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten yang mengandalkan

usaha pada sektor pertanian dan peternakan. Pertanian

merupakan mata pencaharian penduduk desa yang utama

dan peternakan merupakan usaha sampingan utama. Ada

beberapa hal yang menonjol diantaranya beberapa industri

kecil meliputi Home Industri Pembuatan Pati Aren, Mie

So’un, pembuatan tahu, dan banyak UKM yang ada.

9. Kondisi Perekonomian

Keuangan Desa Daleman diambil dari :

a) APBDesa rata-rata pertahun Rp. 214.000.000,-

b) Pendapatan Asli Desa rata-rata per tahun 99.000.000,-

c) ADD per tahun rata-rata Rp. 52.000.000,-

d) Swadaya Masyarakat rata-rata Rp. 15.000.000,-

 

Page 105: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

87

e) Bantuan dari kabupaten Rp. 50.000.000,-

Seluruh data yang diuraikan dalam Bab ini, mengenai

Gambaran Umum Desa Daleman, mulai dari sejarah desa,

struktur pemerintahan desa, visi dan misi, letak geografis, luas

wilayah, demografi penduduk, kondisi sosial budaya ekonomi

dan lain sebagainya. Sumber data tersebut peneliti dapatkan

dari arsip RPJM Desa Daleman Tahun 2017.

D. Peta Desa dan Data BPS

Gambar 3.3 Peta Desa Daleman

Sumber: RPJM Desa Daleman (Gambar Peta Desa Daleman)

 

Page 106: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

88

Tabel 3.18 Jumlah Murid dan Guru Sekolah Non

Depdiknas Swasta Setingkat SD menurut Desa

No. Desa Murid Guru 01 MUNDU 0 0 02 SEDAYU 349 15 03 POMAH 0 0 04 BONO 0 0 05 KIRINGAN 0 0 06 MAJENGAN 0 0 07 DALANGAN 0 0 08 GEDONG JETIS 0 0 09 SOROGATEN 0 0 10 BEJI 213 14 11 KEMIRI 0 0 12 SUDIMORO 194 14 13 TULUNG 219 17 14 MALANG 86 11 15 PUCANG MILIRAN 222 17 16 COKRO 0 0 17 DALEMAN 354 24 18 WUNUT 18 4

Jumlah 1.655 116 Sumber: BPS Kabupaten Klaten (UPTD Kecamatan Tulung, 2019)

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat kita lihat bahwa

Desa Daleman mendapat populasi jumlah Murid dan Guru

dengan anka yang paling tinggi, yaitu mencapai 354 orang murid

dan 24 orang guru. Kemudian pada jumlah total keselruhan murid

SD di kecamatan Tulung dalam angka 2019 sudah mencapai

1.655 orang murid dan 116 orang guru.

 

Page 107: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

89

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN A. Dinamika Pemberdayaan melalui Pengelolaan Limbah

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada tigabelas

narasumber diantaranya terdiri dari: aparatur desa (tiga

orang), masyarakat desa (lima orang), pihak industri pati

onggok atau tepung aren (empat orang), ketua kontraktor

yang bertanggung jawab atas mesin pengolah limbah di Desa

Daleman (satu orang). Hasil temuan lapangan tentang

dinamika yang terjadi di Desa Daleman dalam mengelola

limbah akan diulas menjadi beberapa sub – judul, sebagai

berikut :

1. Realitas Limbah Industri Tepung Aren

Usaha pembuatan pati onggok (Tepung Aren) di Desa

Daleman ini sudah beroperasi sejak kisaran tahun 1960-

an. Pati yang berbahan baku dari pohon aren tersebut

biasanya digunakan untuk pembuatan mie suun, cendol,

dan juga untuk tambahan pengolah kue.

“...industri-industri pati onggok itu, atau yang berbahan dasar dari pohon aren tersebut memang sudah ada sekitar tahun 60’an tapi tidak dicatat kedalam sejarah desa..” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019)

“...yaa itu bahan dasarnya dari pohon aren mas, kemudian kita olah menjadi mie soun (sejenis bihun), cendol, juga bisa untuk bahan tambahan olahan kue dan lain sebagainya...” (Wawancara dengan Bapak Taufik, 2019)

 

Page 108: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

90

Sudah selama puluhan tahun usaha tersebut telah

beroperasi akan tetapi para pengusaha pati onggok masih

mengalami kesulitan untuk membuang dan mengolah

limbah. Sehingga sisa dari pengolahan pati onggok itu

menyisakan dua limbah yang cukup mencemari

lingkungan yakni berupa limbah padat dan limbah cair.

“...industri-industri kecil ini kan memang sudah ada sejak lama yaa mas, kita hanya nerusin dari warisan orangtua turun-temurun sampe ke kita ini nah memang ternyata dari dulu itu belum ada solusi penanganan limbah dari industri pati onggok ini yang selalu terus bertambah dari situ kita sadar tapi juga bingung mau diapakan karena sudah semakin banyak limbahnya, apalagi ada dua jenis limbah ada yang padat dan ada yang cair. Jadi belipat juga tanggungan limbah yang harus kita pikirkan...” (Wawancara dengan Bapak Nasrul, 2019)

“...yaa itu sudah sejak dulu limbahnya memang sudah dibuang begitu saja ke sungai, karenakan mereka yang kerja gaktau mau di apakan limbahnya yaa sudah dari orang-orang yang sebelumnya dibuang aja ke sungai jadi makin kesini tinggal mengikuti saja...” (Wawancara dengan Bapak Ma’ruf, 2019)

Untuk limbah cair biasanya hanya dibuang di sungai

dan saluran air. Sedangkan untuk limbah padat ada dua

jenis yang dihasilkan, diantaranya adalah jenis halus dan

juga kasar. Namun, untuk limbah yang halus biasanya

oleh masyarakat masih bisa dimanfaatkan untuk bahan

dasar produksi jamur, pakan ternak dan budidaya cacing.

Sedangkan untuk yang kasar hanya dibuang di halaman

rumah warga.

 

Page 109: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

91

“...kalo limbah yang cair biasanya cuma dibuang saja ke sungai atau ke saluran air mas, terus untuk limbah yang padat itukan ada dua jenis yaa mas, pertama ada yang halus dan kedua itu ada yang kasar. Nah untuk limbah yang halus itu biasanya warga ambil untuk dikeringkan dulu baru kemudian diolah dan baru bisa dijual menjadi bahan dasar produksi jamur, pakan ternak dan budidaya cacing, kemudian untuk yang kasarnya itu cuma dibuang aja di halaman warga ada juga yang buang ke sungai jadi campur sama limbah yang cair...” (Wawancara dengan Bapak Ayib, 2019)

“...untuk yang cair memang dibuang ke sungai, tapi untuk yang padat bisa diolah lagi dijual buat pupuk jamur bisa budidaya cacing juga bisa...” (Wawancara dengan Ibu Tati, 2019)

Limbah padat yang bersifat kasar tersebut ternyata

pada realita yang penulis temukan, tidak hanya dibuang

ke halaman warga saja, akan tetapi juga dibuang ke

sungai, apabila halaman rumah warga sudah dipenuhi

dengan limbah padat yang kasar.

“...iyaa limbah padat, justru kita masalahnya ya pada limbah padatnya kalo limbah cairkan tidak begitu terlihat ya soalnya ngalir gitu aja tapi kalau padatkan bertumpuk-tumpuk terlihat makin banyak, sekarang gini ya mas pemakaian untuk ternak andai ada lima truk limbah padat paling yang terpakai hanya satu truk. Nah terus sisa limbahnya kan masih ada empat truk dan itu selalu nambah.. lebih banyak sisanya daripada untuk pakan ternak, memang limbah cair juga mengganggu, tapi bagi kita sebagai pengusaha justru limbah yang padat lebih bermasalah daripada limbah yang cair...” (Wawancara dengan Bapak Abu, 2019)

“...yang bermasalah itu limbah hasil olahan batang pohon aren mencemari lingkungan desa yang

 

Page 110: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

92

padat dan yang cair...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019)

2. Upaya Penanggulangan Limbah

Proses pemecahan masalah limbah yang tidak cepat

tanggap dari industri-industri pati onggok yang sudah

lama berdiri tersebut menimbulkan berbagai dampak

merugikan di Desa Daleman terutama pada lingkungan

sungai yang telah tercemar dan berbau tidak enak.

“...yaa jadi bau tidak enak mas, sekarang apalagi dekat dengan penampungan bakteri dari mesin limbah...” (Wawancara dengan Mbah Yati, 2019)

“...disekitar sungai jadi bau tidak sedap apalagi kalo lagi sholat hari raya itukan kalo disini semua kumpul di lapangan jadi satu, dari lapangan itu tercium jelas aroma tidak sedapnya...” Wawancara dengan Mbah Selamet, 2019)

Peran dan kesadaran dari para pengusaha pati onggok

yang kurang peduli terhadap penanganan limbah industri

mengakibatkan wabah pencemaran lingkungan yang kian

hari terus-menerus bertambah. Sedangkan disisi lain

pemecahan solusi penanggulangan limbah tersebut dirasa

sudah sangat terlambat.

“...itu awalnya karena persoalan lingkungan, lingkungan hidup terutama sungai sudah sangat tecemar oleh limbah cair dari industri-industri pati onggok yang ada selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun, namun penanganannya tak kunjung menemukan jalan keluar, mengakibatkan air sumur di dukuh2 yg terlewati aliran sungai menjadi tak layak untuk digunakan...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

 

Page 111: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

93

“...udah lumayan sering mas diadakan uji coba limbah ke biogas untuk mengurangi pencemaran sungai tapi yaa begitu karena kaporitnya banyak jadi gagal terus, yaa akhirnya gak berlanjut...” Wawancara dengan Bapak Taufik, 2019)

Ketika memasuki musim penghujan, limbah industri

tersebut selalu menggenang di permukiman warga dan

lahan persawahan. Bahkan, akibat dari limbah itu selama

ini masyarakat setempat cukup kesulitan mendapatkan air

bersih dari sumur.

“...kalo air susahnya ke sumur-sumur rumah warga tapi kalo ke tanah yg keraskan bisa jadi empuk kalo dicangkul bisa buat tanaman...” (Wawancara dengan Bapak Abu, 2019)

“...disini kan kita airnya masih pake sumur yaa mas, kalo nimba air gitu karena didekat lingkungan sungai mungkin yaa pengaruh airnya jadi keruh...” (Wawancara dengan Mbah Yati, 2019)

Atas kondisi tersebut, maka dilain pihak para aparatur

desa selalu berupaya untuk mengatasi permasalahan

limbah yang sudah semakin mencemari lingkungan.

Sudah dilakukan berbagai cara untuk pemecahan masalah

limbah namun usaha yang dilakukan belum menemukan

solusi penanggulangan limbah yang tepat sasaran.

“...persoalan limbah hasil olahan tersebut tidak dapat teratasi, bahkan dengan serangkaian cara dari kepemerintahan desa yang sebelumnya masih juga tidak membuahkan hasil...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019)

“...ini soal limbah itu penanganannya sudah jalan sejak kepala desanya masih Bapak Joko bikin uji coba

 

Page 112: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

94

limbah ke biogas tapi selalu gagal...” (Wawancara dengan Bapak Ayib, 2019)

Akhirnya, aparatur desa mengajukan masalah limbah

di Desa Daleman tersebut kepada Pemerintah Kabupaten

Klaten. Lalu isu lingkungan itu disampaikan kepada

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kemudian dilakukan

telekonfrensi oleh pihak Provinsi dengan Kedutaan Besar

Negara Denmark yang memang sudah sejak lama menjalin

kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Maka, terjalinlah kerjasama yang melibatkan Kedutaan

Besar Denmark untuk membantu menyelesaikan

permasalahan limbah di Desa Daleman.

“...pada intinya memang kita mengajukan persoalan ini ke pemda kab. klaten yang kemudian meraka juga turut prihatin atas kondisi itu, maka oleh pemkab diajukan kepada pemprov jateng lalu dari situ terjalin proses kerjasama yang melibatkan kedutaan denmark bidang penanganan lingkungan yang juga turut prihatin dan mau membantu menyelesaikan persoalan sungai dan sumur-sumur yang tercemari limbah industri pati onggok di desa daleman...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

permasalahan ini kita ajukan kepada Dinas LHK Pemkab. Klaten. Lalu dari Pemkab. Klaten dilakukan peninjauan limbah, kemudian dari pihak Pemkab melakukan audiensi dengan Pemprov Jateng. Setelah itu disposisi kepada Bappeda Jawa Tengah yang kemudian mengadakan telekonfrensi dengan ESP3 Daninda dari denmark, selanjutnya dilakukanlah penelitian atau uji coba oleh BPTP pada tahun 2014-2015. Pada prosesnya dari 2015-2017 itu baru disetujui oleh ESP3 Danida. Maka, mulai dilakukan pembangunan mesin pengolah limbah pada akhir

 

Page 113: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

95

tahun 2017...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019)

3. Respon Bantuan dari Lembaga

Pada akhir tahun 2013 setelah pergantian kepala desa

yang baru terpilih yakni, bapak Mursito. Penyelesaian

masalah limbah ini menjadi isu utama selama masa

kepemerintahan desa yang baru. Ada beberapa tahapan

yang dilalui untuk mendapatkan respon bantuan dari

lembaga, sebagai berikut:

Pertama, permasalahan limbah tersebut diajukan

kepada Dinas LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Pemerintah Kabupaten Klaten oleh bapak Mursito selaku

kepala desa yang baru, sebab sudah hampir memasuki

setengah abad lamanya persoalan limbah di Desa

Daleman tidak kunjung selesai ditangani. Meskipun telah

dilakukan serangkaian upaya penanganan limbah oleh

kepemerintahan desa yang sebelumnya, namun masih

belum membuahkan hasil.

Kedua, setelah pengajuan masalah limbah telah

selesai ditinjau oleh Pemerintah Kabupaten Klaten,

kemudian dilakukan audiensi oleh Pemkab Klaten dengan

Pemprov. Jawa Tengah. Sebab pihak Pemkab Klaten

merasa kekurangan kapasitas untuk menyelesaikan

masalah limbah yang sudah menahun di Desa Daleman

Ketiga, lalu oleh pihak BAPPEDA Jawa Tengah

dilakukan telekonfrensi dengan Royal Danish Embassy

(Kedutaan Besar Denmark) yang kemudian oleh pihak

 

Page 114: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

96

kedubes Denmark diteruskan kepada ESP3 – Danida

(Program bantuan dari Kerajaan Denmark di Indonesia

yang berfokus pada pengelolaan lingkungan, efisiensi

energi dan energi terbarukan, serta pengelolaan

sumberdaya alam).

Keempat, pada tahun 2014 – 2015 dilakukanlah uji

coba atau penelitian oleh Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Jawa Tengah (BPTP Jateng). Pada proses yang

panjang rentan tahun 2015 – 2017 setelah dilakukan uji

coba berulang kali sampai mendapatkan solusi potensi

limbah diolah menjadi biogas.

Kelima, pada akhir tahun 2017 setelah mendapatkan

persetujuan dari ESP3 – Danida, maka dilakukanlah

proyek pembangunan mesin IPAL pengolah limbah yang

dikerjakan oleh kontraktor PT. Siskem Aneka Indonesia.

Pada bagian engineering ada COWI (kelompok konsultasi

internasional khusus dalam bidang teknik, ilmu

lingkungan dan ekonomi, dengan berpusat di Lyngby,

Denmark).

Keenam, pengelolaan mesin IPAL tersebut nantinya

akan diserahkan kepada BUMDes Daleman. Targetnya

adalah supaya biogas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

setempat. Namun, tujuan utama dari dibangunnya mesin

IPAL ini adalah untuk mengurangi dampak pencemaran

lingkungan.

“...Nantinya, pengelolaan ini akan diserahkan kepada BUMDes Daleman. Target yang akan

 

Page 115: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

97

dilakukan yakni biogas ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, tujuan utama dari proyek ini adalah mengurangi dampak pencemaran lingkungan...” (Wawancara dengan Bapak Dede, 2019)

“...yaa memang kita sudah diamanahkan apabila mesin IPAL itu sudah beroperasi akan diserahkan pengelolaannya kepada BUMDes. Maka, kedepan akan dilakukan pelatihan dan pendampingan untuk pengoperasian mesin IPAL tersebut kepada anggota BUMDes yang relevan atau kita bisa rekrut anggota baru yang berkopeten dibidangnya...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

Kemudian, pihak-pihak kelembagaan yang terlibat

membantu pembangunan mesin IPAL untuk mengolah

limbah di Desa Daleman, adalah sebagai berikut:

1) Kedutaan Besar Denmark (sebagai pendonor)

2) Pemprov. Jateng (sebagai perantara kerjasama)

3) Pemkab. Klaten (sebagai penerima donor)

4) ESP3 – Danida (sebagai pemilik proyek)

5) COWI (sebagai engineering)

6) PT. SISKEM (sebagai kontraktor)

7) BUMDes (sebagai pengelola)

“...waktu itu saya belum jadi kepala desa karena baru dilantik menjadi kades pada tahun 2013. Kemudian sekitar tahun 2013 akhir, permasalahan ini kita ajukan kepada Dinas LHK Pemkab. Klaten karena sudah hampir setengah abad (40an tahun lebih) tak ada solusi. Lalu dari Pemkab. Klaten dilakukan peninjauan limbah, setelah itu pihak Pemkab melakukan audiensi dengan Pemprov Jateng. Nah terus Bappeda Jawa Tengah adakan telekonfrensi dengan ESP3 Daninda dari denmark, kemudian dilakukan penelitian atau uji coba oleh BPTP pada

 

Page 116: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

98

tahun 2014-2015. Pada prosesnya dari 2015-2017 baru disetujui oleh ESP3 Danida maka mulai dilakukan pembangunan mesin pengolah limbah pada akhir tahun 2017...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019)

“...pada intinya memang kita mengajukan persoalan ini ke pemda kab. klaten yang kemudian meraka juga turut prihatin atas kondisi itu, maka oleh pemkab diajukan kepada pemprov jateng lalu dari situ terjalin proses kerjasama yang melibatkan kedutaan denmark bidang penanganan lingkungan yang juga turut prihatin dan mau membantu menyelesaikan persoalan sungai dan sumur-sumur yang tercemari limbah industri pati onggok di desa daleman...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

4. Faktor Pendukung dan Penghambat

Pada prosesnya pengelolaan limbah pati onggok di

Desa Daleman mengalami faktor-faktor pendukung dan

penghambat, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Faktor Pendukung

Masalah limbah pati onggok yang telah sekian

lama belum menemukan solusi pemecahan tersebut

pada akhirnya mendapatkan bantuan dari berbagai

kelembagaan pemerintah baik sektor lokal, nasional

hingga lembaga internasional. Sebagaimana yang

telah penulis jabarkan pada poin sebelumnya yakni

“respon bantuan dari lembaga” hal inilah yang

menjadi faktor pendukung dari perjalanan dinamika

pengelolaan limbah, terutama mengenai sokongan

dana hibah yang diterima sebesar 13 Milyar. Tidak

ada keuntungan yang diterima oleh Kedutaan Besar

 

Page 117: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

99

Denmark apabila biogas ini sudah berjalan, karena

dana yang diberikan adalah murni sebagai dana

bantuan untuk penanggulangan masalah limbah. Pada

awalnya limbah pati onggok akan diolah menjadi

listrik yang dianggarkan mencapai 16 milyar, akan

tetapi setelah dilakukan berbagai pertimbangan maka

semua pihak sepakat untuk mengolah limbah menjadi

biogas dan dana yang diperoleh bernilai 13 Milyar.

“...Nanti kita tunjukan terhadap negara Denmark yang selama ini sudah mau kerja sama sistem pengelolaan limbah di Desa Daleman itu dan pengelolaan ini tidak main-main, anggarannya cukup besar, yaitu mencapai Rp 16 miliar...” (Wawancara dengan Bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, oleh Wartawan Fokus Jateng, 2017)

“...dana bantuan yang diberikan senilai Rp. 13 Milyar digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari pembangunan pabrik mesin pengolah limbah, membayar para kontraktor, membeli seluruh bahan-bahan peralatan dan mesin yang dibutuhkan dan lain sebagainya...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

Antusiasme para aparatur desa beserta masyarakat

dalam menyikapi bantuan dari Kedutaan Besar

Denmark yang bekerjasama dengan Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten

Klaten yang turut membantu persoalan limbah di

Desa Daleman menuai berbagai respon yang positif.

Selaku kepala desa bapak Mursito mengaku merasa

lega setelah limbah pati onggok akan terkelola dengan

 

Page 118: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

100

baik. Berikut salah satu kutipan tanggapan dari bapak

Camat mengenai bantuan pengelolaan limbah :

”...Ini mungkin langkah awal dan mudah-mudahan terealisasi. Sebab, dulu di sini sering ada sosialisasi, namun hasilnya belum bisa diharapkan seperti sekarang ini. Dulu benar-benar warga terlihat apatis tentang sosialisasi itu...” (kata Camat Tulung Rahmad Sugiarto, saat ditemui wartawan Fokus Jateng di Desa Daleman usai sosialisasi proyek pengelolaan limbah onggok, Senin 23 Oktober 2017)

Bagi para warga, pemencahan masalah limbah

tesebut sudah sangat ditunggu sejak lama dan mereka

sangat berharap persoalan limbah tersebut dapat

menemukan solusi yang tepat guna. Masyarakat

berharap bantuan pengelolaan limbah yang diberikan

oleh berbagai kelembagaan tersebut dapat dikelola

dengan sebaik mungkin agar para warga desa dapat

turut merasakan kebermanfaatannya, minimal bisa

menetralisir aroma bau pada aliran sungai yang sudah

sejak lama meresahkan mereka, lalu dapat pula

menghentikan pencemaran lingkungan yang selama

ini telah merusak ekosistem disekitar sungai akibat

dari limbah pati onggok tersebut.

”...Kalau limbah itu bermanfaat tentunya semua akan merasakan dari segi positifnya. Tidak hanya dapat baunya saja. Warga sudah menunggu sejak lama...” (Wawancara dengan Bapak Sarwi, 2019)

“...kalo saya berharap banyak, karena katanya mesin yang sekarang dibangun itu sudah terlalu canggih jadi peluang untuk gagal setelah yang sudah sudah itu sekarang hanya tinggal sedikit, saya yakin

 

Page 119: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

101

pasti kemungkinan besar berhasil, sebab sudah sejak lama prihatin bau di sungai...” (Wawancara dengan Bapak Ma’ruf, 2019)

b. Faktor Penghambat

Pada saat pembangunan mesin pengolah limbah

sedang berjalan, seiring dengan itu terdapat pula

permasalahan yang terjadi dalam proses dinamika

pengelolaan limbah pati onggok di Desa Daleman

yaitu berupa hambatan-hambatan yang dialami oleh

kepemerintahan Desa Daleman yang sebelumnya dan

disertai pandangan pesimistis dari sebagian besar

pengusaha industri atas limbah cair pati onggok yang

didominasi oleh zat kaporit.

“...ini soal limbah itu penanganannya sudah jalan sejak kepala desanya masih Bapak Joko bikin uji coba limbah ke biogas tapi selalu gagal...” (Wawancara dengan Bapak Ayib, 2019)

“...Sebenarnya kepala desa sebelum saya, sudah mencoba menangani limbah pati onggok ini. Namun, waktu itu selalu gagal. Gagal tersebut bukan karena anggaran, tapi saat itu memang belum menemukan solusi untuk memisahkan antara bakteri dan kaporit (bahan pemutih) yang digunakan sebagai bahan dasar pewarna pati aren tersebut...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, Kepala Desa Daleman, oleh Wartawan Fokus Jateng, 2017)

Usaha untuk mengatasi pencemaran lingkungan di

sungai-sungai wilayah Desa Daleman dengan cara

mengolahnya menjadi biogas, sebetulnya telah

melewati berbagai upaya dari kepemerintahan desa

yang sebelumnya. Akan tetapi tidak berhasil karena

 

Page 120: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

102

terdapat banyak kandungan zat kaporit yang

mendominasi cairan limbah tersebut, sebab pada

proses pengolahan bihun atau mie soun oleh industri

pati onggok bahan bakunya sudah dicampuri oleh

kaporit untuk pewarnaan.

“...itu karena kaporit banyak kandungannya, kan kaporit untuk memutihkan patinya, itu yg membuat biogas susah terolah, yaa itu kalo ada air kaporit kan kuman2 bakterinya jadi mati...” (Wawancara dengan Bapak Abu, 2019)

“...kita itu kalo menuangkan kaporit takarannya bisa sampai satu ember cat besar...”(Wawancara dengan Bapak Nasrul, 2019)

Dari pihak pengusaha industri-indistri pati onggok

sudah terlanjur putus asa atau pesismis dari keyakinan

akan berhasilnya pengolahan limbah tersebut. Kondisi

demikian didasari atas kegagalan yang selalu terjadi

pada setiap tahapan uji coba yang sudah beberapa kali

dilakukan sebelumnya, hal tersebutlah yang membuat

para pengusaha industri-industri pati onggok menjadi

sangat pesimis akan keberhasilan pengelolaan limbah

meskipun telah dibantu oleh banyak pihak.

“...yaa kemarin-kemarin sih yaa mas yang saya tau udah berkali kali uji coba tapi selalu gagal waktu itu, jadi kayaknya gakbegitu lancar proskpeknya yaa mas, warga-warga disini itu kebanyakan kurang mendukung dan sudah pesimis begitupun saya sendiri juga tidak yakin akan berhasil, karena sudah berkali kali selalu gagal terus...” (Wawancara dengan Bapak Abu, 2019)

 

Page 121: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

103

Dilain pihak seiring dengan berjalannya waktu,

pasokan-pasokan buangan limbah dari industri-

industri pati onggok mengalami penurunan volume

yang disebabkan oleh karena berkurangnya para

pengusaha industri pati onggok tersebut sehingga

menyebabkan potensi biogas untuk dibagikan kepada

600 KK (Kepala Keluarga) menjadi berkurang.

“...awalnya ditargetkan 1000 KK lalu menurun menjadi 600 KK tapi karena pasokan bahan bakunya (limbah) berkurang jadi bisa menurun sampai 300 KK yang disalurkan bahkan bisa sangat mengurang hanya menjadi 100 KK yang tersalurkan...” (Wawancara dengan Bapak Dede, 2019)

“...udah sedikit sekarang mas, karena sudah banyak berkurang di dukuh Bendo paling yang kecil-kecilan ada 10 usaha yang besar ada tujuh, belum tau ditambah dari dukuh margoluweh yaa paling sekitar 30-an...” (Wawancara dengan Bapak. Abu, 2019)

Berkurangnya para pengusaha industri pati onggok

disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah

karena modal usaha yang cukup sulit untuk dijangkau

dalam membeli bahan baku, dari bahan dasar batang

pohon aren yang dibeli di luar daerah.

“...yaa karena modalnya mungkin, apalagi bahan dasarnya sudah sulit didapatnya kan bukan dari sini yaa paling ngambil dari wonosobo, pacitan dan lain-lain ngambilnya dari luar daerah jadi harus menambah keluar modal lagi...” (Wawancara dengan Bapak. Abu, 2019)

 

Page 122: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

104

Mahalnya biaya operasional dari mesin IPAL yang

sulit terjangkau oleh APBD juga merupakan faktor

yang menghambat realisasi pengolahan limbah

menjadi biogas, sebab untuk mengoperasikan mesin

IPAL dibutuhkan pasokan daya listrik yang memakan

biaya besar. Maka, tanggungan biaya operasional

mesin IPAL tersebut diserahkan kepada Pemerintah

Kabupaten Klaten dan dari sebagian pihak desa hanya

berharap agar limbah yang mencemari sungai supaya

bisa diolah dan layak buang.

“...tapikan untuk mencapai keuntungan biogas itu sangat jauh apalagi dipotong biaya operasional listriknya saja sudah sangat mahal bahkan APBDes pun angkat tangan tidak sanggup karena memang menjalankan mesin yaang sudah sangat canggih, untuk itu diperlukan dana sekitar 7 (tujuh) juta/bulan makanya kita serahkan pemkab agar bisa terus berjalan, jadi suatu bangunan untuk menyelamatkan lingkungan bukan bisnis dari biogas yg disalurkan, intinya supaya layak buang air limbahnya itu prioritas utama kita...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

5. Kelembagaan BUMDes Daleman

Pada akhir tahun 2017 kelembagaan BUMDes di

Desa Daleman baru benar-benar berjalan secara optimal

sebagai BUMDes yang terstruktur dan mengelola aset

desa, hal ini dikarenakan pada kelembagaan BUMDes

yang sebelumnya dengan nama Sembada Lestari masih

bersifat fiktif, artinya belum tertata secara terstruktur

menjalankan tugas dan fungsinya sebagai BUMDes.

 

Page 123: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

105

Pembentukan BUMDes di Desa Daleman itu terjadi

karena menyesuaikan dan mengikuti amanat dari Undang

Undang Dasar yang baru, yakni mengacu pada Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa. Selain itu, kehadiran BUMDes di Desa

Daleman ini juga merupakan hal yang wajib sebagai

pengkajian untuk bantuan pengelolaan limbah menjadi

biogas, karena nantinya pengelolaan tersebut akan

diserahkan kepada BUMDes Daleman.

“...BUMDes Daleman itu mulai transional itu desember 2017 (betul2 proses), karena sebelumnya ada tapi masih fiktif karena syarat suatu desa untuk mendapat bantuan dari pemerintah itu harus ada BUMDes, dulu sudah ada semacam BUMDes namanya sembada lestari tapi masih fiktif. Seperti mengelola aset2 desa itukan tugasnya BUMDes. Awalnya karena ada bantuan biogas awal 2018 maka untuk pengkajian itu dibuatlah BUMDes Daleman pada desember 2017. Jadi yang jelas adanya Bumdes itu bukan masalah agar dapat bantuan, tetapi memang karena amanat dari UUD (UU Nomor 6 thn 2014 tentang Desa dan PP Nomor 43 tentang Pelaksanaan UU)...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

BUMDes Daleman juga terdaftar sebagai anggota

BUMDes GO, yaitu jaringan kelembagaan BUMDes se-

Kabupaten Klaten yang saat ini memiliki anggota

sebanyak 20 kelembagaan BUMDes di Kabupaten Klaten,

jaringan BUMDes GO ini merupakan wadah untuk saling

berbagi ide dan pengalaman antara para pengelola

BUMDes yang ada di dalamnya.

 

Page 124: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

106

“...Kita juga terhubung dengan forum BUMDes se-Kabupaten Klaten ini total ada 20 BUMDes yang terjaring didalamnya namanya BUMDes GO...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

BUMDes Daleman saat ini telah mengelola beberapa

aset desa diantaranya adalah gedung serba guna Esti

Dharmo, pemandian Lumbung Tirto, dan mata air alami

Umbul Nilo yang saat ini sedang dalam proses

pengembangan menjadi destinasi wisata mata air dengan

konsep outbound yang ditargetkan beroperasi pada tahun

2020 mendatang.

“...Sekarang ini BUMDes mengelola Gedung di dk. Cokro namanya gedung Esti Dharmo yang disewakan untuk pernikahan dan lain sebagainya, kemudian ada pemandian lumbung tirto (kolam renang) dan umbul Nilo (sumber mata air) yg sekarang sedang mulai proses pengembangan inysaAllah tahun 2020 jadi, nah keuntungan dari aset2 desa tersebut masuk ke dana desa...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

BUMDes Daleman pada proses persiapan dalam

pengelolaan biogas yang dihasilkan dari pengelolaan

limbah menggunakan mesin Instalasi Pengolah Air

Limbah (IPAL). Konsep perencanaan dalam pengelolaan

biogas tersebut kedepannya apabila sudah berjalan akan

dijual dengan estimasi dana yang lebih murah dibanding

Gas Elpiji, selanjutnya pada tahap pengoperasian mesin

IPAL itu sendiri nantinya akan diadakan pelatihan dan

pendampingan khusus kepada anggota BUMDes untuk

bisa mengoperasikan mesin IPAL tersebut. Apabila dalam

 

Page 125: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

107

prosesnya mengalami kendala berupa kerugian, maka

pihak BUMDes akan mengadakan studi lebih lanjut untuk

menemukan jalan keluar agar hasilnya bisa mendapatkan

keuntungan dan pemasukan untuk dana desa yang

nantinya akan digunakan untuk pengembangan objek

wisata.

“...Jangka panjangnya ya pasti kita hitung, misalnya satu kilo seperti gas itu nanti kita hitung berapa kan ada meterannya setiap masuk rumah ada meteran, dan harus lebih murah daripada Gas Elpiji untuk perhitungannya itukan nanti langsung masuk ke rumah-rumah, gas itu gak masuk ke tabung tapi langsung masuk ke rumah langsung masuk ke tungku pengapian, disitu ada keran, nah keran seperti air itu pas dibuka langsung hidup. Jadi meterannya berapa itu kita lihat dari situ, gambarannya seperti itu, kalo mau mengelola nanti kita adakan pelatihan untuk yang bertanggung jawab mengelola nantinya siapa. Sebab mesin IPAL itu peralatan modern kalo gakada pelatihan malah semrawut, paling engga disamping pelatihan nanti juga ada pendampingan, kalo tidak begitu nanti tidak berjalan. Nanti kalo kita tidak mendapatkan keuntungan atau biaya habis maka kita akan berusaha untuk studi lebih lanjut, terus kalo sudah ada keuntungan itu kita kembangan untuk objek wisata sebagai rencana yang sudah ada didepan mata...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

B. Ragam Potensi Optimalisasi Pengelolaan Limbah

Pada proses dinamika pemberdayaan masyarakat di Desa

Daleman melalui pengelolaan limbah oleh BUMDes Daleman

menghasilkan berbagai ragam manfaat yang akan didapatkan

oleh masyarakat apabila BUMDes mengoptimalkan potensi

 

Page 126: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

108

yang ada. Pembahasan tersebut akan diulas kembali menjadi

sub-sub poin, sebagai berikut :

1. Sebagai Alternatif dari Gas Elpiji

Pada proses pengelolaan limbah menjadi biogas,

mesin pengolahnya atau yang biasa disebut Instalasi

Pengolah Air Limbah (IPAL) dibangun pada lahan sawah

milik kas desa yang lokasinya tepat berada dibelakang

kantor Desa Daleman.

“...dulu sebelum dibuat jadi pabrik mesin pengolah limbah tanah itu merupakan lahan sawah milik desa atau kas desa...” (Wawancara dengan Bapak Sarwi, 2019) Pada awalnya limbah yang mencemari lingkungan

perairan sungai di Desa Daleman tersebut, rencananya

akan diolah menjadi energi listrik. Namun, seiring waktu

berjalan konsepnya berubah menjadi biogas.

“...dari situ limbah cair ada potensi jadi biogas dan limbah padat dimanfaakan untuk pakan ternak pupuk dan lain-lain, itupun untuk limbah cair harus dipancing dengan kandungan rumin (dalam perut sapi pembibitan bakteri makan air limbah) dari sapi terlebih dahulu agar menghasilkan biogas atau untuk (starter) sebagai pancingan awal untuk pembibitan bakteri...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019) Kedutaan Besar Negara Denmark dalam memberikan

bantuan dana pembangunan mesin IPAL tidak mencari

keuntungan, apabila nantinya program bantuan tersebut

berhasil memperoleh keuntungan (outcome) dari proses

pengolahan limbah menjadi biogas tersebut. Jadi dana

 

Page 127: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

109

bantuan yang diberikan oleh Kedutaan Besar Negara

Denmark adalah murni sebagai dana hibah.

Limbah yang diolah menjadi biogas menggunakan

mesin Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), proses

pengelolaannya akan diserahkan kepada BUMDes

Daleman dan apabila olahan limbah tersebut berhasil

menjadi biogas akan dijual lebih murah dari Gas Elpiji.

“...jadi itu istilahnya kalo antar negara disebutnya hibah dan itu bantuan yang murni, artinya tidak ada keuntungan yang diambil oleh negara denmark...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

“...tidak ambil untung, karena itukan dana hibah sebesar 13 milyar murni dihibahkan memang untuk diserahkan ke desa dan menjadi aset desa yang akan dikelola BUMDes...” (Wawancara dengan Bapak Mursito, 2019)

“...Gambaran saya paling tidak kalo nanti itu sudah jadi bisa dijual lebih murah dari Gas Elpiji...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

Pada proses sosialisasi dengan masyarakat desa yang

dilakukan oleh pihak Kontraktor, ditemukan bahwa tidak

semua masyarakat antusias dalam penggunaan biogas

sebagai alternatif dari Gas Elpiji.

“...masyarakat belum tentu mau beralih dari elpiji ke biogas karena ada resiko-resiko yang dipikirkan masyarakat, apakah nanti terbakar atau meledak...” (Wawancara dengan Bapak Dede, 2019)

2. Memodali Objek Wisata Outbound

BUMDes Daleman telah terhubung dengan jaringan

BUMDes GO yang merupakan wadah dari kelembagaan

 

Page 128: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

110

BUMDes se-Kabupaten Klaten untuk saling berbagi ide

dan pengalaman antara para pengelola BUMDes yang ada

di dalamnya, termasuk BUMDes Daleman yang saat ini

mentargetkan pengembangan desa wisata outbound.

“...kita sudah buat konsep master plann yang besar, intinya supaya terkordinasi untuk menampilkan yang berbeda dengan ciri khas disetiap destinasi mata air dimasing-masing BUMDes, yang insyaAllah 5-10 tahun kedepan sudah bisa terwujud dan proses pembangunan sudah berjalan dikerjakan di Umbul Nilo tahun 2020 target kita pembangunan tahap pertama bisa selesai...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019) Potensi utama yang ada di Kabupaten Klaten adalah

sumber mata air yang sangat melimpah hal itu merupakan

suatu alasan berdirinya pusat pabrik air minum Aqua di

Klaten, bahkan Klaten dijuluki sebagai kota sejuta mata

air, dimana setiap desa terdapat sumber mata air

melimpah yang masing-masing desa memiliki konsep

untuk pengembangan sumber mata air di daerahnya

menjadi destinasi wisata. Contohnya saja Desa Ponggok

yang saat ini telah berhasil menjadikan umbul ponggok

sebagai destinasi wisata berfoto di dalam air dengan

berbagai konsep unik menyelam (snorkling), sehingga

menyebabkan para wisatawan lokal bahkan sampai

wisatawan mancanegara sangat antusias mengunjungi

umbul ponggok.

“...Jadi nanti kita buat tempat wisata air, karena rata rata di klaten itukan air bahkan dapet julukan kota sejuta mata air makanya industri air minum aqua

 

Page 129: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

111

pun ada di klaten. Nah karena semua air kita buat kesepakatan agar masing-masing tidak sama dan mempunyai ciri khas tersendiri, umpamanya antara umbul ponggok dan umbul nilo di daleman, jika ponggok sudah memiliki ciri khas snorkling foto menyelam didalam air dengan berbagai hiasan property...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019) Dari forum BUMDes Go tersebutlah kebijakan

pengembangan desa wisata di setiap desa harus dibagi

dengan variasi konsep yang berbeda-beda. Maka,

BUMDes Daleman memilih untuk menjadikan Umbul

Nilo sebagai destinasi wisata berkonsep Outbound.

“...maka di umbul nilo nanti kita buat wisata edukatif seperti permainan yang mendidik seperti bumi perkemahan outbound dan lain sebgainya...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019) Dengan adanya bantuan dana hibah dari Kedutaan

Besar Negara Denmark untuk pembangunan mesin IPAL

yang anggarannya sangat besar mencapai 13 miliyar

tersebut, maka sisa dari anggaran pembangunan mesin

IPAL tersebut bisa turut membantu modal pengembangan

destinasi wisata Umbul Nilo di Desa Daleman.

“...memang saat ini modal pengembangan umbul Nilo itu kita pakai dari anggaran dana milik desa, namun tidak menutup kemungkinan apabila pembangunan IPAL itu ada sisa dana bisa digunakan untuk menambahkan modal pengembangan destinasi wisata umbul Nilo...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

 

Page 130: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

112

3. Memberikan Peluang kepada UMKM

Pengembangan dari Umbul Nilo menjadi objek

destinasi wisata juga dapat memberikan peluang usaha

bagi para masyarakat khususnya penggiat UMKM.

Apabila pengembangan destinasi wisata Umbul Nilo telah

selesai dan berhasil menarik para wisatawan, maka hal ini

dapat membuka peluang usaha yang besar bagi para

masyarakat desa untuk menjual produk-produk lokal dari

usaha para warga maupun industri setempat untuk

kemudian dipasarkan pada lokasi wisata Umbul Nilo.

Lebih lanjut Bapak Sugijarto selaku ketua BUMDes

Daleman merencanakan untuk diadakan kerjasama

dengan Dinas Perindustrian sebagai naungan untuk

membantu pelatihan wirausaha dan membantu para warga

yang kekurangan modal usaha.

“..., terus yang punya produk-produk seperti misalnya makanan khas tradisional supaya dibungkus yang bagus dan akan dipasarkan di sana, apa saja seperti produk dari UMKM serta industri setempat itu nanti kita pasarkan di sana, kalo memang itu berkembang nanti kita minta dinas perindustrian supaya memberikan pendidikan ataupun pelatihan (dengan anggaran dinas bukan dari kita). Nanti kerjasama dengan kita, bagi pengusaha yang kurang modal kita berikan...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019) Kemudian secara konseptual dalam pendistribusian

produk-produk UMKM maupun hasil usaha warga dari

industri setempat, penyalurannya akan diproses secara

sistematis yang dimanajemen oleh setiap dasa wisma,

 

Page 131: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

113

yaitu PKK beserta para pembina kesejahteraan warga

terkait yang bertanggung jawab, sehingga dapat

menanggulangi masalah pengangguran di desa.

Manajemen permodalan dan perhitungan hasil

untung/rugi akan dikelola oleh para dasa wisma yang

merupakan bagian dari PKK, apabila telah berhasil maka,

akan diadakan kerjasama antar desa untuk memutar hasil

produk dari industri setempat untuk dapat disuplai ke

destinasi-destinasi wisata antar desa.

“...rencananya seperti itu dan ini melewati dasa wisma – dasa wisma, dasa wisma itu yaa bagian dari PKK atau kelompok-kelompok dari masyarakat desa daleman membuat keripik singkong umpamanya atau buat apa, silahkan dipake baik-baik modalnya berapa yaa digunakan sebaik-baiknya, kan nanti ada hasilnya minimal mengurangi pengangguranlah, kemudian kita akan kerjasama dengan desa sekitar jadi tidak ada egoisme individu desa agar bisa disuplay dimanapun dan melalui jaringan tersebut pasaran produk bisa meluas...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

4. Mengembangkan Aset Milik Desa

Ada banyak aset desa yang dapat dikembangkan di

Desa Daleman, salah satunya adalah kantor desa lama

yang menjadi pusat pemerintahan desa pertama dari Desa

Daleman dengan bangunan yang masih kokoh, akan tetapi

selama puluhan tahun tidak berpenghuni juga tidak

terpakai, karena pusat pemerinahan desa telah berpindah

di kantor balai Desa Daleman yang baru atau yang saat ini

digunakan, rencananya apabila program destinasi wisata

 

Page 132: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

114

Umbul Nilo telah betul-betul berjalan dan sukses merauk

keuntungan. Maka, aliran dana dari keuntungan tersebut

akan diputar untuk memodali pembangunan sanggar

kebudayaan dengan memanfaatkan bekas bangunan

kantor desa yang sudah tidak terpakai.

Konsep pembuatan sanggar pusat kebudayaan di Desa

Daleman tersebut, telah direncanakan sebelum pergantian

masa jabatan kepemerintahan desa, yakni pada saat kepala

desa masih dijabat oleh Bapak Bacthtiar Joko Widodo

yang pada saat ini telah digantikan oleh Bapak Mursito.

“...dulu saya pernah merencanakan pembuatan sanggar budaya dengan memanfaatkan kantor desa yang lama, karena sangat disayangkan bangunan yang masih kokoh tapi tidak terawat, saya pernah diskusikan hal ini dengan kepala desa sebelumnya yaitu pak Joko, rencananya konsep ini akan saya teruskan kepada pak Mursito apabila pengembangan umbul nilo selesai dan dana desa sudah mencukupi...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

Kemudian aset-aset desa yang sudah ada seperti

pemandian lumbung tirto dan gedung serba guna juga

akan dikembangkan oleh BUMDes Daleman, terutama

perlengkapan dan kebutuhan untuk memfasilitasi kinerja

BUMDes terlebih dahulu, setelah itu diarahkan untuk

pengembangan gedung serba guna dan pemandian

limbung tirto agar menambah serta menarik minat para

pengunjung di lumbung tirto dan penyewa di gedung

serba guna karena telah menjadi semakin nyaman.

 

Page 133: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

115

“...kan BUMDes ada pengurusnya nanti pengurusnya ini butuh perlengkapan apa saja bakan dibelikan oleh desa, seperti laptop, meja kerja dan lain sebagainya segala kebutuhan yang diperlukan BUMDes. Lalu penambahan fasilitas dan perlengkapan dari aset yang dimiliki seperti kursi dan meja kipasangin lampu dsb.. di gedung persewaan maupun fasilitas untuk lumbung tirto dan umbul nilo...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

5. Meningkatkan Perekonomian Warga

Dari semua aspek wacana pengembangan dan

pembangunan yang telah diuraikan diatas. Maka, apabila

semuanya telah sukses berjalan secara maksimal tentunya

akan meningkatkan taraf kesejahteraan bagi masyarakat di

Desa Daleman, karena nantinya dari objek wisata Umbul

Nilo tersebut juga akan dibangun ruang sewa untuk

diskusi dan rapat yang pengelolaan modalnya akan

diajukan kepada pihak BKK (bantuan keuangan khusus).

“...Yaa mestinya seperti itu, intinya yaa kalo desa itu makmur dana itu nanti digodog untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya gambarkan saja sekarang di pengembangan Wisata Umbul Nilo itu kita akan buat tempat persewaan untuk rapat mengenai pengelolaan dan lain sebagainya kita serahkan ke BKK...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

Kemudian dari segi kebiasaan masyarakat terutama

pada perilaku pengusaha industri pati onggok dalam hal

membuang limbah juga akan terselesaikan, perilaku

membuang limbah industri ke sungai secara perlahan akan

hilang dengan timbulnya kesadaran dari masyarakat

 

Page 134: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

116

terutama para pelaku industri, karena telah ada himbauan

bahwa lingkungan desa akan dijadikan sebagai objek

wisata, maka area lingkungan desa terutama aliran sungai

harus bersih dari pencemaran limbah industri.

“...dalam konteks sosial masyarakatnya paling tidak bisa membantu menanam kesadaran kepada masyarakat terkhusus pelaku industri supaya bisa berubah pelan-pelan, sedikit-sedikit agar tidak bergitu saja dengan gampang membuah limbah dari olahan industrinya ke aliran sungai, karena memang sangat mencemari...” (Wawancara dengan Bapak Dede, 2019)

“...kami sudah melakukan himbauan kepada para pengusaha industri pati onggok agar tidak membuang limbah ke sungai terutama karena sedang ada pengembangan umbul nilo, supaya bersih dan pencemaran bisa terhindari...” (Wawancara dengan Bapak Kesdik, 2019)

Perubahan perilaku yang timbul dari kesadaran

masyarakat terhadap pola membuang limbah tersebut,

apabila dapat terwujud, menjadikannya sebagai faktor

utama yang mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan

masyarakat setelah beroperasinya mesin IPAL dan

berjalannya wisata outbound di Umbul Nilo.

“...kita lihat nanti kedepannya kalo olahan limbah sudah mulai beroperasi dan outbound di umbul nilo sudah bisa berjalan, maka kesadaran masyarakat untuk tidak sembarangan membuang sampah atau limbah menjadi pendorong dalam proses tumbuhnya kesejahteraan di masyarakat...” (Wawancara dengan Bapak Sugijarto, 2019)

 

Page 135: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

117

BAB V

PEMBAHASAN A. Dinamika Pemberdayaan melalui Pengelolaan Limbah

Analisis mengenai dinamika lembaga BUMDes Daleman

dalam mengolah limbah menjadi biogas untuk mengelola

potensi desa yang akan penulis uraikan menggunakan analisis

deskriptif. Sehingga pembahasan dalam analisis deskriptif

disajikan dalam bentuk uraian dan pemaran yang bersifat

naratif. Keberadaan limbah industri pati onggok (Tepung

Aren) yang mencemari lingkungan perairan sungai di Desa

Daleman menyebabkan timbulnya dinamika dalam konteks

sosial, budaya dan kelompok secara konflik dan psikologis di

masyarakat. Selain itu, dari timbulnya masalah pencemaran

lingkungan yang didasari oleh adanya limbah industri

tersebut, melalui proses dinamika yang terjadi, mengantarkan

Desa Daleman kepada pengembangan potensi-potensi desa

yang dapat dikelola oleh BUMDes Daleman.

Proses dinamika yang terjadi di Desa Daleman berjalan

secara dinamis atau mengalami perubahan sosial. Hal ini

berdasarkan pada teori tentang dinamika menurut Munir

(2001:16), bahwa dinamika adalah suatu sistem ikatan yang

saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur-

unsur tersebut. Jika salah satu unsur sistem mengalami

perubahan, maka akan membawa perubahan pula pada unsur-

unsur lainnya. Hal ini berkaitan dengan pergantian sistem

kepemerintahan yang berubah dari tingkat desa hingga tingkat

 

Page 136: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

118

provinsi turut mempengaruhi perubahan khususnya di Desa

Daleman, artinya permasalahan limbah di Desa Daleman ini

sudah sangat lama menjadi isu yang cukup penting dalam hal

pencemaran lingkugan di perairan sungai bahkan sudah

hampir setengah abad yang secara berangsur-angsur pula

telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi masalah

pencemaran lingkungan perairan sungai yang disebabkan oleh

limbah industri pati onggok, akan tetapi seiring berjalannya

waktu dan pergantian sistem kepemerintahan berganti. Maka,

isu pencemaran lingkungan tersebut menjadi isu utama.

Pada tahun 2013 terpilihnya Bapak Mursito sebagai

Kepala Desa yang baru membawa misi untuk menangani

pencemaran lingkungan di perairan sungai Desa Daleman.

Lebih lanjut ditingkat Provinsi, terpilihnya Bapak Ganjar

Pranowo sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah juga turut

menghadirkan perubahan di Desa Daleman, dari hal tersebut

dapat membawa Kedutaan Besar Negara Denmark untuk turut

membantu menanggulangi permasalahan lingkungan di Jawa

Tengah yang mana Desa Daleman masuk kedalam daftar

penerima bantuan. Seperti teori dinamika masyarakat yang

dikemukakan oleh More dalam Narwoko (2007: 362), bahwa

perubahan sosial diartikan sebagai suatu perubahan penting

dalam struktur sosial, pola-pola perilaku dan sistem interaksi

sosial, termasuk di dalamnya perubahan nilai, norma, dan

fenomena kultural. Sebuah perubahan akan selalu hadir dalam

perjalanan hidup manusia yang menjadi dinamika

kehidupannya. Hanya yang menjadi perbedaan adalah

 

Page 137: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

119

perubahan tersebut terjadi secara cepat atau lambat, bahkan

seseorang atau sekelompok orang sekalipun yang hidup di

daerah terpencil pasti akan mengalami dinamika kehidupan.

Para ilmuwan di bidang sosial sepakat bahwa kehidupan

manusia tidak statis tetapi akan selau berubah (dinamis),

kondisi inilah yang disebut sebagai perubahan sosial.

Berikut dinamika dinamika lembaga BUMDes Daleman

dalam mengolah limbah menjadi biogas untuk mengelola

potensi desa:

1. Dinamika Sosial pada Realitas Limbah

Realitas limbah industri tepung aren atau yang biasa

dikenal dengan limbah pati onggok yang terjadi di desa

daleman, seiring dengan perkembangan zaman sejak

tahun 1960 hingga puncaknya ditahun 2013 mengalami

perubahan dalam proses tata kelola limbah yang pada

awalnya dibiarkan begitu saja pembuangan limbahnya ke

aliran sungai dengan gerak dinamis dari masa ke masa

mulailah timbul kesadaran dari masyarakat dan aparatur

desa untuk menangani dan mencari solusi pengelolaan

limbah yang telah lama mencemari lingkungan sungai

serta didorong pula oleh perubahan tata masyarakat yang

berangkutan, yaitu silih bergantinya penduduk secara

turun-temurun antar generasi. Hal ini seperti teori

dinamika sosial yang dikemukakan oleh Suryoto Bakir

dkk. (2006: 140), yang mendefenisikan bahwa dinamika

sosial merupakan gerak masyarakat secara terus menerus

 

Page 138: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

120

yang menimbulkan perubahan dalam tata masyarakat

yang bersangkutan.

2. Dinamika Kebudayaan dalam Penanganan Limbah

Setelah puluhan tahun usaha pati onggok beroperasi,

namun masih mengalami kesulitan untuk membuang dan

mengolah limbahnya, akibatnya sisa dari pengolahan pati

onggok (Tepung Aren) itu menyisakan dua limbah yang

cukup mencemari lingkungan terutama diperairan sungai

hingga menimbulkan berbagai dampak merugikan, yaitu

aroma yang tidak sedap dan matinya kehidupan ikan-ikan

dikarenakan air yang tidak layak buang tersebut, telah

mendominasi perairan sungai hingga menyebabkan warna

air yang juga turut menghitam.

Pada awalnya memang didasari atas budaya dan

kebiasaan para pengusaha pati onggok yang kurang peduli

terhadap penanganan limbah industri, mengakibatkan

wabah pencemaran lingkungan yang kian hari terus-

menerus bertambah. Sikap kurang peduli dari kesadaran

dan peran yang belum terbangun dari masyarakat, pada

akhirnya mengantarkan mereka pada situasi terdesak

karena rumitnya situasi desa, yaitu saat memasuki musim

penghujan, limbah industri tersebut selalu menggenang di

permukiman warga dan lahan persawahan. Bahkan, akibat

dari limbah itu selama ini masyarakat setempat cukup

kesulitan mendapatkan air bersih dari sumur. Situasi

terdesak dari permasalahan lingkungan yang terjadi

mengakibatkan pola kesadaran dan peran dari masyarakat

 

Page 139: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

121

untuk lebih peduli persoalan lingkungan mendorong

kebudayaan atau kebiasaan perilaku masyarakat berubah

menjadi lebih mengutamakan kestabilan lingkungan,

seperti teori dinamika kebudayaan yang dikutip oleh

Poerwanto (2000: 142), Leslie White mengemukakan

bahwa kebudayaan merupakan fenomena yang selalu

berubah sesuai dengan lingkungan alam sekitarnya dan

keperluan suatu komunitas pendukungnya. Sependapat

dengan itu Haviland menyebut bahwa salah satu penyebab

mengapa kebudayaan berubah adalah lingkungan yang

dapat menuntut kebudayaan yang bersifat adaptif. Dalam

konteks ini perubahan lingkungan yang dimaksud bisa

menyangkut lingkungan alam maupun sosial.

3. Dinamika Masyarakat dan Bantuan Lembaga

Dampak lingkungan yang semakin memburuk

tersebut, kemudian mendorong para aparatur desa untuk

menangani permasalahan limbah industri pati onggok

dengan melibatkan berbagai kelembagaan. Pada proses

ini, pola yang terjadi sesuai dengan teori dinamika

masyarakat menurut Salam (2010: 258), Dinamika atau

perubahan masyarakat dapat terjadi karena beberapa

faktor, antara lain sebagai berikut:

a. Penyebaraan informasi, meliputi pengaruh dan

mekanisme media dalam menyampaikan pesan-

pesan ataupun gagasan (pemikiran). Hal ini

mengkonfirmasi pola yang dilakukan para aparatur

desa dalam proses mediasi yang melibatkan bantuan

 

Page 140: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

122

dari lembaga-lembaga untuk menanggulangi limbah

industri pati onggok yang mencemari lingkungan

sungai, yang dilalui dengan mengajukan masalah

limbah di Desa Daleman tersebut kepada Dinas

LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

Pemerintah Kabupaten Klaten. Lalu, setelah

dilakukan proses peninjauan isu lingkungan itu

disampaikan kepada BAPPEDA Provinsi Jawa

Tengah, kemudian dilakukanlah telekonfrensi oleh

pihak Provinsi Jawa Tengah dengan Kedutaan Besar

Negara Denmark yang memang sudah sejak lama

menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah. Maka, terjalinlah kerjasama yang

melibatkan Kedutaan Besar Negara Denmark untuk

membantu menyelesaikan permasalahan limbah di

Desa Daleman.

b. Modal, antara lain sumber daya manusia ataupun

modal finansial. Hal ini juga mengkonfirmasi alur

yang selanjutnya terjadi dari proses sebelumnya,

yaitu bantuan modal dari Kedutaan Besar Negara

Denmark yang diberikan untuk membangun mesin

IPAL sebesar 13 milyar atas jalinan kerjasama yang

sudah terjadi pada proses sebelumnya.

c. Teknologi, suatu unsur dan sekaligus faktor yang

cepat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan. Hal ini juga mengkonfirmasi pola

yang terjadi selanjutnya di Desa Daleman, yaitu

 

Page 141: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

123

teknologi berupa mesin IPAL (Instalasi Pengolah

Air Limbah) yang dibangun untuk menanggulangi

pencemaran lingkungan sungai yang terjadi. Dari

mesin IPAL tersebut diharapkan dapat membawa

perubahan yang lebih baik untuk Desa Daleman

dengan diolahnya limbah menjadi biogas yang

bermanfaat bagi masyarakat setempat.

d. Ideologi atau agama, keyakinan agama atau ideologi

tertentu berpengaruh terhadap porses perubahan

sosial. Dalam hal ini juga berkaitan dengan

keyakinan dari para lembaga-lembaga yang turut

memberikan kontribusi bantuan, keyakinan tersebut

direalisasikan dengan upaya pembangunan mesin

IPAL yang telah selesai dan segera beroperasi.

e. Birokrasi, terutama berkaitan dengan berbagai

kebijakan pemerintahan tertentu dalam membangun

kekuasaannya. Hal ini mengkonfirmasi pola yang

terjadi di Desa Daleman hingga tingkat Provinsi

yaitu pergantian struktur pemerintahan desa dan

provinsi yang menyebabkan proses alur birokrasi

juga turut berubah sebagaimana yang telah peneliti

uraikan pada pemaparan diawal bab ini, yaitu Pada

tahun 2013 terpilihnya Bapak Mursito sebagai

Kepala Desa yang baru membawa misi untuk

menangani pencemaran lingkungan di perairan

sungai Desa Daleman. Lebih lanjut ditingkat

Provinsi, terpilihnya Bapak Ganjar Pranowo sebagai

 

Page 142: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

124

Gubernur Provinsi Jawa Tengah juga turut

menghadirkan perubahan di Desa Daleman, dari hal

tersebut dapat membawa Kedutaan Besar Negara

Denmark untuk turut membantu menanggulangi

permasalahan lingkungan di Jawa Tengah yang

mana Desa Daleman masuk kedalam daftar

penerima bantuan.

f. Agen atau aktor, hal ini secara umum termasuk

dalam modal sumber daya manusia, tetapi secara

spesifik yang dimaksudkan adalah inisiatif-inisiatif

individual dalam “mencari” kehidupan yang lebih

baik. Hal ini juga berkaitan dengan proses bantuan

dari lembaga yang mendukung, dimana dari agen

atau aktor tersebut terdapat sumber daya manusia

dari beberapa kelembagaan, sebagai berikut:

1) Kedutaan Besar Denmark (sebagai pendonor)

2) Pemprov. Jateng (sebagai perantara kerjasama)

3) Pemkab. Klaten (sebagai penerima donor)

4) ESP3 – Danida (sebagai pemilik proyek)

5) COWI (sebagai engineering)

6) PT. SISKEM (sebagai kontraktor)

7) BUMDes (sebagai pengelola)

4. Dinamika Kelompok sebagai Faktor Pendukung

Antusiasme dari para aparatur desa dan masyarakat

atas bantuan Kedutaan Besar Denmark yang bekerjasama

dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah

Kabupaten Klaten yang turut membantu persoalan limbah

 

Page 143: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

125

di Desa Daleman menuai berbagai respon yang positif.

Bagi sebagian besar masyarakat, pemencahan masalah

limbah sudah sangat ditunggu sejak lama dan mereka

sangat berharap persoalan limbah tersebut dapat

menemukan solusi yang tepat guna.

Masyarakat berharap bantuan pengelolaan limbah

yang diberikan oleh berbagai kelembagaan tersebut dapat

dikelola dengan sebaik mungkin agar para warga desa

dapat turut merasakan manfaatnya. Hal ini berkaitan

dengan teori dinamika kelompok menurut Eysenck yang

dikutip oleh Carolina dan Jusman (1993: 41) dalam

Huraerah (2010: 33), menjelaskan bahwa Dinamika

kelompok adalah berkaitan dengan konteks sosial budaya

suatu masyarakat yang berfungsi untuk membantu

individu dan kelompok, sehingga memungkinkan mereka

secara bersama-sama memiliki pola-pola merasakan,

menilai, berpikir dan bertindak. Teori ini mengkonfirmasi

yang dikatakan oleh Bapak Sarwi dan Bapak Ma’ruf,

bahwa masyarakat telah menunggu sejak lama proses

penanggulangan limbah dari industri pati ongok yang

mencemari perairan sungai, apabila limbah itu dapat

bermanfaat dan berhasil diolah menjadi biogas, tentunya

semua masyarakat akan merasakan dari segi positifnya,

karena mesin IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) yang

dibangun merupakan teknologi canggih dengan tinkat

kegagalan yang sedikit.

 

Page 144: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

126

5. Dinamika Konflik sebagai Faktor Penghambat

Pesimistis atau pandangan yang meragukan atas

keberhasilan dari pengolahan limbah menjadi biogas oleh

sebagian besar pengusaha industri pati onggok,

menyebabkan timbulnya suatu gesekan antara para

pengusaha yang pesimis dengan masyarakat yang optimis.

Kondisi demikian didasari atas kegagalan yang selalu

terjadi pada setiap tahapan uji coba yang sudah beberapa

kali dilakukan sebelumnya, hal tersebutlah yang membuat

para pengusaha industri-industri pati onggok menjadi

sangat pesimis akan keberhasilan pengelolaan limbah

meskipun telah dibantu oleh banyak pihak.

Menurut Soekanto Dinamika Konflik dalam

masyarakat salah satunya terjadi karena adanya perbedaan

kepentingan, tujuan, sarana dan sumber daya (Soekanto,

2005: 70). Hal ini berkaitan dengan faktor penghambat

yang terjadi di Desa Daleman, yakni perbedaan

kepentingan antara masyarakat dengan pengusaha

industri, yaitu masyarakat yang sangat optimis atas

keberhasilan pengolahan limbah menjadi biogas

dikarenakan sudah merasa terganggu dan berharap

mendapat pasokan biogas yang lebih murah disamping

terhentinya aroma tidak sedap dari limbah yang

mencemari sungai. Sedangkan para pengusaha industri

yang pesimis dikarenakan mereka lebih memikirkan

keuntungan daripada mengelola limbah serta hanya

 

Page 145: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

127

sekedar mengharapkan supaya air limbah yang diolah

dapat menjadi lebih layak buang.

6. BUMDes dan Refleksi ABCD

Pengembangan potensi Desa Daleman dimulai dari

penguatan BUMDes terlebih dahulu. Menurut

Notoatmodjo (2009: 1) pembangunan suatu bangsa

memerlukan dua aset utama atau “daya” yang disebut

sumber daya (resources), yakni sumber daya alam

(natural resources) dan sumber daya manusia (human

resources). Kedua sumber daya tersebut sangat penting

dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan

bangsa atau wilayah. Tetapi apabila dipertanyakan sumber

daya mana yang lebih penting diantara kedua sumber daya

tersebut, maka jelaslah sumber daya manusia jauh lebih

penting. Jadi, BUMDes Daleman lebih dahulu dibentuk

untuk membangun dan mengembangkan aset-aset desa.

John McKnight dan Jody Kretzmann dalam Dereu

(2013: 96), menggambarkan membangun komunitas dari

dalam keluar sebagai jalan untuk menemukan dan

mendaftar aset komunitas dalam beberapa kategori

tertentu (misalnya aset pribadi, aset asosiasi atau institusi),

warga komunitas belajar melihat kenyataan mereka

sebagai gelas yang setengah penuh. Sebelumnya, mereka

melihat kebutuhan dan masalah, sekarang mereka lebih

banyak melihat sumber daya dan kesempatan. Hal ini

mengkonfirmasi yang dikatakan oleh ketua BUMDes

Bapak Sugjarto, bahwa pada akhir tahun 2017

 

Page 146: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

128

kelembagaan BUMDes di Desa Daleman baru mulai

berjalan secara optimal sebagai BUMDes yang terstruktur

dan mengelola aset desa, hal ini dikarenakan pada

kelembagaan BUMDes yang sebelumnya dengan nama

Sembada Lestari masih bersifat fiktif, artinya belum

tertata secara terstruktur untuk menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai BUMDes.

BUMDes Daleman pada proses persiapan dalam

pengelolaan biogas yang dihasilkan dari pengelolaan

limbah menggunakan mesin Instalasi Pengolah Air

Limbah (IPAL). Konsep perencanaan dalam pengelolaan

biogas tersebut kedepannya apabila sudah berjalan akan

dijual dengan estimasi dana yang lebih murah dibanding

Gas Elpiji, selanjutnya pada tahap pengoperasian mesin

IPAL itu sendiri nantinya akan diadakan pelatihan dan

pendampingan khusus kepada anggota BUMDes untuk

bisa mengoperasikan mesin IPAL tersebut.

Pembentukan BUMDes di Desa Daleman itu terjadi

karena menyesuaikan dan mengikuti amanat dari Undang

Undang Dasar yang baru, yakni mengacu pada Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa. Selain itu, kehadiran BUMDes di Desa

Daleman ini juga merupakan hal yang wajib sebagai

pengkajian untuk bantuan pengelolaan limbah menjadi

biogas, karena nantinya pengelolaan tersebut akan

diserahkan kepada BUMDes Daleman.

 

Page 147: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

129

Pengertian lain kurang lebih semakna, seperti yang

dikemukakan Notoatmodjo (2009: 1), kata potensial

mengandung arti kekuatan, kemampuan, dan daya, baik

yang belum maupun yang sudah terwujud, tetapi masih

belum optimal. BUMDes Daleman saat ini telah

mengelola beberapa aset desa diantaranya adalah gedung

serba guna Esti Dharmo, pemandian Lumbung Tirto, dan

mata air alami Umbul Nilo yang saat ini sedang dalam

proses pengembangan menjadi destinasi wisata mata air

dengan konsep outbound.

Menurut Ahmad Soleh dalam (Jurnal Sungkai, 2017:

Vol 5, No 1) menjelaskan bahwa secara garis besar

potensi desa dapat dibedakan menjadi dua; Pertama

adalah potensi fisik yang berupa tanah, air, iklim,

lingkungan geografis, binatang ternak, dan sumber daya

manusia. Kedua adalah potensi non-fisik berupa

masyarakat dengan corak dan interaksinya, lembaga-

lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi sosial

desa, serta aparatur dan pamong desa.

B. Ragam Potensi Optimalisasi Pengelolaan Limbah

Proses dinamika yang terjadi karena adanya masalah

pencemaran lingkungan sungai akibat dari limbah industri

pati onggok, pada akhirnya mengantarkan BUMDes untuk

mengelola potensi-potensi yang ada di Desa Daleman, dari

proses tersebut, kemudian melahirkan ragam potensi manfaat

yang akan didapatkan oleh masyarakat apabila BUMDes

Daleman mengoptimalkan pengelolaan limbah. Hal ini seperti

 

Page 148: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

130

yang dijelaskan oleh Ahmad Soleh (Jurnal Sungkai, 2017:

Vol 5, No 1), bahwa BUMDes merupakan bagian dari potensi

desa yang sifatnya non-fisik, yaitu berupa masyarakat dengan

corak dan interaksinya, lembaga-lembaga sosial, lembaga

pendidikan, dan organisasi sosial desa, serta aparatur dan

pamong desa. BUMDes merupakan kelembagaan sosial

desa.merupakan bagian dari potensi desa yang sifatnya non-

fisik, yaitu berupa masyarakat dengan corak dan interaksinya,

lembaga-lembaga sosial, lembaga pendidikan, dan organisasi

sosial desa, serta aparatur dan pamong desa. BUMDes

merupakan kelembagaan sosial desa.

Pada proses pembangunan desa, Ketua BUMDes memiliki

peran penting dalam mendorong konsep pengembangan

potensi di Desa Daleman. Hal ini berkaitan dengan yang

dikatakan oleh Widiasari (Tesis, 2009: UGM), mengatakan

bahwa dinamika psikologis merupakan aspek motivasi dan

dorongan yang bersumber dari dalam maupun luar individu,

yang mempengaruhi mental serta membantu individu tersebut

menyesuaikan diri dengan keadaan dan perubahan. Lebih

lanjut penulis ulas dalam sub-sub pembahasan, sebagai

berikut:

1. Dinamika Psikologis terhadap Potensi Biogas

Walgito menjelaskan bahwa dinamika psikologis

merupakan suatu tenaga kekuatan yang terjadi pada diri

manusia yang mempengaruhi mental atau psikisnya untuk

mengalami perkembangan dan perubahan dalam tingkah

lakunya sehari-hari baik itu dalam pikiranya, perasaannya

 

Page 149: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

131

maupun perbuatannya (Walgito, 2010: 26). Apa yang

dikemukakan oleh Walgito, mengkonfirmasi realitas

dalam proses pengembangan potensi di Desa Daleman

bahwa dinamika yang dirasakan oleh Bapak Sugijarto

mengantarkannya kepada konsep pengembangan potensi

desa. Bapak Sugijarto sebagai salah satu aktor dari sekian

banyak aparatur desa atau orang-orang berpengaruh bagi

masyarakat turut merasakan dan mengalami bagaimana

kondisi yang terjadi di Desa Daleman, hal tersebut

memberikan pengaruh bagi mental dan psikisnya untuk

mendorong perkembangan dan perubahan menuju

keberdayaan masyarakat yang sejahtera. Diantara konsep

yang digambarkan oleh Bapak Sugijarto, yang pertama

adalah menjadikan biogas dari hasil pengolahan limbah

sebagai alternatif pengganti Gas Elpiji bagi warga desa.

Tjokrowinoto (2001: 32) menyatakan bahwa

meskipun proses pemberdayaan suatu masyarakat

merupakan suatu proses pemberdayaan, namun dalam

implementasinya tidak semua yang direncanakan dapat

berjalan dengan mulus dalam pelaksanaanya. Tak jarang

ada kelompok-kelompok dalam komunitas yang

melakukan penolakan terhadap pembaharuan ataupun

inovasi yang muncul. Hal ini mengkonfirmasi apa yang

dikatakan oleh Bapak Dede, yaitu apabila bogas telah

berhasil beroperasi, meskipun kemungkinannya sedikit,

namun juga belum tentu semua masyarakat setuju dan

mau beralih dari gas elpiji ke biogas. Sebab memiliki

 

Page 150: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

132

resiko terbakar atau meledak, karena penggunannya

langsung dari selang biogas dinyalakan dengan korek api,

hal ini yang dipikirkan oleh sebagian besar masyarakat.

Distribusi pasokan selang biogas telah tersalurkan

kepada 600 Kepala Keluarga di Desa Daleman, apabila

dioperasikan dengan harga jual yang lebih murah dari Gas

Elpiji maka akan didapatkan dana sekitar Rp.9.000.000,-

(sembilan juta rupiah) dengan estimasi biaya Rp.15.000,-

(lima belas ribu rupiah) dari tiga kilogram biogas yang

tersalurkan kepada 600 Kepala Keluarga. Lebih lanjut

untuk biaya operasional mesin IPAL diperkirakan untuk

listrik dan lain sebagainya mencapai Rp.7.000.000,- (tujuh

juta rupiah) setiap bulan. Namun, tanggungan biaya

operasional tersebut telah diserahkan kepada pihak

Pemerintah Kabupaten Klaten.

2. Objek Wisata sebagai Potensi Desa

Desa Daleman memiliki berbagai potensi yang dapat

dikembangkan, salah satu aset utama yang diprioritaskan

adalah mata air Umbul Nilo yang akan dibangun menjadi

obek wisata outbound. Potensi utama yang ada di

kabupaten Klaten adalah sumber mata air yang sangat

melimpah. Hal itu merupakan suatu alasan berdirinya

pusat pabrik air minum Aqua di Klaten, bahkan Klaten

dijuluki sebagai kota sejuta mata air, dimana setiap desa

terdapat sumber mata air melimpah yang masing-masing

desa memiliki konsep untuk pengembangan sumber mata

air di daerahnya menjadi destinasi wisata. Contohnya saja

 

Page 151: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

133

Desa Ponggok yang saat ini telah berhasil menjadikan

umbul ponggok sebagai destinasi wisata berfoto di dalam

air dengan berbagai konsep unik menyelam (snorkling),

sehingga menyebabkan para wisatawan lokal hingga

wisatawan mancanegara turut antusias mengunjungi

umbul ponggok. Seperti yang dikemukakan oleh

Kartasapoetra (1987: 56), menjelaskan bahwa potensi

adalah sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber yang

akan dikelola, baik melalui usaha yang dilakukan manusia

maupun melalui tenaga mesin, dalam pengerjaannya

potensi dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang

ada di sekitar kita.

Menurut Notoatmodjo (2009: 1), menjelaskan bahwa

pembangunan suatu bangsa memerlukan dua aset utama

atau “daya” yang disebut sumber daya (resources), yakni

sumber daya alam (natural resources) dan sumber daya

manusia (human resources). Kedua sumber daya tersebut

sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu

pembangunan bangsa atau wilayah. Dapat dilihat dari

jumlah murid dan guru sekolah non depdiknas swasta

setingkat SD di Desa Daleman (Tabel 2.7), dapat kita lihat

bahwa Desa Daleman memiliki populasi jumlah Murid

dan Guru dengan angka yang paling tinggi, yaitu

mencapai 354 orang murid dan 24 orang guru. Kemudian

pada jumlah total keselruhan murid SD di kecamatan

Tulung dalam angka 2019 sudah mencapai 1.655 orang

murid dan 116 orang guru. Dari potensi jumlah siswa SD

 

Page 152: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

134

tersebut maka terbangun konsep untuk membuat objek

wisata mata air dengan tema outbound. Apabila objek

wisata Outbound Umbul Nilo di Desa Daleman ini telah

beroperasi, besaran keuntungan yang akan diperoleh dapat

mencapai kisaran Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) dengan

estimasi biaya masuk sekitar Rp.10.000,- (sepuluh ribu)

per-orangnya, untuk jumlah murid di Desa Daleman saja.

Namun, jika dikalkulasikan dengan jumlah keseluruhan

murid di Kecamatan Tulung estimasi dana yang didapat

bisa sekitar Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah)

dalam satu kali pemasukan.

3. Pemberdayaan Masyarakat bagi UMKM

Pemberdayaan masyarakat terutama di pedesaan tidak

cukup hanya dengan upaya meningkatkan produktivitas,

memberikan kesempatan usaha yang sama atau modal

saja, tetapi harus diikuti pula dengan perubahan struktur

sosial ekonomi masyarakat, mendukung berkembangnya

potensi masyarakat melalui peningkatan peran,

produktivitas dan efisiensi (Widjaja, 2003: 169).

Berdasarkan yang disampaikan oleh Widjaja diatas,

mengkonfirmasi arah pemberdayaan masyarakat yang

terjadi di Desa Daleman, yaitu dengan dibangunnya

Umbul Nilo sebagai destinasi wisata, maka membuka

peluang kepada para masyarakat desa khususnya penggiat

UMKM untuk memasarkan produk-produk hasil olahan

mereka di objek wisata Umbul Nilo Desa Daleman.

Artinya pola yang dilakukan tidak hanya sekedar

 

Page 153: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

135

meningkatkan produktivitas dan memberikan modal saja,

akan tetapi juga disertai pembangunan fasilitas yang

mendukung berkembangnya potensi masyarakat melalui

peningkatan peran, produktivitas dan efisiensi.

Peran yang dimaksud adalah peran BUMDes seperti

yang dikatakan oleh Bapak Sugijarto bahwa BUMDes

Daleman merencanakan untuk diadakan kerjasama

dengan Dinas Perindustrian sebagai naungan untuk

membantu pelatihan wirausaha dan membantu para warga

yang kekurangan modal usaha. Lalu, produktivitas yang

dimaksud adalah pengembangan dari Umbul Nilo menjadi

objek destinasi wisata membuka peluang usaha yang

besar bagi para masyarakat desa untuk menjual produk-

produk lokal dari usaha para warga maupun industri

setempat untuk kemudian dipasarkan pada lokasi wisata

Umbul Nilo. Kemudian, efisiensi yang dimaksud adalah

dalam hal pendistribusian produk UMKM maupun hasil

usaha warga dari industri setempat, penyalurannya akan

diproses secara sistematis yang dimanajemen oleh setiap

dasa wisma, manajemen permodalan dan perhitungan

hasil untung maupun rugi akan dikelola oleh para dasa

wisma yang merupakan bagian dari PKK, apabila telah

berhasil maka, akan diadakan kerjasama antar desa untuk

memutar hasil produk dari industri setempat untuk dapat

disuplai ke destinasi-destinasi wisata antar desa.

Dasa wisma merupakan bagian dari PKK terdiri dari

kelompok ibu-ibu yang berasal dari 10 KK (kepala

 

Page 154: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

136

keluarga) serta bertanggung jawab untuk pengumpulan

dana, tertib administrasi, dan lain sebagainya untuk

mempermudah jalannya suatu program.

4. Pengembangan Aset Milik Desa

Dalam pengembangan aset milik desa, mengacu pada

prinsip utama dalam mengembangkan pemberdayaan

masyarakat menurut konsep yang dijelaskan oleh Drijver

dan Sajise (dalam Sutrisno, 2003: 17), yaitu:

a. Pendekatan dari bawah (buttom up approach): pada

kondisi ini pengelolaan dan para stakeholder setuju

pada tujuan yang ingin dicapai untuk kemudian

mengembangkan gagasan dan beberapa kegiatan

setahap demi setahap untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan sebelumnya. Dalam hal ini, para

aparatur Desa Daleman telah merumuskan terlebih

dahulu konsep pengembangan objek wisata Umbul

Nilo, yang kemudian disetujui oleh para stakeholder

atau orang-orang yang berpengaruh di desa untuk

kemudian dijalankan secara bertahap. Artinya fokus

utama adalah pembangunan objek wisata Umbul

Nilo, namun pada penerapanya lebih dulu dimulai

dengan pengolahan limbah menjadi biogas yang

dibantu oleh banyak pihak, lalu setelah menyisakan

dana bantuan yang besar barulah dimulai

pembangunan destinasi wisata outbound Umbul Nilo

di desa, yang secara berkelanjutan dimanfaatkan hasil

keuntungannya untuk mengembangkan aset milik

 

Page 155: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

137

desa, seperti membangun sanggar kebudayaan dan

perbaikan fasilitas perlengkapan aset milik desa yang

sudah dikelola.

b. Partisipasi (participation): dimana setiap aktor yang

terlibat memiliki kekuasaan dalam setiap fase

perencanaan dan pengelolaan. Dalam hal ini, di Desa

Daleman sendiri telah membagikan peran kepada para

aktor yang berpartisipasi dalam proses pemberdayaan

masyarakat yang dimulai melalui pengelolaan limbah,

setiap aktor yang terlibat memiliki kekuasaan atau

peran dan fungsinya masing-masing dalam setiap fase

perencanaan dan pengelolaan, seperti yang telah

penulis ulas pada pembahasan mengenai respon

banuan dari lembaga, sebagai berikut:

1) Kedutaan Besar Denmark (sebagai pendonor)

2) Pemprov. Jateng (sebagai perantara kerjasama)

3) Pemkab. Klaten (sebagai penerima donor)

4) ESP3 – Danida (sebagai pemilik proyek)

5) COWI (sebagai engineering)

6) PT. SISKEM (sebagai kontraktor)

7) BUMDes (sebagai pengelola)

c. Konsep keberlanjutan: merupakan pengembangan

kemitraan dengan seluruh lapisan masyarakat

sehingga program pembangunan berkelanjutan dapat

diterima secara sosial dan ekonomi. Dalam hal ini,

yang dilakukan oleh BUMDes dalam pembangunan

Desa Daleman turut melibatkan peran serta dari

 

Page 156: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

138

semua elemen masyarakat melalui jaringan BUMDes

GO yaitu manajemen pengembangan dan pemasaran

yang alurnya diarahkan ke setiap desa.

d. Keterpaduan: yaitu kebijakan dan strategi pada

tingkat lokal, regional dan nasional. Hal ini juga

mengkonfirmasi pola yang dilakukan oleh aparatur

desa daleman yang melibatkan unsur kebijakan dan

strategi dari keterpaduan tingkat lokal, regional dan

nasional bahkan hingga tingkat internasional. Artinya

pada tingkatan lokal yang dilibatkan oleh aparatur

desa Daleman adalah BUMDes, lalu pada tingkatan

regional adalah Pemerintah Kabupaten Klaten, pada

tingkatan nasional adalah Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah, kemudian ditingkat internasional melibatkan

Kedutaan Besar Negara Denmark.

e. Keuntungan sosial dan ekonomi: merupakan bagian

dari program pengelolaan. Dalam hal ini, yang terjadi

di Desa Daleman pada aspek keuntungan sosial yang

merupakan bagian dari program pengelolaan adalah

terselesaikannya masalah pencemaran lingkungan dan

kebermanfaatan limbah setelah diolah menjadi biogas

bagi masyarakat, lalu keuntungan ekonomi yang

merupakan bagian dari program pengelolaan adalah

taraf kesejahteraan masyarakat yang meningkat dari

pengembangan sumber air Umbul Nilo menjadi objek

wisata outbound yang turut memberikan sumbangsih

bagi peningkatan aset-aset milik desa yang telah

 

Page 157: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

139

terkelola serta peluang besar masyarakat khususnya

UMKM untuk memasarkan produk hasil olahannya

yang dimanajemen oleh dasa wisma.

5. Pemberdayaan Masyarakat di Desa Daleman

Sumardjo, (1999: 16) menyebutkan ciri-ciri warga

masyarakat berdaya yaitu:

a. Mampu memahami diri dan potensinya, mampu

merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke

depan). Dengan kesadarannya akan kearifan lokal

yang dimiliki, maka para aparatur Desa Daleman

menentukan konsep pengembangan berkelanjutan.

b. Mampu mengarahkan dirinya sendiri. Setelah proses

memahami diri dan potensinya, kemudian dilanjutkan

kepada proses pelaksanaan pengelolaan potensi desa.

c. Memiliki kekuatan untuk berunding. Para aparatur

Desa Daleman dengan kekuatan guyub rukun yang

masih kokoh, senantiasa melakukan diskusi untuk

merundingkan pengembangan potensi desa.

d. Memiliki bargaining power yang memadai dalam

melakukan kerjasama yang saling menguntungkan.

BUMDes Daleman telah membentuk jaringan

kerjasama yang saling meguntungkan melalui

jaringan BUMDes Go, yaitu organisasi perkumpulan

BUMDes se-Kabupaten Klaten.

e. Bertanggung jawab atas tindakannya. Pada saat sudah

dipercaya untuk mengelola aset desa, BUMDes

 

Page 158: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

140

Daleman akan secara totalitas bertanggung jawab

dalam pengembangan potensi desa.

Kartasasmita (1997: 23), mengatakan bahwa proses

pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu:

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat berkembang (enabling).

Pemberdayaan adalah membangun daya, kekuatan

atau kemampuan, dengan mendorong dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki

dan berupaya mengembangkannya. Dalam konteks

ini, BUMDes Daleman telah menyiapkan berbagai

konsep wacana pembangunan kedepan bagi para

masyarakat desa.

b. Memperkuat potensi daya yang dimiliki oleh

masyarakat (empo-wering), sehingga diperlukan

langkah yang lebih positif, selain dari iklim atau

suasana. BUMDes Daleman disamping mengelola

IPAL, juga telah melakukan pengembangan Umbul

Nilo sebagai objek wisata sebagai potensi utama yang

diperkuat untuk mengelola potensi-potensi yang lain.

c. Memberdayakan juga mengandung arti melindungi.

Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang

lemah menjadi makin lemah. Terwujudnya wacana

pembangunan di Desa Daleman akan menuntaskan

masalah pengangguran dengan modal yang diberikan

kepada para UMKM dan masyarakat berupa fasilitas

dan fasilitator.

 

Page 159: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

141

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Keberadaan industri Pati Onggok (Tepung Aren) di Desa

Daleman yang berdiri sejak tahub 1960-an menimbulkan pola

dinamika dalam kehidupan masyarakat desa. Hal ini didasari

oleh persoalan limbah industri yang mencemari lingkungan

desa terutama pada perairan sungai, dikarenakan pihak

industri yang masih mengalami kesulitan untuk membuang

dan mengolah limbah. Selain itu, dengan pola dinamika yang

terjadi juga menyebabkan kondisi desa menjadi bergerak pada

proses pembangunan dan pengembangan potensi desa. Dari

hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai dinamika

pemberdayaan masyarakat berbasis potensi desa melalui

pengolahan limbah di Desa Daleman, dapat disimpulkan:

1. Dinamika Pemberdayaan melalui Pengelolaan Limbah

a. Realitas Limbah Industri Tepung Aren

Industri Pati Onggok menyisakan dua limbah yang

cukup mencemari lingkungan, yakni berupa limbah

padat dan limbah cair. Untuk limbah cair biasanya

hanya dibuang di sungai dan saluran air. Sedangkan

untuk limbah padat ada dua jenis yang dihasilkan,

diantaranya adalah jenis halus dan juga kasar.

Namun, untuk limbah yang halus biasanya oleh

masyarakat masih bisa dimanfaatkan untuk bahan

dasar produksi jamur, pakan ternak dan budidaya

 

Page 160: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

142

cacing, tetapi untuk yang kasar hanya dibuang di

halaman rumah warga. Limbah padat yang bersifat

kasar tersebut ternyata pada realita yang penulis

temukan, tidak hanya dibuang ke halaman warga saja,

akan tetapi juga dibuang ke sungai, apabila halaman

rumah warga sudah dipenuhi dengan limbah padat

yang kasar.

b. Upaya Penanggulangan Limbah

Para aparatur desa mengajukan masalah limbah di

kepada Pemerintah Kabupaten Klaten. Selanjutnya

isu lingkungan itu diteruskan kepada Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah, yang kemudian dilakukanlah

suatu telekonfrensi. Maka, terjalinlah kerjasama yang

melibatkan Kedutaan Besar Negara Denmark dengan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membantu

menyelesaikan permasalahan limbah.

c. Respon Bantuan dari Lembaga

Kemudian, pihak-pihak kelembagaan yang terlibat

membantu pembangunan mesin IPAL untuk

mengolah limbah di Desa Daleman, adalah sebagai

berikut:

1) Kedutaan Besar Denmark (sebagai pendonor)

2) Pemprov. Jateng (sebagai perantara kerjasama)

3) Pemkab. Klaten (sebagai penerima donor)

4) ESP3 – Danida (sebagai pemilik proyek)

5) COWI (sebagai engineering)

6) PT. SISKEM (sebagai kontraktor)

 

Page 161: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

143

7) BUMDes (sebagai pengelola)

d. Faktor Pendukung dan Penghambat

1) Faktor Pendukung

Antusiasme para aparatur desa dan optimisme

dari masyarakat dalam menyikapi bantuan dari

Kedutaan Besar Denmark yang bekerjasama

dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan

Pemerintah Kabupaten Klaten merupakan faktor

pendukung pembangunan mesin IPAL.

2) Faktor Penghambat

Hambatan-hambatan yang dialami pemerintah

desa yang sebelumnya dan pandangan pesimistis

dari sebagian besar pengusaha industri atas

limbah cair pati onggok yang didominasi oleh zat

kaporit, menjadi faktor penghambat pengolahan

limbah menjadi biogas.

e. Kelembagaan BUMDes Daleman

Pembentukan BUMDes di Desa Daleman terjadi

karena menyesuaikan serta mengikuti amanat dari

Undang Undang Dasar yang baru, yakni mengacu

pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Selain itu,

kehadiran BUMDes di Desa Daleman ini juga

merupakan hal yang wajib sebagai pengkajian untuk

bantuan pengelolaan limbah menjadi biogas. Pada

akhir tahun 2017 BUMDes berjalan secara optimal.

 

Page 162: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

144

2. Ragam Potensi Optimalisasi Pengelolaan Limbah

a. Sebagai Alternatif dari Gas Elpiji

Limbah yang diolah menjadi biogas menggunakan

mesin IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah), untuk

pengelolaannya akan diserahkan kepada BUMDes

Daleman dan apabila olahan limbah ke biogas mulai

beriperasi akan dijual lebih murah dari Gas Elpiji.

b. Memodali Objek Wisata Outbound

Dengan adanya bantuan dana hibah dari Kedutaan

Besar Negara Denmark untuk pembangunan mesin

IPAL yang dianggarkan sangat besar mencapai 13

miliyar tersebut akan menyisakan anggaran. Maka,

sisa dari anggaran pembangunan mesin IPAL tersebut

dapat turut membantu modal pengembangan destinasi

wisata Outbound Umbul Nilo di Desa Daleman.

c. Memberikan Peluang kepada UMKM

Pengembangan dari Umbul Nilo menjadi objek

destinasi wisata juga dapat memberikan peluang

usaha bagi para masyarakat khususnya penggiat

UMKM. Apabila pengembangan destinasi wisata

Umbul Nilo telah selesai dan berhasil menarik para

wisatawan, maka hal ini dapat membuka peluang

usaha yang besar bagi para masyarakat desa untuk

menjual produk-produk lokal dari usaha para warga

maupun industri setempat untuk kemudian dipasarkan

pada lokasi wisata Umbul Nilo.

 

Page 163: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

145

d. Mengembangkan Aset Milik Desa

Ada banyak aset desa yang dapat dikembangkan di

Desa Daleman, diantaranya sanggar seni kebudayaan

jawa, pemandian Lumbung Tirto, dan gedung sewa

serba guna Ngesti Darmo.

e. Meningkatkan Perekonomian Warga

Aspek yang paling utama dari poin ini adalah

pengentasan masalah pengangguran. Sebab apabila

semua poin diatas telah sukses berjalan secara

maksimal akan meningkatkan taraf kesejahteraan bagi

masyarakat di Desa Daleman, karena nantinya dari

objek wisata Umbul Nilo tersebut, selain untuk

outbound juga akan dibangun ruang sewa untuk

diskusi dan rapat tentunya akan menarik jumlah

pengunjung dan menguntungkan UMKM, dari situlah

warga pengangguran jadi berkurang. Selain itu, pola

hidup dari perilaku membuang limbah dapat teratasi

secara perlahan. Sebab telah ada himbauan bagi para

warga desa bahwa lingkungan desa akan dijadikan

sebagai objek wisata, maka area lingkungan desa

terutama pada aliran sungai harus bersih dari

pencemaran limbah industri.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah disimpulkan,

peneliti menangkap adanya implikasi yang dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

sehubungan dengan dinamika pemberdayaan masyarakat

 

Page 164: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

146

berbasis potensi desa. Maka, peneliti dapat berimplikasi

beberapa hal berikut:

1. Industri pati onggok sebagai aset milik desa, sebetulnya

telah membantu sebagian masyarakat desa dari masalah

pengangguran, pada dasarnya pemilik usaha dan pekerja

yang ada didalamnya merupakan masyarakat setempat.

2. Aparatur desa sebagai penggerak dan fasilitator desa telah

berjasa membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga

strategis dari sektor lokal, nasional hingga internasional.

3. Masyarakat desa sebagai bagian dari yang terlibat dalam

proses dinamika diharapkan dapat turut serta membantu

seluruh elemen untuk meningkatkan kesejahteraan desa.

C. Saran

Berdasarkan implikasi yang telah diuraikan, maka peneliti

memberikan saran, sebagai berikut:

1. Bagi pihak industri pati onggok, harus mengubah pola

kebiasaan membuang limbah ke sungai, guna menjaga

kenyamanan seluruh elemen masyarakat.

2. Bagi pihak aparatur desa, alangkah lebih baik melakukan

transparasi dana bantuan 13 milyar tersebut, dengan

menguraikan semua estimasi biaya penggunaannya.

3. Bagi masyarakat desa, hendaknya mendukung kebijakan

pembangunan dan pengembangan potensi-potensi yang

ada di desa dengan turut menjaga kelestarian lingkungan

destinasi wisata serta aset-aset desa yang lainnya.

 

Page 165: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

147

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bakir, Suyoto.R dan Sigit Suryanto. (2006). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Batam: Karisma Publishing Group.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Bungin, Burhan. (2009). Analisis Penelitian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.

Camara, Dom Helder. (2005). Spiral Kekerasan. pengantar oleh Lambang Trijono. Yogyakarta: Resist Book.

Chaplin, J. P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan Kartini Kartono, 2006). Jakarta: PT. Raja Graindo Persada.

Deddy, Mulyana. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dereau, Christoper. (2013). Pembaru dan Kekuatan Lokal untuk Pembangunan. TT: Australian Community Development and Civil Society Strengthening Scheme (ACCESS) PhaseII.

Farihah, Ipah. (2006). Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Gunawan, Iman. (2013). Metode Penelitiaan Kualitatif :Teori dan Pratilik. Jakarta: Bumi Aksara.

 

Page 166: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

148

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hidayat, Syarifudin dan Sedarmayanti. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju

Horton B., dan Chester L. (1987). Sosiologi. Jilid I. Terjemahan Aminudin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Erlangga.

Huraerah, Abu dan Purwanto. (2010). Dinamika Kelompok, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Johnson, David W., dan Frank P. Johnson, (2012), Dinamika Kelompok: Teori dan Ketrampilan, edisi Sembilan. Jakarta: Indeks.

Johnson, Doyle Paul. (1994). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Erlangga

Kartasasmita, Ginanjar. (1997). Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar Para Masyarakat. Yogyakarta: UGM Press.

Koentjaraningrat. (1981). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. (2003). Pengantar Antropologi Jilid I. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Munir, B. (2001). Dinamika Kelompok, Penerapan dalam Laboratorium Ilmu Perilaku. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Narwoko J.Dwi. dan Suyanto Bagong. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada media.

 

Page 167: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

149

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. (2007). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media Group.

Nitimihardjo, Carolina dan Jusman Iskandar. (1993). Dinamika Kelompok. Bandung: Sekolah Tinggi Kesejateraan Sosial.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Panarka, A.M.W. dan Vidyandika Moeljarto. (1996). Pemberdayaan (Empowerment), Penyunting : Onny S. Prijono dan A.M.W. Pranarka, Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi, Jakarta: CSIS.

Pelly, Usman dan Asih Menanti. (1994). Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Poerwanto. (2000). Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahman, A , H.I. (2007). Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rukhiyat, Adang dkk. (2003). Panduan Penelitian Bagi Remaja. Jakarta: CV. Tumaritis.

Santosa, Slamet. (2009). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana. Preneda Media Group.

Soekanto, Soerjono. (2004). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. (2005). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

 

Page 168: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

150

Soemarwoto, Otto. (1983) Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Sugiharto. (1987). Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI- Press.

Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumardjo. (1999). Transformasi Model Penyuluhan Pertania Menuju Pengembangan Kemandirian Petani (Kasus di Propinsi Jawa Barat). Disertasi: Institut Pertanian Bogor.

Sutrisno. (2003). Pembangunan Desa dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta : Rajawali Press.

Sztompka, Piotr. (1993). Sosiologi Perubahan Sosial (terjemahan Alimandan, 2004). Jakarta: Prenada Media Group.

Tjokrowinoto, Moeljarto. (2004). Pembangunan Dilema Dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. cetakan ke 19. Yogyakarta: C.V Andi.

Widiasari, Yuki. (2009). Dinamika Psikologis Pencapaian Successful Aging pada Lansia yang Mengikuti Program Yandu Lansia, [Tesis]. Yogyakarta: UGM.

Widjaja, A.W. (2003). Otonomi Desa Merupakan Otonomi Bulat, dan Utuh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Winardi. (2007). Manajemen Konflik (Konflik Perubahan dan Pengembangan). Bandung: Pustaka Setia.

Windhu, I Marsana. (1992). Kekuasaan dan Kekerasan Menurut Johan Galtung. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

 

Page 169: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

151

Artikel dan Jurnal:

Ayub, Maulana. (2017). “Dapat Bantuan dari Denmark, Limbah Pati di Daleman Bakal Diolah Jadi Biogas”, (Berita Online: http://klaten.sorot.co/berita-3999-dapat-bantuan-dari-denmark-limbah-pati-di-daleman-bakal-diolah-jadi-biogas.html) Sorot Klaten, 09 November 2017.

Faturochman, dan Ancok, Djalaludin. (2001). “Dinamika Psikologis Penilaian Keadilan”. Jurnal Psikologi (UGM, Yogyakarta). NO. 1, 41 - 60. ISSN : 0215 - 8884.

Herriyanti, Andhina Putri. (2015). “Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Menjadi Biogas”. Jurnal (IKIP Veteran, Semarang), Vol. XXII, No. 01.

Jaka. (2017). “Pengelohan Limbah Pati Onggok di Klaten Dianggarkan Rp 16 Miliar”. (Berita Online: https://www.solotrust.com/read/1287/Pengelohan-Limbah-Pati-Onggok-di-Klaten-Dianggarkan-Rp-16-Miliar.html) Solotrust, 23 Oktober 2017.

Larsono, Joko. (2017). “Pemprov Jateng Gandeng Denmark Mengolah Limbah Pati Onggok Jadi Energi Listrik di Klaten”. (Fokus Jateng, 23 Oktober 2017, Berita Online: https://www.fokusjateng.com/2017/10/23/pemprov-jateng-gandeng-denmark-menggolah-limbah-pati-onggok-jadi-energi-listrik-di-klaten.html)

Larsono, Joko. (2017). “Soal Pengolahan Limbah Pati Onggok Jadi Energi Listrik, Ini Kata Camat Tulung Klaten”. (Fokus Jateng, 24 Oktober 2017, Berita Online: https://www.fokusjateng.com/2017/10/24/soal-pengolahan-limbah-pati-onggok-jadi-energi-listrik-ini-kata-camat-tulung-klaten.html)

 

Page 170: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

152

Ningrum, Epon. (2005). “Pendayagunaan Lingkungan bagi Pemberdayaan Masyarakat”. Jurnal (UPI, Bandung), Vol. IV, No. 01.

Salam, Aprinus. (2007). “Perubahan Sosial dan Pertanyaan tentang Kearifan Loka”l. Jurnal (Studi Islam dan Budaya Ibda’), 5 (2): 257-275.

Saptoto, Ridwan. (2009). “Dinamika Psikologis Nerimo dalam Bekerja: Nerimo sebagai Motivator atau Demotivator?”. Jurnal Psikologi Indonesia (UGM, Yogyakarta), Vol VI, No. 2, 131-137, ISSN. 0853-3098.

Soleh, Ahmad. (2017). “Strategi Pengembangan Potensi Desa”. Bandung: Jurnal Sungkai, Vol 5, No 1: 32-52.

Dokumen dan Undang-undang:

BPS Kabupaten Klaten. (2019). UPTD Kecamatan Tulung dalam Angka 2019. Klaten: Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten. Dipublikasikan.

Peraturan Pemerintah (PP). Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Tim Perumus RPJMDes. (2014). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Periode 5 Tahun. Klaten : RPJMDes Daleman.

 

Page 171: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 172: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Lampiran 1: Surat-surat.

 

Page 173: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 174: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 175: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 176: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 177: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 178: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Pada saat proses penggalian data di lapangan berlangsung,

peneliti juga melakukan kunjungan ke perpustakaan Universitas

Gajah Mada guna melengkapi referensi untuk tinjauan pustaka.

 

Page 179: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Lampiran 2: Dokumentasi.

Proses wawancara:

 

Page 180: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Kondisi desa:

 

Page 181: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

 

Page 182: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Lampiran 3: Transkip Wawancara.

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Mursito (Kepala Desa) Waktu : 08 Juli 2019

1. Apakah bapak mengetahui Tesis S2 mahasiswa UGM Fakultas Sains pada tahun 2011 yang meneliti tentang biogas hasil limbah pati onggok di dukuh bendo? Oh, waktu itu saya belum jadi kepala desa karena baru dilantik menjadi kepala desa pada tahun 2013, jadi Tesis mahasiswa UGM tentang biogas di dukuh bendo pada tahun 2011 itu ada dijaman kepala desa sebelum saya yaitu bapak Bachtiar Joko Widagdo. Namun tidak berjalan dan tidak menghasilkan biogas karena gagal akibat adanya kandungan kaporit yang banyak.

2. Industri pati onggok/tepung aren sudah sejak kapan pak? Ya ada sudah sejak kisaran tahun 60’an tapi tidak dicatat dalam sejarah.

3. Itu awalnya bagaimana pak dari akar masalah sampai proses pengajuannya? Pada tahun 2013 akhir permasalahan ini diajukan kepada DLH pemkab klaten karena sudah hampir setengah abad (40an tahun lebih) terbengkalai, kemudian dari pemkab klaten dilakukan peninjauan limbah, setelah itu pemkab melakukan audiensi dengan pemprov jateng. kemudian oleh Pemda Bapeda jawa tengah dan SP3 Daninda dari denmark melakukan peninjauan kembali atau penelitian dan uji coba oleh BPTP pada tahun 2014-2015, dari situ limbah cair didapat ada potensi jadi biogas, itupun untuk limbah cair harus dipancing dengan kandungan rumin, dari sapi terlebih dahulu agar menghasilkan biogas atau sebagai pemancing awal untuk pembibitan bakteri. Pada prosesnya dari 2015-2017 baru disetujui oleh SP3 maka mulai dilakukan pembangunan mesin pengolah limbah pada januari 2018, rencana selesai desember 2018, mungkin bulan agustus atau september 2019 ini bisa dan

 

Page 183: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

diresmikan karena memang pembangunan sudah sampai ke tahap akhir.

4. Jadi bisa yaa pak limbah yang mencemari sungai itu digunakan? Yaa bisa saja, itu pakai limbah apapun bisa, jadi dalam mesinnya itu an -aerobik nanti dimasukan limbahnya agar bakterinya berkembang dan bisa cukup menghasilkan gas, saluran pipa sudah sampai sebanyak 600 KK. Kemudian nanti ketika sudah berjalan pengelolaan biogas ini akan diserahkan kepada BUMDes Daleman.

5. Nanti rencananya itu hasil biogs yang tersebar akan dijual lebih murah dari elpiji ya pak? Yaa kita belum tau, maksimal yaa bisa sama/setara harganya dengan elpiji karena nanti biaya operasional mesin pengolahnya pasti tinggikan mestinya bisa sama dengan harga elpiji. Tapikan dari segi keamanan dan efisienkan tidak perlu repot-repot beli cabut/pasang ganti gakusah ambil sudah setiap hari ada tersedia.

6. Apabila sudah mulai jalan yang mengelola langsung BUMDes yaa pak dana dari penjualan biogas? kalo sudah berjalan langsung BUMDes semua yang kelola

7. Apakah Denmark ikut ambil untung pak? tidak ambil untung, karena itukan dana hibah sebesar 13 milyar murni dihibahkan memang untuk diserahkan ke desa dan menjadi aset desa yang akan dikelola BUMDes

8. Kalo mesin dan perlengkapannya itu dari mana pak? Yaa semuanya dari denmark, tapikan bahannya dari sini

9. Bisa jadi nanti dana yang dikelola bumdes bisa dimanfaatkan lagi yaa pak? Yaa mungkin nanti untuk operasional itu diserahkan ke pemda karena desa gaksanggup membiayai jadi disubsidi untuk biaya oprasional (listrik dll).

10. Apakah pihak kecamatan ikut campur tangan? Hanya meresmikan saja, artinya kecamatan mungkin kalo ada itung-itungan lewatnya situ dan bila ada acara seremonial pembukaan maupun peresmian, kecamatan ikut dilibatkan. Untuk lebih jelas lengkapnya mengenai BUMDes bisa langsung mewawancari pak sugiarto ketua BUMDes Daleman dan untuk rumah yang pernah diuji coba biogas itu di rumah pak abu dukuh Bendo.

 

Page 184: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Kesdik (Sekretaris Desa) Waktu : 10 Juli 2019

1. Apa yang mendasari kedutaan besar negara denmark mau memberikan bantuan, pak? itu awalnya karena persoalan lingkungan, lingkungan hidup terutama sungai sudah sangat tecemar oleh limbah cair dari industri-industri pati onggok yang ada selama bertahun-tahun bahkan sudah puluhan tahun, namun penanganannya tidak kunjung menemukan jalan keluar, sehingga mengakibatkan air sumur di dukuh-dukuh yang terlewati aliran sungai menjadi tak layak untuk digunakan, pada intinya memang kita mengajukan persoalan ini ke pihak pemda kab. klaten yang kemudian meraka pun turut prihatin atas kondisi tersebut maka oleh pemkab diajukan kepada pemprov jateng naah dari situ terjalinlah proses kerjasama yang melibatkan kedutaan denmark bidang penanganan lingkungan yang juga turut prihatin dan mau membantu menyelesaikan persoalan sungai dan sumur-sumur yang tercemari limbah industri pati onggok di desa daleman, jadi apabila nanti itu berhasil yang paling menjadi prioritas utama adalah supaya air limbah menjadi layak buang, untuk menjadikannya biogas merupakan alternatif yang kedua, jadi begitu tujuannya seperti itu, karena ternyata sempel data yang diambil waktu itu KK penduduk masih banyak yang usaha pati onggok namun setelah dilakukan pengecekan ulang ternyata sudah sangat jauh berkurang dan juga mengurangi potensi besarnya aliran limbah cair dari industri pati, jadi untuk memenuhi kebutuhan gasnya juga berkurang, awalnya lebih dari 1000 jadi berkurang 600 bahkan mungkin bisa berkurang lagi, jadi yang penting menyelamati lingkungan supaya sungai itu bersih dan tidak tercemar.

2. Apakah kedutaan denmark mengambil keuntungan pak?

 

Page 185: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Oh tidak, jadi itu istilahnya kalo antar negara disebutnya hibah dan itu bantuan yang murni, artinya tidak ada keuntungan yang diambil oleh negara denmark.

3. itu kerjasamanya langsung dinaungi pemprov ya pak? iyaa itu bappeda provinsi jateng dan dinas lingkungan hidup kab. klaten, yaa karena sebelumnya dari awal itu udah banyak pihak yang beberapakali melakukan uji coba memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah limbah tersebut namun selalu gagal, kemudian dari denmark bisa turut membantu.

4. Kalo prilaku dari para pengusaha industrinya sendiri apakah sudah ada kesadaran untuk peduli limbah pak? waah itu sudah sulit karena kebiasaan yang sejak lama terbangun, jadi mungkin kesadaran itu ada tapi untuk aksinya itu belum ada.

5. Industri pati onggok sudah sejak tahun berapa pak industri itu ada? itu udah lama mungkin dari sekitar tahun 50-an sebelum ada mesin pembelah, dulu cuma dipotongin manual.

6. Berarti sekarang ada peluang untuk berhasil dari yang sebelumnya gagal yaa pak? yaa kalo tujuan utama mengatasi sungai kemungkinan bisa ada harapan, namun untuk biogas secara maksimal itu belum bisa diprediksi meskipun mesin pengolah limbahnya sudah sangat canggih yaa, karena pengusaha produksi pationggok sudah sangat berkurang.

7. kenapa itu kendalanya bisa berkurang, pak? yaa namanya juga usaha pasti ada pasang surut disamping mahalnya bahan baku utama dari pohon aren yang impor dari luar daerah mungkin karena turunnya keuntungan dan peminatnya, karena bertambahnya pesaing, itu yang menyuplai limbahnya jadi ikut berkurang karena banyak yang berhenti berusaha.

8. Disini tidak ada bahan baku utama pohon aren itu dari luar daerah kenapa banyak yang minat jadi buat bihun yaa pak? yaa naamanyaa sudah turun temurun tinggalan dari zaman dulu jadi sudah tidak bisa digantikan mungkin dulu disini banyak bahan baku utamanya namun makin lama

 

Page 186: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

berkurang terus menerus sampai hilang, maka yaa sekarang ini harus mendatangkan atau membeli dari luar daerah pacitan, kalimatan atau jawabarat.

9. Jadi intinya yang penting air lmbah ini supaya menjadi layak buang yaa pak? yaa kemarin setelah saya pahami itu intinya supaya sungai tidak luas mencemarinya, apalagi kalo nanti sudah sampai mencemari industri pabrik Aqua itukan malah akan makin merepotkan, karena aliran limbahnya juga mengarah ke pabrik aqua, makanya sebelum terjadi sudah langsung dinaungi pemkab dan pemprov karena dari pihak desapun sudah mengusahakan dengan segala cara namun tidak kunjung menemukan jalan keluar.

10. Apa harapan dari bapak apabila biogas ini bisa berjalan? kalo nanti dia pake biogas itu secara ekonomis bayarnya gimana lebih murah atau malah lebih mahal? kalo lebih murah khawatir malah warga mintanya gratis itu masalahnya, kalo harapan saya kan gak seperti itu tapikan mereka berpikir orang tempatnya sendiri kok bayar begitu. terutama yang menyuplai limbah dari pengusaha itu ketakutannya adalah begitu sulitnya pola pikir warga desa yang merasa sangat pribumi, mereka bilang bahannya dari kita kok harus bayar yaa itu kekhawatiran saya, karena ada kasus kemarin PDAM buka usaha dari mata air situ tapikan pompa air modalnya dari PDAM biayanya sesuai peraturan bupati, tapi warga berfikir masa airnya dari tempat sendiri harus bayar, waktu bappenas menunjuk itu dari pemda juga pesimis apalagi diserahkan bumdes karena bumdes kalo disuruh kelolakan mereka maunya ada untung, tapikan untuk mencapai keuntungan biogas itu sangat jauh apalagi dipotong biaya operasional listriknya saja sudah sangat mahal bahkan APBDes pun angkat tangan tidak sanggup karena memang menjalankan mesin-mesin yang sudah sangat canggih, bisa 7 juta/bulan makanya kita serahkan pemkab agar bisa terus berjalan, jadi suatu bangunan untuk menyelamatkan lingkungan bukan bisnis dari biogas yang disalurkan, intinya supaya layak buang air limbahnya, itu prioritas utama kita.

 

Page 187: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Sugijarto (Ketua BUMDes) Waktu : 14 Juli 2019

1. Bagaimana awal bumdes ada pak? BUMDes Daleman itu mulai transional pada desember 2017 betul-betul mulai proses, karena sebelumnya sudah ada tapi masih fiktif karena syarat suatu desa untuk mendapat bantuan dari pemerintah itu harus ada BUMDes, dulu sudah ada semacam BUMDes namanya sembada lestari tapi masih fiktif. Seperti mengelola aset-aset desa itukan tugasnya BUMDes. Awalnya karena ada bantuan biogas pada awal 2018 maka untuk pengkajian itu dibuatlah BUMDes Daleman pada desember 2017, untuk bantuan langsung dari kedutaan negara denmark itu kalo sudah jadi yang mengelola bumdes yang targetnya selesai pada akhir 2018 tapi hingga sekarng masih mundur-mundur terus peresmiannya belum bisa beroperasi.

2. Apakah pihak kedutaan denmark mengambil keuntungan pak? tidak ada, itu bantuan murni seperti hibah, bantuan itu untuk pengelolaaan limbah supaya bisa dikelola limbah cair yang mencemari sungai itu. Nah, nanti mestinya kalo sudah berjalan dan menghasilkan biogas seharusnya mendapat untung. Gambaran saya paling tidak kalo nanti itu sudah jadi bisa dijual bakal lebih murah dari elpiji.

3. Untuk saat ini apa saja yang dikelola oleh BUMDes pak? Sekarang ini BUMDes mengelola Gedung di dukuh Cokro namanya gedung Ngesthi Dharmo yang disewakan untuk acara pernikahan dan lain sebagainya, kemudian ada pemandian lumbung tirto (kolam renang) dan umbul Nilo (sumber mata air) yang sekarang sedang mulai proses pengembangan inysaAllah tahun 2020 jadi. Nah keuntungan dari aset desa tersebut masuk ke dana desa.

4. Jadi cikal bakal adanya bumdes itu karena memang sebagai syarat untuk dapat bantuan ya pak?

 

Page 188: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Enggak bukan begitu, jadi yang jelas adanya Bumdes itu bukan masalah itu yaa (agar dapat bantuan), tapi memang karena amanat dari UUD (UU No 6 thn 2014 tentang Desa dan PP 142 No. 43 tentang Pelaksanaan UU)

5. Berarti diBUMdes tidak ada dinamika forum dalam proses pembentukannya pak? Kalo dinamika forum mungkin nanti ada setelah BUMdes sudah betul-betul eksislah dan hasil pendapatannya besar itu mungkin dinamikanya ada, tapi kalo masih merintis seperti saat ini tidak ada karena belum banyak hasil pendapatannya, yang kelola sekarang itu pejuang semua.

6. Maksudnya pejuang sukarela, pak? Iyaa, bukan sukarela ikhlas tapi memang kita mendapat amanat dari desa untuk mengelola bumdes yang gakada hasilnya. Untuk sementara itu, insyaAllah disinikan yang dipasrahkan orang-orang akademis yang sudah pensiun seperti saya ini, saat ini dalam strukturpun dibagi menjadi dua, yaitu direktur 1 & 2, sekretaris 1 & 2, bendahara 1 & 2, yang utama itu sudah pada tua kepala 55 tahun keatas seperti saya, sedangkan yang kedua itu diisi para wakil yang masih muda-muda yang memang dipersiapkan untuk generasi muda penerus kepengurusan BUMDes Daleman, jadi ketika sudah eksis pada periode selanjutnya biar dikelola sama yang muda-muda agar lebih progresif.

7. Bapak sudah sejak kapan jadi ketua BUMDes? Yaa tahun 2017 itu mulainya desember 2017 dengan nama bumdes yang sebelumnya bernama sembada lestari yang saya bilang masih fiktif, jadi karena keharusan setiap desa memiliki Bumdes untuk mengelola aset-aset desa. dimana hasil keuntungan yang dikelola itu masuk ke dana desa maka saya diberikan amanat untuk merintis Bumdes.

8. Kalo sembada lestari ada sejak kapan pak? Sebelumnya, beberapa tahun sebelumnya itukan kadang-kadang dapat bantuan tapi harus ada semacam bumdes yaa sama tapi tidak eksis, maka ketika berubah menjadi BUMDes harus eksen dan saya digalakan oleh teman-teman agar merintis BUMDes itu, karenakan kalo langsung diurus oleh pemerintahan desa hasilnya rancu yaa makanya aset-aset tersebut diserahkan kepada

 

Page 189: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

BUMDes untuk dikelola. Jadi karena nama saya ada dan tercantum dalam struktur saya harus bisa berbuat manfaat maka untuk merintis BUMDes ini saya ikuti jaringan BUMDes GO forum BUMDes se-kabupaten Klaten sering ada seminar dan rapat-rapat itu saya ikuti berjalan sambil belajar dan menerapkan kerja praktek.

9. Dana bumdes hari ini dimanfaatkannya kemana pak? Dana bumdes jadikan sekarang pemasukan dari gedung persewaan, naah di gedungkan ada karyawan satu orang yang merawat kebersihan dll.. dia mengambil penghasilan dari jualan di gedung nanti honornya gakada, cuman nanti setelah satu tahun itu dikalkulasikan pendapatannya berapa persen (%) dia baru bisa kasih itu saja nanti memang masih merintis kadang satu tahun Rp. 2 juta dapatnya, tapi hariannya itu tidak saya otak atik dia jualan makanan minuman kepada orang yang main badminton di gedung bisa untuk hariannya, kadang-kadang ada disewa untuk pernikahan, saya bilang untuk parkir dan sebagainya itu urusan mas hadi silahkan, tapi hasil sewa gedung dll.. itu pemasukannya ke BUMDes.

10. Lalu diBUMDes dananya untuk apa pak? Di BUMDes nanti ada pembagiannya, di BUMdes kan masih, itu masuk harta bumdes umpamanya Rp. 8 juta, terus nanti untuk karyawan Rp. 2 juta terus nanti berapa persen (%) untuk pengurus bumdes, nanti sisanya baru kita kasihkan ke desa, jadi setelah dipotong cost/biaya atau hasil kotor dipotong biaya baru kita kasihkan ke desa itu dari hasil gedung satu tahun, hilang listrik hilang tenaga kerja hilang kebersihan dari operasioanal dan lain sebagainya. Nah berjalannya kan seperti itu di Umbul nilo juga akan seperti itu yaa mungkin karena dari umbul nilo itu besar maka kita buat time schedulenya bisa setiap tiga bulan atau berapa bulan nanti kita hitung lalu disetor supaya desa juga berjalan, kalo tidak begitu desa juga tidak berjalan, nanti tiga bulan kita kasihkan, tiga bulan kita kasihkan gitu.

11. Jika Biogas nanti sudah berjalan, rencana jangka panjanganya bagaimana pak? Jangka panjangnya ya pasti kita hitung, misalnya satu kilo seperti gas itu nanti kita hitung berapa, kan ada

 

Page 190: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

meterannya setiap masuk rumah ada meteran, dan harus lebih murah dari pada elpiji untuk perhitungannya itukan nanti langsung masuk ke rumah-rumah, gas itu gak masuk ke tabung tapi langsung masuk ke rumah langsung masuk ke tungku pengapian, disitu ada keran, keran seperti air itu pas dibuka langsung hidup. Nah meterannya sudah berapa itu kita lihat dari situ, gambarannya seperti itu, kalo mau mengelola nanti kita adakan pelatihan yang untuk bertanggungjawab mengelola nantinya siapa, kan mesin-mesin peralatan modern kalo gakada pelatihan malah semrawut, paling engga disamping pelatihan nanti juga ada pendampingan, kalo engga gitu nanti gak jalan, nanti kalo kita tidak mendapatkan keuntungan atau biaya habis maka kita akan berusaha untuk studi, terus kalo sudah ada keuntungan itu kita kembangkan menjadi objek wisata sebagai rencana yang sudah didepan mata.

12. Apabila BUMDes sudah maju dan pendapatan sudah maksimal, apa rencana pengembangan kedepan pak? Yaa mestinya seperti itu, intinya yaa kalo desa itu makmur dana itu nanti digodog untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya gambarkan saja sekarang di pengembangan Wisata Umbul Nilo itu kita akan buat tempat persewaan untuk rapat mengenai pengelolaan dan lain sebagainya kita serahkan ke BKK, terus yang punya produk-produk seperti misalnya makanan khas tradisional supaya dibungkus yang bagus dan akan dipasarkan di sana, apa saja seperti produk dari UMKM serta industri setempat itu nanti kita pasarkan di sana, kalo memang itu berkembang nanti kita minta dinas perindustrian supaya memberikan pendidikan ataupun pelatihan dengan anggaran dinas bukan dari kita. Nanti kerjasama dengan kita, bagi pengusaha yang kurang modal kita berikan, rencananya seperti itu dan ini melewati dasa wisma-dasa wisma, dasa wisma itu yaa bagian dari PKK atau kelompok-kelompok dari masyarakat Desa Daleman membuat keripik singkong umpamanya atau buat apa, silahkan dipake baik-baik modalnya berapa yaa digunakan sebaik-baiknya kan nanti ada hasilnya, minimal bisa mengurangi pengangguranlah. Kemudian kita akan kerjasama dengan desa sekitar, jadi tidak ada egoisme

 

Page 191: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

individu desa agar bisa disuplai dimanapun dan melalui jaringan tersebut pemasaran produk bisa meluas.

13. Lalu dana dari BUMDes yang diberikan ke desa itu digunakan untuk apa pak? Yaa dana itu kembali lagi untuk operasional BUMDes sendiri, kan BUMDes ada pengurusnya nanti pengurusnya ini butuh perlengkapan apa saja bakalan dibelikan oleh desa, seperti laptop, meja kerja dan lain sebagainya segala kebutuhan yang diperlukan BUMDes. Lalu penambahan fasilitas dan perlengkapan dari aset yang dimiliki seperti kursi dan meja kipas angin lampu dan sebagainya di gedung persewaan maupun fasilitas untuk lumbung tirto dan umbul nilo, untuk nilo itu nanti paling banyak itu bumdes punya nanti tinggal diperbesar dari indofood sudah ditawari, dari BNI sudah ditawari kerjasama, indofood itu kita jadikan agen utama kalo mau, yaa kita kaji dulu untung ruginya BNI nanti buka kantong seperti buka kass atau transfer atau pengiriman hasilnya berapa, nah nanti kalo transaksi itu besar tau-tau dapet bonus berapa ratus juta gituu itu dari BNI. Kita juga terhubung dengan forum BUMDes se-kabupaten Klaten ini total ada 20 BUMDes yang terjaring didalamnya namanya BUMDes GO

14. Bagaimana jaringan forum bumdes go sekabupaten klaten ini berjalan pak? Jadi nanti kita buat tempat wisata air, karena rata-rata di klaten itukan air bahkan dapet julukan kota sejuta mata air makanya industri air minum aqua pun ada di klaten. Nah karena semuanya air, kita buat kesepakatan agar masing-masing tidak sama dan mempunyai ciri khas tersendiri, seumpamanya antara umbul ponggok dan umbul nilo di daleman, jika ponggok sudah memiliki ciri khas snorkling foto menyelam di dalam air dengan berbagai hiasan property maka di umbul nilo nanti kita buat wisata edukatif seperti permainan yang mendidik seperti bumi perkemahan outbound dan lain sebgainya, itu nanti luas pembangunannya menggunakan tanah milik kas desa yang saat ini masih sawah, kita sudah buat konsep master plann yang besar, intinya supaya terkordinasi untuk menampilkan yang berbeda dengan ciri khas disetiap

 

Page 192: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

destinasi mata air dimasing-masing BUMDes, insyaAllah 5-10 tahun kedepan sudah bisa terwujud dan proses pembangunan sudah berjalan dikerjakan di Umbul Nilo, 2020 target kita pembangunan tahap pertama bisa selesai.

15. Dana yang digunakan untuk pengembangan umbul nilo didapat dari mana pak? memang saat ini modal pengembangan umbul Nilo itu kita pakai dari anggaran dana milik desa, namun tidak menutup kemungkinan apabila pembangunan IPAL itu ada sisa dana bisa digunakan untuk menambahkan modal pengembangan destinasi wisata Umbul Nilo

16. Apa pengembangan yang akan dilakukan setelah umbul nilo? dulu saya pernah merencanakan pembuatan sanggar budaya dengan memanfaatkan kantor desa yang lama, karena sangat disayangkan bangunan yang masih kokoh tapi tidak terawat, saya pernah diskusikan hal ini dengan kepala desa sebelumnya yaitu Bapak Bachtiar Joko Widagdo, rencananya konsep ini akan saya teruskan kepada Bapak Mursito apabila pengembangan umbul nilo selesai dan dana desa sudah mencukupi.

 

Page 193: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Dede (Ketua Kontraktor) Waktu : 15 Juli 2019

1. Ada berapa KK yang tersalurkan biogas? Awalnya ditargetkan 1000 KK lalu menurun menjadi 600 KK tapi karena pasokan bahan bakunya (limbah) berkurang jadi bisa menurun sampai 300 KK yang disalurkan bahkan bisa sangat mengurang hanya menjadi 100 KK yang tersalurkan.

2. Selain limbah, apakah juga menggunakan kotoran sapi untuk produksi biogas? Yaa kita gunakan bakteri dari sapi itu sebagai pemicu, jadikan bakteri dari rumin dan kotoran sapi itu kita kumpulkan disatu wadah, lalu kemudian nanti kita campurkan dengan limbah dari sungai yang telah melalui proses penyaringan kaporit terlebih dahulu, sebagai makanan untuk perkembangbiakan bakteri tersebut agar semakin banyak

3. Kotoran sapinya dapet dari mana paak? masih dari sekitar sini perbatasan boyolali – klaten kok

4. Apa saja kendala selama proses pengolahan limbah pak, apakah dapat teratasi? Kendalanya yaa kaporit, sebetulnya tidak bisa diatasi kaporitnya karena kandungannya yang sangat tinggi, tapi bisa terjadi kaporitnya menurun, bisa lebih menurun lagi bila ditambah mesin treatmen agar air limbah jadi layak buang. Kemarin analisis dari UGM dan Dinas LHK kaporitnya masih tinggi.

5. Mesin apa yang digunakan untuk mengolah imbah ke biogas? Alat ini namanya instalasi pengolah air limbah pati aren, atau bisa disingkat IPAL, nah dari mesin ini ada kemungkinan biogas, pasti akan ada gas, tapi asumsi sekarang untuk sementara karena biogas belum beroperasi, namun bila sudah terealisasikan baru bisa disalurkan ke masyarakat.

 

Page 194: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

6. Apa target yang ingin dicapai dari adanya mesin IPAL, pak? dalam konteks sosial masyarakatnya paling tidak bisa membantu kesadaran masyarakat pelan pelan sedikit sedikit, kalo memang berhasil walau kemungkinan bisa jadi biogas gak banyak, tapikan toh kalo nanti jadi masyarakat belum tentu mau beralih dari Elpiji ke biogas karena banyak resiko-resiko yang dipikirkan masyarakat nanti apakah kebakar meledak atau apa itukan gakpake kompor secara langsung dari selang-selang yang disalurkan pake korek api nyalainnya.

7. Sudah sejak kapan proyek IPAL berjalan? ini sudah diteliti sejak 2013, dibangun mesin IPAL desember 2017, juli saya menang tender, september pengesahan, desember dimulai.

8. Tender itu apaa yaa pak? itu seperti manajemen sih siapa yang konsepnya disetujui dari seleksi seperti saembara.

9. Apakah setiap hari rutin mengontrol pak? semuanya dikontrol yang utama itu tempat udara kalo gak dikontrol kempes itu nanti untuk wadah biogas bila sudah jadi.

10. Ini server disini tinggal klik dari sini semua udh berjalan terkontrol terpusat disini pak? iya benar begitu, ini udah terlalu canggih mesinnya..

11. Kapan mesin ini bisa mulai beroperasi pak? Masih menunggu satu rangkaian mesin pelengkap lagi setelah itu baru bisa dimulai, mungkin bulan agustus sudah bisa dimulai.

 

Page 195: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Abu (rumah uji coba biogas) Waktu : 20 Juli 2019

1. Jadi awalnya bagaimana pak kok bisa di rumah bpk sbg tempat uji coba? Iya karena disini lokasinya yang paling dekat dengan tempat ambil air limbah dan dari mesin pengolahnya, jadikan kalo lebih deket biar efisien dan gaksusah ambil air limbahnya.

2. itu selangnya sudah sampe ke sini pak? udah tapi banyak yang mati sih gaksampe kesini airnya

3. Kapan uji coba dilakukan disini pak? Yaa sekitar 2 (dua) tahun yang lalu sebelum dibangunnya pabrik mesin pengolah limbah. yaa sekitar tahun 2016 uji coba disini,

4. Itu pas uji coba disini pake apa pak, langsung ke kompor atau bagaimana? pake air limbah dari pati onggok dan kotoran sapi, bancen (rumin) isi perut sapi,

5. Kendala kendalanya ada gak pak dari uji coba itu? itu karena kaporit banyak kandungannya, kan kaporit untuk memutihkan patinya, itu yang membuat biogas susah terolah, yang ada kaporitkan nanti harus diolah disaring dulu.

6. Jadi semenjak ada mesin baru dari kedutaan denmark itu belum diuji coba pak? belum, kayaknya belum sih disini cuma uji coba untuk sampling aja sebelum bangun mesin disana

7. Itu pipa-pipanya udah ada disini pak? Sudah, udah ada galian lewat tanah dikubur pipanya

8. Itu pas uji coba disini pake apa pak? kan itu kecil-kecilan yaa uji cobanya pake penampungan untuk gas langsung pake korek api

9. Ada masalah pas uji coba pak? yaa itu kalo ada air kaporit kan kuman-kuman bakterinya jadi mati, yaa kemarin-kemarin sih yaa mas yang saya tau udah berkali kali uji coba tapi selalu gagal waktu itu, yaa

 

Page 196: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

memang pas disini gasnya keluar tapi gakbanyak karena kendala ait kaporit itu, jadi semuanya butuh kotoran sapi itu untuk starnya, kalo limbah tahu pasti jadi kalo yang pati onggok inikan karena kaporit itu bagi saya masih sanksi.

10. Itu dari kedutaan denmark setau bapak ambil keuntungan gak dari dana hibahnya? engga sih kayaknya setau saya itu bener-bener dana bantuan

11. Ini programnya dari pemrov pak? yaa begitu pengelolaan air limbah bisa kemungkinan bisa diolah, dibuangnya ke kali jadi udah bersih begitu, kan itu dua alternatif dibersihin bisa kalo ada gas bisa buat biogas

12. Andai kedepan biogas ini berhasil bisa berjalan mungkin akan ditarik bayaran ya pak gimana tanggapannya? belum tau sih yaa saya kemungkinannya kesana akan seperti apa

13. Adakah harapan supaya masalah limbah selesai dan bersih sungai tak lagi tercemar dan biogas berjalan pak? tapi kayaknya gakbegitu lancar proskpeknya yaa mas, warga-warga disini itu kebanyakan gak respect dan sudah pesimis gakbakalan jadi begitupun saya sendiri juga gak yakin bakal berhasil, karena udah berkali-kali kan itu gagal terus, kalo salah sedikit kejatuhan satu harus bikin lagi airnya sedikit, apalagi sekarang airnya gakbegitu mencukupi karena udah gakbanyak yang mengalir kesana juga, terus misal bisa sajakan itu saluran kesumbat jadi makin sedikit, kan air itu harusnya selalu ada penambahan buat kumannya itu.

14. Ada gak pak ide dari bapak ttg altermatif menyelesaikn persoalan limbah selain diolah jadi biogas? kalo akusih yaa setelah pengalaman dari pabrik-pabrik menurut saya itu cukup diolah disaring airnya jadi layak buang ke sungai gitu aja supaya bersih gitu agar tidak langsung dibuang ke sungai biar gak mencemari, saya sih gakterlalu berharap biogas kan sudah lebih praktis pake elpiji, kalo bagi pengusaha kayak saya gini sih justru yang

 

Page 197: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

paling dipermasalahkan limbah padatnya mas. pembuangan dari industri-industri ini paling banyak itu yaa yang limbah padatnya itu walaupun bisa buat pakan ternak bisa jamur bisa tapikan untuk disalurkan kesana hanya sedikit, tetep saja menyisakan banyak limbah padat yang ujungnya paling dibuang ke sungai lagi-lagi nambah mencemari sungai mas kalo orang sini mereka yaa udah biasa dari dulu begitu.

15. Ada berapa pengusaha industri pati onggok di desa ini pak? udah sedikit sekarang mas karena sudah banyak berkurang di dukuh Bendo paling yang kecil-kecilan ada 10 usaha yang besar ada 7, belum tau ditambah dari dukuh margoluweh yaa paling sekitar 30-an,

16. Apa yang menyebabkan berkurang pak? yaa karena modalnya mungkin, apalagi bahan dasarnya sudah susah didapatnya bukan dari sini paling ngambil dari wonosobo, pacitan dan lain-lain ngambilnya dari luar daerah jadi harus keluar modal lagi

17. Sebagian besar pengusaha seperti bapak ini justru malah yang paling bermasalah limbah padat? iyaa limbah padat kitakan masalahnya dilimbah padat kalo airkan gakbegitu anu ya soalnya ngalir gitu aja kalo padatkan numpuk-numpuk terlihat makin banyak, sekarang gini mas pemakaian untuk ternak andai ada 5 truk limbah padat paling yang dipake cuma satu trek nah terus sisa limbahnya kan masih 4 truk dan itu selalu nambah, lebih banyak sisanya daripada untuk pakan ternak, memang air mengganggu yaa semua limbah pasti mengganggu padat ataupun cair, kalo disini padat lebih bermasalah daripada air, kalo air susahnya ke sumur-sumur tapi kalo ke tanah yang keraskan bisa jadi empuk kalo dicangkul bisa buat tanaman

18. Jadi harapan bapak sebaiknya cukup hanya diolah jadi bersih saja yaa pak takperlu ke biogas? iya kalo akusih gitu, sekarangkan limbah air dikelola jadi gas pasti ada kendala yaa kaporitnya itu susah karena banyak, jadi sih mungkin tapi kalo 100% itu engga yakin bisa, kalo limbah tahu itu baru bisaa pasti jadi apalagi dari kotoran sapi itu pasti jadi, kalo mau lebih jelas bisa mas

 

Page 198: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

wawancara yang suka kontrol ke mesin limbah itu dia dari UGM kayaknya nah itu malah lebih banyak kalo tanya kesitu detailnya mas bisa kesana kalo udah bawa izin dari pak kepala desa kan enak gampang mereka yang ngurusin dari awal. mereka tinggal menginap di tempat pak handoyo yang kontaktor pabrik mesin limbah mas bisa tanya kesana, ada penanggung jawabnya yang ngurusin dari awal tinggal disitu, yaa itu lebih bagus mas.

19. Kalo Harapan dari masyarakat apa pak? yaa memang yang mengharapkan mungkin ada mas tapi kebanyakan kan gini mas pemikiran kayak kita-kita ini orang bodoh, aah paling gagal lagi, udahlah kan terbiasa biasa pake elpiji lebih gampang tinggal beli sudah ada kok malah gampang, sekarang pake biogas itu takut meledak perjalanan biogasnya kan kompornya platina alatnya dilepas nyalainnya langsung pake korek api dulu pas yang diuji coba disini sih gitu mas.

 

Page 199: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Nasrul (Pengusaha Aren) Waktu : 21 Juli 2019

1. Sejak kapan bapak memulai usaha? sekitar tahun 2005 saya sudah mulai merintis bisnis turun temurun dari keluarga ini mengolah Tepung Aren

2. Limbahnya di kemanakan pak? Limbah padat itu dirimbun dulu di halaman rumah, untuk nanti dijual lagi, kalo yang cair dialirkan ke sungai

3. Apakah sudah dilakukan upaya penanggulangan limbah pak? industri-industri kecil ini kan memang sudah ada sejak lama yaa mas, kita hanya nerusin dari warisan orangtua turun-temurun sampe ke kita ini nah memang ternyata dari dulu itu belum ada solusi penanganan limbah dari industri pati onggok ini yang selalu terus bertambah dari situ kita sadar tapi juga bingung mau diapakan karena sudah semakin banyak limbahnya, apalagi ada dua jenis limbah ada yang padat dan ada yang cair. Jadi belipat juga tanggungan limbah yang harus kita pikirkan

4. Berapa takaran kaporit yang dituangkan pak? kita itu kalo menuangkan kaporit takarannya bisa sampai satu ember cat besar

5. Adakah harapan supaya masalah limbah selesai dan bersih sungai tak lagi tercemar dan biogas berjalan pak? yaa pastinya ada, dan upaya pun sudah dilakukan berulangkali, semoga hasil akhir yang ini bisa berhasil

6. Ada berapa pengusaha industri pati onggok di desa ini pak? Mungkin sekitar 30-an yaa mas, kurang tau juga karena pemiliknya juga kadang ada yang kelola bersama, tapi mungkin sekarang hanya tinggal 20an sudah berkurang

7. Apa yang menyebabkan berkurang pak? Karena impor bahan bakunya dari luar daerah dan harganya cenderung naik, mungkin karena makin terbatas

 

Page 200: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

8. Sebagian besar pengusaha seperti bapak ini justru malah yang paling bermasalah limbah padat? Yaa karena yang cairkan sudah mengikuti arus sungai, sedangkan yang padat malah meyempitkan akses jalan dan halaman rumah

9. Jadi harapan bapak sebaiknya cukup hanya diolah agar menjadi bersih saja yaa pak takperlu ke biogas? Bagi saaya minimal air limbah jadi layak buang saja sudah cukup mas

10. Kalo Harapan dari masyarakat apa pak? Masyarakat sebagian besar ada yang berharap bisa terselesaikan tapi disini rata-rata cenderung sudah pesimis

 

Page 201: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Ayib (Pekerja Pati Onggok) Waktu : 27 Juli 2019

1. Sejak kapan bapak bekerja mengolah tepung aren? Saya cuma meneruskan saja ikut kerja sejak tahun 2008

2. Sisa limbah olahannya dikemanakan pak? kalo limbah yang cair biasanya cuma dibuang saja ke sungai atau ke saluran air mas, terus untuk limbah yang padat itukan ada dua jenis yaa mas, pertama ada yang halus dan kedua itu ada yang kasar. Nah untuk limbah yang halus itu biasanya warga ambil untuk dikeringkan dulu baru kemudian diolah dan baru bisa dijual menjadi bahan dasar produksi jamur, pakan ternak dan budidaya cacing, kemudian untuk yang kasarnya itu cuma dibuang aja di halaman warga ada juga yang buang ke sungai jadi campur sama limbah yang cair

3. Apakah sudah dilakukan upaya penanggulangan limbah pak? ini soal limbah itu penanganannya sudah jalan sejak kepala desanya masih Bapak Joko bikin uji coba limbah ke biogas tapi selalu gagal

4. Berapa takaran kaporit yang dituangkan pak? biasanya satu liter setiap ember bahan baku untuk pemutih jadi tepung aren

5. Adakah harapan supaya masalah limbah selesai dan bersih sungai tak lagi tercemar dan biogas berjalan pak? Haarapannya ada mas, tapi kalo diliat dari berkali-kali persobaan saya jadi pesimis biogas akan berjalan

6. Ada berapa pengusaha industri pati onggok di desa ini pak? Kalo gak salah sekitar 40an yaa mas, kurang tau juga sekarang tinggal dikit mungkin saat awal-awal bisa sampe 70-an yang bisnis ini

7. Apa yang menyebabkan berkurang pak? Karena bahan baku utama yang semakin mahal dan jarang

 

Page 202: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

8. Sebagian besar pengusaha seperti bapak ini justru malah yang paling bermasalah limbah padat? Iyaa jadinya kita buang ke sungai juga karena peminatnya untuk budidaya jamur lebih sedikit daripada limbah yang dihasilkan

9. Jadi harapan bapak sebaiknya cukup hanya diolah agar menjadi bersih saja yaa pak takperlu ke biogas? Alhamdulillah kalo jadi berhasil, tapi yaa yang utama bisa mengolah air limbah jadi layak buang saja mas

10. Kalo Harapan dari masyarakat apa pak? Banyak berharap masyarakat disini agar limbah tidak mencemari lagi baunya, tapi yaa gimana kita lihat saja perkembangan yang sekarang ini nantinya.

 

Page 203: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Taufik (Pekerja Pati Onggok) Waktu : 28 Juli 2019

1. Sejak kapan bapak bekerja mengolah tepung aren? Saya sudah mulai merintis sebagai pekerja ini sejak sekitar tahun 2004 mas

2. Apa saja yang dihasilkan dari produksi pati onggok pak? yaa itu bahan dasarnya dari pohon aren mas, kemudian kita olah menjadi mie soun (sejenis bihun), cendol, juga bisa untuk bahan tambahan olahan kue dan lain sebagainya

3. Apakah sudah dilakukan upaya penanggulangan limbah pak? udah lumayan sering mas diadakan uji coba limbah ke biogas untuk mengurangi pencemaran sungai tapi yaa begitu karena kaporitnya banyak jadi gagal terus, yaa akhirnya gak berlanjut

4. Berapa takaran kaporit yang dituangkan pak? Setiap satu ember serabut dari batang aren itu kita penuhi secukupnya agar warnanya bagus

5. Adakah harapan supaya masalah limbah selesai dan bersih sungai tak lagi tercemar dan biogas berjalan pak? Yaa pasti semuanya berharap begitu mas, saya juga sama

6. Ada berapa pengusaha industri pati onggok di desa ini pak? Mungkin sekitar 30an yaa mas, dulu bisa sampe 50an

7. Apa yang menyebabkan berkurang pak? karena beberapa faktor diantaranya bahan baku utama yang sudah jarang dan harus beli dari luar daerah

8. Sebagian besar pengusaha seperti bapak ini justru malah yang paling bermasalah limbah padat? Iyaa karena limbah yang padat ini sebetulnya bisa dijual tapi jumlah yang memesan dengan limbah yang terus bertambah jumlahnya jauh perbandingannya lebih banyak stok limbah yang bertambah

 

Page 204: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

9. Jadi harapan bapak sebaiknya cukup hanya diolah agar menjadi bersih saja yaa pak takperlu ke biogas? Lebih baik yang diutamakan membersihkan air limbah dulu supaya tidak mencemari sungai, karena untuk jadi biogas juga masih terhambat zat kaporit

10. Kalo Harapan dari masyarakat apa pak? Tentu masyarakat banyak berharap supaya air sungai segera bersih seperti air-air pada umumnya di daerah sini

 

Page 205: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Sarwi (Warga Desa) Waktu : 03 Agustus 2019

1. Bapak kesehariannya kerja apa? sehari-harinya kerja serabutan mas, kadang bantu panen atau nanem di sawah kadang juga nguli bangunan

2. Sejak kapan industri pati onggok ada pak? Sudah lama, gaktau kapan persisnya dari saya kecil sudah ada

3. Itu Limbahnya mencemari sungai yaa pak? Iyaa, memang kebanyakan industri disini belum sekalian mengolah limbah hasil produksi mereka

4. Apakah ada upaya dari pihak industri untuk mengolah limbahnya pak? Mungkin saja sebenernya sudah, tapi masih kerepotan, udah dicoba bantu sama UGM buat dijadiin biogas tapi gak berhasil

5. Kenapa gagal terus pak? Katanya itu sih mas kebanyakan kaporitnya kan buat pewarna

6. Limbah industri pati onggok dikemanakan pak? Ada yang dijual lagi ada yang dibuang gitu aja ke sungai

7. Bapak di rumah masak menggunakan apa? Sudah pakai kompor mas

8. Apabila mesin IPAL sudah beroperasi, ada harapan gak pak yang bisa disampaikan? Kalau limbah itu bermanfaat tentunya semua akan merasakan dari segi positifnya. Tidak hanya dapat baunya saja. Warga sudah menunggu sejak lama

9. Lahan yang sekarang dibangun mesin olah limbah, sebelumnya itu tempat apa pak? Dulu sebelum dibuat jadi pabrik mesin pengolah limbah tanah itu merupakan lahan sawah milik desa atau kas desa

10. Kalo nanti biogasnya sudah bisa berjalan, bapak mau coba pakai? Mau-mau saja justru itu yang saya tunggu

 

Page 206: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Mbah Yati (Warga Desa) Waktu : 04 Agustus 2019

1. Mbah, industri pati onggok sudah ada sejak kapan? Itu sudah ada sejak lama kok mas dari saya masih kecil mungkin sekitar tahun 50-an

2. Kalo pencemaran limbah yang di sungai sudah dari kapan mbah? Dulu awalnya memang belum terlalu berpengaruh ke sungai tapi karena emakin lama banyak penduduk dan pengusaha industri yang bertambah yaa jadi bau tidak enak mas, sekarang apalagi dekat dengan penampungan bakteri dari mesin limbah, terus disini kan kita airnya masih pake sumur yaa mas, kalo nimba air gitu karena didekat lingkungan sungai mungkin yaa pengaruh airnya jadi keruh

3. pihak pati onggoknya memang tidak mengurusi limbahnya yaa mbah? Engga sih itu dari dulu memang sudah langsung dibuang ke aliran sungai

4. Limbah yang padatnya dibuat apa mbah? Yaa sama mas kalo dihalaman warga sudah menumpuk paling dibuangnya kesungai

5. Itukan sudah ada mesin olah limbah jadi biogas, nanti kalo biogasnya sudah jadi ada harapan gak mbah? Iya mas itu emang udah terus-terusan dites buat jadi biogas tapi sampai sekarang belum jadi, kalo saya yang penting sungainya bisa bersih dan baunya hilang

6. Memang kenapa mbah kok selalu gagal terus? Katanya sih ada kaporitnya gitu mas yang susah dhilangkan

7. Jadi yang penting sungai bisa bersih yaa mbah? Iyaa betul mas, karena kan nanti makin bau terus

8. Mbah kalo masak pakai apa? Kalo saya masih menggunakan tungku mas, itukan ada ranting-ranting pohon yang ditumpuk selalu ada saja dikumpulkan suami saya

 

Page 207: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

9. Berarti belum pake kompor gas ya mbah? Iyaa mas lebih gampang pake tungku kan sudah terbiasa seperti itu

10. Kalo nanti biogasnya sudah bisa berjalan, mbah mau coba pakai? Engga mas takutnya malah meledak atau kebakar gitu, saya mencari aman saja dengan cara biasanya pakai tungku lebih gampang

 

Page 208: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Mbah Selamet (Warga Desa) Waktu : 10 Agustus 2019

1. Mbah sehari-hari kerjanya apa? Saya ya ke sawah saja mas setiap hari

2. Kalo usaha pati onggok itu sudah ada sejak kapan yaa mbah? Itu sekitar tahun 50 atau 60-an gitu yaa, sudah lupa saya

3. Itu limbahnya bikin bau sungai yaa mbah? Yaa tidak hanya bau saja mas, tapi lama-lama juga jadi masuk area persawahan paling seiring pas musim hujan karena tinggi airnya sama dengan arus aliran sungai, disekitar sungai jadi bau tidak sedap apalagi kalo lagi sholat hari raya itukan kalo disini semua kumpul di lapangan jadi satu, dari lapangan itu tercium jelas aroma tidak sedapnya

4. Kalo limbah yang padat dibuangnya ke sungai juga ya mbah? Iyaa, begitulah mas masih belum pada sadar susah

5. Itu merusak tanaman sawah yaa mbah? Itu tergantung jenis tanamannya mas, kadang ada gunanya juga sih kalo masuk musim kemarau kayak begini kering tanahnya jadi empuk dan gampang ditanami, tapi kalo gak cocok sama air sungai yang sudah kecampur zat bau yaa gak jadi tumbuh mas

6. Di rumah kalo masak pakai apa mbah? Kalo saya sudah pakai kompor mas

7. Berarti pakai gas elpiji yaa mbah? Betul mas sudah pakai gas elpiji

8. Itukan sudah ada mesin olah limbah jadi biogas, nanti kalo biogasnya sudah jadi mau ganti ke biogas? Kalau dapet gratis yaa mau saja mas

9. Kalo bayar gimana mbah? Yang penting bisa lebih murah dari gas elpiji mas

10. Jadi ada harapan ya mbah untuk biogasnya jadi? Iya mas, kalo saya selalu mendukung apapun hal yang baik bagi masyarakat desa

 

Page 209: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Ibu Tati (Warga Desa) Waktu : 11 Agustus 2019

1. Ibu kesehariannya kerja apa? Yaa begini mas, saya hanya usaha warung saja

2. Sejak kapan industri pati onggok ada bu? Dari kapan yaa itu mas saya kurang tau yaa mas udah ada gitu aja ngertinya

3. Itu Limbahnya mencemari sungai yaa bu? Iyaa betul mas apalagi setiap solat id, jamaah sampai mengeluh karena tercium aroma tidak enak dari sungai kan berdekatan lokasi lapangannya

4. Apakahada upaya dari pihak industri untuk mengolah limbahnya bu? Kurang tau juga mas, kayaknya sih engga ada, sempet ada bantuan dari UGM tapi gagal

5. Kenapa gagal terus bu? Karena anu mas kaporit

6. Limbah industri pati onggok dikemanakan bu? untuk yang cair memang dibuang ke sungai, tapi untuk yang padat bisa diolah lagi dijual buat pupuk jamur bisa budidaya cacing juga bisa

7. Di rumah masak menggunakan apa bu? Sudah pakai kompor mas

8. Apabila mesin IPAL sudah beroperasi, ada harapan gak pak yang bisa disampaikan? Yaa semoga bisa berhasil, warga udah ngarep-ngarep

9. Itukan sudah ada mesin olah limbah jadi biogas, nanti kalo biogasnya sudah jadi mau ganti ke biogas gak pak? maau mas, lebih ramah dan bisa bantu kebersihan sungai

10. Memangnya gak ada kesadaran yaa bu dari pihak industri pati onggok untuk mengolah limbahnya? ada mas tapikan kerepotan karena fokus produksi

 

Page 210: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

HASIL WAWANCARA Dinamika Pemberdayaan Masyarakat berbasis Potensi Desa

Informan : Bapak Ma’ruf (Warga Desa) Waktu : 14 Agustus 2019

1. Bapak kesehariannya kerja apa? Karena sudah pensiun dari PM, saya sekarang menghabiskan waktu untuk berkebun

2. Sejak kapan industri pati onggok ada pak? Denger dari cerita-ceritanya sih sekitar tahun 1960-an mas

3. Itu Limbahnya mencemari sungai yaa pak? Iyaa betul mas bikin bau

4. Apakah ada upaya dari pihak industri untuk mengolah limbahnya pak? Tentunya ada usaha tapi belum menuai hasil

5. Kenapa gagal terus pak? Kebanyakan kaporit jadi gakbisa diolah ke biogas

6. Limbah industri pati onggok dikemanakan pak? yaa itu sudah sejak dulu limbahnya memang sudah dibuang begitu saja ke sungai, karenakan mereka yang kerja gaktau mau di apakan limbahnya yaa sudah dari orang-orang yang sebelumnya dibuang aja ke sungai jadi makin kesini tinggal mengikuti saja

7. Apabila mesin IPAL sudah beroperasi, ada harapan gak pak yang bisa disampaikan? kalo saya berharap banyak, karena katanya mesin yang sekarang dibangun itu sudah terlalu canggih jadi peluang untuk gagal setelah yang sudah sudah itu sekarang hanya tinggal sedikit, saya yakin pasti kemungkinan besar berhasil, sebab sudah sejak lama prihatin bau di sungai

8. Bapak di rumah masak menggunakan apa? sudah pakai kompor mas

9. Itukan sudah ada mesin olah limbah jadi biogas, nanti kalo biogasnya sudah jadi mau ganti ke biogas gak pak? Yaa mau mau saja mas itukan fasilitas dari desa, kita malah jadi gak repot beli angkat-angkat gas tapi bisa langsung pakai biogas karenakan pasokan selangnya sudah langsung terhubung ke rumah-rumah

 

Page 211: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

10. Memangnya gak ada kesadaran yaa pak dari pihak industri pati onggok untuk mengolah limbahnya? Yaa nyatanya saja sekarang sungai jadi kotor bau tercemar mas, mungkin ada upaya yang dilakukan tapi gak terlalu ada niat sampai kesitu, bisa jadi malah mengurangi keuntungan karena untuk mengolahnya pasti dipotong biaya operasional juga.

 

Page 212: DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DINAMIKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI DESA (Studi Kasus Peng

Lampiran 4: Daftar Informan.

No. Nama Keterangan Waktu

01 Mursito, SH Kepala Desa 08/07/19

02 Kesdik H.S. Sekretaris Desa 10/07/19

03 Sugijarto Ketua BUMDes 14/07/19

04 Dede Ketua Kontraktor 15/07/19

05 Abu Pengusaha Aren 20/07/19

06 Nasrul Pengusaha Aren 21/07/19

07 Ayib Pekerja Pati Aren 27/07/19

08 Taufik Pekerja Pati Aren 28/07/19

09 Sarwi Warga 03/08/19

10 Mbah Yati Warga 04/08/19

11 Mbah Slamet Warga 10/08/19

12 Bu Tati Warga 11/08/19

13 Pak Ma’ruf Warga 14/08/19