Diktat Seni Kerawitan II
-
Upload
pranowo-budi-sulistyo -
Category
Documents
-
view
702 -
download
9
description
Transcript of Diktat Seni Kerawitan II
1
Diktat
SENI
KERAWITAN II
DR. PURWADI, M.HUM
PENDIDIKAN BAHASA DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Maret 2010
2
KATA PENGANTAR
Diktat ini disusun untuk memperlancar proses belajar mengajar Mata
Kuliah Seni Kerawitan II di Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Penyusunan diktat ini merupakan
kelanjutan dari materi Mata Kuliah Seni Kerawitan I.
Secara sistematis dalam diktat ini, menjelaskan seluk-beluk kerawitan
yang meliputi golongan lagu ladrang, ketawang dan sekar ageng beserta dengan
contoh-contohnya. Masing-masing penjelasan contoh itu disajikan dengan genep,
genah, gampang, dan gamblang.
Kehadiran diktat ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan penggemar
budaya Jawa yang hendak mendalami, mengkaji dan mempelajari seni karawitan.
Dengan demikian pengajaran seni kerawitan dapat lebih berkembang.
Yogyakarta, 15 Maret 2010
Dr. Purwadi, M.Hum
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I TITI LARAS GAMELAN
BAB II LARAS PELOG DAN SLENDRO
BAB III PENGGUNAAN IRINGAN KARAWITAN
BAB IV LAGU LADRANG
BAB V GENDHING KETAWANG
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. SILABUS
LAMPIRAN 2. RPP
PENYUSUN
4
BAB I
TITI LARAS GAMELAN
Titi laras gamelan hendaknya diketahui oleh waranggana, niyaga dan para
siswa yang sedang mempelajari seni karawitan. Susunan gamelan Jawa, sebagian
besar terdiri atas instrumen pukul, dilengkapi dengan seruling, instrumen gesek,
dan siter (Dwijo Carito, 2000). Gamelan Jawa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu laras
pelog dan laras slendro. Perbedaan gamelan laras slendro dan gamelan laras pelog
terletak pada warna nadanya (Harsono Kodrat, 1982).
Ada beberapa instrumen gamelan slendro yang lebih tua, ada juga
instrumen gamelan pelog yang lebih tua dari gamelan slendro (Kodiron, 1989).
Persamaan antara gendhing slendro dan gendhing pelog ialah, keduanya dapat
digunakan untuk mengiringi salah satu macam tarian, umpamanya Tari Golek
Lambangsari. Di sini dapat digunakan gendhing laras slendro, yaitu gendhing
Lambangsari slendro manyura ketuk 2 atau gendhing Lambangsari pelog barang
ketuk 2. Umpamanya lagi Tari Gambyong, Golek Cluntang, Pangkur,
Asmaradana dan sebagainya, bisa diiringi dengan gendhing-gendhing yang sama
tetapi nadanya lain. Selain itu patokan-patokan yang ada pada gendhing-gendhing
slendro hampir sama dengan gendhing pelog.
Dalam kebudayaan Jawa seni karawitan terlalu populer. Mereka
menjadikan gamelan sebagai penyerta kehidupan (Koentjaraningrat, 1984).
Gendhing-gendhing slendro sedikit agak kalem, luwes, dan menarik hati. Inilah
kelebihan Empu-empu dalam mengolah rasa yang dituangkan dalam gendhing
5
slendro terutama. Anggapan pengarang, seolah-olah gendhing-gendhing slendro
konsumtip bagi orang-orang tua yang sesuai dengan irama yang mengalun lembut,
penuh kewibawaan dan ketenangan (Rekso Panuntun, 1991). Dalam suatu
pergelaran tari atau wayangan dipakai gendhing-gendhing dari jajaran laras
slendro dibunyikan dengan laras pelog oleh laras pelog atau sebaliknya.
Contohnya gendhing-gendhing Kutut Manggung, Gambir Sawit, Onang-onang,
Moncer, Asmaradana, Pangkur, Bendrong. Agar para siswa mengerti tentang
seluk beluk titi laras perlu kiranya membaca tulisan Ki Hajar Dewantara (1953)
yang berjudul Pasinaon Titi Laras Gendhing.
6
BAB II
LARAS PELOG DAN SLENDRO
Pengetahuan tentang alat musik dari etnis lain perlu juga diketahui oleh
para pengrawit. Misalnya musik suku Bali, Madura, Sasak, Bugis, Banjar, Batak,
Maluku dan Papua. Bangsa asing kerap mempelajari seluk-beluk musik yang ada
di kepulauan nusantara.
Berkaitan dengan itu seorang ahli karawitan, Sunardi Wisnubroto (1997)
mengatakan “The gamelan has two laras (scale/tonal system), laras slendro and
laras pelog. Laras pelog, if in older times the slendro system is exclusively used in
wayang purwa, the pelog scale is used in wayang gedhog. The pelog system is a
septatonic scale of seven notes. Keterangan tersebut tentu membuat bangsa asing
lebih mengerti tentang karawitan Jawa.
Khusus untuk gendhing-gendhing laras pelog ini banyak sekali dipakai
untuk mengiringi pergelaran Wayang Gedog. Wayang Gedog adalah wayang
Panji, yaitu wayang yang menggambarkan sejarah Kerajaan Kediri dan Janggala
pada jaman dahulu kala. Dalam kesusasteraan Jawa dan Bali, Serat Panji
merupakan sastra yang populer sekali di kalangan orang-orang Jawa maupun Bali,
bahkan di negara Thailand, Kamboja, Malaysia pun mengenal sastra Panji itu.
Menurut keterangan Poerbatjaraka (1952). Pementasan pergelaran Wayang Gedog
pada jaman dahulu sering kali diadakan, malah hampir boleh dikatakan rutin,
terutama dalam Kraton Surakarta dan juga di Alun-alun Utara pada upacara
Sekaten. Kata Gedog berasal dari Kedok yang artinya Topeng. Antara tahun 1700
7
sampai 1800 Masehi banyak ditemukan tulisan-tulisan yang membeberkan adanya
fragmen-fragmen (petilan) tari yang menggambarkan Tari Topeng tersebut,
antaranya Tari Topeng Klana, Pentul Tembem, Gunung Sari Gandrung, Jaran
Kepang dan sebagainya yang bersumber dari Naskah-naskah Panji.
Penggunaan seni karawitan kerap terkait dengan pertunjukan wayang.
iringan pergelaran wayangan gedog. Gendhing-gendhing laras pelog 5 dipakai
untuk mengiringi jejeran I sampai perang ampyak (rampogan). Perang Ampyak
(rampogan) sesungguhnya menggambarkan para prajurit sedang berkarya, di luar
areal kraton, umpamanya memperbaiki jalan-jalan, membuat jalan-jalan baru,
nembus hutan, meratakan jalan dan sebagainya. Adapun gendhing patet 5 pelog
itu di antaranya Kombangmara, Kembangmara, Duradasih, Mayangsari, Pasang,
Jatikondang, dan Sekarteja.
Pada pergelaran wayangan jaman kuna setelah tancep kayon lalu
dibunyikan gendhing kinanti untuk mengiringi gambyongan/Ledekan. Kalau
waranggana tidak ngantuk/lelah, tari Gambyong tersebut ditarikan waranggana
sendiri pasinden. Atau sering digunakan paraga Wayang Golek yang berupa
boneka atau Wayang Petruk. Ini mengandung arti bahwa wayangan yang telah
digelarkan Ki Dalang tadi supaya dicari digoleki makna dan petunjuk yang ada
pada ceritanya untuk diterapkan dalam alam kehidupan nyata maupun
kerokhanian. Tentang teknik pembuatan gamelan telah diterangkan oleh Trimanto
(1984) dalam bukunya yang berjudul Membuat dan Merawat Gamelan.
Iringan karawitan digunakan untuk berbagai macam keperluan. Misalnya
untuk mengiringi pesta pernikahan, penobatan raja, sedekah bumi, bersih desa.
8
Dalam pentas drama tradisional seperti wayang wong, ludruk dan kethoprak
peranan seni karawitan amat penting.
Untuk mengiringi upacara kenegaraan atau keagamaan, banyak sekali
gendhing-gendhing yang dipakai untuk kedua upacara ini, misalnya: Srikaton,
Langengita-Srinarendra, Gendhing Denda Gede, Denda Sewu, Menyan Kobar,
Kebogiro, Carabalen, Gendhing Kinanti Badaya Srimpi Sekarsih, Lagu Dempel,
Duradasih, dan banyak lagi gendhing Bedaya untuk mengiringi tari Bedaya
Sumreg, Bedaya Ketawang, Anglir Mendung, Badaya Srimpi, juga ada yang
dipakai untuk upacara ngruwat, Sesanti dan sebagainya. Kedua instrumen
gamelan slendro maupun pelog pada masa sekarang hampir dikatakan sama
jumlahnya, maksud saya untuk mengiringi pagelaran wayang semalam suntuk,
terutama pagelaran Wayang Purwa (Harsono Kodrat, 1982). Pertunjukan wayang
akan semakin hidup apabila disertai dengan penggarapan gendhing-gendhing
karawitan yang memadai.
Simbolisme dalam pewayangan, masa kelahiran. Serat Wedhapurwaka
karya R. Ng. Ranggawarsita memberikan penjelasan makna yang dikandung jagad
pakeliran. Ini semua secara kosmis merupakan suatu lambang kelahiran atau
mulainya ada lakon (Sri Mulyono, 1989: 111). Lingkungan hidup alam batin
diambil ajaran-ajaran yang membawa manusia dari rasa nafsu naluri dan rasa ke-
akuan meningkat ke dalam rasa kesusilaan dan pengalaman dalam masyarakat
(Abdullah Ciptoprawiro, 1986: 89).
9
BAB III
PENGGUNAAN IRINGAN KARAWITAN
Seni karawitan menjadi pengiring pokok dalam pertunjukan wayang
purwa. Dalang wayang purwa menjadi figur sentral dalam pagelaran yang
melibatkan para penabuh gamelan. Peranan dalang dalam pergelaran wayang
purwa menempati posisi yang sangat penting. Dalang harus menguasai
bermacam-macam keahlian meliputi bidang sastra, bahasa, tari, musik, dan drama.
Clara van Groenendael (1987) menjelaskan bahwa pekerjaan dalang didasarkan
atas tradisi yang berabad-abad tuanya dan diturunkan selalu secara lisan,
umumnya dari ayah kepada anak laki-laki. Di samping pengetahuan dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh mereka, misalnya tentang cerita, gending
yang dimainkan oleh penabuh gamelan, pangrawit atau niyaga, suluk, dan teknik
pergelaran, juga ada sekian banyak pengetahuan gaib yang terlibat di dalamnya.
Pengetahuan ini mengenai doa-doa dan mantra-mantra khusus, serta tata
cara tertentu dalam hal tingkah laku yang memberikan kekuatan bagi dalang
menghadapi kejadian-kejadian penting dalam kehidupan masyarakat, misalnya;
musim kering dan hama yang mengancam panen, malang mujur nasib seseorang,
dan juga keberhasilan sendiri sebagai seorang dalang. Pengetahuan gaib demikian
semata-mata hanya boleh dikuasai oleh mereka yang sudah diberkati, dan juga
yang telah menempuh beberapa bentuk pengajaran tertentu sebelumnya.
10
Pengetahuan yang bersifat duniawi dan yang gaib ini berpadu, dan membentuk
apa yang dinamakan padhalangan, yaitu ilmu atau seni dalang.
Claire Holt (1976:132) juga menjelaskan bahwa seni dalang yang dahulu
disampaikan dari ayah ke anak dan dari maestro ke cantrik, yang sekarang
diajarkan juga di sekolah-sekolah khusus di Jawa Tengah, menuntut pengetahuan
yang banyak, keterampilan yang tinggi dan disiplin yang besar. Selanjutnya
dijelaskan bahwa pada masa yang akan datang dan harus diketahui oleh seorang
ahli pedalangan tahap-tahap dengan urutan sebagai berikut.
Tambo atau sejarah, yaitu pengetahuan tentang ceritera-ceritera kuna,
sejarah para raja bukan hanya genealogi-genealogi mereka saja. Pemahaman yang
benar-benar tentang gendhing atau musik, cara-cara memainkan serta fase-fasenya
berupa nyanyian, diperlukan untuk iringan sebuah pertunjukan wayang. Gendheng
atau resitasi, penguasaan resitasi yang dinyanyikan yang diiringi oleh musik
gamelan, orkes instrumen-instrumen Jawa dan juga resitasi yang diucapkan yang
berhubungan dengan bunyi gamelan. Gendhung diartikan sebagai sebuah
keberanian yang tak memihak, berperilaku seperti seorang yang tak terusik oleh
apa pun, melupakan diri sendiri, tanpa malu atau takut untuk memainkan wayang
seperti orang gila.
Seni karawitan juga terkait dengan aspek kebahasaan. Bahasa berupa
penguasaan tingkat-tingkat tutur yang bermacam-macam yang cocok bagi status
setiap tokoh wayang. Ompak-ompakan atau kepandaian berbicara, 'pernyataan
yang dilebih-lebihkan' dalang harus mampu menggambarkan semua keindahan
yang dicipta dengan kata-kata yang penuh perasaan yang mempertingginya di atas
11
realitas melulu, serta dengan satu cara yang cocok bagi pawayangan. Sebagian
orang Jawa mengkaitkan antara seni karawitan dengan aspek mistik. Misalnya
saja gong besar selalu diberi sesaji. Ilmu batin atau pengetahuan spiritual yang
bertujuan supaya orang mampu menjelaskan esensi dari pengetahuan ini bila
misalnya dalang berbicara perihal seorang pendeta yang memberi nasihat kepada
seorang ksatria.
Pengetahuan spiritual di sini tidak mengacu pada agama, tetapi pada
kesempurnaan jiwa atas kekuatan magi atau kesaktian. Makna kata dalang
diinterpretasikan dalam dua pengertian. Pertama, berarti seseorang yang
berkelana, yang mengisyaratkan seorang pemain yang berkeliling. Yang lain
menghubungkan gelar itu dengan konsep-konsep kreativitas dan kecerdikan, yang
mengisyaratkan bahwa dalang adalah seorang yang memiliki keterampilan dalam
penciptaan, juga kebijakan dengan demikian gelar itu memiliki sebuah konotasi
yang mengilhami penghormatan. Nyala lampu minyak yang berkedip-kedip yang
disebut blencong di Jawa, di Bali dinamakan damar, digunakan untuk
menciptakan suasana yang lebih hangat dan lebih hidup daripada cahaya yang
ajeg atau tetap dari bola lampu listrik, yang menggambarkan kemajuan teknologi.
Dua batang pisang yang cukup kokoh untuk menopang boneka-boneka wayang
yang ditancapkan ke dalam daging batang pisang pada ujung yang runcing dari
pegangannya, dijadikan satu secara horisontal sepanjang pinggir bawah layar.
Wayang-wayang itu sendiri adalah produk kecermatan yang tak terhingga
serta memancarkan atau mencerminkan keahlian yang sangat teliti. Siluet-siluet
12
wayang pertama dipahat dari kulit kerbau, dan kemudian bentuk-bentuk serta
busana dipenuhi lubang dengan garis-garis lembut, titik-titik, lengkung-lengkung
serta relung-relung selembut rambut, yang bila dilihat di bawah sorotan atau sinar
lampu, beberapa bagian yang terkecil seperti hiasan dari benang emas kelihatan
sangat indah dilukis dan dicat warna emas sama (Wignya Sutarno, 1956).
Dalam pertunjukan pewayangan gendhing karawitan bisa membuat
suasana lebih hidup. Wayang terjepit di antara belahan yang sangat menarik dari
sebatang tangkai atau gapit yang terbelah, melengkung ke atas dan menyembul
dari sebatang pegangan runcing ujungnya. Sebagian besar wayang yang terbuat
dari kulit memiliki dua tangkai tangan yang dikaitkan pada cempurit dibuat dari
bambu atau tanduk kerbau. Ujung-ujung yang digerakkan hanyalah siku dan
sendi-sendi bahu. Demikianlah keterkaitan antara wayang dengan karawitan.
13
BAB IV
LAGU LADRANG
Ladrang Remeng
Sl. Pt. 6
Buka: .5
.6 1 . 2 1
.6
.5
.
1 .
1 .
1 .
1 .
3 .
2 .
1 6
A. . 6 6 . 6 6 5 6 .
1 6 5 3 2 2 3 2
. . .6 1 2 2 3 2 3 2 1
.6
.5
.6 1 2
B. 3 2 1 .6
.5
.6 1 2 3 2 1
.6 3 3 5 3
. 3 5 6 .
1 6 5 3 5 6 .
1 6 5 3 2 3
C. 6 5 2 1 .6 1 2 3 5 6
.
1 6 5 3 2 1
. 1 1 1 2 3 2 1 3 2 1 2 . 1 .6
.5
D. . .6 1 2 . 1
.6
.5 .
.6 1 2 . 1
.6
.5
. .6 1 2 . 1
.6
.5
.
1 .
1 . . .
3 .
2 .
1 6
Ladrang Dwirada Meta
Sl. Pt. 6
Buka: .5 .
.6 1 . 2 1
.6
.5 1 1 .
.
3 .
2 .
1 6
A. . 6 6 . 6 6 5 6 .
1 6 5 3 2 2 3 2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
B. .6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.2
.3
.5
.6 2 3 5 3 2 1 2
.6
14
C. 3 3 .6
.5 2 1 2
.6 3 3
.6
.5 2 1 2
.6
3 3 .6
.5 2 1 2
.6 3 3
.6
.5 3 2 1 2
D. . . 2 . 2 2 . 3 5 6 .
1 . 6 .
1 5 6 . 1 . . 2 . . 3 5 6 .
1 . 6 .
1 5 6
. 1 . . 2 . . 3 5 6 .
1 . 6 5 6 .
1 . 6 5 .
1 5 6 1 .
2 . . . 3 . 5 . 6
E. . . 5 .
1 6 . 5 .
1 6 . 5 .
1 6 5 .
1 6 . .
1 . 6 . 5 . 3 . 2 . 2 . 3 2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
Suwuk:
F. .6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
G. .6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
Ladrang Kaki Tunggu Jagung
Sl. Pt. 6
Buka: 3 1 2 3 1 2 . .6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.2
A. .6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
.6
.3
.6
.5
.6
.3
.6
.2
. .2
.5
.3 2 1 2 6 . 1 2 3 2 1 2
.6
. .5
.6 1
.5
.5 3 3 2 2 1 2 2 1 2
.6
. .5
.6 1
.5
.5 3 3 2 2 1 2 2 1 2
.6
. .5
.5 .
.5
.5 3 3 2 2 1 3 2 1 2
.6
15
. 3. 1 2 3 1 2 5 3 2 1 2 3 1 2
. .6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.2
C. . .6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.2
. .6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.2
Ladrang Bedhat
Sl. Pt. 6
Buka : .5
.3
.2 .
.5 .
.3 .
.5
.2 .
.2
.3
.5
.6 .
.5 .
.3
A. . 1 1 1 2 3 2 1 .5
.6 1 . 2 3 2 1
.5
.6 1 . 2 3 2 1 3 2 1 2 . 1 2
.6
B. . 1 2 3 2 1 2 .6 . 1 2 3 2 1 2
.6
. 1 2 3 2 1 2 .6
.
1 .
1 6 5 .
1 6 5 3
C. . 3 5 6 . 3 5 6 . 3 5 6 . 5 3 2 . 3 5 6 . 3 5 6 . 3 5 6 . 5 3 2
. 3 5 6 . 3 5 6 . 3 5 6 . 5 3 2 . 5 . 5 . . . . . .
1 . 6 . 5 . 3
D. . 3 2 3 5 6 5 3 . 3 2 3 5 6 5 3
. 5 6 .
1 . 5 6 .
1 . 5 6 3 5 6 .
1 6
E. . 5 3 5 6 .
1 5 6 . 5 3 5 6 .
1 5 6
. 5 6 .
1 . 5 6 .
1 . 5 .
1 6 5 3 2 3
16
Ladrang Sobah
Sl. Pt. 6
Buka : .6 1 2 3 . 3 . 3 .
.6 . 1 . 2 . 3 . 1 . 2
A. . 3 . 1 . 3 . 2 . 3 . 1 . 3 . 2
. 3 . 1 . 3 . 2 . .6 .
.5 . 1 .
.6
B. . 1 . .6 . 1 .
.6 . 3 . 6 . 3 . 5
. 3 . 2 . 5 . 3 . 1 . 2 . 3 . 2
Ladrang Sobrang
Sl. Pt. 6
Buka: 6 6 3 5 6 . 5 3 3 2 . 3 5 6
A . 3 . 1 . 3 . 2 . 3 . 1 . 3 . 2
. 3 . 1 . 3 . 2 . .6 .
.5 . 1 .
.6
B. . 1 . .6 . 1 .
.6 . 3 . 6 . 3 . 5
. 3 . 2 . 5 . 3 . 1 . 2 . 3 . 2
Ladrang Peksi Kuwung
Sl. Pt. 6
Buka: 1 .6
.5 . 6 .
.
2 . 6 . .
2 . 6 . 3 . 6 . 5
A. . .6
.5 . .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.5
. 3 . 2 . 3 . 5 . .6 .
.3 .
.6 .
.5
B. . .6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.5
. 3 . 6 . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 6
C. 2 3 5 6 2 1 2 3 . .6 .
.5 2 3 5 6 2 1 2 3 .
.6 .
.5
. 3 . 2 . 3 . 5 . .6 .
.3 .
.6 .
.5
17
Ladrang Mangu
Sl. Pt. 6
Buka: .6
.5
.3
.5
.6 1 2
.
1 3 5 6 1 2 2 3 .6
.5 .
.3 .
.2
A. . .5 .
.6 .
.5 .
.3 .
.5 .
.6 .
.5 .
.3
. 5 . 6 . .
1 . 6 . 3 . 5 . 3 . 2
B. . 5 . 6 . 5 . 3 . 1 . 6 . 5 . 3
. 5 . 6 . .
1 . 6 . 3 . 5 . 3 . 2
C. . 5 . 3 . 1 . 6 . 2 . 1 . 2 . 3
. .5 .
.6 . 1 .
.6 .
.3 .
.5 .
.3 .
.2
Ladrang Erang-Erang
Sl. Pt. 6
Buka: . .2 .
.3
.6
.5
.3
.2 . .
.2
.3
.5
.6
.3
.5
A. . .6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.5
. .6 .
.3 .
.6 .
.5 . 1 .
.6 . 3 . 2
B. .3
.5
.6
.5 2 2 3 2 5 6 5 3 2 1 2
.6
. .6
.6
.6
.3
.3
.5
.6
.3
.5
.3
.
2 . .3
.5
.6
3 5 6 5 2 2 3 2 5 6 5 3 2 1 .6
.5
2 2 . . 2 2 . 3 5 6 5 3 2 1 .6
.5
C. . .5
.5
.5
.2
.2
.3
.5
.2 3 5 6 3 3 5 3
. . 3 5 6 5 3 2 5 6 5 3 2 1 .6
.5
1 1 . . 3 2 1 .6
.3
.5
.3
.2 .
.3
.5
.6
2 2 . . 2 3 2 1 3 2 .6
.5 2 2 3 2
18
D. . . 2 3 6 5 3 2 . . 2 1 3 2 1 .6
. .6
.6
.6
.3
.3
.5
.6
.3
.5
.3
.2 .
.3
.5
.6
1 1 . . 1 1 2 1 3 2 .6
.5
.3
.5
.6 1
. . . . 1 1 2 3 6 5 3 2 . 1 2 .6
E. 3 3 . . 3 3 . 5 6 .
1 6 5 3 2 3 1
. . . . 1 1 2 3 6 5 3 2 . 1 2 6
. . . . 6 6 . . 6 6 .
1 6 5 3 2 3
5 6 5 3 2 1 .6
.5
.3
.5
.6 1 3 2 1
.6
F. .3
.5
.6
.5 2 2 3 2 5 6 5 3 2 1 2
.6
. .3
.6 .
.3
.5
.6 1 . 3 . 2 . 1 .
.6
. 2 . 1 . 2 . .6 . 2 . 1 . 2 .
.6
. 2 . 1 . 2 . .6 . 3 . 2 .
.5 .
.6
Ladrang Krawitan
A. . .5 .
.3 .
.5 .
.6 .
.5 .
.3 . 5 . 6
. .
1 . 6 . .
1 . 6 . .
2 . .
1 . .
2 . 6
B. . 3 . 5 . 6 . 5 . 3 . 6 . 5 . 3
. 5 . 2 . 3 . 2 . 3 . 5 . 3 . 2
C. . 3 . 5 . 6 . 3 . .
1 . 6 . 5 . 3
. .
1 . 6 . 5 . 3 . 2 . 3 . 6 . 5
D. . 3 . 2 . 6 . 5 . 3 . 2 . 3 . 2
. 3 . 2 . 3 . 2 . 5 . 3 . .6 .
.5
E. . 3 . 2 . 3 . 5 . .
2 . .
1 . .
2 . 6
. .
1 . 6 . .
1 . 6 . .
2 . .
1 . .
2 . 6
19
Ladrang Ling-Weling
Sl. Pt. 6
A. .5
.6
.3
.5 1
.6
.3
.5
2 3 5 2 .6
.5
.3
.2
B. 1 .6
.3
.6 1
.6
.3
.5
3 2 3 2 5 3 1 .6
C. 5 3 1 .6 5 3 1
.6
5 6 5 6 3 5 3 2
D. 6 5 3 2 6 5 3 2
3 2 3 2 .6
.5
.3
.2
Ladrang Sembung Gilang
Sl. Pt. 9
Buka: 2 2 2 5 3 2 1 .5
.6 1 2 1
.6
.3
.5
A. 2 . 2 5 2 . 2 5 2 . 2 5 6 5 6 .
1
B. 2 . 2 5 2 . 2 5 2 . 2 5 6 5 6 .
1
C. 6 3 5 6 .
2 .
1 .
2 6 .
2 .
3 .
2 .
1 .
3 .
2 .
1 6
D. .
2 .
3 .
1 .
2 5 3 2 1 5 6 .
1 .
2 .
1 6 3 5
20
Ladrang Jangkrik Genggong
Sl. pt. 9
Buka: 1 6 5 . .
2 .
1 6 5 3 2 . 3 5 6 3 5
Lancaran: 3 2 3 5 6 .
1 6 5 6 .
1 6 5 3 2 3 5
5 3 2 1 2
A. . . 2 3 1 2 3 2 5 6 .
1 6 5 3 2 1
5 5 .
1 6 5 3 2 1 6 6 3 2 . 1 .6
.5
B. . . .5
.2
.3
.5
.6
.5 2 1 2 . 2 1
.6
.5
2 1 2 . 2 1 .6
.5 2 2 . 3 1 2 3 2
Ladrang Embat-Embat Penjalin
Sl. Pt. 9
A. . 5 5 . 5 5 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5
6 3 6 5 6 3 6 5 3 2 . 3 5 6 .
1 6
B. . 6 6 . 6 6 .
1 6 .
1 5 .
1 6 .
1 5 .
1 6
.
1 5 .
1 6 .
1 5 .
1 6 5 3 2 3 5 6 3 5
C. . 5 5 . 5 5 6 5 2 1 2 . 2 1 .6
.5
2 1 2 . 2 1 .6
.5 3 2 . 3 2 . 3 2 3 5 6 5 3 2 1 2
D. . . 2 3 1 2 3 2 . 3 3 3 5 6 5 3 5 3 2 3 2 1 2 1
2 3 5 6 .
1 6 5 6 5 3 2 3 2 1 2 1 2 3 5 . 6 5 3 5 3 2 1 2 3 5 6 5
21
Ladrang Clunthang
Sl. Pt. 9
Buka: 5 5 5 6 .
1 6 5 2 2 2 3 2 1 1 2 1
A. .5 . 6 . 2 . 1 . 5 . 6 . 5 . 6
. 5 . 6 . 3 . 5 . 2 . 1 . 6 . 5
B. . .
1 . 6 . 3 . 5 . .
1 . 6 . 3 . 5
. .
1 . 6 . 3 . 5 . 2 . 3 . 2 . 1
Cakepan:
a. Tindake sang pekik
mandhap saking gunung
anganthi repat panakawan catur
ingkang nembe mulat
ngira dewa ndharat
geter petrek-petrek
pra endhang swarane
anjawat angawe-awe ngujiwat
solahe mrih dadya sengseme
b. Dhuh Raden sang abagus
mugi keparenga pinarak
wisma kula amethik sekar melathi
arum amrih wangi
kagema cundhuk sesumping
sangsangan amimbuhi
mencorong cahya ndika Raden
c. Wauta sang kusuma
laju tindakira
tan kengguh mring pra endhang
lir madu ature yekti
awit anuhoni
sabdane Sang Mahamuni
22
tan nedya kendel lamun
sadurunge purna jatine
d. Nglangkungi dhusun-dhusun
busekan pra janma
geng alit anyabawa
ngungun citrane sang pekik
rame sung sesanti
narka sangya maru bumi
tan kendhat ngobong dupa
pamrihe agung rejekine
Ladrang Lompong Keli
Sl. Pt. 9
Buka: . 5 . 6 . .
1 6 5 2 2 2 2 1 1 2 1
A. . 6 . 5 . 2 . 1 . 6 . 5 . 2 . 1
. 6 . 5 . 3 . 2 . .6 . 1 .
.6 .
.5
B. . 3 . 2 . .6 .
.5 . 3 . 2 .
.6 .
.5
Ladrang Sri Martana
Sl. Pt. 9
A. . .
2 . 6 .
1 .
2 . 5 . .2 . 6
.
1 .
2 5 . . 6 .
1 6 .
2 6 .
1 . . 6 .
1 6 .
2 6 .
1
. 6 . 5 . 6 . 5 . 2 . 1 . 2 . 1
. . . 5 . 5 . . . . 5 . 6 . .
1 . .
2 . 5 . 6 . .
1 . 6 . .
2 . .
1 . 6
B. . .
2 . 6 .
3 .
2 .
1 6 . .
2 . 6 .
3 .
2 .
1 6 . 2 . 3 . 5 . 5 . 5 . 3 . 2 . 1
. 1 . 6 . 1 . 6 . 5 . 3 . 2 . 1
. 5 . 6 .
1 . .
2 . .
1 . 6 . .
1 . 5
23
C. . .
2 . 6 .
1 .
2 . 5 . .2 . 6
.
1 .
2 . 5 . . . 2 . . . 3 . . . 5 . . . 6
. 6 . 5 . 6 . 5 . 2 . 3 . 5 . 6
. . . 5 . . . .
1 . . . 5 . . . 2 . . . 5 . . . 3 . . . 2 . . . 1
. 5 . 1 . 5 . 2 . 5 . 3 . 2 . 1
Ladrang Wani-Wani
Sl. Pt. 9
Buka: .2 .
.5 .
.3 .
.5 .
.2 .
.6 .
.3 .
.6 .
.5
A. . 1 . .6 .
.3 .
.5 . 1 .
.6 . .
.3 .
.5
. 2 . 3 . 5 . 3 . 6 . 5 . 3 . 2
B. . 5 . 3 . 5 . 2 . 5 . 3 . 5 . 2
3 6 5 2 3 6 5 2 3 5 6 .
2 .
1 6 . . 6 6 .
1 5 6 .
1 .
3 .
2 6 5 3 2 3 5
Ladrang Babad Kenceng
Sl. Pt. 9
Buka: 2 5 3 5 2 6 3 6 5
A. . 3 . 6 . 3 . 5 . 3 . 6 . 3 . 5
. 2 . 3 . 5 . 3 . 6 . 5 . 3 . 5
B. . 5 . 3 . 5 . 2 . 5 . 3 . 5 . 2
. 5 . 3 . 5 . 2 . 6 . 3 . 6 . 5
C. . .
1 . 6 . 3 . 5 . .
1 . 6 . 3 . 5
. 2 . 3 . 5 . 3 . 6 . 5 . 3 . 2
24
Ladrang Uga-Uga
Sl. Pt. 9
Buka: 2 3 2 . 2 3 2 5 6 .
1 .
2 .
1 6 5 3 5
A. 2 3 2 . 2 3 2 5 2 3 2 . 2 3 2 5
2 3 2 . 2 3 2 5 6 .
1 .
2 .
1 6 5 3 5
2 3 2 . 2 3 2 5 2 3 2 . 2 3 2 5
2 3 2 . 2 3 2 5 6 .
1 .
2 .
1 6 5 3 5
B. 1 .6 1 2 1
.6 1
.5 1
.6 1 2 1
.6 1
.5
1 .6 1 2 1
.6 1
.5
.6 1 2 1
.6
.5
.3
.5
1 .6 1 2 1
.6 1
.5 1
.6 1 2 1
.6 1
.5
1 .6 1 2 1
.6 1
.5
.6 1 2 1
.6
.5
.3
.5
Ladrang Giyak-Giyak
Sl. Pt. 9
Buka: 2 1 2 1 2 2 1 1 . .6 .
.5
A. . 2 . 1 . .6 .
.5 . 2 . 5 . 2 . 1
. 2 . 1 . .6 .
.5 . . 6 . . 5 6 . 5 . 6 . 5 6 .
.
1
B. . .
2 . .
1 . 5 . 6 . 5 . 6 . 3 . 2
. . 2 3 5 6 . 5 . 2 . 1 . 2 . 1 . .6 .
.5
25
Ladrang Candra Upa
Sl. Pt. 9
Buka: 5 5 6 3 5 6 5 6 6 2 1 3 2 .6
.5
A. . . .5
.6 1 2 3 2 . 2 1
.6
.5
.6 1 2
. . 2 3 5 . 6 5 6 6 2 1 3 2 .6
.5
B. . 2 . 2 . . 3 5 6 .
1 . 6 .
1 5 . 6 . 2 . 2 . 3 5 6 .
1 6 .
1 5 . 6
. 2 . 2 . . 3 5 6 .
1 . 6 . .
1 . 5 2 3 2 1 . 5 6 .
1
C. . . .
3 .
2 . .
1 6 5 .
1 6 5 6 5 3 2 1
6 6 . .
1 6 5 3 5 5 6 2 1 3 2 .6
.5
Ladrang Uluk-Uluk
Sl. Pt. 9
Buka: 2 . 1 . 2 . 1 2 2 1 1 . .6 .
.5
A. . 3 . 2 . 3 . 5 . 3 . 2 . 5 . 6
. 2 . 1 . 2 . 1 . 2 . 1 . .6 .
.5
Ngelik: 1 . .5 .
.6
B. . 5 . 6 . 5 . 6 . .
2 . .
1 . 5 . 3
. 2 . 3 . 5 . 3 . 6 . 5 . 3 . 2
C. . 3 . 2 . 5 . 6 . 2 . 3 . 5 . 6
. 2 . 1 . 2 . 1 . 2 . 1 . .6 .
.5
26
Ladrang Kembang Tanjung
Sl. Pt. 9
Buka: . 2 1 1 . 2 1 1 2 .6 2 1 .
.6 .
.5
A. . 2 . 3 . 2 . 1 . 2 . .6 . 2 . 1
. 2 . .6 . 2 . 1 . 2 . 1 .
.6 .
.5
Ngelik: . 1 . 2 . 1 . 5 . 6
B. . 5 . 6 . .
2 . .
1 . .
2 . 6 . .
2 . .
1
. .
2 . 6 . 2 . 1 . 2 . 1 . .6 .
.5
Ladrang Gonjang-Ganjing
Sl. Pt. 9
Buka: . 2 . 1 . 2 . 1 2 2 1 1 . .6 .
.5
A. . 2 . 1 . .6 .
.5 . 2 . 5 . 2 . 1
. 2 . 1 . 2 . 1 . 2 . 1 . .6 .
.5
Ngelik: 1 . 6 .
2 .
1
B. . .
3 . .
2 . 6. 5 . 1 . 6 . 5 . 6
. 5 . 6 . 3 . 5 . 2 . 1 . .6 .
.5
27
Ladrang Kagok Madura
Sl. Pt. 9
Buka: 5 3 2 3 . 3 6 3 5 1 .6 1 2 1
A. 1 .6 1 2 1
.6 1
.5 1
.6 1 2 1
.6 1
.5
1 .6 1 2 1
.6 1
.5 3 2 3 . 3
.6 3
.5
B. .
1 .
1 . . .
1 .
1 .
2 .
1 .
3 .
2 .
1 .
2 . .
1 6 5
.
1 6 3 2 5 6 .
1 6 3 5 6 .
1 6 5 3 5
C. .
1 6 5 6 5 3 2 1 5 6 .
1 6 5 3 2 1
5 6 .
1 6 5 3 2 1 6 6 3 2 . 1 .6
.5
D. 3 2 3 . 3 6 3 5 3 2 3 . 3 6 3 5
3 2 3 . 3 6 3 5 1 .6 1 2 1
.6 1
.5
Ladrang Gondosuli
Sl. Pt. 9
A. . 5 . 6 . 2 . 1 . 5 . 6 . 5 . 6
. 5 . 6 . 3 . 5 . 2 . 1 . .6 .
.5
B. . 1 . 2 . .6 .
.5 . 1 .
.6 . 3 . 2
. 3 . 2 . 3 . 2 . 3 . 1 . .6 .
.5
C. . 1 . 2 . .6 .
.5 . 1 .
.6 . 3 . 2
. 5 . 6 . 3 . 5 . 2 . 1 . 2 . 1
D. . 3 . 2 . .6 .
.5 . 1 .
.6 . 3 . 2
. 5 . 6 . 3 . 5 . 2 . 1 . .6 .
.5
28
Ladrang Eling-Eling Kasmaran
Sl. Pt. 9
Wirama lancaran:
3 2 1 .6
.5
.6 1 2 3 2 1
.6
.5
.6 1 2
3 5 . . 5 6 1 2 1 .6 1
.5 1
.6 1 2
A. . 3 .2 . .6 .
.5 . 1 .
.6 . 3 . 2
. 3 .2 . .6 .
.5 . 1 .
.6 . 3 . 2
. 3 . 5 . 6 . 5 . .
1 . 6 . 3 . 2
. 1 . 6 . .
1 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
Ngelik:
6 . .
2 . .
1
B. . .
2 . .
1 . .
3 . .
2 . .
1 . 6 . 3 . 5
. .
2 . .
1 . .
2 . 6 . 5 . 3 . 1 . 2
. 3 . 5 . 6 . 5 . .
1 . 6 . 3 . 2
. 1 . 6 . .
1 . 5 . .
1 . 6 . 3 . 2
Ladrang Srikaton
Sl. Pt. Manyura
A. . 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 2 . 6
. 2 . 1 . 2 . 6 . 3 . 6 . 3 . 2
B. . 5 . 6 . 5 . 3 . 1 . 6 . 5 . 3
. 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 2 . 6
29
Ladrang Lipur Sari
Sl. Pt. Manyura
A. . . . 3 . . . 2 . . . 3 . . . 2
3 3 . . 3 3 . . 1 1 3 2 5 3 2 1
3 2 6 5 3 5 6 1 3 2 6 5 3 5 6 1
2 3 . . 3 3 6 1 2 2 . 3 . 1 . 2
Ngelik:
B. 3 3 . . 3 3 . . 1 1 3 2 5 3 5 6
. . 3 5 3 5 .
1 6 . . 3 5 3 5 6 .
1
. .
3 . .
2 . 6 . 5 . .
1 . 6 . 5 . 3
C. 6 .
1 6 5 .
1 6 5 3 6 .
1 6 5 .
1 6 5 3
6 6 . . 6 .
1 6 5 .
1 6 3 2 5 3 2 1
3 2 6 5 3 5 6 .
1 .
3 .
2 6 5 3 5 6 .
1
2 3 . . 3 3 6 .
1 2 2 . 3 . 1 . 2
Ladrang Gonjang
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 3 . 2 . 3 . 2 3 3 2 2 . 1 . .6
A. . 3 . 2 . 1 . 6 . 3 . 6 . 3 . 2
. 3 . 2 . 3 . 2 . 3 . 2 . 1 . .6
B. . 3 . 2 . 1 . .6 . 3 . 1 . 2 . 1
. 5 . 6 . .
2 . .
1 . .
2 . 6 . 5 . 3
C. . 3 . 3 . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 6
. 3 . 2 . 3 . 1 . 3 . 2 . 1 . .6
30
Ladrang Gonjang Seret
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 3 . 2 . 3 . 2 3 3 2 2 . 1 . .6
A. . 3 . 2 . 1 . 6 . 3 . 6 . 3 . 2
2 3 . 3 2 1 2 1 2 3 . 3 2 1 2 1 2 3 . 3 2 1 6 3 5 . 6 3 . 6
B. 1 2 6 2 1 2 6 2 1 2 6 2 1 2 6 3 . 3 . 3 . 3 5 6 .
1 6 5 3 2 1 . 2
2 3 . 3 2 1 2 1 2 3 . 3 2 1 2 1 2 3 . 3 2 1 6 3 5 . 6 3 5 . 6
C. .
1.
2 6.
2 .
1.
2 6.
2 .
1.
2 6.
2 .
1.
2 6 3 . 3 . 3 . 3 5 6 .
1 6 5 3 5 6 5
6 .
1 . .
1 6 5 6 5 6 .
1 . .
1 6 5 6 5 6 .
1 . .
1 6 5 3 1 2 . 3 1 2 3 6
D. 5 6 3 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5 6 3 6 . 6 . 6 .
1 6 5 .
1 6 3 2 1 2 3 2 1
Ladrang Pucung Rubuh
Sl. Pt. Manyura
Buka: 6 6 6 3 5 6 .
1 6 5 3 2 . 5 . 3
A. . 2 3 5 . 2 35 2 3 5 6 5 2 5 3 . . . 6 . . . 5 . . . 3 . . . 2
. . . 5 . . . 3 . . . 5 . . . 2 . 3 5 . 2 3 5 6 .
1 .
2 6 5 2 3 5 3
. 2 3 5 . 2 35 2 3 5 6 5 2 5 3 . . . 6 . . . 5 . . . 3 . . . 2
. . . 5 . . . 3 . . . 5 . . . 2 . 3 5 . 2 3 5 6 .
1 .
2 6 5 2 3 5 3
B. . .
1.
2 6 . .
1.
2 6 .
1.
2 6 5 2 3 5 3 . . . 6 . . . 5 . . . 2 . . . 1
. . . 3 . . . 2 2 . 6 . 5 . 3 . 2 . 3 5 2 3 5 6 .
1.
2 6 5 2 3 5 6
. .
1.
2 6 . .
1.
2 6 .
1.
2 6 5 2 3 5 3 . . . 6 . . . 5 . . . 2 . . . 1
. . . 3 . . . 2 2 . 6 . 5 . 3 . 2 . 3 5 2 3 5 6 .
1.
2 6 5 2 3 5 6
31
Ladrang Pangkur
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 3 . 2 . 3 . 2 3 1 3 2 . 1 2 .6
Lancaran:
3 2 3 1 3 2 1 .6 1
.6 3 2 5 3 2 1
3 5 3 2 6 5 3 2 5 3 2 1 3 2 1 .6
Ompak:
6 .
1 .
3 .
2 5 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . .6
A. . 3 . 2 . 3 . 1 . 3 . 2 . 1 . 6
.
1 .
1 . . 6 6 .
1 .
2 .
3 .
2 5 3 . 2 . 1
. . . 3 . . . 2 3 2 5 3 6 5 3 2
6 .
1 .
3 .
2 5 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . .6
Ngelik: 2 . .
3 . .
2
B. . . .
2 . .
5 .
3 .
2 .
3 . . 3 5 6 .
1 5 6
.
2 .
2 . . 5 2 2 1 3 2 6 5 .
1 6 5 3
. . 3 5 6 .
1 5 6 3 5 6 .
1 6 5 3 2
6 .
1 3 2 6 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . .6
Ladrang Lere-Lere
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 3 . 1 2 3 1 2 .
1.
1 . . .
3 .
2 .
1 6
. 3 6 6 . 5 3 2
32
A. .
1 .
1 . . .
3 .
2 .
1 6 . 3 5 6 . 5 3 2
.
1 .
1 . . .
3 .
2 .
1 6 . 3 5 6 . 5 3 2
. . 5 3 2 1 2 .6 . 1 2 3 2 1 2
.6
3 3 . . 3 3 2 1 .6 1 2 3 2 1 2
.6
B. 3 3 . . 3 3 2 1 .6 1 2 3 2 1 2
.6
3 3 . . 3 3 2 1 .6 1 2 3 2 1 2
.6
. 3 . 1 2 3 1 2 . 3 . 1 2 3 1 2
.
1 .
1 . . .
3 .
2 .
1 6 . 3 5 6 . 5 3 2
Ladrang Moncer
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 2 3 4 6 5 3 2 .
1 6 5 3 5 6 .
1 6
A. 5 3 .
1 6 5 3 .
1 6 3 3 2 3 6 5 3 2
3 2 3 5 6 5 3 2 .
1 6 5 3 5 6 .
1 6
Ngelik:
B. . . 6 3 5 6 .
1 6 3 5 6 .
1 6 5 3 2
3 2 3 5 6 5 3 2 .
1 6 5 3 5 6 .
1 6
Ladrang Geger Sakutha
Sl. Pt manyura
Buka: 3 5 2 . 3 5 2 1 1 2 1 .6
.5
.3
.5
A. .6
.5
.6 1 2 1
.6
.5
.6
.5
.6 1 2 1
.6
.5
1 .6 1
.5 1
.6 1
.5 6 6 . . 5 3 2 6
33
B. . 6 . . 5 3 2 6 . 6 . . 5 3 2 6
. 6 . . 5 3 2 6 3 3 6 5 3 2 1 2
C. 3 2 3 5 6 5 3 2 3 2 3 5 6 5 3 2
5 3 5 2 5 3 5 2 1 1 . . .6
.5
.3
.5
Ladrang Slamet
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 1 3 2 .6 1 2 3 1 1 3 2 . 1 2
.6
A. 2 1 2 3 2 1 2 .6 3 3 . . 6 5 3 2
5 6 5 3 2 1 2 .6 2 1 2 3 2 1 2
.6
B. . . 6 . .
1 5 .
1 6 3 5 6 .
1 6 5 3 2
6 6 . . .
1 5 11 6 .
1 .
1 3 2 .1 2 .6
Ladrang Asmaradana
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 3 . 2 . 3 . 2 3 1 3 2 . 1 2 .6
Lancaran:
2 1 2 6 2 1 2 3 5 3 2 1 3 2 3 1
6 3 2 1 3 2 1 6 5 3 2 1 3 2 1 .6
A. . 2 . 1 . 2 . .6 . 2 . 1
.6 1 2 3
3 6 3 2 5 3 2 1 3 5 3 2 3 1 2 6
5 3 5 3 6 5 2 1 3 5 3 2 3 1 2 6
34
Ladrang Manis
Sl. Pt. Manyura
Buka: 1 3 2 .6 1 2 3 5 3 6 5 3 2 . 1 2
.6
A. . 2 . 3 . 2 . 1 . 2 . 3 . 2 . 1
. 2. 3 . 5 . 3 . 5 . 2 . 1 . .6
B. . .
2 . .
1 . 5. 3 . 5 . 6 . 5 . 3
. 6 . 5 . .
1 . 6 . 3 . 2 . 1 . .6
Ladrang Kembang Pepe
Sl. Pt. Manyura
Buka: 2 2 1 .6 3 1 1 3 2 . 1 .
.6
A. . 5 . 3 . 1 . .6 . 5 . 3 . 1 .
.6
. 5. 2 . 5 . 3 . 1 . 2 . 1 . .6
B. . .
1 . 6 . 5 . 3 . 5 . 2 . 5 . 3
. 5 . 2 . 5 . 3 . 1 . 2 . 1. .6
. .
1 . 6 . 5 . 3 . 5 . 2 . 5 . 3
Ladrang Sekar Gadung
Sl. Pt. Manyura
Buka: 2 2 1 .6
.5 .
.6 1 2 . 1 .
.6
A. . 1 . .6 . 3 . 2 . 1 .
.6 . 3 . 2
. 3 . 2 . 3 . 5 . 1 . .6 . 1 .
.6
35
. 1 . 6 . 5 . 2 . 1 . 6 . 5 . 2
. 5 . 2 . 6 . 5 . 1 . 6 . 1 . .6
Ladrang Jong Keri
Sl. Pt. Manyura
Buka: .6 1 3 2 . 6 6
.
2 .
1 6 5 2 3
A. 6 5 3 2 5 6 5 3 6 5 3 2 5 6 5 3
6 6 . . .
2.
3.
2.
1 .
3.
2 6 3 6 5 3 2
5 3 2 1 3 5 3 2 5 3 2 1 3 5 3 2
6 6 . . .
2.
3.
2.
1 .
3.
2 6 5 .
1 6 5 3
Ladrang Mugi Rahayu
Sl. Pt. Manyura
Buka: 6 6 . 6 . 6 5 .
1 6 5 3 .6 1 3 2
A. 3 .6 1 . 3
.6 1 2 3
.6 1 . 3
.6 1 2
3 3 . . .6 1
.6
.5 1
.6
.5
.3
.6 1 3 2
Ladrang Liwung
Sl. Pt. Manyura
Buka: .6 . 1 . 2 . 1 .
.6 .
.3
.6
.5 .
.3 .
.2
A. . .5 .
.6 .
.3 .
.2 .
.5 .
.6 .
.3 .
.2
. .5 .
.6 . 1 .
.6 .
.6
.5
.3 2 1 2
.6
36
B. . .6
.5
.3 2 1 2
.6 .
.6
.5
.3 2 1 2
.6
. .3 .
.5 .
.6 .
.5 .
.6 .
.5 .
.3 .
.2
Ladrang Sumirat
Sl. Pt. Manyura
Buka: .
1 5 6 . .
1 6 5 3 5 6 5 2 5 6 5 3
A. 5 6 5 2 5 6 5 3 5 6 5 2 5 6 5 3
5 6 5 2 5 6 5 3 .
1 5 6 . .
1 6 5 3
B. .
1 5 6 . .
1 6 5 3 .
1 5 6 . .
1 6 5 3
.
1 5 6 . .
1 6 5 3 5 6 5 2 5 6 5 3
Ladrang Wilujeng
Pl. br
Buka: . 7 3 2 6 7 2 3 7 7 3 2 . 7 5 6
A. 2 7 2 3 2 7 5 6 3 3 . . 6 5 3 2
5 6 5 3 2 7 5 6 2 7 2 3 2 7 5 6
Ngelik:
B. . . 6 . 7 5 7 6 3 5 6 7 6 5 2 3
6 6 . . 7 6 7 6 7 7 3 2 . 7 5 6
Ladrang Sriyatna
Sl. Manyura
A. . 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 2 . 6
3 3 . . 6 5 3 2 1 1 3 2 . 1 2 6
37
B. . 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 2 . 6
. . 6 6 2 3 2 1 3 2 6 5 3 5 6 1
C. . 1 1 1 6 6 1 2 6 3 2 1 3 5 3 2
6 1 3 2 6 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . 6
Ladrang Kapidhongdhong
Pl. 6
A. 3 2 6 5 2 3 2 1 3 2 6 5 3 6 3 2
5 3 1 6 1 3 1 2 5 6 1 6 5 4 2 1
B. . 3 . 2 . 6 . 5 . 2 . 3 . 2 . 1
. 3 . 2 . 6 . 5 . 2 . 3 . 2 . 1
5 3 1 6 1 3 1 2 5 3 1 6 1 3 1 2
5 5 . 6 1 2 1 6 2 1 5 2 5 4 2 1
Ladrang Sri Kretarta
Pl. 6
Buka: . 2 . 1 . 2 . 1 2 2 1 1 . 6 . 5
A. 2 1 2 6 2 1 6 5 1 2 1 6 2 3 2 1
3 2 6 5 2 3 2 1 3 2 1 6 2 1 6 5
B. . 2 . 1 . 2 . 6 . 2 . 1 . 6 . 5
. . 5 . 1 2 1 6 2 1 5 2 5 4 2 1
. 3 . 2 . 6 . 5 2 2 . . 5 3 2 1
5 6 2 1 5 2 1 6 . 2 . 1 . 6 . 5
. 5 6 1
Ngelik:
. . 1 . 3 2 1 2 . . 2 3 5 6 3 5
1 1 . . 3 2 1 6 2 3 5 3 6 5 3 2
38
. . 2 3 5 6 3 5 2 3 5 6 5 3 2 1
5 6 2 1 5 2 1 6 . 2 . 1 . 6 . 5
Ladrang Semar Mantu
Sl. Manyura
Buka: . 2 2 . 2 1 3 2 6 5 1 6 2 1 2 6
A. 2 1 2 3 2 1 2 6 2 1 2 3 2 1 2 6
2 1 2 3 2 1 2 6 2 1 2 3 2 1 2 6
B. 2 1 2 3 2 1 2 6 2 1 2 3 2 1 2 6
2 1 2 3 2 1 2 6 5 5 6 5 6 1 6 5
C. 1 6 1 2 1 6 3 5 1 6 1 2 1 6 3 5
1 6 1 2 1 6 3 5 2 3 1 2 3 5 3 2
D. 5 3 6 5 2 1 3 2 5 3 6 5 2 1 3 2
5 3 6 5 2 1 3 2 6 5 1 6 2 1 2 6
Wirama II
E. . 2 . 1 . 2 . 3 . 2 . 1 . 2 . 6
. 2 . 1 . 2 . 3 . 2 . 1 . 2 . 6
. 2 . 1 . 2 . 3 . 2 . 1 . 2 . 6
2 1 2 . 2 1 5 3 2 1 2 . 2 1 5 6
F. 2 1 2 . 2 1 5 3 2 1 2 . 2 1 5 6
2 1 2 . 2 1 5 3 2 1 2 . 2 1 5 6
2 1 2 . 2 1 5 3 2 1 2 . 2 1 5 6
. 5 . 5 . 6. 5 . 6 . 1 . 6 . 5
G. 1 6 1 . 1 6 3 2 1 6 1 . 1 6 3 5
1 6 1 . 1 6 3 2 1 6 1 . 1 6 3 5
1 6 1 . 1 6 3 2 1 6 1 . 1 6 3 5
. 2 . 3 . 6 . 5 . 3 . 5 . 3 . 2
H. . 5 5 . 5 3 6 5 . 2 2 . 2 1 3 2
. 5 5 . 5 3 6 5 . 2 2 . 2 1 3 2
. 5 5 . 5 3 6 5 . 2 2 . 2 1 3 2
. 6 . 5 . 1 . 6 . 2 . 1 . 2 . 6
39
Ladrang Longgor
Pl. br
A. . . . 7 6 5 3 2 . 7 6 5 3 5 7 6
. . 3 5 6 6 7 6 5 3 2 7 3 5 3 2
B. . . 2 3 4 3 2 7 2 3 4 . 4 3 2 7
2 3 4 . 4 3 2 7 6 7 6 5 2 3 2 7
C. 2 3 4 . 4 3 2 7 2 3 2 . 2 3 2 7
2 3 2 . 2 3 2 7 6 7 6 5 2 3 2 7
Ladrang Manten
Pl. br
Buka: . 7 6 7 6 5 6 3 6 5 3 5 6 7 5 6
A. . 5 . 6 . 5 . 6 . 5 . 6 . 2 . 7
. 2 . 7 . 5 . 3 . 6 . 5 . 7 . 6
B. 7 5 7 6 7 5 7 6 7 5 7 6 3 5 6 7
2 3 2 7 6 5 6 3 6 5 3 5 6 7 5 6
C. 3 3 . 1 2 3 5 3 6 7 6 5 3 2 1 2
3 2 1 6 5 3 5 2 5 3 2 3 5 6 5 3
D. 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5 3 2
5 3 2 5 3 2 5 3 2 5 2 3 5 6 5 3
E. 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5 6 3 6 5 6 7
2 3 2 7 6 5 6 3 6 5 3 5 6 7 5 6
Ladrang Santi Mulya
Pelog 9.
Buka: . . . 3 3 3 2 1 5 6 1 2 3 1 6 5
A. 6 1 6 5 6 1 6 5 2 4 5 6 5 4 2 1
6 5 6 1 6 5 6 1 2 3 2 1 2 1 6 5
40
B. 2 1 6 5 2 1 6 5 . 6 3 2 1 6 3 5
. . 5 . 5 3 2 1 2 6 2 1 3 2 6 5
C. 6 6 . . 4 5 6 1 2 1 6 5 4 5 6 1
3 2 1 2 5 4 6 5 . 6 1 2 1 6 3 5
Ladrang Pangkur
Pl. br
Buka: . 3 . 2 . 3 . 2 3 7 3 2 2 7 5 6
A. 3 2 3 7 3 2 7 6 7 6 3 2 5 3 2 7
3 5 3 2 6 5 3 2 5 3 2 7 3 2 7 6
B. . 3 . 2 . 3 . 7 . 3 . 2 . 7 . 6
7 7 . . 6 6 7 2 3 2 5 3 . 2 . 7
. . 5 3 6 5 3 2 3 2 5 3 6 5 3 2
6 7 3 2 6 3 2 7 . 3 . 2 . 7 . 6
. 6 7 2
C. . . 2 . 4 3 2 3 . . 3 5 6 7 5 6
2 2 . . 4 3 2 7 3 2 6 5 7 6 5 3
. . 3 5 6 7 5 6 3 5 6 7 6 5 3 2
6 7 3 2 6 3 2 7 . 3 . 2 . 7 . 6
Ladrang Kidung Temanten
Pl. 6
Buka: Celuk 1
A. . 2 1 . 2 1 6 5 . 1 5 6 1 1 2 1
. 6 5 4 2 4 6 5 . 6 5 6 5 4 2 1
B. . . 1 . 3 5 3 2 3 5 7 6 3 5 3 2
1 6 5 . 3 5 6 5 7 6 5 6 5 4 2 1
41
Ladrang Raja Manggala
Pl. 6
Buka: 2 1 2 3 5 3 2 1 6 5 3 2 5 6 5 3
A. 6 5 6 3 6 5 6 1 2 1 2 3 5 3 2 1
2 1 2 3 5 3 2 1 6 5 3 2 5 6 5 2
B. 6 5 6 3 6 5 6 1 2 1 2 3 5 3 2 1
2 1 2 3 5 3 2 1 2 2 1 6 2 1 6 5
C. 1 6 1 2 1 6 3 5 1 6 1 2 1 6 3 5
1 6 1 2 1 6 3 5 1 6 2 1 6 5 6 1
D. 2 1 6 5 1 2 1 6 2 1 6 5 1 2 1 6
5 5 . 2 3 5 6 5 7 6 5 4 2 1 2 6
E. 1 5 6 1 5 3 2 1 2 1 2 3 5 3 2 1
2 1 2 3 5 3 2 1 6 5 3 2 5 6 5 3
Ladrang Penganten Anyar
Pl. 6
A. . 5 . 6 . 2 . 1 . 5 . 6 . 5 . 6
. 5 . 6 . 3 . 5 . 2 . 3 . 2 . 1
B. . . . 5 . . . 6 . . . 2 . . . 1
. . . 5 . . . 6 . . . 5 . . . 6
. . 6 . 6 6 1 2 . 3 2 1 3 2 1 6
. . 6 . 2 3 2 1 5 5 . 2 3 5 6 5
Ladrang Karonsih
Pl. br.
Buka: . 3 . 2 . 3 . 2 3 7 3 2 . 7 5 6
A. 3 2 3 7 3 2 7 6 7 2 7 6 3 5 3 2
6 3 5 6 5 7 5 6 3 2 3 7 3 2 7 6
42
B. . 3 . 2 . 3 . 7 . 3 . 2 . 7 . 6
7 7 . . 3 2 7 6 3 5 6 7 6 5 3 2
6 6 . . 7 5 7 6 7 2 3 2 3 2 7 6
3 3 6 5 3 2 3 7 . 3 . 2 . 7 . 6
Ngelik
. . 2 . 4 3 2 3 . . 3 5 6 7 5 6
2 2 . . 4 3 2 7 3 2 6 5 7 6 5 3
. . 3 5 6 7 5 6 7 2 3 2 3 2 7 6
3 3 6 5 3 2 3 7 . 3 . 2 . 7 . 6
Ladrang Tedhak Saking
Pl. 5
Buka . 3 5 6 7 6 5 3 2 3 2 1 6 1 2 3
A. 5 6 5 2 5 6 5 3 5 6 5 2 5 6 5 3
5 6 5 2 5 6 5 3 2 3 2 1 6 1 2 3
B. . 3 3 3 1 1 2 3 1 1 3 2 . 1 6 5
6 5 6 1 3 2 6 5 3 2 3 1 3 2 6 5
C. . . 5 5 7 6 5 6 7 6 5 3 2 1 2 3
5 6 7 6 7 6 5 3 2 3 2 1 6 1 2 3
D. . . . 3 3 3 . . 3 3 2 1 6 1 2 3
1 1 . . 1 1 . . 1 1 3 2 . 1 6 5
. . . 5 5 5 . 6 1 1 3 2 . 1 6 5
1 3 . 2 . 3 . 1 . 3 1 2 3 5 6 5
E. . . . 5 5 5 . 6 7 7 6 7 5 6 7 6
7 6 7 . 7 6 5 6 5 3 2 1 6 1 2 3
5 6 7 . 7 6 5 6 5 3 2 1 6 1 2 3
1 23 5 . 3 2 1 6 6 . 1 2 3 5 3
43
Ladrang Eling-Eling Kasmaran
Sl. 9
A. 3 2 1 6 5 6 1 2 3 2 1 6 5 6 1 2
5 5 . . 5 6 1 2 1 6 1 5 1 6 1 2
B. . 3 . 2 . 6 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
. 3 . 2 . 6 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
. 3 . 5 . 6 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
. 1 . 6 . 1 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
Ngelik
. 3 . 2 . 1 . 2 . 1 . 6 . 3 . 5
. 2 . 1 . 2 . 6 . 1 . 6 . 3 . 5
. 3 . 2 . 3 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
. 1 . 6 . 3 . 5 . 1 . 6 . 3 . 2
C. . . 5 6 1 2 1 6 2 1 5 2 . 1 . 6
3 3 . . 6 5 3 2 . 3 2 1 6 5 3 5
2 2 . . 3 2 1 6 . 2 . 1 6 5 3 5
2 2 . 3 5 6 5 4 6 5 2 3 2 1 2 1
Ladrang Geger Sekutha
Sl. manyura
Buka . 3 5 2 . 3 5 2 1 1 2 1 6 5 3 5
A. . 5 6 1 2 1 6 5 . 5 6 1 2 1 6 5
1 6 1 5 1 6 1 5 6 6 1 6 5 3 2 6
B. . 6 1 6 5 3 2 6 . 6 1 6 5 3 2 6
. 6 1 6 5 3 2 6 3 3 6 5 3 2 1 2
C. . 2 3 5 6 5 3 2 . 2 3 5 6 5 3 2
5 3 5 2 5 3 5 2 1 1 2 1 6 5 3 5
44
Ladrang Grompol
Sl. 6
Buka: 6 3 5 6 2 3 2 1 3 2 1 6 5 5 5 5
6 2 5 3 6 1 6 5
6 2 5 3 6 1 6 5
6 3 5 6 2 3 2 1
3 2 1 6 2 3 6 5
Ladrang Kembang Kates
Pl. 6
Buka: . 6 1 2 1 6 5 3 6 1 2 3 6 5 3 2
5 2 5 3 6 5 3 2 5 2 5 3 6 5 3 2
6 6 1 2 1 6 5 3 6 1 2 3 6 5 3 2
. 5 2 . 2 5 2 3 5 3 5 6 3 5 3 2
. 5 2 . 2 5 2 3 5 3 5 6 3 5 3 2
. 3 5 6 6 6 1 2 3 2 1 6 5 3 2 3
2 1 6 . 6 1 2 3 5 3 5 6 3 5 3 2
Ladrang Mugi Rahayu
Pl. brng
Buka: . . . 6 6 7 6 5 7 6 5 3 6 7 3 2
3 6 7 . 3 5 3 2 3 6 7 . 3 5 3 2
3 5 2 3 6 7 6 5 7 6 5 3 6 7 3 2
45
Ladrang Raja Manggala
Pl. 6
Buka: . 1 2 3 5 3 2 1 6 5 3 2 3 3 . 3
6 5 6 3 6 5 6 1 2 1 2 3 5 3 2 1
2 1 2 3 5 3 2 1 6 5 3 2 5 6 5 3
Pangkat ngelik: 2 2 1 6 2 1 6 5
Ngelik:
1 6 1 2 1 6 4 5 1 6 1 2 1 6 4 5
1 6 1 2 1 6 4 5 1 6 2 1 6 5 6 1
2 1 6 5 1 2 1 6 2 1 6 5 1 2 1 6
5 5 . 2 3 5 6 5 7 6 5 4 2 1 2 6
1 5 6 1 2 3 2 1 2 1 2 3 5 3 2 1
2 1 2 3 5 3 2 1 6 5 3 2 5 6 5 3
Ladrang Kumandhang
Pl. brng (Soran)
Buka: . 7 7 7 3 2 7 6 5 3 5 6 2 2 2 2
7 6 7 . 5 6 7 2 7 6 5 7 5 6 7 2
6 7 2 . 3 2 7 6 5 3 5 6 5 3 5 2
7 6 7 . 5 6 7 2 7 6 5 7 5 6 7 2
6 7 2 . 3 2 7 6 7 7 2 7 6 5 3 5
7 6 5 6 5 3 2 3 7 7 3 2 6 3 5 6
7 5 2 3 7 2 7 6 3 5 6 5 3 2 3 2
4 3 4 3 2 7 6 5 . 6 7 2 . 7 6 5
6 7 . 7 3 2 7 6 5 3 5 6 5 3 5 2
46
Ladrang Ayun-Ayun
Pl. 6
Buka
6 6 5 3 2 1 1 2 3 2 1 5 6 1 6
Irama I & II
2 3 2 1 3 5 3 2 5 3 2 1 3 5 3 2
6 3 5 6 2 1 6 5 3 6 3 2 5 3 5 6
Irama III
3 6 3 6 2 3 2 1 6 1 2 3 6 5 3 2
6 2 5 3 2 3 2 1 6 1 2 3 6 5 3 2
6 2 5 3 1 2 1 6 2 3 2 1 6 5 4 5
6 3 5 6 3 5 3 2 5 3 1 6 2 1 2 6
Gobyog
3 6 3 6 3 6 3 6 . 2 . 3 . 2 . 1
5 1 5 1 5 1 5 1 . 6 . 5 . 3 . 2
6 2 6 2 6 2 5 3 . 1 . 2 . 1 . 6
. 2 . 3 . 2 . 1 . 6 . 5 . 4 . 5
. 6 . 3 . 5 . 6 . 2 . 1 . 6 . 5
. 3 . 6 . 3 . 2 . 5 . 3 . 5 . 6
Cakepan:
Ayun-ayun gobyog gawe gumun
Tekun sarwa rukun akeh kang kayungyun
Dadi srana iku datan jemu
Nyawiji ing panemu condhonging kalbu
Tulus rumangsang ayun-ayun
Sarwa sarwi samar ayun-ayun
Kang kadung emeng ayun-ayun
Tundhane nalangsa ayun-ayun
47
Tansah ngayun-ayun
Kayungyun temah nandhang wulangun
Marmane nyata mendah baya
Besus hangadi sarira
Hangadi busana
Karana hamung sira pindha mustika
Esemu nimas maweh welas
Murih aja anandhang kawlasih
Mara age prayogane
Tumuli gabug rasane
Kang ana tambuhana
Kang ora ana takek-ena
Mrih condhonging kalbu
Mrih aja rengu
Muga-muga adoh ing panyendhu
Bang-bang wetan suruping surya
Ing wengi tan kendhat angayun-ayun
Ladrang Asmarandhana
Slendro
Buka: 6 1 2 3 1 1 2 3 . 1 2 6
2 1 2 6 2 1 2 3
5 3 2 1 3 2 3 1
6 3 2 1 3 2 1 6
5 3 2 1 3 2 1 6
Ladrang Wahyu
Buka 3 5 3 2 1 1 3 3 . 6 5 3
A. 5 2 5 3 5 2 5 3
B. 6 5 6 3 6 5 6 1
C. 6 3 2 1 3 5 3 2
D. 3 1 2 3 5 6 5 3
48
Cakepan :
Pra taruna angudiya
Saniskara sanguning sagung dumadi
Marsudi ing kawruh kang akeh gunane
Bisane sembada tlatenana
Ladrang Kandha Manyura
Sl. Manyura
Buka: . . . 3 . 5 6 1 . 2 2 . 2 3 2 1 . 5 . 3
A. . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 3 . 2 . 1
. 2 . 3 . 2 . 1 . 2 . 6 . 5 . 3
Ngelik:
B. . 5 . 6 . 5 . 6 . 2 . 1 . 6 . 5
. 6 . 3 . 2 . 1 . 2 . 6 . 5 . 3
C. . 5 . 3 . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 6
. 3 . 2 . 5 . 3 . 1 . 6 . 5 . 3
Ladrang Nuswantoro
Pl. 6
Buka 7 6 5 6 3 5 3 1 3 5 1 6 5 5 5 5
A. 6 5 1 6 2 1 6 5
6 5 1 6 2 1 6 5
7 6 5 6 3 5 3 2
3 5 1 6 2 1 6 5
B. 1 6 3 5 2 1 2 6 3 2 3 1 5 6 3 5
1 6 3 5 2 1 2 6 3 2 3 1 5 6 3 5
6 7 5 6 1 5 1 6 2 3 6 5 2 3 1 2
5 3 6 5 2 1 2 6 3 2 2 1 5 6 3 5
49
Ladrang Kembang Kates
Pl. nem
Buka . . . 6 6 5 2 3 2 3 5 6 2 2 2 2
A. 5 2 5 3 5 6 5 2
5 2 5 3 5 6 5 2
6 6 1 2 6 5 2 3
6 1 2 3 6 5 3 2
B. . 5 2 . 2 5 2 3 5 3 5 6 2 5 3 2
. 5 2 . 2 5 2 3 5 3 5 6 2 5 3 2
3 5 6 . 6 6 1 2 3 2 6 5 3 6 5 3
2 1 6 . 6 1 2 3 5 3 5 6 3 5 3 2
Ladrang Enggar-Enggar
Pl. br
Buka 7 6 5 7 3 2 6 5 7 6 5 6 3 3 3 3
A. 2 7 2 . 2 7 2 3
2 7 2 . 2 7 2 3
7 5 6 7 3 2 6 5
7 6 5 6 5 3 2 3
B. 2 7 2 . 6 5 6 7 6 5 2 3
2 7 2 . 6 5 6 7 6 5 2 3
7 5 6 7 3 2 6 5
7 6 5 6 5 3 2 3
50
Ladrang Sumyar
Pl.br
Buka 3 3 2 7 6 7 6 7 3 2 2 2 2
A. 7 3 7 2 7 3 7 2
7 3 7 2 5 6 5 3
5 7 5 6 5 2 5 7
3 5 7 6 7 3 7 2
B. 7 6 7 3 7 6 7 2 7 6 7 3 7 6 7 2
7 6 7 3 7 6 7 2 5 . 5 6 7 5 2 3
5 . 5 7 5 . 5 6 7 7 3 2 5 3 2 7
3 3 6 5 2 7 5 6 7 6 7 3 7 6 7 2
Ladrang Pancasila Sekti
Slendro manyura
Buka . 5 5 6 5 3 2 3 . 2 3 2 6 2 1 6
A. 2 1 6 1 6 5 2 3
2 1 . . 5 3 5 6
2 1 6 1 6 5 2 3
. 1 2 1 3 2 1 6
B. . 6 5 3 2 1 2 6
3 5 1 6 2 1 2 6
5 6 5 3 2 1 2 6
3 5 . 3 2 1 2 6
51
Ladrang Srikaloka
Slendro manyura
Buka . . . . .6 1 2 3 3 3 6 1 2 3 1 2
A. . 3 . 2 . 5 . 3 . 1 . 6 . 5 . 3
. 2 . 1 . 2 . 6 . 5 . 3 . 1 . 2
B. . . . 3 . . . 2 . . . 5 . . . 3
. . . 1 . . . 6 . . . 5 . . . 3
. . . 2 . . . 1 . . . 2 . . . 6
. . . 5 . . . 3 . . . 1 . . . 2
Ladrang Sigramangsah
Slendro manyura
Buka . 5 5 . 1 6 5 3 6 5 2 1 3 2 1 6
A. 2 1 2 6 2 1 2 6 3 3 5 6 3 5 3 2
1 6 3 2 1 6 3 2 5 6 5 3 2 1 2 6
B. 3 5 6 1 3 2 1 6 3 5 6 1 3 2 1 6
3 3 . . 3 3 5 6 3 5 6 1 6 5 3 2
1 3 1 6 1 3 1 2 1 3 1 6 1 3 1 2
5 5 . . 1 6 5 3 6 5 2 1 3 2 1 6
Ladrang Sumyar
Pelog barang
Buka . 3 6 5 2 .7 2
.6
.7
.6
.7 3
.7
.6
.7 2
A. 7 3 .7 2 7 3
.7 2 7 3
.7 2 5 6 5 3
5 7 5 6 5 2 5 7 3 5 7 6 .7 3
.7 2
52
B. .7
.6
.7 3
.7
.6
.7 2
.7
.6
.7 3
.7
.6
.7 2
.7
.6
.7 3
.7
.6
.7 2 5 .
.5
.6 5 . 5 3
5 . 5 7 5 . 5 6 7 7 3 2 5 3 2 7
Ladrang Sigramangsah
Slendro manyura
Buka . 5 5 . 1 6 5 3 6 5 2 1 3 2 1 6
A. 2 1 2 6 2 1 2 6 3 3 5 6 3 5 3 2
1 6 3 2 1 6 3 2 5 6 5 3 2 1 2 6
B. 3 5 6 1 3 2 1 6 3 5 6 1 3 2 1 6 – 3
3 3 . . 3 3 5 6 3 5 6 1 6 5 3 2
1 3 1 6 1 3 1 2 1 3 1 6 1 3 1 2 – 5
5 5 . . 1 6 5 3 6 5 2 1 3 2 1 6
Ladrang Ginunjing
Pelog barang
Buka . . . . 7 2 7 6 3 3 5 6 5 3 5 2
A. 5 6 5 3 5 6 5 2 5 6 5 3 6 7 5 6
5 2 5 7 5 3 5 6 3 3 5 6 5 3 5 2
B. . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 6 . 5 . 2
. 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 7 . 5 . 6
. 5 . 2 . 5 . 7 . 5 . 3 . 5 . 6
. 5 . 3 . 5 . 6 . 5 . 3 . 5 . 2
53
Ladrang Srisinuba
Pelog 6
Buka . 3 3 3 6 5 3 2 3 2 1 .6 2 1
.6
.5
A. 1 6 1 2 1 .6
.3
.5 1
.6 1 2 1
.6
.3
.5
3 3 . . 6 5 3 2 3 2 1 .6 2 1
.6
.5
Ngelik kagerong kinanthi
B. 1.6 1 2 1
.6
.3
.5 1
.6 1 2 1
.6
.3
.5
.
1 .
1 . . .
1 .
1 .
2 .
1 .
3.
2.
1 .
2 . .
1 6 5
C. . . 5 6 .
1 6 5 4 2 3 2 1 3 2 1.6
3 3 . . 6 5 3 2 3 2 1 .6 2 1
.6
.5
54
BAB V
GENDHING KETAWANG
Ketawang Ganggeng Kanyut
Pl. 6
A. . . 1 6 2 1 6 5 . 5 3 2 1 5 6 1
. . 1 . 1 6 1 5 . 5 3 2 5 3 2 1
B. . 6 . 5 . 3 . 2 . 3 6 5 3 2 1 6
. 1 5 . 5 6 2 1 . . 1 6 1 2 3 1
C. . . 1 2 3 5 6 5 . 6 5 4 2 1 2 6
. . 1 2 . 3 1 2 . 1 6 5 . 6 1 2
D. . . 1 2 3 5 6 5 6 5 4 2 1 6 5 4
. 4 2 1 . 4 2 1 . 2 . 1 . 6 . 5
Ketawang Sinom Parijotho
Sl. 9
Buka: . 6 6 6 2 2 1 1 2 2 1 6 2 1 6 5
A. 6 6 . . 2 3 2 1 3 2 1 6 2 1 6 5
B. . . . . 2 3 5 6 3 5 3 2 3 5 6 5
. 6 2 1 5 2 1 6 . 2 . 1 6 5 3 5
2 2 . . 3 5 3 2 1 1 6 5 2 3 2 1
5 6 2 1 5 2 1 6 . 2 . 1 . 6 . 5
. . . . 2 3 2 1 5 2 1 6 2 3 2 1
55
Ketawang Sekartejo
Sl. Manyura
Buka: . 1 2 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 2 6
A. 2 2 . . 2 3 2 1 . 3 . 2 . 1 2 6
B. . . . . 2 3 2 1 3 2 6 5 3 5 6 1
. . 1 2 3 2 1 6 3 5 3 2 . 1 2 6
2 2 . . 2 3 2 1 . 3 . 2 . 1 2 6
Ketawang Langengita Srinarendra
Pl. br
Buka: celuk 6
A. . 2 . 3 . 2 . 7 . 5 . 3 . 7 . 6
. 2 . 3 . 2 . 7 . 5 . 3 . 7 . 6
B. 7 7 . . 7 7 6 7 2 2 . 7 6 5 2 3
. . 3 5 6 7 5 6 3 5 6 7 6 5 2 3
2 2 . . 6 7 2 3 . 7 3 2 . 7 5 6
Ketawang Mesubudi
Pl. br
A. . . 2 3 2 7 6 7 . 6 7 2 . 7 6 5
B. 2 2 . . 2 3 5 6 . 2 . 7 6 5 3 2
C. 6 6 . 7 5 6 7 6 2 2 . . 2 3 2 7
D. 3 2 6 5 2 3 2 7 . 6 7 2 3 2 7 6
E. 2 2 . . 2 3 5 3 6 5 3 2 . 7 6 5
56
Ketawang Puspawarna
Sl. Manyura
Buka: 6 1 2 3 . 2 . 1 3 3 1 2 . 1 2 6
A. . 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . 6
. 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . 6
B. . . 6 . 2 3 2 1 3 2 6 5 1 6 5 3
6 1 3 2 5 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . 6
. 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . 6
Ketawang Boyong Basuki
Pl. br
Buka: . . 6 7 2 3 2 7 3 2 6 5 . 3 . 2
A. . 6 . 5 . 6 . 3 . 6 . 5 . 3 . 2
B. 6 6 . . 6 6 . . 6 7 6 5 2 3 5 6
. 7 6 5 3 3 . 5 6 7 6 5 . 5 2 3
6 6 . . 6 5 3 2 7 2 3 2 . 7 5 6
. 2 . 3 . 2 . 7 3 2 6 5 . 3 . 2
Ketawang Asih Prana
Sl. 9
Buka: . . . 5 5 3 2 1 . 2 . 1 . 6 . 5
A. . . 1 6 2 1 6 5 . 1 5 6 1 2 1 6
. 1 6 . 5 6 1 2 . 6 2 1 6 5 3 5
57
B. . . 1 6 2 1 6 5 . 1 5 6 1 2 3 2
. 2 2 . 5 6 5 3 . 2 5 3 2 5 2 1
C. . 2 . 5 . 6 . 1 . 6 1 5 2 5 6 1
. . 5 6 5 6 1 2 . 3 . 5 . 6 . 5
D. . . 1 6 5 5 1 6 . 1 5 3 . 1 . 2
3 2 3 5 . 3 2 3 . 2 5 3 2 5 2 1
E. . . 1 . 1 5 6 1 . 5 . 3 . 1 . 2
3 2 3 . 5 3 2 1 . 2 . 1 . 6 . 5
Ketawang Subakastawa
Pl. 5
Buka: 5 6 1 2 2 1 6 1 1 6 2 1 5 5 5 5
1 2 1 6 2 1 6 5 1 2 1 6 2 1 6 5
1 2 1 6 2 1 6 5 1 2 1 6 2 1 6 5
2 3 2 1 3 2 6 5 2 5 2 1 3 2 6 5
2 3 2 1 3 2 6 5 2 5 2 1 3 2 6 5
2 1 2 1 5 2 1 6 2 3 2 1 3 2 6 5
Ketawang Langen Gita
Sl. 9
Buka: 5 6 1 2 2 1 6 1 1 6 2 1 5 5 5 5
2 5 2 1 3 2 1 6 3 5 3 2 1 6 3 5
2 5 2 1 3 2 1 6 3 5 3 2 1 6 3 5
58
. . 5 . 6 1 6 5 1 2 1 6 5 3 1 2
6 5 6 1 3 2 6 5 1 2 1 6 5 3 1 2
1 1 2 1 5 6 1 2 6 6 2 1 2 6 3 5
Ketawang Kinanthi Sandhung
Pl. brng
Ompak:
. . 2 6 7 2 3 2 6 7 2 3 6 5 3 2
Gerong:
. . 6 . 6 6 5 6 7 2 6 5 2 3 5 3
. . 3 5 6 5 3 5 2 3 5 3 2 7 6 5
2 2 . . 3 5 3 2 6 7 2 3 6 5 3 2
Ketawang Tumadhah
Pl. 6
Buka: . 6 6 . 6 5 3 2 3 2 1 6 2 1 6 5
2 1 2 6 2 1 6 5 2 1 2 6 2 1 6 5
1 1 . . 1 1 2 1 3 2 1 2 5 3 2 1
. 1 3 2 6 3 2 1 2 1 3 2 5 3 2 1
6 6 . . 6 5 3 2 3 2 1 6 2 1 6 5
59
Ketawang Ganda Mastuti
Buka 6 1 2 3 1 2 3 1 3 3 1 2 . 1 2 6
A. 5 2 5 3 1 2 3 2 5 3 5 2 3 1 3 6
B. 2 3 2 1 6 5 3 2 5 3 2 1 3 2 1 6
C. 2 3 2 1 6 5 3 2 5 3 2 1 3 2 1 6
D. 7 5 7 6 5 4 2 1 3 5 3 2 3 2 1 6
Ketawang Dhendha Gedhe
Sl. Pt. 9
Buka: .2 .
.2 .
.3
.2
.3 . 5
A. . . .5
.3
.2
.3
.5
.6 . 2 . 1 .
.6 .
.5
B. 1 2 1 .6 .
.5
.3
.2 . .
.2
.3
.5
.6
.3
.5
C. . 3 5 2 . . 2 3 5 6 5 3 2 1 .6
.5
2 3 1 2 . . 2 3 5 6 5 3 2 1 .6
.5
1 2 .6 .
.5
.3
.2 . .
.2
.3
.5
.6
.3
.5
Ketawang Suba Kastawa
Sl. Pt. 9
Buka: . 2 . 1 . 2 . 1 2 2 1 1 . .6 .
.5
A. . 1 . .6 . 1 .
.5 . 1 .
.6 . 1 .
.5
B. . .
2 . .
1 . 6 . 5 . 2 . 1 . .6 .
.5
. .
2 . .
1 . 6 . 5 . 2 . 1 . .6 .
.5
. .
2 . .
1 . 6 . 5 . 2 . 1 . .6 .
.5
60
Ketawang Langen Gita
Sl. Pt. 9
Buka: . . 2 1 . 2 . 1 2 2 1 1 . .6 .
.5
A. . 2 . 1 . 2 . .6 . 3 . 2 .
.6 .
.5
B. . . 5 . 6 .
1 6 5 .
1 .
2 .
1 5 5 3 .
1 2
6 6 . . 6 .
1 6 5 .
1 .
2 .
1 5 5 3 .
1 2
1 1 . . 3 5 3 2 . .6 2 1
.6
.5
.3
.5
Ketawang Rajaswala
Sl. Pt. 9
Buka: .6
.6 2 2 1 . 2 1
.6 2 1
.6
.5
A. 6 6 . . 2 3 2 1 3 2 1 .6 2 1
.6
.5
6 6 . . 2 3 2 1 3 2 1 .6 2 1
.6
.5
B. 6 3 2 . 2 3 6 5 6 . 2 . 6 .
1 6 5
C. 6 . 2 . 2 3 5 6 .
2 .
1 5 2 5 3 2 1
D. 3 2 1 .6 2 3 2 1 3 21
.6 2 1
.6
.5
Ketawang Sukma Ilang
Sl. Pt. Manyura
A. . . 2 .6 1 2 3 2
.6 1 2 3 6 5 3 2
B. 3 3 . . 3 3 5 3 6 .
1 6 5 .
1 6 5 3
C. . . 3 5 6 3 5 6 3 5 6 .
1 .
3 .
2 .
1 6
D. .
1 .
1 . . .
3 .
2 .
1 6 3 5 6 .
1 .
3 .
2 .
1 6
E. 3 3 . . 6 5 3 2 .6 1 2 3 6 5 3 2
61
Ketawang Martapuran
Sl. Pt. Manyura
Buka: . 1 2 3 2 1 2 .6
.3
.5
.6
.5
.2
.2
.3
.2
A. . . 2 3 2 1 2 .6
.3
.5
.6
.5 2 1 3 2
B. 6 6 . . 6 6 5 6 .
2 .
1 6 5 3 5 3 2
C. 5 6 5 3 2 1 2 .6 3 3 6 5 3 2 1 2
D. . 1 2 3 2 1 2 .6 3 3 6 5 3 2 1 2
E. . 1 2 3 2 1 2 .6 2 2 . . 2 2 3 2
F. . 1 2 3 2 1 2 .6 3 3 . . 6 5 3 2
G. . 1 2 3 2 1 2 .6
.3
.5
.6
.5
.2
.2
.3
.2
Ketawang Pucung
Sl. Pt. Manyura
Buka: .6 1 2 3 3 2 2 1
.6 3 5 3 2
A. . . 2 1 .6 1 3 2
.6 1 2 3 6 5 3 2
B. . . 2 1 .6 1 3 2 . . 2 1
.6 1 2 3
C. . . 3 . 3 3 . 5 6 .
1 5 6 . 5 2 3
D. . 5 .
1 6 2 3 2 1 3 5 3 2 . 1 2 .6
E. . 1 .6 .
.6 1 2 3 2 2 1
.6 3 5 3 2
62
Ketawang Puspa Warna
Sl. Pt. Manyura
Buka: .6 1 2 3 . 2 . 1 . 3 3 1 2 . 1 2
.6
A. . 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . .6
B. . . 6 . .
2 .
3 .
2 .
1 .
3 .
2 6 5 .
1 6 5 3
C. . . 3 2 5 3 2 1 . 3 . 2 . 1 . .6
D. . 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . .6
Ketawang Puspa Giwang
Sl. Pt. Manyura
Buka: . . .6 1 3 2 1 2 3 3 2 1 . 2 1
.6
A. 1 .5
.6 1 3 5 3 2 5 3 2 1 3 2 1
.6
B. 3 3 . . 3 3 5 6 .
1 .
2 .
1 6 3 5 3 2
C. 6 11 .
3 .
2 6 .
1 .
3 .
2 6 6 5 3 2 1 2 .6
Ketawang Pawukir
Sl. Pt. Manyura
Buka: .6 1 2 3 . 2 . 1 . 3 3 1 2 . 1 2
.6
A. . 2 . 3 . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . 6
B. 3 6 .
1 .
2 .
1.
3 .
1 .
2 6 3 2 1 3 5 3 2
C. 3 6 .
1 .
2 .
1.
3 .
1 .
2 6 3 2 1 3 5 3 2
D. 1 1 . . 5 6 5 3 . 1 3 2 . 1 2 .6
63
Ketawang Mijil Wigaring Tyas
2 1 2 6 2 1 6 5 2 1 2 6 2 1 6 5
2 1 2 6 2 1 6 5 2 1 2 6 2 1 6 5
6 6 . . 5 5 6 1 5 6 1 2 3 1 6 5
1 2 1 6 5 2 1 6 2 3 2 1 3 2 1 6
5 5 6 1 5 4 1 2 3 5 1 6 2 1 6 5
Ketawang Driyasmara
5 6 5 3 6 5 3 2 5 6 5 3 6 5 3 2
5 6 5 3 6 5 3 2 5 6 5 3 6 5 3 2
6 6 . . 6 6 5 6 2 3 2 1 6 5 2 3
. . 3 5 6 1 2 1 5 6 1 2 3 2 1 6
2 3 2 1 6 5 3 2 6 1 2 3 6 5 3 2
Ketawang Walagita
Pelog 6
Buka .6 1 2
.
3 . 2 . 1 3 3 1 2 . 1 2 .6
A. 2 . 3 . . 2 . 1 . 3 . 2 . 1 . .6
B. 3 3 . . 3 3 5 6 .
2.
3.
2.
1 6 5 3 2
C. 5 3 2 1 6 6 5 4 6 5 2 1 3 2 1 .6
64
Ketawang Pucungwuyung
Pelog 5
Buka . 1 1 1 .5
.6 1 2
.6
.6 2 1 .
.6 .
.5
A. 2 1.6
.5 2 1
.6
.5 2 1
.6
.5 2 1
.6
.5
Ngelik
B. . . 5 . 3 5 6 .
1 . .
1 6 5 3 5 6 .
1
C. .
2 .
1 6 5 4 4 6 5 .
1 6 5 4 6 5 2 1
D. . . 1 . 5 .6 1 2 6 6 42 1 2 1
.6
.5
Ketawang Boyong Basuki
Pelog barang
Buka . . 6 7 2 3 2 1 3 2 .6
.5 .
.3 .
.2
A. . .6 .
.5 .
.6 .
.3 .
.6 .
.5 .
.3 .
.2
B. Ngelik kagerong
6 6 . . 6 6 . 7 6 7 6 3 3 3 5 6
. 7 6 5 3 5 6 7 6 7 5 6 . 5 2 3
6 6 . . 6 5 3 2 7 2 3 2 . .7
.5
.6
C. . 2 . 3 . 2 . 7 3 2 6 5 . 3 . 2
Ketawang Sitamardawa
Pelog barang
Buka . . . . .6
.7 2 3 2
.7 2 3 .
.7
.5
.6
A. . 2 . 3 . 2 . .7 . 3 . 2 .
.7 .
.6
65
B. Ngelik kagerong
. 2 . 3 . 2 . .7 3 3 . . 3 3 5 6
. 7 6 5 3 3 . 5 6 7 5 6 . 5 3 2
. .7 2 . 6
.7 2 3 .
.7 3 2 .
.7
.5
.6
Ketawang Taru Pala
Slendro 9
Buka . . 6 6 2 2 6 1 2 2 1 6 2 1 6 5
A. 6 6 . . 2 3 2 1 3 2 1 .6 2 1 6 5
B. . . 5 . .
1.
2.
1 6 .
2 .
15 3 6 5 3 2
. . .
2.
1 3 2 1.6 2 3 2 1 3 2 1 6
2 2 . . 2 3 2 1 3 4 3 2 5 3 2 1
5 6 5 . 5 1 5 2 5 3 1 6 2 1 6 5
66
DAFTAR PUSTAKA
Clara van Groenendael, 1987. Dhalang di Balik Wayang. Grafiti. Jakarta.
Dwijo Carito, 2000. Pakeliran Sedalu Natas Lampahan Semar Boyong.
Cendrawasih. Surakarta.
Harsono Kodrat, 1982. Gending-gending Karawitan Jawa. Balai Pustaka. Jakarta.
Ki Hajar Dewantara, 1953. Pasinaon Titi Laras Gendhing. Bharata. Jakarta.
Kodiron, 1989. Marsudi Karawitan Jawi. Cendrawasih. Surakarta.
Koentjaraningrat, 1984. Kebudayaan Jawa. Balai Pustaka. Jakarta.
Poerbatjaraka, 1952. Kapustakan Jawi. Djambatan. Jakarta.
Rekso Panuntun, 1991. Sekar Sumawur. Cendrawasih. Surakarta.
Sunardi Wisnubroto, 1997. Sri Lestari An Introduction to Gamelan. Gama Press.
Yogyakarta.
Trimanto, 1984. Membuat dan Merawat Gamelan. Depdikbud. Yogyakarta.
Wignya Sutarno, 1956. Kawruh Pakeliran Sedalu Natas. Sadu Budi. Solo.
67
LAMPIRAN 1.
SILABUS
SILABUS
MATA KULIAH : SENI KARAWITAN II
SIL/FBS-PBJ/252 Revisi : 00 15 Maret 2010 Hal
1. Fakultas / Program Studi : FBS / Pendidikan Bahasa Jawa
2. Mata Kuliah & Kode : Kode : PBJ
3. Jumlah SKS : Teori : - SKS Praktik : 2 SKS
: Sem: Ganjil (l) Waktu : 16 pertemuan
4. Mata kuliah Prasyarat & Kode : .......................................
5. Dosen : Dr. Purwadi
I. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mahasiswa memiliki peningkatan kemampuan dan ketrampilan tentang dasar-
dasar seni karawitan yang meliputi : sejarah gamelan, titi laras, pelog slendro,
tembang macapat, lelagon, dalang, wiyaga, waranggana, sastra, gendhing, dan
wayang. Pengetahuan dasar seni karawitan itu akan mengantarkan mahasiswa
menjadi ahli secara teoritis dan trampil secara praktis.
II. STANDARISASI KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa lebih mampu dan lebih terampil memainkan instrumen gamelan
dengan lagu-lagu yang termasuk golongan lancaran, ladrang, sekar ageng dan
langgam. Dengan mengenal masing-masing instrumen gamelan akan
menjadikan mahasiswa secara kolektif mampu memainkan gamelan yang
disertai dengan iringan waranggana atau swarawati.
III. POKOK BAHASAN DAN RINCIAN POKOK BAHASAN
Minggu ke Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu
I Pengenalan lanjut
jenis-jenis
instrumen gamelan
Mengetahui dan memahami jenis-
jenis instrumen gamelan lengkap
dalam seni karawitan.
100’
II Latihan lanjut dasar
gamelan dengan
lagu lancaran
Praktek memainkan gamelan secara
kolektif dengan lagu lancaran yang
rumit.
200’
68
III Latihan lanjut
gamelan dengan
lagu lancaran
beserta iringan
waranggana
Praktek memainkan gamelan secara
kolektif dengan lagu lancaran
lanjutan diiringi waranggana.
200’
IV Latihan lanjut
gamelan dengan
lagu ladrang
Praktek komprehensif memainkan
gamelan secara kolektif dengan
lagu ladrang.
200’
V Latihan lanjut
gamelan dengan
lagu ladrang dengan
diiringi waranggana
Praktek komprehensif memainkan
gamelan secara kolektif dengan
lagu ladrang yang bisa diiringi
waranggana.
200’
VI Latihan lanjut
gamelan dengan
lagu ketawang
Praktek komprehensif memainkan
gamelan secara kolektif dengan
lagu ketawang.
300’
VII Latihan lanjut
gamelan dengan
lagu ketawang
dengan diiringi
waranggana
Praktek komprehensif memainkan
gamelan secara kolektif dengan
lagu ketawang yang bisa diiringi
waranggana.
300’
VIII Ujian akhir 100’
IV. REFERENSI/ SUMBER BAHAN
A. Wajib :
1. Harsono Kodrat, 1982. Gending-gending Karawitan Jawa. Balai Pustaka.
Jakarta.
2. Purwadi dan Afendy Widayat, 2005. Seni Karawitan Jawa. Pustaka Sakti.
Yogyakarta.
3. Sunardi Wisnubroto, 1997. Sri Lestari An Introduction to Gamelan. Gama
Press. Yogyakarta.
4. Trimanto, 1984. Membuat dan Merawat Gamelan. Depdikbud. Yogyakarta.
B. Anjuran :
1. Sastrowiryono, 1978. Sekar Macapat, Bimbingan Kesenian Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa. Yogyakarta.
2. Soetrisno R., 2004. Dimensi Moral Dalam Syair Tembang Pada Pergelaran
Wayang Purwa. Pustaka Raja. Yogyakarta.
3. Sukatmi Susantina, 2001. Inkulturasi Gamelan Jawa. Philpres. Yogyakarta.
69
V. EVALUASI
No Komponen Evaluasi Bobot (%)
- Teknik yang dipakai dalam evaluasi berupa ujian
tulis. Nilai akhir diperoleh dari perhitungan
sebagai berikut.
NA = T + S + 2A
4
100 %
Jumlah 100%
Yogyakarta, 15 Maret 2010
Dosen
Dr. Purwadi
70
LAMPIRAN 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH : SENI KARAWITAN II
RPP/FBS-PBJ/252 Revisi : 00 15 Maret 2010 Hal.
1. Fakultas / Program Studi : FBS / Pendidikan Bahasa Jawa
2. Mata Kuliah & Kode : Seni Karawitan II Kode : PBJ 252
3. Jumlah SKS : Teori : - SKS Praktik : 2 SKS
: Sem : Gasal ( ) Waktu : 16 pertemuan
4. Standar Kompetensi : Mahasiswa lebih mampu dan lebih terampil
memainkan instrumen gamelan dengan lagu-
lagu yang termasuk golongan lancaran, ladrang,
sekar ageng dan langgam. Dengan mengenal
masing-masing instrumen gamelan akan
menjadikan mahasiswa secara kolektif mampu
memainkan gamelan yang disertai dengan
iringan waranggana atau swarawati.
5. Kompetensi Dasar : a. Mahasiswa mengetahui pengetahuan lengkap
tentang seni karawitan.
b. Pengetahuan itu akan lebih mengantarkan
mahasiswa menjadi ahli secara teoritis dan
trampil secara praktis.
6. Indikator Ketercapaian : Setelah mengikuti program ini mahasiswa lebih
mampu (1) mengenal dasar-dasar seni
karawitan; (2) mengetahui jenis-jenis instrumen
gamelan; (3) dapat memainkan instrumen
gamelan itu secara kolektif dalam berkesenian.
7. Materi Pokok/Penggalan Materi : Seperangkat gamelan beserta dengan buku
petunjuk bermain seni karawitan
8. Kegiatan Perkuliahan :
Tatap Muka
Komponen Langkah
Uraian Kegiatan Estimasi
Waktu
Metode Media Sumber
Bahan/
Referensi
PENDAHULUAN Memberi deskripsi secara
komprehensif tentang seni
karawitan Jawa dan
instrumen gamelan
1 x tatap
muka
atau 100
menit
Ceramah,
demonstrasi
Perangkat
gamelan
A dan B
71
LATIHAN
GOLONGAN
LAGU
LANCARAN
Lancaran : Mahesa Kurda
dengan irama I, kemudian
dilanjutkan irama II dan
terakhir disertai dengan
iringan swarawati.
4
pertemu
an x 100
menit
Teori dan
praktek
menabuh
gamelan
Perangkat
gamelan
A dan B
LATIHAN
GOLONGAN
LAGU LADRANG
Ladrang: Ayun-ayun
dengan irama I, kemudian
dilanjutkan irama II dan
terakhir disertai dengan
iringan swarawati.
4
pertemu
an x 100
menit
Teori dan
praktek
menabuh
gamelan
Perangkat
gamelan
A dan B
LATIHAN
GOLONGAN
LAGU
KETAWANG
Ketawang : Ganda
Mastuti dengan irama I,
kemudian dilanjutkan
irama II dan terakhir
disertai dengan iringan
swarawati.
4
pertemu
an x 100
menit
Teori dan
praktek
menabuh
gamelan
Perangkat
gamelan
A dan B
PEMANTAPAN
LATIHAN
Memberi pemantapan
dengan cara
mempertinggi ketrampilan
menabuh gamelan sesuai
dengan lagu-lagu kreasi.
1 x tatap
muka
atau 100
menit
Ceramah,
demonstrasi
Perangkat
gamelan
A dan B
TANYA JAWAB
AKHIR
PERKULIAHAN
Memberi kesempatan
kepada peserta kuliah
untuk menanyakan seluk-
beluk bahan perkuliahan
yang telah diajarkan
sehingga lebih bagus
hasilnya.
1 x tatap
muka
atau 100
menit
Ceramah,
demonstrasi
dan diskusi
Perangkat
gamelan
A dan B
DAFTAR PUSTAKA
1. Harsono Kodrat, 1982. Gending-gending Karawitan Jawa. Balai Pustaka.
Jakarta.
2. Purwadi dan Afendy Widayat, 2005. Seni Karawitan Jawa. Pustaka Sakti.
Yogyakarta.
3. Sastrowiryono, 1978. Sekar Macapat. Bimbingan Kesenian Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa. Yogyakarta.
4. Soetrisno R., 2004. Dimensi Moral Dalam Syair Tembang Pada Pergelaran
Wayang Purwa. Pustaka Raja. Yogyakarta.
5. Sukatmi Susantina, 2001. Inkulturasi Gamelan Jawa. Philpres. Yogyakarta.
72
6. Sunardi Wisnubroto, 1997. Sri Lestari An Introduction to Gamelan. Gama
Press. Yogyakarta.
7. Trimanto, 1984. Membuat dan Merawat Gamelan. Depdikbud. Yogyakarta.
Yogyakarta, 15 Maret 2010
Dosen
Dr. Purwadi
73
PENYUSUN
DR. PURWADI, M.HUM lahir di Grogol, Mojorembun, Rejoso, Nganjuk,
Jawa Timur pada tanggal 16 September 1971. Pendidikan SD sampai SMA
diselesaikan di tanah kelahirannya. Gelar sarjana diperoleh di Fakultas Sastra
UGM yang ditempuh tahun 1990-1995. Kemudian melanjutkan studi pada
Program Pascasarjana UGM tahun 1996-1998. Gelar Doktor di UGM diperoleh
pada tahun 2001.
Kini bertugas sebagai Dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Tinggal di Jl. Kakap Raya 36
Minomartani Yogyakarta 55581. Telp 0274-881020.