DIKLAT - Kementerian Pekerjaan Umum · Jaringan Irigasi Rawa Lebak Jaringan irigasi rawa lebak...
Transcript of DIKLAT - Kementerian Pekerjaan Umum · Jaringan Irigasi Rawa Lebak Jaringan irigasi rawa lebak...
DIKLATPERENCANAAN TEKNIS RAWA
SYSTEM PLANNING JARINGAN IRIGASI RAWA
1
2
3
4
Pendahuluan
Tata Letak Rawa Lebak
Kriteria Perencanaan Irigasi Rawa
Perencanaan Irigasi Rawa Lebak
Penutup
Pendahuluan
Pendahuluan
Dari hasil pengolahan data survey, investigasi dan ketentuandalam kriteria perencanaan serta aspek kebijakan dan aspeklainnya, akan dipergunakan sebagai dasar pertimbangandalam melaksanakan penyusunan sistem planning /perencanaan secara makro. Sistem planning merupakansalah satu rangkaian kegiatan S.I.D “Proses PerencanaanTeknis” dan merupakan proses awal perencanaanpemanfaatan rawa. Sistem planning merupakan bagianutama dari proses pengembangan jaringan irigasi rawayang mengaplikasikan data survey investigasi dan faktorlain yang diperlukan, kemudian disusun dalam suatuperencanaan secara makro sesuai dengan kebutuhanpengguna, beserta seluruh prasarana tata air, jaringantransportasi dan pengamanan banjir.
Indikator KeberhasilanSasaran: Setelah peserta mengikuti diklat ini diharapkan mampu menjelaskan :a) Perencanaan system planning akan mencakup parameter yang
menyeluruh antara rekomendasi tanah pertanian, kaitannya denganusulan tata guna lahan dan hidrotopografi rawa lebak.
b) konsep hidrotopografi rawa lebak dengan perencanaan saluran danpenerapan jenis bangunan.
c) mengenai jarak antara saluran primer, jarak antara saluran sekunder dandimensi saluran primer, sekunder.
Setelah mengikuti mata ajar ini peserta diharapkan dapat memahami mekanisme perencanaan petak/system planning perencanaan rawa lebak yang meliputi tata letak saluran, penggunaan lahan, tata letak bangunan air danbangunan pelengkap serta pengamanan banjir.
IDEA
Tujuan pembelajaranKompetensi Dasar
IDEA
Secara prinsip ada 3 pilar pengelolaan air yang
harus tercakup dalam pengembangan Jaringan
Irigasi rawa ,
yaitu:
1)Konservasi rawa,
2) Pendayagunaan rawa
3) Pengendalian daya rusak.
Jaringan Irigasi Rawa
Perencanaan sistem jaringan irigasi rawa untuk jaringan baru maupun untukpeningkatan jaringan yang sudah ada meliputi :
Perencanaan Awal Tata letak sistem saluran
Perencanaan Untuk Tataguna lahan
Perencanaan Hidrotopografi Rawa Lebak
Fungsi Prasarana Hidrolik
Tata Letak dan Jenis Bangunan Pengendali Air Pada Saluran
Pengamanan Banjir
IDEA
Jaringan Irigasi Rawa
IDEA
Kondisi Fisik Pengaruh Terhadap DisainElevasi lahan dekat muka air tinggi Kemampuan Drainase
Suplesi AirPengamanan Banjir
AirAsam Disain Saluran, BangunanDiperlukan semen khususDiperlukan pengaman untuk beton dan besi
Tanah Bagian bawah sangat lembut sampai lembut
Fondasi jalan dan bangunanStabilitas talud saluran dan tanggul
Penyusutan : Tanah organik : 10 sampai 20 cm/tahun Tanah mineral : 2 sampai 4 cm/tahun
Stabilitas BangunanKemampuan DrainaseDisain Saluran Tanggul
Kenaikan muka banjir dimasa mendatang akibat Tanggul (Penampungan Menurun) Pengembangan dalam daerah
tangkapan
Kemampuan DrainaseTinggi banjir maksimumDisain saluran, tanggul dan bangunan
Tanah Organik belum matang Kualitas buruk untuk konstruksiTanah Galian Sangat menurunPemadatan tanah yang buruk
Tidak ada pasir, koral dalam areal Pengangkutan pasir, koral dari tempatlain meningkatkan biaya konstruksi
Tipikal Aspek Untuk Desain dan Konstruksi Di Lahan Rawa
IDEA
Perencanaan Awal Tata Letak Sistem Saluran
Secara umum pengembangan jaringan saluran pada daerah rawadimaksudkan untuk :- Tercapainya keseimbangan air antara evapotranspirasi, air hujan, suplesi air yang menggenangi lahan;- Tersedianya pasokan air yang mencukupi pada waktu musimkemarau;- Mengencerkan / menggelontorkan air bermutu jelek (air sulfatmasam beracun) leaching.- Jika kondisi hidrotopografi lahan memungkinkan direncanakan saluran supply.
IDEA
Tata letak petak lahan untuk areal permukiman di lahan rawa mempunyai persyaratan sebagai berikut: - Mudah dicapai- Fasilitas Umum - Jarak Perjalanan- Drainase- Garis Sempadan saluran dan jalan- Perbedaan tataguna lahan- Batas Pembukaan Lahan- Suplai air untuk keperluan rumah tangga- Keluesan pengalokasian lahan
IDEA
ContohTipikal Tata Guna Lahan
dan Tata Letak
Pemukiman
ke sungai
pekarangan LU I
( masing – masing 1 ha )
LU II
( masing – masing 1 ha )
2000 m
400 mSaluran tersierprimer
Pintu stoplog untuk menahan air
Pintu ayun untuk aliran satu arah
atau
ke sungai
Alokasi Lahan
Sumatera, Kalimantan
- saluran utama untuk semua keperluan
- saluran sekunder/tersier setiap 400 m
- pekarangan sepanjang saluran utama
Saluran utama, panjang 4 – 15 km
Pekarangan
lahan
4000 m4000 m
ke sungai ke sungai ke sungai
ke sungai ke sungai ke sungai
Pekarangan Pekarangan
2000 m 2000 m
Tanaman Tahunan
Tanaman Tahunan
Padi
Tanaman Tahunan
Pekarangan
Padi
Tanaman Tahunan Pekarangan
Padi
2000 m 2000 m
Saluran Primer
yang sudah ada
Saluran Primer
baru
Saluran Primer
yang sudah ada
Bentuk Pengembangan Blok
yang Lebih Besar
1200 m
IDEA
IDEA
IDEA
IDEA
IDEA
IDEA
Fungsi Bangunan
Bangunan pengendali air dilengkapi dengan daun pintu yang dipergunakan untuk memblok aliran air sebagian atau seluruhnya. Fungsi bangunan erat kaitannya dengan fungsi saluran dan mencakup : Pencegahan banjir Drainase terkendali Pembilasan saluran Retensi air Supai air Pengendalian kecepatan aliran air
IDEA
Jenis Pintu Bangunan
Pintu Fungsi Keuntungan Kerugian
Sekat - Drainase
Terkendali
- Retensi Air
- Konstruksi
Sederhana
- Pemelihara
an Mudah
- Pintu Sekat Mudah Hilang
- Bocor Antara Pintu
- Operasi Semakin Sulit Pada
Saluran-Saluran Yang Lebih
Besar
Ulir - Retensi Air
- Mencegah
Masuknya Air
Banjir, Air
Berkualitas
Buruk
- Operasi
Mudah
- Relatip Mahal
- Operasi Disesuaikan Dengan
Pasang
- Perlu Diperikasa Setiap Hari
IDEA
Keuntungan dan Kerugian Bahan BangunanUntuk Bangunan Pengendali Air
Bahan Keuntungan Kerugian
Kayu - Bobotnya ringan
- Tersedia ditempat
- Masa pakai singkat
- Diperlukan perawatan di pabrik
- Mutu kayu gesekan sering tidak baik (balok
menjadi melengkung)
- Kayu yang bermutu baik menjadi semakin
jarang ditemukan
Beton - Bahan kuat
- Konstruksinya mudah
- Agregat tidak tersedia ditempat
- Pengendalian mutu sulit dilakukan
Ferrosemen - Bobotnya ringan
- Pengendalian mutu unsur pracetak baik
- Pemasangan unsur cepat
- Mahal
- Pemasangan rumit jika dikombinasikan
dengan beton
- Mudah rusak pada waktu diangkut
Fiberglass - Murah
- Bobot Ringan
- Pemasangan cepat.
- Pengendalian mutu eaktu pra cetak
- Anti Karat.
- Mudah Pecah.
- Pemasangan rumit bisa dikombinasikandengan beton.
- Mudah terbakar.
IDEA
Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi Rawa
Selama terjadi hujan lebat, suatu hal yang tidak dapat dihindari adalah bahwa tinggi muka air (tanah) untuk sementara waktu naik keatas tinggi muka air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Namun demikian, tinngi muka air ini akan kembali normal dalam periode waktu tertentu. Tergantung atas jenis tanaman, kriteria ini ditetapkan untuk tanaman sebagai berikut :- Tanaman Padi : Curah hujan selama 3 hari maksimum 1 kali dalam 5 tahun, dikurangi dengan kenaikan penampungan lahan sebesar 50 mm, harus dikosongkan dalam waktu 3 hari- Tanaman Palawija : Curah hujan selama 4 hari maksimum 1 kali dalam 5 tahun harus dikosongkan dalam waktu 4 hari. Selama dua hari pertama pada umumnya terjadi limpasan permukaan, dan selama dua hari berikutnya pada umumnya terjadi limpasan air tanah.- Tanaman Keras : Curah hujan selama 6 hari maksimum 1 kali dalam 5 tahun harus dikosongkan dalam waktu 6 hari. Selama tiga hari pertama pada umumnya terjadi limpasan permukaan, dan selama tiga hari berikutnya terjadi limpasan air tanah.
IDEA
Modul drainase dan Kriteria tinggi muka air
Jenis Penggunaan Lahan
Limpasan Permukaan Limpasan Permukaan Bawah
Pengeluaran
lt/detik/ha
Muka air
saluran tersier
m dari NGL
Pengeluaran
lt/detik/ha
Muka air
saluran tesier
m dari NGL
Padi Sawah 4.9 - 0 .10 - -
Tanaman Pangan lahan
kering
6.3 - 0.10 4.9 - 0.60
Tanaman Keras 4.9 - 0.10 4.5 - 0.60
Lahan Pekarangan 6.3 - 0.10 4.9 - 0.60
Areal Ekonomi 15.0 - 0.10 - -
Areal Umum 6.3 - 0.10 4.9 - 0.60
Jalur Hijau 3.0 - 0.10 - -
IDEA
Dimensi Saluran
Dimensi saluran harus cukup besar untuk memenuhi masing-masing fungsi saluran. Pada lahan-lahan rawa lebak (yang tidak terpengaruh pasang surut), persyaratan fungsi drainase dari pencucian/pembilasan yang menentukan.
0.
5
2.251.
51.
5
1.
01.
5
H=1.5
m
10.2
5
1.5 m
3.
0
Gambar Potongan Melintang saluran
tersier jaringan Rawa Lebak
IDEA
Irigasi Rawa Lebak
Pada umumnya rawa lebak di Indonesia beriklim tropika basah dengantemperatur, kelembaban udara dan curah hujan yang tinggi. Temperaturharian rata-rata pada rawa lebak berkisar antara 24-32 oC. Kelembabanudara pada umumnya di atas 80% sesuai dengan karakteristik umum padadaerah dengan iklim tropika basah. Referensi evapotranspirasi bervariasiantara 3,5 mm/hari dan 4,5 mm/hari. Curah hujan tahunan rata-rata padasebagian besar daerah rawa berkisar antara 2.000 mm sampai 3.000 mm. Daerah yang memiliki curah hujan kurang dari 2.000 mm terdapat di bagianselatan Papua, sedangkan yang memiliki curah hujan lebih dari 3.000 mm ditemukan di Kalimantan Barat dan sebagian Papua.
IDEA
Irigasi Rawa Lebak
Pada umumnya rawa lebak di Indonesia beriklim tropika basah dengantemperatur, kelembaban udara dan curah hujan yang tinggi. Temperaturharian rata-rata pada rawa lebak berkisar antara 24-32 oC. Kelembabanudara pada umumnya di atas 80% sesuai dengan karakteristik umum padadaerah dengan iklim tropika basah. Referensi evapotranspirasi bervariasiantara 3,5 mm/hari dan 4,5 mm/hari. Curah hujan tahunan rata-rata padasebagian besar daerah rawa berkisar antara 2.000 mm sampai 3.000 mm. Daerah yang memiliki curah hujan kurang dari 2.000 mm terdapat di bagianselatan Papua, sedangkan yang memiliki curah hujan lebih dari 3.000 mm ditemukan di Kalimantan Barat dan sebagian Papua.
IDEA
Hidrotopografi Pada Wilayah Rawa Lebak
Hidrotopografi adalah gambaran elevasi relatif suatu lahan terhadap elevasimuka air pada saluran terdekat yang berfungsi sebagai elevasi muka air referensi. Kebutuhan pengelolaan jaringan irigasi rawa lebak ditentukan olehhidrotopografi dari suatu lahan. Hal ini sangat penting dalam menilai potensipengembangan lahan pertanian.
Hidrotopografi rawa lebak.
Klasifikasi hidrotopografi rawalebak berdasarkan waktugenangan dalam 1 tahun
IDEA
Keanekaragaman tumbuhan
Keanekaragaman tumbuhan pada lahan rawa lebak sangat tinggi danmemiliki ciri khas sesuai dengan klasifikasi hidrotopografi.
Lahan rawa Jenis tumbuhan
Lebak pematang Pohon kayu keras (meranti)
Lebak tengahan Pohon kecil (gelam, nibung)
Lebak dalam Rumput purun, kumpai, eceng gondok
IDEA
Jaringan Irigasi Rawa Lebak
Jaringan irigasi rawa lebak adalah keseluruhan saluran baik primer, sekunder, maupun tersier dan bangunan pelengkapnya, yang diperlukan untuk pengaturan, pembuangan, pemberian, pembagian, dan penggunaan air.Tipe jaringan irigasi rawa lebak berdasarkan tata pengaturan air dankonstruksi bangunannya.Berdasarkan tata pengaturan air dan konstruksi bangunannya, jaringan rawa lebak dibedakan menjadi :- Jaringan irigasi rawa lebak sederhanaMerupakan jaringan irigasi rawa dengan tata pengaturan air yang belum terkendali secara mantap dan belum terukur dengankonstruksi bangunan yang belum permanen;- Jaringan irigasi rawa lebak semi teknisMerupakan jaringan irigasi rawa dengan tata pengaturan air yang terkendali namun belum terukur dengan konstruksi bangunan yang seluruhnya permanen- Jaringan irigasi rawa lebak teknisMerupakan jaringan irigasi rawa dengan tata pengaturan air terkendali dan terukur dengan konstruksi bangunan yang seluruhnyapermanen;
IDEA
Sistem Tata Air
Pengaturan air untuk jaringan irigasi rawa lebak berbeda-beda untuk setiapdaerah, tergantung dari sumber air yang berada di sekitar rawa lebak tersebut. Secara umum berdasarkan hasil pengamatan di beberapa provinsi ditemukanlima sistem tata air pada jaringan irigasi rawa lebak sebagai berikut: Sistem tata air tadah hujanSistem tata air tadah hujan terdapat di daerah irigasi rawa lebak dengan kondisilahan rawa lebak jauh letaknya dengan sungai dan/atau topografinya berada di atas rata-rata muka air sungai, sehingga pengairan lahan rawa lebak dilakukandengan sistem tadah hujan.Daerah rawa lebak di Indonesia yang memakai sistem tata air ini diantaranyaadalah- daerah rawa tinondo, kabupaten kolaka, propinsi sulawesi tenggara;- daerah rawa silaut, propinsi sumatera barat;- daerah rawa anai, propinsi sumatera barat;- daerah rawa labuhan tanjak, propinsi sumatera barat; dan- daerah rawa rimbo kaluan, propinsi sumatera barat.
IDEA
Sistem Tata Air
Skema jaringan irigasirawa lebak dengansistem tata air tadahhujan
IDEA
Sistem tata air suplesi air sungai terdapat di daerah irigasi rawa lebak dengankondisi di dekat rawa lebak terdapat sungai dan ketinggian lahan rawa lebak samadengan muka air sungai sehingga air sungai dapat mengairi rawa lebak.
Sistem Tata Air Suplesi Air Sungai
sungai
daerah rawa lebak
Suplesi Air Sungai
muka air sungai hampir sama
dengan ketinggian lahan rawa
lebak
Air Hujan
IDEA
sungai
daerah rawa lebak pompa
muka air sungai dibawah
ketinggian lahan rawa lebak
Air Hujan Suplesi Air Sungai
Sistem tata air suplesi air sungai dengan pompa terdapat di daerah rawa lebakdengan kondisi di dekat rawa terdapat sungai dan ketinggian lahan lebih tinggidari muka air sungai sehingga air sungai harus dipompa agar dapat mengairi rawalebak.
Sistem Tata Air Suplesi Air Sungai dan pompa
IDEA
Sistem tata air suplesi air sungai dengan pompa terdapat di daerah rawa lebakdengan kondisi di dekat rawa terdapat sungai dan ketinggian lahan lebih tinggidari muka air sungai sehingga air sungai harus dipompa agar dapat mengairi rawalebak.
Sistem Tata Air Suplesi Air Sungai dan pompa
sungai
daerah rawa daerah
rawa lebak
Air HujanAir
Hujan
Jarak antara sungai dan rawa
lebak sangat jauh.Jarak antara
sungai dan rawa lebak sangat
jauh.
IDEA
Terimakasih