perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PEMANFAATAN FREE .../Pemanfaatan...perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SKRIPSI
Oleh :
ALIP NASRUL HIDAYAT
K 7408034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Oleh :
ALIP NASRUL HIDAYAT
K 7408034
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
ALIP NASRUL HIDAYAT. K 7408034. PEMANFAATAN FREE HOTSPOT
AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN
EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Skripsi. Surakarta.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Juli 2012.
Tujuan yang hendak diinginkan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk
mengetahui pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret, (2) untuk mengetahui
hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP
Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot, (3) untuk
mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi
FKIP Universitas Sebelas Maret.
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, dengan
menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Sumber datanya adalah
informasi, lokasi dan dokumentasi atau arsip. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data
dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode, sedangkan analisis
menggunakan analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan free hotspot area dalam
mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS adalah: (1) Hotspot sebagai akses ke
sumber belajar, (2) Hotspot untuk perkembangan pengetahuan, (3) Hotspot untuk
menjadikan belajar lebih kreatif. Hambatan yang ada yaitu : (1) bandwidth belum
dapat mengimbangi dari jumlah pengguna, (2) lokasi tempat titik sinyal hotspot
masih ada yang belum terorganisir dengan baik, (3) blankspot masih saja terjadi
diberbagai tempat. Upaya yang dilakukan adalah : (1) penambahan bandwidth
sehingga dapat lebih tinggi dari pada pengguna, (2) Penyatuan SSID yang dahulu
banyak menjadi satu SSID saja, (3) Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution
system) yang digunakan untuk mengetahui dan meminimalisir adanya blankspot.
Kata kunci: free hotspot area, pembelajaran, mahasiswa pendidikan ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRACT
Alip Nasrul Hidayat. K7408034. THE USE OF FREE HOTSPOT AREA FOR
THE LEARNING OF THE STUDENTS OF ECONOMICS EDUCATION,
THE FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION,
SEBELAS MARET UNIVERSITY. Skripsi: Surakarta. The Faculty of Teacher
Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012.
The objectives of this research are to investigate: (1) the use of the free
hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty
of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University; (2) the constraints
encountered by the students of Economics Education, the Faculty of Teacher
Training and Education, Sebelas Maret University to the use of the free hotspot
area; and (3) the efforts to be done to deal with the constraints to the use of the
free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the
Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret university.
This research used the embedded single qualitative research method. The
data sources of the research were information, location, and documentation or
archives. The samples of the research were taken by using the purposive sampling
technique and snowball sampling technique. The data of the research were
gathered through in-depth interview, observation, and documentation. They were
validated by using data source and data gathering method triangulations and were
then analyzed by using the interactive technique of analysis.
The results of the research are as follows: 1) The use of the free hotspot
area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of
Teacher Training and Education, Sebelas Maret University includes the following:
(a) It functions as one of the accesses to the learning resources; (b) It is used for
their knowledge expansion; and (c) it makes the students possible to study more
creatively. 2) The constraints encountered by the students of Economics
Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret
University to the use of the free hotspot area are as follows: (a) the capacity of the
bandwidth of the free hotspot area is not balanced with the number of its users; (b)
some locations of the access point of the free hotspot area have not been
organized well; and (c) blank spots often occur in several area. 3) The efforts to be
done to deal with the constraints to the use of the free hotspot area for the learning
of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and
Education include the following: (a) the increase of the bandwidth so as to
accommodate and even to exceed the number of its users; (b) the on-going
unification of the available Set Service Identifiers (SSID) to a single SSID only;
and (c) the setting up of wireless distribution system (WDS) in order to know and
minimize the occurrence of blank spots.
Keywords: free hot spot areas, learning, and the students of Economics Education
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“ berikanlah sesuatu yang terbaik untuk orang lain dan
bergunalah untuk orang lain, janganlah selalu menjadi beban
untuk orang lain, karena hidup Cuma sekali” (Penulis)
“ Selalu lihatlah ke atas, karena tidak ada harapan jika
melihat di bawah “ (Penulis)
“…sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(Q.S Alam Nasyrah: 5 dan 6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,
cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :
Bapak, Ibu dan Adik tercinta atas dukungan dan doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan
semangat, bantuan, dan memotivasi sampai saat ini.
Irfan DA, Andis PH, Bagoes IK, Dedi W, Ani, Aish,
Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh teman-teman PAP
atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini.
Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
skripsi ini.
Almamater UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik oleh peneliti untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang peneliti hadapi dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
atas segala bentuk bantuannya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. Ign Wagimin, M.Si., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Administrasi Perkantoran yang telah memberikan bimbingan, pengarahan
dengan bijaksana.
4. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak
sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.
5. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan
dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.
6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.
7. Dr. Heri Sawiji, M.Pd, selaku pembimbing akademis penulis yang telah
memberikan semangat untuk menyusun skripsi.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan
Administrasi Perkantoran FKIP UNS, yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan selama peneliti menempuh kuliah.
9. Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril
maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi
penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan
memotivasi sampai saat ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
11. Irfan, Andis, Bagoes, Dedi, Ani, Aish, Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh
teman-teman PAP atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta, Juli 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
HALAMAN REVISI ......................................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vii
HALAMAN ABSTRACT ................................................................................. viii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ ix
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ x
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang relevan ........................... 6
1. Hakekat Belajar ........................................................................ 6
a. Pengertian belajar …………………………………………. 6
b. Ciri-ciri belajar ..................................................................... 7
c. Unsur-unsur belajar .............................................................. 8
d. Tujuan belajar ....................................................................... 9
e. Sumber belajar ...................................................................... 9
2. Pembelajaran ............................................................................. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
a. Pengertian pembelajaran ..................................................... 10
b. Ciri-ciri pembelajaran ........................................................... 10
c. Tujuan pembelajaran .......................................................... 11
d. Media pembelajaran ............................................................. 11
3. Internet ..................................................................................... 12
a. Pengertian internet ................................................................ 12
b. Macam-macam tipe internet ................................................. 12
c. Penggunaan internet ............................................................. 16
4. Free Hotpot ........................................................................... 17
a. Pengertian hotspot ............................................................. 17
b. Akses hotspot .................................................................... 18
c. Ancaman hotspot ............................................................... 19
d. Teknologi jaringan Wi-Fi .................................................. 20
e. Mode jaringan WLAN ....................................................... 20
f. Komponen-komponen pada WLAN ................................. 21
g. Keamanan jaringan WiFi ................................................... 22
h. Hambatan Akses melalui Hotspot ..................................... 23
i. Keunggulan dan kelemahan jaringan WiFi ....................... 24
5. E-Learning ............................................................................... 24
a. Pengertian E-Learning ......................................................... 24
b. Bahan belajar E-Learning .................................................... 26
c. Jenis-jenis E-Learning .......................................................... 27
6. Email ...................................................................................... 29
B. Hasil penelitian yang relevan ......................................................... 30
C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34
B. Bentuk Strategi Penelitian ............................................................ 34
C. Sumber data .................................................................................. 36
D. Teknik sampling ............................................................................ 37
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
F. Faliditas data ................................................................................. 39
G. Teknik analisis data ...................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 45
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................... 58
1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran
mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 58
2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa
pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam
memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 63
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 65
C. Pembahasan .................................................................................. 68
1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran
mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 69
2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa
pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam
memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 73
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 75
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 78
A. Simpulan ....................................................................................... 78
B. Implikasi ....................................................................................... 78
C. Saran ............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Keranga Berfikir .............................................................................. 33
Gambar 2. Model Analisis Interaktif ................................................................ 42
Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian ............................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan Ekonomi ..... 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian ............................................................................ 84
Lampiran 2. Struktur Organisasi Program Studi P.Ekonomi .............................. 85
Lampiran 3. Ruang Kerja Dosen ......................................................................... 86
Lampiran 4. Data Prasarana ................................................................................ 87
Lampiran 5. Data Prasarana yang Menunjang .................................................... 89
Lampiran 6. Gambar ........................................................................................... 90
Lampiran 7. Pedoman Wawancara Ketua Prodi P. Ekonomi FKIP UNS ........... 92
Lampiran 8. Field Note ....................................................................................... 93
Lampiran 9. Pedoman Wawancara ICT .............................................................. 91
Lampiran 10. Field Note ..................................................................................... 92
Lampiran 11. Pedoman Wawancara mahasiswa P.Ekonomi .............................. 98
Lampiran 12. Field Note ..................................................................................... 99
Lampiran 13. Struktur Organisasi ICT FKIP UNS ............................................ 111
Lampiran 14. Perijinan ....................................................................................... 111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia pemanfaatan teknologi internet mulai berkembang pesat dari
tahun 1997-an dan sampai dengan saat ini. Akan tetapi dulu pemanfaatan
teknologi masih didominasi oleh lembaga tertentu seperti perbankan,
perdaganagan, media massa, atau kalangan industri. Bila dilihat dari potensinya,
dalam waktu yang akan datang mungkin saja lembaga pendidikan akan
mendominasi. Seiring dengan perkembangan saat ini, pemanfaatan internet untuk
pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang dan
sekarang internet dalam hal pendidikan juga digunakan sebagai media pengajaran
e-Learning (Electronic Learning) dan didefinisikan sebagai sebuah penerepan
teknologi informasi dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan akan
informasi membuat orang harus meng-update informasi setiap saat, maka
teknologi sekarang menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instant
untuk merealisasikan hal tersebut. Free hotspot atau Wi-Fi (Wireles Fidelity)
adalah suatu teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel atau sering di
sebut nirkabel, yaitu menggunakan hubungan komunikasi dengan menggunakan
gelombang elektromaknetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakaiannya
dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Gelombang elektromaknetik yang
dipakai yaitu gelombang radio dan infra merah melakukan komunikasi data
dengan menyalurkan data dari satu titik ke titik lain dengan frekuensi tertentu.
Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang biasa kita lihat yaitu
banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana wireless yang digunakan dalam hal
akses internet.Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet saja
akan tetapi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel
diperusahaan, dikantor dan tempat-tempat tertentu. Kerena itu banyak orang
mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
memberikan kebebasan kepada para pemakainya untuk mengakses internet dan
mentransfer data dari tempat mana saja yang bertanda free hotspot. Jadi free
hotspot atau Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network.
Akses internet kini kian berkembang pesat dan membuat banyak orang
manggunakannya sebagai alat atau media untuk mendapatkan setiap informasi
yang dibutuhkannya dan juga berhubungan satu dengan yang lainnya.
Eksistensi dari free hotspot atau Wi-Fi ini tentu memiliki kelemahan dan
kelebihan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan
akan tersaji ketika menggunakan fasilitas tersebut dan disisi yang lain, fasilitas
tersebut juga digunakan untuk mengakses hal-hal yang diluar jalur pendidikan.
Misalnya, pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker,
cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit
dijaga dan gambar-gambar, cerita-cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat
merusak mental psikis mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak fokus pada
kuliah yang sedang dijalaninya.
Merebaknya fasilitas hotspot diberbagai tempat menimbulkan
permasalahan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi
saat ini diiringi dengan perubahan sikap pada nilai-nilai pendidikan yang
seharusnya ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup
manusia, dalam hal ini adalah mahasiswa yang banyak dipengaruhi oleh fasilitas
internet yang ada.
Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang menggunakan akses
internet. Mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet, ibaratnya sedetik saja
mereka tidak bisa lepas dari internet. Bagi mahasiswa internet merupakan media
yang dapat digunakan untuk mengakses tugas yang diberikan oleh para dosen,
bahkan mungkin juga mengembangkan diri dengan membentuk jaringan. Bahkan
kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan.
Di dalam dunia kampus, perkembangan teknologi free hostpot telah
merajalela. Hal ini bisa dilihat pada access point (AP) yang dipasang pada setiap
jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya bermodal laptop ataupun handphone
yang telah memiliki fasilitas wereless maka kita dapat menikmati teknologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
internet kapanpun dan dimanapun. Seperti yang kita tahu sekarang laptop bukan
merupakan barang yang mewah bagi sebagian mahasiswa. Laptop seperti kata
“wajib” bagi mereka dan hal itu karena laptop digunakan sebagai kebutuhan
primer untuk menjalani aktifitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses
pembelajaran di kampus.
Penyediaan layanan ini dimaksudkan terutama untuk memudahkan
aktivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk mengakses seluruh spektrum
sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan
oleh Universitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses
pembelajaran. Hal ini menunjang mahasiswa, dosen dan staff yang bekerja
disetiap bidang di kampus Universitas Sebelas Maret dalam kegiatannya.
Mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber dari internet sebagai bahan atau
referensi tugas dan diskusi, juga dapat mengembangkan pengetahuan akan dunia
pendidikan, serta dapat mencurahkan pandangan-pandangan mereka tentang
segala sesuatu melalui fasilitas blogspot, yang pada akhirnya berkembang dan
menjadi objek diskusi di internet bahkan juga untuk E-Learning (Electronic
Learning).
Selain itu, infrastruktur Wi-Fi juga digunakan untuk mendukung sistem
informasi manajemen (SIM) Universitas. Seluruh aktivitas akademik dan staff
Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan didalam kampus secara
gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminial PC maupun jaringan tanpa
kabel (wereless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya didalam kampus.
Penyediaan fasilitas Wi-Fi atau jaringan tanpa kabel ini ditujukan bagi mereka
yang memiliki laptop, PDA, handphone(ada fasilitas wereless), Ipad, dll. Layanan
akses jaringan Universitas Sebelas Maret berpusat di PusKom (Pusat Komputer)
dan Gedung-gedung yang ada di FKIP dipasok internetnya dari PusKom tersebut.
Berdasarkan yang peneliti lihat sekilas, bahwa mahasiswa pendidikan
Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret kebanyakan telah menggunakan
fasilitas Wi-Fi yang ada untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, mengembangkan
jaringan, juga untuk membuat tulisan, dan untuk E-Learning walaupun di FKIP
sendiri nampaknya belum dapat digunakan untuk pembelajaran e-Learning,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dikarenakan keterbatasan sarana dan infrastruktur yang ada belum begitu
mencukupi. Selain itu, free hotspot juga digunakan untuk mengakses hal-hal
diluar pendidikan. Sebagai contoh yaitu dipenggunaan fasilitas internet tidak serta
merta memberikan dampak positif, disamping penggunaannya yang mudah dan
praktis, internet juga membawa dampak yang negatif bila penggunanya
menyimpang. Apabila internet saat ini telah banyak digunakan oleh mahasiswa,
sehingga apabila penggunaannya bersifat negatif maka akan terjadi penyimpangan
pada sikap maupun perilaku mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sehingga
mengangkat judul skripsi yaitu: ”Pemanfaatan Free Hotspot Area Dalam
Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas
Maret”
B. Rumusan Masalah
Dalam suatu penelitian, yang sangat segnifikan untuk dapat memulai
penelitian adalah adanya masalah yang akan diteliti. Menurut Arikunto, agar dapat
dilakukan penelitian dengan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan
masalah dengan jelas, sehingga akan jelas darimana harus dimulai, kemana harus
pergi dan dengan apa (Arikunto, 1996:19). Berdasarkan uraian tersebut dan
berdasar latar belakang yang sudah diuraikan, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran
mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?
2. Hambatan-hambatan apakah yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan
Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free
Hotspot?
3. Upaya apakah yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan
ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Iskandar (2008:167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan
untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai
tujuan penelitian yang dilakukan”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa
ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan
Free Hotspot .
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-
hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?
D. Manfaat Penelitian
Setelah dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan membawa manfaat yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang
teknogi khususnya yang berkenaan dengan pemanfaatan free Hotspot dalam
pelayanan pendidikan sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti berupa
fakta-fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya, kritis, dan analisis
penelitian sehingga peneliti memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian
tersebut dan khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang yang
diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Hakekat Belajar
a. Pengertian Belajar
Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat
tafsirannya tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu
berbeda satu sama lain. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or
streng thening of behavior through experiencing).
Sesuai dengan pengertian diatas meka belajar merupakan proses suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.
Menurut Sardiman A.M (2001:20), “Belajar adalah upaya perubahan
tingkat atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya”.
Sementara itu menurut Ngalim Purwanto (2002:84):
Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, sehingga perubahan tingkah
laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikemukan hal-hal penting
tentang belajar adalah perubahan yang terjadi karena adanya suatu
pengetahuan, pengalaman, proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan, suatu proses perubahan tingkah laku seseorang, proses yang
dilakukan berualang-ulang dan suatu proses membaca, mengamati,
mendengar, meniru dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Ciri-ciri Belajar
Pada hakekatnya belajar adalah menunjukkan ke perubahan dalam
tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang
berulang-ulang, dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas
dasar kecenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau
keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, dan sebagainya), (Hilgard
dan Gordon dalam oemar, 2005:48). Dengan pengertian tersebut, maka
belajar sesungguhnya memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu, yaitu:
1) Belajar berbeda dengan kematangan
Pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku.
Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya
pengaruh dari latihan, maka dikatakan bahwa perkembangan itu adalah
barkat kematangan (maturation) dan bukan karena belajar. Bila prosedur
latihan (training) tidak secara cepat dapat mengubah tingkah laku, maka
prosedur tersebut bukan penyebab yang penting dan perubahan-perubahan
tak dapat diklasifikasikan sebagai belajar. Memang banyak perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh kematangan, tetapi juga tidak sedikit
perubahan tingkah laku yang disebabkan interaksi antara kematangan dan
belajar.
2) Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental
Perubahan tingkah laku juga dapat terjadi, disebabkan oleh terjadinya
perubahan fisik dan mental karena melakukan suatu perbuatan
berulangkali yang mengakibatkan badan menjadi letih/lelah. Sakit atau
kurang gizi juga dapat menyebabkan tingkah laku berubah, atau karena
mengalami kecelakaan tetapi hal ini tak dapat dinyatakan sebagai hasil
perbuatan belajar. Gejala-gejala seperti kelelahan mental, konsentrasi
menjadi kurang, melemahnya ingatan, terjadinya kejenuhan, semua dapat
menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya berhenti
belajar, menjadi bingung, rasa kegagalan, dan sebagainya. Tetapi
perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat digolongkan sebagai belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Jadi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh perubahan fisik dan
mental bukan atau berbeda dengan belajar dalam arti sebenarnya.
3) Ciri belajar yang hasilnya relative menetap
Hasil belajar dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar
berlangsung dalam bentuk latihan (practice) dan pengalaman (experience).
Tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa perilaku (performance)
yang nyata dan dapat diamati.
c. Unsur-Unsur Belajar
Ada empat unsur yang ada dalam belajar,yaitu:
1) Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu
perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena
adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan
perbuatan belajar. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek
yang belajar dan bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin
mendapat pemuasan atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari
luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar.
2) Media Belajar
Media belajar merupakan suatu unsur yang penting. Dengan
media belajar, seseorang dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan
dalam upaya mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, penentuan media
belajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini
adalah hasil–hasil yang diharapkan, misalnya berupa pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman lainnya.
3) Alat bantu belajar
Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan
untuk membantu seseorang melakukan perbuatan belajar, sehingga
kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan
berbagai alat, maka dalam belajar akan lebih menarik, menjadi konkrit,
mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga hasil belajar lebih bermakna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
4) Suasana belajar
Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana
yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat yang tinggi untuk
belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai tidak tenang, dan banyak
gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif.
Karena itu, dalam belajar tiap individu mempunyai cirri khas sendiri-
sendiri dan nantinya dapat menciptakan suasana lingkungan belajar
yang baik dan menyenangkan, menantang dan menggairahkan bagi diri
mereka sendiri.
d. Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan
bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan
tercapai oleh pembelajar. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai
tingkah laku yang diharapkan tercapainya oleh pembelajar setelah
berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat
untuk menentukan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran (instructional
goals) dan tujuan belajar (learning objectives) berbeda, namun berhubungan
erat antara satu dengan yang lainnya.
e. Sumber belajar
Menurut Rusman (2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu
komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar
tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses
belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Berbeda
dengan pendapat diatas, menurut Yusufhadi Miarso (2005) mengutarakan
bahwa konsep dasar sumber belajar yaitu, “…sumber belajar dalam
pembelajaran termasuk orang (penulis buku, prosedur media, dan lain-lain),
pesan (yang tertulis dalam buku-buku atau tersaji lewat media), media (buku,
program control, radio, dan lain-lain), cara-cara tertentu dalam
mengolah/menyajikan pesan, serta lingkungan dimana proses pendidikan itu
berlangsung”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah
suatu proses mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung dimana
semua yang terkait didalamnya seperti orang, buku, pesan, lingkungan, dan
lain-lain dapat disebut sebagai sumber belajar.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengarui mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem
pengajaran terdiri dari siswa, guru/dosen, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, slide, audio, dll.
Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual,
juga kompter. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi,
praktik, belajar dan ujian serta lainnya. Pembelajaran tidak terbatas dalam
ruang saja. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca
buku, belajar di internet, dll.
b. Ciri-ciri pembelajaran
Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:
1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.
2) Kesalingketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat
esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada system
pembelajaran.
3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh
manusia dan yang alami (natural). Tujuan sistem menuntun proses
merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar pembelajar
dapat belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi
tenaga, material, dan prosedur agar pembelajar belajar secara efektif dan
efisien. Dengan proses mendesain sistem pembelajaran si perancang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
membuat rancangan untuk memberikan kemudahan dalam upaya
mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.
c. Tujuan Pembelajaran
Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil
pendidikan yang diinginkan. Didalamnya terkandung tujuan yang menjadi
target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan
pengalaman-pengalaman belajar. Untuk merumuskan tujuan pembelajaran
kita harus mengambil suatu rumusan tujuan dan tingkah laku pembelajar
yang spesifik dan mengacu ke tujuan tersebut. Suatu tujuan pembelajaran
seharusnya memenuhi criteria sebagai berikut:
1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.
2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku pembelajar dalam bentuk
dapat diukur dan diamati.
3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.
d. Media Pembelajaran
Menurut Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996, Gagne, et al.,1988)
yang secara implicit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang
digunakan untuk mencapai isi materi pengajaran dalam pengertian ini
buku/modul, tape recorder, video recorder, kamera video, televisi, radio, film,
slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran.
Sedangkan menurut Association-NEA (dalam Sadiman, dkk, 2001), media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual
beserta peralatannya.
Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat
digunakan untuk menyampaikan isi meteri dari sumber-sumber yang ada
guna mengefektifkan proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Internet
a. Pengertian internet
Internet sendiri Menurut Williams (dalam munir 2008:195) ada
beberapa pengertian internet. Internet dapat dirumuskan sebagai “a large
collection of computer in network that are tied together so that many user
can share their vast resource”. Sedangkan Menurut Brace (dalam
Prawiradilaga dan Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang
lebih popular dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi
global yang menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer
diseluruh dunia”.
Pemaparan para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
internet merupakan suatu alat komunikasi global yang terhubung dengan
jutaan bahkan sekarang milyaran komputer dan jaringan-jaringan komputer
seluruh dunia. Dari gabungan komputer dan jaringan-jaringan komputer
tersebut maka seseorang dapat memindah ataupun menaruh data yang
dimilikinya ke dalamnya (internet) dan seseorang lain di wilayah lain dapat
mengetahui data tersebut bahkan dapat memiliki data tersebut sesuai ijin
dari yang mempunyai data tadi.
b. Macam-macam tipe koneksi ke internet
Ada berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang
mengunakan kabel (wire) maupun yang tanpa kabel (wireless). Hal itu
didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat
ini memungkinkan kita dapat menghubungkan komputer kita dengan
internet melalui berbagai cara, adapun tipe-tipe koneksi sebagai berikut:
1) Tipe koneksi ke internet dengan kabel
a) Dial-Up (Kecepatan Akses Internet-Dial Up melalui Jalur PSTN)
Jaringan telepon yang sudah merambah dengan luas. Jika sudah
dan kita memiliki komputer maka kita dapat terkoneksi dengan
internet. Cara menghubungkan komputer kita ke internet
menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering disebut dengan
dial up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Network) yaitu cara kita. terhubung ke ISP (Internet Service
Provider) melalui jaringan telephone reguler (PSTN) contohnya
adalah “Telkomnet Instan” dari ISP Telkom. Dial-up Connection ini
pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan
untuk mengakses Internet dari rumah. Komputer yang digunakan
untuk dial-up pada umunya adalah sebuah komputer tunggal (bukan
jaringan komputer). Kecepatan akses internet menggunakan dial up
dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 kilo byte persecond
(kbps).
b) ADSL (Kecepatan Akses Internet-ADSL)
ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu
teknologi modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz
sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan
transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional
(yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL
adalah memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi
dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan
menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan
saluran modem). Untuk line rate 384 kbps, bandwidth maksimum
yang didapatkan mendekati 337 kbps, Untuk line rate 384 kbps,
throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan
sekitar 40 Kb/s, Untuk line rate 512 kbps, bandwidth maksimum
yang didapatkan mendekati 450 kbps. Untuk line rate 512 kbps,
throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan
sekitar 52 Kb/s.
c) LAN (Kecepatan Akses Internet-LAN)
Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan
menghubungkan komputer Anda ke jaringan komputer yang
terhubung ke internet. Cara ini banyak digunakan di perusahan,
kampus-kampus, dan warnet-warnet. Sebuah komputer yang
dijadikan server (komputer layanan) di hubungkan ke internet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Komputer lain di jaringan tersebut kemudian dihubungkan ke server
tersebut. Biasanya komputer yang berfungsi sebagai server
dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider (ISP) melalui
kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan untuk
menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan
menggunakan kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP).
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer
yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Saat ini,
kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet
menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan
transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet,
saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering
digunakan untuk membentuk LAN.
d) TV Kabel (Kecepatan Akses Internet)
Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet
dengan kecepatan maksimum 27Mbps downstream (kecepatan
download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload
dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem kabel, komputer
harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card). Di dalam
jaringan rumah, kabel dari “TV kabel” menggunakan kabel koaksial
dan dipasang sebuah “pemisah saluran” (splitter) kabel. Setelah
kabel dari jaringan (cable network) melewati splitter, kabel tersalur
dalam dua saluran, satu ke TV dan satu lagi ke modem kabel. Dari
modem kabel baru menuju kartu ethernet dan kemudian ke
komputer.
2) Tipe koneks ke internet dengan Tanpa kabel (wireless)
a) GPRS (Kecepatan Akses Internet-GPRS)
GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service
yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan
menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk
mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
bergerak (mobile). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer
data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data
gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan
GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun
jaringaan GPRS saat ini terpisah dari GSM. Dalam teorinya GPRS
menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps,
sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia
ke komputer, notebook dan handheld komputer
b) 3G (Kecepatan Akses Internet-3G)
Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G
yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak
komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator
2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam
upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain
untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless).
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju
penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah
negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan
transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah
itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah
dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang
telekomunikasi.
c) Wifi (Kecepatan Akses Internet-WiFi)
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti
handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga
pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi
tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga
dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan.
Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan
“Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada
pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan cafe-cafe yang bertanda
“Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah
kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk
masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.
c. Penggunaan internet
Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua
aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan bahkan
keagamaan. Kita dapat mengetahui berita-berita teraktual hanya dengan
mengeklik situs-situs berita di web. Demikian pula dengan kurs mata uang
atau perkembangan dilantai bursa, internet dapat lebih cepat dari pada media
massa. Didalam dunia akademis merupakan salah satu pihak yang paling
diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun
hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah
yang berlimpah.
Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di
perpustakaan untuk sekedar mencari bahan kuliah, cukup dengan
memanfaatkan search engine, materimateri yang relevan dapat segera
ditemukan. Jika dilihat dari pengertiannya, Free Hotspot adalah suatu
kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet ataupun
mentransfer data dari tempat mana saja. Eksistensi free hotspot tentulah
memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap aplikasi penggunaannya.
Disatu sisi berbagai kemudahan tersaji ketka menggunakan fasilitas
tersebut, disisi yang lain fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses
hal –hal diluar jalur pendidikan. Misalnya pelanggaran hak cipta, pencurian
identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder) dan pernyataan kebencian
(hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar–gambar, cerita–
cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis
mahasiswa sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada kuliah yang
dijalaninya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
4. Free Hotspot
a. Pengertian Free Hotspot
Konsep hotspot pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret
Stewart sewaktu konferensi networld dan interop, di san fransisco. Dengan
pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet
melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki dilokasi-lokasi
hotspot, akan tetapi tentunya perangkat komputer/laptop/HP/PDA tersebut
harus memiliki teknologi wifi.
Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet
dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum,
perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan
layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. (Mazdodot,
Hotspot-wifi, 2010).
Free dapat diartikan bebas atau gratis dan hotspot adalah definisi
untuk daerah yang dilayani oleh satu access point wireless LAN
standart 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam
access point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis
notebook, laptop, PDA atau lainnya. (Deris Stiawan, wireless
fundamental, installation & implementations, 2008).
Pada pemaparan diatas dapat diketahui bahwa free hotspot adalah
suatu tempat atau area dimana didalamnya terdapat sebuah sinyal yang
dipancarkan dari sebuah access point, sedangkan untuk masuk kedalamnya
kita harus mempunyai perangkat-perangkatnya seperti laptop, notebook, dll.
Kerena dalam perangkat-perangkat tersebut sudah dilengkapi sebuah alat
yang dapat menerima dan masuk kedalam access point tersebut atau bisa
disebut dengan wifi.
Hotspot juga dapat digunakan sebagai pengembang daya atau
kemampuan berfikir kritis, Nolan dan Martin (1994) menyatakan bahwa
“pembelajaran dalam suasana baru seperti menggunakan internet disekolah
telah membawa banyak perubahan kepada pelajar” dan menurut Hardjito
(2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri bagi pelajar guna
pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1) Hotspot sebagai akses ke sumber informasi
Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh
dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah
akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional
merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Buku-
buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga
akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak
memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan
mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia
banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi
konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain.
Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk
mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan
pengembangan bagi diri mereka sendiri.
2) Hotspot sebagai akses ke pakar
Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang
dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu
tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli
yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau
kemampuan berfikir kritisnya.
3) Hotspot sebagai media kerjasama
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat
dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih
efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat
dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau
saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal,
dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami
perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat
membantu proses berfikir kritis mereka.
Dari teori diatas dapat diketahui bahwa berfikir kritis adalah suatu
proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi
tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sahat atau
komunikasi.
b. Akses Hotspot
Ada beberapa akses hotspot yang biasa digunakan, yaitu:
1) Hotspot gratis sebagai tambahan pelanggan umum biasanya
dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di ruang konferensi (conference
room), kedai kopi (coffe shop), atau di kafe. Kadang hotspot jenis ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
merupakan instalasi semi permanen, di acara pameren komputer atau
konferensi / seminar komputer.
2) Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan
hotel, restoran, atau kedai kopi (coffe shop). Tidak semua hotel mampu
memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil kebijakan untuk
memberikan servis berbayar kepada pengguna hotspot untuk menalangi
biaya leased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke internet.
3) Hotspot berbayar ke operator wi-fi hotspot, misalnya Boingo, iPASS.
Operator wi-fi hotspot ini merupakan jaringan internasional yang global
dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara
internasional. Jenis hotspot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka
yang memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara.
Tentunya sebuah hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa
tipe hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe
saja. Jadi bisa saja, hotspot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke
operator wi-fi hotspot dioperasikan pada sebuah hotspot.
c. Ancaman Hostspot
Hotspot Saat ini semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum,
tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu hotspot sebenarnya
membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Hotspot adalah jaringan tebuka
yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna hotspot
lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada komputer.
Hacker menggunakan hotspot untuk mengintai atau memata-matai sinyal
wireless atau menjebak agar terperangkap dalam hotspot evil twin. Hotspot
evil twin ini merupakan gangguan di mana hacker menyusup dalam sinyal
wireless untuk berpikir bahwa ada pengguna yang berada di area hotspot.
Ketika pengguna mulai berselancar melalui evil twin, maka hacker akan
memata-matai aktivitas internet pengguna hotspot. Kondisi ini
memungkinkan sekali bagi pada hacker untuk mengakses kartu kredit
pengguna hotspot, jika melakukan transaksi secara online.
d. Teknologi Jaringan Wi-Fi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Wi-Fi atau wireless Fidelity adalah satu standar wireless networking
tanpa kabel, hanya dengan komponen sesuai dan dapat terkoneksi ke jaringan.
Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi
internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers
(IEEE), yang secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang
memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m.
2) Standar IEEE 802.11b yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang
memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan 100 m.
3) Standar IEEE 802.11g yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 2,4 Ghz yang
memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m.
Teknologi Wi-Fi yang akan di imlementasikan adalah standar IEEE
802.11g karena standar tersebut lebih cepat untuk proses transfer data dengan
jangkauan jaringan yang lebih jauh serta dukungan vendor (perusahaan
pembuat hardwere). Perangkat tersebut bekerja difrekuensi 2,4 Ghz atau
disebut sebagai pita frekuensi ISM (industrial, scientific, and medical) yang
juga digunakan oleh peralatan lain, seperti microwave open, cordless phone,
dan bluetooth.
e. Mode jaringan WLAN
Pada umumnya, hotspot menggunakan standarisasi WLAN IEEE
802.11b atau IEEE 802.11g. teknologi WLAN ini mampu memberikan
kecepatan akses yang tinggi hingga 11 Mbps (802.11b) dan 54 Mbps (IEEE
802.11g) dalam jangkauan hingga 100 meter. Didalam Wireless Local Area
Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap
node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan
jaringan. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan
SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan
kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu
infastruktur da Ad-Hoc.
Konfigurasi infastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC
melalui sebuah acces point pada WLAN atau LAN. Sedangkan komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer
dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini
tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan lain dengan
jaringan berkabel. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa mode WLAN
ada dua yaitu Ad-Hoc dan Infrastruktur dan dapat digambarkan seperti
dibawah ini:
1) Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat
sederhana, kerena pada Ad-Hoc tidak memerlukan access point untuk
host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter
dan receiver wireless untuk berkomunukasi secara langsung satu sama
lain. Kekurangan mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi
dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu
jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer
tersebut.
2) Mode Infrastruktur
Pada mode infrastruktur, access point berfungsi untuk melayani
komunikasi utama pada jaringan wereless. Access point
menstransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu
daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat
memperluas jangkauan dari hotspot.
f. Komponen-komponen pada WLAN
Didalam Hotspot terdapat empat komponen utama, yaitu:
1) Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi
dari pengguna (user) ke ISP. Access point berfungsi mengkonversikan
sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan
disalurkan memelui kabel, atau disalurkan keperangkat WLAN yang
lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
2) Wireless LAN Interface. Merupakan peralatan yang dipasang di
mobile/desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara missal
adalah dalam bentuk PCMCIA (personal computer memory card
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
international association) card, PCI card maupun melalui port USB
(universal serial bus).
3) Mobile/desktop PC, merupakan akses untuk pengguna, mobile PC
pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC
harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (peripheral
component interconnect) card atau USB (universal serial bus).
4) Antenna external (optional), digunakan untuk memperkuat daya
pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contohnya: antena
kaleng, antena yagi, wajanbolik,dll.
g. Keamanan jaringan Wi-Fi
Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada jaringan Wi-Fi
menggunakan frekuensi secara bebas sehingga dapat ditangkap oleh
komputer lain sesame user wifi. Untuk mencegah user yang tidak berhak
masuk kedalam jaringan, maka ditambahkan system pengaman, misalnya
WEP (Wired Equivalent Privacy). Jadi user tertentu yang telah memiliki
otoritas saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan wifi.
Keamanan jaringan Wi-Fi secara umum terdiri dari nonsecure dan share
key (secure). Adapun pengertian dari nonsecure dan secure (share key)
adalah:
1) Non Secure/Open adalah komputer yang memiliki wifi dapat
menangkap transmisi pancaran dari sebuah wifi dan langsung dapat
masuk kedalam jaringan tersebut.
2) Share Key adalah untuk dapat masuk kedalam jaringan wifi
diperlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang
menggunakan WEP.
Selain pengaman yang menggunakan WEP masih ada yang dapat
menguatkan kemampuan pengamanan yaitu dengan tambahan WPA (Wi-
Fi Protected Access).
h. Hambatan akses melalui hotspot
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Di dalam penggunaan hotspot pastilah ada hambatan yang ditemui,
berikut ini beberapa hambatan dari akses ke internet melalui hotspot,
yaitu:
1) Bandwidth
Menurut Norton dan Kearrns (1999, p29), “bandwidth ialah
lebar dari komunikasi diantara saluran yang diukur dalam Hz” dan
menurut Tanenbaum (2003,p88), “bandwidth jarak dari frekuensi yang
ditransmisikan tanpa menyebabkan sinyal menjadi lemah”.
Pengertian bandwidth menurut pakar diatas dapat disimpulkan
bahwa bandwidth adalah jarak yang diukur dalam Hz dan dari
frekuensi yang ditransmisikan.
2) Blankspot
Blankspot merupakan daerah yang tidak mendapat sinyal
atau tidak ter-cover oleh BTS (Base Transceiver Station). Pada
dasarnya penyebab titik kosong adalah tidak sampainya sinyal
dari BTS ke suatu daerah. Sebabnya beberapa hal, di antaranya yang
umum
adalah ketinggian dan/atau kedalaman bangunan di suatu daerah,
ketebalan beton dan kerapatan bangunan, serta jarak antar-BTS dan
struktur geografis.
Sedangkan hal khusus adalah jarak dan luas pancar dari BTS serta
sudut kemiringan antena pada BTS. Masalah ketinggian dan
kedalaman, ketebalan serta kerapatan bangunan biasanya diatasi
dengan pemasangan repeater alias penguat sinyal. Untuk dalam
ruangan biasa disebut indoor repeater yang dikenal dengan julukan
picocell. Sedang untuk luar ruang lazim disebut outdoor repeater atau
pengganda kanal pembicaraan di wilayah tertentu, alat ini kondang
dengan sebutan microcell.
i. Keunggulan dan kelemahan jaringan Wi-Fi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Dalam suatu jaringan Wi-Fi pastilah selalu mempunyai suatu
keunggulan dan juga kekurangan, keunggulan dan kekurangan jaringan
Wi-Fi antara lain adalah:
2) Keunggulan jaringan Wi-Fi
a) Biaya pemeliharaan murah
b) Infrastruktur berdimensi kecil
c) Pembangunan cepat
d) Mudah dan murah untuk direlokasikan
e) Mendukung portabilitas
3) Kelemahan jaringan Wi-Fi
a) Biaya peralatan mahal
b) Delay yang sangat besar
c) Kesulitan karena masalah propagasi radio
d) Mudah untuk terinterferensi
e) Kapasitas jaringan kecil karena keterbatasan spectrum (pita
frekuensi yang tidak dapat diperlebar)
f) Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin
5. E-Learning (Electronic Learning)
a. Pengertian E-Learning (Electronic Learning)
Pengertian E-Learning adalah Suatu cara baru dalam belajar mengajar
yang menggunakan media elektonik khususnya internet sebagai system
pembelajarannya. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan E-Learning
sekarang ini mulai digalakkan, dikarenakan sekarang ini internet dan medianya
seperti laptop bukanlah barang yang istimewa lagi baik orang dewasa maupun
anak sekolah. Kebanyakan sekarang ini banyak sekali anak sekolah yang
membawa laptop kesekolahan dan hal inilah yang menjadikan guru harus juga
dituntut untuk menguasai internet dan laptop agar dapat menerapkan
pembelajaran E-Learning tersebut.
Sebetulnya istilah E-learning tergolong hal baru dan hal aktual dalam
khasanah perkembangan Ilmu pengetahuan. Istilah E-learning muncul seiring
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dengan perkembangan kemajuan dunia elektronika dan pemanfaatannya dalam
kehidupan manusia, terutama teknologi internet dan teknologi yang
berbasiskan komputer sebagai alat pengolah data dan informasi. Istilah E-
learning juga muncul seiring dengan munculnya istilah e-e yang lain, seperti:
E-Goverment (strategi pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan
publik berbasis teknologi digital), dan lain-lain.
E-Learning sendiri atau Elektronik Learning sudah ada sejak tahun 1970.
Perlu diketahui, Situs belajar dan mengajar dengan menggunakan web dan
internet sebenarnya bukanlah barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran
baru. Konsepsi dan jargon yang bernama WBT (Web Based Training), E-
Learning, web based teaching and learning, web based distance education, dan
sebagainya telah bertebaran sejak era 20 tahunan yang lalu di seluruh pelosok
dunia maya.
Berikut beberapa pengertian e-learning menurut para pakar :
2) Menurut Turban, E-Learning adalah proses belajar menggunakan web,
bisa dilakukan didalam kelas biasa maupun kelas virtual.
3) Vaugan Waller, E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang
dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian meteri secara digital
yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
4) Matt Comerchero, membahas lebih luas lagi bahwa E-Learning adalah
salah satu bentuk pendidikan yang menggabungkan motivasi, komunikasi,
efisiensi dan teknologi.
5) Mett Comerchero membagi E-Learning berdasarkan 4 hal:
a) Jalan komunikasi
b) Schedule
c) Sturuktur kelas E-Learning
d) Teknologi, seperti media CD interaktif dan web aplikasi
6) Menurut Dong (2009), menyatakan bahwa E-Learning adalah kegiatan
belajar asynchronous (model belajar terpisah antara guru/instruktur dan
dilakukan tidak dalam bentuk bersamaan sehingga siswa dapat mengatur
sendiri kecepatan belajarnya) melalui perangkat elektronik komputer yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
tersambung internet dimana peserta belajar berusaha memperoleh bahan
belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dari pendapat-pendapat para ahli diatas maka E-Learning dapat
dijelaskan bahwa E-Learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online dan menyajikan seperangkat
alat, teknologi yang dapat memperkaya nilai belajar sehingga dapat
menjawab tantangan era global. E-Learning juga tidak berarti menggantikan
model konvensional belajar didalam kelas, tetapi memperkuat model belajar
tersebut melalui pengembangan teknologi pendidikan, serta E-Learning
memungkinkan proses pembelajaran yang flaksibel tanpa terbatas oleh waktu,
tempat dan jarak.
b. Bahan Belajar berbasis E-Learning
Munir (2004:56) mengemukakan bahwa konsep bahan belajar
berbasis e-learning dikembangkan berdasarkan teori kognitif dan teori
pembelajaran yang dinyatakan dalam teori-teori: (1) adaftive learning theory,
(2) preferred modality theory, (3) cognitive flexibility theory.
1. Adaftive learning theory
Adaftive learning theory, mengisyaratkan bahwa para siswa memasuki
proses pembelajaran pada tahap pencapaian dan pengalaman yang berbeda.
Untuk itu guru/dosen perlu menggunakan berbagai bahan dan strategi
pembelajaran untuk memenuhi pencapaian dan pengalaman yang berbeda
tersebut. Ini juga bermakna perangkat lunak atau bahan belajar e-learning
yang dibuat perlu menggunakan berbagai strategi dan pendekatan untuk
memenuhi kebutuhan siswa.
2. Preferred modality theory
Preferred modality theory, mengisyaratkan behwa para siswa memiliki
kecenderungan modalitas belajar yang berbeda. Sebagian siswa memiliki
modalitas melalui aktivitas mendengar, melihat, mendengar dan melihat.
Karena itu perangkat lunak atau bahan belajar e-learning perlu
memperhatikan mobilitas belajar siswa dengan upaya menampilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
kombinasi teks, grafik, suara dan animasi dengan lebih menarik serta relevan
dengan tujuan pembelajaran.
3. Cognitive flexibility theory
Cognitive flexibility theory, Mengisyaratkan bahwa suatu bidang dapat
dipelajari dengan lebih mendalam dan lebih efektif bila mana siswa
menggunakan proses belajar dengan cara nonlinear. Hal ini bermakna bahwa
suatu bidang yang dipelajari mencakup berbagai aspek dan domain yang
saling berkaitan. Oleh kerena itu bahan pembelajaran yang berupa perangkat
lunak e-learning yang dipersiapkan hendaknya tidak menyerupai metafora
buku yang cenderung linear atau berurutan dari segi pendekatan dan
penyampaiannya.
c. Jenis-jenis E-Learning
1) Learner-led e-learning
Ketegori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning,
yaitu e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pembelajar
belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-
learning dan tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajar bagi
para pembelajar mendiri (independent learning). Learner-led e-
learning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama
didedikasikan untuk belajar mandiri, bedanya dalam computer-based
training pembelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan
internet atau web, tetapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau
DVD. Sedangkan learner-led e-learning semua materi (seperti
multimedia presentation, html, dan media interaktif lainnya) dikemas
dan ditujukan melalui via jaringan internet/web.
2) Instructor-led e-learning
Instructor-led e-learning merupakan jenis kebalikan dari
learner-led e-learning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk
menyampaikan pembelajaran seperti kelas konvensional, dengan kata
lain kelas pindah ke web. Konsekuensinya memerlukan teknologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
pembelajaran sinkronous (real time) seperti konferensi video, audio,
chatting, bulletin board, dll.
3) Facilitated e-learning
Facilitated e-learning merupakan kombinasi dari learner-led
dan instructor-led e-learning. Jadi bahan belajar mandiri dalam
beragam bentuk disampaikan via website dan komunikasi interaktif
dan kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi,
konferensi, chatting, dll).
4) Embedded e-learning
Embedded e-learning memberikan upaya agar terjadi semacam
just-in time training. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat
memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai
ketrampilan, pengetahuan atau lainnya, sesegera mungkin saat itu juga
dengan bantuan aplikasi program yang ditanamkan diwebsite.
5) Telementoring dan e-coaching
Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web
untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam
konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, computer),
chatting, instant messaging, atau telepon digunakan untuk memandu
dan membimbing peserta belajar dalam menguasai pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap yang harus dikuasainya.
6) Blended Learning
Sebuah pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran,
memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator
dengan orang yang mendapatkan pengajaran dan sebagai sebuah
kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online,
tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Pembelajaran ini di dukung oleh kombinasi efektif dari cara
penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian
yang terlibat dengan pelatihan.
6. Email (Electronic Mail)
Sebuah layanan untuk pengiriman surat elektronik. Untuk mengirim
email kita harus mempunyai email (mailbox). Untuk membuat mailbox
melalui website tertentu yang menyediakan layanan tersebut. Yahoo.com,
plasa.com, telkom.net, doramail.com, dll. Email merupakan salah satu
fasilitas atau aplikasi internet yang paling banyak digunakan. Hal ini
disebabkan email merupakan alat komunikasi yang murah dan cepat. Dengan
email, kita dapat mengirimkan pesan dalam bentuk surat ke seluruh dunia
dalam waktu yang sangat cepat dan dengan biaya yang murah. Email yang
dikirimkan akan sampai di alamat yang dituju sesaat setelah email tersebut
dikirimkan. Biaya yang dikeluarkan pun hanyalah biaya untuk mengakses
internet pada saat kita mengirimkan email tersebut. Konsep email sama
dengan pengiriman surat melalui pos. Masing-masing orang mempunyai
kotak pos sendiri dengan alamat tersendiri. Kita tinggal mengirimkan surat ke
kontak pos tertentu dengan alamat tertentu pula. Kemudian si penerima akan
membuka kotak posnya dan menemukan surat yang kita kirim. Demikian
juga dengan email, masing-masing orang mempunyai alamat email sendiri-
sendiri. Jika kita ingin mengirimkan email, kita tinggal mengirimkan ke
alamat email orang tersebut. Email kita akan ditemukan ketika orang tersebut
masuk ke kotak emailnya.
Keuntungan lain dari mengirimkan email adalah kemampuan email
untuk dikirimkan kepada banyak penerima sekaligus. Sesuai dengan
namanya, email dikirim secara elektronik. Hal ini menyebabkan email yang
dikirimkan dapat dikopi dengan mudah, kemudian hasil kopian tersebut
dikirimkan ke banyak orang sekaligus. Hal ini akan lebih sulit dilakukan dan
membutuhkan biaya yang relatif lebih besar jika menggunakan surat biasa.
Pada pengiriman surat biasa, kita sering mengenal istilah lampiran.
Lampiran adalah dokumen-dokumen yang biasa disertakan untuk melengkapi
sebuah surat. Misalnya saja, pada saat mengirimkan surat lamaran, pelamar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
akan melampirkan dokumen-dokumen penting lainnya, seperti fotokopi
ijazah, fotokopi KTP, sertifikat-sertifikat, dan sebagainya. Sebagaimana
sarana mengirimsurat, email juga mempunyai fasilitas untuk menyertakan
lampiran-lampiran. Hanya saja, lampiran-lampiran yang disertakan dalam
email haruslah berbentuk file-file komputer.
File yang dilampirkan dalam sebuah email dikenal dengan istilah file
attachment. File-file attachment dari sebuah email dapat berupa file apa, saja,
termasuk file dokumen (.doc), Excel (.xls), program (.exe), gambar (.JPG),
dan sebagainya. Serta email dapat juga mengirimkan file audio maupun
film/video. Selain itu saat ini email menjadi sangat penting sebab dalam
aktivitas internet kita sering disuguhkan untuk melengkapi data diri termasuk
email jika sewaktu-waktu kita dihubungi. Selain Email fasilitas-fasilitas yang
dapat dimanfaatkan didalam internet antara lain, Web, Newsgroup, HTTP
(Hyper Taxt Transfer Protokol), Mailing List, Telnet,dll.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini yaitu:
a. Sudirman Siahaan (2005) dengan judul Kearah Pemanfaatan Teknologi
Internet Untuk Pembelajaran internet, Dalam melaksanakan kegiatan
perintisan pemanfaatan internet disekolah, para guru dapat saja
memulainya dengan yang paling sederhana, yaitu mengoptimalkan
pemanfaatan email, baik dalam pemberian tugas oleh guru maupun
dengan pemberian tugas yang mengkondisikan siswa untuk melakukan
browsing dan mendiskusikan topik-topik tertentu melalui mailing list
(milis), newgroup, atau yang disebut papan bulletin. Terbuka juga
peluang bagi pihak sekolah untuk mengidentifikasi berbagai perangkat
lunak (softwere) yang tidak terikat dengan lisensi atau bersifat “open
source”. Kemudian, pihak sekolah melakukan penilaian untuk dicoba
diterapkan dengan kegiatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Syaad Patmanthara (2007), dengan judul Pembelajaran melalui internet
di perguruan tinggi. Desain pembelajaran melalui internet memiliki
komponen: (1) analisis kebutuhan, (2) analisis kemampuan dasar, (3)
tujuan umum pembelajaran, (4) tujuan khusus pembelajaran, (5)
pengembangan materi pembelajaran, (6) pengembangan strategi
pembelajaran, dan (7) evaluasi. Ketujuh komponen tersebut
dipertimbangkan, diterapkan, dan dilaksanakan secara prosedural dan
sistematis.
c. Prigim ol Augustine and Arulsamy, S, dengan judul Attitude of College
Student Towards Internet Chatting on Educational Development. Internet
is a new Technology that has influenced the world and has provided
many benefits to its users, especially to the college student. It provided
many benefits for student, such as research access, socialization,
entertainment, etc. most of these facilities can acquire through Internet
Chatting. College students are mainly considered as heavy users of
internet and Internet Chatting. Irrespective of gender or their branch of
study, they involve in Internet Chatting and it will enhance their level of
learning. With Internet Chatting, they can investigate a lot of things that
we never thought we could. It acts as media of communication on
discussion between students and teachers. When the chatting goes
excessive, it will lead t5he individual onto Internet Addiction. If the
students attitude towards Internet Chatting and their usage are observed,
the Internet addiction can be prevented by giving proper guidance and
counseling to them.
C. Kerangka Pemikiran
Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menggabungkan
komputer-komputer dan jaringan-jaringan di seluruh dunia. Setiap komputer dan
jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur
utama yang dinamakan internet backbone. Masing-masing dibedakan antara satu
dengan yang lainnya menggunakan unique name yang disebut alamat IP 32 bit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet
dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum,
perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan
layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. Dalam hotspot
tersebut bila digabungkan dengan alat Wi-Fi maka akan dapat masuk kedalam
jaringan. Setelah didalam jaringan maka kita dapat mencari sesuatu yang kita
butuhkan dan itulah dimana kita sudah berada didalam suatu internet atau
network.
Perguruan tinggi merupakan salah satu pengguna hotspot (internet)
terbanyak diantara tempat lainnya. Oleh sebab itu interaksi yang terjadi antara
individu dan dunia internet semakin besar dikarenakan adanya hotspot yang selalu
siap dipakai, berbeda dengan tempat-tempat lainnya seperti mol, café, tempat
makan, dan lain-lain. Jika didalam tempat-tempat tersebut untuk berinteraksi
dengan internet mereka akan terhambat oleh waktu dan biaya yang dikeluarkan.
Upaya Universitas Sebelas Maret dalam pengadaan Free hotspot adalah
untuk membantu dan memudahkan para mahasiswa dalam hal informasi dan
pengetahuan yang ada di dunia maya. Hal inilah yang seharusnya para mahasiswa
lebih unggul dalam hal internet dan pengetahuan dari pada yang lain, akan tetapi
banyak diantara mahasiswa yang melenceng dari jalur yang menggunakan
fasilitas yang telah diberikan oleh kampus bukan untuk hal yang meningkatkan
pengetahuan mereka akan tetapi malah untuk hal-hal yang sebenarnya merugikan
mereka.
Sebenarnya kita dapat memperoleh informasi dibidang pendidikan dengan
mengunjungi situs-situs perguruan tinggi maupun artikel-artikel yang berkaitan
dengan pendidikan. Di antaranya adalah situs-situs berikut: www.harverd.edu,
www.binadarma.ac.id, www.unsri.co.id, www. ugm.ac.id, www. mahasiswa.com,
dan masih banyak lagi.
Proses pembelajaran yang ada di FKIP sendiri juga dapat dibantu oleh situs-
situs tersebut, akan tetapi masih banyak mahasiswa FKIP khususnya pendidikan
ekonomi yang belum mengetahuinya. Sebenarnya jika para mahasiswa FKIP dan
khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi dapat memanfaatkan dari situs-situs
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
tersebut maka dalam pembelajaran di kelas tidak akan terhambat oleh sedikitnya
materi yang mereka punya, akan tetapi mereka akan lebih banyak memiliki
meteri-meteri untuk perkuliahan mereka dan dapat menambah pengetahuan
mereka.
Standar yang harus diberikan untuk proses pemanfaatan free hostspot itu
sendiri juga harus dilihat dan ditingkatkan, diantaranya seperti peningkatan
kecepatan bandwidth, jarak jangkauan tembak hotspot diperluas, dan lain-lainnya.
Jika standar tersebut sudah dilakukan maka akan dapat tercipta suatu
pembelajaran yang baik.
Untuk menumbuhkan pemahaman kerangka pemikiran penelitian tersebut,
maka digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut ini:
Gambar 1. Kerangka Berfikir
free hotspot
pemanfaatan
Didalam
internet
Situs-situs non
pendidikan
Kondisi
Fasilitas
Pembelajaran
mahasiswa
Situs-situs
pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah di FKIP Universitas
Sebelas Maret yang beralamat di jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta. Peneliti
mengambil di FKIP Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan sebagai
berikut:
a. FKIP Universitas Sebelas Maret menyediakan free hotspot area bagi
mahasiswa.
b. FKIP Universitas Sebelas Maret sedang mulai menggunakan program e-
learning dalam pembelajaran perkuliahan.
c. Universitas Sebelas Maret sedang menggalakan pembelajaran dengan media
internet guna mendapatkan peringkat teratas dalam webometrik.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah enam bulan
dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli 2012 dan itu semua dimulai dari
proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih
jelasnya waktu penelitian dipaparkan dalam tabel terlampir pada halaman 84.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Pada dasarnya penelitian merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
menggambarkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilaksanakan
dengan metode ilmiah. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif
yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti dapat diungkapkan secara
mendalam dengan mencari kebenaran secara ilmiah dan memadang kebenaran
secara ilmiah dan memandang obyek secara keseluruhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Menurut Lexy J. Moleong (2007:6) mengatakan bahwa :
Penelitian kualitatif adalah peneltiian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alami dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Berdasarkan asumsi bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan pada
sifat naturalisme yaitu realita yang muncul menjadi bahan kajian dalam penelitan
ini sehingga obyek penelitian dan permasalah yang diteliti akan diungkapkan
secara mendalam. Peneliti ini sendiri membutuhkan bantuan orang lain sebagai
sumber pengumpul data dari penelitian. Peneliti mencari dan mengumpulkan
informasi yang berupa data-data tentang apa saja yang menyangkut tentang
hotspot yang ada di FKIP Universitas Sebelas Maret, yaitu kondisi fasilitas,
pemanfaatan, hambatan, dan upaya penanggulangannya yang berupa gambaran
dan penjelasan mengenai pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP
Universitas Sebelas Maret.
2. Strategi Penelitian
Menurut HB. Sutopo (2002:110), “Strategi Penelitian kualitatif ada tiga
macam yaitu eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif”. Eksploratif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menemukan hal-hal yang baru, deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan data dengan kata-kata (bukan dengan
angka), sedangkan eksplanatif adalah penelitian yang mengarah pada studi
analisis sebab akibat.
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, strategi penelitian yang
memungkinkan dapat menjawab penelitian secara tuntas adalah melalui strategi
penelitian deskriptif, karena penelitian ini berusaha memaparkan obyek yang
diteliti berdasarkan fakta pada masa sekarang. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan strategi penelitian deskriptif tunggal terpancang dan mempelajari
permasalahan sebagai studi kasus. Hal ini berarti bahwa penelitian ini diusahakan
untuk memfokuskan pada suatu pemecahan masalah sebagai studi kasus yaitu
bagaimana pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP Universitas
Sebelas Maret. Alasan dari pemilihan strategi penilaian ini didasarkan pada hal-
hal sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
a. Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya fokus pada satu permasalahan
saja yaitu pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran di FKIP
Universitas Sebelas Maret.
b. Penelitian ini tunggal terpancang artinya peneliti terjun ke lapangan sudah
memiliki dan menentukan variable yang menjadi fokus utama dalam
penelitian.
C. Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:157),
“Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Ketepatan dalam
menentukan jenis sumber data sangat penting karena akan dapat menentukan
ketepatan data yang diperoleh. Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian
ini adalah:
1. Informan
Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2007:132), “Informan adalah
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar belakang untuk penelitian.” Jadi informan harus mempunyai
banyak pengalaman tentang latar penelitian dan dapat memberikan informasi
yang tepat kepada peneliti. Orang yang menjadi informan peneliti adalah
ketua lab. komputer di gedung A dan juga para mahasiswa pendidikan
ekonomi FKIP yang memakai Free Hotspot di lingkungan FKIP.
2. Tempat dan peristiwa
Tempat dan peristiwa menjadi sumber data karena dalam pengamatan harus
sesuai dengan konteksnya dan situasi sosial yang melibatkan tempat, pelaku,
dan peristiwa. Peneliti mengambil tempat di FKIP Universitas Sebelas Maret,
sedangkan peristiwa yang dimaksud mengenai pemanfaatan Free Hotspot
area dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas
Sebelas Maret.
3. Dokumen dan Arsip
Menurut HB. Sutopo (2002: 54), “Dokumen dan arsip merupakan bahan
tertulis yang bergelayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Sedangkan menurut Lexy J. Moleong (2007:159) mengungkapkan “Dilihat
dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat
dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dan arsip, dokumen
pribadi, dan dokumen resmi”. Sumber data ini kebanyakan berupa rekaman,
gambar, dokumen, arsip, dan lain-lain yang berhubungan dengan
permasalahan. Hal itu diperlukan guna menunjang penelitian tentang
pemanfaatan Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
D. Teknik Sampling
Lexy J. Moleong (2007:224) mengatakan bahwa “sampling ialah untuk
menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunannya (construction)”. Sampling digunakan untuk menggali informasi
yang menjadi dasar dari rencangan dan teori. Teknik sampling digunakan untuk
menyeleksi agar pemilihan sampel sesuai dengan tujuan permasalahan yang
diteliti. Menurut Lexy J. Moleong (2007:224), “Pada penelitian kualitatif tidak
ada sampel acak tetapi sampel bertujuan (purposive sampling)”. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik sampel bertujuan (purposive
sampling). Purposive sampling merupakan kecenderungan peneliti untuk memilih
informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahan yang diteliti
secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap,
sehingga apabila penelitian yang dilakukan dipandang telah cukup maka
penelitian dihentikan. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, dalam
penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive
sampling). Dengan kerangka teknik purposive sampling ini, peneliti hanya
memilih informan yang dianggap menguasai permasalahannya, peneliti hanya
mengamati kondisi lokasi penelitian yang relevan dengan permasalahan yang
dikaji. Informan dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan
dan informan tersebut dapat menunjuk informan lain yang dipandang lebih
mengetahui informasi. Teknik penentuan informan seperti ini disebut teknik bola
salju atau snowball sampling.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Teknik snowball sampling ini digunakan karena dipandang mampu
menangkap kedalaman data yang digali dari informan kunci. Data yang
dikumpulkan didasarkan atas kebutuhan dan keperluan penelitian dengan memilih
informan yang dianggap mengetahui dan dapat dipercaya menjadi sumber data
yang mantap dan mengetahui masalah yang diteliti secara mendalam. Dengan
demikian peneliti terhindar dari pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Jadi,
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang (eksplisit)
kemungkinan-kemungkinan pemecahan, persoalan atau keterangan-keterangan
sementara yang disusun harus diuji melalui pengumpulan data yang sudah
relevan. Ada beberapa macam teknik pengumpulan data, dalam penelitian ini
teknik penggumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:156) berpendapat bahwa “Observasi atau
pengamatan yaitu meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap”. Dalam
teknik penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai pemanfaatan Free
Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi di FKIP
Universitas Sebelas Maret. Peneliti mengamati, memahami dan mencatat
segala sesuatu, yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi
berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi.
2. Wawancara
Menurut Lexy J. Moleong (2007:186), “Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.
Dalam teknik ini wawancara mendalam (indepth interviewing). Wawancara
jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
suasana formal dan dapat dilakukan berulang pada informan yang sama. Pada
penelitian wawancara dilakukan kepada ketua lab. komputer digedung A dan
mahasiswa pendidikan Ekonomi yang menggunakan Free Hotspot di wilayah
FKIP. Pada teknik ini peneliti menggunakan panduan wawancara (interview
guide) sebagai alat pendukung, sehingga diharapkan wawancara dapat
berjalan dengan baik.
3. Analisis dokumen
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) menyatakan bahwa “Di dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini dilakukan
pengumpulan data dengan menganalisis dokumen, arsip serta gambar-gambar
yang ada tempat penelitian yaitu ICT dan di FKIP Universitas Sebelas Maret,
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai pemanfaatan
Free Hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP
Universitas Sebelas Maret.
F. Validitas Data
Validitas data merupakan kebenaran data dari hasil penelitian. Jadi, data
yang sudah terkumpul dalam kegiatan penelitian maka harus diusahakan
kemantapan dan kebenarannya. Dalam penelitian ini teknik validitas yang
digunakan adalah teknik trianggulasi. Lexy J. Moleong (2007:330) menyatakan
bahwa “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan datanya
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk pengecekan atau
sebagaimana bahan pembanding terhadap data itu”. Trianggulasi menurut Denzin
(1978) dalam Lexy J. Moleong (2007:330) membedakan empat macam triangulasi
yaitu :
1. Trianggulasi dengan sumber yaitu dengan jalan membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang
dikatakan orang di depan umum dan dengan secara pribadi, membandingkan
hasil wawancara dengan dokumen. Cara ini mengarahkan beragam sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
data yang berbeda. Dari hasil pembandingan tersebut akan mendapat
kesamaan pandangan, pikiran dan pendapat kemudian akan lebih
memantapkan kebenaran yang digali dari berbagai sumber yang berbeda.
2. Trianggulasi dengan metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan
hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data.
3. Trianggulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk
keperluan pengecekan derajat kepercayaan data. Trianggulasi peneliti adalah
hasil pengamatan baik data atau pun simpulan mengenai bagian tertentu atau
keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari berbagai peneliti yang lain.
4. Trianggulasi dengan teori yaitu dalam membahas permasalahan
menggunakan lebih dari satu teori.
Dalam penelitian ini, teknik pemeriksaan data yang digunakan trianggulasi
dengan sumber dan trianggulasi metode. Trianggulasi sumber digunakan untuk
membandingkan data sejenis yang berkaitan dengan pengumpulan data dari
sumber yang berbeda. Trianggulasi sumber digunakan dengan teknik wawancara
dengan narasumber yang berbeda. Kemudian kesamaan data dari narasumber
dibandingkan satu dengan yang lain dan dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan.
Sedangkan trianggulasi metode dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang sejenis tetapi teknik pengumpulan data yang digunakan
berbeda. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data dalam
pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data
sampai diperoleh suatu kesimpulan, sehingga analisis data tersebut dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis interaktif (interactive model of analysis). Mattew B. Miles dan A. Michael
Huberman (2006:119) menyatakan bahwa, “Analisis bergerak diantara tiga
komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan
pengumpulan data berlangsung”.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data
Proses analisis data dimulai dengan pengumpulan data yang telah diuraikan
diatas, yang terdiri dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Seluruh
data yang sudah terkumpul dari berbagai sumber tersebut dibaca, dipelajari
dan ditelah. Analisis data dapat dilakukan sejak pengumpulan data awal
sampai pengumpulan data akhir. Pengumpulan data akan dilakukan selama
data yang diperlukan belum mencukupi, jika telah memadai dalam
pengambilan kesimpulan maka pengumpulan data dapat dan akan
diberhentikan.
2. Reduksi Data
Reduksi data menurut H.B. Sutopo (2006:114), diartikan sebagai teknik
pengumpulan data tergantung pada jenis data yang akan digali dan jenis data
ini sudah terarah dan di tentukan oleh beragam pertanyaan yang terdapat
dalam rumusan masalah penelitian.
3. Penyajian Data
Penyajian data menurut H.B. Sutopo (2006:114), “sebagai narasi mengenai
berbagai hal yang terjadi atau ditemukan dilapangan, sehingga
memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis atau pun tindakan
lain berdasarkan atas pemahamannya tersebut”.
4. Menarik kesimpulan
Penarikan kesimpulan bukanlah langkah final dari suatu kegiatan analisis,
karena kesimpulan-kesimpulan tersebut masih bersifat sementara. Untuk itu
kesimpulan tersebut perlu diverifikasi agar diperoleh informasi yang benar-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
benar akurat, cocok dan kokoh sehingga dapat dipertanggung jawabkan
keasliannya.
Untuk lebih jelasnya lagi seperti yang telah dikemukakan oleh H.B.
Sutopo (2006:120), dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Gambar 1. Model Analisis Interaktif
(Sumber : Iskandar,2008: 222)
H. Prosedur Penelitian
Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian ini, maka diperlukan
prosedur penelitian yang sistematis dan berurutan sehingga hasil yang dicapai
akan sesuai dengan yang diinginkan. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tahap penyusunan proposal dan perijinan
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian. Mulai dari pengajuan mini
proposal, memilih lokasi penelitian, pembuatan proposal, dan mengurus
perijinan penelitian.
(2)
Pengumpulan data
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan/verifikasi
Penyajian
data
(1)
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Tahap pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang
akan menjadi pendukung penelitian. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Ketiga
teknik tersebut digunakan agar data yang dikumpulkan benar-benar valid.
3. Tahap analisis data awal
Hal ini dilakukan agar data yang diperlukan dapat terpisah dari data yang
tidak digunakan. Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang telah dikumpulkan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
4. Tahap analisis data akhir
Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah keseluruhan data yang diperoleh
dalam pengumpulan data dan merupakan data yang sangat mendukung tujuan
penelitian. Data yang ini sudah dianalisis awal dan dapat dikatakan data
sudah valid.
5. Tahap pemeriksaan kesimpulan
Setelah analisis data dilakukan tahap selanjutnya adalah penarikan
kesimpulan yang berdasarkan tujuan penelitian. Dengan dukungan data yang
valid, maka penelitian dapat dipertanggung jawabkan.
6. Tahap penulisan laporan dan penggandaan laporan
Tahap ini semua kegiatan yang berhubungan dengan peneliti hasilnya telah
tercapai, ditulis dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
bentuk laporan harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan
kemudian laporan tersebut diperbanyak sesuai kebutuhan.
Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan dalam gambar dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 2. Skema prosedur penelitian
Proposal
Persiapan
Pelaksanaan
Pengumpulan
Data dan Analisis
Awal
Analisis
Akhir
Penulisan
Laporan
Penarikan
Kesimpulan
Penggandaan
Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Program Studi Pendidikan Ekonomi, ICT
Center FKIP UNS, Jl. Ir Sutami 36A Kentingan Surakarta.
1. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Melalui SK Presiden RI No. 5/ 1976 tertanggal 8 Maret 1976
diresmikan berdirinya Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang
beralamat di Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta, dimana dulu IKIP
Negeri Surakarta merupakan salah satu unsur pembentuknya. Pada tahun 1984
Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan digabung menjadi satu
fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salah satu jurusan
yang terdapat di dalam FKIP UNS adalah Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (P.IPS). Di bawah jurusan P.IPS terdapat program studi,
salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Ekonomi yang mengelola tiga
Bidang Keahlian Khusus (BKK), yaitu Pendidikan Administrasi Perkantoran,
Pendidikan Akuntansi, dan Pendidikan Tata Niaga.
Program studi merupakan unsur pelaksana akademik pada jurusan di
bidang studi tertentu yang berada di bawah ketua jurusan. Program studi
dipimpin oleh ketua program yang dipilih diantara para pengajar dan
bertanggung jawab langsung kepada ketua jurusan. Program studi mempunyai
tugas melaksanakan pendidikan dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi
atau kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikannya. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, program studi memiliki fungsi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
a. Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni tertentu bagi programnya
b. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni bagi programnya
c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat
d. Melakukan aktivitas akademika
Tiga bidang keahlian khusus yang berada di bawah naungan Program
Studi Pendidikan Ekonomi ini telah mengalami beberapa perubahan nama dan
status kelembagaan beberapa kali. Secara singkat perubahan tersebut dapat
dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan
Ekonomi
Sebelum Thn 1979 Thn 1979-1984 Thn 1984-1995 Thn 1995-2012
Jurusan Ekonomi Prodi Bisnis
Prodi
Pendidikan
Prodi P.
Ekonomi
Umum Tata Niaga Tata Niaga BKK PTN
Perusahaan Tata Buku Akuntansi BKK PAK
Administrasi Tata Perkantoran Adm. Perkantoran BKK PAP
(Sumber: Arsip Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS tahun 2012)
Dari tabel di atas dapat diuraikan bahwa sebelum tahun 1979 Program
Studi Pendidikan Ekonomi terdiri dari tiga jurusan yaitu Jurusan Ekonomi
Umum, Jurusan Ekonomi Perusahaan, dan Jurusan Ekonomi Administrasi.
Sejak tahun 1979 sampai dengan 1984 berubah menjadi Program Studi Bisnis
Tata Niaga (BTN), Program Studi Bisnis Tata Buku (BTB), dan Program
Studi Bisnis Tata Perkantoran (BTP). Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.
39/DIKTI/V/Kep/1984, ketiga program studi yang dimaksud dirubah namanya
menjadi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran dan Program Studi Tata Niaga. Tiga program studi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
tersebut di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS).
Kemudian dengan SK Mendikbud No. 0217/1995, ketiga program studi
tersebut dirubah menjadi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang memiliki
tiga bidang keahlian khusus (BKK) atau konsentrasi bidang studi yaitu BKK
Pendidikan Administrasi Perkantoran, BKK Pendidikan Akuntansi, dan BKK
Pendidikan Tata Niaga.
2. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas, Program Studi Pendidikan
Ekonomi FKIP UNS memiliki visi dan misi sebagai berikut :
a. Visi
Menjadi Program Studi penghasil tenaga pendidik yang memiliki
kompetensi unggul di bidang Pendidikan Ekonomi di Asia Tenggara
yang berkarakter kuat dan cerdas tahun 2015.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara
efektif untuk menghasilkan lulusan di bidang pendidikan ekonomi
(Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Administrasi Perkantoran) yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri,
dan berkepribadian.
2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung
pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar mampu menghasilkan
berbagai inovasi dalam bidang pendidikan ekonomi.
3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.
4) Memperluas jaringan kerja sama baik dalam negeri maupun luar negeri
dalam bidang tri dharma perguruan tinggi.
5) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang
pengembangan bidang pendidikan ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
3. Tujuan dan Sasaran Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Sesuai dengan visi dan misinya, Prodi Pendidikan Ekonomi mempunyai
tujuan dan sasaran sebagai berikut :
a. Tujuan
1) Menghasilkan lulusan sarjana pendidikan ekonomi dalam Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Administrasi Perkantoran, yang memiliki profesionalitas dan
kompetensi tinggi.
2) Menghasilkan peneliti dan pengembang dalam bidang ekonomi dan
kependidikan yang semakin meningkat dalam kualitas maupun
kuantitas.
3) Meningkatkan pengabdian pada masyarakat secara kualitas maupun
kuantitas.
4) Menghasilkan hubungan kerja sama dengan stakeholder dalam
mencapai visi misi.
5) Menghasilkan produk-produk inovatif dan kreatif dalam bidang
pendidikan ekonomi.
b. Sasaran
1) Mempersiapkan lulusan yang profesional di Bidang Pendidikan
Ekonomi dalam Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Pendidikan Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi Perkantoran.
2) Mempersiapkan tenaga Peneliti dan Pengabdi Pada Masyarakat serta
Pengembang Ilmu di bidang Pendidikan Ekonomi (Pendidikan
Akuntansi, Tata Niaga dan Administrasi Perkantoran).
3) Melakukan sertifikasi keahlian di bidang Pendidikan Ekonomi yang
meliputi (Pendidikan Akuntansi, Tata Niaga dan Administrasi
Perkantoran).
4) Bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan dunia usaha/ industri
guna mendukung pembentukan soft skill dan hard skill melalui
magang Industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
4. Struktur Organisasi
a. Unsur Pimpinan Fakultas
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan
sebagian tugas pokok dan fungsi UNS yang berada dibawah rektor.
Fakultas mempunyai tugas mengkoordinasi atau melaksanakan
pendidikan akademik atau professional dalam suatu cabang pengetahuan,
teknologi dan kesenian tertentu.
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan merupakan salah satu dari
Sembilan fakultas yang ada yang mempunyai fungsi:
1) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan.
2) Melaksanakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
3) Melakukan pengabdian masyarakat.
4) Melaksanakan pembinaan sivitas akademika.
5) Melaksanakan urusan dan tata usaha fakultas.
Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang bertanggungjawab
langsung kepada rektor. Dekan mempunyai tugas memimpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian pengabdian kepada masyarakat,
membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan
administrasi fakultas.
Melaksanakan tugas sehari-hari, dekan dibantu oleh tiga orang
pembantu dekan, yang bertanggungjawab langsung kepada dekan.
Pembantu dekan sebagai pelaksana tugas sehari-hari dekan terdiri atas:
1) Pembantu Dekan Bidang Akademik.
Pembantu Dekan Bidang Akademik disebut juga Pembantu
Dekan I, yang mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin
pelakasanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan I
mempunyai fungsi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
a) Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan
b) Pembinaan tenaga pengajar dan tenaga peneliti
c) Persiapan program pendidikan baru bagi berbagai tingkat maupun
bidang
d) Penyusunan program bagi usaha pengembangan daya penalaran
mahasiswa
e) Perencanan dan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan penelitian
dengan unsur pelaksanaan di lingkungan UNS
f) Pengolahan data yang menyangkut pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat di bidang masing-masing
g) Kerjasama dengan semua unsur pelaksanaan di lingkungan UNS
dalam setiap usaha dibidang pengabdian kepada masyarakat serta
usaha penunjangnya
2) Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan.
Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
disebut juga Pembantu Dekan II, mempunyai tugas membantu dekan
dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidangadministrasi umum
dan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pembantu Dekan
II mempunyai fungsi:
a) Pengolahan keuangan
b) Pengolahan kepegawaian
c) Pengolahan perlengkapan
d) Pengolahan kerumahtanggaan, pemeliharaan ketertiban dan
ketatausahaan
e) Penyelengaraan hubungan masyarakat
f) Pengolahan data yang menyangkut bidang administrasi umum
3) Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan disebut Pembantu
Dekan III mempunyai tugas membantu dekan dalam memimpin
pelaksaanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
kesejahteraan mahasiswa. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Pembantu Dekan III mempunyai fungsi:
a) Pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh seluruh staf pengajar
dalam pengembangan sikap dan orientasi serta kegiatan mahasiswa
antara lain dalam seni budaya dan olahraga sebagai bagian
pembinaan sivitas akademika yang merupakan sebagaian dari tugas
pendidikan tinggi pada umumnya.
b) Pelaksanaan usaha kesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan
dan penyuluhan bagi mahasiswa.
c) Pelaksanaan usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa yang
diprogramkan oleh Pembantu Dekan I.
d) Kerjasama dengan semua unsur pelaksana dilingkungan UNS
dalam setiap usaha dibidang kemahasiswaan.
e) Penciptaan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan
pelaksanaan program pembinaan pemeliharaan kesatuan dan
persatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
b. Unsur Pelaksana Akademik
1) Jurusan
Jurusan adalah unsur pelaksana akademika pada fakultas
dibidang studi tertentu dan berada dibawah dekan. Jurusan dipimpin
oleh seorang ketua jurusan yang dipilih dari antara tenaga pengajar
dan bertanggungjawab langsung kepada dekan. Dalam melaksanakan
tugas sehari-hari ketua jurusan dibantu oleh sekertaris jurusan.
Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan
akademik, dan professional, terknologi, ilmu pengetahuan, kesenian
tertentu. Untuk melaksanakan tugas tersebut, jurusan mempunyai
fungsi:
a) Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu,
teknologi, atau seni tertentu bagi program pendidikan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta seni tertentu.
c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat.
d) Melakukan pembinaan sivitas akademika tingkat jurusan.
2) Program Studi
Program studi adalah unsur pelaksana akademik pada jurusan di
bidang studi tertentu yang berada di bawah ketua jurusan. Prosgram
studi dipimpin oleh semua ketua yang dipilih diantara tenaga pengajar
dan bertanggungjawab langsung kepada ketua jurusan.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari ketua program studi
mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dalam cabang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu sesuai dengan program
pendidikannya. Untuk melaksanakan program tersebut, program studi
mempunyai fungsi:
a) Melakukan pendidikan dan pengajaran dalam cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.
b) Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni tertentu.
c) Melakukan pengabdian kepada masyarakat.
d) Melakukan pembinaan sivitas akademika tingkat program studi.
3) Dosen
Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang
berada dibawah dan bertanggungjawab langsung pada dekan.
Dosen terdiri dari dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen
tamu. Jenis dan jenjang kepangkatan pengajar diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dosen mempunyai tugas
untuk mengajar, membimbing dan melatih mahasiswa serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
5. Fasilitas Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Usahanya untuk memperlancar kegiatan perkuliahan, Program Studi
Pendidikan Ekonomi memberikan fasilitas kepada mahasiswa berupa
laboratorium dan perpustakaan.
a. Laboratorium
Laboratorium merupakan perangkat penunjang pelaksanaan
pendidikan pada jurusan tingkat akademik maupun profesional.
Laboratorium di FKIP UNS tidak mengacu pada jurusan tetapi pada
program studi. Sehingga setiap program studi mempunyai laboratorium
yang dipimpin oleh ketua laboratorium yang bertanggung jawab kepada
ketua program studi.
Program Studi Pendidikan Ekonomi memiliki laboratorium terpadu
berupa laboratorium komputer. Masing-masing BKK juga memiliki
laboratorium praktik, yaitu :
1) BKK PAP : Laboratorium Mini Office
2) BKK PAK : Laboratorium Bank Mini
3) BKK PTN : Laboratorium Penjualan (Mini Market TANIA)
Selain itu, Prodi Pendidikan Ekonomi juga akan berencana
membuat Laboratorium Kewirausahaan Terpadu yang dikerjakan oleh
ketiga BKK secara terpadu. Sehingga lulusan dari Prodi Pendidikan
Ekonomi yang menjadi guru SMK dapat menjadi pembimbing dalam
praktik kewirausahaan di sekolah.
b. Perpustakaan
Perpustakaan mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan.
Keberadaan perpustakaan merupakan suatu usaha dalam memperlancar
proses kegiatan perkuliahan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi. Perpustakaan juga memiliki fungsi pelayanan bahan pustaka dan
kegiatan lain dalam hal pendidikan dan pengajaran, penelitian serta
pengabdian baik kepada masyarakat, mahasiswa, dosen dan karyawan di
lingkungan FKIP pada khususnya dan Universitas Sebelas Maret pada
umumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Selain perpustakaan fakultas, masing-masing BKK di Program
Studi Pendidikan Ekonomi telah memiliki tempat baca yang mempunyai
buku-buku sesuai dengan bidangnya. Hal ini juga mempermudah
mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Administrasi maupun
Pendidikan Tata Niaga dalam kegiatan perkuliahan.
1. ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret
ICT Center FKIP UNS merupakan Unit pelayanan FKIP UNS dalam
bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mempunyai fungsi utama
dalam pengelolaan sistem informasi dan jaringan komputer di FKIP UNS.
Sebagai unit yang bertugas memberikan layanan informasi terhadap seluruh
aktivitas akademika ICT Center FKIP UNS secara organisasi bertanggung
jawab langsung terhadap Dekan melalui Pembantu Dekan I Bidang
Akademik.
a. Tugas pokok dan fungsi ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret.
1) Tugas Pokok ICT Center
ICT Cenetr mempunyai tugas dalam pengelolaan sistem informasi dan
jaringan komputer di FKIP UNS, penyediaan informasi untuk
masyarakat internal kampus dan eksternal kampus termasuk berbagai
pelatihan teknologi informasi.
2) Fungsi ICT Center
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, ICT Center Menjalankan
fungsi pelayanan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi
FKIP UNS dan pemberdayaan SDM yang meliputi antara lain:
a) Memberi pelayanan informasi untuk keperluan pengambilan
keputusan antara lain menyangkut informasi akademik, informasi,
kepegawaian, informasi sarana prasarana, dan informasi keuangan
dan semua informasi yang termasuk dalam e-education dan e-
administrative.
b) Menyediakan., memelihara dan mengembangkan sarana dan
prasarana komunikasi data baik internal (intranet) maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
eksternal (internet) sehingga informasi online dapat dinikmati
oleh masyarakat kampus.
c) Mengadakan Pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan SDM
dibidang teknologi informasi
d) Melaksanakan pemeliharaan perangkat keras, perangkat lunak,
basis data serta informasi agar data dan informasi fakultas selalu
up-to-date dan tersedia setiap saat.
e) Mendukung seluruh kegiatan dan proses yang membutuhkan
dukungan ICT dalam Fakultas.
f) Mendukung aktivitas non-rutin seperti Program Sertifikasi Guru
(PSG), Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ/PPKHB),
workshop-workshop bidang ICT dalam pembelajaran dan lain
sebagainya.
g) Melaksanakan percepatan pengembangan LPTK melalui
teknologi infomasi dan komunikasi baik internal dan eksternal.
Untuk menjamin terlaksananya fungsi ICT Center FKIP UNS,
maka disusun struktur organisasi yang terlampir.
b. Job Description ICT Center FKIP Universitas Sebelas Maret
1) Ketua ICT Center FKIP UNS
Rumusan Tugas dari ketua ICT Center yaitu Menyusun Rencana,
membagi tugas, memberi arahan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan ICT Center FKIP UNS serta memberi layanan
kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
kelancaran tugas. Selain rumusan tugas dari ketua ICT ada juga
uraian tugas, antara lain:
a) Menyusun rencana dan program kerja ICT Center FKIP UNS
sebagai pedoman pelaksanaan tugas
b) Membagi tugas, memberi arahan dan menilai prestasi kerja
bawahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan komputerisasi data
berdasarkan masukan dari unit yang membidangi sistem
informasi
d) Memberi layanan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan
unit yang membidangi
e) Mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
komputer
f) Menyusun usulan penambahan perangkat keras sesuai dengan
kebutuhan
g) Menyusun laporan ICT Center FKIP UNS sesuai dengan hasil
yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Tim Pakar
Bertugas untuk memberikan pertimbangan, pelatihan, dan berbagai
pengembangan sesuai dengan kepakarannya.
3) Tim Kerjasama
Tim Kerjasama bertugas untuk berusaha meningkatkan kerjasama
baik internal kampus maupun ekternal kampus.
4) Sekertaris
Sekertaris bertugas untuk membantu Ketua ICT Center dalam
menyusun rencana, membagi tugas, memberi arahan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ICT Center serta memberi
layanan kegiatan komputerisasi berdasarkan ketentuan yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
5) Listrik/Hardwere
Tugas dari Listrik/Hardwere adalah:
a) Menyusun rencana pengembangan hardware sesuai kebutuhan
lembaga.
b) Memberikan rekomendasi spesifikasi dan harga hardware yang
diajukan kepada pimpinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
c) Melakukan perawatan hardware dan sistem operasi komputer
dan multimedia di lingkungan universitas
6) Programming
Tugas dari Programming adalah:
a) Menganalisa Sistem Informasi Managemen (SIM) yang
dibutuhkan.
b) Memberikan usulan Pengembangan SIM.
c) Mendesain dan membangun SIM yang diperlukan.
d) Memelihara SIM yang berjalan.
e) Memberi pelatihan aplikasi SIM sesuai kebutuhan unit lain .
f) Mengatur account dan password untuk keperluan admin dan
user web.
7) Networking
Tugas dari Networking adalah:
a) Menangani instalasi dan perbaikan server–server.
b) Melakukan pengecekan server-server.
c) Menangani instalasi dan perbaikan hotspot.
d) Melaksanan perbaikan perangkat jaringan berdasarkan
keluhan.
e) Melakukan instalasi perangkat keras jaringan.
f) Mengatur keamanan server dan firewall.
g) Membantu merencanakan pengembangan jaringan.
h) Melakukan pengecekan rutin infrastruktur jaringan.
8) Administrasi/Finance
Tugas dari Administrasi/Finance adalah:
a) Melayani pencatatan keluhan gangguan dari user
b) Mendokumentasikan kegiatan teknisi
c) Mendokumentasikan kegiatan ICT Center FKIP UNS
d) Mendokumentasikan keluhan gangguan dari user
e) Melakukan pencatatan administrasi keuangan intern ICT
Center FKIP UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
9) Design/multimedia/web
Tugas dari design/multimedia/web adalah:
a) Membuat design multimedia yang dibutuhkan internal Fakultas
maupun permintaan pihak luar
b) Melakukan inovasi dalam pengembangan multimedia
c) Mengembangkan aplikasi dalam hal multimedia yang
dibutuhkan oleh aktivitas akademika terutama dalam
pembelajaran.
d) Instalasi, konfigurasi, dan merawat hosting dan domain agar
berjalan dengan baik
e) Bertanggung jawab untuk merencanakan, merancang,
mengelola dan memelihara situs agar tetap berjalan dengan
baik
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Di dalam sub bab ini peneliti memperoleh temuan penelitian yang
berkaitan dengan pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Temuan tersebut mencakup
pelayanan di bidang hotspot yang dikelola pihak ICT dalam rangka kenyamanan
dari penggunaan hotspot di FKIP bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa
Pendidikan Ekonomi. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan pada
bab sebelumnya, temuan penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
Kegiatan pembelajaran di FKIP berlangsung dari pagi hingga sore hari.
Tidak semua jam terdapat perkuliahan atau pembelajaran dikelas, akan tetapi
waktu yang digunakan hanyalah 1-2 jam perkuliahan kemudian jeda beberapa
jam barulah ada perkuliahan lagi dan itu berbeda dari pendidikan dibawahnya
seperti SMA, SMP, dan SD. Waktu jeda itulah membuat mahasiswa tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
mempunyai kegiatan, akan tetapi ada juga mahasiswa yang saat jeda tersebut
menggunakannya untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan juga ada
yang sekedar membuka internet untuk mengisi waktu yang ada.
Para mahasiswa yang mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dan yang
sekedar membuka internet tersebut biasanya menggunakan free hotspot yang
ada di FKIP. Mahasiswa kebanyakan menggunakan hotspot yang ada untuk
mencari jawaban-jawaban dari tugas yang diberikan oleh dosen dan juga
belajar di internet dengan bantuan free hospot yang telah disediakan oleh
pihak FKIP.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 5 pada wawancara
tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “… hotspot yang ada sangat
membantu jika ada tugas-tugas kuliah” dan hal tersebut senada juga
dinyatakan oleh informan 6 pada tanggal 21 juni 2012 yang mengatakan
bahwa “hotspot yang ada dapat membantu kami (mahasiswa) dalam
pembelajaran dan mempermudah mengerjakan tugas yang ada”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan, free
hotspot yang ada sangat membantu para mahasiswa dalam hal pembelajaran
ataupun dalam mencari tugas-tugas yang diberikan dosen. Free hotspot yang
ada telah disediakan untuk mahasiswa di FKIP haruslah digunakan sebaik-
baiknya dan dimanfaatkan dengan bijak.
Semakin berkembangnya dunia belajar saat ini, maka mahasiswa juga
di tuntut untuk dapat mengikutinya. Dalam dunia belajar saat ini banyak
sekali sumber-sumber belajar yang didukung oleh kecanggihan internet, oleh
sebab itulah dari pihak FKIP sendiri sudah menyiapkan free hotspot yang
akan membantu para mahasiswa belajar melalui internet. Adanya free hotspot
di FKIP telah di fungsikan untuk membantu para mahasiswa agar dapat
belajar di luar jam pelajaran ataupun membantu pembelajaran di dalam kelas.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 5 pada wawancara
tanggal 19 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “dampak dengan adanya
hotspot ini sangatlah dapat membantu dalam hal peningkatan belajar dan juga
pembelajaran dikelas”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Hal serupa juga di paparkan oleh informan 6 pada tanggal 21 Juni 2012
yang mengatakan bahwa “hotspot yang ada sangat membantu dan baik sekali
untuk kami (mahasiswa) dalam hal belajar apapun didalam internet, selain itu
jika ada tugas-tugas atau mencari materi menjadi lebih mudah karena dibantu
oleh internet”.
Berdasarkan wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
adanya hotspot yang ada di FKIP sangatlah membantu menunjang
pembelajaran khususnya para mahasiswa. Mereka dapat menggunakan
hotspot yang ada untuk mencari materi atau belajar apapun lewat internet
melalui hotspot yang telah disediakan.
Adanya hotspot di FKIP, dimanfaatkan oleh para mahasiswa khususnya
mahasiswa pendidikan ekonomi untuk, sumber belajar, sebagai pengaruh
perkembangan pengetahuan, dan untuk menjadikan mahasiswa lebih kreatif
dalam belajar.
a. Hotspot untuk akses ke sumber belajar
Hotspot digunakan untuk akses ke sumber belajar, selain digunakan
untuk mencari materi pelajaran dapat juga digunakan sebagai sarana sumber
belajar bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa harusnya tidak hanya memiliki
buku saja sebagai sumber belajar, akan tetapi pemikiran mahasiswa haruslah
lebih dari yang lain. Adanya hotspot di FKIP haruslah dijadikan sebagai
sumber belajar pula karena dengan menggunakan free hotspot yang telah
disediakan maka mahasiswa dapat mengakses internet dan belajar apa saja
yang ada di dalamnya.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni
2012 yang mengatakan bahwa ”Saya lebih tertarik dengan internet sebagai
sumber belajar, karena didalam internet semua sumber informasi lengkap
tersedia, dengan banyak sumber informasi tersebut kita dapat belajar banyak
hal”.Sementara pernyataan informan 5 pada tanggal 19 Juni 2012 yang
mengatakan bahwa “Kalau belajar dengan menggunakan buku terus lama-
lama pusing, karena harus mencari bukunya dulu, kalau memakai internet kan
tinggal apa yang di inginkan segera ada”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa para mahasiswa lebih senang menggunakan hotspot untuk akses ke
sumber belajar dibandingkan dengan buku-buku, karena lebih praktis mencari
lewat internet dari pada mencarinya di buku. Akses ke sumber belajar yang
ada di dalam internet banyak sekali, mereka dapat membuka e-book, di dalam
e-book memuat materi-materi buku berbentuk digital, mereka tinggal
mendownload saja.
b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan
Free hotspot yang ada di FKIP dapat juga digunakan untuk
perkembangan pengetahuan. Pada saat mahasiswa menggunakan hotspot
yang ada di FKIP dan masuk kedalam internet, mereka akan membaca apa
saja yang ada di dalam internet tersebut. Dari membaca itulah pengetahuan
mereka akan bertambah seiring seringnya berinteraksi dengan internet dan
membaca isinya. Internet tidak hanya menyajikan ilmu-ilmu umum saja, akan
tetapi ilmu-ilmu yang ada kaitannya dengan perkuliahan juga banyak tersaji
di dalam internet.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “…sangat mempengaruhi, karena banyak
sekali informasi-informasi di internet yang tidak di pelajari di bangku
perkuliahan” dan hal tersebut senada dengan informan 5 pada tanggal 19 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “…banyak informasi yang dapat kita ketahui
dari internet”.
Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa di dalam internet mengandung banyak informasi-informasi dan hal-hal
yang dapat kita pelajari sendiri dan bahkan tidak diajarkan di dalam bangku
perkuliahan. Jika mereka ingin mempelajari komputer dan perangkat-
perangkatnya, mereka dapat membuka web ilmu komputer, dimana di
dalamnya sangat lengkap tersedia apa yang mereka butuhkan untuk belajar
tentang komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
c. Hotspot untuk menjadikan lebih kreatif dalam belajar
Melalui hotspot yang ada di FKIP, para mahasiswa dapat menggunakan
akses internet dengan bebas. Dari akses ke internet itulah para mahasiswa
dapat berita-berita ataupun hal-hal yang mungkin belum mereka tahu.
Membaca berita-berita ataupun hal-hal itulah mereka jadi tahu dan mulai
mempelajari sedikit demi sedikit. Belajar mempraktekkan dari hasil temuan
mereka di internet lama-lama mereka mulai membuat idea atau rancangan
baru dan menjadikan mereka jadi lebih kreatif.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 4 pada tanggal 13 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “…dengan adanya internet kita dapat belajar
dan menemukan banyak hal yang menjadikan kita lebih kreatif dalam belajar”
dan juga di perkuat dengan pernyataan informan 7 pada tanggal 21 Juni 2012
yang mengatakan bahwa “…di internet memberikan banyak sekali inspirasi
terutama dalam belajar, sehingga kita menjadi lebih kreatif dalam belajar”.
Dari hasil wawancara di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa didalam sebuah internet terdapat banyak sekali hal-hal yang belum
kita ketahui, jika kita belajar pada hal-hal tersebut akan membuat kita
menjadi lebih tahu dan menjadikan pola pikir kita lebih luas dan juga daya
kreatifitas kita akan suatu hal juga akan berkembang pula. Di dalam internet
mereka dapat membuka situs youtobe, yang mana di dalamnya terdapat
banyak sekali hasil-hasil dari orang-orang di seluruh dunia. Contohnya
mereka ingin merakit sebuah PC, mereka tinggal mencari dan mendownload
serta melihat hasil download tersebut. Melihat apa yang mereka download
tadi maka rasa ingin mencobanya pasti muncul, dan mulai merakit sedikit
demi sedikit sampai akhirnya mereka dapat merakit sebuah PC. Jika sebagai
mahasiswa maka daya kreatifitas belajarnya akan menjadi lebih baik dan
selalu meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan
Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free
Hotspot.
Mahasiswa FKIP, khususnya mahasiswa pendidikan Ekonomi pada
kesehariannya selalu berinteraksi dengan internet. Mulai dari mengerjakan
tugas, mancari materi, membuka web-web non pendidikan, dan lain
sebagainya. Untuk menunjang hal tersebut, pihak kampus telah memberikan
kemudahan dalam akses internet yaitu dengan di pasangnya hotspot di
lingkup FKIP.
Adanya hotspot di lingkup FKIP akan membantu para mahasiswa untuk
dapat selalu berinteraksi dengan internet. Pada saat penggunaan hotspot
tersebut tidaklah selancar apa yang di inginkan, akan tetapi kadang ada
hambatan-hambatan pada saat penggunaan hotspot tersebut.
Hambatan yang di temui oleh mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP
Universitas Sebelas Maret terhadap hotspot yang ada antara lain:
a. Bandwidth
Pada sebuah hotspot dapat di ketahui koneksinya cepat ataupun
lambat tergantung dari bandwidth yang di keluarkan oleh pusatnya.
Hotspot di FKIP pun begitu juga, kecepatan dari hotspot di FKIP dapat
cepat jika dari ICT (Information and Communications Technologies) di
berikan bandwidth tinggi.
Berbeda jika pada saat pemakaian hotspot mengalami lemot, lelet
dan sebagainya itu belum tentu dari pihak ICT (Information and
Communications Technologies) memberikan bandwidth rendah, tapi bisa
dari faktor pengguna yang banyak, jadi antara pengguna yang banyak
dengan bandwidth yang di keluarkan oleh pihak ICT standar.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 2 pada tanggal 12
Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Hambatan-hambatan yang ada antara
lain yaitu pertumbuhan bandwith dengan pertumbuhan user tidak
seimbang…”, selain itu senada dengan informan 2, informan 7 pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
tanggal 21 Juni 2012 mengatakan bahwa “…terkadang hotspotnya masih
sering lelet, mungkin karena terlalu banyak pengguna”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa hotspot di FKIP masih mempunyai kelemahan di bidang bandwidth
dimana dari apa yang di keluarkan oleh pihak ICT tetap saja masih belum
bisa mengimbangi para pengguna, baik mahasiswa, dosen, dan pegawai
FKIP.
b. Lokasi
Hotspot yang ada di FKIP sangatlah banyak jumlahnya dan
tersebar di tiap gedung-gedung. Bagi mahasiswa sangatlah mudah jika
ingin menggunakan hotspot yang ada, kerena sudah tersedia tiap gedung-
gedung, akan tetapi tetap ada juga tempat-tempat khusus dimana sinyal
dari hotspot tidak dapat masuk atau tertutup sesuatu seperti gedung,
pohon, dan sebagainya.
Hal tersebut sesuai pernyataan dari informan 5 pada tanggal 19 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “…tempat-tempat tertentu kadang-kadang
belum ada hotspotnya”, selain itu ditambahkan oleh informan 8 pada
tanggal 21 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “…soalnya masih ada
tempat yang tidak bisa untuk hotspotan”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa penyebaran dan juga ruang lingkup dari pada hotspot di FKIP
sudahlah dimaksimalkan dari pihak ICT (Information and
Communications Technologies), akan tetapi masih ada tempat-tempat yang
belum dapat digunakan sebagai tempat hospot dan membuat khususnya
mahasiswa menjadi kesulitan dalam menggunakan fasilitas yang ada.
c. Blankspot
Faktor lain yaitu adanya blankspot, yang sangat mengganggu para
pengguna khususnya mahasiswa jika untuk menggunakan hotspot.
Blankspot bisa terjadi kapan saja tanpa mahasiswa ketahui, biasanya
ditandai dengan adanya hotspot yang hidup akan tetapi setelah kita
menggunakan hotspot tersebut tidak dapat masuk kedalam internet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Blankspot dapat menipu pengguna dan adanya blankspot juga dapat terjadi
secara bersamaan pada tempat yang berbeda.
Hal tersebut sesuai pernyataan dari informan 2 pada tanggal 12 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “Jarak jangkau hotspot sudah dapat
menjangkau keseluruh FKIP, akan tetapi tidak menutup kemungkinan
terjadi blankspot…”, selain itu ditambanhkan oleh informan 3 pada tanggal
12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa “Sudah menjangkau seluruh
wilayah di FKIP cuma ada beberapa titik blankspot di ruangan yang minim
komunitas mahasiswa atau dosen”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa pengadaan sinyal hotspot sudah dapat menjangkau ke seluruh
FKIP, akan tetapi adanya titik blankspot dapat terjadi dimana saja dengan
waktu yang tidak dapat di perhitungkan.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan
ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
ada, dari pihak ICT (Information and Communications Technologies)
sudah selalu mengantisipasi dari berbagai hal yang menghambat
kelancaran hotspot di FKIP Universitas Sebelas Maret. Hambatan-
hambatan tersebut sudah mulai di upayakan untuk di tindak lanjuti oleh
pihak ICT (Information and Communications Technologies) dengan
bantuan fakultas guna pemanfaatan free hotspot yang ada di FKIP.
Upaya yang dilakukan oleh pihak ICT (Information and
Communications Technologies) guna menanggulangi koneksi ke internet
yang lemot, lelet, loading masih lama, dan sebagainya yaitu dengan cara:
a. Bandwidth
Untuk dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada
dengan cepat dan mudah dalam masuk kedalam internet, peranan
bandwidth menjadi faktor utama dalam penentuan tersebut. Besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
kecilnya bandwidth berpengaruh bagi lancar tidaknya internet yang
digunakan. upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan seperti lemot,
putus-putus, dan lain sebagainya tersebut yaitu dengan upgrade alat-
alat hospot yang ada dan penambahan bandwidth sesuai dengan
kebutuhan.
Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “hotspot di FKIP ini sudah ada dari
tahun 2008, jadi sudah saatnya dilakukan peremajaan” dan juga
ditambahkan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang
mengatakan bahwa “masing-maing user baik mahasiswa atau dosen
mempunyai kesetaraan dalam hal pembagian bandwidth yaitu 256
kb/s. Tergantung penggunaan masing-masing user”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa dalam penyaluran bandwidth akan dapat dibedakan
sesuai dengan kebutuhan, serta dalam pengelolaan hotspot juga akan
di perbaharu guna peningkatan dari hotspot tersebut.
b. Lokasi
Hotspot di FKIP sudah dibuat dan dirancang guna memberikan
fasilitas yang memadai bagi komponen-komponen di dalamnya dan
khususnya untuk pembelajaran para mahasiswa. Ternyata tidak semua
lokasi dapat di gunakan untuk akses hotspot ke internet, adapun
kesalahan tersebut bermula dari terdapatnya lokasi di FKIP yang mana
lokasi tersebut sangat sulit dilewati sinyal dari hotspot tersebut.
Dengan menggabungkan banyak SSID akan dapat memperluas jarak
jangkau.
Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “menjadikan satu SSID tersebut, akan
tetapi dapat di akses oleh semua”, selain itu ditambahkan oleh
informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012 yang mengatakan bahwa
“menjadikan satu SSID tersebut, akan tetapi dapat di akses oleh
semua”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa dalam mengatasi hambatan yang ada, dari pihak
pengelola telah menggunakan cara penggabungan dari banyak SSID
menjadi satu atau dipusatkan ke sebuah SSID saja.
c. Blankspot
Selain adanya faktor lokasi-lokasi yang dapat digunakan untuk
pengguanan hotspot ditambah adanya blankspot dimana user tidak
dapat masuk dan menggunakan akses hotspot yang ada untuk internet.
Hal ini juga sangat di khawatirkan oleh pihak ICT (Information and
Communications Technologies) sendiri, karena adanya blankspot ini
tidak dapat di perkirakan waktunya. Pihak ICT pun segera melakukan
pengecekan dan updating agar adanya blankspot dapat di minimalisir
sekecil mungkin, serta akan di buat WDS (wireless distribution
system).
Hal tersebut sesuai pernyataan informan 2 pada tanggal 12 Juni
2012 yang mengatakan bahwa “Jarak jangkau hotspot sudah dapat
menjangkau keseluruh FKIP, akan tetapi tidak menutup kemungkinan
terjadi blankspot, jadi pihak ICT (Information and Communications
Technologies) selalu berusaha meminimalisir blankspot tersebut”,
selain itu ditambahakan oleh informan 3 pada tanggal 12 Juni 2012
yang mengatakan bahwa “Rencana akan dibuat sistem WDS (wireless
distribution system) untuk meminimalisir semua blankspot yang ada di
FKIP”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa dari pihak ICT (Information and Communications
Technologies) selalu melakukan pengecekan dan update guna
memperkecil adanya blankspot di kawasan FKIP. Selain itu pihak ICT
(Information and Communications Technologies) juga merencanakan
akan dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system) yang mana
akan dapat meminimalkan semua blankspot yang ada di FKIP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
C. Pembahasan
Pendidikan memegang peranan penting bagi peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tersebut tidak terlepas dari
pada media penunjang pendidikan. Media penunjang membuat sumber daya
manusia menjadi tidak kalah dengan sumber daya manusia negara lain. Pengadaan
media pendukung bagi pembelajaran sangatlah penting keberadaannya, karena
dengan adanya media pendukung yang tepat maka akan didapat suatu hasil yang
maksimal.
Fasilitas free hotspot yang ada di FKIP merupakan sebuah media
pendukung juga, karena dengan adanya free hotspot di FKIP proses pembelajaran
menjadi lebih maksimal. Proses pembelajaran tidak hanya dilakukan dosen saat
dikelas saja, akan tetapi diluar kelas pun dapat memanfaatkan fasilitas free hotspot
yang ada guna menunjang proses pembelajaran juga. Adanya free hotspot di FKIP
dengan pembelajaran di dalam kelas seperti mahasiswa disuruh untuk membuka
blog dari dosen, kemudian disuruh mempelajari materi dalam blog tersebut
ataupun mengerjakan soal yang telah tersedia didalamnya. Free hotspot di FKIP
tersebut tidak hanya dapat digunakan sebagai media belajar di kelas saja, akan
tetapi saat usai kuliah pun jika mahasiswa ingin mencari berita-berita atau mencari
tugas yang diberikan dosen, maka free hotspot yang ada dapat digunakan.
Mahasiswa FKIP telah di berikan NIM dan juga PIN, yang mana dapat digunakan
untuk login atau masuk kedalam hotspot di FKIP. Pemberian NIM dan PIN
tersebut dapat digunakan untuk masuk ke hospot yang ada di FKIP dan dapat
menggunakan internet kapan saja dan gratis bagi mahasiswa FKIP.
Free hotspot di FKIP tersebut tentunya dapat membantu sekali khususnya
mahasiswa pendidikan ekonomi dalam proses pembelajaran, akan tetapi jika para
mahasiswa dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada tersebut dengan
seenaknya dan menggunakan untuk hal negatif maka pemanfaatan dari fasilitas
free hotspot di FKIP akan sangat sia-sia. Berbeda jika dalam menggunakan
fasilitas free hotspot tersebut dengan bijak dan tidak menggunakannya untuk hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
negatif, maka pemanfaatan fasilitas free hotspot tersebut dapat tepat sasaran dan
juga dapat meningkatkan proses pembelajaran khususnya mahasiswa pendidikan
ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret .
FKIP UNS sendiri dalam pengelolaan free hotspotnya menggunakan tipe
koneksi ke internet dengan LAN (Lokal Area Network) yaitu jaringan komputer
yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil saja. Saat ini kebanyakan LAN
berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch,
yang mana kecepatan transfer data 10, 100, 1000 Mbit/s, selain teknologi
EEthernet, saat ini teknologi 802.11 (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering
digunakan untuk membentuk LAN.
1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
Adanya free hotspot di FKIP sangat berperan penting bagi peningkatan
proses pembelajaran. Hal tersebut diutarakan pada saat wawancara,
mahasiswa di FKIP tersebut memanfaatkan untuk proses pembelajaran.
Proses pembelajaran kebanyakan dilakukan di dalam perkuliahaan, akan
tetapi tidak menutup kemungkinan adanya mahasiswa yang belajar di luar
jam kuliah.
Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dan belajar jika di
tunjang dengan media pendukung maka dalam belajar akan menyenangkan
dan tidak membosankan. Dalam hal ini medianya berupa laptop dan hotspot,
dari situ kita dapat masuk kedalam internet dan belajar dari apa yang ada di
dalam internet tersebut. Menurut Sardiman A.M (2001:20), mengatakan
bahwa “Belajar adalah upaya perubahan tingkat atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan
meniru dan lain sebagainya”.
Menurut Hardjito (2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri
bagi pelajar guna pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu:
1) Hotspot sebagai akses ke sumber informasi
Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh
dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah
akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Buku-
buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga
akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak
memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan
mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia
banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi
konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain.
Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk
mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan
pengembangan bagi diri mereka sendiri.
2) Hotspot sebagai akses ke pakar
Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang
dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu
tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli
yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau
kemampuan berfikir kritisnya.
3) Hotspot sebagai media kerjasama
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat
dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih
efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat
dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau
saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal,
dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami
perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat
membantu proses berfikir kritis mereka.
Teori diatas jika diterapkan di dalam FKIP maka akan didapatkan lima
macam penggunaan dari free hotspot, yaitu:
a. Hotspot untuk sumber belajar
Sumber belajar banyak sekali bentuknya, salah satunya hotspot.
Untuk dapat mengakses internet secara gratis, maka para mahasiswa di
FKIP memerlukan free hotspot yang telah disediakan oleh fakultas, dari
situ para mahasiswa dapat masuk dan menggunakan internet sebebasnya.
Internet didalamnya mempunyai banyak sekali data-data dan informasi-
informasi, baik dalam hal pendidikan maupun non pendidikan dan semua
menjadi satu di dalamnya, dengan menggunakan search engine dari
google ataupun lainnya kita dapat mencari apapun.
Sumber belajar dapat di gunakan dosen untuk memberikan materi
didalam kelas, akan tetapi bagi para mahasiswa, sumber belajar dapat di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
gunakan untuk belajar di luar jam kuliah dan juga sebagai tambahan dari
materi yang di berikan oleh dosen saat perkuliahan. Menurut Rusman
(2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu komponen yang
membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain
adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung”. Peranan hotspot
untuk akses ke sumber belajar yaitu yang mana saat di dalam perkuliahan
para mahasiswa kurang dalam materi dan ilmu maka sesuai perkuliahan
dapat menggunakan fasilitas free hotspot yang ada untuk menambah
materi dan juga pelengkap dari buku-buku yang ada.
b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan
Perkembangan pengetahuan sekarang ini sangatlah berkembang
pesat dan maju. Pengetahuan sangat banyak bentuknya, mulai dari
pengetahuan umum, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain
sebagainya. Dari pengetahuan yang banyak tersebut kita dapat mengetahui
berbagai hal yang mungkin belum pernah kita tahu.
Pengetahuan yang kita tahu kebanyakan berasal dari buku, akan
tetapi dengan perkembangan zaman dan teknologi maka pengetahuan yang
awalnya kebanyakan dari buku-buku, sekarang mulai tergeser dengan
adanya internet. Internet tidak hanya memiliki data-data tertentu saja, akan
tetapi dalam internet seluruh pengetahuan dari mulai pengetahuan umum,
pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan lain sebagainya juga terdapat
didalamnya.
Penggunaan free hotspot yang ada di FKIP tersebut juga dapat
berguna untuk perkembangan pengetahuan para mahasiswa, khususnya
mahasiswa pendidikan ekonomi. Waktu luang yang ada dapat
dimanfaatkan mahasiswa untuk membuka internet dan membaca apa saja
yang ada dan hal tersebut akan membuat perkembangan pengetahuan dari
para mahasiswa akan meningkat. Jika dalam menggunakan fasilitas free
hotspot tersebut sering, maka pengetahuannya akan terus dan terus
berkembang dan bertambah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
c. Hotspot untuk menjadikan lebih kreatif dalam belajar
Kreatif merupakan bagian dari kemampuan seseorang, dan kreatif
tersebut dapat dimiliki setiap orang. Dari sebuah kreatif tersebut seseorang
dapat menciptakan sesuatu hal yang mana belum digunakan orang lain,
ataupun dapat mengubah penemuan lebih baik dan sempurna.
Para mahasiswa yang menggunakan free hotspot yang ada dan para
mahasiswa tersebut saat mencari informasi-informasi tentang suatu hal,
terkadang mereka menemukan suatu barang-barang tertentu ataupun
informasi tertentu yang mana mahasiswa belum tahu, setelah membacanya
jadi tahu. Dari hal tersebut pastilah akan terpikir dan juga terinspirasi dari
bacaan tersebut dan mulai membuat sesuatu yang baru.
Berdasarkan wawancara, yang menyatakan bahwa didalam internet
terdapat banyak sekali inspirasi terutama dalam masalah belajar dan
pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat membacanya dan menjadikan
mahasiswa kreatif dalam belajarnya.
d. Hotspot sebagai akses ke pakar
Hotspot sebagai akses ke pakar dengan maksud, dari hotspot
tersebut kita dapat masuk ke internet dan dapat berinteraksi dengan orang
lain dan juga pakar-pakar tertentu. Di dalam internet kita dapat melakukan
apapun dan juga dapat berbicara dengan orang di manapun di seluruh
dunia.
Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang dan
waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu tempat dapat
berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa
membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritisnya.
e. Hotspot sebagai media kerjasama
Hotspot sebagai media kerjasama, dengan maksud kita dapat
menggunakan internet untuk melakukan kerjasama dengan orang lain.
Sebagai mahasiswa kita dapat berkerjasama dengan Universitas lainnya
guna peningkatan pembelajaran ataupun pengetahuan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam
bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien. Seperti
yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat dengan pelajar di tempat
lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan bertukar informasi
mengenai suatu hal, dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami
perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat membantu
proses berfikir kritis mereka.
2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot.
Free hotspot merupakan salah satu fasilitas yang di barikan oleh
fakultas untuk penunjang proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien jika penggunaan dari free hotspot tersebut sesuai
dengan sasaran. Sasaran tersebut dapat berupa free hotspot di gunakan sebaik-
baiknya dalam hal mencari tugas-tugas, kemudian free hotspot yang ada di
gunakan untuk belajar baik di jam perkuliahan maupun diluar jam
perkuliahan.
Belajar tidak harus dari buku saja, dengan adanya free hotspot dapat
lebih melengkapi yang mana di dalam buku belum ada, kemudian kita cari di
dalam internet melalui free hotspot yang telah disediakan fakultas. Internet
merupakan suatu tempat yang menyimpan banyak sekali data-data dan juga
informasi dari seluruh dunia. Menurut Brace (dalam Prawiradilaga dan
Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang lebih popular dengan
sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia”.
Penggunaan free hotspot di FKIP pastilah mempunyai permasalahan
dan juga hambatan-hambatan. Untuk masalah hambatan, terdapat dua
hambatan yang dialami dari pihak ICT (Information and Communications
Technologies) selaku pengelola free hotspot di FKIP dan juga hambatan yang
di temui oleh para user yang mana adalah mahasiswa.
Hambatan dimulai dari pihak ICT (Information and Communications
Technologies) dalam wawancaranya menyebutkan bahwa dari pihak ICT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
(Information and Communications Technologies) sendiri sampai binggung,
karena pertumbuhan dari bandwidth yang mana kecepatan yang di keluarkan
dari ICT (Information and Communications Technologies) untuk dapat masuk
dan mengakses kedalam internet dengan user yang mana disini pengguna
yaitu mahasiswa, tidak dapat seimbang, lebih banyak pengguan dari pada
bandwidth atau kecepatan yang di gunakan untuk mengakses tersebut.
Hambatan berikutnya datang dari mahasiswa selaku pengguna
terbanyak dari free hotspot yang ada di FKIP. Hambatan yang dihadapi
mahasiswa dalam penggunaan hotspot yaitu:
a. Bandwidth
Bandwidth merupakan kecepatan yang berguna untuk mempercepat
koneksi ke internet. Besar kecilnya bandwidth yang di berikan pusat,
dimana disini sebagai pusat hotspot di FKIP adalah ICT (Information and
Communications Technologies) nantinya akan menjadi cepat tidaknya
koneksi ke dalam internet.
Hal tersebut telah diutarakan dalam wawancara, yang mana pada
setiap bagian telah mendapat 800 kb/s. Bandwidth 800 kb/s tersebut jika
digunakan untuk 2 sampai 3 pengguna sudahlah cukup lancar, bahkan
untuk membuka youtobe tanpa buffering. Hal tersebut jika penggunanya 2
sampai 3, akan tetapi ditambahakan oleh informan lain bahwa 800 kb/s
tersebut masih di bagi lagi ke bagian bawah dan sampai dengan akhir di
dapat bandwidth sekitar 256 kb/s.
Bandwidth sebesar 256 kb/s tersebut sangatlah kurang jika
dibandingkan dengan pengguna yang cukup banyak, apalagi mahasiswa
tiap tahun bertambah dan juga pemilik laptop juga akan bertambah. Jika
dalam penyaluran bandwidth cuma sebesar itu secara terus menerus,
proses pembelajaran juga sangat terhambat.
b. Lokasi
Penempatan titik-titik hotspot di seluruh FKIP sudah sekitar 60 titik
dan tersebar di 6 bagian, yaitu kampus Kentingan, kampus Ngoresan,
kampus Manahan, kampus Kleco, kampus Pabelan dan kampus Kebumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Jika dibagi kedalam tiap-tiap bagian, maka akan didapat 10 titik hotspot di
tiap bagian.
Terdapatnya 10 titik hotspot di FKIP kampus kentingan merupakan
nilai lebih tersendiri dibandingkan fakultas lain yang hanya memiliki titik
hotspot sedikit. Untuk masalah penempatan, di tiap gedung sudah di
berikan hotspot tersendiri dan juga jarak antar gedung tidak terlalu jauh,
akan tetapi berdasarkan wawancara, masalah berikutnya adalah tidak
semua tempat di FKIP kampus kentingan bisa digunakan untuk masuk
kedalam hotspot yang ada.
Berdasarkan wawancara dengan mahasiswa, masalah lain yaitu
adanya lokasi-lokasi yang belum dapat digunakan untuk menggunakan
free hotspot. Hal tersebut akan menjadi hambatan lain dari penggunaan
ataupun pemanfaatan free hotspot yang ada guna peningkatan
pembelajaran di FKIP
c. Blankspot
Berdasarkan wawancara dengan pihak pengelola hotspot, masalah
lain yaitu adanya blankspot di berbagai tempat. Blankspot merupakan titik-
titik tertentu yang mana pengguna tidak dapat mengakses kedalam hotspot.
Hal tersebut akan menjadi hambatan lain dari penggunaan ataupun
pemanfaatan free hotspot yang ada guna peningkatan pembelajaran di
FKIP dan selain itu adanya blankspot tidak dapat di duga datangnya.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan
ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
Pada dasarnya hambatan-hambatan yang ada tersebut dapat dicarikan
upaya dan juga solusi untuk menanggulanginya. Upaya dalam mengatasi
hambatan-hambatan tersebut dimulai dari pihak pusat, yang mana selaku
pengelola hotspot di FKIP yaitu ICT (Information and Communications
Technologies). Pihak ICT (Information and Communications Technologies)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
sendiri akan terus mengawasi dan segera menindaklanjuti dari masalah-
masalah dan juga hambatan yang terjadi dalam hotspot di FKIP tersebut.
Hambatan yang pertama yaitu tentang pertumbuhan bandwidth dengan
pertumbuhan user atau pengguna yang tidak stabil. Pihak ICT (Information
and Communications Technologies) mengetahui hal tersebut dan segera
meminta tambahan bandwidth untuk FKIP kepada PUSKOM atas nama
fakultas, hal tersebut dilakukan guna meningkatkan bandwidth yang ada agar
lebih tinggi lagi dan dapat stabil serta seimbang dengan pengguna atau user.
Upaya berikutnya yang dilakukan pihak ICT (Information and
Communications Technologies) dalam hal mengatasi hambatan-hambatan
yang ada yaitu:
a. Bandwidth
Hambatan berikutnya yang tidak kalah penting yaitu masalah
bandwidth, yang mana telah disebutkan di atas bahwa untuk hasil terakhir
dari tiap-tiap bagian hanya mendapatkan 256 kb/s, dan masalah tersebut
belum dibagi lagi oleh para pengguna yang tidak lain adalah mahasiswa.
Bandwidth yang hanya 256 kb/s, jika dibandingkan dengan jumlah
pengguna yang mana tiap saat akan terus bertambah, membuat
perbandingan antara pengguna dan juga bandwidth tidak seimbang.
Pihak ICT (Information and Communications Technologies)
melakukan upaya dengan cara merekomendasikan tambahan bandwidth
kepada fakultas, dan nantinya dari fakultas akan meminta tambahan ke
PUSKOM. Hal tersebut akan selalu dilakukan oleh pihak ICT (Information
and Communications Technologies) agar selalu dapat menjaga
keseimbangan antara pengguna dan juga bandwidth, selain itu pihak ICT
sendiri juga akan mambagi bandwidth yang ada sesuai dengan kebutuhan
para penggunanya. Jika sudah stabil maka dalam memanfaatkan dan
menggunakan free hotspot yang ada akan dapat lebih efektif dan efisien,
serta proses pembelajaran akan lebih meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
b. Lokasi
Hambatan yang dihadapi oleh pihak ICT (Information and
Communications Technologies) selanjutnya adalah masalah lokasi yang
mana tidak dapat digunakan untuk masuk kedalam hotspot yang ada dan
juga adanya blankspot. Upaya dari masalah tersebut yaitu berupa
panyatuan dari SSID (Service Set Identifier), yang mana untuk saat ini
masih banyak SSID (Service Set Identifier) yang ada di FKIP dan dari
pihak ICT (Information and Communications Technologies) akan
menyatukannya kedalam satu SSID (Service Set Identifier) dan juga dapat
diakses oleh semuanya, serta jarak jangkau serta lokasinya kan terjamah
semua.
c. Blankspot
Untuk menanggulangi adanya blankspot, dari pihak ICT sendiri akan
menggunakan sistem WDS (wireless distribution system), yang mana
sistem tersebut dapat meminimalisir blankspot yang ada diseluruh FKIP,
jadi penggunaan dan pemanfaatan dari hotspot dapat berjalan dengan baik.
Rencana kedepan dari pihak ICT (Information and Communications
Technologies) yaitu seluruh hotspot di FKIP akan menggunakan fiber optic guna
lebih memperlancar sinyal hotspot yang ada. Hotspot dengan sinyal yang cepat
dan lancar akan terwujud, serta proses pembelajaran ikut meningkat pula.
Pengguna akan lebih banyak lagi serta pembelajaran yang dinantikan yaitu e-
learning akan dapat terwujud dan terlaksana. Jika hal tersebut sudah terealisasikan
maka peningkatan prestasi akan semakin banyak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, dapat ditarik
kesimpulan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa
pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.
a. Hotspot untuk akses ke sumber belajar
b. Hotspot untuk perkembangan pengetahuan
c. Hotspot untuk menjadikan belajar lebih kreatif
2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot.
a. Bandwidth
b. Lokasi
c. Blankspot
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan
free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP
Universitas Sebelas Maret.
a. Penambahan bandwidth
b. Penyatuan dari SSID, upgrade, pengecekan
c. Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system)
d. Pergantian kabel dengan fiber optik (akan direalisasikan awal 2013)
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi penelitian yang dapat di
temukan dengan pemanfaatan free hotspot area dalam proses pembelajaran
mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret. Implikasi yang
ditimbulkan adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
1. Dengan adanya pemanfaatan free hotspot dapat menunjung proses
pembelajaran mahasiswa, khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi.
2. Dengan adanya free hotspot dapat dimanfaatkan oleh Program Studi
Pendidikan Ekonomi, dosen, staff, dan lain-lain guna untuk memperoleh
informasi, kegiatan-kegiatan yang berkenaan pada FKIP.
3. Dengan adanya hotspot pembelajaran e-learning akan dapat terwujud, jika
dalam pengelolaan hotspot selalu meningkat dan lebih baik lagi.
C. Saran
Berdasarkan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan
saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Pimpinan Fakultas
a. Diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana seperti tempat khusus
yang digunakan untuk menggunakan hotspot, layanan kecepatan koneksi di
perbesar lagi dan lain sebagainya, guna peningkatan pembelajaran di FKIP
Universitas Sebelas Maret.
b. Diharapkan adanya sosialisasi kepada para pengajar tentang pemanfaatan
free hotspot yang ada di FKIP guna menunjang pembelajaran di kelas.
2. Bagi Pihak ICT
a. Diharapkan pihak ICT dapat lebih meningkatkan kinerja dari hotspot yang
ada di FKIP dan juga menambah bandwidth yang ada menjadi lebih tinggi
lagi guna peningkatan pembelajaran yang di inginkan oleh mahasiswa,
sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan keseimbangan dari
penggunaan hotspot yang ada dengan jumlah user yang terus meningkat,
yaitu jumlah mahasiswa setiap tahun bertambah banyak.
b. Diharapkan pihak ICT segera merealisasikan rencana-rencana yang
bersangkutan dangan peningkatan kinerja hotspot yang ada di seluruh FKIP,
seperti digantinya sistem kabel menjadi fiber optik, penggabungan dari
SSID yang ada agar dalam penggunaannya dapat selalu lancar dan dapat
menunjang pembelajaran yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa agar dapat menjaga NIM dan Password yang di berikan guna
menunjang keamanan dari fasilitas hotspot yang telah diberikan oleh
fakultas.
b. Diharapkan memanfaatkan fasilitas free hotspot yang ada untuk kepentingan
positif dan tidak untuk hal negatif, seperti membuka situs-situs yang
berhubungan dengan dunia pendidikan.
4. Bagi Peneliti lain
Penelitian yang telah dilakukan ini dapat dijadikan bahan acuhan dalam
melaksanakan penelitian selanjutnya, khususnya tentang pemanfaatan free
hotspot.