perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ...... · keefektifan layanan informasi karier...
Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EFEKTIVITAS ...... · keefektifan layanan informasi karier...
i
EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI KARIER
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PERENCANAAN KARIER PADA SISWA
KELAS X DI SMA NEGERI 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
SELVIA RETNO ARISTA SARI
K3108050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITA SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 16 Juli 2012
Dosen Pembimbing I,
Dr. Sutarno, M.Pd
NIP. 19480207 197501 1 001
Dosen Pembimbing II,
Dra. Wardatul Djannah,M.Pd
NIP. 19530516 198103 2 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRAK
Selvia Retno Arista Sari. EFEKTIVITAS LAYANAN
INFORMASI KARIER UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Juli 2012.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui
keefektifan layanan informasi karier untuk meningkatkan
kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X di
SMA Negeri 2 Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
semu (Quasi Exsperimen) dengan rancangan penelitian
Two Group Pre – Post Design yang terdiri dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi penelitian
adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Wonogiri. Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri 2
Wonogiri yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok
eksperimen dan siswa kelas X-9 berjumlah 32 siswa
sebagai kelompok kontrol. Teknik sampling adalah
purposive random sampling. Sumber data adalah siswa.
Jenis data adalah data tentang kemampuan perencanaan
karier. Teknik pengumpulan data adalah angket tentang
kemampuan perencanaan karier SMA. Validitas angket
menggunakan teknik professional judgement dan analisis
statistik Spearman Brown memanfaatkan aplikasi
Microsoft excel 2007. Analisis data menggunakan teknik
analisis statistik Two Way Anova dengan memanfaatkan
aplikasi SPSS 16.0
Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
nilai Fhitung sebesar = 45,496 > Ftabel sebesar = 3,92
dengan nilai (p) = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan
karier yang sangat signifikan antara sebelum diberi
perlakuan dan setelah diberi perlakuan, nilai Fhitung
sebesar = 41,118 > Ftabel sebesar = 3,92 dengan nilai (p) =
0,00 (α <0,05) yang berarti ada perbedaan kemampuan
perencanaan karier yang sangat signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, nilai Fhitung
sebesar = 57,638 > Ftabel sebesar = 3,92 dengan nilai (p)
= 0,000 (α<0,05) yang berarti ada interaksi yang sangat
signifikan antara kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah
diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Berdasarkan seluruh perbandingan nilai F di atas maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti layanan informasi
karier efektif untuk meningkatkan kemampuan
perencanaan karier.
Simpulan penelitian ini adalah bahwa layanan
informasi karier efektif untuk meningkatkan kemampuan
perencanaan karier pada siswa kelas X di SMA Negeri 2
Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci : Efektivitas layanan informasi karier,
kemampuan perencanaan karir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Selvia Retno Arista Sari. THE EFFECTIVENESS OF
CAREER INFORMATION TO INCREASE CAREER
PLANNING ABILITY OF THE TENTH GRADE
STUDENTS OF SMA NEGERI 2 WONOGIRI
ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis. Teacher
Training and Education Faculty. Sebelas Maret
University. July 2012.
The aim of this research to known the effectiveness
of career information to increase career plan ability of the
tenth grade students of SMA Negeri 2 Wonogiri.
This research was an experimental research which
used The non Equivalent Pretest-Posttest Design. It was a
research which used tenth grade (X) of SMA Negeri 2
Wonogiri students as population. The kind of data is
about career plan ability and students as source of data.
The sample of research used two groups X.3 as the
experimental group with 32 students and X.9 as control
group with 32 students. The technique of sampling used
was purposive sampling technique. Technique of
collecting data used was career plan ability questionnaire.
The questionnaire validity used profesionall judgement
technique and Spearman Brown analyze statistic with
Microsoft Excel 2007 application. Data analyze used
Two Way Anova analyze technique with SPSS 16.0
application.
Hypothesis test result shown with Fcount = 45,496 >
Ftable= 3,92 and probability (p) score = 0,000 (α<0,05) it
means there was very significant career plan ability score
differences pre treatment (pretest) and post treatment
(posttest), with Fcount= 41,118 > Ftable= 3,92 and
probability (p) score = 0,000 (α<0,05) it means there was
very significant career plan ability between experimental
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
group and control group, with Fcount= 57,638 > Ftable=
3,92 and probability (p) score = 0,000 (α<0,05) it means
there was very significant interaction between career plan
ability score differences pre treatment (pretest) and post
treatment (posttest) and career plan ability between
experimental group and control group. Based on
comparison among Fcount it means career information
service was effective to increase career plan ability for
students.
The conclusion of this research was career
information effective to increase career plan ability of the
tenth grade students of SMA Negeri 2 Wonogiri.
Keywords : effectiveness of career information
service, career plan ability
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................... ii
ABSTRAK ..................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................... v
A. Latar Belakang Masalah ................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................... 12
C. Tujuan Penelitian ............................................ 12
D. Manfaat Penelitian ......................................... 13
1. Manfaat Teoritis .................................... 13
2. Manfaat Praktis ..................................... 13
E. Metode dan Rancangan Penelitian ................ 14
1. Metode Penelitian .................................. 14
2. Rancangan Penelitian ........................... 14
F. Pengujian Hipotesis ......................................... 18
G. Hasil Penelitian ............................................... 21
H. Simpulan .......................................................... 26
I. Rekomendasi ................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia yang terus berlangsung dan kebutuhan hidup yang
setiap hari semakin bertambah mengharuskan manusia untuk selalu berusaha dan
melakukan suatu kegiatan sehingga kebutuhan hidup dapat terpenuhi dan
kehidupan dapat terus berlangsung dengan baik. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memilih dan memiliki
karier atau pekerjaan tertentu. Memiliki karier yang tepat dan baik dapat menjadi
suatu tanda terjaminnya kehidupan manusia, terhindar dari keadaan ekonomi yang
sulit serta mendapatkan kebahagiaan.
Pada saat ini menelusuri karier atau pekerjaan lebih jauh karier yang
dimiliki seseorang bukanlah mengenai pekerjaan apa yang dilakukannya tetapi
lebih pada pekerjaan sebagai ajang untuk mengaktualisasikan kemampuan dan
potensi yang dimiliki seseorang di dalam pekerjaan yang dijabatnya. Dewa Ketut
Sukardi ( : ) menegaskan:
Suatu pekerjaan yang disandang atau dipegang seseorang yang cocok atau
benar-benar sesuai dengan potensi-potensi diri dari orang yang
menjabatnya maka akan menimbulkan kesenangan kemudian mereka akan
berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya,
mengembangkan potensi dirinya, lingkungannya, serta sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang
dijabatnya.
Kemudian untuk mendapatkan keadaan yang ideal antara memilih
pekerjaan atau karier yang tepat dan sesuai dengan kemampuannya maka manusia
sebagai individu harus menyiapkan rencana karier dengan proses dan dalam
rentang waktu yang tepat.
Terdapat dua proses alamiah yang beroperasi secara kontinyu dalam satu
siklus kehidupan manusia. Salah satu proses tersebut adalah proses
perkembangan. Warkitri, dkk ( : ) menyebutkan, “Perkembangan adalah
perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik
dan psikis pada diri anak yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
belajar menuju kedewasaan”. Perkembangan manusia memiliki periodisasi yang
berbeda. Periodisasi perkembangan manusia diantaranya masa remaja dan masa
dewasa (Chasiyah,dkk ).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju
masa dewasa. Ada batasan usia yang menunjukkan usia masa remaja.
Chasiyah,dkk ( : ) menegaskan, “ Batasan usia remaja Indonesia adalah
usia tahun sampai tahun yang belum menikah”. Merujuk pada usia
tersebut maka yang termasuk dalam usia remaja adalah siswa Sekolah
Menengah Atas ( SMA ) karena usia siswa SMA berkisar antara tahun sampai
tahun. Siswa SMA yang termasuk dalam masa remaja tersebut memiliki tugas
perkembangan yang yang bervariasi. Kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh
Warkitri,dkk ( : ):
Setiap masa perkembangan memiliki tugas perkembangan yang harus
diselesaikan dan jika tugas perkembangan dapat diselesaikan dengan baik
maka akan menimbulkan kebahagiaan dan kemudahan dalam
melaksanakan tugas perkembangan selanjutnya akan tetapi apabila tugas
perkembangan tidak dapat terselesaikan maka akan menimbulkan
keresahan dan kesulitan dalam melaksanakan tugas perkembangan
selanjutnya.
Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dilakukan oleh siswa
SMA adalah melakukan pemilihan pekerjaan atau Karier. Pemilihan pekerjaan
atau Karier menjadi salah satu tugas perkembangan dan menjadi suatu layanan
yang penting dilakukan karena pada masa SMA merupakan suatu tahap yang
tepat untuk menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan persiapan karier yakni
proses pemilihan dan pencapaian karier (Winkel, : )
Pemilihan pekerjaan atau Karier tidak menjadi peristiwa yang hanya
terjadi sekali dalam hidup seseorang (misalnya ketika lulus sekolah) karena
seluruh situasi lingkungan, kebutuhan dan kemauan nya pun berubah dan
berkembang maka pada akhirnya keputusan karier tersebut menjadi rangkaian
keputusan yang masih terpisah – pisah ( Super,dalam Munandir : ).
Selanjutnya dijelaskan oleh Ginzberg ( dalam Munandir : ) :
Pilihan pekerjaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang
berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dari pekerjaannya. Ini mengharuskan mereka untuk berulang – ulang
melakukan penilaian kembali dengan maksud mereka dapat lebih
mencocokkan tujuan – tujan karier yang terus berubah – ubah dengan
kenyataan dunia kerja.
Merujuk pernyataan diatas maka dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa
dalam melakukan pemilihan karier hendaknya pemilihan karier dilakukan dengan
pelaksanaan evaluasi secukupnya dan dengan menyesuaikan antara kemampuan,
kemauan, kebutuhan, lingkungan, nilai dan hambatan yang dapat menghambat
pencapaian karier atau cita – cita yang sekiranya dapat menyulitkan diri siswa
dalam mencapai Karier. Akan tetapi hal tersebut nampaknya berbanding terbalik
dengan sikap siswa SMA dalam memilih Karier.
Chasiyah, dkk ( : ) menjelaskan “ Pemilihan Karier yang
dilakukan oleh siswa SMA saat ini masih terdominasi dengan adanya sikap
conformity yaitu suatu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini,
pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain “. Adanya
sikap conformity tersebut maka pemilihan Karier bukanlah berdasarkan
pemahaman keadaan dirinya melainkan karena hanya mengikuti pengaruh
eksternal saja. Salah satu upaya untuk meminimalkan sikap conformity
tersebut maka dalam pemilihan Karier harus diberikan suatu arahan yang tepat
agar siswa dapat merencanakan Karier dengan baik yaitu dengan sebuah arahan
mengenai perencanaan Karier.
Perencanaan karier yang baik dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh
aspek yang diperlukan untuk mendukung terciptanya sebuah perencanaan Karier
yang tepat. Dimulai dari memahami diri sendiri diantaranya yang menyangkut
kemampuan, kemauan, bakat, minat dan kebutuhan. Selanjutnya mengidentifikasi
dukungan lingkungan, nilai dan sesuatu yang penting yaitu memahami hambatan
yang dapat menghambat dalam pencapaian Karier. Selain itu memandang lebih
jauh mengenai prospek pekerjaan yang diinginkan dan proses pendidikan yang
diperlukan untuk mencapai karier tersebut.
Dengan banyaknya hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
Karier tersebut maka perlu diberikan bimbingan yang mengarah pada
perencanaan Karier bagi siswa SMA dengan tujuan untuk mengarahkan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SMA menuju Karier yang sesuai dengan pemahaman diri, kondisi diri, nilai,
lingkungan, hambatan dan kondisi Karier atau pekerjaan saat ini maupun yang
akan datang.
Pelaksanaan perencanaan Karier bagi siswa SMA dapat dilaksanakan
melalui penerapan salah satu bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling.
Dewa Ketut Sukardi ( : ) menegaskan, “ Bidang bimbingan tersebut
adalah bidang bimbingan Karier. Pendidikan karier yang terdapat di dalam
bimbingan karier ikut menunjang dalam proses perencanaan karier sehingga
bimbingan karier perlu dilaksanakan secara terpadu dan baik mulai dari jenjang
pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi”.
Pelaksanaan bimbingan karier pun dapat dilihat berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Republik Indonesia No. tahun tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam bab II Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMA / MA, berbunyi :
( ) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas mata pelajaran,
pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa sesuai dengan kondisi
sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan Karier
siswa.
Merujuk uraian bimbingan karier diatas dapat diketahui bahwa
bimbingan Karier sangat penting dilaksanakan di sekolah. Pentingnya
pelaksanaan bimbingan karier sebab dengan bimbingan karier dapat membantu
siswa untuk mengoptimalkan keadaan diri dan potensi, mengembangkan bakat
dan kemampuannya untuk menuju pada arah Karier yang diinginkan.
Berdasarkan kondisi pelaksanaan bimbingan di SMA pendidikan
karier tidak dilaksanakan secara menyeluruh khususnya bimbingan dalam
mengarahkan siswa SMA menuju sebuah perencanaan karier yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Terlebih adanya fenomena tidak dimasukkannya pemberian layanan Bimbingan
dan Konseling ke situasi belajar di kelas. Hal tersebut dianggap sebagai sesuatu
yang tidak terlalu penting dibandingkan dengan mata pelajaran umum
sehingga bagian Bimbingan dan Konseling hanya dapat bekerja secara tidak
langsung dilapangan. Kurangnya pemberian layanan tersebut khususnya
bimbingan Karier akan memberi dampak buruk bagi siswa kaitannya dengan
pengetahuan Karier.
Pelaksanaan bimbingan karier yang dilakukan untuk mengarahkan siswa
dalam perencanaan karier dapat dilaksanakan dengan menyelenggarakan salah
satu layanan dalam Bimbingan dan Konseling yaitu layanan Informasi Karier.
Informasi Karier adalah informasi yang berisi fakta – fakta mengenai
pekerjaan dan karier yang bertujuan untuk membantu individu mendapatkan
pandangan, pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspeknya.
Dengan pemberian layanan informasi karier para siswa dapat mengarahkan dan
menetapkan suatu pilihan pendidikan dan pekerjaan yang cocok, serasi, sesuai
dan memuaskan dirinya (Dewa Ketut Sukardi, ).
Merujuk pada survei yang dilakukan peneliti pelaksanaan bimbingan
Karier yang telah dilakukan oleh sekolah bukanlah suatu bimbingan Karier
mengenai perencanaan Karier secara menyeluruh tetapi hanya perencanaan
Karier bagaimana ia harus memilih secara instan berdasarkan keinginan nya,
orang tua atau hanya dipengaruhi unsur conformity.
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak siswa di sekolah belum
memahami pentingnya sebuah perencanaan Karier dan belum memahami
bagaimana untuk membuat suatu perencanaan Karier yang tepat. Hal ini terlihat
dari perilaku siswa SMA Negeri Wonogiri yang tidak mampu merencanakan
karier secara optimal. Perencanaan karier yang sering dijumpai lebih menekankan
pada satu aspek keinginan ataupun dorongan orang lain bukan atas penilaian
secara menyeluruh tentang kondisi, pemahaman diri dan lingkungannya.
Berdasarkan kenyataan diatas berakibat pada siswa melakukan
kesalahan dalam memilih karier terlebih apabila karier yang dipilihnya
bukanlah karier yang ia inginkan dan sesuai dengan potensi dirinya yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
akhirnya dapat menghambat siswa dalam melaksanakan dan mengembangkan
Karier yang telah dipilihnya.
Dengan demikian layanan informasi larier yang memadai dan tepat akan
membantu individu untuk dapat memahami dirinya sendiri, potensi-potensinya
dan kebutuhan-kebutuhannya sehingga ia akan berada pada suatu posisi
mempertimbangkan berbagai alternative masa depan ( Dewa Ketut Sukardi, :
).
Terkait dengan hal tersebut di atas membuat peneliti sangat tertarik dan
bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Efektivitas Layanan
Informasi Karier Untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Pada
Siswa Kelas X SMA Negeri Wonogiri Tahun Pelajaran / .
B. Permasalahan
. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas,dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
a. Masih banyaknya siswa di SMA Negeri Wonogiri yang mengalami
kesulitan dalam melakukan perencanaan Karier.
b. Kurangnya pemahaman siswa akan pentingnya suatu perencanaan
Karier.
c. Kurangnya kemampuan siswa dalam merumuskan suatu perencanaan
Karier.
d. Belum adanya suatu pemberian layanan informasi karier yang utuh
dan menyeluruh dalam rangka meningkatkan kemampuan
perencanaan Karier pada siswa di SMA Negeri Wonogiri.
. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas,maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Apakah Layanan Informasi Karier Efektif Untuk Meningkatkan
Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas X SMA Negeri Wonogiri Tahun
Pelajaran .
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas. Tanpa adanya suatu
rumusan tujuan yang jelas maka suatu penelitian tidak akan mampu memberikan
manfaat bagi bidang yang ditelitinya.
Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui keefektifan layanan
informasi Karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan Karier siswa kelas
X SMA Negeri Wonogiri Tahun Pelajaran / ”.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dapat dikemukakan manfaat
penelitian sebagai berikut :
. Manfaat Teoritik
Memperluas kajian ilmu pengetahuan bidang bimbingan dan konseling
khususnya pada bidang bimbingan Karier sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan perkembangan Karier siswa.
. Manfaat Praktis
Apabila penelitian yang dilaksanakan ini dapat terbukti maka penelitian ini
dapat memberikan manfaat, diantaranya :
a. Memberikan bukti empiris kepada Guru Bimbingan dan Konseling bahwa
penerapan layanan informasi Karier dapat membantu meningkatkan
kemampuan perencanaan Karier bagi siswa.
b. Memberikan masukan kepada Guru Bimbingan dan Konseling dan pihak
sekolah bahwa perlunya pemahaman bagi siswa mengenai aspek-aspek
yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan Karier.
c. Membantu siswa untuk mengarahkan diri dalam merumuskan perencanaan
Karier.
d. Memudahkan siswa dalam menentukan pilihan Karier sesuai dengan
rumusan perencanaan karier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Teoritik
. Tinjauan tentang Kemampuan Perencanaan Karier
a. Pengertian Kemampuan Perencanaan Karier
Tujuan untuk berada pada posisi hidup yang layak dan membahagiakan
merupakan keinginan setiap manusia dalam kehidupannya. Berbagai usaha untuk
mencapai tujuan tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan memiliki karier
yang mendukung. Karier yang mendukung dapat diwujudkan apabila manusia
juga memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melakukannya. Musa
Saputra ( ) menjelaskan “Kemampuan diartikan sebagai suatu kecakapan,
ketangkasan, bakat dan kesanggupan yang merupakan daya kekuatan untuk
melakukan suatu perbuatan dan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir atau
hasil dari latihan atau praktek “. Selanjutnya kemampuan juga dapat diartikan
sebagai suatu kesanggupan untuk berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan,sikap dan ketrampilan yang dimiliki (Repository
USU : ).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
adalah kecakapan,kesanggupan untuk melakukan suatu perbuatan sebagai
perwujudan wawasan yang dimiliki dan kemampuan merupakan bawaan sejak
lahir atau kemampuan yang didapatkan melalui suatu latihan atau praktek.
Karier menjadi suatu rangkaian kata yang sering diungkapkan orang untuk
menunjukkan posisi atau jabatannya. Super (dalam Dewa Ketut Sukardi :
) mengemukakan, “Karier adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang mengarah
pada kehidupan dalam suatu dunia kerja”. Selanjutnya menurut Wilensky (dalam
Dewa Ketut Sukardi : ) menyatakan, “ Karier sebagai suatu riwayat
pekerjaan yang teratur dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni sebagai suatu
persiapan untuk selanjutnya atau masa depan“. Karier bukan merupakan hal yang
hanya berkaitan dengan suatu jabatan saja akan tetapi Karier juga lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menekankan pada persiapan-persiapan dalam menjalankan pekerjaan tersebut
sebagai suatu persiapan untuk mengembangkan masa depan. Kemudian dijelaskan
pula bahwa karier dapat diwujudkan dalam sebuah bentuk pekerjaan yang
memiliki berbagai persyaratan misalnya tingkat pendidikan (Ifdil, Konseling
Indonesia : ).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Karier adalah
suatu jabatan, pekerjaan atau kedudukan yang memiliki persyaratan tertentu untuk
memasukinya dan ditekuni oleh seseorang sepanjang hidupnya yang dilakukan
sebagai sebuah persiapan - persiapan untuk mencapai dan mengembangkan masa
depan.
Merujuk uraian diatas bahwa karier dilakukan sebagai suatu persiapan
untuk masa depan maka dalam rangka mempersiapkan Karier diperlukan suatu
perencanaan.
Perencanaan adalah proses penentuan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang (Ana Priyangga : ). Selanjutnya,
Adi Purnama ( ) menyatakan bahwa Perencanaan juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemilihan fakta – fakta dan usaha
menghubungkan antara fakta satu dengan yang lain,kemudian membuat
perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk
masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil
yang dikehendaki.
Perencanaan yang baik disebut juga perencanaan yang matang menuntut
suatu pemikiran-pemikiran yang kompleks (Winkel, : ). Kompleks berarti
perencanaan bukan hanya mempersiapkan hal yang dianggap sebagai tindakan
masa sekarang tetapi juga berkaitan dengan hal-hal masa depan. Kompleks dalam
perencanaan karier bukan hanya merencanakan tujuan-tujuan masa kini dan masa
yang akan datang mengenai sebuah Karier yang menjadi keinginan individu tetapi
lebih dari itu perencanaan harus didahului dengan identifikasi yang berdasarkan
fakta dan lebih dalam mengenai pemahaman diri,kondisi lingkungan,pengetahuan
tentang nilai - nilai serta hambatan yang sekiranya akan menyulitkan individu
dalam mencapai Karier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Merujuk uraian diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
kemampuan perencanaan karier adalah kesanggupan untuk melakukan suatu
persiapan dan penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memilih dan menentukan katir sebagai tujuan yang ingin dicapai yang didahului
dengan identifikasi pemahaman diri dan lingkungan,nilai dan hambatan yang
sesuai dengan fakta yang ada pada diri individu sehingga perencanaan sebagai
suatu proses persiapan diperlukan untuk mendukung kegiatan yang akan
dilakukan pada masa yang akan datang untuk mewujudkan cita-cita, keinginan
dan mengembangkan masa depannya.
a. Tujuan Perencanaan Karier
Perencanaan karier menjadi satu kegiatan yang penting dilakukan oleh
siswa SMA. Perencanaan karier yang dilakukan oleh siswa SMA memiliki
berbagai tujuan sehingga perencanaan karier perlu dilakukan oleh siswa. Berikut
tujuan – tujuan perencanaan karier :
) Untuk membantu siswa dalam melakukan pemahaman diri dan lingkungan
sekitarnya.
Perencanaan karier yang dilakukan oleh siswa meliputi berbagai aspek.
Salah satu aspek tersebut adalah pemahaman diri dan lingkungan. Pemahaman
diri dilakukan oleh siswa dengan mengenali keadaan dirinya, kelebihan,
kekurangannya serta sifat dan bakat minatnya sehingga siswa dapat mengenal
dirinya secara baik. Pemahaman diri yang baik dapat pula digunakan sebagai alat
evaluasi diri terhadap karier yang dipilih oleh siswa.
) Untuk membantu siswa dalam meningkatkan wawasan tentang studi lanjut
dan dunia kerja.
Perencanaan karier bertujuan pula untuk membantu siswa dalam
meningkatkan wawasan tentang studi lanjut dan dunia kerja karena dalam
merencanakan karier siswa diarahkan untuk mengetahui lebih banyak berbagai hal
tentang sekolah lanjutan dan dunia kerja sehingga dapat terwujud suatu
perencanaan karier yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
) Untuk membantu siswa menyiapkan dan mengembangkan sikap dan nilai
diri sendiri dalam menghadapi karier yang dipilihnya.
Perencanaan karier yang diwujudkan siswa yang di dalamnya telah
diputuskan karier apa yang akan dipilihnya maka menuntun siswa untuk mulai
menyesuaiakan diri, menyesuaikan sikap dan menerapkan nilai yang sesuai
dengan pekerjaan yang dipilihnya tersebut. Adanya keserasian dan pengembangan
sikap dan nilai yang tepat dapat mendukung siswa dalam menjalankan kariernya.
) Untuk membantu siswa dalam mengambil keputusan kaitannya dengan
pemilihan karier.
Merencanakan karier terkait pula dengan menetapkan atau memilih karier
yang diinginkannya. Siswa yang mampu memilih satu karier dapat diartikan
bahwa siswa tersebut mampu untuk membuat pertimbangan yang baik sehingga ia
memilih karier tersebut. Kemampuan untuk dapat mengambil keputusan akan
membantu siswa dalam membuat pertimbangan – pertimbangan dalam memilih
karier.
b. Manfaat Perencanaan Karier
Adanya kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menentukan karier
dan didukung dengan ketersediaan informasi yang tidak memadai untuk
memenuhi pengetahuan siswa tentang karier maka akan berdampak buruk pada
pemilihan karier siswa. Peristiwa tersebut dapat diminimalisasi dengan membuat
perencanaan karier yang tepat (Ifdil, Konseling Indonesia : ). Adapun
manfaat perencanaan karier antara lain sebagai berikut :
) Menghindarkan siswa dari kesalahan atau kekeliruan dalam pemilihan
Karier.
) Memudahkan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kesesuaian antara
berbagai macam karier dan kemampuan diri.
) Mendorong siswa untuk dapat menyusun peta perencanaan larier.
) Pelaksanaan perencanaan karier secara keseluruhan dapat digunakan
sebagai alat evaluasi terhadap kemampuan diri dan kondisi lingkungan
yang dapat digunakam untuk mendukung ketercapaian Karier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Manfaat perencanaan karier tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
) Menghindarkan siswa dari kesalahan atau kekeliruan dalam pemilihan Karier
Pelaksanaan perencanaan karier yang disusun secara menyeluruh dan dan
dilakukan melalui beberapa tahap sangat bermanfaat karena siswa dapat dengan
jelas mengetahui adanya berbagai dunia kerja beserta syarat-syaratnya.
Dimilikinya pengetahuan tentang dunia kerja terebut kemudian dapat digunakan
siswa untuk memilih karier yang sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya
dengan demikian siswa dapat terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam
memilih karier.
) Memudahkan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kesesuaian antara
berbagai macam Karier dan kemampuan diri.
Manfaat dilakukannya perencanaan karier selanjutnya siswa dapat
membuat catatan tentang keadaan dirinya,lingkungan,nilai-nilai serta hambatan
yang ditemukannya. Catatan dan penemuan tersebut selanjutnya dapat digunakan
untuk menyesuaikan antara karier plihannya dan kemampuan dirinya. Penilaian
tersebut selanjutnya dapat digunakan siswa sebagai bahan pertimbangan untuk
memilih karier yang sesuai dengan dirinya.
) Mendorong siswa untuk dapat menyusun peta perencanaan Karier
Perencanaan karier yang telah disusun oleh siswa selanjutnya dapat
digunakan sebagai sebuah pedoman untuk melakukan aktivitas yang diperlukan
dalam usaha pencapaian karier dan peta perencanaan karier dapat digunakan
sebagai pedoman dalam mencapai cita-cita yang diinginkan.
) Pelaksanaan perencanaan Karier secara keseluruhan dapat digunakan sebagai
alat evaluasi terhadap kemampuan diri dan kondisi lingkungan yang dapat
digunakam untuk mendukung ketercapaian karier
Pelaksanaan perencanaan yang dilakukan siswa dapat digunakan sebagai
suatu alat evaluasi tentang kemampuan yang dimiliki,lingkungan disekitarnya
yang kemudian disesuaikan dengan karier yang telah dipilihnya. Adanya hasil dari
evaluasi kemampuan diri dan lingkungan serta nilai dan dan hambatan tersebut
kemudian dapat digunakan oleh siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dapat perlu disiapkan dan dilakukan untuk mendukung tercapainya pilihan karier
dan mengatasi hambatan yang ditemukannya.
c. Tahap Perencanaan Karier
Perencanaan karier adalah suatu kegiatan untuk menggambarkan kegiatan
yang akan kita lakukan pada waktu yang akan datang terkait dengan cita-cita yang
kita inginkan. Perencanaan karier yang baik dan tepat akan memudahkan kita
untuk melakukan kegiatan yang akan kita lakukan dan mengarahkan kita untuk
lebih fokus melakukan kegiatan serta mampu menghindarkan kita dari kesalahan
– kesalahan dalam memilih karier.
Perencanaan karier harus dilakukan secara lengkap. Kelengkapan dalam
perencanaan Karier dapat dilakukan guna mendukung tersusunnya sebuah
perencanaan karier yang tepat dan lengkap.
Ika Widhi Nugraha, : ) menyebutkan “Perencanaan karier yang
tepat dan lengkap dapat dilakukan dengan melaksanakan rangkaian atau tahapan –
tahapan merencanakan Karier yaitu:
. Identifikasi kemampuan diri dan potensi
. Ciptakan visi dan misi hidup
. Menghimpun informasi karier
. Sinkronisasi
. Komunikasi
. Membuat keputusan
. Merencanakan karier
Adapun keterangan singkat dari materi diatas antara lain sebagai berikut :
.) Identifikasi kemampuan diri dan potensi
Tahap identifikasi merupakan tahap awal yang dilakukan dalam
perencanaan karier. Dalam tahap identifikasi atau dapat disebut sebagai tahap
mengenali ini siswa diminta untuk melaksanakan identifikasi diri,antara lain
meliputi pemahaman diri seperti kecerdasan,kemampuan,sikap,minat,bakat dan
identifikasi kebutuhan. Kemudian identifikasi juga dilakukan dengan melakukan
identifikasi pada lingkungan disekitar siswa, nilai – nilai yang ada dalam diri
sendiri,nilai kemasyrakatan disekitarnya dan hambatan – hambatan yang dianggap
sebagai suatu kelemahan yang dapat menghambat pencapaian karier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
.) Ciptakan Visi dan Tujuan Hidup
Visi berasal dari keinginan yang paling kuat dalam diri seseorang untuk
meraih sesuatu yang benar-benar diinginkan lebih dari apapun.Visi mencakup
semua aspek penting dalam kehidupan yang tidak dapat digantikannya oleh
apapun. Tujuan (goals) dalam hal ini adalah penjelasan dari visi dalam bentuk
yang lebih kecil dan sederhana sehingga mudah untuk dilakukan dan diwujudkan
untuk meraih visi. Dengan adanya suatu visi dan tujuan yang jelas maka akan
menolong individu untuk merencanakan karier selanjutnya.
.) Menghimpun Informasi karier
Tahap menghimpun informasi merupakan tahap penting yang harus
dilakukan. Dalam tahap ini siswa harus mengumpulkan berbagai informasi
mengenai berbagai macam Karier yang memiliki prospek masa depan yang baik
syarat – syarat karier tersebut,jenis pendidikan lanjutan yang ditempuh untuk
mencapai karier tersebut. Tahap menghimpun informasi harus dapat
menghasilkan suatu himpunan informasi yang lengkap dan akurat sehingga dapat
digunakan sebagai sumber informasi karier.
) Sinkronisasi
Tahap sinkronisasi atau disebut juga penyesuaian adalah tahap yang
dilakukan dengan menggunakan hasil identifikasi dan hasil kegiatan menghimpun
informasi. Dari hasil identifikasi diri kemudian disesuaikan dengan berbagai jenis
Karier yang telah diperoleh dari himpunan informasi karier yang telah didapatkan.
Dengan adanya penyesuaian tersebut maka akan diperoleh kecocokan antara
keadaan diri, kebutuhan dan karier yang diinginkan. Keselarasan tersebut
kedepannya dapat memudahkan individu dalam menjalankan dan
mengembangkan karier nya sebagai seorang pengampu sebuah jabatan.
) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan.Komunikator dalam hal ini adalah siswa dan komunikan adalah orang
tua. Tahap komunikasi berperan penting dalam rangka perencanaan sebuah
Karier.Hendaknya siswa mengkomunikasikan apa yang menjadi tujuan dan
keinginannya tentang Karier kepada orang tua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hal tersebut penting dilakukan karena orang tua memiliki peran dominan
dalam penentuan karier anak – anaknya. Orang tua dapat berperan sebagai
konsultan karier bagi anak – anaknya. Orang tua dapat mengarahkan dan
berpendapat tentang karier yang direncanakan anak – anaknya sehingga akan
terjadi sebuah kondisi yang selaras dan mendukung dalam usaha pencapaian
karier.
) Membuat Keputusan
Menentukan pilihan berupa pengambilan keputusan merupakan tahap yang
penting yang harus dilakukan individu. Setelah adanya sinkronisasi hingga tahap
komunikasi maka saatnya individu menentukan satu karier sesuai hasil yang
diperoleh dari beberapa tahap sebelumnya. Sebaiknya pilihan yang dipilih
merupakan segala sesuatu yang telah dikomunikasikan dalam setiap tahap bukan
keluar dari konteks pembahasan sebelumnya.
) Merencanakan jarier
Tahap terakhir dalam perencanaan karier yaitu tahap merencanakan
karier. Merencanakan karier dilakukan dengan menggabungkan seluruh tahap
yang telah dilaksanakan sebelumnya.Setelah penggabungan hasil dari setiap tahap
tersebut maka mengerucutkan pada suatu keputusan Karier yang dipilih dan
berbagai persiapan yang diperlukan untuk mencapai Karier yang direncanakan.
Seiring uraian yang telah dijelaskan diatas selanjutnya tahap perencanaan
karier juga dijelaskan berdasarkan paket bimbingan Karier yang disusun oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ( ) bagi siswa SMA sebagai berikut:
).Kemampuan Memahami Diri Sendiri
a) Pengantar pemahaman diri
b) Bakat,potensi dan kemampuan
c) Minat
d) Cita-cita
). Kemampuan Menerapkan Nilai-nilai
a) Nilai-nilai kehidupan
b) Saling mengenal dengan nilai orang lain
c) Pertentangan nilai-nilai dalam diri sendiri
d) Nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai masyarakat
e) Bertindak atas nilai-nilai sendiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
). Kemampuan Menganalisis Lingkungan
a) Informasi Pendidikan
b) Informasi Jabatan
) Kemampuan Mengidentifikasi Hambatan dan mengatasi
hambatan
a) Faktor pribadi
b) Faktor lingkungan
c) Cara-cara mengatasi hambatan
). Kemampuan Merencanakan Masa Depan
a) Menyusun informasi diri
b) Mengelola informasi diri
c) Mempertimbangkan alternative
d) Keputusan dan rencana
e) Merencanakan masa depan
Berdasarkan seluruh uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk
menyusun perencanaan karier yang tepat dapat dilakukan dengan mengikuti tahap
– tahap perencanaan karier yaitu mengidentifikasi tentang diri
sendiri,menganalisis keadaan lingkungan,menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan
sehari-hari, mengidentifikasi hambatan dalam pencapaian karier dan menyusun
perencanaan karier.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karier
Perencanaan karier yang dilakukan seseorang memerlukan pertimbangan-
pertimbangan tertentu sehingga didapatkan suatu keputusan yang tepat.
Pertimbangan – pertimbangan yang dilakukan juga dipengaruhi beberapa faktor.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk merencanakan
karier. Secara garis besar faktor-faktor tersebut, yaitu:
. Faktor Intern terdiri dari :
a) Kemampuan Intelegensi
b) Bakat
c) Minat
d) Sikap
e) Kepribadian
f) Nilai
g) Kegemaran atau hobi
h) Prestasi
i) Penggunaan waktu senggang
j) Kemampuan dan keterbatasan fisik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
k) Pengetahuan tentang dunia kerja.
. Faktor Ekstern terdiri dari :
a) Orang tua
b) Sekolah
c) Sosial ekonomi keluarga (Dewa Ketut Sukardi, : )
Masing – masing faktor tersebut diatas dapat dijelaskan dengan uraian
bebas sebagai berikut :
. Faktor Intern :
a) Kemampuan Intelegensi
William Stern (dalam Endra Prasetyo, ) menyatakan “Intelegensi
adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru dengan
menggunakan alat – alat berpikir sesuai dengan tujuan “. Merujuk pengertian
diatas maka intelegensi dapat digunakan sebagai suatu pemecah masalah dalam
segala situasi dan setting kehidupan individu. Intelegensi juga menjadi salah satu
faktor yang dapat membantu individu untuk mencapai suatu cita-cita tertentu
karena dengan intelegensi individu mampu berpikir secara lebih luas untuk
menyikapi suatu kondisi.
b) Bakat
Menurut Sunarto dan Agung Hartono ( : ) ”Bakat adalah
kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability ) yang masih
perlu dikembangkan atau dilatih”. Selanjutnya dapat dijelaskan berdasarkan
pengertian di atas bahwa bakat dapat terbentuk dengan baik apabila bakat dilatih
dengan tepat dan sejak dini sehingga bakat juga mampu menjadi suatu
kemampuan yang mendukung individu. Bakat menjadi salah satu dukungan
yang sangat penting dan berpengaruh dalam suatu pemilihan karier.
Kepemilikan bakat yang sesuai dengan pekerjaan atau karier yang dipilh maka
akan memudahkan individu dalam menjalankan karier. Bakat sebagai suatu
dimensi yang dimiliki individu dapat menunjang kesuksesan apabila dibangun
melalui latihan –latihan. Latihan – latihan yang teratur dan aplikasi yang tepat
dapat memunculkan suatu prestasi yang baik sehingga apabila bakat dilatih dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
di aplikasikan pada lapangan atau bidang karier yang yang sesuai maka akan
menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik.
Bakat seseorang harus dapat diketahui sejak dini dan pengembangan harus
dilakukan dengan suatu bentuk latihan terus menerus sehingga dapat digunakan
sebagai pendukung dalam menjalankan karier.
c) Minat
Menurut Endra Prasetya ( ) Minat adalah ” Perhatian, kesukaan pada
sesuatu dan kecenderungan hati untuk berbuat sesuatu sesuai dengan yang
menjadi keinginannya ”. Minat merupakan campuran antara perasaan, harapan-
harapan, pendirian dan rasa takut dan kecenderungan untuk memilih. Minat
menjadi dorongan yang kuat dengan minat yang kuat kegiatan yang kita
inginkan akan menjadi lebih menyenangkan. Dengan demikian minat juga
merupakan perangkat penting dalam pemilihan karier. Pemilihan karier yang
sesuai minat yang dimiliki maka akan membuat kemungkinan keberhasilan yang
lebih besar dibandingkan pemilihan karier yang tidak disertai minat.
d) Sikap
Menurut Sunarto dan Agung Hartono ( : ) “Sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan terhadap objek tersebut“. Dengan pengertian lain sikap adalah
merupakan suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki individu
dalam mereaksi terhadap dirinya sendiri, orang lain atau situasi tertentu. Dalam
memutuskan pilihan karier individu akan bersikap atau bertindak sesuai dengan
keadaan atau situasi yang dihadapinya.
e) Kepribadian
Allport (dalam Endra Prasetyo, ) menjelaskan bahwa “ Kepribadian
adalah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang
menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan “. Sistem psikofisik yang
dimaksud meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional,
perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum. Kepribadian seseorang
berpengaruh terhadap ketepatan pemilihan karier karena seseorang yang
mengetahui ciri-ciri kepribadiannya akan memilih kariernya yang sesuai
dengan cirri tersebut. Seseorang yang mempunyai kepribadian yang kuat,besar
kemungkinan ia tidak akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri pada
lingkungan umum dan lingkungan pekerjaan.
f) Nilai
Menurut Sunarto dan Agung Hartono ( : ) Nilai adalah “ Norma
– norma yang berlaku dalam masyarakat atau prinsip – prinsip hidup yang
menjadi pegangan hidup seseorang dalam hidupnya baik sebagai pribadi ataupun
warga negara“. Selanjutnya nilai juga dipergunakan manusia sebagai suatu
patokan untuk melakukan tindakan. Kadar nilai moral yang dimiliki individu akan
berpengaruh dalam melaksanakan Kariernya. Semakin tinggi nilai moral yang
dimiliki individu maka semakin tinggi pula rasa tanggung jawab individu terhadap
pekerjaanya.
g) Hobi atau kegemaraan
Menurut Dewa Ketut Sukardi ( : ) menjelaskan “Hobi adalah
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena kegiatan tersebut merupakan
kegemaran atau kesenangannya“. Kegiatan yang dilakukan dengan perasaan
senang dan tanpa adanya suatu tekanan atau paksaan dapat memberikan suatu
kenyamanan bagi individu dalam melakukan kegiatannya sehingga kegiatan dapat
dilaksanakan secara maksimal.
Kecenderungan individu untuk mengarahkan dan memilih karier yang
sesuai dengan hobinya akan mempermudah individu dalam melaksanakan karier
tersebut karena pelaksanaanya sesuai dengan kesenangan dan tanpa beban.
h) Prestasi
Prestasi adalah suatu kemampuan menguasai suatu materi dalam
pendidikan yang ia tekuni. Selanjutnya prestasi menurut Winkel (dalam Anne
Ahira : ) prestasi adalah “Bukti yang menunjukkan kemampuan atau
keberhasilan seseorang yang melakukan proses belajar sesuai dengan nilai yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berhasil diraihnya “. Penguasaan suatu materi ataupun keahlian yang membuat
individu memiliki suatu prestasi mengindikasikan bahwa individu tersebut benar-
benar mengerti sehingga individu dapat menghasilkan suatu karya yang sering
disebut prestasi. Prestasi dapat berpengaruh dalam arah pemilihan Karier dan
Karier yang dipilihnya karena karier yang didukung adanya prestasi dapat
memudahkan individu untuk menjalankan kariernya.
i) Ketrampilan
Menurut Dewa Ketut Sukardi ( : ) Ketrampilan adalah “ Kecekatan
individu dalam melakukan suatu kegiatan atau kemampuan individu untuk
menguasai suatu perbuatan “. Ketrampilan lebih mengarah pada kemampuan non
intelegensi yang juga dapat mendukung kelancaran individu dalam menjalankan
Karier.
j) Penggunaan waktu senggang
Waktu senggang adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran
sekolah yang digunakan individu untuk menunjang hobi atau kegemarannya.
Dengan penggunaan waktu senggang yang positif dan sesuai dengan hobinya
dapat digunakan sebagai suatu bentuk eksplorasi terhadap kegemarannya sehingga
dapat digunakan sebagai suatu persiapan terhadap karier yang dipilih.
k) Kemampuan dan Keterbatasan Fisik dan Penampilan
Kemampuan fisik yang dimiliki individu dapat mendukung karier yang di
inginkan.Syarat fisik yang terpenuhi dapat mendukung pencapaian Karier yang
diinginkan.
l) Pengetahuan tentang Dunia Kerja
Pengetahuan tentang dunia kerja adalah wawasan yang dimiliki individu
tentang dunia kerja meliputi : berbagai bidang profesi dan profesi yang ada
didalamnya, persyaratan, dan kesempatan kerja. Wawasan tersebut dapat
mempermudah individu dalam menyusun perencanaan karier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
. Faktor Ekstern :
Faktor intern bukan merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi
individu dalam pemilihan Karier.Selain faktor intern terdapat pula faktor ekstern
yang mempengaruhi pemilihan jabatan. Faktor ekstern tersebut, yaitu:
a) Orang Tua
Orang tua merupakan figur sebagai pusat motivasi dan konsultasi bagi
individu. Adanya suatu sikap terbuka dan kooperatif dari orang tua akan
memperlancar individu dalam melakukan perencanaan Karier. Adanya dukungan
yang positif dari orang tua akan membantu individu dalam memilih Karier
sebaliknya apabila Karier dipaksakan oleh orang tua akan berakibat buruk bagi
individu bersangkutan karena hanya akan memunculkan rasa keterpaksaan untuk
belajar dan menjalankan karier yang dipilihkan orang tua yang juga akan
berdampak pada tidak maksimalnya pekerjaan yang dijalankannya.
b) Lingkungan masyarakat
Individu yang berada di lingkungan masyarakat tidak akan lepas dari
pandangan-pandangan mereka, termasuk juga dalam pemilihan karier individu
akan memilih jabatan yang dipandang masyarakat baik.
c) Sosial Ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga berpengaruh pada pemilihan karier
mengingat persyaratan memasuki jabatan memerlukan tingkat pendidikan
tertentu dan tingkat pendidikan sangat dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi
keluarga.
Berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi keluarga dalam pemilihan Karier
ternyata anak-anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas memiliki
kecenderungan untuk memilih perguruan tinggi dalam rangka pemilihan karier
yang professional sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga yang berstatus
ekonomi menengah ke bawah memiliki kecenderungan arah pilih pekerjaan yang
bersifat ketrampilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tuanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Klasifikasi Jabatan di Indonesia ( KJI ) sebagai Sumber Informasi
Karier
Seiring dengan berkembangnya zaman saat ini maka muncul pula
kebutuhan yang beraneka ragam. Keanekaragaman kebutuhan tersebut
menyebabkan semakin bertambah pula cara untuk memenuhinya. Salah satu cara
untuk memenuhinya adalah dengan memiliki pekerjaan / karier yang mampu
memberikan umpan balik berupa pendapatan yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan.
Keanekaragaman kebutuhan juga memunculkan berbagai wujud
pekerjaanu / karier yang bergerak pada bidang – bidang tertentu. Adanya berbagai
pekerjaan / karier yang ada maka berbagai macam pekerjaan / karier tersebut
dapat dikatakan sebagai suatu jabatan yaitu kumpulan berbagai pekerjaan yang
berisi tugas-tugas yang berhubungan satu sama lain dan pemilik jabatan dituntut
untuk memiliki kemampuan, kecakapan tertentu ( KJI, : ).
Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya berbagai
jabatan di Indonesia dapat dilihat pada Klasifikasi Jabatan Indonesia ( KJI, :
) sebagai berikut :
a) Tenaga Profesional dan Tenaga Lain ybdi
b) Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan
c) Pejabat Pelaksana,Tenaga Tata Usaha dan ybdi
d) Tenaga Usaha Penjualan
e) Tenaga Usaha Jasa
f) Tenaga Usaha Pertanian termasuk Perkebunan, Peternakan,
Kehutanan dan Perkebunan.
g) Tenaga Produksi dan Tenaga ybdi,Operator Alat Angkutan
dan Pekerja Kasar.
h) Anggota Angkatan Bersenjata
i) Lainnya
Kamus Jabatan Indonesia ( KJI ) dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
guru BK dan siswa. Guru BK dapat memanfaatkannya sebagai salah satu sumber
informasi karier yang akurat dalam rangka pemberian bimbingan karier pada
seluruh siswa nya. Informasi yang akurat dapat mencegah adanya suatu
kesalahan informasi yang pada akhirnya dapat mengarahkan siswa pada
kekeliruan dalam perencanaan karier. Selanjutnya KJI juga dapat dimanfaatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
siswa untuk meningkatkan wawasan tentang berbagai profesi yang ada sehingga
mereka mampu merencanakan karier sesuai dengan keadaan dirinya.
. Tinjauan tentang Layanan Informasi Karier
a. Pengertian Layanan Informasi Karier
Sesuai dengan perubahan era yang kini dirasakan oleh manusia maka tidak
menutup kemungkinan manusia untuk mengikuti berbagai perubahan yang ada.
Untuk mengikuti perkembangan yang kini terjadi maka manusia membutuhkan
adanya suatu informasi. Informasi digunakan bukan hanya untuk mengikuti apa
yang sedang terjadi lebih dari itu informasi berperan dalam kehidupan sehari-hari
maupun untuk perencanaan kehidupan ke depan. Perencanaan secara umum harus
dilakukan oleh semua manusia dalam berbagai latar kehidupan lebih khusus
perencanaan juga dapat dilakukan oleh siswa dalam rangka perencanan kehidupan
melalui perencanaan Karier.
Langkah yang dapat dilakukan untuk mengarahkan siswa agar memiliki
kemampuan perencanaan Karier yang tepat dapat dilakukan melalui pelaksanaan
bimbingan Karier.Dewa Ketut Sukardi ( : ) menjelaskan, “ Bimbingan
Karier merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu yang
menitikberatkan pada perencanaan kehidupan yang disesuaikan dengan
pemahaman diri dan lingkungan sehingga individu dapat merencanakan dan
memilih Karier dengan tepat “.
Perencanaan dapat terwujud dengan baik jika siswa memiliki pengetahuan
yang luas mengenai Karier. Berkaitan dengan hal tersebut maka siswa
membutuhkan informasiKarier untuk dapat melaksanakan sebuah perencanaan
Karier. Selanjutnya dijelaskan Dewa Ketut Sukardi ( : ) “ Apabila tidak
memberikan informasi Karier yang relevan dan benar pada siswa maka akan
terjadi kekeliruan dalam menempatkan dirinya serta dalam rangka meniti
Kariernya setelah menamatkan studinya dalam suatu jenjang pendidikan tertentu.
Dalam bimbingan dan konseling penyediaan informasi Karier dapat
dilakukan dengan melaksanakan salah satu jenis layanan yaitu layanan Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Karier. Dijelaskan pula oleh Akhmad Sudrajad ( ) “ Layanan informasi
Karier adalah layanan yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menerima dan
memahami berbagai informasi tentang karier dan pendidikan lanjutan “.
Selanjutnya informasi Karier juga dimaknai sebagai informasi yang
mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu
memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep
dirinya. Lebih lanjut dijelaskan Ifdil ( Konseling Indonesia : ) “ Informasi
Karier tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan
proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan
pilihan dan tujuan hidup masa depan”.
Kemudian juga dijelaskan Dewa Ketut Sukardi ( ) “ Informasi
Karier dapat digunakan dipergunakan siswa sebagai alat untuk membantu
memahami dirinya sendiri dan dunia kerja pada umumnya dan segala aspek yang
ada pada dunia kerja “.
Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa
layanan informasi Karier adalah layanan yang diberikan kepada individu yang
berisi tentang informasi karier, segala aspek tentang pekerjaan dan pendidikan
lanjutan yang kemudian disesuaikan dengan pemahaman diri, pilihan serta tujuan
masa depan sehingga layanan informasi karier sangat bermanfaat untuk
membantu siswa dalam rangka memperluas wawasan tentang karier.
a. Tujuan Layanan Informasi Karier
Banyak siswa yang masih mengalami kebingungan, keragu – raguan atau
bahkan sama sekali tidak mengerti tentang dunia kerja dan adanya berbagai jenis
pendidikan. Keadaan tersebut harus diatasi dengan suatu layanan yang berisi
informasi tentang dunia kerja dan berbagai jenis pendidikan. Layanan yang dapat
diberikan untuk mengatasi keadaan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan
layanan informasi Karier. Pelaksanaan layanan informasi Karier juga bertujuan
agar dapat dikuasainya informasi Karier oleh siswa sehingga siswa dapat
menggunakan informasi tersebut untuk memenuhi kepentingan hidupnya sehari –
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hari dan mengembangkan dirinya (Prayitno, : ). Selanjutnya, Dewa Ketut
Sukardi ( : ) menyebutkan:
Ada beberapa tujuan pemberian informasi Karier bagi siswa di sekolah,
yaitu :
) Untuk menyiapkan masa depan siswa kearah yang lebih baik dengan
dibekali sejumlah informasi Karier yang akan dipilihnya.
) Untuk memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya,faktor kekuatan
maupun faktor kelemahannya.
) Untuk membantu individu memperoleh pandangan,pengertian dan
pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspeknya.
Dari beberapa tujuan diatas dapat dijelaskan bahwa pada usia SMA
adalah saat yang tepat untuk merencanakan Karier untuk mencapai cita-cita yang
diharapkan dan memperoleh suatu kehidupan yang membahagiakan, akan tetapi
keadaan tersebut dapat tercapai apabila siswa sebagai individu memiliki kapasitas
informasi karier yang luas,mampu memahami dirinya baik kelebihan maupun
kekurangannya sehingga siswa mampu mengolah informasi baik informasi karier
maupun dirinya dan akhirnya ia mampu untuk memilih karier yang tepat dan
sesuai dengan dirinya.
Merujuk uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan informasi
Karier adalah untuk membantu siswa agar mengetahui dan memahami keadaan
dirinya, menguasai informasi tentang karier, memiliki pandangan dan pengertian
yang baru mengenai dunia kerja sehingga dapat digunakan siswa untuk
menyiapkan arah pilihan karier yang lebih baik.
b. Syarat – syarat Bahan Informasi Karier
Segala bentuk informasi yang diberikan kepada orang lain sebaiknya
merupakan informasi yang berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya. Di
samping itu sebagai suatu sumber informasi maka bahan informasi Karier harus
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan demikian maka ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bahan informasi Karier yang
digunakan sebagai sumber informasi Karier. Winkel ( : ) menyebutkan
syarat tersebut diantaranya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
) Bahan informasi harus akurat dan tepat
) Bahan informasi harus jelas isi dan cara penyampaiannya
) Bahan informasi harus relevan bagi siswa dijenjang pendidikan
tertentu.
) Bahan informasi harus disajikan secara menarik.
) Bahan informasi harus memiliki nilai manfaat bagi siswa dijenjang
pendidikan tertentu.
Materi diatas dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
). Bahan informasi harus akurat dan tepat
Bahan informasi sebaiknya menggambarkan keadaan yang nyata pada saat
bahan tersebut disusun. Perlu adanya revisi apabila akan menggunakan bahan
informasi yang lama sehingga bahan informasi yang diberikan adalah informasi
terkini atau up to date sesuai kenyataan.
). Bahan informasi harus jelas isi dan cara penyampaiannya
Isi merupakan hal yang akan disampaikan oleh penerima informasi
sehingga isi dari sebuah informasi harus lah jelas dan tidak kabur. Berikut cara
penyampaian materinya pun juga harus jelas sehingga penerima informasi akan
mudah menangkap maksud dari informasi yang disampaikan.
). Bahan informasi harus relevan bagi siswa dijenjang pendidikan
tertentu.
Adanya kebutuhan informasi Karier yang berbeda dalam setiap fase
perkembangan maka pemberian bahan informasi tersebut harus disesuaikan
dengan penerima informasi.Dengan demikian Guru BK harus mampu
menyesuaikan kecocokan bahan informasi dengan penerimanya.
). Bahan informasi harus disajikan secara menarik.
Bahan informasi yang menarik akan lebih lengkap apabila dikemas dalam
suatu penyampaian yang menarik pula. Bahan informasi yang diberikan
hendaknya bukan hanya memuat uraian saja tapi juga ditambahkan dengan bentuk
lain. Dengan demikian dapat mendorong minat siswa untuk mempelajari dan
mengolah bahan informasi tersebut.
). Bahan informasi harus memiliki nilai manfaat bagi siswa dijenjang
pendidikan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pemberian informasi harus mengandung kegunaan tertentu sehingga bahan
informasi yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh siswa walaupun tidak semua
siswa mengambil manfaat yang sama namun dapat menjamin bahwa bahan
informasi tersebut berguna untuk siswa.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bahan informasi
Karier merupakan bagian yang penting sebagai sumber informasi Karier oleh
sebab itu bahan informasi Karier harus dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya dan dengan demikian dalam menyusun dan memberikan bahan
informasi Karier harus memperhatikan kriteria atau syarat agar bahan informasi
dapat digunakan.
c. Fungsi Layanan Informasi Karier
Salah satu alasan diberikannya informasi kepada orang lain tidak terlepas
dari adanya beberapa fungsi yang terkandung dalam informasi tersebut. Prayitno
( : ) menjelaskan “ Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting
mengingat kegunaan informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku
sehari-hari,sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri individudan
sebagai dasar pengambilan keputusan “. Berkaitan dengan hal tersebut dalam
pelaksanaan layanan bimbingan Karier pemberian informasi Karier kepada siswa
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi Preventif
b. Fungsi Distributif
c. Fungsi Referal atau rujukan
Berdasarkan poin diatas maka dapat diuraikan dan dijelaskan secara singkat
sebagai berikut :
). Fungsi Preventif
Dengan adanya pemberian informasi karier kepada siswa diharapkan dapat
membantu siswa dalam proses pengambilan keputusan,memilih karier yang sesuai
dengan kemauan dan kemampuannya sehingga siswa dapat melakukan suatu
pengambilan keputusan karier yang tepat. Pengambilan keputusan karier yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tepat akan mencegah siswa mengambil tindakan yang keliru dalam pemilihan
kariernya.
). Fungsi Distributif
Pemberian Informasi Karier diberikan kepada siswa agar para siswa dapat
memperluas pengetahuan,wawasan tentang pekerjaan,jabatan atau karier sehingga
dengan ketersediaan informasi karier tersebut siswa dapat memilih salah satu
alternative pekerjaan yang dianggap paling sesuai dengan potensi dan bakatnya.
). Fungsi Rujukan atau refferal
Pemberian Informasi Karier kepada para siswa disekolah dapat membantu
para siswa untuk menelaah,bertanya dan menggali lebih dalam segala hal yang
ingin diketahuinya tentang dunia kerja atau Karier. Untuk itu beberapa
kemungkinan yang bisa ditempuh siswa adalah menggali lebih lanjut segala hal
yang ingin diketahuinya,baik dari sumber-sumber media cetak seperti Koran,
majalah, jurnal, leaflet, iklan-iklan, buku-buku acuan maupun bertanya secara
langsung kepada sumber informasi Karier yang relevan.
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
layanan informasi Karier sangat penting dalam pelaksanaan bimbingan Karier,
serta memiliki beberapa fungsi yang spesifik dan menyeluruh yaitu,layanan
informasi Karier sebagai fungsi preventif, distributif dan berfungsi sebagai
rujukan atau referral.
d. Komponen dalam Layanan Informasi Karier
Komponen dalam layanan informasi karier adalah beberapa hal yang
terlibat dan ada di dalam layanan informasi karier. Keterlibatan komponen dalam
pemberian layanan informasi menjadi hal yang penting untuk dipenuhi karena
adanya komponen yang lengkap maka pemberian layanan informasi dapat
berlangsung dengan baik. Komponen yang terlibat dalam layanan informasi
karier,yaitu:
) Konselor
) Peserta
) Informasi (Prayitno, : )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lebih lanjut, materi di atas dapat di uraikan sebagai berikut :
) Konselor
Konselor adalah orang yang ahli dalam bimbingan dan konseling.
Konselor dalam komponen ini juga dapat diartikan sebagai guru
Bimbingan dan Konseling yang menyampaikan layanan informasi karier.
Guru BK harus mampu menguasai seluruh informasi karier yang akan
diberikan dan mampu mengenali peserta layanan dan kebutuhannya
dalam menerima layanan informasi karier sehingga Guru BK dapat secara
efektif menyampaikan layanan informasi karier tersebut.
) Peserta
Peserta adalah pihak yang menerima pemberian layanan informasi
karier. Peserta yang berkedudukan sebagai penerima layanan informasi
karier dapat berasal dari berbagai kalangan tingkat pendidikan ataupun
yang lain seperti, siswa SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Anggota organisasi
pemuda dan sosial politik, karyawan instansi dan usaha/industri atau
anggota masyarakat lainnya.
Peserta layanan informasi dalam hal ini adalah siswa – siswi kelas
X di SMA Negeri Wonogiri tahun pelajaran .
) Informasi
Informasi menjadi suatu inti yang harus disampaikan dalam
pelaksanaan suatu layanan informasi. Informasi yang diberikan dalam
konteks ini adalah informasi karier. Layanan informasi karier yang
diberikan dalam hal ini adalah layanan informasi karier yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X.
Adapun materi layanan informasi karier yang diberikan dalam
rangka meningkatkan kemampuan perencanaan adalah sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi keadaan diri sehingga menghasilkan kemampuan
mengidentifikasi keadaan diri.
b) Menganalisis keadaan lingkungan sehingga menghasilkan kemampuan
menganalisis lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Menerapkan nilai – nilai dalam kehidupan sehari – hari sehingga
menghasilkan kemampuan menerapkan nilai- nilai dalam kehidupan
sehari-hari.
d) Mengidentifikasi hambatan sehingga menghasilkan kemampuan
mengatasi hambataan
e) Menyusun perencanaan karier sehingga menghasilkan kemampuan
untuk menyusun rencana karier.
e. Metode dalam Penyajian Layanan Informasi Karier
Layanan Informasi Karier diselenggarakan langsung oleh konselor kepada
pesertanya. Berbagai teknik dan media yang bervariasi dan luwes dapat digunakan
dalam forum dengan format klasikal dan kelompok. Meskipun isi dan tujuan
pemberian informasi sama,bila diberikan dengan teknik yang berbeda maka
pelaksanaannya akan berbeda pula.
Adapun metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi
Karier dapat dilakukan dengan menggunakan metode :
. Ceramah,diskusi,Tanya jawab
. Media
. Acara khusus
. Nara sumber (Prayitno, : ).
Selanjutnya masing – masing metode diatas dapat diuraikan dengan
penjelasan sebagai berikut :
). Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi
Cara penyampaian informasi yang paling biasa digunakan adalah ceramah,
yakni diikuti dengan tanya jawab. Untuk mendalami informasi tersebut dapat
dilakukan diskusi diantara para siswa.
). Media
Media adalah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan layanan
informasi karier. Media dalam penyampaian informasi karier terbagi menjadi :
a) Penyampaian informasi dapat menggunakan media pembantu berupa
alat peraga,media tulis dan grafis serta perangkat dan program
elektronik (seperti radio, televisi, rekaman, komputer, LCD). Papan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Informasi juga merupakan media yang cukup efektif apabila dikelola
dengan baik dan bahan sajinya aktual.
b) Informasi dikemas dalam rangkaian rekaman dengan perangkat
kerasnya (rekaman audio, video, komputer) digunakan dalam layanan
informasi yang bersifat mandiri dalam arti peserta layanan atau klien
sendiri dapat memperoleh dan mengolah informasi yang diperlukan.
Layanan informasi mandiri ini dapat terselenggara secara lebih luwes,
tanpa tergantung pada Konselor secara pribadi, bebas dilakukan dimana
saja, kapan saja dan oleh siapapun. Sebelum pemberian layanan
informasi tersebut layanan informasi mandiri harus dirancang dan
disiapkan secara cermat oleh konselor.
). Acara Khusus
Melalui acara khusus di sekolah misalnya “ Hari Karier “ yang didalamnya
ditampilkan informasi tentang Karier dalam pandangan yang lebih luas.
). Nara Sumber
Penyelenggaraan layanan Informasi tidak dimonopoli oleh Konselor,
pihak-pihak lain dapat diikut sertakan. Dalam hal ini peranan nara sumber dapat
sangat dominan. Sesuai dengan isi informasi dan para pesertanya,nara sumber
diundang untuk menyajikan informasi yang dimaksudkan.
Dari pemaparan diatas mengenai metode penyampaian layanan informasi
karier dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan layanan informasi Karier
dapat digunakan berbagai teknik yang bervariasi agar lebih menarik seperti,teknik
ceramah, diskusi dan tanya jawab, penggunaan media, pelaksanaan acara khusus
dan pendatangan nara sumber. Teknik seperti ini hendaknya dapat dilakukan di
sekolah agar pelaksanaan layanan infomasi lebih bervariasi dan menarik sehingga
siswa menjadi antusias.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
. Tinjauan tentang Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah Atas
(SMA)
a. Anak Usia SMA sebagai Masa Remaja
Salah satu periode perkembangan manusia adalah masa remaja. Masa
remaja banyak menjadi sorotan para ahli karena masa remaja sering menunjukkan
gejala perilaku yang unik bahkan terkadang perilakunya sulit dimengerti. Masa
remaja atau adolescene masih sulit dimengerti karena pada akhir abad ke –
belum ada definisi remaja secara jelas, belum ada batasan yang pasti masa remaja
dimulai dan berakhir.
Kemudian, pada awal abad ke – akhirnya konsep remaja dapat
didefinisikan secara jelas. Konsep remaja dapat di definisikan sebagai suatu
periode kehidupan tertentu yang berbeda dari masa anak – anak dan masa dewasa.
Selanjutnya, untuk lebih menunjukkan konsep remaja maka terdapat
batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli. Usia remaja dibedakan
menjadi tiga rentang usia, yaitu :
. Usia – tahun adalah masa remaja awal
. Usia – tahun adalah masa remaja pertengahan atau madya
. Usia – tahun adalah masa remaja akhir (Desmita, : )
Anak SMA pada umumnya berusia antara – tahun sehingga dalam
hal ini anak SMA dapat dikategorikan sebagai remaja pertengahan atau madya.
Masa remaja pertengahan dan masa remaja yang lain memiliki ciri – ciri yang
berbeda. Ciri – ciri tersebut dapat digunakan sebagai suatu tanda bahwa seseorang
sedang memasuki masa yang berbeda dan dapat digunakan untuk membantu siswa
dalam memenuhi kebutuhan perkembangan dan mengatasi hambatan yang muncul
dalam perkembangan tersebut.
b. Karakteristik Anak Usia SMA
Terkait dengan ciri – ciri yang dimiliki setiap individu dalam masa remaja
maka masa SMA sebagai masa remaja pertengahan juga memiliki ciri atau
karakteristik yang berbeda dengan masa remaja lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berikut karakteristik anak usia SMA atau remaja madya yang meliputi
beberapa perkembangan, yaitu :
. Perkembangan Fisik
. Perkembangan Kognitif
. Perkembangan Emosi
. Perkembangan Sosial
. Perkembangan Moral
. Perkembangan Kepribadian (Chasiyah dkk, : )
Beberapa perkembangan diatas dapat dijelaskan dengan penjelasan
sebagai berikut :
). Perkembangan Fisik
Masa remaja adalah merupakan salah satu diantara dua masa rentangan
kehidupan individu. Pada masa remaja ini terjadi perubahan fisik yang sangat
pesat.Perubahan fisik terjadi baik secara internal maupun eksternal. Selanjutnya
perubahan fisik terjadi baik pada anak laki – laki dan perempuan akan tetapi ada
perbedaan perubahan fisik antara anak perempuan dan laki – laki tersebut.
Perubahan fisik inilah yang perlu diwaspadai agar remaja merasa puas
dengan perkembangan fisiknya.Akan tetapi banyak yang tidak merrasa puas
dengan perkembangan ini sehingga menumbuhkan sikap tidak percaya diri dan
pembentukan konsep diri yang tidak baik.
). Perkembangan Intelektual
Ditinjau dari dari perkembangan intelektual masa remaja sudah mencapai
tahap operasional formal.Hal tersebut bermakana bahwa secara mental remaja
telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan begitu
dapat diartikan bahwa berpikir operasional formal lebih bersifat abstrak,hipotesis
serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah.
). Perkembangan Emosi
Masa remaja adalah masa puncak emosionalitas yaitu masa perkembangan
emosi yang tinggi.Dalam menghadapi ketidaknyamanan emosional tersebut tidak
sedikit remaja yang mereaksinya secara defensive seperti baik secara agresif dan
pelarian diri dari kenyataan.
). Perkembangan Sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada masa remaja remaja berbagai sikap yang berhubungan dengan social
atau orang lain. Sikap tersebut yaitu sikap social cognition merupakan suatu
kemampuan utuk memahami orang yang kemudian karena dengan adanya
pemahaman ini mendorong remaja untuk lebih akrab dan menjalin hubungan
social yang lebih dekat dengan orang lain.
Selanjutnya yaitu sikap conformity yaitu suatu sikap untuk menyerah atau
mengikuti pendapat,keinginan atau kegemaran orang lain. Sikap conformity tak
tidak dapat terkontrol dapat menyulitkan remaja dalam berbagai hal yang bersifat
individual.
). Perkembangan Moral
Melalui pengalaman interaksi dengan orang lain,teman sebaya ataupun
orang dewasa lainnya dapat mempengaruhi tingkat moralitas remaja. Rremaja
akan lebih banyak mengenal nilai nilai moral seperti kejujuran,kesopanan dan
kedisiplinan.
Pada masa ini muncul dorongan pada remaja untuk berbuat sesuai moral
sehingga mereka mampu diterima dan mendapat suatu penilaian positif dari
orang lain.
). Perkembangan Kepribadian
Perkembangan kepribadian remaja yang dimaksud adalah perkembangan
identity atau identitas diri. Identitas diri yang dimaksud adalah masa remaja
merupakan masa untuk mencari jati dirnya,siapa dirinya,sikap nya dalam
kehidupan,nilai kehidupan yang ia yakini,kemampuan untuk bertindak dan
mengambil keputusan baik menyangkut pekerjaan,orientasi seksual dan filsafat
hidup. Apabila remaja gagal untuk mengintegrasikan aspek ini maka remaja akan
mengalami confussion ( kebingungan).
Berdasarkan uraian pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik remaja pada usia SMA meliputi beberapa perkembangan yaitu
perkembangan fisik, intelektual,emosi, sosial, moral dan kepribadian. Selanjutnya
setelah diketahuinya karakteristik tersebut diharapkan guru BK dapat memberikan
arahan yang tepat agar perkembangan nya dapat terlaksana dan hambatan yang
dialami dapat terselesaikan dengan tuntas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Masa Anak Usia SMA sebagai Masa untuk Menyiapkan Karier
Selain adanya karakteristik siswa SMA yang telah jelaskan pada bahasan
sebelumnya siswa SMA juga memiliki tugas perkembangan yang harus
diselesaikan. Salah satu tugas perkembangan siswa SMA adalah memilih dan
menyiapkan suatu pekerjaan (Sunarto dan Agung Hartono, : ). Memilih
dan menyiapkan pekerjaan juga dapat disebut sebagai suatu orientasi masa depan.
Ditegaskan oleh Chaplin (dalam Desmita, : ) “Orientasi masa depan
berkaitan erat dengan skema kognitif, yaitu suatu organisasi perceptual dari
pengalaman masa lalu beserta kaitannya dengan pengalaman masa kini dan di
masa yang akan datang“. Skema kognitif dapat mengarahkan individu untuk
melakukan kegiatan secara terkoordinasi dengan baik.
Selanjutnya, menurut Nurmi (dalam Desmita, : ) “Skema kognitif
berinteraksi dengan tiga tahap proses pembentukan orientasi masa depan, yaitu
motivation (motivasi), planning (perencanaan) dan evaluation (evaluasi)”. Salah
satu tahap proses pembentukan orientasi masa depan adalah perencanaan yaitu
remaja membuat perencanaan tentang perwujudan minat dan tujuan mereka.
Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa remaja
memiliki tugas – tugas perkembangan dengan salah satu tugas perkembangannya
adalah fokus pada penyiapan masa depan atau remaja mulai berpikir untuk masa
depannya. Pemikiran terhadap masa depan terkandung dalam suatu skema
kognitif yang di dalamnya terdapat suatu proses yang disebut dengan proses
perencanaan. Perencanaan yang dimaksud adalah kondisi siswa yang diharapkan
dapat melakukan perencanaan tentang masa depannya khususnya tentang
perencanaan karier.
Perencanaan karier merupakan salah satu kegiatan penting yang harus
dilakukan karena perencanaan dapat mengarahkan siswa untuk memilih,
menyiapkan dan menjalankan rencana masa depannya. Perencanaan yang matang
dapat menjadi suatu pedoman bagi individu untuk mencapai masa depannya selain
itu perencanaan yang matang juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan –
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kegiatan yang bersifat antisipatif sehingga rencana dapat dilaksanakan dengan
baik.
. Efektivitas Layanan Informasi Karier untuk Meningkatkan Kemampuan
Perencanaan Karier pada Siswa Kelas X SMA
Perkembangan remaja merupakan suatu alur yang tak terlihat akan tetapi
dapat dirasakan dampaknya bahkan dapat terasa luar biasa. Luar biasa yang
dimaksud adalah adanya suatu perubahan secara psikologis yang tak dapat diterka
arahnya dan dapat bersifat positif maupun negatif. Perkembangan remaja ini juga
di alami oleh siswa SMA karena usia SMA termasuk dalam kategori remaja.
Perkembangan setiap manusia yang juga mencakup setiap rentangan usia
nya memiliki tugas perkembangan. Tugas perkembangan setiap rentang usia tidak
sama. Perbedaan itu disertai dengan karakteristik individu yang berbeda dalam
setiap rentang usia nya. Salah satu karakteristik yang perlu mendapatkan perhatian
adalah karakteristik perkembangan sosial remaja. Perkembangan sosial remaja
yang masih terdominasi adanya sikap conformity atau cenderung mengikuti opini,
keinginan dan kegemaran orang lain akan mengarahkan siswa pada kekliruan
dalam memilih. Adanya perbedaan karakteristik tersebut menuntut orang lain
seperti orang tua dan guru untuk dapat mengetahui, memahami dan memenuhi
kebutuhan individu dengan tepat.
Salah satu kebutuhan siswa SMA yang dikaitkan dengan tugas
perkembangannya adalah kesanggupan siswa SMA untuk menyiapkan dan
memilih karier.Persiapan dan pemilihan karier dapat direncanakan dengan
melakukan suatu perencanaan yang disebut dengan perencanaan karier.
Perencanaan karier harus dilakukan dengan tepat dan apa adanya sesuai dengan
keadaan dirinya akan tetapi hal tersebut berlawanan dengan karakteristik anak
usia SMA yang masih pada tahap mencari jati dirinya sehingga mereka akan
mengikuti apa saja yang menurut mereka sesuai dengna kesenangannnya. Perilaku
inilah yang perlu mendapatkan perhatian dari orang tua dan guru karena tentunya
perilaku yang hanya mengikuti kegemaran, kecenderungan atau opini dari orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lain (conformity ) dan tidak menghiraukan keadaan mereka yang sebenarnya dapat
merugikan individu dalam perencanaan karier.
Alasan lain tidak dapat tersusunnya suatu perencanaan karier yang baik
dan relevan adalah karena terbatasnya informasi khususnya informasi karier yang
individu butuhkan. Sesuai dengan fungsi informasi yang bersifat preventif maka
informasi karier dapat digunakan sebagai alat pencegah agar individu terhindar
dari kesalahan dalam merencanakan karier. Selain itu salah satu fungsi informasi
karier yang lain yaitu informasi karier sebagai fungsi distributif yaitu informasi
karier dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan individu tentang dunia kerja
dan aspek – aspeknya.
Penelitian lain juga mendukung bahwa layanan informasi karier dapat
menjadi suatu bagian yang penting dalam memperluas wawasan tentang karier
dan dunia kerja disebutkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Kismunaji
( ) menegaskan bahwa “Siswa akan mendapatkan banyak pertimbangan
dalam merencanakan dan mengambil keputusan karier jika mendapatkan
informasi karier yang sebanyak – banyaknya“. Lebih lanjut dijelaskan pula
berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa siswa
membutuhkan layanan informasi karier.
Selanjutnya ditegaskan dalam penelitian Anisa dan Nursalim (Desember :
)” Informasi karier dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
mengembangkan wawasan dan eksplorasi dirinya sehingga mereka dapat
merencanakan karier “.
Berdasarkan uraian di atas dan penelitian terdahulu yang telah di paparkan
maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi karier sangat bermanfaat bagi
siswa untuk memperluas wawasannya tentang karier dan aspek- aspek dunia
kerja, mampu membantu siswa untuk dapat mengenali dirinya dan mampu
membantu siswa untuk dapat merencanakan karier yang diinginkannya.
Kemudian, merujuk pentingnya layanan informasi karier tersebut maka peneliti
melaksanakan penelitian dengan pemberian layanan informasi karier pada siswa
SMA kelas X agar siswa memiliki kemampuan perencanaan karier yang tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas maka dapat disusun
suatu kerangka pemikiran bahwa informasi Karier merupakan suatu informasi
yang sangat penting untuk diketahui dan dikuasai oleh siswa sebagai suatu data
yang mendukung dalam perencanaan Karier.
Pemberian informasi Karier harus dilaksanakan disekolah sebagai suatu
wadah informasi Karier bagi siswa. Pelaksanaan pemberian informasi Karier yang
dilakukan secara akurat dan komprehensif akan membantu siswa untuk
meningkatkan kemampuan perencanaan Karier namun apabila ketersediaan
informasi Karier tidak mendukung dan memadai maka proses perencanaan Karier
akan mengalami hambatan.
Oleh karena itu diperlukan adanya suatu bentuk bantuan kepada para siswa
untuk dapat menyediakan informasi Karier yang dapat meningkatkan kemampuan
perencanaan Karier.
Selanjutnya kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar . Bagan Kerangka Berpikir
Individu
Siswa
Kesulitan
Dalam
Perencanaan
Karier
Layanan
Informasi
Karier
Meningkatnya
Kemampuan
Perencanaan
Karier melalui
layanan
informasi karier
Kurangnya
Kemampuan
Perencanaan
Karier
Kurangnya
Informasi Karier
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu permasalahan.
Berdasarkan uraian tersebut, di atas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
“Layanan Informasi Karier Efektif Untuk Meningkatkan Kemampuan
Perencanaan Karier Siswa Kelas X SMA Negeri Wonogiri Tahun Pelajaran
”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
. Tempat Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto ( : ) “ Penelitian dapat dibagi menjadi
macam apabila ditinjau dari segi tempatnya,yaitu :( ) Penelitian laboratorium.
( ) Penelitian perpustakaan. dan ( ) Penelitian kancah atau lapangan “.
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian lapangan,yang
dilaksanakan di SMA Negeri Wonogiri yang beralamat di Jalan Nakulo V
Wonokarto,Wonogiri.
Pertimbangan atau alasan pemilihan tempat di SMA Negeri Wonogiri
adalah sebagai berikut : ( ) SMA Negeri Wonogiri merupakan salah satu SMA
yang maju dan berkualitas dengan akreditasi sekolah yang baik dengan akreditasi
A, ( ) SMA Negeri Wonogiri memiliki guru – guru yang bersertifikat pendidik
dan sebagian besar telah bersertifikat professional sehingga seluruh guru dapat
bekerjasama dengan peneliti demi kemajuan dan peningkatan kualitas siswa. ( )
SMA Negeri Wonogiri adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang
mengarahkan lulusannya menuju pencapaian Karier yang maksimal sehingga
diperlukan bantuan dari staff Bimbingan dan Konseling untuk mengarahkan dan
membantu siswa dalam menyiapkan Karier.
. Waktu Penelitian
Penelitian di SMA N Wonogiri ini dilaksanakan pada semester genap
yaitu pada bulan Januari sampai bulan Juli tahun pelajaran / .
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel . Jadwal Penelitian
No
Keterangan
Waktu Penelitian Tahun -
Januari Feb Maret April Mei Juni
. Penyusunan
Proposal Penelitian
xxxx
xxxx
. Perijinan Penelitian xxxx
. Penyusunan
Instrumen
xxxx
xxxx
. Uji coba Instrumen xxxx
. Pelaksanaan Pre
Test
xxxx
. Pelaksanaan
Penelitian
xxxx
. Pelaksanaan
Treatment
xxxx
xxxx
. Pelaksanaan Post
Test
xxxx
. Pengolahan Data xxxx xxxx
. Penyusunan Laporan xxxx xxxx Xxxx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Metode dan Rancangan Penelitian
. Metode penelitian
Menurut Sutarno ( : ) “Terdapat beberapa jenis penelitian sesuai
dasar pengelompokan atau pengklasifikasian, yaitu : ( ). Penelitian dasar dan
penelitian terapan, ( ). Penelitian aksi atau penelitian tindakan, ( ). Penelitian
evaluasi dan ( ). Penelitian deskriptif, eksperimen, kausal komparatif dan
historis”. Penelitian ini adalah adalah penelitian Eksperimen. Penelitian yang
dipilih untuk melaksanakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut oleh Sutarno ( : ) Penelitian
Eksperimen adalah penelitian untuk menerangkan hubungan sebab akibat
antar variabel sebab dan variable akibat yang dilakukan peneliti dengan
memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variable sebab (bebas)
selanjutnya variabel yang dimanupulasi tersebut dapat diamati dan diukur.
Penelitian eksperimen juga dapat dijelaskan sebagai sebuah penelitian
yang di dalamnya terdapat variabel yang dimanipulasi dan variabel konstan yang
tidak dimanipulasi kemudian dilakukan pengukuran pada variabel konstan
tersebut (Alimuddin Tuwu, : ).
Merujuk penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki dan
menerangkan suatu kemungkinan hubungan sebab akibat antar variable bebas dan
variable terikat yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada variabel
eksperimen atau bebas untuk dibandingkan dengan variabel konstan atau terikat.
Penelitian jenis ekperimen ini dipilih dengan pertimbangan bahwa
eksperimen merupakan metode penelitian yang sistematis dan logis untuk
menjawab suatu pertanyaan apabila sesuatu dilakukan dalam kondisi dikontrol
dengan teliti apakah yang akan terjadi berikutnya.
. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian eksperimen ada jenis, yaitu : ( ). Rancangan Pra-
Eksperimental, ( ). Rancangan Penelitian Eksperimental Semu (Quasi), ( ).
Rancangan Penelitian Eksperimental Sungguhan (Sutarno, : ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penelitian yang dilakukan ini memilih rancangan penelitian Eksperimental
Semu (Quasi). Penelitian Eksperimental Semu (Quasi) adalah rancangan
penelitian yang memiliki variabel bebas dan terikat yang didalamnya terdapat
satu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang pemberian perlakuan atau
manipulasi diberikan kepada kelompok eksperimen dan hasil penelitian dapat
dipengaruhi oleh ancaman validitas internal (Sevilla, et al. diterjemahkan oleh
Alimuddin Tuwu, : )
Rancangan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan yang dapat diperoleh dengan menyelenggarakan eksperimen
yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol
semua variable yang relevan sehingga peneliti harus memperhatikan pada
keterbatasan - keterbatasan validitas internal (Cholid Narbuko, Abu Achmadi
: ).
Sevilla, et al.,(diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu, : )
menjelaskan “ Penelitian Eksperimental Semu (Quasi) memiliki beberapa
jenis rancangan antara lain : a). Rancangan Kelompok Kontrol Tidak
Sepadan (Non Equivalent), b). Eksperimen Seri Waktu, c). Rancangan
Faktorial dan Rancangan – rancangan Counterbalanced”.
Jenis rancangan yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah
rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan ( Non Equivalent). Rancangan
Kelompok Kontrol Tidak Sepadan ( Non Equivalent ) adalah rancangan dengan
menggunakan dua kelompok yang bertindak sebagai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan pemberian pra uji (pre test) pada kedua kelompok,
pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen dan diakhiri dengan pemberian
pasca uji (post test) pada kedua kelompok sehingga dapat diketahui dan
dibandingkan hasil dari dua kelompok (Cholid Narbuko, Abu Achmadi :
).
Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan (Non Equivalent) dipilih
sebagai rancangan penelitian dengan pertimbangan bahwa di dalam rancangan ini
terdapat dua kelompok yang salah satu kelompok bertindak sebagai kelompok
eksperimen dan salah satu sebagai kelompok pembanding sehingga dapat
digunakan untuk membandingkan hasil yang dicapai dari kedua kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tersebut apabila satu kelompok diberi perlakuan dan satu kelompok tidak diberi
perlakuan.
Prosedur desain rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan (Non
Equivalent ) adalah sebagai berikut :
Tabel . Rancangan penelitian
Kelompok Pretest Treatment Postest
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
T.
T.
X
-
T.
T.
Keterangan :
T. : Pre-test
T. : Post-test kelompok Eksperimen
T. : Post-test kelompok Kontrol
X : Treatment
Berikut penjelasan pelaksanaan desain rancangan Kelompok Kontrol Tidak
Sepadan (Non Equivalent) :
a. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Pembentukan kelompok eksperimen dibentuk berdasarkan hasil teknik
sampling yang dilakukan. Dalam penelitian ini akan dibentuk kelompok sebagai
subyek penerima tindakan dan kelompok sebagai kelompok kontrol yang tidak
menerima tindakan. Kelompok ekpserimen dan kelompok kontrol dalam
penelitian ini adalah dua kelas dari kelas X yang ada di SMA N Wonogiri.
b. Pelaksanaan Penelitian :
( ). Pemberian tes awal (pre-test)
( ). Pemberian treatmentpada kelompok Eksperimen
( ). Pemberian tes akhir (post-test)
Selanjutnya proses pelaksanan penelitian diuraikan dengan langkah
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
T. : Pre-test berupa pemberian angket tentang perencanaan karier
kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberikannya
layanan informasi karier kepada kelompok eksperimen.
Pretest diberikan kepada siswa kelas X. sebagai kelompok Eksperimen
dan siswa kelas X. sebagai kelompok kontrol dalam penelitian ini.
X : Treatment, yaitu perlakuan yang diberikan kepada kelompok
eksperimen berupa pemberian layanan informasi karier. Perlakuan berupa layanan
informasi karier diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu siswa kelas X.
T. , T. : Post-test berupa pemberian angket tentang perencanaan karier
kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah kelompok
eksperimen menerima layanan informasi karier.
Post-test diberikan kepada siswa kelas X. sebagai kelompok Eksperimen
dan siswa kelas X. sebagai kelompok kontrol dalam penelitian ini.
. Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi ( : ) menjelaskan “ Variabel adalah semua keadaan,
faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil
eksperimen”. Selanjutnya, Suharsimi Arikunto ( : ) “Variabel penelitian
dapat dibedakan menjadi dua yang mempengaruhi disebut variabel penyebab,
variabel bebas, atau independent variabel (X), dan variabel akibat yang disebut
variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variabel
(Y)”.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan
variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah kemampuan
perencanaan Karier dan sebagai variabel bebas adalah layanan informasi Karier.
Definisi dari dua variabel terikat dan variabel bebas dapat dijelaskan
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. Definisi Konseptual
( ). Kemampuan Perencanaan Karier sebagai Variabel Terikat
Musa Saputra ( ) menjelaskan “Kemampuan diartikan sebagai suatu
kecakapan, ketangkasan, bakat dan kesanggupan yang merupakan daya kekuatan
untuk melakukan suatu perbuatan dan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir
atau hasil dari latihan atau praktek “. Selanjutnya kemampuan juga dapat diartikan
sebagai suatu kesanggupan untuk berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki (Repository
USU : ).
Selanjutnya Perencanaan adalah proses penentuan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan pada masa yang akan datang (Ana Priyangga : ). Perencanaan
yang baik disebut juga perencanaan yang matang menuntut suatu pemikiran-
pemikiran yang kompleks ( Winkel, : ).
Super (dalam Dewa Ketut Sukardi : ) mengemukakan bahwa
“Karier adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang mengarah pada kehidupan dalam
suatu dunia kerja”. Selanjutnya menurut Wilensky (dalam Dewa Ketut Sukardi
: ) menyatakan “ Karier sebagai suatu riwayat pekerjaan yang teratur
dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni sebagai suatu persiapan untuk
selanjutnya atau masa depan“. Karier bukan merupakan hal yang hanya berkaitan
dengan suatu jabatan saja akan tetapi Karier juga lebih menekankan pada
persiapan-persiapan dalam menjalankan pekerjaan tersebut sebagai suatu
persiapan untuk mengembangkan masa depan. Kemudian dijelaskan pula bahwa
Karier dapat diwujudkan dalam sebuah bentuk pekerjaan yang memiliki berbagai
persyaratan misalnya tingkat pendidikan (Ifdil, Konseling Indonesia : ).
Merujuk uraian diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
kemampuan perencanaan Karier adalah kesanggupan untuk melakukan suatu
persiapan dan penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
memilih dan menentukan katir sebagai tujuan yang ingin dicapai yang didahului
dengan identifikasi pemahaman diri dan lingkungan,nilai dan hambatan yang
sesuai dengan fakta yang ada pada diri individu sehingga perencanaan sebagai
suatu proses persiapan diperlukan untuk mendukung kegiatan yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dilakukan pada masa yang akan datang untuk mewujudkan cita-cita,keinginan dan
mengembangkan masa depannya.
( ). Layanan Informasi Karier sebagai Variabel Bebas
Dalam bimbingan dan konseling penyediaan informasi Karier dapat
dilakukan dengan melaksanakan salah satu jenis layanan yaitu layanan Informasi
Karier. Dijelaskan pula oleh Akhmad Sudrajad ( ) “ Layanan informasi
Karier adalah layanan yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menerima dan
memahami berbagai informasi tentang karier dan pendidikan lanjutan “.
Selanjutnya informasi Karier juga dimaknai sebagai informasi yang
mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu
memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep
dirinya. Lebih lanjut dijelaskan Ifdil ( Konseling Indonesia : ) “ Informasi
Karier tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan
proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan
pilihan dan tujuan hidup masa depan”.
Kemudian juga dijelaskan Dewa Ketut Sukardi ( ) “ Informasi
Karier dapat digunakan dipergunakan siswa sebagai alat untuk membantu
memahami dirinya sendiri dan dunia kerja pada umumnya dan segala aspek yang
ada pada dunia kerja “.
Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa
layanan informasi Karier adalah layanan yang diberikan kepada individu yang
berisi tentang informasi karier, segala aspek tentang pekerjaan dan pendidikan
lanjutan yang kemudian disesuaikan dengan pemahaman diri, pilihan serta tujuan
masa depan sehingga layanan informasi karier sangat bermanfaat untuk
membantu siswa dalam rangka memperluas wawasan tentang karier.
b. Definisi Operasional
( ) Kemampuan Perencanaan Karier yang disebut juga Variabel Terikat.
Kemampuan Perencanaan Karier adalah kesanggupan individu untuk
dapat melakukan proses penyusunan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pemilihan dan penetapan pekerjaan atau Karier yang diinginkannya sebagai
sebuah tujuan yang sesuai dengan informasi Karier yang telah diperoleh dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
identifikasi atas pemahaman tentang diri sendiri,lingkungan,pengetahuaan nilai
dan hambatan yang ada dalam dirinya sehingga dapat tersusun sebuah rancangan
kegiatan masa depan yang baik.
( ) Layanan Informasi Karier yang disebut juga Variabel Bebas.
Layanan informasi Karier adalah layanan yang berisi himpunan data
maupun informasi – informasi yang bersifat factual dan actual yang berkaitan
dengan pekerjaan atau jabatan yang dapat dimanfaatkan oleh individu untuk
memperoleh pemahaman sehingga dapat melaksanakan perencanaan dan
pemilihan Karier dengan tepat.
C. Populasi dan Sampel
Berikut diuraikan lebih lanjut mengenai populasi dan sampel dalam
pelaksanaan penelitian ini :
. Populasi
Suharsimi Arikunto ( : ) menjelaskan, “Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian.
Populasi yang dipilih untuk melaksanakan penelitian ini adalah siswa
SMA kelas X di SMA Negeri Wonogiri. Siswa SMA kelas X dipilih sebagai
populasi dengan pertimbangan bahwa siswa SMA kelas X berada pada tahap
waktu yang tepat untuk mulai merencanakan Karier. Siswa kelas X di SMA
Negeri Wonogiri berjumlah kurang lebih siswa.
. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto ( : ) menjelaskan, “ Sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi penelitian yang benar-benar mewakili populasi
yang diambil. Syarat sampel yang baik adalah sample yang representative yang
artinya sample menggambarkan keadaan populasi secara maksimal (Cholid
Narbuko, Abu Achmadi, : ).
Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas X. sebagai kelompok
eksperimen sejumlah siswa dan siswa kelas X. sebagai kelompok kontrol
sejumlah siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Teknik Pengampilan Sampel
. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan suatu teknik yang disebut dengan
teknik sampling. Terdapat dua macam teknik sampling yang dapat digunakan
untuk melakukan suatu penelitian, yaitu Teknik Random Sampling dan Teknik
Non Random Sampling.
Cholid Narbuko, Abu Achmadi ( : ) menjelaskan Teknik Random
Sampling memiliki prosedur pengambilan sample, yaitu : ( ). Undian, ( ).
Ordinal, ( ). Randomisasi dari table bilangan random sedangakan Teknik
Non Random juga memiliki prosedur pengambilan sample,yaitu : ( ).
Proportional Sampling, ( ). Stratified Sampling, ( ). Purposive Sampling,
( ). Quota Sampling, ( ). Double Sampling, ( ). Area Probability
Sampling, ( ). Cluster Sampling.
Jenis – jenis Teknik Non Random sampling seperti Purposive, Stratified,
Propotional dapat pula diperoleh dengan teknik random sampling sehingga
menghasilkan misalnya Purposive Random. Sampling, Stratified Random
Sampling dan Propotional Random Sampling (Sutrisno Hadi, : ).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik
Purposive Random Sampling. Sutrisno Hadi ( : ) menjelaskan “ Purposive
random sampling adalah pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri
atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan
ciri atau sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya” .
Teknik Purposive random sampling ini dipilih karena sampel penelitian
memenuhi syarat atau kriteria sebagai sampel purposive random sampling , yaitu
karena pada subyek menunjuk pada ciri-ciri tertentu terkait dengan sifat populasi
yaitu adanya persamaan jenis kelamin laki – laki dan perempuan, adanya
persamaan kisaran usia, persamaan tingkat kelas yaitu SMA kelas X dan
ditemukannya kemampuan perencanaan karier yang kurang pada siswa
berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti.
Pelaksanaan Teknik Purposive random sampling peneliti tidak perlu
mengambil seluruh kelas akan tetapi peneliti dapat mengambil beberapa kelas
dari keseluruhan daerah,group atau kelas yang menjadi obyek penelitian.
Pelaksanaan teknik purposive random sampling untuk pengambilan sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dilakukan dengan mengundi seluruh kelas X di SMA Negeri Wonogiri
kemudian diambil dua undian yang kemudian ditetapkan hasil undian pertama
sebagai kelompok eksperimen dan hasil undian kedua sebagai kelompok kontrol.
E. Pengumpulan Data
. Jenis Data
Sugiono ( ) menjelaskan, “Jenis data penelitian dikelompokkan
menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif “. Data kualitatif adalah
data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Pada
penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu data dikrit dan data kontinum. Data dikrit
adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan
mengukur). Data ini disebut juga dengan data nominal. Sedangkan data kontinum
adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : data ordinal,
interval, dan rasio. Pada penelitian ini jenis datanya adalah jenis data tentang
kemampuan perencanaan karier yang dapat pula digolongkan sebagai data
interval. Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas
dasar kriteria tertentu. Hal ini sesuai karena pada penelitian ini menggunakan
instrumen berupa angket kemampuan perencanaan karier. Skor angket
kemampuan perencanaan karier tersebut yang selanjutnya disebut dengan data
interval karena merupakan hasil dari pengukuran.
. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto ( : ) menjelaskan “ Sumber data
adalah subjek dari mana data diperoleh dan sumber tersebut dapat berasal dari
Person atau orang, Paper atau dokumen dan Place atau tempat “.
Sumber data dalam penelitian ini adalah Person atau orang yang berperan
sebagai responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X . dan siswa kelas
X. yang kemudian diminta untuk mengisi angket kemampuan perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
karier. Hasil angket tersebut yang digunakan sebagai data tentang kemampuan
perencanaan karier siswa.
. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian dapat menggunakan berbagai metode
/ teknik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden untuk mengetahui tentang pribadinya atau
hal lain yang ingin diketahui ( Suharsimi Arikunto, : ).
Klasifikasi angket terbagi menjadi ( dua ) jenis yaitu angket terbuka dan
angket tertutup. Selanjutnya, Sanapiah Faizal ( : ) menjelaskan:
Angket terbuka adalah angket yang item pertanyaannya tanpa disediakan
pilihan kemungkinan jawaban sehingga responden harus
memformulasikan sendiri isi jawaban yang dipandangnya sedangkan
Angket tertutup adalah angket yang item pertanyaannya disertai dengan
pilihan jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
dinilainya paling sesuai.
Angket terbuka memiliki konstruksi jawaban dalam bentuk pengisian
jawaban singkat dan pengisian jawaban terurai sedangkan angket tertutup
memiliki konstruksi jawaban untuk setiap item pertanyaan dengan bentuk : a). Ya
– tidak, b). Pilihan ganda, c). Bentuk skala penilaian, d). Bentuk daftar check
( Sanapiah Faizal, : ).
Angket yang dipilih sebagai alat untuk mengumpulkan data adalah angket
tertutup. Penggunaan jenis angket tertutup dipilih karena angket tertutup telah
diberi kemungkinan jawaban yang dapat memudahkan responden untuk
menjawab pernyataan dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan
keadaan dirinya.
Angket tertutup dalam penelitian ini menyediakan (dua) pilihan jawaban
yaitu skala penilaian dan pilihan jawaban Ya - Tidak. Pernyataan angket dibagi
menjadi (dua) bagian sehingga pilihan jawabannya pun disediakan pilihan
jawaban. Pilihan jawaban dengan skala penilaian menunjukkan pernyataan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berupa aktivitas atau kegiatan sedangkan pilihan jawaban ya – tidak menunjukkan
pernyataan yang berupa keadaan atau kondisi yang sesuai dengan keadaan atau
kondisi responden.
Seluruh item pernyataan dibagi menjadi item favourabel dan unfavourabel.
Sesuai dengan pembagian tersebut maka berpengaruh pula pada pemberian skor
antara item favorable dan unfavourable. Setiap pilihan jawaban yang telah
disediakan diberikan skor yang berbeda. Pilihan jawaban berupa skala penilaian
menggunakan pernyataan selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Setiap
pilihan jawaban dalam skala penilaian tersebut apabila berjenis pernyataan
favourable maka skor yang diberikan adalah :
) Selalu :
) Sering :
) Kadang-kadang :
) Tidak pernah :
Sebaliknya, untuk item pernyataan yang unfavourable pemberian skor
untuk setiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut :
) Selalu :
) Sering :
) Kadang – kadang :
) Tidak pernah :
Selanjutnya untuk pilihan ya – tidak berjenis item pernyataan favourable
pemberian skor untuk setiap pilihan jawabannya,yaitu :
) Ya :
) Tidak :
Sebaliknya, untuk pilihan ya – tidak berjenis item pernyataan unfavourable
pemberian skor untuk setiap pilihan jawabannya,yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
) Ya :
) Tidak :
Selanjutnya langkah – langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
a) Menjelaskan definisi operasional variable terikat
b) Menentukan aspek-aspek
c) Menentukan Indikator
d) Penyusunan kisi-kisi
e) Penulisan item pernyataan
f) Uji coba lapangan
g) Skoring ( Suharsimi Arikunto, : ).
Beberapa proses pembuatan angket diatas selanjutnya dapat diuraiakan
dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Menjelaskan definisi operasional
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kemampuan Perencanaan
Karier sehingga definisi operasional Kemampuan Perencanaan Karier adalah
kesanggupan individu untuk dapat melakukan proses penyusunan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan pemilihan dan penetapan pekerjaan atau
Karier yang diinginkannya sebagai sebuah tujuan yang sesuai dengan informasi
Karier yang telah diperoleh dan identifikasi atas pemahaman tentang diri
sendiri,lingkungan,pengetahuaan nilai dan hambatan yang ada dalam dirinya
sehingga dapat tersusun sebuah rancangan kegiatan masa depan yang baik.
b) Menentukan aspek – aspek
Penentuan aspek – aspek didapatkan dari adanya uraian dari definisi
operasioanl variable terikat suatu penelitian sehingga aspek-aspek dapat
digunakan sebagai rambu-rambu untuk menguraikan secara lebih dalam tentang
segala sesuatu yang berkaitan dengan variable terikat.
Aspek – aspek yang terkandung dalam variabel terikat berdasarkan uraian
definisi operasional yaitu :
) Kemampuan merumuskan Pemahaman tentang diri sendiri
Kemampuan mengidentifikasi pemahaman tentang diri sendiri adalah
kesanggupan seseorang untuk membentuk suatu gambaran tentang dirinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sendiri,tentang kelebihan,kekurangan sifat – sifat dan kemauan yang ada dalam
dirinya.
) Kemampuan menganalisis keadaan lingkungan
Kemampuan menganalisis keadaan lingkungan adalah kesanggupan
seseorang untuk menguraikan keadaan lingkungan baik lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar ke dalam suatu bagian – bagian
sehingga menunjukkan suatu keadaan yang jelas.
) Kemampuan menerapkan nilai – nilai
Kemampuan menerapkan nilai – nilai adalah kesanggupan seseorang
untuk menjalankan konsep – konsep abstrak dalam diri manusia tentang perbuatan
– perbuatan yang dianggap benar dan salah, baik dan buruk.
) Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam pencapaian
karier
Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam pencapaian
karier adalah kesanggupan seseorang untuk mencari dan menunjukkan suatu hal
yang menghambat atau bersifat sebagai penghalang yang bersumber dari
lingkungan sekitar yang dapat menghambat untuk mencapai suatu hal yang
direncanakan atau diinginkan.
) Kemampuan menyusun rencana karier
Kemampuan menyusun rencana karier adalah kesanggupan individu
untuk dapat melakukan proses penyusunan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pemilihan dan penetapan pekerjaan atau Karier yang diinginkannya
sebagai sebuah tujuan yang sesuai dengan informasi Karier yang telah diperoleh
dan identifikasi atas pemahaman tentang diri sendiri,lingkungan,pengetahuaan
nilai dan hambatan yang ada dalam dirinya sehingga dapat tersusun sebuah
rancangan kegiatan masa depan yang baik.
c) Menentukan Indikator
Penentuan indikator dari setiap aspek dalam proses pembuatan angket
merupakan tahap selanjutnya setelah penentuan aspek. Indikator diartikan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
suatu tanda yang digunakan untuk mengukur tercapainya aspek – aspek yang telah
disebutkan dari aspek – aspek definisi operasional variable terikat. Disarankan
dalam pembuatan indikator untuk setiap aspek memiliki ≥ indikator.
d) Menyusun kisi – kisi angket
Kisi – kisi angket tercantum dalam tabel yang disajikan dalam tabel
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel . Kisi – Kisi Angket Kemampuan Perencanaan Karier
Definisi Operasional Aspek Indikator No Item
Kemampuan Perencanaan
Karier adalah kesanggupan
individu untuk dapat melakukan
proses penyusunan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan
dengan pemilihan dan penetapan
pekerjaan atau karier yang
diinginkannya sebagai sebuah
tujuan yang sesuai dengan
informasi karier yang telah
diperoleh dan identifikasi atas
pemahaman tentang diri
sendiri,lingkungan,pengetahuaan
nilai dan hambatan yang ada
dalam dirinya sehingga dapat
tersusun sebuah rancangan
kegiatan masa depan yang baik.
. Kemampuan
mengidentifi
kasi
pemahaman
tentang diri
sendiri
. Mengidentifikasi
kelebihan yang
dimiliki dalam
bidang
akademik
. Mengidentifikasi
bakat yang
dimiliki
. Mengidentifikasi
kelebihan fisik
yang dimiliki
. Mengidentifikasi
kekurangan
fisik yang
dimiliki
. Menunjukkan
sifat positif
yang dimiliki
. Menunjukkan
sifat negative
yang dimiliki
. Memilih cita-cita
masa depan
. Menyusun
rencana
kegiatan untuk
meraih cita-cita
masa depan
, , , ,
,
, , , ,
, , ,
, ,
, , , ,
, , , ,
,
, ,
, ,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
. Kemampuan
menganalisis
keadaan
lingkungan
. Mengkategorikan
kondisi /
keadaan
ekonomi
keluarga
. Menyebutkan
keadaan /
kondisi sekolah
. Menyebutkan
tentang
berbagai
fasilitas milik
sekolah
. Menyebutkan
tentang sekolah
lanjutan setalah
SMA
. Menyebutkan
adanya berbagai
bidang profesi.
,
,
,
, ,
,
. Kemampuan
menerapkan
nilai – nilai
. Menerapkan nilai
– nilai agama
yang diyakini
dalam
kehidupan
sehari – hari
. Melakukan
perbuatan yang
memiliki nilai
, , , ,
, ,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
positif dalam
bekerja
. Kemampuan
menemukan
hambatan-
hambatan
dalam
pencapaian
karier
. Menelaah
hambatan yang
dapat muncul
dari orang tua.
. Memperkirakan
hambatan yang
muncul dari
masyarakat
sekitar tempat
tinggal
. Mampu
mengatasi
hambatan yang
muncul
,
,
,
. Kemampuan
menyusun
rencana
karier
. Menyusun
informasi
tentang
pemahaman diri
. Menyusun
informasi
tentang keadaan
lingkungan,
nilai – nilai dan
hambatan
. Menyusun
rencana karier
masa depan
sesuai pilihan
,
, ,
,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
karier yang
telah ditetapkan
e) Penulisan item pernyataan
Penulisan item pernyataan adalah proses menuliskan indikator ke dalam
item pernyataan. Pernyataan item angket selengkapnya terdapat pada lampiran .
f) Uji coba lapangan
Uji coba lapangan adalah proses uji coba angket yang mencakup uji coba
terhadap isi angket dan uji coba bahasa angket. Uji coba isi angket bertujuan
untuk mengecek kemungkinan adanya item – item pertanyaan yang cenderung
ditolak untuk dijawab responden, pertanyaan yang cenderung mengundang
jawaban kurang obyektif atau pertanyaan yang cenderung terlalu banyak.
Kemudian uji coba bahasa bertujuan untuk mengecheck kembali apabila
kemungkinan adanya istilah atau bahasa yang tidak jelas,rumusan pernyataan
yang membingungkan atau ada rumusan yang diartikan berbeda dengan apa yang
dimaksud penyusun angket.
Pengujian angket dilakukan dengan memberikan angket kepada sejumlah
siswa yang bukan menjadi anggota sampel penelitian akan tetapi masih dalam
satu populasi penelitian.
Berikut langkah uji coba angket yang dilaksanakan :
( ) Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan ujicoba adalah menentukan
siswa yang akan bertindak sebagai responden pengisi angket kemampuan
perencanaan karier. Siswa yang dipilih untuk menjadi responden dalam uji coba
ini adalah seluruh siswa kelas X. yang berjimlah siswa.
( ) Pelaksanaan Uji Coba
Pelaksanaan uji coba angket dilaksanakan pada tanggal April .
Langkah –langkah uji coba sebagai berikut : ( ) Angket diberikan kepada
responden yaitu seluruh siswa kelas X. yang berjumlah siswa, ( ) Angket
yang telah diisi kemudian ditarik kembali untuk di analisis hasilnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
g) Skoring
Skoring adalah proses pemberian skor terhadap angket yang telah diisi oleh
responden uji coba angket. Pemberian skor diberikan sesuai dengan skala
penilaian yang telah ditentukan. Skoring digunakan untuk menghitung validitas
dan reliabilitas angket penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan
data.
F. Validasi Instrumen Penelitian
Validasi instrumen penelitian merupakan salah satu syarat yang harus
dilaksanakan agar suatu instrument penelitian dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data yang tepat dalam penelitian. Terdapat dua jenis validasi yang
dapat digunakan yaitu validasi dengan uji ahli dan uji lapangan.
Validasi instrumen yang dipilih dalam penelitian menggunakan kedua
jenis validasi tersebut. Proses validasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
. Uji Ahli
Uji ahli merupakan uji validasi yang dilakukan dengan cara
mengkonsultasikan instrument kepada beberapa ahli yang kemudian instrument
yang diajukan tersebut akan direvisi ketepatan aspek, indikator dan setiap item
pernyataannya.
Setelah diuji oleh ahli dan diperbaiki oleh peneliti selaku penyusun
instrumen maka draft instrumen tersebut akan disetujui dan selanjutnya dapat
digunakan untuk melakukan uji coba instrumen kepada anggota populasi yang
bukan menjadi sampel penelitian. Ahli yang dipilih untuk melakukan uji ahli
adalah Bapak Dr. Sutarno, M.Pd dan Ibu Dra. Wardatul Djannah, M.Pd selaku
dosen pembimbing peneliti.
. Uji Lapangan
Selanjutnya langkah – langkah perhitungan dan analisis data uji coba
tersebut angket adalah sebagai berikut :
a) Mentabulasi skor yang telah diberikan pada setiap item pernyataan yang
diisi responden uji coba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Menjumlahkan skor setiap item pernyataan yang diperoleh dari responden
uji coba.
c) Dengan bantuan komputer kemudian mengolah data tersebut dengan
menggunakan program Microsoft Excel dan Modul : Petunjuk
Praktikum Laboratorium Bimbingan Konseling dan Psikometrika Mata
Kuliah Pemahaman Individu, Analisis Validitas Edisi Sutarno ( : )
menggunakan Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
N : Jumlah responden
∑xy : Jumlah skor item genap kali skor item ganjil
∑x : Jumlah skor item genap
∑y : Jumlah skor item ganjil
∑x : Jumlah skor item genap dikuadratkan
∑y : Jumlah skor item ganjil dikuadratkan
. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data. Selanjutnya Suharsimi Arikunto ( : ) menjelaskan
Alat pengumpul data yang memiliki reliabilitas yang tinggi berarti
alat pengumpul data tersebut memiliki tingkat keandalan yang tinggi pula
sehingga apabila pengukuran dilakukan dengan alat tersebut adalah
hasilnya sama atau hampir sama jika sekiranya pengukuran tersebut
dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada
orang yang berbeda (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu
yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Prosedur perhitungan dan analisa data uji reliabilitas adalah
sebagai berikut :
a) Mentabulasikan seluruh item yang valid sebanyak butir kemudian
belah dua antara item pernyataan genap dan item pernyataan ganjil.
b) Menggunakan bantuan komputer untuk mengolah data reliabilitas
dengan program Microsoft Excel dan Modul : Petunjuk
Praktikum Laboratorium Bimbingan Konseling dan Psikometrika Mata
Kuliah Pemahaman Individu, Analisis Reliabilitas Edisi Sutarno (
: ) menggunakan teknik belah dua Spearman Brown yaitu :
r = x r
+ r
Keterangan :
r : reliabilitas instrument
r : nilai r hitung antara dua belahan instrument
Nilai r diperoleh dengan rumus Korelasi Product Moment :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
G. Teknik Analisis Data
Pengujian keefektifan layanan informasi Karier untuk meningkatkan
kemampuan perencanaan Karier digunakan prosedur analisis dengan
menggunakan rumus uji beda Analisis Variance (ANOVA). Analisis Variance
adalah salah satu teknik analisis statistik didalam model analisis komparatif.
Teknik analisis yang dipilih adalah Two Way ANOVA . Pengujian dengan teknik
analisis Two Way ANOVA ini dapat diuji mengenai perbedaan mean dari
masing-masing kelompok sampel yang digunakan dengan hasil signifikansi
(Sutarno : ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Analisis uji beda Two Way ANOVA dalam penelitian ini memanfaatkan
aplikasi SPSS . .
Berikut gambar rancangan Two Way ANOVA untuk menguji keefektifan
layanan informasi Karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier
pada siswa kelas X :
Tabel . . Rancangan Analisis Variance
Tes
Kelompok
Pre
Post
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini adalah data kemampuan perencanaan
karier. Skor data kemampuan perencanaan karier diperoleh melalui
pengisian angket tentang kemampuan perencanaan karier oleh siswa dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada deskripsi data ini akan
diuraikan tentang prosedur pelaksanaan penelitian dan penyajian data.
Pada awalnya pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa
rangkaian kegiatan yang tersusun dalam prosedur pelaksanaan penelitian.
Berikut prosedur penelitian yang telah dilaksanakan :
. Persiapan Penelitian
Langkah awal untuk melaksanakan penelitian ini adalah
melakukan sebuah persiapan.Persiapan penelitian ini dilakukan agar
kegiatan awal yang harus dilakukan dalam penelitian dapat seluruhnya
terlaksana sehingga dapat mendukung pelaksanaan penelitian. Persiapan
penelitian yang telah dilakukan meliputi :
a. Pengambilan Sampel
Sampel penelitian adalah salah satu komponen yang penting untuk
melaksanakaan penelitian ini. Sampel penelitian yang terpilih kemudian
akan digunakan sebagai subjek penelitian. Berikut langkah yang dilakukan
untuk mengambil sampel penelitian :
) Menentukan sampel penelitian untuk memilih kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
) Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
sampling yang telah dipilih yaitu teknik purposive random
sampling.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
) Berdasarkan pengambilan sampel yang dilakukan terpilih kelas
X. sebagai kelompok eksperimen dan kelas X. sebagai
kelompok kontrol.
b. Menyusun angket kemampuan perencanaan karier
Angket menjadi salah satu komponen penting lainnya karena
angket digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan
perencanaan karier yang dimiliki masing – masing kelompok siswa.
Berikut penyusunan angket untuk memperoleh data kemampuan
perencanaan karier :
) Menyusun kisi-kisi angket dan menjabarkan indicator-indikator
ke dalam butir-butir pernyataan.
) Uji coba angket dan analisis angket sehingga dapat diketahui
validitas dan reliabilitasnya.
) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus maka
jumlah item pernyataan semula sebanyak butir yang item
gugur dan jumlah item valid item (lampiran ).
) Butir item yang valid berjumlah item yaitu nomor : , , ,
, , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , , , , , , , , , , , .
) Menghitung reliabilitas angket.
Berdasarkan perhitungan komputer maka diperoleh hasil r =
, untuk item pernyataan angket bagian I dan r = ,
untuk item pernyataan angket bagian II. Menurut Sutrisno Hadi
(dalam Suharsimi Arikunto, : ), kriteria reliabilitas
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel . . Interpretasi nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara , sampai dengan , Tinggi
Antara , sampai dengan , Cukup
Antara , sampai dengan , Agak rendah
Antara , sampai dengan , Rendah
Antara , sampai dengan , Sangat rendah (tak
berkorelasi)
) Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengujian uji reliabilitas teknik
belah dua di atas dibandingkan dengan tabel interpretasi nilai r
maka instrument ini memiliki tingkat keandalan yang tinggi
sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian.
) Butir penyataan yang valid dan reliable kemudian disusun
kembali menjadi sebuah angket yang kemudian digunakan
untuk pelaksanaan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test)
c. Pemberian tes awal
Memberikan tes awal (pre test) pada kelompok Eksperimen
dan kelompok Kontrol untuk mengetahui kemampuan perencanaan
karier masing-masing kelompok. Data tersaji dalam penyajian data
halaman .
d. Menyusun satuan layanan informasi karier dan materi informasi
karier.
Satuan layanan informasi karier dan materi layanan informasi
karier menjadi salah satu komponen yang penting pula dalam
pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen. Satuan layanan
disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan layanan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
materi digunakan sebagai bahan informasi yang akan diberikan kepada
siswa dalam kelompok eksperimen.
. Pelaksanaan Penelitian dengan Eksperimen
Pelaksanaan penelitian ini adalah penelitian eskperimen dengan
cara memberikan treatment pada kelompok eksperimen. Pelaksanaan
treatment atau perlakuan adalah pemberian layanan informasi karier
kepada siswa kelompok Eksperimen. Berkaitan dengan pemberian layanan
informasi karier tersebut peneliti bekerjasama dengan Bapak Suwito
selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri Wonogiri untuk pengaturan
jadwal pelaksanaan penelitian.
Perlakuan berupa layanan informasi karier tersebut dilaksanakan
pada kelas X. . Pemberian layanan informasi karier dibagi dalam satuan
layanan yang direncanakan dalam kali pertemuan dengan alokasi waktu
menit dalam setiap kali pertemuan dan kali pertemuan untuk tes awal
(pre tes) dan tes akhir (post test). Pemberian layanan informasi karier
dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas
kepada siswa. Pemberian layanan informasi dilakukan dengan
memberikan materi – materi yang berisi tentang informasi karier. Tujuan
diberikannya layanan informasi karier ini agar siswa dapat menyusun
perencanaan karier yang tepat melalui informasi karier yang diperoleh.
Pelaksanaan layanan informasi karier tersebut dapat diuraikan secara
singkat sebagai berikut :
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama ini dilakukan untuk melaksanakan tes awal
(pre test). Tes awal (pre test) ini diberikan kepada siswa kelas X. sebagai
kelompok Eksperimen dan siswa kelas X. sebagai kelompok Kontrol. Pre
test dilakukan dengan mengisi angket kemampuan perencanaan karier oleh
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pre test yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan pengisian angket tersebut bertujuan untuk mendapatkan data
tentang kemampuan perencanaan karier yang dimiliki masing – masing
kelompok. Tes awal (pre test) ini dilaksanakan pada tanggal April
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua merupakan awal pertemuan untuk memberikan
perlakuan berupa layanan informasi karier kepada kelompok eksperimen.
Pertemuan kedua dilaksanakan di ruang kelas X. pada tanggal Mei
. Pertemuan kedua ini mengambil topik cara menyusun perencanaan
karier yang bertujuan untuk menunjukkan kepada siswa tahap – tahap
yang diperlukan untuk menyusun perencanaan karier.
Materi Cara Menyusun Perencanaan Karier ini terdiri dari
pengertian perencanaan karier, tujuan perencanaan karier, manfaat
perencanaan karier dan tahap-tahap dalam menyusun perencanaan karier.
c. Pertemuan Ketiga
Pemberian perlakuan berupa layanan informasi karier dilakukan
juga pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga. Pertemuan ketiga
ini dilaksanakan di ruang kelas X. pada tanggal Mei . Pada
pertemuan ketiga ini diberikan layanan dengan topik pemahaman diri
Topik ini diberikan bertujuan untuk membantu siswa agar dapat
mengidentifikasi keadaan dirinya dengan baik dan lengkap.
Materi pemahaman diri ini terdiri dari pengertian pemahaman diri,
manfaat pemahaman diri, langkah yang dilakukan untuk menemukan
kelebihan dan kekurangan dalam bidang akademik, langkah yang
dilakukan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan fisik yang
dimiliki, langkah yang dilakukan untuk menunjukkan sifat positif dan
negatif yang ada di dalam diri, langkah yang dilakukan untuk memilih
cita-cita yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan diri sendiri,
Menyusun rencana yang akan dilakukan untuk mencapai cita-cita yang
telah dipilih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Pertemuan Keempat
Pemberian layanan informasi masih dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya yaitu pertemuan keempat. Pertemuan keempat ini bertujuan
untuk membantu siswa agar dapat menganalisis keadaan lingkungan
disekitarnya. Materi layanan informasi karier yang diberikan mengambil
topik Lingkungan dan Pencapaian Karier. Pada pertemuan keempat ini
dilaksanakan di ruang kelas X. pada tanggal Mei .
Materi Lingkungan dan Pencapaian Karier ini terdiri dari Adanya
kaitan antara cita-cita dan kondisi ekonomi keluarga, daftar fasilitas di
sekolah yang dapat dimasuki oleh siswa, Jurusan – jurusan yang ada di
sekolah beserta syarat-syarat untuk memasuki setiap jurusan, daftar
beberapa perguruan tinggi dan sekolah kedinasan di wilayah Surakarta,
Yogyakarta dan Semarang, Daftar beberapa bidang profesi, Contoh dalam
bentuk peta konsep tentang langkah yang harus diambil untuk meraih cita-
cita yang dipilih.
e. Pertemuan Kelima
Pemberian layanan informasi karier dilakukan pada pertemuan
selanjutnya yaitu pada pertemuan kelima. Pertemuan ini dilaksanakan di
ruang kelas X. pada tanggal Mei . Pertemuan kelima ini
bertujuan untuk mengarahkan siswa agar menerapkan nilai – nilai dalam
kehidupannya sehari – hari. Pada pertemuan ini diberikan materi layanan
informas karier dengan topik Menerapkan Nilai-nilai dalam Kehidupan
Sehari-hari.
Materi topik menerapkan nilai – nilai dalam kehidupan sehari-hari
terdiri dari Pengertian Nilai, Macam-macam Nilai, Pentingnya
menerapkan Nilai dalam kehidupan sehari-hari, Manfaat menerapkan nilai
dalam kehidupan sehari-hari dan pemutaran video yang berkaitan dengan
penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari yaitu video tentang kasus
korupsi Gayus Tambunan, Pengeroyokan oleh geng motor dan Praktek
Ilegal Aborsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
f. Pertemuan Keenam
Pada pertemuan keenam ini dilaksnakan diruang kelas X. pada
tanggal Mei . Pertemuan ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam mengidentifikasi Hambatan dalam Pencapaian Karier dan Cara
Mengatasinya. Materi layanan informasi karier yang diberikan pada
pertemuan ini mengambil topik Hambatan dalam Pencapaian Karier dan
Cara Mengatasinya.
Materi tentang topik hambatan dalam pencapaian karier dan cara
mengatasinya terdiri dari Pengertian hambatan dalam pencapaian karier,
contoh di dalam power point teks cara menemukan hambatan dari dalam
diri, lingkungan keluarga dan masyarakat serta menuliskannya menjadi
sebuah catatan, contoh di dalam power point teks menemukan cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan sesuai dengan keadaan diri dan
lingkungan disekitar kita.
g. Pertemuan Ketujuh
Pertemuan terakhir dalam pemberian perlakuan dilakukan pada
pertemuan ketujuh. Pertemuan ketujuh ini dilaksanakan di ruang kelas X.
pada tanggal Mei . Pertemuan ini bertujuan agar siswa dapat
melakukan penyusunan perencanaan karier dengan tepat berdasarkan
tahap penyusunan karier yang telah dilakukan pada pertemuan –
pertemuan sebelumnya. Materi layanan informasi karier yang diberikan
mengambil topik Merencanakan karier.
Materi merencanakan karier terdiri dari Contoh penyusunan
informasi tentang keadaan diri, Contoh penyusunan informasi tentang
keadaan lingkungan, nilai-nilai dan hambatan, contoh rancangan tentang
hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan
dalam sebuah bentuk tabel atau yang lain sehingga mudah memahaminya
dan pemutaran video motivasi.
h. Pertemuan Kedelapan
Evaluasi dilakukan pada pertemuan terakhir yaitu dengan
pemberian tes akhir (post test) pada kelompok Eksperimen dan kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kontrol yaitu kelas X. dan X. menggunakan angket yang sama dengan
tes awal (pre test) yaitu angket kemampuan perencanaan karier. Post test
dilaksanakan pada tanggal Mei .
Evaluasi sebagai rangkaian terakhir dalam pelaksanaan penelitian
ini bertujuan untuk membantu siswa dalam menilai kembali kemampuan –
kemampuan perencanaan karier yang dimilikinya yang disesuaikan dengan
informasi karier yang telah didapatkan melalui pertemuan – pertemuan
sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan evaluasi tersebut siswa dapat
mengisi angket post test yang diberikan sehingga dari pengisian angket
tersebut dapat diperoleh data tes akhir (post test) tentang kemampuan
perencanaan karier dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelengkapan data pre test dan post test tentang kemampuan
perencanaan karier dari kedua kelompok tersebut kemudian dapat
digunakan sebagai data penelitian dan dapat digunakan untuk mengetahui
adanya perbedaan kemampuan perencanaan karier antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
. Penyajian Data
Data dalam penelitian ini adalah data tentang kemampuan
perencanaan karier yang dimiliki siswa. Data diperoleh dari pelaksanaan
pre test yang kemudian digunakan sebagai data awal dan pelaksanaan
post test yang kemudian digunakan sebagai data akhir. Pelaksanaan pre
test dan post test diberikan kepada kelas X. yang bertindak sebagai
kelompok Eksperimen dan kelas X. yang bertindak sebagai kelompok
Kontrol. Berikut sajian rincian data tersebut :
a. Data Awal
Data awal adalah data pre test digunakan sebagai data awal
sebelum pemberian treatment berupa layanan informasi karier kepada
siswa kelas X. dan data pre test juga digunakan sebagai data awal yang
diperoleh dari siswa kelas X. . Masing-masing kelas berjumlah siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang telah mengisi angket kemampuan perencanaan karier sebanyak
item pernyataan.
Berikut hasil data yang diperoleh dari pelaksanaan pre test :
Tabel . . Skor Pre Test Kemampuan Perencanaan Karier Siswa
sebagai Kelonpok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No.Urut No. Responden
Skor
Kel.Eksperimen Kel.Kontrol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan : Kel = Kelompok
Sajian data awal di atas adalah data awal kemampuan perencanaan
karier dari kelompok eksperimen yaitu kelas X. dan kelompok kontrol
yaitu kelas X. . Pada skor kelompok eksperimen perolehan skor tertinggi
dan skor terendah . Selanjutnya pada skor kelompok kontrol
perolehan skor tertinggi dan skor terendah .
b. Data Akhir
Data akhir data post test yang diperoleh dari kelompok eksperimen
yang telah diberi treatment berupa layanan informasi karier untuk
meningkatkan kemampuan perencanaan dan data akhir juga diperoleh
dari kelompok kontrol yang sebelumnya tidak diberi treatment. Data
akhir tersebut diperoleh dari pengisian angket yang sama dengan angket
yang digunakan untuk mendapatkan data awal. Pengisian angket diikuti
oleh siswa pada masing – masing kelas.
Selanjutnya data akhir tersebut disajikan dalam tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel . . Skor Post Test Kemampuan Perencanaan Karier Siswa sebagai
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No.
Urut No. Responden
Skor
Kel.
Eksperimen
Kel.
Kontrol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan : Kel = Kelompok
Sajian data akhir di atas adalah data akhir kemampuan perencanaan
karier dari kelompok eksperimen yaitu kelas X. dan kelompok kontrol yaitu
kelas X. . Pada skor kelompok eksperimen perolehan skor tertinggi dan
skor terendah adalah . Selanjutnya pada skor kelompok kontrol perolehan
skor tertinggi dan skor terendah .
Selanjutnya disajikan pula Mean masing-masing skor Pre test dan Post
test masing-masing kelompok :
Tabel . . Deskripsi Mean Skor Pretest –Postest Siswa tentang
Kemampuan Perencanaan Karier Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Descriptive Statis tics
Dependent Variable: Nilai
72,78 5,791 32
71,91 6,177 32
72,34 5,955 64
71,56 6,304 32
86,38 5,021 32
78,97 9,364 64
72,17 6,036 64
79,14 9,184 64
75,66 8,494 128
Test
Pre Test
Post Test
Total
Pre Test
Post Test
Total
Pre Test
Post Test
Total
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
Total
Mean Std. Deviation N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mean masing – masing
kelompok. Mean pre-test dari kelompok eksperimen sebesar = , dan mean
post-test sebesar = , sehingga total mean kelompok eksperimen sebesar =
, sedangkan mean pre-test dari kelompok kontrol sebesar = , dan mean
post-test sebesar = , sehingga total mean untuk kelompok kontrol sebesar =
, .
Selanjutnya, disajikan pula mean pre-test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebesar = , dan mean post-test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebesar = , .
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Untuk penelitian kuantitatif dalam rangkaian analisis perlu diadakan
dahulu uji persyaratan analisis. Salah satu uji persyaratan analisis yaitu dengan
menggunakan hitungan statistik. Uji statistik dibedakan menjadi dua, yaitu : ).
Untuk penelitian komparatif pengujian persyaratan minimal meliputi uji
normalitas dan uji homogenitas, ). Untuk penelitian korelasional minimal
mencakup uji normalitas dan uji linearitas ( UNS, : ). Berikut Uji
Normalitas dan Uji Homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini :
. Uji Normalitas Data
Salah satu analisis yang dilakukan dalam uji persyaratan analisis ini adalah
uji normalitas data. Uji Normalitas adalah uji yang bertujuan untuk mendeteksi
distribusi data dalam suatu penelitian. Data yang baik dan layak untuk
membuktikan suatu model dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal.
Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Uji
Kolmogorov – Smirnov. Dijelaskan lebih lanjut oleh Yohanes Anton Nugroho
( : ) “ Uji Kolmogorov – Smirnov digunakan untuk melihat seberapa besar
kecenderungan populasi dari suatu data sampel mendekati distribusi normal dan
untuk menguji bahwa dua buah sampel berasal dari dua populasi yang identik”.
Uji pendekatan terhadap distribusi normal,menggunakan metode
Kolmogorov – Smirnov berlaku hipotesis :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
) Hipotesis :
Ho : Data berasal dari populasi distribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Hipotesis tersebut selanjutnya diuji dengan statistic dengan kriteria
uji sebagai berikut :
Dhitung > Dtabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dhitung< Dtabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berikut ini tabel uji kolmogorov – smirnov dari masing – masing
kelompok :
Tabel . . Hasil Uji Normalitas Pre Test Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi normal diatas diketahui nilai uji kolmogorov –
smirnov yang kemudian disebut dengan Dhitung adalah sebesar= , dan Dtabel
sebesar= , . Selanjutnya nilai tersebut diujikan dengan menggunakan statistik
penguji jika Dhitung> Dtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan nilai , >
, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Selanjutnya disajikan hasil uji normalitas Post test Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen dengan tabel sebagai berikut :
One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test
64
72,17
6,036
,103
,076
-,103
,827
,501
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif ferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Nilai Pre Test
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel . . Hasil Uji Normalitas Post test Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi normal diatas diketahui nilai uji kolmogorov –
smirnov yang kemudian disebut dengan Dhitung adalah sebesar= , dan Dtabel
sebesar= , . Selanjutnya nilai tersebut diujikan dengan menggunakan statistik
penguji jika Dhitung> Dtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan nilai , >
, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Merujuk perolehan uji normalitas seluruh data diatas dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok yaitu kelompok Eksperimen Pre test, Post test dan
kelompok Kontrol Pre test, post test berdistribusi normal. Distribusi normal
tersebut kemudian dapat diartikan bahwa seluruh kelompok pada penelitian ini
yaitu berasal dari populasi yang identik, memiliki kriteria dan keadaan yang sama
ketika belum diberi perlakuan, setelah diberi perlakuan maupun yang tidak diberi
perlakuan.
. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menjadi salah satu uji analisis berikutnya yang harus
dipenuhi sebagai uji prasyarat analisis di dalam penelitian kuantitatif. Uji
homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok
data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Tes t
64
79,14
9,184
,153
,079
-,153
1,228
,098
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif ferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Nilai Post
Test
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berikut dilakukan uji homogenitas dengan pengujian statistik dari
kelompok kontrol pre test dan post test serta kelompok eksperimen pre test dan
post test :
Tabel . . Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen Pre test dan Post
test
Berdasarkan penghitungan statistik uji homogenitas di atas pada kelompok
eksperimen pre test dan post test. Kriteria yang digunakan jika signifikasi < ,
maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah berbeda sedangkan jika
signifikasi > , maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah sama
atau homogen. Nilai signifikasi yang diperoleh sesuai dengan penghitungan
statistik di atas yaitu sebesar , > , maka dapat disimpulkan bahwa varian
kelompok data di dalam kelompok Eksperimen pre test dan post test adalah sama
atau homogen.
Selanjutnya juga dilakukan uji homogenitas dengan pengujian statistik
pada kelompok kontrol pre test dan post test, sebagai berikut :
Tabel . . Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kontrol Pre test dan
Post test
Berdasarkan penghitungan statistik uji homogenitas di atas pada kelompok
eksperimen pre test dan post test. Kriteria yang digunakan jika signifikasi < ,
maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah berbeda sedangkan jika
signifikasi > , maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah sama
atau homogen. Nilai signifikasi yang diperoleh sesuai dengan penghitungan
Tes t of Homogene ity of Variances
Nilai Kelompok Eksperimen
3,940 1 62 ,052
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Tes t of Homogene ity of Variances
Nilai Kelompok Kontrol
,366 1 62 ,547
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
statistik di atas yaitu sebesar , > , maka dapat disimpulkan bahwa varian
kelompok data di dalam kelompok Kontrol pre test dan post test adalah sama atau
homogen.
Merujuk uji Homogenitas di atas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh
varian kelompok data dari kelompok eksperimen pre test, pos test dan dari
kelompok kontrol pre test, post test adalah sama atau homogen. Homogen pada
kedua varian kelompok data tersebut membuktikan bahwa kedua varian
kelompok data berasal dari populasi yang sama.
C. Pengujian Hipotesis
Suharsimi Arikunto ( : ) menjelaskan bahwa Hipotesis berasal dari
bahasa yunani dengan dua penggalan kata, yaitu hypo yang berarti lemah atau
dibawah dan thesa yang berarti kebenaran kemudian sesuai dengan ejaan bahasa
Indonesia berubah menjadi hipotesis yang dapat diartikan sebagai suatu kebenaran
yang lemah sehingga perlu dibuktikan kebenarannya.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji diterima atau tidaknya
pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis (hipotesis kerja).
Hipotesis kerja atau disingkat Ha adalah hipotesis yang menyatakan adanya suatu
hubungan atau adanya suatu perbedaan antara dua kelompok sedangkan hipotesis
nol atau yang disingkat dengan Ho adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada
hubungan atau tidak ada suatu perbedaan antara dua kelompok (Suharsimi
Arikunto, : ).
Pengujian Hipotesis dilakukan setelah dilaksanakannya uji normalitas dan
uji homogenitas data. sesuai dengan uji normalitas diketahui bahwa seluruh
kelompok nilai pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol berdistribusi normal. Selanjutnya uji homogenitas juga menunjukkan
bahwa nilai pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol adalah homogen sehingga dapat disimpulkan bahwa varian kedua
kelompok data berasal dari populasi yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan Layanan
Informasi Karier untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik analisis
Two Way ANOVA. Selanjutnya disebutkan Sugiyono ( : ) “ Two Way
ANOVA atau ANOVA dua faktor merupakan metode statistik inferensial yang
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel)
secara serempak apabila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih”.
Berdasarkan teknik analisis data tersebut maka hipotesis dapat dijabarkan
menjadi beberapa hipotesis.
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah –
langkah berikut :
. Menetapkan pernyataan hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengajukan hipotesis yaitu :
a. Hipotesis / Pengujian terhadap kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah
diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Ho : Tidak ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan
setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Ha : Ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan
setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
b. Hipotesis / Pengujian terhadap kemampuan perencanaan karier pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ho : Tidak perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ha : Ada perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c. Hipotesis / Pengujian terhadap interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah
diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ho : Tidak terdapat interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan
setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha : Terdapat interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah
diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
d. Kriteria penerimaan Hipotesis :
Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
e. Taraf signifikasi α = ,
α > , maka tidak signifikan
α < , maka signifikan
. Mencari Fhitung dengan memanfaatkan fasilitas SPSS . sehingga
diperoleh penghitungan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel . . Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Fhitung dengan Two Way
Anova
Berdasarkan tabel penghitungan nilai Fhitung di atas maka dapat di ketahui
perolehan nilai Fhitung sebagai berikut :
F hitung Test (pre-test dan post-test) sebesar = , dengan
signifikasi sebesar = ,
F hitung Kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)
sebesar = , dengan signifikasi sebesar = ,
F hitung interaksi antara Kelompok dan Test sebesar = , dengan
signifikasi sebesar = ,
. Menghitung Degree of freedom atau derajad kebebasan
Derajat kebebasan atau Degree of freedom( df ) terdiri dari df dan
df digunakan untuk mencari F tabel yang selanjutnya akan dibandingkan
hasil antara F hitung dengan F tabeluntuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Nilai F tabel berdasarkan penghitungan statistik yang telah di
lakukan adalah sebagai berikut :
F tabel untuk Test (pre-test dan post-test) sebesar = , dengan df
= dan df =
F tabel untuk Kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol) sebesar = , dengan df = dan df =
Tests of Betw een-Subjects Effects
Dependent Variable: Nilai
4927,313a 3 1642,438 48,084 ,000
732655,125 1 732655,125 21449,155 ,000
1404,500 1 1404,500 41,118 ,000
1554,031 1 1554,031 45,496 ,000
1968,781 1 1968,781 57,638 ,000
4235,563 124 34,158
741818,000 128
9162,875 127
Source
Corrected Model
Intercept
Kelompok
Test
Kelompok * Test
Error
Total
Corrected Total
Type III Sum
of Squares df Mean Square F Sig.
R Squared = ,538 (Adjusted R Squared = ,527)a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F tabel untuk interaksi antara Kelompok dan Test sebesar = ,
dengan df = dan df =
. Pengujian Hipotesis
Hasil penghitungan Nilai F baik F hitung maupun F tabel selanjutnya
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, yaitu :
a. Uji Hipotesis / Pengujian terhadap kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah
diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Ho : Tidak ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan
setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Ha : Ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan
setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Kriteria penerimaan hipotesis :
Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Berdasarkan penghitungan statistik untuk mencari nilai F
diperoleh F hitung sebesar = , sedangkan F tabel sebesar = ,
maka F hitung> F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan
signifikasi sebesar = , < , maka ada perbedaan yang sangat
signifikan. Adanya penerimaan Ha dan tingkat signifikasi yang telah
diketahui membuktikan bahwa ada perbedaan kemampuan
perencanaan karier antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dengan tingkat perbedaan yang sangat signifikan.
b. Uji Hipotesis / Pengujian terhadap kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ho : Tidak perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha : Ada perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kriteria penerimaan hipotesis :
Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Berdasarkan penghitungan statistik untuk mencari nilai F
diperoleh F hitung sebesar = , sedangkan F tabel sebesar = ,
maka F hitung> F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan
signifikasi sebesar = , < , maka ada perbedaan yang sangat
signifikan. Adanya penerimaan Ha dan tingkat signifikasi yang telah
diketahui membuktikan bahwa ada perbedaanantara kelompok nilai
pre test dan kelompok nilai post test.
c. Uji Hipotesis / Pengujian terhadap interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah
diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ho : Tidak terdapat interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan
setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha : Terdapat interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah
diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kriteria penerimaan hipotesis :
Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Berdasarkan penghitungan statistik untuk mencari nilai F
diperoleh F hitung sebesar = , sedangkan F tabel sebesar = ,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
maka Fhitung > Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan
signifikasi sebesar = , < , maka ada perbedaan yang sangat
signifikan. Adanya penerimaan Ha dan tingkat signifikasi yang telah
diketahui membuktikan bahwa ada perbedaan kemampuan
perencanaan karier, nilai pre test dan post test antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Berdasarkan seluruh pengujian hipotesis yang telah dilakukan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
) Ada perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier
sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-
test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
) Ada perbedaan kemampuan perencanaan karier pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
) Terdapat interaksi antara kelompok nilai kemampuan perencanaan
karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan
kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Berdasarkan uji hipotesis di atas maka dapat dibuktikan bahwa Layanan
Informasi Karier yang diberikan pada kelompok Eksperimen efektif untuk
meningkatkan kemampuan perencanaan karier terbukti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan informasi
karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier.Penelitian ini
menggunakan rancangan Two Group Pretest – Posttest Design. Berdasarkan
rancangan tersebut maka dibentuk satu kelompok sebagai kelompok eksperimen
dan satu sebagai kelompok kontrol.
Selanjuntya, dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut :
) Pada uji hipotesis dengan nilai Fhitung sebesar = , > Ftabel
sebesar = , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum
diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
) Pada uji hipotesis dengan nilai Fhitung sebesar = , > Ftabel
sebesar = , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
) Pada uji hipotesis dengan nilai Fhitung sebesar = , > Ftabel
sebesar = , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada interaksi
antara kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi
perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan
perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Merujuk masing – masing pengujian hipotesis di atas dapat di simpulkan
bahwa ada perbedaan kemampuan perencanaan karier antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan tersebut juga didukung dengan
adanya perbedaan kelompok nilai pre dan post test antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Perbedaan kemampuan perencanaan karier antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol tersebut terjadi karena adanya pengaruh layanan informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
karier yang diberikan kepada kelompok eksperimen sehingga dapat disimpulkan
bahwa Layanan Informasi Karier Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan
Perencanaan Karier pada Siswa.
Adanya perbedaan kemampuan perencanaan karier pada siswa juga dapat
dilihat dari adanya perbedaan mean pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Berdasarkan tabel . tentang Deskripsi Mean masing – masing
kelompok ( hlmn. ) dapat diketahui bahwa ada perbedaan mean pada masing –
masing kelompok yaitu berupa peningkatan mean pada kelompok eksperimen dari
mean sebelum diberikan treatment sebesar = , dan mean setelah diberikan
treatment mengalami peningkatan sehingga mencapai nilai sebesar = ,
sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan mean yang pada pengukuran
awal sebesar = , dan pada pengukuran akhir sebesar = , .
Adanya perbedaan kemampuan perencanaan karier pada siswa yang
ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan perencanaan karier tersebut
terjadi karena diberikannya perlakuan berupa pemberian layanan informasi
karier. Peningkatan kemampuan perencanaan karier yang dipengaruhi oleh
layanan informasi karier tersebut juga sesuai dengan tujuan informasi karier, yaitu
: ). Untuk menambah informasi tentang karier sehingga siswa dapat menguasai
informasi karier dengan baik, ). Untuk menyiapkan masa depan siswa agar dapat
memilih karier dengan tepat, ). Untuk membantu siswa memahami keadaan
dirinya dengan memahami faktor kelebihan maupun kekurangan yang ada pada
dirinya yang selanjutnya digunakan untuk memilih karier sesuai dengan keadaan
kelebihan dan kekurangan dirinya dan ). Untuk membantu siswa mendapatkan
pemahaman, pengertian dan pandangan tentang dunia kerja dan aspek – aspek
yang juga dapat digunakan siswa untuk memilih dan menyiapkan diri untuk karier
yang dipilihnya.
Selanjutnya, peningkatan kemampuan perencanaan karier yang
dipengaruhi karena adanya pemberian layanan informasi karier sangat sesuai
dengan fungsi informasi karier, yaitu : ). Layanan informasi sebagai fungsi
preventif, ). Layanan informasi sebagai fungsi distributif dan ). Layanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
informasi sebagai fungsi referral. Terkait dengan salah satu fungsi layanan
informasi karier yaitu fungsi distributif layanan informasi karier berfungsi
membantu para siswa untuk memperluas wawasan tentang dunia kerja,jabatan
atau karier yang tersedia dilapangan sehingga siswa dapat memilih karier yang
disesuaikan dengan keadaan diri, kemauan dan kemampuan yang dimilikinya.
Berdasarkan seluruh uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini dapat bahwa membuktikan pemberian layanan informasi karier
efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X di
SMA Negeri Wonogiri dengan peningkatan yang sangat signifikan.Kemudian,
dengan hasil penelitian ini dapat dilakukan tindak lanjut dan pengembangan untuk
membantu siswa dalam menyiapkan perencanaan karier sehingga siswa dapat
mencapai kesuksesan dan keberhasilan karier yang diinginkannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas layanan informasi
karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier yang telah
dilakukan dapat disimpulkan ke dalam beberapa poin berikut :
. Kemampuan perencanaan karier harus dimiliki oleh siswa SMA kelas
X karena dapat digunakan untuk menentukan langkah – langkah dalam
merencanakan karier dan melakukan berbagai persiapan untuk
mencapainya.
. Pada uji hipotesis dengan nilai Fhitung sebesar = , > Ftabel
sebesar = , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum
diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada
kelompok eksperimen dan kelompok control.
. Pada uji hipotesis dengan nilai Fhitung sebesar = , > Ftabel
sebesar = , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
. Pada uji hipotesis dengan nilai Fhitung sebesar = , > Ftabel
sebesar = , maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada interaksi
antara kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi
perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan
perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
. Sehingga secara menyeluruh hipotesis yang peneliti ajukan yang
berbunyi Layanan informasi karier secara efektif dapat meningkatkan
kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X SMA terbukti dan
diterima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. IMPLIKASI
Implikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsekuensi yang
dari hasil penelitian tentang efektivitas layanan informasi karier untuk
meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada subyek penelitian.
Penelitian ini memberi implikasi pada beberapa pihak yaitu, pada
kepala sekolah, guru BK dan siswa.
Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini implikasinya adalah penelitian
ini memberikan bukti nyata pentingnya Bimbingan dan Konseling bagi
siswa khususnya bimbingan karier karena mampu membantu
mengarahkan siswa untuk memilih dan menyiapkan karier sehingga siswa
dapat mencapai kesuksesannya. Implikasi berikutnya, Kepala sekolah
dapat menugaskan Guru BK untuk menyiapkan dan mengolah berbagai
informasi karier yang harus diberikan kepada siswa.
Bagi Guru BK dengan adanya penelitian ini maka guru BK
memperoleh bukti yang nyata mengenai pentingnya kemampuan
perencanaan karier yaitu karena adanya peningkatan kemampuan
perencanaan karier pada siswa sehingga perlu diselenggarakan bimbingan
karier. Berkenaan dengan hal tersebut Guru BK juga mendapatkan
sumbangan ide yang lebih bervariasi dari materi – materi layanan
informasi karier dalam penelitian ini sehingga Guru BK dapat menyiapkan
dan mengolah bahan informasi karier yang telah diberikan dalam
pemberian layanan informasi karier.
Selain itu, implikasi dari hasil penelitian ini bagi siswa adalah siswa
harus aktif dalam mengikuti berbagai program bimbingan karier yang
diselenggakan oleh guru BK serta aktif dalam mencari informasi karier
dari berbagai sumber dalam rangka perencanaan karier.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diajukan
beberapa saran kepada masing – masing pihak sekolah sebagai berikut :
. Bagi Pihak sekolah :
a. Kepala sekolah sebaiknya membantu Guru BK dalam
penyediaan bahan – bahan informasi karier dari berbagai sumber
sehingga bahan informasi karier lebih bervariasi dan lengkap.
. Bagi Guru BK :
a. Guru BK sebaiknya memberikan layanan informasi karier agar
siswa memiliki kemampuan perencanaan karier yang tepat.
b. Guru BK sebaiknya memiliki bahan informasi karier yang baru,
akurat dan pengelolaannya ditata dengan baik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh siswa.
. Bagi siswa :
a. Siswa harus memiliki kemampuan perencanaan karier
b. Siswa harus mempersiapkan diri dan membuat perencanaan
karier untuk mencapai karier atau cita – cita yang diinginkan.
c. Siswa harus membuat perencanaan karier agar pencapaian karier
atau cita – cita dapat terlaksana dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Adi Purnama. . Pengertian Karier. http://adipurnama.blogdetik.com/
/pengertian-perencanaan.Diunduh pada tanggal Juni
pada pukul WIB.
Ahmad Kurnia. . Penelitian Eksperimen. Diperoleh Januari , dari
http://skripsimahasiswa. blogspot.com/ /penelitianeksperimen.html.
Akhmad Sudrajat. . Pengertian Informasi Karier. Diperoleh Mei ,
dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ /informasi-karier//.
Akhmad Sudrajat. . Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. Tahun tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah (Versi Elektronik). Diperoleh November dari,
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/ /permendiknas-no- -
tahun- .pdf.
Ana Priyangga. . Pengertian Perencanaan dan Pengembangan. Diperoleh
Mei , dari http://Anapriyangga.blogspot.com/ /perencanaan-
dan pengembangan-karir.html..
Ani Endriani. . Tujuan Informasi Karier. Diperoleh September dari,
http://aniendriani.blogspot.com/ /tujuan-informasi-karir.html.
Anne Ahira. . Pengertian Prestasi Belajar. Diperoleh Juni dari,
http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-
ahli.htm.
Chasiyah, Chadidjah HA & Edy Legowo. . Perkembangan Peserta Didik.
Surakarta : Yuma Pustaka.
Cholid Narbuko & Abu Achmadi. . Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Consuelo G.S, Jesus A.O, Twila G.P, Bella P.R & Gabriel G.U. . Pengantar
Metode Penelitian. Terj. Alimudin Tuwu. Jakarta : Universitas Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. . Modul Bimbingan Karier.
Jakarta.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi & Badan Pusat Statistik. .
Klasifikasi Jabatan Indonesia. Jakarta.
Desmita. . Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Endra Prasetiyo. . Pengertian Intelegensi. Diperoleh Mei
dari,http://edukasi.kompasiana.com/ /inteligensi/.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. . Pedoman Penulisan Skripsi.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Ifdil. . Pengertian Karier. Diperoleh Juni dari,
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com.content&task=view
&id= &itemid= .
Kismunaji. . Hubungan antara Kebutuhan Informasi Karier dan Arah Pilih
Pendidikan Lanjutan dengan Arah Pilih Pekerjaan Siswa Kelas II SMA
Negeri XI Malang (Versi Elektronik). Kumpulan Abstrak Hasil Penelitian
Universitas Negeri Malang tahun . Malang. Diperoleh tanggal
Juni dari, http://arab.sastra.um.ac.id/karya-ilmiah/index.php/BK-
Psikologi/article/view/ .
Munandir. . Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Musa Saputra. . Pengertian Kemampuan. Diperoleh Agustus dari,
http://musa-saputra.blogspot.com/ / /kajian-pustaka.html.
Prayitno. . Seri Layanan Konseling Layanan Informasi. Padang :
Universitas Negeri Padang.
Sanapiah Faisal. . Dasar dan Teknik Menyusun Angket.Surabaya : Usaha
Nasional.
Sigit Subekti. . Pengertian Bakat dan Minat. Diperoleh Mei dari,
http://sigitsubekti .blogspot.com/ /bakat-dan-minat.html.
Siti Anisa & Mochammad Nursalim. . Efektivitas Media Pizza Karier dalam
Pemberian Layanan Informasi Karier (Versi Elektronik). Jurnal Penelitian
Psikologi dan Bimbingan ( ), Diperoleh Juni dari,
http://ppb.jurnal.unesa.ac.id - Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
Suharsimi Arikunto. . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek.
Yogyakarta : Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut. . Bimbingan Karir di Sekolah – sekolah. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Sunarta & B. Agung Hartono. . Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sutarno. . Petunjuk Praktikum Laboratorium Konseling dan Psikometrika.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sutarno. . Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Bimbingan.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret..
Sutrisno Hadi. . Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada.
Tinjauan tentang Kemampuan. . Diperoleh Agustus dari,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/ /Chapter II.pd
f.
Warkitri, Chasiyah & Siti Mardiyati. . Perkembangan Peserta Didik.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Winkel W.S. . Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta :
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yohanes Anton Nugroho. . It’s Easy, Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta :
Skripta Media Creative.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user