perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN...

100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS EKONOMI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai Derajat Magister Konsentrasi Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Pembangunan Oleh : RATIH TWIDARYATI S4209030 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN...

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS EKONOMI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP)

DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN

T E S I S

Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai Derajat Magister Konsentrasi

Ekonomi Sumberdaya Manusia dan Pembangunan

Oleh : RATIH TWIDARYATI

S4209030

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Ø Hari ini harus lebih baik dari pada kemarin dan esok harus lebih baik dari pada

hari ini (Hadist Nabi)

Ø Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh (Hadist Nabi)

Ø Hidup dengan ilmu akan mudah, hidup dengan agama akan terarah dan hidup

dengan seni akan indah ( Penulis )

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHANKU

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. JJ. Sarungu, MS selaku Direktur Program Studi Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret beserta Staf Pengelola.

2. Dr. Guntur Riyanto, M.Si selaku Pembimbing I yang memberikan motivasi,

bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga Tesis ini dapat

diselesaikan.

3. Drs. Kresno Saroso Pribadi, M.Si selaku Pembimbing II yang dengan penuh

perhatian dan kesabaran senantiasa memberi dorongan serta meluangkan

waktu yang membimbing dan mengarahkan, sehingga Tesis ini dapat

diselesaikan.

4. Segenap Dosen Program Studi Magister dan Studi Pembangunan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Segenap Karyawan dan Karyawati Program Studi Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) KabupatenSragen beserta Staf.

7. Kepala Badan KB PMD Kabupaten Sragen.

8. Bapak Camat Tanon

9. Kepala Desa se Kecamatan Tanon

10. Suamiku tercinta Aiptu Mulyanto yang telah menyemangati, memberikan

perhatian dan kasih sayang yang tulus untuk penulis.

11. Anak-anakku tercinta Fatonaningtyas Wulandari dan Dwi Fitria Puspitasari

yang mendukung dengan doa.

12. Teman-teman MESP angkatan X/2009, terima kasih atas kerjasama yang baik

dalam meraih sukses bersama.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

lagi Maha Pemurah atas rahmat dan anugrah yang penulis rasakan sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul :

ANALISIS EKONOMI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN

TANON KABUPATEN SRAGEN.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih jauh dari sempurna, terlebih

kebatasan penulis dalam wawasan dan pengalaman terkait obyek yang diteliti.

Namun demikian harapan kami semoga Tesis ini bermanfaat bagi pembaca yang

akan mengadakan penelitian lebih lanjut.

Dalam penyusunan Tesis ini berbagai kendala dihadapi penulis, namun

demikian rasanya menjadi ringan ketika ketulusan-ketulusan hadir dari berbagai

pihak yang mengulurkan bantuan kepada penulis. Oleh sebab itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. JJ. Sarungu, MS selaku Direktur Program Studi Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret beserta Staf Pengelola.

2. Dr. Guntur Riyanto, M.Si selaku Pembimbing I yang memberikan motivasi,

bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga Tesis ini dapat

diselesaikan.

3. Drs. Kresno Saroso Pribadi, M.Si selaku Pembimbing II yang dengan penuh

perhatian dan kesabaran senantiasa memberi dorongan serta meluangkan

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

waktu yang membimbing dan mengarahkan, sehingga Tesis ini dapat

diselesaikan.

4. Segenap Dosen Program Studi Magister dan Studi Pembangunan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Segenap Karyawan dan Karyawati Program Studi Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) KabupatenSragen beserta Staf.

7. Kepala Badan KB PMD Kabupaten Sragen.

8. Bapak Camat Tanon

9. Kepala Desa se Kecamatan Tanon

10. Suamiku tercinta Aiptu Mulyanto yang telah menyemangati, memberikan

perhatian dan kasih sayang yang tulus untuk penulis.

11. Anak-anakku tercinta Fatonaningtyas Wulandari dan Dwi Fitria Puspitasari

yang mendukung dengan doa.

12. Teman-teman MESP angkatan X/2009, terima kasih atas kerjasama yang baik

dalam meraih sukses bersama.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu, yang

telah membantu keberhasilan penyusunan Tesis ini.

Sragen, 27 September 2010

Penulis

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ....................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

ABSTRACT ..................................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian.................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

B. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 14

1. Kesejahteraan Ekonomi ..................................................... 14

a. Pengertian kesejahteraan ekonomi ............................... 14

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Kriteria Pareto (pareto criterion) ................................. 17

1) Kegunaan Kriteria Pareto ....................................... 17

2) Kriteria Pareto Menghasilkan Efisiensi ................. 18

c. Konsep kesejahteraan .................................................. 18

2. Konsep Pemberdayaan ....................................................... 21

1) Indikator Pemberdayaan ............................................... 25

2) Pendekatan Pemberdayaan ........................................... 28

3. Pandangan Teoritis Mengenai Kemiskinan ....................... 31

1) Pengertian Kemiskinan ................................................. 35

2) Dimensi Kemiskinan .................................................... 36

4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri

Perdesaan (PNPM-MP) ...................................................... 39

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberlanjutan

Pemanfaatan Dana PNPM .................................................. 43

a. Pemanfaatan Dana PNPM-MP..................................... 44

b. Besar Dana Yang Diterima .......................................... 51

c. Partisipasi Anggota Kelompok .................................... 52

d. Harapan Anggota Pokmas Pemanfaatan Dana PNPM-

MP ................................................................................ 54

e. Keuntungan yang diperoleh setelah mendapat dana .... 54

f. Pendampingan .............................................................. 55

C. Penelitian Terdahulu ................................................................. 56

D. Kerangka Penelitian ................................................................. 61

E. Hipotesis ................................................................................... 61

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

A. Data dan Sumber Data .............................................................. 62

B. Populasi dan Sampel................................................................. 62

C. Analisis Data ............................................................................ 63

D. Asumsi Penelitian ..................................................................... 64

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ...... 66

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data .......................................................... 67

B. Analisis Diskriptif .................................................................... 70

C. Analisis Data ............................................................................ 77

D. Pembahasan ............................................................................. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................... 83

B. Saran ......................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

LAMPIRAN

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lingkaran Setan Kemiskinan (The Vicious Circle of

Proferty) 33

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian 60

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi asal desa kelompok sampel 69

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin 69

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur 70

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi jumlah tanggungan keluarga 71

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan

Terakhir 71

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis usaha 72

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi besarnya dana PNPM yang diterima 73

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi jumlah tenaga kerja sebelum menerima

Dana PNPM 74

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi jumlah tenaga kerja setelah menerima

dana PNPM-MP 74

Tabel 4.10 Prosentase produktivitas setelah penerimaan dana PNPM 75

Tabel 4.11 Penghasilan per bulan anggota sebelum dan setelah adanya

PNPM-MP (satuan rupiah) 75

Tabel 4.12 Hasil uji beda rata-rata 76

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 KUESIONER 75

Lampiran 2 Data Hasil Penelitian 76

Lampiran 3 Distribusi Frequencies 80

Lampiran 4 T-Test 85

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

ANALISIS EKONOMI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN

Oleh :

RATIH TWIDARYATI S4209030

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui profile anggota

kelompok UPPKS sebelum dan sesudah menerima dana PNPM-MP, (2) untuk mengetahi dampak Program PNPM-MP terhadap anggota kelompok UPPKS, dan (3) untuk mengetahui pengaruh program PNPM-MP dalam meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok UPPKS. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini: (1) diduga program PNPM-MP meningkatkan produktivitas anggota PNPM-MP, (2) diduga progam PNPM-MP meningkatkan jumlah tenaga kerja, (3) diduga program PNPM-MP meningkatkan penghasilan anggota UPPKS dan (4) diduga program PNPM-MP dapat meningkatkan kesejahteraan anggota UUPKS.

Populasi penelitian adalah 240 anggota kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang menerima PNPM-MP di Kabupaten Sragen. Jumlah anggota kelompok UPPKS bervariasi 8-12 anggota. Tiap anggota kelompok mendapat dana antara Rp. 500.000,00 sampai Rp. 2.000.000,00. sampel penelitian sebesar 10% dari populasi kelompok yaitu 12 kelompok, dengan masing-masing kelompok diambil 5 anggota, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 60 responden dengan teknik random sampling.

Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa (1) terdapat perbedaan rata-rata jumlah produktivitas hipotesis 1 terbukti, (2) terdapat perbedaan rata-rata penghasilan perbulan yang positif secara signifikan antara sebelum dengan setelah adanya PNPM-MP, dengan demikian hipotesis 2 terbukti, dan (3) terdapat perbedaan rata-rata jumlah tenaga kerja yang positif secara signifikan antara sebelum dengan setelah addalnya PNPM, dengan demikian hipotesis 3 terbukti.

Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut (1) anggota kelompok UPPKS penerima dana PNPM-MP di Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen mayoritas adalah perempuan dengan pendidikan yang masih rendah yaitu SLTP, (2) anggota kelompok UPPKS penerima dana PNPM-MP untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja, produktivitas dan penghasilan, (3) adanya perbedaan jumlah tenaga kerja, produktivitas dan penghasilan anggota kelompok UPPKS di Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen sebelum dengan setelah adanya PNPM-MP. Kata Kunci : PNPM-MP, UPPKS, Kabupaten Sragen.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran,

kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan

alamiyah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi

angkatan di pedesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan

pendekatan multi disiplin yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan

yang tepat harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas

dan pendayagunaan.

Kemiskinan pada dasarnya merupakan kondisi tidak berdaya karena

terbatasnya kemampuan ekonomi sehingga kurang terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan dan

lapangan kerja. Masalah kemiskinan merupakan masalah yang sulit dikenali

dan ditarik garis batas secara umum mengingat berbagai perbedaan yang

melatarbelakangi. Kemiskinan harus ditanggulangi, banyak teori ekonomi

yang tersedia di lembaga perguruan tinggi dan riset, namun tidak semua teori

itu bisa dijalankan atau dilaksanakan. Penanggulangan kemiskinan menjadi

tugas pemerintah seperti menyediakan lapangan pekerjaan, memberantas

korupsi, menerapkan sistem ekonomi, menyediakan infrastruktur dan

mengundang investor domestik maupun asing.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Perubahan cara berfikir dan cara bertindak pada ukuran kecil orang per

orang atau keluarga bisa berkembang dan punya dampak pada penerapan

kebijakan umum yang dilakukan pemerintah. Ukuran kemiskinan bukan garis

kemiskinan atau upah minimum tetapi dari penghasilan yang diperoleh cukup

untuk biaya makan, kebutuhan listrik, air, transportasi, biaya sekolah,

menabung dan membayar asuransi kesehatan, kendaraan dan jiwa dalam

pengertian yang sederhana. Kalau kebutuhan sederhana tersebut belum mampu

untuk membayarnya kita masih dalam situasi yang bisa mengancam

kemiskinan. Krisis moneter yang terjadi sekitar Tahun 1997 telah menambah

jumlah masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga pada

Tahun 1998 Pemerintah mengucurkan dana Program Penanggulangan

Kemiskinan (PPK) Program ini masih berada dalam program jaring pengaman

sosial(sosial safety net) dengan menitik beratkan pada upaya pemberdayaan

komunitas (communiy empowerment) yang relatif berbeda dengan program

JPS lainnya.

Menurut Baswir, Revrisond, (1999) Pada dasarnya pembangunan adalah

proses perubahan yang terus menerus menuju kemajuan (progress) yang lebih

baik. Pembangunan tanpa mengikutsertakan faktor sosial kemasyarakatan akan

menjadi faktor penarik (pull) dan pendorong (push). Kedua faktor tersebut

akan menghambat keberlanjutan (continuity) dan keberlangsungan

(sustainability) pembangunan akan terganggu akibat faktor kemasyarakatan

yang kurang serius mendapatkan perhatian. Akibat yang ditimbulkan akan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

terjadi gejolak sosial dan pelbagai gerakan atau perubahan struktur masyarakat

serta mobilitas sosial yang bergerak berubah mengikuti perubahan jaman.

Baswir, Revrisond, (1999) dalam teori perubahan sosial, bahwa perubahan itu

mengarah kepada kemunduran (regress) dan kemajuan (progress). Apapun

arah perubahan sosial tersebut, fungsi waktu sangat menentukan apakah

perubahan sosial tersebut mengarah pada perubahan yang sangat cepat bahkan

sangat lambat. Disamping itu perubahan dapat juga mencakup aspek yang

sangat luas maupun aspek yang sangat sempit dan perubahan tergantung dari

cakupan ruang lingkup (scope) serta ruang perubahannya.

Alfian, (1980, : 121-123), Kemiskinan dan pengangguran merupakan

salah satu bentuk persoalan masyarakat yang disebabkan akibat

ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk, keterbatasan ketersediaan

lapangan kerja, kebutuhan akan cara kerja yang profesional serta pelbagai

tekanan yang ditimbulkan. Disamping itu faktor keterbatasan terhadap akses

informasi, akses perbankan, akses mendapatkan sumber-sumber pendapatan

juga menjadi penyebab utama kemiskinan.

Data kemiskinan Kecamatan Tanon status 30 Oktober 2009 yang

bersumber dari UPTB KB PMD Kec.Tanon dan sudah direvisi oleh BPS

terhadap jumlah rumah tangga PPLS 08 menurut klasifikasi kemiskinan

berjumlah 3.294 KK dengan jumlah anggota jiwa 11.754 yang berarti KK

Miskin Kecamatan Tanon 19,08 % dari jumlah 17.286 KK dengan jumlah

penduduk 59.793 jiwa.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kondisi krisis ekonomi yang berkepanjangan dimana jumlah

masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan bertambah banyak, maka

sejak tahun 1999 pemerintah telah melakukan PPK singkatan dari

Pengentasan Kemiskinan Kecamatan. Program ini masih berada dalam

platform program jaring pengaman sosial (social safetynet) dengan menitik

beratkan pada upaya pemberdayaan komunitas (community empowerment)

yang relative berbeda dengan program JPS lainnya yang ditetapkan

sebelumnya. Pelaksanaan pengentasan masyarakat dari kemiskinan, PPK

meletakkan sasaran utamanya kepada Kelompok Swadaya Masyarakat.

(KSM) yang tergolong kalangan ekonomi lemah untuk ditumbuhkan

kemandiriannya.

Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama, oleh negara-negara yang

sedang berkembang memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan

masalah dalam pembangunan yag bersifat multidimensional, yang berkaitan

dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya (Sumodiningrat;

1998). Seringkali pemikiran mengenai kemiskinan lebih banyak menekankan

pada segi-sigi emosional atau perasaan yang diselimuti oleh aspek moral dan

kemanusiaan, ataupun masih bersifat partisan karena bersangkut paut dengan

alokasi sumberdaya, sehingga usaha memahami hakekat kemiskinan itu

sendiri menjadi kabur. Keadaan ini menjadikan usaha penanggulangan

kemiskinanh bersifat parsial, tidak komprehensif, serta hasil yang dicapai dari

segala upaya penanggulangan tersebut menjadi tidak tepat sasaran )Suparlan;

1993).

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Menanggulangi masalah kemiskinan diperlukan upaya yang

memadukan berbagai kebijakan dan program pembangunan yang tersebar di

berbagai sector. Kebijakan pengentasan atau penanggulangan kemiskinan

menurut Sumodiningrat (1998) dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu

kebijakan tidak langsung, dan kebijakan yang langsung. Kebijakantak

langsung meliputi (1) upaya menciptakan ketentraman dan kestabilan situasi

ekonomi, sosial dan politik; (2) mengendalikan jumlah penduduk; (3)

melestarikan lingkungan hidup dan menyiapkan kelompok masyarakat miskin

melalui kegiatan pelatihan. Sedangkan kebijakan yang langsung mencakup :

(1) pengembangan data dasar (base data) dalam penentuan kelompok sasaran

(targeting); (2) penyediaan kebutuhan dasar ( pangan, sandang, papan,

kesehatan, dan pendidikan); (3) penciptaan kesempatan kerja; (4) program

pembangunan wilayah; dan (5) pelayanan perkreditan.

Pemilihan strategi dalam menanggulangi masalah kemiskinan harus

dapat memperkuat peran dan posisi perekonomian rakyat dalam perekonomian

nasional, sehingga terjadi perubahan struktural yang meliputi pengalokasian

sumber daya, penguatan kelembagaan, pemberdayaan sumber daya manusia

(Sumodiningrat, 1998). Program yang dipilih harus berpihak dan

memberdayakan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan peningkatan

perekonomian rakyat. Program ini harus diwujudkan dalam langkah-langkah

strategis yang diarahkan secara langsung pada perluasan akses masyarakat

miskin kepada sumber daya pembangunan dan menciptakan peluang bagi

masyarakat paling bawah untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan,

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sehingga mereka mampu mengatasi kondisi keterbelakangannya. Selain itu

upaya penanggulangan kemiskinan harus senantiasa didasarkan pada

penentuan garis kemiskinan yang tepat dan pada pemahaman yang jelas

mengenai sebab-sebab timbulnya persoalan itu. Setiap upaya penanggulangan

kemiskinan yang mengabaikan dua hal tersebut tidak hanya cenderung tidak

efektif, tetapi pada tempatnya dicurigai sebagai retorika belaka (Baswir,

1999).

Terdapat tiga pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat miskin.

Pertama, pendekatan yang terarah, artinya pemberdayaan masyarakat harus

terarah yakni berpihak kepada orang miskin. Kedua, pendekatan kelompok,

artinya secara bersama-sama untuk memudahkan pemecahan masalah yang

dihadapi. Ketiga, pendekatan pendampingan, artinya selama proses

pembentukan dan penyelenggaraan kelompok masyarakat miskin perlu

didampingi pendamping yang professional sebagai fasilitator, komunikator,

dan dinamisator terhadap kelompok untuk mempercepat tercapainya

kemandirian (Soegijoko dkk, 1997). Arah baru strategi pembangunan

diwujudkan dalam bentuk : (1) upaya pemihakan kepada yang lemah dan

pemberdayaan masyarakat, (2) pemantapan otonomi dan desentralisasi, dan

(3) modernisasi melalui penajaman arah struktur sosial ekonomi masyarakat

(Sumodiningrat, 1999). Untuk merealisir arah baru pembangunan tersebut,

maka pemerintah perlu lebih mempertajam fokus pelaksanaan strategi

pembangunan yaitu melalui penguatan kelembagaan pembangunan

masyarakat maupun birokrasi. Penguatan kelembagaan pembangunan

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

masyarakat dilaksanakan dengan menggunakan model pembangunan

partisipatif yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas masyarakat dan

kemampuan aparat birokrasi dalam menjalankan fungsi lembaga pemerintahan

yang berorientasi pada kepentingan rakyat (good governance).

Pembangunan yang partisipatif mengutamakan pembangunan yang

dilakukan dan dikelola langsung oleh masyarakat lokal. Model yang demikian

itu menekankan pada upaya pengembangan kapasitas masyarakat dalam

bentuk pemberdayaan masyarakat (Sumodiningrat, 1999). Berdasarkan model

pembangunan tersebut, dapat dikemukakan bahwa suatu proyek atau program

dapat digolongkan kedalam model pembgangunan partisipatif apabila program

tersebut dikelola sendiri oleh masyarakat yang bersangkutan, bukan oleh

aparat pemerintah. Pemberian kewenangan kepada masyarakat setempat yang

tidak hanya untuk menyelenggarakan proyek/program pembangunan, tetapi

juga untuk mengelola proyek tersebut akan mendorong masyarakat untuk

mengerahkan segala kemampuan dan potensinya demi keberhasilan

proyek/program tersebut. Pada gilirannya keberdayaan masyarakat setempat

menjadi baik sebagai akibat dari meningkatnya kemampuan dan kapasitas

masyarakat.

Penguatan kelembagaan disini tidak hanya berarti penguatan secara

fisik saja, seperti bangunan, struktur, atau hanya kelengkapan organisasi,

tetapi lebih pada penguatan fungsi dan perannya sebagai lembaga/organisasi

yang diserahi tugas dan wewenang melaksanakan, memantau, atau menjaga

program pembangunan di wilayahnya. Dengan menguatnya kelembagaan

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

setempat terutama berkaitan dengan fungsi dan peran sebagai lembaga

masyarakat yang diterima dan dipercaya oleh warga masyarakatnya, jika

program pembangunan diserahkan pelaksanaannya kepada lembaga tersebut,

maka partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program tersebut dijamin

tergolong tinggi. Partisipasi masyarakat akan terjadi apabila pelaku atau

pelaksana program pembangunan di daerahnya adalah orang-orang,

organisasi, atau lembaga yang telah mereka percaya integritasnya, serta

apabila program tersebut menyentuh inti masalah yang mereka rasakan dan

dapat memberikan manfaat terhadap kesejahteraannya.

Melalui kadar partisipasi dan peran masyarakat yang tinggi, penguatan

masyarakat sasaran program dapat terwujud. Menguatnya kemampuan rakyat

miskin untuk meningkatkan taraf hidupnya, adalah hasil atau dampak dari

semua aktivitas program penanggulangan kemiskinan. Penguatan masyarakat

tersebut dapat dilihat dari : (1) dimensi pemberdayaan masyarakat miskin, (2)

dimensi terwujudnya kemandirian masyarakat miskin, dan (3) dimensi

perekonomian rakyat. Dimensi pemberdayaan masyarakat perlu diarahkan

terutama dalam rangka pengembangan kegiatan sosial ekonominya. Dimensi

kemandirian masyarakat dapat dicapai melaui asas gotong royong,

keswadayaan dan partisipasi. Sedang dimensi perekonomian rakyat apat

ditandai oleh tersedianya dana untuk modal usaha guna dikembangkan oleh

masyarakat miskin itu sendiri.

Berbagai upaya dan kebijakan pembangunan telah dilakukan

pemerintah selama ini terutama untuk memberikan peluang pada masyarakat

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

miskin untuk meningkatkan kesejahteraan. Salah satu bentuk upaya tersebut

adalah melalui pendekatan pemberdayaan keluarga yang mengacu pada UU

No. 10 tahun 2002 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera yang pelaksanaannya diatur dalam Inpres nomor 3 tahun

1996 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera dalam rangka Peningkatan

Penanggulangan Kemiskinan.

Inpres Nomor 3 tahun 1996 tersebut menekankan perlunya usaha yang

terpadu dan menyeluruh yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan

keluarga untuk memberikan kemampuan kepada keluarga, terutama keluarga

yang masih dalam tahap Pra Sejahtera dan Sejahtera I, agar dapat

memanfaatkan berbagai peluang dan dukungan yang ada untuk mengangkat

dirinya dari ketertinggalan dalam bidang sosial dan ekonomi.

Program yang dilakukan bertujuan membantu keluarga terutama yang

masih berada dalam tahap Pra Sejahtera dan Sejahtera I agar memiliki

wawasan, sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang menjunjung tinggi sifat hemat,

perencanaan kedepan dan mampu mengumpulkan modal kerja secara mandiri

untuk mengembangkan usahanya. Orang miskin yang mempunyai usaha

ekonomi produktif bisa dipastikan skala usahanya adalah kecil atau mikro.

Menurut Ismawan (2003) bagi pengusaha mikro, persoalan permodalan

(aksesibilitas terhadap modal) ternyata merupakan masalah utama. Oleh

karena itu pemberian permodalan berupa kredit perlu diberikan. Pemberian

kredit pada orang miskin yang mempunyai usaha ekonomi produktif adalah

penting untuk membantu memanfaatkan tenaga, keterampilan dan waktu

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan akhirnya dapat

meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Penanganan masalah kemiskinan yang cukup kompleks di Indonesia

membutuhkan kerja sama semua pihak secara berama dan terkoordinasi.

Untuk meningkatkan efektifitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan

lapangan kerja, pemerintah meluncurkan program penanggulangan

kemiskinan yang salah satunya merupakan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri. Dalam PNPM Mandiri dirumuskan kembali

upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi hingga pelestarian.

Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri terbuka bagi semua kegiatan

penangulangann kemiskinan yang diusulkan dan disepakati masyarakat,

meliputi : penyediaan dan perbaikan prasarana/sarana lingkungan pemukiman,

sosial, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kapasitas

masyarakat dan pemerintah lokal serta ekonomi, meliputi : penyediaan dana

bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi

masyarakat miskin yang dikelola di tingkat Kecamatan oleh lembaga Unit

Pengelolaan Kegiatan (UPK).

BKKBN melalui program Pembangunan Keluarga Sejahtera berupaya

untuk membantu keluarga miskin dalam mengembangkan keluarka miskin

dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan untuk meningkatkan

kesejahteraannya. Dukungan yang diberikan diantaranya adalah pemberian

fasilitas kredit melalui bank dengan cara dan pprosedur yang mudah serta

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

bunga rendah lewat Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (Kukesra). Kredit ini

diberikan pada keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I alasan ekonomi yang

telah memiliki Tabungan Keluarga Sejahtera (Takesra) dan tergabung dalam

kelompok Usaha Peningkatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) agar mereka dapat

mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga. Yang menarik dari

program Kukesra ini adalah penerima atau pemakai kredit ini adalah para

perempuan.

Tujuan umum PNPM adalah untuk membantu keluarga Pra Sejahtera

dan Sejahtera I (alasan ekonomi) untuk meningkatkan tahapan keluarga sejah

tera melalui kegiatan ekonomi produktif dalam rangka peningkatan

penanggulangan kemiskinan, sedang tujuan khususnya adalah sebagai

berikut :

1. Membantu keluarga dalam mendapatkan modal usaha dengan syarat

ringan mudah dan cepat.

2. Merangsang kesadaran, motivasi dan semangat keluarga untuk

berwirausaha.

3. Membantu keluarga mengembangkan kegiatan kemitrausahaan dalam

bidang ekonomi. Meningkatkan pengenalan dan pemanfaatan jasa

perbankan dan pelayanan pos dalam keluarga.

Kredit Usaha Keluarga Sejahtera ini diberikan kepada anggota

kelompok Rp. 500.000,00 sampai Rp. 2.000.000,00 tiap orang dengan jangka

waktu peminjaman 1 (satu) tahun. Dengan adanya kucuran dana PNPM

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

diharapkan dapat menambah modal usaha sehingga dapat meningkatkan

pendapatan usaha para anggota kelompok UPPKS.

Data kemiskinan Kecamatan Tanon status 30 Oktober 2009 yang

bersumber dari UPTB KB PMD Kec.Tanon dan sudah direvisi oleh BPS

terhadap jumlah rumah tangga PPLS 08 menurut klasifikasi kemiskinan

berjumlah 3.294 KK dengan jumlah anggota 11.754 jiwa yang berarti KK

Miskin Kecamatan Tanon 19,08 % dari jumlah 17.286 KK dengan jumlah

penduduk 59.793 jiwa.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini antara lain :

1. Bagaimanakah profil penerima kredit PNPM-MP.

2. Bagaimana peran pendampingan dalam pelaksanaan Proram PNPM-MP.

3. Bagaimana dampak Program PNPM-MP terhadap peningkatan

produktivitas, peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan

penghasilan anggota kelompok PNPM-MP.

4. Apakah terdapat peningkatan kesejahteraan bagi anggota kelompok

PNPM-MP.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui profil penerima dana PNPM-MP.

2. Untuk mengetahui apakah peran pendampingan berfungsi efektif dalam

pelaksanaan PNPM-MP.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat khususnya masyarakat miskin

dan kelompok perempuan.

4. Untuk mengetahui dampak terhadap peningkatan Produktifitas, tenaga

kerja dan penghasilan setalah mendapat dana PNPM-MP.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Pememerintah Daerah

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang profil masyarakat

Penerima dana PNPM-Mpserta untuk memberi informasi tentang

partisipasi masyarakat khususnya masyarakat miskin

2. Bagi pihak lain diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan

sehingga dapat melakukan penelitian kwalitatif dan dapat menjelaskan

tentang prosesnya, hambatan-hambatannya,dan akhirnya mendapat solusi

yang baik dalam pelaksanaan program PNPM-MP

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Kesejahteraan Ekonomi

a. Pengertian Kesejahteraan Ekonomi

Pendekatan economic welfare memiliki asumsi dasar bahwa

tujuan dari aktivitas ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan

individu-individu yang membentuk masyarakat. Setiap individu

tersebut merupakan penilai terbaik mengenasi seberapa jauh mereka

membaik dalam suatu kondisi. Kesejahteraan setiap individu tidak

hanya tergantung pada konsumsi barang dan jasa yang tersedia, namun

juga tergantung pada kuantitas dan kualitas dari barang dan jasa

nonmarket dari sistem SDA dan Lingkungan, misalnya kesehatan,

pemandangan yang indah dan rekreasi luar ruangan (Freeman, 1993).

Sen, (2002) mengatakan bahwa walfare economics merupakan

suatu proses rasional ke arah melepaskan masyarakat dari hambatan

untuk memperoleh kemajuan. Kesejahteraan sosial dapat diukur dari

ukuran-ukuran seperti tingkat kehidupan (levels of living), pemenuhan

kebutuhan pokok (basic needs fulfillment), kualitas hidup (quality of

life) dan pembangunan manusia (human development). Selanjutnya

Sen, (1992) lebih memilih capability approach didalam menentukan

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

standar hidup. Sen mengatakan : the freedom or ability to achieve

desirable “functionings” is more importance than actual outcomes.

Nicholson (1992), mengemukakan prinsipnya mengenai

kesejahteraan sosial; yaitu keadaan sejahtera sosial maksimum tercapai

bila tidak ada seorangpun yang dirugikan. Sementara itu Bornstein

dalam Swasono, mengajukan “performance criteria” untuk

kesejahteraan sosial dengan batasan-batasan meliputi : output,

growth, efficiency, stability, security, inequality, dan freedom, yang

harus dikaitkan dengan suatu social preference (Swasono, 2004).

Sedangkan Etzioni, (1999), mengatakan bahwa privacy is a societal

licence, yang artinya privacy terikat oleh kaidah sosial. Dengan

demikian kedudukan individu sebagai makhluk sosial yang harus

ditonjolkan dalam ilmu ekonomi utamanya dalam pembangunan

ekonomi yang bertujuan menuju kesejahteraan masyarakat.

Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional), kesejahteraan keluarga digolongkan menjadi 4 golongan;

yaitu :

1) Keluarga Sejahtera Tahap I, dengan kriteria sebagai berikut :

a) Anggota keluarga melaksanakan ibadah agama.

b) Pada umumnya anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih

c) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda dirumah /

pergi/bekerja/ sekolah.

d) Bagian lantai terluas buakn dari tanah.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

e) Anak sakit atau pasangan usia subur (PUS) yang ingin ber KB

dibawa kesarana kesehatan.

2) Keluarga tahap II, meliputi :

a) Anggota keluarga melaksanakan ibadah agama secara teratur.

b) Paling kurang sekali seminggu lauk daging / ikan / telur.

c) Setahun terakhir anggota keluarga menerima satu stel pakaian

baru.

d) Luas lantai paling kurang 8 m2 untuk tiap penghuni.

e) Tiga bulan terakhir anggota keluarga dalam keadaan sehat dan

dapat melaksanakan tugas.

f) Ada anggota keluarga berumur 15 tahun keatas berpenghasilan

tetap.

g) Anggota keluarga umur 10 – 60 tahun bisa baca tulis latin

h) Anak umur 7 – 15 tahun bersekolah.

i) PUS dengan anak hidup 2 atau lebih saat ini memakai alat

kontrasepsi.

3) Keluarga Sejahtera Tahap III, meliputi :

a) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.

b) Sebagian penghasilan keluarga ditabung.

c) Keluarga makan bersama paling kurang sekali sehari untuk

berkomunikasi.

d) Keluarga sering ikut dalam kegiatan masyarakat dilingkungan

tempat tinggal.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

e) Keluarga rekreasi bersama paling kurang sekali dalam enam

bulan.

f) Keluarga memperoleh berita dari surat kabar / majalah / TV /

radio.

g) Anggota keluarga menggunakan sarana transportasi aetempat

4) Keluarga Sejahtera Tahap III Plus, meliputi :

a) Keluarga secara teratur memberikan sumbangan.

b) Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus yayasan /

institusi masyarakat.

b. Kriteria Pareto

Menurut Sadono Sukirno, (1994), Makroekonomi, Grafindo

Jakarta bahwa kriteria pareto menilai keinginan relatif dari berbagai

penggunaan sumberdaya. Kriteria ini merumuskan bahwa keuntungan

masyarakat dan kesejahteraan sosial akan meningkat dengan adanya

realokasi sumber daya sehingga semua individu memperoleh

keuntungan atau paling tidak ada satu individu yang memperoleh

keuntungan dan tidak ada individu lain yang berkurang kepuasannya.

1) Kegunaan Kriteria Pareto

Kriteria pareto memberikan pedoman hanya jika tidak ada

kepuasan individual yang berkurang dengan adanya realokasi.

Pendekatan ini mempunyai keuntungan dan kerugian.

Keuntungannya adalah pemisahan perbandingan kepuasan antar

personal atau manfaat dan kerugian bagi orang-orang yang

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

berbeda. Kriteria ini dikatakan cukup obyektif. Namun demikian,

banyak atau hampir semua kebijaksanaan selalu mengakibatkan

ada orang yang “beruntung” dan ada yang “merugi”. Oleh karena

itu, sangat perlu untuk mengembangkan kriteria tambahan untuk

mengevaluasi realokasi yang diajukan.

2) Kriteria Pareto Menghasilkan Efisiensi

Kriteria pareto merupakan dasar bagi suatu pengevaluasian

efisiensi penggunaan sumber daya. Suatu alokasi sumber daya

dikatakan efisien secara Pareto (pareto-optimal) jika dalam upaya

dalam upaya untuk menaikan kepuasan paling tidak bagi satu orang

anggota masyarakat akan memerlukan penurunan tingkat kepuasan

palint tidak untuk satu orang anggota masyarakat lain.

c. Konsep Kesejahteraan

Menurut Marshall, selain didefinisikan sebagai studi kekayaan.

Ekonomi sangat berkaitan erat dengan aktivitas manusia, sedangkan

pokok pikiran Marshall adalah:

1) Kesejahteraan manusia.

Marshall menggunakan kata ekonomi dalam politik

ekonomi untuk membuat ini lebih familiar daripada fisika.

Marshall berasumsi bahwa ekonomi harus suatu ilmu pengetahuan

meskipun hal yang dihadapkan mengubah kekuatan alami manusia

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Hidup bisnis biasa

Istilah siklus bisnis biasa berhubungan dengan bagaimana

seseorang mendapat kekayaan dan bagaimana ia

membelanjakannya.

3) Kekayaan adalah kebutuhan

Marshall mendefinisikan kekayaan sebagai alat ke

kesejahteraan, sebagai sumber yang menyangkut perbaikan dari

hidup manusia.

d. Kritik Definisi Kesejahteraan

Definisi 'Kesejahteraan' menurut Marshall dikritik oleh

Prof.Lionel Robbins. Beberapa pendapat Marshall yang dikritik

adalah:

1) Ekonomi hanya suatu ilmu pengetahuan sosial

Marshall mengasumsikan ekonomi sebagai ilmu sosial

bukan sebagai ilmu pengetahuan manusia. Ilmu sosial mempelajari

aktivitas individu manusia yang merupakan anggota masyarakat.

Walaupun Marshall menggunakan kata ' tindakan sosial dan

individu' untuk mengukur aktivitas yang berhubungan dengan

uang, ia membatasi pokok materi perihal ekonomi kepada studi

para orang tinggal di masyarakat yang menggunakan beberapa

bentuk mata uang. Secara umum bisa dikatakan, hukum pokok

ekonomi berlaku bagi seluruh manusia. Oleh karena itu, ekonomi

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

harus diperlakukan sebagai suatu ilmu pengetahuan manusia dan

bukan sebagai suatu ilmu sosial.

2) Klasifikasi

Menurut Marshall ada dua jenis manusia yaitu aktivitas

ekonomi dan aktivitas non-ekonomi. Aktivitas yang berhubungan

dengan kekayaan adalah kegiatan ekonomi dan yang tidak

berhubungan dengan kekayaan, seperti politis, sosial dan religius

adalah aktivitas non-ekonomi. Prof.Robbins menolak jenis

pembedaan ini. Menurut Prof.Robbins, suatu masalah ekonomi

akan muncul bila barang langka yang menyebabkan kepuasan

menjadi terbatas. Masalah seperti itu akan muncul di mana saja.

Oleh karena itu, ekonomi perlu dapat dipelajari di mana saja dan

kapan saja bila ditemukan masalah.

3) Kesejahteraan material

Menurut Marshall, hanya aktivitas yang berhubungan

dengan konsumsi dan produksi jasa dan barang-barang yang

mengarah menuju peningkatan kesejahteraan material berasal

dari bawah lingkup ekonomi. Sedangkan Prof.Robbins menunjuk

ke luar bahwa ada beberapa aktivitas yang berasal dari bawah

lapangan/bidang ekonomi, tetapi tidak terlalu berguna bagi

kesejahteraan.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4) Ketidakmungkinan pengukuran kuantitatif

Lebih lanjut, kritikus menunjuk kesejahteraan itu tidak bisa

diukur secara kuantitatif, jika harga uang digunakan sebagai suatu

instrument untuk pengukuran kesejahteraan tetapi tidak digunakan

untuk ukuran kesejahteraan yang memuaskan. Sebagai contoh,

ketika dua para orang membayar harga yang sama untuk suatu

komoditas, hal itu tidak akan berarti bahwa kedua-duanya

mendapat kesejahteraan atau kepuasan yang sama. Kepuasan orang

miskin secara relatif akan jadi lebih dari yang lainnya

2. Konsep Pemberdayaan

Bayo mengembangkan konsep pemberdayaan dalam tiga hal yaitu

pertama tentang profil masyarakat penerima dana PNPM-MP, yang kedua

tetang pengunaan dana sesuaikah dengan pengajuan mayo

mengungkapkan dalam pelaksanaan kredit harus ada rasa keadilan

sehingga penerima dana tidak merasa dianak tirikan, sehingga dana yang

diharapkan sesuai dengan dana yang dibutuhkan, peran pendampingan

berjalan dengan efektif. Pemberdayaan masyarakat menyangkut dua

kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat yang belum berkembang

sebagai pihak yang harus diberdayakan, dan pihak yang menaruh

kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan (Sumodiningrrat, 1997).

Adimiharja dan Hikmat (2001) mengemukakan bahwa pemberdayaan

merupakan pelimpahan proses pengambilan keputusan dan tanggung

jawab secara penuh. Pemberdayaan bukan berarti melepaskan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pengendalian, tapi menyerahkan pengendalian. Dengan demikian

pemberdayaan bukanlah masalah hilangnya pengendalian atau hilangnya

hal-hal lain. Yang paling penting, pemberdayaqan memungkinkan

pemanfaatan kecakapan dan pengetahuan masyarakat seoptimal mungkin

untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.

Menurut Priyono dan Pranarka (1996) proses pemberdayaan

mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan dengan

kecenderungan primer menekan pada proses memberikan kekuasaan,

kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu yang

bersangkutan menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi dengan

upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan

kemandirian mereka melalui organisasi. Kedua, proses pemberdayaan

dengan kecenderungan sekunder menekankan proses menstimulasi,

mendorong, atau memotivasi agar individu mempunyai kemampuan atau

keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya

melalui proses dialog.

Sering kali kecenderungan primer terwujud dari kecenderungan

sekunder terlebih dahulu. Selanjutnya disebutkan bahwa proses pemecahan

masalah berbasiskan pemberdayaan masyarakat yang berdasarkan prinsip

berbeda bersama masyarakat menyadari bahwa masyarakat mempunyai

hak-hak yang harus dihargai, sehingga masyarakat lebih mampu

mengenali kebutuhannya dan dilatih untuk dapat merumuskan rencana

serta melaksanakan pembangunan secara mandiri dan swadaya. Dalam hal

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

ini, praktisi pembangunan berperan dalam memfasilitasi proses dialog,

diskusi, curah pendapat, dan mensosialisasikan tyemuan masyarakat.

Menurut moebyarto (1985), pemberdayaan masyarakat mengacu

kepada kemampuan masyarakat untuk mendapatkan dan memanfaatkan

akses dan kontrol atas sumberhidup yang penring. Proses pemberdayaan

merupakan wujud perubahan sosial yang menyangkut relasi antara lapisan

sosial sehingga kemampuan individu ;’senasib” untuk saling berkumpul

dalam suatu kelompok cenderung dinilai sebagai bentuk pemberdayaan

yang peling efektif.

Pemberdayaan secara teoritik dianggap sebagai pendekatan yang

situasional. Teori pemberdayaan telah berkembang dengan beraneka

ragam pijakan dalam 20 tahun terakhir ini. Pemberdayaan dapat berarti

sebagai suatu proses, suatu mekanisme dimana individu, organisasi dan

masyarakat menjadi ahli akan masalah yang mereka hadapi. Teori

pemberdayaan mengasumsikan bahwa (1) pemberdayaan akan berbeda

bentuk untuk orang yang berbeda; (2) pemberdayaan akan berbeda bentuk

untuk konteks yang berbeda; (3) pemberdayaan akan berfluktuasi atau

berubah sejalan dengan waktu. Seseorang dapat merasa terberdayakan

pada suatu saat dan tidak terberdayakan pada waktu yang lain, bergantung

pada kondisi yang mereka hadapi pada suatu waktu. Para akademisi teori

pemberdayaan mengatakan bahwa konsep pemberdayaan berlaku tidak

hanya bagi individu sebagai kelompok, organisasi dan masyarakat, namun

juga individu itu sendiri (Fred, 1998).

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan

(empowerment) berasal dari kata ‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan).

Karenanya, ide utama pemerdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai

kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk

membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari

keinginan dan minat mereka. Ilmu sosial tradisional menekankan bahwa

kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan kontrol. Pengertian ini

mengasumsikan bahwa kekuasaan sebagai sesustu yang tidak berubah atau

tidak dapat dirubah.

Kekuasaan sesungguhnya tidak terbatas pada pengertiuan diatas.

Kekuasaan tidak vakum atau terisolasi. Kekuasaan senantiasa hadir dalam

konteks relasi sosial antar manusia. Kekuasaan tercipta dalam relasi sosial.

Karena itu, kekuasaan dan hubungan kekuasaan dapat berubah. Dengan

pemahaman kekuasaan seperti ini, pemberdayaan sebagai sebuah proses

perubahan kemudian memiliki konsep bermakna. Dengan kata lain,

kemungkinan terjadinya proses pemberdayaansangat tergantung pada dua

hal :

a. Bahwa kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah,

pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan cara apapun.

b. Bahwa kekuasaan dapat diperluas. Konsep ini menekankan pada

pengertian kekuasaan yang tidak statis, melainkan dinamis.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Indikator Pemberdayaan

Pemberdayaan berguna untuk meningkatkan kekuasaan orang-

orang lemah atau tidak beruntung (Ife, 1995). Pemberdayaan menunjuk

pada upaya perngalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan

strukture sosial (Swift dan Levin, 1987). Pemberdayaan adalah suatu

cara dimana rakyat, organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu

menguasai (atau berkuasa atas) kehidupannya (Rapaport, 1984).

Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana oarang orang

menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan

atas, dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-

lembaga yang mempengaruhi ;kehidupannya. Pemberdayaan

menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan,

dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannhya dan

kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya (Parsons, et al., 1994)

Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya

kelompok rentan dan lemah, untuk (a) memiliki akses terhadap sumer-

sumber produktif yang memungkinksn mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang

mereka perlukan; dan (b) berpartisipasi dalam proses pembangunan

dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.

Berdasarkan definisi-devinisi pemberdayaan diatas, dapat

dinyatakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan.

Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk kepada

keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial;

yaitu masyarakat miskin yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti

memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial,

dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.

Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai

indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses.

Schuler, Hashemi dan Riley mengembangkan beberapa

indikator pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai empowerment

index atau indeks pemberdayaan (Girvan, 2004) :

a) Kebebasan mobilitas : kemampuan individu untuk pergi keluar

rumah atau wilayah tempat tinggalnya, seperti kepasar, fasilitas

medis, bioskop, rumah ibadah, ke rumah tetangga. Tingkat

mobilitas ini dianggap tinggi jika individu mampu pergi sendirian.

b) Kemampuan membeli komoditas ‘kecil’ : kemampuan individu

untuk membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari

(beras, minyak tanah, minyak goreng, bumbu); kebutuhan dirinya

(minyak rambut, sabun mandi, rokok bedak sampo). Individu

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dianggap mampu melaksanakan kegiatan ini jika ia dapat membuat

keputusan sendiri tanpa meminta ijin kepada pasangannya, terlebih

jika ia dapat membeli barang-barang tersebut dengan menggunakan

uangnya sendiri.

c) Kemampuan membeli komoditas ‘besar’ : kemampuan individu

untuk membeli barang-barang sekunder atau tersier, seperti lemari

pakaian, TV, radio, koran, majalah, pakaian keluarga. Seperti

halnya indikator diatas, poin tinggi diberikan terhadap individu

yang dapat membuat keputusan sendiri tanpa meminta ijin

pasangannya, terlebih jika ia dapat membeli barang-barang tersebut

dengan menggunakan uangnya sendiri.

d) Terlibat dalam pembuatan keputusan-keputusan rumah tangga :

mampu membuat keputusan secara sendiri maupun bersama

suami/istri mengenai keputusan-keputusan keluarga, misalnya

mengenai renovasi rumah, pembelian kambing untuk diternak,

memperoleh kredit usaha.

e) Kebebasan relatif dari dominasi keluarga : responden ditanya

mengenai apakah dalam satu tahun terakhir ada seseorang (suami,

istri, anak-anak, mertua) yang mengambil uang, tanah, perhiasan

dari dia tanpa ijinnya; yang melarang mempunyai anak; atau

melarang bekerja diluar rumah.

f) Kesadaran hukum dan politik : mengetahui nama salah seorang

pegawai pemerintah desa/kelurahan; seorang aqnggota DPRD

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

setempat; nama presiden; mengetahui pentingnya mempunyai surat

nikah dan hukum-hukum waris.

g) Keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes : seseorang

dianggap ‘berdaya’ jika ia pernah terlibat dalam kampanye atau

bersama orang lain melakukan protes, misalnya, terhadap suami

yang memukul istri, istri yang megabaikan suami dan keluarganya,

gaji yang tak adil, penyalahgunaan bantuan sosial, atau

penyalahgunaan kekuasaan polisi dan pegawai pemerintah.

h) Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga : memiliki

rumah, tanah, asset produktif, tabungan. Seseorang dianggap

memiliki poin tinggi jika ia memiliki aspek-aspek tersebut secara

sendiri atau terpisah dari pasangannya.

2) Pendekatan Pemberdayaan

Menurut Ife (1995), pemgberdayaan memuat dua pengertian

kunci, yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan disini

diartikan bukan hanya menyangkut kekuasaan politik dalam arti

sempit, melainkan kekuasaan atau penguasaan klien atas :

a) Pilihan-pilihan personal dan kesempatan-kesempatan hidup :

kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan mengenai gaya

hidup, tempat tinggal, pekerjaan.

b) Pendefinisian kebutuhan : kemampuan menentukan kebutuhan

selaras dengan aspirasi dan keinginannya.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c) Ide atau gagasan : kemampuan mengekspresikan dan

menyumbangkan suatu gagasan dalam suatu forum atau diskusi

secara bebas tanpa tekanan.

d) Lembaga-lembaga : kemampuan menjangkau, menggunakan atau

mempengaruhi pranata-pranata masyarakat, seperti lembaga

kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan.

e) Sumber-sumber : kemampuan memobilisasi sumber-sumber

formal, informal dan kemasyarakatan.

f) Aktifitas ekonomi : kemampuan memanfaatkan dan mengelola

mekanisme produksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa.

g) Reproduksi : kemampuan dalam kaitannya proses kelahiran,

perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi.

Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan diatas

dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan. Parsons, et al.,

(1994) menyatakan, bahwa proses pemberdayaan umumnya dilakukan

secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang menyatakan

bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam relasi satu lawan satu antara

pekerja sosial dan klien dalam setting pertolongan perseorangan.

Meskipun pemberdayaan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan

kemampuan diri klien, hal ini bukanlah strategi utama pemberdayaan.

Namun demikian, tidak semua intervensi pekerjaan sosial dapat

dilakukan melalui kolektivitas. Dalam beberapa situasi, strategi

pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual, meskipun pada

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

gilirannya strategi ini pun tetap berkaitan dengan kolektifitas, dalam

arti mengkaitkan klien dengan sumber atau sistem lain diluar dirinya.

Karenanya, dalam konteks pekerjaan sosial, pemberdayaan dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan : mikro, mezzo, dan makro.

(1) Pendekatan Mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara

individu melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis

invention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien

dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering

disebut Pendekatan yang Berpusat pada Tugas (task centered

approach).

(2) Pendekatan Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok

klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok

sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika

kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi dalam

meningkatkan kesadaran, pengetahuan, ketrampilan dan sikap-

sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan

yang dihadapinya.

(3) Pendekatan Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi

Sistem Besar (large-system strategy), karena sasaran perubahan

diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan

kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying,

pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa

strategi dalam pendekatan ini. Pendekatan ini memandang klien

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi-

situasi mereka sendiri, dan untuk memilih serta menentukan

strategi yang tepat untuk bertindak.

3. Pandangan Teoritis Mengenai Kemiskianan

Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama

diperbincangkan karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan

masyarakat dan upaya penanganannya. Dalam Panduan Keluarga Sejahtera

(1996) kemiskinan adalah suatu keaaan dimana seseorang tidak sanggup

memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimili8ki dan

juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam

memenuhi kebutuhannya. Dalam Panduan PNPM (1993) bahwa

kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena

dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari

denganh kekuatan yang ada padanya.

Kemiskinan yang ditandai oleh sikap dan tingkah laku yang

menerima keadaan yang seakan-akan tidak dapat diubah yang tercermin di

dalam lemahnya kemauan untuk maju, rendahnya kualitas sumber daya

manusia, lemahnya nilai tukar hasil produksi, rendahnya produktifitas,

terbatasnya modal yang dimiliki untuk berpartisipasi dalam

pembangunan. Mengamati secara mendalam tentang kemiskinan dan

penyebabnya akan muncul berbagai tipologi dan dimensi kemiskinan dan

kemiskinan itu sendiri multikompleks, dinamis, dan berkaitan dengan

ruang, waktu serta tempat dimana kemiskinan itu dilihat ari berbagai sudut

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pandang. Kemiskinan dibagi menjadi dua kriteria yaitu kemi9skinan

absolut dan kemiskinan relatif.

Kemiskinan adalah kemiskinan yang diukur dari tingkat

pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,

sedangkan kemiskinan relatif adalah penduduk yang telah memiliki

pendapatan sudah mencapai kebutuhan dasar namun jauh lebih rendah

dibanding keadaan masyarakat sekitarnya. Kemiskinan menurut tingkatan

kemiskinan adalah kemiskinan sementara dan kemiskinan kronis.

Kemiskinan sementara yaitu kemiskinan yang terjadi sebab adanya

bencana alam dan kemiskinan kronis yaitu kemiskinan yang terjadi pada

mereka yang kekurangan keterampilan, asset, dan stamina (Aisyah, 2001).

Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000) sebagai berikut :

a. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola

kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan

timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah

yang terbatas dan kualitasnya rendah.

b. Kemiskian muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia

karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas

juga rendah, upahnyapun rendah.

c. Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal.

Ketiga penyebab kemiskinan itu bermuara pada teori lingkaran

setan kemiskinan (vicious circle of poverty) lihat gambar 2.1. adanya

keterbelakangan, ketidak sempurnaan pasar, kurangnya modal

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

menyebabkan rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas

mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya

pendapatan yang mereka terima akan berimplikasi pada rendahnya

tabungan dan investasi, rendahnya investasi akan berakibat pada

keterbelakangan dan seterusnya. Logika berpikir yang dikemukakan

Nurkse yang dikutip Kuncoro (2000) yang mengemukakan bahwa negara

miskin itu miskin karena dia miskin (a poor country is poor because it is

poor).

Gambar 2.1

Lingkaran Setan Kemiskinan (The Vicious Circle of Preferty)

Menurut Bayo (1996) yang mengutip pendapat Chambers bahwa

ada lima “ketidakberuntungan” yang melingkari orang atau keluarga

miskin yaitu sebagai berikut :

Kekurangan modal

Pendapatan rendah

Ketidak sempurnaan pasar Keterbelakangan Ketinggalan

Tabungan rendah

Produktivitas Rendah

Investasi rendah

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

a. Kemiskinan (poverty) memiliki tanda-tanda sebagai berikut : rumah

mereka reot dan dibuat ari bahan bangunan yang bermutu rendah,

perlengkapan yang sangat minim, ekonomi keluarga ditandai dengan

ekonomi gali lubang tutup lubang serta pendapatan yang tidak

menentu,

b. Masalah kerentanan (vulnerability), kerentanan ini dapat dilihat dari

ketidak mampuan keluarga miskin menghadapi situasi darurat.

Perbaikan ekonomi yang dicapai dengan susah payah sewaktu-waktu

dapat lenyab ketika penyakit menghampiri keluarga mereka yang

membutuhkan biaya pengobatan dalam jumlah yang besar.

c. Masalah ketidak berdayaan. Bentuk ketidak berdayaan kelompok

miskin tercermin dalam ketidak mampuan mereka dalam menghadapi

elitan para birokrasi dalam menentukan keputusan yang menyangkut

nasibnya, tanpa memberi kesempatan untuk mengaktualisasi dirinya.

d. Lemahnya ketahanan fisik karena rendahnya konsumsi pangan baik

kualitas maupun kuantitas sehingga konsumsi gizi mereka sangat

rendah yang berakibat rendahnya produktivitas mereka.

e. Masalah keterisolasian. Keterisolasian fisik tercermin dari kantong-

kantong kemiskinan yang sulit dijangkau, sedang keterisolasian sosial

tercermin dari keter tutupan dalam integrasi masyarakat miskin dengan

masyarakat yang lebih luas

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1) Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah ketidak mampuan individu dalam memenuhi

kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos, 2002),

jika pendapatan dibawah Rp.600.000,00 per bulan masuk kategori

keluarga miskin, penghasilan di atas Rp.1.200.000,- per bulan masuk

kategori sejahtera. Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang

berada dibawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk

makanan dan non makanan, yang disebut garis kemiskinan (proverty

line) atau batas kemiskinan (proverty threshold). Garis kemiskinan

adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk

dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang

per hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan,

pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan

jasa lainnya (BPS dan Depsos, 2002).

Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan

dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-

material yang diterima oleh seseorang. Secara luas kemiskinan

meliputi kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan

kesehatan yang buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh

masyarakat (SMERU dalam Suharto dkk, 2004). Fakir miskin adalah

orang yang sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan dan orang

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak memenuhi

kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan (Depsos, 2001)

Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk

mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial

meliputi : (a) modal produktif atau asset (tanah, perumahan, alat

produksi, kesehatan), (b) sumber keuangan (pekerjaan, kredit), (c)

organisasi sosial dan politik dan politik yang dapat digunakan untuk

mencapai kepentingan bersama (koperasi, partai politik, organisasi

sosial), (d) jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang dan

jasa, (e) pengetahuan dan keterampilan, dan (f) informasi yang berguna

untuk kemajuan hidup (Friedman dalam Suharto, dkk.,2004)

2) Dimensi Kemiskinan

Kemiskinan merupakan fenomena yang berwajah-wajah. David

(2004) membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi :

a) Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi. Globalisasi

menghasilkan pemenang dan pengalah. Pemenang umumnya

adalah negara-negara maju. Sedangkan negara-negara berkembang

seringkali semakin terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas

yang merupakan prasyarat globalisasi.

b) Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan

subsistem (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan),

kemiskinan pedesaan (kemiskinan akibat peminggiran pedesaan

dalam proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

yang di akibatkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan

perkotaan).

c) Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami oleh perempuan,

anak-anak dan kelompok minoritas.

d) Kemiskinan konsekuensial. Kemiskinan yang terjadi akibat

kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar dari si

miskin, seperti konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan

tingginya jumlah penduduk.

Menurut SMERU (2001), kemiskinan memiliki berbagai

dimensi :

a) Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan,

sandang, dan papan).

b) Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya

(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).

c) Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga).

d) Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun

massal.

e) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber

alam.

f) Tidak dilibatkannya dalam kegiatan sosial masyarakat.

g) Tidak adanya akses terhadap lapangan kerja dan mata p-encaharian

yang berkesinambungan.

h) Ketidak mampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun

mental.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

i) Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar,

wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin,

kelompok marjinal dan terpencil (Suharto, dkk, 2004).

BPS (2002) melakukan pendataan rumah tangga miskin dengan

menggunakan 14 variabel kemiskinan dimana variabel ini memiliki

hubungan yang sangat erat dengan kemampuan memenuhi kebutuhan

kalori dan kebutuhan dasar non makanan. Adapun variabel-variabel

yang dimaksud adalah :

a) Luas lantai bangunan tempat tinggal < 8m2 per orang.

b) Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/ bambu/ kayu murahan.

c) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/ rumbia/ kayu

berkualitas

d) Tidak mempunyai fasilitas buang air besar.

e) Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

f) Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/

sungai/ air hujan.

g) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/

minyak tanah.

h) Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam satu kali dalam satu

minggu.

i) Hanya membeli satu setel pakaian baru dalam satu satun.

j) Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

k) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas/

Poliklinik.

l) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani : dengan

luas lahan < 0,5 ha, buruh tani, buruh bangunan, buruh perkebunan

atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp.

600.000,00 perbulan.

m) Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah/ tidak

tamat SD/ hanya SD.

n) Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan nilai

minimal Rp. 500.000,00 seperti sepeda motor (kredit/ non kredit),

emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

4. Program Nasional Pembedayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan

(PNPM - MP)

PNPM-MP merupakan program penanggulangan kemiskinan

berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini berupaya untuk

menciptakan/ meningkatkan kualitas masyarat, baik secara individu

maupun kelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait pada

upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan

kesejahteraan.

PNPM-MP merupakan salah satu dari berbagai program

penanggulangan kemiskinan yang dirancang berdasarkan pembelajaran

terbaik pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat selama

ini. Selain program-program berbasis pemberdayaan, masih terdapat

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

program penganggulangan kemiskinan lainnya yang diperuntukkan

langsung bagi rumah tangga miskin, seperti Program Beras Miskin

(Raskin), Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesmas), dan

Program Keluarga Harapan, serta program-program terkait penyediaan

mikro dan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan

(PNPM-MP) diluncurkan Pemerintah pada bulan Agustus 2006 dan

dilaksanakan di 70.000 desa selama tiga tahun, dari tahun 2007 sampai

2009. Pada tahun pertama PNPM dilaksanakan di hampir 2.000 kecamatan

perdesaan dan kemudian pada tahun 2008 di 3.600 kecamatan. Sedangkan

kecamatan-kecamatan sisanya dilaksanakan pada tahun 2009. Secara

umum PNPM-MP dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan melalui

peningkatan partisipasi masyarakat didalam program pembangunan,

peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyediaan layanan

umum, dan peniungkatan kapsasitas lembaga lokal yang berbasis

masyarakat. Selain itu, PNPM-MP diharapkan dapat meningkatkan sinergi

antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam rangka lebih

mengefektifkan upaya-upaya pengurangan kemiskinan.

Secara khusus, PNPM-MP yang mempunyai target untuk

menurunkan jumlah serta meningkatkan partisipasi orang miskin tersebut

mempunyai tujuan sebagai berikut :

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Mengembangkan kapasitas masyarakat, terutama Rumah Tangga

Miskin (RTM) dengan penyediaan prasarana sarana sosial dasar dan

ekonomi, serta lapangan kerja.

b. Meningkatkan partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian

kegiatan pembangunan.

c. Mengembangkan kapasitas pemerintah lokal dalam memfasilitasi

penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.

PNPM-MP telah dilaksanakan sejak tahun 2007, dimulai dengan

Program Penanggulangan Kemiskinan (PPK) sebagai dasar pengembangan

pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya

seperti PNPM Generasi; Program penanggulangan Kemiskinan di

Kecamatan (PPK) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan

masyarakat di perdesaan dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca

bencana, dan konflik.

Mulai tahun 2008 PNPM-MP diperluas dengan melibatkan

Program Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Sosial Ekonomi Wilayah

(PISEW) untuk integrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan

daerah sekitarnya dan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

(PPIP). PNPM-MP juga diperkuat dengan berbagai program sektor dan

pemerintah daerah misalnya Program Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP),

Program Ekonomi masyarakat Pesisir (PEMP), dan sebagainya.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Untuk program tersebut PNPM-MP mengalokasikan BLM melalui

skema pembiayaan bersama (cost sharing) antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Pemda). Besarnya cost sharing disesuaikan dengan

kapasitas fiskal masing-masing daerah, sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan No. 73/PMK.02/ 2006 per 30 Agustus 2006.

Untuk itu, dibutuhkan komitmen dan keseriusan Pemda dan aparat di

daerah dalam menjalankan.

Dalam pelaksanaannya, PNPM-MP menggunakan pendekatan

PPK di mana Pemerintah menyediakan biaya tertentu berdasarkan besar

populasi dan tingkat kemiskinan. Pada saat yang sama Pemerintah Daerah

melalui alokasi APBD juga menyediakan dana pendampingan sesuai

dengan ketentuan yang ada. Desa-desa di kecamatan tersebut bersaing

untuk mendapatkan dana ini dengan cara melalui penyampaian proposal.

Masyarakat desa memilih fasilitator desa yang membantu proses

sosialisasi dan perencanaan, terutama dalam menentukan kebutuhan skala

prioritasnya. Kemudian mereka menentukan jenis poryek yang dibiayai

oleh dana ini dan menuangkannya dalam proposal. Jika proyek sudah

disetujui, maka PNPM-MP mengirim konsultan pendamping untuk

membantu masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan proyek.

Pada akhir program, PNPM-MP diproyeksikan dapat menyentuh

sekitar 16 juta orang miskin di seluruh Ind. Dengan jumlah dana hibah

sekitar 1,2 milyar rupiah per kecamatan, maka diproyeksikan antara 20-26

juga orang miskin mendapatkan pekerjaan dan sekaligus penghasilan. Dan

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

bila hibah yang diapotak untuk tiap-tiap kecamatan sebesar Rp. 1,2 milyar,

maka orang miskin yang mendapat pekerjaan dan penghasilan berkisar

antara 10-16 juta orang pada akhir program (2009).

PNPM-MP “lahir” dari adanya kebutuhan untuk mengharmonisasi

program-program nasional penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat. Sehingga PNPM-MP merupakan “nama

generik” atau “payung” bagi sejumlah program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dimiliki oleh lebih

dari 19 departemen atau sektor.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pemanfaatan Dana

PNPM-MP.

Masalah keberlanjutan pemanfaatan program PNPM-MP di

Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut :

1) Faktor yang mempengaruhi keberlanjutan pemanfaatan dana PNPM-

MP yang meliputi empat faktor atau variabel sebagai berikut :

a) Pemanfaatan dana PNPM-MP

b) Jenis usaha,

c) Besar dana yang diterima,

d) Partisipasi anggota pokmas,

e) Keuntungan yang diperoleh setelah mendapatkan aliran dana

PNPM-MP.

f) Peran Pendampingan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Beberapa variabel yang mempengaruhi pelaksanaan program

PNPM-MP dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pemanfaatan Dana PNPM-MP

Dalam pelaksanaan program PNPM-MP terdapat beberapa

prinsip yang saling berkaitan untuk menjelaskan konsep

pemanfaatan dana bergulir PNPM-MP. Beberapa prinsip itu antara

lain sebagai berikut :

1) Prinsip Dana Bergulir

Dana yang disalurkan pemerintah kepada masyarakat

melalui program PNPM-MP sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun

1993 merupakan bantuan khusus bagi masyarakat miskin yang

berupa modal kerja sebagai hibah bergulir (Revolving Grant)

dengan bimbingan teknis pemerintah untuk pembinaan,

penyuluhan dan motivasi. Bantuan tersebut secara kulitatif

sangat memerlukan sistem dan mekanisme yang mudah, ringan

dan cepat dipahami agar dana di pedesaan tidak macet, dapat

berputar (revolving) secaraefisien efektif serta keberadaannya

abadi di masyarakat.

Berputar mengandung dua makna yaitu : a) dana

tersebut harus selalu berputar (tidak berhenti) dalam aktivitas

individu atau kelompok yang dapat memanfaatkan melalui

kegiatan yang bersifat produktif; b) Pengertian yang lebih luas

dana tersebut harus selalu berputar untuk dapat dimanfaatkan

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

secara bergulir dari individu atau kelompok yang lain

(Suprapto, 1999).

Pada prinsipnya dana bergulir itu adalah sumber dana

yang disalurkan pemerintah kepada anggota pokmas di desa

tertinggal sebagai pinjaman untuk dipergunakan secara

produktif dan harus dikembalikan sesuai kesepakatan anggota

pokmas.

2) Prinsip Keberkelanjutan Pemanfaatan Dana PNPM-MP

Penanggulangan kemiskinan secara terencana dan

terkoordinir telah diupayakan pemerintah untuk dilaksanakan

melalui prinsip-prinsip pokok perencanaan kegiatan PNPM-MP

yang digunakan sebagai pegangan yaitu sebagai berikut :

a) Prinsip keterpaduan;

b) Prinsip kepercayaan;

c) Prinsip kebersamaan dan kegotongroyongan;

d) Prinsip kemandirian;

e) Prinsip ekonomi;

f) Prinsip keberlanjutan.

Mengenai prinsip keberlanjutan mengandung arti

bahwa kegiatan kelompok harus dapat meningkatkan

kesejahteraan yang berkelanjutan secar terus menerus,

berkesinambungan dalam kegiatan usaha tanpa batas waktu.

Dana program PNPM-MP diharapkan dapat dikembangkan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

oleh masyarakat melalui pokmas sebagai dana abadi milik

masyarakat desa artinya pemerintah memberi kepercayaan

kepada orang miskin untuk merencanakan, melaksanakan,

mengevaluasi dan menjaga kelangsungan dana PNPM-MP

untuk menanggulangi kemiskinan di desanya. Pemberian

kepercayaan pada orang miskin itu dapat dilihat dalam

pengelolaan dana PNPM-MP yang dilakukan dari, oleh, dan

untuk pokmas miskin melalui usaha ekonomi produktif yang

dikembangkan secara berkesinambungan.

Menurut Suprapto (1999) ada beberapa hal yang dapat

dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kemacetan dana

yaitu sebagai berikut : a) Bagi pemakai dana berputar baik

individu maupun kelompok sebaiknya dikenai persyaratan

supaya ada motivasi berusaha dan sudah memulai aktivitas

produktif sehingga dana berputar tidak hanya dianggap sekedar

sebagai hadiah cuma-cuma melainkan sebagai kebutuhan yang

pemanfaatannya harus dipertanggungjawabkan; b) Lembaga

yang akan diserahi untuk mengelola dana yang akan berputar

harus betul-betul sudah siap karena lembaga ini yang nantinya

akan memantau pemanfaatannya dan mengatur penyebarannya

pada pemakai berikutnya; c) Perlu diciptakan mekanisme

kontrol dari masyarakat itu sendiri melalui penyebarluasan

penggunaan dana berputar kepada masyarakat.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3) Kelompok masyarakat (Pokmas)

Kelompok sasaran program PNPM-MP adalah

kelompok masyarakat yang lebih dikenal dengan pokmas yaitu

penduduk miskin yang bermukim di Desa. Mereka merupakan

kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah, terbatas

kemampuan dan aksesnya dalam mendapatkan pelayanan,

prasarana, permodalan, untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

dalam menghadapi masalah khusus atau mendesak yang segera

memerlukan bantuan serta penanganan. Kelompok merupakan

kumpulan penduduk setempat yang menyatukan diri dalam

usaha dibidang sosial, ekonomi untuk meningkatkan

kesejahteraan, keswadayaan dan kegotongroyongan mereka.

Kelompok maupun milik anggota yang dimaksudkan untuk

mengatasi masalah dan mengembangkan usaha bersama

anggota.

Dalam panduan PNPM-MP (2007) pembentukan

kelompok harus memperhatikan sebagai berikut : 1)

Didasarkan pada kebutuhan sasaran program PNPM-MP adalah

kelompok masyarakat yang lebih dikenal dengan pokmas yaitu

penduduk miskin yang bermukim di desa yang dikategorikan

tertinggal. Mereka merupakan kelompok masyarakat yang

berpenghasilan rendah, terbatas kemampuan dan aksesnya

dalam mendapatkan pelayanan, prasarana, permodalan, untuk

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

memenuhi kebutuhan dasarnya dalam menghadapi masalah

khusus atau mendesak yang segera memerlukan bantuan serta

penanganan. Kelompok merupakan kumpulan penduduk

setempat yang menyatukan diri dalam usaha dibidang sosial,

ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan, keswadayaan dan

kegotongroyongan mereka. Kelompok maupun milik anggota

yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah dan

mengembangkan usaha bersama anggota.

Dalam panduan PNPM-MP (2007) pembentukan

kelompok harus memperhatikan sebagai berikut : 1)

Didasarkan pada kebutuhan keluarga miskin untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota; 2) Harus dihindari

pembentukan kelompok yang dipaksakan; 3) Dalam wadah

kelompok disiapkan wadah kegiatan sosial ekonomi yaitu

usaha produktif, pemupukan modal dan penghimpunan

tabungan sehingga memberikan manfaat secara ekonomi bagi

semua anggota kelompok secara lestari berkelanjutan; 4)

kelompok dapat merupakan kelompok yang sudah ada atau

dapat pula disiapkan, ditumbuhkan, dibina secara khusus oleh

aparat desa/ kelurahan serta masyarakat setempat.

4) Konsep Jenis Usaha

Jenis usaha ekonomi merupakan kegiatan produksi

barang atau jasa yang memberikan hasil atau keuntungan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

anggota pokmas dan keluarganya. Bersumber pada Panduan

PNPM-MP (2007) jenis usaha yang dapat dibiayai dengan dana

program PNPM-MP adalah jenis usaha yang memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a) Cepat menghasilkan, jarak waktu antara pengeluaran yang

harus dilakukan dengan penerimaan hasil kegiatan tidak terlalu

lama;

b) Mendayagunakan potensi yang ada dan dimiliki oleh desa;

c) Menghasilkan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar

atau dipasarkan sehingga memberikan nilai tambah;

d) Dapat memenuhi kebutuhan dasar yang sifatnya mendesak dan

melibatkan sebanyak-banyaknya penduduk miskin;

e) Memberi hasil dan dapat digulirkan pada seluruh kelompok;

f) Dapat dilakukan dengan cara-cara yang telah dikenal dan

dikuasai oleh masyarakat dengan memanfaatkan pengetahuan

asli yang telah ada yang secara teknis dapat serta mudah

dilaksanakan;

g) Disesuaikan dengan potensi dan kondisi ekologis setempat

sehingga tidak merusak kelestarian lingkungan;

h) Saling mendukung dan tidak bersaing dengan kegiatan lain

yang dilaksanakan melalui program pembangunan sektoral dan

regional;

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

i) Secara sosial budaya dapat diterima oleh masyarakat.

Dana program PNPM-MP digunakan untuk pengembangan

usaha yang bersifat produktif dan tidak digunakan untuk

pembangunan prasarana fisik. Program pengembangan sarana fisik

diharapkan dari bantuan program lainnya sehingga tidak

mengganggu pelaksanaan program PNPM-MP.

Contoh proyek/ kegiatan sarana usaha ekonomi produktif

terdapat dalam Buku Petunjuk pelaksanaan Inpres Bantuan

Pembangunan Desa (1995) berisi sebagai berikut :

a) Tanaman pekarangan seperti apotik hidup, jamur, pala, dan

lain-lain;

b) Tanaman pangan seperti buah-buahan, jagung dan lain-lain

sejenis;

c) Tanaman perkebunan seperti kopi, jambu, karet, kelapa,

sengon;

d) Peternakan unggas seperti puyuh, ayam, itik, angsa;

e) Peternakan kecil seperti kambing, domba;

f) Peternakan besar seperti sapi, kerbau, kuda;

g) Dan lain-lain yang bersifat ekonomis produktif.

Penggunaan dana sesuai dengan situasi dan kondisi yang

diprioritaskan desa sesuai dengan kehendak masyarakat desa

miskin.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Besar Dana Yang Diterima

Berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 1993 Tanggal 27

Desember 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan,

program PNPM merupakan bagian dari gerakan nasional

penanggulangan kemiskinan dengan menyediakan bantuan khusus

berupa modal kerja nimimal Rp.500.000,00 per orang yang

berkelompok kelompok penduduk miskin yang digunakan untuk

kegiatan usaha yang pemanfaatannya dapat dirasakan terutama

pemenuhan kebutuhan mendasar keluarga miskin. Falsafah yang

mendasari pendekatan program PNPM-MP adalah mempercayai

penduduk miskin apabila dibantu secara tepat mereka akan dapat

mengentaskan diri dari kemiskinan yang mereka alami.

Usaha dan kegiatan ekonomi keluarga miskin di desa

tertinggal yang dibiayai dengan dana bantuan khusus diatur

bersama melalui kelompok-kelompok masyarakat (pokmas).

Pembagian dana PNPM-MP sebagai modal kerja sangat ditentukan

oleh besarnya dana yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan

usaha ekonomi yang dipilih terutama bagi anggota pokmas yang

belum mempunyai kegiatan usaha akan sulit menentukan pilihan

pembiayaan usaha ekonomis dan efisien. Jumlah dana yang

dibutuhkan pokmas diputuskan oleh pengurus bersama anggota di

desa tersebut. Besarnya modal usaha berupa urang tunai yang

diberikan akan sangat ditentukan jenis usaha yang dilakukan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

anggota pokmas dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan

dalam pemanfaatan dana tersebut, serta kelayakan usaha yang

dibangun bukan pemerataan. Adapun yang berhak menerima dana

program PNPM-MP adalah seluruh anggota pokmas yang ada di

desa itu jika yang membutuhkan dana banyak sementara dana tidak

mencukupi maka pemberian dana diprioritaskan kepada anggota

pokmas yang miskin dan yang paling membutuhkan.

Dengan demikian jumlah dana yang diterima sebagai modal

usaha akan sangat mempengaruhi kegiatan usaha yang dilakukan

oleh pokmas karena modal kerja merupakan darah segar bagi

kegiatan operasional suatu perusahaan besar, menengah bahkan

sampai usaha kecil sekalipun.

c. Partisipasi Anggota Kelompok

Pelaksanaan program PNPM-MP sesuai dengan panduan

PNPM-MP bersifat terbuka dan berkesinambungan melalui

pendekatan sebagai berikut :

1) Keterpaduan yaitu mengarahkan kegiatan pembangunan secara

lintas sektoral dan lintas daerah serta meletakkan upaya

penanggulangan kemiskinan sebagai bagian dari proses

pembangunan yang menyeluruh dan terpadu.

2) Kegotongroyongan yaitu menumbuhkna rasa kebersamaan,

yang lebih kuat membantu yang lemah sehingga menciptakan

kesejahteraan bersama.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3) Keswadayaan yaitu menitikberatkan pada usaha yang

berdasarkan kemandirian.

4) Partisipasi yaitu melibatkan warga masyarakat khususnya

kelompok sasaran dalam pengambilan keputusan sejak

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemerataan hasil

sesuai dengan nilai-nilai yang hidup berkembang di masyarakat

itu sendiri.

5) Terdesentralisasi yaitu menurunkan wewenang pembuatan

keputusan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kepada

aparat pemerintah yang terdekat dengan penduduk miskin.

Bentuk partisipasi dalam pelaksanaan program PNPM-MP

terutama menyusun, membuat perencanaan, pengambilan

keputusan, penerimaan hasil keputusan musyawarah kelompok,

menerima dengan syarat atau menolak sebagai perwujudan

jalannya demokrasi kelompok. Hasil keputusan kelompok yang

ditetapkan merupakan komitmen kelompok dalam pelaksanaan dan

menerima hasil yang telah dicapai.

Keberhasilan program PNPM-MP sangat ditentukan oleh

keterlibatan secara aktif anggota pokmas secara keseluruhan yang

berdampak pada peningkatan pendapatan penduduk miskin di desa.

Penduduk miskin yang tergabung dalam pokmas PNPM-MP harus

memainkan peran aktif dalam kelompok usaha produktif yang

dikembangkan di desa. Peran aktif tersebut dapat berupa saling

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

memberi informasi tentang pasar, mematuhi kewajiban kelompok

yang telah disepakati bersama dan saling menguntungkan di antara

kelompok dan masyarakat pada umumnya.

d. Harapan Anggota Pokmas Pemanfaat Dana PNPM-MP

Anggota pokmas yang berhasil dalam usahanya akan tetap

berharap agar usahanya bertambah maju, kebutuhan modal kerja

dari dana bergulir semakin besar sehingga cita-cita keberlanjutan

pemanfaatan dana bergulir PNPM-MP sebagai dana abadi

masyarakat dapat berkembang.

Harapan untuk keberlanjutan pemanfaatan dana PNPM-MP

tidak hanya untuk jangka pendek atau kepentingan sesaat saja

karena PNPM-MP adalah program berkelanjutan sehingga

keberhasilannya diharapkan berjalan terus menerus dan dapat

menimbulkan rasa percaya diri bagi orang miskin bahwa mereka

mampu menolong diri sendiri dengan kerja keras untuk dapat

hidup mandiri.

e. Keuntungan yang diperoleh setelah mendapat aliran dana

PNPM- MP

Penilaian tingkat keberhasilan pelaksanaan program

PNPM-MP dapat menggunakan acuan sistem evaluasi yang telah

dikembangkan oleh BKKBN disesuaikan kondisi setempat antara

lain sebagai berikut:

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1) Kurangnya jumlah penduduk yang termasuk dalam kategori

miskin;

2) Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan

oleh penduduk miskin dengan memanfaat sumber daya yang

tersedia.

3) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya

peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.

4) Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan

makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok,

makin kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya

administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok

dengan kelompok lain dalam masyarakat.

Orang miskin berharap agar kebutuhan dasar akan sandang

pangan dapat dipenuhi sehingga mereka hidup layak sebagai

manusia. Harapan mereka tentunya tidak pasif tetapi selalu aktif

memanfaatkan bantuan yang diterima untuk kegiatan yang dapat

meningkatkan pendapatan, memberikan kesempatan untuk bekerja

yang menguntungkan sehingga mampu mencukupi rumah

tangganya.

f. Pendampingan

Pendampingan adalah tenaga pendamping yang memandu

masyarakat dari awal hingga akhir dari pelaksanaan program,

pendampingan dipilih dari masyarakat yang membantu fasilitator

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Kecamatan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan

tahapan dan kegiatan PNPM-MP pada tahap Perencanaan,

Pelaksanaan dan Pelestarian. Peran pendampingan ditujukan bagi

penguatan atau peningkayan kapasitas masyarakat dalam

mengelola pembangunan secara mandiri di wilayahnya. Setiap

kecamatan hanya ada satu Pendamping Lokal, begitu pula di Unit

Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP Kecamatan Tanon hanya

ada satu yang sangat dimanfaatkan oleh UPK PNPM-MP. Selain

Pendamping local juga ada Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

(KPMD) yang berfungsi sebagai fasilitator atau memandu

masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan-tahapan

PNPM-MP di desa dan kelompok-kelompok. Kualifikasi

keterlibatan kader adalah perempuan karena perwujudan kebijakan

untuk lebih berpihak, memberi peran dan akses dalam kegiatan

pembangunan untuk kaum perempuan. Di Kecamatan Tanon

KPMD sangat berperan aktif dalam memfasilitasi dan membantu

pelaksanaan tahapan demi tahapan kegiatan dan pemdampingan

masyarakat.

B. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Ullah, and Jayant K. (2007), yang menganalisis situasi

kemiskinan dan upaya pengentasan kemiskinan dari LSM di Bangladesh

dengan penekanan pada dua dampak program LSM di dua desa di distrik

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Barisal menemukan bahwa kondisi ekonomi masyarakat miskin di wilayah

studi belum membaikbanyak dilihat dari beberapa indikator yang dipilih, yaitu

pendapatan, makanan dan pengeluaran non-pangan, produktif dan non aset

produktif, ketahanan pangan, dan penciptaan lapangan kerja. The Foster Greer

Thorbecke indeks menunjukkan bahwa mayoritas LSM penerima manfaat

tetap di bawah garis kemiskinan dari segi pendapatan dan mayoritas dari

mereka tetap di bawah garis setengah pengangguran (kurang dari 260 hari

kerja dalam satu tahun). Analisis regresi menunjukkan bahwa pendapatan

rumah tangga ditentukan oleh ukuran pemilikan tanah, tenaga kerja keluarga,

jumlah pinjaman yang diambil dan kesempatan kereja.

Hasil penelitian Coate, handmere and Wei, (2006), yang

mengeksplorasi peranan LSM dalam memfasilitasi pemulihan ekonomi akibat

tsunami yang menghancurkan daerah-daerah di Selatan Thailand. Hal ini

termasuk LSM Internasional yang besar maupun kecil berbasis masyarakat

atau LSM lokal dan bagaimana organisasi-organisasi ini terlibat dengan satu

sama lain termasuk dengan pemerintah dengan tujuan untuk membantu

pemulihan masyarakat setempat. Secara khusus, fokus penelitian

dititikberatkan pada bagimana LSM dapat membantu penduduk setempat,

teruitama mereka yang terlibat dalam sektor informal dalam membangun

kembali mata pencaharian mereka di daerah yang telah hancur oleh bencana

alam.

Mengingat bahwa di Thailand hanya sekitar 70 persen dari penduduk

bekerja di ekonomi informal, salah satu penemuan yang paling penting adalah

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

bahwa pusat pemulihan ekonomi adalah kebutuhan untuk mengarahkan para

pembuat kebijakan strategi pemulihan untuk mencerminkan langkah-langkah

yang secara luas mendukung sektor informal di berbagai industri termasuk

pariwisata dan perikanan, dan yang akan memberikan dasar mata pencaharian

ekonomi bagi sebagian besar penduduk Thailand yang terkena bencana. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemulihan harus terlibat dengan

dan langsung melibatkan masyarakat untuk memastikan pemulihan ekonomi

jangka panjang yang mampu membangun ketahanan lokal dan menyediakan

dukungan mata pencaharian dasar bagi keberlanjutan masa.

Gehlich-Shillabeer (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa

selama beberapa tahun terakhir di Bangladesh penggunaan pencegahan dan

penanggulangan strategi kemiskinan telah menurun. Paling banyak alasan

untuk hal ini adalah kendala keuangan sebagai akibat penurunan pendapatan

ekonomi yang berbeda di masa lalu dan seharusnya secara signifikan

mempengaruhi prestasi ekonomi mereka di masa depan. Dengan

sosioekonomi yang berbeda-set-up politik Cina dan India mengikuti

pendekatan pembangunan yang berebeda sejauh ini. Tidak mungkin untuk

mengomentari keunggulan satu di atas yang lain, seperti latar belakang mereka

berbeda. Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua ekonomi untuk bekerja

sama dari pada bersaing di pasar internasional. Dalam hal ini Cina dan India

mungkin akan membuat ekonomi, perdagangan dan potensi ekspor tetangga

mereka di Asia yang dapat menemukan kedua negara menjadi pasar

menguntungkan bukan saingan (Basu, 2007).

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Hasil penelitiannya berdasarkan pengalaman pertumbuhan ekonomi

sejauh ini dengan direformasi dan perekonomian terbuka, Indonesia dapat

belajar beberapa hal dari Cina. Cina telah mencapai hasil yang lebih baik

berdasarkan investasi berbasis dalam jangka panjang. Sejauh ini mengabaikan

isu-isu sosial-politik, yang dapat memiliki konsekuensi yang sangat serius di

masa depan. Relatif lebih lambat pertumbuhan ekonomi di India didasarkan

pada yayasan sosio-ekonomi yang lebih kuat. Kerjasama ekonomi yang saling

menguntungkan antara kedua ekonomi dan meningkatnya saling

ketergantungan dengan kekuatan regional dan global harus menyediakan masa

depan yang lebih baik (basu, 2007).

Globalisasi ekonomi, Cina dan India yang menjadi mesin pertumbuhan

global baru pada abad ini. Saling menguntungkan kerjasama ekonomi antara

dua perekonomian dan meningkatnya saling ketergantungan dengan kekuatan

regional dan global akan memberikan masa depan yang lebih baik.

Meningkatnya raksasa di Asia mungkin tantangan dunia yang ada dominasi

oleh komunitas trans-Atlantik di tahun-tahun mendatang. Meskipun Cina dan

India dianggap sebagai produsen dan konsumen kebanyakan ekonomi,

masing-masing, keduanya mengembangkan daerah mereka kurang. Dengan

pasar domestik yang besar dan kelimpahan tenaga kerja terampil bangsa-

bangsa memilkiki potensi untuk menimbulkan tantangan serius bagi

perekonomian global. Tetapi mereka tidak perlu menimbulkan tantangan

serius bagi perekonomian global. Tapi mereka tidak perlu kerjasama dan

kompetisi di antara mereka sendiri. Yang akan memungkinkan mereka untuk

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

bersaing lebih efektif dengan negara adikuasa yang ada. Setelah periode

panjang ketidakpedulian, awal positif telah dimulai oleh dua ekonomi baru-

baru ini untuk membuka bidang kerjasama ekonomi. Pengetahuan industri

berbasis muncul sebagai fokus bisnis dunia untuk abad ini, dan India dan Cina

dapat memiliki cakupan yang luar biasa saling mendukung satu sama lain

dalam bidang tertentu ini.

Pertumbuhan yang kuat di India kegiatan perangkat lunak dapat

menyesuaikan hardware sangat baik dengan fasilitas di Cina. Berdasarkan

pengalaman pertumbuhan ekonomi sejauh ini dapat direformasi dan

perekonomian terbuka, Indonesia dapat belajar beberapa hal dari Cina. Cina

sejauh ini telah berhasil perekonomian sangat baik dan dimanfaatkan sumber

daya dan keterampilan dengan cara terbaik. Ini telah mencapai hasil yang

lebih baik berdasarkan didorong investasi-kebijakan yang berorientasi ekspor

yang mungkin tdk berkelanjutan dalam jangka panjang. Tetapi telah

mengabaikan isu-isu sosial-politik dan yang dapat memiliki konsekuensi yang

sangat serius dalam proses perkembangan ekonomi di masa depan. India

memiliki kekuatan dalam bisang tertentu ini. Yang relatif lebih lambat laju

pertumbuhan kuata didasarkan pada yayasan sosial-ekonomi. Pada istilah

saling menguntungkan, pembangunan dapat diikatkan di kedua ekonomi dan

mereka dapat diikatkan di kedua ekonomi dan mereka dapat menjadi benar

powerhouses ekonomi dalam hal kapasitas manuaktur dan konsumsi Basu

(2007).

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditunjukkan Gambar 2.2.

Pada gambar 2.2. memperlihatkan (1) perbedaan rata-rata tingkat

produktivitas sebelum dan setelah adanya PNPM-MP (2) perbedaan rata-rata

penghasilan sebelum dan setelah adanya PNPM-MP dan (3) perbedaan rata-

rata jumlah tenaga kerja sebelum dan setelah adanya PNPM-MP

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :

1. Diduga program PNPM-MP meningkatkan produktivitas anggota UPPKS.

2. Diduga program PNPM-MP meningkatkan jumlah tenaga kerja UPPKS

3. Diduga program PNPM-MP meningkatkan penghasilan anggota UPPKS

Sebelum PNPM

Uji beda rata-rata

Produktivitas

Penghasilan

Tenaga Kerja

Setelah PNPM

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Data Dan Sumber Data

Data diperoleh dengan cara pengumpulan data primer dan data

sekunder. Data primer/lapangan diperoleh dari responden melalui wawancara

langsung dengan angket/kuisioner dan observasi sedangkan data sekunder

didapat dari laporan tertulis Badan KB PMD, UPTB KB PMD, administrasi

kelompok UPPKS, dan buku-buku penunjang.

B. Populasi Dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah 120 kelompok Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang menerima PNPM Kabupaten

Sragen. Jumlah anggota kelompok UPPKS bervariasi antara 5 hingga 10

anggota. Jumlah keseluruhan anggota sebanyak 1.125 orang. Tiap anggota

kelompok mendapatkan dana antara Rp. 500.000,00 sampai Rp.

2.000.000,00.

Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya dapat

diselidiki dan dianggap mampu mewakili keseluruhan populasi. Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 10% dari populasi kelompok yaitu

12 (10% x 120) kelompok, dengan masing-masing kelompok diambil 5

anggota, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 60 (12 x 5)

responden. Alasan pengambilan sampel ini karena populasi dalam penelitian

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

ini diasumsikan homogeny, sehingga jumlah sampel tersebut dinilai telah

mewakili terhadap jumlah populasi penelitian (Singarimbun dkk,1995)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik kuota

sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan jumlah dari

masing-masing populasi pada setiap wilayah (Jogiyanto, 2008).

C. Analisis Data

Uji Beda Mean Produktivitas, Tenaga Kerja dan Penghasilan

Uji beda mean digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata

produktifitas, tenaga kerja dan penghasilan yang diperoleh anggota kelompok

UPPKS sebelum dan setelah pelaksanaan program PNPM.

Statistic uji yang digunakan adalah uji Z dengan prosedur sebagai

berikut :

Zhitung=

Snn

XX

21

21

11+

-

Keterangan :

1x = rata-rata produktifitas, tenaga kerja dan penghasilan setelah

pelaksanaan program

1x = rata-rata produktifitas, tenaga kerja dan peghasilan sebelum

pelaksanaan program

n1 = banyaknya sampel kelompok setelah

n1 = banyak sampel kelompok sebelum

s

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

s = standar deviasi

Prosedur

a. Hipotesis

Ho : b1 = 0 : penghasilan sebelum dan sesudah PNPM-MP adalah

sama

H1 : b1 ≠ 0 : penghasilan sebelum dan sesudah PNPM-MP adalah

tidak sama

Tingkat Signifikasi : α=0,05

b. Kriteria Pengujian

Hasil perhitungsn Zhitung dibandingkan dengan Ztabel pada taraf

signifikansi 5%

d. Kriteria rumus : Zhitung=S

nn

XX

21

21

11+

-

e. Kesimpulan :

Ho diterima jika Zhitung ≤ Ztabel

Ho ditolak jika Zhitung > Ztabel

D. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian tersebut diatas adalah sebagai berikut :

-Z(½α,n-2) Z(½α,n-2)

S

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1. Jenis usaha yang dipilih sesuai dengan potensi desa dan sumber daya

manusia yang ada. Jalan pikiran terhadap konsumsi ini bahwa usaha

produktif yang dilakukan anggota pokmas tidak dipengaruhi oleh potensi

lain diluar desa yang menerima dana sebagai modal kerja.

2. Hanya besar uang tunai yang berasal dari dana PNPM-MP yang

digunakan sedangkan uang tunai yang berasal dari sumber lain adalah

konstan. Dari asumsi ini dapat dijelaskan bahwa uang tunai yang diterima

dan digunakan anggota pokmas dapat dipengaruhi oleh pinjaman-

pinjaman diluar dana PNPM-MP seperti dana subsidi BBM, dana bantuan

LSM, AKU dari BKKBN.

3. Setiap anggota pokmas memiliki kesempatan yang sama untuk menerima

bantuan uang tunai PNPM-MP dan digunakan secara optimal artinya

setiap anggota pokmas yang menerima bantuan PNPM-MP memiliki

kesempatan yang sama untuk mengelola dana tersebut secara maksimal

dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat

dikembangkan kembali sebagai modal bergulir dan faktor-faktor lain yang

mempengaruhi dianggap konstan.

4. Variabel partisipasi anggota pokmas yang mempengaruhi kemampuan

pengembangan dana PNPM-MP sebagai dana bergulir dianggap tidak

dipegaruhi oleh kekuatan lain diluar anggota pokmas. Keadaan anggota

pokmas dari aspek potensi sumber daya alam, potensi sumber daya

manusia, lingkungan fisik dan sosial budaya dianggap sama.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Dana PNPM-MP

Dana yang dimaksud di sini adalah dana berupa kredit/pinjaman yang

berasal dari PNPM-MP yang dimaksudkan untuk modal usaha. Modal

usaha merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan usaha karena

tanpa modal usaha tidak akan dapat melakukan kegiatan usaha.

Pengukuran dengan satuan rupiah.

2. Produksi

Produksi yang dimaksud adalah banyaknya hasil produksi usaha yang

dilakukan. Satuan yang digunakan adalah prosentase (%) karena tiap jenis

usaha memiliki hasil yang berbeda.

3. Tenaga Kerja

Dalam menjalankan usaha membutuhkan tenaga kerja, baik yang terlibat

secara langsung maupun tidak langsung. Tenaga kerja dihitung dari

jumlah tenaga kerja yang ikut terlibat dalam proses kegiatan usahanya.

4. Penghasilan Usaha

Penghasilan usaha yang dimaksud adalah pendapatan bersih selama satu

bulan dan dihitung dalam satuan rupiah.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

1. Kondisi Geografis dan Demografi Kabupaten Sragen

Kabupaten Sragen merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi

Jawa Tengah, secara geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan

antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten

Sragen :

Sebelah Timur Kabupaten Ngawi

Sebelah Barat Kabupaten Boyolali

Sebelah Selatan Kabuptaen Karanganyar

Sebelah Utara Kabupaten Grobogan

Luas Wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi dalam

20 Kecamatan, 8 kelurahan dan 200 Desa, secara fisiologis wilayah

Kabuten Sragen terbagi atas : 40.037,93 Ha (42,52%) lahan basah dan

lahan kering seluas 54.117,88 Ha (57,48%). Kabupaten Sragen terletak

pada 7°15 LS dan 7° 30 LS ; 110°45 BT dan 111°10 BT.

Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata-rata

109 M diatas permukaan laut. Sragen mempunyai iklim tropis dengan

suhu harian yang berkisar 19° - 31° C. Curah hujan rata-rata dibawah

3000mm/tahun dengan hari hujan dibawah 150 hari/tahun. Jumlah

penduduk Sragen berdasar data tahun 2009 sebanyak 875.463 jiwa, terdiri

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dari laki-laki 432.983 jiwa dan perempuan sebanyak 442.480 jiwa.

Kepadatan penduduk 921 jiwa/km2.

Kabupaten Sragen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Sebelah Selatan Bengawan Solo ( 9 Kecamatan, 88 desa ) :

- Luas wilayah 32.760 ha (34,79%) dan luas sawah 40.129 ha

(54,85%)

b. Sebelah Utara Bengawan Solo ( 11 kecamatan, 120 desa) :

- Luas wilayah 61.395 ha (65,21%) dan luas sawah 18.102 ha

(45,15%)

Kabupaten terdiri dari atas 20 kecamatan yang di bagi lagi atas sejumlah

208 desa dan kelurahan. Pusat Pemerintahan berada di kecamatan Sragen

yaitu : Gemolong, Ngrampal, Plupuh, Sambirejo, Sambungmacan, Sragen,

Sidoharjo, Sukodono, Sumberlawang, Tangen, Tanon, Gesi, Gondang,

Jenar, Kalijambe, Karangmalang, Kedawung, Masaran, Miri dan

Mondokan. Keadaan alam di Kabupaten Sragen mempunyai relief yang

beraneka ragam ada daerah pegunungan kapur yang membentang dari

timur ke barat terletak di sebelah utara bengawan solo dan dataran rendah

yang tersebar di seluruh Kabupaten Sragen dengan jenis tanah glomusol,

alluvial regusol, latosol dan mediteran.

2. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Tanon Kab. Sragen

Luas wilayah Kecamatan Tanon adalah 51,00 ha terdiri dari 16

Desa dengan jumlah penduduk 54.797 jiwa dengan kepadatan penduduk

107,19/km2 yang terdiri laki-laki 27.119 dan perempuan sebanyak 27.678

jiwa. Bila melihat secara detail penduduk berdasarkan usia akan tampak

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sekali didominasi oleh penduduk usia produktif yang tentunya menjadi

modal yang baik bila dikelola namun bisa menjadi bumerang bila tidak ada

kesempatan kerja yang luas. Kecamatan Tanon terletak di sebelah barat

Ibukota Kabupaten Sragen yang berjarak 14 Km dan 34 Km dari kota Solo

dengan ketinggian 141 m diatas permukaan air laut.

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Tanon :

- sebelah Utara : Kecamatan Mondokan

- sebelah Timur : Kecamatan Sidoharjo

- sebelah Selatan : Kecamatan Plupuh

- sebelah Barat : Kecamatan Gemolong

Secara pemerintahan Kecamatan Tanon terbadi dalam 16 desa

dengan ibukota kecamatan terletak di Desa Gabugan yang juga merupakan

sental kegiatan ekonomi disamping tentunya kegiatan pemerintahan,

kesehatan dan pendidikan.

Dalam penelitian ini, populasi yang menjadi sampel atau obyek

penelitian adalah 120 kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) yang menerima PNPM-MP Kabupaten Sragen. Jumlah

keseluruhan anggota 1.125 orang, tiap kelompok UPPKS anggotanya

bervariasi antara 8 hingga 12 orang.

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 10% dari populasi

kelompok yaitu 12 (10%x120) kelompok, dengan masing-masing

kelompok diambil 5 (lima) orang, sehingga jumlah sampel dalam

penelitian ini sebesar 60 (12x5) responden. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik kuota sampling.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

B. Analisis Diskriptif

Pada penelitian ini, data demografi sampel yang diukur adalah Asal

Desa Kelompok, jenis kelamin, usia, jumlah tanggung, pendidikan terakhir,

jenis usaha, keuntungan yang diperoleh sebelum dan sesudah mendapat aliran

dana PNPM-MP dan besarnya dana yang diterima apakah sesuai dengan

pengajuan kredit. Data-data tersebut diharapkan dapat menjadi informasi

mengenai karakteristik anggota kelompok UPPKS yang menerima PNPM-MP

di Kabupaten Sragen. Selain data demografi, data yang didapatkan pada

penelitian antara lain jumlah tenaga kerja, produktivitas, keuntungan yang

diperoleh sebelum dan setelah adanya PNPM-MP.

1. Asal Desa Kelompok

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan , dari 12 kelompok

terdistribusi pada 6 (enam) desa, yaitu Slogo (5 kelompok), Jono ( 2

kelompok, Gawan (3 kelompok), Kecik (2 kelompok), Padas (2

kelompok) dan Gabugan (2 kelompok). Tabel 4.1 menunjukkan distribusi

frekuensi asal desa kelompok yang menjadi sampel penelitian ini.

Tabel 4.1

Distribusi frekuensi asal desa kelompok sampel

Desa Frekuensi Persen (%) Slogo Jono Gawan Kecik Padas Gabugan Jumlah

5 10 15 10 10 10 60

8,3 16,7 25,0 16,7 16,7 16,6

100,0 Sumber : Data primer diolah

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

2. Jenis Kelamin

Dari hasil pengumpulan kuisioner sebanyak 60 orang, distribusi

frekuensi responden ditunjukan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persen (%) Laki-laki Perempuan Total

16 44 60

26,7 73,3

100,0 Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 sebanyak 16 (26,7%) responden adalah laki-

laki dan 44 (73,3%) berjenis kelamin perempuan.

3. Umur

Distribusi responden menurut umur dibagi dalam klasifikasi dengan

range lima seperti ditunjukkan Tabel 4.3 dengan rata-rata umur responden

adalah 33 tahun.

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur

umur Frekuensi Persen (%) 25 – 29 tahun 30 – 34 tahun 35 – 39 tahun 40 – 44 tahun ³ 45 tahun Total

21 13 11 8 7

60

35,0 21,7 18,3 13,3 11,7

100,0 Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sampel dalam

penelitian yang memiliki umur 25 – 29 tahun sebanyak 21(35,0%)

responden, umur 30 – 34 tahun sebanyak 13 (21,7%) responden, umur 35

– 40 tahun sebanyak 11 (18,3%) responden, umur 40 – 44 tahun sebanyak

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

8 (13,3%) responden dan umur lebih besar sama dengan 45 tahun hanya

ada 7 (11,7%) responden. Hal ini berarti para aggota kelompok UPPKS

rata-rata berusia produktif dan diharapkan dana PNPM-MP dapat

berkembang dan bergulir dengan baik.

4. Jumlah Tanggungan

Distribusi responden menurut jumlah tanggungan keluarga

ditunjukkan Tabel 4.4, dengan rata-rata tanggungan keluarga adalah 3,3.

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi jumlah tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan Frekuensi Persen (%) 1 orang 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang Total

2 10 21 20 7

60

3,3 16,7 35,0 33,3 11,7

100,0 Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa sampel dalam penelitian

yang memiliki tanggungan sebanyak 1 orang sebanyak 2 (3,3%)

responden, tanggungan sebanyak 2 orang sebanyak 10 (16,7%) responden,

tanggungan sebanyak 3 orang sebanyak 21 (35,0%) responden,

tanggungan sebanyak 4 orang sebanyak 20 (33,3%) responden,

tanggungan sebanyak 5 orang sebanyak 7 (11,7%) responden. Hal ini

berarti para anggota kelompok UPPKS rata-rata memiliki beban

tanggungan keluarga yang tidak terlalu berat.

5. Pendidikan Terakhir

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, Tabel 4.5 menunjukkan

distribusi frekuensi tingkat pendidikan dari responden.

Table 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

Pendidikan Frekuensi Persen (%) Tidak sekolah Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Total

2 17 34 7

60

3,3 28,3 56.7 11,7

100,0 Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa mayoritas responden 34

(56,7%) berpendidikan SLTP, 17 (28,3%) responden berpendidikan SD, 7

(11,7%) responden memiliki tingkat pendidikan SLTA dan 2 (3,3%)

responden tidak memiliki pendidikan sama sekali. Hal ini menunjukan

bahwa para anggota kelompok UPPKS penerima dana PNPM-MP

memiliki tingkat pendidikan yang sangat minim sekali.

6. Jenis Usaha

Berdasarkan jenis usaha yang dimiliki oleh anggota kelompok

UPPKS penerima dana PNPM ditunjukkan pada Tabel 4.6. Mayoritas

responden memanfaatkan dana PNPM untuk mengembangkan usaha

perdagangan seperti warung makan, toko kelontong, dagang keliling,

dagang pakaian dan lain-lainnya sebanyak 22 (36,67%) responden.

Respoinden yang memanfaatkan untuk mengembangkan usaha disektor

jasa seperti menjahit sebanyak 12 (20%) responden. Sedangkan industry

rumahtangga seperti membuat tahu, tempe, wingko, dan jajanan pasar

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

sebanyak 22 (36,67%) responden serta hanya ada 4 (6,66%) responden

yang mengembangkan peternakan yaitu ternak kambing.

Table 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis usaha

Jenis usaha Frekuensi Persen (%) Jasa Perdagangan Peternakan Home Industri Total

12 22 4

22 60

20,0 36,67 6,66

36,67 100,0

Sumber : Data primer diolah

Hal ini menunjukkan bahwa semua responden anggota kelompok

UPPKS penerima dana PNPM benar-benar memanfaatkan dana pinjaman

dari program PNPM dengan baik.

7. Besarnya Dana Yang Diterima

Distribusi responden menurut jumlah dana PNPM-MP yang

diterima ditunjukan Tabel 4.7, dengan rata-rata pinjaman dana sebesar

Rp. 1.233.333,33.

Table 4.7 Distribusi frekuensi besarnya dana PNPM yang diterima

Jumlah dana Frekuensi Persen (%) 500 ribu 1 juta 1,5 juta 2 juta Total

14 16 18 12 60

23,37 26,27

30,0 20,0 100,0

Sumber : Data primer diolah

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa anggota kelompok UPPKS

menerima pinjaman dana PNPM-MP sebesar Rp. 500.000,00 ada 14

(23,33%) responden, penerima pinjaman dana sebesar Rp. 1.000.000,00

ada 16 (26,67%) responden, penerima pinjaman dana PNPM-MP sebesar

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Rp. 1.500.000,00 ada 18 (30 %) responden, dan penerima pinjaman dana

PNPM-MP sebesar Rp. 2.000.000,00 ada 12 (20 %) responden.

8. Tenaga Kerja

Table 4.8 menunjukkan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam

melakukan usaha sebelum ada program PNPM-MP dan Tabel 4.9

menunjukkan jumalah tenaga kerja yang digunakan dalam melakukan

usaha sesudah ada program PNPM-MP Dari Tabel 4.8 dan Tabel 4.9

terlihat bahwa usaha anggota kelompok UPPKS mengalami peningkatan

sebelum dan sesudah asanya program PNPM-MP. Hal ini menunjukan

adanya penyerapan tenaga kerja baru.

Table 4.8 Distribusi frekuensi jumlah tenaga kerja

sebelum menerima dana PNPM-MP (satuan orang) Jumlah T.Kerja Frekuensi Persen (%)

1,00 2,00 3,00 5,00 Total

32 13 9 6

60

53,33 21,67

15,0 10,0

100,0

Sumber : Data primer diolah

Table 4.9 Distribusi frekuensi jumlah tenaga kerja

sesudah menerima dana PNPM (satuan orang) Jumlah tenagaKerja Frekuensi Persen (%)

1,00 2,00 5,00 Total

35 17 8

60

58,34 28,33 13,33 100,0

Sumber : Data primer diolah

9. Produktivitas

Produktivitas yang diukur adalah prosentase kenaikan produksi dari

sebelum penerimaan dana PNPM. Penggunakan prosentase kenaikan

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

karena satuan yang digunakan sebagai ukuran peningkatan produksi untuk

tiap usaha adalah berbeda-beda. Hasil penghitungan prosentase kenaikan

produktivitas setelah penerimaan dana PNPM dintunjukkan Tabel 4.10.

Table 4.10 Prosentase produktivitas setelah penerimaan dana PNPM

Produktifitas Produksi Setelah Produksi Sebelum Responden Rata-rata Median Mode Std. Devisiasi Minimum Maximum Sum

60 1,7153 1,5500

1,50 0,48140

1,04 3,00

61,75

60 1,000 1,000 1,00

0,00000 1,00 1,00

36,00 Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa rata-rata produktivitas

usaha kelompok UPPKS mengalami kenaikan 71,53%

10. Penghasilan sebelum dan setelah menerima dana PNPM-MP

Table 4.11 menunjukkan hasil tiap bulan anggota kelompok UPPKS

sebelum adanya PNPM-MP dan setelah PNPM-MP

Table 4.11 Prosentase produktivitas setelah penerimaan dana PNPM

Produktifitas Produksi Setelah Produksi Sebelum Responden Rata-rata Median Mode Std. Devisiasi Minimum Maximum

60

1852222,222 2000000,000 3000000,00

978427,6340 180000,00

4000000,00

60

1118056 1100000 1200000 545782,9

300000,00 3000000

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dihitung kenaikan penghasilan rata-

rata tiap bulan sebesar Rp. 598.874 (67,6%). Hal ini menunjukkan bahwa

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dengan adanya PNPM penghasilan anggota perbulan anggota kelompok

UPPKS dapat meningkat.

11. Penghasilan lainnya setelah dan sebelum menerima PNPM-MP

Table 4.12 menunjukkan hasil tiap bulan anggota kelompok

UPPKS sebelum adanya PNPM-MP dan setelah PNPM-MP

Table 4.12 Prosentase penghasilan lainnya setelah menerima dana PNPM

Penghasilan Produksi Setelah Produksi Sebelum Responden Rata-rata Median Mode Std. Devisiaisi Minimum Maximum

8

1.187.500,00 296.875000

2.375.000,00 122.303,4542

500.000,00 2.000.000,00

8

750.000,00 187.500,00

1.500.000,00 545782,9

500.000,00 1.000.000,00

Sumber : Data primer diolah

C. Analisis Data

Untuk mengetahui dampak dari adanya program PNPM terhadap tenaga

kerja, produktivitas dan penghasilan usaha, digunakan uji beda rata-rata. Hasil

uji beda antara sebelum dengan setelah adanya PNPM ditunjukkan Tabel 4.13

Berdasarkan hasil uji beda rata-rata yang ditunjukkan pada Tabel 4.13

didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Ada perbedaan rata-rata yang signifikan jumlah tenaga kerja pada usaha

anggota kelompok UPPKS sebelum dengan sesudah adanya PNPM,

dengan jumlah tenaga kerja setelah lebih besar dibandingkan sebelum

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

adanya PNPM. Hal ini ditunjukkan oleh Zhitung (2,223) > Ztabel (2,005) atau

nilai Signifikasinya (0,033) < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Tabel 4.13

Hasil uji beda rata-rata

Variabel Rata-rata

Selisih Presentase kenaikan rata-rata

Uji beda sebelum dengan setelah adanya PNPM Kesimpulan

Sebelum Setelah Zhitung Signi-fikasi Tenaga Kerja 1,1667 1,3611 0,19440 16,66 2,223 0,033 Signifikan Produktivitas 1,0000 1,7153 0,7153 71,53 2,223 0,033 Signifikan Penghasilan 1.253.333 1.852.222 598.874 67,68 6,819 0,000 Signifikan

α = 5% Sumber : Data Primer Diolah

2. Ada perbedaan rata-rata yang signifikan produktivitas pada usaha anggota

kelompok UPPKS sebelum dengan setelah adanya PNPM, dengan

produktivitas setelah lebih besar disbanding sebelum adanya PNPM. Hal

ini ditunjukkan oleh nilai Zhitung (2,223) > Ztabel (2,005) atau nilai

Signifikasinya (0,033) < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

3. Ada perbedaan rata-rata yanhg signifikan penghasilan perbulan usaha

anggota kelompok UPPKS sebelum dengan setelah adanya PNPM, dengan

penghasilan perbulan setelah lebih besar dibandingkan sebelum adanya

PNPM. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Zhitung (6,819) > Ztabel (2,005) atau

nilai Signifikasinya 0,00 < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%

D. Pembahasan

1. Hasil Temuan Pertama

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Berdasarkan analisis deskriptif diatas ditemukan :

a. Penelitian ini dilakukan terhadap 12 kelompok yang terdistribusi pada

6 (enam) Desa, yaitu slogo (1 kelompok), Jono (2 kelompok), Gawan

(3 kelompok), Kecik (3 kelompok), Padas (2 kelompok), Gabugan (2

kelompok).

b. Mayoritas anggota kelompok UPPKS yang memanfaatkan dana PNPM

adalah perempuan.

c. Umur anggota kelompok didominasi 25 – 29 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa anggota kelompok berada pada usia produktif.

d. Jumlah tanggungan anggota kelompok mayoritas 3 (tiga). Hal ini

menunjukkan bahwa tanggungan keluarga tidak cukup berat.

e. Pendidikan yang dimiliki anggota kelompok mayoritas berpendidikan

SLTP, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan anggota

kelompok masih sangat minim.

f. Jenis usaha yang dilakukan anggota kelompok mayoritas adalah

pedagang, hal ini menunjukan bahwa dana PNPM-MP yang diterim

anggota kelompok digunakan sebagai tambahan modal.

g. Besarnya dana PNPM-MP yang diterima anggota kelompok antara

Rp. 500.000,00 – Rp. 2.000.000,00 dengan rata-rata Rp1.233.333,33

h. Jumlah tenaga kerja kelompok masih banyak yang menggunakan 1

(satu) orang sebagai tenaga kerja, hal ini menunjukkan bahwa usaha

yang dilakukan anggota kelompok merupakan usaha yang dikelola

secara keluarga.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

i. Peningkatan hasil produksi yang dihasilkan anggota kelompok

menunjukkan bahwa dana PNPM-MP dapat digunakan sebagai

tambahan modal usaha.

j. Rata-rata penghasilan usaha anggota kelompok mengalami kenaikan

sebesar 67,68% dari sebelum adanya PNPM-MP sebesar Rp.

1.233.333,33 menjadi Rp. 1.822.222,00 setelah adanya PNPM-MP.

k. Rata-rata penghasilan usaha lainnya anggota kelompok mengalami

kenaikan sebesar 64,28% dari sebelum adanya PNPM-MP sebesar Rp.

6.300.000,00 menjadi Rp. 9.800.000,00 setelah adanya PNPM-MP.

l. Adanya Idol Money sebesar 1 M yang mengendap di perbankan

dengan alasan seluruh kepala desa tidak mau bertanggung jawab jika

ada kemacetan sehingga jasa dari uang yang mengendap dimasukkan

lagi ke kas untuk menambah modal.

m. Tingkat suku bunga di UPK PNPM-MP Kec.Tanon sebesar 20% per

tahun, suku bunga ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku

bunga di BKK Kec.Tanon yang pertahunnya hanya 9% namun

meskipun demikian masih banyak yang mengajukan kredit ke Unit

Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP dengan alasan tanpa agunanpun

mereka sudah mendapatkan kredit.

n. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu “Sumarno,

SE, M.Si” tentang analisis pengaruh implementasi PNPM

o. Hasil penelitian dari 60 responden terdiri dari :

- 37 keluarga sejahtera (61,67%) yang menerima dana PNPM-MP

- 2 keluarga bukan miskin namun sejahtera (3,33%) yang menerima

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dana PNPM-MP

- 21 keluarga miskin yang menerima dana PNPM-MP, dalam

analisis menjadi sejahtera 13 keluarga dan 8 keluarga miskin bisa

keluar dari kriteria miskin namun belum sejahtera.

Dari penelitian tersebut dengan adanya PNPM-MP maka sebanyak

37 keluarga tetap sejahtera sedangkan yang 23 keluarga dari keluarga

miskin bisa keluar dari kriteria miskin namun belum sejahtera.

Kesimpulan lain sasaran terdapat lebih dari 50 % adalah salah

sasaran, dari yang tepat sasaran yang berhasil meningkatkan tingkat

kesejahteraannya sebanyak 8 keluarga.

2. Hasil Temuan Kedua

Berdasarkan hasil uji beda rata-rata antara sebelum dan setelah

adanya PNPM pada anggota kelompok UPPKS yang menerima dana

PNPM didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Terdapat perbedaan rata-rata produktivitas yang signifikan antara

sebelum dan setelah adanya PNPM. Dengan prosentase kenaikan

produksi sebesar 71,53% setelah adanya PNPM. Hasil uji hipotesis

didapatkan nilai hitung Zhitung 2,223 > Ztabel (2,005) atau nilai

Signifikansinya (0,033) < dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan tanda yang positif, menunjukkan bahwa produktifitas

meningkat setelah mendapatkan dana PNPM dibandingkan sebelum

mendapatkan dana PNPM. Dengan demikian hipotesis 1 terbukti.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

b. Terdapat perbedaan rata-rata penghasilan perbulan yang signifikan

antara sebelum dengan setelah adanya PNPM dengan peningkatan

penghasilan rata-rata sebesar Rp. 734.66,00 (65,6%). Dari hasil uji

hipotesis diperoleh nilai Zhitung (6,819) > Ztabel (2,005) atau nilai

Signifikansinya 0,00 < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan tanda yang positif, menunjukkan bahwa penghasilan

perbulan setelah mendapatkan dana PNPM meningkat dibandingkan

sebelum mendapatkan dana PNPM. Dengan demikian hipotesis 2

terbukti.

c. Terdapat perbedaan rata-rata jumlah tenaga kerja yang signifikan

antara sebelum dengan setelah adanya PNPM dengan peningkatan

jumlah tenaga kerja rata-rata sebesar 0,194 (16,66%). Dari hasil uji

hipotesis diperoleh nilai Zhitung (2,223) > Ztabel (2,005) atau nilai

Signifikansinya 0,033 < 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berdasarkan tanda yang positif, menunjukkan bahwa jumlah tenaga

kerja meningkat setelah mendapatkan dana PNPM dibandingkan

sebelum mendapatkan dana PNPM. Dengan demikian hipotesis 3

terbukti.

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, beberapa kesimpulan

dalam penelitian ini antara lain :

1. Profil anggota kelompok UPPKS penerima dana PNPM - MP

a. Profil anggota kelompok UPPKS penerima dana PNPM - MP adalah

sebagai berikut :

1) Penelitian ini dilakukan terhadap 12 kelompok yang terdistribusi

pada 6 (enam) desa, yaitu Slogo (1 kelompok),Jono (2 kelompok),

Gawan (3 kelompok),Kecik (2 kelompok), Padas (2 kelompok),

Gabugan (2 kelompok).

2) Mayoritas anggota kelompok UPPKS yang memanfaatkan dana

PNPM adalah perempuan.

3) Umur anggota kelompok didominasi 25 – 29 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa anggota kelompok berada pada usia

produktif.

4) Jumlah tanggungan anggota kelompok mayoritas 3 (tiga). Hal ini

menunjukkan bahwa tanggungan keluarga tidak cukup berat.

5) Pendidikan yang dimiliki anggota kelompok mayoritas

berpendidikan SLTP, hal ini menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan anggota kelompok masih sangat minim.

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

6) Dana PNPM-MP yang diterima anggota kelompok sesuai dengan

pengajuan sehingga ada factor keadilan dalam penerimaan kredit

yang digunakan sebagai tambahan modal.

7) Besarnya dana PNPM yang diterima anggota kelompok

antara Rp. 500.000,00 - Rp. 2.000.000,00 dengan rata-rata

Rp. 1.233.333,33,-

8) Jumlah tenaga kerja kelompok masih banyak yang menggunakan

1 (satu) orang sebagai tenaga kerja, hal ini menunjukkan bahwa

usaha yang dilakukan anggota kelompok merupakan usaha yang

dikelola secara keluarga.

9) Peningkatan hasil produksi yang dihasilkan anggota kelompok

menunjukkan bahwa dana PNPM-MP dapat digunakan sebagai

tambahan modal usaha.

10) Adanya kenaikan sebesar 67,68% dari sebelum adanya PNPM

sebesar Rp. 1.233.333,33 menjadi Rp. 1.822.222,00 setelah

adanya PNPM-MP.

b. Anggota kelompok UPPKS penerima dana PNPM-MP di Kecamatan

Tanon Kabupaten Sragen, memanfaatkan dana PNPM-MP untuk

meningkatkan jumlah tenaga kerja, produktivitas, keuntungan dan

penghasilan.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2. Dampak Program PNPM-MP

a. Adanya pinjaman dari PNPM-MP meningkatkan produktivitas usaha

anggota kelompok UPPKS sebesar 71,53%.

b. Adanya pinjaman dan PNPM-MP meningkatkan penghasilan anggota

kelompok UPPKS sebesar 67,68 %.

c. Adanya pinjaman dan PNPM-MP meningkatkan tenaga kerja usaha

anggota kelompok UPPKS sebesar 13,9%.

3. Terjadi peningkatan kesejahteraan setelah mendapat dana PNPM-MP

4. Terdapat pendampingan yang efektif dari awal hingga akhir

5. Kesimpulan lain bahwa prosedur PNPM-MP sudah benar namun

sasarannya yang salah.

B. Saran- saran

1. Saran terhadap anggota kelompok :

- Untuk ke depan bagi yang sudah menerima dana PNPM-MP harus

berhati-hati agar pinjaman berikutnya bisa ditambah/diperbesar

- Bagi kelompk karena tidak ada yang negatif mak kinerjanya bisa

ditingkatkan lagi agar menjadi percontohan bagi kelompok lain

2. Saran terhadap Pemerintah

- Untuk peningkatan perbaikan prosedur pengucuran dana PNPM-MP

agar keluarga miskin lebih banyak mendapatkan porsi

- Adanya peningkatan pelatihan-pelatihan yang lebih terencana terhadap

kelompok anggota pnerima dana PNPM-MP

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS EKONOMI ... · MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN TANON KABUPATEN SRAGEN T E S I S Diajukan untuk memenuhi persyaratan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

- Memberlakukan prinsip” reward and punishment” secara baik-baik

artinya bagi kelompok yang berhasil selayaknya diberi tambahan

modal, bagi yang salah harus dievaluasi kembali tentang

pendanaannya, bisa dihentikan atau bisa dikurangi.

- Memberikan persyaratan yang mudah bagi kelompok yang baru tanpa

meninggalkan aturan yang ada.

3. Bagi calon penerima dana PNPM-MP yang baru berdasarkan penelitian ini

maka segeralah untuk mempersiapkan diri untuk memenuhi kriteria yang

ditentukan agar segera mendapat dana PNPM-MP dengan membentuk

kelompok-kelompok.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian kwalitatif

agar keberhasilan Kabupaten Sragen daalam pengelolaan PNPM-MP

dapat dijelaskan dengan baik mengenai prosesnya, hambatan-hambatannya

dan akhirnya mendapat solusi yang baik dalam pemecahan

permasalasahan dan dalam pelaksanaan Program PNPM-MP.