Pemetaan Potensi Konversi Lahan Sawah dalam Kaitan Lahan ...
Didik Suprayogo dan Wani Hadi Utomo · 2012. 10. 30. · • .Sedimentasi waduk Kecerobohan...
Transcript of Didik Suprayogo dan Wani Hadi Utomo · 2012. 10. 30. · • .Sedimentasi waduk Kecerobohan...
TEKNOLOGI KONSERVASI TEKNOLOGI KONSERVASI
SUMBERDAYA LAHANSUMBERDAYA LAHAN
PENDAHULUANPENDAHULUAN((CakupanCakupan kuliahkuliah, , MasalahMasalah tanahtanah dandan lahanlahan
rusakrusak, , konservasikonservasi tanahtanah dandan air, air,
pemeliharaanpemeliharaan tanahtanah))
Didik Suprayogo dan Wani Hadi Utomo
“Hutan “ bermakna:“Hutan “ bermakna:“Hutan “ bermakna:“Hutan “ bermakna:�� Vegetasi ( pohon dan vegetasi dibawahnya)Vegetasi ( pohon dan vegetasi dibawahnya)�� Kondisi tanah ( infiltrasi yang baik, makroporositas Kondisi tanah ( infiltrasi yang baik, makroporositas
tinggi)tinggi)�� Bentang lahan dengan sedikit “saluran” dan banyak Bentang lahan dengan sedikit “saluran” dan banyak
ketidak teraturanketidak teraturan�� “alam pikiran” penerima wujud hutan……“alam pikiran” penerima wujud hutan……
Awal Kerusakan Hutan
Inikah hutanku yang asri?Inikah hutanku yang asri?
HatiHati--hati tanah longsorhati tanah longsor
Kemana tanahku ?Kemana tanahku ?
Kasihan sungaikuKasihan sungaiku
Erosi & LongsorErosi & LongsorErosi & LongsorErosi & LongsorErosi & LongsorErosi & LongsorErosi & LongsorErosi & Longsor
Global Soil Erosion Global Soil Erosion
Fig. 10-10, p. 213
Areas of serious concern
Areas of some concern
Stable or nonvegetative areas
Environmental Effects of Environmental Effects of
Producing FoodProducing Food
�� Environmental degradation may decrease Environmental degradation may decrease future food productionfuture food production
�� Almost 30% of world’s cropland Almost 30% of world’s cropland degradeddegraded
�� Environmental degradation may limit Environmental degradation may limit food production in India and Chinafood production in India and China
Major Environmental Effects of Major Environmental Effects of Food Production Food Production
Fig. 10-18a,b, p. 220
Soil Erosion and DegradationSoil Erosion and Degradation
�� Land degradationLand degradation
�� Soil erosion: flowing water and windSoil erosion: flowing water and wind
�� Erosion enhanced by humansErosion enhanced by humans
�� Gully erosionGully erosion
�� Loss of soil fertilityLoss of soil fertility
�� Global soil erosionGlobal soil erosion
erosi dan sedimen sungai tinggierosi dan sedimen sungai tinggi
SedimentasiSedimentasiSedimentasiSedimentasiSedimentasiSedimentasiSedimentasiSedimentasi
KekeringanKekeringanKekeringanKekeringanKekeringanKekeringanKekeringanKekeringan
BanjirBanjirBanjirBanjirBanjirBanjirBanjirBanjir
KALIMANTAN
SULAWESI
Java SeaJakarta
Bandung
SurabayaSamudra Indonesia
SELAT
MADURA
Lokasi Kejadian Banjir Anak-anak Sungai
di DAS Kali Brantas
NGANJUK
SURABAYA
SIDOARJO
JOMBANG
MOJOKERTO
Bend. Selorejo
Bend. Glatik
Bend. Mrican
Bend. Menturus
Bend. Gunungsari
Bend. Lengkong Baru
P. Air Jagir
Bend. Gubeng
39
1
23
22
2525
26
27
28
29
30 31
3235
36
37
38
40
DPS KALI BRA�TAS
Bend. Jatimlerek
Bend. Bening
P. Air Wonokromo
G. ARJUNO
U
6
7
8
9
10P. Air Mlirip
3
4
5
DAERAH ADMI�ISTRATIF
Kabupaten :1. Malang2. Blitar3. Tulungagung4. Trenggalek5. Kediri6. Nganjuk7. Jombang8. Mojokerto9. Sidoarjo
10. Surabaya
Kota : 1. Malang2. Blitar
Banjir K. Kedak
16-Des-05
Banjir K. Widas
13-Feb-05
05-Mar-05
04-Apr-05
Banjir K. Kuncir
04-Jan-06
Banjir Kali Sadar
20-Mar-06
17-Jan-06
11 Apr 05
3-4 Peb 04
21, 29 – 30 Jan 02
Banjir K. Marmoyo
05-Apr-05
Banjir K. Brangkal
03 -Feb-04
24-Jan-06
Banjir K. Wonokromo
11 Maret 03
Banjir K. Pait
24-25 Jan 06
K. Pait,
K. Seloatep
24-25-Jan-06
K. Konto
20-Mar-06
Banjir Anak-anak
Kali Sadar
22 & 28-Des-05
34
33
d:\...\users\...\wilker-pjt1-brantas.ppt
SAMUDRA
INDONESIA
TRENGGALEK
BLITAR
TULUNGAGUNG
KEDIRI
MALANGBend. Tiudan
Bend. Wonorejo
Bend. Lodoyo
Bend. Sutami
Bend. Lahor
Bend. Selorejo
PLTA T.agung Selatan
2
4
3
1
5
67
10
9
8
11
121314
15
17
16
18 1
1
20
19
21
24
�AMA-�AMA SU�GAI
1. Brantas
2. Amprong
3. Lesti
4. Metro
5. Lahor
6. Bambang
7. Lekso
8. Semut
9. Jari
10. Putih
11. Ewuh
12. Kalidawir
13. Parit Agung
14. Parit Raya
15. Ngrowo
16. Ngasinan
17. Tawing
18. Tugu
19. Bodeng
20. Song
21. Badak
22. Serinjing
23. Konto
24. Kedak
25. Widas
26. Kedungsoko
27. Ulo
28. Kuncir
29. Bening
30. Beng
31. Watudakon
32. Brangkal
33. Sadar
34. Kambing
35. Porong
36. Marmoyo
37. Surabaya
38. Kedurus
39. Wonokromo
40. Mas
Bend. Wlingi
Bend. Sengguruh
G. KELUD
G. BROMO
G. SEMERU
G. KAWI
G. WILIS
1
3
5
1
2
3 2. Blitar3. Kediri4. Mojokerto5. Surabaya
Banjir K. Lekso
24-Okt-05
16-Des-05
09-feb-06
Banjir K. Bogel
03-Des-04
21-22 Jan 05
03-04 Jan-06
Banjir K. Dawir
11 Des-05
Banjir K. Wudu
14-feb-05
Banjir K. Petung
13-Mar-05 Banjir Tirtoyudo
17-Okt-05
Banjir K. Batan
02-Jan-06
20-Mar-06
Banjir Arboretum Sumber Brantas
03-04-Feb-04
Banjir K. Brantas
03 Feb-04
Banjir K. Lesti
29-Jan-02
Banjir K. Metro
8-Des-02
Banjir K. Jimbe
3 – 4 Des 04
K. Sukun
12-Apr-06
20-Mar-06
Banjir K. Ngasinan
20-Apr-06
4
Banjir S. Kaliboto
4-6-Jan-06
Bend. Segawe
Sumber: Perum Jasa Tirta
Salah jalan ( banjir panti)Salah jalan ( banjir panti)
Salah urus SD Hutan dan lahanSalah urus SD Hutan dan lahan
birokrasi selalu terlambatbirokrasi selalu terlambat
PencemaranPencemaranPencemaranPencemaranPencemaranPencemaranPencemaranPencemaran
KERUSAKAN TANAH VS EROSI
Mengapa tanah cepat rusak?Mengapa tanah cepat rusak?
��Penggunaan tanah yang kurang Penggunaan tanah yang kurang
tepattepat
��Tanah/lahan memiliki daya guna Tanah/lahan memiliki daya guna
sesuai dengan keadaannyasesuai dengan keadaannya
••Apa dampak dari erosi tanah?Apa dampak dari erosi tanah?
• .Kehilangan tanah untuk mendukung Kehilangan tanah untuk mendukung
pertumbuhan tanaman, rerumputan pertumbuhan tanaman, rerumputan
dan hutandan hutan
• .Sedimentasi wadukSedimentasi waduk
��Kecerobohan penggunaan lahan Kecerobohan penggunaan lahan
menyebabkan degradasi menyebabkan degradasi
tanah/lahantanah/lahan
��Dimusim penghujan air Dimusim penghujan air
berlimpah, tetapi juga berlimpah, tetapi juga
merupakan kekutan perusak, merupakan kekutan perusak,
namun musim kemarau namun musim kemarau
persediaan air sangat terbataspersediaan air sangat terbatas
• .Pengendapan muatan sedimen yang Pengendapan muatan sedimen yang
menyebabkan pendangkalan sungai menyebabkan pendangkalan sungai
dan merubah alur sungaidan merubah alur sungai
• .Terjadinya variasi yang besar dalam Terjadinya variasi yang besar dalam
sistem aliran sungai dan banjirsistem aliran sungai dan banjir
• .Polusi air: erosi 1 ton mengandung Polusi air: erosi 1 ton mengandung
0.2% � dan 0.05 %P akan diangkut 0.2% � dan 0.05 %P akan diangkut
dalam sistem sungai sebsar 2 kg� dalam sistem sungai sebsar 2 kg�
dan 0.5 kg P ke sungai atau wadukdan 0.5 kg P ke sungai atau waduk
1. Kerusakan tanah dan lahan1. Kerusakan tanah dan lahan
a.a. Lahan kritis : Lahan kritis : lahan yang telah mengalami kerusakan lahan yang telah mengalami kerusakan
sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sampai sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sampai
batas yang ditetapkan atau diharapkan *). batas yang ditetapkan atau diharapkan *).
b.b. Lahan terdegradasi : Lahan terdegradasi : lahan yang telah tidak lahan yang telah tidak Lahan terdegradasi : Lahan terdegradasi : lahan yang telah tidak lahan yang telah tidak
melaksanakan fungsinya.melaksanakan fungsinya.
*) *) Fungsi lahan : fungsi produksi, fungsi hidrologi, fungsi Fungsi lahan : fungsi produksi, fungsi hidrologi, fungsi
perlindungan dan konservasiperlindungan dan konservasi
Fungsi lahan : Fungsi produksiFungsi lahan : Fungsi produksi
Kerusakan lahan ( lanjutan ………)Kerusakan lahan ( lanjutan ………)
lahan kritis ( Sulawesi Selatan, 1989 ): fungsi hidrologilahan kritis ( Sulawesi Selatan, 1989 ): fungsi hidrologi
Kerusakan lahan ( lanjutan …)Kerusakan lahan ( lanjutan …)
�� lahan terdegradasi di Sulawesi Selatan: fungsi lindung dan lahan terdegradasi di Sulawesi Selatan: fungsi lindung dan
konservasikonservasi
2. Luasan lahan kritis dan terdegradasi2. Luasan lahan kritis dan terdegradasiWorld scale :World scale :
�� UNITED NATIONS GLOBAL LAND ASSESSMENT OF DEGRADATION UNITED NATIONS GLOBAL LAND ASSESSMENT OF DEGRADATION
�� (GLASOD)(GLASOD)
�� 22% OF AGRICULTURAL LAND WORLDWIDE22% OF AGRICULTURAL LAND WORLDWIDE
�� 38% OF CROPLAND38% OF CROPLAND
�� HAS BEEN SUBJECT TO ONE OR MORE KNDS OF DEGRADATION.HAS BEEN SUBJECT TO ONE OR MORE KNDS OF DEGRADATION.
�� 2 BILLION HECTARES:2 BILLION HECTARES:
�� 83% BY EROSION,83% BY EROSION,
�� 12% BY CHEMICAL DEGRADATION12% BY CHEMICAL DEGRADATION
�� 5% BY PHYSICAL DEGRADATION5% BY PHYSICAL DEGRADATION
�� 70 MILLION (ABOUT 3% OF DEGRADED LAND)70 MILLION (ABOUT 3% OF DEGRADED LAND)
�� IS SO BADLY DEGRADED THAT DAMAGE CANNOT BE REPAIRED.IS SO BADLY DEGRADED THAT DAMAGE CANNOT BE REPAIRED.
�� OTHER ESTIMATES: 5OTHER ESTIMATES: 5--10 MILLION HA’s ADDED TO DEGRADED 10 MILLION HA’s ADDED TO DEGRADED LAND/yearLAND/year
> ( > ( padapada thth delapandelapan puluhanpuluhan masihmasih sekitarsekitar 1,3 1,3 milyardmilyard ha. ha. ElswaifyElswaify et al.et al., 1980 ), 1980 )
Luasan lahan kritis ( lanjutan ….)Luasan lahan kritis ( lanjutan ….)
Di Indonesia :Di Indonesia :
1968 : (jawa ) ; 1,8 juta ha 1968 : (jawa ) ; 1,8 juta ha
1975 : 20 jt ha ( 3 jt lahan pertanian, 17 jt ha lahan hutan 1975 : 20 jt ha ( 3 jt lahan pertanian, 17 jt ha lahan hutan
ditumbuhai ilalang dan semak)ditumbuhai ilalang dan semak)ditumbuhai ilalang dan semak)ditumbuhai ilalang dan semak)
1997 : diperkirakan 30 jt ha (Dirjen Intag )1997 : diperkirakan 30 jt ha (Dirjen Intag )
Dilihat dari DAS : th delapan puluhan sekitar 36 DAS, Dilihat dari DAS : th delapan puluhan sekitar 36 DAS,
sekarang hampir semua DAS di Indonesia tergolong kritissekarang hampir semua DAS di Indonesia tergolong kritis
Luasan lahan kritis ( lanjutan )Luasan lahan kritis ( lanjutan )
b. Ditinjau dari intensitasb. Ditinjau dari intensitas
Afrika : 72 t.th/haAfrika : 72 t.th/ha
AustraliaAustralia : 43 t/ha/th: 43 t/ha/th
EropaEropa : 75 t/ha/th: 75 t/ha/thEropaEropa : 75 t/ha/th: 75 t/ha/th
AmerikaAmerika : 113 : 113 --143/ha/th143/ha/th
IndonesiaIndonesia : 173 t/ha/th ( PPLH UNIBRAW, 1986 ): 173 t/ha/th ( PPLH UNIBRAW, 1986 )
Pembentukan tanah : maks 30 t/ha/thPembentukan tanah : maks 30 t/ha/th
3. Mengapa lahan dapat rusak3. Mengapa lahan dapat rusak
1.1. Ketersediaan lahan ( luas dan kualitas) tetap : luas Ketersediaan lahan ( luas dan kualitas) tetap : luas
daratan Indonesia 1,9 juta km2daratan Indonesia 1,9 juta km2
2.2. Kebutuhan manusia selalu bertambah( jumlah dan Kebutuhan manusia selalu bertambah( jumlah dan
kualitas hidup). Indonesia 1970 : 120 jt; 2005 : 220 jtkualitas hidup). Indonesia 1970 : 120 jt; 2005 : 220 jtkualitas hidup). Indonesia 1970 : 120 jt; 2005 : 220 jtkualitas hidup). Indonesia 1970 : 120 jt; 2005 : 220 jt
-- Pertanian : pemanfaatan diluar kemampuan Pertanian : pemanfaatan diluar kemampuan
(intensifikasi dan ektensifikasi )(intensifikasi dan ektensifikasi )
-- perambahan dan penjarahan hutanperambahan dan penjarahan hutan
-- pertambangan tdk bertanggung jawab pertambangan tdk bertanggung jawab
Mengapa lahan rusak ( lanjutan )Mengapa lahan rusak ( lanjutan )
Foto 4. Pertanian pada lahan miring salah kelola di Foto 4. Pertanian pada lahan miring salah kelola di
Batu, MalangBatu, Malang
Mengapa lahan rusak ( lanjutan )Mengapa lahan rusak ( lanjutan )
perambahan dan penjarahan hutan, ekstensifikasiperambahan dan penjarahan hutan, ekstensifikasi
Mengapa lahan rusak Mengapa lahan rusak ( lanjutan )( lanjutan )
Foto 6. Pertambangan/galian CFoto 6. Pertambangan/galian C
4. Macam kerusakan tanah4. Macam kerusakan tanah
a.a. Erosi tanah :Erosi tanah :
-- penyebab alami ( penyebab alami ( hujan, angin, es mencair)hujan, angin, es mencair)
-- buatan/manusia buatan/manusia ( pertanian, pertambangan dlsb)( pertanian, pertambangan dlsb)
Pemadatan tanahPemadatan tanaha.a. Pemadatan tanahPemadatan tanah
b.b. Pencemaran bahan kimiaPencemaran bahan kimia
3. Akibat lahan rusak Karena erosi 3. Akibat lahan rusak Karena erosi
Akibat lahan rusak sangat luas, tidak hanya ditempat, tetapi juga Akibat lahan rusak sangat luas, tidak hanya ditempat, tetapi juga didaerah tengah dan hilir.didaerah tengah dan hilir.
Gambar 1. akibat kerusakan tanah karena erosiGambar 1. akibat kerusakan tanah karena erosi
on site on site : : --tanah tidak prduktiftanah tidak prduktif
(on site)(on site) -- kekurangan air/kkekeringankekurangan air/kkekeringan(on site)(on site) -- kekurangan air/kkekeringankekurangan air/kkekeringan
tengahtengah : : -- sedimentasisedimentasi
-- banjirbanjir
hilir hilir ::-- sedimentasisedimentasi
-- banjirbanjir
-- intrusiintrusi
------------offsideoffside----------------
Akibat lahan rusak ( lanjutan )Akibat lahan rusak ( lanjutan )
Di tempat ( on site ) :Di tempat ( on site ) :
1.1. Lahan tidak mampu berproduksiLahan tidak mampu berproduksi
2.2. Kekurangan air/kekeringanKekurangan air/kekeringan
Tanah longsorTanah longsor3.3. Tanah longsorTanah longsor
Akibat kerusakan tanah : Akibat kerusakan tanah : tanah tidak mampu tanah tidak mampu
berproduksiberproduksi
�� SOIL EROSION (WIND, WATER EROSION) HARMSSOIL EROSION (WIND, WATER EROSION) HARMS
�� AGRICULTURAL PRODUCTION IN FOUR WAYSAGRICULTURAL PRODUCTION IN FOUR WAYS
�� 11. LOSS OF NUTRIENTS NEEDED FOR PLANT DEVELOPMENT. LOSS OF NUTRIENTS NEEDED FOR PLANT DEVELOPMENT
�� 2. SOIL REMAINING MAY BE TOO DENSE TO ALLOW 2. SOIL REMAINING MAY BE TOO DENSE TO ALLOW
�� ROOT DEVELOPMENT.ROOT DEVELOPMENT.
�� 3. EROSION MAY REDUCE ABILITY OF SOIL TO RETAIN WATER3. EROSION MAY REDUCE ABILITY OF SOIL TO RETAIN WATER
�� 4. EROSION MAY RESULT IN UNEVEN TERRAIN MAKING4. EROSION MAY RESULT IN UNEVEN TERRAIN MAKING
�� CULTIVATION MORE DIFFICULT.CULTIVATION MORE DIFFICULT.
�� SOIL EROSION IS CAUSED BY AG. PRODUCTION:SOIL EROSION IS CAUSED BY AG. PRODUCTION:
�� LAND IS BARE WHILE PLANTS ARE GERMINATINGLAND IS BARE WHILE PLANTS ARE GERMINATING
�� PLOWING MAKES IT EASIER FOR WATER AND WIND TOPLOWING MAKES IT EASIER FOR WATER AND WIND TO
�� PICK UP SOIL PARTICLESPICK UP SOIL PARTICLES
�� IRRIGATION CONTRIBUTES TO WATER EROSIONIRRIGATION CONTRIBUTES TO WATER EROSION
Tanah tidak mampu berproduksi Tanah tidak mampu berproduksi ( lanjutan )( lanjutan )
Tabel 1.Tabel 1.
Kehilangan hara Karena erosi ( Carson dan Utomo, 1986)Kehilangan hara Karena erosi ( Carson dan Utomo, 1986)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KehilanganKehilangan teras bangkuteras bangku teras guludteras gulud tanpa terastanpa teras
Ubi kayu+jagung Ubi kayu+jagung kentangkentang
Tanah ( mm/th)Tanah ( mm/th) 0,40,4 1,61,6 8,08,0
Bhn Organik (kg/ha/th)Bhn Organik (kg/ha/th) 150150 600600 30003000
N (kg/ha/th)N (kg/ha/th) 7,57,5 3030 150150
P ( kg/ha/th)P ( kg/ha/th) 5,05,0 2020 100100
K (kg/ha/th)K (kg/ha/th) 1010 4040 200200
_______________________________________________________ _______________________________________________________
Tanah tidak mampu berproduksiTanah tidak mampu berproduksi (lanjutan)(lanjutan)
Tabel 2.Tabel 2.
Pengaruh erosi thd sifat Oxisols Tanzania ( Elswaify Pengaruh erosi thd sifat Oxisols Tanzania ( Elswaify et al., et al., 1986 )1986 )
Sifat tanahSifat tanah kedalaman tanah (cm)kedalaman tanah (cm)
00--1515 1515--3030 3030--6060
TdkTdk EE TdkTdk EE TdkTdk E E
Liat (%Liat (% 21,121,1 26,626,6 21,721,7 27,327,3 21,421,4 34,234,2Liat (%Liat (% 21,121,1 26,626,6 21,721,7 27,327,3 21,421,4 34,234,2
Debu (%)Debu (%) 3,53,5 3,13,1 4,24,2 4,24,2 3,53,5 3,43,4
pHpH 5,25,2 4,54,5 4,7 4,7 4,54,5 4,54,5 4,54,5
C (%)C (%) 2,52,5 1,41,4 1,21,2 1,31,3 0,90,9 0,00,0
KTK (me/100 g)KTK (me/100 g) 16,016,0 14,814,8 12,812,8 14,714,7 11,511,5 14,214,2
P (ppm )P (ppm ) 3333 66 55 22 33 22
K (me/100 g )K (me/100 g ) 0,30,3 0,10,1 0,20,2 0,10,1 0,20,2 0,10,1
Ca (me/100 g )Ca (me/100 g ) 5,25,2 1,31,3 2,22,2 2,32,3 2,02,0 1,5 1,5
tanah tidak mampu berproduksitanah tidak mampu berproduksi ( lanjutan )( lanjutan )
�� Gambar 2. produktivitas tanah pada berbagai kondisi Gambar 2. produktivitas tanah pada berbagai kondisi
kerusakan tanah.kerusakan tanah.
tanah tidak mampu berproduksitanah tidak mampu berproduksi( lanjutan )( lanjutan )
�� IMPACT OF LAND DEGRADATION ON YIELDS.IMPACT OF LAND DEGRADATION ON YIELDS.
�� LAND TAKING PLACE OF DEGRADED LAND IS LIKELY TO BE OF LAND TAKING PLACE OF DEGRADED LAND IS LIKELY TO BE OF WORSE QUALITYWORSE QUALITY
�� DEGRD LAND THAT STAYS IN PRODUCTION IS LESS PRODUCTIVE DEGRD LAND THAT STAYS IN PRODUCTION IS LESS PRODUCTIVE THAN IT USED TO BETHAN IT USED TO BE
�� HOW MUCH OF AN IMPACT?HOW MUCH OF AN IMPACT?
�� MITCHELL (WORLD BANK) 3MITCHELL (WORLD BANK) 3--4% OVER 100 YEARS PIMENTEL: 20% 4% OVER 100 YEARS PIMENTEL: 20% DIFFERENCEDIFFERENCE
�� BETWEEN YIELDS ON UNDEGRADED AND UNDEGRADED LAND BETWEEN YIELDS ON UNDEGRADED AND UNDEGRADED LAND
�� SCHEER: 5SCHEER: 5--15% LOSSES IN YIELD DUE TO LAND DEGRADATION.15% LOSSES IN YIELD DUE TO LAND DEGRADATION.
�� ESWARAN, RAU, AND REICH: LAND DEGRADATION HAS CAUSED ESWARAN, RAU, AND REICH: LAND DEGRADATION HAS CAUSED 8% YIELD LOSSES IN AFRICA8% YIELD LOSSES IN AFRICA
Tanah tidak mampu berproduksi (Tanah tidak mampu berproduksi (lanjutan)lanjutan)
Tabel : Tabel :
Produksi tnm pada beberapa kedalaman tanah (akibat erosi )Produksi tnm pada beberapa kedalaman tanah (akibat erosi )
_______________________________________________________ _______________________________________________________
TanamanTanaman 00--15 cm15 cm -- 30 cm 30 cm
Alfalfa ( kg/ha )Alfalfa ( kg/ha ) 39603960 65146514Alfalfa ( kg/ha )Alfalfa ( kg/ha ) 39603960 65146514
BarleyBarley 12451245 26332633
JagungJagung 23352335 35773577
KentangKentang 1394813948 1784017840
KedeleKedele 240240 10781078
WheatWheat 10191019 20352035
Akibat erosi ( lanjutan )Akibat erosi ( lanjutan )
�� Foto 8 . Tanah longsorFoto 8 . Tanah longsor
Akibat erosi tanah Akibat erosi tanah ( lanjutan )( lanjutan )
Foto 9 Sedimentasi pada wadukFoto 9 Sedimentasi pada waduk
Akibat erosi tanah Akibat erosi tanah ( lanjutan )( lanjutan )
Tabel :Tabel :
Penurunan umur bendungan karena sedimentasi:Penurunan umur bendungan karena sedimentasi:--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BendunganBendungan Sedimentasi (X jt m3/th)Sedimentasi (X jt m3/th) Umur (th) Umur (th)
rencanarencana nyatanyata rencana estimasi rencana estimasi rencanarencana nyatanyata rencana estimasi rencana estimasi
Karang katesKarang kates 0,510,51 6,26,2 100100 3030
Bhakra, Punjab Bhakra, Punjab 28,428,4 41,641,6
Ukai, GuzaratUkai, Guzarat 9,29,2 26,826,8
Mangla, PakistanMangla, Pakistan 100100 5757
Gobindsager, IndiaGobindsager, India 600600 150150
Sumber: Perum Jasa Tirta
Akibat erosiAkibat erosi
Foto10. banjirFoto10. banjir
Akibat erosi Akibat erosi ( lanjutan )( lanjutan )
Gambar 3. terjadinya intrusi air lautGambar 3. terjadinya intrusi air laut
Hulu : Hulu : --infiltrasi dan perkolasi sangat rendahinfiltrasi dan perkolasi sangat rendah
-- limpasan permukaan tinggilimpasan permukaan tinggi-- limpasan permukaan tinggilimpasan permukaan tinggi
-- tidak ada simpanan airtidak ada simpanan air
Hilir:Hilir:--pengambilan airpengambilan air
--simpanan air tanah habissimpanan air tanah habis
-- air laut masukair laut masukAir Laut
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIRKonservasi Tanah:Upaya menggunakan tanah sesuai dengan daya guna dan kemampuannya, kemudian jika sudah memanfaatkannya kita harus memelihara/mempertahankan produktivitasnya (Kesuburannya) dengan jalan memperlakukan dengan syarat yang diperlukan dan bila tanah terlanjur rusak perlu diperbaiki produktivitasnyaperlu diperbaiki produktivitasnya
Konservasi Air:Mengelola sumberdaya air seefisien mungkin, dimana kita harus mampu mengatur dan memanfaatkan air hujan sehingga di musim penghujan tidak merupakan kekuatan perusak berupa limpasan permukaan yang berlebihan atau banjir, dan di musim kemarau tidak mengalami kekurangan air
Kemampuan LahanKemampuan Lahan
Kemampuan suatu lahan untuk digunakan sebagai usaha pertanian paling intensif, dengan memperhatikan perlakuan yang harus diberikan, yang tidak menyebabkan kerusakan
tanah karena erosi
Klasifikasi Kemampuan Lahan VS
Klasifikasi Kesesuaian Lahan
What soil conservation techniques What soil conservation techniques
are common practice?are common practice?C u ltiv a te d la n d
A g ro n o m ic m ea su re s S o il m an a g em e n t M ec h an ic a l m e th o d s
M u lc h in g C ro p m an a g em e n t C o n se rv a tio n t illa g e
N a tu ra l S y n th e tic
H ig h d en s ityp la n tin g
M u ltip lec ro p p in g
C o v e r c ro p p in g(F a llo w sy s tem )
C ro p
ro ta tio n s
S tr ip
c ro p p in g
C o n to u rtilla g e
R id g in g M in im u mtilla g e
T e rra c in g W a te r w ay s S tru c tu re s
Praktek KTA Pengendalian terhadap
Percikan Limpasan
D T D T
Perlakuan agronomis
Penutupan permukaan tanah * * * *
Peningkatan kekasaran permukaan - - * *
Penigkatan penampungan permukaan + + * *
Peningkatan infiltrasi - - + *Peningkatan infiltrasi - - + *
Pengelolaan Tanah
Pemupukan, pupuk kandang + + + *
Pengolahan dalam, drainase - - + *
Perlakukan mekanis
Kontour, guludan - + + *
Terras - + + *
Shelterbelts - - - -
Saluran pembuangan - - - *
Control Practices and StructuresControl Practices and Structures
�� FarmerFarmer�� Reduce slope Reduce slope
length with length with terraces, add terraces, add grassed grassed grassed grassed waterways for waterways for steep slopessteep slopes
�� Use crop Use crop rotations, rotations, change tillage change tillage practices, use practices, use contourscontours
Contour Planting and Strip CroppingContour Planting and Strip Cropping
Fig. 10-16b, p. 217
Alley CroppingAlley Cropping
Fig. 10-16c, p. 217
WindbreaksWindbreaks
Fig. 10-16d, p. 217
TerracingTerracing
Fig. 10-16a, p. 217
Bahasan MK KTABahasan MK KTA
1.1. Proses erosi, faktorProses erosi, faktor--faktor yeng mempengaruhinya, faktor yeng mempengaruhinya, bagaimana dan sampai sejauh mana faktorbagaimana dan sampai sejauh mana faktor--faktor faktor tersebut mempengaruhi erosi, kuantifikasi proses dan tersebut mempengaruhi erosi, kuantifikasi proses dan pengaruh faktor erosi.pengaruh faktor erosi.
2.2. Konservasi tanah dan air, pemanfaatan lahan agar Konservasi tanah dan air, pemanfaatan lahan agar 2.2. Konservasi tanah dan air, pemanfaatan lahan agar Konservasi tanah dan air, pemanfaatan lahan agar tidak mengalami kerusakan, pengendalian erosi, tidak mengalami kerusakan, pengendalian erosi, peningkatan produktivitas lahan, perbaikan tanah peningkatan produktivitas lahan, perbaikan tanah rusak karena erosi, konservasi air, remediasirusak karena erosi, konservasi air, remediasi
3.3. Pengukuran erosi, pendugaan dan pemodelan erosi.Pengukuran erosi, pendugaan dan pemodelan erosi.
4.4. Pemeliharaan tanahPemeliharaan tanah