Diare Case Re Fix
description
Transcript of Diare Case Re Fix
LAPORAN PENINGKATAN KASUS DIARE PASCA BANJIR
BERDASARKAN ANALISA HL BLUM DI PUSKESMAS GENUK
SEMARANG
Periode Januari – Februari 2013
Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Program Pendidikan Profesi Dokter Pada Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Disusun oleh :
1. Etiek Elestiyowati (012085649)
2. Fatmala Haningtyas (012085654)
3. Muaziroh (012085719)
4. Sekartika Dien Aspuri (012085780)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Genuk periode Januari - Februari 2013
Telah Disahkan
Semarang, April 2013
Mengetahui
Kepala Puskesmas Genuk Kepala Departemen IKM
dr. Reni Ervina Prof. d r. Budioro Broto Saputro, MPH
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang
telah memberikan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikanlaporan kasus yang berjudul “LAPORAN PENINGKATAN
KASUS DIARE PASCA BANJIR BERDASARKAN ANALISA HL BLUM
DI PUSKESMAS GENUK”
Laporan kasus ini dapat terselesaikan atas kerjasama tim dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk ini kami mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya
kepada yang terhormat :
1. dr. Budioro Broto Saputro, MPH, pembimbing bagian IKM FK Unissula
Semarang.
2. dr. Hj.Anneke, MPH, pembimbing bagian IKM FK Unissula Semarang.
3. Siti Thomas, SKM, M.Kes.
4. dr. Reni Ervina, Kepala Puskesmas Genuk Semarang.
5. Seluruh Staf Puskesmas Genuk Semarang.
6. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan kasus
ini.
Kami menyadari bahwa hasil penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu diperlukan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan dan perbaikan laporan kasus ini agar lebih baik.Semoga laporan
kasus ini bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, April 2013
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman pengesahan...................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................... iii
Daftar Isi…......................................................................................………… iv
Daftar Tabel.................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang….................................................................... 1
B. Tujuan..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…............................................................. 3
A. Definisi ............................................................................... 3
B. Etiologi ............................................................................... 3
C. Faktor resiko ............................................................................. 4
D. Cara penularan ......................................................................... 9
E. Gejala dan Klasifikasi .............................................................. 9
F. Penatalaksanaan ....................................................................... 10
G. Identitas pasien ......................................................................... 12
H. Data puskesmas ........................................................................ 15
BAB III ANALISA PENYEBAB MASALAH…….................................... 17
1. Perilaku ................................................................................... 17
2. Lingkungan .............................................................................. 17
3. Pelayanan kesehatan ................................................................. 19
4. Kependudukan/ Genetik .......................................................... 19
5. Daftar Masalah ......................................................................... 20
6. Prioritas Masalah ...................................................................... 21
7. Genogram H.L Blum ................................................................ 24
BAB IV KESIMPILAN & SARAN
1. Kesimpulan .............................................................................. 25
2. Saran ......................................................................................... 26
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi dehidrasi menurutWHO
Tabel 2. Implementasi Dan Evaluasi
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga
kali, dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih
(Puspitaningrum, dkk, 2008). Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO),
diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di
Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) (Anonim, 2008).
Untuk kelompok usia 1 – 4 tahun, diare merupakan penyebab kematian
terbanyak mencapai 23,2% (Nana, 2009). Menurut Depkes RI, 2000 diare
masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di Indonesia sampai
saati ni. Menurut survey pemberantasan penyakit diare tahun 2000 bahwa
angka kesakitan atau insiden diare terdapat 301 per 1000 penduduk di
Indonesia. Angka kesakitan diare pada balita adalah1,0 – 1,5 kali per tahun.
Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) DepKes RI tahun 2000,
bahwa 10% penyebab kematian bayi adalah diare (Anonim, 2008).Data
statistic menunjukkan bahwa setiap tahun diare menyerang 50 juta penduduk
Indonesia dan dua pertiganya adalah bayi dengan korban meninggal sekitar
600.000 jiwa. Menjelaskan tentang angka kesakitan dan kematian pada anak
usia 1-4 tahun dikarenakan diare sebagai akibat pengaruh gizi buruk, anak di
bawah 1 tahun rata-rata mendapat diare 1 kali dalam setahun, sedangkan
1
2
usia 1-5 tahun mendapat lebih dari 2 kali setahun terserang diare
(Puspitaningrum, dkk, 2008).
Di wilayah kerja puskesmas genuk pada tahun 2012 terdapat 142
penderita diare dengan insiden rate 26/1000 penduduk dan peningkatan
penderita terjadi pasca banjir. Menurut Standart Pelayanan Mutu di
puskesmas Genuk periode Januari – Desember 2012 kasus diare didapatkan
sebanyak 1042 kasus. Rata-rata tiap bulannya 86 kasus. Sedangkan data
periode Januari – Februari 2013 kasus diare didapatkan sebanyak 193 kasus.
Sehingga rata–rata tiap bulannya adalah 96 kasus. Disini terjadi peningkatan
kasus diare di puskesmas Genuk sebanyak 10 kasus tiap bulannya pasca
banjir yang melanda daerah sekitar puskesmas Genuk pada bulan Januari dan
Februari tahun 2013.
Kegiatan yang dilakukan oleh kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula Semarang di Puskesmas
Genuk selain sebagai tugas mata kuliah untuk memenuhi syarat
pendidikan profesi dokter, juga secara tidak langsung membantuprogram
pemerintah dalam membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang
ditemukan di Puskesmas Genuk dengan meningkatkan peran aktif
masyarakat.
Berdasarkan data di atas maka kami mengangkat salah satu kasus
yang terdapat di Puskesmas Genuk dengan kasus diare.
3
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penyakit Diare dengan analisis HL Blum.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mengetahui perilaku keluarga pasien yang mempengaruhi
terjadinya Diare.
1.2.2.2 Mengetahui kondisi lingkungan pasien yang mempengaruhi
terjadinya Diare.
1.2.2.3 Mengetahui aspek pelayanan kesehatan yang mempengaruhi
terjadinya Diare.
1.2.2.4 Mengetahui keadaan genetic pasien.
1.2.2.5 Menganalisis penyebab masalah penyakit Diare pada pasien
dengan pendekatan HL Blum.
1.2.2.6 Untuk dapat memberikan solusi terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya Diare.
4
BAB II
ANALISA SITUASI
2.1. Cara dan Waktu Pengamatan
Cara pengamatan dilakukan dengan pengumpulan data primer dari
wawancara dan data sekunder dengan menggunakan rekam medik.
Pengamatan dilakukan di rumah penderita (Home Visit) untuk mencari faktor
yang mempengaruhi kejadian diare yaitu tanggal 9 April 2013.
2.2. Hasil Pengamatan
2.2.1. Identitas Penderita
Identitas pasien
- Nama : Tn.D
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Umur : 23 tahun
- Agama : Islam
- Status Perkawinan : Belum Menikah
- Pendidikan terakhir : SMP
- Pekerjaan : Buruh
- Alamat : Genuk Sari RT 8 RW 8
- Tanggal mulai berobat : 6 April 2013
2.2.2 Keluhan Pasien
Diare.
5
2.2.3 Anamnesis
2.2.3.1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh diare 2 hari. Pasien juga mengeluh perut
terasa sakit. Demam (-). BAB (+) cair ampas, BAK (+)
normal, makan (+) dan minum (+). Pasien berobat ke
Puskesmas Genuk.
2.2.3.2. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya
2.2.3.3. Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.
2.2. 3.4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama orang tuanya. Ayah pasien bekerja
sebagai karyawan swasta dengan gaji per bulan ± 650.000.
Kesan ekonomi : Kurang.
2.2.4. Pemeriksaan Fisik
2.2.4.1. Tanda Vital
- Kesadaran : Composmentis
- Suhu : 36,0 C
- Nadi : 80 x per menit
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Pernafasan : 20x per menit
2.2.4.2. Kepala : Mesocephal
2.2.4.3. Leher : Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (- )
6
2.2.4.4. Mata : CA -/-, SI -/-
2.7.4.5. Hidung : Sekret (+), nafas cuping hidung (-)
2.7.4.6. Telinga : Gangguan pendengaran (-)
2.7.4.7. Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
2.7.4.8. Thorak :
2.7.4.8.1. Cor
- Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
- Palpasi : Ictus tidak kuat angkat
- Perkusi : redup, batas jantung dbn
- Auskultasi : regular
2.7.4.8.2. Pulmo
- Inspeksi : Bentuk dada simetris baik dinamis
maupun statis
- Palpasi : Strem fremitus hemithorax dextra =
sinistra
- Perkusi : dextra = sonor - pekak
sinistra = sonor - pekak
- Auskultasi : dextra = vesikuler, ronki (-)
sinistra = vesikuler, ronki (-)
2.7.4.8.3 Abdomen : - Inspeksi : perut cembung
- Auskultasi : hiperperistaltik
- Perkusi : timpani
- Palpasi : nyeri tekan
2.7.4.8.4 Ekstremitas
Akral dingin (-), ekstrimitas pucat (-), oedem (-)
2.7.5. Diagnosa : Diare
7
2.7.6. Terapi : - Nodiar
- Antasid
2.3 Data Perkesmas (berdasarkan teori HL Blum) :
2.3.1 Identitas Keluarga
- Nama Ayah : Tn. A
- Umur : 48 Tahun
- Agama : Islam
- Pendidikan Ayah : Tamat SD
- Pekerjaan Ayah : Buruh
- Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah tangga
- Alamat : Genuk Sari RT8 RW8
2.4 Data Lingkungan
Fisik:
Rumah terletak di daerah yang padat penduduk.
Kepadatan penghuni rumah 3 orang.
Ventilasi rumah dan pencahayaan kurang.
Didapatkan SPAL/Selokan yang menggenang dimana air tidak mengalir
dan sampah tersumbat.
Daerah rumah yang rawan banjir.
Biologi:
Pengetahuan keluarga pasien mengenai Diare masih kurang.
Ekonomi:
8
Pengobatan keluarga pasien dibiayai Jamkesmas. Ayah bekerja sebagai
buruh. Ibu bekerja sebagai Ibu Rumah tangga.
Sosial:
Berdasarkan data pasien sering jajan .
2.4.1 Data Perilaku
- Keluarga dan pasien sering tidak
mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun.
- Tidak menutup makanan.
2.4.2 Data Pelayanan Kesehatan
Didapatkan akses pelayanan terdekat RSISA dan Puskesmas
Genuk
Biaya pelayanan kesehatan ditanggung jamkesmas.
Kader cukup aktif memberikan penyuluhan tentang Diare
2.4.3 Data Genetika
Penyakit Diare bukan penyakit turunan tetapi penyakit yang
ditularkan melalui Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau
minuman yang kotor.Dalam kelurga ini yang menjadi penderita adalah
Istri.
BAB III
Ayah Ibu
Anak
9
ANALISA PENYEBAB MASALAH
Berikut ini adalah fakta-fakta yang didapatkan saat survey kesehatan di
rumah pasien yang dapat mempengaruhi terjadinya penemuan kasus Diare :
1. Perilaku
Data tentang perilaku pasien diperoleh dari anamnesa kepada pasien
dengan melakukan kunjungan ke rumah pasien. Perilaku pasien sangat erat
hubungannya dengan mudahnya terkena Diare. Berdasarkan data, terdapat
beberapa perilaku yang berpengaruh terhadap terjadinya kasus Diare antara
lain :
- Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB dengan sabun.
- Pasien sering jajan diluar rumah .
- Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak bekas
makanan yang belum dibuang )
- Kebersihan jamban yang kurang ( berbau tidak sedap).
- Kurangnya kebersihan saat mengolah makanan ( tidak mencuci bahan
makanan dengan baik, alat-alat yang dipakai tidak dicuci dengan baik).
- Tidak menutup makanan
2. Lingkungan
10
2.1. Kepadatan rumah
Secara umum penilaian kepadatan Penghuni dengan
menggunakan ketentuan standar minimum.Kepadatan penghuni di
rumah pasien sangat tinggi. Kepadatan penghuni dalam satu rumah
akan memberikan pengaruh bagi penghuninya. Hal ini tidak sehat
karena disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen, juga bila
salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi yang menular
maka anggota keluarga yang lain akan tertular juga.
2.2. Lingkungan rumah
Berdasarkan survey lingkungan rumah pasien masih terdapat
genangan air disekitar rumah yang terdapat pada empang dan selokan
yang tidak mengalir (banyak timbunan sampah).Pekarangan rumah
kurang bersih.Keadaan jamban kurang bersih.
2.2.1. SPAL
Fungsi SPAL adalah untuk mengalirkan limbah rumah
tangga agar tidak mencemari lingkungan.
Pada kasus ini rumah penderita memiliki SPAL tetapi
sanitasi di lingkungan rumah kurang baik . Banyak selokan
yang airnya tidak mengalir dan masih banyak genangan air
2.2.2. Sumber air
Pada rumah pasien, menggunakan sumur untuk aktifitas
sehari hari. Pasien selalu memasak air minum sebelum di
konsumsi
2.2.3. Kelembaban
11
Rumah pasien kelembabannya tinggi karena udara yang
masuk terbatas dan pencahayaan juga kurang.
2.3. Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi dapat mempengaruhi lingkungan dan
perilaku yang dapat berpengaruh pada penularan tuberkulosis. Sosial
ekonomi yang kurang dapat membuat orang tidak dapat hidup layak
dengan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Berdasarkan hasil survey,
Suami pasien bekerja sebagai buruh dengan gaji ± 650.000 harus
menanggung biaya istri dan 1anak.Pasien berobat dengan menggunakan
kartu jamkesmas.
3. Pelayanan kesehatan
Rumah pasien dekat dengan tempat pelayanan kesehatan yaitu RSISA
dan Puskesmas Genuk (± 1km).
4. Kependudukan / Genetik
Kasus Diare tidak dipengaruhi oleh genetik, karena Diare bukan
penyakit keturunan melainkan penyakit menular yang dapat ditularkan
melalui droplet di air, alat makan, makanan. Dalam anggota keluarga pasien
tidak ada yang mengalami gejala-gejala seperti pasien.
Berdasarkan data – data di atas, maka dapat dilakukan analisa penyebab
masalah terjadinya penemuan kasus Diare ditinjau dari pendekatan HL Blum
pada kasus ini adalah :
1) Perilaku :
12
- Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan
dan sesudah BAB dengan sabun.
- Pasien sering jajan diluar rumah .
- Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak
bekas makanan yang belum dibuang )
- Tidak menutup makanan dirumah
- Pengetahuan tentang diare kurang
2) Lingkungan :
- Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat
- Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang
menggenang tidak mengalir).
3) Pelayanan Kesehatan (Yankes) : tidak ada masalah karena rumah pasien
dekat dengan pelayanan kesehatan
4) Kependudukan : tidak ada masalah karena Diare bukan merupakan
penyakit keturunan
5. Daftar Masalah :
1. Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB dengan sabun.
2. Pasien sering jajan diluar rumah .
3. Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak bekas
makanan yang belum dibuang )
4. Tidak menutup makanan dirumah
5. Pengetahuan tentang diare kurang
6. Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat
13
7. Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang
menggenang tidak mengalir).
6. Prioritas Masalah
Kriteria Urgency
Masalah 1 2 3 4 5 6 7 Tot.horizonta l
1 + + + + + + 6
2 + - + + + 4
3 - - + + 2
4 + + + 3
5 + + 2
6 - 0
7 0
Tot.verti
kal
0 0 0 2 1 0 1
Tot.horiz
ontal
6 4 2 3 2 0 0
Total 6 4 2 5 3 0 1
Kriteria Seriusnes
14
Masalah 1 2 3 4 5 6 7 Tot.horizontal
1 + + + + + + 6
2 - - - - - 0
3 - - + + 2
4 + + + 3
5 + + 2
6 - 0
7 0
Tot.vertikal 0 0 1 2 2 1 2
Tot.horizontal 6 0 2 3 2 0 0
Total 6 0 3 5 4 1 2
Kriteria Growth
Masalah 1 2 3 4 5 6 7 Tot.horizontal
1 + + - + + + 5
2 - - - + - 1
3 - + + + 3
4 + + + 3
5 + - 1
6 - 0
7 0
Tot.vertikal 0 0 1 3 1 0 3
Tot.horizontal 5 1 3 3 1 0 0
Total 5 1 4 6 2 0 3
Tabel 2
15
Masalah URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL PRIORITAS
1 6 6 5 17 I
2 4 0 1 5 V
3 2 3 4 9 IIIA
4 5 5 6 16 II
5 3 4 2 9 IIIB
6 0 1 0 1 VI
7 1 2 3 6 IV
Urutan Prioritas Masalah :
1. Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB dengan sabun.
2. Tidak menutup makanan dirumah
3. Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak
bekas makanan yang belum dibuang )
4. Pengetahuan tentang diare kurang
5. Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang
menggenang tidak mengalir).
6. Pasien sering jajan diluar rumah .
7. Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat
7. GENOGRAM H.L BLUM
16
BAB IV
Keluarga dan pasien sering tidak mencuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun.
Pasien sering jajan diluar rumah .
Kebersihan rumah pasien yang kurang (Sarang laba-laba, banyak bekas makanan yang belum dibuang )
Tidak menutup makanan dirumah
Pengetahuan tentang diare kurang
Masih terdapatnya perilaku kebiasaan tidakmencuci tangan dengan sabun sebelum makan
Keluarga pasien tidak seringmencuci tangan dengan sabun sesudah BAB
Keadaan lingkungan rumah penduduk yang padat
Keadan sanitasi lingkungan yang buruk ( SPAL/selokan yang menggenang tidak mengalir).
Derajat / status kesehatan individu
17
KESIMPILAN & SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa laporan, maka dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya Diare pada kasus ini
berdasarkan pendekatan HL Blum adalah :
4.1.1 Lingkungan
Fisik:
Rumah terletak di daerah yang padat penduduk.
Kepadatan penghuni rumah 3 orang.
Ventilasi rumah dan pencahayaan kurang.
Didapatkan SPAL/Selokan yang menggenang dimana air tidak
mengalir dan sampah tersumbat.
Daerah rumah yang rawan banjir.
Biologi:
Pengetahuan keluarga pasien mengenai Diare masih kurang.
Ekonomi:
Pengobatan keluarga pasien dibiayai Jamkesmas. Ayah pasien bekerja
sebagai buruh.Ibu pasien bekerja sebagai Ibu rumah tangga.
Sosial:
Berdasarkan data hasil laporan pasien sering jajan.
4.1.2 Perilaku
18
4.1.2.1 Keluarga pasien tidak Sering mencuci tangan dengan sabun
sesudah BAB. Terdapatnya juga perilaku kebiasaan
tidakmencuci tangan dengan sabun sebelum makan
4.2. Saran
4.2.1 Untuk keluarga
Memotivasi keluarga apabila ada yang sakit Diare untuk segera
dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
Memotivasi keluarga untuk mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan dan sesudah BAB.
Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak jajan di sembarang
tempat.
Memberi penyuluhan mengenai Diare.
4.2.2 Untuk Puskesmas
Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang Diare dan
cara penanggulangan, penularan, bahaya diare.
Meningkatkan penyuluhan kepada kader untuk aktif melakukan
kunjungan rumah secara berkala untuk memeriksa sanitasi
lingkungan dan SPAL.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
19
No KEGIATAN SASARAN WAKTUINDIKATOR
KEBERHASILAN
1 Penyuluhan tentang Diare Anggota
keluarga
pasien
Keluarga pasien mengetahui
tentang penyakit Diare dan
cara penanganannya.
2. Memotivasi keluarga
apabila ada yang sakit
Diare untuk segera dibawa
ke pelayanan kesehatan
terdekat
Anggota
keluarga
pasien
Keluarga pasien sudah
mengetahui apabila ada ada
yang sakit Diare untuk
segera dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat.
3 Memotivasi keluarga
untuk mencuci tangan
dengan sabun sebelum
makan dan sesudah BAB
Anggota
keluarga
pasien
Keluarga pasien mengerti
pentingnya mencuci tangan
dengan sabun sebelum
makan dan sesudah BAB
4 Penyuluhan tentang cara
mencuci tangan yang baik
dan benar
Anggota
keluarga
pasien
Keluarga pasien mengerti
dan mampu melakukan cara
memcuci tangan yang baik
dan benar
20
Lampiran
21
DAFTAR PUSTAKA
22
1. Anonim, 2008, Menejemen diare pada bayi daan anak. http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/jurnal-bisnis-dan-ekonomi-maret-2000_2683.html
2. Hendarwanto. Diare Akut Karena Infeksi, dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, edisi 3. Balai Penerbit FKUI, 1996, hlm 4451-4457
3. Mattingly, 1996, Bedside diagnosis, edisi : 3
4. Puspitaningrum, 2008, Perbedaan frekuensi diare antara bayi yang di beri ASI eksklusif dan susu formula di wilayah kerja puskesmas gandrung mangu cilacap. http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/perbedaan-frekuensi-diare-antara-bayi-yang-diberi-asi-eksklusif-dengan-bayi-yang-diberi-susu-formula-di-wilayah-kerja-puskesmas-gandrungmangu-i-kabupaten-cilacap-tahun-2006/
5. Satriya, 2008, Diare Akut Pada Anak. http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/42-diare-akut-pada-anak
6. Sudigbia, 2002, penatalaksanaan diare kronik dan diare akut, FK UNDIP, semarang
7. Tjandra, 2009, Diare Penyebab Kematian Terbesar di Indonesia http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=5018&tbl=cakrawala