Diare

30
DIARE Anggota kelompok : 1. Dina Nurhidayah (P27224013 237) 2. Elok Sepalawati(P27224013 238) 3. Endah Dwi M (P27224013 239) 4. Erlina Wati (P27224013 240) 5. Ernawati (P27224013 241) REGULER A

Transcript of Diare

DIAREAnggota kelompok :

1. Dina Nurhidayah (P27224013 237)2. Elok Sepalawati (P27224013 238)

3. Endah Dwi M (P27224013 239)4. Erlina Wati (P27224013 240)

5. Ernawati (P27224013 241)

REGULER A

DEFINISI DIARE

Menurut WHO penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang

mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.

ANAK DENGAN DIARE

• Anamnesis1.Diare

a.Frekuensi buang air besar (BAB) anakb.Lamanya diare terjadi (berapa hari)c.Apakah ada darah dalam tinjad.apakah ada muntah

2.Laporan setempat mengenai Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera

3.Pengobatan antibiotik yang baru diminum anak atau pengobatan lainnya

4.Gejala invaginasi (tangisan keras dan kepucatan pada bayi).Riwayat pemberian makan juga penting dalam melakukan tatalaksana anak dengan diare.

• Pemeriksaan Fisik

Cari :1.Tanda-tanda dehidrasi ringan atau dehidrasi berat:

a.rewel atau gelisahb.letargis/kesadaran berkurangc.mata cekungd.cubitan kulit perut kembalinya lambat atau

sangat lambate.haus/minum dengan lahap, atau malas minum

atau tidak bisa minum.f. Darah dalam tinja

2.Tanda invaginasi (massa intra-abdominal, tinja hanya lendir dan darah)

3.Tanda-tanda gizi buruk4.Perut kembung.5.Tidak perlu dilakukan kultur tinja rutin pada anak

dengan diare.

DIARE AKUT

TATALAKSANADiare Dengan Dehidrasi Berat

Jika terdapat dua atau lebih tanda berikut, berarti anak menderita dehidrasi berat:a. Letargis atau tidak sadarb. Mata cekungc. Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2

detik)d. Tidak bisa minum atau malas minum. 

Harus diberi rehidrasi intravena secara cepat yang diikuti dengan terapi rehidasi oral.1. Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat infus

disiapkan, beri larutan oralit jika anak bisa minum2. Beri 100 ml/kg larutan yang dipilih dan dibagi sesuai Tabel

18 berikut ini.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat Rencana Terapi C. Hal ini mencakup pedoman pemberian larutan oralit menggunakan pipa nasogastrik atau melalui mulut bila pemasangan infus tidak dapat dilakukan.

Pertama berikan 30 ml/kg dalam :

Selanjutnya, berikan70 ml/kg dalam:

Umur <12 bulan 1 jam 5 jam

Umur >12 bulan 30 menit 2,5 jam

Perhatian: Jika anak hanya menderita salah satu dari tanda di atas dan salah satu tanda dehidrasi berat (misalnya: gelisah/rewel dan malas minum), berarti anak

menderita dehidrasi sedang/ringan.

Diare Dengan Dehidrasi Sedang/RinganPada umumnya, anak-anak dengan dehidrasi sedang/ringan

harus diberi larutan oralit, dalam waktu 3 jam pertama di klinik saat anak berada dalam pemantauan dan ibunya diajari cara menyiapkan dan memberi larutan oralit

Jika anak memiliki dua atau lebih tanda berikut, anak menderita dehidrasi ringan/sedang :

a. Gelisah/rewel

b. Haus dan minum dengan lahap

c. Mata cekung

d. Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Tatalaksana:1. Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit sesuai

BB / umur anak2. Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit

pada anak, satu sendok teh setiap 1 – 2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun

3. Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalaha. Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu

beri larutan oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)

b. Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri minum air matang atau ASI.

4. Nasihati ibu untuk menyusui anak sesering mungkin

5. Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya a. Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai

empat aturan untuk perawatan di rumah.kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:

anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu

kondisi anak memburuk

anak demam

terdapat darah dalam tinja anak

beri cairan tambahan

beri tablet Zinc selama 10 hari

lanjutkan pemberian minum/makan

b. Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan,

ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan

oralit, seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau

jus dan berikan ASI sesering mungkin

c. Jika timbul tanda dehidrasi berat beri penanganan

dehidrasi berat.

d. Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama

sekali tidak bisa minum oralit misalnya karena anak muntah

profus, dapat diberikan infus dengan cara: beri cairan

intravena secepatnya. Berikan 70 ml/kg BB cairan Ringer

Laktat atau Ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan

larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

UMUR Pemberian 70 ml/kg selama

Bayi (di bawah umur 12 bulan) 5 jam

Anak (12 bulan sampai 5 tahun) 2,5 jam

Diare Tanpa Dehidrasi

Anak yang menderita diare tetapi tidak mengalami dehidrasi harus mendapatkan cairan tambahan di rumah guna mencegah terjadinya dehidrasi. Anak harus terus mendapatkan diet yang sesuai dengan umur mereka, termasuk meneruskan pemberian ASI.

Diagnosis Diare tanpa dehidrasi dibuat bila anak tidak mempunyai dua atau lebih tanda berikut yang dicirikan sebagai dehidrasi ringan/sedang atau berat.

a. Gelisah/ rewel

b. Letargis atau tidak sadar

c. Tidak bisa minum atau malas minum

d. Haus atau minum dengan lahap

e. Mata cekung

f. Cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat (Turgor jelek)

Tatalaksana:1. Anak dirawat jalan2. Ajari ibu mengenai 4 aturan untuk perawatan di rumah:

a. beri cairan tambahanb. beri tablet Zincc. lanjutkan pemberian makand. nasihati kapan harus kembali

3. Lihat Rencana Terapi A4. Beri cairan tambahan,

Tindak lanjut

Nasihati ibu untuk membawa anaknya kembali jika anaknya bertambah parah, atau tidak bisa minum atau menyusu, atau malas minum, atau timbul demam, atau ada darah dalam tinja. Jika anak tidak menunjukkan salah satu tanda ini namun tetap tidak menunjukkan perbaikan, nasihati ibu untuk kunjungan ulang pada hari ke-5.

Nasihati juga bahwa pengobatan yang sama harus diberikan kepada anak di waktu yang akan datang jika anak mengalami diare lagi. Lihat Rencana Terapi A.

DIARE PERSISTEN

Diare persisten adalah diare akut dengan atau tanpa disertai darah dan berlanjut sampai 14 hari atau lebih. Jika terdapat dehidrasi sedang atau berat, diare persisten diklasifikasikan sebagai “berat”. Jadi diare persisten adalah bagian dari diare kronik.

1. Diare Persisten Berat

Bayi atau anak dengan diare yang berlangsung selama ≥ 14 hari, dengan tanda dehidrasi, menderita diare persisten berat sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.

Tatalaksana:

a. Nilai anak untuk tanda dehidrasi dan beri cairan sesuai Rencana Terapi B atau Rencana Terapi C

b. Periksa setiap anak dengan diare persisten apakah menderita infeksi yang tidak berhubungan dengan usus seperti pneumonia, sepsis, infeksi saluran kencing, sariawan mulut dan otitis media. Jika ada, beri pengobatan yang tepat.

c. Beri pengobatan sesuai hasil kultur tinja (jika bisa dilakukan).

d. Beri zat gizi mikro dan vitami

e. Obati diare persisten yang disertai darah dalam tinja dengan antibiotik oral yang efektif untuk Shigella.

1. Diare Persisten Tidak BeratAnak ini tidak memerlukan perawatan di rumah

sakit tetapi memerlukan pemberian makan khusus dan cairan tambahan di rumah.

• DiagnosisAnak dengan diare yang telah berlangsung selama 14 hari atau lebih yang tidak menunjukkan tanda dehidrasi dan tidak menderita gizi buruk.

• Tatalaksanaa.Pengobatan rawat jalanb.Beri zat gizi mikro dan vitamin

DISENTRI

Disenteri adalah diare yang disertai darah. Sebagian besar episode disebabkan oleh Shigella dan hampir semuanya memerlukan pengobatan antibiotik.

• DiagnosisTanda untuk diagnosis disenteri adalah BAB cair, sering dan disertai dengan darah yang dapat dilihat dengan jelas.Di rumah sakit diharuskan pemeriksaan feses untuk mengidentifikasi trofozoit amuba dan Giardia.

Shigellosis menimbulkan tanda radang akut meliputi:a. Nyeri perutb. Demamc. Kejangd. Letargise. Prolaps rektum

• Tatalaksana

Anak dengan gizi buruk dan disenteri dan bayi muda (umur < 2 bulan) yang menderita disenteri harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, anak yang menderita keracunan, letargis, mengalami perut kembung dan nyeri tekan atau kejang, mempunyai risiko tinggi terhadap sepsis dan harus dirawat di rumah sakit. Yang lainnya dapat dirawat di rumah.

Tatalaksana

Jika diare berdarah dianjurkan untuk diobati sebagai shigellosis dan diberi antibiotik kotrimoksazol.

Jika hasil pemeriksaan tinja positif, maka berikan metronidazol dengan dosis 50 mg/kg/BB dibagi tiga

dosis selama 5 hari

Beri antibiotik oral (selama 5 hari), yang sensitif terhadap sebagian besar strain shigella. Contoh siprofloxasin,

sefiksim dan asam nalidiksat

Beri tablet zinc sebagaimana pada anak dengan diare cair tanpa dehidrasi.

Pada bayi muda (umur < 2 bulan), jika ada penyebab lain seperti invaginasi, rujuk anak ke spesialis bedah.

 

Kasus

• Delon berusia 7 minggu, beratnya 3 kg, suhu badannya 36.6°C. Ibunya

membawa ke petugas kesehatan dikarenakan ia telah menderita

diare sejak 3 hari yang lalu dan tidak ada darah dalam tinjanya.

Ibunya mengatakan bahwa ia tidak kejang. Frekuensi napasnya : 58 x

per menit. Ia tampak menangis dan menggerakkan kaki dan

tangannya terus-menerus, ia tidak dapat ditenangkan. Matanya

tampak normal, dan cubitan kulitnya kembali lambat.

Penatalaksanaan

1. Pengkajian Dataa. Data Subyektif

Ibu mengatakan bayinya berusia 7 minggu dan menderita diare sejak 3 hari yang lalu, dalam tinjanya tidak ada darah serta anaknya tidak kejang

b. Data ObyektifBB = 3 kgP = 58 x per menitS = 36.6 °C

Delon menangis dan menggerakkan kaki dan tangannya terus-menerus, ia tidak dapat ditenangkan. Matanya tampak normal, dan cubitan kulitnya kembali lambat.

2. Interpretasi dataDiagnosa : NCB SMK dengan Diare dengan dehidrasi ringan

3. Diagnosa / Masalah PotensialDiare dengan dehidrasi berat

4. Tindakan SegeraPemberian Oralit dan Tablet zinc

5. Perencanaana. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan b. Beri terapi oralit dan tablet zinc sesuai rencana Terapi Bc. Anjurkan ibu memberikan ASI sesering mungkind. Anjurkan untuk menjaga personal hygiene bayinya.e. Beri KIE tentang diare dengan dehidrasi beratf. Beritahu ibu kunjungan ulang g. Dokumentasi hasil tindakan

6. Penatalaksanaana. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan b. Penanganan Dehidrasi Ringan/ Sedang dengan Oralit tablet zinc sesuai rencana terapi B c. Menganjurkan ibu memberikan ASI sesering mungkind. Menganjurkan untuk menjaga personal hygiene bayinya.e. Memberi KIE tentang diare dengan dehidrasi beratf. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 3 hari lagig. Mendokumentasikan hasil tindakan

7. Evaluasia. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan pada anaknyab. Terapi penanganan diare dengan dehidrasi ringan sudah diberikan sesuai dengan Rencana Terapi B c. Ibu bersedia memberikan ASI sesering mungkind. Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene bayinya.e. Ibu sudah paham tentang diare dengan dehidrasi beratf. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 3 hari lagig. Telah melakukan pendokumentasikan hasil tindakan

THANK`S