Diagnosis Komunitas Edited
-
Upload
nofalyakamalin -
Category
Documents
-
view
67 -
download
2
description
Transcript of Diagnosis Komunitas Edited
MODUL 7B
DIAGNOSA KOMUNITAS
DESA MALANGSUKO KECAMATAN TUMPANG
Kelompok Puskesmas TumpangAnin Ika Rosa 0510710015
Annisa Sutera I. 0510710018
Rizki 0510710114
Zainal Fathurrohim 0510710152
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2010
BAB 1PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan mandiri memiliki
wewenang dan tugas dalam menetapkan kebijakan dan program kerja
puskesmas sesuai dengan kondisi serta masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya. Dalam proses manajemen pelayanan kesehatan baik pada tingkat
individu, keluarga, maupun komunitas, identifikasi masalah atau diagnosis
merupakan langkah pertama. Identifikasi tersebut merupakan kunci dalam
penyusunan rencana kerja atau rencana penatalaksanaan pasien.
Sebagai lini pertama dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
komunitas dalam wilayah kerja puskesmas diperlukan diagnosa komunitas dan
perencanaan kerja berbasis data yang akan diperlukan untuk proses
perencanaan, penetapan prioritas masalah, hingga menetapkan solusi terhadap
masalah tersebut. Hal ini penting karena kita tidak mampu menyelesaikan semua
masalah kesehatan yang ada oleh karena terbatasnya sumber daya yang
tersedia.
Pada tugas epidemiologi dan diagnosis komunitas ini kami memilih Desa
Malangsuko Kecamatan Tumpang. Berdasarkan hasil penelusuran data
kunjungan Posyandu Desa Malangsuko, dalam 3 bulan terakhir (Agustus,
September, dan Oktober 2010), kunjungan terbanyak adalah ISPA yang
merupakan penyakit infeksi disusul dengan penyakit non-infeksi seperti gastritis,
hipertensi, dan lain-lain). Menurut hasil PWS tahun 2009 yang menjadi
permasalahan utama adalah tingginya penyakit-penyakit non infeksi seperti
hipertensi, myalgia dan gastritis yang meliputi lebih dari 50% pasien rawat jalan
di Balai Pengobatan. Melalui makalah ini, kami ingin mengetahui mengenai faktor
risiko dan sumber daya yang ada di Desa Malangsuko sehingga dapat disusun
suatu rencana intervensi untuk menyelesaikan masalah tersebut serta dapat
melakukan evaluasi hasil intervensi jika program telah dilaksanakan.
BAB 2DATA PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT TAHUN 2009
A. PUSKESMAS KECAMATAN TUMPANG1. Data Geografi
DATA UMUM :Nomor Kode Puskesmas : 35.07.23.01
Nama Puskesmas : Tumpang
Kecamatan : Tumpang
Kabupaten : Malang
Propinsi : Jawa Timur
Tahun : 2009
DATA WILAYAH1. Luas Wilayah : 32.178 km
- Wilayah dataran rendah : 9 desa / 60%
- Wilayah dataran tinggi : 6 desa / 40%
2. Jumlah desa/kelurahan : 15
- Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 15 desa
- Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 15 desa
- Yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda 4 & 2 : -
Batas-batas wilayah :
Utara : Kecamatan Jabung dan Kecamatan Pakis
Timur : Kecamatan Poncokusumo
Selatan : Kecamatan Poncokusumo dan Kecamatan Tajinan
Barat : Kecamatan Tajinan dan Kotamadya Malang
Jumlah penduduk total : 74.407 jiwa (Data tahun 2009)
Jumlah penduduk seluruhnya : 75.381
Laki-laki : 36.898
Perempuan : 38.483
Jumlah kepala keluarga : 21.292
Jumlah KK Miskin : 5.297
Jumlah bayi kurang 1 tahun : 1.268
Jumlah anak balita(1-4) tahun : 5.070
Jumlah anak prasekolah ( 3-5 tahun ) : 6.338
Jumlah wanita usia subur :15.758
Jumlah pasangan usia subur : 23.881
Jumlah ibu hamil : 1.395
Jumlah ibu nifas : 1.283
Jumlah ibu meneteki : 2.543
Jumlah ibu bersalin : 1.283
Tabel 1: Persentase jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Kecamatan
Tumpang
Jumlah Persentase
Jumlah Penduduk Laki- laki 36.898 48,9%
Jumlah Penduduk Perempuan 38.483 51,1,%
2. Sosio-Ekonomi Pendidikan Penduduk
Tidak sekolah : 7.238 orang
Belum tamat sekolah dasar : 6.461 orang
Tamat SD : 29.684 orang
Tamat SLTP : 12.657 orang
Tamat SLTA : 3.181 orang
Tamat Akademi : 590 orang
Tamat Universitas : 221 orang
Tabel 2: Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Tumpang
Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak sekolah 7.238 12%
Belum tamat SD 6.461 10,8%
Tamat SD 29.684 49,64%
Tamat SLTP 12.657 21,1%
Tamat SLTA 3.181 5,3%
Tamat Akademi 590 0,98%
Tamat Universitas 221 0,4%
Fasilitas kesehatan tingkat kecamatan yang ada :
Puskesmas induk : 1 buah berlokasi di Desa Tumpang
Puskesmas Pembantu : 2 buah, berada di desa Slamet dan Kidal (3
dan 7 km dari Puskesmas induk)
Polindes : 12 buah
Posyandu : 84 buah
Pusling : 2 buah
Sarana transport lain : 1 ambulan
Rumah sakit umum : 1 buah
Rumah bersalin : -
Poliklinik swasta : -
Praktek dokter swasta : 8 buah
Praktek bidan swasta : 4 buah
Tabel 3: Tenaga kesehatan Puskesmas Tumpang
No Kualifikasi Tenaga1. Dokter umum 2 2,8%2. Dokter gigi 1 1,4%3. Perawat 13 17,8%4. Bidan 3 4,1%5. Bidan di desa 13 17,8%6. Perawat gigi 1 1,4%7. Petugas Gizi 1 1,4%8. Asisten apoteker 1 1,4%9. Analis laborat 1 1,4%10. Tenaga Non Medis 37 50,7%
Jenis Pelayanan Puskesmas a. Pengobatan Umum
b. KIA
c. KB
d. Imunisasi
e. Pengobatan gigi
f. Laboratorium
g. UGD
h. Rawat Inap
i. Persalinan
j. Perawatan Post Partum
Kunjungan Luar Gedung
a. UKS
b. Posyandu
c. Posyandu Lansia
d. Pondok Pesantren
e. Penyuluhan sesuai kebutuhan
B. DATA PEMANTAUAN SETEMPAT WILAYAH DESA MALANGSUKO KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG
GeografisJarak Desa Malangsuko ke ibu kota kabupaten 22 km, jarak ke ibu kota
kecamatan 0,5 km desa memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah utara dengan Desa Jeru Kecamatan Tumpang
Sebelah selatan dengan Desa Tumpang Kecamatan Tumpang
Sebelah barat dengan Desa Tulus Wringin Songo Kecamatan
Tumpang
Sebelah timur dengan Benjor Kecamatan Tumpang
Desa ini meliputi wilayah seluas 326.482,54 ha, terdiri dari permukiman
umum 127.500 ha, ladang 126.625 ha, sawah 62.942 ha, untuk bangunan
perkantoran, sekolah dan jalan 6.125 ha, untuk taman rekreasi dan
olahraga 0,54, dan untuk peribadatan dan makam 3.290 ha.
DemografiTabel 4: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Status Keterangan
1. Perempuan 1.521
2. Laki – laki 1.500
3. Kepala keluarga 907 kk
Jumlah 3021
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Ke-lamin
Jumlah penduduk laki-laki (49,7%)Jumlah penduduk perempuan (50,3%)
Tabel 5: Distribusi penduduk desa berdasarkan usia
No Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 – 4 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 142
2. 5 – 9 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 262
3. 10 – 14 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 277
4. 15 – 19 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 246
5. 20 – 24 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 248
6. 25 – 29 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 291
7. 30 – 34 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 280
8. 35 – 39 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 286
9. 40 – 44 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 268
10. 45 – 49 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 248
11. 50 – 54 tahun (tidak ada data) (tidak ada data) 190
12. 55 - 59 (tidak ada data) (tidak ada data) 101
13 > 59 (tidak ada data) (tidak ada data) 181
Jumlah 1.500 1.521 3.021
C. Pemerintahan
Pemerintahan desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu
oleh aparat pemerintah lainnya.
Tabel 6: Jabatan dan jumlah aparat pemerintahan desa
No.
JABATAN Jumlah
1 Kepala desa 1
2 Sekretaris desa 1
3 Kepala Seksi 2
4 Kepala Urusan 2
5 Kepala Dusun 1
8 Staf -
TOTAL 7
D. Pendidikan dan Sarana PendidikanTabel 7: Jenis Prasarana Pendidikan
No. Jenis prasarana Keterangan
Ada Tidak ada
1. Universitas √
2. Taman Kanak – kanak √
3. SLTP/Sederajat √
4. SLTA/Sederajat √
5. SD/Sederajat √
Tabel 8. Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah
1 TK Tidak ada data
2 SD 453
3 SLTP 755
4 SLTA 362
5 Perguruan Tinggi 151
E. Mata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa Duwet bekerja di bidang jasa
ketrampilan seperti tukang kayu dan tukang jahit
Tabel 9: Mata Pencaharian Penduduk
No. Keterangan Jumlah (orang)
1. Petani 543
2. Pekerja di sektor jasa /perdagangan 207
3. Pekerja di sektor industri 57
Mata Pencaharian Penduduk
Petani (67%)Pekerja di sektor jasa /perdagangan (26%)Pekerja di sektor industri (7%)
Tabel 10: Mata Pencaharian Penduduk
No. Status Jumlah (orang)
1. Jasa pemerintahan/non
a. Pegawai desa 9
b. PNS 42
ABRI 19
Guru 47
Dokter 1
Bidan 1
Mantri kesehatan / perawat 4
Lain lain 121
c. Pensiunan abri/ sipil 17
d. Pegawai swasta 43
E Pensiunan swasta 11
2 Jasa lembaga keuangan 2
3. Jasa Perdagangan 37
4. Jasa Angkutan dan transportasi 85
a. Angkutan Tidak Bermotor 5
Angkutan bermotor 76
5 Mobil kendaraan umum 4
6 Jasa hiburan/ tontonan 2
7 Jasa pelayanan hukum 1
8. Jasa ketrampilan
Tukang kayu 27
Tukang batu 39
Tukang Jahit 17
Tukang cukur 2
9 Jasa lainnya 5
F. Sarana dan PrasaranaSarana Ibadah
- Mushola : ada
- Masjid : ada
- Gereja : tidak ada
- Wihara : tidak ada
- Pura : tidak ada
Sarana Perekonomian / Sarana Umum
- Pasar : -
- Koperasi : 3
- Toko / Kios : 68
- Pabrik : -
Sarana listrik : PLN (455 Kepala Keluarga)
Sarana komunikasi : Wartel, Telepon Umum, Telepon Pribadi
Sarana perhubungan: Jalan Kabupaten, Jalan Desa, Jembatan
Sarana Transportasi: Mikrolet, Becak, Delman, Ojek, Kendaraan Pribadi.
Organisasi dan Perkumpulan yang ada
- PKK : Ada
- Karang taruna : Ada
- Kelompok Tahlil : Ada
- Kelompok Tani : Ada
- Dasa Wisma : Ada
- LPMD : Ada
- BPD : Ada
G. Kesehatan
Tabel 11: Prasarana Air Bersih
No. Jenis prasarana Keterangan
Ada/Tidak ada Keadaan
1. Sumur Pompa x -
2. Sumur Gali √ Sedang
3. Perpipaan √ Baik
4. Penampungan Air Hujan x -
5. PAM √ Cukup
6. Mata Air x -
Tabel 12: Prasarana Pembuangan Limbah
No. Jenis prasarana Keterangan
Ada/Tidak ada Keadaan
1. Bak Sampah √ Cukup
2. Gerobak Sampah √ Cukup
3. Pengolahan Limbah - -
4. SPAL - -
Tabel 13: Fasilitas dan tenaga kesehatan
No. Fasilitas Kesehatan Jumlah
1.
2.
3.
4.
RSU
RS Bersalin
Puskesmas
Poskesdes
-
-
-
1
5. Poliklinik 1
Angka Kesakitan ( 10 Jenis penyakit Terbanyak )
Tabel 13: Distribusi Frekuensi Penyakit Terbanyak yang Diderita oleh
Masyarakat tahun 2009
No. Nama Penyakit Jumlah Prosentase (%)
1 ISPA 215 10.37
2 Gastritis 140 6.75
3 Pegal Linu 132 6.37
4 Diare 101 4.87
5 Hipertensi 77 3.71
6 Alergi Kulit 46 2.22
7 KLL 38 1.83
8 Infeksi kulit 28 1.35
9 ISK 18 0.86
10 Thypoid 17 0.82
Jumlah 812
Data Sasaran Kesehatan Tahun 2010
- Jumlah Penduduk : 3.021
- Bayi ( 0 – 12 bulan ) : 50
- Neoresti : 8
- Balita ( 0 – 4 tahun ) : 201
- APRAS ( 5 – 6 tahun ) : 100
- Anak usia sekolah(7-15 th) : 504
- Bumil : 55
- Buristi : 63
- Bulin : 51
- Remaja ( 10 – 19 tahun ) : 615
- PUS : 639
- Lansia : 473
Bulan September 2010
Bulan Oktober 2010
Jumlah Pemberi Pelayanan
Kesehatan
- Dukun bayi terlatih
: 2
- Dukun tidak terlatih : 1
- Tabib : -
No. Jenis penyakit Jumlah
1 ISPA 14
2 Pegal linu 14
3 Hipertensi 9
4 Gastritis 6
5 Penyakit kulit 6
6 Lain lain 10
TOT
AL59
No. Jenis penyakit Jumlah
1 ISPA 35
2 Hipertensi 12
3 Pegal linu 6
4 Gastritis 5
5 Diare 3
6 Lain lain -
TOTAL 61
- Akupuntur : -
- Dokter : 1
- Bidan : 1
- Perawat : 4
- Kader Kesehatan : 18
- Guru UKS : 2
Data Derajat Kesehatan
- Jumlah Kematian : 2
- Jumlah Kematian Bayi : 2
- Jumlah Kematian Balita : -
- Jumlah Kematian Ibu Hamil : -
- Status Gizi Balita (tahun 2009)
no keterangan Jml
1 Jumlah balita tahun ini 248
2 Jumlah balita bergizi buruk 7
3 Jumlah balita bergizi kurang 6
4 Jumlah balita bergizi baik 235
jumlah 248
:
No.LANSIA
SASARAN
Pra Senil Usila
50 – 59 th > 60 th
Jumlah 291 182
Data PUS menjadi Akseptor KB
Tabel 19: Akseptor KB
No. keterangan Jumlah
1PUS
639
2 Jumlah akseptor kb menurut umur
Kurang dari 20 th 26
21-30 th 145
31-40 th 468
> 40 th 48
jumlah 639 (100%)
H. Sanitasi dan Perumahan
Warga Desa Malangsuko menggunakan air pam dan air sumur untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangganya yaitu sebesar 907 KK
Rumah di Desa Duwet mayoritas terdiri dari rumah tembok. Namun ada rumah
yang terbuat dari bambu atau kayu.
No. Keterangan Jumlah
1. Rumah Tembok 791
2. Rumah Bambu& kayu 20
Jumlah 811
Rumah Tembok
(425)41%Rumah
Bambu (620)59%
Perumahan di Desa Duwet
No. Asal Air Bersih Jumlah
1 Ledeng / PDAM 324
2 Sumur 85
3 Air sungai 50
jumlah 459
No. Keberadaan WC Jumlah Sehat (%)
1Ada
729 100 %
2 Tidak Ada 0 0
Jumlah 729
A. Data Permasalahan dan Analisis Data 1. Indikator Status Kesehatan
No. Indikator/Data Komentar Penilaian
Problem Strength No
1. Mortalitas Jumlah kematian /oktober= 2 orang
2. Morbiditas Penyakit terbanyak adalah penyakit
infeksi (ISPA)
3. Disability Lumpuh 1, tuna rungu 1, tuna netra 1
2. Indikator Lingkungan
No. Indikator/DataKomentar
Penilaian
Problem Strength No
- Rumah-rumah penduduk berdempetan
- Dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4
- Jarak dari puskesmas Tumpang 0,5 km, waktu tempuh PP ± 5
menit dengan kendaraan roda 2 atau 4
- Kondisi jalan penghubungnya beraspal
- Sarana transportasi umum yang tersedia kendaraan roda 2 dan 4
- Hasil pertanian, perkebunan dan peternakan bervariasi
3. Demografi - Komposisi penduduk perempuan dan laki-laki sebanding
- Mayoritas penduduk adalah usia produktif.
4. Aparat Desa,
Aktivitas dan
Peran Serta
Masyarakat
- Tersedia aparat desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Tersedia berbagai organisasi kemasyarakatan untuk masing-
masing kelompok usia/penduduk
- Peran serta penduduk terhadap kegiatan – kegiatan sosial baik
5. Sosioekonomi - Mayoritas tingkat pendidikan adalah tamat SLTP
- Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani
- Mayoritas penduduk beragama Islam
- Fasilitas umum :
Sarana kesehatan kurang mencukupi.
Sarana pendidikan sudah mencukupi
Sarana ibadah mencukupi.
3. Indikator Pelayanan Kesehatan
No.Indikator/ data (akumulasi hingga OKT 2010)
Perbandingan Data Sekunder Komentar
Penilaian
Realisasi Target Problem Strength No
1. Cakupan kunjungan ibu hamil 80 % 79 % Program berjalan baik
2. Deteksi Bumil risiko tinggi oleh
masyaraka
55 % 8 % Program berjalan baik
3. Bumil resti yang ditangani 210 % 67% Program berjalan baik
4. Komplikasi kebidanan yang
ditangani
164% 67% Program berjalan baik
5. Cakupan ibu bersalin ditolong
oleh tenaga kesehatan.
86 % 76 % Program berjalan baik
6. Cakupan pelayanan nifas 82 % 76 % Program berjalan baik
7. Cakupan kunjungan neonatus 100 % 75 % Program berjalan baik
8. Cakupan kunjungan bayi 74 % 75 % Masih ada sebagian kecil warga
yang tidak mau datang ke
posyandu
9. Cakupan kunjungan balita 61 % 75% Sama seperti di atas
10. Cakupan bayi berat lahir rendah
yang ditangani
100 % 94 % Program berjalan baik
11. Cakupan deteksi tumbuh
kembang anak pra-sekolah
92 % 75 % Program berjalan baik
12. Cakupan peserta KB aktif 100 % 55 % Program berjalan baik
13. Pelayanan imunisasi
BCG 95 % 90 % Program berjalan baik
DPT/HB (48) 95 % 90 % Program berjalan baik
Polio (48) 95 % 90 % Program berjalan baik
Campak (46) 91 % 90 % Program berjalan baik
14. Cakupan pelayanan kesehatan
prausia lanjut dan usia lanjut
20 % 66 % Cakupan pelayanan kesehatan
prausia lanjut dan usia lanjut
masih rendah
15. Cakupan pemberian MPASI pada
bayi BGM miskin
100 % 100 % Program berjalan baik
16. Pelayanan balita sakit 50% 80 % Kurangnya kesadaran warga
untuk memeriksakan anaknya yg
sakit dengan segera
4. Indikator Perilaku
No Indikator/Data Komentar Penilaian
Problem Strength No
1. Kepemilikan
rumah tangga
sehat dan
perilaku hidup
sehat
- Mayoritas KK memiliki rumah tangga sehat.
- Hampir semua KK memiliki WC
- Semua KK memiliki sarana air
- Pola makan masyarakat mayoritas teratur, 3x
sehari.
- Konsumsi makanan berlemak, asin, santan, kopi.
- Cara mengangkat barang yang salah.
5. Indikator Ketahanan Psikobiologik
No. Indikator/Data
Perbandingan Data Sekunder Komentar
Penilaian
Realisasi Target Problem Strength No
1. Pemberian ASI
Eksklusif
40 % 70 %
Angka pemberian ASI eksklusif
masih rendah.
2 Balita yang naik berat
badannya
87 % 76 % Program berjalan baik
2. Bayi BGM 0,02 % <12 % Program berjalan baik
//
B. Diagnosis Permasalahan Kesehatan
No. Permasalahan Komentar
1. Tingginya penyakit infeksi saluran pernafasan - Kemungkinan dipengaruhi oleh tingginya kelembaban, serta
kebiasaan merokok, dan pemukiman yang padat sehingga
memudahkan penularan penyakit
2. Tingginya penyakit hipertensi - Kemungkinan berhubungan dengan pola makan tinggi konsumsi
garam, makanan berlemak, santan, kopi yang berlebihan
3. Tingginya penyakit myalgia (arthritis non
spesifik)
- Kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pekerjaan penduduk yang
mayoritas adalah buruh dan petani serta cara mengangkat barang
(faktor ergonomi kerja) yang salah.
C. Diagnosis permasalahan program
No. Permasalahan Komentar
1. Angka pemberian ASI eksklusif masih rendah - Kurangnya pengetahuan dari ibu mengenai metode dan manfaat
pemberian ASI eksklusif.
- Kurangnya sosialisasi dari tenaga kesehatan atau kader mengenai
manfaat dan pentingnya ASI eksklusif.
- Banyaknya yang tidak mengetahui cara program ASI eksklusif yang
sesuai
- Faktor budaya yang masih sangat kuat (kebiasaan memberi
makanan tambahan sebelum usia 6 bulan, ibu-ibu lebih memilih
mengganti ASI dengan susu formula bila ASI tidak dapat keluar)
2. Angka kunjungan bayi dan kunjungan balita
masih sedikit kurang
- Masih ada sebagian kecil warga yang tidak mau datang ke posyandu
dikarenakan kepercayaan adat warga yang salah.
- biasanya warga tidak membawa anaknya ke posyandu setelah
imunisasi lengkap.
3. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut
dan usia lanjut masih rendah
- Hal ini kemungkinan berhubungan dengan ketidaksesuaian jumlah
tenaga kesehatan dan jumlah penduduk.
- Kurangnya pengetahuan pada usia lanjut
- Kurangnya kesadaran lansia untuk memeriksakan diri atau
mengikuti posyandu sebelum ada keluhan
D. Resume Faktor Risiko
No. Permasalahan Komentar
1. Rumah penduduk yang berdempetan - Kondisi perumahan yang suram dan lembab akibat sinar matahari
kurang dapat masuk dapat mempermudah penularan penyakit.
2. Mayoritas pekerjaan penduduk adalah petani
dan buruh
- Tingkat penghasilan yang rendah menyebabkan rendahnya status
ekonomi penduduk yang akan mempersulit penduduk dalam
mengakses pelayanan kesehatan.
3. Sarana dan tenaga kesehatan tidak sesuai
dengan jumlah penduduk
- Kurangnya sarana dan tenaga kesehatan mempengaruhi kurangnya
cakupan program pelayanan kesehatan.
E. Resume Faktor Pendukung (Strength)Penyajian daftar faktor pendukung berdasarkan data yang ada
No. Faktor Pendukung Komentar
1. Kondisi jalan penghubungnya beraspal dan
dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2
maupun roda 4.
- Mempermudah akses pelayanan kesehatan.
2. Alat komunikasi yang tersedia: radio, TV,
koran, telepon
- Mempermudah akses pelayanan kesehatan.
3. Hasil pertanian, perkebunan dan peternakan
bervariasi
- Mempermudah pemenuhan gizi seimbang untuk meningkatkan
derajat kesehatan
4. Tersedia berbagai organisasi kemasyarakatan
untuk masing-masing kelompok usia/penduduk
dengan peran serta penduduk terhadap
kegiatan - kegiatan sosial cukup baik.
- Partisipasi masyarakat yang cukup baik sangat menunjang upaya
pelaksanaan program kesehatan.
5. Ketersediaan sarana pendidikan dan ibadah
yang sesuai dengan jumlah penduduk
- Ketersediaan sarana pendidikan dan ibadah yang sesuai dengan
jumlah penduduk berpotensi sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat.
6. Program pelayanan kesehatan kesehatan ibu
dan anak berjalan baik
- Pencapaian program baik dan hendaknya terus ditingkatkan.
7. Program pelayanan kesehatan anak
prasekolah dan usia sekolah, program
pelayanan kesehatan memenuhi target.
- Pencapaian program baik dan hendaknya terus ditingkatkan.
8. Akseptor KB tinggi. - Pencapaian program baik dan hendaknya terus ditingkatkan. Hal ini
dapat menjelaskan rendahnya angka kelahiran.
9. Program pelayanan imunisasi berjalan dengan
baik.
- Pencapaian program baik dan hendaknya terus ditingkatkan. Hal ini
mengindikasikan kemungkinan distribusi penyakit infeksi lebih tinggi
pada anak usia > 5 tahun dibandingkan anak usia < 5 tahun (balita)
karena adanya faktor protektif pada ASI.
10. Program pelayanan gizi berjalan dengan baik - Pencapaian program baik dan hendaknya terus ditingkatkan.
11. Angka kunjungan ke Yankes (rawat jalan)
hampir memenuhi target
- Berdasarkan data jumlah kunjungan penderita BP Puskesmas
Tumpang dari desa malangsuko didapatkan mayoritas pengunjung
adalah pasien lama. Hal ini mengidikasikan sebagai berulangnya
masalah kesehatan tertentu atau tidak teratasinya masalah
kesehatan tertentu pada penderita.
F. Penilaian Prioritas Permasalahan Kesehatan
MasalahKriteria
TotalMagnitude Keseriusan Feasibility
Tingginya penyakit ISPA 5 5 5 15
Tingginya penyakit athritis non spesifik 5 3 5 13
Tingginya penyakit hipertensi 5 4 5 14
G. Daftar Ranking Masalah
No. Masalah Index Prioritas
1. Tingginya penyakit ISPA I
2. Tingginya penyakit hipertensi III
3. Tingginya penyakit athritis non spesifik II
H. Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya
Permasalahan Faktor Risiko Potensial Sumber Daya
Tingginya infeksi
saluran pernafasan
- Rumah penduduk yang berdempetan
- Rendahnya tingkat penghasilan penduduk
- Rendahnya tingkat ekonomi penduduk
- Keterbatasan tenaga kesehatan
- Rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi
- Sarana dan prasarana:
Mudahnya akses pelayanan kesehatan
Tersedia sarana pendidikan dan ibadah
- Sumber daya manusia:
Tenaga kesehatan: 1 bidan
Kader kesehatan: 18 orang.
Masyarakat:
- Tingkat pendidikan penduduk
rendah
- Partisipasi masyarakat yang cukup
baik dalam kegiatan sosial sangat
menunjang upaya pelaksanaan
program kesehatan.
I. Penilaian Ketepatan IntervensiTingginya penyakit infeksi saluran pernapasan di desa Tumpang
No. Strategi/intervensi P E A R L
1. Penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan infeksi saluran pernafasan Y Y Y Y Y
2. Penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Y Y Y Y Y
3. Penyuluhan mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi Y Y Y Y Y
4. Pemberdayaan kader untuk pencegahan dan penanganan penyakit infeksi saluran
pernafasan
Y Y Y Y Y
5. Pemberdayaan dokter kecil untuk pencegahan dan deteksi dini penyakit infeksi
saluran pernafasan
Y Y Y Y Y
HEALTH ACTION PLAN
PERMASALAHAN KESEHATAN: Tingginya infeksi saluran pernafasan
STRATEGI INTERVENSI
TUJUAN SETTING & METODE TARGET POPULASIPERAN & TANGGUNG JAWAB
SUMBER DAYA EVALUASI
Penyuluhan mengenai
pencegahan dan
penanganan dini
infeksi saluran
pernafasan.
Jangka pendek:Meningkatnya
pengetahuan
mengenai
pencegahan dan
penanganan dini
infeksi saluran
pernafasan
Jangka panjang:
Menurunnya angka
morbiditas penyakit
infeksi saluran
pernafasan
Setting: Halaman
balai desa Tumpang Metode: Drama dan
presentasi dengan
powerpoint
- Masyarakat desa
Tumpang
- Kader kesehatan
Kader: Mengumpulkan
masyarakat desa
Duwet
Tenaga kesehatan (bidan): Memfasilitasi
pelaksanaan
penyuluhan.
- Puskesmas
- Polindes
- Tenaga
kesehatan lain
yang ada
Jangka pendek:- Jumlah peserta
- Antusiasme &
pertanyaan
peserta
- Pretest dan post
test (peningkatan
nilai posttest ≥
20%)
Jangka panjang:Angka kunjungan
pasien dengan
infeksi saluran
pernafasan ke
Yankes menurun
20%
STRATEGI INTERVENSI
TUJUAN SETTING & METODE TARGET POPULASIPERAN & TANGGUNG JAWAB
SUMBER DAYA EVALUASI
Penyuluhan mengenai
perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS)
Jangka pendek:Meningkatnya
pengetahuan
mengenai perilaku
hidup bersih dan
sehat (PHBS)
Jangka panjang:
Menurunnya angka
morbiditas penyakit
infeksi saluran
pernafasan
Setting: Halaman
balai desa Tumpang Metode: presentasi
dengan powerpoint
- Masyarakat desa
Tumpang
- Kader kesehatan
Kader: Mengumpulkan
masyarakat desa
Tumpang
Tenaga kesehatan (bidan): Memfasilitasi
pelaksanaan
penyuluhan.
- Puskesmas
- Polindes
- Tenaga
kesehatan lain
yang ada
Jangka pendek:- Jumlah peserta
- Antusiasme &
pertanyaan
peserta
- Pretest dan post
test (peningkatan
nilai posttest ≥
20%)
Jangka panjang:Tercapainya
target PWS
(Penyuluhan
Perilaku Sehat)
STRATEGI INTERVENSI
TUJUAN SETTING & METODE TARGET POPULASIPERAN & TANGGUNG JAWAB
SUMBER DAYA EVALUASI
Penyuluhan mengenai
pentingnya pemberian
ASI eksklusif bagi
bayi
Jangka pendek:Meningkatnya
pemberian ASI
eksklusif bagi bayi
Jangka panjang:
Menurunnya angka
morbiditas penyakit
infeksi saluran
pernafasan
Setting: Halaman
balai desa Tumpang
Metode: Drama dan
presentasi dengan
powerpoint
- Ibu hamil dan ibu
menyusui
- Kader kesehatan
Kader: Mengumpulkan Ibu
hamil dan ibu yang
memiliki balita
Tenaga kesehatan (bidan): Memfasilitasi
pelaksanaan
penyuluhan.
- Puskesmas
- Polindes
- Tenaga
kesehatan lain
yang ada
Jangka pendek:- Jumlah warga
hadir
- Antusiasme &
pertanyaan
peserta
- Pretest dan post
test
Jangka panjang:Tercapainya
target PWS
(Penyuluhan
Perilaku Sehat)
STRATEGI INTERVENSI
TUJUAN SETTING & METODE TARGET POPULASIPERAN & TANGGUNG JAWAB
SUMBER DAYA EVALUASI
Pemberdayaan kader
untuk pencegahan
dan penanganan
penyakit infeksi
saluran pernafasan
Jangka pendek:Meningkatnya
pengetahuan kader
mengenai
pencegahan dan
penanganan dini
infeksi saluran
pernafasan
Jangka panjang:
Menurunnya angka
morbiditas penyakit
infeksi saluran
pernafasan
Setting: Halaman
balai desa Tumpang
Metode: presentasi
dengan powerpoint
- Kader kesehatan Ketua Kader: Mengumpulkan
semua kader desa
Tumpang
Tenaga kesehatan (bidan): Memfasilitasi
pelaksanaan
penyuluhan.
- Puskesmas
- Polindes
- Tenaga
kesehatan lain
yang ada
Jangka pendek:- Jumlah peserta
- Antusiasme &
pertanyaan
peserta
- Pretest dan post
test (peningkatan
nilai posttest ≥
20%)
Jangka panjang:Angka kunjungan
pasien dengan
infeksi saluran
pernafasan ke
Yankes menurun
hingga 10%
STRATEGI INTERVENSI
TUJUAN SETTING & METODE TARGET POPULASIPERAN & TANGGUNG JAWAB
SUMBER DAYA EVALUASI
Pemberdayaan dokter
kecil untuk
pencegahan dan
deteksi dini penyakit
infeksi saluran
pernafasan
Jangka pendek:Meningkatnya
pengetahuan dokter
kecil mengenai
pencegahan dan
penanganan dini
infeksi saluran
pernafasan
Jangka panjang:
Menurunnya angka
morbiditas penyakit
infeksi saluran
pernafasan
Setting: Halaman
balai desa Tumpang
Metode: presentasi
dengan powerpoint
dan flipchart
siswa SD desa
Tumpang
Guru: Mengumpulkan
siswa SD desa
Tumpang
Tenaga kesehatan (bidan): Memfasilitasi
pelaksanaan
penyuluhan.
- Puskesmas
- Polindes
- Tenaga
kesehatan lain
yang ada
Jangka pendek:- Jumlah peserta
- Antusiasme &
pertanyaan
peserta
- Pretest dan post
test (peningkatan
nilai posttest ≥
20%)
Jangka panjang:Angka kunjungan
pasien dengan
infeksi saluran
pernafasan ke
Yankes menurun
hingga 10%