Diagnosa Kebuntingan

41
AWAL KULIAH

description

Peternakan

Transcript of Diagnosa Kebuntingan

  • AWAL KULIAH

  • PLASENTASIPerlekatan konseptus untuk membentuk hubungan yg erat & intim - untuk sementara -dgn uterus, merupakan langkah perkembangan yg memberi keuntungan nyata bagi konseptus

    Fenomena perkembangan intrauterus menjamin agar konseptus yg sedang berkembang mendpt nutrisi & perlindungan selama perkembanganya

  • Plasenta - organ sementara uttk pertukaran metabolik - konseptus & induk Plasenta - penyatuan selaput-2 fetus dgn selaput-2 indukFetus plasenta berasal dari korion Induk plasenta berasal dari modifikasi endometrium uterusTempat terjadi kontak nyata antara korion & endometrium membentuk daerah-2 khusus untuk pertukaran metabolisme

  • Konseptus yg sedang tumbuh memperoleh nutrisi dari induk lewat plasenta melalui suatu tali kehidupan - tali pusar (umbilical cord)

  • Plasenta sebagai penghubung darah fetus & induk & pertukaran zat nutrisi, gas & air, darah fetus & induk tdk pernah bercampurPengganti slrn cerna, paru, ginjal & hati, namun tetap memisahkan organisme induk & fetus utk menjamin perkembangan fetus secara terpisahPenghasil berbagai hormonFungsi sementara endokrin penting utk menjaga keberhasilan kebuntingan

  • dewasafetushormon

    respirasi

    digesti

    ekskresi

    plasentaFUNGSI PLASENTA

  • Plasenta memiliki penyebaran villi korionikyg berbeda & tingkat keintiman yg beragamKonseptus : embrio & selaput ekstraembrionik (amnion, allantois & korion). Korion adalah sumbangan fetus terhadap plasenta. Unit fungsional dari plasenta fetus adalah villus korionik. Villi korionik adalah juluran-2 kecil seperti jari, tampak pada permukaan korion. Villi kecil menonjol keluar dari korion menuju ke endometrium uterus

    PENGGOLONGAN PLASENTA :

    Penyebaran villi korionik pada permukaan shg memberikan penampakan anatomi yg nyata pada setiap tipe plasenta

    Keeratan & keintiman jaringan pada batas pertemuan maternal-fetal

    Tingkat pemisahan pasokan darah fetus & maternal

  • Plasenta babi termasuk tipe difusa, plasentanya memiliki permukaan seperti kelep dgn banyak villi korionik yg jaraknya berdekatan & menyebar di seluruh permukaan korionPerlekatan awal terjadi sekitar hari ke-12 & mapan pada hari ke-18 s/d. ke-20 sesudah ovulasiDistribusi villi korionik digolongkan sebagai difusa, kotiledoner, zonary & diskoid

  • Plasenta difusa memiliki penyebaran villi korionik yang seragam yang menutupi permukaan korionbabikudadifusa

  • Daerah khas pada batas pertemuan fetal-maternal, tersebar rata dipermukan korionMemiliki struktur tidak kekal, unik mangkuk endometrium daerah khas diameter beberapa mm cmAsalnya dari trofoblastik & endometrium5 - 10 mangkuk menyebar di permukaan plasenta hasilkan equine chorionic gonadotropin (eCG) & berkembang hari ke-35 & ke-60 kebuntinganSesudah hari ke-60, mangkuk endometrium lepas ke dalam lumen uterus & tidak berfungsiPerlektan konseptus padaPlasenta kuda - difusa, banyak mikrozones villi korionik yg mengkhusus mikrokotiledon Sesudah hari ke-60, mangkuk endometrium lepas ke dalam lumen uterus & tidak berfungsiPerlektan konseptus pada endometrium di mulai hari ke-24 & mapan pada hari ke-36 s/d. ke-38

  • RUMINANKotiledon - unit plasenta berasal dari trofoblastik berisi banyak pembuluh darah & jaringan ikat

    DOMBA : 90 - 100 kotiledon menyebar di permukaan korion SAPI : 70 - 120 kotiledon

    Plasentom pada plasenta tipe kotiledoner t.a. kotiledon fetus yg disumbang oleh fetus & karunkula induk dari daerah karunkula uterus

    Hari ke-16 (domba) & ke-25 (sapi) korion mulai melekat pada karunkula uterus

    Sebelumnya plasentanya difusa

    Selama pembentukan plasentom, villi korionik menjorok ke ruang pada jaringan karunkula

    Perlekatan mapan hari ke-30 (domba) & ke-40 (sapi)KOTILEDONARY

  • Struktur plasentom :SAPI : cembung, DOMBA : cekungSelama kebuntingan, diameter kotiledon naik berlipat kali - akhir kebuntingan diameter 5 - 6 cmMemperbesar luas permukaan utk mendukung plasenta dlm melakukan pertukaran zat makanan dari induk & sisa metabolik dari fetus

  • Plasenta zonary memiliki zona villi korionik yang menyerupai pita (sabuk) anjing, kucingDaerah I : meliputi daerah pertukaran yg nyata & luas disekitar korion dekat pertengahan konseptusDaerah II : cincin yg sangat terpigmentasi pada kedua ujung zona sentralZona yg terpigmentasi ini t.a. hematoma kecilFungsi zona belum jelasDaerah III : zona transparan pada ujung distal korion yg memiliki sedikit pembuluh darah terlibat dalam penyerapan bahan dari lumen uterus

  • Plasenta diskoid membentuk cakram-cakram yang teregionalisasi

  • 6 LAPIS JARINGAN endotelium vaskular uterus maternaljaringan ikat(3) epitelium(4) epitelium allantokorionik(5) jaringan ikat(6) endotelium vaskularKlasifikasi plasenta dari penampakan mikroskopik didasarkan pada jumlah lapisan plasenta yang memisahkan darah fetus dari darah induk sesudah plasentasi

  • Gambar 2. Tipe-tipe plasenta yang menunjukkan penghalang selular antara darah maternal dengan darah fetus pada beberapa spesies

  • Pertukaran plasenta melibatkan sejumlah mekanisme yg didapati pada jaringan lain : difusi sederhana, difusi terbantukan & transpor aktifGas & air berjalan dari konsentrasi tinggi menuju ke yg rendah melalui difusi sederhanaPlasenta memiliki pompa transpor aktif untuk Na, potasium & CaGlukosa & bahan lain yg metabolik penting spt asam-asam amino diangkut melalui difusi terbantukan menggunakan molekul-2 pengangkut spesifikGas-gas - kesamaan pertukaran gas via plasenta & melintasi paruPerbedaan : plasenta sistemnya cairan ke cairan, paru gas ke cairan. Arteri umbilikus bawa darah tidak berisi O2 dari fetus ke plasenta; vena umbilikus bawa darah berisi O2 kearah sebaliknyaCO2 berdifusi secara bebas dari sirkulasi fetus ke maternal & difasilitas oleh mekanisme fisiologik tertentuContoh, darah fetus memiliki afinitas yg rendah utk CO2 daripada darah maternal selama transfer O2 via plasenta -> mendukung difusi CO2 dari darah fetus ke darah maternalPlasenta mengatur pertukaran antara fetus & induk

  • Hanya setelah plasentasi, proses dgn cara bagaimana chorionic villi membentang kedlm endometrium membtk persatuan, embrio dpt memperoleh makanan (nutrisi) & transfer produk buangan melalui darah induk.

  • Zat-zat makananPlasenta membantu transpor gula, asam-2 amino, vitamin & mineral ke fetus sbgi substrat untuk pertumbuhan fetusTranspor zat makanan pada plasenta di dasarkan pada masukan bersih yg berasal darah induk ke fetus atau sebaliknyaAkibat perbedaan konsentrasi / transpor kesatu arah yg dimediasi oleh alat pengangkutGlukosa, asam amino, elektrolit, vitamin diangkut dgn sistem pengangkut yg terletak pada trofoblas

  • Plasenta berisi sejumlah besar glikogen yg disintesis terutama dari glukosa maternalFruktosa fetus : * dihasilkan oleh plasenta dari glukosa, fungsi fruktosa pada fetus belum jelas * menyusun 70 - 80% gula darah fetus; glukosa mendominir dalam darah maternal * berkorelasi dgn glukosa maternal & dijaganya kadar fruktosa yg tinggi pada fetus petunjuk fungsi plasentaAsam lemak bebas (ALB) diangkut via plasenta melalui difusi sederhanaKUDA : kadar ALB maternal & fetus berkorelasi erat, namun perpindahan FFA via plasenta ruminan di dapati minimal

  • Protein dalam bentuk utuh tidak dapat ditransfer via plasenta, namun dlm bentuk asam amino melintas mudah scr. gradien konsentrasi & konsentrasinya di dalam plasma fetus > daripada plasma maternal Vitamin larut dlm lemak (A, D, E) terhalang oleh plasenta; saat lahir kadar vitamin < pada fetus drpd maternalVitamin larut dlm air (B & C) melintasi sawar plasenta dgn mudah drpd vitamin larut dlm lemak

  • PLASENTA :

    Organ pertukaran metabolik, organ endokrin sementara spt CLHormon-2 plasenta menambah akses sirkulasi fetus & maternalPlasenta mensekresikan hormon trofik & steroid yg dilepaskan ke dalam sirkulasi fetus maupun maternalKonsep unit feto-plasental utk menjelaskan berbagai mekanisme menghasilkan sjmlah bsr P4 & E2 semasa buntingPlasenta & fetus kekurangan fungsi-2 enzimatik tertentu yg penting bagi steroidogenesis, namun enzim-2 yg tidak ditemukan dalam plasenta didapati dalam fetus & sebaliknyaMelalui integrasi sekuensial fungsi-2 steroidogenik fetus & plasenta, unit feto-plasental dapat menguraikan sbgn besar, jika tidak semua, steroid-2 yg aktif secara hormonalPlasenta adalah organ endokrin utama selama kebuntingan

  • DIAGNOSA KEBUNTINGAN

  • Beberapa spesies (domba & kuda), tidak spesies lain (sapi, kambing, babi) mampu mensintesis P4 dlm jumlah cukup utk menjaga kebuntingan dgn menggunakan asetat & kolesterol berasal dari sirkulasi maternal

    Paruh terakhir kebuntingan, kecepatan produksi E2 tinggi pada plasenta kuda, sapi, babi, domba

    Plasenta bergantung pada kortisol fetus untuk menginduksi aktivitas enzim-enzim plasenta 17-hidroksilase shg mensintesis E2 dari P4

  • Laktogen plasenta = korionik somatomammotropin, hormon peptida kebuntingan ditemukan pada spesies mamalia & memiliki pengaruh trofik & pengaruh bak-hormon tumbuh pada induk & fetusRelaksin produk plasenta manusia, kuda, kucing, babi, kelinci, keraKELINCI : relaksin diproduksi semua oleh plasenta & tidak semua oleh ovaryRelaksin tidak ditemukan pada plasenta sapi pada tingkat kebuntingan berapa punMungkin (kecuali kelinci) - relaksin, selama saat kelahiran, berasal dari ovary / plasentaPerkecualian mungkin saja, karena pada sapi tindakan ovariektomi tidak menimbulkan kesulitan kelahiranPeranan relaksin pada sapi dipertanyakan

  • DIAGNOSA KEBUNTINGANPentingnya Diagnosis KebuntinganMengetahui hewan bunting selain memiliki nilai ekonomi yg berharga juga merupakan tindakan penting dalam manajemen reproduksi

    DIAGNOSIS AWAL KEBUNTINGAN :Identifikasi awal hewan tidak bunting sesudah KA / IB shg kehilangan waktu produksi akibat infertilitas dikurangi melalui perlakuan yg sesuai / pengapkiran Sertifikasi hewan yg dijual atau tujuan asuransiMengurangi pemborosan dlm program perkawinan yg menggunakan teknik hormonal yg mahalMembantu manajemen ekonomi produksi ternak.

  • Tidak Kembali Birahi (Nonretrun To Estrus)

    Selama kebuntingan, konseptus menghambat regresi korpus luteum & mencegah hewan tidak kembali birahiKarenanya, hewan yg tdk kembali birahi sesudah kawin - > asumsi bunting

  • Metode-Metode Klinis Dalam Diagnosis KebuntinganTergantung pada deteksi konseptus fetus, selaput-2 fetus & cairan-2 fetus

    Pemeriksaan melalui rektumKudaKerbauSapi

  • Ultrasonografi

    Gelombang suaraultra tdk dapat di dengar telinga & bekerja pada frekuensi 1 - 10 megahertz ( MHz )

    Dua tipe ultrasound dipakai pada manusia & kedokteran hewan : - fenomena Doppler - prinsip denyut-pantul

  • Hormon

    Metode RIA & ELISA yg peka untuk mengukur kadar hormon kebuntingan di dalam cairan-2 tubuhKebuntingan didiagnosis pada ternak piara pada tahap paling awal sekali memakai P4 (progesteron) plasma / air susu dibandingkan palapsi rektum

  • ProgesteronPengukuran P4 - metode deteksi paling luasNon-spesifik,dapat dipakai karena CL tidak beregresi selama kebuntingan awal pada semua ternak piaraDarah / susu ditampung sesudah IB / KA - hari ke-22 s/d. ke-24 (sapi & kerbau), hari ke-16 s/d. ke-18 (domba) ke-18 s/d. ke-21 (kambing), ke-16 s/d. ke-22 (kuda)hari ke-21 (babi)P4 rendah - > tidak bunting, P4 tinggi - > buntingTidak sesuai utk kuda - fase diestrus panjang (P4 tinggi) positif palsuSampel susu lebih disenangi drpd. darah karena P4 dalam susu > dalam darahSampel ditampung saat pemerahan

  • AKHIR KULIAH

    ****************************************