DHF TRANSPARANSI
description
Transcript of DHF TRANSPARANSI
ASUHAN KEPERAWATANPADA AN. G. DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF
DI PAVILIUN DAHLIA
RUMAH SAKIT MARINIR CILANDAK
Disusun Oleh:
1. Putranto Perdana (204.312.005)
2. Erma Mahdalena (204.312.011)
3. Ni Wayan Yuli Antari (204.312.024)
4. Ni Luh Komang Ary Masriani (204.312.048)
5. Bustomi (204.312. )
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UPN “VETERAN” JAKARTA
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI
Sistem hematologi tersusun atau darah dan tempat produksi
darah yaitu: sumsum tulang dan nodus limpa.
Fungsi darah:
- Penghubung antara organ tubuh
- Membawa O2 yang diabsorpsi oleh traktus gastrointestinal
untuk metabolisme sel
- Mengukur produk sampah hasil metabolisme paru-paru,
kulit dan ginjal keluar tubuh
- Membawa hormon dan antibodi ke sel target
Sumsum Tulang
Sumsum tulang dapat berwarna merah dan kuning:
Sumsum merah:
- Tempat produksi sel darah darah merah aktif
Sumsum kuning:
- Tersusun atas lemak dan tidak aktif dalam produksi
elemen darah
Eritrosit
Normal berbentuk cakram bikonkaf, rata-rata rentang hidup
sel darah merah bersirkulasi adalah 120 hari.
Leukosit
Dalam darah normal jumlah total leukosit 5000-10000
sel/mm3 darah.
Fungsi leukosit: melindungi tubuh terhadap invasi bakteri atau
benda asing lainnya.
Trombosit
- Jumlahnya selalu berubah antara 150.000-450.000/mm3
darah
DEFINISI
DEMAM BERDARAH DENGUE
Penyakit demam akut yang disebabkan dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
(PB PAPDI, 2006)
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis WHO 1997 untuk DBD harus memehuni:
a. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya
bifasik
b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut
ini:
c. Trombositopenia (<100.000/mm3)
DERAJAT
I. Demam disertai gejala konstitusional yang tidak khas,
manifestasi perdarahan hanya berupa uji tourniquet positif
dan/atau mudah memar
II. Derajat I disertai perdarahan ringan
III. Terdapat kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah atau
hipotensi, disertai kulit dingin dan lembab serta gelisah
IV. Renjatan: tekanan darah dan nadi tidak teratur, DBD
derajat III dan IV digolongkan dalam sindrom renjatan
dengue
(PB PAPDI, 2006)
ETIOLOGI
Disebabkan oleh virus dengue, dengan serotipe DEN-1, DEN-
2, DEN-3 dan DEN-4.
PENULARAN
- Manusia
- Virus
- Vector perantara
MANIFESTASI KLINIS
1. Demam
Demam tinggi yang mendadak terus menerus,
berlangsung 2-7 hari, naik turun tidak mempan
dengan obat antiseptic
2. Tanda-tanda Perdarahan
Penyebab perdarahan adalah: trombositopenia dan
gangguan fungsi trombosit. Petechia merupakan
tanda khas perdarahan yang sering ditemukan.
3. Hepatomegali
Ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi dan
hanya sekedar dapat diraba sampai 2 cm di bawa
lengkungan iga kanan.
4. Syok
a. kulit teraba kasar di ujung jari dan kaki
b. sianosis di sekitar mulut
c. klien menjadi gelisah
d. nadi cepat, lemah kecil sampai tak teraba
e. pada saat akan syok beberapa klien tampak sangat
lemah, gelisah dan sakit perut
PATOFISIOLOGI
a. Meningkatkan permeabilitas kapiler yang
menyebabkan bocornya plasma ke dalam rongga
pleura dan rongga peritoneal
b. Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh
vaskulopati, trombositopenia, koagulopati
c. Renjatan
d. Menurunnya fungsi agregasi trombosit
e. Kelainan sistem koagulasi
KOMPLIKASI
1. Perdarahan Luas
2. Syok
3. Efusi Pleura
4. Penurunan Kesadaran
5. Disseminated Intrasvascular Coagulation (DIC)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Jumlah Leukosit
2. Jumlah Trombosit
Penurunan jumlah trombosit menjadi <100.000/μl.
3. Kadar Hematokrit
Terjadinya peningkatan kadar hematokrit yang
menggambarkan hemo konsentrasi
4. Pemeriksaan Radiologis
5. Pemeriksaan Petechia
6. Pemeriksaan serologi dengue
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Simptomatis: antipiretik parasetamol bila demam
2. Cairan intravena: ringer laktat atau ringer asetat 4-6
jam / kolf
3. Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai
indikasi
TUMBANG ANAK USIA 1 TAHUN
1) Fisik
- tiga kali BB lahir
- panjang lahir meningkat 50%
- lingkar kepala dan lingkar dada sama (lingkar
kepala 46.5 cm)
2) Motorik kasar
- berjalan dengan satu tangan dipegang
- dapat duduk dari posisi berdiri tanpa bantuan
3) Motorik halus
- dapat membalikkan halaman buku, banyak dalam
sekali waktu
4) Sensori
- mengontrol dan menyesuaikan respon terhadap
bunyi: mendengarkan bunyi berulang
5) Vokalisasi
- mengatakan tiga sampai lima kata di samping
“dada”, “mama”
6) Sosialisasi/kognitif
- rasa takut dalam situasi asing, memegang erat
orang tua
HOSPITALISASI
Toddler
Otonomi vs Malu dan Ragu
Menendang, menggigit, memukul, mencubit, mencoba untuk
lari mencari orang tua, memegang erat orang tua.
Menghisap ibu jari, mengompol
Intervensi
1. Anjurkan orang tua untuk sekamar dengan anak jika
mungkin.
2. Biarkan anak mengekspresikan perasaan protesnya.
3. Dorong anak untuk berbicara tentang anggota keluarga.
4. Biarkan anak melakukan mobilitas sebanyak mungkin.
5. Lakukan teknik reduksi nyeri.
6. Lakukan tindakan kenyamanan.
TINJAUAN TEORITIS
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Identitas klien
b) Riwayat kesehatan keluarga, sekarang dan masa lalu
c) Riwayat psikososial
d) Pola kebiasaan sehari-hari
e) Pemeriksaan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler
b) Gangguan rasa nyaman hipertemi berhubungan dengan
proses penyakit
c) Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang kurang, anoreksia, mual
dan muntah
d) Resiko terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan
perdarahan yang berlebihan
e) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
f) Kurang pengetahuan tentang prognosis penyakit,
pengobatan dan pencegahan berhubungan dengan
kurangnya informasi
3. Perencanaan
a) Observasi warna kulit, membran mukosa dan turgor kulit
b) Observasi tanda-tanda vital tiap 1 jam
c) Catat intake dan output
d) Observasi adanya tanda-tanda perdarahan
e) Kolaborasi dalam terapi cairan dan ahli gizi
f) Beri kompres dingin dan posisi yang nyaman
g) Jaga klien agar tetap/bedrest danbantu dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
h) Berikan antipiretik, analgesik
i) Berikan klien makan pada keadaan hangat dalam porsi kecil
tapi sering
j) Tentukan pentingnya mempertahankan protein tinggi
4. Evaluasi
a) Cairan tubuh seimbang
b) Suhu tubuh normal
c) Kebutuhan nutrisi terpenuhi
d) Syok hipovolemik terjadi
e) Klien dapat beraktivitas kembali
f) Pengetahuan klien dan keluarga meningkat
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. G Usia : 1 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
No. Register : 21.54.80 Diagnosa Medis : DHF
Tanggal Masuk RS : 30 Juni 2007 Tanggal Pengkajian : 4 Juli 20007
DATA FOKUS
Tanggal Data Subjektif Data Objektif
4 Juli 2007
- Ibu klien mengatakan anaknya sering menangis dan rewel.
- Ibu klien mengatakan perut anaknya kembung
- Ibu klien mengatakan sejak sakit frekuensi menyusui menurun
- Ibu klien mengatakan anaknya muntah 2 kali
- Klien nampak berkeringan- Klien badannya sangat lemas
dan lemah- kulit kering dan mukosa bibir- Turgor kulit jelek- Ps. Tampak pucat- Terlihat ruam di seluruh tubuh- Klien sangat rewel- Terpasang O2
- Terpasang IVFD KAEN 4B 6 tts/mnt
- TTV: Nadi : 100 x/menit Suhu : 37,4oC RR : 40 x/menit- Pemeriksaan Lab: HB : 11,6 g/dl HT : 35% Leukosit : 7.400 /dl Trombosit : 56.000 /dl- Diet: ASI, PASI dan makanan
lunak
ANALISA DATA
Tgl Data Masalah Etiologi
4 Juli
2007
DS:
- Ibu klien mengatakan anaknya sering
menangis dan rewel
- Ibu klien mengatakan anaknya muntah
2 kali
DO:
- Klien nampak berkeringan
- Klien badannya nampak sangat lemah
dan lemas
- kulit kering dan mukosa bibir
- Turgor kulit jelek
- Ps. Tampak pucat
- Terlihat ruam di seluruh tubuh
- Klien sangat rewel
- Terpasang O2
- Terpasang IVFD KAEN 4B 6 tts/mnt
- TTV:
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 37,4oC
RR : 40 x/menit
- Pemeriksaan Lab:
HB : 11,6 g/dl
HT : 35%
Leukosit : 7.400 /dl
Trombosit : 56.000 /dl
Gangguan
keseimbangan
cairan
Kehilangan
cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah/DiagnosaTgl
DitemukanTgl.
TeratasiParaf
1. Gangguan keseimbangan cairan:
kurang dari kebutuhan tubuh b/d
output yang berlebihan
2. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh b/d intake yang
tidak adekuat
3. Gangguan rasa nyaman: kembung
berhubungan dengan penurunan
peristaltik.
4 Juli 2007
4 Juli 2007
4 Juli 2007
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien / Umur : An.G / 1 tahun
No. Kamar / Ruangan : Pav. Dahlia
Tgl. No. Dx
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf
4 Juli
2007
1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24
jam diharapkan
keseimbangan cairan
terpenuhi, dengan kriteria
hasil:
- Klien tidak menangis dan
rewel
- Tampak rileks
- Tidak ada muntah
- Tidak berkeringat
- Tidak lemas
- Kulit dan mukosa bibir
lembab
- Turgor kulit baik
- Tidak terlihat ruam di
seluruh tubuh
- Tidak terpasang IVFD
- TTV:
Nadi : 80-140 x/menit
Suhu : 35,5-37.5oC
RR : 30-60 x/menit
- Pemeriksaan Lab:
Hb: 12,0 – 16,0 g/%
Ht: 38 – 47 %
Leukosit: 5 – 10 rb/dl
Trombosit: 150 – 450 rb/dl
- Monitor TTV:
R: Untuk mengetahui
keadaan umum pasien
- Kaji turgor kulit dan
membran mukosa.
R: Untuk mengetahui status
cairan dalam tubuh
- Pantau intake dan output
R: Memberikan perkiraan
kebutuhan dan keefektifan
dari terapi yang diberikan
- Beri klien banyak immun
ASI
R: Memenuhi kebutuhan
cairan tubuh yang hilang
- Kolaborasi dalam
memberikan terapi cairan
intravena sesuai dengan
indikasi.
R: Tipe dan jumlah cairan
tergantung pada derajat
kekurangan cairan.
- Kolaborasi dalam
pemantauan hasil
laboratorium.
R: Mengkaji tingkat
dehidrasi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien / Umur : An. G / 1 tahun
No. Kamar / Ruangan : Pav. D
No. DX
Hari/TglTindakan Keperawatan & Hasil
Paraf & Nama Jelas
1 Rabu, 4
Juli
2007
- Memonitor TTV
Hasil: Suhu: 37,4oC
Nadi: 100 x/menit
RR : 40 x/menit
- Mengkaji turgor kulit dan membran mukosa.
Hasil: Turgor kulit buruk dan membran mukosa
kering.
- Memberikan klien banyak minum
Hasil: Klien minum 3 sendok makan tiap 15 menit
- Mengajurkan ibu klien untuk mengoleskan madu
pada mukosa bibir
Hasil: Madu dioleskan pada klien
- Melakukan kolaborasi dalam memberikan terapi
cairan intravena sesuai indikasi
Hasil: Terpasang infus KAEN 4B 6 tts/mnt
- Melakukan kolaborasi dalam pemantauan hasil
laboratorium
Hasil: HB : 11,6 g/%
HT : 35%
Leukosit : 7.400 /dl
Trombosit : 56.000 /dl
EVALUASI
Nama Klien / Umur : An. G / 1 tahun
No. Kamar / Ruangan : Pav. D
Hari/Tgl SOAP Paraf
Rabu,
4 Juli
2007
S:
O:
A:
P:
“Ibu klien mengatakan anaknya sering menangis dan
rewel, muntah sudah berkurang, perut masih kembung”
- Klien tampak lemas dan pucat
- Turgor kulit buruk, berkeringat
- Klien terlihat pucat
- Klien sering menangis
- Klien tidak bisa tidur
- Diet: ASI, PASI dan makanan lunak
- TTV:
Nadi: 100 x/menit; Suhu: 37.4oC; RR : 40 x/menit
- Pemeriksaan Lab:
HB : 11,6 g/%
HT : 35%
Leukosit : 7.400 /dl
Trombosit : 56.000 /dl
Masalah belum teratasi
Tindakan keperawatan dilanjutkan
Kamis,
5 Juli
2007
S:
O:
“Ibu klien mengatakan perut sudah tidak kembung,
tetapi anaknya masih sering menangis ingin turun dari
tempat tidur.”
- Klien terlihat segar
- Klien sering menangis
- Klien tidak bisa tidur
- Tidak ada muntah
- Mukosa bibir kering
- Terpasang infus KAEN 4B 12 tts/mnt
- Pemeriksaan Lab:
A:
P:
HB : 11,9 g/%
HT : 32%
Leukosit : 9.400 /dl
Trombosit : 71.000 /dl
Masalah teratasi pada diagnosa 3 (DX 3), sedangkan
masalah teratasi sebagian pada DX 1 dan DX 2
Tindakan keperawatan DX.3 dihentikan, DX.1 dan 2
dilanjutkan.
- Monitor TTV
- Timbang berat badan tiap hari
- Kaji turgor kulit dan membran mukosa
- Berikan klien banyak minum
- Berikan posisi yang nyaman
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan hindari
kebisingan
- Kolaborasi dalam pemantauan hasil laboratorium
Jumat,
6 Juli
2007
S:
O:
A:
P:
“Ibu klien mengatakan sudah tidak ada keluhan lagi,
anaknya sudah kembali aktif seperti sebelum sakit dan
juga ingin pulang."
- Klien terlihat segar
- Klien bisa istirahat
- Tidak ada muntah
- Turgor kulit elastis
- Mukosa bibir kering
- Terpasang infus KAEN 4B 12 tts/mnt
- Pemeriksaan Lab:
HB : 10,5 g/%
HT : 31%
Leukosit : 9.200 /dl
Trombosit : 147.000 /dl
Masalah teratasi sebagian
Tindakan keperawatan dx.1 dan 2 dipertahankan.