dhf - redho

download dhf - redho

of 15

Transcript of dhf - redho

  • 8/19/2019 dhf - redho

    1/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Demam dengue/ DF dan demam berdarah dengue/DBD adalah penyakit

    infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,

    nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,

    trombositopenia dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma

    yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau

     penumpukan airan di rongga tubuh. !indrom renjatan dengue adalah demam

     berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.

    Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue,yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus

    merupakan virus dengan diameter "# nm terdiri dari asam ribonukleat rantai

    tunggal dengan berat molekul $ % '.

    Demam berdarah dengue tersebar di ilayah sia *enggara, Pasifik Barat dan

    +aribia. ndonesia merupakan ilayah endemis dengan sebaran di seluruh

    ilayah tanah air. DBD di ilayah ndonesia antara ' sampai &- per #.###

     penduduk (& hingga &-), dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar 

     biasa hingga "- per #.### penduduk pada tahun &, sedangkan angka

    mortalitasnya menurun menapai 0 1 pada &.

    !eara global, pada tahun 0#&0 terdapat &'0 juta anak di dunia yang

    menderita gi2i kurang. !edangkan di 3egara berkembang, prevalensi gi2i kurang

    menapai 0"1. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (4iskesdas) tahun 0##56

    0#&", prevalensi kejadian gi2i kurang di ndonesia tidak bnyak mengalami

     perubahan yaitu dari &",#1 menjadi &",1. 7enurut 4iskesdas 0#&", Provinsi

     3usa *enggara *imur (3**) termasuk provinsi dengan persentase kejadian gi2i

    kurang dan gi2i buruk tertinggi pertama yaitu sebesar "$,#1 dengan prevalensi

    gi2i kurang lebih dari 0-1.

    !tatus gi2i kurang akan mempengaruhi morbiditas dan mortalitas. nak yang

    kekurangan gi2i pada usia balita akan mempengaruhi pertumbuhan dan

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1

  • 8/19/2019 dhf - redho

    2/33

     perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat keerdasan karena

    tumbuh kembang otak #1 terjadi pada masa dalam kandungan sampai usia dua

    tahun. Diperkirakan baha ndonesia kehilangan 00# juta 8 poin akibat

    kekurangan gi2i. Penelitian di ndonesia dengan menggunakan data 4iskesdas

    0##5 yang dilakukan oleh *rintin 0#&&, menemukan beberapa faktor6faktor yang

    mempengaruhi gi2i kurang dan buruk antara lain9 pendidikan orang tua, pekerjaan

    kepala keluarga, jumlah anggota rumah tangga, status ekonomi, !P,

    ketersediaan jamban dan saluran pembuangan limbah.

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 2

  • 8/19/2019 dhf - redho

    3/33

    BAB II

    TINAUAN PUSTAKA

    2.1 DENGUE HEMORRAGHIC FEVER !DH"#

    2.1.1 De$inisi1

    D:F atau Dengue Hemorraghic Fever  adalah penyakit trombositopenia

    infeksius akut yang parah, sering bersifat fatal, disebabkan oleh infeksi virus

    dengue. Pada D:F terjadi hemokonsentrasi atau penumpukan airan tubuh,

    abnormalitas hemostasis, dan pada kondisi yang parah dapat timbul

    kehilangan protein yang masif (dengue shock syndrome), yang dipikirkan

    sebagai suatu proses imunopatologik.

    2.1.2 Klasi$ikasi1

    *abel &. +lasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue.

    DD%DBD Dera&at 'e&ala La()rat)rium

    DD Demam disertai 0 atau lebih

    tanda 9

    o sakit kepala,

    o nyeri retro6orbital,

    o mialgia,o artralgia

    o leukopenia,

    o trombositopeni

    o tidak ada bukti

    kebooran plasmo ;ji serologi den

    (

    o ;ji serologi den

    (

    o ;ji serologi den

    (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    4/33

    kegagalan sirkulasi (kulit

    dingin dan lembab serta

    gelisah)

    =#.###,

    o :t meningkat >

    o ;ji serologi den

    (

    o ;ji serologi den

    (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    5/33

    2.1., Pat)genesis Dan Pat)$isi)l)gi2

    Patogenesis terjadinya demam berdarah dengue hingga saat ini masih

    diperdebatkan. Berdasarkan data yang ada, terdapat bukti yang kuat baha

    mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah

    dengue dan sindroma syok dengue (dengue shock syndrome).

    @irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan

    infeksi pertama kali mungkin memberi gejala demam dengue. 4eaksi tubuh

    merupakan reaksi yang biasa terlihat pada infeksi virus. 4eaksi yang

     berbeda terlihat ketika seseorang mengalami infeksi berulang dengan tipe

    virus yang berlainan. Berdasarkan hal ini, :alstead mengajukan hipotesisyang disebut  secondary heterologous infection  atau  sequential infection

    hypothesis.

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang -

  • 8/19/2019 dhf - redho

    6/33

  • 8/19/2019 dhf - redho

    7/33

     peningkatan kadar 6tromboglobulin dan faktor prokoagulator @, yang

    merupakan penanda degranulasi trombosit.

    +ebooran kapiler menyebabkan airan, elektrolit, protein dengan berat

    molekul keil, dan sel darah merah masuk ke dalam ruang ekstravaskular.

    :al ini, bersama dengan defisiensi nutrisi oleh karena kelaparan, haus, dan

    muntah, berakibat pada penurunan hemokonsentrasi, hipovolemia,

     peningkatan kerja jantung, hipoksia jaringan, asidosis metabolik dan

    hiponatremia.

    2.1.- 0ani$estasi Klinis1+2

    1. Demam Dengue

    Periode inkubasi adalah &65 hari. 7anifestasi klinis bervariasi dan

    dipengaruhi usia pasien. Pada bayi dan anak6anak, dikarakteristikkan

    sebagai demam selama &6- hari, peradangan faring, rinitis, dan batuk 

    ringan. Pada remaja dan deasa, mengalami demam seara mendadak,

    dengan suhu meningkat epat hingga ",$6$&,&oC, biasanya disertai nyeri

    frontal atau retro6orbital, khususnya ketika mata ditekan. +adang6kadang

    nyeri punggung hebat mendahului demam. 4uam transien dapat terlihat

    selama 0$6$ jam pertama demam. Denyut nadi dapat relatif melambat

    sesuai derajat demam. 7ialgia dan artalgia segera terjadi setelah demam.

    Dari hari kedua sampai hari keenam demam, mual dan muntah

    terjadi dan limfadenopati generalisata, hiperestesia atau hiperalgesia

    kutan, gangguan pengeapan, dan anoreksia dapat berkembang. !ekitar 

    &60 hari kemudian, ruam makulopapular terlihat, terutama di telapak kaki

    dan telapak tangan, kemudian menghilang selama &6- hari. +emudian

    ruam kedua terlihat, suhu tubuh, yang sebelumnya sudah menurun ke

    normal, sedikit meningkat dan mendemonstrasikan karakteristik pola

    suhu bifasik.

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang

  • 8/19/2019 dhf - redho

    8/33

    2. Demam Berdarah Dengue

    Demam dengue dan demam berdarah dengue pada aal perjalanan

     penyakit sulit dibedakan. Fase pertama yang relatif lebih ringan berupa

    demam, malaise, mual6muntah, sakit kepala, anoreksia, dan batuk 

     berlanjut selama 06- hari diikuti oleh deteriorasi dan pemburukan klinis.

    Pada fase kedua, pasien umumnya pilek, ekstremitas basah oleh

     berkeringat, badan hangat, ajah kemerah6merahan, diaforesis,

    kelelahan, iritabilitas, dan nyeri epigastrik.

    !ering dijumpai petekie menyebar di kening dan ekstremitas,

    ekimosis spontan, dan memar serta pendarahan dapat dengan mudah

    terjadi di lokasi pungsi vena. 4uam makular atau makulopapular dapat

    terlihat. 4espirasi epat dan melelahkan. Denyut nadi lemah dan epat,

    suara jantung melemah. :ati dapat membesar $6' dan biasanya keras dan

    sulit digerakkan.

    !ekitar 0#6"#1 kasus demam berdarah dengue akan timbul syok 

    (sindrom syok dengue). +urang dari pasien mengalami ekimosis

    hebat atau perdarahan gastrointestinal, biasanya sesudah periode syok 

    yang tidak diobati. !etelah krisis 0$6"' jam, pemulihan terjadi dengan

    epat pada anak yang diobati. *emperatur dapat kembali normal sebelum

    atau selama syok. Bradikardia dan ektrasistol ventrikular umumnya

    terjadi saat fase pemulihan.

    2.1./ Diagn)sis1+2+*

    Belum ada panduan yang dapat diterima untuk mengenal aal infeksi

    virus dengue (G:H !ientifi Gorking ?roup, 0##'). Perbedaan utama

    antara demam dengue dan DBD adalah pada DBD ditemukan adanya

    kebooran plasma.

    1. Demam Dengue

    Ditegakkan bila terdapat dua atau lebih manifestasi klinis (nyeri

    kepala, nyeri retro6orbital, mialgia/artralgia, ruam kulit, manifestasi

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang

  • 8/19/2019 dhf - redho

    9/33

     perdarahan, leukopenia) ditambah pemeriksaan serologis dengue positif 

    atau ditemukan pasien demam dengue/demam berdarah dengue yang

    sudah dikonfirmasi pada lokasi dan aktu yang sama.

    2. Demam Berdarah DengueBerdasarkan kriteria G:H & diagnosis DBD ditegakkan bila

    semua hal dibaah ini terpenuhi.

    a. Demam atau riayat demam akut, antara 065 hari, biasanya bifasik.

    b. *erdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut 9

    o ;ji bendung positif.

    o Petekie, ekimosis, atau purpura.

    o Perdarahan mukosa (tersering epitaksis atau perdarahan gusi), atau

     perdarahan di tempat lain.

    o :ematemesis atau melena.

    c. *rombositopenia (jumlah trombosit =#.###/Il).

    d. *erdapat minimal satu dari tanda6tanda kebooran plasma sebagai

     berikut 9

    o Peningkatan hematokrit J0#1 dibandingkan standar sesuai dengan

    umur dan jenis kelamin.

    o Penurunan hematokrit J0#1 setelah mendapat terapi airan,

    dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.

    o *anda kebooran plasma seperti efusi pleura, asites atauhipoproteinemia.

    3. !indrom !yok Dengue

    !eluruh kriteria DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi

    nadi yang epat dan lemah, tekanan darah turun (=0# mm:g), hipotensi

    dibandingkan standard sesuai umur, kulit dingin dan lembab serta

    gelisah.

    2.1. Pemeriksaan Penun&ang

    ,

    1. aboratorium

    Pemeriksaan laboratorium dilakukan terutama untuk mendeteksi

     perubahan hematologis. Parameter laboratorium yang dapat diperiksa

    antara lain 9

    a. eukosit

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 3

  • 8/19/2019 dhf - redho

    10/33

    Dapat normal atau menurun. 7ulai hari ke6" dapat ditemui

    limfositosis relatif (J $-1 dari total leukosit) disertai adanya limfosit

     plasma biru (J&-1 dari jumlah total leukosit) yang pada fase syok 

    meningkat. *abel 0.

    Tie Sel Persentase Hitung A(s)lut N)rma

    eukosit -.###6&&.###/Il

     3eutrofil $-65- $###6'###/Il

    7onosit -6 -##6##/Il

    Aosinofil #6- =$-#/Il

    Basofil #6& =-#/Il

    imfosit $- 0###6-###/Il

    b. *rombosit

    ;mumnya terdapat trombositopenia (jumlah trombosit = #.###/Il)

     pada hari ke " K .

    c. :ematokrit

    +ebooran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan

    hematokrit > 0#1 dari hematokrit aal, umumnya dimulai pada harike6" demam. *abel ".

    Usia%enis Kelamin Hem)gl)(in !g%4l# Hemat

    Saat lahir &5

    Anak6anak &0

    Rema&a &"

    Pria De7asa &' (L0) $5

    8anita 4e7asa !menstruasi# &" (L0) $#

    8anita 4e7asa !)stmen)ause# &$ (L0) $0

    Selama Kehamilan &0 (L0)

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 19

  • 8/19/2019 dhf - redho

    11/33

    d. :emostasis

    Dilakukan pemeriksaan prothrombin time (P*), partial thromboplastin

    time (aP**), thrombin time (**) atau fibrinogen pada keadaan yang

    diurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah. *abel $.

    Test Nilai N)rma

    Hitung tr)m()sit &-#.###6"-#

    Blee4ing time !BT# "65 menit

    Pr)thr)m(in time !PT# &$ detik 

    Partial thr)m()lastin time !aPTT# 0-6" detik 

    "i(rin)gen

    o :rang sehat

    o :rang sakit

    0##6$## mg/d$##6## mg/d

    e. Protein/albumin

    Dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebooran plasma. 3ilai normal

    albumin adalah "6-,- g/dl, nilai normal protein total adalah -6 g/dl.

    f. !?H*/!?P* (serum alanin aminotransferase)

    Dapat meningkat. 3ilai normal alanin aminotransferase adalah #6$#

    ;/l.

    g. Alektrolit

    !ebagai parameter pemantauan pemberian airan. Mumlah kalium

    normal serum adalah ",-6-,0 mA/l, sedangkan natrium &"-6&$-

    mA/l.

    h. ?olongan darah dan ross math

    Bila akan diberikan transfusi darah dan komponen darah.

    i.  3!&

     3!& merupakan glikoprotein (-- kDa) yang disekresi oleh sel yangterinfeksi DA3 @ baik in vivo maupun in vitro. Peran 3!& dalam

    replikasi virus belum jelas tetapi 3!& penting sebagai bahan senyaa

    kompleks replikasi terhadap membran endoplasmi retiulum. ?en

     3!& ada pada semua flavivirus dan diperlukan untuk replikasi maupun

    viabilitas dari virus. !aat replikasi 3!& di organella sel dan protein

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 11

  • 8/19/2019 dhf - redho

    12/33

    tersebut disekresi oleh sel yg terinfeksi. ntigen 3!& munul sehari

    setelah demam dan tidak terdeteksi setelah hari ke -K'. !elain itu 3!&

    merupakan Nomplement6fi%ing antigenO dan merangsang respon

    humoral yg kuat. +adar 3!& mempunyai hubungan dengan tingkatkeparahan penyakit tetapi tidak membedakan primer atau sekunder.

     j. munoserologi

    Dilakukan pemeriksaan g7 dan g? terhadap dengue. g7 terdeteksi

    mulai hari ke "6-, meningkat sampai minggu ke6", menghilang setelah

    '#6# hari. g? pada infeksi primer mulai terdeteksi pada hari ke6&$,

     pada infeksi sekunder g? mulai terdeteksi pada hari ke60.

    k. 4*6PC4 

    4*6PC4 untuk virus dengue dalam plasma (viral load) dan spesifik 

    terhadap subtipe Dengue.

    2. 4adiologis

    Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks

    kanan. *etapi apabila terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura dapat

    dijumpai pada kedua hemitoraks. sites dan efusi pleura dapat pula

    dideteksi dengan pemeriksaan ;!?.

    2.1. Penatalaksanaan Demam Ber4arah Dengue1+

    *idak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue, prinsip utama

    adalah terapi suportif. Dengan terapi suportif yang adekuat, angka kematian

    dapat diturunkan hingga kurang dari &1. Pemeliharaan volume airan

    sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam penangana kasus

    DBD. supan airan pasien harus tetap dijaga, terutama airan oral. Mika

    asupan airan oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan

    suplemen airan melalui intravena untuk dehidrasi dan hemokonsentrasi

    seara bermakna.

    1. Kasus DBD ;ang 4ierkenankan (er)(at &alan

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 12

  • 8/19/2019 dhf - redho

    13/33

    Bila penderita hanya mengeluh panas, tetapi keinginan makan dan

    minum masih baik. ;ntuk mengatasi panas tinggi yang mendadak 

    diperkenankan memberikan obat panas paraetamol K &- mg/kg BB

    setiap "6$ jam diulang jika simptom panas masih nyata diatas ",- 0C.

    Hbat panas salisilat tidak dianjurkan karena mempunyai resiko terjadinya

     penyulit perdarahan dan asidosis. !ebagian besar kasus DBD yang

     berobat jalan ini adalah kasus DBD yang menunjukkan manifestasi panas

    hari pertama dan hari kedua tanpa menunjukkan penyulit lainnya.

    pabila penderita DBD ini menunjukkan manifestasi penyulit

    hipertermi dan konvulsi sebaiknya kasus ini dianjurkan di raat inap.

    2. Kasus DBD 4era&at I < IIPada hari ke ", $, dan - panas dianjurkan raat inap karena

     penderita ini mempunyai resiko terjadinya syok. ;ntuk mengantisipasi

    kejadian syok tersebut, penderita disarankan diinfus airan kristaloid

    dengan tetesan berdasarkan tatanan.

    Pada saat fase panas penderita dianjurkan banyak minum air buah

    atau oralit yang biasa dipakai untuk mengatasi diare. pabila hematokrit

    meningkat lebih dari 0#1 dari harga normal, merupakan indikator adanya

    kebooran plasma dan sebaiknya penderita diraat di ruang observasi di

     pusat rehidrasi selama kurun aktu &060$ jam.

    Penderita DBD yang gelisah dengan ujung ekstremitas yang teraba

    dingin, nyeri perut dan produksi air kemih yang kurang sebaiknya

    dianjurkan raat inap. Penderita dengan tanda6tanda perdarahan dan

    hematokrit yang tinggi harus diraat di rumah sakit untuk segera

    memperoleh airan pengganti.

    @olume dan maam airan pengganti penderita DBD sama dengan

    seperti yang digunakan pada kasus diare dengan dehidrasi sedang ('6

    kekurangan airan) tetapi tetesan harus hati6hati. +ebutuhan airan

    sebaiknya diberikan kembali dalam aktu 0#" jam pertama dan

    selanjutnya tetesan diatur kembali dalam aktu 0$6$ jam saat kebooran

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1*

  • 8/19/2019 dhf - redho

    14/33

     plasma terjadi. Pemeriksaan hematokrit eara seri ditentukan setiap $6'

     jam dan menatat data vital dianjurkan setiap saat untuk menentukan atau

    mengatur agar memperoleh jumlah airan pengganti yang ukup dan

    egah pemberian transfusi berulang. Perhitungan seara kasar sebagai

     berikut 9

    (ml/jam) ( tetesan / menit ) % "

    Mumlah airan yang dibutuhkan adalah volume minimal airan

     pengganti yang ukup untuk mempertahankan sirkulasi seara efektif 

    selama periode kebooran (0$6$ jam), pemberian airan yang

     berlebihan akan menyebabkan kegagalan faal pernafasan (efusi pleura

    dan asites), menumpuknya airan dalam jaringan paru yang berakhir 

    dengan edema.

    enis =airan

    (&) +ristaloid

    a. 4inger aktat

    -1 Dekstrose di dalam larutan 4inger aktat

    -1 Dekstrose di dalam larutan 4inger shering

    -1 Dekstrose di dalam larutan setengah normal garam fisiologi

    (faali), dan -1 Dekstrose di dalam larutan normal garam fisiologi

    (faali)

    (0) +oloidal

    Plasma e%pander dengan berat molekul rendah (Dekstran $#) dan

     plasma

    Ke(utuhan =airan

    Pemilihan jenis dan volume airan yang diperlukan tergantung dari umur 

    dan berat badan pasien serta derajat kehilangan plasma sesuai dengan

    derajat hemokonsentrasi yang terjadi. Pada anak yang gemuk, kebutuhan

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1,

  • 8/19/2019 dhf - redho

    15/33

    airan disesuaikan dengan berat badan ideal anak umur yang sama.

    +ebutuhan airan rumatan dapat diperhitungkan dari tabel berikut.

    *abel -. +ebutuhan airan rumatan

    Berat (a4an !kg# umlah >airan !ml# # per kg BB

    K 0# ## < -# % kg (diatas kg)

    J 0# &-## < 0# % kg (diatas 0# kg)

    3. Kasus DBD 4era&at III < I?

    NDengue !hok !yndromeO (sindrome renjatan dengue) termasuk 

    kasus kegaatan yang membutuhkan penanganan seara epat dan perlu

    memperoleh airan pengganti seara epat.

    Biasanya dijumpai kelaian asam basa dan elektrolit (hiponatremi).

    Dalam hal ini perlu dipikirkan kemungkinan dapat terjadi DC.

    *erkumpulnya asam dalam darah mendorong terjadinya DC yang dapat

    menyebabkan terjadinya perdarahan hebat dan renjatan yang sukar 

    diatasi.

    Penggantian seara epat plasma yang hilang digunakan larutan

    garam isotonik (4inger aktat, -1 Dekstrose dalam larutan 4inger 

    aktat atau -1 Dekstrose dalam larutan 4inger setat dan larutan normal

    garam faali) dengan jumlah <# ml/kg/& jam atau pada kasus yang

    sangat berat (derajat @) dapat diberikan bolus ml/kg (& atau 0%).

    Mika syok berlangsung terus dengan hematokrit yang tinggi, larutan

    koloidal (dekstran dengan berat molekul $#.### di dalam larutan normal

    garam faal atau plasma) dapat diberikan dengan jumlah <# ml/kg/jam.

    !elanjutnya pemberian airan infus dilanjutkan dengan tetesan yang

    diatur sesuai dengan plasma yang hilang dan sebagai petunjuk digunakanharga hematokrit dan tanda6tanda vital yang ditemukan selama kurun

    aktu 0$6$ jam. Pemasangan etral venous pressure dan kateter urinal

     penting untuk penatalaksanaan penderita DBD yang sangat berat dan

    sukar diatasi. Cairan koloidal diindikasikan pada kasus dengan kebooran

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1-

  • 8/19/2019 dhf - redho

    16/33

     plasma yang banyak sekali yang telah memperoleh airan kristaloid yang

    ukup banyak.

    Pada kasus bayi, dianjurkan -1 dekstrose di dalam setengah larutan

    normal garam faali (-1 dekstrose Q3!!) dipakai pada aal

    memperbaiki keadaan penderita dan -1 dekstrose di dalam &/" larutan

    normal garam faali boleh diberikan pada bayi dibaah & tahun, jika kadar 

    natrium dalam darah normal. nfus dapat dihentikan bila hematokrit turun

    sampai $#1 dengan tanda vital stabil dan normal. Produksi urine baik 

    merupakan indikasi sirkulasi dalam ginjal ukup baik. 3afsu makan yang

    meningkat menjadi normal dan produksi urine yang ukup merupakan

    tanda penyembuhan.Pada umumnya $ jam sesudah terjadi kebooran atau renjatan

    tidak lagi membutuhkan airan. 4eabsorbsi plasma yang telah keluar dari

     pembuluh darah membutuhkan aktu &60 hari sesudahnya. Mika

     pemberian airan berkelebihan dapat terjadi hipervolemi, kegagalan faal

     jantung dan edema baru. Dalam hal ini hematokrit yang menurun pada

    saat reabsorbsi jangan diintepretasikan sebagai perdarahan dalam organ.

    Pada fase reabsorbsi ini tekanan nadi kuat (0# mm:g) dan produksi urine

    ukup dengan tanda6tanda vital yang baik.

    2.1.3 0)nit)ring

    *anda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi

    seara teratur untuk menilai hasil pengobatan. :al6hal yang harus

    diperhatikan pada monitoring adalah9

    •  3adi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur harus diatat setiap &-6"#

    menit atau lebih sering, sampai syok dapat teratasi.

    • +adar hematokrit harus diperiksa tiap $6' jam sampai keadaan klinis

     pasien stabil

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1/

  • 8/19/2019 dhf - redho

    17/33

    • !etiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan, mengenai jenis

    airan, jumlah, dan tetesan, untuk menentukan apakah airan yang

    diberikan sudah menukupi.

    • Mumlah dan frekuensi diuresis.

    2.1.19 Kriteria 0emulangkan Pasien

    Pasien dapat dipulangkan, apabila9

    • *idak demam selama 0$ jam tanpa antipiretik 

    •  3afsu makan membaik 

    • *ampak perbaikan seara klinis

    • :ematokrit stabil

    • *iga hari setelah syok teratasi

    • Mumlah trombosit J -#.###/Rl

    • *idak dijumpai distress pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau

    asidosis)

    2.1.11 Prognosis5,6,7

    Infeksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis

    yang baik, DF dan DHF tidak ada yang mati. Kematian

    dijumpai pada waktu ada pendarahan yang berat, shock

    yang tidak teratasi, efusi pleura dan asites yang berat dan

    kejang. Kematian dapat juga disebabkan oleh sepsis

    karena tindakan dan lingkungan bangsal rumah sakit yang

    kurang bersih. Kematian terjadi pada kasus berat yaitu

    pada waktu muncul komplikasi pada sistem syaraf,

    kardioaskuler, pernapasan, darah, dan organ lain.

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1

  • 8/19/2019 dhf - redho

    18/33

    Kematian disebabkan oleh banyak faktor, antara lain !

    • Keterlambatan diagnosis

    • Keterlambatan diagnosis shock

    • Keterlambatan penanganan shock• "hock yang tidak teratasi• Kelebihan cairan• Kebocoran yang hebat

    • #erdarahan masif 

    • Kegagalan banyak

    organ• $nselopati

    • "epsis

    • Kegawatan karena

    tindakan

    BAB III

    STATUS PASIEN DAN ":LL:8 UP

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 1

  • 8/19/2019 dhf - redho

    19/33

    I. I4entitas Pasien @

     3ama anak 9 n. 7

    ;mur 9 &0 tahun

    Berat badan 9 "'kg

    Menis kelamin 9 Perempuan

    lamat 9 !ungai maki

    +iriman dari 9 Datang sendiri

     3o. 4ekam medik 9 &0$5

    *anggal masuk 9 0- Februari 0#&-

    lloanamnesis 9 bu pasien

    II.  Anamnesis

    Keluhan utama 9

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 13

  • 8/19/2019 dhf - redho

    20/33

    Demam sejak " hari sebelum masuk rumah sakit (!74!)

    Ri7a;at en;akit sekarang 9

    Demam sejak " hari sebelum masuk 4!. Demam tinggi saat malam hari dan

     berkurang jika siang hari. da muntah dan mual. *idak menggigil dan juga pasien

    mengeluhkan nyeri ulu hati. *idak ada mimisan ataupun gusi berdarah. BB dan

    B+ pasien normal. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala terutama di belakang

    mata.

    Ri7a;at en;akit 4ahulu @

    Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

    Ri7a;at en;akit keluarga @

    +akak pasien mengalami DBD seminggu yang lalu sudah sembuh.

    Ri7a;at eng)(atan @

    Pasien hanya minum obat penurun demam selama dua hari yang lalu.

    Ri7a;at Kehamilan i(u @

    Pemeriksaan kehamilan (3C)9 ibu melakukan pemeriksaan kehamilan pada

    trimester &, 0 dan " dipuskesmas

    *indakan selama kehamilan9 6

    ama hamil (usia gestasi)9 aterm (" minggu)

    Ri7a;at ersalinan @

    ahir normal ditolong oleh dokter di puskesmas dengan berat lahir 0## gram.

    Ri7a;at makanan 4an minuman anak @

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 29

  • 8/19/2019 dhf - redho

    21/33

    ! (sampai & bulan), buah biskuit (umur J ' bulan), susu formula (umur &0

     bulan)

     

    Ri7a;at imunisasi @

    munisasi lengkap. munisasi hepatitis B, BC?, DP*, Polio dan ampak 

    Ri7a;at tum(uh 4an kem(ang @

    !esuai dengan usianya, tidak ada keterlambatan

    Kea4aan rumah 4an temat tinggal @

    • *inggal di rumah permanen dan lingkungan tidak padat

    • @entilasi dan penahayaan ukup

    • !umber air minum 9 air sumur bor 

    • !umber air 7C+ 9 air sumur bor 

    Pemeriksaan "isik 

    Status generalis

    Keala 4an leher

    0ata 9 konjungtiva anemis (6/6), !klera ikterik (6/6), Pupil isokor, refleks

    ahaya (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    22/33

      (6/6), hee2ing (6/6)

      Maringan paru9 vesikuler (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    23/33

    :emoglobin 9 &". gr1

    ekosit 9 ",& "/mm"

    :ematokrit 9 ",& 1

    *rombosit 9 &$# "

    /mm"

    *anggal 05 Februari 0#&'

    :emoglobin 9 &".5 gr1

    ekosit 9 $,& "/mm"

    :ematokrit 9 $#," 1

    *rombosit 9 '-. "/mm"

    Diagn)sis ker&a 9 D:F grade

    Diagn)sis (an4ing @ %

    Penatalaksanaan 9

    1. 7edikamentosa

    *erapi etiologi 9

    • @FD sering 05 *P7 makro

    *erapi simtomatis 9

    • Paraetamol syr "%&Ci

    • ntasida syr "%& Ci

    • Psidii syr 0%& Ci

    *erapi suportif 9

    • munos syr &%& Ci

    2. Dietetik 

    a. 7B*+*P (makanan biasa tinggi kalori protein)

    b. +alori 05## kkal

    c. Protein -$ gr/hari

    d. !usu

    3. Adukasi

    a. 7enjelaskan pada orang tua pasien mengenai penyakitnya

    b. 7enjaga higienitas dan sanitasi

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 2*

  • 8/19/2019 dhf - redho

    24/33

    c. 7eminta ibu nya memasak makanan yang tinggi protein dan kalori agar 

    kebutuhan gi2i terukupi

    Pr)gn)sis @ d vitam 9 Bonam

      d fungsionam 9 Bonam

      d sanansionam 9 Bonam

    III. ")ll)7 U

    Tanggal ")ll)7 u

    Keluhan Pemeriksaan

    $isik 

    Hasil la()rat)rium Diagn)sis Terai

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 2,

  • 8/19/2019 dhf - redho

    25/33

    Hari

    4emam ,+

    ra7at ke6

    2

    MumSat0'/00/&'

    demam (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    26/33

    tulang belakang, perasaan lelah, nyeri otot serta sendi, anoreksia, konstipasi, diare,

    nyeri perut, nyeri kolik, muka merah, bibir merah. !yok ditandai dengan nadi yang

    epat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab,

     pasien tampak gelisah dan juga sering disertai lekopenia, trombositopenia yang bervariasi. Pada pasien ini ditemukan demam tinggi munul mendadak, demam terus6

    menerus, demam tidak disertai menggigil, mual (%), muntah (%), nyeri ulu hati

    (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    27/33

    gangguan sirkulasi yang terjadi. ;saha penegahan adalah dengan memutuskan rantai

     penularan, terutama dengan pemberantasan vektor. Prognosis penyakit ini buruk pada

    keadaan jika terjadinya sindrom syok dengue.

    PENUTUP

    Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi virus yang diperantarai oleh

    nyamuk. nfeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu spektrum

    manifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan (mild 

    undiffrerentiated febrile illness), dengue fever , dengue haemorrhagic fever   dan

    dengue shock syndrom. Pada pasien ini di dapatkan gejala demam selama " hari dan

    didapatkan ptekie (

  • 8/19/2019 dhf - redho

    28/33

    dengan pemberantasan vektor. Prognosis penyakit ini buruk pada keadaan jika

    terjadinya sindrom syok dengue.

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 2

  • 8/19/2019 dhf - redho

    29/33

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang 23

  • 8/19/2019 dhf - redho

    30/33

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang *9

  • 8/19/2019 dhf - redho

    31/33

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang *1

  • 8/19/2019 dhf - redho

    32/33

    DA"TAR PUSTAKA

    1. !uhendro, 3ainggolan, ., Chen, +., dan Pohan, :.*., 0##'. Demam Berdarah

    Dengue. Dalam9 !udoyo, .G., !etiyohadi, B., li, ., !imadibrata, 7., dan !etiati,

    !., eds.  uku A!ar "lmu #enyakit Dalam. Makarta9 Pusat Penerbitan lmu Penyakit

    Dalam F+;, &5#6&5&"

    2. :alstead, !.B., 0##5. Dengue Fever and Dengue :emorrhagi Fever. n9 +liegman,

    4obert 7., Behrman, 4ihard A., Menson, :al B., and !tanton, Bonita F., eds.  $elson

    %extbook of #ediatrics 1&th ed . Philadelphia9 !aunders Alsevier, &$&06&$&$.

    3. Gorld :ealth Hrgani2ation. &. 'uidelines for %reatment of Dengue Fever( 

     Dengue Haemorrhagic Fever in )mall Hospitals* vailable from 9

    http9//.searo.ho.int/inkFiles/DengueT?uideline6dengue.pdf 

    4. Gorld :ealth Hrgani2ation. 0##.  Dengue 'uidelines for Diagnosis+ %reatment+

     #revention and Control* vailable from 9

    http9//hlibdo.ho.int/publiations/0##/50$&-$55&Teng.pdf 

    5. !imadibrata, marellus, dkk. 0##&. Pedoman Diagnosis dan *erapi di Bidang

    Penyakit Dalam. Makarta 9 Pusat nformasi dan Penertiban Bagian lmu Penyakit

    Dalam Fakultas +edokteran ;niversitas ndonesia

    6. !udarmono, dkk. 0#. Buku jar nfeksi U Pediatri *ropis. Adisi kedua. Makarta 9

    Badan Penerbit D

    7. http9//.mediinenet.om/dengueTfever/artile.htm

    8. !oegijanto !. 0##&. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue pada nak. ab. lmu

    +esehatan nak K F+ ;34 / 4!;D Dr. !oetomo !urabaya *ropial Disease

    Center K ;niversitas irlangga

    9. !taf pengajar F+;. Buku +uliah lmu +esehatan nak. Milid . Makarta9 F+;. 0##0.

    10. Departemen +esehatan 4epublik ndonesia Direktorat Menderal Bina +esehatan

    7asyarakat Direktorat Bina ?i2i 7asyarakat, !istem +easpadaan Dini (!+D) +B

    ?i2i Buruk. Departemen +esehatan 4epublik ndonesia. 0##.

    11. 7arkum :. Buku jar lmu +esehatan nak Milid &. Makarta9 Balai Penerbit F+;V

    &&.

    12. Permenkes 3omor - tahun 0#&$ tentang Panduan Praktik +linis Bagi Dokter di

    Fasilitas Pelayanan +esehatan Primer. +ementrian +esehatan 4epublik ndonesia.

    0#&$.

    13. !upariasa, Dea 3yoman. Penilaian !tatus ?i2i. Makarta9 A?C. 0##0.

    KKS Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bangkinang *2

    http://www.searo.who.int/LinkFiles/Dengue_Guideline-dengue.pdfhttp://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241547871_eng.pdfhttp://www.medicinenet.com/dengue_fever/article.htmhttp://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241547871_eng.pdfhttp://www.medicinenet.com/dengue_fever/article.htmhttp://www.searo.who.int/LinkFiles/Dengue_Guideline-dengue.pdf

  • 8/19/2019 dhf - redho

    33/33

    14. +ementrian +esehatan 4epublik ndonesia. Petunjuk *eknis *atalaksana nak ?i2i

    Buruk Buku . Direktorat Menderal Bina ?i2i dan +esehatan bid an nak. 0#&&.

    15. Pedoman Penegahan ?i2i Buruk. +ementrian +esehatan 4epublik ndonesia. 0#&&.

    16. 4enana ksi 3asional Penegahan dan Penanggulangan ?i2i Buruk 0##-60##.Departemen +esehatan 4epublik ndonesia. 0##-.

    17. !heinfeld 3!. 0#&-.  #rotein ,nergy alnutrition*

    http9//emediine.medsape.om/artile/&$'0"6overvieWshoall

    18. lmu +esehatan nak Fakultas +edokteran ndonesia &-. Buku +uliah &. Cetakan

    +esebelas. nformatika Makarta. 0##5.

    19. 4abinoit2 !!. 0#&$. 7arasmus. http9//emediine.medsape.om/artile/$$'6

    overvieWshoall

    20. Departemen +esehatan 4epublik ndonesia Direktorat Menderal Bina +esehatan

    7asyarakat. Buku Bagan *atalaksana nak ?i2i Buruk6Buku . Departemen

    +esehatan 4epublik ndonesia. 0##5.

    21. Departemen +esehatan 4epublik ndonesia Direktorat Menderal Bina +esehatan

    7asyarakat. Buku Bagan *atalaksana anak ?i2i Buruk6Buku . Departemen

    +esehatan 4epublik ndonesia. 0##5.

    http://emedicine.medscape.com/article/1104623-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/984496-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/984496-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/1104623-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/984496-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/984496-overview#showall