dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
date post
11-Feb-2018Category
Documents
view
223download
0
Embed Size (px)
Transcript of dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Demam Berdarh Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih
menimbulkan masalah kesehatan di negara yang sedang berkembang,
khususnya Indonesia. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya angka
morbiditass dan mortilitas.
Sejak tahun 1962, di Indonesia sudah mulai mulai ditemukan penyakit
menyerupai demam dengue yang terjadi di Filipina (1953) dan Muangthai
(1958). Dan baru pada tahun 1968 dibuktikan dengan pemeriksaan serologis
untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, tamapk jelas kecenderungan
peningkatan jumlah penderita. Demikian juga dengan makin meluassnya
penyakit tersebut, yang terlihat semula hanya dikota-kota besar, kemudian
menyebar ke semua kotabesar di Indonesia, bahkan sampai ke pedesaan
dengan penduduk yang padat dalam waktu relatif singkat. Penyakit ini
sebenarnya telah ditemukan di jakarta pada tahun 1779 oleh Dr. David
Baylon dan beliau menamakan penyakit ini knokkel koorts karena pasiennye
mengeluh sakit pada sendi-sendi.
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 1
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
2/24
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan epidemologi Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)?
2. Bagaimana etiologi, patofisiologi,dan klasifikasi Dengue Haemorrhagic
Fever (DHF)?
3. Apa sajakah manifestasi klinis dan komplikasiyang terjadi padaDengue
Haemorrhagic Fever (DHF)?
4. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan medis
padaDengue Haemorrhagic Fever (DHF)?
5. Bagaimana asuhan keperawatanDengue Haemorrhagic Fever (DHF)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan epidemologi Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF).
2. Mengetahui etiologi, patofisiologi, dan klasifikasi Dengue Haemorrhagic
Fever (DHF).
3. Mengetahui apa sajakah manifestasi klinis dan komplikasiyang terjadi
padaDengue Haemorrhagic Fever (DHF).
4. Mengetahui pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan medis
padaDengue Haemorrhagic Fever (DHF).
5. Mengetahui Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF).
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 2
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
3/24
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus
yang tergolong orbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegepty (betina).(Christantie effendy,Skp,1995,hal 1)
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus)
yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
(Suryady,2001,hal 57)
DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah 2
hari pertama. (Hendarwanto,1992,hal 142)
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau demam berdarah dengue
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan
melalui gigitan nyamukaedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua
orang dan dapat mengakibatkan kematian, terutama pada anak. Penyakit ini
juga sering menimbulkan kejadiaan luar biasa atau wabah.
2.2 Epidemologi
Penyakit ini terdapat di daerah tropis, terutama di negara asean dan
pasifik barat. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh
nyamuk aedes. Di indonesia dikenal dua jenis nyamuk aedes, yaitu :
1. Aedes aegepty
a. Paling sering ditemukan
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 3
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
4/24
b. Nyamuk yang hidup didaerah tropis, terutama hidup dan berkembang
biak didalam rumah, yaitu ditempat penampungan air jernih atau tempat
penampungan air disekitar rumah.
c. Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik-bintik putih.
d. Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore hari.
e. Jarak terbang 100 meter.
2. Aedes albopictus
a. Tempat habitatanya ditempat air jernih. Biasanya di sekitar rumah atau
pohon-pohon, tempat yang menampung air hujan yang bersih, seperti
pohon pisang, pandan, kaleng bekas.
b. Menggigit pada waktu siang hari.
c. Jarang terbang 50 meter
2.3 Etiologi
Penyebab penyakit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau demam
berdarah dengue adalah virus dengue.Virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypti berbentuk batang,
stabil pada suhu 37C.
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 4
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
5/24
2.4 Patofisiologi
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 5
DHF/DBD
Viremia
Demam Sakit kepala Mual Nyeri otot
petekhie
Pembesaran
kelenjar
getah bening
Trombositopenia Pembesaran
limfa
(splenomegali
Hepatomegali Hiperemia
Vaskulitis
Reaksi
imunologis
Permeabilitas vaskular
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
6/24
2.5 Klasifikasi DHF
Mengingat derajat beratnya penyakit bervariasi dan sangat erat kaitanya
dengan pengelolaan dan prognosis, WHO (1975) membagi DHF dalam 4 derajat
setelah laboratorik terpenuhi, yaitu:
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 6
Kebocoran
plasma
Hemokonsentrasi (peningkatan
HCT >20 %), hipoproteinemia,hiponatremia, efusi serosa
Hipovolume
Peningkatan reabsorpsi air dan Na
oleh ginjal danpenurunan
ekskresi Na urine serta
peningkatan osmolalitas
Syok
Hipoksia
jaringan
DIC Asidosis
metabolik
Pendarahan masif
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
7/24
1. Derajat I : Demam mendadak 2-7 hari disertai gejala klinis lain atau
perdarahan spontan, uji turniket positif. Trombositopenia dan
hemakonsentrasi.
2. Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau
perdarahan lain.
3. Derajat III : Derajat II disertai kegagalan sirkulasi ringan, yaitu: denyut
nadi cepat, lemah, dengan tekanan nadi yang menurun (20 mmHg atau
kurang) atau hipotensi (sistolik 80 mmHg) disertai kulit yang dingin,
lembab, dan penderita gelisah.
4. Derajat IV : Derajat III disertai syok berat dengan nadi yang tak teraba dan
tekanan darah yang tidak terukur dapat disertai dengan penurunan
kesadaran, sianosis, dan asidosis.
Derajat I dan II disebut DHF/DBD tanpa renjatan, sedangkan derajat III
dan IV adalah DHF/DBD dengan rejatan atau DSS.
2.6 Manifestasi Klinis
Demam dengue menyerang semua golongan, umur, dan akan
bermanifestasi lebih berat pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-
anak. Demam dengue pada bayi dan anak berupa demam ringan yang disertai
dengan timbulnya ruam makulopapular. Pada orang dewasa penyakt ini
dikenal dengan sindrom trias dengue, yaitu demam tinggi mendadak, nyeri
pada anggota badan (kepala, bola mata, punggung, dan sendi), dan timbulnya
ruam makulo papular. Pasien dengan penyakit demam dengue biasanya
sembuh tanpa adanya gejala sisa.
Kasus DHF ditandai dengan:
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 7
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
8/24
1. Demam tinggi mencapai 40oC atau lebih selama 5-7 hari, terkadang
disertai kejang demam
2. Sakit kepala
3. Mual, muntah-muntah (vomitting), tidak nafsu makan, diare, konstipasi
4. Epigastric discomfort
5. Perdarahan, terutama perdarahan kulit (ptechie, ekimosis, hematoma)
6. Nyeri pada otot, tulang sendi, abodemen, ulu hati
7. Suara serak, batuk
8. Epistaksis serta disuria
9. Pembengkakan sekitar mata
10. Pembesaran htai, limpa, dan kelenjar getah bening
11. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dinggin, tekanan darah
menurun, gelisah, capillary refil lebih dari dua detik nadi lebih cepat dan
lemah)
Perdarahan kulit dapat berwujud memar atau dapat juga berupa
perdarahan spontanmulai dari petechiae (muncul pada hari-hari pertama
demam dan berlangsung selama 3-6 hari) pada ekstremitas, muka, tubuh,
epistaksis dan perdarahan gusi. Selain perdarahan gastrointestinal masif lebih
jarang terjadi dan biasanya terjadi dengan kasus dngan syok yang
berkepanjangan atau setelah syok yang tidak dapat teratasi.
Selain perdarahan juga terjadi syok yang biasanya dijumpai pada saat
demam telah menurun antara hari ke-3 dan ke-7 dengan tanda-tanda anak
menjadi makin lemah, ujung-ujung jari, telingan dan hidung teraba dingin dan
lembab. Denyut nadi teras cepat, kecil dan tekanan darah menurun dengan
tekanan sistolik 80 mmHg atau kurang.
Askep Pada Bayi atau Anak dengan masalah DHF | 8
7/23/2019 dhf jadiiiiiiiiiiiiiii
9/24
Menurut patokan WHO pada tahun 1975, diagnosis DBD (DHF) harus
berdasarkan adanya gejala klinis sebagai berikut:
1) Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab
jelas).
2) Menifestasi perdarahan; paling tidak terdapat uji tourniquet positif dan
adanya salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya petekia, ekimosis,
epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau hematemesis.
3) Pembesaran hati (sudah dapat diraba sejak permulaan sakit)
4) Syok yang ditandai nadi lemah, cepat disertai tekanan nadi yang menurun
(menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik
menurunsampai 80 mmHg atau kurang) disertai kulit yang teraba dingi