Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

47
STEP 7 1. Definisi gangguan jiwa psikotik? PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat” ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain (halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri - laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi. DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik: ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan ganguan mood berat dg ciri psikotik NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan, kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau disfungsi (astenia, impotensi) dll.

description

sgd

Transcript of Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Page 1: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

STEP 7

1. Definisi gangguan jiwa psikotik?

PSIKOSIS (PSIKOTIK) adalah suatu kondisi ggn jiwa/mental “berat”

ditandai dg hilangnya daya nilai realita dan ggn fungsi mental lain

(halusinasi,waham inkoherensi, konfusi, disorientasi, ggn ingatan, peri -

laku teragitasi dll) serta tdpt hendaya berat dlm fung- si global

penderita, spt fgs: peran, sosial dan pribadi.

DSM-IV termasuk ggn jiwa psikotik:

ggn perkembangan pervasif, ggn skizofrenia, ggn skizofreniform, ggn

skizoafektif, ggn delusianal ( waham), ggn psikotik akut, ggn psikotik

krn kondisi medis umum, ggn psikotik akibat zat, ggn psikotik ytt dan

ganguan mood berat dg ciri psikotik

NEUROSIS (NEUROTIK) adalah ggn jiwa non psikotik cenderung kronis

atau rekuren yg ditandai terutama oleh kecemasan yg dialami atau

diekspresikan scr langsung atau diubah melalui mekanisme pertahanan,

kecemasan dpt tampak sbg gejala (obsesi, kompulsi, fobia) atau disfungsi

(astenia, impotensi) dll.

Gangguan psikotik Suatu gangguan kepribadian ( mental ) seseorang sampai taraf tertentu sehingga tidak

dapat melakukan suatu tugas secara memuaskanIlmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

KLASIFIKASI DARI GANGGUAN PSIKOTIK

Page 2: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Gangguan Psikotik

Ggn. Psikotik Fungsional

Ggn. Mental Organik

DeleriumDementia Sindroma Amnestik dan halusinosis organicSindroma waham organicSindroma afektif organicSindroma Kepribadianorganik Intoksikasi dan Sindroma Putus Zat

Skizofrenia Gangguan afektif beratGangguan ParanoidPsikosis Non Organik lainnya

Ilmu Kedokteran Jiwa W.M. Roan

Page 3: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Gangguan jiwa ringan (neurosa)Akibat adanya pertentangan konflik jiwa. Yang terjadi di luar tidak sesuai dengan harapan.Timbul gangguan : pusing, insomnia, anoreksia.

Gangguan jiwa berat (Psikosa) Organik

Ada kelainan di otak. Seperti trauma, infeksi, gg vaskularisaasi

FungsionalTidak ada gg di otak, penyebabnya idiopatik

Struktur klasifikasi gangguan jiwa menurut PPDGJ-III

2. Definisi fungsi global (GAF) ?

100-91

90-81

80-71

70-61

60-51

Fungsi superior dalam berbagai aktivitas, masalah kehidupan tidak pernah keluar kendali, dicari oleh orang lain karena kualitas positifnya banyak. Tidak ada gejala.

Tidak ada gejala atau gejala minimal (misalnya, kecemasan ringan sebelum ujian), fungsi baik dalam semua bidang, tertarik dan terlibat dalam berbagai aktivitas, efektif secara social, biasanya puas dengan kehidupan, tidak lebih dari masalah atau kekhawatiran setiap hari (missal, kadang berdebat dengan keluarganya)

Jika ditemukan gejala, gejalanya adalah sementara dan merupakan reaksi yang dapat diperkirakan terhadap stressor psikososial (missal, sulit berkonsenrasi setelah berdebat dengan keluarga), tidak lebih dari gangguan ringan pada fungsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang tertinggal dalam pelajaran sekolah)

Beberapa gejala ringan (missal, mood terdepresi dan insomnia ringan) atau beberapa kesulitan dalam fungsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, kadang-kadang membolos, atau mencuri di dalam rumah) tetapi biasanya berfungsi cukup baik, memiliki hubungan interpersonal yang penuh arti

Page 4: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

50-41

40-31

30-21

20-11

10-1

0

Gejala sedang (misalnya, afek datar dan bicara sirkumstansialitas, kadang-kadang serangan panic) atau kesulitan sedang dalam fungsi social, pekerjaan, atau sekolah(missal, sedikit teman, konflik dengan teman)

Gejala serius (missal, ide bunuh diri, sering mencuri) atau tiap gangguan yang serius pada fngsi social, pekerjaan, atau sekolah (missal, tidak memiliki teman, tidak mampu bertahan kerja)

Beberapa gangguan dalam tes realitas atau komunikasi (missal, bicara kadang-kadang tidak logis, tidak jelas, atau tidak relevan) atau gangguan berat pada beberapa bidang seperti pekerjaan atau sekolah, hubungan dengan keluarga, berpikir, mood (missal, orang terdepresi menghindari teman, menelantarkan keluarga)

Perilaku dipengaruhi oelh waham dan halusinasi atau gangguan serius pada komunikasi atau pertimbangan (missal, kadang-kadang inkoheren, tindakan jelas tidak sesuai, preokupasi bunuh diri) atau ketidakmampuan untuk berfungsi pada hamper semua bidang (missal, tinggal di tempat tidur sepanjang hari, tidak memiliki pekerjaan, rumah, atau teman)

Terdapat bahaya melukai diri sendiri atau orang lain (missal, usaha bunuh diri tanpa harapan yang jelas akan kematian, sering melakukan kekerasan, kegembiraan manic) atau kadang-kadang gagal untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal (missal, mengusap feses) atau gangguan yang jelas dalam komunikasi (missal, sebagian besar inkoheren atau membisu)

Bahaya melukai diri sendiri atau orang lain persisten dan parah (missal, kekerasan rekuren) atau ketidakmampuan persisten untuk mempertahankan hygiene pribadi yang minimal, atau tindakan bunuh diri yang serius tanpa harapan akan kematian yang jelas

Page 5: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Informasi tidak adekuat

PPDGJ-III

3. Pengertian gangguan jiwa ? dan berikan gejalanya!

1. Ganguan jiwa

- Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan gangguan jiwa yaitu kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran, kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal yang menjelma dalam kelompok gejala klinis, yang disertai oleh penderitaan dan mengakibatkan terganggunya fungsi humanistik individual.

- Menurut Rasmun( 2001), salah satu yang dapat mengakibatkan terjadinya ganguan mental atau psikiatri (ganguan jiwa) yaitu kritis multidimensi yang terjadi pada masyarakat. Masyarakat yang mengalami krisis diberbagai bidang seperti bidang ekonomi tidak hanya mengalami gangguan kesehatan fisik berupa ganguan gizi, terserang infeksi, tetapi juga dapat mengalami ganguan mental (jiwa). Bila individu tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi, maka akan menimbulkan gangguan untuk berkonsentrasi dan berorientasi pada realita

- http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d3keperawatan/207303016/ bab1.pdf

Fungsi Jiwa1. Persepsi

Memiliki arti pengertian, pemahaman, dan tafsiran tentang suatu hal tertentu. Merupakan hasil interaksi dua pihak yaitu satu pihak : rangsang sensoris yang tertuju kepadanya dan di pihak lain : faktor-faktor pengaruh (biologi, sosial, psikologi) yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intrapsikik

2. Proses BerpikirSuatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan. Mengkhayalkan,

Page 6: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

memahami, membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjadi fikiran dan faham baru.Yang diperhatikan :

Bentuk Pikiran Progresi / kelancaran / arus pikiran Isi pikiran

3. Keadaan afektif dan reaksi emosionala. Keadaan afektif atau suasana perasaan

Suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap (konstan) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama. Dalam keadaan afektif yang normal, suatu corak perasaan orang selalu sesuai dengan suasana lingkungan

b. Reaksi emosionilSuatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan dengan keras dan mengandung segi fisik disamping bersifat psikikKomponen fisik :

Kenaikan tek.darah Keluar keringat berlebihan Bergeraknya otot-otot mimik dan otot-otot yang lain Peristaltik usus dan lambung meningkat Dilatasi pembuluh darah pada muka kepala (muka merah) Konstriksin pembuluh darah muka kepala (muka pucat)

4. Sikap dan tingkah lakuSikap (attitude) : suatu keadaan yang statisjadi non dinamis, dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatasTingkah laku (behavior) : bercorak gerak gerik motorik dan aktivitas, terutama kaki dan tangan pemcerita

(Psikiatri, Simptomatologi II Fk Undip)

Gejala gangguan jiwa1) Gangguan Kesadaran/conciousness

Jenis-jenis gangguan kesadaran:

a. gangguan kesadaran kuantitatif

Page 7: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Suf, kesadarannya seperti orang yang mengantuk.

- Somnolen, kesadarannya seperti orang tidur, tidak acuh terhadap

sekelilingnya, apatis, tetapi masih dapat memberikan jawaban dan

reaksi.

- Sopor, kesadarannya seperti orang yang tidur lelap, dimana ingatan,

orientasi, dan pertimbangannya sudah hilang. Kalau dirangsang

hanya sedikit memberikan respon, dengan tidak acuh atau dengan

membuka mata sebentar kemudian tidur lagi.

- Apati, kesadarannyabaik, bisa berkomunikasi dengan baik tetapi

memerlukan intensitas yang tinggi.

- Koma, keadaan pingsan, tidak memberikan respon sedikitpun

terhadap rangsang dari luar. Refleksi pupil sudah tidak ada.

- Kesadaran yang meninggi, kesadaran dengan respon yang meninggi

terhadap rangsang, suara-suara terdengar lebih keras, warna-warna

kelihatan lebih jelas atau terang.

b. gangguan kesadaran kualitatif

- Stupor, kesadaran yang menyempit.

- Keadaan dini, kesadarannya mengabur, sering disertai dengan

halusinasi lihat dan dengar.

- Bingung/confusion, keadaan yang disifatkan dengan adanya

gangguan-gangguan asosiasi, disorientasi, kesulitan mengerti, dan

ketidaktahuan apa yang harus diperbuat, tercengang dan penuh

pertanyaan.

- Disorientasi, kesadaran pemehaman diri dalam lingkungan seperti

disorientasi diri, tempat, waktu, dan situasi.

- Delirium, pengaburan kesadaran, ribut-gelisah, inkoheren, ilusi dan

halusinasi, sering disertai dengan cemas dan takut.

Page 8: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Disosiasi, pemisahan diri secara psikologik dari kesadarannya, diikuti

dengan amnesia sebagian.

- Kesadaran berubah, kesadarannya tidak normal, tidak menurun, tidak

meninggi, tetapi kemampuan mengadakan hubungan dan

pembatasan terhadap dunia luardan dirinya sendiri sudah terganggu

dalam taraf tidak sesuai dengan kenyataan.

2) Gangguan Perhatian

Jenis-jenis gangguan perhatian:

a. Distractbility, yaitu ketidakmampuan mengarahkan perhatian dirinya,

perhatian mudah teralihkan pada rangsang atau stimuli yang tidak

berarti. Biasanya ditemukan pada pasien ADHD.

b. Aprosexia, yaitu ketidaksanggupan untuk memperhatikan secara tekun

dalam waktu yang singkat terhadap suatu situasi, dengan tidak

memandang pentingnya situasi itu.

c. Selective, yaitu perhatian yang kurang selektif sehingga mudah lupa dan

sulit mengenali.

d. Hipervigilance/hiperprosexia, yaitu konsentrasi yang berlebih-lebihan,

sehingga lapangan persepsi menjadi sangat sempit. Terjadi pada pasien

paranoid dan cemas.

3) Gangguan Emosi

Jenis-jenis gangguan emosi:

a. Afek

- Inappropiate, yaitu gangguan emosi ditandai dengan jelas adanya

perbedaan antara sifat emosi yang ditunjukkan dengan situasi yang

minumbulkannya.

- Blunted, yaitu kemiskinan afek dan emosi secara umum,

afek/emosinya datar, tumpul, atau dingin.

Page 9: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Flat, yaitu datar, tidak ada perubahan roman muka.

- Labil, yaitu mudah berubah terbawa faktor eksternal.

- Restricted, yaitu terbatas/menyempit.

- Depresi, yaitu perasaan sedih tertekan.

b. Mood

- Expansive, yaitu perasaan menguasai lingkungan.

- Irritable, yaitu perasaan mudah tersinggung.

- Elevated

- Euphoria, yaitu emosi yang menyenangkan dalam tingkatan sedang,

mudah melambung.

- Exaltasi, yaitu elasi yang berlebih-lebihan, sering disertai dengan

waham kebesaran.

- Euthymia, yaitu perasaan wajar.

- Dysphoric, yaitu perasaan sedih, bersalah.

- Ectasy, yaitu emosi senang disertai dengan rasa hati yanhg aneh,

penuh kegairahan, perasaan aman, damai, dan tenang. Merasa hidup

baru kembali.

- Anhedonia, yaitu ketidakmampuan merasakan kesenangan,tidak

timbul senang dengan aktivitas yang biasanya menyenangkan.

4) Gangguan Psikomotor

Jenis-jenis gangguan psikomotor:

a. Katatonia

- Katalepsi, yaitu mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu,

sekalipun hendak diubah orang lain.

- Stupor, yaitu reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang, gerakan

dan aktivitas menjadi sangat lambat.

- Rigiditas, yaitu pengkakuan pada bagian tubuh tertentu.

Page 10: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Posturing

- Fleksibilitas cerea, yaitu kelenturan dalam menggerakkan anggota

badan tetapi masih ada hambatan.

- Kataplexia, yaitu kehilangan tonus otot secara mendadak.

- Stereotipi, yaitu gerakan yang berulang-ulang.

- Echopraxia, yaitu menirukan gerakan orang lain pada saat dilihatnya.

- Echolalia, yaitu menirukan apa yang diucapkan orang lain.

b. Hiperaktif

- TIC, yaitu gerakan-gerakan muncul ketika cemas.

- Grimace

- Akatisia, yaitu gerakan bibir yang muncul ketika cemas.

- Raptus, yaitu mengamuk yang mendadak

- Mannerism, yaitu tangan seperti menghitung uang (jari bergerak-

gerak).

- Kompulsi, terdiri dari kleptomania, satriasis, remphormia,

trikotilomania (suka mencabuti rambut sendiri).

c. Negativisme

- Aktif, respon berlebihan.

- Pasif, diam saja.

d. Otomatisme, yaitu menuruti apa yang disuruh tetapi tanpa dikoreksi.

5) Gangguan Proses pikir

Jenis-jenis gangguan proses pikir:

a. Bentuk pikir:

- Autistik, yaitu adanya kegagalan untuk membedakan batas antara

kenyataan dengan fantasi.

Page 11: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Dereistik, yaitu ketidaksesuaian antara proses mental individu

dengan pengalamannya yang sedang berjalan. Ide-ide yang seakan-

akan cemerlang tetapi tidak mungkin realistis.

- Non-realistik, yaitu bentuk pikiran yang sama sekali tidak sesuai

dengan kenyataan.

b. Isi pikir:

- Waham, yaitu kesalahan dalam menilai diri sendiri, atau keyakinan

tentang isi pikirannya padahal tidak sesuai dengan kenyataan.

Macamnya ada waham sistematis (cemburu, kejar, curiga), bizarre,

nihilistik, kebesaran, magic-mystic, dosa, pengaruh, somatik,

hubungan.

- Obsesi, yaitu isi pikiran yang kukuh/persisten dan datang berulang-

ulang, biarpun tak dikehendaki dan diketahui tidak wajar atau tidak

mungkin terjadi.

- Fobia, yaitu rasa takut yang irasional terhadap suatu benda atau

keadaan yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan walaupun ia

sendiri menyadari bahwa itu tidak rasional adanya.

- Fantasi, yaitu isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang

diharapkan atau diinginkan, tetapi sebenarnya tidak nyata.

c. Progesi/jalan pikir:

- Flight of ideas, yaitu pikiran yang melayang atau melompat-lompat.

- Assosiasi longgar, yaitu mengatakan sesuatu ide yang tidak ada

hubungannya antara ide satu dengan yang lain.

- Clang association, yaitu berbicara seperti berpantun.

- Circumstantiality, yaitu pikiran yang berbelit-belit, ngomong

berputar-putar tidak sampai isi.

Page 12: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Tongentiality, yaitu pembicaraan semakin jauh dari pokok

permasalahan.

- Inkoherensi, yaitu keadaan jalan pikiran yang kacau, sehingga satu

ide bercampur dengan ide yang lain.

- Verbigerasi, yaitu kata-kata yang diulang-ulang.

- Neologisme, yaitu membuat kata-kata baru yang tidak dipahami oleh

umum.

- Word salad, yaitu potongan-potongan kata yang tidak ada makna.

- Blocking, yaitu jalan pikirannya tiba-tiba terhenti, tidak tahu kenapa

berhenti.

6) Gangguan Pembicaraan

Jenis-jenis gangguan pembicaraan:

a. Logorhoe, yaitu berbicara terus.

b. Stuttering, yaitu susah berbicara, tetapi sekali berbicara tidak berhenti-

berhenti.

c. Miskin isi pembicaraan.

d. Mutisme, yaitu sejak awal tidak mau berbicara,

e. Remming, yaitu berbicara sangat pelan.

f. Blocking, yaitu tiba-tiba berhenti bicara tanpa sebab.

g. Irrelevan, yaitu jawaban-jawaban yang dikeluarkan tidak sesuai dengan

pertanyaan pemeriksa.

7) Gangguan Persepsi

Jenis-jenis gangguan persepsi:

a. Halusinasi:

- Auditorik

- Olfaktori

- Gustatorik

Page 13: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

- Taktil

- Hipnagogik

- Hipnopompik

- Visual

b. Ilusi, yaitu persepsi yang salah.

c. Derealisasi, yaitu perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak

menurut kenyataan.

d. Depersonalisasi, yaitu perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan

bahwa dirinya sudah tidak seperti dulu lagi.

8) Gangguan Memori

Jenis-jenis gangguan memori:

a. Amnesia, yaitu keadaan seseorang kehilangan ingatan, mungkin

sebagian atau seluruhnya. Ada dua macam amnesia, yaitu antegrade dan

retrograde.

b. Paramnesia, yaitu ingatan yang keliru (ilusi ingatan) karena distorsi

pemanggilan kembali (recall), meliputi: konfabulasi, deja vu, jamais vu,

fausse reconnaissance.

c. Level of memory, terdiri dari intermediate, recent,recent past, remote.

d. Dementia, yaitu lupa dengan pengalaman-pengalaman baru

e. Hypermnesia, yaitu ingatan yang berlebih-lebihan, sehingga seseorang

dapat menggambarkan kejadian-kejadian secara mendetail.

9) Gangguan Insight/tilikan diri

Kemampuan memahami situasi/sakit yang dialami.

Page 14: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Psikiatri II SIMTOMATOLOGI, FK UNDIP SEMARANG

Konsep gang. Jiwa :o Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa :

Sindrom atau pola perilaku Sindrom atau pola psikologik

o Gejala klinis tersebut menimbulkan ”penderitaan” (distress), antara lain dapat berupa : rasa nyeri, tidak tentram, disfungsi organ, terganggu, dll

o Gejala klinis tersebut menimbulkan ”disabilitas” (disability) dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup (mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, dll)(Buku saku diagnosis gangguan jiwa, PPDGJ-III)

4. Macam – macam kelompok gangguan jiwa apa saja ? knp pasien tsb digolongkan pada gangguan jiwa yang berat ?

. Klasifikasi PPDGJ

1. Gangguan organik

Gangguan organ somatik

Dimensia, sindrom amnesik & gangguan mental organik

Gangguan akibat alkohol dan obat / zat

2. Gangguan mental psikotik

a. Skizofernia dan gangguan yang terkait

b. Gangguan afektif ( gangguan suasana perasaan (mood))

3. Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian

Page 15: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

a. Gangguan neurotik ( Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stress)

b. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

4. Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

a. Retardasi mental

b. Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan

Jdi untuk menyingkirkan diagnosis gangguan organik

Sumber : PPDGJ

5. Mengapa dia sering marah marah tanpa sebab dan bicara kacau?6. Apakah ada hubungan gejala tsb dengan masalah pekerjaannya?

7. Macam – macam waham ?

Waham : keyakinan palsu didasarkan pada kesimpulan yg salah ttg sekitarnya.

Sistem limbik (emosi) yg terganggu, ataupun pda lobus frontal

Syarat waham :

1. Percaya 100% akan kebenaran keyakinannya2. Selalu bertentangan dengan logika3. Selalu bertentangan dengan realitas4. Tidak dpt dirubah oleh orang lain, sekalipun dengan jalan yang logis dan rasional5. Selalu mengenai diri sendiri (egosentris)

Macam Waham :

Jenis waham Contoh1. Waham kejar / presekutor( seperti

sedang di ikut, suratnya di buka , rumahnya dipasang alat perekam, diamati oleh pemerintah

Apakah anda merasa bahwa ada yang mau berbuat jahat pada anda?

Anda merasa di mata-matai? Ada yang mau membunuh anda?

2. Waham cemburu ( pasangan anda memiliki hubungan gelap)

Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur?

Bukti apa yang anda miliki?3. Waham dosa / bersalah ( Seorang

merasa melakukan dosa yang menakutkan)

Page 16: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

4. Waham kebesaran ( misalnya seseorang telah memiliki kekuatan, kemampuan, identitas khusus )

Apakah anda memiliki kekuatan? Apakah anda keturunan presiden?

5. Waham somatik Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda?

Apakah anda melihat adanya perubahan dalam penampilan anda?

Apa penyebabnya?6. Ideas and delution of reference

( seseorang yakin bahwa tanda, pernyataan, atau peristiwa yang tidak pentingadalah ditunjukan pada dirinya atau punya arti khususSiar fikiran, penyisipan fikiran, dan penarikan fikiran

Apakah anda berjalan keruangan dan berfikir ada orang lain yang membicarakan anda?

Apakah ada majalah atau tv yang membicarakan diri anda atau memiliki arti khusus bagi anda?

Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan suatu cara?

Apakah anda mendangar pikiran anda berbicara, seakan-akan ada diluar kepala anda?

7. Waham referensi (rujukan/curiga) Apakah anda merasa orang-orang ditelevisi itu sedang membicarakan diri anda?

8. Waham pikiran (thought withdrawl) Apakah anda merasa pikiran anda sedang habis disedot keluar? Oleh siapa?

9. Waham penanaman (thought insertion)

Apakah anda merasa isi pikiran orang lain masuk kedalam pikiran anda?

10. Waham siar ( thought broadcasting) Apakah anda merasa orang-orang sekitar anda ini bisa membaca pikiran anda?

11. Waham pengendalian pikiran / pengendalian diri ( tohught of control / delution of control)Keyakinan yang salah merasa pikirannya dikendalikan oleh orang lain

Apakah anda merasa ada yang mengendalikan semua pikiran anda dari luar?

12. Waham berserah diri( delution of passivity)

Apakah anda merasa diri anda pasrah terhadap kekuatan yang mengatur anda dari luar?

13. Waham nihilistik ( keyakinan yang salah bawa dirinya, orang lain dan dunia ini berakhir)

Apakah anda merasa dulunya sudah mati?

Apakah anda merasa dunia ini sudah kiamat?

Sumber : buku skill lab

Page 17: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

8. Macam – macam halusinasi?

a. Jenis2 halusinasi :

1. Halusinasi pendengaran (Akustik)

Sering berbentuk :

Akoasma : suara2 yg kacau tapi tidak bisa dibedakan secara tegas

Phonema : suara2 yg berbentuk suara jelas, spt yang berasal dari mns, shg menderita

mendengar kata2 atau kalimat2 ttt.

2. Halusinasi penglihatan (visuil)

Sering disertai dengan kesadaran menurun atau berkabut

Khas bnyk dijumpai pd keadaan Delirium ok penyakit infeksi akut atau psikosa organic.

3. Halusinasi olfaktorik (pembauan)

Sering didapatkan pd keadaan skizofrenia dan keadaan lesi dr lobus temporalis

4. Halusinasi gustatorif (rasa-lidah/pengecap)

Halusinasi gustatorif Murni jarang ditemukan, seringnya ditemui bersama dg Halusinasi olfaktorius

5. Halusinasi taktil (perabaan)

Sering dijumpai pd keadaan toksik, mis : delirium tremens n jg pd adiksi kokain.

6. Halusinasi haptik

Mrpkan swtu persepsi, seolah2 tbh sndr bersentuhan/bersinggungan scr fisik dg mns lain atau

benda lain

7. Halusinasi kinestetik

Penderita merasa bhw anggota tubuhnya terlepas dr tbhnya, mengalami perubahan bntk n bergerak

sndr.

Sering dijmpai pd skizofrenia n keadaan2 toksik. Jg keracunan mescalin psilocybin n d-LSD-25

8. Halusinasi autoskopi

Penderita seolah2 melihat dirinya dihadapinya²

Psikiatri : Simtomatologi II, FK UNDIP

Ilusi

Page 18: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

ILUSI

Definisi

Mispersepsi atau misinterpretasi terhadap stimuli eksternal yang nyata

(Sinopsis Psikiatri, Kapaln-Sadock)

Macam

Intinya semuanya salah.

Ilusi visual

Ilusi olfaktoris

Ilusi taktil

Ilusi gustatoris

Ilusi akustik

9. Perbedaan waham dg halusinasi ?

10. Macam – macam stressor ? dan sebutkan derajat – derajat stressor ?Macam

ranking Peristiwa hidup Skor rata2

1 Kematian pasangan 1002 Perceraian 653 Kertakan dalam perkawinan 654 Masuk penjara 635 Kematian anggota keluarga dekat 636 Kecelakaan pribadi atau jatuh sakit 537 Menikah 508 Dipecat dari pekerjaan 479 Rukun kembali dalam perkawinan 4510 Pension 4511 Perubahan kesehatan anggota keluarga 4412 Kehamilan 4013 Kesikaran dalam hal sex 3914 Mendapat anggota keluarga baru 3915 Penyesuaian dalam perusahaan 39

Page 19: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

16 Perubahan dalam keadaan keuangan 3817 Kematian teman akrab 3718 Pindah jenis pekerjaan lain 3619 Perubahan dalam banyaknya pertengkaran

dengan pasanagn hidup35

20 Hipotik lebih 10,000 dolatr 3121 Tutup hipotik 3022 Perubahan tanggung jawab dalam bekerjaan 2923 Anak meninggalkan rumah 2924 Kesukaran dalam keluarga 2925 Presatasi prbbadi yang tinggi 2826 Pasangan hidup mulai atau berhebti kerja 2627 Mulai atau mengakhiri study 2628 Perubahan keadaan tempat tinggal 2529 Perbaikan kebiasaan pribadi 2430 Kesukaran dengan bos 2331 Perubahan waktu atau keadaan kerja 2032 Pindah tempat tinggal 2033 Pindah sekolah 2034 Perubahan dalam berekreasi 1935 Perubahan dalam kegiatan untuk gereja 1936 Perubahan dalam kegiatan social 1837 Hipotik 1738 Perubahan kebiasaan tidur 1639 Perubahan dalam jumlah pertemuan keluarga 1540 Perubahan kebiasaan makan 1541 Liburan atau cuti 1342 Hari raya 1343 Pelanggaran hokum yang ringan 11

Total

Derajat – derajatnya ?

11. Apa maksud dari px.status mental dan itu mengindikasikan apa?Waham bizareHalusinasi akustik

12. Mengapa terjadi penurunan Fungsi okupasi dan fungsi psikososial ?

13. Bagaimana cara untuk mengetahui pasien tsb kalau mengalami gangguan jiwa ?

Anamnesis

Page 20: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Pemeriksaan

Diagnosis

Terapi

Tindak lanjut

Dengan rumusan matematis, dapat disimpulkan bahwa :DIAGNSIS =ANAMNESIS + PEMERIKSAAN

(data subyektif) (data obyektif)Anamnesis Alasan dia berobat ( keluhan utama ) Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat perkembangan diri

- Riwayat prenatal dan perinatal

- Masa anak-anak pertengahan ( usia 3 tahun sampai 11 tahun )

- Masa anak-anak akhir ( pubertas sampai masa remaja )

- Masa dewasa

- Riwayat psikoseksual Latar belakang sosial , keluarga, pendidikan , peerjaan, perkawinan , dll

Pemeriksaan Fisik – diagnostik Status mentalis Lab Radiologik Evaluasi psikologik Dll

Diagnosis multiaksial

Page 21: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Aksis I : - gangguan klinis - kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinisF00-09, F10-29, F20-29, F30-39, F40-48, F50-59, F62-68, F80-89,

F90-98, F99)Aksis II : - Ganguan kepribadian F60-61, gambaran kepribadian maladaptive, mekanisme defensi maladaptif)

-Retardasi mental (F70-79)Aksis III : Kondisi medik umumAksis IV : Masalah psikososial dan lingkunganAksis V : penilaian fungsi secara globala) 100-91   gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak

tertanggulangib) 90-81     gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian

biasac) 80-71     gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sociald) 70-61     beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam

fungsi, secara umum baike) 60-51     gejala dan disabilitas sedangf) 50-41     gejala dan disabilitas beratg) 40-31     beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan

komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsih) 30-21     disabilitas berat dlm komunikasi dan daya nilai, tidak mampu

berfungsi dalam hampir semua bidangi) 20-11     bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam

komunikasi dan mengurus dirij) 10-01     persisten dan  lebih seriusk) 0 informasi tidak adekuat

Tujuannya :1. Mencangkup informasi yang komperhensif Perencanaan terapi Meramalkan outcome / prognosis2. Format yang mudah dan skematis Menata dan mengkomunikasikan informasi klinis Menangkap kompleksitas situasi klinis Menggambarkan heterogenitas induvidual dengan diagnosis klinis yang

sama3. Memacu pengguanaan ‘’model bio-psiko-sosial” dalam klinis , pendidikan ,

dan penelitian.Terapi

Farmakoterapi Psikoterapi Terapi sosial

Page 22: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Terapi okupasional Dll

Tindak lanjut Evaluasi terapi Evaluasi diagnostik dll

Sumber : PPDGJ III

14. Terapi apa saja yang diberikan oleh dokter?

PENANGANAN

Non farmakologi

Dukungan psikososial sangat penting

30 % orang yang hanya diterapi dengan antipsikotik akan memiliki

gejala sisa seperti tidak memiliki motivasi, terisolasi dan rusak

fungsi sosialnya.

Intervensi psikososial intinya pada pemberian penghargaan diri

dan kepuasan hidup.

Beberapa pendekatan psikososial yang baik adalah:

i. SST (Social Skills Training)

ii. CBT (Cognitive Behavioral therapy),

iii. CR ( Cognitive Remediation)

Farmakologi

Penanganan farmakologi sangat berbeda untuk tiap individu.

Mekanisme kerja memblokade dopamin pada reseptor paska

sinap neuron otak kususnya di sistem limbik dan sistem

ekstrapiramidal (dopamin r. antagonis). Utk Antipsikosis baru

atau atipikal disamping pd r.dopamin juga thd reseptor lain:

serortonin, histamin, alfa adrenergik dll.

Page 23: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Farmakokinetik :

o Po-parenteral absorbsi baik, distribusi ke seluruh jaringan

dan sistem organ.

o Waktu paruh rata-rata 24 jam (12-26) jam.

o Kadar puncak dlm plasma 2-6 jam Po

o 30 menit parentral. Dpt menembus sawar darah otak dan

berikatan dg protein plasma.

o Metabolisme dlm hepar, metabolitnya memiliki aktivitas

neuroleptik bervariasi.

o Ekskresi melalui urin, feces, keringat, asi, saliva dan air

mata.

Indikasi :

o Ggn psikosis organik dan fungsional

o Ggn mood/afektif (fase mani, cemas)

o Ggn kepribadian

o Ggn tingkah laku Ansiolitik, antiemetik

Kontra indikasi

o Penderita hipersensitif

o Parkinsonisme/ggn ektrapiramidal

o Depresi endogen, depresi berat Keadaan koma, delirium

o Sindroma neuroleptik malignan

o Ggn berat faal hati,ginjal

o Depresi sumsung tulang,

o ggn darah Kehamilan dll.

Efek samping

o Sedasi dan inhibisi psikomotor

Page 24: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

o Ggn otonomik:

o hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut kering, ggn

miksi-defekasi, tio meningkat – mata kabur, hidung

tersumbat, ggn irama jantung

o Ggn ekstrapiramidal: distonia, hipertonia, akatisia, sindrom

parkinson (tremor, bradikinesia, rigiditas) apabila ada

efek samping di ekstra piramidal, diberi

o Ggn endokren (amenore, galaktore, ginekomastia), ggn

metabolik (joundice), ggn hematologik ( leukopenia,

agranulositosis)

15. DD?

Skizofrenia

PPDGJ III skizofrenia adalah:

suatudeskripsi sindrom dg variasi penyebab dan per jalanan

penyakit yg luas serta sejumlah akibat yang tergantung pd

perimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Pada

umumnya ditandai oleh pe- nyimpangan yg fundamental dan

karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh afek yg tidak

wajar atau tumpul, kesadaran yg jernih dan kemampuan

intelektual biasanya terpelihara, kemunduran kognitif tertentu dpt

berkembang kemudian.

Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan

membebani masyarakat sepanjang hidup penderita,

dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran, perasaan, dan

perilaku (Lenzenweger & Gottesman, 1994)

Page 25: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

System limbic (amigdala, hipokampus, gyrus

parahipokampus)pusat patofisiologi skozofrenia

Sejarah :

o Emil Kraepelin

Demensia prekokssuatu gangguan proses kognitif

yang jelas (demensia) dan onset yang awal

(prekoks)mengalami perjalanan jangka panjang

yang memburuk dan gejala klinis umum berupa

halusinasi dan waham.

o Eugen Bleuler

Skizofrenia menggantikan demensia

prekoksperpecahan (schism) antara pikiran, emosi,

dan perilaku

Bedanya : perjalanan yang memburuk tidak

diperlukan dalam konsep skizofrenia, seperti pada

demensia prekoks.

Gejala fundamental (primer)4 Aasosiasi (asosiasi

longgar), afektif, autism, ambivalensi

Gejala pelengkap (sekunder)halusinasi, dan waham

o Gabriel Langfeldt

Pasien dengan gejala psikotik berat dibagi menjadi

dua kelompokskizofrenia sesungguhnya dan

psikosis skizofreniform

Skizofrenia sesungguhnya (nuclear

skizofrenia)depersonalisasi, autism, penumpulan

emosi, onset yang perlahan-lahan, derealisasi

Etiologi

Page 26: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

o Model diastesis-stres

Integrasi antara factor biologis, psikososial, dan

lingkungan

Seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan

spesifik (diastesis) yang jika dikenai oleh suatu

pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress,

memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia

o Factor biologis

Daerah otak utama yang terlibat dalam skizofrenia

adalah struktur limbic, lobus frontalis, dan ganglia

basalis

Hipotesis dopamineskizofrenia disebabkan terlalu

banyaknya aktivitas dopaminergikterlalu

banyaknya pelepasan dopamine, terlalu banyaknya

reseptor dopamine, atau kombinasi mekanisme tsb

Traktus dopaminergik dalam system saraf pusat :

Traktus nigrostriatalgejala motorik, mood

Traktus mesolimbik-mesokortikalemosi

Traktus tuberoinfundibularinhibisi prolaktin

hipofifi anterior

Peningkatan aktivitas serotonin, norepinefrin,

hilangnya GABA

Penurunan ukuran daerah amigdala, hipokampus,

gyrus parahipokampus

Gangguan pada ganglia basalistimbulnya gerakan-

gerakan aneh

o Genetika

Page 27: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

o Factor psikososial

Diagnosis

Simptom skizofernia dibagi dalam 5 dimensi :

1. Simptom positif

Menggambarkan fungsi normal yg berlebihan dan khas, meliputi

waham, halusinasi, disorganisasi pembicaraan dan perilaku

katatonia atau agitasi.

2. Simptom negatif

Ada 5 tipe gejala →

Affective Flattening : ekspresi emosi yg terbatas, dalam rentang

dan intensitas.

Alogia : keterbatasan pembicaraan dan pikiran, dalam kelancaran

dan produktivitas.

Avolition : keterbatasan perilaku dalam menentukan tujuan.

Anhedonia : berkurangnya minat dan menariki diri dari seluruh

aktivitas yg menyenangkan dan biasa dilakukan oleh penderita.

Gangguan atensi : penurunan fungsi normal pada penderita

skizofernia seperti afek tumpul, penarikan emosi (emosional

withdrawal).

3. Simptom kognitif

Yg paling berat dan paling sering →

Ganngguan verbal fluency

Ganngguan serial learning

Ganngguan dalam vigilance

Ganngguan eksekutif

4. Simptom agresif dan hostile

Page 28: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Tumpang tindih dgn simptom positif. Menekankan pd masalah

pengendalian impuls. Hostilitas pd SKZ berupa penyerangan

secara fisik aau verbal terhadap org lain.

5. Simptom depresi dan anxious

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut DSM IV-TR

A. Terdapat 2 atau lebih gejala di bawah ini selama satu bulan atau

kurang dari sebulan jika pengobatan berhasil.

1. Waham

2. Halusinasi

3. Bicara disorganisasi

4. Perilaku disorganisasi atau katatonik yang jelas

5. Simptom negatif contohnya afek datar, alogia atau avolition

Dapat hanya 1 gejala bila dijumpai waham bizarre atau halusinasi

dengar berupa mengkomentari perilaku pasien (commentary) atau

dua atau lebih suara yang berbicara (voices conversing).

B. Disfungsi sosial atau pekerjaan

C. Durasi: gangguan terus menerus selama 6 bulan

D. Disingkirkan gangguan skizoafektif dan gangguan mood

E. Disingkirkan gangguan penggunaan zat atau kondisi medis umum

F. Jika terdapat gangguan perkembangan pervasif, diagnosis tambahan

skizofrenia dibuat bila waham dan halusinasi menonjol.

SUBTIPE SKIZOFRENIA MANURUT DSM-IV TR

1. Tipe Katatonik

Terdapat 2 atau lebih gejala berikut ini:

Page 29: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

a. Immobilitas motorik (berupa katalepsi, waxy fleksibilitas, atau

stupor)

b. Aktivitas motorik yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan

dan tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.

c. Negativisme yang ekstrim, mutisme.

d. Gerakan volunter yang aneh, seperti yang ditunjukkan oleh

posturing, gerakan stereotipik, manerisme atau grimacing

(seringai) yang menonjol.

e. Ekolalia atau ekopraksia.

2. Tipe Disorganisasi (Hebrefenik)

Semua criteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:

a. Menonjolnya disorganisasi bicara dan perilaku, afek datar atau

afek tidak sesuai.

b. Criteria skizofrenia tipe katatonik tidak terpenuhi.

3. Tipe Paranoid

Semua kriteria di bawah ini terpenuhi, yaitu:

a. Preokupais dengan waham atau halusinasi dengar yang menonjol.

b. Kriteria skizofrenia tipe disorganisasi tidak terpenuhi.

4. Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Typed)

Tidak memenuhi criteria untuk tipe paranoid, disorganisasi, ataupun

tipe katatonik.

5. Tipe Residual

Page 30: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

a. Tidak terdapat waham, halusinasi, disorganisasi bicara, perilaku

katatonik atau disorganisasi yang menonjol.

b. Terdapat terus-menerus gangguan seperti yang ditunjukkan oleh

adanya gejala negative atau dua atau lebih gejala dari criteria a

menuruit DSM IV-TR dari skizofrenia dalam bentuk yang lebih

ringan (misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman persepsi yang

tidak lazim).

6. Skizofrenia Simpleks (Gangguan Deterioratif Sederhana)

Criteria diagnostic menurut DSM-IV TR:

a. Perkembangan yang bersifat progresif dan sudah beerlangsung

minimal 1 tahun, dapat berupa:

1. Penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan atau akademik

2. Penampakan dan pendalaman secara bertahap dari simpton

negative

3. Rapport interpersonal yang buruk, isolasi social atau penarikan

social

b. Criteria a untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi.

Kriteria Diagnostik Skizofrenia menurut PPDGJ III (F20)

1. Apabila terdapat 1 atau lebih gejala yang amat jelas (biasanya 2 atau

lebih gejala kurang jelas atau kurang tajam), dari gejala-gejala di

bawah ini:

a. Though echo, though insertion atau withdrawal, atau though

broadcasting

b. Delusion of control, delusion of influence atau delusionof passivity

Page 31: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

c. Halusinasi suara (berupa komentar terus-menerus atau

mendiskusikan tentang pasien).

d. Waham menetap jenis lain yang tidak sesuai dengan budaya.

2. Minimal terdapat ua gejala dari gejala-gejala di bawah ini, apabila

semua gejala di atas tidak ditemukan yaitu:

e. Halusinasi yang menetap

f. Arus pikir terputus atau mengalami sisipan sehingga inkoheren atau

pembicaraan yang tidak relevan

g. Perilaku katatonik

h. Gejala negative

3. Gejala-gejala tersebut di atas (gejala a,b,c,d,e,f,g,h) khas dan

berlangsung 1 bulan atau lebih. Kriteria ini tidak dapat digunakan

apabila penderita masih fase prodromal dari skizofrenia.

4. Skizofrenia tidak dapat ditegakkan jika terdapat: gejala-gejala

depresif atau manic secara luas, penyakit otak yang nyata atau

epilepsi (penyakit otak lain), intoksikasi atau withdrawal zat.

5. Apabila gejala skizofrenia dan gejala afektif bekembang bersama-

sama secara seimbang dan sama banyak maka gangguan tersebut

dikenal dengan Gangguan skizoafektif.

Tipe Skizofrenia menurut PPDGJ III

1. Tipe Paranoid (F20.0)

a. Merupakan tipe skizofrenia yang paling sering ditemukan.

b. Gambaran klinisnya didominasi oleh waham stabil disertai

halusinasi dan gangguan persepsi.

c. Kriteria diagnosis:

halusinasi atau waham harus menonjol

Page 32: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta

gejala katatonik yang tidak nyata

halusinasi pendengaran (berupa ancaman atau perintah

terhadap pasien), atau halusinasi tanpa bentuk verbal seperti

bunyi peluit, mendenggung atau bunyi tawa. Halusinasi

penciuman atau pengecapan rasa atau bersifat seksual.

Waham yang berupa dikendalikan, dipengaruhi, passivity atau

kejar.

2. Tipe Hebefrenik (F20.1)

Perlu observasi selama 2 sampai 3 bulan untuk melihat apakah

gejala-gejala tersebut tetap bertahan atau tidak.

Terdapat gangguan afektif, dorongan kehaendak, dan gangguan

proses piker yang menonjol.

Cirri khas adanya perilaku tanpa tujuan dan tanpa maksud (empty

of purpose).

3. Tipe Katatonik (F20.2)

a. Jarang ditemukan

b. Criteria diagnosis:

Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia

Terdapat 1 atau lebih gejala berikut: stupor atau mutisme,

kegelisahan, posturing, negativism, rigiditas, waxy fleksibilitas,

atau command outomatisme.

c. Apabila pasien tidak komunikatif sementara diagnosis ditunda

dulu.

4. Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) (F20.3)

Page 33: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1

Terpenuhi criteria diagnosis skizofrenia, tetapi tidak memenuhi

criteria tipe paranoid, hebefrenik, katatonik, residual, atau paska

skizofrenia.

5. Tipe Residual (F20.5)

a. Tipe ini merupakan stadium kronis dari skizofrenia.

b. Kriteri diagnosis:

Gejala negative skizofrenia yang menonjol

Adanya riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lalu

yang memenuhi criteria skizofrenia

Paling sedikit melampaui kurun waktu satu tahun, intensitas

dan frekuensi gejala yang nyata sangat berkurang dan telah

menimbulkan sindrom negative.

Tidak terdapat dimensia, penyakit otak organic atau depresi

kronis.

6. Tipe Simpleks (F20.6)

a. Simpton negative bersifat berlahan-lahan tetapi progresif.

b. Tidak terdapat waham atau halusinasi

c. Kurang nyata gejala psikotik jika dibandingkan dengan skizofrenia

tipe lain

d. Simpton negative timbul tanpa didahului oleh gejala-gejala

psikotik yang nyata.

7. Tipe Depresi Pasca Skizofrenia (F20.4)

a. Skizofrenia sudah berlangsung selama 12 bulan (I tahun)

b. Gejala skizofrenia masih tetap ada

c. Terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol dan mengganggu,

memenuhi episode depresif dan berlangsung minimal 2 minggu.

Page 34: Devi Jiwa SGD 22 LBM 1