Desain pengelolaan kelas
-
Upload
smkn-36-jakarta-utara -
Category
Education
-
view
1.242 -
download
28
Transcript of Desain pengelolaan kelas
2
PENDAHULUAN
PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas merupakan
kegiatan yang terencana dan sengaja
3
PENERAPAN ASAS-ASAS DIDAKTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS
4
DIMENSI-DIMENSI PENGELOLAAN KELAS
5
KONDISI DAN SITUASI BELAJAR DI KELAS
6
KOMPONEN-KOMPONEN PENGELOLAAN KELAS
7
DEFINISI PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan : “kelola” ditambah awalan ‘pe’ dan
akhiran ‘an’. yaitu penataan.
Kelas : kelompok orang yang melakukan kegiatan
belajar bersama yang mendapatkan pengajaran
dari guru. (Umar Malik 1993)
PENGELOLAAN KELAS
Suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar/yang membantu
(pengajar) dengan maksud agar di capai kondisi
yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar siswa dan dapat berjalan dengan lancar
serta terciptanya kondisi belajar yang optimal
untuk berlangsungnya kegiatan belajar siswa.
Pandangan
• Otoriter
• Permisif
• Behavior Modification
• Proses Kelompok
Pandangan
KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS
Lama : mempertahankan ketertiban
kelas.
Modern : proses seleksi dan
penggunaan alat–alat yang tepat
terhadap problem dan situasi kelas.
KONSEP PENTING PENGELOLAAN KELAS
Upayauntuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses
belajar yang didalamnya mencakup
pengaturan orang (peserta didik)
dan fasilitas.
KONSEP OPERASIONAL PENGELOLAAN KELAS
Ukuran dan bentuk kelas
Bentuk serta ukuran bangku dan
meja siswa
Jumlah siswa dalam kelas
Jumlah siswa dalam setiap
kelompok
Pendekatan
- Kekuasaan
- Ancaman
- Pengajaran
- Perubahan Tingkah Laku
Pendekatan
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KLAS
Hangat dan Antusias
Tantangan
Penanaman disiplin diri
DEFINISI PENGELOLAAN KELAS Suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar atau yang membantu
dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan.
Kegiatan mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran
dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi.
Usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas
yang dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan
prosedur dan sumber belajarnya, lingkungannya untuk
memaksimalkan efisiensi, memantau kemajuan siswa
PENGERTIAN PENGELOLAAN
KELAS
Kegiatan yang terencana yang sengaja
dilakukan oleh guru dengan untuk
menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal, membangun iklim
sosio-emosional
yang positif serta menciptakan
suasana hubungan
interpersonal yang baik.
Proses belajar dan mengajar dapat
berjalan secara efektif dan efisien,
sehingga tercapai tujuan
PERLUNYA STRATEGI
PENGELOLAAN KELAS Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai
apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektifdan berguna untuk mencapai kemampuanpengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan.
Proses belajar mengajar merupakan inti dariproses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktoryang penting dalam menentukan berhasilnyaproses belajar mengajar di dalam kelas.
Guru dituntut untuk meningkatkan peran dankompetensinya, guru yang kompeten akan lebihmampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelolakelasnya sehingga hasil belajar siswa berada
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
(a) Guru sebagai demonstrator,
(b) Guru sebagai pengelola kelas,
(c) Guru sebagai mediator dan fasilitator
dan
(d) Guru sebagai evaluator.
TUNTUTAN GURU UNTUK MAMPU
MENGELOLA KELAS
Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru
dalam menciptakan dan mempertahankan serta
mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek
penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di
antara sekian macam tugas guru di dalam kelas.
KEGIATAN GURU DALAM
MENGELOLA KELAS
Kegiatan mengelola tingkah laku siswa dalam kelas,
Menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola
proses kelompok,
Keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi yang
memungkinkan, indikatornya proses belajar
mengajar berlangsung secara efektif.
PERAN GURU DALAM STRATEGI
PENGELOLAAN KELAS
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru
merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di
dalam kelas.
Guru dituntut untuk meningkatkan peran dan
kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan
lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar
GURU SEBAGAI
DEMONSTRATOR
Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal
ini dibuktikan apabila ada orang tua yang
memberikan argumen yang berbeda dengan
gurunya maka siswa tersebut akan menyalahkan
argumen si orangtua dan membenarkan seorang
guru.
Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh
karena itu segala tingkah laku yang
dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh
siswanya.
Guru sebagai demonstrator dapat diasumsikan
guru sebagai tauladan bagi siswanya dan contoh
GURU SEBAGAI EVALUATOR
Evaluator atau menilai sangat
penting, merupakan rangkaian
pembelajaran karena setiap
pembelajaran pada akhirnya adalah
nilai yang dilihat baik kuantitatif
maupun kualitatif.
RANGKAIAN EVALUASI
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi
TINGKATAN PEMIKIRAN
Mengetahui
Mengerti
Mengaplikasikan
Analisis
Sintesis (analisis dalam berbagai sudut)
Evaluasi
GURU SEBAGAI PENGELOLA
KELAS
Manager yang mampu memanage kelas,
Tanpa kemampuan ini maka performence dan
karisma guru akan menurun.
Kegiatan pembelajaran bisa kacau tanpa tujuan.
Agar anak didik betah tinggal di kelas dengan
motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di
dalamnya.
FUNGSI GURU SEBAGAI PENGELOLA KELAS
Merancang tujuan pembelajaran.
Mengorganisasi beberapa sumber
pembelajaran
Memotivasi, mendorong, dan
menstimulasi siswa.
GURU SEBAGAI FASILITATOR Menguasai benar materi yang akan diajarkan juga
media yang akan digunakan bahkan lingkungan
sendiri juga termasuk sebagai sumber belajar yang
harus dipelajari oleh seorang guru.
kemampuan siswa menyerap materi berbeda-beda
oleh karena itu pendidik harus pandai dalam
merancang media untuk membantu siswa agar
mudah memahami pelajaran.
Keterampilan untuk merancang media
pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus
dikuasai, sehingga pelajaran yang akan
diajarkan.
bisa dapat diserap dengan mudah oleh
peserta didik.
TUGAS UTAMA GURU
Menciptakan suasana didalam kelas agar terjadi
interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik dan bersungguh-sungguh.
Kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut
menentukan berhasil tidaknya pengajaran, dalam arti
tercapainya tujuan-tujuan intruksional, sangat
bergantung kepada kemampuan mengatur kelas.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan
gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, dan
lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan
bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan
MEMPERTAHANKAN
ORGANISASI KELAS YANG
EFEKTIF
1. Pengaturan penggunaan waktu yang tersedia
untuk setiap
pelajaran.
2. Pengaturan ruangan dan perabotan pelajaran
dikelas agar
tercipta suasana yang menggairahkan dalam
belajar.
3. Pengelompokan siswa dalam belajar
PENERAPAN SUATU SISTEM DALAM MENGELOLA
KELAS
Mengelola kelas itu merupakan pembuatan keputusan-
keputusan yang direncanakan bukan keputusan-
keputusan spontan yang diambil dalam keadaan darurat
oleh seorang guru,
Bila dalam keadaan marah dan prustasi menyuruh
terhadap siswa kepada kepala sekolah dan disitu
ditegur,
M
Mungkin si guru telah tenang kembali merasa bahwa
hukuman tersebut terlalu berat apabila telah terjadi lagi
pelanggaran serupa oleh siswa lain haruskah guru berbuat
seperti itu lagi? Jika demikian, ia bertindak tidak adil tetapi
tidak bertindak demikian ,
Ia tidak konsisten biasanya antisipasi terhadap timbulnya
masalah-masalah dikelas akan menolong guru dari dilema-
lema seperti itu.
Dasar dari pendekatan yaitu bahwa perilaku yang baik dikelas
sebagian dapat dibentuk dengan cara memberikan ganjaran
33
TEKNIK MENDEKATIBila seorang siswa mulai bertingkah, satu
teknik yang biasanya efektif yaitu teknikmendekatinya.
Kehadiran guru bisa membuatnya takut, dan karena itu dapat menghentikannyadari perbuatan yang disruptif , tanpaperlu menegur andai kata siswa mulaimenampakan kecenderungan berbuatnakal, memindahkan tempat duduknya
TEKNIK MEMBERIKAN
ISYARAT
Apabila siswa berbuat kenakalan kecil,
guru dapat memberikan isyarat bahwa
ia sedang diawasi isyarat tersebut
dapat berupa petikan jari, pandangan
tajam, atau lambaian tangan.
TEKNIK MENGADAKAN
HUMOR
Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang
efek saja, dengan melihatnya secara humoristis,
guru akan dapat mempertahankan suasana baik,
serta memberikan peringatan kepada si pelanggar
bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.
TEKNIK TIDAK
MENGACUHKAN
Untuk menerapkan cara ini guru harus
luwes dan tidak perlu menghukum setiap
pelanggaran yang diketahuinya.
Dalam kasus-kasus tertentu, tidak
mengacuhkan kenakalan justru dapat
membawa siswa untuk di perhatikan.
TEKNIK YANG KERAS
Guru dapat menggunakan teknik-teknik
yang keras apabila ia dihadapkan pada
perilaku disruptif yang jelas tidak
terkendalikan. Contohnya
mengeluarkannya dalam kelas.
TEKNIK MENGADAKAN
DISKUSI SECARA TERBUKA
Bila kenakalan di kelas mulai bertambah,
sering guru menjadi heran, ia lalu menilai
kembali tindakan dan pengajarannya.
Untuk menjelaskan perbuatan siswa-
siswanya.
Dan menciptakan suasana belajar yang
sedikit lebih sesuai daripada sebelumnya.
TEKNIK MEMBERIKAN
PENJELASAN TENTANG
PROSEDUR Terkadang masalah kedisiplinan ada hubungannya yang
langsung dengan ketidakmampuan siswa dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
Kesulitan ini terjadi apabila guru berasumsi bahwa siswa
memiliki
keterampilan, padahal sebenarnya tidak.
Masalah yang hampir sama yaitu masalah perilaku yang
lazimnya
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak
MENGADAKAN ANALISIS
Terkadang terjadi hampir terus
menerus berbuat kenakalan, guru
harus dapat mengetahui masalah yang
akan di hadapinya dan mengurangi
keresahan siswanya.
MENGADAKAN PERUBAHAN
Apabila gangguan dikelas meningkat jumlahnya,
tindakan yang harus segera di ambil yaitu mengubah
apa yang sedang anda lakukan.
Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan memberikan
ringkasan-ringkasan untuk dibaca atau menyuruh
mereka
membaca buku-buku pilihan mereka.
TEKNIK MENGHIMBAU
Kadang-kadang guru sering mengatakan,“harap
tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa
hasil; siswa memperhatikannya.
• Tetapi apabila himbauan sering digunakan
mereka cenderung untuk tidak menggubris-nya.
PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu
pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar
katanya adalah “kelola” ditambah awal “pe” dan
akhiran “an”.
Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata aslinya dari bahasa Inggis,
yaitu management, yang berarti ketatalaksanaan, tata
pimpinan, pengelolaan.
MANAJEMEN KELAS a. Suatu upaya memperdayagunakan potensi kelas yang
ada seoptimal
mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif
mencapai
tujuan pembelajaran.
b. Suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar
mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai
TUJUAN PENGELOLAAN
KELAS
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah
terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional dan intelektual dalam kelas.
Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa:
a. Belajar dan bekerja
b. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan
suasana disiplin.
c. Perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta
apresiasi pada siswa.
47
KEGIATAN GURU DALAM
MENGELOLA KELAS
a. Mengelola tindakan siswa
dalam kelas
b. Menciptakan iklim sosio
emosional
c. Mengelola proses kelompok
ASPEK-ASPEK MANAJEMEN
KELAS
1. Aspek tujuan instruksional
2. Aspek materi pelajaran
3. Aspek metode dan strategi pembelajaran
4. Aspek ketenagaan
5. Aspek media instruksional
6. Aspek penilaian
7. Aspek penunjang fasilitas.
ASPEK-ASPEK
PENGELOLAAN KELAS 1. Sifat-sifat kelas
2. Kekuatan pendorong kekuatan kelas
3. Memahami situasi kelas
4. Mendiagnosis situasi kelas
5. Bertindak selektif
6. Bertindak kreatif
7. Untuk memperbaiki kondisi kelas
MASALAH-MASALAH DALAM
MANAJEMEN KELAS
1. Kurangnya kesatuan, misalnya dengan adanya kelompok-
kelompok dan
pertentangan jenis kelamin.
2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya
ribut, bercakap-
cakap, pergi kesana-kemari, dan sebagainya.
3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya
bermusuhan dan
merendahkan
4. Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya,
menerima, dan mendorong perilaku anak didik yang
keliru.
5. Mudah mereaksi ke hal-hal negatif/terganggu.
6. Moral rendah, permusuhan, agresif.
7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan
yang berubah.
52
TUGAS GURU DALAM
MANAJEMEN (PENGKONDISIAN
FISIK) a. Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
Hendaknya siswa bergerak leluasa pada saat melakukan
aktivitas
belajar.
b. Pengaturan tempat duduk
Bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah,
tidak terlalu besar,
bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan
tubuh siswa,
TUGAS GURU DALAM MANAJEMEN (PENGATURAN ALAT-ALAT PENGAJARAN)
1) Perpustakaan kelas
2) Alat-peraga media pengajaran
3) Papan tulis, kapur tulis dan lain-lain
4) Penataan keindahan dan kebersihan
PENGATURAN PESERTA
DIDIK
a. Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaliknya ditempatkan
di belakang.
b. Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau
pendengaran sebaiknya
ditempatkan di depan.
c. Anak didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak
didik yang kurang cerdas.
d. Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan
anak
didik pendiam.
e. Anak didik yang gemar membuat keributan dan
menganggu
temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari
pengawasan guru56
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN KELAS
Dalam rangka memperkecil masalah
gangguan dalam pengelolaan kelas,
prinsip-prinsip pengelolaan kelas dapat
digunakan.
Maka penting bagi guru untuk
mengetahui dan menguasai prinsip
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KELAS Hangat dan Antusias
Tantangan
Bervariasi
Keluwesan
Penekanan pada hal-hal yang positif
Penanaman disiplin diri.
PENDIDIKAN DALAM
MANAJEMEN KELAS
Keharmonisan hubungan guru dengan peserta didik,
tingginya kerjasama diantara peserta didik
tersimpul dalam bentuk interaksi.
Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja
bergantung dari pendekatan yang guru lakukan
dalam rangka manajemen kelas.
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS
(PENDEKATAN KEKUASAAN)
Peranan guru adalah menciptakan dan
mempertahankan situasi disiplin dalam
kelas, sehingga di dalamnya terdapat
kekuasaan dalam norma yang harus
ditaati oleh anggota kelas.
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS (PENDEKATAN ANCAMAN)
Dalam mengontrol tingkah laku anak
didik dilakukan dengan memberikan
ancaman.
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS
(PENDEKATAN KEBEBASAN)
Proses membantu anak didik agar
merasa bebas untuk mengerjakan
sesuatu kapan saja dan di mana saja.
PENDEKATAN RESEP
Pendekatan ini dilakukan dengan
memberi daftar
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan Perubahan tingkahlaku
Peranan guru adalahmengembangkan tingkah lakuanak didik yang baik.
64
PENDEKATAN IKLIM SOSIO EMOSIONAL
Pendekatan ini berdasarkan suasana
peranaan dan suasana sosial di dalam
kelas sebagai sekelompok individu
cenderung pada pandangan psikologi
klinis dan konseling (penyuluhan).
PENDEKATAN PROSES KELOMPOK
Pendekatan ini didasarkan padapsikologi sosial dan dinamikakelompok.
66
MANAJEMEN KELAS YANG EFEKTIF
(MENETAPKAN ATURAN DAN PROSEDUR)
Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur
kegiatan penting.
Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang
diharapkan
untuk dilakukan.
Prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau
kegiatan lainnya.
Hal ini sering dibuat dalam bentuk tertulis.
MANAJEMEN KELAS YANG
EFEKTIF
(MENJAGA ATURAN DAN
PROSEDUR)
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnya
hanya menetapkan beberapa aturan prosedur
saja, mengajarkan dengan cermat kepada
siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin
dengan menggunakannya nya secara
konsisten.
MANAJEMEN KELAS YANG
EFEKTIF
(MENJAGA KONSISTENSI)
Manajemen kelas yang efektif dan konsisten dalam
menegakkan aturan dan menetapkan prosedur, bila
tidak ada aturan serta prosedur akan buyar dengan
cepat.
KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN PENGELOLAAN
KELAS
(PEMELIHARAAN KONDISI BELAJAR)
Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru
dalam mengambil inisiatif dan mengedalikan pelajaran
serta aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
keterampilan.
a. Sikap tanggap
b. Membagi perhatian
c. Pemusatan perhatian kelompok
KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN
PENGELOLAAN KELAS
(PENGEMBANGAN KONDISI BELAJAR)
Keterampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru
terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan
tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal.
PENUTUP Manajemen kelas yang baik akan menciptakan suasana
belajar mengajar yang efektif, dan efisien.
Sehingga proses belajar-mengajar sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Iklim belajar yang kondusif juga merupakan tulang punggung
dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya iklim belajar
yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan
dan rasa bosan.
Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif seorang
guru diharapkan mempunyai kemampuan dalam mengelola
PENGELOLAAN SEKOLAH (SCHOOL MANAGEMENT)
Memahami fungsi sekolah serta maksud & tujuan pendidikan / cita-cita bangsa;
Memahami kebijakan Pemerintah dalam bid. pendidikan & UU Sisdiknas;
Memahami Standar pendidikan yang ditetapkan;
Memahami prinsip manajemen & Administrasi;
Memahami kurikulum & pengembangannya;
Memahami tuntutan kebutuhan peserta didik (life skill) dan tuntutan masy.;
Memiliki VISI & Misi
UNTUK
MENGELOLA
SEKOLAH
perlu
Dasar/Pedoman Pengelolaan Sekolah
Pengelolaan Sekolah
8 Standar
pendidikan
KTSP &
Kur. Berbasis
Kompetensi
MBS,
Visi, Misi
Pengembangan
LIFE SKILL
Sistem Pendidikan
Nasional
SEKOLAH
MANDIRI
BERMUTU
Tuntutan Kebutuhan
Masyarakat
FUNGSI SEKOLAH ???
SEKOLAH :
SUATU LEMBAGA PENDIDIKAN
PUSAT PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA
(SEBAGAI WAWASAN WIYATA MANDALA)
Fungsi dan Tujuan Pendidikan( UU Sisdiknas 2003, pasal: 3 ) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
PENDIDIKAN ??Usaha Sadar Untuk mengajak peserta
didik Menuju Kedewasaan Susila
Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Pendidikan sebagai Pengembangan kompetensi
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
BROAD BASED EDUCATION
(BBE)
KEBIJAKAN BIDANG PENDIDIKAN
COMMUNITYBASED EDUCATION
(CBE)
SDM YANG KOMPETENCE
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
(MBS)
ParadigmaPendidikan
Tuntutan Masyarakat
PemberdayaanSumber Daya
LIFE SKILLS
KTSP & KURIKULUMBERBASIS
KOMPETENSI
PROGRAM KEGIATANSEKOLAH
TAMATANYANG
BERMUTU
STANDARPENDIDIKAN
KebijakanPemerintah
Budaya
Profesional
8 “Standar Pendidikan”(sebagai acuan/arah pengelolaan sekolah)
1. Standar Isi;
2. Standar Proses;
3. Standar Kompetensi Lulusan;
4. Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan;
5. Standar Sarana dan prasarana;
6. Standar Pengelolaan;
7. Standar Pembiayaan;
8. Standar penilaian pendidikan;
Memenuhi “Standar ISI”
Memahami benar terhadap fungsi lembaga sekolah sebagai wawasan wiyata mandala;
Melakukan pengembangan kurikulum sekolah (KTSP), termasuk Silabus; dengan melibatkan seluruh personal sekolah dan beberapa pihak terkait;
Menyelenggarakan kegiatan intra kurikuler, ekstra, serta memberikan layanan Bimbingan konseling;
Menerapkan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi dan strategi PSG;
Menerapkan truktur program pembelajaran sesuai standar;
Menetapkan alokasi waktu belajar & pengaturan kalender pendidikan sesuai ketentuan.
1
5 KEKUATAN PENDORONG
GERAK MAJU SEKOLAH
Design/StandarYang Tepat
Sistem/Org. Yang Efektif
KepemimpinanYang Efektif
MotivasiPersonal
LingkunganYang Kondusif
Sekolah Bermutu
Memenuhi “Standar Proses”
Menerapkan jumlah siswa maks. per kelas 32 siswa;
Beban kerja guru mengajar min. 24 jampel./minggu;
Menerapkan prosedur penyelenggaraan KBM (penyusunan RPP,pengelolaan kelas dan pembelajaran, penyelenggaraan evaluasi & penilaian);
Memberikan pengalaman belajar yang variatif, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan pemanfaatan I.T.;
Memberikan layanan Bimbingan dan Konseling;
Melaksanakan program prakerin;
Menyelengg. Bussines center sbg wahana praktik;
Melaksanakan pengendalian/ supervisi KBM;
Memberikan penghargaan & sanksi pendidikan.
2
KUNCI SUKSES KBM
SDM
Standar & MANAJEMEN
PELAKS. KBM
KELENGKAPAN FASILITAS
KURIKULUM EVALUASI HASILPerencanaan
KENDALI MUTU-Perencanaan-Pelaksanaan-Hasil/Tamatan
Memenuhi “Standar Kompetensi Lulusan”
Menyusun & menetapkan KKM;
Menetapkan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan yang memenuhi standar;
Mengembangkan “kecakapan hidup”;
Mengemb. kemampuan berkreasi/ berkarya; kemampuan menggali informasi; kemampuan memanfaatkan lingkungan; kemampuan mengekspresikan seni; kemampuan berwirausaha.
Mengembangkan sikap santun, ber-etika, estetika, disiplin, sportif, percaya diri, bertanggung jawab sebagai warga bangsa
3
Sasaran Mutu Hasil Pendidikan
Berakhlak Mulia (Beriman & Bertakwa)
Cerdas, Kreatif, Inovatif;
Cakap kerkomunikasi/ bersosialisasi:
Menguasai ilmu pengetahuan;
Terampil bekerja.
Bertanggung jawab sbg warga bangsa
KecakapanHidup
Memenuhi “Standar pendd. &Tendik”
Memenuhi kebutuhan jumlah guru dan tenaga kependidikan, sesuai ketentuan;
Memenuhi kualifikasi Akademik;
Memenuhi kualifikasi “khusus”/ Kepribadian;
Memenuhi Kualifikasi Kompetensi di bidang tugasnya.
Memiliki kemampuan wirausaha
4
Memenuhi “Standar Sarpras”
Sekolah memiliki luas lahan minimal 3500 m2 (untuk bangunan 1 lantai) / (~15 m2/siswa);
Memiliki Ruang-ruang: Pembelajaran umum (RPU), Pembelajaran khusus (RPK), Ruang penunjang (RP), R.bussines center. (dengan ventilasi udara dan pencahayaan yg cukup)
Luas RPU minimal 2 m2/siswa; Luas RPK minimal 4 m2/siswa, (tergantung jenis praktik);
Memiliki sanitasi air bersih yg cukup, saluran air hujan dan air limbah, dan tempat-tempat sampah.
Tersedia berbagai kelengkapan fasilitas belajar sesuai standar sarpras, termasuk penggunaan buku-buku pel. bagi setiap siswa pada setiap mata pelajaran.
5
“DIMENSI MUTU SEKOLAH”
DIMENSI MUTU PRODUK(JOSEPH S. MARTINICE)
1. Bermanfaat, Tepat, Sesuai Fungsi
2. Memiliki Keistimewaan
3. Handal, Tahan lama
4. Memiliki Kemudahan
5. Penampilan Menarik
6. Mengesankan.
DIMENSI MUTU SEKOLAH
1. Melaksanakan Keg Sesuai Fungsi (Tepat Sebagai Lembaga Pendd.)
2. Memiliki Keunggulan
3. Terpercaya Sbg Sekolah yg Baik
4. Kondisi Nyaman, Menyenangkan
5. Penampilan Fisik maupun Keg. Menarik
6. Mengesankan, Favorit.
Memenuhi “Standar Pengelolaan”
Dalam pengelolaan, memiliki VISI dan MISI;
Memiliki Program Kerja jangka panjang, menengah, dan program kerja tahunan;
Memiliki struktur organisasi serta uraian tugas dan mekanisme kerja yang jelas; pedoman pengaturan berbagai aspek kerja (tertulis) / sistem manajemen mutu.
Menciptakan lingkungan & iklim kerja kondusif;
Menyelenggarakan pelayanan Bimb. Konseling dan BKK;
Mengadakan sistem informasi manajemen;
Menyelenggarakan sistem administrasi yg tertib.
Menyelenggarakan QA dan QC.
6
Visi Misi Strategi
PENGEMBANGANPERUBAHAN DANKEBERHASILANJelas/Terarah
Misi? Strategi?
Dengan
Tanpa Visi
8.
Lingkungan
7.
Pembiayaan
6.
Fasilitas
4.
Kesiswaan
5.
Ketenagaan
3.
Kurikulum2.
Adm/
Manajemen
INTI KEGIATAN DI SEKOLAH
1. KBM &
Penilaian
SEKOLAH
EFEKTIF
9.Kerjasama
Dgn DU-DI /
Masyarakat
UNSUR PELAKS. Administrasi Sekolah.
Unsur Kelembagaan
Unsur Educatif
(Kep.Sek.& Guru)
Unsur Administratif
Karyawan T.U.
Unsur Petugas Khusus
(Guru / Karyawan)
Administrasi Kelembagaan
Administrasi Penyelenggaraan
Pendidikan
Administ.Kantor / Umum
(Persuratan,Pendataan,
Dokumentasi)
Administrasi pada Unit-
Unit Khusus
Komponen Administrasi Sekolah
1.Adm.
Kelembagaan
2.Adm.
Kep. Sekolah
3.Adm.
Kurikulum
4.Adm.
Guru & KBM
7.Adm.
Persuratan
8.Adm.
Keuangan
9.Adm.
Sarana-Prasarana
10.Adm.
Perpustakaan
11.Adm.
Bimb.& Konseling
12..Adm.
Unit Produksi
13..Adm.
Lab./ Bengkel
14..Adm.
Hub. Masy./DuDi
5.Adm.
Peserta Didik
15..Adm.Bursa
Kerja Khusus
6.Adm.
Ketenagaan
16..Adm.
Prakerin
Memenuhi “Standar Pembiayaan” Sekolah memiliki investasi lahan dan
gedung, investasi lainnya; serta biaya untuk operasional dan pengembangan sekolah;
Memiliki rencana kerja dan rencana anggaran sekolah;
Pengelolaan dana masyarakat dilakukan transparan, efisien, akuntabel;
Buku catatan pengelolaan yg lengkap, serta pelaporan pertanggung jawaban.
7
Memenuhi “Standar Penilaian”
Sekolah melaksanakan penilaian hasil belajar, dgn pelak. test/ulangan/ujian sesuai Prosedur Operasional Standar.;
Sekolah menginformasikan secara jelas kepada para siswa tentang kompetensi yg hendak dicapai serta segala rancangan dan kriteria penilaiannya;
Alat dan teknik penilaian disesuaikan dgn karakteristik mata pel. serta mengacu pd indikator pencapaian kompetensi;
Melaksanakan penilaian afeksi untuk menilai sikap/ akhlak dan kepribadian;
Melaksanakan program remedial; Pelaks. Uji kompetensi dgn melibatkan unsur DU-DI; Sek. menetapkan kriteria kenaikan kelas/ kelulusan; Melaporkan hasil penilaian kpd OT dan Dinas Pendd.
8
SASARAN KENDALI MUTU SEKOLAH- Mutu Guru/SDM
- Mutu Siswa baru
- Mutu Fasilitas,Media,buku
- Mutu Lingkungan,bersih,sehat
- Mutu Org. & Design program
- Mutu KBM, mutu Evaluasi
- Mutu Hub. Masyarakat
- Mutu Pengelolaan/ administrasi
- Mutu tamatan
- Pengakuan Masyarakat
KENDALI
MUTU
INPUT
PROSES
OUTPUT
“Sekolah Yang Bermutu“
In Put
Proses
Out Put
• KepSek efektif, Guru/Peg.ahli• Fasilitas lengkap• Lingkungan kondusif• Tampilan sek. menarik• Kurikulum berstandar “tinggi”• Dana pendukung “cukup”• Siswa terseleksi
• KBM, metode dan Pengujian Efektif• Organisasi/Manajemen/Adm. “Baik”• Hub. Masy./Industri erat• Unit Produksi maju, lancar• Keg. Ekstra kur. Aktif, semarak.• Penerapan “Budaya” terlaksana• Pengendalian mutu efektif
• Nilai Hasil bel. Memuaskan• Komp. dicapai di atas standar• Tingkat kelulusan tinggi• Keterserapan ke Dunia kerj.tinggi• Kepercayaan Masyarakat tinggi
Bagaimana MERUMUSKAN VISI ?
Bersifat Ambisius, Ideal;
Rasional, bisa dicapai;
Bersifat Menantang;
Memberi nuansa kinerja bermutu;
Menumbuhkan motivasi dan kegairahan
bekerja;
Membangun kekompakan/kebersamaan;
Memberikan kebanggaan;
Singkat, Jelas, Sarat makna;
Mengesankan.
“AMAL-AMAL YANG BERMUTU
DATANG DARI
ORANG-ORANG YANG BERMUTU”
Selamat berkarya,
Semoga Sukses