Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana...
Transcript of Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan Sarana...
1
Abstrak— Dengan perkembangan teknologi yang
semakin cepat kebutuhan masyarakat untuk berbelanja pun
semakin meningkat, sehingga para produsen harus terus
berusaha menghasilkan produk dan ritel terbaik dan diminati
oleh masyarakat, antara lain dengan memiliki keunikan dan
karakter tersendiri. Kate’s Home merupakan toko khusus yang
diminati oleh masyarakat Surabaya.
Minat masyarakat Surabaya akan Kate’s Home tidak
meningkat justru semakin menurun. Suasana, tata letak, dan
cara memajang barang menjadi salah satu penyebabnya.
Karena itulah Kate’s Home membutuhkan upaya redesain
mulai dari konsep desainnya hinggadesain akhir yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Dari hasil analisa data-data penelitian di lapangan
dapat ditentukan masalah-masalah riil dalam interior Kate’s
Home yang akan dijawab dengan konsep desain. Konsep
desain yang diusulkan dalam Kate’s Home adalah
victorianyang feminin, unik, dan menarik.
Hasil akhir dari desain berupa final desain interior
Kate’s Home yang diharapkan mampu meningkatkan minat
konsumen anak-anak hingga dewasa
Kata Kunci- Ritel, Victorian, Komunitas
I. PENDAHULUAN
ate’s Home merupakan suatu toko ritel yang menjual
barang-barang khusus Hello Kitty, tokoh fiksi karya Yuko
Shimizu dari sebuah perusahaan Jepang, Sanrio. Hello Kitty
digambarkan sebagai kucing betina berjenis Japanese Bobtail
berwarna putih dengan pita berwarna merah. Pertama kali
muncul di Jepang dalam bentuk dompet koin pada tahun 1974
lalu mulai dikenalkan keseluruh dunia pada tahun 1976 . Saat
ini Hello Kitty telah sangat mendunia, semua orang di dunia
mengenal sosok ini. Sebagai sosok yang sangat feminin,
anggun, lucu, dan menggemaskan.
Dengan banyaknya kolektor Hello Kitty ini, Kate’s
Home pun terus didesak untuk menyediakan suatu fasilitas
yang bisa mewadahi penggila Hello Kitty untuk saling berbagi
informasi, tidak hanya dengan sesama pengunjung toko,
namun juga dengan penggemar Hello Kitty yang ada diseluruh
belahan dunia. Untuk itu Kate’s Home berupaya untuk
menyediakan satu ruangan khusus sehingga kolektor dapat
saling bercerita dengan nyaman dan juga dapat mengakses
fanpage Hello Kitty melalui jaringan internet.
Pangsa pasar utama dari Kate’s Home adalah anak-
anak, namun dengan beragamnya produk-produk keluaran
Hello Kitty, tidak sedikit para wanita dalam usia produktif
yang juga menjadi penggemar tokoh ini. Biasanya para wanita
ini adalah penggemar Hello Kitty sejak bertahun-tahun yang
lalu, dengan kata lain mereka adalah kolektor Hello Kitty yang
bahkan selalu setia menanti produk terbaru dari Hello Kitty.
Karena hal inilah perlunya Kate’s Home untuk
diredesain. Sebagai toko Hello Kitty pertama dan satu-satunya
di Surabaya, Kate’s Home harus lebih berani berinovasi dalam
mendesain interiornya serta memberikan inovasi baru dalam
tokonya. Dengan interior yang lebih terkonsep dan ramah
pengunjung, jumlah pengunjung toko secara otomatis akan
meningkat, dan nama Kate’s Home akan semakin di kenal
masyarakat. Dengan adanya redesain, pengunjung juga akan
lebih rela untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk
membeli barang-barang koleksi Hello Kitty tersebut.
II. KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING
A. Kate’s Home Ciputra World
Kate’s Home merupakan toko khusus Hello Kitty pertama
di Surabaya. Kehadiran pertamanya berada di salah satu pusat
perbelanjaan terbesar di surabaya yaitu Ciputra World Mall di
kawasan Surabaya Barat.
Pada awalnya banyak toko yang menjual merchandise Hello
Kitty namun biasanya selalu bercampur dengan produk Sanrio
lainnya. Kate’s Home merupakan satu-satunya toko di
Surabaya yang khusus menjual barang-barang Hello Kitty.
Karena banyaknya peminta dan penggemar Hello Kitty, sang
pemilik memutuskan untuk membuat Kate’s Home lebih besar
lagi, yaitu dengan cara memindahkannya pada bangunan
mandiri.
Gambar 1: Eksisting awal Kate’s Home Ciputra World
Desain Interior Kate’s Home Sebagai Ritel dan
Sarana Komunitas dengan Langgam Victorian Alfitiyah Paramita 3408100151
Ir. Budiono, MSn.
Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
K
2
B. Kajian Ruang Ritel
Ruang ritel bagi sebuah toko merupakan motor atau jantung
bagi kelangsungan hidup toko tersebut. Sehingga ritel ini
harus mendapatkan perhatian khusus.
Ruang ritel yang baik adalah dapat menampilkan semua
produk baik yang baru, lama, maupun unggulan tanpa
menyebabkan konsumen lelah atau bosan. Hal ini dapat
dibantu dengan peletakkan yang tidak biasa atau dengan
bentuk rak yang tidak biasa.
C. Daftar Objek Kate’s Home
a. Fasilitas Umum
Entrance/ Lobby
Penitipan Barang
Ritel
Make-up Bar
Kafe
Toilet
Area komunitas
Musholla
b. Fasilitas Khusus
Area Gudang
Loading Dock
Dapur Basah
Kantor owner
Ruang pegawai
III. METODE DESAIN
Skema 1
Hal yang pertama dilakukan dalam mendesain adalah
mencari data, data yang diperlukan terbagi menjadi 2, yaitu
primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang
didapat langsung dari sumber yang bersangkutan. Data
sekunder adalah data yang didapat dari literatur atau lainnya.
Pengumpulan data digolongkan menjadi beberapa bagian,
yaitu:
1. Observasi lapangan, dilakukan pada Kate’s Home dan
juga toko khusus lainnya sebagai pembanding.
2. Wawancara, kuisioner yang dilakukan pada owner,
karyawan, dan juga pengunjung.
3. Studi literatur.
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah
dengan melakukan analisa data. Mulai dari data eksisting,
owner, pegawai, dan juga pengunjung. Masalah warna,
material, dan juga lainnya.
IV. PEMBAHASAN
A. Analisa Eksisting
Elemen Desain Interior Hasil Analisa
Lantai
Material granit warna krem
Ukuran 80x80 cm
Glossy
Tidak ada kombinasi desain lantai (polos)
Dinding Dipenuhi oleh rak-rak display
Warna dasar pink dan putih
Plafon Material gypsum board finishing cat warna putih
Terdapat moulding
Terdapat lampu
Penghawaan Suhu ± 250 C
Menggunakan AC central
Tidak tersedia smoking room
Pencahayaan Sumber cahaya sepenuhnya dari lampu
Lampu terdapat pada ceilling dan juga di dalam rak
display
Furniture Dua buah meja dan penyimpanan
Satu buah meja kasir
Enam rak display berdiri
Rak dinding
Rak bagian tengah terbuat dari material
multipleks dengan sistem knock down.
Mayoritas digunakan sebagai tempat
pajang pernak-pernik kecil
Tabel 1: Analisa Eksisting
B. Analisa Aktivitas Pengguna
Ruang Kebutuhan Furnitur Aktivitas
Entrance 1. Display New Arrivals
2. Penunjuk arah
1. Berjalan
2. Melihat produk baru
3. Melihat penunjuk arah
Kasir 1. Meja kasir 1. Melakukan
pembayaran
2. Membungkus kado
Ritel 1. Rak display
2. Meja display
3. Lemari display
4. Mannequin
5. Kamar pas
1. Melihat-lihat produk
2. Mencoba produk
Kafe 1. Meja makan
2. Kursi makan
3. Wastafel
1. Makan
2. Minum
3. Menunggu
Rg. Komunitas 1. Meja kopi
2. Kursi sofa
3. Kursi biasa
4. Meja laptop
5. Counter receptionist
6. Kursi receptionist
7. Proyektor
1. Berbincang
2. Menjelajah internet
3. Menonton film atau
presentasi
4. Berdiskusi
Ruang Owner 1. Meja kerja
2. Kursi kerja
3. Sofa tamu
1. Memeriksa laporan
2. Menerima tamu
3. Mewawancara
Redesain Interior Kate’s
Home sebagai ritel dan sarana komunitas
Pengumpulan Data
Literatur
Interior
Ritel
&RKhusus
Pencahayaan
pada Ritel
Penghawaan
pada Ritel
Warna pada Ritel
Survey
Aktivitas
Keadaan
Eksisting
Karakteristik
Pengguna
Sirkulasi
Pengolahan
Data
Konsep
Desain
3
4. Meja kopi pegawai
Ruang Staff 1. Meja makan
2. Kursi makan
3. Tempat tidur
4. Locker
5. Tempat sholat
1. Makan
2. Minum
3. Beristirahat
4. Menyimpan barang
5. Tidur (sakit)
Ruang rapat 1. Meja rapat
2. Kursi rapat
3. Proyektor
1. Rapat
2. Menyaksikan
presentasi
Musholla 1. Rak penyimpanan 1. Sholat
Toilet 1. Toilet
2. Wastafel
3. Urinal
1. Buang air
2. Mencuci tangan
3. Bercermin
Gudang 1. Rak
2. Lemari
1. Menyimpan barang
2. Menghitung barang
Dapur 1. Kitchen set
2. Lemari pendingin
3. Oven
1. Memasak
2. Menyimpan bahan
makanan
Tabel 2: Analisa Kebutuhan Ruang
C. Analisa Logo Hello Kitty
Gambar 2: Logo Sanrio
Pada tahun 2010, Sanrio merayakan ulang tahun yang ke
50 tahun. Dengan bertambahnya umur perusahaan raksasa
Jepang ini, mereka telah meluncurkan suatu logo baru
perusahaan dengan menggunakan tokoh utama mereka, Hello
Kitty. Logo ini didominasi dengan warna pink, serta
dilengkapi dengan wajah Hello Kitty. Hal ini sangat berbeda
dengan logo awal Sanrio yang hanya berupa tulisan
(meskipun sempat mengalami pergantian warna).
E. Analisa Hubungan Ruang
Diagram 1: Matriks Hubungan Ruang (Penulis)
Dalam Matriks di atas dapat terlihat bagaimana hubungan
antara setiap ruangan yang ada di dalam Kate’s Home. Hal ini
dimaksudkan agar memudahkan saat mendesain. Setelah
matriks ini jadi maka langkah selanjutnya adalah membuat
bubble diagram.
Diagram 2: Bubble Diagram Lantai 1
Diagram 3: Bubble Diagram Lantai 2
4
V. KONSEP
Konsep desain yang digunakan dalam Kate’s Home tentu
tetap berpegang pada victorian dan juga Hello Kitty. Hal ini
dilakukan dengan memasukkan sebanyak mungkin ciri khas
utama dari gaya Victorian yang telah sangat dikenal.
Objek Desain: objek yang akan didesain pada Kate’s
Home ini adalah area ritel, kafe, dan juga area
komunitas diikuti dengan berbagai fasilitas
pendukungnya.
Bentukan dan warna: Untuk bentukan, pada furnitur
dan juga elemen estetis digunakan banyak bentuk
lengkungan dan juga alur yang merupakan ciri khas
dari gaya victorian, sedangkan bentukan Hello Kitty
hanya akan digunakan sebagai jendela atau cermin
(aksentuasi). Warna yang dipilih dalam konsep
Kate’s Home ini adalah warna-warna pastel yang
merupakan cfiri khas dari Hello Kitty dan Victorian.
Display dan Pencahayaan: Dalam Kate’s Home display
yang digunakan adalah rak, lemari, dan juga
gantungan pakaian. Masing-masing display akan
dibuat dengan material kayu, kaca, dan juga besi.
Pencahayaan dalam Kate’s Home menggunakan
lampu chandelier, gantung, dan juga lampu spot
pada area-area display.
KONSEP ELEMEN ESTETIS DAN FURNITUR
Untuk mengaplikasikan konsep victorian yang dipadukan
dengan Hello Kitty dapat menyatu dengan baik. Maka
diperlukan elemen estetis dan juga furnitur yang dapat
mempresentasikan keduanya secara baik dan selaras.
Salah satu contohnya adalah dengan adanya suatu sofa
yang dibuat dengan gendut, penuh dengan lengkungan,
namun menggunakan pelapis alas duduk bermotif Hello Kitty
dengan warna pink lembut yang merupakan ciri khas dari
Hello Kitty dan Victorian.
Contoh lainnya adalah bentuk dari meja laptop yang
merupakan transformasi dari bentuk pita rambut Hello Kitty
yang telah mendunia dan menjadi salah satu ikon Hello Kitty
yang paling dikenal dan paling sering ditransformasikan
bentuknya ke dalam produk-produk maupun elemen estetis
suatu desain interior.
Gambar 3: Meja dan Kursi Ruang Komunits
Sedangkan untuk elemen estetis seperti cermin yang
berbentuk siluet bentuk kepala Hello Kitty dengan ukuran
besar yang diletakkan di bagian ujung ritel dimaksudkan agar
para pengunjung yang ingin mencoba produk dan juga
berpeeran sebagai elemen estetis dalam ruangan tersebut.
Selain digunakan sebagai cermin, bentukan kepala Hello
Kitty ini juga digunakan sebagai frame yang menyerupai
jendela. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung yang ada
dalam Kate’s Home tidak merasa pengap atau sempit saat
berada dalam Kate’s Home yang bangunannya berhimpitan
dengan bangunan lain.
Gambar 4: Cermin Hello Kitty pada Kafe
VI. DESAIN AKHIR
A. Denah Keseluruhan
Gambar 5: Denah Lantai 1
5
Gambar 6: Denah Lantai 2
Pada hasil desain akhir ini, lantai 1 digunakan sebagai
lobi/entrance, area ritel, kafe, toilet, dapur, loading dock, dan
juga kamar pas. Sedangkan area lantai 2 digunakan sebagai
area komunitas, musholla, perkantoran, dan juga gudang.
Hal ini dimasudkan agar bagi para penggemar Hello Kitty
yang berada dalam ruang komunitas tidak terganggu dengan
keramaian yang ada dalam ruang ritel dan juga kafe.
Gambar 7: Potongan Keseluruhan 1
Gambar 8: Potongan Keseluruhan 2
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan
adalah sebagai berikut :
1. Dalam Tugas Akhir seharusnya didapatkan data-data
penunjang data Tugas Akhir secara lengkap agar
didapatkan desain yang sesuai dengan keinginan.
2. Perencanaan desain interior yang baik pada Kate’s
Home Surabaya dapat meningkatkan minat
masyarakat untuk menggunakan lebih mengenal dan
juga menggemari produk Hello Kitty
3. Adanya ruang komunitas diharapkan menjadi suatu
fasilitas baru pertama di Indonesia dimana suatu toko
khusus merchandise Hello Kitty memiliki suatu
wadah bagi para penggemarnya.
B. Saran
Peranan Hello Kitty maupun tokoh-tokoh fiksi lainnya
cukup penting bagi kehidupan. Misalnya, kita dapat
mengajarkan pada anak-anak bagaimana cara bersosialisasi,
bersikap, dan juga berpikir dengan tokoh fiksi. Selain itu bagi
masyarakat dewasa, kehadiran tokoh-tokoh ini dapat menjadi
hobi maupun pengalih sementara dari hal-hal yang melelahkan
dan juga membuat stres seperti pekerjaan.
Karena hal-hal di atas, maka Kate’s Home harus lebih
sadar akan peranannya, sehingga dapat menghadirkan suatu
desain interior yang baik, dan dapat menampung segala
keinginan dan juga harapan dari para konsumennya. Dan hal
ini telah mulai diwujudkan oleh Kate’s Home dengan
menghadirkan suatu desain interior Kate’s Home dengan
konsep yang baru serta sarana ruang komunitas.
UCAPAN TERIMA KASIH
Allah SWT, karena tanpa rahmat dan ridhonya
penulis tidak dapat menyelesaikan jurnal dan tugas
akhir ini.
Kepada Kedua Orang Tua yang selalu senantiasa
mendoakan dan membimbing saya.
Kepada Bapak Ir. Budiono, MSn. atas bimbingan
dan kesabarannya selama mengerjakan tugas akhir.
Kepada Diajeng, Fandi, Fariz, Yanuar, dan
teman-teman tugas akhir lainnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Berman, B. & J.R. Evans (2001). Retail Management:
A Strategic Approach, 8th Ed.; Upper Saddle River,
New Jersey: Prentice Hall, 708 pages.
D.K. Ching, Francis, 2002, Architectue, Space and
Order, New York, New York: Maxmillan Publishing
Company
Hu, H., Jasper, C. (2004). Men and women: A
comparison of shopping mall behavior. International
Council of Shopping Centers Educational
Foundation, 11(1), 113-131.
Kusumowidagdo, Astrid (2007). Desain Ritel,halaman
2.
http://www.docstoc.com/docs/14297158/Klasifikasi-
Lampu-dan-Armatur
http://www.sanrio.com