Demografi Kependudukan 2014

17
UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM STUDI PKLH PROGRAM PASCA SARJANA  UJI KOMPETENSI II Mata Kuliah : Demo!a"i # Ke$e%&u&u'a% Bi&a% Ka(ia% : Teo!i)Teo!i Ke$e%&u&u'a% &a% *+,- .PDS Seme/te! : I 0 1e2!ua!i 3 Juli *+,4 5 Do/e% Pe%u(i : P!o&6 D!6 He!i2e!tu/ Soei7a%to8 S6U6 1. Apa sebena rnya yang mengger akkan pikir an dan gaga ng pena Thomas Robert Malthus sehingga membuat teori kelebihan penduduk (  over  pupulation theory ) ? Ja9a2: Laju per kembangan pen duduk dunia sangat pes at sejak tahun 19!. "al ini dimulai setelah tahun 1#!$ diman bangsa %ropa dan keturunan&keturunannya yang telah berpindah ke Amerika mengalami “population boom”. Melihat permasalahn tersebut Thomas Robert Malthus seorang  pendeta 'nggris$ pada tahun 1#9 menulis sebuah karangan yang  berjudul *  An Essay on The Principle of Population+ yang bertujuan mengemukakan tiga hal a. 'nti persoalan penduduk  b. Akibat&akibat perkembangan penduduk terhadap perbaikan hidup di masa depan. ,. -a ngg ahan terhadap spekula si Mr . od /in $ Mr . 0ondo r,et dan  pengarang&pengarang lainnya. Tujuan ketiga itulah yang sebenarnya menggerakkan pikiran dan  pegangan (gagang ) pena Malthus ('skandar$ 19#). 1

description

demografi

Transcript of Demografi Kependudukan 2014

6

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM STUDI PKLH PROGRAM PASCA SARJANA UJI KOMPETENSI II

Mata Kuliah

: Demografi / Kependudukan

Bidang Kajian

: Teori-Teori Kependudukan dan

2013 WPDS

Semester

: I ( Februari Juli 2014 )

Dosen Penguji

: Prod. Dr. Heribertus Soegiyanto, S.U.1. Apa sebenarnya yang menggerakkan pikiran dan gagang pena Thomas Robert Malthus sehingga membuat teori kelebihan penduduk ( over pupulation theory ) ?Jawab:

Laju perkembangan penduduk dunia sangat pesat sejak tahun 1950. Hal ini dimulai setelah tahun 1750, diman bangsa Eropa dan keturunan-keturunannya yang telah berpindah ke Amerika mengalami population boom.

Melihat permasalahn tersebut Thomas Robert Malthus seorang pendeta Inggris, pada tahun 1798 menulis sebuah karangan yang berjudul : An Essay on The Principle of Population yang bertujuan mengemukakan tiga hal:

a. Inti persoalan penduduk

b. Akibat-akibat perkembangan penduduk terhadap perbaikan hidup di masa depan.

c. Sanggahan terhadap spekulasi Mr. Godwin, Mr. Condorcet dan pengarang-pengarang lainnya.

Tujuan ketiga itulah yang sebenarnya menggerakkan pikiran dan pegangan (gagang ) pena Malthus (Iskandar, 1978).Karangan Malthus pertama merupakan hasil diskusi tentang karangan William Godwin yang mencetuskan gagasan bahwa kemiskinan di sebagian besar penduduk adalah kesalahan struktur masyarakat dan hanya bisa dilenyapkan jika diadakan perbaikan organisasi sosial dengan memperhatikan prinsip asas sama rata. Thomas Maltus berpendirian bahwa sebab utama timbulnya kemiskinan dan tingkat hidup yang rendah, bukan semata-mata karena organisasi tetapi karena ketidakselarasan antara jumlah penduduk dengan sandang pangan yang tersedia. Pandangan tersebut dibuat berdasarkan dua gagasan utama, yaitu:

a. Manusia selalu memerlukan sandang pangan untuk kehidupan.

b. Nafsu seksuil antara dua jenis kelamin akan selalu adan dan tidak akan pernah berubah sisfatnya. Maka kekuatan penduduk untuk bertambah adalah lebih besar daripada kesanggupan bumi untuk menghasilkan sandang-pangan. Dengan demikian jumlah penduduk memiliki kecenderungan untuk berkembeng lebih cepat daripada pertambahan sandang-pangan. Inilah inti persoalan kependidudukan.Perkembangan manusia sama dengan makluk lainnya, dimana perkembangannya tidak terkekang oleh terbatasnya persediaan jumlah pengan. Tanpa rintangan-rintangan jumlah penduduk dapat bertambah 2 kali lipat banyaknya tiap generasi atau tiap 25 tahun, akan tetapi kenaikan produksi pangan tidaklah sedimikian cepatnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk akan bertambah tiap generasi menurut deret ukur sedangkan pertumbuhan jumlah pangan tiap 25 tahun akan mengikuti deret hitung.

Tabel 1. Perkembangan penduduk dan pangan tiap 25 tahun

Penduduk1248163264128256Dst

Pangan123456789dst

Dari deret-deret di atas dapat kita lihat bagaimana menurut Malthus akan jadinya perbandingan antara jumlah penduduk dengan panagan yang asal mulanya seimbang. Dalam waktu 200 tahun perbandingan itu akan jadi 256:9 atau dengan kata lain akan timbul suatu kelebihan penduduk yang amat mengerikan. Hal inilah yang menyebabkan teori Malthus disebut sebagai teori kelebihan penduduk (over pupulation theory).

2. Bedakan antara ultimate checks ( pengekang terakhir ) dan immediate checks ( pengekang segera ) !Jawab:Ultimate checks (pengekang terakhir) yaitu pengekangan terhadap perkembangan penduduk yang disebabkan karena kekurangan pangan. Dimana manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini diuraikan Malthus sebagai berikut: bahwa pertumbuhan penduduk sesuai dengan deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256) sedangan pertumbuhan pangan sesuai dengan deret htung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9). Dari apa yang diungkapkan Malthus ini terlihat bahwa bencana kelaparan adalah pengekangan terakhir yang memiliki sifat pengekangan segera terhadap pertumbuhan penduduk, tapi sebenarnya pengekangan ini tidak akan mengekang secara segera. Oleh karena itu, untuk keluar dari permasalahan kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Immediate checks (pengekang segera) menurut Malthus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu preventive checks (pengekang pencegah) dan positive checks (pengekang positif). Preventive checks ialah pengurangan penduduk melalui penekanan kelahiran. Preventive checks terbagi menjadi dua yaitu moral restraint (pengekangan diri) dan vice. Moral restraint yaitu segala usaha untuk mengekang nafsu seksual dan vice pengurangan kelahiran dengan: penggugiran kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi, homoseksuil, promiscu-ity, adultery. Bagi Malthus moral restraint merupakan pembatasan kelahiran yang paling penting, sedangkan penggunaan alat-alat kontrasepsi belum dapat diterimanya. Positive checks adalah pengukuran penduduk melalui proses kematian. Apabila di suatu wilayah jumlah penduduk melebihi jumlah persediaan bahan pangan, maka kematian akan meningkat mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain sebagainya. Proses ini akan terus berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang dengan persediaan bahan pangan. Positive checks dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu: vice dan misery. Vice (kejahatan) adalah segala jenis pencabutan nyawa sesama manusia, seperti pembunuhan anak-anak (infanticide), pembunuhan orang-orang cacat, dan orang-orang tua. Misery (kemelaratan) ialah segala keadaan yang menyebebkan kematian seperti berbagai jenis penyakit dan epidemi, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan dan peperangan (Mantra, 2000). Berdasarkan uraian di atas nampak perbedaan antara ultimate checks (pengekang terakhir) dan immediate checks (pengekang segera). Dimana ultimate checks (pengekang terakhir) merupakan masalah yang ditimbulkan akibat laju pertumbuhan penduduk yang dikaitkan dengan persediaan bahan pangan, dimana masalah ini tidak dapat ditangani dengan segera. Sedangkan immediate checks (pengekang segera) merupakan upaya untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk dengan segera yaitu melalui cara preventive checks (pengekang pencegah) dan positive checks (pengekang positif).3. Apa yang menyebabkan teori kelebihan penduduk Malthus memperoleh banyak kritik dari pada cendikiawan ?Jawab:

Penyebab teori kelebihan penduduk Malthus memperoleh banyak kritik dari pada cendikiawan adalah:

a. Malthus tidak memperhitungkan kemajuan-kemajuan transportasi yang menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain sehingga pengiriman bahan pangan ke daerah-daerah yang kekurangan pangan mudah dilaksanakan.b. Dia tidak memperhitungkan kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi, terutama dalam bidang pertanian. Jadi produksi pertanian dapat pula ditingkatkan secara cepat dengan mempergunakan teknologi baru.c. Malthus tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan-pasangan yang sudah menikah. Usaha pembatasan kelahiran ini telah dianjurkan oleh Francis Place pada tahun 1822.d. Fertilitas akan menurun apabila terjadi perbaikan ekonomi dan standar hidup penduduk dinaikkan. Hal ini tidak diperhitungkan oleh Malthus.4. Teori fisiologis atau alami :a. Menurut Michael Thomas Sadler bahwa ada hubungan negatif (kebalikan) antara daya reproduksi manusia dengan jumlah penduduk. Artinya jika jumlah penduduk bertambah maka daya reproduksi manusia akan berkurang. Jelaskan pendapat tersebut !Jawab:

Michael Thomas Sadler mengemukakan adanya hubungan kebalikan antara daya reproduksi manusia dengan jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk bertambah, daya reproduksi manusia akan berkurang, sedangkan jika jumlah penduduk berkurang justru daya reproduksi manusia akan bertambah. Selain itu ia juga mengungkapkan, bahwa perkerjaan berat dan makanan sederhana merupakan faktor-faktor menaikkan daya reproduksi, sedang banyak waktu luang dan makanan berat, menekan daya reproduksi manusia.

Teori yang diungkapkan oleh Michael Thomas Sadler ini sebenarnya masih diragukan oleh Thomson (1953), setelah ia melihat pertumbuhan penduduk di Jawa, India dan Cina dimana penduduknya sangat padat, tetapi pertumbuhan penduduknya juga tinggi (Mantra, 2000).

Menurut saya pendapat dari Sadler tersebut kurang kongkrit sehingga argumentasinyapun diragukan. Penjelasan dari teori yang diungkapkan oleh Sadler tersebut mungkin seperti apa yang diutarakan oleh Malthus, yaitu penduduk di suatu daerah dapat memiliki tingkat fertilitas tinggi, tetapi dalam pertumbuhan alaminya rendah karena tingginya tingkat kematian. Jadi anggapan Sadler yang menyatakan jika jumlah penduduk bertambah, daya reproduksi manusia akan berkurang itu dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan alami penduduk dimana fertilitas atau kelahiran di suatu negara itu tinggi, namun tingkat kematiannyapun juga tinggi sehingga reproduksi penduduk menjadi rendah. Namun demikian, penduduk tidak dapat mempunyai fertilitas tinggi, apabila tidak memiliki kesuburan (fecunditas) yang tinggi, tetapi penduduk dengan tingkat kesuburan tinggi dapat dapat juga tingkat fertilitasnya rendah.b. Doubleday berpendapat bahwa kenaikan kemakmuran akan mengakibatkan turunnya daya reproduksi manusia dan sebaliknya kemiskinan akan mengakibatkan naiknya daya reproduksi manusia. Jelaskan pendapat tersebut !Jawab:

Pendapat Doubleday ini hampir sama dengan pendapat Sadler, hanya titik tolaknya yang berbeda. Doubleday berpendapat bahwa kenaikan kemakmuran akan mengakibatkan turunnya daya reproduksi manusia dan sebaliknya kemiskinan akan mengakibatkan naiknya daya reproduksi manusia. Penjelasan dari teori Doubleday tersebut yaitu kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia. Jika suatu jenis makluk diancam bahaya, mereka akan mempertahankan diri dengan segala daya yang mereka miliki. Mereka akan menyeimbangkan dengan daya reproduksi yang lebih besar. Selain itu, Doubleday juga mengungkapkan bahwa kekurangan bahan makanan merupakan bagi daya reproduksi manusia, sedang kelebihan pangan justru merupakan faktor pengekang perkembangan penduduk. Dalam golongan masyarakat yang berpendapatan rendah, seringkali terdiri dari penduduk dengan keluarga yang besar, sebaliknya orang yang memiliki kedudukan yang baik biasanya jumlah keluarganya kecil (Mantra, 2000).

Menurut saya kemiskinan mengakibatkan kenaikan reproduksi manusia, hal ini memang benar. Di Indonesia sendiri dapat kita lihat, dahulu minimal setiap keluarga itu memiliki 5-10 anak. Orang jaman dulu masih beranggapan bahwa banyak anak itu banyak rejeki, setiap anak itu punya rejekinya masing-masing. Jadi dari anggapan itu mungkin muncul persepsi jika mereka punya anak banyak masalah kekurangan pagan dan kemiskinan itu dapat terarasi, karena semakin banyak anggota keluarga yang mencari pangan. Salah satu pemicu munculnya anggapan ini adalah karena kurangnnya fasilitas pendidika, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan. Dulu masih banyak masyarakat yang beranggapan pula lebih baik cari rejeki buat makan daripada uat sekolah. Namun, di era saat ini dimana teknologi dan pendidikan sudah maju, ditunjang dengan ketersediaan pangan dan fasilitas kesehatan yang sudah semakin maju pula, justru reproduksi masyarakat malah menurun. Hal ini disebabkan karena masyarakat mulai memiliki kesadaran akan pendidikan, sehingga mereka sadar bahwa reproduksi yang tinggi dapat mebawa dampak besar bagi negara. Sehingga semakin tinggi pendidikan masyarakat, angka reproduksi akan semakin menurun, karena masyarakat sudah mulai mengenal KB dan alat kontrasepsi lainnya untuk menekan pertumbuhan penduduk. Dengan jumlah anak sedikit yaitu 1-3 anak, kemampuan masyarakat untuk menyekolahkan anak sampai jenjang tertinggipun lebih mudah dilakukan dan anakpun akan lebih terbeban untuk menyalesaikan sekolahnya dulu, sehingga darisini dapat berkurang pula angka pernikahan anak dibawah umur. Selain itu, jika anak-anak tersebut berpendidikan tinggi otomatis peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak lebih terbuka lebar, sehingga hidupnyapun akan lebih makmur. Oleh karena itu, menurut saya teori yang diungkapkan Doubleday memang benar bahwa kenaikan kemakmuran akan mengakibatkan turunnya daya reproduksi manusia dan sebaliknya kemiskinan akan mengakibatkan naiknya daya reproduksi manusia.5. Teori Keadaan Sosial Ekonomi :a. Nassau William Senior menyangsikan apakah benar jumlah manusia akan berkembang melampaui jumlah pangan yang tersedia. Apa komentar Saudara terhadap pendapat Senior tersebut ?

Jawab: Nassau William Senior merupakan pelopor teori sosial ekonomi yang mengemukakan pendapatnya dalam sebuah karangan yang berjudul Lecturers on Population bahwa keadaan kekurangan pangan yang merupakan check utama terhadap perkembangan penduduk akan tetapi ketakutan akan timbulnya keadaan kekurangan ini adalah bagi manusia lebih mungkin paling sedikit sama kuatnya dengan nafsu seksuil, sehingga dalam keadaan normal adalah sangat menyangsikan apakah benar jumlah manusia akan berkembang melampaui jumlah pangan yang tersedia (Iskandar, 1978).Menurut saya dengan pendapat Senior tersebut ada benarnya juga, karena memang kondisi sosial dan ekonomi penduduklah yang nantinya menentukan kelangsungan sumber daya alam, sehingga laju pertumbuhan penduduk tidak akan melampaui pangan. Namun, perlu dilihat juga kondisi saat ini mungkin sumber daya alam masih melimpah, sehingga pendapatan perkapita, produksi pertanian, hasil industri dan pertumbuhan penduduk dapat berlangsung dengan cepat. Pertumbuhan ini nantinya akan menurun seiring dengan persediaan sumber daya alam. Akhirnya malapetaka kelaparan tidak dapat dihindarkan. Saat ini yang bisa dilakukan manusia hanyalah menunda malapetaka itu terjadi yaitu dengan membatasi pertumbuhan dan mengelola lingkungan alam dengan baik. Hal ini mungkin sejalan dengan apa yang dilakukan oleh negara-negara maju, dengan teknologi, pendapatan perkapita tinggi, temuan-temuan yang dihasilkan serta pendidikan yang tinggi. Penduduk di negara maju pada umumnya sudah mengetahui permasasalahan yang akan terjadi di dunia nantinya jadi mereka mempersiapkan diri dengan melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik serta menggunakan alat-alat kontrasepsi untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Namun untuk negara-negara berkembang dan negara miskin yang sebagian besar berada di Afrika dan Asia kesiapan mungkin masih kurang. Sebagai contoh di negara Indonesia saja laju pertumbuhan penduduk masih tinggi, sehingga masih banyak penduduk miskin yang kekurangan pangan. Masalah ini sebenarnya dapat diatasi yaitu dengan meningkatkan pendidikan penduduk sehingga mereka mengerti bagaimana cara-cara penggunaan alat kontrasepsi dan memakainya, bagaimana pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan arif dan bijaksana, selain itu penpapatan penduduk pun akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendidikan mereka. Namun, yang perlu diperhatikan adalah dari segi sosialnya yaitu karekater penduduk tersebut agar benar-banar dapat memanfaatkan sumber daya alam secara arif dan bijaksana dan tidak merusaknya untuk kepentingan sendiri.b. Jelaskan tentang teori pertumbuhan penduduk kapilaritas sosial (social capilarity) !Jawab:

Teori pertumbuhan penduduk kapilaritas sosial (social capilarity) yaitu suatu hasrat manusia untuk mempebaiki kedudukan sosial ekonominya dan hasrat itu bersifat turun-temurun. Misalnya seorang ayah selalu mengharapkan dan berusaha agar anaknya memperoleh kedudukan sosial ekonomi yang lebih tinggi melebihi apa yang ia sendiri telah capai. Untuk dapat mencapai kedudukan sosial ekonomi itu, keluarga yang besar merupakan beban yang berat dan perintang yang besar. Oleh karena itu sebabnya orang perlu dengan sadar menunda saat pernikahannya dan membuat perencanaan besar keluarganya nanti. Hal ini juga yang menyebabkan berkurangnnya angka kelahiran di Perancis.c. Bedakan antara keadaan over population dan keadaan absolute over population! Jawab:Over population dan absolute over population menggambarkan keadaan penduduk yang dikemukakan oleh Wegner. Over population adalah keadaan yang timbul apabila dalam suatu daerah tertentu dalam waktu terbatas, penduduk terutama buruh tidak akan mudah memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan tingkat perekonomia yang ada dan tingkat hidup yang layak. Sedangkan, absolute over population adalah keadaan yang timbul apabila dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang terbatas, bahan kebutuhan hidup tidak dapat mencukupi kebutuhan penduduk daerah tersebut dengan layak.

Perbedaan dalam dua keadaan tersebut yaitu bahwa over population hanya bersifat relatif, artinya dalam suatu daerah tertentu dalam waktu terbatas tidak semua penduduk akan gagal dalam mencapai kehidupan yang layak, semuanya tergantung pada status/pekerjaan penduduk tersebut. Tapi dalam keadaan absolute over population bahwa dalam suatu daerah tertentu dalam waktu terbatas kebutuhan semua penduduk tidak dapat dipenuhi dengan layak.6. Jelaskan teori transisi demografi ( demographic transition theory ) dengan suatu gambar dan penjelasan secara singkat !Jawab:Teori transisi demografi yaitu teori yang membahas tentang sebab-sebab dan urutan turunnya angka-angka kelahiran dan kematian. Tahapan atau urutan dalam teori transisi demografi ini adalah sebagai berikut:a. Periode I (periode statis)

Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lmbat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang sama-sama tinggi. Sesuai dengan data yang ada dalam 2013 World Population Data Sheet contoh negara yang masih dalam tahap transisi ini adalah negara Timor-Leste, karena negara ini memiliki tingkat penduduk yang tinggi sebesar 5,7 dengan tingkat kelahiran sebanyak 33 jiwa tiap 1000 penduduk, tapi angka IMR nya juga tergolong tinggi yaitu 45 jiwa per 1000 penduduk, sedangka angka pertumbuhan alaminya mencapai 2,7 % atau tergolong tinggi. Hal ini dipicu oleh banyaknya anak yang tekena busung lapar karena kurang gizi dan tingkat kesehatan penduduk yang masih rendah.

b. Periode II (periode pertumbuhan cepat)

Tahap kedua angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk semua pertumbuhan penduduk menjadi lebih cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi. Periode II ini dialami oleh beberapa negara berkembang.c. Periode III (periode pertumbuhan menurun)

Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan tingkat kelahiran menurun. Penyebabnya antara lain adalah pembatasan jumlah anggota keluarga. Sesuai dengan data yang ada dalam 2013 World Population Data Sheet contoh negara dalam tahap transisi ini adalah Indonesia, dengan jumlah kelahiran 21 jiwa tiap 1000 pendiuduk dan kematian 6 jiwa setiap 1000 penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk alami adalah 1,5% atau tergolong sedang. Hal ini disebabkan karena di Indonesia sudah dilaksanakan KB, walaupun belum 100% berhasil.d. Periode IV (periode stasioner)Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara berlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Sesuai dengan data yang ada dalam 2013 World Population Data Sheet negara yang ada dalam tahap transisi ini adalah negara-negara maju, misalnya saja negara Singapura. Dengan angka pertumbuhan penduduk alami di negara Singapura adalah sebesar 0,6%, atau tergolong rendah, hal ini karena penduduk sudah mengetahui cara-cara kontrasepsi dan dipratekkan. Sehingga angka kelahiran dan kematian mendekati keseimbangan. Pertumbuhan penduduk alaminya juga rendahdalam jangka waktu yang panjang. Grafik yang menggambarkan transisi demografi tersebut, adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Teori Transisi DemografiSumber: Wordpress, 2009

Keterangan:

Stage 1: Kelahiran tinggi dan kematian tinggiStage 2: Kelahiran masih tinggi, kematian cenderung menurunStage 3 : Kelahiran menurun dan kematian menurunStage 4: Kelahiran menurun dan kematian menurun cenderung stabil 7. 2013 World Population Data Sheet : lihat halaman 10 dan 14 ( Asean ).a. Negara mana yang angka kelahiran per 1000 penduduk tertinggi dan terendah ?Jawab:

Negara Asean yang memiliki angka kelahiran per 1000 penduduk tertinggi dan terendah pada tahun 2013 berdasarkan data dari 2013 World Population Data Sheet yaitu:

1) Negara Timor-Leste merupakan negara Asean dengan kelahiran per 1000 penduduk tertinggi, yaitu sebanyak 33 jiwa tiap 1000 penduduk.Negara Timor-Leste juga merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi dilihat dari angka TFR nya sebesar 5,7. Hal ini mungkin dipicu karena negara Timor-Leste merupakan negara baru yang jumlah penduduknya masih rendah yaitu sekitar 1,1 juta jiwa. Oleh karena itu untuk meningkatkan jumlah penduduknya, fertilitas di negara ini belum terlalu ditekan. Dari tingkat pertumbuhan penduduk tersebut pada tahun 2050 diketahui penduduk di Negara Timor-Leste akan meningkat menjadi 1,8 juta jiwa. 2) Negara Singapura merupakan negara Asean dengan kelahiran per 1000 penduduk terendah, yaitu sebanyak 10 jiwa tiap 1000 penduduk.

Singapura merupakan salah satu negara maju di ASEAN, pada tahun 2013 penduduk di Negara Singapura diketahui berjumlah 5,4 juta jiwa dengan angka TFR sebesar 1,3. Sehingga diperkirakan negara Singapura pada tahun 2050 akan mengalami peningkatan penduduk sampai 7,1 juta jiwa. b. Demikian juga untuk Rate of Natural Increase dan Infant Mortality Rate. Berikan rasionalnya mengapa demikian !Jawab:

1) Rate of Natural Increase dan Infant Mortality Rate di negara Timor Leste.Rate of Natural Increase atau angka pertumbuhan penduduk alami di negara Timor-Leste adalah sebesar 2,7 %, atau tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena Infant Mortality Rate atau angka kematian bayi di Timor-Leste masih tinggi, yaitu 45 bayi tiap 1000 penduduk sedangkan angka kelahiran 33 jiwa tiap 1000 penduduk menandakan bahwa fasilitas kesehatan di negara Timor-Leste masih rendah. Seperti yang sudah di ungkapkan sebelumnya bahwa negara Timor-Leste merupakan negara yang masih tergolong baru, dengan pendapatan perkapita sebesar 6,410 $US (pada tahun 2012) kemungkinan negara Timor-Leste belum dapat meningkatkan pembangunan wilayahnya di segala bidang. Oleh karena itu tingkat kesehatan di negara ini juga masih rendah, sehingga dengan tingkat kelahiran yang tinggi pun angka kematian bayi juga tinggi. Selain itu tidak hanya fasilitas kesehatan saja yang harus disoroti, tapi juga tingkat pendidikannya. Akibat tingkat pendidikan yang masih rendah juga menjadi pemicu rendahnya tingkat kesehatan, yaitu kurangnya pemahaman penduduk terhadap kesadaran akan kebersihan lingkungan dan pentingnya perbaikan gizi khususnya untuk ibu dan anak-anak. 2) Rate of Natural Increase dan Infant Mortality Rate di negara Singapura.Rate of Natural Increase atau angka pertumbuhan penduduk alami di negara Singapura adalah sebesar 0,6%, atau tergolong rendah. Angka IMR nya pun hanya 1,8 atau kurang dari 2 jiwa per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan tingkat pelayanan kesehatan di negara Singapura sudah sangat maju, karena walaupun negaranya kecil Singapura merupakan salah negara maju dengan dengan pendapatan perkapita yang cukup tinggi yaitu 61,100 $US (pada tahun 2012). Penduduk di Singapura pun 100% merupakan penduduk kota dengan tingkat pendidikan yang tinggi, sehingga mereka sudah memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan, selain itu laju pertumbuhan penduduk dapat terkendali karena penduduk sudah menggunakan alat kontrasepsi yang dapat menekan jumlah laju pertumbuhan penduduk di negara Singapura. Daftar Pustaka

Iskandar, N. 1978. Teori-Teori Kependudukan. Jakarta: Lembaga Demografu Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Mantra, Ida Bagoes. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wordpress.2009.Transisi Dempgrafi. http:// serike pendudukan. wordpress.com/2009/10/28/transisi-demografi/ (Diunduh tanggal 5 Mei 2014 jam 23:04)1

17