Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

download Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

of 24

Transcript of Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    1/24

    261261261261261

    Pembaruan Pemikiran Islam:Sebuah Catatan Pribadi*

    M. Dawam RahardjoM. Dawam RahardjoM. Dawam RahardjoM. Dawam RahardjoM. Dawam Rahardjo**

    Jika hari cerah, pagi-pagi sekali Merapi yang menge-rucut tinggi semampai itu sudah mengamati denganmatanya yang biru: kota Yogyakarta menggeliat bangun,tanpa selimut kabut di atas lembah yang hijau terbentangjauh hingga ke laut selatan, melalui bukit-bukit GunungKidul. Merapi itu sendiri bagaikan orang muda yang

    sudah beruban, ketika tertutup awan tipis yang menyapulembut di puncaknya. Lebih-lebih ketika bulan puasa,lembah yang rimbun dan gelap itu sudah hingar bingaroleh celoteh pejalan kaki yang memenuhi Malioboro,

    *Makalah disampaikan pada Orasi Ilmiah Ahmad Wahib Award,yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Ciputat kerjasama denganFreedom Institute di Jakarta, tanggal 20 Mei 2003.

    **Adalah Presiden The International Institute of Islamic ThoughtIndonesia (IIIT- Indonesia)

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    2/24

    262262262262262

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    yang membelah kota dan menghubungkan utara danselatan. Di utara, ada masdjid Syuhada yang selalu ramaidengan kegiatan. Di selatan, ada Masjid Besar Kratondan kampung Kauman. Suara adzan terdengar darimasjid-masjid dan langgar-langgar di seluruh penjurukota yang religius itu . Aku menengarai bahwa Yogya

    yang merupakan pusat Muhammadiyah itu tidakmemiliki tradisi tarhim, seperti halnya di Solo, terutamadi kampungku, Pasar Kliwon yang dihuni oleh orang-orang Hadramaut.

    Di kerumunan pejalan kaki yang mencari tempatsholat subuh di tempat-tempat lain, seorang pemuda dariAsrama Yasma, Masjid Sjuhada bertanya kepadatemannya: Bisakah saya menemukan dia di gelapdinihari ini? Kawannya itu, anehnya, menjawabspontan dan yakin: bisa ! karena kemuatan majnundihatinya. Memang bisa, pemuda yang lagi kasmaran itu

    menemukan pacarnya di muka Kepatihan. Padahalsuasana gelap karena bulan sudah lengser. Lagi pula gadisitu mengenakan mukenanya yang putih. Tapi karenawajahnya yang persis bulan purnama, pemuda itu dapatjuga mengenalinya, barangkali karena sorot matabundar gadis itu nampaknya mam pu menembusdadanya. Keduanya hanya bersalam-salaman, denganjantung yang berdetak keras, tanpa berpeluk-pelukantentunya, seperti pemuda-pemudi Amerika.

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    3/24

    263263263263263

    Di dekat Kauman, ada sekolah khusus putri yangdiselenggarakan oleh Muhammadiyah. Sekolah itudimaksudkan untuk membentuk muslimah-muslimahyang sholihah. Konon, tujuannya adalah untuk mencetakistri-istri yang baik, yang konon bisa menjadi tiang keluargasakinah. Di sebelah utara, terdapat kampus Universitas

    Gadjah Mada, sebagian kuliah masih mempergunakanruang-ruang Kraton Sitihinggil, Kasunanan Yogya-karta. Masih di bagian itu juga terdapat Universitas IslamIndonesia (UII), tempat berdirinya Himpunan Mahasis-wa Islam (HMI). Di sebelah timur, di pinggir jalan menujuke Solo, berdiri Institut Agama Islam Negeri (IAIN).Kawasan utara-selatan itu, dihubungkan oleh kegiatanpacaran antara mahasiswa dan murid sekolah-sekolah putriMuhammadiyah yang berdiri di Notoprajan yangbergandengan dengan Kauman dan Muallimat NU disebelah barat Notroprajan. Mahasiswa yang belajar ilmu-

    ilmu sekuler itu beranggapan bahwa lulusan sekolah-sekolah putri yang umumnya berkerudung itu adalahcalon-calon istri yang ideal. Apalagi pada umumnya,mereka berasal dari kelas menengah.

    Tapi mahasiswa dari kampus utara itu melakukanpacaran gelap, karena dilarang oleh orang tua si gadis.Rupanya si gadis itu sudah ditunangkan dengan saudarasepupunya dari Fakultas Farmasi yang mondok di rumahpamannya itu. Inilah yang menimbulkan pemberontak-

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    4/24

    264264264264264

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    an di jiwa pemuda itu, mempertanyakan tradisi fiqihmengapa mengizinkan dua orang saudara sepupu kawin,karena di negara-negara maju hal itu sudah dianggapincestyang menyebabkan keturunan lemah. Padahal alQuran sendiri tidak menghendaki keturunan yanglemah, karena itu mengapa hukum fiqih itu tidak diubah

    saja atas dasar penemuan baru ilmu pengetahuan? Sebablain larangan berpacaran itu adalah perbedaan suku, sigadis berasal dari Banjar sedangkan si mahasiswa adalahseorang pemuda Jawa yang derajatnya dianggap lebihrendah oleh orang Melayu, atau mungkin disangkakemuslimannya kurang. Tapi dalam pergaulan mahasis-wa, terutama di HMI, perbedaan suku itu praktis sudahlebur, walaupun tawuran pemuda antar suku-suku itumasih sering terjadi, terutama antara pemuda SulawesiSelatan dan Sumatera Selatan. Kasusnya bisa sering soalpacaran. Pernah terjadi, seorang mahasiswa yang dikenal

    sebagaiqoridari Sumatera Selatan dihajar hingga babakbelur dan dilempar ke parit, gara-gara ia memacari seo-rang pemudi asal Sulawesi Selatan yang berdarah ningratBugis, puteri seorang Walikota Makassar.

    Jika Solo dikenal sebagai kota pelajar, Yogyakartalebih dikenal sebagai kota mahasiswa. Yogya, yangpernah menjadi Ibu Kota RI itu, juga dikenal sebagaikota kebudayaan. Penyair-penyair besar seperti Rendraatau Kirdjomulyo bermukim di sini. Di majalah Mer-

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    5/24

    265265265265265

    deka, Rendra pernah menulis bahwa ia lebih sukatinggal di Yogya, karena ia masih bisa bergayut di dahandan ranting pohon-pohon trembesi yang tumbuh disepanjang Malioboro. Hanya saja majalah-majalah sastraseperti Sastra, Cerpen, Horison dan Konfrontasiatau membuka ruang sastra seperti Siasat atau Merdeka

    terbit di Jakarta. Tapi di lapangan intelektual, Yogya cukupmenonjol dengan majalah-majalah kampus dan mahasis-wanya. Majalah yang diterbitkan oleh HMI, Media,dikelola di kota Gudeg ini. Demikian pula majalah Cita,kebanggaan Pelajar Islam Indonesia (PII). Di lingkungangerakan Islam, Yogyakarta memiliki budayawan besar,Mohammad Diponogoro merintis seni panggung melaluiTeater Muslim . Di sinilah Arifien C. Noer, SyubahAsa, Choirul Umam dan Amak Baljun dilahirkan.

    Saya sendiri ketika menjadi Ketua Panitia MauludNabi Masjid Sjuhada, sempat mendirikan kelompok koor

    dengan nama Pecinta Musik Muslim, yang dipimpinoleh seorang Ahmadiyah, komponis Suhadi. Anggota-anggota paduan suara itu antara lain, Amaroso Katamsi,Pranawengrum, Widiyati Saebani, Ivada (kemudian men-jadi panyiar TV), Suyono, Pung Masykuri dan orang-orang yang banyak di antaranya berasal dari Fakultas Eko-nomi UGM. Saya membentuk kelompok paduan itu karenasaya pernah menjadi anggota koor gereja PresbyterianChurch, Boise, Idaho, AS, ketika saya menjadi pelajar AFS.

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    6/24

    266266266266266

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    Di kegiatan pemikiran Islam pada waktu itudigerakkan oleh Islam Study Club (ISC) yang dipimpinoleh Santoso Pudjosubroto, kelak pernah menjadi HakimAgung dan digairahkan oleh penceramah-penceramahseperti Mukti Ali, Ahmad Basuni dan wartawan seniorSundoro. ISC sering mengadakan acara ceramah dan

    diskusi di aula masjid Syuhada. Pada waktu itu MasjidSyuhada sudah menjadi pusat kebudayaan menurutkonsep Gazalba, masjid sebagai pusat kebudayaan. Diaula inipun sering dipentaskan pembacaan puisi.

    Karena merupakan pusat perguruan tinggi danmasyarakat mahasiswa, maka logis jika HMI dilahirkandi kota ini. Tapi pelopor pendiri HMI bukan orang-orangYogya atau Jawa, melainkan orang-orang Luar Jawa.Pendiri HMI, Lafran Pane, adik sastrawan besar PujanggaBaru, Armyn Pane dan Sanusie Pane, adalah orang BatakMandailing. Penggerak HMI sebenarnya adalah orang-

    orang Luar Jawa juga. Hanya saja, rasa perbedaan suku dilingkungan HMI dan gerakan-gerakan mahasiswalainnya, seperti GMNI (Gerakan Mahasiswa NasionalIndonesia) , CGMI (Consentratie Gerakan MahasiswaIndonesia) atau PMKRI (Pergerakan Mahasiswa KatholikIndonesia), boleh dikata sudah tidak ada, walaupun orang-orang asli Yogya, masih nampak ketidak-senangannyaterhadap orang-orang Sumatera, yang mewakili orangLuar Jawa itu, karena mereka sering suka berkelahi atau

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    7/24

    267267267267267

    memacari gadis-gadis Jawa, tetapi akhirnya menurutikemauan orang tua mereka, kawin dengan perempuansesuku dan dari kalangan keluarga mereka sendiri.

    Saya berkenalan dengan orang-orang Luar Jawa,bukan terutama di UGM, melainkan di HMI. Di situlahsaya berkenalan dengan Djohan Effendi, orang Banjar,

    Mahadi Sinambela, orang Batak, juga Ahmad Wahib,orang Madura. Tapi terus terang, ketika bergaul denganWahib, saya tidak pernah menyadari bahwa Wahib ituorang Madura. Saya cuma menyadari bahwa Amien Raisadalah orang Solo, karena kami pernah satu sekolahan dimadrasah Al Islam, atau Nurbasya Junaid, sekarang masihKetua GKBI, orang Pekalongan atau Tawangalun. Kamibertemu dan berteman akrab di HMI, melebur identitaskesukuan dan kedaerahan kami masing-masing.

    Sebelum masuk HMI, saya pernah aktif menjadipengurus PII sejak SMP di Solo. Karena aktif di PII itulah

    saya bisa ikut serta dalam program AFS (American FieldService) dan bersekolah di Borah High School, Idaho.Ketika menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi UGM,saya tidak langsung tertarik masuk HMI. Malah sayapernah tertarik masuk ke Gerakan Mahasiswa Sosialis(GMSOS). Tapi akhirnya saya masuk juga ke HMI,karena ditarik-tarik oleh teman-teman dekat saya, ter-utama Mohammad Assegaf, seorang teman sekelas diSMA, tapi lebih dahulu masuk ke Fakultas Hukum UGM.

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    8/24

    268268268268268

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    Saya kira, saya akhirnya memilih HMI, karena saya berasaldari sebuah keluarga santri-modernis. Ayah saya sendiribersekolah di Mambaul Ulum dan sekaligus mondok diPesantren Jamsaren. Setelah lulus, mula-mula menjadiguru di sekolah Muhammadiyah, kemudian menjadipengusaha yang sukses.

    Karier saya di HMI tidak usah merangkak dari bawah.Soalnya, saya langsung bergaul dengan tokoh-tokoh HMI.Dari situ saya dikenal memiliki ilmu. Sejak di SMA sayamemang sudah gemar membaca. Ayah saya sendiri sangatmemanjakan saya untuk beli buku. Karena pernah sekolahdi Amerika, maka saya punya kemampuan untukmembaca buku-buku Inggris. Tapi saya sendiri pernahmenerjemahkan puisi-puisi dalam bahasa Inggris danmasuk koran dan majalah. Kamudian saya manyair danmenulis cerita pendek ketika mahasiswa. Dari buku-bukusastra, saya merambat ke buku-buku ilmiah. Bahkan di

    SMA saya sudah membeli buku-buku Sigmund Freud danKarl Marx yang saya dapatkan di toko buku kecil tapilengkap, Budi Laksana, Solo. Saya juga membaca karya-karya Iqbal terjemahan Bahrum Rangkuti, di sampingmembaca sendiri lirik-lirik Tagore dari bahasa Inggris.Ketika mahasiwa saya pernah menerjemahkan karya Tagore,Karna dan Kunti dimuat di majalah Horison. Di majalahitu pula saya pernah memasukkan terjemahan nukilannovel Nikos Kazansakis, The Last Temtation of Christ

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    9/24

    269269269269269

    yang kontroversial itu. Konon H.B. Jassin dan redakturlainnya menolak memuat terjemahan itu. Tapi berkat per-juangan Soe Hok Gie, akhirnya terjemahn itu dimuatjuga yang ternyata mengundang banyak surat protes, mung-kin karena ada adegan persetubuhan antara Jesus danpelacur Magdalena, walaupun hanya dalam khayal.

    Saya masuk HMI mungkin juga karena saya sendirisebenarnya sudah mengenal pergerakan Islam. Sayasangat mengenal dekat Masyumi, karena keluarga sayaadalah keluarga Masyumi. Sejak SMA saya selalu meng-ikuti majalah Cita maupun Media, juga majalahkebudayaan Islam Misykah yang hanya terbit dua kaliitu, yang memuat karya-karya ilmiah maupun sastra dankebudayaan. Dua majalah itulah yang mengisi saya denganroh gerakan Islam, kala masih remaja. Ketika menjadimahasiswa, saya membaca dengan tekun majalah PanjiMasyarakat yang diasuh oleh buya Hamka. Dari situlah

    saya mengenal A. Mukti Ali yang sering menulis soal-soalpembaharuan Islam. Saya kira Mukti Ali lah yang pertamakali memperkenalkan ide-ide pembaharuan pemikiranIslam. Ia pernah pula membandingkan gerakan pemi-kiran di Mesir dengan di Indonesia. Ia pula yang mengung-kapkan arti penting Muhammadiyah sebagai gerakanpembaharu dengan pola dinamismenya yang membeda-kan diri dari pembaharuan di Mesir yang lebih bercorakliberal di bidang pemikiran. Akibatnya memang, Muham-

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    10/24

    270270270270270

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    madiyah tidak dikenal sebagai pelahir pemikiran-pemikiran baru. Itulah barangkali yang menimbulkankesan pada Nurcholish Madjid di kemudian hari, bahwaMuhammadiyah sudah tidak lagi menjadi pembaharu.Sebab, pembaharuan pemikiran hanya dilakukan di tahapawalnya saja. Selanjutnya, Muhammadiyah lebih mene-

    kankan gerakan amal sosial, terutama di bidang pendi-dikan. Dari pemikiran liberal, Muhammadiyah berpindahkepada dinamisme. Hal itu terjadi karena pengalamanbahwa pemikiran liberal yang dilancarkan olehMuhammadiyah pada tahap awal berdirinya, ternyata telahmenimbulkan banyak kontroversi. Dengan dinamismedan bersemboyan Sedikit bicara banyak bekerja,Muhammadiyah selamat dan berkembang terus, walaupuntidak dikenal sebagai sumber pemikiran baru. Agaknyapemikiran baru itu hanya bisa dilontarkan oleh individu-individu pemikir. Karena jika sudah menjadi organisasi,

    apalagi organisasi besar seperti Muhammadiyah, risikonyasangat besar, baik berhadapan dengan masyarakat mau-pun pemerintah. Sungguhpun begitu, Muhammadiyahsempat melahirkan seorang pemikir liberal seperti AhmadAzhar Basyir, lulusan Universitas al Azhar, yang mengajarfilsafat Islam di UGM.

    Di HMI saya langsung menjadi tokoh pemikir atauketika itu dikenal dengan sebutan konseptor, antar lainmengembangkan kurikulum training-training. Hal yang

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    11/24

    271271271271271

    sama dialami oleh Djohan Efendi dan Ahmad Wahib. DjohanEfendi sendiri sebelumnya sudah dikenal sebagai tokohpemikir. Ia pernah menjadi asisten Pak Arsyad dalam SundayMorning Class, sebuah forum ceramah terbuka (juga dalamarti dilakukan di halaman terbuka) yang diselenggarakanoleh gerakan Ahmadiyah Lahore. Ternyata ke-Ahmadiyah-

    an Djohan tidak pernah diungkit-ungkit di lingkunganHMI. Tapi pula karena Djohan tidak pernah menonjol-nonjolkan ke-Ahmadiyahan-nya.

    Arus pemikiran Islam liberal memang mengalir daridan lewat Ahmadiyah. Buku-buku Ahmadiyah itu dibacaoleh Tjokroamninoto, Agus Salim, Sukarno dan kemudianMukti Ali yang pernah belajar di Pakistan dan berkenalanlangsung dengan orang-orang Ahmadiyah. Tapi tidak seo-rangpun dari tokoh-tokoh pemikir itu yang masukAhmadiyah. Tulisan orang-orang Ahmadiyah itu jugamasuk ke majalah Media. Djohan Efendi dan beberapa

    orang Ahmadiyah seperti misalnya Ahmad MohammadDjojosugito dan Sofyan Lamardy juga masuk ke HMI,walaupun mereka tidak terang-terangan mempropa-gandakan Ahmadiyah, bahkan mereka cenderung bersi-kaptaqiyah(bersembunyi). Saya sendiri juga mengge-mari literatur Ahmadiyah, terutama membaca karya-karyaMohammad Ali, Bahrum Rangkuti dan kemudian tafsiral Quran karya Bashiruddin Mahmud Ahmad. SekalipunBahrum Rangkuti adalah orang Ahmadiyah Qadian, tetapi

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    12/24

    272272272272272

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    ke-Ahmadiyahannya tidak pernah diungkit-ungkit jugadalam gerakan Islam. Bahkan ia pernah diangkat menjadiSekjen Departemen Agama dan menjadi tokohbudayawan Islam yang sangat dihormati.

    Pembaharuan pemikiran Islam yang bercorak liberalsebenarnya bukan merupakan gejala baru. Hanya saja para

    pembaharu itu tidak pernah menyatakan dirinya sebagaipembaharu. Yang menyebut biasanya adalah pengamatatau ilmuwan, misalnya Mukti Ali pada akhir 60-an, selakuilmiawan dan pengamat. Padahal pemikiran-pemikiranbaru itu telah dilakukan oleh banyak orang, seperti AhmadDahlan, Ahmad Sorkati, Tjokroaminoto, Agus Salim,Sukarno dan Natsir, masing-masing membawa aspekpemikiran tersendiri. Tapi di antara para pemikir itu,yang paling bercorak liberal adalah Sukarno, yang bisadikategorikan sebagai pemikir Islam liberal pertama.Mukti Ali, dalam salah satu tulisannya menilai bahwa K.H.

    Ahmad Dahlan adalah seorang pembaharu pemikiranliberal di Indonesia. Setelah Natsir, yang tampil sebagaipembaharu, walaupun ia lebih menempatkan diri sebagaipengamat, adalah Mukti Ali. Tapi di Yogya, dari kampusyang sama, sebenarnya muncul pembaharu yang lain,walaupun kurang dikenal atau diakui, yaitu M. HasbyAsshidiqie. Dia pernah melontarkan gagasan mengenaifiqih Indonesia, yaitu sebuah fiqih yang kontekstual,yang kini mungkin lebih populer dengan sebutan fiqih

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    13/24

    273273273273273

    sosial yang dipersonofikasikan pada K.H. Alie Yafie danK.H. Sahal Mahfud dari NU. Saya kira karena pengaruhlontaran pemikiran itulah, maka Ahmad Wahib dalambuku hariannya, banyak melakukan kritik terhadap fiqihtradisional.

    Dalam catatan harian Ahmad Wahib, tersebut banyak

    nama, di antaranya adalah Sularso dan Sudjoko Prasodjo.Saya memandang, dua orang tokoh senior HMI padazaman kami dulu itu sebagai para pembaharu. Sayaberpendapat bahwa tokoh budayawan semacamDiponogoro adalah juga seorang pembaharu liberal,dengan seni panggung yang diperkenalkannya. Hanyasaja ia adalah seorang inovator di bidang teater. Bolehdikatakan, inovasinya bersifat mendobrak tradisi umatIslam dan konsep dakwah yang berpotensi kontro-versial. Inovasi lain Mas Dipo, panggilan akrabnya,adalah puitisasi terjemahan al Quran yang kemudian

    diikuti oleh Endang Saifuddin Anshari dan H.B. Jassin.Ternyata inovasi Mas Dipo disambut luas, tanpa menim-bulkan kontroversi. Padahal terjemahan H.B. Jassindikritik sengit oleh beberapa ulama.

    Peranan Mas Larso dan Mas Djoko memang terbatasdi lingkungan HMI. Keduanya adalah konseptor sebuahnaskah yang berjudul Kepribadian HMI. Tulisan yangkemudian diakui resmi oleh HMI itu, memakaipendekatan sejarah untuk merumuskan ciri-ciri kepri-

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    14/24

    274274274274274

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    badian HMI. Modelnya semacam Manifesto Komunis,tulisan Karl Marx atau Pidato Lahirnya Pancasila BungKarno. Konsep itulah yang kemudian digantikan dengankonsep Nilai-nilai dasar Perjuangan HMI (NDP-HMI)yang ditulis oleh Nurcholish Madjid dan disyahkan dalamKongres HMI di Malang, 1968. Padahal NDP memakai

    pendekatan normatif dan teologis, karena itu terkesanlebih otentik sebagai cerminan ajaran Islam. TapiKepribadian HMI berhasil mengubah cara berfikirkalangan HMI ke arah yang bercorak liberal-progresif.Jika NDP lebih bersifat fundamantalis yang hingga kinimasih berlaku itu, maka Kepribadian HMI secara lebihjelas mengandung ide-ide kebangsaan, sosialisme dandemokrasi.

    Mas Larso memang adalah seorang demokrat jikatidak disebut sosialis. Di lingkungan HMI, ia mem-perkenalkan pemikiran Tjokroaminoto, Sukiman

    Wirjosandjojo dan juga Tan Malaka. Tapi ia kemudiansempat belajar ke Jerman Barat dan dari sana membawapemikiran sosial-demokrasi yang dirumuskan oleh WillieAchler, yang dikenal juga oleh Nurcholish Madjid. KonsepSosial-Demokrat ini ia perkenalkan di forumsenior-coursedi pesantren Nagrek. Gagasan ini sampai juga ke telingaAhmad Wahib dan diulasnya dalam catatan hariannya.

    Mas Djoko, bapak Dr. Imam Prasodjo, sosiolog mudadari UI itu, adalah seorang budayawan dan sastrawan yang

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    15/24

    275275275275275

    menulis cerpen-cerpen yang apik. Ia kemudian jugamenjadi redaktur dan penulis di majalah Gema Islam,Jakarta. Kami menjuluki Mas Djoko sebagai Tan Malaka,karena ia sering mengembara dan tahu-tahu muncul diberbagai tempat. Saya sendiri sering bertemu dengan MasDjoko di rumah Mas Asrori, seorang dosen sosiologi dari

    Universitas Sebelas Maret. Orang ini juga punya pikiranyang macem-macem mengenai soal-soal kemasyarakatandan sangat menguasai teori Talcott Parsons. Mas Djokosering juga melontarkan ide-ide segar. Tapi ia lebih dike-nal sebagai seorang guru yang bersedia mendengarkandan mengapresiasi orang lain, sekalipun lebih muda.

    Mas Larso dan Mas Djoko juga terlibat dalam ge-rakan dakwah di lingkungan PTDI (Perguruan TinggiDakwah Islam) yang dipimpin oleh Letjen. Sudirman.PTDI ini juga punya tokoh pemikir pembaharu, yaituMarwan dari Solo dan Widjisaksono dari Yogya yang

    ahli kejawen dan sejarah Islam di Jawa. PTDI membuatdefinisi baru mengenai dakwah, yaitu mengubahmasyarakat dari satu kondisi ke kondisi yang lebih baik.Pemikiran ini juga mempengaruhi HMI, sehinggaorganisasi mahasiswa Islam ini cenderung berfikirhistoris-sosiologis.

    Baik mas Larso maupun mas Djoko adalah guru-gurukami, walaupun dengan gaya yang berbeda. Mas Larsosering mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang provo-

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    16/24

    276276276276276

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    katif. Ia sering melakukan penilaian yang kritis terhadapMasyumi, terutama kepemimpinan Natsir. Ia menyayang-kan pemikiran Natsir yang tidak apresiatif terhadapnasionalisme. Ia juga menyesalkan mengapa ia menyia-nyiakan kepercayaan Bung Karno kepadanya, ketika iamenjadi sekretaris Bung Karno. Ia juga mempertanyakan

    mengapa Natsir lebih dekat dengan Sjahrir, padahal tokohPSI ini tidak memiliki empati sama sekali terhadap Islam.Apakah kedekatan Natsir dengan Sjahrir karena unsurkesukuan, karena kedua-duanya berasal dari Minang?

    Walaupun keduanya berasal dari fakultas pendidikan,tapi Sularso lebih berfikir politis, sedangkan Mas Djokolebih bersikap edukatif. Berbeda dengan mas Larso yangkritis terhadap Masyumi, Mas Djoko lebih apresiatifterhadap tokoh-tokoh Masyumi yang berwatakdemokratis. Ia sering mengerem sikap kritis orang-orang seperti Marie Muhammad dan Sulastomo

    terhadap Masyumi. Perbedaan sikap ini ikut mewarnaipemikiran Djohan-Wahib, sebagaimana tercermindalam buku harian Ahmad Wahib. Keduanya bersikapkritis terhadap politik Masyumi yang kurang apresiatifterhadap ide kebangsaan, tetapi mereka berdua sangatmenghargai pribadi-pribadi para pemimpin Masyumi,seperti Natsir, Prawoto, Roem dan Sjafruddin.

    Walaupun ia bersikap kritis terhadap Masyumi yangdekat dengan PSI, tetapi teman-teman bergaulnya lebih

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    17/24

    277277277277277

    akrab dengan kalangan PSI. Ia bersahabat misalnyadengan Goenawan Mohamad. Jika ke Solo, Goenawanmenginap di rumah Mas Larso di Laweyan. Misalnyaketika mengantarkan kawannya dari Philipina, JoseRocamora, yang menulis disertasi mengenai PNI dankemudian mengajar di Universitas Berkeley, California.

    Kami juga sering menyambut kedatangan WiratmoSukito, ketika mempropagandakan ManifestoKebudayaan di Solo.

    Saya sendiri juga ikut kampanye Manikebu di Yogya,terutama dengan Romo Dick Hartoko dan pernahmenyelenggarakan pertemuan antar budayawan di pusatKateketik, di Kota Baru, Yogya. Namun saya tidak sempatikut menanda-tangani dukungan terhadap Manikebu,sehingga saya selamat dari pengucilan. Cerpen dan esai-esai saya tentang kebudayaan tidak dicekal di Yogya,Solo, maupun Jakarta. Saya sebenarnya tidak tahu bahwa

    Wahib bersahabat dengan room-romo atau pastur-pastur. Tapi saya sendiri bersahabat dan sering ngobroldengan Romo Dick Hartoko.

    Mas Larso sebenarnya adalah orang yang menemu-kan (discover) Ahmad Wahib. Pada suatu hari kamimenghadiri ceramah Ketua HMI pada waktu itu, Drs.Med. Sulastomo, seorang tokoh muda, asal Solo, ber-perawakan tinggi, putih dan bermata sipit seperti Cinayang jika berkata selalu disertai dengan senyum. Pada

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    18/24

    278278278278278

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    waktu itu ia dikenal cukup dekat dengan Bung Karno.Kami berdiri di luar, di muka pintu gedung di halamanselatan Masjid Agung, Kesunanan Yogyakarta, tempatSri Sultan bersembahyang Jumat. Lalu Mas Larso,menyeletuk: Wam, saya tunjuki sini seorang anakpinter, katanya. Mana? tanyaku. Itu yang duduk dimuka

    itu! jawabnya. Saya melihat seorang yang berperawakankecil sedang tekun mendengarkan ceramah mas Tommengenai perkembangan politik nasional.

    Sejak itulah saya berkenalan dan bergaul denganWahib. Rupanya dia sudah tahu saya dan tahu bahwasaya memiliki banyak buku. Maka ia sering datang keAsrama Yasma dekat masjid Syuhada. Setelah ngobrol,pulangnya ia meminjam buku. Saya ingat, yang dipilihadalah buku-buku berbahasa Inggris, salah satunyaadalah buku tentang Men of Ides and Men of Action.Karena membaca buku berbahasa Inggris, maka dalam

    catatan hariannya ia mengkririk pandangan keliruMukti Ali tentang Freud dan Marx. Freud memangsering disalah-pahami sebagai orang yang mendewakanseks dan Marx adalah seorang materialistis. Persepsi inisangat keliru yang menandakan bahwa mereka tidakmembaca Marx ataupun Freud.

    Walaupun kami lahir di tahun yang sama, 1942, sayadi bulan April dan Wahib di bulan November, tapi Wahibmenganggap saya seniornya, mungkin karena ia merasa

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    19/24

    279279279279279

    banyak menggali ilmu dari saya. Dalam pergaulan, iamemanggil saya dengan sebutan akrab Mas Dawam.Malah mungkin ia mengaggap dirinya kader saya.Tapi dalam forum diskusi ia berani berbeda pendapatdengan saya, misalnya mengenai modernisasi. Diasangat pro modernisasi, sedangkan saya sering bersikap

    kritis terhadap modernisasi.Di HMI, kami bergaul di lingkungan perkaderan.Kami, demikian juga Djohan Efendi dan Mansyur Hamid,seorang Bugis yang suaranya merdu ketika membaca alQuran, diangkat menjadi instruktur. Mansyur jugaseorang yang berpandangan liberal. Pada waktu itu, HMICabang Yogya selalu mengadakan trainingdi desa-desa,di pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah di sekitarMuntilan, Magelang, hingga ke daerah Temanggung,juga sampai ke Bantul di pantai selatan, yang merupakanpusat Muhammadiyah. Daerah Magelang dan Muntilan

    terletak di kaki sebelah barat Gunung Merapi. Di waktumalam, udaranya sangat dingin, merasuk sampai ketulang. Di siang hari, udaranya sejuk karena daerah itusangat rimbun, khas pedesaan Jawa. Pernah saya kedi-nginan, karena hanya berselimut sarung, sehingga sayaterpaksa menyelamatkan diri dengan adu punggungdengan seorang kawan yang berbadan besar.

    Dalam acara training inilah, di luar kelas, kamingobrol dan berbincang tentang segala hal. Saya merasa,

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    20/24

    280280280280280

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    catatan Ahmad Wahib itu banyak yang merupakanrefleksi diskusi-diskusi yang kami lakukan. Pada suatuhari, saya punya ide untuk membentuk grup diskusidengan meminta Pak Mukti Ali menjadi pembimbingyang kemudian disebut Limited Group. Saya lalu mintaAhmad Wahid menjadi sekretaris, sehingga ia bisa

    mempersiapkan jadwal acara dan undangan. Banyakorang yang ikut dalam diskusi, walaupun bergantian, diantaranya Sjaifullah Mahyuddin, Ichlasul Amal, SyubahAsa, Amien Rais, dan Yahya Muhaimin. Pernah kamiberdiskusi di kediaman Romo Baker, sahabat Pak MuktiAli . Saya ingat umpamanya, Ichlasul Amal, yangkemudian Rektor UGM itu membawakan teori sistempolitik Gabriel Almond, yang merupakan gambaran darisistem politik yang universal.

    Dialog antar agama sudah merupakan pemikirankami pada waktu itu. Mungkin ini karena pengaruh

    Pak Mukti Ali yang mempelopori studi perbandinganagama. Sikap ini tercermin ketika Mukti Ali menjadiMenteri Agama. Ia menugaskan Djohan untuk merintisdialog antar-agama. Dengan ikut sendiri mengalamiprogram-program Limited Group saya menilai programA. Mukti Ali ketika menjadi Menteri Agama otentik.

    Saya teringat kepada ucapan Mukti Ali ketikamengantarkan diskusi. Saudara-saudara jangan melihathari ini. Coba tunggu 10 tahun lagi. Pasti diskusi yang

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    21/24

    281281281281281

    kita lakukan hari ini ada manfaatnya. Sejarah memangmembuktikan ucapan Mukti Ali itu.

    Karena itu, tanpa bermaksud untuk bersikap tinggihati, saya berpendapat bahwa sebelum NurcholishMadjid mengucapkan pidatonya mengenai penyegaranpemikiran Islam di Indonesia, kami di Yogya, merasa

    sudah merancangkan gerakan pembaharuan pemikiran.Saya kira, Nurcholish Madjid juga ditemukan oleh MasLarso, karena pada suatu hari saya juga diberi tahu bahwadi Jakarta ada anak pinter. Oleh Mas Larso sayakemudian diperkenalkan kepada Cak Nur, di KantorPB. HMI di Jalan Diponegoro. Pada waktu itu Cak Nurbaru menulis naskah panjang yang berjudul Islamisme.Agaknya Cak Nur ingin mengisi konsep Islamismepada trilogi Bung Karno Nasionalisme, Islamisme danMarxisme. Mas Larsolah yang meyakinkan kawan-kawan pimpinan HMI, bahwa Nurcholish Madjid

    adalah pemimpin masa depan. Maka dalam KongresHMI di Solo, dilakukan rekayasa untuk menjadikan CakNur sebagai Ketua HMI melawan Eki Sjahruddin yangdijagokan kalangan Masyumi.

    Kami di Yogya, walaupun menyiapkan konsep-konsep pembaharuan, antara lain, kami mengusulkandisusunnya dua naskah, pertama tentang FundamentalValue of Islam dan kedua, Basic Demand of IndonesianSociety, mengikuti kerangka pemikiran sosial-demokrat

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    22/24

    282282282282282

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    yang di bawa oleh Mas Larso. Ternyata yang bisadirealisasikan hanya konsep pertama, oleh Cak Nur yangmenjadi naskah Nilai-Nilai dasar Perjuangan yangbersifat normatif. Sedangkan analisis sosial-histrorisnyahingga kini belum pernah ditulis.

    Kelompok Yogya, di lingkungan Djohan-Wahib,

    ketika itu menentang pemilihan kembali Cak Nursebagai Ketua HMI. Karena pencalonan kembali CakNur direkayasa oleh kelompok Bandung, di lingkunganEndang Saifuddin Anshari, Imaduddin dan SakibMahmud yang dinilai menganut aliran fundamentalis.Itulah yang sebenarnya melatar-belakangi Djohan-Wahib keluar dari HMI. Pada waktu itu, kelompokBandung melihat Cak Nur sebagai Natsir Muda yangpernah saya laporkan juga di jurnal Surakarta sesudahKongres Solo.

    Kelompok Bandung itu mengira, bahwa Cak Nur

    berfaham fundamentalis, yang dalam catatan AhmadWahib disebut dengan istilah ideologi kuat. Ketika CakNur mengemukakan gagasan penyegaran pemikiranIslam di Gedung GPII-PII, Menteng, maka kecewabesarlah kelompok Bandung itu, sehingga EndangSaifuddin Anshari menulis sebuah buku khususmenguraikan kekecewaannya itu. Menurut mereka,sesudah diundang ke AS, Cak Nur sudah berubahmenjadi Westernis. Sebaliknya Wahib-Djohan, yang

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    23/24

    283283283283283

    waktu itu masih di Yogya (saya sudah di Jakarta bekerjadi Bank of America), bersorak ria menyambut pemi-kiran Cak Nur yang liberal itu. Dalam catatan harianAhmad Wahib, ia mendukung pemikiran Cak Nur.Dalam realitas, berbagai pemikiran baru Wahib telahditulisnya dalam catatan hariannya.

    Saya kira, Ahmad Wahib ditemukan dua kali.Pertama, oleh Mas Larso. Kedua, saya kira oleh DjohanEfendi. Seandainya Djohan tidak tahu bahwa sahabatnyayang paling dekat dalam pemikiran itu menulis bukuharian, maka pemikiran Ahmad Wahib tidak akanpernah dikenal. Karena buku harian itulah, yangmemakan korban cacian, termasuk terhadap diri saya,hanya karena sayalah yang mensponsori penerbitanbuku itu ketika saya menjadi Direktur LP3ES, padahalsaya banyak berbeda dengan Wahibmaka AhmadWahib dinilai sebagai salah seorang tokoh pembaharu

    pemikiran Islam Liberal dalam buku hasil disertasi Dr.Greg Barton dari Australia.

    Saya menilai pemikiran Wahib lebih bersifat meng-gugat dan mendobrak faham-faham konvensional, ataudengan istilah sekarang, melakukan dekonstruksi,karena itu menimbulkan sikap anti-pati dari kalanganfundamentalis, seperti antara lain tercermin dari komen-tar Prof. Rasyidi. Saya sendiri merasa bahwa sayacenderung berusaha untuk melakukan rekonstruksi

    Pembaruan Pemikiran Islam

  • 7/22/2019 Dawam Pembaruan Pemikiran Islam

    24/24

    284284284284284

    Pembaharuan tanpa Apologia?

    pemikiran Islam, dengan tujuan memberdayakan umatIslam untuk bisa melakukan proses transformasi kepadakondisi yang lebih baik. Karena itu maka saya sangatbers impati dengan pemikiran-pemikiran FazlurRahman, Hassan Hanafi dan Abed al Jabiri, para pemikirIslam kontemporer, walaupun saya hanya membaca dari

    terjemahan-terjemahan dari teks yang berbahasa Arab.Mereka juga melakukan dekonstruksi, tetapi berbedadengan penganut aliran Posmo, mereka juga melakukanrekonstruksi pemikiran Islam. Tapi saya melihat bahwaisu-isu pemikiran yang ditulis dalam catatan harianAhmad Wahib ternyata menjadi topik pembahasanpemikir-pemikir Islam kontemporer itu. Pemikiran danrenungan Ahmad Wahib yang menjangkau jauhkemuka itu saya rasa adalah karena hasil pemikirannyayang bebas, jujur dan berani, yang dewasa ini saya lihatterbersit pada pemikir-pemikir muda seperti Ahmad

    Sahal, Hamid Basyaib, dan Ulil Abshar-Abdalla.

    Jakarta, 20 Mei 2003