DATAM - repository.uksw.edu · orang bersedia menerima orang lain tanpa syarat dan tidak ada ......
Transcript of DATAM - repository.uksw.edu · orang bersedia menerima orang lain tanpa syarat dan tidak ada ......
Rini Dormostuti
DATAM
@.D*U.f,H
r-/
I
\
,r. MINDFULNESSDALAM KOMUNIKASI
ANTARBUDAYAMinilfulness dalam Komunikasi Antarbudya pada
Kehidupan Masyarakat Samin dan MasyarakatRote Ndao, NTT
Rini Damarastuti, S.Sos., M.Si
FSSMK NIK S
NABMindfulness dalam Komunikasi Antarbudya pada
Kehidupan Masyarakat Samin dan MasyarakatRote Ndao, NTT
@BTIfULITEI^ 3
KOMUNIKASI Antarbudaya:Konsep, Teori dan AplikasiO Penulis
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang All Rights Reserved
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tenulis dari Penerbit
cetakan Pertama. Februari 2013xx+ 296 hlm.r 15.5 x 23.5 cmlSBN: 978-602-7536-35-4
Penulis: Rini Damarastuti, S.Sos., M.siEditor: Mapa
Perancang Sampul: Mapa
Penata Letak Mapa
Diterbitkan:Buku Litera Yogyakarta
Minggiran MJ lyl378, RT 53n7Suryodiningratan, Mantrijeron. Yogyakarta
Telp. 0274388895, 081 7 9407 [email protected], [email protected]
Dicetak Oleh:Mata Padi Pressindo
Telp. 0274-1888950817947 446. 081227E37 [email protected], [email protected]
KATA PENGANTAR
MEWI.ryUDKAN KEB ERAGAMAN
DALAM SATU KESATUAN
Komunikasi antarbudaya (intercultural communicafion) tidaksekadar mata kuliah yang diajarkan pada program studi ilmukomunikasi di Indonesia, namunia adalah sebuah kajianyang sangat
relevan dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk. Ciriyang menandai kemajemukan terst:but adalah adanya keragaman
budaya yang tercermin dari perbedaan adat istiadat, bahasa, suku
bangsa (etnis), keyakinan agama, dan lain-lain. Kemajemukan
budaya ini pada satu sisi merupakan kekayaan bangsa yang sangat
bernilai, namun pada sisi yang lain keragaman memiliki potensi
bagi terjadinya perpecahan bangsa.
Salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia
adalah konflik antarkelompok )'ang intensitasnya cenderung
meningkat belakangan ini. Ketika pertikaian antarkelompok yang
banyak disebut orang sebagai konflik antaretnis dan antaragama
(Sambas, Sampit, Ambon, dan Poso) sudah mulai mereda, sekarang
ini muncul benih-benih permusuhan antarkelompok yang baru.
Pemilihan Umum Kepala Daerah (f'emilukada) yang dimaksudkan
sebagai sareu:ta memberi kesempatan kepada masyarakat untukmemilih pemimpin mereka secara langsung, ternyata tidak lepas
dari konflik. Ketidakpuasan satu kel,cmpok terhadap kelompokyanglain diwujudkan dalam penggalanean massa dan mengekspresikan
ketidakpuasan dengan melakukam tindakan-tindakan anarkis-
Ketidaksenangan antarkelompok juga dilakukan oleh pelajar dan
v
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
mahasiswa. Mereka melakukan tawuran massal untuk menyatakan
kebencian satu sama lain. Di negeri yang sudah merdeka lebih dari
60 tahun ini juga masih diwarnai dengan "perang tradisional"antarkampung dan antarsuku seperti yang terjadi di Jakarta dan
Papua.
Mengapa masih ada konflik dan kekerasan? Dalam
perspektif komunikasi antarbudaya, selama ini kita belum atau
tidak pernah menjalin interaksi antarbudaya secara efektif,
yaitu relasi antarmanusia yang bertujuan untuk meminimalkan
kesalahpahaman budaya (cultural misunderstanding). Komunikasi
antarbudaya yang efektif tidak dipahami sebagai terciptanya
keakraban antara pihak-pihak y*g berinteraksi, tetapi bagaimana
kedua belah pihak bisa saling menghargai perbedaan-perbedaan
latar belakang budaya. Interaksi yang terjalin selama ini tidak lebih
dari sekadar komunikasi yang semu, tidak sungguh-sungguh,sebuah perilaku komunikasi yang tidak mencerminkan adanya
ketulusan dari kedua belah pihak, yaitu tidak mengatakan aPa
yang sebenarnya, tidak mengungkapkan apa yang hidup dalam
pikiran dan hatinya.
Kesadaran dari setiap orang bahwa ada perbedaan-perbedaan
sekaligus kesamaan-kesamaan dalam diri masing-masing orang
dan kelompok budayanya merupakan langkah awal untukmeminimalkan perilaku komunikasi yang mengekspresikan
ketidaktulusan tersebut. Dalam masyarakat majemuk seperti
Indonesia, dialog merupakan pijakan untuk menghargaikeberagaman. Dialog merepresentasikan sebuah bentuk wacana
yang menekankan pada kemampuan mendengarkan dengan tujuanuntuk menumbuhkan saling menghormati dan memahami. Dialogmemungkinkan pihak-pihak yang berkomunikasi menyadaricararara yang berbeda ketika orang menginterpretasikan danmemberikan makna terhadap pengalaman-pengalaman yang sama.
Dialog dipahami sebagai proses transaksional yang dinamis dengan
fokus khusus pada kualitas hubungan antarpartisipan (Littlejohn &Foss,2009:301).
vl
Rini Damarastuti
Individu-individu dalam relasi dialogis tidak berusahamemaksakan pandangan-pandang.rn mereka safu sama lain. Setiaporang bersedia menerima orang lain tanpa syarat dan tidak adakeinginan untuk mengubah orang lain. Menurut Martin Buberdalam pemikirannya tentang Etika Dialogis (Dialogic Ethics), mitradialogis menunjukkan kesadaran bahwa orang lain itu unik dansemua orang memiliki genuineness atau authenticity. Senap orangakan menunjukkan rasa hormat satu sama lain guna mendorongterciptanya pengembangan bersarrra. Dialog adalah pusat wacanayang membawa orang bersama-sama dalam suatu percakapan(Littlejohn & Foss, 2005: 206-207; Littlejohn & Foss, 2009: 302).
Penghargaan setiap orang terha<lap perbedaan latar belakangbudaya inilah yang menciptakan komunikasi antarbudaya yangmindful.
Dalam konteks budaya Jawa, ada sebuah ajaran yangbarangkali merupakan cerminan dari dialog, yaitu yen ana
rembug dirembug, nanging oleh ngretnbug kanthi ati sing sareh. Pesan
moral ini mengajarkan bahwa jika ada masalah yang berpotensimenyebabkan konflik, sebaiknya diselesaikan dengan kepala
dingin, hati yang tenang, dan pikiran yang jernih. Kebencian dankekerasan seharusnya tidak perlu terjadi apabila setiap orangbersedia rembugan atau membangun dialog.Aja tuminilak grusa-
grusu, nanging tumindakkanthi landesan pikiran kang wening. )ika kitasedang menghadapi masalah, jangan bertindak reaktif, namun perlumenghadapinya secara pro aktif, menangani persoalan secara bijakdengan pikiran yang jemih. DalaIn cara berpikir Barat, tumindak
kanthi landesan pikiran kang weninc (bertindak dengan pikiranyang jernih) merupakan wujud rlari komunikasi yartg mindful,
sebuah kompetensi komunikasi yang seharusnya kita miliki, yaitukecakapan-kecakapan yang dibuhrhkan oleh setiap orang ketikaberkomunikasi dengan orang lain.
Buku karya Rini Darmastuti, akademisi komunikasi dariUniversitas Kristen Satya Wacana (UKSVV) Salatiga dalam salah satu
babnya membahas secara lebih mendalam tentang apa yang dapatdipahami sebagai komunikasi antarbudaya yang mindful. Menurutpendapat saya buku komunikasi antarbudaya ini menarik, karena
vu
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
tidak saja membahas tentang konsep-konsep dasar komunikasi
dan budaya, pemikiran-pemikiran teoritik dan metoda penelitian
dalam kajian komunikasi antarbudaya, tetapi juga menyajikan
hasil penelitian penulis buku ini tentang perilaku komunikasi
antarbudaya Masyarakat Samin (Provinsi Jawa Tengah) dan Rote
Ndao (Provinsi Nusa Tenggara Timur). Apu yang disajikan dalam
buku ini akan memperkaya pustaka komunikasi antarbudaya yang
sudah ada sebelumnya. Selamat membaca.
Semarang, 26 April,2013
Turnomo Rahardio
Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Diponegoro
vl11
PRAK,ATA
Perjalanan yang sangat panjang ketika buku dengan judul,,,MINDFULNESS DALAM KOMI]NIKASI ANTAR BUDAYA ;
Mindfulness dalam komunikasi antar L'udaya pada kehidupan MasyarakatSamin ilan Masyarakat Rote Ndao, NfT" sampai di tangan bapak,ibu dan saudara. Tulisan ini dimulai ketika penulis melakukanpenelitian untuk Tesis dengan fokus pada pola komunikasimasyarakat Samin di Sukolilo Pati. Berawal dari penelitian ini,penulis mulai tertarik dengan bidang kajian komunikasi antarbudaya. Ketertarikan penulis ini kemudian penulis aplikasikandengan mengajar matakuliah Komunikasi Antar Budaya diUniversitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Selain itu, penulis jugamelakukan penelitian-penelitian y,mg terkait dengan komunikasiantar budaya.
Minat penulis dalam melakukan penelitian yang terkaitdengan komunikasi antar budaya ini mendapat respon yangsangat bagus dari Direktorat ]enderal Pendidikan Tinggi (Dikti)terbukti dari hibah-hibah yang diberikan DIKTI untuk melakukanpenelitian yang terkait dengan komunikasi antar budaya. Pada
tahun 2006, penulis mendapatkan hibah dosen muda dari Diktiuntuk melakukan penelitian dengan judul "Pola komunikasi
masyarakat samin, khususnya komun,'tas di sukolilo, pati dan pengaruh
terpaan teleoisi". Kemudian pada talrun 2007, penulis mendapatkanhibah dosen muda dari kopertis VI untuk penelitian yang terkaitdengan komunikasi budaya dengan judul, "Pengaruh'Lunturnya'Penggunaan Bahasa Jawa Terhadap Perubahan Sikap dan TataKrama Anak SD di Kecamatan BarLjarsari, Solo". Pada tahun 2008,
penulis kembali mendapatkan hibah bersaing dari DIKTI untuk
lx
Mindful ness dalam Komunikasi Anta rbudaya
melakukan penelitian dengan judul, "Pemetaan Model Pembelajaran
Berbasis 'Two way Communication' Dalam Kelidttpan Komunitas
Samin". Kemudian pada tahun 2012dan2013, penulis dengan team
mendapatkan hibah strategi Nasional untuk melakukan penelitian
tentang komunikasi antar budaya. Penelitian tersebut berjudul,,, Prototype P engemb angan P ariwisata B erb asis Komunitas di Kabup aten
Rote Ndao, NTT dengah Memaksimalkan Potensi Kearifan Lokal dan
lnoaasi Produk Pangan Lokal" .
Dari perjalanan panjang yang dimulai dengan tesis dengan
melakukan penelitian di lingkungan masyarakat Samin yang ada di
sukolilo, kemudianproses belajar mengajar serta diskusi dikelas dan
dilanjutkan dengan menyeberang laut ke pulau Rote, akhirnya bisa
menghasilkan buku "Mindfulness Dalam Komunikasi Antar Budaya"
ini. Buku ini terdiri dari 4 bagian, yaitu Komunikasi dan Budaya;
Komunikasi Budaya yang Mindfulness; Pendekatan Konseptual
dan Pisau Analisis, serta Mindfulness Dalam Komunikasi Budaya
Masyarakat Samin Dan Masyarakat Rote Ndao, NTT.
Buku ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
buku pegangan pada matakuliah Komunikasi Antar Budaya dan
Komunikasi Lintas Budaya. Harapannya, buku ini dapat digunakan
sebagai buku pegangan pada kedua matakuliah itu. Selain itu,
kehadiran buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang
sedang melakukan penelitian tentang komunikasi antar budaya.
Contoh-contoh kasus hasil penelitian yang ada di dalam buku
ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada mahasiswa
tentang mendekatan yang dapat digunakan dalam menghadapi
konflik-konflik yang sering muncul dalam komunikasi antar
budaya. Selain itu, contoh yang ada di dalam buku ini diharapkan
dapat membantu mahasiswa ketika melakukan penelitian tentang
komunikasi antar budaya.
Khalayak dari buku ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang
sedang mengambil matakuliah komunikasi antar budaya dan
komunikasi lintas budaya. Selain mahasiswa, khalayak yang
meniadi sasaran dari buku ini adalah mereka yang tertarik dengan
penelitian-penelitian tentang komunikasi antar budaya, mauPun
x
Rini Damarastuti
mereka yang mempunyai minal dalam tentang budaya dankomunikasi antar budaya.
Buku ini dapat hadir ditangan pembaca, tidak lepas dari perandan bantuan banyak pihak. Oleh l:arena itu, pada kesempatan initidak lupa peneliti mengucapkan .puji syukur kepada Tuhan atasberkat dan kesempatan yang diberikan kepada penulis, sehinggabuku dengan judul "Mindfulness Ltalam Komunikasi Antar Budaya"ini dapat hadir di tengah kita. Pada kesempatan, tidak lupa penulisjuga mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak:
7. Kepada Direktorat Jenderal ['endidikan Tinggi (Dikti) ataskesempatan dan kepercayaan.Tang diberikan kepada penulisdengan memberikan dana penelitian mulai dari dosen muda(2006), Hibah Bersaing (2008) dan Hibah Stranas (2012 dan2013), sehingga peneliti dalam rnelakukan penelitian-penelitianyang terkait dengan Komunikasi Antar Budaya. Kepercayaanyang diberikan kepada penulis ini merupakan kesempatanyang sangat berharga, karena darri hasil penelitian inilah penulisdapat menghasilkan satu buku ajar dengan judul "MindfulnessDalam Komunikasi Antar Budaya".
2. Bapak Sri Hastjarjo, Ph.D sebagai pendamping yang dituniukoleh DIKTI dalam Hibah Program Penulisan Buku TeksPerguruan Ti.gg yang diadal:an oleh Direktorat PembinaanPenelitian dan Pengabdian I'ada Masyarakat DepartemenPendidikan Nasional pada tahun 2013
3. Keluarga besar masyarakat Samin. Terimakasih untuk MbahSampir kakung (alm) dan putri, Mbak Gunarti, Mas Gunartoserta sederek-sederek Sikep lainnya. Terimakasih untukpersaudaraan yang sudah dibangun.
4. Masyarakat Rote Ndao, se':ara khusus masyarakat diNemberala. Terimakasih untuk informasi yang diberikan serta
penerimaannya selama penulis ada di Nemberala.
5. Dik Aldora Duta Perdana dan liusi Wahyuningsih yang sudahbanyak membantu dalam penulisan buku ini. Makasih ya.....
xl
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
Penulis berharap, kehadiran buku ini akan semakin
memperkaya perkembangan ilmu yang ada di negeri ini, secara
khusus dalam perkembangan ilmu komunikasi dan komunikasi
antar budaya.
Salatiga, April2013
Penulis
xlr
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARTurnomo Raharjo
PRAKATA ..
DAF'TAR ISIDAETAR GAMBARDAFTAR TABEL
BAGIAN IKONSEP.KONSEP DASAR
BAB IKOMUNIKASI ....
A. Pengertian KomunikasiB. Unsur-unsur KomunikasiC. Prinsip-prinsip dalam Komunikasi.D. Fungsi Komunikasi ...............
E. Proses Komunikasi................
BAB IIKEBUDAYAANA. Pengertian Budaya
B. Unsur-unsur Budaya ...............C. FungsiBudayaD. Budaya Material dan Budaya Non Material..E. Budaya dan Komunikasi........
BAB IIIFENOMENA KOMUNIKASI AN ARBUDAYA.....A. Komunikasi: Basic Social Process
B. Permasalahan yang Muncul dalam KomunikasiAntarbudaya .................
.xlllxvllxrx
3
3
...6
.11
.13
.77
27
27
33
36
38
47
47
47
51
xrll
IY
Mi ndfut ness dalam Komunikasi Antarbudaya
C. Komunikasi Antarbudaya dalam Era Globalisasi " " " "" " "" " " " 54
D. Sejarah Komunikasi Antarbudaya....'... 57
BAGIAN IIKOMUNIKASI ANTARBUDAYA
BAB IVKOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ..
A. Komunikasi AntarbudaYa ......
B. Asumsi Dasar
C. Permasalahan dalam komunikasi antar budaya
D. Fungsi Komunikasi Antar budaYa
E. Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Komunikasi
Antarbudaya .............
63
63
65
68
77
80
BAB VIDENTITAS BUDAYAA. Identitas Budaya
B. Pembentukan Identitas Budaya '..
C. Mobilitas dan Pembentukan Identitas ..'....................
D. Perspektif dalam Identitas
BAB VIKOMUNIKASI BUDAYA YANG EFEKTIF ....
A. Ketidakpastian dan Kecemasan ..........
93
93
97
99
E. Teori Komunikasi tentang Identitas ......
F. Teori Identitas Budaya (Cultur al ldentity Theory ) .............. " " "' 104
G. Dimensi-dimensi BudaYa 105
H. Membangun Identitas Minoritas dan Identitas Mayoritas ....108
...103
111.
101
111
B. Komunikasi Antar budaya yang efektif ..111
C. Mindfulness 112
D. Komunikasi Antar Budaya yangMindfulness ...
E. Hight Cultures Context dan Low Cultures Context
(Budaya konteks tinggi dan budaya konteks rendah) ..
F. Teori Negosiasi Identitas
..11.4
xrv
779
122
Rini Damarastuti
BAGIAN IIIANALISA KOMUNIKA SI ANTARBUDAYA
BAB VIIPENDEKATAN KONSEPTUAL LINTUK MEMAHAMIKOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ...... ........A. Teori InterpretifB. Interaksi sosialC. Interaksi simbolikD. Konsep Diri .....
E. lnteraksi Lintas Budaya .......
127
127
..lU130
140
..1.43
..1.43
128
145
't61.
1.61,
168
BAB VIIIPISAU ANALISISA. Pendekatan dan metodologiB. Etnografi KomunikasiC. HermeneutikaD. Semiologi KomunikasiE. Kajian dalam Komunikasi Antar budaya dan
Komunikasi Lintas Budaya
BAGIAN IVCONTOH-CONTOH ANALISIS
BAB IXMASYARAKAT SAMIN .............A. Sejarah Masyarakat SaminB. Ajaran Masyarakat SaminC. Makna Pesan dari ajaran Masyarakat Samin ......
D. Makna pesan dalam budaya material .........E. Makna Pesan dalam Budaya Non Material
BAB XPOLA KOMUNIKASI MASYARA.KAT SAMIN ......A. Pola Komunikasi ...............
B. Pengaruh simbol-simbol dalam pola komunikasi .
148749
152
770
773
180
189
189
...............194
...............21.4C. Pola komunikasi yang tersentral .....
XV
Mindfulness dalam Komunikasi Anta rbudaya
D. Pengaruh nilai dan norma terhadap pola komunikasi
Masyarakat Samin
E. Pola Komunikasi dengan masyarakat Non Samin .'.""'
BAB XIMODEL PEMBELAJARAN YANG TERJADI
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SAMIN
A. Fenomena Pendidikan Masyarakat Samin ...............
B. Makna Belajar menurut Masyarakat Samin
C. Belajar adalah 'Sinlu' .......
D. Peserta belajar dalam Proses pembelajaran pada
kehidupan masyarakat Samin
E. Materi yang dipelajari dalam Proses pembelajaran yang
terjadi dalam kehidupan komunitas Samin
F. Cara Belajar Komunitas Samin dengan strategi komunikasi
dua arah
BAB XIIMAKNA PESAN DARI KOMUNIKASI BUDAYA
MASYARAKAT ROTE NDAO .....
A. Tentang Masyarakat Rote Nilao
B. Makna pesan dari ajaran Masyarakat Rote Ndao '.
DAFTAR PUSTAKAGLOSARIUM ...........
INDEKSBIOADATA PENULIS
248
..251.
253
C. Makna Pesan dari Bahasa yang digunakan Masyarakat
Rote Ndao 268
D. Makna Pesan dari Pakaian yang digunakan masyarakat
Rote Ndao 269
E. Makna Pesan dalam Perkawinan masyarakat Rote Ndao .....274
F. Makna Pesan dari Rumah masyarakat Rote Ndao ....-............277
G. Makna pesan dari alat musik Sasando ... 279
H. Makna pesan dari Pendidikan Masyarakat Rote .....'.......... --.. - 281
263
263
2&
283
287
29L
295
xvl
ItQ
)41
aAtr
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 5.1.
Gambar 6.1.
Gambar 8.1.
Gambar 9.1.
Gambar 9.2.
Gambar 10.1.
Gambar 10.2.
Gambar 10.3.
Gambar 10.4.
Gambar 10.5.
DAFTAR GAMBAR
Proses komunikasi-S
Budaya yang ada di dalam masyarakatlndonesia-31
Komunikasi antarbud aya yang efektif-53
Komunikasi antarbud aya dalam era globalisasi-S5
Masyarakat lndonesia yang Multikultural-65
Konflik yang terjadi karena perbedaan budaya-69
Identitas Diri Suatu Masyarakat-95
Proses komunikasi antarbuday a y arrg mindfulness-11.4
Komponen-komponen Analisis D ata-757
Pakaian Khas Masyarakat Samin-177
Adat Perkawinan Masyarakat Samin -179
Bentuk rumah Joglo masyarakat Samin-200
Ruang tamu dari rumah komunitas Samin-200
Rumah pertemuan masyarakat Samin yang ada diSukolilo -201
Situasi dan kondisi rumah masyarakat Samin diSukolilo-202
Posisi tempat duduk ketika masyarakat Saminberbincang-bincang. Kaum pria biasanyamenempati posisi terrpat duduk di depan,sedangkan wanita menempati posisi tempat dudukdi belakang (baris kectua).-212
Proses pembelajaran <lalam kehidupan masyarakatSamtn-247
Gambar 11.1.
xvll
Mindfulness dalam Komunikasi Antarbudaya
Gambar 12.1. Seorang petani di Rote yang sedang memanjatpohon lontar. -265
Gambar 12.2. Masyarakat Bajo yang tinggal di tepi pantai Papeladi Rote Timur-268
Gambar 12.3. Kain tenun yang digunakan oleh Raja ke 9 diBolaholo-270
Gambar 12.4. Corak kain tenun masyarakat Rote-271
Gambar 12.5. Proses pembuatan kain tenun Rote-272
Gambar 12.6. T opi Ti' i Langga-273
G ambar 72.7. Penggunaan To pi T i' i Langga-27 4
Gambar 12.8. Rumah tradisional masyarakat Rote yang terbuatdari daun lontar dan pelepah daun lontar-278
Gambar 12.9. Ictak makam dari keluarga yang sudah meninggalberada di depan atau di samping r.tmah-279
Gambar 12.10. Alat musik Sasando-28O
xvtll
Tabel4.1.
Tabel5.1.
Tabel6.1.
Tabel11.L.
Tabel11.2.
Tabel12.L.
DAFTAR'IABEL
Jarak Ruang Pribadi dengan Ruang Publik-90
Tiga perspektif dalam irlentitas dan komunikasi-l01
High Culture Context Q{CC) dan Low CultureContext (LCC)-121
Perbandingan Sekolah llormal dan Proses Belajar
Komunitas Samin-258
Rencana Pola Pembelaj:rran Komunitas Samin dengan
Model Komunikasi Dua Arah-250
Bahasa yang Digunakan Masyarakat Rote-269
xlx
M i n df u I ness dalam Komunikasi Antarbudaya
xx