Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

29
Data Anti-Feminisme / Kontra-Feminisme Berikut ini adalah kumpulan kutipan dari buku ―The Politically Incorrect Guide to Women, Sex And Feminism, Regnery Publishing, United States, 2006‖ tulisan Carrie L. Lukas. Kutipan tulisan maupun kutipan data-data statistik dari masyarakat berperadaban kufur Barat (sekularisme, kapitalisme, demokrasi, pluralisme, individualisme, liberalisme) ini bermuatan kontra-feminisme/anti- feminisme atau bertentangan dengan propaganda gerakan feminisme. ―Gerakan feminisme modern bukanlah tentang kesetaraan jender. Gerakan itu adalah tentang sebuah agenda yang dirancang untuk menguntungkan kelompok berkepentingan: para perempuan yang mau mengikuti ide-ide feminis profesional mengenai apa yang seharusnya perempuan inginkan. Untuk mendorong agenda ini, gerakan feminis modern menempuh jalur udara, internet, dan media cetak, dan berjalan di ruang-ruang Congress, pemerintah federal, dan gedung-gedung DPR negara bagian untuk meluaskan pemerintah, mensubsidi pilihan-pilihan yang ―benar‖ secara politik, dan mengubah budaya kita sehingga pria dan wanita menjadi sama saja. Mereka juga bekerjasama dengan rekan-rekan liberal untuk mencapai tujuan- tujuannya.‖ ―Pengaruh feminis pada pemerintah, media, dan sistem pendidikan kita berarti bahwa banyak perempuan muda yang mendapatkan banyak informasi yang salah. Dan informasi yang salah menghasilkan keputusan-keputusan yang salah yang khususnya

Transcript of Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

Page 1: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

Data Anti-Feminisme / Kontra-Feminisme

Berikut ini adalah kumpulan kutipan dari buku ―The Politically Incorrect Guide to

Women, Sex And Feminism, Regnery Publishing, United States, 2006‖ tulisan

Carrie L. Lukas. Kutipan tulisan maupun kutipan data-data statistik dari

masyarakat berperadaban kufur Barat (sekularisme, kapitalisme, demokrasi,

pluralisme, individualisme, liberalisme) ini bermuatan kontra-feminisme/anti-

feminisme atau bertentangan dengan propaganda gerakan feminisme.

―Gerakan feminisme modern bukanlah tentang kesetaraan jender. Gerakan itu adalah

tentang sebuah agenda yang dirancang untuk menguntungkan kelompok

berkepentingan: para perempuan yang mau mengikuti ide-ide feminis profesional

mengenai apa yang seharusnya perempuan inginkan. Untuk mendorong agenda ini,

gerakan feminis modern menempuh jalur udara, internet, dan media cetak, dan

berjalan di ruang-ruang Congress, pemerintah federal, dan gedung-gedung DPR

negara bagian untuk meluaskan pemerintah, mensubsidi pilihan-pilihan yang ―benar‖

secara politik, dan mengubah budaya kita sehingga pria dan wanita menjadi sama

saja. Mereka juga bekerjasama dengan rekan-rekan liberal untuk mencapai tujuan-

tujuannya.‖

―Pengaruh feminis pada pemerintah, media, dan sistem pendidikan kita berarti bahwa

banyak perempuan muda yang mendapatkan banyak informasi yang salah. Dan

informasi yang salah menghasilkan keputusan-keputusan yang salah yang khususnya

Page 2: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

merupakan keputusan yang berdampak buruk ketika dibuat oleh perempuan muda,

yang baru saja memulai kemandirian.‖

―Pikirkan tentang banyak keputusan penting yang seorang wanita muda –sebut saja

Amanda- akan buat selama sepuluh tahun hidupnya. Amanda bekerja keras di sekolah

menengah atas untuk mendapatkan sekolah tinggi yang bagus. Dia punya sekelompok

teman baik dan menikmati berbagai aktivitas gadis-kampus –dia baca bermacam

majalah semacam Cosmopolitan dan Glamour, menyelami Desperate Housewives dan

menonton-ulang Sex and the City, tapi tetap selalu bisa menyelesaikan studi

kampusnya. Segera, dia akan dapat gelar dari universitas ternama dan bersiap untuk

memulai tahap berikutnya dalam hidup.‖

―Dia akan dapat pekerjaan dan memulai karir. Dia akan bertemu calon pasangan

potensial dan mungkin akan berpikir untuk menikah. Dia akan membuat keputusan

kesehatan yang penting: dia mungkin mempertimbangkan hidup dengan seks bebas

dan mungkin akan menghadapi keputusan apakah akan melakukan aborsi.‖

―Dia akan berpikir untuk punya anak. Jika dia memutuskan untuk mulai membangun

keluarga, dia akan menghadapi pilihan-pilihan tentang perannya sebagai orangtua dan

bagaimana menyeimbangkan antara keluarga dan aspirasi karir. Dia mungkin juga

berpikir untuk bercerai.‖

―Apakah Amanda punya informasi yang diperlukannya untuk membuat keputusan

yang akan meningkatkan kesempatan jangka-panjangnya untuk hidup dengan

kesehatan dan kebahagiaan?‖

―Sayangnya, jawabannya adalah tidak. Kemungkinan besar, dia telah diberi banyak

informasi yang salah, yang kebanyakannya berlabel benar-secara-politik.‖

―Amanda tumbuh dalam budaya yang membuatnya kesulitan untuk mendeskripsikan

benar dan salah –dia khawatir menjadi seorang yang menghakimi. Bahkan ketika dia

mengharapkan pernikahan, dia melihat perceraian sebagai suatu hasil yang alamiah

dari pernikahan yang tidak sepenuhnya bahagia. Dia telah dipenuhi dengan budaya

popular yang mengagungkan pergaulan bebas, dan membaca literatur feminis yang

memberitahu dia bahwa mengaitkan seks dengan pernikahan dan cinta adalah kuno.

Dia terkadang bingung mengenai peran seks dalam hidupnya, apakah dia harus

memandangnya sebagai aktivitas bebas, semata untuk kesenangan, atau sebagai

sesuatu yang lebih berarti. Dia ingin karir yang memuaskan dan telah mendengarkan

berbagai organisasi politik feminis yang mengatakan bahwa tujuan utama perempuan

seharusnya adalah untuk bekerja full-time dan menghasilkan banyak uang. Amanda

Page 3: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

bergelut untuk menimbang antara berbagai pandangan itu dengan harapan dan

keinginannya sendiri.‖

―Bisakah kamu mengenali Amanda? Aku yakin bisa – dia kurang lebih adalah aku

sepuluh tahun yang lalu. Banyak temanku hari ini yang sedang belajar di usia tiga

puluhan bahwa mereka berhadap dulunya ketika usia dua puluhan membuat

keputusan-keputusan yang berbeda. Dan ketika aku bicara pada beberapa orang dari

generasi yang sekarang baru saja lulus sekolah tinggi, aku menjumpai para

perempuan yang punya harapan dan kekhawatiran yang sama, dan mereka –seperti

aku- tak punya peta jalan untuk bagaimana menavigasi di medan bergelombang masa

dewasa.‖

―Aku sekarang tiga puluh dua tahun, menikah, dan baru saja punya anak pertama. Aku

tahu kesulitan yang dihadapi perempuan selama usia dua puluhan dan tiga puluhan

ketika mereka membuat keputusan-keputusan yang akan mempengaruhi sisa

hidupnya.‖

---

―Sudah terlalu lama, gerakan feminis mendiktekan apa yang layak dibicarakan tentang

–dan apa yang tidak boleh- mengenai isu-isu kehidupan perempuan. Etika bungkam

telah meliputi isu-isu semacam dampak negatifnya seks bebas, hubungan antara usia

dan kesuburan, dan dampak penitipan anak dan perceraian terhadap anak-anak.

Kebungkaman ini punya konsekuensi serius bagi para wanita, keluarganya dan

masyarakat kita.‖

---

―Feminisme ―gelombang kedua‖ terjadi selama 1960-an dan 1970-an ketika para

wanita mulai mendorong perubahan hukum dan sosial yang akan memungkinkan

mereka berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat dan perekonomian. Banyak

yang menyoraki mulainya feminisme gelombang-kedua dengan terbitnya buku The

Feminist Mystique karangan Betty Friedan. Buku ini mendeskripsikan ketidakpuasan

yang dirasakan banyak ibu rumah tangga tentang situasi mereka dan mendorong para

perempuan untuk mempertimbangkan bekerja di luar rumah. Pesan ini banyak

diterima perempuan, dan banyak dari mereka bergabung untuk menekankan

perubahan politik dan sosial.‖

―Para feminis ―gelombang-kedua‖ menuntut jaminan perlakuan hukum yang sama

terhadap perempuan dan berakhirnya diskriminasi berdasar gender. Mereka juga

mengupayakan perubahan ekspektasi sosial bagi perempuan. Beberapa dari

perubahan ini termasuk sekadar mendorong para perempuan untuk bekerja dan

Page 4: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

memiliki peran yang biasanya diperuntukkan bagi laki-laki. Namun, beberapa feminis

punya keinginan akan pilihan yang lebih banyak dan terang-terangan menyerang

peran-peran yang biasanya dilakukan perempuan. Mereka mempertanyakan –dan

kadang menyerang untuk merendahkan- konsep keluarga. Mereka memandang laki-

laki bukan sebagai rekan yang setara, tapi sebagai musuh yang menindas perempuan.

Mereka mendorong perempuan untuk meninggalkan hubungan tradisional dan

memeluk ―pembebasan‖ seksual. Selama periode ini –dan sebagian karena pengaruh

gerakan feminis- sikap orang Amerika terhadap seks bergeser drastis, termasuk

keterbukaan terhadap seks pranikah, dan struktur keluarga mulai bergeser, dengan

perceraian dan kelahiran di-luar-nikah melejit.‖

---

―Sesungguhnya, jika perbedaan jender adalah alamiah, maka ide feminis mengenai

kemajuan bukanlah kemajuan sama sekali, dan agenda mereka mengakibatkan pria

dan wanita menjadi lebih buruk dengan menjauhkan mereka dari pilihan mereka

sebenarnya demi mengejar fantasinya feminis.‖

---

―Tapi bahkan para perempuan yang berusaha mengikuti ―The Rules‖ (ide yang

mendorong perempuan untuk agresif dalam berpacaran) dan mengubah dinamika

pacaran modern dengan secara personal mengadopsi standar yang lebih

konvensional untuk hubungan –seperti menunda seks hingga menikah atau menunda

seks hingga hubungan monogami yang serius- pun terpengaruh realitas era pacaran

feminis. Seorang perempuan yang berharap menjaga keperawanannya hingga

menikah harus bersaing dengan perempuan yang mau seks sebelum menikah dan

seringkalinya tanpa komitmen. Kemampuannya untuk memegang kendali atas laki-laki

dan mendorong laki-laki untuk menawarkan komitmen dan pernikahan, bukannya

keintiman yang lebih (sebelum menikah), menjadi terbatasi oleh ketersediaan seks di

tempat lain.‖

---

―anak-anak yang dibesarkan oleh orangtuanya cenderung punya lebih sedikit masalah

emosi dan perilaku daripada anak-anak yang menghabiskan banyak waku di penitipan

anak.‖

---

―orang yang menikah cenderung lebih bahagia, sehat, dan lebih baik keuangannya.‖

---

Page 5: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Seorang wanita muda yang membaca Cosmopolitan atau menonton televisi popular

bisa dengan mudah berasumsi bahwa dia gagal menjadi seorang wanita yang

terbebaskan kecuali jika dia melakukan seks bebas. Para feminis telah lama

mengeluhkan bagaimana masyarakat mengidealkan kesucian perempuan dan

mendorong mereka untuk menjadi penjaga gerbang seksual. Para feminis menyoraki

revolusi seksual yang membuat seks bebas menjadi lebih diterima.‖

---

―Dalam dunia majalah-majalah wanita, seks adalah aktivitas rekreasional.

Sebagaimana majalah tentang memancing atau memasak yang menawarkan tips

berguna tentang bagaimana mendapatkan kesenangan yang maksimal dari hobi-hobi

itu, demikian pula dengan banyak majalah wanita dan seks.‖

---

―Banyak perempuan menyesali seks bebas, tidak hanya segera setelah

melakukannya, tapi juga bertahun-tahun setelahnya ketika mereka telah menikah atau

akhirnya menemukan cinta dalam hidupnya.‖

---

―Tidak hanya artikel-artikel semacam itu –yang secara rutin ditampilkan dalam

majalah-majalah yang menyasar wanita muda- menampilkan seks sebagai hobi yang

menyenangkan, tanpa arti, mereka juga melestarikan kepercayaan bahwa semua

orang melakukan seks dan banyak melakukannya. Seorang perempuan yang tidak

―mengambil kendali atas seksualitasnya‖ dan melakukan banyak percintaan berarti

rugi.‖

---

―Seks bebas juga menjadi pondasi bagi banyak tayangan reality show yang menarget

remaja, semacam The Real World. Serial ini dirancang dengan tujuan eksplisit

menempatkan anak-anak usia mahasiswa yang tak terikat, berfisik atraktif ke dalam

situasi hidup intim, di mana alkohol tersedia, dalam rangka mendorong terjadinya

berondongan situasi seksual. Para karakter yang melibatkan dirinya dalam

petualangan seksual terbanyak diberi hadiah dengan ditayangkan lebih banyak dan

seringkali akhirnya menjadi pseudo-celebrities. Dan, tentu saja, dalam tayangan

popular HBO Sex and The City, para karakter utamanya melakukan banyak

percintaan, seringkali tanpa mengharap atau berkeinginan untuk komitmen.‖

―Tayangan-tayangan itu tampak mempengaruhi para wanita muda.‖

---

Page 6: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Ikon feminis terdepan Gloria Steinem merangkum keyakinan feminis tentang apa

artinya menjadi seorang perempuan modern: ―Seorang perempuan terbebaskan

adalah yang telah melakukan seks sebelum menikah dan bekerja setelah menikah.‖

Dengan kata lain, jika kamu belum melakukan seks sebelum menikah, kamu tidak

termasuk terbebaskan.‖

---

―Pesan budaya popular kepada anak-anak: lakukan saja!‖

―Pendidikan seks dimulai di sekolah dasar di seantero Amerika hari ini. Thongs (celana

dalam seksi) dipasarkan ke anak-anak perempuan semuda usia tujuh tahun. Majalah-

majalah yang menyasar audiens anak-anak pra-remaja diisi dengan masukan tentang

seks dan hubungan. Remaja perempuan makin banyak yang mendapat pembesaran

payudara melalui operasi –kadang sebagai hadiah kelulusan dari orangtua mereka.‖

---

―Salah satu jalan cerita berterusan pada tayangan televisi popular 1990-an Beverly

Hills 90210 berkutat sekitar karakter Donna Martin (dimainkan oleh Tory Spelling) –

seorang perawan yang awalnya berniat menunggu hingga pernikahan. Sentimen yang

sangat kuno ini menyebabkan banyak problem bagi Donna di dalam dunia 90210, dan

audiens menunggu untuk melihat kapan perawan terakhir ini akhirnya menjadi bijak

dan menyerah.‖

―Pesan itu merupakan pengulangan dari klasik remaja 1980-an semacam Breakfast

Club dan Sixteen Candles, di mana para karakter sekolah menengah atas menolak

untuk mengakui bahwa mereka masih perawan. Film-film itu sekarang menjadi

makanan pokok atau ―klasik yang baru‖ yang ditampilkan rutin di jaringan televisi kabel

seperti TNT.‖

―Dalam beberapa tahun terakhir, tayangan-tayangan televisi semacam The O.C. dan

Dawson’s Creek terus menampilkan perkara percintaan usia remaja agresif, dan

mengeluhkan nasib remaja yang canggung atau tak beruntung yang belum mengikat

deal. Film popular American Pie berfokus pada empat remaja sekolah menengah atas

dan petualangannya untuk melepaskan keperjakaannya saat senior prom (pesta

kelulusan sekolah). Lulus dari sekolah sebagai perjaka adalah nasib yang terlalu buruk

untuk diterima.‖

---

―Penulis best-selling dan mahasiswa hukum Harvard Ben Shapiro mendeskripsikan

bagaimana dia telah diejek sebagai ―The Virgin Ben.‖ Shapiro telah menulis secara

lebar tentang over-seksualisasi generasinya –yang dia sebut the “porn generation‖-

Page 7: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

dan mendukung sikap tidak melakukan seks bebas, membuatnya menjadi target

empuk.‖

---

―Pendidikan seks liberal mengabaikan informasi penting. Wanita muda, terbebaskan

dari rasa takut akan kehamilan yang tak diinginkan karena memakai kontrasepsi,

mungkin melakukan lebih banyak aktivitas seksual yang mengakibatkan berbagai

penyakit menular seksual.‖

―Kondom, sementara menurunkan risiko-risiko kesehatan, adalah alat yang terbatas

dalam hal melindungi dari penyakit-penyakit menular seksual yang menjadi perhatian

serius perempuan.‖

---

―Kenyataannya, pendidikan seks hari ini seringkali menjadi forum-forum untuk

menyuntikkan moral liberal dan pandangan dunia feminis ke dalam para siswa.‖

---

―Menurut National Campaign to Prevent Teen Pregnancy, 1 dari 3 perempuan

mengalami kehamilan setidaknya sekali sebelum umur 20. (―Factsheet: How is the

34% statistic calculated?‖ National Campaign to Prevent Teen Pregnancy,

Washington, DC, 2004. Available at:

http://www.teenpregnancy.org/resources/reading/pdf/35percent.pdf)‖

((NB: Jika link mati atau halaman web tidak ditemukan maka silakan coba search judul

laporan tersebut))

―Sekitar 8 dari 10 kehamilan remaja tidaklah direncanakan dan di luar pernikahan.

(―Not Just Another Single Issue: Teen Pregnancy Prevention’s Link to Other Critical

Social Issues,‖ The National Campaign to Prevent Teen Pregnancy, February 2002, 2.

Available at: http://www.teenpregnancy.org/resources/data/pdf/notjust.pdf)‖

―Sekitar 30% kehamilan remaja berakhir pada aborsi, yang menunjukkan bahwa lebih

dari 250.000 remaja melakukan aborsi tiap tahun. (―Not Just Another Single Issue:

Teen Pregnancy Prevention’s Link to Other Critical Social Issues,‖ The National

Campaign to Prevent Teen Pregnancy, February 2002, 2. Available at:

http://www.teenpregnancy.org/resources/data/pdf/notjust.pdf)‖

---

―Tapi meskipun tingkat kehamilan tak diinginkan telah turun sekitar 30 persen sejak

puncaknya di 1990, jumlah infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) terus berlanjut

Page 8: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

naik. Setiap tahun sekitar 10 juta orang di kelompok usia 15 sampai 24 mengidap

PMS, yang berarti bahwa dari antara mereka yang aktif secara seksual, sekitar 1 dari

3 akan mengidap PMS sebelum usia 24. (―It’s Your (Sex) Life: Your Guide to Safe and

Responsible Sex,‖ Henry J. Kaiser Family Foundation, August 18, 2005. Available at:

http://www.kff.org/youthhivstds/upload/MTV_Think_IYSL_Booklet.pdf)‖

―Sebagai contoh, tingkat infeksi herpes genital tumbuh 30% sejak 1970, dengan

peningkatan terbesar terjadi pada remaja muda. Menurut CDC, 45 juta orang Amerika

berusia lebih dari 12 –atau 1 dari 5 total populasi remaja dan dewasa- terinfeksi

herpes alat kelamin. Mereka yang terinfeksi bisa mengalami perih periodik di daerah

alat kelamin sepanjang hidupnya. (―Genital Herpes,‖ Health Matters, National Institute

for Allergy and Infections Diseases, National Institute of Health, Department of Health

and Human Services, September 2003. Available at:

http://www.niaid.nih.gov/factsheets/stdherp.htm)‖

―The Human Papillomavirus (HPV) telah mendapatkan perhatian lebih di beberapa

tahun terakhir karena tumbuhnya kesadaran mengenai hubungan virus itu dengan

kanker serviks. HPV adalah nama dari sekumpulan virus yang terdiri dari 100 jenis

lebih, yang mana sebagiannya menular secara seksual.‖

---

―Infeksi Chlamydia adalah PMS yang paling umum dan insiden-insiden terdiagnosis

Chlamydia telah melejit selama 20 tahun terakhir. CDC memperingatkan bahwa

tingkat diagnosis yang tinggi sebagian merupakan berita baik –peningkatan itu bisa

menjadi pendeteksian lebih baik dan lebih banyak penanganan, bukan hanya

peningkatan dalam hal jumlah pengidap. Mendiagnosis Chlamydia khususnya penting

karena walaupun bisa ditangani dengan antibiotik, jika tak tertangani maka bisa

menghasilkan penyakit inflamasi pelvic, yang bisa mengakibatkan

infertilitas/ketidaksuburan dan komplikasi-komplikasi lain. (―Chlamydia,‖ STD

Surveillance 2003, Center for Disease Control, Department of Health and Human

Services. Available at: http://www.cdc.gov/std/stats/chlamydia.htm)‖

―Tanpa melihat apakah tingkat infeksi naik atau selalu setinggi ini, penyakit ini

mempengaruhi terlalu banyak perempuan hari ini. Faktanya, Chlamydia adalah yang

paling umum di antara para perempuan di kelompok usia 15 sampai 24: di 2003, 2,5%

perempuan di kelompok usia ini terdiagnosis dengan Chlamydia.‖

―Kenyataannya adalah ―PMS tidaklah netral-gender‖; perempuan jauh lebih berpotensi

mengidap PMS daripada laki-laki yang straight (bukan pelaku sodomi). (Steven E.

Page 9: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

Rhoads, Taking Sex Differences Seriously (San Francisco, Encounter Books, 2004)

108).‖

―Perempuan 8 kali lebih mungkin mendapat HIV dan 4 kali lebih mungkin mendapat

gonorrhea dari satu tindakan senggama daripada laki-laki. Perempuan juga lebih

mungkin terkena kerusakan permanen dari PMS, seperti infertilitas dan kanker-kanker.

Meski demikian, hanya 1/3 perempuan yang menyadari lebih mungkinnya mereka

mengidap PMS.( Steven E. Rhoads, Taking Sex Differences Seriously (San Francisco,

Encounter Books, 2004) 108)‖

―Tentu saja, penyakit menular seksual punya konsekuensi lebih daripada sekadar

konsekuensi fisik. PMS juga bisa menghancurkan secara emosi, khususnya bagi

orang muda. Dr. Meg Meeker, penulis buku Epidemic: How Teen Sex Is Killing Our

Kids, merinci bagaimana semua pasien yang didiagnosis dengan penyakit seumur-

hidup, herpes, mengalami perasaan kehilangan dan sakit hati sementara menghadapi

penyakit mereka, tapi dia menekankan bahwa diagnosis itu khususnya berdampak

menghancurkan bagi para remaja yang memang galau, sering mengakibatkan depresi

dan kehilangan harga diri. (Dr. Meg Meeker, Epidemic: How Teen Sex Is Killing Our

Kids, (Washington DC, LifeLine Press, 2002) 44)‖

―Apakah seks yang aman membuat anak kurang aman?‖

―Beberapa peneliti percaya bahwa meningkatnya kesadaran dan ketersediaan alat-alat

kontrasepsi telah menjadi bahan bakar bagi meningkatnya penyakit-penyakit menular

seksual. Wanita muda, terbebaskan dari rasa takut akan dampak negatif jangka

pendek hubungan seksual –kehamilan tidak diinginkan- mungkin melakukan lebih

banyak aktivitas seksual yang berakibat pada peningkatan PMS. Dr. Meeker

merangkum keterkaitan itu: ―Alat-alat kontrasepsi itu sendiri yang telah membuat

tingkat kelahiran remaja turun, juga membuat seks bebas lebih mudah dari

sebelumnya, maka membuat tingkat PMS secara bersamaan meroket. (Mary

Eberstadt, Home-Alone America: The Hidden Toll of Day Care, Behavioral Drugs, and

Other Parent Substitutes (New York, Sentinel, 2004) 131)‖

―Selain itu, sekalinya seorang remaja melakukan seks, ia menjadi lebih mudah untuk

melakukannya lagi. Hasilnya, para remaja melakukannya dengan lebih banyak

pasangan dan berperilaku lebih berisiko. Tidak mengherankan, semakin muda

seorang perempuan menjadi aktif secara seksual maka lebih mungkin dia punya

banyak pasangan dan semakin besar kesempatan dia mengidap PMS.‖

---

―Dan jika kamu mungkin bertanya, ―Bagaimana dengan kondom?‖ lanjut baca. Kita

memberi terlalu banyak kepercayaan kepada paket latex tipis dan kulitdomba itu.

Page 10: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

Dalam kebanyakan kasus, kemungkinan kondom mencegah PMS adalah setipis

kondom itu sendiri.‖ –Dr. Meg Meeker, dokter anak dan penulis Epidemic: How Teen

Sex Is Killing Our Kids.‖

―Batasan Kondom‖

―Kondom, sementara mengurangi risiko penularan penyakit-penyakit menular seksual,

merupakan alat yang terbatas dalam melindungi dari beberapa PMS yang menjadi

kekhawatiran kaum perempuan. Sebuah laporan tahun 2001 oleh National Institute of

Allergy and Infectious Diseases menemukan bahwa kondom tidak mengurangi

kemungkinan mengidap HPV. (―Workshop Summary: Scientific Evidence of Condom

Effectiveness for Sexually Transmitted Disease (STD) Prevention,‖ National Institute of

Allergy and Infectious Diseases, National Institutes of Health, Department of Health

and Human Services, July 20, 2001, 26)‖

―CDC menyatakan bahwa keterbatasan kondom dalam mencegah penyebaran

penyakit radang alat kelamin, semacam herpes genital dan syphilis, karena infeksi

bisa ada di kulit yang tidak tertutup kondom. (―Male Latex Condoms and Sexually

Transmitted Diseases,‖ Fact Sheet for Public Health Personnel, National Center for

HIV, STD and TB Prevention, Center for Disease Control, Department of Health and

Human Services, available at: http://www.cdc.gov/hiv/pubs/facts/condoms.htm)‖

―Sayangnya, para remaja cenderung menggunakan kondom secara sporadis. Sebuah

penelitian tahun 1997 mengenai remaja perempuan sekolah menengah atas

menemukan bahwa hanya sekitar setengah dari mereka yang menggunakan kondom

ketika terakhir kali melakukan senggama. (Dr. Meg Meeker, Epidemic: How Teen Sex

Is Killing Our Kids, (Washington DC, LifeLine Press, 2002) 26)‖

―Sekalinya para remaja menjadi terlibat dalam hubungan seksual, mereka semakin

mungkin menjadi malas menggunakan kondom. Mereka pernah melakukan seks tanpa

mendapat kehamilan dan tanpa mengidap PMS (setidaknya jenis yang mereka tahu),

jadi mereka menjadi kurang khawatir terhadap berbagai konsekuensi seks dan

semakin mungkin mengambil risiko. (Dr. Meg Meeker, Epidemic: How Teen Sex Is

Killing Our Kids, (Washington DC, LifeLine Press, 2002) 113)‖

―Ini adalah salah satu penjelasan potensial atas temuan bahwa remaja yang lebih tua

(usia 18 dan 19) cenderung kurang menggunakan kondom daripada remaja yang lebih

muda (15 hingga 17). (Dr. Meg Meeker, Epidemic: How Teen Sex Is Killing Our Kids,

(Washington DC, LifeLine Press, 2002) 116)

---

Page 11: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Kekerasan terhadap perempuan –kekerasan domestik, perkosaan, atau bentuk-

bentuk serangan lain- adalah problem yang signifikan di Amerika Serikat.‖

---

―Hampir 1/3 pembunuhan yang korbannya perempuan dilakukan oleh seorang

pasangan, mantan pasangan, atau pacar laki-laki/perempuan, dibandingkan dengan

hanya 5% yang korbannya laki-laki. Lebih jauh para perempuan terhitung hampir 2/3

dari semua yang dibunuh oleh orang-orang dekat itu sementara laki-laki melakukan

hampir 2/3 dari pembunuhan semacam itu.‖

---

―Para wanita juga terhitung lebih dari 80% dari semua pembunuhan terkait-seks, yang

cenderung untuk mendapatkan perhatian media dan publik. Sebaliknya, lebih dari 90%

korban terkait narkoba dan geng adalah laki-laki,‖

---

―Kekerasan domestik mungkin adalah satu-satunya area di mana para peneliti sosial

menggunakan istilah suami untuk menyebut salah satu atau semua dari berikut ini:

laki-laki yang dinikahi, laki-laki yang tadinya dinikahi, laki-laki yang hidup bersamanya,

laki-laki yang sekadar melakukan seks dengannya, dan/atau laki-laki yang seseorang

tadinya biasa melakukan seks dengannya. (Linda J. Waite and Maggie Gallagher, The

Case for Marriage: Why Married People Are Happier, Healthier, and Better Off

Financially (Doubleday, New York, 2000) 150-151)‖

―Dengan sekitar 188.000 perempuan mendapat kekerasan tiap tahun, tidak diragukan

bahwa kekerasan rumah tangga, atau kekerasan pasangan intim, terhadap

perempuan di negara ini (AS) adalah problem yang sangat signifikan. (Linda J. Waite

and Maggie Gallagher, The Case for Marriage: Why Married People Are Happier,

Healthier, and Better Off Financially (Doubleday, New York, 2000) 154)‖

―Penelitian menunjukkan bahwa para perempuan yang menikah kurang cenderung

menjadi korban kekerasan daripada mereka yang bercerai, berpisah, atau tidak

menikah tapi berhabitat-bersama (cohabitating) dengan laki-laki. Waite dan Gallagher

meneliti data yang dikumpulkan dalam National Crime Victimization Survey dan

menemukan bahwa 2/3 dari serangan pada perempuan yang termasuk kategori

―kekerasan intim‖ (yang berarti bahwa serangan kekerasan dari teman atau kenalan

tidak termasuk) tidaklah dilakukan oleh para suami. Demikian pula, mantan pasangan,

pacar laki-laki, ataupun mantan pacar laki-laki bertanggung jawab atas 21%

pemerkosaan dibandingkan dengan 5% yang dilakukan oleh suami (kenalan, teman,

atau kerabat lainnya bertanggung jawab atas lebih dari ½ kasus-kasus perkosaan).

Page 12: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

(Linda J. Waite and Maggie Gallagher, The Case for Marriage: Why Married People

Are Happier, Healthier, and Better Off Financially (Doubleday, New York, 2000) 155)‖

―Kekerasan dalam pernikahan jelas ada. Tapi perempuan muda yang

mempertimbangkan hubungan masa depannya harus memahami bahwa kekerasan

menjangkiti sejumlah minor pernikahan. Kurang dari 2% istri dan 1% suami menjadi

korban kekerasan yang mengakibatkan luka fisik dalam setahun. (Linda J. Waite and

Maggie Gallagher, The Case for Marriage: Why Married People Are Happier,

Healthier, and Better Off Financially (Doubleday, New York, 2000) 153)‖

---

―Menurut Department of Justice, lebih dari 150.000 perempuan menjadi korban

perkosaan ataupun upaya perkosaan di Amerika Serikat selama 2001-2002. (Callie

Marie Rennison, Ph.D and Michael R. Rand, ―Criminal Victimization, 2002,‖ Bureau of

Justice Statistics National Crime Victimization Survey, August 2003, 3)‖

―Untuk banyak alasan, angka ini mungkin lebih kecil dari jumlah perempuan yang

mengalami serangan semacam itu. Sebagian perempuan mungkin enggan untuk

mengungkapkannya karena rasa malu yang tidak pada tempatnya, atau karena

mereka punya hubungan dengan penyerangnya yang membuat jadi sulit untuk

melaporkan kejahatan itu. Sebagian mungkin hanya ingin menghindari polisi dan

pengadilan.‖

―Adalah tindakan bertanggung jawab menganggap bahwa statistik ini angkanya lebih

kecil daripada prevalensi pemerkosaan di Amerika Serikat, berapa perkiraan

frekuensinya yang lebih baik?‖

―Salah satu statistik umum yang digunakan oleh pusat-pusat studi perempuan –dan

diulang oleh media- adalah bahwa ¼ mahasiswi sekolah tinggi adalah korban dari

perkosaan ataupun upaya perkosaan. Ini adalah rasio yang mengejutkan; jika benar

maka ini berarti menaikkan jumlah pemerkosaan di Amerika Serikat jauh lebih dari

150.000. ―

---

―Penelitian lainnya yang melibatkan 4.000 perempuan, disusun dalam laporan ―Rape

in America‖ menemukan bahwa 1 dari 8 perempuan Amerika –atau sekitar 12%-

pernah menjadi korban forcible rape, yang didefinisikan sebagai ―kejadian tanpa

kehendak si perempuan, melibatkan penggunaan kekuatan atau ancaman kekuatan,

dan melibatkan penetrasi seksual vagina, mulut, ataupun rectum si korban.‖

---

Page 13: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa tingkat perceraian melejit selama paruh

kedua abad 20, sementara tingkat pernikahan menurun. Semakin meningkat jumlah

pasangan yang memilih mengabaikan atau setidaknya menunda pernikahan dan

berhabitat-bersama, meyakini bahwa di bawah permufakatan semacam ini mereka

bisa menikmati banyak keuntungan pernikahan tapi tanpa komitmen dan tanggung

jawabnya.‖

―Banyak faktor berkontribusi pada penurunan pernikahan, termasuk dalam hukum-

hukum perceraian, revolusi sosial, dan kemandirian ekonomi perempuan yang

semakin meningkat. Serangan para feminis pada pernikahan juga memainkan peran

dalam merendahkan pernikahan. Para feminis radikal memandang pernikahan

sebagai jebakan keji bagi wanita, melanggengkan patriarki, dan melestarikan

ketundukan wanita pada pria. Mereka mengeluhkan peran-peran yang pria dan wanita

biasanya ambil dalam pernikahan, meyakini bahwa perempuan mendapat bagian lebih

buruk dari kontrak pernikahan.‖

―Meskipun ada persepsi negatif terhadap pernikahan dan tingkat perceraian yang

tinggi ini, kebanyakan wanita muda tetap ingin menikah. Para wanita harus diyakinkan

bahwa pernikahan adalah tujuan yang beralasan kuat, berkaitan dengan kesehatan,

kebahagiaan, dan keamanan finansial yang lebih besar.‖

―Para feminis radikal memandang pernikahan sebagai melanggengkan patriarki, dan

melestarikan ketundukan wanita pada pria. Adalah penting bagi para wanita muda

untuk mengenali bahwa berhabitat-bersama dengan pernikahan tidaklah sama.‖

―Para perempuan yang menikah menyatakan tingkat aktivitas seksual dan kepuasan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dinyatakan oleh perempuan yang lajang.‖

―Gerakan feminis punya sejarah panjang dalam memandang pernikahan dengan

kecurigaan, dan beberapa feminis radikal telah melangkah lebih jauh hingga

menyerukan untuk memboikot pernikahan secara keseluruhan.‖

---

―Bahkan para anggota gerakan feminis yang lebih mainstream, semacam Robin

Morgan, yang menjadi editor majalah Ms. Magazine, ingin mengakhiri pernikahan yang

biasanya: ―Kita tidak bisa menghancurkan ketimpangan antara laki-laki dan

perempuan hingga kita menghancurkan pernikahan. (Patrick F. Fagan, Robert E.

Rector, and Lauren R. Noyes, ―Why Congress Should Ignore Radical Feminist

Opposition to Marriage,‖ Heritage Backgrounder #1662, June 16, 2003, 4)‖

Page 14: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

---

―Penelitian oleh Glenn dan Marquadt terhadap para mahasiswi menemukan bahwa

lebih dari 8/10 dari mereka yang disurvei masih berpikir untuk ―menjadi menikah‖

sebagai tujuan penting dan lebih dari 7/10 berharap untuk bertemu pasangan masa

depannya selama kuliah.‖

---

―Waite dan Gallagher, dalam The Case of Marriage, mereka mengkatalog penelitian

tentang efek pernikahan pada laki-laki dan perempuan. Mereka menyimpulkan bahwa

kedua jenis kelamin itu menunjukkan kesehatan mental yang lebih baik dan lebih

bahagia daripada ketika lajang, berhabitat-bersama, bercerai, berpisah, ataupun

menjanda.‖

―Waite dan Gallagher menggarisbawahi beberapa penelitian yang mendukung temuan

ini. Salah satunya yang paling meyakinkan adalah penelitian longitudinal yang

mengamati individu-individu yang sama sepanjang waktu. Para peneliti melakukan

follow-up dari wawancara awal setelah 5 tahun, yang mana selama waktu itu subjek-

subjek penelitian ada yang menikah, yang lainnya bercerai ataupun berpisah, dan

sebagian tetap lajang. Mereka menemukan bahwa pernikahan meningkatkan secara

substansial kesehatan mental individu sementara perceraian dan perpisahan berkaitan

dengan penurunan kesejahteraan mental dan emosional. Waite dan Gallagher

menunjukkan pentingnya penelitian ini karena ini melihat para individu sebelum dan

setelah mereka mengalami perubahan dalam status pernikahan, dan oleh karenanya

mampu menyaring hipotesis bahwa orang yang lebih bahagia menikah:‖

―Mereka menemukan bahwa menikah sesungguhnya membuat orang lebih bahagia

dan lebih sehat; sebaliknya, bercerai membalik capaian-capaian itu –bahkan ketika

kita mempertimbangkan pengukuran-pengukuran kondisi sebelumnya mengenai

kesehatan mental dan emosional. (Linda J. Waite and Maggie Gallagher, The Case for

Marriage: Why Married People Are Happier, Healthier, and Better Off Financially

(Doubleday, New York, 2000) 70)‖

―Waite dan Gallagher juga menggarisbawahi data dari sebuah survei atas 14.000

orang dewasa, yang mana pria dan wanita yang menikah jauh lebih cenderung

menyatakan bahwa mereka puas terhadap kehidupan. 40% mereka yang menikah

mengatakan bahwa mereka sangat bahagia, dibandingkan dengan kurang dari ¼ dari

mereka yang lajang dan berhabitat-bersama, 15% dari mereka yang berpisah, dan

18% dari mereka yang bercerai. (Linda J. Waite and Maggie Gallagher, The Case for

Page 15: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

Marriage: Why Married People Are Happier, Healthier, and Better Off Financially

(Doubleday, New York, 2000) 67)‖

―Dari orang yang menikah, sekitar 50% menyatakan ketidakbahagiaan secara umum

(general unhappiness) dengan kehidupan mereka, sebagaimana sejumlah itu pula

yang lajang ataupun yang berhabitat-bersama menyatakan demikian. Mereka yang

bercerai 2,5 kali lebih cenderung menyatakan ―tidak terlalu bahagia,‖ dan yang janda

hampir 3 kali lebih cenderung ―tidak terlalu bahagia. (Linda J. Waite and Maggie

Gallagher, The Case for Marriage: Why Married People Are Happier, Healthier, and

Better Off Financially (Doubleday, New York, 2000) 68)‖

---

―The Pew Research Center for the People and the Press mensurvei 1.101 perempuan

Amerika pada 1997 dan menanyakan tentang sikap mereka terhadap pernikahan.

Sementara para perempuan yang menikah sangat banyak merespon bahwa

pernikahan mereka adalah sumber kebahagiaan, hampir separuh dari mereka juga

mengungkapkan bahwa pernikahan adalah sumber frustasi: ―9 dari 10 perempuan

mengatakan bahwa pernikahan mereka membuat mereka bahagia selalu ataupun

seringkalinya. Hampir separuh perempuan yang disurvei mengaku setidaknya

beberapa waktu frustasi dengan kehidupan pernikahannya.‖ (―As American Women

See It; Motherhood Today—A Tougher Job, Less Ably Done,‖ The Pew Research

Center for People and the Press, May 9, 1997, 5)

---

―Pernikahan juga baik untuk dompet, tabungan, dan stabilitas keuangan jangka-

panjangnya perempuan. Para pasangan yang tetap menikah jauh kurang cenderung

untuk masuk ke dalam kemiskinan daripada orang yang tidak pernah menikah. (Waite

and Gallagher, 121. For a longer discussion of the effects of marriage and divorce on

women and men’s financial security, see 97-123)‖

---

―Pernikahan tampaknya juga mendorong menabung. Waite dan Gallagher

menggarisbawahi sebuah penelitian mengenai perilaku menabung selama periode 5

tahun dan menemukan bahwa aset para pasangan yang tetap menikah meningkat

lebih dari 7% tiap tahun. Efek ini tidak bisa dijelaskan dengan peningkatan pendidikan,

kesehatan, atau bahkan pendapatan yang lebih tinggi. (Waite and Gallagher, 121. For

a longer discussion of the effects of marriage and divorce on women and men’s

financial security, see 113)‖

---

Page 16: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Data menunjukkan bahwa para perempuan yang menikah lebih baik dalam hal

kesehatan. The Centers for Disease Control and Prevention mengadakan survei

terhadap 127.545 orang dewasa usia lebih dari 18 tahun, dan menemukan bahwa

mereka yang menikah adalah secara umum lebih sehat daripada mereka yang tidak-

menikah:

―Tanpa memperhatikan sub-kelompok populasi (usia, jenis kelamin, ras Hispanic,

pendidikan, pendapatan, ataupun kebangsaan) ataupun indikator kesehatan

(kesehatan baik atau buruk, keterbatasan aktivitas, sakit punggung bawah, sakit

kepala, stres psikologis serius, merokok, ataupun tidak-aktif secara fisik dalam waktu-

senggang), orang-orang dewasa yang menikah secara umum lebih sehat daripada

mereka yang berada dalam kategori pernikahan yang lain… Satu indikator kesehatan

negatif yang mana orang-orang dewasa yang menikah banyak mengalaminya adalah

kelebihan berat badan ataupun obesitas. (Charlotte A. Shoenborn, ―Marital Status and

Health: United States, 1999-2002,‖ Advance Data from Vital and Health Statistics

Number 351, U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease

Control and Prevention, NationalCenter for Health Statistics, December 15, 2004, 1.

Available at: http://www.cdc.gov/nchs/data/ad/ad351.pdf)‖

―Laporan ini menemukan bahwa orang-orang dewasa yang menikah kurang

cenderung menderita kondisi-kondisi kesehatan seperti sakit kepala dan stres

psikologis serius, dan kurang cenderung melakukan perilaku-perilaku berisiko

semacam merokok, minum-minum berat, ataupun ketidakaktifan fisik. (Charlotte A.

Shoenborn, ―Marital Status and Health: United States, 1999-2002,‖ Advance Data from

Vital and Health Statistics Number 351, U.S. Department of Health and Human

Services, Centers for Disease Control and Prevention, NationalCenter for Health

Statistics, December 15, 2004, 1)‖

---

―Dalam sebuah survei terhadap 3.500 orang dewasa yang dilakukan oleh Edward

Laumann, University of Chicago, 42% perempuan yang menikah mengatakan bahwa

mereka merasakan seks sangatlah memuaskan secara emosi dan fisik. Hanya 31%

perempuan lajang yang punya pasangan seks yang menyebutkan tingkat kepuasan

seperti itu. (Waite and Gallagher, 121. For a longer discussion of the effects of

marriage and divorce on women and men’s financial security, 82)‖

---

―Para pasangan yang tinggal bersama pra-pernikahan adalah 2 kali lebih cenderung

untuk bercerai daripada mereka yang tidak hidup bersama sebelum menikah, dan

melaporkan lebih banyak pertengkaran, kurang kepuasan, dan komunikasi yang lebih

Page 17: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

buruk. (Nancy Wartik, ―The Perils of Playing House,‖ Psychology Today, July/August

2005)‖

---

―Hubungan berhabitat-bersama juga gagal menyediakan keamanan pernikahan

karena mereka itu, secara alami, pada dasarnya memang kurang aman dibandingkan

dengan pernikahan. Morse menggunakan metafora terhadap pengambilan hubungan

itu adalah untuk ―test drive” (atau mengambil pasangannya untuk di-―test drive‖)

(Jennifer Roback Morse, Smart Sex: Finding Life-Long Love in a Hook-Up World,

(Spence Publishing Company, Dallas, 2005) 98)‖

---

―The New Single Woman menggarisbawahi bagaimana para individu yang single

menciptakan hubungan berdasarkan saling-percaya dan ketergantungan satu sama

lain yang juga ada dalam pernikahan. Ini memang benar, tapi hubungan-hubungan itu

tidak sebanding dengan kewajiban-kewajiban legal dan sosial yang diemban dalam

sebuah pernikahan. Mungkin ada banyak contoh kedermawanan dan komitmen antar

teman, tapi hubungan-hubungan itu tidaklah bisa diandalkan sebagaimana

pernikahan.‖

―Trimberger menulis sebuah bab khusus mengenai bagaimana komunitas teman

saling membantu dalam melalui sakit (penyakit fisik) dan bahkan kematian. Meski

begitu, dia menekankan pentingnya membangun komunitas individu yang lebih besar

untuk dukungan karena merupakan sesuatu yang ―tidak realistis‖ untuk menganggap

bahwa seorang sahabat akan mampu memenuhi semua kebutuhan seseorang dalam

masa krisis semacam itu.‖

―Ini sangat bertolak belakang dengan pernikahan.‖

―Tentu saja, seorang pasangan (suami/istri) tidaklah harus mampu memenuhi semua

kebutuhan partnernya dan akan mendapatkan keuntungan dari cinta dan dukungan

jaringan lebih luas keluarga dan teman.‖

―Tapi telah menjadi hal yang diterima bahwa pasangan adalah bertanggung jawab

untuk merawat suami atau istrinya yang sakit dan akan memikul beban utamanya.‖

---

―Masyarakat juga punya kepentingan dalam menjaga pentingnya pernikahan karena

peran unik pernikahan dalam membina generasi berikutnya. Buktinya sangatlah

banyak bahwa anak-anak yang dibesarkan di dalam pernikahan yang stabil kurang

Page 18: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

cenderung melakukan kejahatan, menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol,

melahirkan di luar nikah, dan drop-out dari sekolah daripada mereka yang dibesarkan

di luar pernikahan. Singkatnya, anak-anak dari pasangan menikah kurang cenderung

berakhir sebagai beban atas masyarakat dan lebih cenderung menjadi warga yang

produktif. Ini ada dalam kepentingan kita semua untuk mendorong pernikahan yang

stabil untuk meningkatkan kesejahteraan jangka-panjang masyarakat.‖

---

―Perceraian telah menjadi rutin, kejadian lumrah di dalam budaya popular. Dari

pernikahan Vegas 24-jam Brittany Spears hingga lika-liku putusnya Brad Pitt dan

Jennifer Aniston yang secara cermat diceritakan runut, berbagai tabloid dan majalah

hiburan mengulas pernikahan selebriti sebagaimana ulasan olahraga, perceraian yang

segera mengikuti, dan hubungan-hubungan berikutnya yang seringkali bermula

sebelum hubungan pertamanya berakhir. Perceraian adalah umum dalam film dan

televisi; seringkali, media itu menampilkan dampak dramatis perceraian pada para

anggota keluarga, tapi jarang keputusan perpisahan itu dipertanyakan.‖

---

―Selama 1970-an dan 1980-an, keseluruhan 50 negara bagian mengadopsi hukum

perceraian ―no fault‖ yang memberi para pasangan kemampuan untuk mengajukan

perceraian tanpa mengklaim bahwa pasangannya melakukan sesuatu yang ―merusak‖

kontrak pernikahan dengan melakukan perselingkuhan, kejahatan serius, atau

melakukan kekerasan.‖

―Karena perceraian menjadi lebih mudah, perceraian menjadi umum. Sejak 1960,

jumlah perceraian telah meroket –lebih dari 2 kali lipat selama 15 tahun. Tingkat

perceraian memuncak pada 1980 dan sedikit menurun dalam 20 tahun terakhir.

(Barbara Dafoe Whitehead and David Popenoe, ―The State of Our Unions: The Social

Health of Marriage, 2004‖ The National Marriage Project, 2004, 15. Available at:

http://marriage.rutgers.edu/Publications/SOOU/TEXTSOOU2004.htm)‖

---

―Ketidaksuburan mempengaruhi lebih dari 6 juta orang Amerika atau sekitar 10%

populasi usia-produktif. Sementara ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan

reproduksi seseorang, usia memainkan peran utama dalam kemampuan perempuan

untuk hamil.‖

―Mengetahui fakta-fakta tentang kesehatan dan tubuhmu, secara universal dianggap

sebagai hal yang lumrah (common sense). Tapi ketika menyentuh urusan reproduksi,

politik bisa mengalahkan common sense.‖

Page 19: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

---

―Banyak perempuan telah diarahkan untuk percaya bahwa mereka bisa menunda

kehamilan tanpa konsekuensi‖

---

―Gerakan feminis dan program-program studi perempuan terorganisasi bisa dikatakan

tidak melakukan apapun untuk menangani kurangnya informasi soal ketidaksuburan

terkait-usia.‖

―Seorang perempuan sehat berusia 30 tahun punya 20% kesempatan untuk hamil

dalam suatu bulan. 10 tahun berikutnya, yang berusia 40 tahun itu hanya punya

kesempatan 5%.‖

---

―Di 2001, the American Society of Reproductive Medicine –organisasi profesi AS

spesialis kesuburan terbesar- meluncurkan kampanye iklan yang dirancang untuk

meningkatkan kesadaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan

perempuan. Iklan-iklan itu fokus pada 4 perkara: merokok, penyakit menular seksual

(PMS), kelebihan berat badan, dan usia, yang semua itu mempengaruhi kemampuan

perempuan untuk hamil. Tak ada yang menolak terhadap masalah-masalah yang

ditampilkan yang terkait merokok, obesitas, dan PMS, tapi soal usia, muncul banyak

kritik.‖

---

―Seorang juru bicara menjelaskan bahwa Asosiasi (ASRM) ingin menyajikan iklan itu

karena para dokter sudah jenuh terhadap para perempuan usia akhir 30-an dan 40-an

yang terkejut, frustasi, dan patah hati karena ternyata impian mereka untuk punya

anak telah sirna.‖

---

―Seorang perempuan sehat berusia 30 tahun punya 20% kesempatan untuk hamil

dalam suatu bulan. 10 tahun berikutnya, yang berusia 40 tahun itu hanya punya

kesempatan 5%.‖

---

―Menurut American Society for Reproductive Medicine, sekitar 1 dari 3 pasangan yang

mana si perempuan berusia lebih dari 35 tahun, akan punya masalah kesuburan.

Menginjak usia 40, 2 dari 3 perempuan akan tidak mampu mencapai kehamilan

spontan. (―Patient’s Fact Sheet: Prediction of Fertility Potential in Older Female

Page 20: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

Patients,‖ American Society of Reproductive Medicine, August 1996. Available at:

http://www.asrm.org/Patients/FactSheets/Older_Female-Fact.pdf). Menurut

RESOLVE, seorang perempuan di usia akhir 20-an, kurang subur 30% daripada ketika

dia di usia 20-an.‖

―The American Society for Reproductive Medicine mendeskripsikan bagaimana umur

berkaitan dengan penurunan kesuburan:‖

―Walaupun usia rata-rata menopause adalah 51, puncak efisiensi dalam sistem

reproduksi wanita terjadi pada awal 20-an dengan penurunan konstan setelahnya.‖

―Terdapat penurunan gradual pada kesuburan sebagai fungsi dari usia perempuan

dengan tingkat penurunan kesuburan menjadi semakin cepat setelah usia 35.

(―Prevention of Infertility Source Document: The Impact of Age on Female Fertility,‖

American Society of Reproductive Medicine, 1. Available at:

http://www.protectyourfertility.org/docs/age_femaleinfertility.doc)‖

―Seorang perempuan usia 30 yang sehat punya kesempatan 20% menjadi hamil

dalam suatu bulan. 10 tahun kemudian, dia yang berusia 40 hanya punya 5%

kesempatan menjadi hamil. (―Age and Fertility: A Guide for Patients,‖ American

Society for Reproductive Medicine, 3. Available at:

http://www.asrm.org/Patients/patient-booklets/agefertility.pdf)

---

―Gallup menemukan bahwa 1/3 orang Amerika di atas usia 40 tahun tidak punya anak

dan hanya ¼ dari mereka itu yang mengatakan (tetap) memilih untuk tidak punya anak

jika bisa mengulang lagi. (Frank Newport, ―Desire to Have Children Alive and Well in

America,‖ The Gallup Poll, August 19, 2003, 2)‖

---

―Survei-survei menunjukkan bahwa terdapat defisiensi informasi dan bahwa banyak

perempuan tidak menyadari faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan. The

American Infertility Association mensurvei 12.383 perempuan dan menemukan bahwa

88% dari mereka meng-overestimasi sebanyak 5 hingga 10 tahun usia di mana

kesuburan mulai menurun. (Richard Scott, MD and Pamela Madsen, ―What Mother

Didn’t Tell You About Fertility... Because No One Ever Told Her,‖ American Infertility

Association, 6. Available at: http://www.theafa.org/faqs/afa_whatmotherdidnotsay.html)

Hampir setengah secara salah berasumsi bahwa kesehatan (badan) umum adalah

indikator kesuburan.‖

---

Page 21: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Sebagai hasil dari badai kritik terhadap kampanye iklan di 2001, ketika American

Society of Reproductive Medicine berencana menyebarkann iklan-iklan itu lagi di 2002,

mal-mal perbelanjaan dan bioskop-bioskop di San Francisco, Boston, Houston, and

Washington, D.C. menolaknya. Lokasi-lokasi itu mengklaim bahwa mereka memilih

kampanye iklan yang ―mall friendly‖ dan ―happy environment‖.

Perawatan kesuburan adalah industri $2,7 milyar (Psyche Pascual, ―Financing

Infertility Treatments,‖ ―A Healthy Me.‖ Available at:

http://www.ahealthyme.com/topic/infertilityfinance). Menurut American Society for

Reproductive Medicine, diperkirakan 300.000 pasangan sekarang sedang menjalani

perawatan untuk ketidaksuburan.‖

---

―Di 1998, Sylvia Ann Hewlett memulai menulis buku ―celebrating the achievements of

the breakthrough generation - that first generation of women who broke through

barriers and became powerful figures in fields previously dominated by men

(merayakan pencapaian generasi pendobrak – generasi pertama para perempuan

yang mendobrak batasan dan menjadi figur kuat dalam bidang yang tadinya

didominasi laki-laki)‖ (Sylvia Ann Hewlett, Creating a Life: Professional Women and the

Quest for Children (Talk Miramax Books, New York, 2002) 1) Dia kemudian mengubah

haluannya dan berfokus pada perkara ketidakpunyaan anak di antara para perempuan

profesional.‖

―Hewlett mewawancarai beberapa wanita yang sangat sukses, mencari pemahaman

yang lebih baik mengenai bagaimana mereka menjadi tidak punya anak, dan

mendeskripsikan keterkejutannya akan besarnya rasa patah-hati mereka dan

perasaan kehilangan karena tidak punya anak:‖

―Aku merasa sangat terkejut karena apa yang aku dengar. Melakukan wawancara-

wawancara itu, aku berasumsi bahwa jika para perempuan berdaya dan sukses itu

tidak punya anak, tentunya mereka telah memilih untuk begitu. Aku sudah benar-benar

siap untuk memahami bahwa gairah dan tantangan dari karir megawatt membuat jadi

mudah untuk memutuskan tidak jadi seorang ibu. Tidak ada yang lebih jauh dari

kebenaran. Ketika aku bicara pada para perempuan itu tentang anak, perasaan

kehilangan mereka nyata tampak. Aku bisa melihatnya dari wajah-wajah mereka,

mendengarnya dalam suara-suara mereka, dan merasakannya dari kata-kata mereka.

(Sylvia Ann Hewlett, Creating a Life: Professional Women and the Quest for Children

(Talk Miramax Books, New York, 2002) 3)‖

---

Page 22: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Selain dari wawancara-wawancara itu, di Januari 2001, Hewlett bekerjasama dengan

Harris Interactive dan National Parenting Association untuk melakukan sebuah survei

yang menyasar 10% perempuan teratas dalam hal pendapatan dalam dua kelompok

usia: 28-40 dan 41-55. Kedua kelompok dibagi menjadi ―pencapai-tinggi,‖ yang

perolehannya lebih dari $55.000 atau $65.000 bergantung pada usia, dan ―pencapai-

ultra,‖ yang perolehannya lebih dari $100.000.‖

―Survei itu mengungkap bahwa 33% perempuan pencapai-tinggi dan hampir setengah

dari perempuan pencapai-ultra di korporat Amerika tidak punya anak di usia 40.

Sebaliknya, hanya ¼ laki-laki pencapai-tinggi dan 19% laki-laki pencapai-ultra

(perolehannya lebih dari $200.000) tidak punya anak di usia 40. (Sylvia Ann Hewlett,

Creating a Life: Professional Women and the Quest for Children (Talk Miramax Books,

New York, 2002) 86)‖

―Survei itu juga mengkonfirmasi bahwa bagi kebanyakan perempuan, tak punya anak

bukanlah hasil dari pilihan sadar. Para perempuan itu diminta untuk melihat kembali ke

belakang ketika mereka lulus kuliah dan memikirkan apakah mereka tadinya mau

punya anak. Hanya 14% yang merespon bahwa mereka sungguh dulunya tidak mau

punya anak. Bahkan di antara para perempuan yang punya anak, hampir ¼

menyatakan bahwa mereka ingin punya lebih banyak anak daripada yang pada

akhirnya mereka lahirkan. (Sylvia Ann Hewlett, Creating a Life: Professional Women

and the Quest for Children (Talk Miramax Books, New York, 2002) 86)‖

―Banyak perempuan itu belum bisa menerima kenyataan bahwa mengandung anak

nampaknya tidak akan ada dalam masa depan mereka. Menyedihkannya, hampir ¼

perempuan pencapai-tinggi dan 1/3 pencapai-ultra usia 41-55 yang diwawancara

Hewlett masih berharap untuk punya anak. Hewlett menyimpulkan: ―Meski kecil

kemungkinan para perempuan usia-menengah itu untuk mengandung anak, respon-

respon itu menunjukkan kandungan kepedihan hati dan kerinduan seorang ibu. (Sylvia

Ann Hewlett, Creating a Life: Professional Women and the Quest for Children (Talk

Miramax Books, New York, 2002) 87)‖

―Sebuah polling oleh Gallup yang diambil pada 2003 menemukan bukti serupa tentang

penyesalan di antara mereka yang tak punya anak. Gallup menemukan bahwa sekitar

1/3 orang Amerika berusia lebih dari 40 tidak punya anak dan hanya ¼ dari mereka itu

yang mengatakan (tetap) memilih untuk tidak punya anak jika bisa mengulang lagi.

46% orang Amerika berusia lebih dari 40 yang tak punya anak berharap mereka telah

punya 2 anak saja, 10% berharap mereka telah punya 1 anak saja, dan 15% memilih 3

Page 23: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

atau lebih. (Frank Newport, ―Desire to Have Children Alive and Well in America,‖ The

Gallup Poll, August 19, 2003, 2)‖

---

―Berjalannya studi-studi perempuan cenderung beriringan dengan organisasi-

organisasi feminis dalam agenda politik dan kebijakan –dan hak-hak aborsi ada di

pusat agenda itu.‖

---

―Sayangnya, dalam banyak buku-teks studi perempuan, dan di media popular, posisi

pro-life (anti-aborsi) jarang dijelaskan atau ketika dijelaskan pun, dijadikan lelucon.‖

―Introduction to Womens’ Studies: Gender in a Transnational World mengandung 6

essai dalam bagian berjudul ―Population Control and Reproductive Rights: Technology

and Power‖ –tidak mewakili sudut pandang pro-life. Bagian itu mengulas bagaimana

isu-isu reproduksi berkembang di sepanjang sejarah, termasuk bagaimana kemajuan

dalam teknologi reproduksi telah membuat kontrasepsi dan aborsi lebih siap tersedia,

dan penggunaan –yang keji- aborsi paksa (coerced abortion) dan sterilisasi atas nama

kontrol populasi atau berdasarkan rasisme. Semua essai itu khusus fokus pada hak

perempuan. Tidak ada yang mengeksplorasi argumen bahwa calon bayi (fetus) atau si

anak yang belum lahir juga punya hak.‖

―Issues in Feminism: An Introduction to Women s’ Studies oleh Shelia Ruth, berisi

contoh yang lebih menjijikkan yang mendistorsi posisi pro-life dengan menganggap

bahwa posisi itu adalah berdasarkan keinginan untuk menindas perempuan. Ruth

menampilkan bahwa perhatian oleh gerakan pro-life terhadap calon bayi adalah tak

lebih dari asap untuk mengaburkan pandangan.‖

---

―Glamour edisi Agustus 2005 mengandung sebuah artikel, ―The Mysterious

Disappearance of Young Pro-Choice Women.‖ Artikel itu juga berisi telaah serius

terhadap perubahan sikap di antara wanita muda, sebagian besar dari mereka sepuluh

tahun yang lalu mendukung hak aborsi yang tak dibatasi dan sekarang punya simpati

lebih besar untuk aturan-aturan yang membatasi aborsi. Si penulis

mempertimbangkan beberapa faktor yang telah berkontribusi pada tren ini, termasuk

meningkatnya kepercayaan pada kontrol kelahiran dan penerimaan yang lebih besar

terhadap keyakinan bahwa fetus (calon bayi) adalah manusia hidup, dikarenakan

banyaknya foto sonogram.‖

Page 24: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Nada mendasar dari artikel ini menyarankan bahwa para perempuan keliru dalam

perubahan dukungan mereka atau bahwa mereka menyimpang dari kondisi alaminya.‖

---

―Tiap tahun, lebih dari 1 juta kehamilan berakhir pada aborsi. (―Abortion Surveillance—

United States, 2000,‖ Morbidity and Mortality Week Report, November 28, 2003, Vol.

52, No. SS-12)‖

―Para peneliti mengestimasi bahwa antara 1/3 dan ½ dari seluruh perempuan AS akan

pernah melakukan satu aborsi hingga ketika usia mereka 45. (―Facts in Brief: Induced

Abortion,‖ Alan Guttmacher Institute. Available at:

www.guttmacher.org/pubs/fb_induced_abortion.html. And, ―Fact Sheet: Abortion in the

U.S.‖ The Henry J. Kaiser Family Foundation, January 2003)‖

―50% dari semua aborsi dilakukan oleh perempuan di bawah usia 25; 1 dari 5

dilakukan oleh remaja.‖

---

―Aborsi tetap saja sebuah prosedur medis yang menyakitkan, dengan potensi

konsekuensi-konsekuensi serius.‖

―The National Right to Life Committee menggarisbawahi temuan bahwa 97%

perempuan menyatakan mengalami rasa sakit selama aborsi dan lebih dari 1/3

mendeskripsikan rasa sakitnya sangat sakit. Komplikasi-komplikasi yang bisa terjadi

sebagai hasil dari aborsi bisa mempengaruhi kehamilan di masa mendatang dan

punya konsekuensi-konsekuensi kesehatan jangka-panjang. (―Is Abortion Safe?

Physical Complications,‖ National Right to Life. Available at:

www.nrlc.org/abortion/ASMF/asmf13.html)‖

---

―Menurut Bureau of Labor Statistics, pekerjaan paling sering bagi perempuan adalah

sekretaris ataupun asisten administratif. 20% jenis profesi penuh-waktu teratas bagi

perempuan –yang totalnya dikerjakan oleh lebih dari 40% dari jumlah semua

perempuan yang bekerja penuh-waktu- sangatlah tradisional, termasuk guru sekolah

dasar, perawat, kasir, dan pelayan. Pengacara dan dokter tidak termasuk dalam daftar

itu. (―20 Leading Occupations of Employed Women Full-time Wage and Salary

Workers, 2003 Annual Averages,‖ U.S. Department of Labor, Women’s Bureau, April

25, 2005. Fact sheet available at: http://www.dol.gov/wb/factsheets/20lead2003.htm)‖

---

―Pada 1996, the Independent Women’s Forum mengadakan polling yang menanyakan

pertanyaan: ―Jika kamu punya cukup uang untuk hidup senyaman yang kamu mau,

Page 25: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

akankah kamu memilih bekerja penuh-waktu, paruh-waktu, menjadi relawan, atau

bekerja di rumah merawat keluargamu?‖ 1/3 menjawab bahwa kerja paruh-waktu itu

ideal bagi mereka. Hampir 1/3 yang lain memilih tinggal di rumah dengan anak-anak.

20% mengatakan idealnya bahwa mereka akan melakukan kerja relawan dan hanya

15% mau bekerja penuh-waktu. (Charmaine Yoest, ―What Do Parents Want?‖ The

American Enterprise, May/June 1998)‖

―Pew Research Center for the People and the Press menerima respon yang mirip

ketika mereka mensurvei 1.101 wanita Amerika di 1997 mengenai keibuan

kontemporer.‖

―Mereka menanyai para ibu dari anak-anak usia di bawah 18 apakah jika berada

dalam situasi ideal mereka akan memilih untuk bekerja penuh-waktu, paruh-waktu,

atau tidak sama sekali. Kerja paruh-waktu adalah pilihan nomor satu bagi para wanita

itu, mendapatkan 44% respon. 3 dari 10 memilih untuk bekerja penuh-waktu. Tapi

pada realitasnya (kehidupan mereka sekarang), lebih dari ½ ibu-ibu itu bekerja penuh-

waktu atau lebih daripada yang sebenarnya mereka inginkan. (―Motherhood Today—A

Tough Job, Less Ably Done: As American Women See It,‖ Pew Research Center for

the People & the Press, May 9, 1997)‖

---

―Respon terhadap survei Pew itu jelas mengindikasikan bahwa perempuan yang lebih

menghargai waktu dengan orang-orang tercinta daripada karir mereka adalah sedang

bertindak rasional dalam hal mengupayakan kebahagiaan jangka-panjang mereka.

Perempuan, tak pandang situasi hidup mereka, menilai hubungan dengan orang-orang

yang dicintai sebagai sumber terbesar kebahagiaan dan kepuasan pribadi mereka.‖

---

―2 dari 10 perempuan merespon pada survei Pew bahwa pekerjaan mereka membuat

frustasi selalu ataupun seringkalinya dan 50% yang lain menyatakan mereka frustasi

setidaknya kadang-kadang. Pekerjaan masih menjadi sumber kebahagiaan bagi 60%

perempuan yang bekerja- tapi itu artinya karir adalah sumber kebahagiaan yang paling

kurang konsisten dari semua aspek kehidupan yang ada dalam polling.‖

---

―Para feminis sering berusaha untuk menyangkal realitas ini. Miskonsepsi mereka

ataupun keengganan mereka untuk mengenali peran yang dimainkan pekerjaan dan

keluarga dalam kehidupan nyata perempuan adalah lebih dari sekadar sebuah

gangguan, sepaket dengan pandangan umum feminis tentang penindasan

perempuan. Itu mempunyai konsekuensi kebijakan yang serius. Para feminis

Page 26: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

mendorong pembuat kebijakan untuk memeluk berbagai program dan regulasi yang

didesain untuk menghalau perempuan ke dalam pasar tenaga kerja, meski itu

bukanlah apa yang perempuan inginkan.‖

---

―Kelompok-kelompok feminis suka menampakkan seolah perempuan bisa punya

segalanya –bekerja penuh-waktu dan menjadi para pemimpin industri, tanpa

mengorbankan waktu dengan keluarga. Adalah sebuah kesalahan politik (menurut

feminis) jika menyatakan bahwa salah satu area kehidupan itu harus mengorbankan,

atau berdampak pada, yang lain.‖

―Pernyataan ini salah dan kebanyakan perempuan mengetahuinya.‖

---

―Perempuan dan laki-laki secara umum juga punya perbedaan prioritas ketika menilai

kesempatan kerja. Suatu survei terhadap perempuan yang bekerja menemukan

bahwa bagi hampir ¾ dari mereka, jadwal yang fleksibel adalah ―sangat penting‖

ketika mempertimbangkan sebuah pekerjaan. Ini artinya bahwa banyak perempuan

yang mau menukar lebih banyak uang dengan lebih banyak fleksibilitas ataupun waktu

ketika tidak ada tugas pekerjaan (time off). (―Motherhood Today—A Tough Job, Less

Ably Done: As American Women See It,‖ 7)‖

---

―Warren Farrel, seorang mantan anggota dewan NOW (National Organization for

Women) chapter New York, menulis buku berjudul Why Men Earn More yang

menelaah keputusan-keputusan yang dibuat individu ketika memilih suatu karir dan

pekerjaannya. (Warren Farrell, Why Men Earn More (American Management

Association, New York, 2005). Dia mengidentifikasi 25 keputusan yang individu buat

mengenai pekerjaan dan mengungkapkan bahwa, rata-rata, laki-laki cenderung

membuat keputusan yang meningkatkan upah mereka, sementara perempuan tidak

selalu memilih alternatif upah tertinggi. Selain bahwa para perempuan mengambil

waktu lebih banyak di luar tenaga kerja (waktu tak aktif bekerja) dan bekerja lebih

sedikit jam daripada laki-laki, perempuan cenderung untuk memilih pekerjaan yang

memerlukan lebih sedikit bepergian dan kurang cenderung pindah rumah untuk

pekerjaan. Laki-laki mengambil lebih banyak pekerjaan berisiko tinggi –yang

merupakan 92% kematian yang terjadi di tempat kerja- dan pekerjaan yang perlu

menggeluti komponen-komponen luar ruang. (Warren Farrell, Why Men Earn More

(American Management Association, New York, 2005, 27, 44)‖

---

Page 27: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Para wanita dengan anak-anak tidaklah semata memasuki lapangan kerja. Mereka

juga meninggalkan rumah dan, dalam melakukannya, harus mencari pengurusan

alternatif untuk pengasuhan anak-anak mereka. Kebutuhan bayi dan balita yang

hampir konstan harus dipenuhi oleh seseorang yang lain –baik penyedia penitipan

anak atau anggota keluarga yang lain. Anak-anak usia sekolah harus kembali ke

rumah yang kosong atau menghabiskan sore di program usai-sekolah ketika ibu tak

ada di rumah.‖

―Tentu saja, ayah punya peran yang dimainkan dalam formula ini, dan para ayah

mengambil peran lebih besar dalam pengasuhan anak-anak mereka.‖

―Para feminis menciut terhadap penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak

dengan orangtua sebagai pengasuh utama lebih baik daripada mereka yang di dalam

penitipan anak penuh-waktu.‖

---

―Jenis penitipan anak yang paling sering didorong oleh kelompok feminis dan

pemerintah –penitipan anak institusional- adalah jenis pengasuhan anak yang paling

tidak popular di antara para orangtua.‖

―Orang secara umum percaya bahwa orangtua dan anggota keluarga atau sahabat

dekat melakukan pekerjaan yang lebih baik mengasuh anak-anak mereka.‖

---

―Seiring para perempuan meninggalkan rumah untuk bekerja, mereka harus

bergantung para orang lain untuk menangani tanggung jawab itu sementara mereka

pergi. Apa dampak-dampak perubahan sosial besar ini dalam kehidupan anak-anak?‖

---

―Pesan implisit dari penitipan anak gratis ataupun bersubsidi adalah bahwa para

perempuan harus keluar dari rumah, menyerahkan anak-anak mereka kepada para

profesional, dan pergi.‖

―Tentu saja, penitipan anak tidak pernah gratis, bahkan jika itu disediakan bebas biaya

atas si pengguna. Para pembayar pajak harus menambalnya. Dan karena tingkat

pajak naik untuk membayar jasa-jasa itu, menjadi lebih sulit bagi sebuah keluarga

untuk bertahan hidup hanya dengan satu pendapatan, memaksa banyak perempuan

yang memilih untuk tinggal di rumah untuk memasuki lapangan kerja.‖

---

Page 28: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Dorongan yang meningkat terhadap penitipan anak nasional merugikan para ibu di

rumah –dan mereka yang memilih untuk di rumah. (Brian Robertson, Day Care

Deception: What the Child Care Establishment Isn’t Telling Us, 135)‖

---

―Menurut Survey of Income and Program Participation di 1993 –data terkini yang

tersedia- hampir ½ dari hampir 10 juta anak di bawah usia 5 diasuh oleh kerabat

sementara ibu mereka bekerja. Mayoritas anak-anak itu di bawah pengasuhan kakek-

nenek atau ayah mereka. 21% diasuh oleh ―bukan-kerabat,‖ termasuk penyedia

penitipan anak ataupun pusat bayi dalam-rumah (in-home baby centers). Hanya 30%

yang ada di fasilitas penitipan anak terorganisasi, atau apa yang kadang disebut

dengan penitipan institusional. (Lynne M. Casper, ―Whose Minding Our Preschoolers?‖

Current Population Reports, Household Economic Studies, P70-53, U.S. Department

of Commerce, Economics and Statistics Administration, March 1996, 1)‖

---

―Di tahun 2000, perusahaan polling, Public Agenda, mengadakan survei terhadap 815

orangtua dari anak-anak usia di bawah 5, juga mengadakan diskusi focus group dan

wawancara dengan perusahaan (tempat kerja), advokat anak-anak, dan mereka yang

ada di bidang penitipan anak dan menerbitkan laporan berjudul ―Necessary

Comrpomised.‖ Hasil-hasil survei dari para orangtua mengungkapkan sebuah

preferensi yang lebih mengejutkan terhadap pengasuhan oleh orangtua.‖

―Ketika ditanyakan, ―Pengaturan yang mana yang kamu anggap sebagai pengasuhan

anak yang terbaik selama tahun-tahun awal anak-anak: seorang orangtua tinggal di

rumah; kedua orangtua bekerja dengan shift (waktu kerja) berbeda sehingga satu

orangtua hampir selalu ada di rumah; seorang pengasuh atau babysitter di rumah;

seorang kerabat dekat untuk mengurus anak-anak; membawa anak ke seorang ibu di

lingkungan tetangga yang mengasuh anak-anak di rumahnya; atau menempatkan

anak-anak di pusat penitipan anak berkualitas,‖ 70% responden berpikir bahwa yang

terbaik adalah seorang orangtua tinggal di rumah. 14% yang lain lebih memilih kedua

orangtua bekerja dengan shift berbeda. Hanya 6% yang berpikir bahwa ―pusat

penitipan anak berkualitas‖ sebagai pengaturan yang terbaik bagi anak-anak.‖

―Dalam pertanyaan yang lain, mayoritas orangtua menempatkan penitipan anak

sebagai ―pilihan yang terakhir.‖ Lebih dari 7/10 para orangtua yang punya anak-anak

usia balita setuju dengan pernyataan ―orangtua seharusnya hanya bergantung pada

penitipan anak ketika mereka tidak punya pilihan lain.‖

---

Page 29: Data Anti Feminisme Kontra Feminisme Statistik

―Survei Pew menemukan bahwa semua perempuan, termasuk mereka yang bekerja,

percaya bahwa anak-anak lebih baik dipenuhi kebutuhannya oleh orangtua di rumah

ketika mereka masih kecil:‖

―Hanya 29% yang berpikir bahwa ketika kedua orangtua bekerja penuh-waktu mereka

seringnya bisa baik dalam mengasuh anak. Sebagian kecil yang lain mengatakan

bahwa kebanyakan single-mother bisa mengasuh dengan baik. Hanya, 41% dari ibu

yang bekerja penuh-waktu merasa percaya diri bahwa situasi seperti itu baik untuk

anak-anak. Para perempuan, baik bekerja maupun tidak, percaya pada pengaturan

yang lebih tradisional, di mana sang ayah bekerja penuh-waktu dan sang ibu tinggal di

rumah, adalah yang terbaik untuk membesarkan anak. 2 kali lipat lebih banyak

perempuan mengatakan bahwa meningkatnya jumlah ibu yang memasuki lapangan

kerja adalah buruk, bukannya baik, untuk masyarakat (41% dibanding 17%).

(―Motherhood Today—A Tough Job, Less Ably Done: As American Women See It,‖ 1)‖

―Demikian pula, Public Agenda menemukan bahwa preferensi orangtua untuk

pengasuhan berakar pada kepercayaan bahwa yang terbaik adalah para orangtua

diposisikan untuk memberi pengasuhan dan bahwa pusat penitipan anak tentu tidak

bisa dipercaya untuk memberi perhatian yang banyak pada anak-anak.‖

---

National Institute of Child Health and Human Development mengkaji data mengenai

penitipan anak untuk menentukan hubungan antara banyaknya waktu pengasuhan

oleh non-ibu selama 4,5 tahun dan perilaku anak-anak. Mereka mengutip penelitian-

penelitian yang mengungkap bahwa penggunaan pengasuhan non-maternal berkaitan

dengan meningkatnya masalah perilaku, khususnya perilaku agresif, di antara anak-

anak usia 3 hingga 4 tahun. (National Institute of Child Health and Human

Development Early Child Care Research Network, ―Does Amount of Time Spent in

Child Care Predict Socioemotional Adjustment During the Transition to Kindergarten,‖

Child Development, July/August, 2003, Volume 74, Number 4, 978)‖

―Semakin lama masa anak-anak diasuh di penitipan anak maka semakin kurang

harmonis interaksi ibu-bayi dan pengasuhan oleh ibu menjadi kurang sensitif.‖

(National Institute of Child Health and Human Development Early Child Care Research

Network, ―Does Amount of Time Spent in Child Care Predict Socioemotional

Adjustment During the Transition to Kindergarten,‖ Child Development, July/August,

2003, Volume 74, Number 4, 981)

---[]