Dasar Teori Urin

4
Sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Sistem ini membantu mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan urine yang merupakan hasil sisa metabolisme (Soewolo, 2003). Ginjal yang mempertahankan susunan kimia cairan tubuh melalui beberapa proses, yaitu: 1) Filtrasi Glomerular, yaitu filtrasi plasma darah oleh Glomerulus 2) Reabsorpsi tubular, melakukan reabsorpsi (absorpsi kembali) secara selektif zat –zat seperti garam, air, gula sederhana, asam amino dari tubulus ginjal ke kapiler peritubular. 3) Sekresi peritubular, sekresi zat – zat dari kapiler darah ke dalam lumen tubulus, proses sekresi ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, amino organic dan ion hydrogen, yang berfungsi untuk memperbaiki komponen buffer darah dan mengeluarkan zat – zat yang mungkin merugikan. Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urine pasien untuk tujuan diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining terhadap status kesehatan umum. Urine yang normal memiliki cirri-ciri antara lain: warnanya kuning atau kuing gading, transparan, pH berkisar dari 4,6-8,0 atau rata-rata 6, berat jenis 1,001-1,035, bila agak lama berbau seperti amoniak. (Ganong 1983) Unsur-nsur normal dalam urine misalnya adanya urea yang lebih dari 25-30 gram dalam urine. Urea ini merupakan hasil akhir

description

deskripsi mengenai urine

Transcript of Dasar Teori Urin

Page 1: Dasar Teori Urin

Sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, uretra.

Sistem ini membantu mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan

urine yang merupakan hasil sisa metabolisme (Soewolo, 2003). Ginjal yang

mempertahankan susunan kimia cairan tubuh melalui beberapa proses,

yaitu:

1) Filtrasi Glomerular, yaitu filtrasi plasma darah oleh Glomerulus

2)Reabsorpsi tubular, melakukan reabsorpsi (absorpsi kembali) secara

selektif zat –zat seperti garam, air, gula sederhana, asam amino dari

tubulus ginjal ke kapiler peritubular.

3)Sekresi peritubular, sekresi zat – zat dari kapiler darah ke dalam lumen

tubulus, proses sekresi ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam

urat, amino organic dan ion hydrogen, yang berfungsi untuk memperbaiki

komponen buffer darah dan mengeluarkan zat – zat yang mungkin

merugikan.

Urinalisis adalah tes yang dilakukan pada sampel urine pasien untuk

tujuan diagnosis infeksi saluran kemih, batu ginjal, skrining dan evaluasi

berbagai jenis penyakit ginjal, memantau perkembangan penyakit seperti

diabetes melitus dan tekanan darah tinggi (hipertensi), dan skrining

terhadap status kesehatan umum.

Urine yang normal memiliki cirri-ciri antara lain: warnanya kuning atau

kuing gading, transparan, pH berkisar dari 4,6-8,0 atau rata-rata 6, berat

jenis 1,001-1,035, bila agak lama berbau seperti amoniak. (Ganong 1983)

Unsur-nsur normal dalam urine misalnya adanya urea yang lebih dari

25-30 gram dalam urine. Urea ini merupakan hasil akhir dari metabolisme

protein pada mamalia. Ekskresi urea meningkat bila katabolisme protein

meningkat, seperti pada demam, diabetes, atau aktifitas korteks adrenal

yang berlebihan. Jika terdapat penurunan produksi urea misalnya pada

stadium akhir penyakit hati yang fatal atau pada asidosis karena sebagian

dari nitrogen yang diubah menjadi urea dibelokkan ke pembentukan

amoniak (Soewolo, 2003).

Page 2: Dasar Teori Urin

Unsure lain dalam urine adalah creatinine yang dihasilkan dari produk

buangan dari creatine, yang terjadi dalam otot sebagai hasil penyimpanan

energy dalam otot.. asam uric adalah hasil produk buangan dari metabolism

asam nukleat. Hal tersebut dihasilkan dari pemecahan bagian dari asam

nukleat dan berasal dari degradasi beberapa asam ribonucleic dalam sel.

(mary Griffiths 1974)

Reaksi urine biasanya asam dengan pH kurang dari 6 (berkisar 4,7-8).

Bila masukan protein tinggi, urine menjadi asam sebab fosfat dan sulfat

berlebihan dari hasil katabolisme protein. Keasaman meningkat pada

asidosis dan demam. Urine menjadi alkali karena perubahan urea menjadi

ammonia dan kehilangan CO2 di udara. Urine menjadi alkali pada alkalosis

seperti setelah banyak muntah. Pigmen utama pada urine adalah urokrom,

sedikit urobilin dan hematofopirin (Soewolo, 2003).

.

Unsur – unsur normal dalam urine misalnya adalah:

1) Urea yang lebih dari 25 – 30 gram dalam urine.

2) Amonia, pada keadaan normal terdapat sedikit dalam urine segar

3) Kreatinin dan keratin, normalnya 20 – 26 mg/kg pada laki – laki, pada

perempuan 14 – 22 mg/kg.

4) Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purine dalam tubuh

5) Asam amino, hanya sedikit dalam urine

6) Klorida, terutama diekskresikan sebagai natrium klorida

7) Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur dari makanan

8) Fosfat di urine adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat

9) Oksalat dalam urine rendah

10)Mineral, natrium, kalsium, kalium dan magnesium ada sedikit dalam

urine

11)Vitamin, hormone, dan enzim ditemukan dalam urine dengan jumlah

kecil. (Poedjiadi, Anna. 1994)

Page 3: Dasar Teori Urin

Unsur – unsur abnormal dari urine:

1)Protein: proteinuria (albuminuria) yaitu adanya albumin dan globulin

dalam urine

2)Glukosa: glukosaria tidak tetap dapat ditemukan setelah stress emosi,

15% kasus glikosuria tidak karena diabetes.

Dafpus

Medicastore. 2007. Urinalisis. (Online), (http://medicastore.com, )

Soewolo. 2003. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA UM (hal 23-28)

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press. Jakarta. (hal 158-165)

W.F. Ganong. 1987. Review of Medical Physiology. Lange medical publication. California (hal 575-580)

Mary Grifftihs. 1974. Introduction to human physiology. Macmillan Publishing. New York (hal 343-347)