Dasar Teori
-
Upload
jennifer-ortiz -
Category
Documents
-
view
9 -
download
2
Transcript of Dasar Teori
VCO (Virgin Coconut Oil)
A. Tujuan
Mempelajari cara pembuatan VCO
B. Dasar Teori
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna yang memiliki nilai
ekonomi tinggi. Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan
manusia, sehingga disebut sebagai pohon kehidupan (tree for life). Salah satu produk olahan
daging buah kelapa adalah minyak kelapa. VCO adalah minyak kelapa murni yang lazim disebut
sebagai minyak perawan merupakan minyak kelapa yang diproduksi dari daging buah kelapa
dengan cara basah tanpa pemanasan (Umar, dkk., 2008).
Minyak ini mengandung asam lemak jenuh rantai menengah atau medium chain
saturated fatty acids (MCFA) sebanyak 60-62 %. Minyak ini mempunyai sifat yang unik tidak
seperti lemak jenuh yang lain sehingga akan lebih menyehatkan apabila dikonsumsi. Asam
lemak jenuh rantai menengah sangat mudah diabsorbsi oleh tubuh karena hanya membutuhkan
sedikit energi dan enzim sehingga dapat melancarkan pencernaan, berbeda dangan asam lemak
jenuh rantai panjang. Asam lemak rantai pendek dan menengah ini di dalam tubuh akan langsung
dibawa ke hati dimana di sini akan secara cepat dikonversikan ke bentuk energi. Dari beberapa
studi ditemukan bahwa MCFA dapat mencegah dan menghilangkan banyak penyakit sebagai
akibat dari sifat anti mikrobanya.. Selain itu, MCFA mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan sistem imun, juga dapat membantu penyerapan magnesium, kalsium dan asam
amino oleh tubuh( INN, 2004).
Virgin Coconut Oil mengandung berbagai macam MCFA seperti asam kaproat (0,7%),
asam kaprilat (4,6 – 10%), asam kaprat (5,0 – 8,0%), asam laurat (45,1– 53,2%) dan asam
miristat (16,8 –21%) (2). Menurut Kabara (3), asam laurat dari VCO di dalam tubuh akan
dikonversi menjadi monogliserida yang disebut monolaurin dimana senyawa ini sangat kuat
melawan berbagai macam virus, bakteri dan protozoa (4,5,6). Efek fungisida dari VCO juga
telah diteliti bahkan dibandingkan dengan obat antifungi sintetis yang mempunyai efek
menghambat biosíntesis ergosterol yang sangat diperlukan untuk pembentukan membran fungi
(7,8). Daging buah kelapa segar (“kernel”) sebagai bahan baku VCO memiliki kandungan
minyak 35,2%, protein 3,8%, air 40% dan karbohidrat 20% (Onsaard dkk., 2006). Dibandingkan
dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air
dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih
lama. VCO telah menjadi perhatian masyarakat luas karena keajaiban dan kemampuannya dalam
memelihara kesehatan masyarakat (Five, 2004). Dalam perkembangannya VCO telah
dimanfaatkan sebagai bahan bakufarmasi, kosmetik, dan pangan (Rindengan, B dan Hengki N.,
2004).
Mineral zeolit banyak ditemukan di alam sebagai batuan sedimen vulkano. Penyusunan
utama zeolit adalah mordenit dan klipnotilonit dalam berbagai variasi komposisi. Nama zeolit
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu zein yang berarti mendidih dan lithos yang
berarti batuan. Disebut demikian karena mineral ini mempunyai sifat mendidih atau
mengembang apabila dipanaskan. Dimana air dalam rongga-rongga zeolit akan mendidih bila
dipanaskan pada suhu 100oC(Chetam,1992).
Zeolit didefenisikan sebagai senyawa aluminosilikat yang mempunyai struktur kerangka
tiga dimensi dengan rongga didalamnya. Struktur kerangka zeolit tersusun atas unitunit
tetrahedral (AlO4)-5 dan (SiO4)-4 yang saling berikatan melalui atom oksigen membentuk pori-
pori zeolit. Ion silikon bervalensi 4, sedangkan aluminium bervalensi 3. Hal ini yang
menyebabkan struktur zeolit kelebihan muatan negatif yang diseimbangkan oleh kationkation
logam alkali atau alkali tanah seperti Na+, K+, Ca+ atau Sr+ maupun kation-kation lainnya.
Kation-kation tersebut terletak diluar tetrahedral, dapat bergerak bebas dalam rongga-rongga
zeolit dan bertindak sebagai counter ion yang dapat dipertukarkan dengan kation-kation lainnya,
sifat-sifat inilah yang mendasari zeolit sebagai penukar kation.Berdasarkan sifat fisika dan sifat
kimia zeolit tersebut zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penukar ion, penyaring molekuler,
adsorben dan katalis(Setiadi dan Pertiwi, A).
Rumus umum zeolit adalah
Mx/n[(AlO2)x(SiO2)y].mH2O
Mx/n = kation bermuatan
[ ] = kerangka aluminosilika
X = jumlah AlO4
Y = jumlah SiO4, y>x
Z = jumlah H2O
kerangka zeolit berupa rongga yang berisi kation M+ sebagai kation penyumbang muatan AlO4.